Buvanest Spinal dan Asam Tranexamat – Panduan Medis Mengenal Jenis Anastesi, Anastesi, Perbedaan Komposisi dan Dampaknya Belakangan nama Buvanest nama Buvanest spinal spinal dan dan asam tranexamat menadi menadi populer, mungkin saja ini efek kasus buvanest spinal yang melibatkan perusahaan farmasi terbesar di Asia dan salah satu jaringan rumah sakit sa kit Internasional, RS Siloam di tanggerang. Apa betul?
Buvanest spinal dalam injeksi suntikan. Belakangan menjadi populer sebab adanya kasus yang melibatkan rumah sakit internasional Nah, kalau memang demikian nanti akan sedikit kita singgung singgung yah enapa hanya sedikit? arna kita hanya akan mengambil sedikit !ontoh kasus se!ara medis, tanpa akan banyak melibatkan intrik politik sema!am law enforcement yang terlibat disana. "ada studi kali ini kita akan mengupas tentang# •
•
Mengenal dasar dasar anastesi Termasuk Termasuk ke golongan anastesi apa, Buvanest Spinal
•
Perbedaan Komposisi Komposisi Buvanest Spinal 0,5 persen heavy 4 ml
•
Kasus medis yang melibatkan buvanest spinal dan asam tranexamat
Mengenal dasar dasar anastesi $alam ilmu farmakologi atau kedokteran, ilmu anastesi memiliki peran pentingnya sendiri, bahkan tak jarang diperlukan dokter khusus untuk proses sign in !airan%injeksi obat.
&enis jenis anastesi etika akan melakukan pembedahan perlu dilakukan penghilangngan rasa nyeri atau perasa pada syaraf, inilah yang dikenal dengan nama medis 'Anastesi(. "erlu diketahui bah)a proses pembiusan dilakukan dengan banyak jenis obat, ada yang proses atau efeknya jangka panjang ada juga yang pendek. *api kesamaan dari semuanya adalah untuk mengurangi rasa nyeri, khususnya saat dilakukan operasi termasuk juga +RI dan * s!an. Setidaknya terdapat - jenis anastesi yang umum dikenal •
•
•
nastesi Total, sesuai namanya ini berarti membuat pasien pingsan total alias hilang kesadaran menyeluruh! nastesi "egional, #enis pembiusan ini diperuntukan pada bagian tertentu sa#a sehingga pasien masih memiliki kesadaran! nastesi $okal, %enis pembiusan yang terakhir ini dilakukan pada sebagian ke&il daerah tubuh!
Termasuk Ke Golongan Apa Buvanest Spinal? $ari pemahaman diatas setidaknya sudah bisa kita terka, ada di golongan anastesi apa, injeksi buvanest spinal . So, ada di jenis apa? Betul/
*indakan Buvanest spinal termasuk pada golongan anastesi regional dan lokal, dengan reaksi buvanest spinal dalam pembiusan# +engurangi transfer signal ke sistem saraf sehingga menghilangkan rasa nyeri, suhu, sentuhan, termasuk tekanan dalam.
Tahapan Injeksi Anastesi Dengan Buvanest Spinal etika akan melakukan proses anastesi dengan obat buvanest, perlu kita sadari urutannya dan dampak yang ditimbulkan setelahnya. *ujuannya jelas agar kita mengetahui sudah sampai mana kondisi pasien, apakah sudah siap ke tahapan pembedahan atau belum. '! Tahap pertama ketika in#eksi buvanest spinal telah dilakukan, biasanya pasien akan merasakan kaki seperti terasa kesemutan! (! Bupiva&aine mengikat bagian intraseluler pada voltage)gated sodium &hannels dan blok natrium pada area masuknya dalam sel)sel sara*, yang ber*ungsi men&egah depolarisasi +! Tak perlu aktu lama maka bagian tubuh yang di in#eksi akan hilang rasa!
0al penting yang perlu diingat baik sebelum atau sesudah proses injeksi obat bupiva!aine 1buvanest2 ini adalah# •
•
Bupivakain lebih beresiko menganggu #antung atau bersi*at &ardiotoksik! Setelah pembiusan dilakukan setidaknya diperlukan 4)5 #am hingga hingga akhirnya tidak terasa sama sekali dan tekanan darah turun!
'0ilangnya rasa akibat pembiusan ini biasanya berlangsung selama 345 jam,(
Perbedaan Komposisi Buvanest Spinal !" persen heav# $ ml Tindakan Buvanest spinal biasanya lebih sering diberikan pada pasien karena jarang mengakibatkan reaksi alergi, namun termasuk yang !ukup berbahaya. 0al ini karena Bupivacaine merupakan kontraindikasi pada pasien dengan reaksi hypersensitive yang dikenal untuk bupiva!aine atau anestesi amino-amida.
"erbedaan komposisi buvanest spinal dan Asam *rane6amat terlihat dari Komposisi Buvanest Spinal! •
•
Bupiva&aine 5 mg-m$! Pada konsentrasi 5 mg-m$, lama ker#a bupiva&aine ()5 #am setelah in#eksi epidural tunggal dan hingga '( #am setelah blok sara* peri*er! .katan protein plasma /1!
Bentuk Sediaan Buvanest Spinal!
*indakan anastesi yang dilakukan dengan buvanest atau Bupivacaine mempunyai lama kerja yang panjang dengan potensinya sekitar empat kalinya lidocaine. 7nset blokade lebih lambat dibanding lidocaine, khususnya jika menganestesi saraf yang besar. Asam traneksamat merupakan golongan obat anti"#ibrinolitik $ "eran Asam *rane6amat merupakan obat untuk mengatasi perdarahan, biasa dimanfaatkan untuk beberapa kondisi misalnya •
pendarahan pas&aoperasi,
•
mimisan,
•
pendarahan pada penderita angio)edema turunan,
•
hingga pendarahan berlebih setelah satau saat menstruasi!
%ara kera Asam Tranexamat&
Asam traneksamat bekerja dengan !ara menghambat pe!ahnya gumpalan darah sehingga pendarahan tidak terjadi lagi. 7bat ini tidak boleh digunakan se!ara bebas dan harus melalui resep dokter.
Asam trane6amat dan buvanest spinal tampak berbeda. Nah apabila terjadi kesalahan pada obat kimia ini baikbuvanest spinal dan Asam *rane6amat maka 7bat jenis apapun bukan hanya berjenis pengental darah maka akan berdampak masalah bila diberikan ke dalam sistem saraf pusat(.
Kasus Medis %ang Melibatkan Buvanest Spinal dan Asam Trane&amat Nah, sekarang kita beralih ke topik yang sempat memanas kemarin. asus medis rumah sakit siloam di kara)a!i tanggerang yang diduga kuat teledor saat melakukan sign in. Investigasi 'S Siloam Kara(a)i Tanggerang Saat melakukan inspeksi sistemik, beberapa point pentng yang didapat telah sesuai yakni tindakan pembedahan untuk kehamilan di RS Siloam, sebelumnya dilakukan dahulu proses anastesi. $alam proses S7" 1Standard 7perasional "ro!edure2 RS Siloam ditentukan untuk tidak mele)ati tangan pera)at % suster.
Berdasarkan inspeksi yang dilakukan komisi I8 $"R, terdapat kejanggalan yakni '! Proses pembedahan dan anastesi pada ruang operasi, ada dugaan kuat 2saat ke#adian berlangsung3 tidak dilakukan dengan dokter anastesi padahal penggunaan buvanest spinal tergolong krusial mengingat komposisi buvanest - bupiva&ain! (! Kekurang teliti saat menge&ek ampul obat sehingga mengakibatkan tertukarnya buvanest spinal dan asam tranexamat! .nilah potensi human error yang dapat ter#adi dimana sa#a!
Sikap PT Kalbe *arma Berbekal banyak hasil investigasi dan inspeksi dadakan 1sidak2 ditemukan ke!il terjadinya, tertukar label % mi64up antara buvanest spinal dan asam trane6amat. Sebab proses produksi yang terjadi di line 9 "* albe :arma melibatkan ;9 jenis obat, dilakukan dengan pe4label4an se!ara #abrikasi sesuai 'ara pembuatan obat yang benar (%P)B* .
+eskipun telah dilakukan proses label dengan fabrikasi, "* albe berniat mengurangi potensi yang bisa saja terjadi 1mi64up2.
+asil Investigasi Penggunaan ,bat Anestesi 'S Siloam Tangerang Diumumkan
ementerian esehatan menyimpulkan tidak menjumpai penyimpangan standar profesi dalam kasus penggunaan obat anestesi produksi "* albe :arma, Buvanest Spinal, di Rumah Sakit Siloam, *angerang. +enteri esehatan Nila :arid +oeloek mengatakan kesimpulan tersebut diambil setelah dokumen rumah sakit Siloam yang melibatkan dokter, tenaga kefarmasian, dan staf rumah sakit, serta organisasi keprofesian diperiksa *im *elaah asus Sentinel Serius atau SS.
>ami sudah )a)an!ara semua pihak dan tidak ditemui kesalahan prosedur,> kata Nila saat menggelar jumpa pers di antor ementerian esehatan. SS, kata Nila, juga menilai bah)a pengelolaan penyerahan obat kasus ini tidak bermasalah karena telah dilakukan sesuai dengan prosedur di rumah sakit. >$emikian juga aktivitas obat mulai dari pemesanan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian hingga penyiapan kits final sebelum operasi di kamar operasi telah dilakukan sesuai standar operasi operasional,> jelas Nila. Sementara itu, berdasarkan )a)an!ara dan kunjungan tim SS ke pabrik dan perusahaan distributor "* albe :arma diperoleh pengakuan memang ada kekeliruan dalam isi ampul label Buvanest Spinal ,5 persen 0eavy 3 ml.
Ampul Buvanest dan Asam Traneksamat Gampang Tertukar karena Mirip JAKA+TA, K)MPAS$'om " *ertukarnya obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam traneksamat di Rumah Sakit Siloam @ippo illage, *angerang, yang mengakibatkan dua orang pasien meninggal :ebruari lalu, antara lain disebabkan karena kedua obat tersebut memiliki amplop yang sangat mirip.
$emikian menurut hasil penelitian ayasan "emberdayaan onsumen esehatan Indonesia 1"I2. 7bat produksi "* albe :arma tersebut dianggap telah melanggar persyaratan registrasi aturan dari Badan "enga)as 7bat dan +akanan 1B"7+2. edua obat memiliki catch cover atau amplop yang sama, yakni pembungkus obat yang hanya ber)arna putih dan terdapat gambar heksagonal. "embeda keduanya hanya berasal dari label yang ditempel pada ampul. $irektur "I, +arius Cidjajarta memaparkan hasil investigasi yang dilakukan dari tanggal D- februari ;D5 hingga 5 maret ;D5 di &akarta, &umat 1D-%-%D52. "enelitiannya didasari oleh Se!ara garis besar, "* albe :arma melanggar pasal registrasi, yaitu persyaratan registrasi yang sesuai dengan aturan dari B"7+,> kata +arius pada a!ara paparan hasil penelitian "I terkait obat Buvanest dan Asam *raneksamat di ikini, &akarta 1D-%-%D52. Ia menjelaskan, pada catch cover atau amplop Buvanest dan Asam *raneksamat tidak men!antumkan Informasi +inimal. Informasi minimal ini se!ara umum terdiri dari nama obat, besar kemasan, nama bahan4bahan, nama produsen, nomor iGin edar, tanggal produksi, dan batas kadaluarsa. >"ada bungkusnya 1Buvanest2 hanya ada tutup )arna putih dan gambar heksagonal, yang katanya tertukar dengan Asam *raneksamat di sini juga hanya tertera labelnya, tapi !at!h !over4nya hanya dasar putih dengan gambar heksagonal. Sama persis bila dibandingkan. Ini tidak ada bedanya. Ini jelas melanggar peraturan, harusnya ada semua 1informasi minimal obat2,> paparnya sambil menunjukkan kedua bungkus obat Buvanest dan Asam *raneksamat. Bila diamati, ampul Buvanest dan Asam *raneksamat sama. eduanya merupakan botol bening dan isinya bisa terlihat jelas. *etapi pada label kedua obat, baru tertera lengkap infomasi minimal termasuk komposisi, nomor registrasi, tanggal produksi, dan nama produsen. Sementara itu tidak ditemui keterangan apapun dari catch cover Buvanest dan Asam *raneksamat. Atas kasus ini, B"7+ mengeluarkan surat pembatalan iGin edar obat anestesi pada ; +aret ;D5 dan sudah dikirimkan ke pihak albe :arma. "* albe :arma sendiri sudah menghentikan proses produksi dan peredaran Buvanest Spinal sejak kasus dua pasien meninggal di RS Siloam @ippo illage. +arius mempertanyakan mengapa obat tersebut masih bisa mendapat nomor registrasi, padahal pada catch cover tidak tertera dengan lengkap mengenai informasi minimal obat. Ia pun merekomendasikan B"7+ agar ara "embuatan 7bat yang Baik 1"7B2 segera di!abut. >0arusnya se!ara "eraturan "erundang4
pemerintah demi keselamatan rakyat Indonesia,> tegasnya. "eneliti senior "I, Antoni *arigan turut mendesak agar B"7+ segera men!abut "7B ampul se!ara keseluruhan di "* albe. Ia mengkha)atirkan hal serupa akan terjadi di obat lain. >Bukan tidak mungkin tertukar obat lainnya di sana karena ditemukan ada kesalahan. &adi harusnya dihentikan se!ara total, tapi sampai sekarang masih banyak produk yang beredar,> terangnya. Antoni juga mengakui bah)a ia masih menemui Buvanest yang dijual di apotik atau rumah sakit. +eskipun Buvanest yang beredar memiliki nomor registrasi berbeda, bila iGin edar dibatalkan semua produk Buvanest di pasaran harusnya tidak dijual lagi.
"ur)andini Sakti "rati)i Ampul obat anestesi Buvanest Spinal dengan asam traneksamat yang sekilas tampak mirip. Tanggung aab produsen
Setiap layanan kesehatan telah memiliki standar operasi terstandar 1S7"2 masing4masing, mulai dari rumah sakit, produsen obat, mau pun dokter. epatuhan pada S7" masing4masing harus dilakukan agar tidak menimbulkan akibat yang fatal. "ada kasus tertukarnya obat anestesi Buvanest Spinal, menurut +arius seharusnya masalah ini tidak dilimpahkan pada pihak dokter. 'alau terjadi isinya 1Buvanest dan Asam *raneksamat2 lain, itu bukan tanggung ja)ab
rumah sakit atau dokter, tetapi tanggung ja)ab produsen, "* albe :arma,( kata +arius. '$okter hanya bertugas memba!a label ketika hendak diberikan kepada dokter. $i label tertulis Buvanest. alau masalah isi, tanggung ja)ab produsen. &adi se!ara disiplin, dokter tidak melanggar dan tidak harus tahu isinya apa, yang penting tertera dari label,( lanjutnya. Senada dengan +arius, mantan ketua B"7+, 0usniah H. *hamrin, mengatakan masalah tersebut di luar tanggung ja)ab dokter. 'arena dokter sudah bekerja sesuai S7", isinya bukan seperti apa yang tertulis, dokter tidak tahu,( katanya. 0usniah juga menjelaskan, seharusnya iGin edar obat tidak bisa diperoleh apabila tidak memenuhi syarat yang diberlakukan dari B"7+. 'Sebetulnya saat meminta iGin edar semestinya tidak semua diberi 1iGin2 kalau tidak memenuhi syarat. alau di pasar ada hal menyimpang setelah beredar dari ketentuan saat pendaftaran, itu bisa saja dilakuan oleh pabrik dan kalau penga)asan kurang ketat, bisa tidak ketahuan,( imbuhnya. $ua pasien di RS Siloam ara)a!i meninggal usai mendapat suntikan Buvanest Spinal produk "* albe :arma. Ampul yang diduga berisi obat anestesi tersebut ternyata bukan berisi Bupiva!aine 1obat bius2, melainkan Asam *raneksamat golongan antifibrinolotik yang befungsi mengurangi pendarahan. edua pasien sempat mengalami kejang usai diberi injeksi. Sementara itu, pihak RS Siloam mengaku sudah melakukan tindakan operasi sesuai prosedur. (Purandini Sakti Pratii* http--health!kompas!&om-read-(0'5-0+-'4-'500006(+-mpul!Buvanest!dan!sa m!Traneksamat!7ampang!Tertukar!karena!Mirip
Buvanest dan sam Tranexamat, 8bat .n#eksi yang Bikin 9eboh
-akarta! .// Indonesia )) nestesi alias pembiusan adalah langkah aal yang a#ib dilakukan sebelum seseorang men#alani prosedur pembedahan! Sayangnya sering kali pasien keburu *okus pada bagaimana prosedur pembedahannya sehingga mungkin kurang memperhatikan proses anastesi yang dilakukan! Padahal dalam ilmu kedokteran anastesi adalah spesialisasi yang berdiri sendiri dan membutuhkan keahlian tersendiri! :alam kasus dua pasien "S Siloam Karaa&i, keduanya diketahui melakukan operasi untuk &aesar dan kandung kemih! :ari dua #enis pembedahan ini dipastikan keduanya hanya mendapatkan anestesi lokal!
;%adi anestesi ada dua, ada yang total dan lokal! ipto Mangunkusumo saat dihubungi >?? .ndonesia! "usan menambahkan, spinal atau epidural sama)sama pembiusan yang bertu#uan memblok sara* tulang belakang! Karenanya keduanya dimasukkan melalui ruas tulang belakang dengan posisi pasien membungkuk dan memeluk lutut! dapun mengenai obat anestesi Buvanest Spinal yang diduga digunakan dalam kasus "S Siloam Karaa&i disebut "usan memang digunakan untuk tu#uan ini! Buvanest Spinal dikenal dengan nama generik Bupiva&aine! ;Selain untuk operasi &aesar dan kandung kemih, 2Buvanest Spinal3 bisa #uga digunakan misalnya untuk operasi usus buntu, patah tulang kaki dan semua yang berada dibaah pusar,= kata "usan! Menurut literatur, pada pembiusan spinal obat disuntikkan melalui rongga tempat sara* tulang belakang! Sementara pada epidural obat bius dimasukkan ke ruangan hampa sebelum sara* tulang belakang! 8bat anestesi sema&am Buvanest Spinal memang bertu#uan memblok sara* bagian tubuh baah, biasanya pasien akan merasakan kaki seperti terasa kesemutan hingga akhirnya tidak terasa sama sekali dan tekanan darah turun! ;9ilangnya rasa akibat pembiusan ini biasanya berlangsung selama 4)5 #am,= kata "usan! ;Bupiva&aine biasanya tak akan diberikan pada pasien dengan riayat medis seperti kelainan pembekuan darah, sho&k berat, dan pasien dengan alergi tertentu,= u#ar "usan men#elaskan! ?amun semua kontraindikasi itu tentu sa#a bisa diselidiki sebelum p rosedur pembiusan dan pembedahan dilakukan! ;Tentunya dokter #uga harus men#elaskan apa sa#a yang akan dialami pasien di ruang bedah,= kata "usan! Tak hanya mendapatkan pen#elasan dokter pasien dan keluarga pasien #uga punya hak untuk banyak bertanya tentang prosedur pembiusan dan pembedahan yang akan dilakukan! Sebelumnya, dua pasien di "S Siloam Karaa&i meninggal karena diduga adanya kesalahan penggunaan obat anestesi! :iduga ada kesalahan penempelan label obat pada Buvanest Spinal dan sam Tranexamat! 8bat Buvanest Spinal yang disuntikkan seharusnya berisi Bupiva&aine 0,5 persen, namun ternyata berisi
sam Tranexamat! Keduanya sama)sama merupakan obat in#eksi dengan kemasan berupa ampul atau vial! Buvanest merupakan in#eksi anestesi yang mengandung Bupiva&aine 5 mg-m$, sedangkan sam Tranexamat merupakan obat untuk mengatasi perdarahan! @8bat apapun bukan hanya pengental darah akan ter#adi masalah bila diberikan ke dalam sistem sara* pusat,@ tutur dokter spesialis anestesi dari "S< Soedono, Madiun, dr MirAa Koeshardiandi, Spn, seperti dilansir dari laman detik9ealth! .a menambahkan, meskipun masih belum bisa disimpulkan terkait dugaan isi tertukar tersebut, namun seandainya itu benar adalah obat pengental darah yang bersi*at asam maka pemberian obat tersebut pada pasien akan menyebabkan kerusakan sistem sara*! http--!&nnindonesia!&om-gaya)hidup-(0'50('6''44+)(55) ++04(-buvanest)dan)asam)tranexamat)obat)in#eksi)yang)bikin)heboh-