MENYOSONG IMPLEMTASI UDANG-UNDANG DESA
PANDUAN PENYUSUNAN APB-DESA MENUJU MASYARAKAT DESA YANG SEJAHTERA DAN BERKEADILAN SOSIAL
PENGANGARAN PERENCANAAN
MONITORING DAN EVALUASI
i
PANDUAN PENYUSUNAN APB -DESA MENUJU MASYARAKAT DESA YANG SEJAHTERA DAN BERKEADILAN SOSIAL
MUSTIKA AJI O81 391 016 316
[email protected]
MENYOSONG IMPLEMTASI UDANGUNDANG DESA ii
PANDUAN PENYUSUNAN APB -DESA MENUJU MASYARAKAT DESA YANG SEJAHTERA DAN BERKEADILAN SOSIAL
MUSTIKA AJI O81 391 016 316
[email protected]
MENYOSONG IMPLEMTASI UDANGUNDANG DESA ii
Kata Pengantar APB Desa adalah salah satu instrumen penting yang sangat menentukan dalam rangka perwujudan tata pemerintahan yang baik (good governance) yang berpihak pada rakyat miskin dan berkeadilan Gender di tingkat desa. Memahami proses dan seluruh tahapan pengelolaan APB Desa (penyusunan, pelaksanaan, pertanggungjawaban) memberikan arti terhadap model penyelenggaraan pemerintahan desa itu sendiri. Proses pengelolaan APB Desa yang didasarkan pada prinsip partispasi, transparansi dan akuntabel akan memberikan arti dan nilai bahwa pemerintahan desa dijalan kan dengan baik.
Kebumen , Peretengahan Desember 2014
Mustika Aji
iii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN …………………………….
BAB I
v
PENDAHULUAN
1.1. Pengantar Penggaran Desa Partisipatif 1.2. Dasar Hukum BAB II
MENGENAL APB DESA
2.1. Mengenal APB Desa 2.2. Anggaran Responsif Gender 2.3. Anggaran Pro Rakyat Miskin 2.4. Alur Penyusunan APB Desa 2.5. Pokja APB Desa BAB III
MENYUSUN APB DESA
3.1. Konsistensi Perencanaan dan Penganggaran Desa 3.2. Struktur APB Desa 3.3. Beberapa Kententuan Penggunaan Dana 3.4. Surplus dan Defisit 3.5. Kode Rekening 3.6. Menyusun Pendapatan Desa 3.7.Menyusun Belanja Desa 3.8. Menyusun Pembiayaan Desa 3.9. Menyusun Rincian dan Ringkasan APB Desa 3.10.Musyawarah Anggaran Desa 3.11.Regulasi APB Desa 3.12.Penetapan dan Evaluasi APB Desa 3.13.Menyusun DPA
BAB IV
PELAKSANAAN DAN MONEV APB DESA PARTISIPATIF iv
4.1. Pelaksanaan APB Desa 4.2. Monev APB Desa BAB V
MENYUSUN PERUBAHAN APB DESA
5.1. Menyusun Perubahan APB Desa BAB VI
PERHITUNGAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN APAB DESA
6.1. Menyusun Perhitungan Anggaran 6.2. Menyusun Pertanggungjawaban APB Desa Lampiran
1. Contoh Kode Program dan Kegiatan 2. Contoh Kode Rekening Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan 3. Contoh Berita Acara Musyawarah Anggaran Desa 4. Contoh Perdes APB Desa 5. Contoh Perdes Perubahan APB Desa 6. Contoh Perdes Perhitungan APB Desa
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 5
D A F T R A R P E R IS T IL A H A N D A N S IN G K A T A N
Istilah
Singkatan
Pengertian
Anggaran Pendapan dan Belanja Desa
APB Desa
rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dengan Peraturan Desa
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBD
rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional
APBN
rencana keuangan tahunan pemerintah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah dan DPR, dan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Arah Kebijakan Keuangan Badan Permusyawaratan Desa
kebijakan penyusunan program dan indikasi kegiatannya pada pengelolaan pendapatan dan belanja desa secara efektif dan efisi en. BPD
Lembaga yang merupakan perwujudan Demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Bendahara
adalah Perangkat Desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa untuk menerima, menyimpan, menyetor, menatausahakan, membayarkan dan mempertanggung-jawabkan keuangan Desa dalam rangka pelaksaanaan APBDesa.
Belanja Desa
adalah kewajiban Desa yang diakui sebagai pengurangan nilai kekayaan bersih, meliputi semua pengeluaran yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa.
Belanja Langsung
adalah belanja yang dipengaruhi secara langsung oleh adanya program dan kegiatan Desa yang kontribusinya terhadap pencapaian prestasi kerja dapat diukur.
Belanja Tidak Langsung
adalah belanja yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh ada tidaknya program dan kegiatan Desa yang pengaruh kontribusinya terhadap prestasi kerja sukar diukur.
Desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dokumen Pelaksanaan Anggaran
DPA
adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan.
Dana Cadangan
adalah dana yang disisihkan guna mendanai kegiatan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran
Indikator Kinerja
Uraian ringkas dengan mengunakan ukuran kuantitatif atau kualitatif yang mengidentifikasikan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah disepakati atau ditetapkan
Keuangan Desa
adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut.
Kelompok Kerja Kegiatan
Pokja
Kelompok Kerja Yang dibentuk untuk melakukan sebuah pekerjaan dalam waktu tertentu Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 6
pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan dari ( input ) untuk menghasilkan keluaran ( output ) dalam bentuk barang/jasa. Lembaga Swadaya Masyarakat
LSM
sebuah organisasi yang didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok orang yang secara sukarela yang memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya.
Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa
LKMD
merupakan wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang berfungsi membantu Kepdes/Lurah
Masalah
antara kenyataan yang ada saat ini terjadi kesenjangan dengan apa yang seharusnya diharapkan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Murenbang
forum musyawarah tah unan yang dilaksanakan secara partisipa tif oleh para pemangku kepentingan desa (pihak berkepentingan untuk mengatasi permasalahan desa dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan di desa 5(lima) dan 1 (satu) tahunan.
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
Musrenbang Desa
adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan desa (pihak berkepentingan untuk mengatasi permasalahan desa dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan di desa 5 (lima) tahun dan 1 ( satu) tahunan.
Misi
sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh institusi/ organisasi agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Misi merupakan penjabaran dari Visi yang telah ditetapkan dan disepakati.
Pemerintahan Desa
adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pemerintah Desa
adalah Kepala Desa dan Perangkat penyelenggara Pemerintahan Desa.
Pengelolaan Keuangan Desa
adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan Desa.
Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa
adalah Kepala Desa yang karena jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan Desa.
Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa
PTPKD
Desa
sebagai
unsur
adalah Perangkat Desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa untuk melaksanakan pengelolaan keuangan.
Pelaksana Kegiatan
Perangkat Desa yang tidak menjadi Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa untuk melaksanakan kegiatan.
Pendapatan Desa
adalah hak Desa yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih, meliputi semua penerimaan uang yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa.
Pungutan Desa
adalah segala pungutan baik berupa uang maupun barang yang dilakukan oleh Pemerintah Desa berdasarkan aturan yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.
Pembiayaan Desa
adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 7
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya Pinjaman Desa
adalah semua transaksi yang mengakibatkan Desa menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak lain sehingga .Desa dibebani kewajiban untuk membayar kembali.
Perencanaan
adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
Perencanaan Partisipatif
adalah perencanaan yang berbasis kesukarelaan masyarakat untuk berperan dalam rangkaian proses perencanaan.
Perencanaan Pembangunan Desa
adalah proses untuk menentukan tindakan masa depan desa yang tepat melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
Perencanaan Pembangunan Desa Partisipatif
adalah perencanaan pembangunan desa yang dalam setiap tahapan dan mekanisme perencanaan desa tidak hanya didominasi oleh kaum elit dan tokoh desa semata, melainkan semua unsur masyarakat, terutama warga miskin, perempuan dan anak serta kelompok marginal lainnya wajib untuk terlibat aktif.
Perencanaan pembangunan desa yang berpihak kepada kelompok miskin
adalah perencanaan pembangunan desa yang melibatkan kelompok miskin dan mengutamakan kepentingan kelompok miskin
Profil Desa
gambaran menyeluruh tentang karakter Desa yang meliputi data dasar keluarga, data potensi Desa dan tingkat perkembangan Desa .
Program
penjabaran kebijakan dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumberdaya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi.
Peraturan Desa
Perdes
peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa.
Peraturan Daerah
Perda
adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan persetujuan bersama Kepala Daerah
Rencana Kerja Anggaran
RKA
adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan Desa serta rencana pembiayaan sebagai dasar Penyusunan Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa.
Sumber Daya Manusia
SDM
Kemampuan terpadu dari daya piker dan daya fisik yang dimiliki individu
Visi
suatu gambaran menantang tentang masa depan yang berisikan cita-cita yang ingin diwujudkan oleh sebuah institusi
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
PKK
suatu gerakan pembangunan yang tumbuh dari bawah, dikelola oleh, dari dan untuk masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang sejahtera.
unit pelaksana teknis dinas yang
UPTD
unit pelaksana teknis dinas yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 8
BAB I PENDAHULUAN
1.1 PENGANTAR PENGANGGARAN DESA
PARTISIPATIF
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB-Desa) merupakan bagian integral dari perangkat kebijakan pembangunan dan rumah tangga desa. Dalam mendukung pelaksanaan pembangunan di desa diperlukan kepastian biaya yang berasal dari berbagai sumber baik pemerintah, swasta maupun masyarakat setempat. Dalam UU Nomor 32 /2004 tentang Pemerintahan Daerah dikemukakan desa sebagai kesatuan hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul, adat istiadat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di dalam wilayah kabupaten. Berdasarkan hal tersebut, desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus masyarakat setempat sesuai kondisi sosial dan budaya termasuk dalam merencanakan pembangunan dan pengaturan keuangan. Selanjutnya pengaturan tentang perencanaan pembangunan di tuangkan dalam Rencana Jangka Menengah Desa ( RPJM Desa ) dan Rencana Kerja Pembangunan Desa ( RKP Desa ) sedangkan pengaturan tentang Anggaran Desa di tuangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( APB Desa ). Secara substantif penganggaran merupakan proses meng-alokasikan/ memutuskan alokasi sumber daya untuk kegiatan prioritas. Dalam pengertian ini masih terkandung unsur kebutuhan dan sumber daya sebagaimana dalam pengertian substantif perencanaan. Namun demikianyang terpenting adalah konsep kegiatan dan prioritas. Kegiatan dalam proses penganggaran dipahami sebagai “segala tindakan merumuskan ke wajiban dan larangan (regulasi) bagi publik, serta pengadaan barang dan jasa (provisi) yang dibutuhkan publik”. Oleh karena itu penyusunan anggaran harus melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan.
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 9
1.2. DASAR HUKUM 1.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
2.
Undang-Undang Nomor 26 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
3.
Undang-Unda ng Nomor 33 Tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah; 4.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan International Covenant On Economic, Social And Cultural Rights (Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya);
5.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
6.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan;
7.
Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara;
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
10.
Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UndangUndang No 6 tahun 2014 tentang Desa;
11.
Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negar
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 10
BAB II MENGENAL APB DESA 2.1. MENGENAL APB DESA
Pengertian
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disingkat APB Desa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dengan peraturan desa
Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut
Fungsi APB Desa
Fungsi
otorisasi
adalah
bahwa
anggaran desa menjadi dasar untuk
melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.
Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa anggaran desa menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa anggaran desa menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran desa harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja / mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian desa.
Fungsi
distribusi
mengandung arti bahwa kebijakan anggaran desa harus
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 11
memperhatikan rasa keadilan bagi masyarakat desa.
Fungsi stabilisasi alat
untuk
mengandung arti bahwa anggaran Pemerintah Desa menjadi
memelihara
dan
mengucapkan
keseimbangan
fundamental
perekonomian desa.
Tujuan Penyusunan APB Desa
Pembuatan Kebijakan
dan
Pengawasan, yaitu
meningkatkan
perumusan
kebijakan dengan menyediakan dasar-dasar yang memadai bagi para pengambil keputusan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai kebutuhan dan kinerja pelayanan serta membuat keputusan realokasi sumber daya jika diperlukan;
Arahan Operasional, yaitu memberikan cara yang lebih sistematis bagi para Kepala Desa dan BPD untuk mendeteksi kekuatan dan kelemahan operasional serta melakukan analisa program yang berkelanjutan;
Akuntabilititas, yaitu dapat membantu Pemerintahan Desa dalam memperoleh kepercayaan masyarakat
dengan
memperlihatkan
hasil
yang
baik
dari
pendapatan yang diterima;
Perencanaan, yaitu menfasilitasi dengan
cara menyediakan
perencanaan
informasi
yang
strategis
dan
operasional
dibutuhkan dalam menetapkan
tujuan dan sasaran serta merencanakan program-program untuk pencapaian tujuan dan sasaran;
Pengelolaan, yaitu memperbaiki dasar bagi identifikasi awal dari adanya penurunan efesiensi operasional dan cara untuk memperhatikan seberapa efesien sumber daya digunakan dalam menyediakan pelayanan dan pencapaian tujuan;
Penganggaran, yaitu memperbaiki proses anggaran dengan sebisa mungkin membuat keputusan
yang obyektif mengenai alokasi dan redistribusi sumber
daya, pengurangan biaya dan menginvestasikan kelebihan / surplus dana; dan
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 12
Pengawasan Kerja, yaitu mencapai kinerja yang lebih baik dengan memberikan dasar yang obyektif bagi penetapan target serta memberikan masukan dan insentif.
Azas Umum APB Desa
Tertib mengandung arti bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( APB Desa ) desa dikelola secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan buktibukti administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Taat pada peraturan perundang-undangan mengandung arti bahwa pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( APB Desa ) desa harus berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
Efektif mengandung arti merupakan pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil.
Efisien mengandung arti merupakan pencapaian keluaran yang maksimum dengan masukan tertentu atau penggunaan masukan terendah untuk mencapai keluaran tertentu.
Ekonomis merupakan pemerolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada tingkat harga yang terendah.
Transparan merupakan prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-Iuasnya tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( APB Desa ) desa.
Bertanggungjawab
merupakan
perwujudan
kewajiban
seseorang
untuk
mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
Keadilan adalah keseimbangan distribusi kewenangan dan pendanaannya dan/atau keseimbangan distribusi hak dan kewajiban berdasarkan pertimbangan yang obyektif.
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 13
Kepatutan adalah tindakan atau suatu sikap yang dilakukan dengan wajar dan proporsional. Manfaat untuk masyarakat adalah bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (
APB Desa ) desa diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat
2.2. ANGGARAN RESPONSIF GENDER Anggara Responsif Gender Anggaran Responsif Gender (ARG) merupakan penyusunan anggaran yang respon terhadap kebutuhan laki-laki dan perempuan serta mengakomodasi 2 hal yakni : 1.
Keadilan bagi perempuan dan laki-laki dalam memperoleh akses, manfaat, berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan mempunyai kontrol terhadap sumber-sumber daya
2.
Keadilan bagi perempuan dan laki-laki terhadap kesempatan/peluang dalam memilih dan menikmati hasil pembangunan.
Kategori Anggaran Responsif Gender 1.
Anggaran untuk kebutuhan spesifik gender Merupakan alokasi anggaran yang secara khusus ditujukan untuk merespon kebutuhan praktis/strategis khusus laki-laki atau kebutuhan dasar khusus perempuan berdasarkan hasil analisa gender Contoh : o
untuk kesehatan reproduksi
o
untuk perbaikan gizi & makanan (balita/bumil/busui)
o
untuk
pendidikan
kewanitaan/ketrampilan
dan
peningkatan
pendapatan o
untuk
pemenuhan
kebutuhan
prioritas
perempuan
dalam
pelayanan publik.
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 14
2.
Anggaran untuk meningkatkan kesempatan yang setara/peluang yg sama antara laki-laki dan perempuan
Merupakan alokasi anggaran untuk mengatasi masalah kesenjangan gender, ditujukan sebagai tindakan affirmatif untuk meningkatkan keadilan dan kesetaraan gender
Didesain untuk membiayai program atau kegiatan untuk laki-laki & perempuan dari ketertinggalan
Contoh :
3.
1.
program pelatihan dalam pengembangan bisnis
2.
pelatihan untuk meningkatkan kesempatan pendidikan
3.
pelatihan yg mendukung untuk menduduki jabatan strategis
4.
kredit usaha kecil & menengah
5.
penyediaan penitipan anak di tempat-tempat kerja
6.
penanganan anak jalanan
7.
pengentasan kemiskinan
Anggaran untuk pelembagaan keadilan gender Merupakan alokasi anggaran untuk penguatan pelembagaan pengarusutamaan gender, baik dalam hal pendataan maupun peningkatan kapasitas sumber daya manusia a.
Alokasi anggaran untuk advokasi & sosialisasi Untuk melakukan integrasi secara penuh analisis gender ke dalam proses perencanaan,
pelaksanaan,
pemantauan
&
evaluasi
terhadap
program/kegiatan Contoh : o
untuk menyusun profil desa responsif gender
o
untuk melakukan studi & analisis gender
o
untuk lokakarya dan kelembagaan PUG
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 15
b. Anggaran tidak dialokasikan khusus untuk perempuan atau laki-laki saja tetapi pemanfaatan anggarannya/proporsinya ditetapkan sejalan dengan rencana peningkatan keadilan dan kesetaraan gender. Persentase alokasi untuk mendukung pelaksanaan PUG setiap sektor Contoh : o
untuk pembangunan fasilitas umum (toilet, parental room) yg jumlahnya proporsional
o
untuk pemberian beasiswa bagi laki-laki & perempuan.
4. Keuntungan Anggaran Responsif Gender 1.
Terakomodirnya aspirasi dan kebutuhan setiap kelompok masyarakat (lakilaki dan perempuan) dalam program dan kegiatan pembangunan
2.
Anggota masyarakat, baik laki-laki dan perempuan mempunyai akses dan menerima manfaat sama dari hasil pembangunan
3.
Laki-laki dan perempuan memiliki peluang untuk berpartisipasi dalam mengontrol proses pembangunan
4.
2.3.
Gender gap antara laki-laki dan perempuan dapat diminimalisir
ANGGARAN PRO RAKYAT MISKIN Anggaran yang berpihak pada orang miskin menjadi sebuah keniscayaan, sebagai salah satu wujud implementasi fungsi negara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyatnya. Setidaknya ada tiga landasan hak bagi warga miskin menuntut hal ini, yaitu: hak asasi manusia, hak warga negara, hak ekonomi sosial dan budaya. Hingga saat ini belum terdapat kesepakatan tentang konsep dari anggaran yang berpihak pada orang miskin. Jika dilihat dari kerangka demokrasi, anggaran berpihak pada orang miskin ( pro poor budget ) berproses secara partisipatif yang melibatkan partisipasi rakyat, dan secara substantif ia bersifat responsif dan berpihak kepada hak dan kepentingan orang miskin yang selama ini terpinggirkan dari kebijakan alokasi-distribusi anggaran. Kelompok Kerja Pro Poor Budget misalnya, memberi pemahaman bahwa anggaran pro poor berarti anggaran yang memihak orang miskin atau dapat diterjemahkan pula
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 16
sebagai praktik penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang anggaran yang sengaja (by design) ditujukan untuk membuat kebijakan, program, dan proyek yang berpihak pada kepentingan masyarakat miskin. Tidak jauh berbeda, Fridolin Berek dkk (2006) memberi tiga pengertian pro poor budget. Pertama, suatu anggaran yang mengarahkan pada pentingnya kebijakan pembangunan yang berpihak kepada orang miskin. Kedua, praktik penyusunan dan kebijakan di bidang anggaran yang sengaja (by design) ditujukan untuk membuat kebijakan, program dan proyek yang berpihak kepada kepentingan masyarakat miskin. Ketiga, kebijakan anggaran yang dampaknya dapat meningkatkan kesejahteraan dan atau terpenuhinya kebutuhan hak-hak dasar rakyat miskin. Atas dasar pendapat tersebut maka secara umum anggaran yang berpihak pada orang miskin sering dimaknai sebagai anggaran yang responsif terhadap kebutuhan dasar orang miskin. Konsep kebutuhan dasar sendiri diinterpretasikan sebagai:
kebutuhan minimum dari sebuah keluarga untuk konsumsi, seperti makanan, tempat tinggal (shelter ), dan pakaian.
Essential services ( pelayanan publik dasar ) untuk konsumsi kolektif yang
ditujukan kepada masyarakat, yaitu ketersediaan air bersih, sanitasi, listrik, transportasi publik, kesehatan dan fasilitas pendidikan.
Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan yang berdampak kepada mereka.
2.4.
ALUR PENYUSUNAN APB DESA
Alur / Tahapan Penyusunan APB Desa Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagai sebuah dokumen public sudah seharusnya disusun secara partisipatif. Rakyat sebagai yang hakekatnya sebagai pemilik anggaran haruslah diajak bicara dari mana dan berapa besar Pendapatan Desa dan diajak bermusyawarah untuk apa Keuangan Desa di belanjakan.
Dengan demikian
harapan tentang anggaran yang di gunakan untuk sebesar besar kesejahteraan rakyat benar benar akan terwujud.
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 17
Secara garis besar alur Penyusunan APB Desa Partisipatif adalah sebagai tergambar dalam bagan berikurt inii. ALUR PENYUSUNAN APB DESA PARTISIPATIF PERDES RPJMDes MURENBANGCAM
PER KADES SKALA KABUPATEN RKP Desa
MUSBANGDES
SKALA DESA SEKDES MENGKOMPILASI RKA
Draf Rancangan R APB Desa
MENYUSUN RKA
EAVALUASI OLEH BUPATI
LPJ KADES
PERHITUNGAN
PERUBAHAN
APB Desa
APB Desa PERUBAHAN
DPA
MUSYAWARAH
BPD
PERDES APB Desa
MENYUSUN DPA
Rancangan R APB Desa
Musyawarah Anggaran Desa
Pembahasan Di fokukuskan pada Kesusaian dg RKP Desa
SOSIAISASI APB Desa PELAKSANAAN APB Desa DAN ADMINISTRASI K EUANGAN
Pihak Pihak Yang Terlibat Dalam Penyusunan APB Desa Pihak pihak yang terlibat dalam penyusunan APB Desa Partisipatif adalah sebagai berikut 1.
Pemerintah Desa ( Kepala Desa dan Pengkat Desa )
2.
BPD
3.
Warga masyarakat ( Tokoh Masyarakat, Unsur Perempuan, Unsur warga Miskin )
4.
Bupati
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 18
PIHAK PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PENYUSUNAN APB DESA
PEMDES
Penyepakatan
1. 2. 3.
Pembahasan Persetujuan Penetapan
1. 2. 3.
Evaluasi Pembinaan Pengawasan
BUPATI
BPD
Komunikasi politik
MASYARAKAT
Peran Pihak Pihak Yang Terlibat Dalam Penyusunan APB Desa Masing masing pihak yang terlibat dalam penyusunan APB Desa Partisipatif mempunyai peran sendiri sendiri sesuia dengan tugas pokok dan fungsinya masing masing. a. Peran Kepala Desa 1.
Membahas dan menyetujui Raperdes APB Desa, perubahan APB Desa dan pertanggung jawaban bersama BPD
2.
Menetapkan Perdes APB Desa
3.
Mensosialisasikan perdes APB Desa, perubahan APB Desa dan pertanggung jawaban APB Desa
4.
menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APB Desa
5.
menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang desa
6.
menetapkan bendahara desa
7.
menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan desa; dan
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 19
8.
menetapkan petugas yang melakukan pengelolaan barang milik desa.
b. Peran Sekertaris Desa 1.
Menyusun RKA
2.
Menyusun Draf Raperdes APB Desa, Perubahan APB Desa dan Pertanggung jawaban pelaksanaan APB Desa.
3.
Menyusun DPA.
4.
Menyusun Rancangan Keputusan Kepala Desa tentang Pelaksanaan Peraturan Desa tentang APB Desa dan Perubahan APB Desa.
5.
Mendokumentasikan proses penyusunan APB Desa, Perubahan APB Desa dan Pertanggungjawaban APB Desa.
c. Peran BPD 1.
Membahas bersama dalam rangka memperoleh persetujuan bersama; (Pembahasan dimaksud di atas, menitikberatkan pada k esesuaian dengan RKP Desa )
2.
Menyetujui dan menetapkan anggaran
3.
Pengawasan Proses Penyusunan dan Implementasi APB Desa
d. Peran Maysarakat 1.
Konsolidasi partisipan
2.
Agregasi kepentingan ( mengumpulkan kepentingan yang berbeda beda )
3.
Memilih preferensi ( prioritas )
4.
Monitoring dan evaluasi
e. Peran Bupati 1.
Melakukan Evaluasi
2.
Melakukan Pembinaan
3.
Melakukan Pengawasan
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 20
BAB III MENYUSUN APB -DESA 3.1. KONSISTENSI ANTARA PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DESA. Konsistensi secara bahasa berarti tetap (tidak berubah ubah), taat asas, ajeg berarti “ ( kamus besar bahasa Indonesia) Yang dimaksud konsistensi dalam hal ini adalah ketaatan terhadap rencana dan anggaran yang telah disepakati dalam dokumen perencanaan dan penganggaran. Bahkan pengertian konsisten tidak sebatas itu, konsistensi antara aturan main dengan pelaksanaan ,janji dengan implementasi, peraturan yang lebih tinggi dengan peraturan yang lebih rendah, dan tidak ada perlakuan diskriminatif dalam berbagai bidang.
Namun dalam hal ini perencanaan dan
penganggaran yang konsisten terjadi apabila terdapat kesinambungan, sinkronisasi dan sinergitas setiap program dan kegiatan (mulai dari perencanaan sampai pertanggungjawaban). Perencanaan dapat dikatakan sebagai upaya institusi publik untuk membuat arah kebijakan pembangunan yang harus dilakukan di suatu wilayah baik Negara, daerah atau Desa dengan didasarkan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh wilayah tersebut. Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial; sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran. Perencanaan dan penganggaran merupakan proses yang tak terpisahkan. Output dari perencanaan adalah penganggaran. Jadi perumusan program di dalam perencanaan pada akhirnya bermuara pada besarnya kebutuhan anggaran yang harus disediakan
3.2. STRUKTUR APB DESA Struktur APB Desa 1.
Pendapatan
2.
Belanja
3.
Pembiayaan
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 21
A.
PENDAPATAN 1. KELOMPOK PENDAPATAN DESA 1.1. Pendapatan asli Desa 1.2.
Dana Desa Yang Bersumber dari Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
1.3, Bagi Hasil Pajak 1.4. Bagi Hasil Retribusi 1.5. alokasi dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota;
1.6. Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Desa Lainnya 1.7. Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; 1.8. lain-lain pendapatan Desa yang sah. 2
JENIS DAN OBJEK PENDAPATAN DESA 2.1. Pendapatan asli desa dibagi menurut jenis pendapatan terdiri dari 1.
hasil usaha Desa
2.
hasil kekayaan Desa
3.
hasil swadaya dan partisipasi
4.
hasil gotong royong; dan
5.
lain-lain pendapatan asli Desa yang sah 2.2. 1. Hasil Usaha Desa dirinci menjadi objek pendapatan
Pendapatan Desa adalah hak Desa yang diakui sebagai penambah nilai
sebagai berikut 1. bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik desa/Badan Usaha Milik Desa
kekayaan bersih, meliputi
semua penerimaan uang
2. bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik
yang merupakan hak desa
Daerah/Badan Usaha Milik Daerah
dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu
3. bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik
dibayar kembali oleh desa.
4.
Negara/Badan Usaha Milik Negara;
bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau kelompok usaha masyarakat; dan
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 22
5.
lain-lain usaha Desa yang sah.
2.2.2. Hasil Kekayaan Desa dirinci menjadi objek pendapatan sebagai berikut 1.
Tanah Kas Desa;
2.
Pasar/Kios Desa;
3.
Bangunan Desa;
4.
tambatan perahu;
5.
objek rekreasi yang dikelola oleh Desa;
6.
Tempat Pelelangan Ikan yang dikelola oleh Desa; dan
7.
lain-lain kekayaan Desa
2.2.3. Hasil Swadaya dan Partispasi dirinci menurut obyek pendapatan yang meliputi 1.
swadaya dan partispasi berupa uang;
2.
swadaya dan partispasi berupa material; dan
3.
swadaya dan partispasi berupa tenaga
2.2.4. Lain-lain pendapatan asli Desa yang sah
dirinci menurut objek pendepatan
1.
pungutan desa;
2.
hasil penjualan kekayaan desa yang tidak dipisahkan
3.
jasa giro/pendapatan bunga
4.
penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh desa; dan
5.
pendapatan dari angsuran/cicilan penjualan
2.2. Dana Desa Yang Bersumber dari Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 1. Dana Desa 2.3. Bagi Hasil Pajak dibagi menurut jenis pendapatan terdiri dari 1.
Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan
2.
dan sebagainya
2.4. Bagi Hasil Restribusi dibagi menurut jenis pend apatan terdiri dari 1. Bagi Hasil Restribusi Pasar 2. dan sebagainya 2.5. Bagian Dana Perimbangan yang di terima Daerah dbagi menurut Je nis 1. Alokasi Dana Desa
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 23
2.6. Bantuan Keuangan Pemerintah, Provinsi, Kabupaten dan Desa Lainnya terdiri dari 1. Bantuan Keuangan Dari Pemerintah 2. Bantuan Keungan Dari Pemerintah Propinsi 3. Bantuan Keuangan Dari Pemerintah Kabupaten 2.7. Hibah terdiri dari 1. Hibah Dari Pemerintah 2. Hibah Dari Pemerintah Propinsi 3. Hibah Dari Pemerintah Kabupaten 4. Hibah dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta dan sebagainya 2.8. Lain-lain Pendaptan Desa Yang Sah
B. BELANJA 1.
KELOMPOK BELANJA DESA 1.1. Belanja Langsung Belanja Langusng
2.
1.2. Belanja Tidak Langsung
Merupakan belanja
JENIS DAN OBJEK BELANJA DESA
yang dianggarkan
2.1. Jenis Belanja Langsung terdiri dari a.
Belanja Pegawai / Honorarium
b.
Belanja Barang / Jasa
c.
Belanja Modal
2.1.1.
terkait secara langsung dengan pelaksanaan
Objek Belanja Pegawai terdiri dari a Belaja Pegawai / Belanja Honorarium
2.1.2.
Objek Belanja Barang dan Jasa terdiri dari a.
mencakup belanja barang pakai habis
b.
bahan material
c.
jasa kantor
d.
perawatan kendaraan bermotor
e.
cetak / penggandaan;
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 24
f.
sewa rumah /gedung/gudang/parkir, sewa mobilitas, alat berat, perlengkapan dan peralatan kantor;
2.1.3.
g.
makanan dan minuman
h.
pakaian dinas beserta atributnya; dan
i.
perjalanan dinas.
j.
Dan sebagainya
Objek Belanja Modal terdiri dari a.
Belanja Modal Tanah
b.
Belanja Modal Jaringan c. Belanja Modal Alat Pertanian, Peternakan dan Perikanan
Belanja Modal merupakan
d. Belanja Modal Peralatan / Perlengkapan Kantor /
pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
Rumah Tangga
pembelian/pengadaan
e. Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Studio /
atau pembangunan aset
Komunikasi
tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat
f. Belanja Modal Pengadaan Kontruksi Jalan dan
lebih dari 12 (dua belas )
Jembatan
bulan
g. Belanja Modal Pengadaan Kontruksi Jalan dan Jembatan h. dan sebagainya 2.2. Jenis Belanja Tidak Langsung terdiri dari a.
Belanja Pegawai/ Pengasilan tetap
b.
Belanja Subsidi
c.
Belanja Hibah
d.
Belanja Bantuan Sosial
e.
Belanja Bantuan Keuangan
f.
Belanja Tak terduga
2.2.1.
Objek Belanja Pegawai / Penghasilan tetap terdiri dari a.
Penghasilan Tetap Aparat Pemerintah Desa
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 25
2.2.2.
2.2.3.
2.2.4.
b.
Tunjangan Pimpinan dan Anggota BPD
c.
Tambahan Penghasailan Aparat Pemerintah Desa
d.
dan sebagainya
Objek Belanja Subsisdi terdiri dari a.
Subsidi kepada Lembaga
b.
Subsidi kepada Kelompok
c.
dan sebagainya
Objek Belanja Hibah terdiri dari a.
Hibah kepada Pemerintah / Provinsi / Kabupaten
b.
Hibah kepada badang/lembga/ organisasi swasta
c.
Hibah kepada kelompok masyarakat / perorangan
d.
dan sebagainya
Objek Belanja Bantuan Sosial terdiri dari a.
Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD)
b.
Belanja Bantuan Sosial kepada Perorangan
c.
Dan sebagainya
2.2.5. Objek Belanja Bantuan Keuangan terdiri dari a.
Belanja Bantuan Keuangan kepada Lembaga Kemasyarakatan Desa
Bantuan Keuangan sebagai instrumen keadilan dan pemerataan
b.
Pendidikan
dalam upaya peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat,
c.
apabila Pemerintah Desa telah
d.
kewajibannya guna terpenuhinya standar ela anan minimum.
Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Kesenian
memenuhi seluruh kebutuhan belanja urusan yang menjadi
Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan
Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Keagamaan
e.
Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Hari-hari Besar
f.
2.2.6.
Dan sebagainya
Objek Belanja Tak Terduga terdiri dari a.
Keadaan Darurat
b.
Bencana alam
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 26
c.
Dan sebagainya
C. PEMBIAYAAN 1. KELOMPOK PEMBIAYAAN 1.1 Penerimaan Pembiayaan 1.2. Pengeluaran Pembiayaan 2. JENIS DAN OBJEK PEMBIAYAAN PEMBIAYAAN DESA 2.1. Jenis Penerimaan Pembiayaan terdiri terdiri dari a. Sisa Lebih Perhitungan Perhitungan Anggaran (SiLPA) (SiLPA) tahun sebelumnya b. Hasil penjualan kekayaan Desa yang dipisahkan c. Penerimaan Pinjaman d. Dan sebagainya 2.2. Jenis Pengeluaran Pembiayaan terdiri terdiri dari a.
Pembentukan Dana Cadangan
b.
Penyertaan Modal Desa
c.
Pembayaran Utang
d.
Dan sebagainya
3.3. BEBERAPA KETENTUAN PENGGUNAAAN DANA
3.3.1 Penggunaan Dana Pada Pada Belanja Langsung
Belanja Pegawai
diperutukan bagi
pengeluaran honorarium/upah honorarium/upah dalam
melaksanakan kegiatan pemerintahan desa. desa.
Belanja Barang dan Jasa digunakan digunakan untuk pengeluaran pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya manfaatnya kurang dari 12 ( dua belas) bulan
dan/atau
pemakaian jasa dalam melaksanakan melaksanakan kegiatan.
Modal
merupakan
pembelian/pengadaan
pengeluaran atau
yang
pembangunan
dilakukan aset
tetap
dalam berwujud
rangka yang
mempunyai nilai manfaat lebih dari dari 12 (dua belas ) bulan, seperti seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan irigasi dan jaringan serta aset tetap lainnyapemerintahan desa
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 27
3.3.2. Penggunaan Dana Pada Belanja Tidak Langsung a.
Belanja Pegawai Belanja Pegawai/Penghasilan Tetap merupakan belanja kompensasi, dalam bentuk gaji/penghasilan dan/atau tunjangan serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada kepada aparat aparat Desa/lainnya Desa/lainnya
yang ditetapkan dengan Peraturan Peraturan
Desa/sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perundang-undangan.. b.
Belanja Hibah
Belanja hibah
digunakan
untuk menganggarkan menganggarkan pemberian hibah
dalam bentuk barang dan/atau jasa kepada Pemerintah atau Pemerintah Daerah
atau
Pemerintah
masyarakat/perorangan masyarakat/perorangan
yang
Desa secara
lainnya, spesifik
dan
kelompok
telah
ditetapkan
peruntukannya
Pemberian hibah hibah dalam dalam bentuk bentuk barang dapat dilakukan apabila barang tersebut tidak mempunyai mempunyai nilai ekonomis bagi bagi Pemerintah Desa yang yang bersangkutan tetapi bermanfaat bagi pemerintah atau pemerintah daerah lainnya dan/atau kelompok masyarakat / perorangan
Pemberian hibah dalam bentuk jasa dapat dianggarkan apabila Pemerintah Desa telah memenuhi seluruh kebutuhan belanja urusan yang menjadi tanggung jawab desa guna memenuhi standar pelayanan minimum yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. perundang-undangan.
Hibah kepada perusahaan bertujuan untuk menunjang peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Hibah kepada
badan/lembaga/organisasi badan/lembaga/organisasi swasta dan/atau kelompok
masyarakat/ perorangan bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dalam penyelenggaraan pembangunan desa.
Belanja hibah bantuan yang tidak mengikat/tidak secara terus menerus dan harus digunakan digunakan sesuai dengan dengan persyaratan yang ditetapkan ditetapkan dalam naskah perjanjian hibah
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 28
c.
Belanja Bantuan Sosial Bantuan Sosial digunakan untuk menganggarkan pemberian bantuan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada masyarakat/perorangan masyarakat/perorangan yang bertujuan untuk peningkatan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan tidak diberikan secara secara terus menerus/tidak berulang setiap tahun anggaran , selektif dan memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya. penggunaannya.
d.
Belanja Bantuan Keuangan Bantuan Keuangan pemerataan
dapat dianggarkan
dalam upaya
sebagai
instrumen keadilan dan
peningkatan pelayanan
masyarakat, apabila Pemerintah Pemerintah Desa
dan kesejahteraan
telah memenuhi seluruh kebutuhan kebutuhan
belanja urusan yang menjadi kewajibannya kewajibannya guna terpenuhinya
standar
pelayanan minimum yang ditetapkan sesuai peraturan perundang- undangan. e.
Belanja Tidak Terduga Belanja tidak tidak terduga terduga
merupakan belanja untuk untuk kegiatan yang yang sifatnya tidak
biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana yang tidak diperkirakan sebelumnya.
3.3.3. Penggunaan Dana Pada Pembiayaan a.
SILPA SiLPA meliputi pelampauan penerimaan Pendapatan Asli Desa, pelampauan penerimaan
dana
bantuan,
pelampauan
penerimaan
pembiayaan,
penghematan belanja, kewajiban kepada Pihak Ketiga yang sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan dan sisa dana kegiatan lanjutan
menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil daripada realisasi belanja;
mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan atas beban belanja langsung
melunasi kewajiban bunga bunga dan pokok utang; dan
mendanai program dan kegiatan baru dengan kriteria harus diselesaikan sampai dengan dengan
batas akhir penyelesaian penyelesaian pembayaran pembayaran dalam tahun
anggaran berjalan.
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 29
b.
Dana Cadangan
Dana Cadangan tidak dapat digunakan untuk membiayai
kegiatan
lain di luar yang telah ditetapkan dalam Peraturan Desa tentang Pembentukan Dana Cadangan.
Kegiatan yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Desa dilaksanakan apabila Dana Cadangan telah mencukupi untuk melaksanakan kegiatan
Dalam hal program dan kegiatan telah selesai dilaksanakan dan target kinerjanya telah tercapai, maka Dana Cadangan yang masih tersisa pada rekening Dana Cadangan dipindahbukukan ke rekening Kas Desa.
c.
Penyertaan Modal Penyertaan Modal Desa masuk digunakan
untuk
dalam
menganggarkan
pengeluaran pembiayaan
kekayaan
Pemerintah
dan
Desa
yang
belanja
desa
diinvestasikan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
3.4.
SURPUS DAN DEFISIT
Selisih
antara
anggaran
pendapatan
desa
dengan
anggaran
mengakibatkan terjadinya surplus atau defisit APB Desa.
Surplus APB Desa terjadi apabila anggaran pendapatan desa diperkirakan lebih besar dari anggaran belanja desa.
Defisit anggaran terjadi apabila anggaran pendapatan desa diperkirakan lebih kecil dari anggaran belanja desa.
Dalam hal APB Desa diperkirakan defisit, ditetapkan pembiayaan untuk
menutup
defisit tersebut yang diantaranya dapat bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya, pencairan dana cadangan dan
penerimaan
pinjaman
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 30
3.5. KODE REKENING Untuk menyusun APB Desa harus memperhatikan kode rekening yang ada. Urutan susunan kode rekening APB Desa dimulai dari kode bidang , kode urusan , kode program, kode kegiatan, kode akun, kode kelompok, kode jenis, kode obyek, dan kode rincian obyek.
Kode bidang kewenangan desa yang dicantumkan dalam APB Desa menggunakan kode bidang
Setiap urusan yang dicantumkan dalam APB Desa menggunakan kode urusan .
Kode pendapatan, kode belanja dan kode pembiayaan yang digunakan dalam penganggaran menggunakan kode akun pendapatan, kode akun belanja, dan kode akun pembiayaan.
Setiap program, kegiatan, dicantumkan dalam APB Desa menggunakan kode program, kode kegiatan.
Setiap Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan yang dicantumkan dalam APB Desa ( penganggaran ) menggunakan Kode Akun, Kode Kelompok, Kode Jenis, Kode Obyek dan Kode Rincian Obyek
Untuk tertib penganggaran kode dihimpun menjadi satu kesatuan kode anggaran yang disebut kode rekening.
Catatan : Pengaturan tentang kode reking diatur dalam Peraturan Bupati tentang Pengelolaan Keangan Desa sehingga untuk mengetahui kode rekening silakan merujuk pada regulasi yang ada.
3.6.
MENYUSUN PENDAPATAN DESA PENGERTIAN Pendapatan Desa adalah hak Desa yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih, meliputi semua penerimaan uang yang merupakan hak
desa dalam 1 (satu) tahun
anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa.
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 31
Langkah langkah menyusun Pendapatan Desa tertera dalam gambar tabel dibawah ini. 1.
2.
BAHAN YANG DIPERLUKAN
Realisasi penerimaan Desa pada tahun anggaran lalu
Perdes tentang pungutan desa
Iventaris Kekayaan Desa
Regulasi Kabupaten ( Peraturan yang berkaitan dengan pendapatan desa )
Pagu indikatif dari Propinsi dan Kabupaten
INDENTIFIKASI SUMBER PENDAPATAN DESA Agar dapat menyusun Pendapatan Desa dengan baik terlebih dahulu harus di indentfikasikan sumber sumber Pendapatan Desa
3.
Indentifikasikan sumber pendapatan asli desa
Indentifikasikan sumber pendapatan dana perimbangan
Indentifikasikan sumber pendapatan lain yang sah
Indentifikasikan potensi sumber pendapatan desa
MENENTUKAN TARGET PENDAPATAN ASLI DESA Menentukan target Pendapatan Desa dapat dilakukan dengan langkah langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Meneliti buku kas umum dan buku kas pembantu pendapatan
Meneliti buku inventaris kekayaan desa
Mengkaji Perdes tentang pungutan desa
Menkaji potensi sumber pendapatan desa
Mengkaji kesepatan-kesepakatan warga tentang partisipasi dan gotongroyong
Mengkaji Pagu indkatif DD,ADD, BHP dan BHR dari Kabupaten
Menentukan target Pendapatan Desa
Mengisi Format RKA Desa
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 32
Contoh Format Formulis RKA Desa 1 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN DESA Formulir RKA – DESA Desa ………….. Kecamatan ……………… Kabupaten/Kota ……. Tahun Anggaran … 1 Organisasi : x. xx. xx. ……………… Rincian Anggaran Pendapatan Desa Rincian Penghitungan Jumlah Uraian Kode Tarif/ (Rp) Volume Satuan Rekening Harga x x x x x x x x x
X X X X X X X X X
1 x x x x x x x x x
x
X
x
2 xx xx xx xx xx xx xx xx xx
Xx Xx Xx Xx Xx Xx Xx Xx Xx
xx
Xx
3
4
5
6 = (3 x 5)
I 7
Tri Wulan II III 8 9
IV 10
Jumlah ……..,tanggal ….. Bendahara Desa (tanda tangan) (nama lengkap) Keterangan Tanggal Pembahasan Catatan Hasil Pembahasan 1. No
Nama
: : : Tim Anggaran Pemerintah Desa: Nip Jabatan
Tandatangan
1
3.7.
MENYUSUN BELANJA DESA Belanja desa meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum desa yang mengurangi ekuitas dana, merupakan
kewajiban desa dalam satu tahun anggaran dan tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh desa. Belanja Desa Terdiri dari a.
Belanja Tidak Langsung
b.
Belanja Langsung
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 33
a.
MENYUSUN BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.
Pengertinan Belanja Tidak Langsung adalah belanja yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh ada tidaknya program dan kegiatan Desa yang pengaruh kontribusinya terhadap prestasi kerja sukar diukur.
2.
Bahan Yang Diperlukan Agar dapat menyusun Belanja Tidak Langsung bahan bahan di bawah ini harus dipersiapkan terlebih dahulu.
Realisasi Belanja Desa pada tahun anggaran lalu
Daftar Infentaris Pegawai / Perangkat Desa
RKP Desa
Regulasi yang berkaitan dengan belanja Tidak Langsung misal Peraturan dan SK Bupati tentang Tunjangan Perangkat Desa dsb.
3.
Langkah Menyusun Belanja Tidak Langsung
Identifikasi Kelompok, Jenis dan Objek Belanja Tidak Langsung yang ada di desa Misal belanja Pengawai, Belanja Hibah dll
Hitung Besaran Anggaran pada setiap objek belanja Tidak Langsung
Masukan dalam Format RKA Belanja Tidak Langs
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 34
Contoh Format Formulis RKA Desa 2.1 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN DESA
Formulir RKA DESA 2.1
Desa …… Kecamatan … Kabupaten/Kota .. Tahun Anggaran … Organisasi : x. xx xx. …………………. Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Desa Rincian Penghitungan Kode Rekening
Uraian
1
2
x
x
x
Xx
Xx
x
x
x
Xx
Xx
x
x
x
Xx
Xx
x
x
x
Xx
Xx
x
x
X
Xx
Xx
Volume
Satuan
Harga satuan
3
4
5
Jumlah ( Rp ) 6=(3x5)
Tri Wulan
I
II
III
IV
7
8
9
10
Jumlah Keterangan
:
Tanggal Pembahasan
:
Catatan Hasil Pembahasan : 1. Tim Anggaran Pemerintah Daerah: No Nama Nip Jabatan 1
b.
Tnada Tangan
MENYUSUN BELANJA LANGSUNG 1.
PENGERTIAN Belanja Langsung
Merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. 2.
3.
BAHAN YANG DIPERLUKAN
Realisasi penerimaan Desa pada tahun anggaran lalu
Perdes tentang pungutan desa
Iventaris Kekayaan Desa Regulasi Kabupaten
LANGKAH MENYUSUN BELANJA LANGSUNG
Identikasi Belanja Langsung
Hitung Besaran Anggaran pada setiap item belanja Tidak Langsung
Masukan dalam Format RKA ( 2.2.1 )
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 35
Cntoh Format Formulis RKA Desa 2.2.1 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
Formulir
DESA Desa ………….. Kecamatan ……………… Kabupaten/Kota …….
RKA – DESA 2.2.1
Tahun Anggaran … Bidang
:
x. xx.
Urusan
:
x. xx xx.
Program
:
x. xx xx. xx.
…………………. ………………….
Kegiatan
:
x. xx. xx. xx. xx.
………………….
………………….
Lokasi kegiatan
…..
Jumlah Tahun n-1
Rp ……………….(……………………………………………………..)
Jumlah Tahun n
Rp ……………….(……………………………………………………..)
Jumlah Tahun n+1
Rp ……………….(……………………………………………………..)
Indikator & Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung Indikator
Tolok Ukur Kinerja
Target Kinerja
Capaian Program Masukan Keluaran Hasil Kelompok Sasaran Kegiatan : …………. Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Per Kegiatan Desa Rincian Penghitungan Kode Rekening
Uraian
1
Volume
Satuan
Harga satuan
3
4
5
2
X
X
x
xx
xx
X
X
x
xx
xx
Tri Wulan
Jumlah ( Rp )
I
II
III
IV
6=(3x5)
7
8
9
10
Jumlah ……..,tanggal ….. Pelaksana Kegiatan (tanda tangan) (nama lengkap) Keterangan
:
Tanggal Pembahasan
:
Catatan Hasil Pembahasan : 1. Tim Anggaran Pemerintah Daerah: No
Nama
Nip
Jabatan
Tnada Tangan
1 2
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 36
Contoh Format Formulis RKA Desa 2.2.1 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN DESA
Organisasi
Formulir RKA-DESA 2.2
Desa ………….. Kecamatan ……………… Kabupaten/Kota ……. Tahun Anggaran … : x. xx. xx. ..………………….
Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan Kode Jumlah Target Lokasi Tahun n Uraian Kinerja Kegiatan Program Kegiatan Belanja Barang (Kuantitatif) Modal Jumlah Pegawai & Jasa 1
2
Xx
3
4
5
6
7
8
9=6+7 +8
Tahun n+1
10
Program.. Xx
Xx
Kegiatan …. Program …
Xx Xx
Kegiatan …. dan sebagainya Jumlah ……..,tanggal ….. Sekertaris Desa (tanda tangan) (nama lengkap)
3.8.
MENYUSUN PEMBIAYAAN DESA Pembiayaan Desa adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiyaan terdiri dari a.
Penerimaan Pembiyaan
b.
Pengeluaran Pembiyaa
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 37
a.
MENYUSUN PENERIMAAN PEMBIYAAN 1.
Pengertian Penerimaan Pembiayaan Desa adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Bahan Yang Diperlukan
2.
Perhitungan APB Desa 3.
Langkah Menyusun Penerimaan Pembiayaan Desa
Identifikasi Kelompok, Jenis dan Objek Penerimaan Pembiayaan desa
Hitung Besaran Anggaran pada setiap Rincian Penerimaan Pembiayaan desa
Masukan dalam Format RKA 3.1 . Contoh Format RKA
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN DESA
Formulir RKA – DESA
Desa ………….. Kecamatan ……………… Kabupaten/Kota …….
3.1
Tahun Anggaran … : x. xx. xx. …………………. Rincian Penerimaan Pembiayaan Uraian
Organisasi Kode Rekening 1
Jumlah (Rp)
2
X
X
X
Xx
Xx
X X
X X
X X
Xx Xx
Xx Xx
3
Jumlah Penerimaan ……..,tanggal ….. Bendahara Desa (tanda tangan) (nama lengkap) Keterangan
:
Tanggal Pembahasan
:
Catatan Hasil Pembahasan
:
1. No 1
Nama
Tim Anggaran Pemerintah Daerah: NIP Jabatan
Tandatangan
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 38
b.
MENYUSUN PENGELUARAN PEMBIYAAN 1.
PENGERTIAN Pengeluaran Pembiayaan Desa adalah semua pengeluaran yang akan
diterima
kembali,
baik
pada
tahun
anggaran
yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. 2
BAHAN YANG DIPERLUKAN
3
Realisasi APB Desa pada tahun anggaran lalu
Langkah Menyusun Penerimaan Pembiayaan Desa
Identifikasi Kelompok, Jenis dan Objek Pengeluaran Pembiayaan
Hitung Besaran Anggaran pada setiap objek Pengeluaran Pembiayaan
Masukan dalam Format RKA Pengeluaran Pembiayaan.
Contoh RKA Pengeluaran Pembiayaan Desa RENCANA KERJA DAN ANGGARAN DESA
Formulir RKA – DESA
Desa ………….. Kecamatan ……………… Kabupaten/Kota ……. Tahun Anggaran … Organisasi : x. xx. xx. …………………. Rincian Pengeluaran Pembiayaan Uraian Kode Rekening 1 2 X X
X X
x x
Xx Xx
3.2
Jumlah (Rp) 3
Xx Xx Jumlah Pengeluaran ……..,tanggal ….. Bendahara Desa (tanda tangan) (nama lengkap)
Keterangan
:
Tanggal Pembahasan
:
Catatan Hasil Pembahasan 1.
:
No
Nama
Tim Anggaran Pemerintah Desa: NIP
Jabatan
Tandatangan
1
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 39
MENYUSUN RINCIAN DAN RINGKASAN APB DESA
3.9.
Setelah semua RKA terselesaikan lagkah selanjutnya adalah menyusun Rincian dan Ringkasan APB Desa yang dilakukan oleh Sekertaris Desa. Urut-urutan penyusunan Rincian dan Ringkasan APB Desa seperti dalam bagan dibawah ini.
ALUR FORMAT PENYUSUNAN APAB DESA FOMAT RKA PENDAPATAN
FOMAT RKA RANGKUMAN BELANJA LANGSUNG
FOMAT RKA BELANJA LANGSUNG
FORMAT RINCIAN APB DESA
FOMAT RKA BELANJA TIDAK LANGSUNG
FORMAT RINGKASAN APB DESA
FOMAT RKA PENERIMAAN PEM BIAYAAN FOMAT RKA PENGELUARAN PEM BIAYAAN
Format Rincian APB Desa
URAIAN
KODE REKENING Xxx
Xxx
Xxx
xxx
xxx
Xxx
Xxx
Xxx
Xxx
Xxx
Xxx
xxx
xxx
Xxx
Xxx
Xxx
Xxx
Xxx
Xxx
xxx
xxx
Xxx
Xxx
Xxx
xxx
Xxx
Xxx
xxx
xxx
Xxx
Xxx
Xxx
JUMLAH PENDAPATAN xxx Xxx Xxx xxx xxx Xxx Xxx xxx xxx Xxx Xxx xxx
xxx xxx xxx
Xxx Xxx Xxx
Xxx Xxx Xxx
Xxx Xxx Xxx
BELANJA DESA
JUMLAH BELANJA SURPLUS xxx Xxx Xxx xxx Xxx Xxx
xxx xxx
xxx xxx
Xxx Xxx
Xxx Xxx
Xxx Xxx
PEMBIAYAAN
xxx Xxx Xxx xxx JUMLAH PEMBIAYAAN
xxx
Xxx
Xxx
Xxx
TAHUN BERJALAN
KET.
PENDAPATAN DESA
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 40
Format Ringkasan APB Desa xx
KODE REKENING xx xx xx
xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx JUMLAH PENDAPATAN xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx JUMLAH BELANJA SURPLUS / DEFISIT xx xx xx xx xx xx xx xx xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
URAIAN
TAHUN BERJALAN
KET.
PENDAPATAN DESA
BELANJA DESA
PEMBIAYAAN
JUMLAH
3.10.
MUSYAWARAH ANGGARAN DESA Musyawarah Anggaran Desa adalah wadah bersama antar pelaku di tingkat Desa untuk membahas Anggaran Desa ( APB Desa ).
TUJUAN
Menyepakaati Besaran Pendapatan Desa
Menyepakati Besaran Belanja Desa
Menyepakati Pembiayaan Desa
METODE
Ceramah
Curah pendapat
Diskusi
Tanya jawab
PESERTA Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 41
1.
Delegasi dusun terdiri dari:
unsur Warga miskin ,
unsur perempuan,
unsur anak / pemerhati anak
2.
Pengurus Lembaga Kemasyarakatan desa
3.
Unsur Diffable (masyarakat berkebutuhan khusus)
4.
Perwakilan kelompok ekonomi di tingkat desa
5.
Anggota BPD
6.
Pemerintah Desa.
NARASUMBER 1.
Pemerintah Desa
2.
Kecamatan
3.
Pendamping program yang ada di wilayah tersebut
PEMANDU Pokja / Tim Anggaran Desa
KELUARAN Draf Rancangan APB Desa
TAHAP PERSIAPAN MUSYAWARAH ANGGARAN DESA 1.
Pokja/ Tim Anggaran
Desa menetapkan jadwal, tempat, peserta dan agenda
Musyawarah Anggaran Desa. 2.
Pokja/ Tim Anggaran
Desa menyiapkan peralatan serta format-format yang
dibutuhkan (spidol, kertas plano, daftar hadir, berita acara ) 3.
Distribusi undangan.
TAHAP PELAKSANAAN MUSYAWARAH ANGGARAN 1.
Pendaftaran peserta Musyawarah Anggaran .
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 42
2.
Pokja/ Tim Anggaran
Desa memaparkan tujuan, metode serta keluaran
Musyawarah Anggaran. 3.
Paparan dari narasumber
4.
Pokja/ Tim Anggaran Desa memfasilitasi Musyawarah Anggaran Desa
5.
Pokja/ Tim Anggaran
Desa mendokumentasikan proses dan hasil Musyawarah
Anggaran Desa.
Mustika aji 081 391 016 316
[email protected] 43
3.11.
REGULASI APB DESA
BENTUK REGULASI APB Desa OUTLINE PERDES APB Desa
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) ditetapkan dengan Peraturan Desa
PERATURAN DESA ..................... KECAMATAN ....................., KABUPATEN KEBUMEN NOMOR ......... TAHUN ........ TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA ....................., Menimbang : a. b. Mengingat : 1. 2. Dengan Kesepakatan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ..................... dan KEPALA DESA ..................... MEMUTUSKAN : : PERATURAN DESA TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN Menetapkan BELANJA DESA TAHUN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud : 1. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat 2. BAB II ………………
….
….
…………………………………
Pasal 2 (1) (2)
: .
Pasal 3 ‘’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’ Ditetapkan di .............................. pada tanggal ……………………… Kepala Desa ....................., ………………….….
(Cukup ditulis nama lengkap saja tanpa gelar)
55
b.
PENETAPAN DAN EVALUASI APB DESA
a. Penetapan Rancangan APB Desa 1.
Kepala Desa menyampaikan rancangan Peraturan Desa kepada BPD untuk dibahas bersama dalam rangka memperoleh kesepakatan bersama;
2.
Penyampaian rancangan Peraturan Desa paling lambat minggu pertama bulan Oktober tahun anggaran sebelumnya;
3.
Pembahasan BPD menitikberatkan pada kesesuaian dengan RKP Desa;
4.
Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa yang telah disepakati bersama sebelum ditetapkan oleh Kepala ,Desa paling lambat 3 (tiga) hari kerja disampaikan kepada Bupati/Walikota untuk dievaluasi;
5.
Peraturan Desa tentang APB Desa ditetapkan paling lambat tanggal 31 Desember tahun anggaran berjalan.
b. Evaluasi Rancangan APB Desa 1.
Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa yang telah disetujui bersama sebelum ditetapkan oleh Kepala Desa di atas, paling lambat 3 (tiga) hari kerja disampaikan kepada Bupati/Walikota untuk dievaluasi;
2.
Bupati/Walikota, harus menetapkan Evaluasi Rancangan APB Desa paling lama 20 (dua puluh) hari kerja;
3.
Apabila hasil evaluasi melampaui batas waktu dimaksud, Kepala Desa dapat menetapkan Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desamenjadi Peraturan Desa
4.
Dalam hal Bupati/Walikota menyatakan hasil evaluasi Raperdes tentang APB Desa tidak sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, Kepala Desa bersama BPD melakukan penyempurnaan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak diterimanya hasil evaluasi;
5.
Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh Kepala Desa dan BPD, dan Kepala Desa tetap menetapkan Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa menjadi Peraturan Desa, Bupati/Walikota membatalkan Peraturan
Desa dimaksud dan sekaligus menyatakan berlakunya pagu APB Desa tahun anggaran sebelumnya; 6.
Pembatalan Peraturan Desa dan pernyataan berlakunya pagu tahun anggaran sebelumnya ditetapkan dengan Peraturan Bupati/Walikota;
7.
Paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah pembatalan, Kepala Desa harus memberhentikan pelaksanaan Peraturan Desa dan selanjutnya Kepala Desa bersama BPD mencabut peraturan desa dimaksud;
8.
Pencabutan peraturan Desa dilakukan dengan Peraturan Desa tentang Pencabutan Peraturan Desa tentang APB Desa;
3.12.
MENYUSUN DPA Setelah APB Desa di tetapkan langkah selanjutnya adalah menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran ( DPA). Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat DPA adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran .
a. Penyusunan
DPA Dibuat setelah APB Desa di tetapkan
DPA dibuat oleh Pelaksana Kegiatan
Penyusunan DPA mengacu pada RKA yang telah di evaluasi
b. Bahan Yang diperlukan
Format DPA Desa
Dokumen Rincian APB Des
Dokumen RKA yang telah dievaluasi
c. Macam macam DPA Desa
DPA Desa 1
DPA DESA 2.1
DPA DESA 2.2.1
DPA DESA 2.2.2
DPA DESA 3.1
DPA DESA 3.2
Contoh Format Format DPA Desa 1
Formulir DPA DESA 1
NOMOR DPA DESA
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN DESA X.XX
XX
00
00
4
Desa ………….. Kecamatan ……………… Kabupaten/Kota ……. Tahun Anggaran … : x. xx. xx. …………………
Organisasi
Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Desa
xx xx
1 xx xx
xx xx
Jumlah
Rincian Penghitungan
Kode Rekening
Uraian
Volume
Satuan
Tarif/Harga
3
4
5
2 xx xx
6 = 3x5
Xx Xx Jumlah
Rencana Pendapatan Per Triwulan Triwulan I
Rp.................
Triwulan II Triwulan III Triwulan I Triwulan IV Jumlah
Rp................. Rp................. Rp................. Rp................. Rp.................
……..,tanggal ….. Bendahara Desa (tanda tangan) (nama lengkap)
Contoh Format DPA Desa 2.1
NOMOR DPA DESA
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN DESA
X.XX
XX
00
00
5
1
Formulir DPA DESA 2.1
Desa ………….. Kecamatan ……………… Kabupaten/Kota ……. Tahun Anggaran … Organisasi
: x. xx. xx. ………………… Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Tidak Langsung Desa Rincian Penghitungan Uraian Harga Volume Satuan satuan 2 3 4 5
Kode Rekening Xx Xx
xx xx
1 xx xx
xx xx
Jumlah (Rp) 6 = 3x5
xx xx Jumlah
Rencana Penarikan Dana Per Triwulan Triwulan I Triwulan II Triwulan III
Rp................. Rp................. Rp.................
……..,tanggal …..
Triwulan IV
Rp.................
(tanda tangan)
Rp.................
(nama lengkap)
Jumlah
Bnedahara Dssa
Contoh Format DPA Desa 2.2.1
FORMULIR
NOMOR DPA DESA
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN DESA
X.XX
XX
XX
XX
DPA 5
2
DESA 2.2.1
Desa ………….. Kecamatan ……………… Kabupaten/Kota ……. Tahun Anggaran … : x. xx. …………………...........................
Bidang Urusan
:
Program
:
x. xx. xx. …………………....................... x. xx. xx.xx ………………......................
Kegiatan Waktu pelaksanaan
: :
x. xx. xx.xx .xx…………...................... .......................................………………
Lokasi kegiatan
:
.......................................………………
Sumber dana
Indikator
: .......................................……………… Indikator & Tolak Ukur Kinerja Belanja Langsung Tolak Ukur Kinerja Target Kinerja
Capaian Program Masukan Keluaran Hasil Kelompok Sasaran Kegiatan :......................... Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung Program dan Per Kegiatan Desa Kode
Rincian Penghitungan Uraian
Rekening 1
2
xx xx
xx xx
xx xx
xx xx
Xx Xx
xx
xx
xx
xx
Xx
Volume
Satuan
Harga Satuan
(Rp)
3
4
5
6 = 3x5
Jumlah Rencana Penarikan Dana Per Triwulan Triwulan I
Rp.................
Triwulan II Triwulan III Triwulan I Triwulan IV
Rp................. Rp................. Rp................. Rp.................
Jumlah
Rp.................
Jumlah
……..,tanggal ….. Pelaksana Kegiatan (tanda tangan) (nama lengkap)
Contoh Format DPA Desa 2.2
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN
Formulir
DESA
DPA – DESA
Desa ………….. Kecamatan ……………… Kabupaten/Kota …….
2.2
Tahun Anggaran … Urusan Pemerintahan Organisasi Kode Program / Kegiatan 1
2
xx
:
: Rekapitulasi Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan Uraian 3
Lokasi Kegiatan 4
Target Kinerja (Kuantitatif)
Sumber dana
5
6
Triwulan
Jumlah
I
II
III
IV
7
8
9
10
11=7+8+9+10
Program …… xx
Kegiatan ……..
xx
Kegiatan …….. dan sebagainya …….
xx Xx
Program ….. xx
Kegiatan …….
xx
Kegiatan ……. dan sebagainya …….. dan sebagainya …… dan sebagainya ……
xx Xx xx
Jumlah ……..,tanggal ….. Pejabat Pengelola Keuangan Desa (tanda tangan) (nama lengkap)
Contoh Format DPA Penerimaan Pembiayaan
Formulir DPA DESA 3.1
NOMOR DPA DESA
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN DESA
X.XX
XX
00
00
6
1
Desa ………….. Kecamatan ……………… Kabupaten/Kota ……. Tahun Anggaran … Urusan Pemerintahan : x. xx. ………………… Organisasi
: x. xx. xx. ………………… Rincian Penerimaan Pembiayaan Uraian
Kode Rekening Xx Xx
1 Xx Xx
xx xx
Jumlah (Rp)
2 xx xx
3
xx xx Jumlah Penerimaan
Rencana Penerimaan Per Triwulan Triwulan I Triwulan II
Rp................. Rp.................
……..,tanggal …..
Triwulan III Triwulan I
Rp................. Rp.................
Bendahara Desa
Triwulan IV
Rp.................
(tanda tangan)
Rp.................
(nama lengkap)
Jumlah
Contoh Format DPA Pengeluaran Pembiayaan
NOMOR DPA DESA
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN DESA X.XX
XX
00
00
6
2
Formulir DPA DESA 3.2.
Desa ………….. Kecamatan ……………… Kabupaten/Kota ……. Tahun Anggaran … Urusan Pemerintahan Organisasi
: :
x. xx. ………………… x. xx. xx. …………………
Rincian Pengeluaran Pembiayaan Kode Rekening
Uraian
1
2
xx
xx
Xx
xx
Xx
xx
xx
Xx
xx
Xx
Jumlah
(Rp) 3
Jumlah Pengeluaran Rencana Pengeluaran Per Triwulan Triwulan I Rp................. Triwulan II Rp................. Triwulan III Rp................. Triwulan I Rp................. Triwulan IV Rp................. Jumlah Rp.................
……..,tanggal ….. Bendahara Desa (tanda tangan) (nama lengkap)
BAB IV PELAKSANAAN DAN MONEV APB DESA PARTSIPATIF 1.1.
PELAKSANAAN APB DESA Asas Umum Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
Semua penerimaan desa dan pengeluaran desa dikelola dalam APB Desa
Jumlah belanja yang dianggarkan dalam APB Desa merupakan batas tertinggi untuk setiap pengeluaran belanja dan dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.
Pengeluaran tidak dapat dibebankan pada anggaran belanja jika untuk pengeluaran tersebut tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam APB Desa.
Pengeluaran dapat dilakukan jika dalam keadaan darurat, yang selanjutnya diusulkan dalam rancangan perubahan APB Desa dan/atau disampaikan dalam laporan realisasi anggaran
Kriteria keadaan darurat ditetapkan sesuai dengan peraturan perundangundangan.
Setiap Desa dilarang melakukan pengeluaran atas beban anggaran desa untuk tujuan lain dari yang telah ditetapkan dalam APB Desa.
Pengeluaran belanja desa menggunakan prinsip hemat, tidak mewah, efektif, efisien dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pengeluaran
kas
yang
mengakibatkan
beban
APB Desa tidak dapat
dilakukan sebelum Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa menjadi Peraturan Desa
Pengeluaran kas
Desa
tidak termasuk untuk belanja desa yang bersifat
mengikat dan belanja desa
yang bersifat wajib yang ditetapkan
dengan
Peraturan Kepala Desa.
Belanja yang bersifat mengikat merupakan belanja yang dibutuhkan terus menerus, dan harus dialokasikan oleh pemerintah desa dengan jumlah cukup
untuk keperluan setiap bulan dalam tahun anggaran yang bersangkutan, misal belanja pegawai, belanja barang dan jasa.
Belanja bersifat wajib
merupakan belanja untuk pemenuhan
pendanaan
pelayanan dasar masyarakat, misalnya : pendidikan, kesehatan dan /atau melaksanakan kewajiban kepada Pihak Ketiga.
Bendahara Desa wajib memungut Pajak Penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetor seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening Kas Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pelaksanaan Pendapatan Desa 1.
Semua pendapatan desa dilaksanakan melalui rekening kas desa;
2.
Khusus bagi desa yang belum memiliki pelayanan perbankan di wilayahnya maka pengaturannya diserahkan kepada daerah;
3.
Program dan kegiatan yang masuk desa merupakan sumber penerimaan dan pendapatan desa dan wajib dicatat dalam APB Desa
4.
Setiap pendapatan desa harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah;
5.
Kepala desa wajib mengintensifkan pemungutan pendapatan desa yang menjadi wewenang dan tanggungjawabnya;
6.
Pemerintah desa dilarang melakukan pungutan selain dari yang ditetapkan dalam peraturan desa;
Pelaksanaan Belanja Desa 1.
Setiap Pengeluaran belanja atas beban APB Desa harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah dan harus mendapat pengesahan dari Sekretaris Desa atas kebenaran material yang timbul dari penggunaan bukti dimaksud;
2.
Pengeluaran kas desa yang mengakibatkan beban APB Desa tidak dapat dilakukan sebelum rancangan peraturan desa tentang APB Desa ditetapkan menjadi peraturan desa;
3.
Pengeluaran kas desa sebagaimana dimaksud pada pin 2 tidak termasuk untuk belanja desa yang bersifat mengikat dan belanja desa yang bersifat wajib yang ditetapkan dalam peraturan kepala desa;
Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak
4.
lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
ALUR PELAKSANAAN Menerbitkan Surat Perintah Membayar
BELANJA DESA Meneliti Kebenaran Kesuian Dengan DPA
Kepala Desa
Sekertaris Desa
Surat Permintaan Pembayaran
Pencairan Dana
Pelaksana Kegiatan
Bendahara Desa
spj Pelaksanaan Pembangunan
4.2. MONEV APB DESA Pengertian
Monitoring Adalah sebuah kegiatan mengumpulkan data / informasi tetang perkembangan sebuah kegiatan atau pelaksanaan kebijakan dan dilakukan secara berkala pada waktu selama proses kegiatan berlangsung
Evaluasi adalah kegiatan menilai secara keseluruhan apakah kegiatan atau kebijakan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, biasanya dilakukan pada akhir kegiatan
Monitoring dan Evaluasi APB Desa Partisipatif adalah serangkaian kegiatan pengumpulan informasi / data dan penilaian tentang pelaksanaan APB Desa yang pelaksanaanya melibat stake holder terkait.
Siapa Yang Melakukan Monev
Masyarakat Desa
Sebaiknya di bentuk tim dan disepakati dalam musyawarah anggaran desa
Prinsip Monev
Mengukur fakta dengan benar dan akurat
Berdasarkan
apa yang dilihat, dan
tidak melakukan interpretasi.
Mengukur dengan metode yang dapat dipertanggungjawabkan
(1)
Apakah
dengan melihat kita bisa mengukur pendapat? Dan (2) Apakah dengan metode observasi bisa mengevaluasi perilaku?
Tepat waktu sesuatu sudah harus dilakukan tepat waktunya
Biaya sesuai dengan resiko yang dihindari
Menghindari
resiko yang lebih
besar (biaya) artinya biaya monev lebih besar dari biaya program
Fleksibel terhadap perubahan lingkungan
Misalnya
ingin memonitoring dan
mengevaluasi, tetapi ditemukan bahwa terjadi suatu perubahan terhadap apa yang seharusnya dievaluasi yang dapat dilihat (tampak). Namun data yang diambil agak sulit diterima
Ditujukan untuk memastikan tindakan Bukan mencari kesalahan
Langkah langkah Monev
Memutuskan bersama metode monitoring dan evaluasi
Undang semua pemangku kepentingan
Melibatkan masyarakat dalam monitoring
Mengembangkan konsep saling belajar
Melibatkan masyarakat dalam mengevaluasi
Hasil evaluasi dinilai bersama dalam pertemuan untuk memutuskan tindak lanjut.
Memutuskan bersama tindak lanjut
Apa yang harus diperbaiki
BAB V MENYUSUN PERUBAHAN APB DESA Perubahan APB Desa adalah Perubahan atas apa yang telah dianggarkan dalam tahun anggaran bersangkutan baik penerimaan, belanja maupun pembiayaan . Waktu Perubahan Anggaran
Perubahan APB Desa hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun anggaran, kecuali dalam keadaan luar biasa
Perubahan APB Desa ditetapkan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum tahun anggaran berakhir
TUJUAN Perubahan APB Desa diadakan dengan maksud untuk mengevaluasi pelaksanaan APB Desa yang telah ditetapkan dan untuk menampung perubahan – perubahan , baik pendapatan maupun belanja
SEBAB DILAKUKAN PERUBAHAN APB DESA
Pendanaan Keadaan Darurat,
menyebabkan
harus
dilakukan
jenis belanja;
normal dari aktivitas Pemerintah sebelumnya, tidak diharapkan
yang
pergeseran anggaran , antar kegiatan, dan antar
yaitu bukan merupakan kegiatan desa dan tidak dapat diprediksi
keadaan
keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih
terjadi secara berulang, berada
tahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun
diluar kendali dan pengaruh
berjalan;
pemerintah desa dan memiliki dampak yang signifikan terhadap
anggaran dalam rangka pemulihan yang disebabkan oleh keadaan darurat.
keadaan darurat; dan
keadaan luar biasa.
Identifikasikan
peningkatan
atau
pengurangan
capaian target kinerja program dan kegiatan dari yang telah ditetapkan semula.
Peningkatan atau pengurangan capaian target kinerja program dan kegiatan diformulasikan dalam format Rencana Kerja Anggaran Perubahan (RKA P-Desa).
Dalam format RKA P -Desa dijelaskan capaian target kinerja, kelompok, jenis, obyek,dan rincian obyek pendapatan, belanja serta pembiayaan baik sebelum dilakukan perubahan maupun setelah perubahan.
Masukan dalam Format Rincian dan Ringkasan Perubahan APB Desa Contoh Format Rincian APB Desa Perubahan
KODE REKENING
URAIAN
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
JUMLAH PENDAPATAN X X X X X X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
PENDAPATAN DESA
BELANJA
JUMLAH BELANJA SURPLUS/DEFISIT X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
JUMLAH PEMBIAYAAN JUMLAH.
PEMBIAYAAN
SEBELUM PERUBAHAN
SETELAH PERUBAHAN
BERTAMBAH / BERKURANG
Contoh Format Rinkasan APB Desa Perubahan
KODE REKENING x x x x x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
URAIAN
SEBELUM PERUBAHAN
SETELAH PERUBAHAN
BERTAMBAH / BERKURANG
PENDAPATAN
JUMLAH x x
x x
x x
x x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
BELANJA
JUMLAH SURPLUS/DEFISIT x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
PEMBIAYAAN
JUMLAH
DPA PERUBAHAN Adanya berbagai dinamika pengelolaan keuangan Desa dan perubahan asumsi, penyesuaian target maupun perubahan kebijakan, berimplikasi pada perubahan APB Desa Perubahan APBD tentunya berimplikasi pada perubahan Dokumen DP A. Perubahan DPA dilakukan oleh sekertaris Desa di bantu oleh perangkat desa lainya Berikut ini ada Format DPA Perubahan dan cara mengisinya
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN PERUBAHAN DESA…………………......., KECAMATAN………………….,
DPA-
KABUPATEN …………….
TAHUN ANGGARAN Organisasi
PEDAPATAN
………….
: …………………………………………….. RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN SEBELUM PERUBAHAN
SETELAH PERUBAHAN RINCIAN PERHITUNGAN
RINCIAN PERHITUNGAN
KODE REKENING
1
URAIAN
2
VOLUME
SATUAN
HARGA SATUAN
3
4
5
JUMLAH (Rp)
VOLUME
SATUAN
HARGA SATUAN
6
7
8
9
JUMLAH (Rp)
BERTAMBAH / (BERKURANG)
10
11
JUMLAH cana Penarikan Dana :
Disahkan
Peng. Tri.Wln I : Rp........ II : Rp....... III: Rp....... IV: Rp........ ____________ Jumlah : Rp………
Telah Dievaluasi
Kepala Desa
...............................
…………………
Sekretaris Desa
Bendahara Desa
...................................
......................................
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN PERUBAHAN DESA…………………......., KECAMATAN………………….,
DPAP-
KABUPATEN …………….
TAHUN ANGGARAN
………….
BELANJA TIDAK
Organisasi
: ……………………………………………..
LANGSUNG
RINCIAN ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG SEBELUM PERUBAHAN
SETELAH PERUBAHAN RINCIAN PERHITUNGAN
RINCIAN PERHITUNGAN
KODE REKENING
1
URAIAN
2
VOLUME
SATUAN
HARGA SATUAN
3
4
5
JUMLAH (Rp)
VOLUME
SATUAN
HARGA SATUAN
6
7
8
9
JUMLAH (Rp)
BERTAMBAH/ (BERKURANG)
10
11
JUMLAH cana Penarikan Dana : Peng. Tri.Wln I : Rp........ II : Rp....... III: Rp....... IV: Rp........ ____________ Jumlah : Rp………
Disahkan Kepala Desa
...............................
Telah Dievaluasi
……………………….
Sekretaris Desa
Bendahara Desa
...................................
......................................
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN PERUBAHAN DESA…………………......., KECAMATAN…………………., KABUPATEN …………….
TAHUN ANGGARAN Bidang Urusan Program Kegiatan Lokasi kegiatan Urusan Pemerintahan Jumlah Tahun n-1 Jumlah Tahun n Jumlah Tahun n+1
DPAP-BL
………….
:…………………………………………….. : ……………………………………………..
Indikator & Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung Indikator
Tolok Ukur Kinerja
Target Kinerja
Capaian Program Masukan Keluaran Hasil Kelompok Sasaran Kegiatan : RINCIAN ANGGARAN BELANJA LANGSUNG MENURUT PROGRAM DAN KEGIATAN DESA SEBELUM PERUBAHAN
SETELAH PERUBAHAN
RINCIAN PERHITUNGAN
KODE REKENING
1
RINCIAN PERHITUNGAN
URAIAN
2
VOLUME
SATUAN
HARGA SATUAN
3
4
5
JUMLAH (Rp)
VOLUME
SATUAN
HARGA SATUAN
6
7
8
9
JUMLAH (Rp)
10
BERTAMBAH/ (BERKURANG)
11
JUMLAH cana Penarikan Dana : Peng. Tri.Wln I : Rp........ II : Rp....... III: Rp....... IV: Rp........ _____________ Jumlah : Rp………
Disahkan Kepala Desa
...............................
Telah Dievaluasi
……………………….
Sekretaris Desa
Pelaksana Kegiatan
...................................
......................................
BAB VI PERHITUNGAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN APB DESA 6.1.
Menyusun Perhitungan Anggaran a.
Pengertian Perhitungan atas pelaksanaan dari semua yang telah dianggarkan dalam tahun anggaran bersangkutan baik penerimaan, belanja maupun pembiayaan
b.
Waktu Penyusunan Perhitungan APB Desa Penetapan Perhitungan APB Desa selambat-lambatnya bulan januari setelah tahun anggaran berakhir. ALUR PENYUSUNAN PERHITUNGAN APB DESA PARTISIPATIF
PERHITUNGAN PENDAPATAN 1. 2.
SEKDES MENGKOMPILASI
Buku Kas Buku kas pembantu perincian obyek pendapatan
Draf Rancangan Perhitungan APB Desa
PERHITUNGAN BELANJA 1. 2.
Buku Kas Buku kas pembantu perincian obyek pengeluaran / belanja MUSYAWARAH
BPD
PERHITUNGAN
APB Desa
Rancangan Perhitungan R APB Desa
Musyawarah Anggaran Desa
a.
Menyusun Perhitungan Pendapatan Desa 1.
Periksa dan teliti kembali berapa target pendapatan desa pada perdes perubahan APB Desa
2.
Periksa dan hitung pendapatan desa pada buku kas, Buku kas bantu penerimaan
3.
Kumpulkan dan jumlahkan sesuai rekening APB Desa
4.
Masukan dalam Format Perhitungan APB Desa pada kolom realisasi
b.
Menyusun Perhitungan Belanja Desa 1.
Periksa dan teliti kembali berapa target belanja desa pada perdes perubahan APB Desa
2.
Periksa dan hitung belanja desa pada buku kas, dan Buku kas bantu belanja
3.
Kumpulkan dan jumlahkan sesuai rekening pada APB Desa
4.
Masukan dalam Format Perhitungan APB Desa pada kolom realisasi
c.
Menyusun Perhitungan Pembiayaan Desa 1.
Periksa dan teliti kembali berapa target Pembiayaan desa pada perdes perubahan APB Desa
2.
Periksa dan hitung belanja desa pada buku kas, dan Buku kas bantu Pembiayaan
3.
Masukan dalam Format Perhitungan APB Desa pada kolom realisasi
Contoh Format Rincian Perhitungan APB Desa KODE REKENING
URAIAN
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X JUMLAH PENDAPATAN X X X X X X X X X X X X X X X X JUMLAH BELANJA SURPLUS /DEFISIT X X X X X X
X X
X X
X X
X X X X
PENDAPATAN DESA
X X
BELANJA DESA
X
X
X
X
X
X
X X
X X
X X
SETELAH PERUBAHAN
REALISASI
BERTAMBAH / BERKURANG
PEMBIAYAAN
JUMLAH PENERIMAAN X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
JUMLAH PENGELUARAN JUMLAH PEMBIAYAAN
Contoh Format Ringkasan Perhitungan APB Desa KODE REKENING URAIAN x x x X P E N DA P A T A N D E S A x x x X x x x X JUMLAH PENDAPATAN x x x x BELANJA DESA x x x x x
x
x
x
JUMLAH BELANJA SURPLUS / DEFISIT x x x x PEMBIAYAAN x x x x Penerimaan Pembiayaan JUMLAH PENERIMAAN x x x x Pengeluaran Pembiayaan x x x x JUMLAH PENGELUARAN
SEBELUM PERUBAHAN
SETELAH PERUBAHAN
BERTAMBAH / BERKURANG
6.2.
Menyusun Pertanggungjawaban Anggaran Desa Menurut Lembaga Administrasi Negara dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan RI ( 2000:12 ), akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/pimpinan suatu unit organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang berwenang meminta pertanggungjawaban. Akuntabilitas adalah hal yang penting untuk menjamin nilai-nilai seperti efisiensi, efektifitas, reliabilitas dan prediktibilitas. Suatu akuntabilitas tidak abstrak tapi konkrit dan harus ditentukan oleh hukum melalui seperangkat prosedur yang sangat spesifik mengenai masalah apa saja yang harus dipertanggungjawabkan.
Bendahara Desa menutup buku kas pada tanggal 31 Desember tahun berjalan dengan dibuatkan berita acara penutupan.
Bendahara Desa menyampaikan pertanggungjawaban keuangan ahkir tahun kepada Kepala Desa melalui PTPKD selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya.
Pertanggungjawaban
sebagai
bahan
penyusunan
Rancangan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB Desa
Sekretaris Desa selaku PTPKD menerima, meneliti pertanggungjawaban keuangan akhir tahun bendahara dan menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB Desa dan Rancangan Keputusan Kepala Desa tentang Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa.
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB Desa merupakan laporan Realisasi APB Desa.
Sekretaris
Desa
menyampaikan
Rancangan
Peraturan
Desa
tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB Desa dan Keputusan Kepala Desa tentang Rancangan Keterangan Pertanggungjawaban
Kepala Desa
kepada
Kepala Desa untuk dibahas bersama BPD.
Rancangan Peraturan Desa tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB Desa dan Keputusan Kepala Desa tentang Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa kemudian dimusyawarahkan dalam musyawarah desa.
Kepala
Desa
menyampaikan
rancangan
Peraturan
Desa
tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB Desa dan Rancangan Keputusan Kepala Desa tentang Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa kepada BPD untuk dibahas bersama dalam rangka memperoleh persetujuan bersama. Penyampaian rancangan paling lambat 1 (satu) bulan setelah tahun anggaran
berakhir. Rancangan Keputusan Kepala Desa tentang Keterangan Pertanggungjawaban
Kepala Desa, setelah dimusyawarahkan ditetapkan menjadi Keputusan Kepala Desa Rancangan Peraturan Desa tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB
Desa setelah dibahas dan mendapat persetujuan BPD ditetapkan menjadi Peraturan
Desa tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB Desa
Penetapan Peraturan Desa Lambat bulan Januari setelah tahun anggaran berakhir.
Keterangan
pertanggungjawaban
Kepala Desa
merupakan
Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa yang dibuat pada Akhir Tahun Anggaran.
Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
Peraturan Desa tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB Desa dan Keputusan Kepala Desa tentang Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa disampaikan kepada Bupati melalui Camat.
Waktu penyampaian paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah ditetapkan
Peraturan Desa tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB Desa dan Keputusan Kepala Desa tentang Keterangan Pertanggunjawaban Kepala Desa yang disampaikan kepada Bupati untuk dievaluasi sebagai bahan pelaksanaan pembinaan.
Pelaporan Realisasi APB Desa
Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan APB Desa kepada bupati/walikota setiap semester tahun berjalan.
Laporan sebagaimana untuk semester pertama disampaikan paling lambat pada akhir bulan Juli tahun berjalan.
Laporan untuk semester kedua disampaikan paling lambat pada akhir bulan Januari tahun berikutnya.
LAMPIRAN
PEMBAKUAN BIDANG, URUSAN , PROGRAM DAN KEGIATAN BERDASAR KEWENANGAN DESA KODE REKENING
URAIAN BIDANG PENYENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
01
Urusan Penyelenggaran Pemerintahan Desa
01
01
01
01
01
01
01
01
01
Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran
01
01
01
02
Penyediaan jasa pemeliharaan sarana prasarana Kantor
01
01
01
03
Penyediaan jasa langganan Kantor
01
01
01
04
Penyediaan sarana rapat-rapat kantor
01
01
01
05
Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran BPD
01
01
02
01
01
02
01
Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
01
01
02
02
dst………….
01
01
03
01
01
03
01
Pemilihan Kepala Desa
01
01
03
02
Pengadaan Perangkat Desa
01
01
03
03
Pengangkatan perangkat desa berdasarkan adat-istiadat : ulu-ulu, Ili-ili, Kayem/Kaum,
01
01
03
04
Pengangkatan juru kunci/ pelabuh
01
01
03
05
Pengadaan BPD
01
01
03
06
Pendidikan dan pelatihan Aaparatur Pemerintahan Desa
01
01
03
07
Sosialisasi peraturan perundang-undangan
01
01
03
08
Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan
01
01
03
09
dst………….
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program peningkatan disiplin aparatur
Program peningkatan kapasitas sumber daya Aparatur Pemerintahan desa
Program Penyusunan Peraturan Desa
01
01
04
01
01
04
01
Penyusunan Peraturan Desa
01
01
04
02
dst………….
01
01
05
01
01
05
Program Pengelolaan Keuangan Desa 01
Penyusunan APBDesa
01
01
05
02
Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), Laporan Pertanggung Jawaban Penyelenggaraan Pemerintah Desa (LPPD) dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (ILPPD)
01
01
05
03
dst………….
01
01
06
01
01
06
01
Pengelolaan Aset Desa
01
01
06
02
Pengelolaan tanah kas desa ( kemakmuran, bengkok, dll)
01
01
06
03
dst………….
Pengelolaan Aset Desa
BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
02
Urusan Pertanian,Perikanan dan Ketahanan Pangan
02
01
02
01
01
02
01
01
01
Pembentukan Kelembagaan Petani lokal
02
01
01
02
Penguatan Kapasitas Kelembagaan Petani
02
01
01
03
dst………….
02
01
02
02
01
02
01
Pembentukan/Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat
02
01
02
02
Dst........................
02
01
03
02
01
03
01
Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan
02
01
03
02
Penyediaan bibit unggul pertanian/perkebunan
02
01
03
03
Pemasyarakatan pupuk organik
Program Pengembangan Kelembagaan Petani
Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
02
01
03
04
Dst........................
02
01
04
02
01
04
01
Penyedian bibit dan perawatan ternak
02
01
04
02
Pengembangan kebun bibit hijauan pakan ternak;
02
01
04
03
Dst........................
02
01
05
02
01
05
01
Fasilitasi modal usaha tani;
02
01
05
02
Dst........................
02
01
06
02
01
06
01
Pembangunan dan pemeliharaan serta pengelolaan saluran untuk budidaya perikanan;
02
01
06
02
Penguatan kapasitas pelaku usaha perikanan di desa;
02
01
06
03
Pelestarian sumber daya perikanan desa;
02
01
06
04
Fasilitasi sarana produksi dan modal usaha perikanan;
02
01
06
05
Dst........................
02
02
02
02
01
02
02
01
01
Pengelolaan hutan desa
02
02
01
02
Pengembangan hasil hutan bukan kayu
02
02
01
03
Dst........................
02
02
02
02
02
02
01
Penghijauan dan konservasi tanah
02
02
02
02
Pengelolaan turus jalan desa;
02
02
02
03
Dst........................
02
02
03
02
02
03
Program peningkatan produksi hasil peternakan
Program Fasilitasi modal usaha tani
Program peningkatan produksi hasil perikanan
Urusan Kehutanan dan Perkebunan Program Pengelolaan Hutan Desa
Program Penghijaun dan konservasi lahan
Progran Kebun Bibit Desa 01
Kebun bibit desa;
02
02
02
03
02
03
01
02
03
01
01
Pengelolaan pemasaran hasil industry desa;
02
03
01
02
Fasilitasi pemasaran produk UMK;
02
03
02
02
03
02
01
Pembangunan Pasar Desa;
02
03
02
02
Pemeliharaan/Rehab Pasar Desa.
02
03
02
03
Dst........................
02
04
02
04
03
02
Dst........................ Urusan Perindustrian dan Perdagangan Program Pemasaran Hasil Industri dan UMKM
Program Pengelolaan pasar desa;
UrusanKoperasidan Usaha Kecil danMenengah Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
01
02
04
01
01
Pengelolaan kelompok usaha ekonomi produktif;
02
04
01
02
Fasilitasi permodalan bagi UMK (usahamikrokecil);
02
04
01
03
Penguatan kapasitas kelompok UMK;
02
04
01
04
Dst........................
02
04
02
02
04
02
01
Pendirian dan penguatan BUMDesa;
02
04
02
02
Dst........................
02
05
02
05
01
02
05
01
01
Pendataan ketenagakerjaan tingkat desa;
02
05
01
02
Fasilitasi penyebarluasan bursa tenaga kerja;
02
05
01
03
Fasilitasi penyelenggaraan pelatihan tenaga kerja;
02
05
01
04
Dst........................
02
06
Program Pendirian dan penguatan BUMDesa;
Urusan Tenaga Kerja Program Ketenagakerjaan
UrusanKesehatan
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
02
06
01
02
06
01
01
Penyuluhan sederhana tentang penyakit menular dan penyakit tidak menular ;
02
06
01
02
Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan Penyakit Tidak Menular;
02
06
01
03
Pemantauan penyalahgunaan narkotika dan zatadiktif di desa
02
06
01
04
Pembentukan dan Penguatan Kelompok Warga Peduli AIDs
02
06
01
05
Identifikasi masalah kesehatan
02
06
01
06
Fasilitasi Penyengggaraan Desa Siaga
02
06
01
07
Pengelolaan kegiatan tanaman obat keluarga (toga);
02
06
01
08
Dst........................
02
06
02
02
06
02
01
Pemberian tambahan makanan dan vitamin
02
06
02
02
Dst..................................
02
06
03
02
06
03
01
Pembangunan dan Penguatan posyandu
02
06
03
02
Pengadaan sarana dan Prasarana kesehatan tingkat desa;
02
06
03
03
Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sarana prasarana Kesehatan Tingkat Desa
02
06
03
04
Dst..................................
02
07
02
07
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Kesehatan
UrusanPendidikandanKebudayaan Program Fasilitasi penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Non Formal dan Informal (PAUDNI);
01
02
07
01
01
Pembangunan gedung Pendidikan Anak Usia Dini
02
07
01
02
Pengadaaan sarana Prasarana Pendidikan Usia Dini
02
07
01
03
Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Pendidikan Anak Usia Dini
02
07
01
04
Fasilitasi Penyelenggaraan PAUD
02
07
01
05
Fasilitasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM);
02
07
01
06
Fasilitasi Pendidikan Kesetaraan;
02
07
01
07
Fasilitasi Taman Bacaan Masyarakat (TBM);
02
07
01
08
Dst..................................
02
07
02
02
07
02
01
Fasilitasi tempat Pendidikan Dasar di desa;
02
07
02
02
Pendataan pendidikan di desa;
02
07
02
03
Bantuan Siswa Miskin;
02
07
02
04
Dst..................................
02
07
03
02
07
03
01
Pembentukan/Pembinaan Kelompok Kesenian Di Desa
02
07
03
02
Pelestarian budaya gotong royong, gugur gunung, krigan, kerjabakti, sambatan, dll
02
07
03
03
Dst..................................
02
08
02
08
Program Pendidikan Dasar
Program pengembangan seni dan budaya di desa;
UrusanSosial Program Pemberdayaan Fakir Miskin, dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
01
02
08
01
01
Fasilitasi pengurusan orang terlantar dan difabel;
02
08
01
02
Pendataan penyandang masalah sosial dan potensi kesejahteraan sosial;
02
08
01
03
Pelatihan bagi Fakir Miskin, dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
01
04
Fasilitasi permodalan bagi Fakir Miskin, dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial social
05
Dst........................
02
08
02
08
01
02
08
02
02
08
02
01
Pembentukan dan Fasilitasi TKP2KDes;
02
08
02
02
Dst........................
02
09
Program Kordinasi Penanggulangan Kemiskinan Tingkat Desa
Urusan Penataan Ruang
Program Penataan tata ruang desa
02
09
01
02
09
01
01
Penataan tata ruang desa
02
09
01
02
Dst........................
02
10
02
10
01
02
10
01
01
Fasilitasi pemberian bantuan pemugaran rumah RTM;
02
10
01
02
Fasilitasi pembangunan rumah karena bencana;
02
10
01
03
Dst..................................
02
10
02
02
10
02
01
Pembangunan sarana dan prasarana pemakaman
02
10
02
02
Pemeliharaan/Rehabilitasi sarana dan prasarana pemakaman
02
03
Pelestarian nyungkup ( pemugaran makam panembahan/leluhur) secara swadaya dan gotong royong ahli waris
02
10
UrusanPermukiman/Perumahan Program Pengembangan Perumahan
Program pengelolaan areal pemakaman
02
10
02
04
Kebersihan makan secara massal / Gebasan, dll
02
10
02
05
Dst..................................
02
11
02
11
01
02
11
01
01
Penataan lingkungan pemukiman penduduk perdesaan
02
11
01
02
Pembangunan jalan dan jembatan perdesaan
02
11
01
03
Pembangunan sarana dan prasarana air bersih perdesaaan
02
11
01
04
Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan perdesaaan
02
11
01
05
Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih perdesaaan
02
11
01
06
Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
02
11
01
07
rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong
02
11
01
08
pembangunan jaringan irigasi desa
02
11
01
09
pembangunan pintu air
UrusanPekerjaanUmum Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
02
11
01
10
Rehabilitasi/pemeliharaan Jaringan Irigasi/pintu air
02
11
01
11
Pembangunan embung dan bangunan penampung air lainnya
02
11
01
12
Pembangunan/Rehabilitasi fasilitas Umum lainnya
02
11
01
13
Fasilitasi pembangunan MCK RTM;
02
11
01
14
Penanggulangan bencana tingkat desa
02
11
01
15
Pembangunan dan Pemeliharaan SPAL di Desa;
02
11
01
16
Fasilitasi pembangunan dan mengelola tempat Mandi, Cucidan Kakus (MCK) Komunal;
02
11
01
17
Dst..................................
02
11
02
02
11
02
01
Pembangunan gedung kantor
02
11
02
02
Pengadaan kendaraan dinas/operasional
02
11
02
03
Pengadaan perlengkapan/peralatan Gedung Kantor
02
11
02
04
Rehabilitasi/Pemeliharaan Gedung Kantor
02
11
02
05
Rehabilitasi/Pemeliharaan kendaraan dinas/operasional
02
11
02
06
Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor
02
11
02
07
dst………….
02
12
02
12
01
02
12
01
01
Rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam;
01
02
Pengawasan terhadap kegiatan dan usaha yang berdampak terhadap lingkungan hidup desa;
02
12
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur desa
Urusan Lingkungan Hidup Program Pelestarian Lingkungan Hidup
02
12
01
03
Pengaturan, pengendalian, pelestarian lingkungan dan tataguna lahan desa;
02
12
01
04
Pengelolaan persampahan dan limbah di tingkat desa;
02
12
01
05
Fasilitasi pembentukan dan penguatan Kelompok Peduli Lingkungan di desa;
02
12
01
06
dst………….
Urusan Pariwisata
02
13
02
13
01
02
13
01
01
Pengelolaan obyek wisata milik desa;
02
13
01
02
Fasilitasi pelaku usaha pariwisata di desa;
02
13
01
03
dst………….
02
14
02
14
01
02
14
01
01
Penataan dan pemetaan Tata Guna Lahan;
02
14
01
02
dst………….
02
15
02
15
01
02
15
01
01
Pengembangan data base kependudukan di desa
02
15
01
02
Sosialisasi Kependudukan
02
15
01
03
Dst..................................
02
16
02
16
01
02
16
01
01
Pengadaansaranadanprasaranakeamanandesa (Poskamling dll);
02
16
01
02
Dst..................................
02
17
02
17
01
02
17
01
01
Pengelolaan data dan informasi kebencanaan skala desa;
02
17
01
02
Pengembangan jaringan informasi dan komunikasi desa dan antar desa;
02
17
01
03
Pengelolaan Sistim Informasi Desa
02
17
01
04
Dst..................................
02
17
02
Pengembangan Wisata Desa
Urusan Pertanahan Penataan dan pemetaan Tata Guna Lahan;
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Program Penataan Administrasi Kependudukan
Urusan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
UrusanInformasidanKomunikasi Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
Penyebarluasan Informasi Publik
02
17
02
01
Sosialisasi berbagai kebijaksanaan desa
02
17
02
02
Pembentukan dan Penguatan Lembaga Komunikasi Masyarakat (LKM);
02
17
02
03
Dst..................................
02
18
02
18
01
02
18
01
01
Pelaksanaan penyuluhan tentang keluarga berencana;
02
18
01
02
Pengelolaan kelompok-kelompok bina keluarga;
02
18
01
03
Fasilitasi keikutsertaan RTM dalam program KB;
02
18
01
04
Penyuluhan KB;
02
18
01
05
Fasilitasi bantuan pelayanan kesehatan keluarga bagi RTM
02
18
01
06
Dst..................................
02
19
02
19
01
02
19
01
01
Peningkatan sumberdaya manusia bidang olah raga;
02
19
01
02
Penyaluran pemuda berprestasi di bidangolah raga;
02
19
01
03
Pemasyarakatan olah raga;
02
19
01
04
Penyelenggaraan olahraga tingkat desa;
02
19
01
05
Dst........................
02
19
02
02
19
02
01
Pembangunan sarana dan prasarana olahraga
02
19
02
02
Pemeliharaan rutin/ berkala sarana dan prasarana olahraga
02
19
02
03
Dst........................
02
19
03
02
19
03
01
Pemberdayaan Organisasi kepemudaan
02
19
03
02
Penyelenggaraan kegiatan Kepemudaan
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Program Keluarga Berencana
Urusan Pemuda dan Olahraga Peningkatan Prestasi Olah raga
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Program peningkatan peran serta kepemudaan
02
19
03
03
Dst........................
02
20
02
20
01
02
20
01
01
Penyusunan Profil Desa
02
20
01
02
Pendataan penduduk miskin
02
20
01
03
Dst........................
02
21
02
21
01
02
21
01
01
Pengadaan dan pengelolaan Arsip Desa;
02
21
01
02
Pengadaan dan pengelolaan Perpustakaan Desa;
02
21
01
03
Dst........................
Urusan Statistik Program pengembangan data/informasi/statistik desa
Urusan Arsip dan Perpustakaan Arsip dan Perpustakaan
BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN DESA
03
Urusan Pembinaan Masyarakat
03
01
03
01
01
03
01
01
01
Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa;
03
01
01
02
Penguatan Kapasitas Lembaga Kemasyarakat Desa;
03
01
01
03
Fasilitasi Lembaga Sosial Kemasyarakatan Desa;
03
01
01
04
Penguatan Kapasitas Lembaga Kemasyarakat Desa RT/RW
03
01
02
03
01
02
01
Pengadaan Sarana dan Prasarana Peribadatan
03
01
02
02
Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Keagamaan Tingkat Desa
03
01
02
03
Dst........................
Pembinaan Masyarakat Desa
Pembinaan Keagamaan Tingkat Desa
BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
04 04
01
04
01
Urusan Perencanaan Pembangunan 01
Perencanaan pembangunan desa
04
01
01
01
Penyusunan RPJM Desa
04
01
01
02
Penyusunan RKP Desa
04
01
01
03
Dst..................................
04
01
02
04
01
02
01
Monitoring dan Evaluasi Partisipatif
04
01
02
02
Dst..................................
04
02
04
02
01
04
02
01
01
Pembentukan dan penguatan kader pemberdayaan masyarakat
04
02
01
02
Pembentukan dan penguatan organisasi kemasyarakatan di desa
04
02
01
03
Peningkatan peran serta masyarakat dalam kebijakan pemerintahan
04
02
01
04
Pelestarian budaya gotong royong
04
02
01
05
Dst........................
04
03
04
03
01
04
03
01
01
Pembentukan dan peningkatan kapasitas kelompok perempuan
04
03
01
02
Perlindungan kekerasan Berbasis Gender
04
03
01
03
Dst........................
04
03
02
04
03
02
01
Pembentukan dan Fasilitasi kolompok perlindungan anak desa;
04
03
02
02
Perlindungan Anak di desa
04
03
02
03
Pembentukan dan Pembinaan Kelompok Anak
04
03
02
04
Dst........................
04
04
04
04
Monitoring, evaluasi, dan pengendalian pembangunan desa
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan anak
Urusan Pengembangan dan pelestarian adat dan budaya 01
Pelestarian adat dan Budaya
04
04
01
01
Pelestarian selamatan adat desa seperti : sedekah bumu, sedekah laut, muludan, rajaban, likuran, syuran, sya'banan, baridan (bulus angkrem), lilikan, nyorog
04
04
01
02
Pelestarian budaya seni : Kuda lumping, wayangan, ketoprak, angguk, jemblong, menhtiet, jamjaneng, sholawatan
04
04
01
03
Pelestarian syukuran setelah panen/ kasab/lubaran
04
04
01
04
pelestarian wedusan (motong kambing) menghadapi musim hujan.
04
04
01
05
Dst........................
KODE REKENING PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
KODE REKENING
URAIAN
1
PENDAPATAN DESA
1
1
Pendapatan Asli Desa
1
1
1
1
1
1
1
Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Desa /BUMDesa
1
1
1
2
Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah /BUMD
1
1
1
3
Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Pemerintah
Hasil Usaha Desa
/BUMN 1
1
1
4
Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Swasta atau Kelompok Usaha Masyarakat
1
1
1
5
Dst............................
1
1
2
1
1
2
1
1
1
2
1
1
Bengkok Kepala Desa
1
1
2
1
2
Bengkok Sekretaris Desa Non PNS
1
1
2
1
3
Bengkok Kepala Dusun
1
1
2
1
4
Bengkok Pelaksana Teknis Lapangan
1
1
2
1
5
Bengkok Kepala Urusan
1
1
2
1
6
Bengkok Staf/Pembantu
1
1
2
1
7
Bengkok Kepala Desa dan/atau Perangkat Desa yang Kosong
1
1
2
1
8
Tanah Kemakmuran Desa
1
1
2
1
9
Tanah Lainnya
1
1
2
1
10
Dst…………….
1
1
2
2
1
1
2
2
1
Hasil Pasar Desa
1
1
2
2
2
Kios Desa
1
1
2
2
3
Dst…………………..
1
1
2
3
1
1
2
3
Hasil Pengelolaan Kekayaan Desa Hasil Tanah Kas Desa
Hasil Pasar Desa
Hasil Pasar Hewan Desa 1
Hasil Pasar Hewan Desa
1
1
2
3
2
Dst………………..
1
1
2
4
1
1
2
4
1
1
2
5
1
1
2
5
1
Hasil Sewa Aula Desa/Gedung Pertemuan Desa
1
1
2
5
2
Dst ………….
1
1
2
6
1
1
2
6
1
1
2
7
1
1
2
7
1
1
3
1
1
3
1
1
4
1
1
4
1
1
5
1
1
5
1
1
1
5
1
1
Pelayanan Adminstrasi Desa
1
1
5
1
2
Pologoro
1
1
5
1
3
Pungutan ………………..
1
1
5
2
1
1
5
2
1
Penjualan Hasil Penebangan Pohon
1
1
5
2
2
Penjualan Bahan-bahan Bekas Bangunan
1
1
5
2
3
Penjualan Hasil Pertanian
1
1
5
2
4
Penjualan Hasil Perkebunan
1
1
5
2
5
Penjualan Hasil Peternakan
1
1
5
2
6
Penjualan Hasil Perikanan
1
1
5
2
7
Dst ………..
1
1
5
3
1
1
5
3
1
Jasa Giro / Bunga Bank Kas Desa
1
1
5
3
2
Jasa Giro / Bunga Bank Dana Cadangan
1
1
5
3
3
Dst………….
Tambatan Perahu 1
Dst……………….. Hasil Bangunan Desa
Pelelangan Ikan yang Dikelola Desa 1
Dst................................. Lain Lain Kekayaan Milik Desa
1
Dst..................... Hasil Swadaya dan Partisipasi Masyarakat
1
Hasil Swadaya Masyarakat dan Partisipasi masyarakat Hasil Gotong Royong
1
Masyarakat Umum Secara Individu Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang Sah Pungutan Desa
Hasil Penjualan Aset Desa yang Tidak Dipisahkan
Jasa Giro/ Bunga Bank
1
1
5
4
Penerimaan atas Tuntutan Ganti Kerugian Desa
1
1
5
4
1
Kerugian Uang Desa
1
1
5
4
2
Kerugian Barang Desa
1
1
5
5
1
1
5
5
1
Fasilitas Sosial
1
1
5
5
2
Fasilitas Umum
1
2
1
2
1
3
1
3
1
4
1
4
1
5
1
5
1
6
1
6
1
1
6
1
1
6
2
1
6
2
1
6
3
1
6
3
1
6
4
1
6
4
1
7
1
7
1
1
7
1
1
7
2
1
7
2
Pendapatan Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum
Dana Desa Yang Bersumber dari APBN 1
Dana Desa Bagi Hasil Pajak Kabupaten / Kota
1
Perolehan Bagi Hasil Pajak Kabupaten Bagi Hasil Retribusi
1
Perolehan Bagi hasil Retribusi Kabupaten Bagian Dana Perimbangan Keuangan Pusat yang diterima Kabupaten
1
Alokasi Dana Desa (ADD) Bantuan Keuangan Pemerintah, Provinsi, Kabupaten dan Desa Lainnya. Bantuan Keuangan dari Pemerintah 1
Perolehan Bantuan Keuangan dari Pemerintah Bantuan Keuangan dari Pemerintah Provinsi
1
Perolehan Bantuan Keuangan dari Pemerintah Provinsi Bantuan Keuangan dari Pemerintah Kabupaten
1
Perolehan Bantuan Keuangan dari Pemerintah Kabupaten Bantuan Keuangan Desa Lainnya
1
Perolehan Bantuan keuangan Desa Lainnya Hibah Pendapatan Hibah dari Pemerintah
1
Perolehan Hibah dari Pemerintah Pendapatan Hibah dari Pemerintah Provinsi
1
Perolehan Hibah dari Pemerintah Provinsi
1
7
3
1
7
3
1
7
4
1
7
4
1
7
5
1
7
5
1
8
1
8
Pendapatan Hibah dari Pemerintah Kabupaten 1
Perolehan Hibah dari Pemerintah Kabupaten Hibah dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta yang tidak mengikat
1
Pendapatan Hibah dari Badan/Lembaga/ Organisasi Swasta Hibah dari Kelompok Masyarakat/ Perorangan yang tidak mengikat
1
Pendapatan Hibah dari Kelompok Masyarakat/ Perorangan Lain Lain Pendapatan Desa yang sah
1
Perolehan Lain Lain Pendapatan Desa yang sah
2
BELANJA DESA
2
1
Belanja Langsung
2
1
1
2
1
1
1
2
1
1
1
1
Honorarium Tim/Panitia / Pelaksanan Kegiatan
2
1
1
1
2
Honorarium Lembur
2
1
1
1
3
Belanja Kursus, Pelatihan, dan Bimbingan Teknis Aparat Pemerintah Desa
2
1
1
1
4
Dst........................
2
1
2
2
1
2
1
2
1
2
1
1
Listrik
2
1
2
1
2
Telepon
2
1
2
1
3
Sewa……………..
2
1
2
2
2
1
2
2
1
Alat Tulis kantor
2
1
2
2
2
Belanja Cetak Penggandaan
2
1
2
2
3
Belanja Makan dan Minum
2
1
2
2
4
Belanja Pakaian Dinas
2
1
2
2
5
Belanja Bahan/Material
2
1
2
2
6
Dst……………..
2
1
2
3
Belanja Pegawai Belanja Pegawai / Honorarium
Belanja Barang dan Jasa Belanja Jasa
Belanja Barang
Perjalanan Dinas
2
1
2
3
1
Belanja Perjalanan Dinas Pemerintah Desa
2
1
2
3
2
Belanja Perjalanan Dinas BPD
2
1
2
3
3
Lainnya
2
1
2
2
1
2
4
2
1
2
4
1
Belanja Perawatan Kendaraan Dinas
2
1
2
4
2
Belanja Perawatan Peralatan Kantor
2
1
2
4
3
Belanja perawatan Gedung/Bangunan
2
1
2
4
4
Dst………………
2
1
3
2
1
3
1
2
1
3
1
1
Belanja Modal Pengadaan Tanah Kantor
2
1
3
1
2
Belanja Modal Pengadaan Tanah Sarana Umum
2
1
3
1
3
Belanja Modal Pengadaan Tanah Sarana Sosial
2
1
3
1
4
Dst………………..
2
1
3
2
2
1
3
2
1
Belanja Modal Jaringan Listrik
2
1
3
2
2
Belanja modal Jaringan . . . . . .
2
1
3
3
2
1
3
3
1
Belanja Modal Alat-alat Angkutan Bermotor
2
1
3
3
2
Belanja Modal Alat-alat Angkutan Tidak Bermotor
2
1
3
3
3
Dst....................
2
1
3
4
2
1
3
4
1
Belanja Modal Alat-alat Pertanian
2
1
3
4
2
Belanja Modal Alat-alat Peternakan
2
1
3
4
3
Belanja Modal Alat-alat Pertanian
2
1
3
4
4
Dst........................
2
1
3
5
2
1
3
5
1
Belanja Modal Peralatan/perlengkapan Kantor
2
1
3
5
2
Belanja Modal Peralatan/perlengkapan Rumah Tangga
2
1
3
5
3
Dst……………
Belanja Pemeliharaan/ Perawatan Belanja Perawatan Kendaraan Dinas
Belanja Modal Belanja Modal Tanah
Belanja Modal Jaringan
Belanja Modal Alat-alat Angkutan
Belanja Modal Alat-alat Pertanian / Peternakan / Perikanan
Belanja Modal Peralatan / Perlengkapan Kantor / Rumah Tangga
2
1
3
6
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Studio / Komunikasi
2
1
3
6
1
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Studio
2
1
3
6
2
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat komunikasi
2
1
3
6
3
Dst……………….
2
1
3
7
2
1
3
7
1
Belanja modal pengadaan kontruksi jalan
2
1
3
7
2
Belanja modal pengadaan kontruksi Jembatan
2
1
3
7
3
Dst.....................
2
1
3
8
2
1
3
8
1
Belanja modal pengadaan kontruksi Jaringan Air
2
1
3
8
2
Belanja modal pengadaan kontruksi Drainase
2
1
3
8
3
Belanja modal pengadaan kontruksi pintu air/Bendungan
2
1
3
8
4
Dst...........
2
1
3
9
2
1
3
9
1
Belanja modal pengadaan lampu Penerangan Jalan
2
1
3
9
2
Belanja modal pengadaan lampu Taman
2
1
3
9
3
Dst.................
2
1
3
10
2
1
3
10
1
Belanja modal pengadaan kontruksi gedung
2
1
3
10
2
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Kantor
2
1
3
10
3
Dst.................
2
1
3
11
2
1
3
11
1
Belanja Modal Pengadaan Buku Peraturan Perundang-undangan
2
1
3
11
2
Belanja Modal Pengadaan Buku Pengetahuan Umum
2
1
3
11
3
Belanja Modal Pengadaan Buku Seni dan Budaya
2
1
3
11
4
Dst …………….
2
1
3
12
2
1
3
12
1
Belanja Modal Barang bercorak kesenian
2
1
3
12
2
Belanja Modal barang bercorak kebudayaan
2
1
3
12
3
Dst................
2
1
3
13
Belanja Modal Pengadaan Kontruksi Jalan dan Jembatan
Belanja Modal Pengadaan Kontruksi Jaringan Air / Drainase
Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan, Taman
Belanja Modal Pengadaan Kontruksi Bangunan
Belanja Modal Pengadaan Buku/Kepustakaan
Belanja Modal Pengadaan Barang Bercorak Kesenian, Kebudayaan
Belanja Modal Pengadaan Hewan / Tumbuhan
2
1
3
13
1
Belanja Modal Hewan
2
1
3
13
2
Belanja Modal Tumbuhan Dst……………
2
2
Belanja Tidak Langsung
2
2
1
2
2
1
1
2
2
1
1
1
Penghasilan Tetap Kepala Desa
2
2
1
1
2
Penghasilan Tetap Sekretaris Desa Non PNS
2
2
1
1
3
Penghasilan Tetap Kepala Dusun
2
2
1
1
4
Penghasilan Tetap Kepala Urusan
2
2
1
1
5
Penghasilan Tetap PTL
2
2
1
1
6
Penghasilan Tetap Staf/Pembantu
2
2
1
1
7
Dst………………….
2
2
1
2
2
2
1
2
1
Tunjangan Ketua BPD
2
2
1
2
2
Tunjangan Wakil Ketua BPD
2
2
1
2
3
Tunjangan Sekretaris BPD
2
2
1
2
4
Tunjangan Anggota BPD
2
2
1
3
2
2
1
3
1
Tunjangan Purna Tugas Aparat Pemerintah Desa
2
2
1
3
2
Tunjangan Purna Tugas BPD
2
2
1
4
2
2
1
4
1
Tunjangan Jabatan Perangkat Desa
2
2
1
4
2
Tunjangan Non Perangkat Desa
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
1
1
Belanja Subsidi kepada Lembaga / …………
2
2
2
1
2
Belanja Subsidi kepada Kelompok
2
2
2
1
3
Lainnya . . . . .. .
2
2
3
2
2
3
Belanja Pegawai / Penghasilan tetap Penghasilan Tetap Aparat Pemerintah Desa
Tunjangan Pimpinan dan Anggota BPD
Tunjangan Purna Tugas
Lain-lain Tunjangan
Belanja Subsidi Belanja Subsidi kepada Lembaga, Kelompok/ Perorangan
Belanja Hibah 1
Pemerintah / Provinsi / Kabupaten
2
2
3
2
Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi Swasta
2
2
3
3
Kelompok Masyarakat / Perorangan
2
2
3
4
Dst……………..
2
2
4
2
2
4
1
Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD)
2
2
4
2
Belanja Bantuan Sosial kepada Perorangan ………
2
2
4
3
Dst ……………
2
2
5
2
2
5
1
Belanja Bantuan Keuangan kepada Lembaga Kemasyarakatan Desa
2
2
5
2
Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Pendidikan
2
2
5
3
Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Kesenian
2
2
5
4
Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Keagamaan
2
2
5
5
Belanja Bantuan Keuangan Kegiatan Hari-hari Besar
2
2
5
6
Belanja Bantuan Keuangan lainnya. . . .
2
2
6
2
2
6
1
2
2
6
1
1
Keadaan darurat. . . . .
2
2
6
1
2
Dst……………
2
2
6
2
2
2
6
2
2
2
6
3
2
2
6
3
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Keuangan
Belanja Tak Terduga Keadaan Darurat
Bencana Alam 1
Bencana Alam…………… Pengembalian Atas Penerimaan Desa Tahun-Tahun Sebelumnya
1
3
Pengembalian . . . . . PEMBIAYAAN
3
1
Penerimaan Pembiayaan
3
1
1
3
1
1
3
1
2
3
1
2
1
3
1
2
1
1
Kekayaan / Hasil dari BUMDes
3
1
2
1
2
Dst ………….
3
1
3
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya. 1
Sisa Lebih Tahun ................... Hasil Penjualan Kekayaan Desa yang Dipisahkan Hasil Penjualan Kekayaan Desa yang Dipisahkan
Penerimaan Pinjaman Desa
3
1
3
1
Penerimaan Pinjaman dari Lembaga/Badan / Usaha Swasta
3
1
3
2
Pinjaman . . . . . . . .
3
1
4
3
1
4
3
1
5
3
1
5
1
3
1
5
1
3
2
3
2
1
3
2
1
3
2
2
3
2
2
1
3
2
2
1
1
Investasi Jangka Pendek
3
2
2
1
2
Investasi Jangka Panjang
3
2
3
3
2
3
1
3
2
3
1
1
3
2
3
1
1
Pencairan Dana Cadangan 1
Pencairan Dana Cadangan Nomor ………… Hasil Penjualan Kekayaan Desa yang dikerjasamakan Hasil Penjualan Aset Desa yang dikerjasamakan dengan Pihak Ketiga 1
Hasil Penjualan Aset Desa yang dikerjasamakan dengan ……….. Pengeluaran Pembiayaan Pembentukan Dana Cadangan
1
Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal Desa Penyertaan modal Desa
Pembayaran Utang Pembayaran Hutang Lembaga/ Badan Usaha Swasta Dst………………….
BERITA ACARA MUSYAWARAH ANGGARAN DESA
Berkait dengan rencana pelaksanaan Musyawarah Anggaran Desa Tahun ............ di Desa .............. Kecamatan ............. Kabupaten ............. Propinsi ..................... maka pada hari ini : Hari dan tanggal: ……………………. Jam
: ………………….
Tempat
: ………………………
telah diadakan Musyawarah Anggaran Desa yang dihadiri oleh wakil – wakil dari kelompok dusun , dan tokoh masyarakat serta unsur lain yang terkait di Desa sebagaimana tercantum dalam daftar hadir terlampir. Materi atau topik yang dibahas dalam musyawarah ini serta yang bertindak selaku unsur pimpinan rapat dan nara sumber adalah :
A. Materi 1. Pendapatan Desa 2. Belanja Desa 3. Pembiayaan Desa B. Unsur Pimpinan Rapat dan Nara Sumber Pimpinan rapat : …………………. Notulis
: ............................
Nara sumber
: 1. ........................ 2. ..................... 3. ......................... 4. ...............................
Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi atau topik diatas selanjutnya seluruh peserta Musyawarah Anggaran Desa menyetujui serta memutuskan beberapa hal yang berketetapan menjadi Keputusan Akhir dari Musyawarah Anggaran Desa adalah :
a.
Pendapatan
Rp……………………...
b.
Belanja Desa
Rp……………………… -
Surplus / ( defisit ) c.
Pembiayaan
: Rp................................. :
1. Penerimaan
Rp....................................
2. Pengeluaran
Rp.................................... -
Pembiayaan Netto
: Rp.....................................
Demikian Berita Acara ini di buat dan disahkan dengan penuh tanggungjawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
............. , ……………………………
Ketua Tim Penyelenggara
Notulis
.................................
...........................
Mengetahui, Kepala Desa .............
............................
Mengetahui dan Menyetujui
Wakil dan Peserta Musyawarah Anggaran Desa NO 1
NAMA
ALAMAT
TANDA - TANGAN 1
2 3
2 3
4 5
4 5
PEMERINTAHAN KABUPATEN .............. KECAMATAN
………………………….
KEPALA DESA ………………………..... Jln...................Nomor.............Telp............Fak.............Kode Pos...........
PERATURAN DESA……………………, KECAMATAN.................................., KABUPATEN .............. NOMOR…………TAHUN............. TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN ................. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA…………………………..
Menimbang
:
a bahwa .
untuk melaksanakan
ketentuan Pasal ……… ayat ………
Peraturan Pemerintah .............. Nomor ……. Tahun ………. tentang ………….., maka perlu menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dengan Peraturan Desa ;
b bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam .
huruf a ,
maka perlu membentuk Peraturan Desa tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran …….. Mengingat
:
. 1
Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950;
2
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ); 3
Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang
4
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
5
Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa;
6
Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negar
7
Peraturan Daerah Kebupaten ........... Nomor ..............Tahun ............... tentang ............. ( Lembaran daerah Kabupaten ........ Tahun ....... Nomor ........ ) ;
8
Peraturan Daerah Kabupaten ........... Nomor ........Tahun ........ tentang
Pokok-Pokok
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten ........... Tahun ......omor .........., Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten ........... Nomor 1); 9
Peraturan Daerah Kabupaten ........... Nomor ........Tahun ....... tentang .......... ... ( Lembaran Daerah Kabupaten ........... Tahun ........... Nomor ........ );
10
Peraturan Desa ........... Nomor ...........Tahun ........... tentang .......................
Dengan Kesepakatan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA…………………… dan KEPALA DESA ………………………. MEMUTUSKAN : Menetapkan :
PERATURAN DESA ………………….., KECAMATAN………………........, KABUPATEN .............. TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN ............................... Pasal 1 Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran ..................sebagai berikut : a.
Pendapatan
Rp
b.
Belanja Desa
Rp
Pembiayaan
414,031,552
: Rp.. 1,500,000 .
Surplus / ( defisit ) c.
412,531,552
:
1. Penerimaan
Rp. 1,500,000..
2. Pengeluaran
Rp.
0
Pembiayaan Netto Rp
0
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan : Rp 0 Pasal 2 Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa serta Persetujuan Badan Permusyawaratan Desa terhadap Rancangan Peraturan tentang Persetujuan
Terhadap Rancangan Peraturan Desa tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
tercantum dalam Lampiran I an II Peraturan Desa ini dan merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini
Pasal 3 Hal-hal
yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Desa. Pasal 4 Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ................................... Ditetapkan di ………………………… pada tangggal …………………………
KEPALA DESA ……………………..,
…………………………
PERATURAN DESA ……… KECAMATAN ……….. KABUPATEN …………
NOMOR ............................... 2014 TANGGAL .......................... 2014
RINGKASAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA DESA …………... KECAMATAN …………..
KABUPATEN KEBUMEN TAHUN ANGGARAN 2015 KODE ANGGARAN 1
URAIAN
1 1 1
1 1
1
1
1
2
1
1
3
1
1
5
Lain Lain Pendapatan Asli Desa Yang Sah
1
2
1
2
1 1
3 4
1
5
1
5
1
6
1
6
DANA DESA YANG BERSUMBER DARI APBN
1
1
Dana Desa BAGI HASIL PAJAK BAGI HASIL RETRIBUSI BAGIAN DANA PERIMBANGAN
1
3 412,531,552 187,692,000 500,000 174,867,000 5,500,000 6,825,000 100,000,000 100,000,000 8,216,475 340,489 76,282,588
Bagian Dana Perimbangan Keuangan Pusat yang diterima Kabupaten
76,282,588
Bantuan Keuangan Pemerintah, Provinsi, Kabupaten dan Desa Lainnya.
40,000,000
Bantuan Keuangan Dari Pemerintah Provinsi
JUMLAH PENDAPATAN 2 2
KET
( Rp ) 2 PENDAPATAN DESA PENDAPATAN ASLI DESA Hasil Usaha Desa Hasil Pengelolaan Kekayaan Desa Hasil Swadaya dan Partisipasi Masyarakat
1
JUMLAH
BELANJA DESA BELANJA LANGSUNG
40,000,000 412,531,552 414,031,552 220,464,960
4
2 2 2 2
1 1 1 2
1 2 3
2
2
1
Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal BELANJA TIDAK LANGSUNG BELANJA PEGAWAI / PENGHASILAN TETAP
JUMLAH BELANJA SURPLUS / DEFISIT 3 3
1
3
1
3 3 3 3
2 2 2 2
1
1 2 3
PEMBIAYAAN Penerimaan Pembiayaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Tahun Sebelumnya Pengeluaran Pembiayaan Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal Desa Pembayaran Utang
JUMLAH PEMBIAYAAN Sisa Lebih Anggaran Tahun Berikutnya (SiLPA)
35,920,000 49,544,960 135,000,000 193,566,592 193,566,592 414,031,552 (1,500,000) 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 -
KEPALA DESA..................
……………………………
PERATURAN DESA ….. KECAMATAN ……… KABUPATEN ……….. NOMOR ............................... 2014 TANGGAL .......................... 2014
RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA DESA …………... KECAMATAN …………..
KABUPATEN ………… TAHUN ANGGARAN 2015
KODE ANGGARAN
URAIAN
JUMLAH
KET
( Rp ) 1
2 PENDAPATAN DESA
0
0
0
0
1
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
1 1 1
1 1 1
1 1
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
2
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 5
1 3 4 6 8
0
0
0
0
1
1
2
5
1
0
0
0
0
1
1
3
0
0
0
0
1
1
3
0
0
0
0
1
1
PENDAPATAN ASLI DESA
3
Hasil Usaha Desa Hasil Usaha Desa 1 Bagian Laba dari pemberian Pinjaman Desa 1 5 Kepada Kelompok Usaha Masyarakat Hasil Pengelolaan Kekayaan Desa Hasil Tanah Kas Desa Bengkok Kepala Desa Bengkok Kepala Dusun Bengkok Kepala Urusan Bengkok Staf / Pembantu Tanah Kemakmuran Hasil Bangunan Desa Hasil Sewa Aula Desa/Gedung Pertemuan Desa Hasil Swadaya dan Partisipasi Masyarakat
3
412,531,552 187,692,000 500,000 500,000
500,000
174,867,000 174,067,000 42,857,000 33,757,000 27,268,000 20,185,000 50,000,000 800,000 800,000 5,500,000
1
Hasil Swadaya dan Partisipasi Masyarakat
5,500,000
1
Hasil Swadaya 1 Masyarakat dan Partisipasi masyarakat
5,500,000
4
Lain Lain Pendapatan Asli Desa Yang Sah
0
0
0
0
1
1
5
0
0
0
0
1
1
5
1
0
0
0
0
1
1
5
1
0 0
0 0
0 0
0 0
1 1
1 1
5 5
1 1
0
0
0
0
1
2
0
0
0
0
1
2
0
0
0
0
1
3
0
0
0
0
1
3
1
0
0
0
0
1
3
1
0
0
0
0
1
4
0
0
0
0
1
4
1
0
0
0
0
1
4
1
1
Bagi Hasil Retribusi Perolehan Bagi Hasil Restribusi
0
0
0
0
1
4
1
1
Perolehan bagi hasil 2 retribusi kabupaten
0
0
0
0
1
5
0
0
0
0
1
5
BAGI HASIL PAJAK
1
0
0
1
5
1
1
0
0
0
0
1
5
1
1
0
0
0
0
1
6
0
0
0
0
1
6
0
0
1
6
4,725,000 1,800,000 300,000
100,000,000 100,000,000
8,216,475 8,216,475
Perolehan Bagi Hasil Pajak Kabupaten/Kota
8,216,475
BAGIAN DANA PERIMBANGAN Bagian Dana Perimbangan Keuangan Pusat yang diterima Kabupaten
1
6,825,000
Bagi Hasil Pajak Kabupaten/Kota
BAGI HASIL RETRIBUSI
0
0
Pelayanan Adminstrasi Desa 2 Pologoro 3 Pungutan Lainnya DANA DESA YANG BERSUMBER DARI APBN 1
Dana Desa
1
0
0
Pungutan Desa
6,825,000
Perolehan Bagian Dana Perimbangan Keuangan Pusat yang diterima Kabupaten 1 Alokasi Dana Desa (ADD) Bantuan Keuangan Pemerintah, Provinsi, Kabupaten dan Desa Lainnya.
340,489 340,489 340,489 340,489
76,282,588 76,282,588
76,282,588
76,282,588
40,000,000
2
Bantuan Keuangan Dari Pemerintah Provinsi
40,000,000
2
Perolehan Bantuan Keuangan dari Pemerintah Provinsi
40,000,000
1
0
0
0
0
1
6
2
1
Bantuan Keuangan untuk 1 meningkatkan Infrastruktur
JUMLAH PENDAPATAN 0
0
0
0
2
0
0
0
0
2
412,531,552 BELANJA DESA BELANJA LANGSUNG
1
Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
1
Urusan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran BELANJA PEGAWAI
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1 1
1 1
1 1
1 1
2 2
1 1
2 2
2 2
40,000,000
1
1
32,016,005 32,016,005 25,920,005 7,600,505 4,020,000 4,020,000
Honorarium Tim/ Panitia / Pelaksanan Kegiatan
4,020,000
BELANJA BARANG DAN JASA
3,580,505
Belanja Barang Alat Tulis Kantor
1
1
1
2
1
1
1
2
2
1
1
BELANJA PEGAWAI
1
1
1
2
2
1
2
BELANJA BARANG DAN JASA
1
1
1
2
2
1
2
4
1
1
1
2
2
1
2
4
1
1
1
3
1
1
1
3
2
1
1
1
1
1
3
2
1
1
1
1
1
1
3
2
1
1
1
3,580,505 3,230,505
1,350,000 1,350,000
Belanja Pemeliharaan/ Perawatan
1,350,000
Belanja Perawatan Peralatan Kantor
1,350,000
Kegiatan Penyediaan Jasa Langganan Kantor
1
220,464,960
Belanja Pegawai / Honorarium
Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan Sarana & Sarana Kantor
2
414,031,552
2,014,000
BELANJA PEGAWAI
1,200,000
Belanja Pegawai / Honorarium
1,200,000
Honorarium Tim/ Panitia / Pelaksanan Kegiatan
1,200,000
BELANJA BARANG DAN JASA
814,000
Belanja Jasa Listrik Belanja Barang Belanja Bahan/Material
678,000 678,000 136,000 136,000
1
1
1
3
2
1
2
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
3 3 3 3
2 2 2 2
1 1 1 1
2 2 2 2
1
1
1
4
1
1
1
4
2
1
1
BELANJA PEGAWAI
1
1
1
4
2
1
2
BELANJA BARANG DAN JASA
1
1
1
4
2
1
2
2
1
1
1
4
2
1
2
2
1
1
1
4
2
1
2
3
Belanja Barang Belanja Makan dan 3 Minum Perjalanan Dinas
1
1
1
4
2
1
2
3
1
1
1
1
5
1
1
1
5
2
1
1
1
1
1
5
2
1
1
1
1
1
1
5
2
1
1
1
1
1
1
5
2
1
2
1 1
1 1
1 1
5 5
2 2
1 1
2 2
1
1
1
5
2
1
2
1
1
4
1
1
4
1
1
1
4
1
2
1
1
1
1
4
1
2
1
1
1
1
4
1
1 1 2 2
1 5
Kegiatan Penyediaan Sarana Rapat - Rapat
2
1
1
Belanja Perjalanan Dinas Pemerintah Desa
9,500,000 4,140,000 4,140,000 5,360,000 5,360,000 5,455,500
BELANJA PEGAWAI
3,525,000
Belanja Pegawai / Honorarium 1
BELANJA PEGAWAI
1
-
Penyediaan Jasa Perkatoran BPD
Honorarium Tim/ Panitia / Pelaksanan Kegiatan BELANJA BARANG DAN JASA 2 Belanja Barang 2 1 Alat Tulis Kantor Belanja Makan dan 2 3 Minum Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Pemerintah Desa Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
1
9,500,000
Belanja Pegawai / Honorarium Belanja Kursus, Pelatihan, 3 dan Bimbingan Teknis Aparat Pemerintah Desa
3,525,000 3,525,000 1,930,500 1,930,500 318,000 1,612,500
6,096,000
6,096,000 4,160,000 4,160,000
4,160,000
BELANJA BARANG DAN JASA
1
1
4
1
2
1
2
1 1
1 1
4 4
1 1
2 2
1 1
2 2
2 2
1
1
4
1
2
1
2
2
2 2
2
Belanja Barang 1 Alat Tulis Kantor Belanja Makan dan 3 Minum BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
1,936,000 1,936,000 368,000 1,568,000
158,423,705
6
Urusan Kesehatan
1,531,750
6
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1,531,750
1
Kegiatan Pembentukan dan Penguatan Kelompok Warga Peduli AIDs BELANJA PEGAWAI
2
6
1
4
2
6
1
4
2
1
1
2
6
1
4
2
1
1
1
2
6
1
4
2
1
1
1
2
6
1
4
2
1
1
690,000
1
Honorarium Tim/ Panitia / Pelaksanan Kegiatan
160,000
1
2
Honorarium Lembur
1
Belanja Kursus, Pelatihan, 3 dan Bimbingan Teknis Aparat Pemerintah Desa
6
1
4
2
1
1
2
6
1
4
2
1
2
2 2
6 6
1 1
4 4
2 2
1 1
2 2
2 2
1
2
6
1
4
2
1
2
2
2
2
6
1
4
2
1
2
2
2
7
2
7
4
2
7
4
1
2
7
4
1
1
1
690,000
Belanja Pegawai / Honorarium
2
2
1,531,750
BELANJA BARANG DAN JASA Belanja Barang Alat Tulis Kantor
Belanja Cetak Penggandaan Belanja Makan dan 3 Minum Urusan Pendidikan Program Fasilitasi penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Non Formal dan Informal (PAUDNI); Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan PAUD BELANJA PEGAWAI
530,000.00
841,750 841,750 196,750 125,000 520,000
9,906,505
9,906,505
9,906,505 7,200,000
Belanja Pegawai / Honorarium
2
7
4
1
2
1
1
1
2
7
4
1
2
1
1
1
2
7
4
1
2
1
2
2 2 2 2
7 7 7 7
4 4 4 4
1 1 1 1
2 2 2 2
1 1 1 1
2 2 2 2
1 1 2 2
2
7
4
1
2
1
2
2
2
7
4
1
2
1
2
2
2 2 2
7 7 11
4 4
1 1
2 2
1 1
2 2
3 3
2
11
1
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
137,733,000
Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan
137,733,000
2
11
1
2
2
11 1
2
2
1
1
2
11
1
2
2
1
1
1
2
11
1
2
2
1
1
1
2
11
1
2
2
1
1
1
2
11
1
2
2
1
2
2
11
1
2
2
1
2
2
2
11
1
2
2
1
2
2
2
11 1
2
2
1
3
Honorarium Insentif Tenaga pendidik pendidik BELANJA BARANG DAN JASA Belanja Jasa 1 Listrik Belanja Barang 1 Alat Tulis Kantor 4
Belanja Cetak Penggandaan Belanja Makan dan 3 Minum Perjalanan Dinas 3 Lainnya Urusan Pekerjaan Umum 2
BELANJA PEGAWAI
11
1
2
2
1
3
7
2
11
1
2
2
1
3
7
2
20
7,200,000 2,706,505 300,000 300,000 2,046,505 1,637,505 175,000 234,000 360,000 360,000
137,733,000
2,460,000
Belanja Pegawai / Honorarium
2,460,000
1
Honorarium Tim/ Panitia / Pelaksanan Kegiatan
1,860,000
7
Honorarium Tim Pengelola Kegiatan (TPK) BELANJA BARANG DAN JASA
2
7,200,000
3
1
Belanja Barang Belanja Makan dan Minum BELANJA MODAL
600,000 273,000 273,000 273,000 135,000,000
Belanja Modal Pengadaan Kontruksi Jalan dan Jembatan
135,000,000
Belanja modal pengadaan kontruksi jalan
135,000,000
Urusan Statistik
9,252,450
2
20
1
2
20
1
1
2
20
1
1
2
1
1
2
20
1
1
2
1
1
1
2
20
1
1
2
1
1
1
2
20
1
1
2
1
2
2 2 2 2
20 20 20 20
1 1 1 1
1 1 1 1
2 2 2 2
1 1 1 1
2 2 2 2
1 1 2 3
2
20
1
1
2
1
2
3
2
20
1
2
2
20 1
2
2
1
1
2
20
1
2
2
1
1
1
2
20
1
2
2
1
1
1
2
20
1
2
2
1
2
2 2
20 20
1 1
2 2
2 2
1 1
2 2
2 2
1
2
20
1
2
2
1
2
2
2
2
20
1
2
2
1
2
2
3
2
20
1
2
2
1
2
3
2
20
1
2
2
1
2
3
9,252,450
Kegiatan Penyusunan Profil Desa
2,747,000
BELANJA PEGAWAI
1
1
1,350,000
Belanja Pegawai / Honorarium
1,350,000
Honorarium Tim/ Panitia / Pelaksanan Kegiatan
1,350,000
BELANJA BARANG DAN JASA
1,397,000
4 1
Belanja Jasa Internet Alat Tulis Kantor Perjalanan Dinas
300,000 300,000 137,000 210,000
1
Belanja Perjalanan Dinas Pemerintah Desa
210,000
1
1
Kegiatan Pendataan Penduduk Miskin
6,505,450
BELANJA PEGAWAI
2,195,000
Belanja Pegawai / Honorarium
2,195,000
Honorarium Tim/ Panitia / Pelaksanan Kegiatan
2,195,000
BELANJA BARANG DAN JASA
4,310,450
Belanja Barang Alat Tulis Kantor Belanja Cetak Penggandaan Belanja Makan dan Minum Perjalanan Dinas Belanja Perjalanan Dinas Pemerintah Desa BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN DESA
3
3
Program pengembangan data/informasi/statistik desa
Urusan Pembinaan Masyarakat
4,100,450 760,200 740,250 2,600,000 210,000 210,000
14,289,600
14,289,600
3
1
1
Program Pembinaan Masyarakat Desa
14,289,600
Kegiatan Penguatan Kapasitas Lembaga Kemasyarakat Desa;
7,883,700
BELANJA PEGAWAI
2,280,000
3
1
1
2
3
1
1
2
2
1
1
3
1
1
2
2
1
1
1
3
1
1
2
2
1
1
1
1
1
Belanja Honorarium 5 Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa
3
1
1
2
2
1
1
3
1
1
2
2
1
2
3 3
1 1
1 1
2 2
2 2
1 1
2 2
2 2
3
1
1
2
2
1
2
2
3
1
1
4
3
1
1
4
2
1
1
3
1
1
4
2
1
1
5,603,700 1,217,700 4,386,000
6,405,900 2,880,000
1
2,880,000
1
1
3
1
1
4
2
1
2
3 3
1 1
1 1
4 4
2 2
1 1
2 2
2 2
3
1
1
4
2
1
2
2
1
5,603,700
Belanja Honorarium 5 Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa
2
1
Belanja Barang 1 Alat Tulis Kantor Belanja Makan dan 3 Minum Kegiatan Penguatan Kapasitas Lembaga Kemasyarakat Desa RT/RW BELANJA PEGAWAI
1,080,000
2,880,000
4
4
1,200,000
Belanja Pegawai / Honorarium
1
1
Honorarium Tim/ Panitia / Pelaksanan Kegiatan
1
1
4
2,280,000
BELANJA BARANG DAN JASA
3
4
Belanja Pegawai / Honorarium
BELANJA BARANG DAN JASA Belanja Barang 1 Alat Tulis Kantor Belanja Makan dan 3 Minum BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Urusan Perencanaan Pembangunan Program Perencanaan Pembangunan Desa
3,525,900 3,525,900 405,900 3,120,000
15,735,650 15,735,650 15,735,650
Kegiatan Penyusunan RPJM Desa
4
1
1
1
4
1
1
1
2
1
1
4
1
1
1
2
1
1
1
4
1
1
1
2
1
1
1
4
1
1
1
2
1
1
1
4
1
1
1
2
1
2
4 4
1 1
1 1
1 1
2 2
1 1
2 2
2 2
1
4
1
1
1
2
1
2
2
2
4
1
1
1
2
1
2
2
4
1
1
1
2
1
2
3
Belanja Cetak Penggandaan Belanja Makan dan 3 Minum Perjalanan Dinas
4
1
1
1
2
1
2
3
1
4
1
1
2
4
1
1
2
2
1
1
4
1
1
2
2
1
1
1
4
1
1
2
2
1
1
1
4
1
1
2
2
1
2
4 4
1 1
1 1
2 2
2 2
1 1
2 2
2 2
1
4
1
1
2
2
1
2
2
2
Belanja Cetak Penggandaan ( ADD)
4
1
1
2
2
1
2
2
3
Belanja Makan dan Minum ( Pades )
4
1
1
2
2
1
2
3
4
1
1
2
2
1
2
3
0
0
0
0
2
2
0
0
0
0
2
2
BELANJA PEGAWAI
2,420,000
Belanja Pegawai / Honorarium
2,420,000
1
Honorarium Tim/ Panitia / Pelaksanan Kegiatan
2,420,000
2
Honorarium Lembur BELANJA BARANG DAN JASA Belanja Barang Alat Tulis Kantor
Belanja Perjalanan Dinas Pemerintah Desa Kegiatan Penyusunan RKP Desa
1
10,179,100
BELANJA PEGAWAI
1
1
7,759,100 7,549,100 853,100 1,006,000 5,690,000 210,000 210,000
5,556,550 1,540,000
Belanja Pegawai / Honorarium
1,540,000
Honorarium Tim/ Panitia / Pelaksanan Kegiatan
1,540,000
BELANJA BARANG DAN JASA
4,016,550
Belanja Barang Alat Tulis Kantor
3,911,550 468,550 726,000 2,717,000
Perjalanan Dinas
105,000
Belanja Perjalanan Dinas Pemerintah Desa
105,000
BELANJA TIDAK LANGSUNG
193,566,592
BELANJA PEGAWAI / PENGHASILAN TETAP
193,566,592
Penghasilan Tetap Aparat Pemerintah Desa
32,760,002
0
0
0
0
2
2
1
1
0
0
0
0
2
2
1
1
1
Penghasilan Tetap Kepala Desa
4,680,000
0
0
0
0
2
2
1
1
3
Penghasilan Tetap Kepala Dusun
9,360,000
0
0
0
0
2
2
1
1
4
Penghasilan Tetap Kepala Urusan
18,720,002
0
0
0
0
2
2
1
2
0
0
0
0
2
2
1
2
0
0
0
0
2
2
1
2
0
0
0
0
2
2
1
2
0 0
0 0
0 0
0 0
2 2
2 2
1 1
2 3
0
0
0
0
2
2
1
3
0 0
0 0
0 0
0 0
2 2
2 2
1 1
4 1
1
0
0
0
0
2
2
1
4
2
Tunjangan Pimpinan dan Anggota BPD 1 Tunjangan Ketua BPD Tunjangan Wakil Ketua 2 BPD 3 Tunjangan Sekretaris BPD 4 Tunjangan Anggota BPD Tunjangan Purna Tugas 1
Tunjangan Purna Tugas Aparat Pemerintah Desa Lain-lain Tunjangan Tunjangan Jabatan Tunjangan Non Aparatur Pemerintah Desa
JUMLAH BELANJA SURPLUS / DEFISIT
1,560,048 390,012 390,012 390,012 390,012 9,360,000 9,360,000 149,886,542 124,067,000 25,819,542
414,031,552 (1,500,000) PEMBIAYAAN Penerimaan Pembiayaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Tahun Sebelumnya
0 0
0 0
0 0
0 0
3 3
1
0
0
0
0
3
1
1
0
0
0
0
3
1
1
1
Sisa Lebih Tahun Sebelumnya
1,500,000
0
0
0
0
3
1
1
1
Sisa Lebih Tahun 1 Sebelumnya ( 2014 )
1,500,000
0
0
0
0
3
2
0
0
0
0
3
2
1
Pengeluaran Pembiayaan Pembentukan Dana Cadangan
0 0
0 0
0 0
0 0
3 3
2 2
2 3
Penyertaan Modal Desa Pembayaran Utang
JUMLAH PEMBIAYAAN Sisa Lebih Anggaran Tahun Berikutnya (SiLPA)
1,500,000 1,500,000 1,500,000
1,500,000 -