BUKU PANDUAN PRAKTIK LABORATORIUM ILMU BIOMEDIK DASAR
DISUSUN OLEH : TIM
PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS TAHUN AKADEMIK 2016/2017 JL.Ganesha 1 Purwosari Kudus Telp.0291-437218/ 442993 Kudus 59316 Website : http://www.stikesmuhkudus.ac.id Email :
[email protected] Buku Panduan Perkuliahan Perkuliahan laborat laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Muhammadiyah Kudus
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur tim penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya buku panduan pembelajaran praktik laborat Keperawatan khususnya mata ajaran Ilmu Biomedik. Buku pedoman praktik laborat keperawatan ini merupakan salah satu metode pembelajaran praktik laborat Ilmu Biomedik sebagai pendekatan dalam pencapaian kompetensi hardskill lulusan D-3 keperawatan. Buku panduan Ilmu Biomedik ini membahas konsep dasar anatomi fisiologi tubuh manusia, yang meliputi sistem kardiovaskuler, sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem perkemihan, sistem pernafasan dan behaviour, sistem endokrin, sistem reproduksi, sistem hematologi, sistem imunologi, sistem sensoris, dan sistem muskuloskeletal. Kompetensi yang dicapai oleh mahasiswa tidak saja aspek hard skill, namun demikian aspek soft skill sangat berperan menjadikan lulusan yang unggul. Studi di lapangan menunjukkan aspek soft skill sangat menentukan keberhasilan mahasiswa dalam dunia nyata. Kami berharap panduan praktik Ilmu Biomedik ini dapat dijadikan petunjuk dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Kami juga merasa masih banyak kekurangan dalam pembuatan buku panduan ini, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun untuk peningkatan kualitas buku panduan ini sangat kami harapkan. Semoga buku panduan ini dapat bermanfaat bagi proses pembelajaran laboratorium mahasiswa Prodi D-3 Keperawatan.
Kudus,
September 2016
Tim Penyusun
Buku Panduan Perkuliahan Perkuliahan laborat laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Muhammadiyah Kudus
2
BAB I PENDAHULUAN A. VISI DAN MISI STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS a. VISI
Menjadi sekolah tinggi kesehatan yang unggul, menghasilkan lulusan dengan penguasaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Keterampilan dan Seni (IPTEKS), di tingkat regional dan nasional berlandaskan nilai nilai luhur bangsa dan keislaman pada tahun 2020.
b. MISI
1. Menyelenggarakan
pendidikan
yang
berkualitas
dengan
cara
mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan yang dilaksanakan secara berkesinambungan, terpadu, dan mampu memenuhi kebutuhan serta tuntutan ketenagaan kesehatan pada tingkat regional dan nasional. 2. Mengembangkan kegiatan yang mendorong terwujudnya pendidikan berbasis research research bagi pendidikan melalui pelatihan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 3. Merealisasikan pendidikan dengan menerapkan nilai-nilai Keislaman untuk menghasilkan
lulusan
kesehatan
yang
islami
dengan
keteladanan
Kemuhammadiyahan dan berwawasan kebangsaan 4. Mengembangkan organisasi sekolah tinggi yang sesuai dengan perkembangan zaman dan meningkatkan manajemen yang transparan, berkualitas serta bertanggung jawab 5. Menjalin kerjasama secara sinergi dan berkelanjutan dengan stakeholders dengan stakeholders,, instansi pemerintah maupun swasta.
Buku Panduan Perkuliahan Perkuliahan laborat laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Muhammadiyah Kudus
3
B. PROFIL PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN a. VISI :
Menjadi program studi D-3 Keperawatan yang unggul dalam IPTEKS serta ketrampilan
keperawatan
berlandaskan
nilai-nilai
islam
untuk
kemanfaatan
masyarakat dikawasan nasional dan regional pada tahun 2020. b. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang keperawatan dengan kemampuan tambahan perawatan keg awatdaruratan. 2. Mengembangkan peserta didik agar menjadi lulusan yang islami dan mampu mengamalkan IPTEKS ketrampilan keperawatan di masyarakat 3. Menerapkan etika keislaman dalam memberikan asuhan keperawatan 4. Mengembangkan kerjasama untuk meningkatkan IPTEKS dan ketrampilan keperawatan dan lembaga dengan berbagai pihak. c. Profil Lulusan Diploma IIIKeperawatan adalah sebagai :
a. Care Provider (perawat pelaksana) b. Middle manager c. Enterpreuner d. Communicator
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
4
BAB II RANCANGAN PEMBELAJARAN
Mata Ajaran
: Ilmu Biomedik Dasar
Penempatan
: Semester I
SKS Praktik
:1
Kode MK
:-
Koordinator
: Dewi Hartinah, S.Kep.,Ners,M.Si.Med
Tim Pengajar Lab
: 1. Dewi Hartinah, S.Kep.,Ners,M.Si.Med (P: 0,5) 2. Yulisetyaningrum, S.Kep.,Ners,M.Si.Med (P:0,5)
A. DESKRIPSI MATA AJAR
Mata kuliah ini dipelajari di semester 1 D-3 Keperawatan, beban SKS yang harus dilampaui mehasiswa adalah 1 SKS praktek laborat. Mata kuliah praktek ini membahas tentang anatomi tubuh manusia, yang meliputi anatomi sistem kardiovaskuler, sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem perkemihan, sistem pernafasan dan behaviour, sistem endokrin, sistem reproduksi, sistem hematologi, sistem imunologi, sistem sensoris, dan sistem muskuloskeletal. Berdasarkan hal tersebut maka akan membantu mahasiswa berfikir sistematis dan komprehensif dalam mengaplikasikan konsep teori tersebut. Aktivitas belajar meliputi diskusi, seminar, penugasan, role play di kelas dan praktikum di laboratorium institusi.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Ketrampilan Umum Memahami anatomi sistem tubuh manusia secara umum 2. Ketrampilan khusus Memahami anatomi sistem kardiovaskuler, sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem perkemihan, sistem pernafasan dan behaviour, sistem endokrin, sistem reproduksi, sistem hematologi, sistem imunologi, sistem sensoris, dan sistem muskuloskeletal. C. ALOKASI WAKTU
Lab : 1 SKS x 15 minggu x 170 menit x 2 Kelas = 5100 menit
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
5
D. EVALUASI
Praktek (100%) a.
Kompetensi
: 60%
b.
Observasi
: 30%
c.
Kehadiran
: 10%
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
6
ANATOMI SISTEM MANUSIA
Anatomi tubuh
A. Pengertian dalam Anatomi 1.
Anatomi adalah: ilmu urai atau ilmu yang mempelajari tentang susuna tubuh dan hubungan bagian yang satu dengan yang lain. -
Anatomi regional adalah : Anatomi yang mempelajari letak bagian-bagian tubuh tertentu, misalnya mempelajari letak kepala perut, dan lain-lain.
-
Anatomi makroskopis adalah : Ilmu yang mempelajari bagian tubuh dengan mata telanjang tanpa alat, misalnya mengamati kerangka manusia
-
Anatomi mikroskopis adalah : Ilmu yang mempelajari bagian tubuh dengan menggunakan alat mikroskop, misalnya mengamati sel tubuh.
2.
Anggota gerak / ekstremitas, dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu :
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
7
-
Superior (atas) yang meliputi :Lengan atas (brachium) • Lengan bawah (ante brachium)
-
Inferior (bawah) yang meliputi :Paha (femur) • Betis (cruris) • Kaki (pedis)
-
Axix (garis), terdiri dari :Axis longitudinal : Garis yang ditarik lurus memanjang sesuai dengan panjang tubuh (vertikal)
-
Axis transversal : garis yang ditarik lurus dari kanan ke kiri tegak lurus pada aaxis longitudinal c. Axis sagital : garis yang ditarik lurus dari arah depan ke belakang
3.
Bidang, terdiri dari : -
Bidang median : bidang yang melalui aksis longitudinal dan membagi tubuh menjadi dua bagian yang sama besar
-
Bidang transversal : bidang yang melalui aksis transversal dan tegak lurus dengan aksis sagital
-
Bidang coronal/frontal : setiap bidang yang mengandung aksis transversal tegak lurus dengan aksis sagital d. Bidang sagital : bidang yang sejajar dengan bidang median Arah Dalam Ruang 1. Cranial : ke arah kepala. Contoh : mata cranial daripada hidung
-
Caudal : Ke arah bawah. Contoh : mulut lebih caudal daripada hidung
-
Proksimal : Ke arah pangkal. Contoh : bahu lebih proksimal darpada siku.
-
Distal : Menjauhi pangkal. Contoh : mata kaki lebih distal daripada lutut.
-
Superficial : Permukaan. Contoh : kulit lebih superficial daripada tulang.
-
Profunda : Dalam Contoh : tulang lebih profunda daripada kulit.
-
Eksternal : Luar. Contoh : tulang dada eksternal dari jantung.
-
Internal : Dalam. Contoh : jantung internal dari tulang dada.
-
Lateral : Arah menjauhi sumbu tubuh. Contoh : lengan lebih lateral daripada puting susu.
-
Medial : Arah mendekati sumbu tubuh. Contoh : puting susu lebih medial daripada lengan
-
Dekstra : Kanan
-
Sinestra : Kiri Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
8
-
Anterior : Depan
-
Posterior : Belakang
-
Simetri : Kanan kiri sama
-
Asimetri : Kanan kiri tidak sama
-
Palmar : Bidang tangan bagian depan
-
Dorsal : Bidang tangan bagian belakang ke arah belakang
-
Plantar : Bidang kaki bagian bawah
-
Ulner : Ke arah tulang ulna
-
Radial : Ke arah tulang radius Arah-arah Gerakan Dalam Anatomi
1. Abduksi : Gerakan menjauhi tubuh
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
9
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Adduksi : Gerakan mendekati tubuh Fleksi : Gerakan membengkokkan atau mengecilkan sudut Ekstensi : Gerakan meluruskan atau membesarkan sudut Endorotasi : Gerakan memutar ke dalam Eksorotasi : Gerakan memutar ke luar Rotasi : Gerakan mengelilingi sumbu Laterofleksi : Gerakan mengecilkan sudut, menjauhi tubuh Dorsofleksi : Gerakan dorsal untuk mengecilkan sudut
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
10
Anatomi Sistem Kardiovaskular
A. Pengertian Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas (atrium yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel ) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar.Pada dewasa, rata-rata panjangnya kira-kira 12 cm, dan lebar 9 cm, dengan berat 300 sampai 400 gram (Setiadi, 2007: 164). 1.
Katub-katub Jantung
Katup jantung berfungsi mempertahankan aliran darah searah melalui bilik-bilik jantung (Aurum, 2007).
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
11
-
Katup pulmonari memisahkan ventrikel kanan dari arteri paru-paru ( arteri pulmonalis untuk dibuka dan dibuka untuk dikumpulkan diventrikel kanan ke paru-paru
-
Katup tricuspid terdidri dari tiga daun katup yang memisahkan antara antrium kanan dan ventrikel kanan, berfungsi untuk membuka untuk mengalirkan darah yang miskin oksigen yang dikumpulkan ke atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan dan apabila ventrikel berkontraksi ( SISTOLE)
-
Katup aorta adalah katup yang memisahkan ventrikel kiri ke dari aorta .ia akan membuka untuk mengalirkan darah beroksigen di ventrikel kiri mengalir ke seluruh tubuh.
-
Katup mitral (bicuspid) adalah katup mitral memisahkan atrium kiri dari ventrikel kiri katup ini membuka pada saat darah beroksigen yang terkumpul di atrium kiri mengalir ke ventrikel kiri.
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
12
2. Lapisan Jantung
lapisan jantung adalah: Perikardium : kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil, membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong inimelekat pada diafragma, sternum dan pleura yang membungkus paru-paru. Di dalam perikardium terdapat dua lapisan yakni lapisan fibrosa luar dan lapisan serosa dalam.
Pericardium dibagi menjadi 2 : 1. Perikardium parietalis : lapisan luar melekat pada tulang dada dan paru 2. Perikardium viseralis : lapisan permukaan jantung/ epikardium
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
13
Miokardium tengah terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi utnuk memompa darah. Kontraksi miokardium menekan darah keluar ruang menuju arteri besar.
Endokardium dalam tersusun dari lapisan endotellial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung (Sherwood, Lauralee, 2001: 262).
3. Jantung mempunyai 4
ruang :
Atrium kanan
Ventrikel kanan
Atrium kiri
Ventrikel kiri
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
14
1. Atrium ( serambi) Dinding atrium relatif tipis. Atrium menerima darah dari vena yang membawa darah kembali ke jantung.
Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen dari seluruh tubuh.
Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan melalui katub dan selanjutnya ke paru. Atrium kanan terletak dalam bagian superior kanan jantung
Atrium kiri terletak di bagian superior kiri jantung, berukuran lebih kecil dari atrium
kanan, tetapi dindingnya lebih tebal.Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah Kedua atrium dipisahkan oleh sekat yang disebut septum atrium.
2. Ventri kel (bilik) Merupakan alur alur otot yang disebut trabekula. Alur yang menonjol disebut muskulus papilaris, ujungnya dihubungkan dengan tepi daun katub atrioventrikuler oleh serat yang disebut korda tendinae.
Ventrikel kanan terletak di bagian inferior kanan pada apeks jantung.Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru melalui arteri pulmonalis. Darah meninggalkan ventrikel kanan melalui trunkus pulmonar dan mengalir melewati jarak yang pendek ke paru-paru.
Ventrikel kiri terletak di bagian inferior kiri pada apeks jantung. Ventrikel kari menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh melalui aorta.
Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel.
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
15
Anatomi Sistem Pernapasan
Istilah – istilah dalam anatomi pernafasan a. Saluran nafas bagian atas : Berdasarkan anatomi dan tempat: Saluran nafas bagian atas : rongga hidung, faring dan laring
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
16
1. Faring
adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan oesopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid. Maka letaknya dibelakang hidung (nasofaring) dibelakang mulut (orofaring) dan dibelakang laring (faring-laringeal) 2. Laring
Laring (tenggorokan) terletak didepan bagian terendah faring yang memisahkannya dari kolumna vertebra. Berjalan dari faring sampai ketinggian vertebrae servikalis dan masuk ke dalam trakea dibawahnya. Saluran
nafas
bagian
bawah;
trachea,
bronchi,
bronchioli
dan
percabangannya sampai alveoli 3. Trachea
Trakea atau batang teggorokan kira-kira 9 cm panjangnya. Trakea berjalan dari laring sampai kira-kira ketinggian vertebra torakalis kelima dan ditempat ini bercabanf menjadi dua bronkus (bronki). Trakea tersusun atas 16 sampai 20 lingkaran tak sempurna lengkap berupa cincin tulang rawan yang diikat bersama oleh jaringan fibrosa dan yang melengkapi lingkaran di sebelah belakang trakea; selain itu juga memuat beberapa jaringan otot. Trakea dilapisi selaput lendir yang terdiri atas epitelium bersilia dan sel cangkir. Silia ini bergerak menuju keatas ke arah laring, maka dengan gerakan ini debu dan butir-butir halus lainnya yang turut masuk bersama dengan pernapasan dapat dikeluarkan.
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
17
4. Paru-paru
Paru-Paru ada dua, merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru mengisi rongga dada. Terletak disebelah kanan dan kiri dan tengah dipisahkan oleh jantung beserta pembuluh darah besarnya dan struktur lainnya yang terletak didalam mediastinum . Paru-paru adalah organ yang berbentuk kerucut dengan apeks (puncak) diatas dan muncul sedikit lebih tinggi daripada klavikula di dalam dasar leher. Pangkal paru-paru duduk di atas landai rongga toraks, diatas diafragma. a.
Proses Pernapasan Manusia
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
18
SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
19
ANATOMI SISTEM PENCERNAAN
Menjalankan fungsi sistem pencernaan maka membutuhkan organ yang mampu melaksanakan fungsinya, sehingga untuk menjalankan fungsi tersebut terdapat beberapa organ pencernaan antara lain, mulut, faring, esofagus, lambung, usus kecil, dan usus besar. Kemudian untuk mendukung fungsi tersebut juga terdapat organ tambahan yaitu kelenjar saliva, gigi, hati (liver ), kandung kemih ( gall baldder ), pankreas, dan mesenteries. Dinding dalam saluran cerna terdiridari empat lapisan yaitu, serosa, muskularis, submukosa, dan mukosa. Berikut organ yang termasuk dalam sistem pencernaan : 1. Oral Cavity atau Mulut
a. Fungsi Mulut -
Ingestion, makanan yang berupa padatan atau cairan dimasukkan ke dalam tubuh, ke dalam saluran pencernaan melalui pintu pertama dan utama yaitu mulut atau oral cavity (Mc Graw Hill, 2004).
-
Taste, sebagai perasa makanan yang berada pada papila lidah. Mastication, pergerakan dari rahang bawah (mandibula) yang dibantu oleh otot mastikasi menyebabkan gigi dapat menghancurkan makanan menjadi bagian yang
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
20
lebih kecil. Lidah dan pipi (cheeks) membantu dalam menempatkan makanan diantara mulut. -
Digestion, enzim amilase yang ada di dalam ludah memulai pencernaan karbohidrat ( starch).
-
Swallowing, lidah dapat membantu membentuk makanan menjadi bolus dan mendorongnya bolus menuju faring.
-
Communication, bibir, pipi, gigi, dan lidah merupakan salah satu organ yang membantu daam berkomunikasi atau berbicara.
-
Protection, Mucin dan air yang berada di dalam ludah memberikan lubrikasi, dan ensim lysozyme dalam membunuh mikroorganisme yang tidak baik bagi tubuh
b. Bagian-bagian mulut
Bibir dan Pipi
Bibir atau labia, merupakan strukutur yang banyak terbentuk dari muskular oleh orbiculari oris. Lapisan terluar bibir ditutupi oleh kulit. Sedangkan pipi terbentuk di dinding bagian lateral di oral cavity. Bagian dari pipi adalah termasuk otot buccinator , yang meratakan pipi terhadap gigi, dan buccal fat pad yang berada mengelilingi sisi wajah (Mc Graw Hill, 2004). bagian bibir dan pipi sangatlah penting dalam proses mastikasi dan berbicara atau berkomunikasi. Bagian ini dapat membantu menggerakkan makanan di dalam mulut dan menahannya di dalam mulut selama makanan dihancurkan menjadi bagian-bagian kecil.
Palate and Palatine Tonsils Palate atau langit-langit mulut memiliki dua bagian yang terdiri dari bagian anterior yang bertulang (hard palate) dan bagian posterior yang tak bertulang ( soft palate), yang terdiri dari otot dan jaringan (connective tissue). Fungsi dari langitlangit mulut ( palate) sangatlah penting dalam proses menelan dan mencegah makanan masuk ke dalam nasal cavity. Sedangkan palatin tonsil terletak di dinding lateral dari fauces (Mc Graw Hill, 2004).
Lidah
Lidah terletah ditenga mulut yang dipenuhi dengan otot skeletal yang ditutupi dengan mukosa membran. Lidah berfungsi menggerakkan makanan di dalam mulut, membantu dalam mendorong makanan ke dalam esofagus (menelan), sebagai peran Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
21
utama artikulasi dalam berbicara dan berkomunikasi, sebagai perasa. Dalam proses menggerakkan makanan di dalam mulut, lidah bekerja bersama dengan bibir dan gusi, sehingga mampu menahan makanan di dalam mulut selama pengunyahan atau mastikasi.
Gigi
Secara normal, orang dewasa memiliki jumlah total gigi adalah 32 gigi secara kelesuruhan. Tiap gigi memiliki crown (di atas gusi) , neck dan root (di bawah gusi). Dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagaian rahang atas (maxillary) dan bagian rahang bawah (mandibular). Selain pembagian gigi yaitu terdiri dari bagian atas sebelah kanan dan kiri dan bagian bawah sebelah atas dan bawah. Tiap empat kuadran memiliki gigi seri, gigi taring, premolars,molars, dan wisdom teeth. Fungsinya hampir sama dengan lidah, berperan dalam proses mastikasi dan berbicara.
Kelenjar Saliva
Kelenjar saliva ini diproduksi secara terus menerus oleh tubuh. Aliran saliva (ludah) ini berasal dari kelenjar saliva dan tersebar di mulut melalui pembuluh (duct ). Sebagian besar saliva diproduksi oleh kelnjar saliva yaitu, [1] Kelenjar parotid (bagian terbesar, saliva banyak terdiri atas amilase, berada di dekat telinga), [2] Kelenjar submandibular (memprodukasi saliva yang kental (sulit untuk mengalir) dan berada di dekat mulut ( floor )), [3] Kelenjar sublingual (berukuran paling kecil, mensekresi mukus dan berada di bawah mulut). Fungsi kelenjar saliva adalah membersihkan gigi dan menghancurkan bahan kimia yang terkandung dalam makanan sehinggan dapat dirasakan. Kelenjar saliva ini Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
22
memiliki enzim yang membantu dalam mencerna makanan dan mukus. Selain itu, kelenjar saliva juga membantu dalam melubrikasi faring untuk membantu dalam menelan makanan.
2. Faring a. Fungsi Faring -
Swallowing, fase involutari dari menelan menggerakkan bolus dari mulut ke esofagus. Makanan dicegah agar tidak masuk ke dalam nasal cavity oleh soft palate dan mencegah masuk ke dalam sistem pernafasan bagian bawah (Mc Graw Hill, 2004).
-
Breathing, udara masuk melalui hidung atau mulut melewati faring menuju ke saluran pernafasan bawah.
-
Protection, mukus menyediakan lubrikasi.
b. Bagian-bagian Faring
Faring terdiri dari tiga bagian yaitu nasofaring, orofaring, dan laringofaring. Secara normal, makanan dapat masuk melalui orofaring dan laringofaring. Nasofaring berfungsi sebagai saluran dalam masuknya udara selama bernafas dan berhubungan dengan fungsi pendengaran. Orofaring berada dibagain posterior mulut, sebagai saluran masuknya mulut dan menuju ke lambung dan juga berfungsi sebagai saluran udara untuk pernafasan. Laringofaring berada di bawah orofaring, memanjang dari epiglotis ke bagian bawah kartilago kortikoid dari laring dan memiliki fungsi yang sama dengan orofaring.
3. Esofagus a. Fungsi Esofagus -
Propulsion, kontraksi peristaltik menggerakkan bolus dari faring menuju abdomen. Bagian bawah sfingter esofagus membatasi refluks dari isi abdomen kembali ke esofagus (Mc Graw Hill, 2004).
-
Protection, kelenjar yang berada di dalam mukus membantu dalam lubrikasi dan melindungi esofagus inerior dari asam ( stomach acid ).
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
23
4. Abdomen a. Fungsi Lambung Buku Panduan Perkuliahan Perkuliahan laborat laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Muhammadiyah Kudus
24
-
Storage, Rugae dapat Rugae dapat membantu abdomen untuk meluaskan area perut dan menahan (menyimpan) makanan hingga dapat dicerna.
-
Digestion, terjadinya proses pencernaan dimana pencernaan protein dimulai sebagai hasil dari proses asam hidroklorik dan pepsin. Faktor intrinsik mencegah pecahnya vitamin B12 oleh asam lambung. Proses pencernaan terdiri dari fisik dan kimia (protein).
-
Absorption, kecuali untuk beberapa produk (air, alkohol, aspirin) penyerapan kecil berada di dalam lambung.
-
Mixing and propulsion, terjadi gerakan peristaltik dan membentuk cairan putih seperti susu yang disebut dengan chyme. chyme.
-
Protection, mukus memberikan lubrikasi dan mencegah pencernaan dari dinding lambung. Asam lambung dapat membunuh kebanyakan mikroorganisme.
b. Bagian-bagian Lambung
Terdapat empat bagian utama di dalam lambung yaitu :
Buku Panduan Perkuliahan Perkuliahan laborat laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Muhammadiyah Kudus
25
1. Cardia, Cardia, atau cardiac region merupakan poin dimana esofagus menghubungkan dan melewati lambung, dimana makanan masuk ke dalam lambung. Terdapt di bagian inferior dari diafragma. 2. Fundus, berada Fundus, berada di atas sebelah kiri dari cardia. cardia. Berbentuk seperti kubah. 3. Tubuh, berada di bawah fundus bawah fundus,, yang merupakan bagian utama dari lambung. 4. Pylorus,
bagian lambung yang berbentuk corong, menghubungkan lambung
dengan duodenum. Bagian yang semakin lebar dari corong, dinamakan pyloric antrum yang menghubungkan tubuh (bagian lambung “body”) dengan lambung. Kemudian bagian akhir yang paling dangkal dinamakan pyloric canal , yang menghubungkan ke duodenum. Sedangkan otot halus yaitu phyloric yaitu phyloric sphincter yang berada di ujung saluran dan berfungsi mengkontrol pengosongan lambung.
5. Usus Kecil a. Fungsi Usus Kecil -
Neutralization, ion bikarbonat dari pankreas dan bili-bili dari hati menormalkan asam lambung dari membentuk pH sesuai dengan keadaan pankratik dan enzim usus. usus.
-
Digestion, enzim yang berada di pankreasdan berada di sepanjang usus kecil menyempurnakan pecahnya molekul makanan.
-
Absorption, kebanyakan nutrisi diserap baik secara aktif maupun pasif, penyerapan paling banyak dilakukan pada air.
-
Mixing and propulsion, kontraksi segmental mencampur chyme dan gerakan peristaltik menggerakan makanan yang sudah dicerna ke dalam usus besar.
-
Excretion, bili-bili usus dari hati mengandung bilirubin, kolestrol, lemak, dan hormon yang dapat larut dalam lemak.
-
Protection, mukus membantu dalam lubrikasi, mencegah pencernaan dari dinding usus, dan melindungi usus kecil dari asam lambung. Peyer lambung. Peyer patches melindungi dari serangan mikroorganisme.
Buku Panduan Perkuliahan Perkuliahan laborat laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Muhammadiyah Kudus
26
b. Bagian-bagian Usus Kecil
Duodenum
Merupakan bagian usus kecil yang paling pendek dan awal bagian usus kecil, dimulai di bagian pyloric sphincter . Berbentuk huruf “C”. Sebagian besar duodenum berbentuk retro peritoneal. Duodenum juga merupakan tempat dimana empedu dan cairan pankreas memasuki saluran usus. Berfungsi sebagai tempat pecernaan kimia dari makanan.
Jejunum
Merupakan bagian usus kecil yang berada diantara bagian akhir distal dari duodenum dan bagian proksimal dari ileum. Jejunum memiliki bagian dalam yang bernama membran mukosa yang telah ditutupi oleh vili. Dimana vili tersebut dapat meningkatkan area permukaan dari jaringan yang dapat mengabsorbsi nutrisi dari usus. Berfungsi sebagai absorbsi dari makanan yang sudah dicerna.
Ileum
Memiliki fungsi dalam penyerapan vitamin B12 dan garam empedu. Memiliki dinding yang terdiri dari vili di seluruh permukaannya. Sel yang berada di ileum mengandung enzim protease dan karbohidrat yang berguna dan tahap akhir dari Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
27
pencernaan
protein
dan
karbohidrat.
Bagian
ileum
secara
terus
menerus
mengabsorbsi garam empedu, dan juga menyerap vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K. Jika terjadi absorbsi pada vitamin yang larut dalam air, maka dibutuhkan asam empedu untuk melakukan proses absorbsi. Berfungsi sebagai absorbsi dari makanan yang sudah dicerna.
Liver
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
28
Merupakan organ yang paling besar diantara semua organ, berkisar sekitar 1,36 kg atau 3 ponds yang berada di bawah sebelah kanan bagian abdomen di bawah diafragma. Memiliki dua bagian utama yaitu lobus sebelah kanan dan kiri serta lobus minor yaitu caudate dan quadrate.
Kandung Empedu
Merupakan organ yang memiliki panjang sekitar 8 cm dan lebar 4 cm. Empedu disekresikan oleh hati dan mengalir ke kandung kemih sekitar 40-70 ml emoedu dapat disimpan. Sementara empedu berada di kandung kemih, air dan elektrolit diabsorbsi dan garam empedu serta pigmen menjadi 5-10 kali lebih terkontrasi dibandingkan saat diskresi oleh hati.
Pankreas
Merupakan organ yang kompleks baik dari jaringan endokrin (hormon sekresi) ataupun eksokrin (fungsi pencernaan) yang memiliki beberapa fungsi. Sebagian besar pencernaan di dalam tubuh dilaksanakan oleh enzim pankreatik.
i.
Usus Besar a. Fungsi Usus Besar
-
Absorption, bagian proksimal sebagian dari kolon mengabsorbsi garam (sodium klorida), air, dan vitamin (K) yang diproduksi bakteria. Mengabsorbsi air tambahan (additional ) yang dibutuhkan oleh tubuh. Kemudian mengabsorbsi nutri tambahan
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
29
dalam jumlah yang kecil, seperti vitamin K dan B yang dibuat oleh bakteri di daluran pencernaan. -
Storage, sebagian bagian distal dari usus menahan feses hingga feses dikeluarkan. Mengumpulkan, mengkonsentrasi dan membuang sisa-sisa makanan.
-
Mixing and propulsion, pergerakan massa mendorong feses menuju ke anus dan terjadinya defekasi dari feses
-
Protection, mukus dan ion bikarbonat melindungi untu melawan asama yang diroduksi oleh bakteria
b. Bagian-bagian Usus Besar
Cecum
Merupakan bagian pertama dari usus besar, berbentuk seperti sac. Panjangnya sekitar 6 cm (2.4 inchi), dapat terhubung dari ileum dan meneruskan absorbsi dari air dan garam.
Usus buntu dan apendik
Umbai Cacing (Appendix)
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda – bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas te tap terletak di peritoneum.
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
30
Kolon
Makanan yang masuk ke dalam kolon, makanan akan masuk ke dalam kolon asending pada bagian sisi kanan dari abdomen. Pada permukaan inferior dari hati, kolon memanjang dan berliku dan membentuk hepatic flexure dan diteruskan menjadi kolon transversal. Kemudian memasuki kolon desending yang berada dibagian pelvis yang kemudian akan memasuki bagian kolon sigmoid. Kolon sigmoid yang berbentuk “S” yang berada mulai dari pelvis dan berakhir di rektum.
Rektum
Sisa-sisa makanan meninggalkan kolon sigmoid yang kemudian memasuki bagian rektum yang berad di pevis, berada di dekat tulang sakral vetrebrata. Di dalam rektum terdapat katu rektal yang dapat membantu memisahkan feses dari gas untuk mencegah melintasnya bersamaan antara feses dan gas.
Anal Kanal
Pada tahap akhir, sisa-sisa makanan mencapai bagian akhir dari usus besar, yang disebut dengan anal kanal. Berada di perineum, yang berada di luar kavitas abdominopelvis. Memiliki panjang 3,8-5 cm yang terbuka secara esksterior yang berada di anus. Anal kanal memiliki dua sfingter yaitu sfingter internal, yang terdiri dari otot halus dan berkontraksi secara involunter. Kemudian terdapat sfingter eksternal yang terdiri dari otot skeletal yang berada dalam kontrol volunter.
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
31
J.
Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). K. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pence rnaan.
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
32
L. Kandung Empedu
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
33
SISTEM PERKEMIHAN
Susunan Sistem Perkemihan atau Sistem Urinaria 1.
GINJAL
Kedudukan ginjal terletak dibagian belakang dari kavum abdominalis di belakang peritonium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, dan melekat langsung pada dinding abdomen. Bentuknya seperti biji buah kacang merah (kara/ercis), jumlahnaya ada 2 buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari pada ginjal kanan.Pada orang dewasa berat ginjal ± 200 gram. Dan pada umumnya ginjal laki – laki lebih panjang dari pada ginjal wanita. Satuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil di sebut nefron. Tiap – tiap nefron terdiri atas komponen vaskuler dan tubuler. a. Bagian – Bagian Ginjal Bila sebuh ginjal kita iris memanjang, maka aka tampak bahwa ginjal terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian kulit (korteks), sumsum ginjal (medula), dan bagian rongga ginjal (pelvis renalis). Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
34
1) Kulit Ginjal (Korteks)
2) Sumsum Ginjal (Medula) Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut piramid renal. Dengan dasarnya menghadap korteks dan puncaknya disebut apeks atau papila renis, mengarah ke bagian dalam ginjal. 3) Rongga Ginjal (Pelvis Renalis) Pelvis Renalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk corong lebar. Sabelum berbatasan dengan jaringan ginjal, pelvis renalis bercabang dua atau tiga disebut kaliks mayor, yang masing – masing bercabang membentuk beberapa kaliks minor yang langsung menutupi papila renis dari piramid. Kliks minor ini menampung urine yang terus kleuar dari papila. Dari Kaliks minor, urine masuk ke kaliks mayor, ke pelvis renis ke ureter, hingga di tampung dalam kandung kemih (vesikula urinaria).
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
35
1) URETER Terdiri dari 2 saluran pipa masing – masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria) panjangnya ± 25 – 30 cm dengan penampang ± 0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis. Lapisan dinding ureter terdiri dari :
Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
Lapisan tengah otot polos
Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
2) VESIKULA URINARIA ( Kantung Kemih )
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
36
Bagian vesika urinaria terdiri dari :
1. Fundus, yaitu bagian yang mengahadap kearah belakang dan bawah, bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium rectosivikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferent, vesika seminalis dan prostate. 2. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus. 3. Verteks, bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis. 4. Dinding kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan yaitu, peritonium (lapisan sebelah luar), tunika muskularis, tunika submukosa, dan lapisan muk osa (lapisan bagian dalam).
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
37
5. URETRA
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar.Pada laki- laki uretra bewrjalan berkelok – kelok melalui tengah – tengah prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis kebagia penis panjangnya ± 20 cm. Uretra pada laki – laki terdiri dari : 1.
Uretra Prostaria
2.
Uretra membranosa
3.
Uretra kavernosa
Lapisan uretra laki – laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam), dan lapisan submukosa. Uretra pada wanita terletak dibelakang simfisis pubisberjalan miring sedikit kearah atas, panjangnya ± 3 – 4 cm. Lapisan uretra pada wanita terdiri dari Tunika muskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus dari vena – vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra di sini hanya sebagai saluran ekskresi. Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
38
Anatomi Fisiologi Sistem Saraf Dan neurobehaviour
A. Sel Saraf (Neuron)
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
39
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. b. Dendrit Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. c. Akson Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- selsachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
40
C. Impuls Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh rangsangan adalah sebagai berikut. a. Perubahan dari dingin menjadi panas. b. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan. c. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung. d. Suatu benda yang menarik perhatian. e. Suara bising. f. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
41
SISTEM ENDOKRIN
Endokrin adalah jaringan kelenjar yang tidak memiliki saluran dan struktur lain yang mengeluarkan hormon ke dalam aliran darah. -
Struktur Bundar, terletak pada aspek inferior otak dan berhubungan dengan hipotalamus.
-
Ini dibagi menjadi anterior, lobus intermediated dan p osterior.
1. Kelenjar tiroid Organ berbentuk kupu-kupu yang terletak di anterior leher bagian bawah ke trakea. itu terdiri dari dua lobus lateral dihubungkan oleh isthmus suatu.
Tiroksin T4,
Triidothyronine T3.
Calcitonin
Kelenjar paratiroid: rahasia (PTH)
2. Kelenjar adrenal Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
42
Ada dua kelenjar adrenal pada manusia, masing-masing melekat pada bagian atas ginjal. itu terdiri dari: -
Medulla di pusat yang mensekresikan epinefrin (adrenalin).
-
adrenal Cortex yang mengeluarkan tiga jenis hormon steroid;
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
43
SISTEM REPRODUKSI
Alat reproduksi wanita berada di bagian tubuh seorang wanitayang disebut panggul. Secara anatomi nilai reproduksi wanita dibagi menjadi dua bagian, yaitu :bagian yang terlihat dari luar(genitalia eksterna) dan bagian yang berada didalam panggul (genitalia interna). Genitalia eksterna meliputi bagian yang disebut kemaluan (vulva) dan liang sanggama (vagina).Genetika interna terdiri dari rahim (uterus), saluran telur (tuba), dan indung telur (avarium). Pada vulva terdapat bagian yang menonjol yang didalamnya terdiri dari tulang kemaluan yangditutupi jaringan lemak yang tebal. Pada saat pubertas bagian kulitnya akan ditumbuhi rambut. Lubang kemaluan ditutupi oleh selaput tipis yang biasanya berlubang sebesar ujung jari yangdisebut selaput dara (hymen). Di belakang bibir vulva terdapat kelenjar-kelenjar yang mengeluarkan cairan. Di ujung atas bibir terdapat bagian yang disebut clitoris, merupakan bagian yang mengandung banyak urat-urat syaraf. Di bawah clitorisagak kedalam terdapat lubang kecil yang merupakan lubang saluran air seni (urethra). Agak ke bawah lagi terdapat vagina yang merupakan saluran dengan dinding elastis, tidak kaku seperti dinding pipa. Saluran inimenghubungkan vulva dengan mulut rahim. Mulut rahim terdapat pada bagian yang disebut leher rahim (cervrz), yaitu bagian ujung rahim yang menyempit. Rahim berbentuk seperti buah pir gepeng, berukuran panjang B-9 cm. Letaknya terdapat di belakang kandung kencing dan di depan saluran pelepasan. Dindingnya terdiri dari dua lapisan Mot yang teranyam saing metintang. Lapisan dinding rahim yang terdalam disebut endometrium, merupakan lapisan Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
44
setaput kndir. Tvtutai dari ujung atas kanan kiri rahim terdapat salurann telur yang ujungnya berdekatan dengan indung telurkiri dan kanan. lndung tekur berukuran 2,5x1,5x0,6 cm, mengandung sel
sel telur ( ovum ) yang jumtahnya lebih kurang 200.000
400.000 butir. Otot
otot panggul dan jaringan ikat disekitarnya menyangga alat.
alat reproduksi, kandung kencing dan saluran peiepasan sehingga alat
alat itu tetap berada pada tempatnya
ALAT REPRODUKSI WANITA
Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga panggul. Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus,kelahiran. Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus – hipothalamus – hipofisis – adrenal – ovarium.Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
45
A. GENITALIA EKSTERNAL
1)
Vulva Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.
2)
Mons pubis / mons veneris Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
3)
Labia mayora Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus vena. Homolog embriologik dengan skrotum pada pria. Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora. Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior). Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
46
4)
Labia minora Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.
5)
Clitoris Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.Homolog embriologik dengan penis pada pria.Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif.
6)
Vestibulum Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital.Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fo ssa navicularis.
7)
Introitus / orificium vagina Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan.Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous.Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.
8)
Vagina Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus haid..
9)
Perineum Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
47
profunda, m.constrictor urethra).Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina.Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur. B.
GENITALIA INTERNAL
1. Uterus Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa). 2. Serviks uteri Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid. Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
48
3.Corpus uteri Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. 4.Ligamenta penyangga uterus Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale, ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina. 5.Vaskularisasi uterus Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri ovarica cabang aorta abdominalis. 6. Ovarium Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kirikanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula.
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
49
SISTEM REPRODUKSI PRIA
Organ reproduksi pria meliputi organ reproduksi internal dan organ reproduksi eksternal. Organ reproduksi internal meliputi testis, saluran pengeluaran (epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, uretra) dan kelenjar asesoris (vesikula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar Cowper) yang mensekresikan getah esensial bagi kelangsungan hidup dan pergerakan sperma. Sedangkan organ reproduksi eksternal meliputi penis dan skortum.
organ reproduksi pria tampak dari samping
Testis
Jumlah satu pasang (jamak = testes). Testis merupakan gonade jantan berbentuk oval terletak dalam skrotum atau kantung pelir yang merupakan lipatan dinding tubuh. Suhu dalam skrotum 2oC lebih rendah dari suhu dalam rongga perut. Testis mengandung lipatan saluransaluran tubulus seminiferus (saluran tempat pembentukan sperma) dan sel-sel Leydig (sel penghasil hormone testosterone) yang tersebar diantara tubulus seminiferus. Dinding tubulus Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
50
seminiferus mengandung jaringan ikat dan jaringan epithelium germinal atau jaringan epithelium benih yang berfungsi dalam pembentukan sperma (spermatogenesis). Epididimis
Jumlah satu pasang. Merupakan saluran yang keluar dari testis, berkelok-kelok diluar permukaan testis sepanjang kurang lebih 6m. Berperan sebagai tempat pematangan sperma. Selama perjalanan ini sperma menjadi motil dan mendapatkan kemampuan untuk membuahi. Vas deferens
Jumlah sepasang. Saluran lurus mengarah keatas merupakan kelanjutan epididimis dan ujung salurannya berada dalam kelenjar prostat. Berperan sebagai saluran jalannya sperma dari epididimis menuju vesikula seminalis (kantung semen/kantung mani). Vesikula seminalis
Jumlah sepasang. Kantung ini juga merupakan kelenjar yang berlekuk-lekuk. Dindingnya mensekresikan cairan kental berwarna kekuning-kuningan dan bersifat basa (alkalis). Menyumbangkan sekitar 60% total volume semen. Cairan tersebut mengandung mukus (lendir), gula fruktosa (penyedia energi untuk pergerakan sperma), enzim, vitamin dan hormon prostagladin. Saluran ejakulasi
Jumlah sepasang. Berupa saluran pendek menghubungkan duktus vesikula seminalis dan uretra. Uretra
Jumlah satu buah. Merupakan saluran yang terdapat disepanjang penis, memiliki lubang keluar di ujung penis. Berfungsi sebagai saluran keluar urine dan saluran keluar air mani. Kelenjar prostat.
Jumlah satu buah. Terdapat di bawah kandung kemih. Mensekresikan getahnya secara langsung ke dalam uretra berupa cairan encer berwarna putih seperti susu mengandung enzim antikoagulan dan asam sitrat (nutrisi bagi sperma).
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
51
Kelenjar Cowper atau kelenjar Bulbouretra.
Jumlah satu pasang. Terletak di bawah kelenjar Prostat. Melalui saluran mensekresikan getahnya kedalam uretra berupa mukus (lendir) jernih bersifat basa yang dapat menetralisir urin asam yang tertinggal di sepanjang uretra. Penis
Jumlah satu buah. Penis tersusun tiga silinder jaringan erektil mirip spons berasal dari vena dan kapiler yang mengalami modifikasi. Dua terletak di atas disebut korpus kavernosa, satu buah terletak di bawah dan membungkus uretra disebut korpus spongiosum. Batang utama penis dilapisi kulit yang relatif lebih tebal. Kepala penis (glands penis) ditutup oleh lipatan kulit yang jauh lebih tipis dan disebut preputium (prepuce), kulit inilah yang dihilangkan pada saat dikhitan. Bila terjadi suatu rangsangan jaringan erektil tersebut akan terisi penuh oleh darah dan penis akan mengembang dan tegang disebut ereksi. Penis dapat berfungsi sebagai alat kopulasi bila dalam keadaan ereksi.
penampang lintang penis
Skrotum (kantung pelir)
Jumlah sepasang. Merupakan kantung yang didalamnya berisi testis. Antara kantung sebelah kanan dan kiri dibatasi oleh sekat yang tersusun jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos menyebabkan skrotum dapat mengendur dan berkerut.
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
52
Spermatogenesis
Pembentukan sperma terjadi di dalam testis, tepatnya di dalam tubulus seminiferus. Dua sampai tiga lapis dinding luar tubulus seminiferus merupakan epithelium germinal, sel-selnya berdeferensiasi menjadi spermatogonia yang merupakan prekusor sperma.
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
53
SISTEM HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI
A. Pengertian Sistem Imun dan Hematologi Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya. Asal katanya dari bahasa Yunani yaitu haima artinya darah. B. Organ Pembentuk Darah Sebelum bayi lahir, hatinya berperan sebagai organ utama dalam pembentukan darah. Saat tumbuh menjadi seorang manusia, fungsi pokok hati adalah menyaring dan mendetoksifikasi segala sesuatu yang dimakan, dihirup, dan diserap melalui kulit. Ia menjadi pembangkit tenaga kimia internal, mengubah zat gizi makanan menjadi otot, energi, hormon, faktor pembekuan darah, dan kekebalan tubuh. Yang menyedihkan, umumnya kita hanya memiliki sedikit pemahaman tentang fungsi hati yang sedemikian rumit, vital, dan bekerja tiada henti. C. Organ Yang Terlibat Dalam Sistem Kekebalan Tubuh
Letak Sistem Imun
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
54
B.
SISTEM HEMATOLOGI
1.
Pengertian Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yg mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya.
Golongan darah
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
55
Macam-macam darah
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
56
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM SENSORI PERSEPSI : MATA
A. Indra Penglihatan (MATA)
Indra penglihatan yang terletak pada mata ( organ visus ) yang terdiri dari organ okuli assesoria (alat bantu mata) dan okulus (bola mata). Saraf indra penglihatan, saraf optikus, muncul dari sel-sel ganglion dalam retina, bergabung untuk membentuk saraf optikus. a)
Organ Okuli Assesoria Organ okuli assesoria (alat bantu mata), terdapat di sekitar
bola mata yang sangat erat hubungannya dengan mata, terdiri dari : b)
Kavum orbita, merupakan rongga mata yang bentuknya seperti kerucut
dengan puncaknya mengarah ke depan dan ke dalam. c)
Supersilium (alis mata) merupakan batas orbita dan potongan kulit tebal yang
melengkung , ditumbuhi oleh bulu pendek yang berfungsi sebagai kosmetik atau alat kecantikan dan sebagai pelindung mata dari sinar matahari yang sangat terik. d)
Palpebra (kelopak mata) merupakan 2 buah lipatan atas dan bawah kulit yang
terletak didepan bulbus okuli. Kelopak mata atas lebih besar dari pada kelopak mata bawah. e)
Aparatus lakrimalis (air mata). Air mata dihasilkan oleh kelenjar lakrimalis
superior dan inferior. Melalui duktus ekskretorius lakrimalis masuk ke dalam sakus konjungtiva. Melalui bagian depan bola mata terus ke sudut tengah bola mata ke dalam kanalis lakrimalis mengalir ke duktus nasolakrimatis terus ke meatus nasalis inferior. f)
Muskulus okuli (otot mata) merupakan otot ekstrinsik mata . Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
57
Konjungtiva .
Permukaan dalam kelopak mata disebut konjungtiva palpebra, merupakan lapisan mukosa. Bagian yang membelok dan kemudian melekat pada bola mata disebut konjungtiva bulbi.
B. Indra penciuman (HIDUNG)
Alat penciuman terdapat dalam rongga hidung dari ujung saraf otak nervus olfaktorius. Nervus olfaktorius dilapisi oleh sel-sel yang sangat khusus yang mengeluarkan fibril-fibril yang sangat halus, terjalin dengan serabut-serabut dari bulbus Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
58
oftaktorius yang merupakan otak terkecil. Konka nasalis terdiri dari lipatan selaput lendir. Pada bagian puncaknya terdapat saraf-saraf pembau. Kalau kita bernafas lewat hidung dan kita mencium bau suatu udara, udara yang kita isap melewati bagian atas dari rongga hidung melalui konka nasalis. C. Indra Pengecap (LIDAH)
Lidah terdiri dari dua kelompok yaitu otot intrinsik melakukan gerakan halus dan otot ekstrinsik yang melaksanakan gerak kasar pada waktu mengunyah dan menelan. Lidah terletak pada dasar mulut, ujung,serta tepi lidah bersentuhan dengan gigi, dan terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir yang dapat digerakan ke segala arah.
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
59
D. Indra pendengaran (TELINGA)
Indra pendengaran merupakan salah satu alat pancaindra untuk mendengar. Anatomi telinga terdiri dari telinga bagian luar, tengah, dan dalam.
d. Telinga bagian luar Aurikula (daun telinga), menampung gelombang suara yang datang dari luar masuk ke dalam telinga. Meastus akustikus eksterna (liang telinga). Saluran penghubung aurikula dengan membran timpan, panjangnya 2,5 cm, terdiri dari tulang rawan dan tulang keras. Saluran ini mengandung rambut, kelenjar subasea. Dan kelenjar keringat khususnya menghasilkan sekret-sekret berbentuk serum. Membran timpani antara telinga luar dan telinga tengah terdapat selaput gendang telinga yang disebut membran typani. e. Telinga bagian tengah Kavum timpani, rongga didalam tulang temporalis yang didalamnya terdapat 3 buah tulang pendengaran yaitu maleus, incus, stapes yang melekat pada bagian dalam membra timpani. Antrum timpani merupakan rongga tidak teratur yang agak luas, terletak dibagian bawah samping dari kavum timpani. Antrum timpani dilapisi oleh mukosa, merupakan lanjutan dari lapisan mukosa kavum timpani. Rongga Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
60
ini berhubungan dengan beberapa rongga kecil yang disebutn sellula mastoid yang terdapat dibelakang bawah antrum, di dalam tulang temporalis. Tuba auditiva eustaki. Saluran tulang rawan yang panjangnya 3,7 cm berjalan miring ke bawah agak ke depan, dilapisi oleh lapisan mukosa. f.
Telinga bagian dalam Telinga bagian dalam terletak pada bagian tulang keras pilorus temporalis, terdapat reseptor pendengaran, dan alat pen dengaran ini disebut labirin.
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
61
ANATOMI SISTEM MUSKULUSKELETAL
Sistem muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan tulangtulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang-tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi.
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
62
Anatomi tulang
Bentuk Tulang
Sistem skelet disusun oleh tulang-tulang yang berjumlah 206 buah. Berdasarkan bentuknya, tulang-tulang tesebut dikelompokkan menjadi : 3. Ossa longa (tulang panjang): tulang yang ukuran panjangnya terbesar, contohnya os humerus dan os femur. 4. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yang ukurannya pendek, contoh: ossa carpi. 5. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg ukurannya lebar, contoh: os scapula 6. Ossa irregular (tulang tak beraturan), contoh: os vertebrae. 7. 5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara), contoh: os maxilla.
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
63
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
64
Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan berkembang dari mesenkim membentuk sel yg disebut kondrosit. Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) di dalam matriks dgn substansi dasar seperti gel (berupa proteoglikans) yg basofilik. Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan tumbuh menjadi tulang (keras).
Jenis Tulang Rawan
1. Hialin Cartilago : matriks mengandung seran kolagen; jenis yg paling banyak dijumpai. 2.
Elastic Cartilago : serupa dg tl rawan hialin tetapi lebih banyak serat elastin yang mengumpul pada dinding lakuna yang mengelilingi kondrosit
3.
Fibrokartilago: tidak pernah berdiri sendiri tetapi secara berangsur menyatu dengan tulang rawan hialin atau jaringan ikat fibrosa yang berdekatan.
Sendi (Artikulatio)
Buku Panduan Perkuliahan laborat Mata Kuliah Ilmu Biomedik Prodi D-3 Keperawatan Semester 1 STIKES Muhammadiyah Kudus
65