ACARA I “CARA PEMERIKSAAN TELUR CACING CA CING PADA SAMPEL TANAH” TANAH”
A. TUJUAN
1. Dapat mengetahui mengetahui cara cara pemeri pemeriksaan ksaan telur cacing pada tanah. tanah. 2. Dapat mengamat mengamatii berbagai berbagai macam macam telur telur cacing cacing dari jenis jenis tanah tanah yang yang berbeda. berbeda. B. DASAR ASAR TEORI EORI
Kecaci Kecacingan ngan adalah adalah masala masalah h kesehat kesehatan an yang masih masih banyak banyak ditemu ditemukan. kan. Berdasarkan data dari World Health Organization WHO!" lebih dari 1"# miliar orang atau 2$% dari populasi dunia terin&eksi 'oil (ransmitted Helminths '(H!. )n&eksi tersebar luas di daerah tropis dan subtropis" dengan jumlah terbesar terjadi di sub*'ahara +&rika" +merika" ,ina dan +sia (imur WHO" 2-1!. Di )ndonesia sendiri pre/alensi kecacingan di beberapa kabupaten dan kota pada tahun 2-12 menunjukkan angka diatas 2-% dengan pre/alensi tertinggi di salah satu kabupaten mencapai 0"0% Direktorat enderal 33435 Kemenkes 6)" 2-1!. Banyak dampak yang dapat ditimbulkan akibat in&eksi cacing. ,acingan mempengaruhi pemasukan intake!" pencernaan digesti&!" penyerapan absorbsi!" dan metabolisme makanan. 'ecara kumulati&" in&eksi cacing dapat menimbulkan kerugian zat gizi berupa kalori dan protein serta kehilangan darah. 'elain dapat mengham menghambat bat perkem perkembang bangan an &isik" &isik" kecerda kecerdasan san dan produkt produkti&i i&itas tas kerja" kerja" dapat dapat menurunkan ketahanan tubuh sehingga mudah terkena penyakit lainnya Depkes" 2--!. 7anusia merupakan hospes dari beberapa nematoda usus cacing perut!" yang dapat mengakibatkan masalah bagi kesehatan masyarakat. Diantara cacing perut terdapat sejumlah species yang ditularkan melalui tanah soil soil transmitted helminths!. helminths!. Diantara cacing tersebut yang terpenting adalah cacing gelang Ascaris Ascaris lumbricoides!" lumbricoides!" cacing tambang Ancylostoma Ancylostoma duodenale dan Necator dan Necator americanus! americanus! dan dan caci cacing ng camb cambuk uk Trichur Trichuris is trichiura trichiura!. !. enis enis*je *jenis nis cacing cacing terseb tersebut ut banyak banyak ditemukan ditemukan didaerah tropis tropis seperti seperti )ndonesia. )ndonesia. 3ada umumnya umumnya telur cacing bertahan bertahan
pada tanah yang lembab" tumbuh menjadi telur yang in&ekti& dan siap untuk masuk ke tubuh manusia yang merupakan hospes de&eniti&nya Depkes 6)" 2--!. (elur cacing gelang Ascaris lumbricoides! memiliki ketahanan yang lebih baik di lingkungan daripada telur Trichuris triciura. (elur Ascaris lumbricoides baru akan mati pada suhu lebih dari $-8, dalam 9aktu 1# jam sedangkan pada suhu #-8, akan mati dalam 9aktu satu jam. 3ada suhu dingin" telur Ascaris lumbricoides dapat bertahan hingga suhu kurang dari :8, yang pada suhu ini dapat merusak telur Trichuris trichiura. 'elain itu" telur Ascaris lumbricoides juga tahan terhadap desin&ektan kimia9i dan terhadap rendaman sementara di dalam berbagai bahan kimia yang keras Wardhana" et al." 2-1!. 'elain itu" telur cacing tambang Necator americanus dan Ancylostoma Duodenale! dapat tumbuh optimum pada lingkungan yang mengandung pasir karena pasir memiliki berat jenis yang lebih besar dari pada air sehingga telur*telur akan terlindung dari sinar matahari. 'uhu juga merupakan &aktor yang mempengaruhi pertumbuhan telur cacing tambang. 'uhu optimum pertumbuhan cacing tambang yaitu $#8," namun suhu daerah perkebunan sayuran kubis relati& lebih dingin berkisar antara 2-8,*-8, sehingga tidak baik untuk pertumbuhan telur cacing tambang 'ehatman" 2--!. ,acing tambang merupakan salah satu spesies yang termasuk dalam kelompok
soil transmitted helminth '(H!. )n&eksi cacing tambang masih
merupakan masalah kesehatan di )ndonesia" karenamenyebabkan anemia de&isiensi besi dan hipoproteinemia. 'pesies cacing tambang yang banyak ditemukan di )ndonesia adalah Necator americanus. Didasarkan atas siklus kehidupan cacing tambang" tempat hidup cacing jenis ini di alam adalah pada tanah yang memiliki kelembaban cukup dan sedikit berongga. 'tadium lar/a in&ekti& akan bertahan selama 2 minggu untuk mendapatkan tuan rumah yang akan diin&eksi dengan jalan menembus kulit. Keterbatasan kemampuan lar/a filariform bertahan hidup di tanah ini merupakan suatu kendala tersendiri dalam menemukan keberadaannya di tanah. 'ementara stadium telur cacing hingga menetas menjadi lar/a rhabditiform juga memiliki 9aktu yang relati& pendek" terlebih apabila terkena cahaya matahari
langsung baik telur maupun lar/a ini bisa mengalami kerusakan sehingga akan lisis atau mati 'umanto" 2-12!. C. ALAT DAN BAHAN
a. +lat*alat yang digunakan ; 1. 'aringan ka9at kasa 1buah!. 2. (abung sentri&use 2 buah!. . +lat pemusing 1 buah!. $. +plikator 1 buah!. #. 7ikroskop 1 buah!. . 3ipet tetes 1 buah!. 0.
1. 1-- gram sampel tanah disaring dengan saringan ka9at. 2. Diambil # gram tanah yang disaring lalu dimasukkan ke dalam tabung sentri&use. . Ditambahkan 2- m5 larutan hipoklorit ke dalam tabung berisi tanah" diaduk dan didiamkan selama 1 jam. $. Dipusingkan pada kecepatan putar 2.--- rpm selama 2 menit lalu cairan supernatant dibuang. #. Ditambahkan air ke dalam tabung dan dipusing kembali 2 kali" untuk tiap kali 2 menit pada kecepatan putar yang sama. . ,airan supernatant dibuang" lalu ditambahkan larutan sul&as magnecius dengan berat jenis 1"2- 2:2gr=5!. 0. Diaduk dengan aplikator. :. Dipusing pada kecepatan putar 2.#-- rpm >0#-g! selama # menit. ?. Ditambahkan larutan sul&as magnecius secara hati*hati sampai mengisi penuh tabung" kemudian didiamkan beberapa menit. 1-. 'ecara hati*hati diletakan kaca tutup sampai kontak dengan permukaan larutan sul&as magnecius" dan kemudian kaca tutup diangkat perlahan*lahan ke atas dan diletakan kaca tutup yang mengandung cairan di atas kaca benda. 11. Diperiksa dengan mikroskop.
E. HASIL PENGAMATAN
NO.
F.
NAMA CACING
1.
Diphyllobothrium latum 'ampel tanah dari 7atesih!
2.
Ascaris lumbricoides 'ampel tanah dari 3ur9osari!
.
Ancyclostoma duodenale 'ampel tanah dari @akultas 7)3+ A'!
FOTO
PEMBAHASAN
3raktikum kali ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui cara pemeriksaan telur cacing pada tanah serta mengamati berbagai macam telur cacing dari jenis tanah yang berbeda. 7etode yang digunakan pada praktikum ini adalah metode sedimentasi. 7etode sedimentasi adalah pemisahan larutan berdasarkan
perbedaan berat jenis" dimana partikel yang tersuspensi akan mengendap kedasar 9adah. 3rinsip dari percobaan ini adalah pengamatan mikroskopis terhadap endapan sampel tanah yang mengandung telur cacing dalam larutan hipoklorit. Dalam praktikum ini tanah yang diperiksa direndam dalam larutan hipoklorit -% di dalam tabung sentri&use lalu didiamkan 1 jam sampai terbentuk endapan. 5arutan hipoklorit memiliki berat jenis yang lebih ringan dibanding dengan telur cacing sehingga telur cacing akan mengendap bersama dengan sampel tanah. Kemudian larutan dipusingkan dengan alat sentri&ugasi yang bertujuan agar telur cacing yang akan diamati tetap pada endapan dan tidak menyebar dalam cairan supernatant. ,airan supernatant merupakan cairan bening yang berada di bagian atas endapan. 'etelah itu cairan supernatant dibuang" karena pada praktikum kali ini yang akan diamati adalah endapan yang terbentuk. Kemudian endapan direndam dengan larutan 7g'O$. Hal ini dilakukan karena larutan 7g'O$ mempunyai berat jenis yang lebih ringan dibandingkan dengan telur parasit sehingga telur parasit akan mengendap. 5alu sampel larutan diletakan pada kaca objek dan ditutup co/er glass kemudian diamati di ba9ah mikroskop. Dari pengamatan yang dilakukan" didapatkan hasil bah9a sampel tanah yang diambil di daerah 7atesih terdapat telur cacing Diphyllobothrium latum C pada sampel tanah yang diambil di daerah 3ur9osari terdapat telur cacing Ascaris lumbricoides C dan pada sampel tanah yang diambil di @akultas 7)3+ A' terdapat telur cacing Ancyclostoma duodenale. Diphyllobothrium latum merupakan jenis cacing penyebab Di&ilobatriasis atau 3enyakit ,acing 3ita yang merupakan salah satu jenis penyakit cacing yang paling berbahaya. Ditemukan pada usus halus manusia" anjing" kucing" babi" beruang" mamalia pemakan ikan. ,acing memiliki ukuran 2*12 m 9arna abu*abu kekuningan dengan bagian tengah ber9arna gelap berisi uterusdan telur!. (estis dan gld. itellaria terletak di lateral" o/arium di tengah berlobus 2. Aterus berbentuk bunga di tengah dan membuka di /entral. 3orus uterus terletak disebelah porus genitalis. (elur keluar terus menerus di tinja dengan ukuran 0*01 > $-*#1 E. ,acing de9asa memiliki beribu*ribu proglotid bagian yang mengandung telur! dan panjangnya sampai $#-*?-- cm. (elurnya dikeluarkan dari proglotid di
dalam usus dan dibuang melalui tinja. (elur akan mengeram dalam air ta9ar dan menghasilkan embrio" yang akan termakan oleh krustasea binatang berkulit keras seperti udang" kepiting!. 'elanjutnya krustasea dimakan oleh ikan. 7anusia terin&eksi bila memakan ikan air ta9ar terin&eksi yang mentah atau yang dimasak belum sampai matang. ,iri*ciri dari telur cacing Diphyllobothrium latum adalah mempunyai o/erkulum yang terdiri dari sel*sel telur. (elur menetas dalam air F korasidium dan memerlukan 2 hospes perantara" yaitu hospes perantara ) ; Cyclops dan Diaptomus golongan udang! berisi lar/a Procercoid C dan hospes perantara )) ; ikan air ta9ar yang berisi lar/a Plerocercoid atau Sparganum. 'iklus hidup dari cacing Diphyllobothrium latum dimulai dari telur. (elur berkembang untuk beberapa minggu" coracidium onchosphere berkait dilengkapi embriophore
yang
bercilia!
berada
di
air"
kemudian
dimakan
h.i.
)
cyclopid=diaptomid berkembang menjadi procercoid! di haemochole dalam 2* minggu selanjutnya h.i. ) dimakan h.i. )) ikan berkembang menjadi plerocercoid! di /iscera dan otot. H.i. )) dimakan h.d dan menjadi de9asa dengan periode prepaten *$ minggu. Diphyllobothrium latum ditemukan di dalam atau sekitar danau air ta9ar dan sungai. (elur cacing ini terdapat dalam kotoran dari host de&initi&" lalu lar/a hidup di Copepoda dan kemudian dalam daging ikan" serta di dalam usus mamalia de9asa. Diphyllobothrium latum tidak memiliki e&ek positi& pada manusia melainkan bisa sangat berbahaya. (erdapatnya diphyllobothriasis pada manusia dapat menyebabkan anemia" karena terjadi penipisan dan pengikisan /itamin B*12. Ascaris lumbricoides adalah salah satu jenis cacing nematoda intestinalis dengan ukuran terbesar yang mengin&eksi manusia. 3enyakit yang disebabkan cacing ini disebut askariasis. 3arasit ini bersi&at kosmopolit" yaitu tersebar di seluruh dunia" terutama di daerah tropis dengan kelembaban cukup tinggi. Bentuk tubuhnya silindris dengan ujung anterior lancip. Bagian anteriornya dilengkapi tiga bibir triplet! yang tumbuh dengan sempurna. ,acing betina panjangnya 2-*# cm" sedangkan cacing jantan panjangnya 1#*1 cm. 3ada cacing jantan" ujung posteriornya lancip dan melengkung ke arah /entral dan dilengkapi pepil kecil serta
dua buah spekulum berukuran 2 mm. ,acing betina posteriornya membulat dan lurus" dan sepertiga bagian anterior tubuhnya terdapat cincin kopulasi" tubuhnya ber9arna putih sampai kuning kecoklatan dan diselubungi oleh lapisan kutikula bergaris halus. (elur cacing ini memiliki empat bentuk" yaitu tipe dibuahi &ertrilized!" tidak dibuahi a&ertilized!" matang" dan dekortikasi. (elur yang dibuahi berukuran - > $# mikron dengan dua lapis dinding tebal. 5apisan luar terdiri dari jaringan albuminoid " sedangkan lapisan dalam jernih. )si telur berupa massa sel telur. 'el telur yang tidak dibuahi berbentuk lonjong dan lebih panjang daripada tipe yang dibuahi ukurannya ?- > $- mikron" dengan dinding luar yang lebih tipis. )si telur berupa massa granula re&raktil. (elur matang berisi lar/a embrio!" tipe ini menjadi infelatif setelah berada di tanah G minggu. (elur yang dekortikasi tidak dibuahi" namun lapisan luar yaitu albuminoid sudah hilang. ,acing betina menghasilkan 2-- ribu butir per hari. (elur +scaris lumbricoides berkembang dengan baik pada tanah liat dengan kelembaban tinggi pada suhu 2#*- ,. 3ada kondisi ini" telur tumbuh menjadi bentuk in&ekti& mengandung lar/a! dalam 9aktu 2* minggu. (elur yang in&ekti& bila tertelan manusia akan menetas menjadi lar/a di usus halus. 5ar/a menembus dinding usus halus menuju pembuluh darah atau saluran limpa" kemudian terba9a oleh darah sampai ke jantung dan menuju paru*paru. 5ar/a di paru*paru menembus dinding al/eolus dan masuk ke rongga al/eolus dan naik ke trakea. Dari trakea lar/a menuju ke å dan menimbulkan iritasi. 3enderita akan batuk karena rangsangan lar/a ini. 5ar/a di å tertelan dan terba9a ke eso&agus" sampai di usus halus" dan menjadi de9asa. Dari telur matang yang tertelan sampai menjadi cacing de9asa membutuhkan 9aktu kurang lebih 2 bulan. Ascaris lumbricoides biasanya berada dalam usus kecil manusia" khususnya jejunum. ,acing ini menghasilkan inhibitor pepsin untuk mencegah enzim host dari mencerna dan menggunakan akti/itas otot untuk menghindari dikeluarkan. ,acing jenis ini banyak ditemukan di daerah tropis dengan kelembapan tinggi" termasuk )ndonesia. (idak ada in&ormasi ditemukan mengenai man&aat kepada manusia yang diberikan oleh Ascaris lumbricoides. ,acing jenis ini merupakan parasit dalam usus
manusia. )n&eksi Ascaris lumbricoides adalah penyebab utama dari kekurangan gizi" terutama pada anak*anak" karena menyebabkan kehilangan energi protein dan /itamin + dan /itamin ,. 'ecara keseluruhan" hal ini dapat menyebabkan pengerdilan pertumbuhan linear" yang mengarah kepada de&isit &isik dan mental pada manusia. Ancylostoma duodenale disebut cacing tambang karena ditemukan dieropa yaitu pada pekerja pertambangan yang belum mempunyai &asilitas sanitas yang memadai.Hospes parasit ini adalah manusia C cacing ini menyebabkan nekatoriasi dan ankilostomiasis. ,acing de9asa hidup di rongga usus halus" dengan mulutnya melekat pada mukosa dinding usus. ,acing betina menghasilkan ?.--- I 1-.--- butir telur perhari. ,acing betina mempunyai panjang 1 cm" cacing jantan kira*kira -": cm. cacing de9asa berbentuk huru& ' atau , dan didalam mulutnya ada sepasang gigi. 6ongga mulutnya sangat besar. ,acing jantan mempunyai bursa kopulatriks. (elur cacing tambang besarnya kira*kira - > $- mikron" berbentuk bujur dan mempunyai dinding yang tipis dan di dalamnya terdapat beberapa sel. 5ar/a rabditi&orm panjangnya kira*kira
2#- mikron"
sedangkan lar/a
&ilari&orm
panjangnya kira*kira -- mikron. Daur hidup +ncylostoma duodenale yaitu telur cacing dikeluarkan bersama &eses dalam 9aktu 1*2 hari di dalam tanah" telur tersebut akan menetas menjadi lar/a rabditi&orm. Dalam 9aktu sekitar tiga hari lar/a rabditi&orm tumbuh menjadi lar/a &ilari&orm" yang dapat menembus kulit dan dapat bertahan hidup 0*: minggu di tanah. 'etelah menembus kulit" lar/a ikut masuk melalui aliran darah menuju jantung terus ke paru*paru. Di paru*paru lar/a menembus pembuluh darah masuk ke bronkus lalu ke trakea dan laring. Dari laring" lar/a ikut tertelan dan masuk ke dalam usus halus dan menjadi cacing de9asa. (elur cacing tambang mendapatkan nutrisi mereka dari kotoran host melalui penyerapan. Oleh karena itu mereka harus tinggal di daerah dengan tanah dengan pH netral dan di daerah teduh" seperti perkebunan kopi" pisang" dan gula di mana kotoran akan tetap utuh cukup lama bagi mereka untuk berkembang menjadi ju/enil. ,acing ini angat sensiti& terhadap sinar matahari" yang akhirnya dapat
membunuh mereka. u/enil dari cacing tambang juga sensiti& terhadap konsentrasi garam tinggi dan pH asam tanah. 'elain jenis*jenis cacing diatas" masih ada beberapa jenis cacing yang dapat hidup dalam tubuh manusia sebagai parasit. 'alah satunya adalah cacing pita Taenia sp.! yang memiliki bentuk panjang pipih menyerupai pita" kepalanya kecil dan mempunyai kait untuk melekatkan diri pada dinding usus. ,acing pita mempunyai banyak jenis" tetapi ada tiga yang biasa dikenal yaitu cacing pita daging" cacing pita ikan dan cacing pita babi. Kemudian ada cacing &ilarial=cacing rambut Wuchereria bancrofti! yang mempunyai inang perantara he9an +rthropoda" dan inang tetap yaitu manusia pada bagian pembuluh getah bening. 3ada siang hari" lar/a berada di paru*paru atau di pembuluh darah besar. 3ada malam hari" cacing pindah ke pembuluh arteri atas dan /ena peri&er di dekat kulit. +pabila cacing yang mati menyumbat pembuluh getah bening" maka menyebabkan pembengkakkan atau terjadinya penyakit kaki gajah elephantiasis!. 7ikro&ilaria dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk ,ule>. G. KESIMPULAN
1. Dilakukan pengamatan telur cacing pada sampel tanah dengan metode sedimentasi. 7etode sedimentasi adalah pemisahan larutan berdasarkan perbedaan berat jenis" dimana partikel yang tersuspensi akan mengendap kedasar 9adah. 2. Dari pengamatan yang dilakukan" didapatkan hasil bah9a sampel tanah yang diambil di daerah 7atesih terdapat telur cacing Diphyllobothrium latum C pada sampel tanah yang diambil di daerah 3ur9osari terdapat telur cacing Ascaris lumbricoides C dan pada sampel tanah yang diambil di @akultas 7)3+ A' terdapat telur cacing Ancyclostoma duodenale.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes 6). 2--. Profil Kesehatan !!". akarta;Departemen Kesehatan 6). Direktorat enderal 33435 Kemenkes 6). 2-1. Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan #ingkungan Tahun !$. akarta ;Kementrian Kesehatan 6epublik )ndonesia. 'ehatman. 2--. JDiagnosa )n&eksi ,acing (ambang. %edia #itbang Kesehatan $&'()*+" 'umanto" D. 2-12. JAji 3aparan (elur ,acing (ambang 3ada (anah Halaman 6umah. ,urnal -asil+-asil Penelitian #PP% N/%S !$ $'$)*"(+& /S0N * 123+&! $33!1+!+&. Wardhana" K.3." Kurnia9an" B." 7usto&a" '. 2-1. J)denti&ication O& 'oil (ransmitted HelminthsL Mgg On @resh ,abbage 0rassica oleracea! +t 5ampung Ani/ersity @ood 'talls. ,urnal %edical 4aculty of #ampung ni5ersity $'$)*3&+1" 662+622&.
/SSN
7engetahui" +sisten 3embimbing
!
'urakarta" 2# o/ember 2-1# 3raktikan"
!