i
Penyusun dan Penulis Arief Eka Atmaja
Editor Fadhila F Pramasti
Relawan Literasi DPD PKS Kota Semarang
ii
Penyusun dan Penulis Arief Eka Atmaja
Editor Fadhila F Pramasti
Relawan Literasi DPD PKS Kota Semarang
ii
Kata Pengantar
Dakwah adalah perjalanan yang panjang dan berat seperti disebutkan dalam Kaidah Dakwah. Dakwah itu ibarat
perjalanan yang panjang, dengan jalan yang berliku, menanjak dan dengan beban yang berat. Kadang kala kita merasa tidak berdaya dan lemah saat mendapatkan
ujian
dan
cobaan,
berhadapan dengan krisis dan badai. Untuk itu, kita memerlukan inspirasi untuk bangkit. Ustad Anis Matta hadir di saat partai dakwah kita, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendapatkan ujian besar. Bahkan banyak yang memprediksi PKS akan hilang dalam peta politik. Akan tetapi, alhamdulillah, melalui pidato-pidatonya
di berbagai daerah, kader bangun dan iii
bangkit
semangatnya
untuk
terus
bekerja keras, hingga badai pun berlalu. Untuk
itu
saya
berinisiatif
untuk
mengumpulkan intisari-intisari tausiah dan pidato Ustad Anis Matta di berbagai daerah saat menjabat menjadi Presiden PKS. Beliau berhasil mengobarkan semangat juang kader PKS yang kehilangan
kepercayaan
diri.
Saya
kembali mendengarkan rekaman tausiah beliau dan membuat rangkumanrangkuman kecil yang saya bagi menjadi beberapa judul yang inspiratif. Buku sederhana dan kecil ini saya tulis, sebagai bentuk penghargaan dan terima kasih saya kepada Ustad Anis Matta yang telah memberikan banyak inspirasi. Saya berharap agar pikiran-pikiran heroik beliau
dapat
dibaca
kembali
oleh
generasi-generasi penerus, di saat ujian
iv
dan cobaan dakwah kembali datang di masa depan.
Arka Atmaja
v
DAFTAR ISI
Kata Pengantar (i) Daftar Isi (ii) 3 Cara Keluar dari Badai (1) Taubat (4) Dari Sumur ke Istana (6) “Aku Ingin Hidup Seribu Tahun Lagi” (8) Jangan Sampai Musuhmu Berpikir Engkau Lemah (12) Tetap Bekerja di Kala Sedih (15) Jangan Kehilangan Kebahagiaan (21) Memiliki Pikiran yang Tidak Dipikirkan Lawan (25) Miliki Mindset Menyerang, Bukan Bertahan (28) Antara Perang Mut’ah dan Perang Yarmuk (30) vi
Membawa Target Kemenangan hingga dalam Mimpi (33) Jangan Menampilkan Keragu-raguan (36) Definiskan Sasaran Tembak secara Jelas (38) Pembalik Keadaan (40) Lakukan Hal yang Tidak Bisa Dilakukan Para Pendahulu (43) Gelora Bung Karno (46) Ketekunan Tangan Dingin (50) Jumlah Tidur Menggambarkan Obsesi (54) Cinta dan Harmoni (56) Bongkar-Bongkar (59) Pasukan Cinta yang Gembira (61) Tafsir Kemenangan (64)
vii
3 Cara Keluar Dari Badai (Disampaikan di MD Building, 2013)
Ikhwah fillah , menurut saya, badai besar
yang terjadi di partai ini insyaallah akan menjadi hentakan sejarah yang akan membangunkan macan tidur PKS. Saya yakin Allah mengirimkan sebuah isyarat besar kepada kita semuanya, bahwa ini adalah momentum pembenahan diri momentum kebangkitan PKS.
sekaligus
Rekan-rekan sekalian, tentu saja ini adalah tugas besar yang saya emban bersama pengurus PKS. Saya tahu ini bukan hari-hari yang mudah yang akan kita lalui, tapi kita pasti bisa melaluinya insyaallah. Kita bisa melalui yang sulit ini. Asalkan kita tahu tiga syarat untuk melaluinya. Yang pertama adalah memohon pertolongan kepada Allah. Allahuma iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in.
1
Syarat yang kedua, Ikhwah sekalian, adalah kebersamaan kita semua. Ukhuwah, persaudaraan soliditas. Itulah yang harus kita jaga, karena Allah mengatakan, “Dialah Allah
yang
menguatkanmu
dengan
pertolongannya dan dengan orang-orang yang beriman.”
Kita bisa melalui ini kalau kita bisa bergandengan tangan. Kalau kita saling bersatu, kalau kita menyatukan diri kita atas nama cinta kepada Allah dan cinta kepada negeri kita Indonesia. Ikhwah sekalian dan saudara-saudaraku semuanya, syarat yang ketiga adalah kerja keras. Saya ingin mengatakan kepada Ihwah semuanya dan semua kader, mulai hari ini berlaku ayat Allah. “Lambung mereka tidak bersahabat dengan tempat tidur mereka.” Tidak ada waktu tidur sejak hari ini Ikhwah sekalian. Kita mulai hari ini, insyaallah, sebagai
momentum
kebangkitan
kita
semuanya.
2
Ikhwah sekalian, misi utama di permulaan kebangkitan kita ini adalah mengubah cobaan dan musibah menjadi rahmat dan karunia. Dan, insyaallah , kita pasti bisa melalui, kita pasti bisa melakukannya. Karena pada periode permulaan, saat awal kita mendirikan partai ini kita tahu bahwa jumlah kita sedikit, tenaga sedikit, orangorang kita sedikit, tapi Alhamdulillah , Allah
dengan kerja memberikan
kesempatan kepada partai ini untuk tumbuh dan terus berkembang. Dan itu sebabnya saya percaya dengan pertolongan Allah, dan dengan kebersamaan kita, tidak ada kekuatan di negeri ini, di dunia ini yang bisa menghancurkan gerakan kita ini, insyaallah. Tidak akan ada, insyaallah .
3
Taubat (Disampaikan di MD Building, 2013)
Ikhwah sekalian, jika kita ingin melakukan perubahan yang hakiki, kita harus memulai dari kita sendiri. Kita sebagai manusia sudah pasti melakukan banyak sekali kesalahan. Terutama kami, saya secara pribadi, dan semua pimpinan PKS, pasti semua menyadari bahwa kita sebagai manusia biasa pasti melakukan kesalahan. Dan karena itu, Ikhwah semuanya, saya ingin menyampaikan dalam kesempatan kali ini, agenda pertama kita dalam melakukan perubahan yang hakiki ini adalah melakukan pertaubatan nasional bagi seluruh pengurus dan pimpinan PKS. Kita akan memulai dari istigfar, kita memulai dengan taubat, seperti ucapan pertama kita saat kita selesai melakukan salat.
4
Apa yang kita ucapkan setelah selesai melaksanakan salat? Astagfirullah... kita tentu sudah beramal, tapi tentu banyak kekurangan, di sepanjang amalan-amalan itu yang menyertai amalan kita, dan istigfar ini, insyaallah, bukan hanya menghapus dosadosa
kita,
tapi
insya
juga
akan
menyempurnakan kerja-kerja kita ke depan. Ikhwah
sekalian,
setelah
kita
selesai
membenahi diri kita sendiri, membenahi pikiran,
membenahi
hati,
membenahi
perilaku, membenahi sistem dalam organisasi kita, insyaallah, kita akan mampu lebih jauh lagi melakukan pembenahan bahkan melakukan memperbaiki negara. Dan karena itu, Ikhwah sekalian, kita hanya akan bisa melakukan perbaikan pada skala negara itu kalau kita bisa memulainya dengan cara yang benar, yaitu dengan memperbaiki diri, dari sinilah kita akan memulainya.
5
Dari Sumur ke Istana (Disampaikan di Jawa Barat, 2013)
Walau kita sekarang sedang berada di dalam “sumur”, kita tidak akan “mati” muda, justru kita akan “hidup” lebih lama dari yang kita bayangkan. Oleh karena itu, kita harus menemukan dari mana sumber energi baru kita untuk menghadapi cobaan ini. Saya mengingatkan kembali ayat yang diturunkan kepada nabi Yusuf ketika beliau ada di dalam sumur, “Dan Kami wahyukan kepada Yusuf, dan kamu akan menceritakan kembali peristiwa ini kepada mereka, dan mereka tidak menyadarinya.” (Yusuf [12]: 15) Itulah yang memberikan kesabaran yang luar biasa kepada Nabi Yusuf. Dan karena kesabarannya
itulah
beliau
menempuh
perjuangan yang begitu panjang, hingga akhirnya Nabi Yusuf mimimpin istana.
6
Saya ingin bertanya kepada Antum. Berapa lamakah Nabi Yusuf dari bawah sumur hingga beliau memimpin Mesir, hingga saudara-saudaranya bersujud kepadanya? Tahu berapa lama? Ada dua riwayat. Riwayat pertama mengatakan 40 tahun, riwayat kedua mengatakan 80 tahun. Jika 40 tahun, itu “bahasa” Indonesianya adalah delapan kali pemilu, kita akan ada sampai delapan kali pemilu itu. Dan jika 80 tahun, yang berarti 16 kali pemilu, kita juga akan mengikuti pemilu hingga 16 kali pemilu hingga Allah memberikan kemenangan-Nya.
7
“Aku Ingin Hidup Seribu Tahun Lagi” (Disampaikan di Jawa Barat, 2013)
Tadi malam saya hampir tidak bisa tidur karena benar-benar gelisah memikirkan apakah yang harus saya katakan kepada saudara-sauradaraku semua. Yang sedang ada dalam sebuah medan tempur yang sengit justru pada saat kita mengalami cobaan besar. Saya bertanya pada diri sendiri, kalimat apakah yang ingin didengarkan saudarasaudaraku di sana, apakah yang mereka rasakan
saat
ini,
dan
apa
yang
bisa
kusampaikan kepada mereka. Saya salat dan setelah salat saya duduk termenung dalam waktu yang lama, sampai istri saya meminta saya tidur, tapi saya tetap tidak bisa tidur. Sampai akhirnya saya menemukan satu kata dari warisan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Yang
paling
tepat
mewakili 8
perasaan saya dan perasaan Antum semuanya, yaitu sebuah bait puisi dari Chairil Anwar. “Luka dan bisa kubawa berlari. Berlari … Hingga hilang pedih perih… Aku masih mau hidup seribu tahun lagi. ”
Seandainya
ada
sebuah
perumpamaan,
bahwa kita adalah anak kecil yang sedang terjatuh ke dalam sumur. Dan peristiwa ini, direkam secara live dan ditoton semua orang. Maka, saudaraku sekalian, jangan pikirkan apa yang dikatakan oleh orang lain, tapi pikirkanlah cara keluar dari sumur ini. Fokuslah dalam diri sendiri, temukan cara untuk segera memanjat dan keluar dari sumur itu, jangan terlalu memikirkan apa yang dipikirkan oleh orang lain. Jangan merasa malu, jangan merasa bersalah, jangan merasa tidak mampu dan apalagi merasa tidak berdaya. Sebab musuh besar yang ada di dalam diri kita yang bisa menghentikan semua langkah kita adalah perasaan tidak berdaya. Oleh karena itu, 9
Nabi menganjurkan kita setiap pagi berdoa, karena perasan tidak berdaya itu akan menghentikan
semua
langkah
kita,
walaupun sebenarnya kita punya kekuatan untuk melangkah. Tetapi, Ikhwah sekalian, kalau kita terus berusaha bekerja keras menemukan cara untuk keluar dari sumur ini, percayalah bahwa mereka yang menonton kita ini tidak memikirkan kenapa kita berada di dalam sumur,
tetapi
terlibat
dengan
Antum
semuanya dalam satu hal. Mereka terlibat merasakan perjuangan Antum untuk keluar di dalam sumur. Sebab jatuh ke dalam sumur itu bisa terjadi kepada semua orang dan masalahnya bukan kita jatuh ke dalam sumur atau tidak, tapi apakah kita punya kemampuan untuk keluar dari sumur itu atau tidak. Kemampuan keluar dari sumur itulah yang akan menjadi tontonan publik seluruh republik hari ini. Dan kita harus menunjukan 10
kepada bangsa Indonesia, bahwa kita adalah partai yang pandai belajar. Bisa penuh lapang dada mengakui kesalahan, tapi pada waktu yang sama, tahu caranya me-recovery perasaannya, me-recovery pikirannya dan menemukan kekuatan untuk memperbaiki.
11
Jangan Sampai Musuhmu Berpikir Engkau Lemah (Disampaikan di Jawa Barat, 2013)
Saya kembali mengingatkan kepada Antum semuanya, peristiwa Uhud yang dialami Nabi Muhammad saw. Tujuh puluh sahabat menjadi korban dan syahid di sini. Dan itu bukan karena kehebatan musuh, tapi karena keteledoran pasukan panah. Tapi apakah Rasulullah memarahi pasukan panah yang menyebabkan tujuh puluh sahabat syahid itu, termasuk pamannya sendiri, Hamzah, dan duta Islam pertama, yaitu Mushab Bin Umair? Sama sekali tidak. Tahukah Antum yang dilakukan oleh Rasulullah saw. setelah itu? Tiga hari setelah peristiwa
Uhud
itu,
beliau
langsung
menggempur kabilah-kabilah yang ada di sekitar Madinah yang mulai berpikir bahwa pasukan Madinah sudah kalah dan pasti
12
mereka down, pasti mereka lemah, pasti mereka tidak berdaya. Tidak, Rasulullah tidak ingin memberikan waktu untuk pikiran-pikiran itu berkembang di kabilah-kabilah dan menyebar ke kabilahkabilah yang lain. Secepat kilat Rasulullah saw segera bergerak dan menggempur kabilah-kabilah itu. Saya membayangkan peristiwa tiga hari setelah peristiwa Uhud itu adalah peristiwa yang akan Antum alami. Allahu Akbar . Rasulullah tidak ingin, musuh memiliki pikiran bahwa pasukan muslim telah lemah dan tidak berdaya. Kita juga tidak ingin ada yang berpikir kita sedang lemah dan tidak berdaya. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk keluar dari ketertekanan (pikiran) adalah kembali mengingat kembali satu rahmat Allah yang diberikan kepada manusia, yaitu lupa. Lupakan. Ingat tiga hari setelah Uhud, apa yang sudah terjadi lupakan. Karena kita 13
tidak punya waktu untuk mengasihani diri sendiri, apalagi meminta belas kasihan dari orang lain. Kita tidak punya waktu, kita harus menjaga energi kita. Dengan melupakan itu bukan berarti tidak melakukan instropeksi diri, tapi dengan melupakan itu kita menghemat energi. Jangan ada energi yang terbuang untuk menyesali diri sendiri, apalagi menyalahkan sesama saudara.
14
Tetap Bekerja di Kala Sedih (Disampaikan di Sumatra Utara, 2013)
Tidak ada peristiwa yang mampu memukul Rasulullah saw. kecuali peristiwa kehilangan dua orang yang sangat penting bagi beliau. Yaitu wafatnya Khadijah istri beliau dan Paman beliau Abu Thalib. Oleh karena itu, banyak sejarawan yang mengatakan tahun itu adalah tahun kesedihan. Dan tahukah saudaraku semuanya, surah apakah yang peristiwa itu?
diturunkan
Allah
setelah
Ada dua surah, yang pertama adalah surah adh-Dhuha dan kedua adalah surah alInsyirah. Mari sejenak kita resapi kedua surah ini. Di ayat awal-awal di surah adh-Dhuha, Allah bersumpah dengan waktu, “Demi waktu matahari sepenggalah naik, dan demi malam apabila telah sunyi.” Mengapa Allah perlu 15
bersumpah dengan waktu? Karena waktu berhubungan langsung dengan kerja. Bagaimana
dalam
ketertekanan
hati,
kesedihan hati, meski dalam kondisi seperti itu, tetap harus bekerja. Saudara sekalian, bisakah kita berimajinasi sedikit, bagaimana kondisi Rasulullah ketika mereka berdua wafat? Bagaimana perasaan Rasulullah melalui malam pertamanya dan malam-malam selanjutnya setelah Khadijah pergi? Tentu sangat sedih, merasa sendirian, di tengah musuh yang sangat banyak. Di tengah kesendirian ini, Allah menurunkan ayatnya kembali dalam surah adh-Dhuha, “Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu. Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu
daripada
yang
sekarang
(permulaan).” Di sini, Allah ingin mengingatkan kepada Rasulullah bahwa ia tidak sendiri, Allah tidak akan meninggalkannya, sekaligus 16
mengingatkan Rasulullah visi utamanya adalah visi akhirat. Begitu juga dengan visi kita dalam berpolitik, bukan negara yang kita tuju, pada akhirnya negera hanya sebuah jembatan menuju akhirat, insyaallah. Setelah
Allah
mengingatkan
Rasulullah
dengan orientasi akhiratnya, Allah tetap memberikan janji jangka pendek. Dalam lanjutan surah adh-Dhuha, “Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.” Allah mengingatkan pada visi akhirat tapi Allah juga menjanjikan kesenangan jangka pendeknya. Kemudian Allah mengingatkan kembali memori Rasulullah saw, tentang karunia Allah di ayat surah adh-Dhuha selanjutnya. “Bukankah
Dia
mendapatimu
sebagai
seorang yatim, lalu Dia melindungimu? Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang 17
kekurangan, kecukupan.”
lalu
Dia
memberikan
Rasulullah pernah mengalami yang sulit-sulit itu dan Allah mengingatkan kembali atas banyak pertolongan Allah. Saudara sekalian, kita dulu mendirikan partai juga dengan modal yang sedikit, kader sedikit, uang hampir tidak ada, pengetahuan sedikit,
hampir
kita
tidak
memiliki
memenuhi syarat apa pun untuk mendirikan sebuah partai politik. Tapi dengan pertolongan Allah swt., alhamdulillah , kita tumbuh menjadi partai besar di republik ini. Setelah Allah membuka memori Rasulullah tentang pertolongan Allah, kemudian Allah melanjutkan ayat-Nya dalam surah adhDhuha, yang meminta Rasulullah agar terus beramal dengan mengatakan, “Sebab itu, terhadap
anak
yatim
janganlah
kamu
berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu
18
menghardiknya. Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.” Dari
surah
Adh-Dhuha
ini,
kita
jadi
memahami, kita tidak boleh berhenti bekerja meskipun dalam kondisi sesedih apa pun. Surah kedua yang diturunkan Allah di tahun kesedihan ini adalah, surah al-Insyirah. Allah mengatakan,
“Bukankah
Kami
telah
melapangkan dadamu? Dan Kami telah meringankan bebanmu, yang memberatkan punggumu. Dan kami telah angkat namamu setinggi-tingginya.” Saya ingin menekankan ayat yang keempat ini, “Dan Kami telah angkat namamu setinggi-tingginya.” Saudara-saudara sekalian, yang menaikan nama dan yang menjatuhkannya itu adalah Allah swt. Dan jika kita terus-menerus bekerja, Allah akan menaikan derajat kita, insyaallah. 19
Untuk itu saya sangat percara bahwa momentum ini adalah momentum kebangkitan bagi kita semuanya, insyaallah.
20
Jangan Kehilangan Kebahagiaan (Disampaikan di Jogjakarta, 2013)
Ikhwah fillah, jangan pernah kehilangan
kegembiraan dalam siatuasi apa pun. Kita harus menyimpan kegembiraan dalam kondisi apa pun juga. Kita bisa melewati harihari sulit ini dengan tertawa. Dan tahukah Antum apa yang menjadi sumber kegembiraan kita? Karena cobaan ini adalah isyarat dari Allah bahwa kita akan naik kelas. Dalam kaidah fikih, ulama yang mengatakan seperti ini, “Urusan itu, kalau menyempit meluas,
kalau
meluas
menyempit.”
Contohnya adalah ketika salat. Di saat kita musafir, waktu kita sempit, Allah memberikan banyak keringanan dari Allah termasuk men- jama’ dan men-qasar salat. Jadi, waktu kita kepepet, di situlah peluang itu. Waktu kita terjepit, di situlah Allah membuka peluang.
21
Oleh karena itu di saat perang khandaq pasukan musuh mengepung Madinah, dan Rasulullah hanya mendapatkan waktu 6 hari dalam membuat parit ini. Dan tahukah Antum berapa panjang parit itu? Berapa luas dan dalamnya? Lebarnya enam meter, dalamnya
tiga
meter,
dan
sepanjang
setengah kota Madinah. Dan dikerjakan saat musim dingin. Dan cobalah Antum bayangkan, yang akan dilawan ini adalah sepuluh ribu pasukan, koalisi besar dari seluruh pasukan Quraisy. Begitu tegangnya situasi ini sampai Allah menurunkan ayat yang di sebut dengan surah al-Ahzab. Tahu artinya al-Ahzab? Al-Ahzab berarti partai-partai, golongan-golongan, dan kelompok-kelompok, semuanya menyatu. Luar biasa tekanan kepada umat Islam pada waktu itu. Allah mengatakan, “Dan ingatlah ketika mata kalian membalalak, dan jantung kalian telah sampai di tenggorokan, dan kalian mulai menduga-duga yang buruk tentang Allah, di tempat itulah orang itulah 22
diuji dan mereka digoncang segoncanggoncangnya.” Suatu saat kaum muslimin menemukan batu besar yang mereka pecahkan akhirnya Rasulullah mengambil kapaknya, dan memukul batu karang itu. Setiap pukulan Rasulullah mengatakan, “Romawi akan kita bebaskan!” menjanjikan
Di manakah Rasulullah pembebasan Romawi itu?
Kapan situasinya? Justru ketika mereka semuanya sedang terkepung. Jadi, Ikhwah sekalian, berbahagialah karena kita akan menjalani takdir yang lain. Bahwa yang tampak sebagai keterpurukan, apa yang tampak sebuah keterjepitan, apa yang tampak sebagai sebuah musibah, sesungguhnya merupakan pintu kecil yang mengantarkan kita jalan panjang menuju kemenangan, insyaallah. Jadi harus mempertahankan harapan kita, optimisme kita, kegembiraan kita. Jangan membiarkan orang lain membuat kita sedih. Jangan
biarkan
orang
lain
membuat 23
peristiwa yang mengubah hidup kita. Jangan biarkan orang lain menentukan nasib kita sendiri. Suatu saat Presiden Bosnia Izetbegovic diwawancarai oleh media, waktu Bosnia dibantai bertempur dengan Serbia pada tahun ’93 - ’94. Beliau ditanya tentang masa depan perang Bosnia dan Serbia. Beliau mengatakan yang akan memenangkan pertempuran
ini
bukan
siapa
yang
membunuh lebih banyak, tapi siapa yang bisa bertahan hidup lebih lama. Jadi, Ikhwah sekalian, ini bukan berapa banyak korban dari kedua belah pihak. Yang yang menentukan dalam pertarungan itu adalah yang bertahan hidup lebih lama. Dan, insyaallah,
kita
memiliki
syarat-syarat
kehidupan yang lebih lama itu, dan salah satu syarat itu adalah kebahagiaan.
24
Memiliki Pikiran yang Tidak Dipikirkan Lawan (Disampaikan di Jogjakarta, 2013)
Ikhwah, berpikirlah dengan cara yang tidak dipikirkan oleh lawan-lawan kalian. Jangan biarkan kalimat para pengamat membentuk cara kalian berpikir. Tapi berpikirlah yang tidak pernah dipikirkan oleh para pengamat itu. Jangan biarkan komentar-komentar orang membentuk cara kallian berpikir, tapi berpikirlah dengan cara yang mereka tidak pernah pikirkan. Maka kalian akan menemukan satu kekuatan, karena kalian paham cara mereka berpikir, tapi mereka tidak paham cara kalian berpikir. Itulah rahasia kejeniusan Khalid Bin Walid dalam perang Yarmuk, tiga puluh ribu pasukan melawan empat ribu pasukan. Kalau Antum membaca buku yang berjudul The Road of Strategy , kita akan menemukan satu fakta bahwa pertarungan konvensional 25
itu diwariskan oleh orang-orang Romawi. Orang-orang Arab yang berperang melawan Romawi
ini
tidak
punya
pengalaman
melawan pasukan konvensional seperti ini, pengalaman mereka gerilya. Tapi Khalid bin Walid menguasai cara berpikir dan setrategi perang Romawi,
konvensional yang
sudah
itu.
Sementara
terlalu
lama
menjalankan perang konvensional, tidak lagi mengetahui cara perang gerilya. Jadi ketika Khalid mempraktekan taktik perang gerilya, dan taktik perang konvensional, dia punya satu sisi keunggulan, yaitu perang gerilya yang tidak dimiliki oleh pasukan Romawi. Tapi di saat menghadapi pasukan sebanyak itu, diperlukan satu saat untuk melampaui ketakutan. Kaum muslimin dihadapkan pada kondisi yang lama di mana pasukan saling berhadapan tapi tidak saling menyerang. Pasukan muslim juga ragu-ragu menyerang, karena belum pernah berhadapan dengan pasukan sebesar itu, tapi orang Romawi juga ragu-ragu, jumlah mereka besar, tetapi 26
pasukan Khalid yang kecil ini tidak pernah mengalami sejarah kalah. Untuk itu Khalid bin Walid memberanikan diri memutuskan untuk mendahului menyerang. Pada pidato penyerangan itu, Khalid bin Walid mengatakan, “Ini “Ini adalah satu hari di banyak hari-hari Allah, ikhlaskanlah jihad kalian untuk Allah!” Allah!” Selanjutnya Selanjutnya Khalid mengatakan “Daripada “Daripada kalian sibuk menghitung musuh-musuh kalian, lebih baik kalian sibuk menyembelih leher-leher musuh kalian.” kalian.” Kalau kita ingin memiliki pikiran yang tidak dipikirkan orang lain, kita juga harus punya keberanian untuk menjadi sendiri. Untuk berdiri sendiri dan tidak sama dengan orang lain. Jadi, Ikhwah, bersiaplah untuk berbeda, bersiaplah untuk sendiri, bersiaplah untuk tidak sama dengan yang lain.
27
Miliki
Mindset
Menyerang,
Bukan
Bertahan (Disampaikan di Jogjakarta, 2013)
Kita harus memiliki mindset menyerang bukan mindset bertahan. Kita belajar dari Khilafah Abu Bakar begitu Rasul wafat. Wafatnya
Rasul
sudah
masalah
besar.
Masalah kedua adalah pemilihan pemimpin, itu juga masalah besar. Tapi ada masalah ketiga muncul yaitu pemberontakan kaum Riddah yang tidak mau membayar zakat. Abu Bakar hendak memerangi mereka, sementara Rasulullah punya wasiat untuk mengirim pasukan Usamah ke medan lain, sehingga Madinah dalam kondisi sedikit pasukan. Maka datanglah seluruh sahabat, untuk merayu Abu Bakar untuk tidak memerangi kaum Riddah. Namun Abu Bakar tetap pada pendiriannya,
pasukan
Usamah
terus
berangkat, dan pemberotakan kaum Riddah 28
ini juga harus diperangi, karena ia akan mengurangi satu bagian dari ajaran Islam yaitu
zakat.
“Siapa
pun
yang
akan
mengurangi satu aja itu pasti akan saya perangi,” perangi,” begitu kata Abu Bakar. Namun para sahabat terus merayu Abu Bakar, agar tidak melakukan penyerangan kepada kaum Riddah karena khawatir. Bahkan yang kuat merayu Abu Bakar adalah Umar Bin Khaththab, sampai sampai Abu Bakar
bangkit
dari
duduknya
sambil
memegang jenggot Umar dan berkata, “Apakah engkau menjadi jagoan ketika jahiliyah, tapi justru menjadi pengecut setelah menjadi Islam? Demi Allah, jika tidak ada satu prajurit pun yang berani melawan mereka itu, maka satu prajurit itu adalah aku sendiri.” sendiri.” Otak ekspansi. Ikhwah sekalian, kita akan menang apabila di otak kita ada satu kata, ekspansi.
29
Antara Perang Mut’ah dan Perang Yarmuk (Disampaikan di Jawa Timur, 2013)
Peristiwa yang memberikan inspirasi dari kisah Rasulullah adalah peristiwa antara perang Mut’ah dan perang Yarmuk. Perang Mut’ah adalah perang pertama Rasulullah dengan Romawi. Coba bayangkan, pasukan muslimin hanya tiga ribu orang melawan pasukan Romawi yang berjumlah dua ratus ribu orang, tentu saja pasukan yang sangat tidak imbang. Hingga pasukan muslimin mengalami masalah yang sangat besar. Empat komandan pasukan syahid hingga ditunjuk Khalid bin Walid sebagai komandan baru. Apa yang dilakukan Khalid bin Walid setelah ditunjuk
sebagai
komandan?
Menyelamatkan pasukan yang ada dan mundur. Namun setelah Khalid Bin Walid kembali ke Madinah, banyak yang salah paham, mereka mengatakan, kenapa harus 30
kembali dan mundur, kenapa tidak terus berperang hingga habis. Sampai banyak anak-anak yang melemparinya dengan batu karena disangka pengecut. Tapi waktu itulah justru Rasulullah saw. memberikan gelar kepada Khalid sebagai “Pedang Allah yang Terhunus”. Lima tahun kemudian—saya tekankan sekali lagi—lima tahun kemudian, Khalid bin Walid kembali
memimpin
pasukan
muslimin
kembali melawan pasukan Romawi.pasukan muslimin berjumlah tiga puluh empat ribu, dan pasukan Romawi dua ratus empat puluh ribu, dan di perang inilah Khalid bin Walid bisa
membuktikan,
keberhasilannya
mengalahkan pasukan Romawi. Ikhwah sekalian, saya ingin mengatakan, jarak antara perang Mut’ah dan perang Yarmuk adalah jarak antara hari ini ketika kita terkena badai, hingga pemilu ke depan. Kita
akan
mendapatkan
kemenangan,
insyaallah. Hari ini adalah perang Mut’ah,
31
tapi perang ke depan adalah Perang Yarmuk di mana kitalah pemenangnya, insyallah.
32
Membawa Target Kemenangan hingga dalam Mimpi (Disampaikan di Jawa Timur, 2013)
Ikhwah sekalian, kita harus membawa target kemenangan kita terus menenus, bahkan hingga pada saat kita dalam kondisi tidur. Itu menandakan bahwa kita betul-betul serius memikirkan
bagaimana
kita
akan
mendapatkan kemenangan. Ada satu teori: mimpi itu adalah kesinambungan pikiran sebelum kita tidur. Jadi, jika ada sebuah masalah yang terus-menerus kita pikirkan, itu pasti akan terbawa ke dalam mimpi. Kalau Antum terus-menerus memikirkan target kemenangan yang akan kita capai, pasti akan masuk ke dalam mimpi. Saya akan menyampaikan satu contoh sejarah kaum muslimin yaitu ketika pasukan muslimin akan masuk Qadisiyyah melawan pasukan Persia. Pasukan muslimin terhalang oleh Sungai yang luas. Pasukan muslimin 33
tidak tahu cara berenang karena mereka dari gurun, dan kuda-kuda pasukan pun tidak tahu cara berenang. Cuma sungai ini tidak ada pilihan, harus dilewati, namun meeka bingung bagaimana caranya. Pasukan muslimin hilir mudik di pinggiran sungai tanpa tahu apa yang harus mereka lakukan. Sungai itu dilihat-lihat, ditatap mata, terusmenerus dipikirkan bagaimana melewati sungai ini. Terus dipikirkan tapi belum juga ketemu. Masalah ini harus dipecahkan, sungai itu harus dilewati, tidak ada pilihan. Pasukan muslimin memikirkan ini terusmenerus. Setelah tiga hari berlalu, di antara kaum muslimin ini bermimpi, mereka berjalan di atas air, dan kuda-kuda mereka bergerombol berenang menyeberangi sungai. Setelah mimpi ini, pasukan muslimin mencoba di pagi harinya: kuda-kuda dijajarkan dan didorong ke sungai, dan akhirnya kuda-kuda ini bisa berenang di sungai. Pasukan muslim naik menyeberang sungai dengan naik di 34
atas kuda-kuda mereka yang berenang bersama. Di sinilah pasukan mendapatkan ilmu baru, kuda akan takut berenang sendiri, tapi mereka berani berenang jika bersamasama. Itulah yang dimaksud Allah swt., “Bertaqwalah kepada Allah, niscaya Allah akan memberikanmu ilmu-ilmu yang baru.” Mungkin bisa jadi Antum semua belum tahu bagaimana caranya kita semua bisa menang, tapi teruslah berpikir dan terus berpikir. Ketika
makan
yang
Antum
bicarakan
bagaimana agar bisa naik, sebelum tidur ngobrol lagi bersama istri bagaimana caranya agar bisa naik, bangun tidur seperti itu juga, semua kita ajak untuk berpikir bagaimana caranya naik. Insyaallah, kita akan mendapatkan bagaimana caranya mendapatkan
jalan.
Karena
setiap
persoalan, pasti ada caranya.
35
Jangan Menampilkan Keragu-raguan (Disampaikan di Jawa Timur, 2013)
Pada saat di depan kita terdapat halangan dan rintangan yang tinggi, maka yang harus kita lakukan adalah, menyampaikan pesan kepada lawan-lawan kita, bahwa kita bisa melewatinya. Munculkan tekad yang kita miliki, sehingga mereka tidak melihat kita dalam keragu-raguan. Tekad itu harus menyebar, aura kemenangan itu harus menyebar,
karena
itu
yang
akan
menakutkan. Saat perang Qinnasyrin di Palestina, pasukan muslimin dihadapkan pada benteng yang besar dan tinggi. Tidak ada pasukan muslim yang bisa melewatinya. Dikepung berharihari tanpa memberikan hasil. Pada akhirnya hinga terjadi perundingan. Di dalam perundingan itu, Khalid di hadapan para pendeta disuguhkan untuknya segelas air. Khalid tahu bahwa air di dalam geras ini 36
beracun. Namun Khalid tidak ingin terlihat gentar di hadapan musuhnya. Dengan membaca doa, air ini pun diminumnya. Wajah Khalid memerah, namun sesaat setelah itu kembali seperti biasa. Keberanian Khalid ini menggetarkan mental para pendeta, “Orang ini diracun pun tidak bisa mati!” Akhirnya mereka pun menyerah. Tekad seperti itu harus sampai kepada orang, bagaimana caranya sampai, pastikan semua orang yang bertemu dengan Antum semuanya mendapatkan keyakinan itu di dalam sorot mata Antum semuanya. Jangan sampai ada sorot keraguan di mata Antum semuanya.
37
Definiskan Sasaran Tembak secara Jelas (Disampaikan di Jawa Timur, 2013)
Ikhwah, untuk mendapatkan kemenangan meskipun dengan lawan yang berat adalah, definiskanlah sasaran tembak Antum semuanya secara jelas. Pada saat kaum muslimin menghadapi perang Qadisiyyah, kaum muslimin mendapatkan lawan yang belum pernah dihadapi sebelumnya yaitu pasukan bergajah. Saat perang dimulai, pasukan kuda kaum muslimin porak-poranda diinjak-injak oleh gajah. Akhirnya korban dari kaum muslimin sangat banyak. Akhirnya kaum muslimin mundur dan menyusun kembali setrategi perangnya. Pasukan muslim sempat kebingungan, bukan hanya gajahnya besar, tapi jumlahnya sangat banyak. Bagaimana cara berhadapan dengan gajah ini? Pasukan muslim berdiskusi terusmenerus di bawah komandan Saad bin Abi 38
Waqash. Hingga lelah mereka berdiskusi mencari cara, sampai pada akhirnya mereka menemukan bahwa kelemahan gajah berada pada matanya. Setelah tahu di mana kelemahan gajah, yaitu di
matanya,
maka
pasukan
muslimin
mengambil kesimpulan, bahwa yang maju berperang bukanlah pasukan kuda, yang di perlukan adalah pasukan panah. Keesokan harinya perang kembali dimulai, pasukan panah mulai membidik mata gajah, setelah kena matanya gaja berputar-putar berbalik, mengamuk yang diserang adalah tuannya sendiri. Inilah yang menjadi kunci kemenangan kaum muslimin di perang Qadisiyyah ini. Sekarang tugas Antum, coba Antum pikirkan, agar “gajah” di hadapan Antum, bisa berbalik melawan tuannya sendiri.
39
Pembalik Keadaan (Disampaikan di Makasar, 2013)
Jika kita bicara sejarah, maka kita akan menemukan sebuah pembalikan keadaan. Antum ingat apa itu Peristiwa Ain Jalut? Jengis Khan telah membunuh 3 juta orang dalam kurung waktu dua puluh tahun. Tidak hanya membunuh manusia sebanyak itu, ia juga
membumihanguskan
bangunan,
tumbuhan bahkan hewan yang ia temui di hadapannya, karena strategi perangnya adalah
mengirimkan
ketakutan
kepada
musuhnya jauh sebelum pasukannya sampai di hadapannya. Karena itu, ia membasmi semua apa saja yang ia temui di hadapannya, termasuk membakar semua perpustakaan di Baghdad
ketika
Jengis
Khan
akhirnya
menaklukkan Baghdad. Ketika Jengis Khan berada di Baghdad, bisa dibayangkan,
seorang
wanita
Tartar
mengumpulkan sepuluh orang laki-laki muslim dan semua dimintanya menunduk 40
dan wanita ini menyembelih laki-laki itu satu per satu tanpa perlawanan. Tahukah Antum berapa jumlah orang yang dibunuh Jengis Khan
di
Baghdad?
Jengis
Khan
telah
membunuh delapan puluh ribu orang seketika. Sampai-sampai muncul mitos di dunia
Islam,
khususnya
di
Syria
dan
Damaskus, mereka mengatakan, “Jika ada pasukan Tartar datang, biarkan dan jangan dilawan.” Tahukah
Ikhwah
sekalian,
ada
sebuah
kerajaan yang dilalui oleh Jengis Khan, yang bernama kerajaan Khwarizmi, kerajaan ini juga
dihancurkan,
namun
ada
laki-laki
sepupu raja yang selamat melarikan diri. Hingga akhirnya laki-laki ini menjadi budak di India dan berpindah-pindah tempat, akhirnya dibeli oleh pengusaha di Damaskus yang juga memiliki majelis pengajian. Lakilaki budak ini belajar agama hingga ia memiliki ilmu yang cukup dan akhirnya menjadi prajurit Mesir, sampai pada suatu masa ia akhirnya memimpin Mesir. Periode 41
inilah yang disebut sebagai zaman budakbudak. Taukah Antum siapa budak yang memimpin Mesir ini? Ia adalah Al-Muzafar Qutuz. Ialah yang menyiapkan Mesir untuk melawan pasukan Tartar yang menjadikan Mesir sebagai target terakhir ekspansinya setelah menghancurkan negeri Islam Baghdad dan lainnya. Dan penghentian ekspansi besar pasukan Tartar itu terjadi dalam perang besar yang di sebut Ain Jalut. Pertempuan Ain Jalut inilah yang mengubah sejarah cucu-cucu Jengis Khan, karena setelah kekalahan pasukan Tartar di Ain Jalut, mereka semua masuk Islam. Dan cucucucu Jengis Khan inilah yang ikut menyebarkan Islam sampai ke Asia Tengah hingga Asia Selatan. Sejarah adalah bicara tentang pembalikan situasi. Ikhwah sekalian, bisakah kalian hari ini membalikan situasi yang akan menjadi cerita di masa yang akan datang? 42
Lakukan Hal yang Tidak Bisa Dilakukan Para Pendahulu (Disampaikan di Makasar, 2013)
Ada seorang anak muda diangkat sebagai raja pada usia enam belas tahun, dan senior di kerajaan itu meremehkan anak muda ini. “Apa yang bisa dilakukan anak ini?” kata mereka. Para senior dan sesepuh kerajaan tidak memercayai kemampuannya. Saat ia menjabat, terjadi goncangan dan ia gagal melaluinya, anak muda ini akhirnya mengembalikan tahtanya kepada ayahnya, namun
akhirnya
dikembalikan
lagi
kepadanya. Akhirnya ia mulai berpikir, ada satu cara yang bisa membuat para senior dan sesepuh ini percaya kepadanya. Apa cara itu? Lakukan hal-hal yang belum pernah berhasil dilakukan para pendahulu. Seperti pepatah Arab, “Meskipun aku adalah orang yang paling ujung, aku akan melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan orang-
43
orang sebelum aku.” Anak muda ini adalah Muhammad al-Fatih. Apa
yang
tidak
bisa
dilakukan
pendahulu itu adalah Konstatinopel. Sudah 700
para
pembebasan tahun sejak
Rasulullah menjanjikan pembebasan, namun belum
ada
yang
berhasil
melakukan
pembebasan. Sejak Khalifah Utsman, mereka berusaha untuk membebaskannya tapi tidak pernah sampai. Sampai anak muda ini membuat sebuah cerita, cerita yang akan dikenang generasi selanjutnya, yaitu berhasil membebaskan Konstatinopel. Bacalah sejarah betapa sulitnya membebaskan itu, butuh waktu yang sangat lama, 700 tahun. Ingat, 700 tahun. Waktu yang sangat lama. Hal yang sama juga terjadi dalam penaklukan Palestina. Perang Salib telah terjadi selama 200 tahun. Perang terjadi dalam delapan gelombang, yang tujuh di antaranya kaum muslimin
mengalami
kekalahan.
Hingga
Shalahuddin Al Ayubi berhasil melakukan
44
penaklukan. Ingat, Ikhwah, 200 tahun. Waktu yang sangat lama. Ikhwah, tapi saya meyakini, Antum semua dapat memenangkan perjuangan ini untuk memimpin Indonesia dalam waktu yang lebih cepat, lakukanlah hal yang belum bisa dilakukan oleh para pendahulu.
45
Gelora Bung Karno (Disampaikan di Bali, Februari 2013)
Ikhwah, saudaraku semuanya, cobalah cari referensi di semua literatur asal muasal sebuah negeri yang dinmakan Indonesia ini. Carilah di banyak referensi, tidak akan ada yang tahu, sebelum tanggal 17 Agustus 1945 ada sebuah negeri yang disebut dengan Indonesia. Tidak pernah ada. Hanya ada sebuah kawasan yang disebut dengan nusantara, tapi definisi sebuah negara tidak ada. Nama itu pertama kali kita definisikan pada saat
Sumpah
Pemuda,
dan
baru
kita
deklarasikan negeri Indonesia ini kepada dunia saat proklamasi kemerdekaan, tanggal 17 Agustus 1945 itu. Dan saudara tahu, nama besar di balik peristiwa ini adalah Bung Karno. Saya sengaja ingin menyebutkannya, karena saya secara pribadi sangat terpengaruh dengan Bung Karno. Saya telah 46
membaca buku-buku Bung Karno salah satunya buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat yang sudah saya baca pada saat
kelas tiga SMP. Saudara sekalian, apakah yang membedakan Bung Karno dengan pemimpin yang lain di masanya? Banyak pemimpin yang lahir sezaman dengan Bung Karno. Tapi yang membedakan Bung Karno dengan pemimpin yang
lahir
sezamannya
dan
pemimpin
sesudahnya adalah satu kata: gelora. Dia punya api di dalam jiwanya, dan api inilah yang menyulut revolusi republik ini yang mengantarkan kita menuju kemerdekaan. Kalau bukan karena gelora dalam dirinya itu, ia tidak akan mampu membuat rakyat memberontak, melawan penjajah, dan menyatakan diri untuk merdeka. Waktu itu banyak perdebatan antara beliau dengan para pemimpin lainnya, salah satunya Bung Hatta. Apakah Indonesia sudah saatnya merdeka? Apakah bangsa ini bisa merdeka dan bisa mengelola dirinya 47
sendiri? Dan perdebatan panjang itu semuanya diakhiri dengan satu pernyataan oleh Bung Karno. Beliau mengatakan, “Kalau kita menunggu bangsa ini siap untuk merdeka, maka bangsa ini tidak akan pernah merdeka.” Bangsa merdeka dulu baru setelah itu bangsa ini akan belajar bagaimana mengatur dirinya sendiri. Bung Karno memiliki gelora yang mampu membakar republik ini. Ikhwah sekalian, saya ingin api gelora yang ada di dada Bung Karno ini ada di dada Antum semuanya, dan kita bakar republik ini menuju bangsa yang lebih maju. Saya ingin gelora ini ada di dalam diri kita semuanya. Karena dengan gelora inilah kita dapat melakukan kerja-kerja besar dalam sejarah. Saudara
tahu
dari
mana
datangnya
gelombang? Gelombang datang karena ada angin yang besar. Dan angin yang besar ini disebut badai, maka jadilah badai untuk 48
mencintakan gelombang besar. Untuk itu belajarlah menjadi badai, dan jika ingin belajar
menjadi
badai
yang
mampu
menciptakan gelombang, maka ambilah inspirasi pada diri Bung Karno.
49
Ketekunan Tangan Dingin (Disampaikan di Bali, Februari 2013)
Sebuah pekerjaan-pekerjaan besar dalam sejarah itu membutuhkan waktu yang lama. Tidak ada pekerjaan besar yang membutuhkan waktu yang sebentar, seharidua hari, seminggu, sebulan, beberapa tahun, bukan. Pekerjaan besar selalu menghabiskan waktu yang sangat lama. Antum
tahu,
kenapa
agama
menjadi
fenomenal dalam sejarah umat manusia? tidak ada ajaran yang menyebar sekuat ajaran agama itu di dunia ini. Karena itu adalah
pekerjaan
ribuan
tahun
yang
dilakukan oleh serian nabi-nabi dan rasul. Dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad. Tahukah Antum, berapa jumlah nabi dan rasul? Dalam sebuah riwayat paling sedikit 125 ribu orang, dan di riwayat lain sekitar 350 orang.
50
Pekerjaan besar selalu membutuhkan waktu yang panjang. Oleh karena itu, jika Antum semua telah memiliki api gelora pada diri Antum semuanya, maka yang harus Antum miliki selanjutnya adalah tangan dingin, ketekunan. Dalam pekerjaan yang panjang itu, sering kali akan banyak pekerjaan yang disertai dengan sorotan media, tidak disertai tepuk tangan, tapi disertai kritik demi kritik, cacian, makian,
dan
seterusnya.
Apa
yang
diperlukan dalam situasi seperti ini? Kita perlu tangan dingin. Pahlawan itu dalam sejarah bukanlah orangorang yang sangat hebat. Bukan. Pahlawanpahlawan yang sebenarnya itu adalah orangorang yang melakukan pekerjaan besar, dalam waktu yang panjang dalam sunyi dan senyap. Sebagaian besar pekerjaan justru diselesaikan dalam diam, tanpa liputan yang dilakukan dalam waktu yang panjang dan terus-menerus. Dan hanya dengan tekad
51
yaNG kuat, pekerjaan yang senyap itu dapat dilaluinya. Saudara sekalian, kita telah mendirikan partai ini dengan modal yang sangat sedikit. Saya ingat tahun 1998, kader kita jumlahnya hanya tiga puluh tiga ribu orang. Itulah modal awal kita mendirikan partai politik. Dan, alhamdulillah, dalam waktu-waktu ini kita telah banyak mendapatkan kemenangan. Saudara sekalian, apa yang membuat semua itu terjadi? Adalah keikhlasan yang akhirnya membuat
kita
memiliki
tangan
dingin.
Tangan dingin yang bisa mengelola situasisituasi sulit. Situasi-situasi
sulit
adalah
situasi
yang
menjadikan cambuk bagi kita untuk berlari lebih cepat. Bisa jadi kita menganggap diri kita tidak bisa berlari kencang, namun dengan situasi ini justru akan membuat kita bisa berlari kencang melebihi yang kita duga sendiri. 52
Yakinkah saudara sekalian bisa berlari lebih kencang? Yakin?
53
Jumlah Tidur Menggambarkan Obsesi (Disampaikan di Bali, Februari 2013)
Kita memiliki waktu dua puluh empat jam, dan pastikan waktu yang kita gunakan untuk tidur sangat sedikit sekali. Karena orang yang bekerja keras, adalah orang yang sedikit waktu tidurnya. Ciri orang pekerja keras adalah seperti yang digambarkan dalam Qur’an, “Lambung mereka tidak bersahabat dengan tempat tidur.” Jumlah jam tidur kita, menggambarkan obsesi yang kita miliki. Jika waktu tidur kita lebih lama dibandingkan waktu kerja kita, itu bukan tanda-tanda kebaikan. Saya mau tanya, Ikhwah semuanya, dalam satu hari Antum tidur berapa jam dalam sehari? Jika Antum menjawab tidur Antum delapan jam sehari, itu terlalu banyak. Kurangi waktu tidur kalian. Saudara
sekalian,
jam
tidur
Anda
menentukan masa depan Antum sekalian. 54
55
Cinta dan Harmoni (Disampaikan di Jawa Tengah, 2013)
Saya ingat sebuah puisi yang di tulis oleh seorang murid dari orang besar, Rumi. Namanya Muhammad Iqbal. Muhammad Iqbal
menulis
puisi
tentang
gurunya,
perhatikan baik-baik teksnya. “Dan napas cintamu, meniup kuncupku, jadi bunga.” Jadi bercerita bahwa cinta itu, membuat kuncup itu merekah, dan di mana-mana cinta itu akan memunculkan berkah. Saya lama memikirkan, apa sebenarnya yang menjadi core value bangsa Indonesia? Apa yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa yang lain di dunia? Dan saya menemukan satu kata, yaitu harmoni. Kita ini adalah bangsa yang ditakdirkan oleh Allah, hidup dari etnis yang sangat beragam, mendiami sebuah wilayah yang terpisah56
pisah, di mana dua pertiganya adalah laut. Banyaknya etnis bangsa Indonesia yang terpisahkan sangat jauh dengan laut, itulah yang
memunculkan
kerinduan.
Tapi
perbedaan yang ekstrim ini membuat kita merindukan persatuan. Jadi, sebelum lahirnya
negara
Indonesia
yang
di
proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, yang terlebih dahulu lahir adalah tekad untuk bersatu. Itulah yang di deklarasikan dalam Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Di sini kita menyadari bahwa Indonesia yang memiliki banyak agama, suku, etnis, mampu hidup bersama dalam satu bangsa. Dan nilai tertinggi di antara nilai-nilai lain yang ada di Indonesia ini adalah harmoni. Ada kehendak bangsa Indonesia untuk bersatu, kehendak bangsa Indonesia untuk damai, kehendak bersama menjadi bangsa yang besar di mana tidak bisa dipecah-belah oleh bangsa lain. Saya pernah menyampaikan dalam sebuah ceramah dan saya beri judul, “Izinkanlah 57
kami menata ulang taman Indonesia.” Saya membayangkan Indonesia ini adalah sebuah taman dan setiap orang adalah sebuah bunga. Dan setiap bunga memiliki warna sendiri. Taman ini akan menjadi indah apabila banyak warna bunga yang ada di dalamnya. Banga ini indah seperti bunga dalam
sebuah
taman.
Jadi
saya
ingin
mengatakan bahwa masyarakat Indonesia ini adalah masyarakat bunga. Dan bunga ini, jika kita ingin memimpinnya dengan baik, tiupkanlah napas cinta ke dalam bunga itu, maka ia akan mekar. Ketika kita meniupkan napas cinta itu, saya tidak akan ada yang bisa menolak tiupan napas cinta itu.
58
Bongkar-Bongkar (Disampaikan di Jawa Tengah, 2013)
Ada satu cara untuk memenangkan sebuah pertarungan berat. Tahu caranya? Cara itu adalah melawan mitos. Mitos apa? Mitos politik. Mitos yang mengatakan bahwa partai Islam tidak bisa memimpin, itu mitos. Bahwa wilayah ini adalah basis fulan, bukan basis PKS, itu mitos. Bagaimana caranya melawan mitos, hanya dengan kata bongkar, bongkar, bongkar! Kenapa saya perlu menekankan kepada Antum melawan mitos ini? Saya ingin mengatakan
kepada
Antum
semuanya,
sebelum kemenangan benar-benar kita raih, maka kita umumkan kemenangan di otak kita
terlebih
dahulu
jauh
sebelum 59
pertarungan dimulai. Kita umumkan dulu kemenangan dalam perasaan kita semuanya. Mindset benari dulu. Sebab lawan itu sebesar apa pun tergantung cara kita mempersepsikannya. Kalau kita menganggap dia besar, ya dia besar. Kalau kita menganggap mereka kecil, maka ia akan mengecil. Maka jika ada yang mengatakan bahwa wilayah ini, wilayah itu adalah basis fulanfulan, maka kita hilangkan dulu mitos itu dari kepala kita. Setelah mitos itu hilang dari otak kita, bersihkan mitos itu dari hati kita juga, maka dengan itu, insyaallah, kemenangan akan ada jalannya. Jangan ragu dan datanglah kepada mereka dan tiupkan napas-napas cinta, maka bungabunga akan mekar, insyaallah .
60
Pasukan Cinta yang Gembira (Disampaikan di Jawa Tengah, 2013)
Ikhwah sekalian, mungkin Antum akan melakukan pekerjaan berat. Namun, ada perkataan seorang pemikir Cina lama. Ia mengatakan, “Kalau kita akan melakukan pekerjaan berat, maka kita akan bekerja sambil bernyanyi.” Artinya ketika walaupun kita melakukan tugas-tugas berat, tapi kita melakukannya dengan hati yang riang. Hal yang sama ketika pasukan muslim berada di Perang Badar. Tahukah Antum semuanya, karunia Allah yang diberikan kepada kaum Muslimin sesaat sebelum perang Badar? Pasukan muslim ditidurkan. Malam hari sebelum Perang Badar berlangsung, hujan rintik-rintik turun dan pasukan muslimin tertidur, tidurnya nyeyak. Mereka tidak memikirkan bahaya yang akan mereka hadapi besok. Dengan tidur itu Allah memberikan
persepsi
kepada
kaum 61
muslimin bahwa musuh yang akan mereka lawan itu tidaklah sebesar yang kamu duga. Mulailah bergerak dengan pasukan cinta. Siapa yang bisa melawan pasukan cinta? Insyaallah, tidak akan ada yang bisa melawan pasukan cinta. Semua kita ayomi, masyarakat kita ayomi, warga masyarakat kita ayomi, itulah yang saya maksud dengan pasukan cinta. Dengan itu kita akan datang menawarkan
sebuah
persahabatan,
persaudaraan dengan semua orang, biar kan mereka lupa kita mereka dari ideologi apa, dari kanan dari kiri itu tidaklah penting, cinta yang membuat kita bersatu, bersahabat dan bersaudara. Biarkan dulu mereka bersama ideologinya tapi mereka bersama kita. Dapatkan dulu simpatinya, kita ubah dulu kemudian cara berpikirnya. Kata ulamaulama dakwah, “Merebut hati lebih diprioritaskan dari pada merebut pikiran.” Jangan dulu berdebat soal pikiran, sebarkan dulu cinta, karena jika sudah cinta maka mereka akan menerima pikiran-pikiran kita. 62
Kata Imam Syafii, apabila ada cinta dalam dirinya, maka akan hilang daya kritis dalam dirinya. Begitu kita cinta sama orang yang jelek-jelek pun kita pandang bagus. Saya
membayangkan
setiap
Antum
semuanya mempunyai daftar nama-nama tetangga dan warga di sekitar Antum semuanya, datang kepada mereka satupersatu, jabat tangannya baik-baik, lihat matanya baik-baik, sebarkan napas cinta kepada
mereka,
alirkan
cinta
kepada
mereka, maka mereka akan berubah.
63
Tafsir Kemenangan (Disampaikan di DKI Jakarta, 2013)
Dalam menghadapi sebuah pertarungan, kita pada akhirnya harus menerima sebuah fakta: hanya ada dua kemungkinan, yaitu menang atau kalah. Dan kemenangan selalu dipergilirkan. Jika ada sebuah kemenangan, maka akan banyak tafsir atas kemenangan itu. Tapi, Ikhwah sekalian, kita memiliki sebuah kaidah dalam menyikapi sebuah kemenangan, kaidah dalam menafsirkan kemenangan. Dan tafsir kemenangan itu pada dasarnya ada dua. Yang pertama tafsir syar ’ i, dan yang kedua adalah tafsir akal. Adapun tafsir syar’i dari kemenangan adalah bahwa kemenangan itu datangnya dari Allah swt. Kemenangan adalah bagian dari takdir Allah yang diberlakukannya kepada umat. Yang
kedua,
Allah
juga
memberikan 64
penjelasan-penjelasan yang logis untuk takdir yang diberlakukannya. Jika Allah memberikan kemenangan, maka ada alasanalasan logis kenapa kemenangan itu datang. Itulah yang disebut dengan tafsir akal. Jadi, kemenangan adalah karunia yang diberikan oleh Allah kepada orang-orang yang beriman dengan soliditas, persaudaraan, dan kerja keras yang telah ia lakukan semuanya. Dari tafsir akal ini kita jadi bisa menjelaskan kenapa kita mendapatkan kemenangan, yaitu melalui ikhtiar manusiawi. Usahausaha manusiawi atas kemenangan itu. Namun, Ikhwah sekalian, akar dari semua itu adalah, Allahlah yang menginginkan kita mendapatkan kemenangan itu, insyaallah.
65
Sumber Pidato Politik Perdana Presiden PKS Muhammad Anis Matta https://www.youtube.com/watch?v=DL_xG MLcStE Taujih Anis Matta 3 Februari 2013 Konsolidasi Kader Jawa Barat di Bandung https://www.youtube.com/watch?v=TpKWR ameWNE Taujih Anis Matta - Konsolidasi Kader Sumatera Utara https://www.youtube.com/watch?v=2WbbS E0TZek&t=1297s Pidato presiden PKS anis matta di DIY https://www.youtube.com/watch?v=GUpbX Dy4lE4&t=226s Orasi Anis Matta di Jawa Tengah https://www.youtube.com/watch?v=ke_ife wjkXU
66