DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar 2. Karakteristik Buku “Panduan Belajar Bahasa Dan Sastra Indonesia” untuk SMA dan MA Kelas X-XII 3. DasarDasar-Das Dasar ar Pembela Pembelajar jaran an Bahasa Bahasa Indones Indonesia ia Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Bahasa Indonesia Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia Penilaian
A. B. C.
4. A. B. C. D. E.
AspekAspek-Asp Aspek ek Pembela Pembelajar jaran an Bahasa Bahasa Indones Indonesia: ia: Membaca Menulis Ber Berbica bicarra Mend Menden enga gark rkan an Sastra
5. Silabus Bahasa dan Sastra Indonesia SMA/MA A. B. C. D.
E.
Pengertian Silabus Prinsip-Prinsip Pengembangan Silabus Langkah-Langkah Pengembangan Silabus Format Silabus Salinan Silabus Model dari Pemerintah (sesuai Jenjang)
KATA PENGANTAR
Penyusunan Buku Guru “Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia” untuk SMA dan MA Kelas X ini dilatarbelakangi oleh adanya kesulitan di lapangan yang dialami para pendidik dalam menggunakan buku p elajaran dan dalam melaksanakan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMA/MA. Tujuan penulisan buku ini adalah untuk membantu para pendidik dalam memahami : 1. Karakteristik buku “Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia” untuk SMA dan MA Kelas X-XII 2. Dasar-dasa Dasar-dasarr penting penting pembel pembelajaran ajaran bahasa bahasa dan sastra sastra Indonesia Indonesia 3. Aspek-aspe Aspek-aspek k pembelaj pembelajaran aran bahasa bahasa dan dan sastra sastra Indonesia Indonesia Dengan memahami karakteristik buku “Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia”, diharapkan para pendidik dapat menggunakannya dengan mudah untuk mengajarkan bahasa dan sastra Indonesia di SMA/MA. Pemahaman dasar-dasar dan aspek-aspek pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pendidik dalam mengajar. Buku ini dilengkapi juga dengan pengertian silabus, prinsip-prinsip pengembangan silabus, langkah-langkah pengembangan silabus yang diharapkan dapat memberi dasar dalam penyiapan administrasi pengajaran. Pelengkap lainnya adalah contoh Program Semester dan RPP baik semester 1 (ganjil) maupun semester 2 (genap). (genap). Penyusunan kedua perangkat tersebut tersebut diusahakan untuk dapat diterapkan di lapangan tanpa ada pengubahan. Jika situasi dan kondisi di lapangan tidak sesuai, perangkat-perangkat tersebut dapat diubah sesuai dengan kebutuhan.
II. KARAKTERISTIK BUKU “PANDUAN BELAJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA” UNTUK SMA DAN MA KELAS X-XII Buku PANDUAN BELAJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA untuk SMA dan MA Kelas X-XII disusun dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar ISI (SI), dan berpedoman pada Panduan Umum yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Juli 2006. Sebagaimana d ianjurkan oleh BNSP, materi-materi dalam buku ini dirancang dan dikembangkan berdasarkan silabus yang dalam penyusunannya banyak merujuk pada model KTSP yang disusun oleh BNSP. Dengan demikian, buku ini siap dipergunakan oleh guru-guru di sekolah yang dalam penyusunan silabusnya juga mengacu pada KTSP tersebut. Namun, untuk memperdalam dan mempertajam penguasaan suatu kompetensi, ada penambahan indikator pada beberapa kompetensi dasar. Buku PANDUAN BELAJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA untuk SMA dan MA ini terbit secara lengkap dan dilengkapi beberapa produk penunjang lain. Buku ini terdiri atas 3 jilid, yaitu PANDUAN BELAJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA untuk SMA dan MA jilid 1 untuk kelas X , jilid 2 untuk kelas XI, dan jilid 3 untuk kelas XII. Produk lain yang secara khusus dibuat untuk menunjang buku ini adalah perangkat audio visual (kaset/CD) yang berisi teks-teks lisan baik sebagai model maupun bahan simakan/bacaan standar kompetensi mendengarkan. Setiap buku terdiri atas 12 bab dan dalam setiap bab yang dibingkai oleh suatu tema disajikan 3 pembelajaran Kompetensi Dasar. Dasar. Kompetensi Dasar setiap bab disajikan disajikan secara berkesinambungan sehingga penguasaan suatu kompetensi d apat langsung dituntaskan. Selanjutnya, dalam setiap satu bab pembelajaran Kompetensi Dasar tersaji serangkaian aktivitas yang menarik, menantang, dan memacu siswa untuk untuk lebih cepat menguasai kompotensi yang dipelajari. Serangakain aktivitas tersebut adalah Geladi Diri, Geladi
tagihan ini dapat dipergunakan langsung ataupun sekadar sebagai model. Guru dapat memodifikasi isi maupun peruntukannya sesuai situasi dan kebutuhan siswa. Kekhasan lain dari buku ini adalah teks-teks lisan bahan simakan yang harus diperdengarkan kepada siswa disajikan dengan cetak terbalik. terbalik . Dengan cara ini, diharapkan keinginan siswa untuk mengintip dan membaca sendiri teks untuk stansar kompetensi mendengarkan dapat diminimalisir diminimalisir sehingga kegiatan mendengarkan diharapkan dapat berlangsung lebih murni. Untuk memfasilitasi guru dalam melakukan pembelajaran mendengarkan, buku ini juga melengkapi diri dengan sarana audio visual berupa kaset/CD. Namun, bilamana kesulitan mendapatkan ataupun mengoperasikan, guru atau murid yang ditunjuk dapat membacakan transkripnya.
III. III. DASAR DASAR-DA -DASA SAR R PENTING PENTING PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
A. FUNGSI DAN TUJUAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Pembelajaran bahasa Indonesia berfungsi untuk: a. sarana sarana pembi pembinaa naan n kesatuan kesatuan dan pers persatu atuan an bangsa bangsa;; b. sarana sarana peningkata peningkatan n pengetahuan pengetahuan dan dan keterampil keterampilan an dalam rangka pelest pelestarian arian dan dan pengembangan budaya; c. sarana sarana peningkata peningkatan n pengetahuan pengetahuan dan dan keterampil keterampilan an untuk meraih meraih dan dan mengembangk mengembangkan an ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; d. sarana sarana penyebarl penyebarluasan uasan pemakai pemakaian an bahasa bahasa Indonesia Indonesia yang yang baik untuk berbag berbagai ai keperluan menyangkut berbagai masalah; e. sarana sarana pengem pengemban bangan gan penala penalaran ran;; f. sarana sarana pemahama pemahaman n beragam beragam budaya budaya Indonesia Indonesia melalui melalui khazana khazanah h kesusast kesusasteraan eraan Indonesia. Secara umum tujuan pembelajaran bahasa Indonesia Indonesia bagi siswa adalah sebagai sebagai berikut: a. Siswa Siswa menghargai menghargai dan dan membanggak membanggakan an bahasa Indones Indonesia ia sebagai sebagai bahasa bahasa persatuan persatuan (nasional) dan bahasa negara. b. Siswa Siswa memahami memahami bahasa bahasa Indonesia Indonesia dari segi bentuk, bentuk, makna, makna, dan fungsi, fungsi, serta serta menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan, keperluan, dan keadaan. c. Siswa Siswa memiliki memiliki kemampuan kemampuan menggun menggunakan akan bahasa bahasa Indonesia Indonesia untuk untuk meningkatk meningkatkan an kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial. d. Siswa Siswa memiliki memiliki disiplin disiplin dalam dalam berpikir berpikir dan berbahasa berbahasa (berbic (berbicara ara dan menulis) menulis).. e. Siswa Siswa mampu menikm menikmati ati dan memanfa memanfaatkan atkan karya karya sastra sastra untuk untuk mengembang mengembangkan kan
tetapi langsung diajak untuk menggeluti dan mengkreasi karya sastra, sehingga siswa akan semakin mampu menikmati, memahami,bmenghayati isi karya sastra dan berani mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pengalaman hidupnya
C.
PENILAIAN Salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran adalah penilaian. Penilaian memiliki berbagai macam tujuan dan cara. Beberapa tujuan atau fungsi penilaian yaitu mengevaluasi program pembelajaran, menganalisis keberhasilan peserta didik, mengidentifikasi kemungkinan terjadi kesalahan konsep, dan memberi umpan b alik kepada guru. Berbagai cara penilaian terus dikembangkan untuk mendapatkan jenis penilaian yang paling efektif. Salah satunya adalah penilaian berbasis kelas (class room based assessment ). ). Penilaian yang menggunakan acuan dan standar ini membutuhkan informasi yang otentik, variasi, dan luas dari setiap peserta didik. Untuk keperluan ini guru perlu menghimpun faktafakta dan dokumen belajar yang diperoleh melalui observasi, portofolio, proyek, produk, wawancara, dll. Untuk mendapatkan informasi yang akurat dan objektif, guru perlu melengkapi diri dengan instrumen penilaian yang disertai rubrik penilaian. Penilaian berbasis kelas dilakukan guru pada saat proses pembelajaran, baik di dalam maupun di luar ruang kelas. Penilaian berbasis kelas merupakan penilaian internal yang menjadi bagian integral dari penilaian eksternal oleh pihak luar sekolah. Selain dapat berfungsi sebagai bahan pertimbangan penentuan kenaikan kelas, juga berfungsi untuk umpan balik guru, alat motivasi peserta didik, juga berfungsi sebagai alat evaluasi dan introspeksi diri peserta didik terhadap kompetensi yang telah dicapai.
Portofolio adalah kumpulan dokumen yang menjadi objek penilaian untuk mengetahui perkembangan suatu proses dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Objek penilaian (evidence (evidence)) dapat berwujud: a. hasil hasil kary karya a sisw siswa a di dalam dalam kela kelas; s; b. hasil hasil karya karya siswa siswa di luar luar kela kelas; s; c. hasil hasil pengamat pengamatan an guru guru atau atau pihak lain terhadap terhadap siswa; siswa; d. hasil hasil karya karya yang disiapkan disiapkan khusus khusus untuk untuk portofoli portofolio. o. Evidence sebaiknya dikumpulkan dari berbagai sumber, berbagai tempat, dan berbagai tenggang waktu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian adalah sebagai berikut. a. Penilaian Penilaian diarahkan diarahkan untuk mengukur mengukur pencap pencapaian aian kompetensi kompetensi.. b. Penilaian Penilaian menggun menggunakan akan acuan acuan kriteria; kriteria; yaitu yaitu berdasarka berdasarkan n apa yang bisa dilakuka dilakukan n peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya. c. Sistem Sistem yang direncana direncanakan kan adalah adalah sistem penilai penilaian an yang berkelanj berkelanjutan. utan. Berkel Berkelanjut anjutan an dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik. d. Hasil Hasil penilaian penilaian dianalisis dianalisis untuk untuk menentukan menentukan tindak tindak lanjut. lanjut. Tindak lanjut lanjut berupa berupa perbaikan perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedial bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan. e. Sistem Sistem penilaian penilaian harus harus disesuaikan disesuaikan dengan dengan pengalaman pengalaman belajar belajar yang yang ditempuh ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan, maka evaluasi harus d iberikan baik pada prosesnya (keterampilan
IV. ASPEK-A ASPEK-ASPEK SPEK PEMBELA PEMBELAJARA JARAN N BAHASA
A.
MENDENGARKAN
Mendengarkan atau menyimak merupakan bentuk ko munikasi lisan yang bersifat reseptif. Mendengarkan dilakukan dengan atensi dan intensi. Pendengar harus memasang telinga baik-baik, memusatkan konsentrasi, dan menimbulkan suatu kebutuhan untuk memperoleh informasi. Hal ini berbeda dengan kegiatan mendengar yang berarti dalam keadaan mampu atau dapat menangkap suatu bunyi/suara dengan telinga. Meskipun demikian, mendengar dan mendengarkan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Kegiatan mendengarkan terdiri atas tindakan mendengar, memahami, dan mengapresiasi atau menanggapi. Ada tiga tahapan penting dalam proses mendengarkan, yaitu: a. taha tahap p int inter erpr pret etas asi i : pendengar menafsirkan makna atau pesan yang terkandung dalam informasi yang didengar; b. tahap evaluasi : pendengar membuat penilaian atas informasi yang didengar dan mengambil suatu keputusan; c. tahap reaksi : pendengar melakukan suatu tindak lanjut sebagai bentuk respon atau tanggapan atas informasi yang didengar. Mendengarkan merupakan tindakan aktif reseptif, pendengar tidak sekadar menerima informasi, tetapi juga mengolah atau memprosesnya. Dalam proses pengolahan itu terjadi interaksi aktif antara informasi yang diperoleh dengan informasi/pengetahuan awal yang dimiliki pendengar. Kemampuan pendengar memahami dan memproses informasi sangat dipengaruhi oleh tujuan mendengarkan serta wawasan yang dimiliki. Pembelajaran mendengarkan tidak disajikan secara terlepas, tetapi terpadu (integrative (integrative))
a. tahap pramenyimak : guru membangkitkan skemata siswa, yaitu pengetahuan awal dan pengalaman hidup siswa yang berhubungan dengan topik simakan. Hal ini bisa dilakukan secara visual dengan menunjukkan sebuah gambar yang menarik; b. tahap menyimak : secara garis besar meliputi proses interpretasi/memahami dan mengevaluasinya; c. tahap pascamenyimak: yaitu tahap pengukuhan atas pengetahuan baru yang diraih siswa, dilanjutkan dengan memotivasi dan memfasilitasi siswa untuk melakukan reaksi positif baik secara lisan dan tertulis
B.
BERBICARA Keterampilan berbahasa ada 4, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Dari ke-4 keterampilan berbahasa tersebut, yang paling menonjol pemakaiannya di masyarakat adalah berbicara. Pembelajaran keterampilan berbicara di SMA dan MA bertujuan melatih dan mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan bahasa secara lisan untuk mengemukakan pendapat, perasaan, menjalin komunikasi, dan melakukan interaksi sosial dengan anggota masyarakat yang lain Kompetensi berbicara yang ingin dicapai mencakup kemampuan melafalkan secara tepat (menggunakan artikulasi secara tepat), memilih kata (diksi), menggunakan intonasi dan irama, berbicara untuk mengemukakan pendapat, berbicara untuk menyampaikan informasi, berbicara untuk berinteraks dan berdiskusi, serta berbicara untuk menyampaikan hasil reproduksi. Secara umum, keterampilan berbicara dibedakan menjadi berdiskusi, berpidato, wawancara, memberikan tanggapan, menyampaikan informasi, menceritakan suatu peristiwa, dan berbicara sastra
e.
Menyampaikan informasi adalah kegiatan memberikan informasi atau berita tentang sesuatu kepada orang lain. Ada tiga hal penting dalam penyampaian informasi, yaitu: keakuratan, kelengkapan, dan kejelasan.
f.
Menceritakan suatu peristiwa adalah kegiatan berbicara yang dilakukan untuk menceritakan kesan pembicara tentang sesuatu atau suatu peristiwa.
g.
Berbicara sastra Yang dimaksud dengan berbicara sastra adalah kegiatan berbicara yang berkaitan dengan karya sastra. Pengembangan kemampuan berbicara sastra meliputi berbalas pantun, musikalisasi puisi, mendongeng, dramatisasi/bermain peran berdasarkan naskah, menceritakan kembali isi cerpen, dan menanggapi secara lisan pementasan karya sastra. Masalah ini secara khusus akan dibicarakan pada aspek sastra.
Sasaran penilaian keterampilan berbicara adalahsebagai berikut. 1. Topi opik : kem kemamp ampuan uan memil emiliih, menen enenttukan ukan dan dan mema emaham hami topik opik 2. Reto Retori rika ka : kema kemamp mpua uan n meny menyus usun un dan dan meny menyam ampa paik ikan an topi topik k 3. Kebahas Kebahasaan aan : a. kemamp kemampuan uan menggun menggunakan akan bahasa baku b. keterampilan menggunakan bahasa secara efektif dan pragmatis 4. Sikap/aspek non-bahasa : mimik, pantomimik, suara.
C.
MEMBACA Semakin derasnya arus informasi membuat kemampuan membaca menjadi suatu kemutlakan untuk dimiliki. Tanpa kemampuan membaca yang baik, niscaya siswa akan
Ada berbagai jenis keterampilan membaca yang dikembangkan dalam pembelajaran bahasa, yaitu membaca teknik/nyaring, teknik/nyaring, membaca intensif, membaca ekstensif, ekstensif, membaca cepat, dan membaca indah. 1. Memb Membac aca a Tekn Teknik ik/N /Nya yari ring ng Membaca teknik adalah cara membaca bersuara dengan memerhatikan artikulasi kata, intonasi frasa, intonasi kalimat, serta kandungan isi bacaan itu sendiri. Pembaca dituntut untuk bisa membedakan secara jelas intonasi kalaimat berita, kalimat tanya, kalimat seru atau perintah. Pembaca harus bisa membedakan lagu kalimat bernada marah, takut, gembira, sedih, dan suasana hati lainnya. Oleh karena itu, pungtuasi atau tanda baca menjadi hal penting sekali untuk dicermati. Kompetensi dasar membaca dalam standar isi KTSP 2006 SMA yang termasuk membaca teknik yaitu: yaitu: membaca naskah berita, membaca teks pidato, membaca laporan, membaca puisi, pembacaan cerpen, dan pembacaan penggalan novel. 2.
Membaca Intensif Membaca intensif adalah membaca dalam hati atau tanpa suara untuk memahami secara mendalam dan mendetail informasi yang terkandung dalam teks. Motivasi diri, kondisi eksternal/lingkungan, serta kebiasaan-kebiasaan tertentu menjadi faktor penentu dalam mencapai hasil yang optimal. Yang perlu dihindarkan pada saat membaca intensif adalah kebiasaan membaca dengan bersuara (vokalisasi) dan membaca dengan kepala, tangan, jari, dan bibir bergerak. Untuk meminimalisasi gerakan itu, pembaca perlu memiliki luas jangkauan mata yang memadai. Hal sangat penting yang harus dilakukan adalah pemusatan konsentrasi pada saat membaca. Kompetensi dasar membaca dalam Standar Isi 2006 KTSP menyatakan bahwa yang
c.
4.
akhir. Pada kedua bagian paragraf itu, penulis biasanya mengutarakan pokok-pokok masalah dan sikap pandangan penulis atas suatu permasalahan. Membaca Membaca Dangkal Dangkal adalah adalah membac membaca a untuk mendapa mendapatt pemahaman pemahaman yang yang dangkal dangkal atau bagian sisi luarnya. Hal ini tidak terlepas dari bahan bacaan yang bersifat ringan seperti cerita humor, anekdot, cerpen, dan sebagainya. Membaca dangkal biasanya dilakukan di waktu senggang dan bertujuan untuk fun atau kesenangan semata.
Membaca Cepat (Speed Reading ) Membaca cepat bukan sekadar membaca secara kuantitatif atau membaca sebanyakbanyaknya tulisan dalam tempo sesingkat-singkatnya. Membaca cepat bertujuan untuk dapat memahami gagasan-gagasan penting suatu teks secara cepat dan cermat. Oleh karena itu, ukuran kecepatan efektif membaca (KEM) seseorang harus dikaitkan dengan kemampuan memahami apa yang dibacanya. Rumus untuk menghitung hasil pengukuran membaca cepat adalah: Jumlah kata dalam teks ------------------------------------------------------------------ X ...% pemahaman =…kpm (kata per menit) Jumlah menit membaca Jika jumlah kata dalam teks adalah 300; waktu baca 2 menit; persentase pemahaman 70%, maka KEM-nya adalah (600:4) x 70% = 105 kpm. Kemampuan membaca cepat dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya kemampuan daya konsentrasi, wawasan dan latar belakang budaya, pengetahuan bahasa, kecepatan gerak mata melakukan fiksasi, dan sebagainya. Oleh karena itu, standar KEM (Kemampuan Efektif Membaca) yang ditetapkan untuk setiap jenjang b erbeda. Semakin bertambah usia dan tingkat pendidikan, standarnya juga semakin tinggi. Untuk siswa di Indonesia, standar kompetensi membaca cepat yang ditetapkan dengan tingkat
READ – membaca secara intensif halaman demi halaman buku. Lewatkan atau p ercepat saat membaca bagian-bagian tidak penting. RECITE /RECALL /RECALL – berhenti membaca untuk mencerna isi bacaan setelah selesai satu bab atau bagian buku. Bisa dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disediakan atau diajukan sendiri. Bila tidak bisa menjawab, bisa membaca sekali lagi. REVIEW – menelusuri kembali judul-judul bab, subbab, dan bagian-bagian penting lain dengan menemukan pokok-pokok yang perlu diingat setelah selesai membaca buku.
D.
MENULIS Kompetensi menulis sangat dibutuhkan dalam kehidupan. Hal itu terkait dengan banyaknya fungsi dan tujuan menulis. Menulis tidak lagi dipahami sekadar proses pengungkapan gagasan atau cara berkomunikasi melalui tulisan. Menulis telah menjadi gaya dan p ilihan untuk mengaktualisasikan diri, alat untuk membebaskan diri dari berbagai tekanan emosi, sarana membangun rasa percaya diri, dan sarana untuk berkreasi dan rekreasi. Pembelajaran menulis akan efektif bila siswa diberi banyak kesempatan untuk berlatih dan disediakan saluran untuk mempublikasikan aneka karya tulisan yang diproduksinya. Penjejalan konsep-konsep teoretis hendaknya dijauhkan meskipun tidak ditinggalkan sama sekali, karena hal itu hanya akan menumpulkan daya kreatif siswa. Pembelajaran menulis secara umum dibedakan atas menulis nonfiksi (ilmiah/faktual) (ilmiah/faktual) dan fiksi (nonilmiah/imajinatif). (nonilmiah/imajinatif). Dalam Standar Isi 2006 KTSP Bahasa Indonesia untuk kelas X, yang termasuk pembelajaran menulis nonfiksi, yaitu: •
menulis paragraf naratif, deskriptif, ekspositif, argumentatif, dan persuatif;
hidupnya kegiatan koran dinding (kording), majalah dinding (mading), atau majalah sekolah. Siswa juga didorong untuk berpartisipasi dalam berbagai kompetisi tulis menulis. Masih dalam tujuan sama, sekolah bisa memfasilitasi penerbitan penerbitan bunga rampai atau antologi berisi kumpulan karya pilihan siswa, misalnya puisi, cerpen, p rofil tokoh yang diolah dari h asil wawancara, narasi pengalaman hidup siswa, dan sebagainya. Penilaian hasil karya siswa yang menyita waktu, membosankan, dan dengan tingkat subjektivitas tinggi sering dikeluhkan oleh guru dan siswa. Untuk itu guru harus kreatif menyiasatinya dengan mengembangkan teknik penilaian yang efektif, efisien, dan objektif. Salah satu caranya yaitu guru membuat rubrik (bank (bank marks) marks) atau blangko penilaian yang berisi aspek yang dinilai, kriteria, dan standar penyekoran. Selain hasil penilaian akan lebih objektif, dengan adanya panduan itu siswa pun bisa dilibatkan sebagai penilai hasil karya teman. Sejalan dengan salah salah satu prinsip penilaian, yaitu terbuka (transparan), rubrik penilaian sebaiknya dibeberkan kepada siswa sebelum penilaian menulis dilakukan.
E.
SASTRA Kata sastra sebenarnya berasal dari kata kesusastraan. Akan tetapi, orang lebih suka menggunakan istilah sastra. sastra. Kata kesusastraan berasal dari bahasa Sanskerta (susastra (susastra)) dengan memperoleh imbuhan ke - an. an. Kata su berarti su berarti baik atau indah dan kata sastra berarti tulisan atau karangan. Jadi, kesusastraan berarti semua tulisan atau karangan yang indah dan baik; semua tulisan atau karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan dan ditulis dengan bahasa yang indah. Fungsi sastra bagi hidup dan kehidupan manusia adalah sebagai berikut. 1. Fungsi reaktif, reaktif, yaitu yaitu fungsi atau manfaat memberikan rasa rasa senang, gembira, gembira, dan menghibur
Sasaran Pembelajaran Sastra 1.
Pembelajaran menyimak sastra Sasaran pembelajaran menyimak sastra adalah pengembangan kemampuan mendengarkan, memahami, dan menanggapi berbagai ragam wacana lisan. Sasaran lain adalah pengembangan kemampuan siswa dalam memahami pikiran, perasaan, dan imajinasi yang terkandung dalam karya sastra yang dilisankan.
2.
Pembelajaran berbicara sastra Kemampuan berbicara sastra merupakan kemampuan melisankan karya sastra yang berupa menuturkan, membawakan, dan membacakan karya sastra. Kemampuan tersebut merupakan salah satu indicator dari subkompetensi “menguasai ekspresi sastra dalam berbagai jenisdan bentuk”
3.
Pembelajaran membaca sastra Salah satu syarat untuk dapat memahami karya sastra dan membaca sastra dengan baik adalah mempunyai pengetahuan yang baik tentang sastra. Sasaran pembelajaran membaca sastra adalah pengembangan kompetensi yang berkaitan dengan hakikat membaca, hakikat sastra dan membaca sastra, teknnik memahami dan mengomentari karya sastra.
4.
Pembelajaran menulis sastra Penulisan sastra membutuhkan penghayatan terhadap pengalaman yang ingin diekspresikan, penguasaan teknik penulisan sastra, dan memiliki wawasan yang luas mengenai estetika. Tujuan pembelajaran menulis sastra adalah: a. agar siswa menguasai teori penulisan sastra sastra yang berkaitan berkaitan dengan unsur-unsur dan
V. SILABUS DAN PENGEMBANGANNYA
A. PENGERTIAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN SILABUS Silabus adalah rencana pembelajaran suatu mata pelajaran tertentu yang mencakup: a. standar kompetensi; b. kompetensi dasar; c. materi pokok/pembelajaran; d. kegiatan pembelajaran; e. indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian; f. penilaian; g. alokasi waktu; h. sumber belajar. Sebagai implementasi KTSP, KTSP, guru-guru di sekolah dapat menyusun dan mengembangkan silabus sendiri dengan memerhatikan memerhatikan karateristik siswa, sekolah, sekolah, dan kondisi lingkungannya. Hal itu dapat dilakukan sendiri maupun bersama guru lain, misalnya melalui forum MGMP. Penyusunan silabus harus memperhitungkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran, baik selama satu semester maupun satu tahun. Agar silabus yang disusun dapat dipergunakan sesuai harapan, maka dalam pengembangannya harus memerhatikan prinsip-prinsip penting, yaitu sebagai berikut. 1. Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatannya harus benar secara keilmuan. 2. Relevan
standar kompetensi dan kompetensi dasar baik dalam satu mata pelajaran maupun antarmata pelajaran. 2. Mengidenti Mengidentifikas fikasii Materi Materi Pokok/Pem Pokok/Pembelaj belajaran aran Dilakukan dengan mempertimbangkan potensi peserta didik; relevansi dengan karakteristik daerah tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik; kebermanfaatan bagi peserta didik; struktur keilmuan; aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran; relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; alokasi waktu. 3. Mengem Mengemban bangka gkan n Kegiat Kegiatan an Pembe Pembelaj lajara aran n Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. 4. Merumu Merumuska skan n Indikato Indikatorr Pencapai Pencapaian an Kompete Kompetensi nsi Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. 5. Pene Penent ntua uan n Jeni Jenis s Peni Penila laia ian n Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator.
C. SILABUS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS X (Contoh silabus; salinan silabus pemerintah per jenjang) SILABUS KELAS X SEMESTER 1 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester Stand Standar ar Kompe Kompeten tensi si
: : : : :
SMA / MA.... Bahasa Indonesia X 1 Mende Mendenga ngarka rkan n 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indik ator
1.1 Menanggapi Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik (berita dan nonberita)
- Sia ran (langsung) dari radio/ televisi, teks yang dibacakan, atau rekaman berita/ nonberita - Pok ok-pokok isi berita - Men anggapi isi berita
· Mendenga Mendengarkan rkan berita berita tentang bencana alam (Misal: Gunung Merapi Yogyakarta, gempa dan tsunami Aceh)* · Menulisk Menuliskan an isi berita berita dalam dalam beberapa kalimat · Menyampa Menyampaikan ikan secara secara lisan isi berita · Mendisku Mendiskusika sikan n isi berita berita yang disampaikan disampaikan
1.2 Mengidentifikasi Mengidentifikasi unsur sastra (intrinsik dan ekstrinsik) suatu cerita yang disampaikan secara langsung/ melalui rekaman
- Rekaman Rekaman cerita, cerita, tuturan langsung (kaset, CD, buku cerita) · Unsur Unsur intrinsik intrinsik (tema (tema,, alur, konflik, penokohan, sudut pandang, amanat) - Unsur Unsur ekstr ekstrinsik insik (agama, politik, sejarah, budaya)
· Mendengarkan Mendengarkan cerita daerah tertentu (Misalnya: Si Kabayan, Roro Jonggrang, Malin Kundang)* · Mengidentifikasi unsur intrinsik dan ekstrinsik
· Menuliskan isi siaran radio/televisi dalam beberapa kalimat dengan urutan yang runtut dan mudah dipahami. · Menyampaikan secara lisan isi berita yang telah ditulis secara runtut dan jelas · Mengajukan pertanyaan/ tanggapan/ berdasarkan informasi yang didengar (menyetujui, menolak, menambahkan pendapat) · Meny ampaikan unsur-unsur intrinsik ( tema, penokohan, konflik, amanat, dll.) · Meny ampaikan unsur-unsur ekstrinsik (nilai moral, kebudayaan, agama, dll) - Menangga Menanggapi pi (setuju (setuju atau atau tidak setuju) unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang disampaikan teman
Penilaian Jenis Tagihan: · tugas tugas individu individu · tugas tugas kelompok kelompok · ulanga ulangan n
Alokasi Waktu 4
Sumber/ Bahan/Alat Radio/ tape/ televisi/ kaset rekaman
4
- Kaset rekaman cerita - Buku cerita
Bentuk Instrumen: · performa performansi nsi · format format pengamatan · uraian uraian bebas bebas · pilihan pilihan ganda ganda · isian singkat singkat Jenis Tagihan: - tugas tugas indi individ vidu u - u la la ng ng an an Bentuk Instrumen: uraian bebas pilihan ganda isian singkat
VII.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. HAKIKAT RPP DAN DASAR-DASAR PENYUSUNANNYA Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran (RPP) merupakan pegangan bagi guru dalam dalam melaksanakan pembelajaran untuk setiap Kompetensi Dasar (KD). RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar. Dalam RPP harus tercantum identitas nama sekolah, mata pelajaran, kelas dan semester, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, alokasi alokasi waktu, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah keg iatan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun oleh satuan pendidikan. Alokasi Waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya. Tujuan Pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/dicapai dalam RPP. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari Kompetensi Dasar. Tujuan pe mbelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.
Mata Pelajaran Kelas/Semester Kelas/Seme ster Stand Standar ar Komp Kompete etensi nsi Kompetensi Dasar Indi Indik kator ator Alokasi Waktu A. B. C. D.
: ..................... ................................ .............. ... : ........................... .............. ..................... ........ : ..... ........ ..... ..... ...... ...... ...... ...... ...... ..... ..... ..... .. : ..................... ................................ .............. ... : ..... ...... ....... ...... ....... ........ ......... ....... ...... ... : ..... x 45 menit ( … pertemuan)
Tujuan Pembelajaran Materi Pembelajaran Metode Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan Pembuka b. Kegaiatan Kegaiatan Utama Utama (bisa (bisa dibagi dibagi dalam beberapa beberapa pertemuan) pertemuan) c. Kegi Kegiat atan an Penu Penutu tup p E. Sumber Belajar F. Penilaian a. Teknik b. Instrumen c. Rubr ubrik Peni Penillian ian
dalam beberapa kalimat dengan membaca memindai.
BER BICARA
Mengungkapkan pendapat terhadap puisi melalui diskusi.
Menghubungkan isi puisi dengan realitas alam, sosial budaya, dan masyarakat melalui diskusi. 3
ME NULIS
Mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan orang lain ke dalam cerpen.
Menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar) 3
12 Memahami cerita rakyat yang dituturkan. MEN DENGAR KAN
BER BICA BICARA RA
Menemukan halhal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman. 3 2
Meng Mengun ungk gkap apka kan n komentar terhadap informasi dari berbagai sumber.
Memberikan persetujuan/ dukungan terhadap artikel yang terdapat dalam media cetak dan atau elektronik.
Buku Guru Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia jiid 1 untuk SMA dan MA dan MA Kelas X
28
MEM BACA
MEN DENGAR KAN
ME NULIS
3 MEN DENGAR KAN
BER BICARA
Memahami berbagai teks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik membaca.
Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/ tidak langsung.
Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif).
Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung
Membahas cerita pendek melalui kegiatan diskusi.
Menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra dengan teknik membaca cepat (250 kata/menit)
Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampai-kan secara langsung ataupun melalui rekaman.
Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif.
Mengidentifikasi unsur sastra (intrinsik dan ekstrinsik) suatu cerita yang disampaikan secara langsung atau rekaman. Menemukan nilai-nilai cerita pendek melalui kegiatan diskusi.
2
2
3
3
3
Buku Guru Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia jiid 1 untuk SMA dan MA dan MA Kelas X
22
MEM BACA
4
ME NULIS
BER BICARA
5 BER BICARA
MEN DENGAR KAN
Memahami berbagai teks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik membaca.
Mengidentifikasi ide pokok teks nonsastra dari berbagai sumber melalui teknik membaca ekstensif.
Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif).
Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif.
Membahas cerita pendek melalui kegiatan diskusi.
Mengemukakan hal-hal menarik dari cerita pendek melalui kegiatan diskusi.
3
4
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bercerita.
Menceritakan berbagai pengalaman dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat.
Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/ tidak langsung
Mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman.
3
4 3
Buku Guru Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia jiid 1 untuk SMA dan MA dan MA Kelas X
23
ME NULIS
ME NULIS
6
MEM BACA
MEM BACA
Mengungkapkan pikiran, dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi.
Menulis puisi baru dengan memerhatikan bait, irama, dan rima.
Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif).
Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif.
Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan cerpen.
Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan cerpen.
Membacakan puisi dengan lafal, nada, tekanan, dan intonasi yang tepat.
Menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen dengan kehidupan sehari-hari.
3
4
4
2 55
Buku Guru Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia jiid 1 untuk SMA dan MA dan MA Kelas X
24
PROGRAM SEMESTER KELAS
:X :2
SEMESTER B A B
ASPEK
MEN DENGAR KAN
STANDAR KOMPETENSI Memahami informasi melalui tuturan langsung atau tidak langsung .
KOMPETENSI DASAR
W K T
JANUARI 1
2
3
4
FEBRUARI 5
1
2
3
4
MARET 5
1
2
3
APRIL
4
5
1
2
3
MEI 4
5
1
2
3
JUNI 4
5
1
2
3
4
5
Menyimpulkan isi informasi yang disampaikan melalui tuturan langsung. 3
7
ME NULIS
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato.
Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentatif. 4
MEMBA CA
Memahami sastra Melayu klasik.
Mengidentifikasi karakteristik dan struktur unsur intrinsik sastra Melayu klasik. 3
8
ME NULIS
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato.
Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan
3
Buku Guru Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia jiid 1 untuk SMA dan MA dan MA Kelas X
25
sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif.
MEMBA CA
Memahami sastra Melayu klasik.
Menemukan nilai-nilai yang terkandung di dalam sastra Melayu klasik. 2
Memahami cerita rakyat yang dituturkan. MEN DENGAR KAN
Menemukan halhal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman. 2
9 MEN DENGAR KAN
BER BICA BICARA RA
Memahami informasi melalui tuturan langsung atau tidak langsung.
Menyimpulkan isi informasi yang didengar melalui tuturan tidak langsung (rekaman atau teks yang dibacakan). 3 2
Meng Mengun ungk gkap apka kan n komentar terhadap informasi dari berbagai sumber.
Memberikan kritik terhadap informasi dari media cetak dan atau elektronik.
Buku Guru Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia jiid 1 untuk SMA dan MA dan MA Kelas X
26
ME NULIS
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato.
Menyusun teks pidato.
3
ME NULIS
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato.
Menulis hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf dengan menggunakan ejaan yang tepat. 3
10
MEM BACA
Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai
Merangkum seluruh isi informasi teks buku ke dalam beberapa kalimat dengan membaca memindai. 3
BER BICARA
11
MEM BACA
Mengungkapkan pendapat terhadap puisi melalui diskusi
Membahas isi puisi berkenaan dengan gambaran penginderaan, perasaan, pikiran, dan imajinasi melalui diskusi. 3 4
Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai
Merangkum seluruh isi informasi dari suatu tabel dan atau grafik ke
Buku Guru Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia jiid 1 untuk SMA dan MA dan MA Kelas X
27