Cara Perhitungan Kompensasi Kerugian Untuk Wajib Pajak Badan, BUT Dan Wajib Pajak Orang Pribadi (Dengan Pembukuan) adalah sebagai berikut :
Apabila Wajib Pajak Badan, BUT Dan Wajib Pajak Orang Pribadi (dengan Pembukuan) dalam pehitungan laporan laba rugi fiskal ternyata mengalami kerugian, maka kerugian tersebut dapat dikompensasikan dengan penghasilan neto atau laba fiskal selama 5 (lima) tahun berturut-turut dimulai sejak tahun berikutnya sesudah tahun didapatnya kerugian tersebut. Contoh : PT Subur Indah Sejati dalam tahun 2009 menderita kerugian fiskal sebesar Rp1.200.000.000,00 Rp1.200.000.000,00 (satu miliar dua ratus juta rupiah). Dalam 5 (lima) tahun berikutnya laba rugi fiskal Subur Indah Sejati sebagai berikut : Tahun Pajak 2010 2011 2012 2013 2014
Laba/Rugi Fiskal Laba fiskal Rugi fiskal Laba fiskal Laba fiskal Laba fiskal
Nilai Laba/Rugi (Rp) 200.000.000 (300.000.000) Nihil 100.000.000 800.0000
Cara perhitungan kompensasi kerugian :
Rugi fiskal Tahun 2009 Rugi fiskal Tahun 2010 Sisa Rugi fiskal Tahun 2009
(1.200.000.000) (1.200.000.000) 200.000.000 (1.000.000.000)
(1.200.000.000) (1.200.000.000) + 200.000.000 Rugi fiskal Tahun 2011 Sisa Rugi fiskal Tahun 2009 Laba fiskal Tahun 2012 Sisa Rugi fiskal Tahun 2009 Laba fiskal Tahun 2013 Sisa Rugi fiskal Tahun 2009
(300.000.000) (300.000.000) (1.000.000.000) (1.000.000.000) Nihil (1.000.000.000) (1.000.000.000) 100.000.000 (900.000.000)
(1.000.000.000) (1.000.000.000) + 100.000.000 Laba fiskal Tahun 2014 Sisa Rugi fiskal Tahun 2009
800.000.000 (100.000.000)
(900.000.000) (900.000.000) + 800.000.000 Rugi fiskal tahun 2009 sebesar Rp100.000.000,00 Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) yang masih tersisa pada akhir tahun 2014 tidak boleh dikompensasikan lagi dengan laba fiskal tahun 2015, 2015, sedangkan rugi fiskal tahun 2011 sebesar Rp300.000.000,00 Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) hanya boleh dikompensasikan dengan laba fiskal tahun 2015 dan tahun 2016, 2016, karena jangka waktu lima tahun yang dimulai sejak sej ak tahun 2012 berakhir pada akhir tahun 2016.
Metode Penyusutan Utk menghitung jumlah penyusutan dpt dilakukan dengan berbagai metode antar a lain: 1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method) Dalam metode ini penentuan besar penyusutan setiap tahun selama umur ekonomis sama besar, shg jika dibuatkan grafiknya thd waktu, dan akumulasi biaya akan berupa garis lurus. 2. Metode Tarif Tetap atas Nilai Buku Pada metode ini, penentuan besar penyusutan dilakukan dengan cara pengalokasian harga perolehan AT dgn persentase ttt dr nilai buku utk setiap periode akuntansi. Ada dua cara yakni dgn metode saldo menurun dan metode saldo menurun ganda.
Cara Menghitung: 1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method) Besar penyusutan tiap tahun dapat dihitung dgn rumus: Besar Penyusutan = Harga Perolehan-Nilai Sisa Umur Ekonomis Contoh: Tgl 1 Agustus 2000 PT ABC membeli sebuah mobil Toyota Kijang seharga Rp 170.000.000,-. Untuk biaya balik nama, pengujian, dan keperluan lainnya dibayar Rp. 5.000.000,-. Mobil tsb ditaksir memiliki umur ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa Rp 50.000.000,Diminta: Hitunglah penyusutan pada tahun 2000 Buatlah tabel penyusutan selama 5 tahun Penyelesaian: Penyusutan th 2000 dihitung dari tgl 1 Agustus 2000 s /d 31 Des 2000 = 5 bulan: Besar Penyusutan th 2000 = 5 x (175.000.000-50.000.000) 12 5 = 11.250.000 Tabel Penyusutan tahun 2000-2005 Tahun Harga Penyusutan 2000 175.000.000 2001 175.000.000 2002 175.000.000 2003 175.000.000 2004 175.000.000 2005 175.000.000
Besar Penyusutan 11.250.000 38.250.000 65.250.000 92.250.000 119.250.000 135.000.000
Akumulasi Penyusutan 11.250.000 38.250.000 65.250.000 92.250.000 119.250.000 135.000.000
2. Metode Tarif Tetap atas Nilai Buku a. Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method) Langkah2 perhitungan: 1. Tentukan tarif penyusutan
Nilai Buku 163.750.000 136.750.000 109.750.000 82.750.000 55.750.000 40.000.000
Tarif = 1- ns 1/n hp Tentukan besar penyusutan Besar Penyusutan = Tarif x Nilai Buku Nilai Buku = Harga Perolehan – Akumulasi Penyusutan Contoh: Tgl 1 Feb 2001 PT ABC membeli sebuah mesin bubut Rp 350.000.000,-. Untuk biaya pemasangan dan keperluan lainnya dibayar Rp 10.000.000. Mesin tsb ditaksir memiliki umur ekonomis 8 tahun dgn nilai sisa Rp. 60.000.000,-. Diminta : a. Hitunglah penyusutan pada tahun 2001 b. Buatlah tabel penyusutan selama 8 tahun Cara menghitung Penyelesaian: Tarif = 1 – (60.000.000/360.000.000) 1/8 = 0,20066 = 20,07 %
11
a. Penyusutan tahun 2001 dihitung dari tanggal 1 Feb 2001 s.d 31 Des 2001 = bulan Besar penyusutan tahun 2001 = 11/12 x 20,06 % x 360.000.000 = 66.198.000 Untuk tahun 2002 s.d 2008 Besar Penyusutan = Tarif x Nilai Buku Besar Penyusutan tahun 2009 = 1/12 x 20,06 % x 61.291.995 = 1.024.596
b. Tabel Penyusutan tahun 2001 – 2009 Tahun Harga Besar Perolehan Penyusutan 2001 360.000.000 66.198.000 2002 360.000.000 58.936.681 2003 360.000.000 47.113.983 2004 360.000.000 37.662.918 2005 360.000.000 30.107.737 2006 360.000.000 24.068.125 2007 360.000.000 19.240.059 2008 360.000.000 16.380.603 2009 360.000.000 1.024.598
Akumulasi Penyusutan 66.198.000 125.134.681. 172.248.664 209.911.582 240.019.319 264.087.443 283.327.502 298.708.005 299.732.603
2. Metode Tarif Tetap atas Nilai Buku b. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Method)
Langkah2 Perhitungan: 1. Tentukan Tarif penyusutan
Nilai Buku
293.802.000 234.865.319 187.751.336 150.088.418 119.980.681 95.912.557 76.672.498 61.291.996 60.267.397
Tarif = 2 x (100%/UE) 2. Besar Penyusutan = Tarif x Nilai Buku Nilai Buku = Harga Perolehan – Akumulasi Penyusutan Tarif = 2 x (100%/8) = 25 % a. Penyusutan th 2001 dihitung tgl 1 Feb 2001 s.d 31 Des 2001 = 11 bulan Besar penyusutan th 2001 = 11/12 x 25 % x 360.000.000 = 82.500.000 Untuk th 2002 s.d 2008 Besar penyusutan ke n = tarif x nilai buku n-1 Besar penyusutan th 2009 = 1/12 x 25 % x 37.041.779 =771.704
b. Tabel Penyusutan th 2001-2009
Tahun
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Harga Perolehan 360.000.000 360.000.000 360.000.000 360.000.000 360.000.000 360.000.000 360.000.000 360.000.000 360.000.000
Besar Penyusutan 82.500.000 69.375.000 52.031.250 39.023.438 29.267.578 21.960.684 16.463.013 12.347.260 771.704
Akumulasi Penyusutan 82.500.000 151.875.000 203.906.250 242.929.688 272.197.266 294.147.949 310.610.962 322.958.221 323.729.926
Nilai Buku
277.500.000 208.125.000 156.093.750 117.070.313 87.802.734 65.852.061 49.389.038 37.041.779 36.270.075
3. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the years Digits Method)
Langkah-langkah perhitungan: 1. Tentukan jumlah angka tahun (JAT) JAT = nx ((n+1)/2) 2. Tentukan besar penyusutan Besar Penyusutan = AT x (HP-NS) JAT Contoh: Tanggal 1 Mei 2000 CV ABC membeli sebuah mesin 9fotocopy seharga Rp. 50.000.000. mesin fotocopy tsb ditaksir memiliki umur ekonomis 4 tahun dgn nilai sisa Rp. 5.000.000.-
Diminta: a. Hitung Penyusutan tahun 2000-2005 b. Buatlah tabel penyusutan Cara menghitung Penyelesaian: JAT = 4 x (4+1) = 10 atau JAT = 4+3+2+1 = 10 2
Angka Tahun Terbalik dijabarkan Angka Tahun ke
4
3
2
1
I
II
III
IV
a. Penyusutan tahun 2000 dihitung dr tgl 1 Mei 2000 s.d 31 des 2000 = 8 bulan Penyusutan tahun 2000 Besar Penyusutan = 8/12 x 4/10 x (50.000.000 – 5.000.000) = 12.000.000 Penusutan Tahun 2001 Besar Penyusutan= 4/12 x 4/10 x (50.000.000-5.000.000) = 6.000.000 8/12 x 3/10 x (50.000.000-5.000.000) = 9.000.000 15.000.000 Penyusutan tahun 2002 Besar Penyusutan = 4/12 x 3/10 x (50.000.000-5.000.000) = 4.500.000 8/12 x 2/10 x (50.000.000-5.000.000) = 6.000.000 10.500.000 Penyusutan tahun 2003 Besar Penyusutan = 4/12 x 2/10 x (50.000.000-5.000.000) = 3.000.000 8/12 x 1/10 x (50.000.000-5.000.000) = 3.000.000 6.000.000 Penyusutan tahun 2004 Besar penyusutan = 4/12 x 1/10 x (50.000.000-5.000.000) = 1.500.000 B. Tabel Penyusutan Tahun
2000
Harga Perolehan 50.000.000
Besar Penyusutan 12.000.000
Akumulasi Penyusutan 12.000.000
Nilai Buku
38.000.000
2001 2002 2003 2004
50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
15.000.000 10.500.000 6.000.000 1.500.000
27.000.000 37.500.000 43.500.000 45.000.000
23.000.000 12.500.000 6.500.000 5.000.000
4. Metode Unit Produksi (Unit of Production Method) Caranya: Tentukan besar penyusutan = produksi nyata x (HP-NS) / kapasitas produksi Contoh: Sebuah mesin dibeli seharga Rp. 250.000.000,- ditaksir memiliki umur ekonomis selama 5 tahun atau 500.000 jam kerja dan diperkirakan memiliki nilai sisa sebesar Rp. 50.000.000,-. Hitunglah besar penyusutan bila diketahui jam kerja setiap tahun sbb: Tahun ke 1 = 100.000 jam Tahun ke 2 = 120.000 jam Tahun ke 3 = 130.000 jam Tahun ke 4 = 80.000 jam Tahun ke 5 = 70.000 jam
Penyelesaian: Besar Penyusutan tahun 1 = 100.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 40.000.000 500.000 Besar Penyusutan tahun 2 = 120.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 48.000.000 500.000 Besar Penyusutan tahun 3 = 130.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 52.000.000 500.000 Besar Penyusutan tahun 4 = 80.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 32.000.000 500.000 Besar Penyusutan tahun 5 = 70.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 28.000.000 500.000