Nirmana 2 Dimensi " 1
Nirmana
Pertemuan I - Introducing
Definisi nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. nirmana dapat diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga ilmu tatarupa.
Pengertian Nirmana
Dibentuk dari dua kata yaitu nir berarti tidak, mana berarti makna, jika digabungkan berarti tidak bermakna atau tidak mempunyai makna. Jika di artikan lebih dalam nirmana berarti lambang-lambang bentuk tidak bermakna, dilihat sebagai kesatuan pola, warna, komposisi, irama, nada dalam desain. Bentuk yang dipelajari biasanya diawali dari bentuk dasar seperti kotak, segitiga, bulat yang sebelumnya tidak bermakna diracik sedemikian rupa menjadi mempunyai makna tertentu.
Jika kita telah lebih jauh, nirmana mirip dengan Tipografi (ilmu huruf) yaitu tentang mengorganisasikan sesuatu untuk mencapai kualitas artistik pada sebuah karya seni atau desain. Nirmana berbicara tentang harmoni, keselarasan soal rasa, dan impresi pada sebuah bentuk. Nirmana tidak hanya mencakup 2 dan 3 dimensi saja melainkan menjelajah sebuah ruang yang disebut dengan ruang maya.
Ruang maya adalah ruang semu dimana kita bisa berkhayal tentang sesuatu yang mebingungkan kita sendiri, dalam artian hayalan tentang sebuah kegilaan bentuk yang sulit kita torehkan dalam media 2 dimensi ( sering disebut dengan nirmana ruang datar / nirmana dwimatra) atau 3 dimensi (sering disebut dengan nirmana ruang / nirmana trimatra).
Pengaplikasian nirmana mutlak dilakukan dalam semua bidang seni rupa dan desain. Contohnya adalah fotografi, bidang seni ini mempunyai kemampuan melakukan eksekusi ini dengan sangat baik. Kapabilitas fotografi yang merekam obyek setepat-tepatnya dapat kita kacaukan dengan nirmana. Tentu kita sudah biasa jika melihat langit yang jauh yang berwarna biru dan pepohonan yang dekat dengan warna hijau. Namun dengan nirmana, langit dapat kita beri warna panas (orange/ kuning) untuk menciptakan kesan objek tersebut dekat dengan kita. Dan pohon dengan warna dingin (misal biru) untuk memberi kesan objek tersebut jauh dengan kita.
Hal ini dapat kita terima karena kita memandang dari nalar bentuk. Disinilah seni dan desain dapat dinilai atas dasar kualitas artistiknya, yaitu menilai segala sesuatunya dari sisi bentuk, bukan dari hal-hal di luar bentuk (Irama Visual, 2007, hal. 160).
(www.notepedia.info/2013/04/nirmana.html, akses September 2013)
Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang harus mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga ilmu tatarupa. Elemen-elemen seni rupa dapat dikelompokan menjadi 4 bagian berdasarkan bentuknya.
Titik, titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah.
Garis, garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna.
Bidang, bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas; mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis.
Gempal, gempal adalah bentuk bidang yang mempunyai dimensi ketebalan dan kedalaman.
Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Yogyakarta, 2005
Kreatifitas dalam Nirmana atau Rupa Dasar
Kreatifitas dalam ilmu desain pun adalah sebagai pintu gerbang untuk memasuki dunia seni. Dalam mata kuliah nirmana, kreativitas seorang calon desainer dapat dikembangkan. Menurut Primadi S Tabrani, kreatifitas adalah kemampuan manusia yang dapat membantunya untuk dapat berbuat lebih dari kemungkinan rasional dari data dan pengetahuan yang dimilikinya. Dan, kreativitas adalah satu kemampuan manusia yang dapat membantu kemampuan yang lain, hingga sebagai keseluruhan dapat mengintegrasikan stimuli luar dengan stimuli dalam (yang telah dimiliki sebelumnya-memori) hingga tercipta suatu kebulatan baru.
Menurut Jalaludin Rahmat, untuk menjadi orang yang kreatif, berikut adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi :
Kreatifitas menghasilkan gagasan baru
Kreatifitas dapat memecahkan persoalan secara realistis
Kreatifitas merupakan usaha untuk memperoleh insight yang orisinil, menilai dan mengembangkan sebanyak mungkin gagasan.
Pada dasarnya, harus bebas dari batasan-batasan yang sifatnya baku. Menurut De Bono pencetus tentang berpikir lateral atau berpikir 2 arah, bahwa kreatifitas terkadang terhambat oleh diri sendiri, melakukan pembatasan pada hal-hal yang tidak diperlukan dan dilakukan secara sadar atau tidak. Coleman dan Hammen menguraikan bahwa ciri-ciri orang kreatif adalah sebagai berikut :
Kemampuan kognitif, termasuk kecerdasan di atas rata-rata, kemampuan melahirkan gagasan baru, gagasan yang lain dan fleksibilitas kognitif.
Sikap terbuka, orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima aneka stimuli, dan memiliki minat yang beragam dan berimajinasi luas.
Pertemuan II - IV
Unsur-Unsur Rupa ( Titik dan Garis )
Ialah elemen atau objek visual yang menjadi dasar terbentuknya sebuah rancangan visual. Macam-macam dari unsur rupa adalah :
Titik ( . )
Adalah unsur visual yang ukurannya relatif kecil, tidak memiliki panjang atau lebar, dan pangkan dari ujung sebuah garis atau bentuk yang akan dibangun. Menurut Nandawan Libya dalam Unsur- Unsur Dalam Seni Rupa atau Design, titik merupakan unsur seni rupa yang paling sederhana. Karya seni rupa berupa gambar ataupun lukisan bermula dari titik. Titik adalah salah satu elemen dalam seni rupa yang paling kecil, dan merupakan elemen paling dasar dalam seni rupa atau design. Apabila suatu titik ditarik akan menjadi suatu garis, dan titik apabila diolah secara luas akan menjadi suatu bidang. Titik mempunyai peran yang sama dengan elemen seni yang lain seperti garis dan warna. Penggunaan titik biasanya pada bagian-bagian yang terkecil dalam suatu karyaseni.
Garis ( )
Elemen yang kedua dalam seni rupa adalah garis, garis merupakan bentuk yang memanjang dan mempunyai sifat yang elatis, kaku, dan tegas. Penggunaan garis dalam seni rupa sangat vital, kegunaan garis biasanya pada awal proses pembentukan suatu karya seni, yaitu sketsa. Tetapi garis memang dan harus digunakan dalam suatu karya seni, dimana pengolahan garis yang maksimal juga dapat menciptakan dan mendukung nilai artistik dalam karya seni. Pengolahan suatu garis akan menghasilkan garis lengkung, garis lurus, garis patah-patah, garis tebal, dan garis tipis. Kesemua jenis garis itu bila dikomposisikan dengan tepat dan sesuai akan menghasilkan nilai artistik Garis dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
Garis Alamiah, yaitu garis cakrawala alam yang dapat dilihat sebagai batas antara permukaan laut dan langit.
Garis Buatan, terdiri dari:
Garis yang sengaja dibuat, contohnya garis hitam pada gambar ilustrasi untuk menciptakan bentuk dan sosok (figur);
Garis yang tidak sengaja dibuat, timbul karena diciptakan dua bidang dengan warna barik (tekstur) yang berbeda.
Fungsi Garis dalam seni rupa:
Memberikan representasi atau citra struktur, bentuk, dan bidang. Garis ini sering disebut garis blabar (garis kontour) yang berfungsi sebagai batas/tepi gambar;
Menekankan nilai ekspresi seperti nilai gerak atau dinamika (movement), nilai irama (rhythm), dan nilai arah (dirrection). Garis ini disebut juga garis grafis;
Memberikan kesan matra (dimensi) dan kesan barik (tekstur). Garis ini sering disebut garis arsir atau garis tekstur. Garis tekstur lebih bisa dihayati dengan jalan meraba.
Sifat Garis (berkaitan dengan jenis garis):
Garis lurus vertikal dan horizontal yang dapat mengungkapkan kesan tenang, statis, atau stabil;
Garis putus yang dapat mengungkapkan kesan gerak dan gelisah;
Garis silang atau diagonal yang dapat mengungkapkan kesan gerak, tegang, dan ragu;
Garis lengkung yang dapat mengungkapkan kesan lamban, irama, dan santai.
Bentuk
Adalah sesuatu yang memiliki wujud atau shape yang tampak dari suatu benda. Khususnya untuk benda-benda 2 Dimensional.
Bentuk terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
Bentuk organis, segala sesuatu yang terdapat dialam bebas misalnya batu, atau daun. Biasanya wujud bentuk organis tidak kaku.
Bentuk non organis, atau bentuk geometris, yaitu segala bentuk ciptaan manusia. Memiliki 3 dasar yaitu segitiga, bujur sangkar, dan lingkaran. Atau basic form.
Tugas 1 - Optik ( titik dan/atau garis )
Bahan:
- karya kertas gambar
40 x 40 cm
- karton dupleks 50 x 55 cm
- kop nama 15 x 4 cm
- cat/tinta hitam
Soal:
- membuat karya nirmana dengan
titik-titik dan/atau garis, sehingga
tercipta sebuah ilusi atau kesan
gerak.
Syarat:
- diberi kop nama
Nama
Paraf Dosen
Nilai
NIM
Judul
Tanggal
2 cm 3 cm 3cm 3 cm 4 cm
Pertemuan V - VI
Unsur-Unsur Rupa ( Bidang – Ruang )
Bidang (Field)
Bidang dalam seni rupa merupakan bagian yang mempunyai sisi lebar dan panjang. Bidang dalam karya seni rupa dapat merupakan bidang yang teratur dan tidak beraturan. Bidang-bidang yang teratur misalnya segitiga, lingkaran, persegi panjang, dan kubus. Pengomposisian antara bidang-bidang tersebut akan mengasilkan suatu bentuk karya seni. Bidang dapat terbentuk dari titik, garis dan warna. Ketika kita membuat garis untuk membuat segitiga, maka jadilah bidang segitiga.namu Bidang dapat di dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
Bidang alamiah, contohnya bidang lapangan atau taman, bidang sawah, bidang langit, bidang laut, dsb.
Bidang buatan, dibagi menjadi dua:
Bidang yang sengaja dibuat, misalnya: bidang lukisan, bidang segitiga, bidang lingkaran, dsb;
Bidang yang tidak sengaja diibuat timbul karena pembubuhan warna, cahaya, atau barik.
Sifat bidang:
Bidang horizontal dan vertikal yang memberikan kesan tenang, statis, stabil, dan gerak;
Bidang bundar yang memberikan kesan kadang stabil, kadang gerak;
Bidang segitiga yang memberikan kesan statis maupun dinamis;
Bidang bergelombang (cekung dan cembung) yang memberikan kesan irama dan gerak
Ruang (Space)
Ruang sebenarnya tidak dapat dilihat (khayalan) atau hanya bisa dihayati. Ruang baru dapat dihayati setelah kehadiran benda atau unsur garis dan bidang dalam kekosongan atau kehampaan. Misalnya ruang yang ada di sekeliling benda, ruang yang dibatasi oleh bidang dinding rumah, ruang yang terjadi karena garis pembatas pada kertas. Ruang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Ruang alamiah merupakan ruang yang terdapat di alam yang dibatasi oleh benda-benda alam dan karena pengaruh cahaya seperti pada pemandangan alam;
Ruang yang diciptakan:
Ruang interior dan eksterior sebuah bangunan yang dapat memberikan suasana sesuai keinginan, seperti sebuah masjid atau gereja (disengaja);
Ruang yang timbul karena pemnempatan berbagai warna, jarak gelap terang, seperti pada sebuah lukisan (tidak disengaja).
Fungsi ruang:
Memberikan kesan trimatra (3 dimensi). Seperti kesan kedalaman, jarak, dan plastisitas sebuah lukisan alam;
Menekankan nilai ekspresi (irama, gerak, kepadatan, dan kehampaan), seperti pada karya arsitektur dan seni patung;
Memberikan kesan nilai guna (nilai praktis), seperti ruang pada gelas (rongga gelas), ruang dalam almari, dsb.
Sifat ruang:
Ruang terbuka atau ruang tak terbatas, yaitu ruang yang berada di luar/di sekeliling benda, seperti ruang eksterior bangunan yang dapat memberikan kesan keabadian/kelanggengan.
Ruang tertutup atau ruang terbatas, yaitu ruang yang berada dalam batasan benda, seperti ruang eksterior bangunan atau ruang patung.
Ruang perlambangan, yaitu ruang yang memberikan arti perlambangan kehadiran ruang, seperti pada pernyataan ruang alam kecil (microcosmos) dan ruang alam besar (macrocosmos);
Ruang gelap terang, yaitu ruang yang timbul karena pengaruh cahaya atau karena pembubuhan warna seperti pada lukisan.
Tugas 2 Gradasi Warna Hitam – Putih
Bahan:
- karya kertas gambar (3 x 5 cm) x 11 steps
- karton dupleks/tik 50 x 8 cm
- kop nama 15 x 4 cm
- cat poster hitam dan putih
Soal:
Membuat gradasi warna dari puith ke hitam dalam 11 tahap/langkah. Seperti pada contoh di atas.
Pertemuan VII ( Ujian Tengah Semester )
Unsur-Unsur Rupa ( Warna )
Warna (color)
Warna merupakan elemen yang paling dominan dalam seni rupa, penggunaan warna mencakup dalam karya seni lukis, patung, seni desain, dan seni kriya. Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda.
Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna, diantaranya:
Warna primer,
yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari Merah, Kuning, dan Biru;
Warna skunder,
yaitu warna yang diperoleh dari campuran dua warna primer. Warna skunder terdiri dari Ungu, Orange (Jingga), dan Hijau;
Warna tertier,
yakni warna yang merupakan hasil pencampuran dua warna skunder.
Warna analogus,
yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna. Misalnya deretan dari warna Ungu menuju warna Merah, deretan warna Hijau menuju warna Kuning, dll;
Warna komplementer,
yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna. Misalnya Kuning dengan Ungu, Merah dengan Hijau, dll.
Warna adalah kesan yang ditimbulkan oleh cahaya pada mata, menurut ilmu bahan dan produksi warna adalah pigmen. Warna termasuk unsur terpenting
dalam bidang desain.sumber warna adalah cahaya
yang diuraikan didalam spektrum cahaya, seperti
dalam percobaan teori warna Newton.
http://www.merthafatwa.blogspot.com/2012/10/tentang-nirmana.html (akses September 2013)
Warna subtractive adalah warna yang berasal dari bahan dan disebut pigmen
Warna additive adalah warna yang berasal dari cahaya dan disebut spectrum.
Spectrum : panjang gelombang cahaya yang menentukan identitas suatu warna
Pigmen : zat yang terdapat di permukaan suatu benda sehingga bila disinari dengan cahaya putih sempurna akan memberikan sensasi warna tertentu yang mampu di tangkap mata. (www.wikipedia.com, diakses September 2013)
Pada skema 3 dimensional yang disebut dengan Munsell Color System, memperlihatkan ketiga unsur utama, yakni
Brightness (gelap-terang)
Saturation (kepekatan)
Hue (warna komplementer)
Tugas 3 - Ujian Tengah Semester
Segitiga Gradasi Warna Merah – Kuning - Biru
Bahan :
- kertas gambar (5 x 5 x 5 cm) 13 steps/warna
- karton dupleks 50 x 55 cm
- kop nama 15 x 4 cm
- cat poster merah, kuning dan biru
Soal:
Membuat segitiga berwarna sama kaki (sudut 600),
Bergradasi 13 langkah dari satu warna primer ke warna primer lainnya.
Pertemuan VIII - X
Unsur-Unsur Rupa ( Tekstur )
Tekstur ( Texture )
Tekstur merupakan unsur seni rupa yang memberikan watak/karakter pada permukaan bidang yang dapat dilihat dan diraba oleh 5 panca indera. Tekstur dapat dibedakan menjadi dua:
Tekstur alamiah, merupakan watak bidang yang tercipta oleh alam. Contohnya urat kayu atau batu;
Tekstur buatan atau tiruan, merupakan watak bidang yang dibuat (disebut juga tekstur simulasi), membuat watak kayu pada bidang memberi kesan tekstur dengan teknik gambar tertentu.
Fungsi tekstur untuk memberikan watak tertentu pada bidang permukaan yang dapat menimbulkan nilai estetik. Misalnya tekstur dari urat-urat kayu ditonjolkan pada permukaan bidang patung sesuai dengan bentuk patung.
Tugas 4 - Tekstur ( Mosaik )
Bahan :
- potongan kertas berwarna kecil
- dimensi karya min A4
- dibingkai (frame bebas)
- kop nama 15 x 4 cm
Tema :
air-udara-tanah-api
Pertemuan VIII - X
Unsur-Unsur Rupa ( Bentuk )
Bentuk (Shape or form)
Kata bentuk dalam seni rupa diartikan sebagai wujud yang terdapat di alam dan yang tampak nyata. Bentuk hadir sebagai manifestasi fisik objek yang dijiwai dan disebut sebagai sosok (dalam bahasa Inggris disebut form). Misalnya membuat bentuk manusia, binatang, tumbuhan, dsb.
Ada juga bentuk yang hadir karena tidak dijiwai atau secara kebetulan (dalam bahasa Inggris disebut shape) yang dipakai juga dengan kata wujud atau raga.
Pada karya seni rupa, bentuk diciptakan sesuai dengan kebutuhan praktis (penerapan). dalam hal ini bentuk yang diciptakan sesuai dengan nilai kegunaannya (functional form).Selain itu, bentuk juga diciptakan sebagai ungkapan perasaan (ekspresi), seperti pada lukisan dan patung.
Jenis dan sifat bentuk:
Bentuk organik,
yaitu bentuk pada karya seni rupa yang mengingatkan pada bentuk makhluk hidup, seperti manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan;
Bentuk dwi-matra,
yaitu bentuk pada karya seni rupa yang terbatas pada bidang. Bentuk yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, seperti bentuk pada gambar dan lukisan;
Bentuk tri-matra,
yaitu bentuk pada karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi, seperti pada bentuk patung dan bangunan;
Bentuk diam dan bergerak
(statis dan kinetis) seperti pada patung dan mobil;
Bentuk berirama
(ritmis) seperti pada bangunan dan patung;
Bentuk agung dan abadi
(monumental) seperti pada bangunan dan patung.
Gelap dan Terang ( dark and clear )
Gelap dan terang merupakan akibat dari cahaya. Benda terlihat gelap jika tidak terkena cahaya. sebaliknya, benda akan terlihat terang jika terkena cahaya.
Cahaya yang dapat mempengaruhi nilai keindahan karya seni dibagi menjadi dua, yaitu:
Cahaya alamiah, yaitu cahaya sebagai unsur alam, seperti sinar matahari, bulan, petir, dan api;
Cahaya buatan manusia, seperti cahaya lampu, baterai, dsb.
Pada karya seni rupa, cahaya sengaja dihadirkan untuk kepentingan nilai estetis. Artinya, untuk memperindah kehadiran unsur-unsur seni rupa lainnya. Peralihan dari gelap dan terang adalah upaya untuk mempertegas volume suatu bentuk.
Fungsi gelap dan terang (value):
Unsur gelap terang (cahaya) pada karya seni rupa memberikan nilai ekspresi. Misalnya untuk menampilkan kesan dramatis pada tulisan, seperti tema peperangan dengan ungkapan gelap terang;
Unsur gelap terang (cahaya) pada karya seni rupa memberikan nilai emosi. Misalnya cahaya yang menembus jendela kaca patri yang menimbulkan kesan khidmat pada interior masjid;
Unsur gelap terang (cahaya) pada karya seni rupa memberikan kesan trimatra atau plastis bagi benda. Dalam hal ini gelap terang (cahaya) dapat memperkuat sifat benda trimatra.
Sumber :
http://sanggarmodel.blogspot.com Alik Setiawan S.Sn. dan di edit kembali oleh notepedia.blogpsot.com
http://www.notepedia.info/2013/04/unsur-unsur-dalam-seni-rupa.html
Tugas 5 – Pola vs Nature
Bahan :
- potongan bulat kertas berwarna,
- atau teknik dot (pakai cat/pewarna pada
ujung sumpit)
- dimensi karya min A4
- base tambah pingiran 5 cm
- kop nama 15 x 4 cm
Tema :
Flora dan/atau Fauna
Pertemuan XI – XIII
Unsur-Unsur Rupa ( Motif dan Pola )
Pemahaman dasar tentang motif dan pola dapat di jelaskan bahwa apabila terdapat sebuah garis lengkung maka garis tersebut dapat dianggap sebagai suatu motif garis lengkung, kalau garis tadi di ulang-ulang secara simetris, maka diperoleh gambar lain yaitu sebuah pola yang di dapat dari garis lengkung tadi, dan setelah mengalami pengulangan maka diperoleh sebuah pola.
Pengertian motif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia di jelaskan bahwa:
1. Sebab-sebab yang menjadi dorongan; tindakan seseorang.
2. Dasar pemikiran atau pendapat.
3. Sesuatu yang menjadi pokok ( cerita, gambaran, dsb).
Jadi dengan begitu motif dapat di artikan sebagai elemen pokok dalam seni ornamen, motif merupaka bentuk dasar dalam penciptaan atau perwujudan bentuk ornamen. Motif ini meliputi segala bentuk alami ciptaan Tuhan, seperti misalnya; motif binatang, motif manusia, motif tumbuh-tumbuhan, motif alam ( air, awan, batu ), motif khayali, dsb.
Sementara pola merupakan hasil susunan atau pengorganisasian dari motif-motif tertentu dalam bentuk dan komposisi tertentu pula.
Tugas 6 ( Ujian Akhir Semester )
Wallpaper
Wallpaper (kertas dinding), menurut Interior desainer Lisa Caddwell Flake, adalah cara untuk memberi warna tambahan pada ruangan, selain menutupi bagian dinding yang tidak ingin diperlihatkan.
Wallpaper dapat terbuat dari bahan dasar kertas (harga relatif lebih murah, permukaan tidak mengkilap, ramah lingkungan, tapi mudah sobek serta sulit dibersihkan) atau bahan vynil (lebih mahal, permukaan mengkilap, tidak mudah sobek, mudah dibersihkan tetapi tidak ramah lingkungan)
Wallpaper berupa motif atau pola yang berulang-ulang atau berupa satu gambar besar yang terdiri dari beberapa sambungan kertas dinding.
Soal:
Membuat sebuah gambar wallpaper, dengan satu gaya aliran seni (Oriental style, Art Deco, Minimalis, Naturalis, Pop Art, Optik Art, dsb.)
Cara pewarnaan bebas, boleh dengan cat air, crayon, pensil warna, dll.
Boleh sistem tempel (kolase), tetapi jangan sampai melebihi ketebalan 0,3 cm.
Bahan :
- media dasar bahan bebas
- dimensi 50 x 50 cm
Daftar Pustaka
Irama Visual, 2007.
Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Yogyakarta, 2005
Sumber lain:
www.notepedia.info/2013/04/nirmana.html, (akses September 2013)
http://sanggarmodel.blogspot.com Alik Setiawan S.Sn. dan di edit kembali oleh notepedia.blogpsot.com (akses September 2013)
http://www.notepedia.info/2013/04/unsur-unsur-dalam-seni-rupa.html
(akses September 2013)
www.ahlidesain.com/nirmana-dalam-desain-grafis.html (akses September 2013)
http://www.merthafatwa.blogspot.com/2012/10/tentang-nirmana.html (akses September 2013)