1
GAMBARAN UMUM LATAR BELAKANG
Sejak 10 tahun terakhir ini, Angka Kematian Ibu di Indonesia berada pada tingkat yang tertinggi dianta diantara ra negara negara berkem berkembang bang di dunia dunia dan belum belum menunj menunjukka ukkan n adanya adanya kecende kecenderun rungan gan untuk untuk menurun walau pun sudah sudah cukup banyak intervensi dalam bentuk berbagai macam macam program yang dilakukan. ari berbagai !aktor yang berperan pada kematian ibu, kemampuan kinerja petugas kesehatan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan maternal. i sisi yang lain, kesiapan pelayanan kegawatdaruratan dalam sistem pelayanan kesehatan nasional belum dikelola dan dipersiapkan dengan baik. Sesuai dengan inisiati! Safe Motherhood , setiap pilar yang merupakan penyangga program harus ber!ungsi seperti yang diharapkan. Sumber daya manusia disadari memiliki peranan yang cukup penting dalam upaya untuk membuat seluruh komponen dan sistem pelayanan kesehatan bekerja seca secara ra sem sempurn purna, a, seba sebaga gaii bagi bagian an dari dari prog progra ram m kese keseha hata tan n mate matern rnal al dan dan neon neonat atal al yang yang komprehensi!, kesiapan pelayanan kegawat daruratan harus dipersiapkan dan dikembangkan oleh tenaga kesehatan yang memiliki memiliki kuali!ikasi kuali!ikasi dalam bidang tersebut, tersebut, terutama di tingkat tingkat pelayanan pelayanan kesehatan primer. "eninn "eninngkat gkatan an kinerj kinerjaa petugas petugas kesehat kesehatan an akan memili memiliki ki dampak dampak langsu langsung ng terhad terhadap ap kualita kualitass pelayanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. "eningkatan kinerja ini akan menggunakan jalur mekanisme pengembangan ketrampilan klinik yang sudah terdapat dalam #aringan $asional "elatihan Klinik Kesehatan %eproduksi "&'I. Ini berarti bahwa jaringan harus menyelenggarakan kegiatan yang berkesinambungan yang menyertakan Kementerian Kesehatan %I dan beberapa mitra mitra kerja kerja dan instit institusi usi yang yang ada pada pada setiap setiap tingka tingkatt pelaya pelayanan. nan. "enatal "enatalaks aksana anaan an kerjas kerjasama ama,, koordinasi, integrasi program dan prinsip kesinambungan program akan memberikan kepastian pada pemantapan pelatihan dan pelayanan yang e!ekti! dan e!isien. "etugas "etugas pelaks pelaksana ana pelayan pelayanan an yang yang kompet kompeten, en, pening peningkat katan an kemamp kemampuan uan untuk untuk melaks melaksana anakan kan pelatihan di tingkat kabupaten, prosedur standar pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, kesert kesertaan aan pelaks pelaksana ana progra program m keseha kesehatan tan setemp setempat at dan kesina kesinambu mbungan ngan kinerj kinerjaa akan akan menjadi menjadi tumpuan dan tujuan intervensi untuk mengembangkan kualitas pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. (ujuan utama dari kegiatan ini adalah peningkatan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal melalui prosedur standar pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh petugas pelaksana pelayanan yang terampil di tingkat pelayanan kesehatan primer dengan dukungan mitra kerja organisasi pemerintah dan non pemerintah setempat.
2
GAMBARAN UMUM LATAR BELAKANG
Sejak 10 tahun terakhir ini, Angka Kematian Ibu di Indonesia berada pada tingkat yang tertinggi dianta diantara ra negara negara berkem berkembang bang di dunia dunia dan belum belum menunj menunjukka ukkan n adanya adanya kecende kecenderun rungan gan untuk untuk menurun walau pun sudah sudah cukup banyak intervensi dalam bentuk berbagai macam macam program yang dilakukan. ari berbagai !aktor yang berperan pada kematian ibu, kemampuan kinerja petugas kesehatan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan maternal. i sisi yang lain, kesiapan pelayanan kegawatdaruratan dalam sistem pelayanan kesehatan nasional belum dikelola dan dipersiapkan dengan baik. Sesuai dengan inisiati! Safe Motherhood , setiap pilar yang merupakan penyangga program harus ber!ungsi seperti yang diharapkan. Sumber daya manusia disadari memiliki peranan yang cukup penting dalam upaya untuk membuat seluruh komponen dan sistem pelayanan kesehatan bekerja seca secara ra sem sempurn purna, a, seba sebaga gaii bagi bagian an dari dari prog progra ram m kese keseha hata tan n mate matern rnal al dan dan neon neonat atal al yang yang komprehensi!, kesiapan pelayanan kegawat daruratan harus dipersiapkan dan dikembangkan oleh tenaga kesehatan yang memiliki memiliki kuali!ikasi kuali!ikasi dalam bidang tersebut, tersebut, terutama di tingkat tingkat pelayanan pelayanan kesehatan primer. "eninn "eninngkat gkatan an kinerj kinerjaa petugas petugas kesehat kesehatan an akan memili memiliki ki dampak dampak langsu langsung ng terhad terhadap ap kualita kualitass pelayanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. "eningkatan kinerja ini akan menggunakan jalur mekanisme pengembangan ketrampilan klinik yang sudah terdapat dalam #aringan $asional "elatihan Klinik Kesehatan %eproduksi "&'I. Ini berarti bahwa jaringan harus menyelenggarakan kegiatan yang berkesinambungan yang menyertakan Kementerian Kesehatan %I dan beberapa mitra mitra kerja kerja dan instit institusi usi yang yang ada pada pada setiap setiap tingka tingkatt pelaya pelayanan. nan. "enatal "enatalaks aksana anaan an kerjas kerjasama ama,, koordinasi, integrasi program dan prinsip kesinambungan program akan memberikan kepastian pada pemantapan pelatihan dan pelayanan yang e!ekti! dan e!isien. "etugas "etugas pelaks pelaksana ana pelayan pelayanan an yang yang kompet kompeten, en, pening peningkat katan an kemamp kemampuan uan untuk untuk melaks melaksana anakan kan pelatihan di tingkat kabupaten, prosedur standar pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, kesert kesertaan aan pelaks pelaksana ana progra program m keseha kesehatan tan setemp setempat at dan kesina kesinambu mbungan ngan kinerj kinerjaa akan akan menjadi menjadi tumpuan dan tujuan intervensi untuk mengembangkan kualitas pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. (ujuan utama dari kegiatan ini adalah peningkatan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal melalui prosedur standar pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh petugas pelaksana pelayanan yang terampil di tingkat pelayanan kesehatan primer dengan dukungan mitra kerja organisasi pemerintah dan non pemerintah setempat.
2
SEBELUM MEMULAI KETRAMPILAN
"elatihan ketrampilan "elayanan Kegawat aruratan &bstetri $eonatal )sensial asar ini akan menggunakan prinsip*prinsip orang dewasa belajar dengan asumsi bahwa peserta datang untuk mengikuti pelatihan ini karena+
•
ereka tertarik pada topik pelatihan enghar engharapka apkan n agar agar dapat dapat memper memperbai baiki ki tingka tingkatt penget pengetahua ahuan n atau atau ketram ketrampil pilan, an, dan
•
kemudian memperbaiki tampilan kinerja -erkeinginan -erkeinginan untuk terlibat terlibat secara akti! dalam mempelajari mempelajari pengetahuan, pengetahuan, perilaku dan
•
ketrampilan baru ntuk alasan tersebut di atas semua materi pelatihan ber!okus pada kepentingan peserta. peserta. Sebagai contoh contoh,, materi materi dan berbag berbagai ai kegiat kegiatan an dalam dalam pelati pelatihan han,, diranca dirancang ng untuk untuk mening meningkat katkan kan proses proses belajar, dan peserta diharapkan akan terlibat secara akti! dalam setiap aspek pelatihan. "ara pelatih berusaha untuk menciptakan lingkkungan yang menyenangkan dan mendorong berbagai kegiatan yang dapat membantu penguasaan pengetahuan, perilaku dan ketrampilan baru. "elatih dan peserta akan menggunakan materi pembelajaran yang sama. engan modal dari pelatihan dan pengalaman sebelumnya, para pelatih akan bekerjasama dengan peserta, dalam kapasitasnya sebagai pakar topik tertentu dan memand u proses belajar. "endeka "endekatan tan pelati pelatihan han berdas berdasark arkan an kompet kompetens ensii yang diguna digunakan kan dalam dalam pelati pelatihan han ini, ini, menekankan kepentingan penggunaan sumber daya secara e!ekti!, aplikasi teknologi pendidikan yang yang relevan relevan dan pengguna penggunaan an berbag berbagai ai teknik teknik pelati pelatihan. han. Kuesi Kuesioner oner aspek aspek pengeta pengetahua huan n yang yang berdasarkan kompetensi, disusun agar mampu membantu pelatih untuk melakukan evaluasi eva luasi kinerja setiap peserta secara objekti!. MASTERY LEARNING
"endeka "endekatan tan mastery learning pada pelatihan klinik mengesankan, karena semua peserta dapat menguasai /belajar pengetahuan, perilakuketrampilan yang diperlukan apabila disediakan cukup waktu waktu dan menggun menggunakan akan metode pelati pelatihan han yang sesuai sesuai.. (ujua (ujuan n akhir akhir mastery learning adalah bahwa 1002 peserta pelatihan akan mampu menguasai pengetahuan dan ketrampilan dalam pelatihan ini. Sementara beberapa peserta mampu untuk menguasai suatu ketrampilan baru dalam waktu yang singkat, yang lain mungkin akan memerlukan tambahan waktu atau metode belajar alternati! sebelum sebelum mereka mereka mampu menampilkan menampilkan kemahirannya. kemahirannya. -ukan saja karena bervariasiny bervariasinyaa !aktor !aktor kemampuan untuk menyerap materi baru, tetapi juga karena masing*masing individu akan belajar secara baik pada kondisi yang berbeda, dalam artian melalui media cetak, lisan atau visual. Konsep mastery mastery learning learning akan sangat sangat memper memperhit hitung ungkan kan dan menggu menggunaka nakan n berbaga berbagaii varias variasii metode metode pembelajaran dan pelatihan.
3
"endekatan mastery learning pada suatu pelatihan, juga memberi peluang bagi para peserta untuk mendapatkan pengalaman belajar yang terarah secara mandiri. 3al ini dapat dicapai melalui peran pelatih sebagai !asilitator dan dengan mengubah konsep penilaian dan bagaimana menggunakan hasil penilaian tersebut. "ada metode pelatihan tradisional, digunakan hasil penilaian sebelum dan sete setela lah h pela pelati tiha han n untu untuk k menu menunj njuk ukka kan n adan adanya ya peni pening ngka kata tan n peng penget etah ahua uan n pese pesert rta, a, tanp tanpaa memperhatikan apakah perubahan tersebut akan memberi dampak terhadap tampilan kinerja. Sebaliknya, !iloso!i dari pendekatan mastery learning adalah penilaian adalah penilaian proses belajar peserta secara berkesinambungan. Adalah sangat penting bahwa pelatih harus secara berkala memberitahukan kepada peserta tentang kemajuan mereka dalam mempelajari in!ormasi dan ketrampilan baru dan tidak menjadikan hal ini sebagai rahasia pelatih. engan pendekatan mastery learning, penilaian terhadap pembelajaran adalah+ •
harus sesuai sesuai dengan tujuan tujuan pelati pelatihan han dan ditekan ditekankan kan pada Berdasarkan Berdasarkan kompetensi, kompetensi, harus
•
diperolehnya pengetahuan esensial dan konsep perilaku dan ketrampilan yang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan, tidak sekedar mengukur perolehan pengetahuan baru. Dinamis, karena hal ini memungkinkan para pelatih memberikan umpan balik kepada para
•
peserta secara berkesinambungan tentang keberhasilannya dalam memenuhi tujuan pelatihan dan melakukan /bila perlu adaptasi proses pelatihan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan belajar. karena na baik baik seca secara ra indi indivi vidu du maup maupun un kelo kelomp mpok ok,, pese pesert rtaa Tanp npa a beba beban n berl berleb ebi ian an kare menget mengetahui ahui materi materi apa yang yang seharu seharusny snyaa dipela dipelajar jarii dan dimana dimana mereka mereka dapat dapat mencari mencari in!orm in!ormasi asi terseb tersebut ut dan mempuny mempunyai ai banyak banyak kesemp kesempatan atan untuk untuk berdis berdiskus kusii dengan dengan para para pelatih.
!IRI UTAMA PELATI"AN KLINIK #ANG E$EKTI$
"elatihan klinik yang e!ekti! dirancang dan dilaksanakan sesuai dengan prinsip orang dewasa belajar 4 belajar adalah partisipati!, relevan dan praktis 4 dan + • • •
enggunakan model perilaku behavior modeling -erdasarkan kompetensi encakup tehnik pelatihan humanistik
Perilak% Pan%tan (Behavior Modeling)
(eori pembelajaran sosial menyatakan bahwa dalam kondisi yang ideal, seseorang akan lebih cepat dan e!ekti! dalam belajar, dengan mengamati orang lain /panutan melaksanakan suatu ketrampilan atau atau kegiata kegiatan. n. Agar Agar proses proses percont percontohan ohan member memberii hasil hasil sepert sepertii yang diingi diinginka, nka, pelati pelatih h harus harus memperagakan oetrampilan atau kegiatantersebut secara jelas, sehingga peserta juga memperoleh gambaran yang jelas tentang kinerja yang diharapkan.
4
-elajar untuk menmpilkan suatu ketrampilan, berlangsung dalam tiga tahapan. "ada tahap pertama, ketrampilan awal / skill acquisition, peserta melihat orang lain mengerjakan ketrampilan tersebut dan secara mental akan mendapatkan gambaran tentang langkah*langkah yang diperlukan. Setelah gambaran diperoleh, peserta mencoba untuk mengerjakan prosedur tersebut, umumnya dilakukan dengan bimbingan. Kemudian peserta berlatih kembali hinngga mereka mencapai tahap mampu / skill competency dan ada rasa percaya diri dalam mengerjakan ketrampilan tersebut. Akhirnya setelah melaksanakan praktek berulang kali, mereka akan mencapai tahapa mahir / skill proficiency Skill acquisiion
mengetahui langkah*langkah dan urutannya /bila diperlukan dalam mengerjakan ketrampilan yang diperlukan tetapi masih memerlukan bantuanpengawasan melekat.
Skill co!"eenc#
mengetahui langkah*langkah dan urutannya /bila diperlukan dan manpu mengerjakan ketrampilan yang diperlukan, hanya kadang*kadang perlu perlu bantuanpengawasan sekali*kali
Skill "ro$icienc#
mengetahui langkah*langkah dan urutannnya /bila mengerjakan secara e!isien ketrampilan yang diperlukan
diperlukan
dan
Pelatian Bedasarkan Kompetensi &PBK'
Ada perbedaan khusus antara pelatihan berdasarkan kompetensi dan proses edukasi tradisional. "elatihan berdasarkan kompetensi adalah belajar sambil mengerjakan. 3al ini ter!okus pada pengetahuan yang spesi!ik, perilaku dan ketrampilan yang harus dikuasai untuk melaksanakan suatu prosedur atau kegiatan. "enekanan tentang bagaimana peserta menampilkan /kombinasi dari pengetahuan, perilaku dan yang paling penting ketrampilan adalah sesuatu yang sangat berarti dan bukan sekedar melihat tingkat pengetahuan yang sudah diperoleh.terlebih lagi "-K membutuhkan para pelatih yang dapat mem!asilitasi dan mendukung proses belajar, bukan seperti intruktor atau pengajar tradisional. (ingkat kompetensi ketrampilan atau kegiatan yang baru dipelajari, akan dinilai secara obyekti! terhadap tampilan kinerja secara keseluruhan. ntuk menerapkan pelatihan berdasarkan kompetensi, ketrampilan atau prosedur yang akan diajarkan, harus uraikan menjadi langkah*langkah esensial. Kemudian setiap langkah akan dianalisis untuk menentukan cara yang paling e!ekti! dan aman untuk dilaksanakan dan dipelajari. "roses ini dikenal sebagai standarisasi. Setelah prosedur standarisasi /misalnya prosedur ekstraksi vakum diselesaikan, maka penuntun belajar /pengembangan ketrampilan berdasarkan kompetensi dan da!tar tilik penilaian kinerja /penilaian dapat dikembangkan. Instrumen ini membuat proses pembelajaran langkah atau prosedur yang diperlukan menjadi lebih mudah dan upaya penilaian kinerja menjadi lebih obyekti!.
5
Komponen esensial dalam "-K adalah coaching dimana akan digunakan umpan balik positi!, mendengar akti!, bertanya e!ekti! dan ketrampilan pemecahan masalah untuk membangkitkan iklim belajar yang positi!. alam coaching pelatih klinik terlebih dulu akan menjelaskan ketrampilan atau prosedur, kemudian melakukan demonstrasi dengan menggunakan model anatomi atau alat bantu latih lain, seperti misalnya slide atau videotape. Setelah demontrasi dan diskusi tentang prosedur, para pelatih atau pembimbing akan mengamati dan berinteraksi dengan para peserta untuk membantu mereka dalam mempelajari suatu ketrampilan atau prosedur, memantau kemajuan dan membantu peserta mengatasi masalah*masalah yang mungkin terjadi. "roses coaching akan menjamin bahwa setiap peserta akan menerima umpan*balik berkaitan dengan tampilan kinerja+ •
Sebel%m praktek 4 para pelatih dan peserta akan melakukan pertemuan singkat untuk
•
mengkaji ulang ketrampilankegiatan termasuk langkah*langkah yang perlu diperhatikan selama sesi Selama praktek 4 para pelatih mengamati, membimbing dan memberikan umpan
•
balikkepada para peserta pada saat mereka melakukan langkah*langkahkegiatan*kegiatan seperti yang dicantum dalam penuntun belajar Setela praktek 4 umpan balik diberikan sesegera mungkin setelah praktek. engan menggunakan penuntun belajar, para pelatih mendiskusikan hasil baik dari kinerja yang telah ditampilkan dan juga memberikan saran spesi!ik untuk perbaikan.
Tenik Pelatian "%manistik
"enggunaan teknik manusiawi /humanistik memberi kontribusi tertentu terhadap kualitas pelatihan klinik. Komponen utama pelatihan humanistik adalah penggunaan model anatomi, yang sedapat mungkin dapat mewakilli tubuh mannusia, dan juga alat bantu belajar yang lain,seperti misalnya videotape. "enggunaan model secara e!ekti! akan mem!asilitasi proses belajar, mempersinngkat waktu pelatihan dan mengurangi resiko pada klien. Sebagai contoh, melalui penggunaan model anatomi sejak awal, pencapaian tingkat kompetensi akan lebih mudah dan mungkin mencapai tahap pro!isiensi awal pada model, sebelum melaksanakan praktek klinik dengan klien. Sebelum peserta melakukan prosedur klinik pada klien, harus diselesaikan 5 kegiatan belajar berikut ini+ •
"elatih klinik mendemonstrasikan ketrampilan yang diinginkan dan berinteraksi beberapa kali dengan klien, gunakan model anatomik dan peralatan audiovisual /misalnya slidevideo
•
Sambil dipantau, para peserta mempraktekkan ketrampilan yang diinginkan dan berinteraksi dengan klien, menggunakan model anatomi dan sedapat mungkin menggunakan instrumen yang dibutuhkan dimana situasi yang ada, dibuat semirip mungkin dengan keadaan yang sebenarnya.
6
-ila peserta telah mencapai tahap kompetensi dan tingkat awal pro!isiensi pada model anatomik, baru mereka diperbolehkan melakukan praktek pada klien. #ika mastery learning yang berdasarkan prinsip oranng dewasa belajar dan behavior modeling diintegrasikan dengan "-K, maka akan menghasilkan metode yang sangat e!ekti! dan kuat untuk menyelenggarakan pelatihan. Apabila hal ini digabungkan pula dengan tehnik pelatihan humanistik /penggunaan model dan alat bantu latih lainnya, maka waktu dan biaya pelatihan dapat ditekan secara bermakna K(MP(NEN)K(MP(NEN DALAM PAKET PELATI"AN KETRAMPILAN KLINIK
"elatihan ketrampilan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal esensial dasar dibangun dari beberapa komponen berikut+
•
-uku acuan yang berisi in!ormasi yang perlu diketahuipengetahuan esensial -uku "anduan peserta yang berisi kuisioner, studi kasus, permainan peran dan latihan -uku "egangan "elatih yang berisi kunci jawaban kuesioner, studi kasus dan latihan dan
•
in!ormasi rinci tentang cara menyelenggarakan pelatihan Audio*visual yang telah dirancang khusus untuk pelatihan seperti slide atau video, gambar,
• •
tabel, model anatomik dan alat bantu latih lainnya •
)valuasi kinerja berdasarkan kompetensi
-uku Acuan yang dianjurkan untuk digunakan dalam pelatihan ketrampilan ini adalah "elatihan "elayanan Kegawatdaruratan &bstetri $eonatal )sensial asar, yang berisi in!ormasi dan tehnik pengelolaan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar yang terutama diperlukan oleh petugas kesehatan di tingkat pelayanan kesehatan primer. MENGGUNAKAN PAKET PELATI"AN KETRAMPILAN KLINIK
alam merancang materi pelatihan untuk pelatihan ini, perhatian khusus diberikan agar semua itu memudahkan pengguna dan memberikan kebebasan pada peserta dan pelatih untuk menyesuaikan proses pelatihan menjadi lebih mengarah pada kebutuhan belajar para peserta /baik kelompok maupun perorangan. isalnya, di awal pelatihan, dilakukan penilaian terhadap tingkat pengetahuan peserta. 3asil penilaian awal, akan digunakan secara bersama oleh peserta dan pelatih utama madya untuk mengadaptasi materi pelatihan menjadi lebih sesuai dan proses pelatihan ter!okus pada akuisisi in!ormasi dan ketrampilan baru. 6iri yang kedua, lebih banyak hubungannya dengan penggunaan buku acuan dan buku panduan pelatihan. -uku Acuan dirancang untuk memberikan semua in!ormasi esensial untuk pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dalam urutan yang logis. (idak diperlukan materi khusus sebagai tambahan, karena buku ini telah memenuhi kebutuhan sebagai bahan bacaan bagi peserta dan sumber rujukan bagi pelatih. Selain itu, buku acuan berisi in!ormasi yang konsisten terhadap tujuan dan sasaran pelatihan sehingga merupakan bagian integral dari berbagai kegiatan dalam kelas, mulai dari memberikan kuliah partisipati! hingga pemberian in!ormasi untuk memecahkan masalah. 7
-uku "anduan "eserta ber!ungsi untuk memandu peserta dalam mengikuti semua tahapan dalam pelatihan. -uku ini berisi silabus pelatihan, jadwal dan alur pelatihan, kunci jawaban kuisioner awal dan kuisioner tengah pelatihan, studi ka sus, tugas dan da!tar tilik penilaian ketrampilan Agar pelatihan berlangsung sejalan dengan !iloso!i yang mendasari pelatihan ini, semua kegiatan pelatihan dilakukan secara interakti! dan partisipati!. ntuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan penyesuaian peran pelatih secara terus menerus selama pelatihan berlangsung. Sebagai contoh pelatih harus mampu berperan sebagai instruktur pada saat melakukan demonstrasi di dalam kelas7 kemudian berperan sebagai !asilitator pada saat diskusi kelompok kecil atau kegiatan bermain peran dan mengubah peran menjadi coach pada saat melatih pembimbing baru dalam praktek melatih. Akhirnya berperan sebagai evaluator pada saat melakukan penilaian kinerja secara obyekti!. Rin*kasan
"endekatan "-K akan melibatkan berbagai prinsip utama. "ertama, berdasarkan prinsip belajar orang dewasa belajar, yang berarti interakti!, relevan dan praktis. Selain itu, peran pelatih lebih ke arah memandu terbentuknya pengalaman belajar daripada peran tradisional sebagai instruktur atau guru. ua, menggunakan perilaku panutan yang dapat mem!asilitasi pembelajaran ketrampilan prosedur yang telah distandarisasi. Ketiga, berdasarkan kompetensi berarti evaluasi peserta didasarkan padasebaik apa peserta mengerjakan ketrampilan, bukan pada seberapa banyak mendapat bahan ajaran. Keempat, menggunakan model anatomik dan alat bantu latih sebanyak mungkin, dimana peserta dapat melakukan praktek ketrampilan standar secara berulang kali sebelum melakukan prosedur tersebut terhadap klien. engan demikian, saat pelatih melakukan evaluasi setiap peserta akan menunjukkan kompetensi ketrampilan atau prosedur seperti yang diharapkan. 3al inilah yang menjadi acuan utama dalam membuat penilaian tentang keberhasilan suatu pelatihan.
8
RANCANGAN PELATIHAN
"elatihan ketrampilan "elayanan &bstetri $eonatal )mergensi asar ini dirancang untuk mempersiapkan petugas pelayanan kesehatan agar mampu melakukan pengelolaan kegawatdaruratan &bstetri dan $eonatal )mergensi asar di tingkat pelayanan kesehatan . primer. "roses pelatihan disusun berdasarkan pengalaman sebelumnya dari para peserta serta meman!aatkan motivasi yanng tinggi untuk menyelesaikan kegiatan belajar dalam waktu yang sesingkat mungkin. 8okus pelatihan adalah bagaimana mereka mengerjakan, bukan hanya sekedar mengetahui, dan evaluasi kinerja dilakukan berdasarkan kompetensi yang dicapai. "elatihan ketrampilan "elayanan Kegawatdaruratan &bstetri $eonatal )mergensi asar ini, terdiri dari empat belas komponen+ • • • • • • • •
• • • • • •
"artogra! "enatalaksanaan Kegawatdaruratan edik "erdarahan pada Kehamilan uda "erdarahan "ospartum "reeklamsia dan )klamsia "ersalinan acet /distocia In!eksi $i!as -ayi -erat 9ahir %endah o 3ipotermi o 3ipoglikemi Ikterus o asalah "emberian inum o As!iksia pada -ayi -aru 9ahir Kejang pada -ayi -aru 9ahir In!eksi $eonatal %ujukan dan (ransportasi -ayi -aru 9ahir "ersiapan mum Sebelum (indakan Kegawatdaruratan &bstetri dan $eonatal "ersalinan di %umah
%ancangan jadwal pelatihan ini mengacu pada asumsi bahwa peserta pelatihan ini adalah petugas pelaksana pelayanan kesehatan yang masih akti! melaksanakan pelayanan dan mempunyai minat dalam pelayanan kegawatdaruratan obstetri : neonatal. Ada beberapa perbedaan cara pelatihan ini dibandingkan dengan pelatihan tradisional pada umumnya yaitu+ "ada hari pertama pelatihan, tingkat pengetahuan dan kinerja para peserta akan ditampilkan melalui pengisian kuesioner awal pelatihan dan penilaian ketrampilan klinik awal Sesi*sesi di dalam kelas ter!okus pada aspek*aspek utama ketrampilan pengelolaan • kegawatdaruratan obstetri dan neonatal Kemajuan serapan pengetahuan, akan diukur selama pelatihan melalui kegiatan selama dan • setelah masing*masing sesi beserta kuesioner tengah pelatihan )valuasi kinerja kelompok dan pemecahan masalah setiap peserta dilakukan oleh pelatih • dengan menggunakan ceklis kompetensi ketrampilan asar penilaian keberhasilan pelatihan adalah penguasaan komponen pengetahuan maupun ketrampilan dari setiap peserta •
9
E+ALUASI
"elatihan ini dirancang untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang mampu melakukan pengelolaan "elayanan &bstetri $eonatal )mergensi asar di tingkat pelayanan kesehatan primer. Kuali!ikasi sebagai tenaga kesehatan yang terampil diperoleh melalu praktik melakukan pengelolaan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dengan menggunakan metode diskusi, studi kasus, praktik mandiri pada model dan klien. Kuali!ikasi adalah pernyataan yang diberikan oleh organisasi pelatihan bagi peserta pelatihan yang telah memenuhi ketentuan yang ditetapkan, baik elemen pengetahuan, ketrampilan dan praktik. Kuali!ikasi bukanlah serti!ikasi, karena hal ini akan dinyatakan oleh organisasiinstansi yang mempunyai kewenangan untuk itu. Kuali!ikasi didasarkan pada pencapaian peserta dalam tiga area + •
"engetahuan 4 paling sedikit nilai ;<2 pada kuesioner tengah pelatihan Ketrampilan 4 kinerja memuaskan untuk ketrampilan klinik pada
•
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal "raktek 4 menunjukkan kemampuan dalam melaksanakan ketrampilan pengelolaan
•
pengelolaan
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal pada model dan klien. (anggung jawab dalam membuat peserta memenuhi persyaratan kuali!ikasi akan dibebankan pada peserta dan pelatih. etode evaluasi yang digunakan dalam pelatihan ini adalah sebagai berikut+ •
Kuesioner (engah 4 "elatihan. "enilaian pengetahuan dilakukan apabila semua materi yang
•
diperlukan telah diberikan. Kemampuan untuk menjawab secara benar kuesioner tengah pelatihan sejumlah ;<2 atau lebih, merupakan indikasi penguasaan materi yang ada di dalam buku acuan. 3arus dilakukan pembahasan bersama /peserta*pelatih bila ternyata hasil pencapaian di bawah ;<2. 9akukan bimbingan dan bantuan agar peserta lebih materi yang dibutuhkan. ereka dengan pencapaian di bawah ;<2 dapat dilakukan evaluasi ulang melalui pengisian kuesioner tengah 4 pelatihan di setiap saat dalam sisa waktu pelatihan Ketrampilan 4 kinerja memuaskan pada ketrampilan klinik pada pengelolaan
•
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal /anamnesis, penyelesaian masalah dan membuat keputusan klinik yang dinilai selama pelatihan "raktek 4 menunjukkan kemampuan dalam melaksanakan ketrampilan klinik pada pengelolaan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal pada model. Setelah dinyatakan terampil pada model, setiap peserta diberi kesempatan untuk melaksanakan pengelolaan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal pada klien, dibantu /dan dievaluasi oleh pelatih hingga mencapai tingkatan kompeten dan berkuali!ikasi sebagai petugas pelaksana pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal.
10
SILABUS PELATI"AN
eskripsi pelatihan "elatihan selama = hari /seminggu ini dirancang untuk menyiapkan peserta agar memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan pelayanan obstetri neonatal emergensi dasar berdasarkan pendekatan partisipati! dan humanistik dalam pelatihan. •
)valuasi Kinerja /dilakukan selama pelatihan terhadap ketrampilan pengelolaan "elayanan &bstetri $eonatal )mergensi asar
PENUNTUN BELAAR KETRAMPILAN
)$''$AKA$ ")$$($ -)9A#A% "enuntun*penuntun belajar yang terdapat di dalam panduan peserta ini dirancang untuk menolong peserta mempelajari ketrampilan*ketrampilan yang diperlukan untuk memberi pelayanan persalinan !isiologis yang bersih dan aman. "enuntun belajar digunakan untuk membantu peserta mempelajari langkah*langkah baku yang sederhana tetapi e!ekti! untuk melaksanakan pertolongan persalinan normal sesuai dengan ruang lingkup dan kewenangan penolong atau petugas pelaksana Asuhan "ersalinan $ormal. "enuntun belajar dapat juga digunakan untuk mengikuti peragaan atau demonstrasi langkah* langkah baku dalam persalinan normal dan diskusi*diskusi yang terkait dengan pelaksanaan prosedur tersebut. Kemudian, selama pelatihan berlangsung, peserta dapat menggunakan penuntun belajar ini sebagai pedoman untuk mengenali dan menguasai prosedur pertolongan persalinan serta saling memberikan umpan balik pada saat peserta lain memperagakan prosedur tersebut pada model anatomi. Karena penuntun belajar ini digunakan untuk menolong pengembangan ketrampilan maka penilaian harus dilakukan dengan sangat hati*hati dan subjekti! mungkin. Kinerja peserta untuk setiap ketrampilankegiatan dinilai dengan menggunakan skala sebagai berikut + 1. Perl% perbaikan + langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang seharusnya atau urutannya tidak sesuai /jika harus berurutan. 5. Mamp%+ langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya /jika harus berurutan. "elatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk kondisi di luar normal. >. Mair+ langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu kerja yang sangat e!isien. ( langkah tidak diamati /penilaian menganggap langkah tertentu tidak perlu diperagakan.
11
#enis Ketrampilan
+ ASU"AN PERSALINAN N(RMAL
9ahan "raktek
+ ????????????............ (anggal + ?????????.......... NILAI K(MP(NEN -
.
/
A0 MENGENALI GEALA DAN TANDA KALA II 1. endengar dan melihat adanya tanda persalinan kala dua Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran o Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan o vagina "erineum tampak menonjol o @ulva dan s!ingter ani tampak membuka o B0 MEN#IAPKAN PERT(L(NGAN PERSALINAN 5. "astikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat*obatan esensial untuk menolong persalinan dan melaksanakan komplikasi ibu dan bayi baru lahir. ntuk resusitasi --9 tempat resusitasi datar rata, cukup keras, bersih kering dan hangat, lampu B0 watt dengan jarak B0 cm dari tubuh bayi, > handuk kain bersih dan kering, alat penghisap lendir, tabung atau balon dan sungkup. o enggelar kain di atas tempat resusitasi, siapkan ganjal bahu bayi o enyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril pakai dalam partus set >. "akai celemek plastik C. elepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan tangan dengan kertas tisu atau handuk pribadi yang bersih dan kering <. "akai sarung tangan (( pada tangan yang akan digunakan untuk periksa dalam B. asukkan oksitosin kedalam tabung suntik /gunakan tangan yang memakai sarung tangan (( atau pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat suntik !0 MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN ANIN BAIK =. embereskan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati*hati dari depan dan kebelakang dengan meggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air (( #ika introitus vagina, perineum atau anus terkontaminasi tinja, o bersihkan dengan seksama dari arah depan ke belakang -uang kapas atau kasa pembersih yang /terkontaminasi dalam o wadah yang tersedia. o 'anti sarung tangan jika terkontaminasi /ekontaminasi, lepaskan dan rendam dalam larutan klorin 0,< 2 ;. 9akukan periksa dalam dan pastikan pembukaan lengkap -ila selaput ketuban belum pecah dan pembukaan sudah lengkap o 12
maka lakukan amniotomi D. ekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,< 2 kemudian lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik dalam larutan klorin 0,< 2 selama 10 menit. 6uci kedua tangan setelah sarung tangan dilepaskan. 10. "eriksa denyut jantung janin atau ## setelah kontraksi atau saat relaksasi untuk memastikan ## dalam batas normal /150 4 1B0 menit engambil tindakan yang sesuai jika ## tidak normal o endokumentasikan hasil*hasil pemeriksaan dalam, ##, dan o semua hasil*hasil penilaian serta asuhan lainya pada partogra! D0 MEN#IAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PR(SES BIMBINGAN MENERAN 11. -eritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya. o (unggu hingga timbul rasa ingin meneran, lanjutkan pemantauan kondisi dan kenyamanan ibu dan janin /ikuti pedoman penatalaksanaan !ase akti! dan dokumentasikan semua temunan yang ada #elaskan pada anggota keluarga tentang bagaimana peran mereka o untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu untuk meneran secara benar. 15. inta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran /bila ada rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke posisi setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu merasa nyaman. 1>. 9aksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran + -imbing ibu agar dapat meneran secara benar dan e!ekti! o ukung dan beri semangat pada semangat pada saat meneran o apabila caranya tidak sesuai o -antu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya /kecuali posisi berbaring terlentang dalam waktu yang lama Anjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi. o o Anjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat untuk ibu o -erikan cukup asupan cairan per oral /minum o enilai ## setiap kontraksi uterus selesai o Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah 150 menit /5 jam meneran /primigravida atau B0 menit /1 jam meneran /multigravida 1C. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam B0menit. "osisi tersebut untuk membantu kepala janin lebih cepat turun ke o panggul oleh karena adanya daya gravitasi. 13
E0 PERSIAPAN PERT(L(NGAN KELA"IRAN BA#I 1<. 9etakkan handuk bersih /untuk mengeringkan bayi di perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter <*B cm 1B. 9etakkan kain bersih yang dilipat 1> bagian di bawah bokong ibu 1=. -uka tutup partus set perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan. 1;. "akai sarung tangan (( pada kedua tangan $0 PERSIAPAN PERT(L(NGAN KELA"IRAN BA#I Lairn1a Kepala 1D. Setelah tampak kepala janin di bawah simpisis dengan diameter <*B membuka vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering. (angan yang lain menahan puncak kepala janin untuk menahan posisi de!leksi dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk tidak meneran atau berna!as dengan cepat dan dangkal /pendek*pendek 50. "eriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi. #ika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian o atas kepala bayi . #ika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua o tempat diantara dua klem tersebut. 51. (unggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan Lairn1a Ba% 55. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparietal. Anjurkan ibu untuk menekan saat kontraksi. engan lembut gerakkan kepala ke arah bawah hingga bahu depan lahir di bawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas untuk melahirkan bahu belakang Lairn1a Badan dan T%n*kai 5>. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk memegang kepala dan bahu. 'unakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas 5C. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki. "egang kedua mata kaki /masukkan telunjuk di antara kaki dan pegang masing* masing mata kaki dengan ibu jari dan jari 4 jari lainnya G0 PENANGANAN BA#I BARU LA"IR 5<. 9akukan penilaian bayi baru lahir sebagai berikut + Sebelum bayi lahir + o a. Apakah kehamilan cukup E b. Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium /warna kehijauan Segera setelah bayi lahir /jika bayi cukup bulan o Sambil menempatkan bayi di atas perut ibu lakukan penilaian /selintas + a. Apakah bayi menangis atau berna!astidak megap 4 megapE b. Apakah tonus otot bayi baik bayi bergerak akti! E 14
#ika bayi cukup bulan, ketuban tidak bercampur mekonium, menangis atau berna!as normal tidak megap*megap dan bergerak akti!, lakukan langkah 5B. #ika bayi tidak cukup bulan atau ketuban bercampur mekonium dan bayi tidak berna!as megap*megap dan bayi lemas, lakukanlah menejeman bayi dengan as!iksia. 5B. engeringkan tubuh bayi Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. 'anti handuk basah dengan handuk kain yang kering. -iarkan bayi di atas perut ibu. 5=. "eriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus /hamil tunggal 5;. -eritahu ibu bahwa ia akan di suntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik 5D. alam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit I /intra muskuler di F paha atas bagian distal lateral /lakukan aspirasi sebelum menyuntikan oksitosin. >0. alam waktu 5 menit setelah bayi lahir, jepit tali pusat dengan klem kira*kira > cm, dari pusat bayi. endorong isi tali pusat ke arah distal /ibu dan jepit kembali tali pusat pada 5 cm distal dari klem pertama. >1. "emotongan dan pengikatan tali pusat o engan satu tangan, peganng tali pusat yang telah di jepit /lindungi perut bayi, dan lakukan penggutingan tali pusat diantara 5 klem tersebut. Ikat tali pusat dengan benang (( atau steril pada satu sisi o kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya 9epaskan klem dan masukkan pada wadah yang telah disediakan o >5. 9etakkan bayi agar ada kontak ibu ke kulit bayi 9etakkan bayi tengkurap di dada, kulit bayi kontak dengan kulit ibu. 9uruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada perut ibu. sahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu. >>. Selimuti ibu: bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi "0 PENATALAKSANAAN AKTI$ PERSALINAN KALA III >C. "indahkan klem pada tali pusat hingga berjarak < 4 B cm dari vulva. ><. 9etak satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas sympisis, untuk mendeteksi apakah plasenta telah lepas dari dinding uterus, tangan lain menegangkan tali pusat. >B. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat sejajar lantai sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang 4 atas /dorso 4 kranial secara hati 4 hati untuk mencegah inversio uteri. #ika plasenta tidak lahir setelah >0 4 C0 detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur di atas. Men*el%arkan Plasenta 15
>=. 9akukan penegangan dan dorongan dorso 4 kranial hingga plasenta terlepas. inta ibu meneran sambil menolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir /tetap lakukan tekanan dorso 4 kranial #ika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga o berjarak sekitar < 4 10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta. o #ika plasenta tidak lepas setelah 1< menit menegangkan tali pusat + 1. -eri dosis ulang oksitosin 10 unit I 5. 9akukan kateterisasi /aseptik jika kandung kemih penuh >. inta keluarga untuk menyiapkan rujukan C. langi penegangan tali pusat 1< menit berikutnya <. #ika plasenta tidak lahir dalam >0 menit setelah bayi lahir atau bila terjadi perdarahan, segera lakukan plasenta manual >;. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua tangan. "egang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan. #ika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan (( atau steril o untuk melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunak an jari* jari tangan untuk mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal. Ran*san*an Taktil &Masase' Uter%s >D. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus, letakkan telapak tangan di !undus dan lakukan masase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi /!undus teraba keras 9akukan tindakan yang diperlukan jika uterus tidak berkontraksi o setelah 1< detik masase. I0 MENILAI PERDARA"AN C0. "eriksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh. C1. )valuasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. 9akukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan. Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif ,segera lakukan penjahitan. 0 MELAKUKAN PR(SEDUR PAS!A PERSALINAN C5. "astikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam C>. 9akukan inisiasi menyusu dini dan biarkan bayi tetap melakukan kontak kulil ke kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam. Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusu o dini dalam waktu >0 4 B0 menit. enyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10 4 1< menit. -ayi cukup menyusui dari satu payudara. -iarkan bayi di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah o berhasil menyusu Setelah bayi selesai menyusu dalam 1 jam pertama, beri vitamin K o 16
1 mg intramuscular di paha kiri dan salep tetes mata antibiotika CC. 9akukan pemeriksaan !isik --9 C<. Setelah pemberian vitamin K 1, beri imunisasi 3epatitis - di paha kanan. 9etakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar sewaktu 4 waktu bisa disusukan. 9etakkan kembali bayi pada dada ibu, jika bayi belum berhasil menyusu dalam 1 jam pertama dan biarkan sampai bayi berhasil menyusu. E2al%asi CB. 9anjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam. 5 4 > kali dalam 1< menit pertama pasca persalinan o Setiap 1< menit pada 1 jam pertama pasca persalinan o Setiap 50 4 >0 menit pada jam kedua pasca persalinan o #ika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melakukan asuhan o yang sesuai untuk penatalaksanaan atonia uteri. C=. Ajarkan ibu keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi C;. )valuasi dan estimasi jumlah kehilangan darah CD. emeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 1< menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap >0 menit selama jam kedua pasca persalinan. emeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama 5 jam o pertama pasca persalinan elakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal. o <0. "antau tanda 4 tanda bahaya pada bayi setiap 1< menit. "astikan bahwa bayi berna!as dengan baik /C0 4 B0 Gmenit serta suhu tubuh normal />B.< 4 >=,< H6. #ika terdapat na!as cepat, retraksi dinding dada bawah yang berat, o sulit berna!as, merintih, lakukan rujukan /lihat (- #ika kaki teraba dingin, pastikan ruangan hangat. Kembalkan bayi o untuk kontak kulit bayi ke kulit ibunya, selimuti ibu dengan satu selimut. Kebersian dan Keamanan <1. (empatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,< 2 untuk dekontaminasi /10 menit. 6uci dan bilas peralatan setelah di dekontaminasi. <5. -uang bahan 4 bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai. <>. -ersihkan ibu dengan menggunakan air ((. -ersihkan sisa cairan ketuban, lendir, dan darah. -antu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering.
<<. ekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,< 2.
18
#enis Ketrampilan 9ahan "raktek
3 PENGEL(LAAN PREEKLAMPSIA BERAT 4 EKLAMPSIA + ????????????............ (anggal + ?????????.......... NILAI K(MP(NEN -
.
/
PERSIAPAN 1. Sapa ibu dengan ramah dan sopan .0 -eritahukan pada ibu apa yang akan dikerjakan dan berikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan >. engarkan apa yang akan disampaikan oleh ibu C. -erikan dukungan emosional dan jaminan pelayanan ")$')9&9AA$ S)')%A <. intalah bantuan tenaga yang lain B. -aringkan ibu dengan kepala dimiringkan ke kiri, untuk mengurangi risiko aspirasi ludah, muntahan dan darah. -ersihkan dengan penghisap lendir. =. "astikan bahwa jalan na!as ibu terbuka + -ila ibu tidak berna!as, segera lakukan tindakan resusitasi • ;. -erikan oksigen C*B litermenit melalui sungkup atau kanula D. -ila ibu kejang 9indungi ibu dari kemungkinan trauma • * 9idah jangan tergigit+ gunakan pasang sudip lidah * #atuh dari tempat tidur+ ibu jangan tidak boleh ditinggal, kalau perlu diikat, tapi jangan terlalu kuat agar tidak melukai kulit 10. "asang in!us intravena dengan menggunakan larutan %inger 9aktat dan pasang kateter urine 11. 9akukan pemeriksaan pembekuan darah /pengelolaan syok ")$'&-A(A$ A$(I K)#A$' / A'$)SI S98A( 1. 6uci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk kering dan bersih atau pengering udara 5. -eritahu bahwa ibu akan merasakan panas pada saat magnesium sul!at diberikan A9()%$A(I8 1 >. -erikan Cg gS&C /10 ml larutan C02 I@ secara perlahan* lahan selama < menit C. Segera dilanjutkan dengan Bg gS&C C02 /1< ml dalam larutan %inger Asetat %inger 9aktat selama B jam <. #ika kejang berulang setelah 1< menit, berikan gS&C /C02 5g I@ selama < menit B. gS&C 1 g jam A9()%$A(I8 II =. -erikan C g gS&C C02 /10 ml melalui in!us intravena secara perlahan*lahan dalam < menit ;. iikuti dengan gS&C /C02 < gr I bokong kiri kanan 19
dengan 1 ml 9ignokain /dalam semprit yang sama D. Apabila kejang berulang S)()9A3 1< menit + Ambil 5 gr magnesium sul!at C02 /< ml • -erikan melalui suntikan intravena secara perlahan*lahan • selama < menit ")-)%IA$ &SIS "))9I3A%AA$ A'$)SI S98A( 10. asukkan B g gS&C C02 /1< ml melalui in!us %inger Asetat 9aktat untuk B jam yang diberikan sampai 5C jam postpartum 11. Awasi + a. b. c. d. e.
Kesadaran (ensi $adi $a!as "roduksi urin tiap 1 jam enyut jantung janin tiap >0
!. 15. -ila terjadi henti na!as + -ebaskan jalan na!as • -erikan kalsium glukonat 1 g /10 ml dari larutan 10 2 • melalui suntikan intravena perlahan*lahan sampai terjadi perna!asan spontan kembali "emantauan Keracunan agnerium Sul!at 1. 3itung na!as selama 1 menit setiap jam 5. "eriksa re!lek patella setiap jam >. "asang kateter menetap, lakukan pengukuran urin setiap Cjam C. 6atat pemberian obat dan temuan dalam catatan medik untuk ibu ")$'&-A(A$ IAJ)"A $(K ")$6)'A3A$ K)#A$' "erhatian+ iaepam hanya digunakan apabila tidak tersedia gS&C 1. 6uci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk basah atau pengering udara 5. Ambil 10 mg iaepam >. -erikan injeksi intravena secara perlahan*lahan selama 5 menit C. -ila digunakan alat suntik pemakaian, isap larutan klorin 0,<2 sampai memenuhi tabung suntik dan rendam selama 10 menit untuk tindakan dekontaminasi <. -ila digunakan alat suntik sekali pakai, buang dalam tempat sampah yang tahan tusukan B. 6uci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk basah atau pengering udara =. Apabila kejang berulang, berikan suntikan dosis awal iaepam "emberian osis "emeliharaan untuk iaepam 1. -erikan diaepam injeksi C0 mg dalam <00 ml, cairan in!us /$a69 0,D2 atau %inger 9aktat, dengan 1< tetesan menit 5. -ila terjadi depresi perna!asan /dapat terjadi pada dosis melebihi >0 mg dalam 1 jam >. -ebaskan jalan na!as, bila diperlukan /9ihat %esusitasi #enis Ketrampilan + "ENGEL(LAAN S#(K 20
9ahan "raktek
+ ????????????............ (anggal + ?????????.......... NILAI K(MP(NEN -
.
/
A0 PERSIAPAN 1. Sapa ibu dengan ramah dan sopan .0 -eritahu pada ibu apa yang akan dikerjakan dan berikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan yaitu mengembalikan kestabilan dengan mengembalikan cairan tubuh yang hilang dan memperbaiki sistem sirkulasi >. engarkan apa yang disampaikan oleh ibu C. -erikan dukungan emosional dan jaminan pelayanan B0 ")$')9&9AA$ SL&K <. -aringkan ibu di tempat tidur B. "eriksa dan lihatlah tanda 4 tanda syok + * $adi cepat dan kecil+ M 100 Gmenit * enurunnya tekanan darah+ diastolik N B0 mm3g * "erna!asan cepat+ respirasi M >5menit * "ucat+ pada konjungtiva palpebra, telapak tangan, bibir * -erkeringat, gelisah, apatis, bingung atau pingsantidak sadar !0 PENANGANAN A5AL 6 !EPAT 3 AB!D =. "eriksa tanda*tanda vital ibu ;. (inggikan tungkai+ bila menjadi sesak, turunkan tungkai dan tinggikan tubuh D. "osisikan kepala ibu miring ke kanan atau ke kiri 10. "astikan bahwa jalan na!as ibu terbuka + * -ila ibu tidak berna!as, segera lakukan tindakan resusitasi * #angan berikan sesuatu melewati oral untuk mencegah aspirasi 11. -erikan oksigen B*; litermenit melalui sungkup atau kanula 15. 6egah ibu dari hipotermi 1>. "asang in!us intravena + * -erikan segera cairan isotonik /%inger laktat atau garam !isiologis $a6l 1 liter dalam 50 menit, dilanjutkan sampai > liter dalam 5 4 > jam 1C. 6ek 3b + * -ila anemia 3b N B mg2 atau hemotokrit N 50, mutlak harus tran!usi darah agar per!usi /pasokan oksigen ke jaringan pulih. D0 TERAPI DE$INITI$ 1<. Setelah stabilisasi tercapai, tetap melanjutkan pengelolaan dan pantau tanda * tanda vital 1B. 6ari penyebab syok lain sebagai terapi kausati! untuk menghentikan perdarahan+ kegagalan kontraksi uterus, sisa plasenta, robekan uterus dan jalan lahir. #enis Ketrampilan+ PENGEL(LAAN ANTIBI(TIK PADA IN$EKSI METRITIS 9ahan "raktek + ????????????............ (anggal + ?????????.......... 21
NILAI K(MP(NEN -
.
/
PERSETUUAN TINDAKAN MEDIK PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN * "asien * "enolong PEN!EGA"AN IN$EKSI SEBELUM TINDAKAN PEN#IAPAN IN$US 1. Siapkan peralatan di atas meja 5. 3ubungkan cairan in!us, slang, buret, dan milipore PEMASANGAN IN$US >. &leskan povidon iodin 102 atau alkohol =02 pada tempat yang sudah ditentukan C. "egang pangkal kateter intravena dengan tangan kanan arahkan ujungnya pada vena yang telah di!iksasi dengan tangan kiri <. (usukkan ujung jarum kateter intravena dengan sudut >0O hingga menembus dinding vena /tabung berisi darah vena kemudian dorong kateter sejajar dengan jalannya vena B. (arik ujung jarum ke dalam selubung elastis kateter =. orong kateter hingga masuk ;. (ekan kanula /dari luar sambil menarik dari jarum mandrin hingga keluar seluruhnya D. Ambil tabung suntik yang berisi cairan in!us, hubungkan dengan pangkal kateter, kemudian bilas darah yang ada pada tabung elastik dengan larutan $a6l 0,D2 10. 9epaskan tabung suntik dan hubungkan pangkal kateter dengan ujung slang in!us 11. -uka katup aliran cairan dan atur kecepatan aliran, sesuai kebutuhan dan !iksasi kateter intravena. %encana memasukkan cairan sbb + a. -asal 5000 ml5C jam b. (ambahan <00 ml1O 6 15. -erikan suntikan ampicillin 5 gI@ tiap B jam P gentamicin < mgkg --I@5C jam P metronidaol <00 mgI@; jam 1>. 9akukan pemantauan suhu 1C. (erapi suporti! a. Kompres b. Antipiretik DEK(NTAMINASI DAN PEN!EGA"AN IN$EKSI PAS!A TINDAKAN PERA5ATAN PAS!A TINDAKAN
#enis Ketrampilan
+ DIST(SIA BA"U
9ahan "raktek
+ ????????????............ (anggal + ?????????.......... 22
NILAI K(MP(NEN -
.
/
SEBELUM TINDAKAN PER"ATIKAN 1. Kandung kemih 5. Kemungkinan tindakan episiotomi lebar luas MANU+ER M7R(BERTS 1. -aringkan ibu terlentang pada punggung 5. inta ibu untuk melipat kedua pahanya sehingga kedua lututnya berada sedekat mungkin dengan dada. 'unakan kedua tangan untuk membantu !leksi maksimal paha >. 9ahirkan bahu depan dengan menarik kepala bayi ke arah bawah sesuai dengan A"$ MANU+ER MASSANTI 1. Asisten menekan suprapubik /menekan ke bawah bahu janin menggunakan telapak tangan bagian bawah. &leh karena distosia bahu disebabkan karena bahu janin memasuki panggul pada p osisi antero*posterior, maka penekanan bahu depan ke satu sisi akan mengubah posisi bahu menjadi obliQue, sehingga bahu dapat dilahirkan 5. elahirkan bahu sesuai dengan A"$ MANU+ER RUBIN 1. enyusuri bahu depan menggunakan 5 jari 5. endekatkan bahu depan ke arah dada />0H dengan menekan dinding belakang bahu depan >. elahirkan bahu sesuai dengan A"$ MANU+ER !(RK!RE5 &5((DS' 1. emutar bahu belakang menjadi bahu depan untuk melepaskan bahu depan yang berada di bawah simpisis, sehingga menyebabkan !leksi bahu ke arah dada dan pemendekan jarak antara kedua bahu 5. elahirkan bahu sesuai dengan A"$ MANU+ER S!"5ART8 6 DI9(N 1. emasukan jari tengah dan jari telunjuk mengikuti lengkung sakrum hingga mencapai !osa antecubiti 5. engan tekanan jari tengah, lipat lengan bawah ke arah dada >. Setelah terjadi !leksi tangan, keluarkan lengan dari vagina /menggunakan jari telunjuk untuk melewati dada dan kepala bayi atau seperti mengusap muka, kemudian tarik hingga bahu belakang dan seluruh lengan belakang dapat dilahirkan C. -ahu depan dapat lahir dengan mudah setelah bahu dan lengan belakang dilahirkan <. -ila bahu depan sulit dilahirkan, putar bahu belakang ke depan /jangan menarik lengan bayi tetapi dorong bahu posterior dan putar bahu depan ke belakang /mendorong anterior bahu depan dengan jari telunjuk dan jari tengah operator mengikuti arah 23
punggung bayi sehingga bahu depan dapat dilahirkan B. elanjutkan tindakan sesuai dengan A"$ MANU+ER 8A+ANELLI - #arang sekali dilakukan pada distosia bahu - 3anya dilakukan apabila persalinan dilakukan di meja operasi dan kondisi siap S6 - -ayi dapat diselamatkan apabila tidak terjadi kompresi tali pusat 1. engembalikan kepala ke dalam jalan lahir 5. emutar kapala anak menjadi occiput anteriorposterior, sesuai dengan arah putaran paksi luar yang sudah terjadi >. embuat kepala anak menjadi !leksi secara perlahan, mendorong kepala ke arah vagina DEK(NTAMINASI DAN PEN!EGA"AN IN$EKSI PAS!A TINDAKAN PERA5ATAN PAS!A TINDAKAN
24
#enis Ketrampilan
+ EKSTRAKSI +AKUM
9ahan "raktek
+ ????????????............ (anggal + ?????????.......... NILAI K(MP(NEN -
.
/
PERSETUUAN TINDAKAN MEDIK "elajari untuk memastikan bahwa ditemukan keadaan yang merupakan indikasi dan syarat ekstraksi vakum + "resentasi kepala 4 posisi, sutura sagitalis, 5 kecil • "embukaan serviks lengkap • "enurunan kepala pada stasion 0 atau tidak lebih dari 5< di atas • sympisis PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN - "asien - "enolong - -ayi PEN!EGA"AN IN$EKSI SEBELUM TINDAKAN TINDAKAN SEBELUM MELAKUKAN EKSTRAKSI +AKUM 1. 6uci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk kering dan bersih atau pengering udara 5. "akai sarung tangan desin!eksi tingkat tinggi pada kedua tangan >. -ersihkan vulva sekitarnya dengan larutan antiseptik C. 9akukan kateterisasi urin bila penuh <. "eriksa apakah semua bagian dari ekstraktor vakum telah tersambung dengan baik dan cek kemampuan ekstraktor vakum pada tangan yang bersarung tangan B. "eriksa persiapan untuk menolong bayi =. 9akukan pemeriksaan dalam untuk + emastikan terpenuhinya persyaratan ekstraksi vakum • enilai sutura sagitalis dan menentukan letak ubun*ubun kecil • PEMASANGAN MANGK(K +AKUM 1. asukkan mangkok vakum melalui introitus vagina secara miring, dan setelah melewati introitus pasangkan pada kepala bayi /perhatikan agar tepi mangkok tidak terpasang pada bagian yang tidak rata moulage di daerah ubun* ubun kecil 5. engan jari tengah dan telunjuk, tahan mangkok pada posisinya dan dengan jari tengah dan telunjuk tangan yang lain, lakukan pemeriksaan di sekeliling tepi mangkok untuk memastikan tidak ada bagian vagina atau porsio yang terjepit di antara mangkok dan kepala >. 9akukan episiotomi, bila diperlukan, agar mangkok terpasang dengan benar C. Setelah hasil pemeriksaan baik, keluarkan jari tangan kanan dan jari tangan kiri penahan mangkok tetap pada posisinya 25
<. Instruksikan asisten untuk menurunkan tekanan membuat tekanan negati! /dalam mangkok secara bertahap B. "ompa tekanan hingga mencapai *0,5 kgcmR, periksa ulang pemasangan mangkok vakum, kemudian naikkan hingga *0.B kgcmR /menaikkan tekanan tunggu tiap 5 menit Ingat+ jangan gunakan tekanan maksimal pada kepala lebih dari • ; menit =. Sambil menunggu adanya his, jelaskan pada pasien bahwa pada puncak his, pasien harus mengedan sekuat dan selama mungkin. (arik lipat lutut menggunakan lipat siku agar tekanan abdomen menjadi lebih e!ekti! ")$A%IKA$ 1. "ada puncak his, minta pasien untuk mengedan, secara simultan lakukan penarikan mangkuk vakum dengan pengait dengan arah sesuai sumbu panggul dan tegak lurus terhadap mangkok. 9etakkan jari telunjuk dan jari tengah tangan kiri di batas tepi mangkok dengan kulit kepala bayi /untuk meraba kemungkinan mangkok terlepas dan menilai penurunan kepala dan ibu jari di atas mangkok bagian anterior /untuk menekan mangkok bila akan terlepas 5. inta asisten untuk memeriksa denyut jantung janin -ila belum berhasil pada tarikan pertama ulangi kembali pada • tarikan kedua. )pisiotomi /pada perinium yang kaku dapat dilakukan pada saat kepala mendorong perinium dan tidak masuk kembali -ila dilakukan tarikan ketiga dengan benar dan kepala bayi tidak • turun, sebaiknya dilakukan rujukan pasien -ila pada penarikan ternyata mangkok terlepas hingga dua kali, • lakukan rujukan pasien 9akukan tarikan dengan ekstraktor vakum maksimal 5< menit • >. Saat suboksiput berada di bawah simpisis, arahkan tarikan ke atas hingga berturut*turut lahir dahi, muka, dan dagu C. 9epaskan mangkok vakum setelah kepala lahir dengan melepaskan tekanan negati!. MELA"IRKAN BA#I 1. Kepala bayi dipegang biparietal, gerakkan ke bawah untuk melahirkan bahu depan kemudian gerakkan ke atas untuk melahirkan bahu belakang, dilanjutkan dengan “hand manuver” untuk melahirkan badan dan kaki 5. -ersihkan muka /hidung dan mulut dengan kain bersih, letakkan bayi pada perut ibu, keringkan kepala dan badan, potong tali pusat dan serahkan bayi pada ibu untuk disusui I MELA"IRKAN PLASENTA 1. -erikan suntikan &ksitosin 10 I intramuskuler 5. 9akukan tarikan tali pusat terkendali, lahirkan plasenta dengan menarik tali pusat ke arah bawah serta tangan yang lain ke arah 26
dorso kranial >. 9akukan masase !undus uteri untuk merangsang kontraksi uterus C. "eriksa kelengkapan plasenta /perhatikan adanya bagian yang lepas atau tidak lengkap <. asukkan plasenta ke dalam tempat yang telah disediakan EKSPL(RASI ALAN LA"IR 1. "erhatikan dan periksa apakah terdapat robekan perpanjangan luka episiotomi atau robekan dinding vagina di tempat lain 5. "asang spekulum Sims , ambil 5 buah klem ovum, lakukan penjepitan secara bergantian ke arah samping serta searah jarum jam dan perhatikan ada tidaknya robekan pada porsio >. -ila terdapat robekan, lakukan penjahitan. -ila dilakukan episiotomi, lakukan perbaikan luka episiotomi. PEN!EGA"AN IN$EKSI PAS!A TINDAKAN 1. Sebelum melepaskan sarung tangan, kumpulkan dan buang kasa, sampah lain yang telah dipakai pada tempat yang telah disediakan atau kantong plastik 5. asukkan selang karet, mangkok dan penarik ekstraktor vakum dalam larutan chlorin 0,<2 untuk dekontaminasi >. -ilas dan bersihkan sarung tangan dalam larutan klorin 0,<2, lepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan tersebut C. 6uci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk kering dan bersih atau pengering udara PERA5ATAN PAS!A TINDAKAN 1. "eriksa kembali tanda vital pasien, lakukan tindakan dan berikan instruksi lebih lanjut bila diperlukan 5. 6atat kondisi pasien pasca tindakan dan buat laporan tindakan dalam kolom !ormulir yang tersedia dalam status pasien >. (egaskan pada petugas yang merawat untuk melaksanakan instruksi pengobatan dan perawatan serta melaporkan segera bila pada pemantauan lanjut terdapat perubahan yang harus diwaspadai
#enis Ketrampilan
+ +ERSI EKSTRAKSI &Gemeli anak ked%a lintan*' 27
9ahan "raktek
+ ????????????............ (anggal + ?????????.......... NILAI K(MP(NEN -
.
/
A0 PERSETUUAN TINDAKAN MEDIK B0 PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN a0 Pasien 1. $ilai keadaan ibu layaktidak dilakukan anestesi 5. 6airan dan selang in!us sudah terpasang >. ji !ungsi dan perlengkapan peralatan resusitasi C. Siapkan alas bokong, dan penutup bawah <. edikamentosa + * &bat*obatan anestesi * terotonika B. 9arutan antiseptik =. &ksigen dengan regulator ;. Instrumen + a. %uang tindakan b. Instrumen anestesi c. "artus set dan hecting set d. Kateter e. Kaindoek steril b0 Penolon* 1. A" /alat pelindung diri 5. Sarung tangan steril + C pasang >. Instrumen a. 9ampu sorot b. Stetoskup monoaural, tensimeter 70 Ba1i 1. Instrumen a. "enghisap lendir b. Kain penyeka, muka, dan badan c. eja bersih, kering, dan hangat d. "emotong dan pengikat tali pusat e. "opok dan selimut 5. &ksigen dan regulator !0 PEN!EGA"AN IN$EKSI SEBELUM TINDAKAN D0 TINDAKAN +ERSI EKSTRAKSI 1. Ibu pada posisi litotomi dan ditenangkan 5. 6uci tangan dengan sabun, air mengalir dan menggunakan A" >. "akai sarung tangan dan bersihkan vulva, perineum dengan air (( C. 9akukan kateterisasi kandung kemih * "astikan kandung kemih kosong * 6abut kateter dan rendam dalam larutan klorin 0,<2 <. -ersihkan sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,<2 dan ganti 28
sarung tangan kanan menggunakan sarung tangan panjang B. "rosedur @ersi )kstraksi a. -uka vulva dengan ibu jari dan telunjuk, tangan kanan masuk ke dalam jalan lahir secara obstetrik b. 9akukan amniotomi /jika kulit ketuban masih ada c. Setelah tangan kanan masuk ke dalam jalan lahir, tangan kiri menahan !undus uteri /untuk mencegah ruptur uteri d. (angan dalam mencari kaki janin untuk dibawa keluar * "ada letak lintang punggung di depan, pegang kaki bawah dan apabila punggung di belakang pegang kaki atas /posisikan bayi dalam keadaan tengkurap * Kalau susah mencapai satu kaki maka kita boleh pegang dua kaki sekaligus * Setelah kaki dipegang /antara jari tengah dan telunjuk disini tunggu !ase relaksasi * 6ara memutar + o "asi! /tangan dalam+ hanya membimbing o Akti! /tangan luar+ menekan !undus e. Setelah dilakukan rotasi segera periksa apakah versi telah berhasil dengan baik /letak janin sudah memanjang, kepala sudah di !undus uteri, kaki janin dilepaskan tidak masuk lagi !. Setelah evaluasi berhasil dengan baik, janin dilahirkan secara ekstraksi kaki dengan teknik seperti persalinan sungsang g. Setelah bokong lahir maka dilanjutkan dengan cara uller, klasik, atau 9ovset h. 9ahirkan kepala bayi dengan cara ouriceau i. $ilai sepintas keadaan bayi, letakkan di atas perut ibu, dan hangatkan E0 MELANUTKAN KALA III DAN KALA I+ SESUAI APN &di%7apkan sa:a '
#enis Ketrampilan
3 K(MPRESI BIMANUAL INTERNA 6 EKSTERNAL &KBI 4 KBE'
9ahan "raktek
+ ????????????............ (anggal + ?????????.......... 29
NILAI K(MP(NEN -
.
/
A0 PERSIAPAN TEMPAT %uangan tertutup, aman, nyaman, dan tenang B0 PERSIAPAN ALAT 1. 9embar informed consent /persetujuan 5. Alas bokong dan alas penutup perut bawah >. 9arutan antiseptik C. Analgesik /(ramadol 1*5 mgkg -- <. &ksitosin 50 I /5 Ampul B. )rgometrin 0,5 mgml =. Set in!us /jarum ukuran 1B atau 1; ;. 6airan in!us %9 >*C botol D. isoprostol B00*1000 microgram 10. &ksigen dan regulator 10,1 ml 11. (ensimeter dan stetoskop 15. 9ampu sorot 1>. Sarung tangan (( steril panjang /C panjang 1C. (abung dan jarum suntik /< ml dan nomor 5> 5 buah 1<. Kateter nelaton 1B. 3anduk bersih 1=. inuman manis untuk rehidrasi !0 LANGKA")LANGKA" engusahakan informed consent diisi oleh pasien keluarga D0 PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN 1. "asien+ pasien sudah mengerti dengan tindakan yang akan dilakukan, keluarga sudah mengerti perannya untuk melakukan K-) 5. "enolong+ siap melakukan K-I, tangan sudah memakai sarung tangan ((steril E0 TINDAKAN -0 embersihkan bekuan darah dan selaput ketuban dari vagina dan uterus 5. elakukan pemeriksaan dengan benar sehingga dapat dipastikan bahwa perdarahan ini disebabkan oleh atonia uterus >. 9akukan dengan segera K-I "enolong berdiri di depan vulva • embasahi tangan kanan dengan larutan antiseptik • enyisihkan kedua labia mayora ke arah lateral dengan ibu • jari dan jari telunjuk emasukkan tangan yang lain secara obstetrik ke dalam • introitus vagina /bila perlu analgesik engubah tangan obstetrik menjadi kepalan dan letakkan • dataran punggung jari telunjuk hingga kelingking pada !orniks anterior dan dorong S-% /segmen bawah rahim ke 30
kranioanterior eletakkan telapak tangan luar pada dinding perut, upayakan • untuk mencakup bagian belakang korpus uterus seluas atau sebanyak mungkin elakukan kompresi uterus selama < menit dengan cara • mendekatkan telapak tangan luar dengan kepalan tangan dalam ;orniks anterior empertahankan posisi demikian bila perdarahan berhen ti, • hingga kontraksi uterus benar*benar membaik kemudian lanjutkan langkah berikutnya. Amati apakah uterus berkontraksi, jika + • LA, maka lanjutkan K-I selama 5 menit, kemudian keluarkan tangan perlahan*lahan, lalu pantau kala I@ dengan ketat (IAK, maka lanjutkan langkah berikutnya C. eminta dan mengajarkan keluarga untuk melakukan kompresi bimanual eksterna /K-). Keluarkan tangan perlahan*lahan dengan mengubah kepalan menjadi tangan obstetrik. Sementara keluarga melakukan K-), bidan memasang in!us dan memberikan obat uterotonika. 6ara melakukan K-) adalah sebagai berikut + "enolong berdiri menghadap sisi kanan pasien (ekan ujung jari telunjuk, tengah dan manis satu tangan di antara simpisis dan umbilikus pada korpus depan bawah sehingga !undus uterus naik ke arah dinding abdomen eletakkan sejauh mungkin telapak tangan lain di korpus uterus bagian belakang dan dorong uterus ke arah korpus depan enggeser perlahan*lahan ujung ketiga jari pertama ke arah !undus sehingga telapak tangan dapat menekan korpus uteri bagian depan elakukan kompresi korpus uterus dengan jalan menekan dinding belakang dan dinding depan uterus dengan telapak tangan kiri dan kanan /mendekatkan tangan belakang dan depan Peratikan Perdaraan< -ila perdarahan berhenti, pertahankan posisi tersebut hingga uterus dapat berkontraksi dengan baik. -ila perdarahan belum berhenti, lanjutkan pertolongan berikutnya. <. emasukkan kedua tangan ke dalam wadah yang sudah berisi larutan klorin 0,<2, lalu bersihkan sarung tangan B. emberikan ergometrin 0,5 mg I atau misoprostol B00*1000 microgram per rektal. Er*ometrin tidak diberikan %nt%k ib% ipertensi =. emasang in!us menggunakan jarum ukuran 1B atau 1; dan berikan oksitosin 50 unit dalam <00 ml ringer laktat, habiskan 31
<00 cc pertama secepat mungkin ;. emakai sarung tangan ((steril dan ulangi K-I Amati perkembangannya, apakah uterus berkontraksi, jika + LA, maka pantau pasien dengan seksama selama kala I@ • (IAK, maka lanjutkan ke langkah berikutnya • =0 Segera merujuk pasien ->0 endampingi pasien ke tempat rujukan --0 elanjutkan in!us oksitosin 50 unit dalam <00 cc ringer laktat dengan laju <00 mljam hingga tiba di tempat rujukan atau hingga menghabiskan 1,< liter in!us, kemudian lanjutkan dengan kecepatan sedang dan berikan minuman untuk rehidrasi $0 PEN!EGA"AN IN$EKSI PAS!A TINDAKAN APABILA K(MPRESI BER"ASIL 1. "erhatikan tanda vital, perdarahan dan kontraksi uterus tiap 10 menit dalam 5 jam pertama .0 ekontaminasi peralatan dan bersihkan pasien. 9epaskan sarung tangan, lepaskan secara terbalik dan rendam dalam klorin 0,<2 >. 6uci tangan dan keringkan
#enis Ketrampilan 9ahan "raktek
+ PLASENTA MANUAL + ????????????............ (anggal + ?????????.......... K(MP(NEN
NILAI 32
-
.
/
PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN "ASI)$ In!us dan cairan • &ksitosin • @erbal*anestesia atau analgesia per rektal • Kateter nelaton steril dan penampung urin • Klem penjepit atau kocher • Kain alas bokong • (ensimeter dan stetoskop • II. ")$&9&$' Sarung tangan panjang (( /untuk tangan dalam • Sarung tangan (( /untuk tangan luar • (opi, masker, kacamata pelindung, celemek • PEN!EGA"AN IN$EKSI SEBELUM TINDAKAN Kenakan pelindung diri 6uci tangan sabun dan air mengalir Keringkan tangan dan pakai sarung tangan (( -ersihkan vulva dan perineum dengan air (( sabun antiseptik "asang alas bokong yang bersih dan kering TINDAKAN PENETRASI KE KA+UM UTERI -0 9akukan anestesia*verbal atau analgesia per rektal sehingga perhatian ibu teralihkan dari rasa nyeri atau sakit .0 9akukan kateterisasi kandung kemih "astikan kateter masuk dengan benar 6abut kateter setelah kandung kemih dikosongkan /0 #epit tali pusat dengan klem kocher, kemudian tegangkan tali pusat sejajar lantai C. Secara obstetrik masukkan satu tangan /punggung tangan ke bawah ke dalam vagina dengan menelusuri sisi bawah tali pusat <. Setelah tangan mencapai pembukaan serviks, minta asisten atau keluarga untuk memegang kocher, kemudian tangan lain penolong menahan !undus uteri ?0 Sambil menahan !undus uteri, masukkan tangan dalam ke kavum uteri sehingga mencapai tempat implantasi plasenta @0 -uka tangan obstetrik menjadi seperti memberi salam /ibu jari merapat ke pangkal jari telunjuk MELEPAS PLASENTA DARI DINDING UTERUS ;. (entukan implantasi plasenta, temukan tepi plasenta yang paling bawah yang telah lepas dari dinding uteri •
•
Implantasi di korpus belakang, tangan dalam tetap pada sisi bawah tali pusat. -ila implantasi di korpus depan, pindahkan tangan dalam ke sisi atas tali pusat dengan punggung tangan menghadap ke atas Implantasi di korpus belakang+ lepaskan plasenta dari te mpat 33
•
implantasinya dengan jalan menyelipkan ujung jari di antara plasenta dan dinding uterus, dengan punggung tangan pada dinding dalam uterus bagian belakang /menghadap sisi bawah tali pusat Implantasi di korpus depan + lakukan penyisipan ujung jari di antara plasenta dan dinding uterus dengan punggung tangan pada dinding dalam uterus bagian depan /menghadap sisi atas tali pusat
D. Kemudian gerakkan tangan dalam ke kiri dan kanan sambil bergeser ke kranial sehingga semua permukaan maternal plasenta dapat dilepaskan. 6atatan + sambil melakukan tindakan, perhatikan keadaan ibu /pasien, lakukan penanganan yang sesuai bila terjadi penyulit. MENGELUARKAN PLASENTA 10. Sementara satu tangan masih di dalam kavum uteri, lakukan eksplorasi ulangan untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang masih melekat pada dinding uterus 11. "indahkan tangan luar ke supra simpisis untuk menahan uterus pada saat plasenta dikeluarkan 15. Instruksikan asisten atau keluarga yang memegang kocher untuk menarik tali pusat sambil tangan dalam menarik plasenta keluar /hindari percikan darah 1>. 9etakkan plasenta ke dalam tempat yang telah disediakan 1C. 9akukan sedikit pendorongan uterus /dengan tangan luar ke dorsokranial setelah plasenta lahir "erhatikan kontraksi uterus dan jumlah perdarahan yang keluar • Sementara masih menggunakan sarung tangan, kumpulkan semua • barang, bahan, atau instrumen bekas pakai dan bersihkan tubuh ibu dan ranjang tindakan 9akukan dekontaminasi sarung tangan dan semua peralatan yang • tercemar darah atau cairan tubuh lainnya 9epaskan sarung tangan dan segera cuci tangan dengan sabun dan • air bersih mengalir Keringkan tangan dengan handuk pribadi yang bersih dan kering • PERA5ATAN PAS!A TINDAKAN 1<. "eriksa kembali tanda vital pasien, segera lakukan tindakan dan instruksi apabila masih diperlukan 1B. 6atat kondisi pasien dan buat laporan tindakan di dalam kolom yang tersedia 1=. -uat instruksi pengobatan lanjutan dan hal*hal penting untuk dipantau 1;. -eritahukan pada pasien dan keluarganya bahwa tindakan telah selesai tetapi pasien masih memerlukan perawatan 1D. Ajarkan ibu dan keluarga tentang asuhan mandiri dan tanda*tanda bahaya yang mungkin terjadi. inta keluarga segera melapor pada penolong jika terjadi gangguan kesehatan ibu atau timbul tanda*tanda baha ya tersebut .
#enis Ketrampilan
+ PENA"ITAN PERLUKAAN ALAN LA"IR DAN P(RTI(
9ahan "raktek
+ ????????????............ (anggal + ?????????.......... K(MP(NEN
NILAI 34
-
.
/
PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN
* "asien * "enolong ")$6)'A3A$ I$8)KSI S)-)9 (I$AKA$ (I$AKA$ 1. "asien dengan posisi litotomi, pasangkan kain penutup 5. Kosongkan kandung kemih >. 9akukan periksa dalam C. 'anti sarung tangan <. "asang spekulum bawah dan atas )KS"9&%ASI 9A$' /S)-)9 (I$AKA$ B. )ksplorasi dinding vagina =. #epit porsio dengan klem ovum secara bergantian sehingga porsio dapat diperiksa menurut arah putaran jarum jam. "asang klem ovum kanan dan kiri, masing 4 masing 5 cm dari tepi luka ;. -ila timbul nyeri akibat penjepitan beri sedativa dan analgetika D. "enjahitan mulai dari ujung luka, 1 cm ke atas /proksimal porsio dari kanan luar menembus permukaan dalam, menyilang ke kiri dalam /proksimal, tembus ke kiri luar, menyeberang ke kanan luar /proksimal menembus permukaan dalam kanan, menyilang ke kiri dalam /distal, menembus luar kiri /distal baru dibuat simpul kunci dengan pangkal benang di kanan luar /distal 10. #ahitan angka ; tersebut di atas, dilanjutkan ke arah distal sehingga seluruh robekan porsio dijahit dan perdarahan dapat diatasi )KS"9&%ASI 9A$'A$ / "AS6A (I$AKA$ 11. engan bantuan spekulum, periksa ulang bahwa perdarahan dapat diatasi. "eriksa permukaan dalam porsio dengan jalan menjepit porsio dengan klem ovum kemudian balik posisi gagangnya 15. 9akukan penjahitan di bagian lain jalan lahir apabila ditemukan 1>. -ersihkan porsio dan lumen vagina dengan kapas dan larutan antiseptik 1C. 9epaskan jepitan cunam pada porsio, cabut spekulum )K&$(AI$ASI A$ ")$6)'A3A$ I$8)KSI "AS6A (I$AKA$ ")%AA(A$ "AS6A (I$AKA$ #enis Ketrampilan + RESUSITASI BA#I BARU LA"IR 9ahan "raktek
+ ????????????............ (anggal + ?????????.......... K(MP(NEN
NILAI 35
-
.
/
I0 PENILAIAN 1. Setelah bayi lahir /dalam beberapa detik, lakukan penilaian segera sambil memindahkan bayi dari tempat lahir ke atas perut ibu. a. -ila bayi tidak berna!as atau megap*megap, anggota gerak lunglai atau tidak 1 #epit dan potong tali pusat, beritahukan masalah bayi pada ibu dan keluarga 5 Selimuti bayi dengan kain alas yang telah disiapkan dan diletakkan di atas perut ibu kemudian pindahkan bayi ke tempat resusitasi yang telah disiapkan II0 LANGKA" A5AL 5. enjaga bayi tetap hangat a. "ertahankan selimut yang melingkupi tubuh bayi untuk menjaga kehangatan tubuhnya >. engatur posisi bayi a. 9etakkan bayi pada posisi terlentang, kemudian ganjal bahu bayi menggunakan lipatan kain yang telah disiapkan b. Atur kepala bayi dengan posisi setengah ekstensi agar jalan na!as terbuka C. enghisap lendir a. 9akukan penghisapan lendir dengan alat penghisap lendir e 9ee b. (erlebih dulu, lakukan penghisapan lendir pada mulut / N < cm c. Setelah itu, lakukan pengisapan lendir pada hidung / N > cm "engisapan lendir dilakukan sambil menarik keluar pipa pengisap <. Keringkan dan rangsang bayi a. Keringkan bayi dengan memberikan sedikit tekanan, mulai dari muka, kepala, ke seluruh tubuh b. 'unakan telapak tangan untuk menggosok punggung, p erut, dan dada B. engatur kembali posisi kepala bayi dan bungkus bayi a. 'anti kain yang menyelimuti tubuh bayi dengan kain yang bersih dan kering yang telah disiapkan di bawah tubuh bayi b. Selimuti bayi dengan kain kering tersebut, biarkan bagian muka dan dada sedikit terbuka c. Atur kembali posisi kepala bayi menjadi sedikit ekstensi =. elakukan penilaian bayi enilai perna!asan bayi+ normal, tidak berna!as, megap 4megap E a. -ila bayi berna!as normal 1. 9etakkan bayi pada dada ibu, selimuti bayi bersama ibunya 5. Anjurkan ibu untuk segera menyusui bayinya b. -ila bayi tak berna!as, megap 4 megap atau menangis lemah Segera lakukan tindakan ventilasi III0
+ENTILASI 36
;. "asang sungkup "asang sungkup sehingga melingkupi hidung, mulut, dan dagu D. 9akukan ventilasi percobaan /5 G a. (iup pangkal tabung atau tekan balon untuk mengalirkan udara />0 cm air ke jalan na!as bayi b. 9ihat apakah dada bayi mengembang setelah peniupan / 5 G Bila dada bayi tidak mengembang c. "eriksa posisi sungkup dan pastikan tidak ada udara bocor d. "eriksa posisi kepala dan bila salah, perbaiki posisinya hingga menjadi setengah ekstensi e. "eriksa adanya sumbatan yang disebabkan oleh cairan atau lendir di mulut. 9akukan pengisapan ulang bila ada sumbatan Bila dada bayi mengembang !. 9anjutkan tindakan ventilasi 10. 9akukan ventilasi 50G dalam >0 detik 9akukan ventilasi sebanyak 50G dalam >0 detik Bila bayi mulai bernafas normal a. 3entikan ventilasi secara bertahap b. "antau kondisi bayi secara seksama Bila bayi belum bernafas 9akukan kembali tindakan ventilasi 11. 3entikan ventilasi dan lakukan penilaian setiap >0 detik a. 3entikan ventilasi setiap >0 detik b. Apakah bayi berna!as normal, tidak berna!as, atau megap*megap -ila bayi mulai berna!as normal c. 3entikan ventilasi secara bertahap d. "antau kondisi bayi secara seksama -ila bayi tidak berna!as atau masih megap 4 megap e. (eruskan ventilasi 50 kali>0 detik !. 3entikan ventilasi dan lakukan penilaian ulang setiap >0 detik 15. -ila bayi tak berna!as spontan sesudah 5*> menit resusitasi a. (eruskan ventilasi dengan interval >0 detik b. Siapkan rujukan bayi bersama ibunya 1>. -ila bayi tak berna!as sesudah ventilasi 50 menit ertimbangkan untuk menghentikan resusitasi I+0
PEMANTAUAN DAN DUKUNGAN 1C. 9akukan pemantauan seksama bayi pasca resusitasi selama 5 jam erhatikan tanda!tanda kesulitan bernafas pada bayi a. "eriksa adanya tarikan dinding dada b. Amati apakah na!as bayi megap*megap c. 3itung !rekuensi na!as bayi, apakah N >0menit atau M B0menit Memperhatikan apakah bayi sianosis 1<. #aga bayi tetap hangat dan kering a. (unda memandikan bayi sampai B*5C jam 1B. -ila na!as bayi dan warna kulit normal, berikan bayi bersama ibunya 37
a. 9etakkan bayi di dada ibu /kulit ke kulit dan menyelimuti keduanya b. Anjurkan ibu segera menyusui bayinya c. Anjurkan ibu mengusap bayinya dengan kasih sayang 1=. -ila kondisi bayi memburuk, rujuk segera erhatikan tanda!tanda bahaya pada bayi a. 3itung !rekuensi na!as, apakah N >0 atau M B0 menit b. "eriksa adanya tarikan dinding dada c. Amati apakah bayi merintih atau megap*megap d. Amati apakah seluruh tubuh bayi pucat atau sianosis e. Amati apakah bayi lemas !. Segera rujuk bila ada salah satu tanda*tanda bahaya +0
PEN!ATATAN a. -uat catatan resusitasi selengkapnya b. 6antumkan tanggal dan waktu bayi lahir c. Kondisi saat bayi baru lahir d. #am mulai resusitasi e. (indakan yang dilakukan selama resusitasi !. Kapan bayi berna!as spontan atau berhenti resusitasi g. 3asil tindakan resusitasi h. Asuhan pasca resusitasi yang diberikan
38
#enis Keterampilan
+ PERSALINAN DI RUMA"
Indikasi persalinan di r%ma adala seba*ai berik%t3
ultipara, umumnya ibu yang baru pertama kali bersalin dianjurkan bersalin di rumah sakit atau di klinik bersalin. #ika pada waktu melahirkan bayi pertama itu tidak mengalami kesulitan melahirkan bayi berikutnya di rumah sendiri dapat diiinkan. Selama melakukan asuhan antenatal tidak didapati adanya kelainan atau penyakit yang akan menyulitkan proses persalinan. #auh dari tempat pelayanan kesehatan /tinggal di pemukiman pedesaan. Persiapan penolon* &bidan'0
1. Kemampuan analisa. engingat pentingnya dan risiko yang dihadapi, bidan harus mempunyai kemampuan yang cukup terampil, cepat berpikir, cepat menganalisis, cepat menginterpretasi tanda dan gejala, cepat menyusun konsep, dan mempunyai pengetahuan serta pengalaman. 5. Ketrampilan "ekerjaan bidan adalah pekerjaan yang bersi!at ketrampilan. &leh karena itu, bidan harus memiliki ketrampilan yang cukup banyak dalam segala perawatan, pertolongan, dan persalinan. >. Kepribadian Kepribadian adalah kesehatan jasmani dan rohani dalam segala aspek, yang merupakan organisasi yang dinamis yang akan selalu mengalami perubahan dan perkembangan, aspek 4 aspek tersebut ialah !isik, maturitas atau kematangan, mental, e mosi dan sikap. C. empersiapkan rujukan empersiapkan rujukan bersama ibu dan keluarganya. Karena jika terjadi keterlambatan merujuk ke !asilitas yang lebih memadai dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayinya.Apabila ibu dirujuk, siapkan dokumentasi asuhan yang telah diberikan. <. emberikan asuhan sayang ibu Seperti memberikan dukungan emosional, membatu pengaturan posisi ibu, memberikan cairan dan nutrisi, memberikan keleluasaan untuk menggunakan kamar mandi secara teratur, serta melakuakn pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan teknik pencegahan in!eksi. 0 Persiapan Lin*k%n*an
%uangan atau lingkungan dimana proses persalinan akan berlangsung harus memiliki pencahayaan penerangan yang cukup, ranjang sebaiknya diletakkan di tengah 4 tengah ruangan agar mudah didekati dari kiri maupun kanan, dan cahaya sedapat mungkin tertuju pada tempat persalinan. "ersiapan untuk mencegah terjadinya kehilangan panas tubuh yang berlebihan, perlu disiapkan juga lingkungan yang sesuai bagi bayi baru lahir dengan memastikan bahwa ruangan bersih, hangat, pencahayaan yang cukup dan bebas dari tiupan angin.Apabila lokasi tempat tinggal ibu di daerah pegunungan atau yang beriklim dingin, sebaiknya sediakan minimal 5 selimut, kain atau handuk yang kering dan bersih untuk mengeringkan dan menjaga kehangatan tubuh bayi. 39