BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Infeks Infeksii Nosokom Nosokomial ial atau infeksi infeksi rumah rumah sakit sakit,, Healthcare Associated Infection (HAIs)
yang yang saat saat ini disebut disebut sebagai sebagai
yaitu yaitu infeks infeksii berhub berhubunga ungan n
dengan dengan asuhan asuhan
pelayanan kesehatan, merupakan masalah serius bagi semua institusi pelayanan kesehatan di seluruh dunia, baik di negara yang sudah maju maupun yang sedang berkembang. Menurut Menurut data data WHO sekitar sekitar 3 % !" % atau atau rata rata # % terjadi terjadi infeks infeksii di insti institus tusii pelayanan kesehatan. $ejadian infeksi ini dapat menghambat proses penyembuhan dan pemulihan pasien, bahkan dapat menimbulkan peningkatan morbiditas , mortalitas, dan memper memperpanj panjang ang lama lama hari hari raat, raat, sehi sehingg nggaa biaya biaya meningka meningkatt
dan akhir akhirnya nya
mutu mutu
pelayanan di institusi pelayanan kesehatan akan menurun. &ak dipungkiri lagi untuk masa yang akan datang akan dapat timbul tuntutan hukum bagi institusi pelayanan kesehatan. Inst Instit itus usii
pela pelaya yanan nan kese keseha hata tan n
sela selain in memb member erik ikan an pelay pelayan anan an kurat kuratif if dan dan
rehabilitat rehabilitatif if juga memberikan memberikan pelayanan pre'entif pre'entif dan promotif. promotif. (elayanan pre'entif pre'entif harus menjadi perhatian bagi seluruh pemberi pelayanan kesehatan dimana saja dan kapan saja saja pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan diberi diberikan kan.. sehing sehingga ga kejadi kejadian an infeks infeksii sehubu sehubungan ngan dengan dengan pelayanan kesehatan dapat di)egah atau diminimalkan Oleh karena hal tersebut tersebut diatas sudah saatnya saatnya semua institusi institusi pelayanan kesehatan harus melaksanakan melaksanakan program program pen)egahan dan pengendalian pengendalian infeksi infeksi nosokomial nosokomial
atau H*Is. H*Is.
+alah satu satu program pen)egahan dan pengendalian infeksi nosokomial atau H*Is H*Is adalah pelatihan dan pendidikan . ntuk itu (erhimpunan (engendalian Infeksi Indonesia sebagai suatu organisasi profesi dibidang pelayanan kesehatan sesuai dengan misinya mengadakan pelatihan (en)egahan dan (engendalian Infeksi Infeksi di Institusi (elayanan $esehatan.
TUJUAN PELATIHAN PELATIHAN
&ujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tenaga pemberi pelayanan kesehatan tentang bagaimana pen)egahan dan pengendalian infeksi nosokomial atau H*Is dilasanakan., sehingga infeksi dapat di)egah atau diminimalkan.
"
SASARAN PELATIHAN
+emua +emua staf staf ruma rumah h saki sakitt , kom komit itee
dan dan tim tim (en)e (en)ega gahan han dan (enge (engenda ndali lian an Infe Infeks ksii
,khususnya yang berhubungan langsung dengan pemberian asuhan pelayanan kesehatan
!
BAB II KEBIJAKAN KEMENKES DALAM PENCEGAHAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUMAH RUM AH SAKIT DAN FASILITAS FASILITAS PELAY P ELAYA ANAN KESEHATAN KESEHATAN LAINNYA
PENDAHULUAN -umah sakit sebagai salah satu fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan deraj derajat at kese keseha hata tan n masy masyar araka akat. t. Oleh Oleh kare karena na itu itu ruma rumah h saki sakitt ditu ditunt ntut ut untu untuk k dapa dapatt member memberika ikan n pelaya pelayanan nan yang yang profes profesion ional, al, bermut bermutu u sesuai sesuai dengan dengan standar standar yang yang sud sudah ah ditentukan. (asien yang menerima menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan sebagai sebagai pemberi pelayanan kesehatan dan pengunjung serta masyarakat di rumah sakit dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi rumah sakit atau infeksi nosokomial yaitu infeksi yang didapat di rumah sakit. *ngka infeksi nosokomial terus meningkat *l /arado, !0001 men)apai sekitar #% 'ariasi 32!"%1 atau lebih dari ", juta pasien raat inap di rumah sakit seluruh dunia. ntuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi di rumah sakit perlu diterapkan pen)egahan dan pengendalian infeksi ((I1, yaitu kegiatan yang meliputi peren)anaan, pelaksanaan, pembinaan, pengaasan, serta monitoring dan e'aluasi. (en)ega (en)egahan han dan pengenda pengendali lian an infeks infeksii di rumah rumah sakit sakit ((I-+ ((I-+11 sangat sangat penting penting karena merupakan gambaran mutu pelayanan rumah sakit. *palagi akhir2akhir ini mun)ul berbagai penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti Methy)illin +taphylo)o))us *ureus M-+*1, /an)omy)in -esistan)e 4ntero)o))i /-41 dan Multi -esistan)e 5a)teremia M-51 . Wabah atau $ejadian 6uar 5iasa $651 dari penyakit infeksi Nosokomial sulit diperkiraka diperkirakan n timbulny timbulnya, a, sehingga sehingga keaspadaan keaspadaan melalui pen)egahan pen)egahan dan pengendalian pengendalian infeksi perlu terus ditingkatkan.
3
(edoma (edoman n Manaje Manajeria riall (en)ega (en)egahan han dan (engenda (engendali lian an Infeks Infeksii di -umah -umah +akit +akit merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat penting untuk mendapat dukungan dan komitmen dari pimpinan rumah sakit dan seluruh petugas pelayanan kesehatan. Tujuan
&ujuan mum 7 Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan lainnya melalui pen)egahan dan pengendalian infeksi di semua departemen 8 unit di rumah sakit, meliputi meliputi kualitas kualitas pelayanan, manajemen risiko, clinical governance, serta kesehatan dan keselamatan kerja.
&ujuan $husus 7 2
+ebagai +ebagai pedoman pedoman bagi 9irekt 9irektur ur -umah -umah +akit +akit dalam dalam memb membent entuk uk org organi anisas sasi, i, menyusun uraian tugas, program, eenang dan tanggung jaab se)ara jelas.
2
Mengger Menggerakka akkan n segala segala sumber sumber daya daya yang ada di di rumah rumah sakit sakit se)ar se)araa efekti efektiff dan efisien dalam pelaksanaan ((I.
2
Menu Menuru runk nkan an ang angka ka kej kejad adia ian n infe infeks ksii
noso nosoko komi mial al
di rum rumah ah sak sakit it se) se)ar araa
bermakna. 2
Memant Memantau au dan dan menge menge'al 'aluas uasii pela pelaksa ksanaa naan n progr program am ((I
Sasaran
(impinan, (engambil $ebijakan di -umah +akit dan (etugas (elayanan $esehatan di rumah sakit tanpa ke)uali. Kebijakan dan dasar !k!" /isi, /isi, misi dan tujuan dari pen)egahan dan pengendalian infeksi di rumah rumah sakit merupakan bagian dari 'isi, misi, tujuan rumah sakit itu sendiri. (en)egahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit juga merupakan bagian dari penerapan standar pelayanan rumah
sakit sehingga keberhasilannya dapat ditampilkan untuk kelengkapan akreditasi rumah sakit . Kebijakan
".
+em +emua -umah +akit dan :asilitas (elayanan nan $esehatan lainny nnya haru arus melaksanakan pen)egahan dan pengendalian infeksi ((I1.
!.
(elak (elaksa sana naan an ((I ((I yg dima dimaks ksud ud ses sesuai uai denga dengan n (edom (edoman an Man Manaj ajer eria iall (en (en)e )egah gahan an dan (engend (engendali alian an Infeks Infeksii di -umah -umah +akit +akit dan :asili :asilitas tas (elay (elayanan anan $eseha $esehatan tan 6ainnya 6ainnya dan pedoman pedoman ((I lainnya yang dikeluarkan dikeluarkan oleh 9epartemen 9epartemen $esehatan -I.
3.
9ir 9irekt ektur rum rumah sakit akit mem membent bentuk uk $omit $omitee (en) (en)eg egah ahan an dan (enge (engend ndal aliian Infeks Infeksii $((I $((I11 dan &im &im (en)ega (en)egahan han dan (engenda (engendali lian an Infeks Infeksii &((I1 &((I1 yang yang langsung berada dibaah koordinasi direktur.
.
$om $omite ite dan dan &im ((I mem mempuny punyai ai tuga tugass, fung fungsi si dan dan kee keena nang ngan an yang yang jel jelas sesuai sesuai dengan dengan (edoman (edoman Manaje Manajeria riall (en)eg (en)egahan ahan dan (engend (engendali alian an Infeks Infeksii di -umah +akit dan :asilitas (elayanan $esehatan 6ainnya yang dikeluarkan oleh 9epartemen $esehatan -I.
5.
ntuk lan)arnya kegiatan (en)egahan dan (engendalian Infeksi, maka setiap rumah rumah sakit sakit dan :asil :asilita itass (elay (elayanan anan keseha kesehatan tan lainny lainnyaa ajib ajib memili memiliki ki I(;N I(;N (Infection Prevention and Control Nurse) purna aktu.
Dasar Huku
". ndang ndang2n 2ndang dang Nomor Nomor !3 &ahun &ahun "##! tentan tentang g $esehat $esehatan an 6emba 6embaran ran Negara Negara &ahun &ahun "##! Nomor "00, &ambahan 6embaran Negara Nomor 3#<1. !. ndang ndang2n 2ndang dang Nomor Nomor !# tahun tahun !00 tentang tentang (rakti (raktik k $edokt $edoktera eran n 6emba 6embaran ran Negara -I &ahun &ahun !00 Nomor ""=, &ambahan &ambahan 6embaran Negara -I Nomor 3"1. 3. $eputusan $eputusan (residen (residen -epublik -epublik Indonesia Indonesia Nomor Nomor 0 &ahun &ahun !00" tentang tentang (edoman (edoman $elembagaan dan (engelolaan -umah +akit.
<
. (eraturan
Menteri
$esehatan
-epublik
Indonesia
Nomor
"<#b8Menkes8+$8(er8II8"#>> tentang -umah +akit. <. (eraturan (eraturan Menteri Menteri $esehatan $esehatan -epublik Indonesia Indonesia Nomor Nomor #>=8Menkes8(er #>=8Menkes8(er8?I8 8?I8"##! "##! tentang (ersyaratan $esehatan 6ingkungan -umah +akit. =. (eraturan
Menteri
$esehatan
-epublik
Indonesia
Nomor
"<@<8 "<@ <8Me Menk nkes es8( 8(er er8? 8?I8 I8!0 !00< 0< tent tentang ang Orga Organi nisa sasi si dan dan &ata $erj $erjaa 9epa 9epart rtem emen en $esehatan. @. $eputusan
Menteri
$esehatan
-epublik
Indonesia
Nomor
"3338Menkes8+$8?II8"### tentang +tandar (elayanan -umah +akit. !alsa"a# $an Tujuan Tujuan
$egiatan pen)egahan dan pengendalian infeksi infeksi di -umah +akit merupakan suatu standar standar mutu pelayanan dan penting bagi pasien, petugas kesehatan maupun pengunjung rumah sakit, serta serta masyarakat masyarakat sekitar rumah sakit. (engendalian infeksi harus dilaksanakan oleh semua petugas pelayanan pelayanan yang berada di -umah +akit untuk melindungi pasien, petugas kesehatan dan pengunjung dari kejadian infeksi dengan memperhatikan cost effectiveness.
$riteria (endukung ".
*da *da pedo pedom man ten tenttang ang ((I ((I di -um -umah ah +ak +akit it yang ang meli melipu putti tuju tujuan an,, sas sasaran aran,, program, kebijakan, struktur organisasi, uraian tugas $omite dan &im ((I.
!.
&erdap rdapat at )ak )akupa upan n kegi kegiat atan an ter tertu tuli liss meng mengen enai ai pro progr gram am ((I ((I mem memuat uat penga pengatu tura ran n tent tentan ang g pen)e pen)ega gaha han n
infe infeks ksii noso nosokom komia ial, l, keas keaspad padaa aan n isol isolas asi, i, sur' sur'ei eila lans ns,,
pendidikan dan latihan, kebijakan penggunaan antimikroba yang rasional dan kesehatan karyaan. 3.
(ela (elaks ksan anaan aan progr program am ((I ((I dil dilak akuk ukan an e'al e'alua uasi si dan dan tin tindak dak lanj lanjut ut se)a se)ara ra ber berka kala la..
.
$ebi $ebija jakan kan dan dan pros prosed edur ur die die'al 'alua uasi si set setia iap p 3 ti tiga ga11 tahu tahun n untu untuk k dise disemp mpur urna nakan kan..
=
A$inistrasi $an Pengel%laan
(elaksanaan ((I di -umah +akit harus dikelola dan diintegrasikan antara struktural dan fungsional fungsional semua semua departemen departemen 8 instalasi instalasi 8 di'isi 8 unit di -umah +akit sesuai sesuai dengan falsafah dan tujuan ((I.
$riteria pendukung 7 ". *da kebijak kebijakan an pimpinan pimpinan rumah rumah sakit sakit untuk membent membentuk uk pengel pengelola ola kegiata kegiatan n ((I yang terdiri dari $omite dan &im ((I di -umah +akit, $omite ((I bertanggung jaab langsung kepada 9irektur !. &im &im ((I bertanggung bertanggung jaab langsung langsung kepada kepada $omit $omitee ((I, se)ara se)ara fungsiona fungsionall dan bertanggung
jaab
kepada
direktur8
kepala
bidang
keperaatan
se)ara
profesional. 3. &im &im ((I bekerja bekerja se)ara se)ara purna purna aktu aktu dengan jabatan jabatan fungsiona fungsional. l. . (engelola (engelola ((I melibat melibatkan kan departemen departemen 8 instalas instalasii 8 di'isi di'isi 8 unit yang yang ada di rumah rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. <. *da kebijak kebijakan an tentang tentang tugas, tugas, tanggun tanggung g jaab dan keenang keenangan an pengelola pengelola ((I di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. &rganisasi Pen'ega#an $an Pengen$alian In"eksi
Organisasi (en)egahan dan (engendalian Infeksi ((I1 disusun agar dapat men)apai 'isi, misi dan tujuan dari penyelenggaraan ((I. ((I dibentuk berdasarkan kaidah organisasi yang miskin struktur dan kaya fungsi dan dapat menyelenggarakan tugas, eenang dan tanggung jaab se)ara efektif dan efisien. 4fektif dimaksud agar sumber daya yang ada di rumah sakit dapat dimanfaatkan se)ara optimal.
@
Pi(inan $an Sta"
(impinan dan petugas kesehatan dalam $omite dan &im ((I diberi keenangan dalam menjalankan program dan menentukan sikap pen)egahan dan pengendalian infeksi. ".
$omite (( ((I terdiri da dari $e $etua, +e +ekretaris da dan *nggota. *nggota terdiri dari7
9okter akil dari tiap +M: +taf Medis :ungsional1.
9okter Mikrobiologi 8 (atologi $linik.
6aboratorium.
:armasi.
(era (eraa att ((I 8 IPCN (Infection Prevention and Control Nurse), juga duduk seagai sekretaris !omite PPI
C""# $aundry.
Instalasi (emeliharaan +arana -umah +akit I(+2-+1.
+anitasi.
AiBi.
House kee%ing.
$3 $esehatan dan $eselamatan $erja1.
!.
&im ((I terdiri dari (eraat ((I I IPCN .
3.
untuk tiap "00 IPCN bekerja purna aktu, dengan ratio " satu1 IPCN untuk 2"<01 tempat tidur di rumah sakit.
.
9alam bekerja I(;N dibantu beberapa IPC$N Infection Infection Prevention and dari tiap tiap nit nit,, dala dalam m hal hal ini ini adal adalah ah mana manajer jer ruan ruanga gan8 n8 Contr Control ol $ink $ink Nurse Nurse1 dari instruktur klinik
>
<.
$omite ((I beranggotakan dokter, peraat dan tenaga non medik merupakan perakilan dari seluruh nit.
5agan struktur DIREKTUR UTAMA UTAMA / DIREKTUR
DIREKTORAT
KOMITE PPI
DIREKTORAT
DIREKTORAT
TIM PPI
Uraian Tugas Direktur Rua# Sakit
". Membentuk Membentuk $omite $omite ((I -umah +akit dengan +urat $eputusan. $eputusan. !. 5ert 5ertan angg ggun ung g jaa jaab b dan dan memi memili liki ki komi komitm tmen en yang ang ting tinggi gi terh terhad adap ap penyelenggaraan upaya pen)egahan dan pengendalian infeksi nosokomial. 3. 5ertan 5ertanggun ggung g jaab jaab terhad terhadap ap tersed tersedian ianya ya fasili fasilitas tas sarana sarana dan prasar prasarana ana termasuk anggaran yang dibutuhkan. . Menent Menentuka ukan n kebija kebijakan kan pen)ega pen)egahan han dan pengend pengendali alian an infeks infeksii nos nosokom okomial ial,, atas masukan dari $omite8&IM ((I <. Meng Mengada adaka kan n e'al e'aluas uasii kebi kebija jaka kan n pen)e pen)ega gaha han n dan dan penge pengend ndal alia ian n infe infeks ksii nosokomial berdasarkan berdasarkan rekomendasi8 saran dari $omite ((I . =. Mengadakan Mengadakan e'aluasi e'aluasi kebijakan kebijakan pemakaian pemakaian antibi antibiotika otika yang rasional rasional dan )airan )airan disinfektan disinfektan di rumah sakit sakit berdasarkan berdasarkan
rekomendasi rekomendasi8sara 8saran n dari
$omite8&im $omite8&im ((I .
#
@. 9apat menutup menutup suatu suatu unit peraatan peraatan atau atau instalasi instalasi yang yang dianggap dianggap potensial potensial menularkan penyakit untuk beberapa aktu sesuai kebutuhan berdasarkan rekomendasi8saran dari $omite& PPI . >. Menges Mengesahk ahkan an +O( +O( untuk untuk ((I ((I .
K%ite PPI Kriteria Angg%ta K%ite PPI )
a. Mempunyai minat dalam ((I. b. (ernah mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar ((I. Tugas $an Tanggung Ja*ab K%ite PPI )
". 5ersam 5ersamaa &im &im ((I memb membuat uat dan dan menge'al menge'aluas uasii kebijak kebijakan an ((I . !. 5ersam 5ersamaa &im ((I melaksa melaksanaka nakan n sos sosial ialisa isasi si kebijak kebijakan an ((I, agar kebijak kebijakan an dapat dipahami dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit. 3. 5ers 5ersam amaa &im &im ((I memb membuat uat +O( +O( ((I ((I . . 5ersam 5ersamaa &im &im ((I menyusun menyusun dan menge' menge'alu aluasi asi pelaks pelaksanaa anaan n program program ((I dan program pelatihan dan pendidikan ((I . <. 5ers 5ersam amaa
&im &im ((I ((I
mela melakuk kukan an in'es in'esti tiga gasi si masa masala lah h ata atau u $65 $65 infe infeks ksii
nosokomial. =. 5ers ersama
&im
((I member beri
usulan
unt untuk
menge ngemban bangka gkan
dan
meningkatkan )ara pen)egahan dan pengendalian infeksi. @. 5ers 5ersam amaa &im &im
((I mem member berii konsul konsulta tasi si petug petugas as keseh kesehat atan an rumah rumah sakit sakit
dalam ((I . >. 5ers 5ersam amaa &im &im ((I ((I meng mengus usul ulkan kan pengad pengadaa aan n alat alat dan bahan bahan yang yang sesu sesuai ai dengan prinsip ((I dan aman bagi yang menggunakan. #. 5ersam 5ersamaa &im ((I mengi mengident dentifi ifikas kasii temuan temuan di lapangan lapangan dan mengus mengusulka ulkan n pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia +9M1 rumah sakit dalam ((I.
"0
"0. "0. 5ers 5ersam amaa &im &im ((I mela melaku kuka kan n perte pertemu muan an berka berkala la,, term termas asuk uk e'al e'alua uasi si kebijakan. "". Menerima laporan dari &im &im ((I dan membuat membuat laporan kepada 9irektur. "!. 5erkoordina 5erkoordinasi si dengan dengan nit terkait terkait lain. lain. "3. Memb Memberi erika kan n usul usulan an8r 8rek ekom omen endas dasii kepad kepadaa 9ire 9irekt ktur ur untu untuk k pemaka pemakaia ian n antibiotik antibiotikaa yang rasional rasional di rumah sakit berdasarkan berdasarkan hasil pantauan pantauan kuman dan resistensinya terhadap antibiotika dan menyebar2luaskan data resistensi antibiotika. ". 5ersama 5ersama &im &im ((I menyusun kebijakan kebijakan $esehatan $esehatan dan $eselamata $eselamatan n $erja $aryaan$31. "<. &urut &urut menyusun menyusun kebijakan kebijakan clinical governance dan %atient safety. "=. 5ersaa 5ersaama ma &im &im ((I mengem mengembang bangkan kan,, mengim mengimplem plement entasi asikan kan dan se)ara se)ara periodik mengkaji kembali ren)ana
manajemen
((I
apakah telah
sesuai kebijakan manajemen rumah sakit. "@. 5ersaa 5ersaama ma &im &im ((I memberika memberikan n masuka masukan n yang yang menya menyangku ngkutt kon konstr struks uksii bangunan dan pengadaan alat dan bahan kesehatan, reno'asi ruangan, )ara pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsip ((I. ">. Menen Menentu tukan kan sika sikap p penut penutupa upan n ruan ruanga gan n raa raatt bila bila dipe diperl rluk ukan an kare karena na potensial menyebarkan infeksi. "#. 5ersam 5ersamaa &im &im ((I melakuk melakukan an pengaa pengaasan san terhada terhadap p tindaka tindakan2t n2tind indaka akan n yang menyimpang dari standar prosedur 8 monitoring sur'eilans proses. !0. 5erssama 5erssama &im &im ((I melakukan in'estigasi in'estigasi,, menetapkan dan melaksanakan melaksanakan penanggulangan infeksi bila ada kejadian luar biasa $651 . !". $omi $omite te ((I ((I
bert bertan anggu ggung ng ja jaab ab ter terhad hadap ap pel pelak aksa sana naan an ((I ((I
kepad kepadaa
9irektur . *.3. IPC& ' Infection Prevention Prevention and Control &fficer
""
IPCO ) Kriteria IPCO )
". *hli atau dokter yang mempunyai mempunyai minat minat dalam ((I. !. Mengik Mengikuti uti pendi pendidik dikan an dan pelati pelatihan han dasar dasar ((I. ((I. 3. Memi Memili liki ki kemam kemampu puan an leadershi%. Tugas IPCO Tugas IPCO ) )
". 5erkontrib 5erkontribusi usi dalam dalam diagnosis diagnosis dan terapi terapi infeksi infeksi yang yang benar. benar. !. &urut &urut menyusun menyusun pedoman pedoman penggunaan penggunaan antimi antimikroba kroba yang yang rasional rasional . 3. Meng Mengid iden enti tifi fikas kasii dan mela melapor porkan kan kuma kuman n patog patogen en dan dan pola pola resi resist stens ensii antibiotika. . 5eke 5ekerj rjas asam amaa deng dengan an I(;N I(;N memo memoni nito torr kegi kegiat atan an sur' sur'ei eila lans ns infe infeks ksii dan dan mendeteksi serta menyelidiki $65. <. Mem Membimb bimbin ing g dan dan menga engaja jark rkan an prak prakte tek k dan dan pros prosed edur ur ((I ((I
yang ang
berhubungan dengan prosedur terapi. =. &urut &urut memonitor memonitor )ara )ara petugas petugas kesehatan kesehatan bekerja bekerja dalam meraat meraat pasien. pasien. @. &urut &urut membantu membantu semua semua petugas kesehata kesehatan n untuk memahami memahami pengendali pengendalian an infeksi.
IPCN (Infection (Infection Prevention Prevention and Control Nurse) Nurse)
$riteria &im ((I 8 IPCN 7 ". (eraat (eraat dengan dengan pendidikan pendidikan min min 93 dan sertif sertifikasi ikasi ((I ((I dan I(;N. I(;N. !. Memiliki Memiliki komitm komitmen en dibidang dibidang dan pen)egaha pen)egahan n dan pengendali pengendalian an infeksi. infeksi. 3. Memiliki Memiliki pengalaman pengalaman sebagai sebagai $epala -uangan -uangan atau atau setara. setara. . Memi Memili liki ki kema kemamp mpua uan n kepe kepemi mim mpina pinan, n, ino' ino'at atif if , per) per)at ataa diri diri,, suka suka menolong, menolong, rasional, rasional, mature, mengembangkan diri, berkomunikasi efektif, bertanggung jaab
"!
<. 5ekerj 5ekerjaa purna aktu, aktu, dengan jabatan jabatan fungsi fungsiona onall dan diseta disetarak rakan an dengan senior manejer peraat
&ugas dan &anggung Caab &im ((I 8 IPCN 7 ". Mengun Mengunjung jungii ruangan ruangan setiap setiap hari untuk untuk memonit memonitor or kejadia kejadian n infeks infeksii yang terjadi di unit2 unit peraatan. !. Memonitor Memonitor pelaksanaaan pelaksanaaan ((I, penerapan penerapan +O(, +O(, keaspadaan keaspadaan isolasi, isolasi, 3. Melaks Melaksana anakan kan sur'eil sur'eilans ans infeksi infeksi,po ,pola la kuman, kuman, kejadian kejadian luka tusuk jarum jarum dan melaporkan kepada $omite ((I. . 5ersama 5ersama $omite $omite ((I melakuk melakukan an pelatihan pelatihan petugas petugas kesehatan kesehatan tentang tentang ((I <. 5ersam 5ersamaa $omite $omite ((I melakukan melakukan in'est in'estiga igasi si terhada terhadap p $65 dan bersama2 bersama2 sama $omite ((I memperbaiki kesalahan yang terjadi. =. Memo Memoni nito torr kese keseha hata tan n petu petuga gass kese keseha hata tan n untu untuk k men) men)eg egah ah penu penula lara ran n infeksi dari petugas kesehatan ke pasien atau a tau sebaliknya. @. 5ersam 5ersamaa $omite $omite menganj menganjurk urkan an prosedur prosedur isolas isolasii dan memberi memberi konsult konsultasi asi pengendalian infeksi yang diperlukan pada kasus yang terjadi di rumah sakit. >. Mela Melaks ksaa aana naka kan n *udit udit terh terhada adap p penat penatal alaks aksana anaan an (enge (engend ndal alia ian n Infe Infeks ksii termasuk terhadap limbah, laundry, giBi, kelengkapan fasilitas ((I dengan mengunakan daftar tilik. #. Memo Memonit nitor or kese kesehat hatan an ling lingkun kunga gan. n. "0. Memonitor Memonitor terhadap terhadap pengendalian pengendalian penggunaan antibiotika antibiotika yang rasional. rasional. "". "". Mende Mendesa sain in,, mela melaks ksana anaka kan, n, memo memoni nito torr dan dan meng menge'a e'alu luas asii sur' sur'ei eila lans ns infeksi yang terjadi .
"3
"!. Memberikan Memberikan moti'asi moti'asi dan teguran teguran tentang pelaksanaa pelaksanaan n kepatuhan ((I . "3. Membuat Membuat laporan laporan sur'eilans sur'eilans dan melaporkan melaporkan ke $omite $omite ((I. ". 5ersama 5ersama $omite $omite ((I memberikan memberikan saran disain disain ruangan rumah sakit sakit agar sesuai dengan prinsip ((I. "<. Meningkatka Meningkatkan n kesadaran pasien pasien dan pengunjung rumah rumah sakit tentang tentang ((I "=. Memberikan Memberikan penyuluhan penyuluhan bagi petugas petugas kesehatan, kesehatan, pengunjung pengunjung dan keluarga tentang ((I . "@. +ebagai +ebagai koordinator koordinator antara departemen departemen 8 unit untuk mendeteksi, mendeteksi, men)egah dan mengendalikan infeksi . ">. &im &im ((I 8 I(;N bertanggung bertanggung jaab jaab terhadap terhadap pelaksanaan pelaksanaan ((I -+C(9 -+C(9 H$ kepada $omite ((I .
IPCLN (Infection (Infection Prevention Prevention and Control Control Link Nurse) Nurse)
Kriteria Pelaksana PPIRS + IPCLN + IPCLN ) )
". (eraat (eraat dengan dengan pendidikan pendidikan min min 93 dan dan sertifi sertifikasi kasi ((I. ((I. !. Memiliki Memiliki komitmen komitmen di bidang pengendalian pengendalian infeksi. infeksi. 3. Memili Memiliki ki kemam kemampua puan n kepemim kepemimpina pinan n
Tugas Pelaksana PPIRS+ IPCLN PPIRS+ IPCLN ) )
I(;6N sebagai peraat pelaksana harian 8 penghubung yang bertugas 7 ". Mengisi Mengisi dan mengumpulk mengumpulkan an formulir formulir sur'eil sur'eilans ans setiap setiap pasien pasien di unit raat raat inap inap masing masing2ma 2masin sing, g, kemudi kemudian an menyer menyerahka ahkan2ny n2nyaa kepada kepada I(;N I(;N ketika ketika pasien pulang.
"
!. Memb Member erik ikan an mo moti ti'a 'asi si dan dan tegu tegura ran n tent tentan ang g pela pelaks ksan anaa aan n kepa kepatu tuha han n pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit raatnya masing2 masing. 3. Memb Member erit itah ahuk ukan an kepa kepada da I(;N I(;N apabil apabilaa ada ke)uri ke)urigaan gaan adanya adanya infeks infeksii nosokomial pada pasien. . 5erkoordina 5erkoordinasi si dengan I(;N I(;N saat terjadi terjadi infeksi infeksi potensi potensial al $65, penyuluhan penyuluhan bagi pengunjung di ruang raat masing2masing, konsultasi prosedur yang harus dijalankan bila belum faham. <. Memo Memoni nito torr kepa kepatu tuha han n petu petuga gass keseha kesehata tan n yang yang lain lain dala dalam m menj menjal alank ankan an +tandar Isolasi.
Sarana $an !asilitas Pela,anan Penunjang (Supporting System)
-.Sarana Kesekretariatan -uangan
+ekretariat dan tenaga sekretaris yang full time.
$omputer,
printer dan internet.
&elepon dan &elepon
:aksimili.
*lat tulis kantor.
. Dukungan /anajeen
9ukungan yang diberikan oleh manajemen berupa 7 a.
(enerb (enerbita itan n +urat +urat $eputu $eputusan san untuk untuk &im &im ((I ((I -+C(9 -+C(9 H$ H$
b. *nggaran atau dana untuk kegiatan 7
(endidikan dan (elatihan 9iklat1.
(engadaan fasilitas pelayanan penunjang.
ntuk pelaksanaan program, monitoring, e'aluasi, laporan dan rapat rutin.
"<
0
Insentif 8 &unjangan 8 eard untuk untuk $omite dan &im ((I-+.
Kebijakan $an Stan$ar &(erasi%nal Pr%se$ur
$ebijakan dan +tandar Operasional (rosedur yang perlu dipersiapkan oleh rumah sakit adalah 7 -.
Kebijakan /anajeen
a. *da kebijakan keaspadaan standar b. *da kebijakan tentang pengembangan +9M dalam ((I. ). *da *da kebij kebijak akan an tent tentang ang pengada pengadaan an baha bahan n dan dan alat alat yang yang meli melibat batka kan n tim ((I. d. *da kebijak kebijakan an tentang tentang penggunaan penggunaan antibiot antibiotik ik yang yang rasional rasional.. e. *da kebija kebijakan kan tenta tentang ng pelaksa pelaksanaa naan n sur'eil sur'eilens ens.. f. *da keb kebijakan kan tentang pemeli eliharaa araan n fisik dan sarana yang melibatkan tim ((I. g. *da kebij kebijakan akan tent tentang ang keseh kesehata atan n karyaan karyaan.. h. *da *da kebij kebijak akan an pena penanga ngana nan n $65. $65. i. *da *da kebi kebija jakan kan penem penempa pata tan n pasie pasien. n. j.
*da kebijakan upaya pen)egahan infeksi I6O, I*9(, I*9(, I+$, (neumonia, *AP *AP .
.
Kebijakan Teknis
*da +O( tentang keaspadaan standar yang meliputi 2
*da +O( +O( )u)i )u)i tanga angan, n,pe peng nggu guna naan an alat alat peli pelind ndun ung g diri diri *(91 *(91,, pembersihan, disinfeksi, sterilisasi, sterilisasi, penanganan limbah, pengendalian p engendalian ling lingkun kunga gan, n,
pena penanga ngana nan n
line linen, n,
penan penangan ganan an
pera perala lata tan n
pasi pasien en,,
penempatan pasien
Pengebangan $an Pen$i$ikan -. Ti PPI
2
Wajib mengi mengikut kutii pendidik pendidikan an dan pelat pelatiha ihan n dasar dasar dan lanju lanjutt ((I. ((I.
"=
2
Memi Memili liki ki ser serti tifi fika katt pela pelati tiaha ahan n ((I. ((I.
2
Memi Memili liki ki sert sertik ikat at pelat pelatih ihan an I(;N I(;N
2
Meng Mengem emba bangk ngkan an diri diri mengi mengikut kutii semi semina nar, r, lokaka lokakary rya, a, kongr kongres es dan dan sejenisnya.
2
5imbin 5imbingan gan teknis teknis se)ara se)ara berkes berkesina inambu mbunga ngan n.
. Sta" Rua# Sakit
2
+emu +emuaa staf staf -umah -umah +akit +akit harus harus menget mengetahu ahuii prin prinsi sip p pen)eg pen)egah ahan an dan pendalian infeksi.
2
+emua +emua staf staf -umah -umah +aki +akitt yang yang berhubu berhubungan ngan denga dengan n pelay pelayanan anan pasi pasien en harus mengikuti pelatihan ((I.
2
-umah -umah +akit +akit se)ar se)araa berkala berkala mela melakuka kukan n sosiali sosialisas sasii 8 simula simulasi si ((I. ((I.
2
+em +emua kary karya aan an bar baru, maha mahasi sis sa, a, ((9 ((9+
-um -umah +aki +akitt har harus
mendapatkan orientasi ((I. /%nit%ring1 E2aluasi $an Pela(%ran -.
/%nit%ring
2
Monit Mon itori oring ng pelak pelaksan sanaan aan ((I ((I dil dilakuk akukan an oleh oleh I(;N I(;N,, I(;6N I(;6N .
2
Melakuk Melakukan an sur'e sur'eile ilens ns aktif aktif deng dengan an metod metodee target target sur' sur'eil eilens ens.. 9ilaku 9ilakukan kan seti setiap ap hari dalam dalam hal pengump pengumpulan ulan data data memperguna mempergunakan kan check list ,,, ,,, dan melakukan perhitungan insiden rate infeksi setiap bulan
2
*da *da formu formuli lirr kerta kertass kerja kerja88 bantu bantu sur' sur'ei eila lans ns..
!. E2aluasi
0.
2
9ilakuk 9ilakukan an oleh oleh &im &im ((I dengan dengan frek frekuens uensii setia setiap p bulan. bulan.
2
4'al 4' alua uasi si ole oleh h $omi $omite te ((I ((I set setia iap p 3 bul bulan an.. La(%ran
"@
2
Memb Membua uatt lapo lapora ran n tert tertul ulis is kepada kepada 9irekt 9irektur ur 8 Wadir dir (elay (elayana anan n Medi Medik k seti setiap ap bulan.
2
Membua Membuatt 6aporan 6aporan ruti rutin n 7 bulanan bulanan,, 3 bulan, bulan, = bulan, bulan, " tahun tahun,, maupun maupun inside insidenti ntill atau $65.
">
BAB III K&NSEP DASAR PEN3E4AHAN PEN4ENDALIAN IN!EKSI PPI 6 Pen$a#uluan
(enyakit infeksi nosokomial masih merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia, dunia, baik baik di negara negara yang yang sud sudah ah maju maju maupun maupun yang yang sedang sedang berkem berkemban bang g termas termasuk uk Indonesia. Indonesia. Infeksi Infeksi nosokomial berasal dari lingkungan lingkungan rumah sakit Hos%ital Hos%ital ac+uired infection1 9engan berkembangnya sistem pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang
peraatan pasien, sekarang peraatan tidak hanya di rumah sakit saja, melainkan juga di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, bahkan peraatan di rumah (home care1. &indakan medis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang dimaksudkan untuk tujuan peraatan peraatan atau penyembuhan pasien, bila dilakukan dilakukan tidak sesuai sesuai dengan prosedur tindakan tindakan akan berpotensi berpotensi untuk menularkan menularkan penyakit infeksi, infeksi, baik bagi pasien lain atau bahkan pada petugas kesehatan itu sendiri. $arena seringkali tidak bisa se)ara pasti ditentukan ditentukan asal infeksi, maka sekarang sekarang istilah istilah infeksi nosokomial Hos%ital Hos%ital ac+uired digantii dengan dengan istilah istilah baru yaitu yaitu Healthcare-associated infection1 digant Healthcare-associated infections (HAIs) dengan pengertian yang lebih luas tidak hanya di rumah sakit tetapi juga di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Cuga tidak terbatas infeksi pada pasien saja, tetapi juga infeksi pada petugas kesehatan yang didapat pada saat melakukan tindakan peraatan pasien. $husus untuk infeksi yang terjadi atau didapat di rumah sakit, selanjutnya disebut sebagai infeksi rumah rumah sakit atau infeksi infeksi nosokomial Hos%ital Hos%ital infection1.
ntuk men)egah atau meminimalkan terjadinya infeksi nosokomial8H*Is maka dilakukan upaya (en)egahan dan (engendalian Infeksi ((I1.&ujuan ((I untuk men)egah terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit dengan mempertimbangk mempertimbangkan an Cost /fectiveness. ntuk dapat melakukan (en)egahan dan (engendalian Infeksi ((I1, perlu memiliki memiliki pengetahuan mengenai konsep dasar penyakit infeksi maupun pen)egahan dan pengendalian infeksi nosokomial8H*Is.
"#
(ada (ada bab ini akan akan dibaha dibahass mengena mengenaii beberap beberapaa pengert pengertian ian tentan tentang g infeks infeksii dan koloni kolonisa sasi si,, infl inflam amas asi, i, rant rantai ai penul penular aran an peny penyaki akit, t, fakt faktor or risi risiko ko terj terjadi adiny nyaa infe infeks ksii nosokomial H*Is1, )ara penularan penyakit infeksi ,dampak infeksi nosokomial8H*Is, faktor faktor keberhasilan keberhasilan ((I, serta strategi pen)egahan dan pengendalian infeksi. infeksi. Pengertian
". K%l%nis K%l%nisasi) asi) merupakan suatu keadaan dimana ditemukan adanya agen infeksi, dimana dimana organi organisme sme terseb tersebut ut hidup, hidup, tumbuh tumbuh dan berkem berkembang bang biak, biak, tetapi tetapi tanpa tanpa disertai adanya respon imun atau gejala klinik. (ada kolonisasi, tubuh pejamu tidak dalam keadaan suseptibel. (asien atau petugas kesehatan bisa mengalami kolonisasi kolonisasi dengan kuman patogen tanpa menderita menderita sakit, tetapi dapat menularkan menularkan kuman kum an terseb tersebut ut ke orang orang lain. lain. (asien (asien atau atau petuga petugass keseha kesehatan tan terseb tersebut ut dapat dapat bertindak sebagai 73arrier8 . !. 3arrier adalah orang yang mengalami kolonisasi tanpa sakit 3. K%ntainasi *danya mikroorganisme disuatu objek8peralatan . In"eksi) meru merupak pakan an suat suatu u kead keadaan aan dima dimana na dite ditemu muka kan n adany adanyaa agen agen infe infeks ksii organisme1, dimana terdapat respon imun, tetapi tidak disertai gejala klinik. <. Pen,akit merupakan an suatu suatu keadaan keadaan dimana dimana ditemu ditemukan kan adanya adanya agen Pen,akit in"eksi) merupak infeksi organisme1 yang disertai adanya respon imun dan gejala klinik. =. Pen,akit enular atau in"eksius) adalah penyakit infeksi1 tertentu yang dapat berpindah dari satu orang ke orang lain, baik se)ara langsung maupun tidak langsung. @. In"laas merupakan kan bentuk bentuk respon respon tubuh tubuh In"laasii ra$ang ra$ang atau (er$ (er$anga angan n l%kal6) l%kal6) merupa terhadap suatu agen tidak hanya infeksi, dapat berupa trauma, pembedahan atau luka luka bakar1, bakar1, yang yang ditanda ditandaii dengan dengan adanya adanya sakit sakit8ny 8nyeri eri dolor dolor1, 1, panas panas )alor )alor1, 1, kemerahan rubor1, pembengkakan tumor1 dan gangguan fungsi. >. “Systemic Inflammatory Response Syndrome SIRS6) SIRS6) sekumpulan gejala klinik atau kelainan laboratorium yang merupakan respon tubuh inflamasi1 yang bersifat sistem sistemik. ik. $riter $riteria ia +I-+ +I-+ bila bila ditemu ditemukan kan ! atau atau lebih lebih dari dari keadaa keadaan n beriku berikutt 7 "1
!0
hipertermi atau hipotermi atau suhu tubuh yang tidak stabil, !1 takikardi sesuai usia1, 31 takipnoe sesuai usia1, serta 1 leukositosis atau leukopenia sesuai usia1 atau pada hitung jenis leukosit jumlah sel muda batang1 lebih dari "0%. +I-+ dapat disebabkan karena infeksi atau non2infeksi seperti trauma, pembedahan, luka bakar, pankreatitis atau gangguan metabolik. +I-+ yang disebabkan infeksi disebut 7Se(sis8 . #. Infeksi Infeksi nosokomial nosokomial77 Infeksi yang yang terjadi8did terjadi8didapat apat dirumah dirumah sakit atau atau pernah diraat diraat di rumah sakit dalam aktu lebih > jam. "0. “!ealt"care#associated infections 8 HAIs6 ) *n infe)tion o))urring in a patient during the pro)ess of )are in a "ospital or ot"er "ealt"care facility hi)h as not present or in)ubating at the time of admission. &his in)ludes infe)tions a)Duired in the the hosp hospit ital al but but appea appeari ring ng afte afterr dis) dis)ha harg rge, e, and and also also occupational occupational infections infections fa)ility. among staff of the fa)ility. "". Pen'ega#an $an Pengen$alian in"eksi (engendalian (engendalian infeksi nosokomial nosokomial adalah kegiatan yang meliputi meliputi peren)anaan , pelaksanaan dan pengaasan serta pembinaan dalam upaya menurunkan angka kejadian infeksi di rumah sakit
Rantai Penularan
ntu ntuk k mela melaku kuka kan n
tind tindak akan an (en) (en)eg egah ahan an dan dan (eng (engen enda dali lian an Infe Infeks ksii perl perlu u
mengetahui rantai penularan infeksi. *pabila satu mata rantai dapat dihilangkan atau dirusak, maka penularan infeksi dapat di)egah atau dihentikan. $omponen yang diperlukan sehingga terjadi penularan infeksi tersebut adalah7 ". *gen in infeksi (infectious agent) adalah mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi. *gen infeksi dapat berupa bakteri, 'irus, ri)ketsia, jamur dan parasit. *da tiga faktor pada agen penyebab yang mempengaruhi terjadinya infeksi yaitu 7 patogenitas, 'irulensi dan jumlah mikroorganisme. mikroorganisme.
!"
!. -eser'oir -eser'oir atau atau tempat dimana dimana agen infeksi infeksi dapat dapat hidup, hidup, tumbuh, tumbuh, berkembang berkembang biak dan siap siap ditula ditularka rkan n kepada kepada orang orang lain. lain. -eser' -eser'oir oir yang yang paling paling umu umum m adalah adalah manusia, binatang, tumbuh2tumbuhan, tanah, air dan bahan2bahan organik lainnya. (ada orang sehat, permukaan kulit, selaput lendir saluran napas atas, usus dan 'agina merupakan reser'oir yang umum. 3. (intu ke keluar (%ortal of e0it) adalah jalan darimana agen infeksi meninggalkan reser'oir. (intu keluar meliputi saluran pernapasan, saluran pen)ernaan, saluran kemih dan kelamin, kulit dan membrana mukosa, transplasenta dan darah serta )airan tubuh lain. . &rans &ransmi misi si )ara )ara penular penularan1 an1 adalah mekanism mekanismee bagaim bagaimana ana transp transport ort agen infeks infeksii dari reser'oir ke penderita yang suseptibel1. *da beberapa )ara penularan yaitu 7 "1 kontak 7 langsung dan tidak langsung, langsung, !1 droplet, 31 airorne, 1 melalui 'ehiku 'ehikulum lum makanan, makanan, air8minu air8minuman man,, darah1 darah1
dan <1 melalui melalui 'ektor 'ektor biasa biasanya nya
serangga dan binatang pengerat1. <. (intu m as asuk (%orta adalah tempat tempat dimana dimana agen agen infeks infeksii memasu memasuki ki (%ortall of entry) entry) adalah pejamu yang suseptibel1. (intu masuk bisa melalui saluran pernapasan, pen)ernaan, saluran kemih dan kelamin, selaput lendir, serta kulit yang tidak utuh luka1. =. (ejamu (host) yang suseptibel, adalah orang yang tidak memiliki daya tuhun tubuh yang )ukup untuk melaan agen infeksi serta men)egah terjadinya infeksi atau penyakit. :aktor yang khusus dapat mempengaruhi adalah umur, status giBi, status imuni imunisas sasi, i, penyakit penyakit kronis kronis,, luka luka bakar bakar yang yang luas, luas, traum traumaa atau atau pembeda pembedahan han,, pengobatan dengan imunosupresan. :aktor lain yang mungkin berpengaruh adalah jenis kelamin, ras atau etnis tertentu, status ekonomi, gaya hidup, pekerjaan dan herediter
*gen Host8(ejamu -entan
-eser'oar
IN:4$+I !!
&empat Masuk
Metode (enularan
&empat $eluar
4abar -. Skea rantai (enularan (en,akit in"eksi !akt%r Risik% in"eksi n%s%k%ial+ “!ealt"care#associated infections 8 HAIs6
E
Uur 7 neonatus dan lansia lebih rentan.
E
Status iun ,ang ren$a#+terganggu ren$a#+terganggu iun%9k%(r%ais6 iun%9k%(r%ais6 7 penderita dengan
penyakit kronik, penderita keganasan, obat2obat imunosupresan. E
Interu(si barier anat%is )
2
$atete $ateterr urin urin 7 mening meningkatk katkan an kejadi kejadian an infek infeksi si salur saluran an kemih kemih I+$1 I+$1..
2
(ros (rosed edur ur opera operasi si 7 dapat dapat menye menyebab babkan kan infeks infeksii luka luka operas operasii I6O I6O11 atau surgical site infection ++I1.
2
Intu Intuba basi si pern pernap apas asan an 7 menin eningk gkat atka kan n keja kejadi dian an 7 /entil ntilat ator or *ss sso) o)ia iate ted d Infe)tion ( /*(1. /*(1.
E
E
2
$anul $anulaa 'ena 'ena sen sentr tral al dapa dapatt men menim imbul bulka kan n , 1lood "tream Infection 5+I1.
2
6uka 6u ka baka bakarr dan dan trau traum ma.
I(lantasi ben$a asing )
2
indelling catheter
2
surgical suture material
2
cereros%inal cereros%inal fluid shunts
2
valvular ' vascular %rostheses
pemakaian antibiotika antibiotika yang tidak bijaksana bijaksana Peruba Peruba#an #an ikr%"l% ikr%"l%ra ra n%ral n%ral ) pemakaian menyebabkan timbulnya kuman yang resisten terhadap berbagai antimikroba.
Pen'ega#an $an Pengen$alian In"eksi
!3
(roses terjadinya infeksi bergantung kepada interaksi antara suseptibilitas pejamu, agen infeksi patogenitas, 'irulensi dan dosis1 serta )ara penularan. Identifikasi faktor risiko pada pejamu dan pengendalian terhadap infeksi tertentu dapat mengurangi insiden terjadinya infeksi nosokomial8H*Is1, baik pada pasien ataupun pada petugas kesehatan. Strategi Pen'ega#an $an Pengen$alian In"eksi ter$iri $ari )
". (eni (ening ngka kata tan n daya daya taha tahan n peja pejamu mu.. 9aya 9aya taha tahan n peja pejamu mu dapat dapat meni mening ngka katt denga dengan n pemberian imunisasi aktif )ontoh 'aksinasi Hepatitis 51, atau pemberian imunisasi pasif imunoglobulin1. (romosi kesehatan se)ara umum termasuk nutrisi yang adekuat akan meningkatkan daya tahan tubuh. !. Inakti'asi Inakti'asi agen agen penyebab penyebab infeksi. infeksi. Inakti'asi Inakti'asi agen agen infeksi infeksi dapat dilakuka dilakukan n dengan meto metode de fisi fisik k maup maupun un kimi kimia ai. i. ;ont ;ontoh oh meto metode de fisi fisik k adal adalah ah pema pemana nasa san n (asteurisasi atau +terilisasi1 dan memasak makanan seperlunya. Metode kimiai termasuk termasuk klorinasi klorinasi air, disinfeksi disinfeksi peralatan peralatan dan lingkungan, lingkungan, serta serta penggunaan penggunaan antibiotika. 3. Memu Memutu tuss rant rantai ai penu penula lara ran. n. Hal Hal ini ini meru merupa pakan kan )ara )ara yang yang palin paling g mu muda dah h untu untuk k men)egah penularan penyakit infeksi, tetapi hasilnya sangat bergantung kepada ketaatan petugas dalam melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan. &indakan pen)egahan ini telah disusun dalam suatu Isolation Precautions $easpadaan Isol Isolas asi1 i1 yang yang terd terdir irii dari dari dua dua pila pilar8 r8ti tingk ngkat atan an yait yaitu u "tandard "tandard Precauti Precautions ons $easpadaan
+tandar85aku1
dan
2r 2ransmis ansmissio sion- n-ase ased d
Prec Precaut aution ions s
$easpadaan berdasarkan )ara penularan1. (rinsip dan komponen apa saja dari keaspadaan baku akan dibahas pada bab berikutnya. . &indak ndakan an pen) pen)eg egah ahan an pask paskaa paja pajana nan n Pos (4(1 Postt /0%o /0%osu sure re Pro% Pro%hy hyla la0i 0is s 8 (4(1 terhadap petugas kesehatan. Hal ini terutama berkaitan dengan pen)egahan agen infeksi yang ditularkan melalui darah dan )airan tubuh lainnya, yang sering terjadi karena luka tusuk jarum bekas pakai atau pajanan lainnya. (enyakit yang perlu mendapat perhatian adalah hepatitis 5, Hepatitis ; dan HI/. Da(ak In"eksi
6ama hari raat meningkat
!
(eningkatan morbiditas dan mortalitas
(eningkatan biaya
*danya tuntutan hukum
Mutu pelayanan rumah sakit menurun
;itra rumah sakit menurun
/an"aat Pen'ega#an $an Pengen$alian In"eksi
(engendalian infeksi nosokomial sangat bermanfaat bagi pasien maupun rumah sakit antara lain yaitu menekan dan mengurangi kejadian infeksi, menekan dan menurunkan morbiditas dan mortalitas, mortalitas, mengurangi lama hari peraatan, mengurangi biaya peraatan, serta meningkatkan mutu dan )itra rumah sakit dengan adanya angka infeksi yang rendah
Ruang lingku( kegiatan Pen'ega#an $an Pengen$alian Pengen$alian In"eksi PPI6
-uang lingkup kegiatan (en)egahan dan (engendalian Infeksi meliputi ". $easpadaan Isolasi $easpadaan +tandard
;u)i tangan
(enggunaan *lat (elindung 9iri
(engendalian 6ingkungan -umah +akit
(enanganan limbah -+ dan 5enda tajam
(enanganan linen dan laundry
(emrosesan (eralatan (eraatan (asien (embersihan , 9isinfeksi , +terilisasi1
(enempatan (asien
$esehatan karyaan
4tika batuk
(enyuntikan yang aman
(raktek lumbal punksi
!<
$easpadaan 5erdasarkan &ransmisi &ransmisi
*irborne
9roplet
;onta)t
!. (engguna (enggunaan an *nti *nti 5iot 5iotika ika yang yang rasio rasional nal 3. +ur +ur'ei 'eilans
Infeksi 6uka Operasi I6O 1
Infeksi +aluran $emih I+$ 1
Infeksi +aluran (ernapasan (neumonia 1
Infeksi +aluran (ernapasan berhubungan dengan pemakaian /entilator /*(1
Infeksi *liran *liran 9arah (rimer I*9( 1
(enggunaan antimikroba
(ola mikroorganisme
(lebitis
9ekubitus
M-+*, Hepatitis
6uka tusuk jarum
. (endidi (endidikan kan dan (elat (elatiha ihan n Infeksi Infeksi nosoko nosokomia miall
+taf -+
Mahasisa
(asien , keluarga dan masyarakat -+
<. (en)ega (en)egahan han infeks infeksii nos nosoko okomi mial al 7
Infeksi 6uka Operasi I6O 1
Infeksi +aluran $emih I+$ 1
Infeksi +aluran (ernapasan (neumonia 1
!=
Infeksi +aluran (ernapasan berhubungan dengan pemakaian /entilator /*(1
Infeksi *liran *liran 9arah (rimer I*9( 1
(enggunaan antimikroba
(ola mikroorganisme
(lebitis
9ekubitus
M-+*, Hepatitis
6uka tusuk jarum
!@
BAB I: PERAN DAN !UN4SI Infection Control Nurse$Infection Nurse$Infection Control Practicioner
Pen$a#uluan Infeksi nosokomial merupakan masalah serius bagi semua rumah sakit, karena dapat menghambat proses penyembuhan dan pemulihan pasien sehingga memperpanjang hari hari raat, raat, akibatny akibatnyaa akan akan membeba membebani ni
pasien pasien dan keluar keluargan ganya ya maupun rumah sakit
karena biaya akan tinggi, mutu rumah sakit menurun. Infeksi nosokomial nosokomial inipun bahkan dapat menjadi penyebab kematian langsung maupun tidak langsung pada pasien. -umah sakit sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan tidak saja memberikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif tetapi juga pre'entif dan promotif. Oleh sebab itu rumah sakit harus selalu melakukan upaya pen)egahan atau meminimalkan timbulnya angka kejadian infeksi di rumah rumah sakit. 9alam upaya pen)egahan atau meminimalkan timbulnya angka kejadian infeksi nosokomial perlu adanya suatu program pengendalian infeksi nosokomial yang dikelolah oleh tim pengendalian infeksi nosokomial. (rogram pengendalian infeksi nosokomial sudah dimulai sejak tahun "#@0 di $. 9enga 9engan n adan adanya ya prog progra ram m penge pengend ndal alia ian n infe infeks ksii dise disert rtai ai kegi kegiat atan an sur' sur'ei eile lens ns dapat dapat menurunkan angka kejadian infeksi 3! %. +alah satu anggota tim pengendalian infeksi nosokomial adalah peraat yang disebut sebagai peraat pengendali infeksi Infe)tion ;ontrol NurseF I;N1. (eraat (eraat pengendali pengendali infeksi mempunyai banyak peranan peranan dalam program pengendalian pengendalian infeksi nosokomial.
!>
9i $ peraat pengendali infeksi dimulai sejak tahun "#<0 , sementara di + dimulai dimulai sejak tahun "#=0. 9i (usat Cantung Nasional Nasional Harapan $ita sudah sudah dimulai dimulai sejak tahun !000. (eran peraat pengendali infeksi telah berkembang lambat laun melalui praktek klinis pengendalian kesehatan lingkungan. (ada aalnya peran peraat pengendali infeksi hanya hanya berkol berkolabor aborasi asi dengan dengan dok dokter ter pengend pengendali ali infeks infeksii didala didalam m men)at men)atat at infeks infeksii dan melihat apakah prosedur tindakan medis dan keperaatan sudah sesuai dengan standard prosedur. $emudian beberapa rumah sakit membentuk peraat pengendali infeksi untuk melakuk melakukan an sur'ei sur'eilen lens, s, pen)ega pen)egahan, han, pengend pengendali alian an kom kompli plikas kasii infeks infeksi. i. +elanj +elanjutn utnya ya tang tanggun gung g jaa jaab b tela telah h melu meluas as sesu sesuai ai resp respon on peru peruba bahan han pela pelaya yanan nan kese keseha hata tan n yang yang dibutuhkan, termasuk sur'eilens aktif dan pendidikan G latihan. (eraat pengendali infeksi harus memiliki pengalaman di setiap aspek klinik di rumah sakit, khususnya di area yang beresiko tinggi infeksi seperti ruang operasi, unit peraatan intensif, unit peraatan neonatus. (engalaman di klinik akan menambah nilai tambah, tetapi yang lebih penting baha seorang peraat pengendali infeksi harus memiliki personaliti yang dapat diterima setiap orang dan mampu mempengaruhi semua tingkat staf dalam upaya pengendalian infeksi nosokomial. +eor +eoran ang g pera peraa att peng pengend endal alii infe infeks ksii noso nosoko komi mial al haru haruss mengi mengiku kuti ti kurs kursus us pengendalian infeksi nosokomial dasar maupun lanjutan, serta sering menghadiri konfrensi, seminar, simposium pengendalian infeksi maupun yang berhubungan dengan infeksi.
Peran $an Tanggung Ja*ab Pera*at Pen'ega#an $an Pengen$ali In"eksi In"e'ti%n Pre2enti%n 3%ntr%l Nurse+IP3N +In"e'ti%n Pre2enti%n Pra'ti'i%ner6
(ada (ada pert pertem emua uan n Infection Control Nurses Association in the Health Care 3445 di 5irmingham. *da lima komponen peran dan tanggung jaab peraat pengendali infeksi yaitu7 ". Mengidentif Mengidentifikasi ikasi dan mengin'e mengin'estiga stigasi si kejadia kejadian n luar biasa
!#
!. Membuat, Membuat, memonitori memonitoring ng dan e'aluasi e'aluasi kebijakan kebijakan pen)egahan pen)egahan infeksi infeksi nosokomi nosokomial al 3. (endi (endidi dika kan n dan (en (enel elit itia ian n . Memperkenal Memperkenalkan kan metode dan dan tehnologi tehnologi baru dalam dalam pen)egahan pen)egahan infeksi infeksi nosokomia nosokomial. l. <. (engu (engukur kuran an pen)a pen)apa paia ian. n.
Studi %ardner %& 'ones 'ones & Olesen * di +ustralia *da lima komponen peran infection control %racticioner yaitu7 yaitu7 ". Manajemen $emampu $emampuan an standar standard d manaje manajemen men diperl diperlukan ukan dalam dalam melaks melaksanak anakan an koo koordi rdinas nasii pengendalian infeksi, penyebaran sumber informasi dan akreditasi yang dibutuhkan. 5eberapa organisasi, peraat pengendali infeksi juga diberikan manajemen strategi seperti program peren)anaan dan sumber daya manusia.
!. (rak (rakti tisi si klin klinis is *ktifitas seperti mengunjungi area klinik, memeriksa dan mengidentifikasi laporan hasil hasil patol patologi ogi dan dan penem penempa pata tan n pasi pasien en yang yang beres beresik iko o ting tinggi gi di mo moni nito torr untuk untuk mendeteksi mendeteksi dan meminimal meminimalkan kan resiko resiko infeksi. infeksi. Cuga termasuk termasuk aktifitas aktifitas peraatan pasien seperti prosedur tindakan keperaatan pasien dan dis)harged plannning.
3. $onsultan +ebagai konsultan dan penghubung memberikan informasi kepada indi'idu dan staf kepera keperaata atan n dan petugas petugas kesehat kesehatan an lain, lain, termas termasuk uk e'alua e'aluasi si lingku lingkungan ngan,, produk, produk, peralatan dan gedung.
. (enel (enelit itia ian n dan +ur +ur'ei 'eile lens ns Mene Meneli liti ti
dan dan
mend mendat ataa
rate rate
infe infeks ksii
noso nosoko komi mial al,,
anal analis isis is,,
inte interp rpre reta tasi si
dan dan
menginformasi hasilnya.
<. (end endidik dikan (rofesional dan netorking.
30
Memberikan pendidikan kepada staf dan petugas kesehatan lainnya.
2he Association for Proffessionals Proffessionals in Infection Infection Control and /%idemiology (APIC ) and Community and Hos%ital Infection Control Control AssociationAssociation- Canada ( CHICACANA#A) 6 Professional and %ractice standards
Pr%"essi%nal Stan$ar$s PS6 Professional Professional "tandards "tandards menggamarkan menggamarkan tingkat kemam%uan kemam%uan individu di dalam %eran %rofesi %rofesi PS -) Pr%"essi%nal a''%untabilit, a''%untabilit,
I;( bertanggung jaab untuk pengembangan, e'aluasi dan memperbaiki kemampuan kliniknya yang berhubungan dengan standard praktek pengendalian infeksi. 2
Menetap Menetapkan kan dan dan beker bekerja ja berda berdasar sarkan kan tuju tujuan an dan dan objekt objektif if profes profesion ional. al.
2
Mela Melaks ksana anaka kan n e'al e'alua uasi si dan dan per perba baik ikan an
2
Men)ari Men)ari dan memb memberi eri masuka masukan n tentan tentang g prakt praktek ek profe profesio sional nal
2
5erp 5erpat atis isip ipas asii dida didala lam m prak prakte tek k prof profes esii
(+ !7 ualifi)ations I;( mempunyai minimum kualifikasi tertentu untuk memasuki profesi 2
Memp Mempuny unyai ai penge pengeta tahua huan n dan dan peng pengal alam aman an di area klini klinik k pera peraa ata tan n pasi pasien en,, mikrob mikrobiol iologi ogi,, asepsi asepsis, s, disinf disinfeks eksi8s i8ster terili ilisas sasi, i, pendidi pendidikan kan,, penyakit penyakit infeks infeksi, i, komunikasi, administrasi, epidemiologi.
2
Memp Mempuny unyai ai tingk tingkat at pendid pendidik ikan an mini minima mall +" $ese $eseha hata tan n +arja +arjana na $ese $eseha hata tan n Masyarakat dengan latarbelakang 93 $eperaatan, +arjana $eperaatan
2
Mengiku Mengikuti ti pendi pendidik dikan an dan dan lati latihan han dasar dasar pengend pengendali alian an infe infeksi ksi nos nosoko okomia miall
(+ 37 (rofessional de'elopment I;( memerlukan dan mempertahankan pengetahuan dan kemampuan yang mutahir di area pen)egahan dan pengendalian infeksi dan epidemiologi
3"
2
Menj Menjadi adi diak diakui ui di prof profes esii di penge pengend ndal alia ian n infe infeks ksii dalam dalam < tahu tahun n mema memasu suki ki profesi dan mempertahankan sertifikasi.
2
Meningk Meningkatk atkan an pengetah pengetahuan uan dan kemampu kemampuan an melalui melalui pendid pendidika ikan n berkelan berkelanjut jutan. an.
2
Mengiku Mengikuti ti pendid pendidika ikan n formal formal di epidem epidemiol iologi ogi pelaya pelayanann nann keseh kesehata atan. n.
2
Memp Mempert ertah ahank ankan an penge pengeta tahu huan an dasa dasarr tent tentan ang g pen) pen)eg egaha ahan n dan dan penge pengenda ndali lian an infeksi yang mutahir melalui net orking, internet, literatur, pertemuan profesi.
2
Meningk Meningkatk atkan an lapanga lapangan n pengetah pengetahuan uan pen)ega pen)egahan han pengend pengendali alian an infeksi infeksi dasar dasar epidemiologi melalui penelitian.
(+ 7 6eadership I;( melayani melayani sebagai pemimpin, penunjuk jalan dan role model untuk profesi 2
5erbag 5erbagii penget pengetahu ahuan an dan dan kemamp kemampuan uan kepad kepadaa petugas petugas yang yang lain. lain.
2
Membant Membantu u kepent kepenting ingan an peneli peneliti tian an dalam dalam bentu bentuk k prakte praktek k pengend pengendali alian an infek infeksi. si.
2
Meningk Meningkatk atkan an nilai nilai pengetahua pengetahuan n dasar pengen pengendal dalian ian infeks infeksii dan epidemi epidemiolo ologi. gi.
2
Mem Membang bangun un krea kreattifit fitas dan dan
ino' ino'as asii di prak prakttek peng pengen enda dallian inf infeks eksi
nosokomial 2
Membu embuat at pedo pedom man, an, poli poli)y )y
(+ <7 4thi)s I;( membuat membuat keputusan dan membentuk aktifitas kode ethika 2
Memelihara confidentiality
2
&ida &idak k mengh menghaki akimi mi,, tidak tidak mend mendis iskr krim imin inas asii
2
Meng Menget etah ahui ui dan dan men menga gata tasi si kon konfl flik ik
2
Mend Menduk ukun ung g kode kode etik etik prof profes esio iona nall
Practice Standards Standards Practice Standards Standards menggambarkan kemampuan klinis.
+)ope dari standard ini menggambarkan semua Infe)tion ;ontrol (ra)ti)e +etting.I;(+1. +etia +etiap p stan standa dard rd dapa dapatt digun digunak akan an di dala dalam m prog progra ram m peng pengem emba banga ngan, n, e'al e'aluas uasii dan peningkatan.
I;(+ " 7 Infection %revention and control control %ractice
3!
(rogram I+(; Infe)tion +ur'eilens, (re'ention, and ;ontrol 1 ini meliputi kegiatan pengendalian dan pen)egahan yang spesifik didalam tatanan praktek, populasi yang dilayani, dan peraatan yang berkelanjutan. 2
Mengint Menginter ergra grasi si penemuan penemuan sur'ei sur'eilen lenss kedalam kedalam peren)an peren)anaan aan organi organisas sasii untuk meningkatkan praktek dan %atient outcomes
2
Meng Mengka kaji ji kemb kembal alii , meng mengan anal alis isaa dan dan meng mengap apli lika kasi si pera peratu tura ran n yang ang ada ada , standard dan atau pedoman yang dapat diaplikasikan organisasi organisasi profesi. profesi.
2
Mereko Merekomen mendas dasika ikan n prakte praktek k baru baru atau atau mere'i mere'isi si prakt praktek ek atau atau prose prosedur dur
2
Mengkaj Mengkajii kembal kembalii ,mengan ,menganali alisa sa dan mengapl mengaplika ikasi si pengeta pengetahua huan n yang yang mutahi mutahir r dari liteatur dan publikasi
I;(+ !7 4pidemiology (rogram (rogram I+(; mengaplikasi mengaplikasi prinsip epidemiologi epidemiologi dan metode metode statistik statistik,, termasuk termasuk risk mengident entifi ifikasi kasi target target populasi populasi,, analisa analisa trend trend stratification, mengid
dan faktor faktor resiko resiko,, dan
mendisain dan menge'aluasi menge'aluasi strategi pengendalian dan pen)egahan infeksi. 2
Mela Melaks ksan anak akan an sur' sur'ei eile lens ns dan dan in'e in'est stig igas asii deng dengan an meng menggu guna naka kan n prin prinsi sip p epidemiologi.
2
Meng Menggu guna naka kan n tehni ehnik k stat tatist istik yang ang tepa tepatt unt untuk mengg enggam amba bark rkan an data data,, menghitung rate dan menge'aluasi penemuan yang signifikan. signifikan.
ICP" 76 "urveillance.
(rogra (rogram m I+(; I+(; menggu menggunaka nakan n pendeka pendekatan tan siste sistema matik tik melaku melakukan kan sur'ei sur'eilen lenss , untuk untuk memonitor keefektifan dari strategi pen)egahan dan pengendalian infeksi yang konsisiten berdasarkan tujuan dan objektifitas organisasi. 2
Menge Mengemb mbang angka kan n ren) ren)ana ana sur' sur'ei eile lens ns berda berdasa sark rkan an pop popul ulas asii yang yang dila dilaya yani ni,, pelayanan yang diberikan dan data sur'eilens sebelumnya jika ada.
2
Membuat Membuat disai disain n sur'eil sur'eilens ens yang yang konsist konsisten en dengan dengan memband membanding ingkan kan data data dasar dasar diluar maupun didalam.
2
(ili (ilih h indi indikat kator or berd berdas asar arka kan n proy proyek ek data data yang yang digu diguna nakan kan. . ;ont ;ontoh7 oh7 eter eterna nall ben)hmarking and8or internal trending1
2
Auna Aunaka kan n defi defini nisi si stan standa dard rd untu untuk k iden identi tifi fika kasi si dan dan klas klasif ifik ikas asii keja kejadi dian an , indikator atau hasil akhir
33
2
*nali *nalisa sa data data sur sur'e 'ei, i, term termas asuk uk kalk kalkul ulas asii rate rate
2
6apork 6aporkan an penemua penemuan n epidemi epidemiolog ologii yang signi signifik fikat at ke orang2 orang2ora orang ng yang yang tepat tepat
2
+e)ara +e)ara periodi periodik k e'aluas e'aluasii keefekti keefektifan fan dari dari ren)ana ren)ana sur'ei sur'eilen lenss dan modifi modifikas kasii bila perlu.
I+(+ 7 4du)ation (rogram I+(; ini merupakan sumber sumber pendidikan untuk untuk pengnedalian dan pen)egahan dan pelayanan kesehatan epidemiologi 2
+e)ara +e)ara ruti rutin n mengka mengkaji ji kebutuh kebutuhan an dan dan pengem pengemban bangan gan pendi pendidik dikan an dari dari staf staf
2
$olab $olabor oras asii didala didalam m pengem pengemba banga ngan, n, pendi pendist stri ribu busi sian an
dan dan e'alua e'aluasi si progr program am
pendidikan atau alat yang berhubungan dengan pen)egahan dan pengendalian infeksi dan epidemiologi 2
+e)ara +e)ara terus terus mener menerus us menge'a menge'alua luasi si keefek keefekti tifan fan dari dari program program pendi pendidik dikan an dan hasil dari pembelajaran.
I;(+ < 7 ;onsultation (rogra (rogram m I+(; I+(; ini member memberika ikan n epert epert knoledge knoledge dan pedoman pedoman
epidem epidemiol iologi ogi dan
pen)egahan dan pengendalian infeksi 2
+enanti +enantiasa asa mengi mengikut kutii informas informasii mutahir mutahir didal didalam am pen)ega pen)egahan han dan pengend pengendali alian an infeksi dan epidemiologi
2
5erika 5erikan n pengeta pengetahua huan n fungsi, fungsi, pera peran n dan nilai nilai dari dari prog program ram kepa kepada da staf staf
2
$olabo $olaboras rasii dalam dalam intreg intregras rasii peratu peraturan ran yang yang diperl diperlukan ukan,, standa standard rd akre akredit ditasi asi,, pedoman dan praktek I+(; mutahir kedalam poli)y dan prosedur
2
(enem (enemuan uan , reko rekome menda ndasi si dan poli) poli)y y dari dari I+(; I+(; progra program m di desim desimin inas asik ikan an ke orang2orang yang tepat
2
5eri 5erika kan n kons konsul ulta tasi si adm adminis inistr tras asi, i, )omm )ommit ite, e, staf staf,, meng mengen enai ai issu issuee tent tentan ang g pen)egahan dan pengendalian infeksi
I;(+ =7(erforman)e Impro'ement (rogram I+(; ini ini merupakan merupakan komponen intergral dari peren)anaan untuk meningkatkan praktek dan hasil akhir .
3
2
Iden Identi tifi fika kasi si keunt keuntung ungan an untu untuk k memp memper erbai baiki ki berd berdas asar arka kan n indi indika kato tor, r, proses proses , hasil akhir, dari penemuan lain dan obser'asi
2
$oord $oordin inas asii menin meningk gkat atka kan n kegiat kegiatan an
perb perbai aikan kan orga organi nisa sasi si pen) pen)eg egaha ahan n dan
pengendalian infeksi 2
5erpat 5erpatisi isipas pasii di berbaga berbagaii organis organisasi asi untuk untuk menin meningkat gkatkan kan strate strategi gi
2
$onstri $onstribus busii kemamp kemampuan uan epide epidemi miolo ologi gi untuk untuk mempe memperba rbaiki iki pros proses. es.
I+(;@7 (rogram management and e'aluation (rogram (rogram I+(; ini menge'aluas menge'aluasii se)ara sistematik sistematik kualitas kualitas dan efektifitas efektifitas dari ren)ana I+(; yang tepat di tatanan praktek 2
Mengemb Mengembangk angkan an dan re'is re'isii ren)ana ren)ana progr program am se)ara se)ara objekt objektif if setia setiap p tahun. tahun.
2
Menetap Menetapkan kan sumbe sumber2s r2sumb umber er yang yang tepat tepat untuk untuk kebut kebutuhan uhan pere peren)a n)anaa naan n
2
$omuni $omunikas kasii dari dari berba berbagai gai sumb sumber er dan modi modifi fikas kasii ren)a ren)ana na progr program am bila bila di perlukan
2
+e)ara +e)ara peri periodi odik k menil menilai ai efekt efektiif iiftas tas dari dari progr program am I+(; I+(;
2
Menilai Menilai kebut kebutuha uhan n pelangga pelanggan n dan kepuasa kepuasan n dan intege integeras rasii penemuan penemuan kedala kedalam m program I+(
I;(+ >7 :is)al -esponsibility (rogram I+(; ini incor%orates the %rinci%les of 8iscal es%onsiility 2
(erti (ertimb mban angk gkan an hasi hasill akhi akhirr klin klinik ik dan keuan keuangan gan bila bila memb membuat uat rekom rekomen endas dasii untuk perubahan praktek
2
4'alua 4'aluasi si penggu penggunana nanan n perkemb perkembanga angan n tehnolo tehnologi gi yang yang baru baru atau atau produk produk untuk untuk )ost2efektifisitas
2
Integr Integrasi asi data data nil nilai ai biaya biaya ke ke dalam dalam analisa analisa lapo laporan ran infe infeksi ksi noso nosokom komial ial
2
9okum 9okumen enta tasi sika kan n pengu pengura ranga ngan n biay biayaa dida didala lam m orga organi nisa sasi si mela melalu luii kegi kegiat atan an program I+(;
I;(+ #7 -esear)h (rogram I+(; ini mengaplikasikan penemuan penelitian yang rele'an ke praktek pen)egahan dan pengendalian infeksi 2
+e)ara +e)ara kritik kritikal al meni menilai lai penelit penelitian ian yang yang ditem ditemuka ukan n
3<
2
9isim 9isiminas inasika ikan n penemuan penemuan peneli penelitia tian n yang dipubli dipublikas kasika ikan n melalui melalui praktek praktek,, pendidikan atau konsultasi
2
5eritahukan 5eritahukan penemuan penemuan dari dari kegiatan kegiatan sur'ei sur'eilens lens atau in'estigasi in'estigasi kejadian kejadian luar luar biasa
2
5erpat 5erpatisi isipas pasii didala didalam m peneli penelitia tian n bebas bebas atau atau kolabo kolaboras rasii pengend pengendali alian an dan pen)egahan infeksi
2
(ublika (ublikasik sikan an atau atau hadirka hadirkan n peneliti penelitian an yang yang ditemuk ditemukan an untuk untuk membant membantu u penelitian selanjutnya
J#b ana$%sis &''() In*e+,i#n C#n,r#$ Pr#*essi#na$ - AJIC .#$ /0 n# /1 &''(2 3. Identifica Identification tion of infectious infectious disease disease %roc %rocess ess 9. "urvei "urveilla llance nce and e%idemiol e%idemiologi ogicc invest investiga igatio tion n 7. Preventi Preventing'cont ng'contro rolling lling the the transmissi transmission on of infectiou infectiouss agents :. /m%loy /m%loyee ee healt health'o h'occu% ccu%ati ational onal heal health th ;.
, Identification of infectious disease process
Mengkaji status pasien dengan mengkaji ulang )atatan medikal atau mengobser'asi tanda dan gejala infeksi atau terpaparnya penyakit yang didapat di masyarakat.
Membedakan kolonisasi, infeksi atau kontaminasi.
Mengidentifikasi kejadian, sumber dan masa inkubasi dari penyakit. pe nyakit.
Menginterpretasi hasil pemeriksaan laboratorium yang ditemukan.
Menginterpretasi hasil kultur dan sensitifitas.
Mengkaji klasifikasi dan karakteristik mikroorganisme.
Interpretasi sasaran epidemiologi bakteri dalam in'estigasi kejadian luar biasa seperti M-+* Methi)illin -esistant +taphylo)o))us *ureus1, /-4 /an)omy)in -esistant 4ntero)o))us1.
3=
Memberikan saran langsung kepada pemberi asuhan keperaatan sehubungan dengan adanya tanda dan gejala infeksi nosokomial.
2
Menganjurkan melakukan tehnik yang benar dalam pengambilan, pengiriman, penyimpanan spesimen laboratorium.
2
Memonitoring mikroorganisme lingkungan.
2
Membedakan antara penggunaaan profilaksis, empiris, terapi antimikroba.
2
Memberikan saran untuk pemeriksaan kultur yang benar.
. Sur2eillan'e an$ e(i$ei%l%gi' e(i$ei%l%gi' in2estigati%n
Membuat ren)ana sur'eilens untuk mengidentifikasi infeksi nosokomial.
Membuat mekanisme untuk mengidentifikasi data dasar rate infeksi.
Membuat sistem pelaporan untuk hasil mikroorganisme yang kritikal.
Menentukan data denominator untuk7
a. (rosedur bedah *+* s)oreF *naesthesia +tatus *ssesment s)ore, klasifikasi luka, lama operasi, tipe operasi1
b. Infeksi sehubungan dengan pemasangan peralatan medis ;/(, $ateter intra 'ena, kateter urine, 'entilator1
Mengkaji ulang hasil laboratorium untuk in'estigasi kemungkinan terjadinya infeksi
Mendisain formulir sur'eilens untuk mengumpulkan data yang tepat.
Menggunakan komputer untuk memasukkan data program sur'eilens.
Melakuk Melakukan an sur'ei sur'eilen lenss infeks infeksii nos nosoko okomia miall pada pada pasien pasien yang yang sud sudah ah pulang pulang,, pada pasien operasi lamanya sampai 30 hari, tetapi jika adaimplant lamanya sampai satu tahun.
Menindak lanjuti pasien yang terpapar infeksi yang didapat di masyarakat
Membuat mekanisme untuk identifikasi pasien infeksi yang didapat dimasyarakat yang memerlukan isolasi dan tindak lanjut.
Mengidentifikasi kriteria dan klasifikasi infeksi.
Mengidentifikasi dan men)atat infeksi nosokomial.
3@
Mengum Mengumpul pulkan kan data data infeks infeksiJ iJ prosed prosedur ur bedah, bedah, pemakai pemakaian an alat, alat, populas populasii yang yang beresiko.
Mengumpulkan data dari berbagai sumber.
Memonitor resistensi kuman.
Mengidentifikasi dan men)atat infeksi nosokomial.
Mengidentifikasi infeksi nosokomial yang timbul setelah pasien pulang.
Melakukan studi epidemiologi untuk in'estigasi masalah infeksi.
Melakukan proyek penelitian.
Menganalisa data dan interpretasi studi epidemiologi.
Menguraikan statistik infeksi nosokomial.
Menghitung insiden infeksi nosokomial.
Menghitung rate infeksi nosokomial
Mela Melapo pork rkan an data data infe infeks ksii noso nosoko komi mial al se)a se)ara ra lisa lisan n
dan tuli tulisa san n kepa kepada da yang yang
berkepentingan.
Menggunakan table, graph, )hart dalam pelaporan tulisan infeksi nosokomial.
- Preventing$controlling t"e transmission of infectious agents
Membuat dan mere'isi standard prosedur pengendalian infeksi.
Mengidentifikasi strategi pengendalian infeksi 2
;u)i tangan
2
&ehnik hnik ase asept ptik ik dan dan ant antis isep epti tik. k.
2
(emb (ember ersi sihan han dis disin infe feks ksii dan ste steri rili lisa sasi si
2
(ela (elaks ksan anaan aan tinda tindaka kan n kepe kepera raa ata tan. n.
2
(eng (engend endal alia ian n lingku lingkung ngan, an, pen penge genda ndali lian an giBi giBi
2
Manej Manejem emen en lim limba bah h klin klinis is dan dan bend bendaa taj tajam am
Menganjurkan melaksanakan isolasi pre)aution
Memberikan saran dalam isolasi pasien.
3>
. mployee "ealt"$ occupational "ealt" 2
Memb Membuat uat keb kebij ijak akan an deng dengan an s)re s)reen enin ing g karya karyaan an..
2
In'est In'estiga igasi si dan menin menindak dak lanjut lanjutii pemberi pemberi asuhan asuhan keper keperaa aatan tan yang yang terpapa terpapar r atau tertusuk benda tajam.
2
$olabor $olaborasi asi dengan dengan dokt dokter er karya karyaan an pada progr program am immun immunisa isasi si karya karyaan. an.
2
Memb Member erii sara saran n tent tentan ang g pemb pembat atas asan an ker kerja bagi bagi kary karya aan an yang ang terp terpap apar ar penyakit )ommuni)able.
/ 0anagement and communication
Meren)anakan program pengembangan , e'aluasi dan re'isi program pengendalian infeksi nosokomial.
Mengajukan peralatan, personil dan sumber2sumber untuk program pengendalian infeksi.
Meng Menge' e'al alua uasi si data data entr entry y komp komput uter er untu untuk k progr program am penge pengenda ndali lian an infe infeks ksii nosokomial.
Memfasilitasi pertemuan komite pengendalian infeksi nosokomial.
5erpatisipasi dalam proyek penelitian.
Mengaj Mengajukan ukan kepada kepada staf staf admini administr strasi asi tentan tentang g impli implikas kasii pengend pengendali alian an infeks infeksii dalam arsitektur dan reno'asi ruangan8gedung.
Mengid Mengident entifi ifikasi kasi tanggu tanggung ng jaab jaab pember pemberii asuhan asuhan kepera keperaata atan n dalam dalam usaha usaha pengendalian infeksi nosokomial.
Mendis Mendistri tribus busika ikan n penemua penemuan n dan anjura anjuran n kom komite ite pengend pengendali alian an infeks infeksii kepada kepada orang2orang yang berkepentingan.
Mendesimin Mendesiminasika asikan n kebijakan kebijakan dan prosedur prosedur tindakan tindakan pengendalian pengendalian infeksi kepada orang2orang yang berkepentingan.
Menyiapkan laporan kegiatan tahunan program pengendalian infeksi nosokomial.
Mengkoordina Mengkoordinasikan sikan dengan bagian manajemen resiko dalam in'estigasi in'estigasi pasien pasien yang klaim dengan infeksi nosokomial.
+ebagai +ebagai penghub penghubung ung antara antara staf staf kepera keperaata atan, n, dokter dokter dan petuga petugass keseha kesehatan tan lainnya yang berhubungan dengan pengendalian infeksi
Mengajukan kebutuhan peralatan dalam usaha pengendalian infeksi nosokomial kepada bagian administrasi dan komite pengendalian pengen dalian infeksi nosokomial.
3#
Mempromosikan program pengendalian infeksi nosokomial dengan institusi luar.
Mendemonstrasikan kepada staf tehnik yang efektif dalam usaha pengendalian infeksi nosokomial.
5erpat 5erpatisi isipas pasii didala didalam m tanggun tanggung g jaab jaab sup super' er'is isii untuk untuk pengend pengendali alian an infeks infeksii nosokomial.
Membantu pen)apaian dalam mempertahankan akreditasi.
Memberikan tujuan pengembangan pengendalian infeksi nosokomial kepada yang berkepentingan.
Memberikan konsultasi tentang kompensasi pemberi asuhan keperaatan8 petugas kesehatan lainnya berhubungan dengan terpaparnya infeksi nosokomial.
Mengembangkan kemampuan dan e'aluasi indi'idu dalam usaha pengendalian infeksi nosookomial
Mengkoo Mengkoordi rdinas nasika ikan n penampi penampilan lan fasil fasilita itass atau atau memper memperbai baiki ki kualit kualitas as kegiat kegiatan an sehubungan dengan usaha pengendalian infeksi nosokomial.
5erpatisipasi dalam memonitoring dan e'aluasi penggunaan antimikroba.
1 ducation
Meng Mengka kaji ji kebut kebutuh uhan an pendi pendidi dika kan n pembe pemberi ri asuh asuhan an keper kepera aat atan an dan dan petu petuga gass kesehatan lainnya dalam usaha pengendalian infeksi nosokomial.
Mengem Mengembang bangkan kan tujuan, tujuan, objekti objektiff dan ren)an ren)anaa pembela pembelajar jaran an untuk untuk kebutu kebutuhan han pendidikan dalam program pengendalian infeksi.
Mengembangkan prinsip belajar deasa dalam pengembangan strategi pendidikan.
Mengkaji Mengkaji jumlah peserta., peserta., lingkungan lingkungan fisik fisik , sumb sumber2s er2sumber umber yang yang ada dalam menentukan audio'isual, kerangka materi yang tepat.
Mengkoordinasi pendidikan orkshop, pembelajaran , diskusi.
Menge'aluasi efektifitas hasil dari pembelajaran.
5erpatisipasi dalam dalam program orientasi kepada staf baru.
Mengkaji kebutuhan pasien dan keluarganya dalam usaha pengendalian infeksi.
Mengajukan aktifitas dalam usaha menurunkan infeksi nosokomial kepada pasien dan keluarganya.
Mengajukan perubahan kebijakan, prosedur dan standard kerja.
0
$arakteristik I(;N ntuk menjalankan peran dan fungsinya seorang peraat pengendali infeksi harus mempunyai karakteristik 3HAR/IN4 7 ;7 ;onfident and ;redible H 2 Helpful * 2 *pproa)hable - 2 -esponsible and -eliable M 2 Mature I 2 Inno'ati'e N 2 Neutral A 2 *lays on the KAoK
BAB : EPIDE/I&L&4I IN!EKSI H&ST1 A4ENT DAN EN:IR&N/ENT Pen$a#uluan
(elayanan kesehatan masyarakat bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan deraja derajatt kesehat kesehatan an masyar masyarakat akat,, men)ega men)egah h dan mengoba mengobati ti penyakit penyakit serta serta memuli memulihka hkan n kesehat kesehatan an masyar masyarakat akat.. (elaya (elayanan nan keseha kesehatan tan masyar masyarakat akat tidak tidak mud mudah ah karena karena sulit sulit merumuskan merumuskan kebutuhannya. kebutuhannya. (ermasalahan (ermasalahan yang timbul timbul adalah adalah frekuensi, frekuensi, penyebaran, penyebaran, faktor2faktor yang mempengaruhi, ini yang harus di)ari dalam epidemiologi. +alah satu program program pengendalian pengendalian infeksi nosokomial nosokomial adalah kegiatan kegiatan sur'eilens sur'eilens yaitu untuk men)ari frekuensi infeksi, penyebaran serta faktor2faktor apa yang mempengaruhi timbulnya infeksi tersebut. ntuk itulah perlu dielajari tentang epidemiologi.
Pengertian )
9itinj 9itinjau au dari dari asal asal kata kata epidem epidemiol iologi ogi adalah adalah ilmu ilmu yang yang mempel mempelaja ajari ri tentan tentang g penduduk. 4pidemiologi berasal dari kata 4pi F pada8tentang, demos F penduduk, logos
"
F ilmu. 9iarti 9iartikan kan sebagai sebagai ilmu ilmu yang yang mempel mempelaja ajari ri tentan tentang g frekuen frekuensi si dan penyebar penyebaran an masala masalah h kesehatan pada sekelompok manusia dan faktor faktor yang mempengaruhinya. Ruang Lingku(
+ubjek dan objek adalah masalah kesehatan
Masalah kesehatan adalah sekelompok manusia
9alam merumuskan penyebab timbulnya masalah kesehatan dimanfaatkan data frekuensi dan penyebarannya.
/an"aat E(i$ei%l%gi
". Membant Membantu u admini administr strasi asi kesehatan kesehatan,, peren) peren)anaa anaan, n, pemant pemantaua auan n dan e'aluasi e'aluasi apakah apakah tujuan telah ter)apai atau tidak !. Menera Menerangk ngkan an penyebab penyebab suatu suatu masal masalah ah kesehat kesehatan an 3. Menera Menerangk ngkan an perkemb perkembanga angan n alamiah alamiah suatu suatu penyakit penyakit . Menera Menerangk ngkan an keadaan keadaan suatu suatu masala masalah h keseha kesehatan tan77 pandemi pandemi,, epidem epidemi, i, endemik endemik atau atau sporadik (ande (andemi mi adala adalah h 7 suat suatu u kead keadaa aan n dima dimana na suat suatu u masa masala lah h kese keseha hata tan n peny penyaki akit1 t1 frekuensinya dalam aktu singkat meningkat sangat tinggi serta penyebarannya di suatu ilayah yang luas
4pidem 4pidemii adalah adalah suatu suatu keadaa keadaan n dimana dimana suatu suatu masala masalah h kesehat kesehatan an penyak penyakit1 it1 yang yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam aktu singkat berada dalam frekuensi meningkat
4ndemi adalah adalah suatu keadaan dimana dimana masalah kesehatan kesehatan penyakit1 penyakit1 frekuensinya frekuensinya pada suatu ilayah tertentu menetap dalam aktu yang lama.
+poradik +poradik adalah adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan penyakit1 penyakit1 yang ada di suatu ilayah tertentu frekuensinya berubah2ubah menurut perubahan aktu.
!
Sejara# e(i$ei%l%gi
&ahap &ahap pengamatan (engamatan (engamatan obser'asi obser'asi oleh Hipo)rates Hipo)rates 7 adanya adanya hubungan hubungan antara antara timbul timbul tidaknya tidaknya penyakit dengan lingkunganJ udara, air, tempat
&ahap &ahap perhitungan Cohn Araunt "==! 1 melakukan pen)atatan dan perhitunganJ angka kematian lebih tinggi pada bayi daripada deasa. 9ikenal sebagai bapak statistik kehidupan.
&ahap &ahap pengkajian William :arr ">3#1J teknik pengkajianJ adanya hubungan tingkat sosial ekonomi dengan tingkat kematian. 9ikenal sebagai bapak epidemiologi Cohn +no J"># adanya hubungan antara antara timbulnya timbulnya penyakit kolera dengan sumber sumber air minum &ahap &ahap uji )oba 6ind "@@1 , pengobatan kekurangan 'itamin ; dengan jeruk Cenner "@#=1 , 'aksin )a)ar pada manusia.
Tiga #al (%k%k $ala (engertian e(i$ei%l%gi -. !rek !rekuen uensi si asal asala# a# kese kese#at #atan an
Menunjuk kepada besarnya besarnya masalah kesehatan pada sekelompok manusia. ntuk mengetahui masalah ada dua hal yang harus dilakukan yaitu7 menemukan masalah dan melakukan pengukuran. . Pen,e Pen,eba baran ran as asala ala# # kese# kese#ata atan n
Menunj Menunjuk uk kepada kepada pengel pengelomp ompoka okan n masala masalah h keseha kesehatan tan menuru menurutt suatu suatu keadaan keadaan tertentu. tertentu. $eadaan $eadaan tertentu tersebut tersebut adalah )iri manusia manusia man1, menurut menurut tempat pla)e1 dan menurut aktu time1. 0. !akt !akt%r %r ,ang ,ang e( e(en enga garu ru#i #i
3
Menu Menunj njuk uk kepa kepada da fakt faktor or peny penyeb ebab ab dari dari masa masala lah h
kese keseha hata tan, n, baik baik yang ang
menera menerangka ngkan n frekue frekuensi nsi,, penyebar penyebaran, an, ataupu ataupun n penyebab penyebab mun mun)uln )ulnya ya masala masalah h terseb tersebut. ut. &iga &iga hal pokok pokok yang yang harus harus dilakuk dilakukan an yaituJ yaituJ merumu merumuska skan n hipote hipotesa sa penyebab, pengujian terhadap rumusan hipotesa dan menarik simpulan. ntuk dilakukan langkah selanjutnya mengatasi masalah kesehatan .
Jenis+a'a e(i$ei%l%gi ". 4p 4pid idem emio iolo logi gi Diskri(ti" Hanya mempelajari tentang tentang frekuensi dan penyebaran penyebaran suatu masalah kesehatan tanpa men)ari men)ari faktorfakt faktorfaktor or penyebab penyebab yang mempengaruhi mempengaruhi.. :rekuensi :rekuensi menggambark menggambarkan an besarnya masalah kesehatan, penyebaran dibedakan menurut )iri! manusia, tempat,aktu terjadinya. &ak bermaksud membuktikan hipotesa Menjaab pertanyaan +I*(*8 +I*(*8 WHO, 9IM*N* 8Where dan $*(*N8When, $*(*N8When, tetapi tida tidak k menj menja aab ab M4 M4NA NA*( *(* *8WHL 8WHL Misa Misaln lnya ya 7 Ingi Ingin n menge mengeta tahui hui bany banyakn aknya ya penderita &5 (aru disuatu daerah, susunan umur, jenis kelamin, atau ingin mengetahui banyaknya penderita infeksi luka operasi di suatu rumah sakit.
!. 4p 4pid idem emio iolo logi gi Analitik Men) Men)aku akup p kese keselu luru ruhan han jaa jaaba ban n term termas asuk uk penye penyebab bab terj terjad adiny inyaa , frek frekue uens nsii , penyebaran serta mun)ulnya suatu masalah kesehatan 8penyakit tersebut Why1 bermaksud membuktikan hipotesa. 9i)ari hubungan penyebab dan akibat. (enyebab menunjuk menunjuk kepada faktor2faktor faktor2faktor yang mempengaruh mempengaruhii sedangkan sedangkan akibat menunujk kepada frekuensi penyebaran serta adanya masalah kesehatan
;ontoh7 Ingin mengetahui pengaruh rokok terhadap timbulnya penyakit kanker paru. 9ilakukan perbandingan antara kelompok perokok dengan yang tidak merokok 9ilihat jumlah penderita penyakit kanker untuk masing2masing kelompok 9ari perbedaan dapat disimpulkan ada tidaknya pengaruh rokok terhadap penyakit kanker paru
!akt%r ,ang e(engaru#i tibuln,a (en,akit
5anyak teori yang dikemukakan, Aordon dan 6a -i)ht pada tahun "#<0 menyebut tiga faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit pada manusia
-. H&ST Pejau6
+emua faktor pada diri manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya dan perjalanan suatu penyakit. a. !akt !akt%r %r ketu keturu runa nan n
*llergy,thalassemia,hemofilia b. /ekanise (erta#anan tubu#
mum 7 (ertahanan (ertahanan tingkat tingkat pertama, pertama, kulit utuh, mukos mukosaa utuh, bulu hidung, hidung, sekresi tubuh (ertahanan tingkat tingkat kedua7 tonsil, hati, limpa limpa dan kelenjar lymphe lymphe $husus 7
+elluler J pembentukan antibodi, leukositosis, fagositosis
Hormonal7 5aaan seperti genetik tubuh 9idapat aktif J buatan immunisasi1, alamiah sembuh dari sakit 1 9idapat pasifJ buatan pemberian antibodi1, alamiah diperoleh dari ibu8 *+I 1
'.
Usia
(enyakit tertentu menyerang golongan umur tertentu, mis )ampak, polio, difteri mayoritas menyerang anak2anak $. Jenis kelain
&umor prostat pada laki2laki, myoma , ;a)er'i pada anita e.
Ras
-as barat lebih sering ditemukan hemofilia,thalassemia lebih sering pada suku tertentu ". Pekerjaan
$aryaan $aryaan pabrik pabrik tertentu tertentu terkena terkena ((O$,dermat ((O$,dermatitis itis kontak.Manaj kontak.Manajer er perusahaan perusahaan lebih sering terkena ketegangan jia daripada karyaan non manager g. Kebiasaan #i$u(
Hidup kurang bersih mudah kena infeksi <
. Agent bibit (en,akit6
$ehadi $ehadiran rannya nya atau atau ketida ketidak k hadira hadiranny nnyaa dapat dapat menimb menimbulka ulkan n atau atau mempeng mempengaru aruhi hi perjalanan suatu penyakit *biotik
7
golongan golongan nutrien nutrien 7 dibutuhka dibutuhkan, n, dikonsum dikonsumsi si tetapi tetapi bila kekurangan8ke kekurangan8kelebiha lebihan n menimbulkan penyakit
golonga golongan n kimia kimia
7 bila bila terkena terkena atau atau kemasu kemasukan kan Bat tsb tsb timbul timbul
penyakit penyakit,mi ,miss
logam berat,gas bera)un ;O.
golongan fisik
7 suhu udara dingin8panas, bising, lembab, tekanan udara tinggi, radiasi, trauma mekanis dapat timbul penyakit
golongan mekanik 7 ke)elakaan,pukulan, benturan
golongan biologik biotik 17 mikroorganisme,hean atau tumbuhan
Agent ,ang $a(at enibulkan in"eksi $i RS
". :irus Organisme subselluler yang tidak dapat reproduksi sendiri,tetapi memerlukan partisipasi aktif aktif dari dari sel host untuk untuk memperb memperbany anyak ak diri diri
Mis7 Mis7 polio, polio, smallpo smallpo,, measle measles,r s,rabi abies, es,
hepatitis, HI/ . Bakteri
Orga Organi nism smee
bers bersel el
tung tungga gall
yang ang
tida tidak k
mempu empuny nyai ai
membr embran an
nukl nukleu eus. s.
(al (aling
sering seringmeny menyebab ebabkan kan IN. 9indin 9inding g selnya selnya kuat, kuat, sehing sehingga ga dapat dapat bertah bertahan an hidup hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan. A$a $ua bentuk bakteri) o
/egetatif /egetatif bentuk yang aktif
o
5entuk yang tidak aktif yang sangat resisten terhadap Aermi)ide dan perubahan
lingkungan
Mis7"ta%hylococcus,
=
"tre%tococcus,Pseudomonas, /.coli. 0. Jaur
Organisme bersel tunggal8 majemuk. Mis
7
Candida, As%ergilus As%ergilus
;. Pr%t%<%a
Organisme bersel tunggal, mempunyai membrana nu)leus, tidak mempunyai dinding sel. &erdapat jenis 7 8lagellata, Amoea, "%oro>oa, ciliata ciliata
5. Parasit ultiselluler
;a)ing &rematoda, ;estoda, Nematoda, nyamuk, kutu. &erjadinya infeksi tergantung pada adanya ekspos agent yang infeksius kepada host yang peka. +akit tidaknya host yang terinfeksi dipengaruhi oleh faktor 'irulensi intrinsik agent dan patogenitas dari interaksi antara host dan agent. (ertahanan tubuh host akan melaan infeksi. Infeksi dapat terjadi 7
(enurunan daya tahan tubuh host, alaupun kadar mikroba minimal
:aktor kepekaan host,menentukan perkembangan dan keparahan infeksi terbagi7 a.. Intrinsik Intrinsik 2 usia saat mendapat mendapat infeksi, 55 lahir, lahir, se , ras, status status nutrisi, nutrisi, keadaan )omorbid )omorbid mis kelain kelainan an anatomi anatomi yang yang ada, adanya adanya penyakit penyakit
lain lain
obat obat imunos imunosupr upresa esan, n,
status status
'aksinasi, faktor psikologis yang ada b.4kstrinsik7 (rosedur (rosedur in'asi'e in'asi'e medis medis atau atau bedah,adanya bedah,adanya pemakaian pemakaian alat alat in'asi'e in'asi'e mis mis
7 ;ateter, ;ateter,
'entilator, perilaku seual dan pemakaian kontrasepsi, lamanya pemakaian antibiotik, pemaparan dengan petugas -+, peraatan yang lama di -umah sakit
5akteri, 'irus dan jamur yang sering dihubungkan dengan infeksi di sarana kesehatan. ntuk transmisi maka mikroorganisme tersebut harus bertahan dalam lingkungan hingga kontak dengan host untuk dapat menimbulkan infeksi. -eser'oir yang memungkinkan mikroorganisme bertahan hidup dan berbiak adalah benda hidup hidup sepert sepertii petugas petugas kesehata kesehatan n yang yang merupak merupakan an )arier )arier "ta%hy "ta%hyloc lococc occus us dalam nares
@
anterior anterior nya, atau benda mati yang berada dilingkungan dilingkungan misalnya Pseudomonas s% atau $egionella yang hidup dalam sistem air )ondition,spora Clostridium difficile di permukaan
area pasien raat inap , "erratia marcescens yang tumbuh dalam sabun atau lotion tangan yang terkontaminasi. ntuk ntuk bertah bertahan an hidup hidup dalam dalam lingkun lingkungan gan maka maka mikro mikroorg organi anisme sme mempuny mempunyai ai faktor faktor intrinsik dan genetik tertentu,mis kemampuan bertahan terhadap panas, terhadap panas, kekeringan, sinar /, bahan kimia,dan kemampuan berkompetisi dengan mikroorganisme lain,kemampuan berbiak dilingkungan tanpa dipengaruhi organisme lain. :aktor intrinsik agent penting untuk timbulnya infeksi adalah infekti'itas kemampuan bibit penyakit mengadakan in'asi dan menyesuaikan diri, bertempat tinggal dan berkembang biak1, patogenitas kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan penyakit 1 , jika tidak memliki penyakit pen yakit disebut apatogen , 'irulensi ukuran keganasan8 derajat derajat kerusakan kerusakan yang ditimbulka ditimbulkan n penyakit1 penyakit1 , antigenesi antigenesiti ti kemampuan kemampuan bibit penyakit meran merangs gsan ang g timb timbul ulny nyaa meka mekani nism smee pert pertah ahana anan n tubu tubuh h 8 anti antige gen n 1 , dosi dosiss infe infeks ksi, i, kemamp kemampuan uan mikro mikroba ba mempro memproduks duksii toksin toksin,, status status imunol imunologi ogi dan kemamp kemampuan uan untuk untuk bertahan serta masuk dalam sistim pertahanan tubuh manusia,kemampuan berbiak pada sel khus khusus, us, jaring jaringan an khu khusus sus,at ,atau au hos host8' t8'ekt ektor or,, kemampu kemampuan an untuk untuk dapat dapat menim menimbulk bulkan an infeksi kronik, dan kemampuan untuk menurunkan daya tahan tubuh manusia mis HI/1. +ekali mikroba men)apai permukaan permukaan host,dapat host,dapat mengadakan kolonisasi atau berbiak berbiak tanpa melakukan in'asi in'asi kedalam kedalam atau pengaruhi sistim pertahanan host.*danya host.*danya mikroba mikroba di permuk permukaan aan hos hostt tidak tidak berart berartii terjad terjadii infeks infeksi.C i.Cuga uga pasien pasien yang yang terkol terkoloni onisas sasii dapat dapat merupakan sumber transmisi kepada pasien lain. 5ila 5ila terjadi terjadi infeks infeksii maka maka terjad terjadii respon respon imun imun pada hos hostt alaupu alaupun n infeks infeksiny inyaa hanya hanya subklinis.&erjadinya proses infeksi akan sukses pada host yang non imun,dan yang paling berhasil
adalah
pada
host
yang
mengalami
penurunan
daya
tahan
tubuh 'immunocom%romised . $emampuan mikroba untuk menginfeksi 'ektor host lain 'irus demam kuning dalam nyamuk1 atau reser'oir reser'oir selain manusia manusia lainnya 'irus demam kuning dalam monyet1 adalah penting dalam epidemiologi penyakit infeksi di dunia luas.
3. En2ir%nent lingkungan6 :aktor lingkungan mempengaruhi terjadinya interaksi agent dengan host dan berpengaruh
>
terhadap penyebaran infeksi.
:aktor lingkungan termasuk a.:a a.:akt ktor or fisi fisik k 7 +uhu panas panas atau atau dingin dingin,, kelemb kelembaban aban,, mus musim im,, lokasi lokasi sekita sekitarr I;1, I;1, klinik klinik peraa peraatan tan jangka panjang,sarana air b. !akt%r bi%l%gik)
Host perantara mis serangga '. !akt%r s%sial)
+tatus ekonomi, perilaku seual, jenis makanan dan )ara penyajian, kualitas rumah, air dan peralatan rumah
(engendalian infeksi nosokomial bertujuan untuk menurunkan risiko timbulnya infeksi nosokomial dengan )ara engen$alikan ke tiga ata rantai diatas +alah satu )ara pengendalian mata rantai ke satu *gent 1 adalah dengan )ara penggunaan antibiotika se)ara rasional. (erilaku manusia rantai 31 dikendalikan dengan )ara program induksi induksi bagi petugas petugas kesehatan, kesehatan, penderita penderita maupun pengunjung. +edangkan sterilis sterilisasi asi disinfeksi dan sanitasi bertujuan untuk mengendalikan mata rantai ke dua. 3ara Tr Transisi ansisi In"eksi)
a. $ontak7 langsung dan tak langsung b. 9roplet ). dara d. ;ommon 'i)hi)le e. /ektorborne
A$a tiga %$el #ubu #ubunga ngan n antara antara agent1 agent1 #%st #%st $an lingkun lingkungan gan untu untuk k ebantu ebantu engerti (r%ses terja$in,a in"eksi
*.Model segitiga 5.Model -oda ;.Model +ee sa
#
9alam keseimbangan
Inte Intera raka kasi si yang yang dina dinami mis, s, (erub (erubaha ahan n di sala salah h satu satu komp kompon onen en berpe berpenga ngaru ruh h pada pada kes keseimbang angan
yang ang
ada.(er (erubah bahan
di
titik
keseimbangan gan
mungkin
akan
meningkatkan8menurunkan frekuensi
/%$el r%$a e(i$ei%l%gi Hot 5iologi en'ironment
+o)ial en'ironment
Aeneti) )ore
(hysi)al en'ironment
Man merupakan inti genetik 9ikelilingi oleh lingkungannya meliputi7 biologis, biologis, fisik, sosial kuran komponen tergantung dari masalah penyakit yang ada.&idak ditekankan pada agent tetapi interaksi host dengan lingkungan dan agent dengan lingkungan. ntuk penyakit infeksi berasal dari sektor lingkungan biologi lingkungan biologi
<0
(enurunan pertahanan host sebanding dengan terjadinya infeksi, sejajar dengan satu atau lebih faktor agent pada numerator Infeksi dapat terjadi alaupun dosis mikroba sedikit, alaupun ditempat yang tidak biasa oleh kuman dengan 'irulensi ringan,yang tak dapat menyebabkan sakit pada host yang normal. normal. (enurunan (enurunan pertahanan pertahanan host sebagai denominator denominator,, penurunan penurunan kebutuhan kebutuhan agent untuk dapat menyebabkan infeksi adalah tipikal dari interaksi yang menyebabkan infeksi oportunistik menyerang host yang mengalami penurunan daya tahan tubuh, pada pasien raat di rumah sakit.
Interaksi antara agent, host dan lingkungan +emu +emuaa peny penyaki akitt memi memili liki ki peny penyeba ebab b yang yang mu mult ltii fakt faktor or.. 5ebe 5ebera rapa pa penya penyaki kitt infeksi ,memiliki faktor tunggal yang unik, yaitu $4(4-6*N dan $4;$(*N, mis )ampak, )ampak, rabies rabies dimana dimana hos hostt perlu perlu ekspos ekspos terhad terhadap ap agent agent dan terinf terinfeks eksii oleh oleh agent, agent, sehingga terjadi penyakit oleh 'irus )ampak . M&5, Hepatitis * dan 'irus polio perlu masuk dalam host tanpa menyebabkan penyakit seperti kebanyakan penyakit lainnya. 9alam peraatan di -+, ekspos terhadap mikroba tertentu, pasien raat inap dengan kolonisasi, mis */, " aureus perlu tapi tidak memenuhi memenuhi persyaratan persyaratan terjadiny terjadinyaa penyakit, penyakit, ke)uali ke)uali terjadi terjadi interaksi interaksi kompleks antara antara faktor2faktor yang dapat mempengaruhi mis usia, status debilasi, status imunologi ,nutrisi,
<"
alat yang dipakai, prosedur in'asif, pemberian antibiotika dan kepekaan mikroba terhadap antibiotika. $enyataan pada infeksi untuk dapat menyebabkan terjadi penyakit sangat berhubungan dengan faktor 2faktor tersebut. :aktor lingkungan menunjang agent untuk bertahan dan berbiak dalam reser'oir dan perilaku host dalam rumah, kantor, tempat rekreasi, berhubungan dengan ekspos terh terhad adap ap mikr mikroba oba penye penyebab bab.. (eny (enyaki akitt yang yang dise diseba bark rkan an mela melalu luii air air dan maka makanan nan berkembang pada musim panas karena temperatur te mperatur inkubasi yang lebih baik untuk kuman berbiak.di + frekuensi untuk infeksi nosokomial akibat Acinetoacter s% meningkat di I; I; pada pada mu musi sim m panas panas,, terj terjadi adi peni peningk ngkat atan an juml jumlah ah dan dan tran transm smis isi. i. <"A, <"A, */, ;eftaBidimee endemis pada I; -+ di +,sedang +,sedang *"A endemis Pseudomonas resisten ;eftaBidim pada tempat peraatan akut. (erilaku (erilaku personal perlu diteliti diteliti yang berdampak berdampak pada transmisi transmisi langsung langsung seperti didapatkan pada HI/ melalui *+I pada daerah endemis end emis tinggi HI/, mikroba Aram negatif melalui kuku palsu petugas I;, patogen yang ditularkan melalui seual kontak. (erlu perhatian khusus dalam pen)egahan oleh keluarga dan petugas yaitu pada pasien risiko risiko tinggi tinggi seperti seperti prematur, prematur, kelainan )ongenital, )ongenital, usila, usila, penyakit penyakit berat8kompl berat8komplikasi ikasi,, memakai alat medis in'asif, mengalami prosedur in'asif. 6ingkungan khusus +eperti barak militer, institusi penyakit kronik, )enter bedah ambulatoir, unit dialysis, peraatan akut harus diupayakan pen)egahan interaksi agent dan host yang spesial.
Pene"!an "asa$a kesea,an Peneuan asala# kese#atan $a(at $ilakukan $engan stu$i)
+tudi epidemiologik yang klasik dilakukan adalah &bser2asi%nal $an Eks(eriental . &bser2asi%nal dapat dilakukan se)ara Deskri(ti" $an Analitik .
*nalitik dapat dilakukan dengan Co"ort studies&Case control studies&dan Cross sectional studies .
+tudi obser'asional dilakukan monitoring )ara alami, pada penataan klinikJ in'estigator mengobser'asi hasil yang tampak, tetapi tetapi tidak melakukan melakukan kontrol untuk lingkungan lingkungan atau populasi dalam risiko dan atau memberi inter'ensi
in'estigator or mengontrol mengontrol indi'idu yang terekspos terekspos dalam populasi populasi Stu$i Eks(eriental Eks(eriental , in'estigat terhadap suatu faktor yang di)urigai sebagai penyebab, ukuran pen)egahan dan standar terapi. 9iminimalkan faktor confounding. dengan an defi defini nisi si kasu kasuss infe infeks ksii denga dengan n data data untu untuk k Stu$ii &bser2a Stu$ &bser2asi%n si%nal al Deskri(t Deskri(ti" i" deng dianalisa berasal dari data primer medikal rekord, atau data sekunder dari sur'eilans I;.9 I;.9at ataa meng menggam gamba bark rkan an (ers (erson on ,(la ,(la)e )e,, &ime &ime.I .Inf nfor orma masi si dari dari studi studi disk diskri ript ptif if ini ini menggambarkan hubungan antara faktor risiko dan infeksi. untuk k memb membuk ukti tika kan n suat suatu u hipo hipote tesa sa yang ang dibu dibuat at Stu$ii &bser2a Stu$ &bser2asi%n si%nal al Analit Analitik ik , untu berdasarkan temuan studi diskriptif. &ujuannya adalah mengetahui penyebab dan efek dari infeksi pada populasi dan menjaab mengapa suatu populasi mendapat infeksi tertentu.
&ergantung &ergantung dari tujuan dan fasilitas yang dimiliki, dapat dilakukan studi diskriptif, a.l7 a. +ensus Hampir tak pernah dilakukan,biasanya hanya untuk jumlah penduduk.diperlukan dana dan tenaga yang besar b. +ur'ai khusus 6ebih praktis dari sensus karena tidak membutuhkan dana,tenaga,sarana dan aktu yang lama.9ibedakan menjadi dua ".+ur'ai Insi$en penyakit 9ata 9ata kasus kasus baru,t baru,tida idak k sepenuh sepenuhnya nya menggam menggambark barkan an keadaan keadaan keseha kesehatan tan suatu suatu masyarakat karena kasus lama tidak ter)atat.
!. +ur'ai Pre2alen penyakit 9ata semua peristia penyakit , kasus baru dan lama. 9ata yang diperoleh lebih lengkap, dapat menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat
<3
Hasil sur'ai Hospital *)Duired *)Duired Infe)tion pada -umah +akit + akit di dunia didapatkan berkisar @ "0%, diperkirakan 30% dapat di)egah, tergantung populasi pasien. ++I +urgi)al +ite Infe)tion 1 pada operasi bersih harus <% mungkin bisa di)apai " %.
Pen'ega#an $an Pengen$alian
(erlu (erlu dila dilaku kukan kan peng penguku ukura ran n dan dan peng pengend endal alia ian n infe infeks ksii yang yang berh berhub ubung ungan an denga dengan n pelayanan kesehatan langsung pada berbagai rantai infeksi. (engendalian termasuk a.Menghilangkan reser'oir dari agent,hilangkan endemisitas mikroba pada lokasi tertentu b.*tasi8ganggu transmisi dari infeksi ).6indungi host dari infeksi 8 penyakit ;atatan (atogenisitas 7 $emampuan $emampuan agent menyebabkan suatu penyakit pada host (atogenitas mikroba dapat meningkat pada host dengan pertahanan tubuh yang menurun. Infe Infekt kti' i'it itas as
7kar 7karak akte teri rist stik ik dari dari mikr mikrob obaa yang ang mengi engind ndik ikas asik ikan an kema kemamp mpua uan n untu untuk k mengin' mengin'asi asi
dan berbia berbiak k dalam dalam hos host.+ t.+eri ering ng menggam menggambar barkan kan propor proporsi si
pasien yang ekspos dan menjadi infeksi /irulensi /irulensi
7 kemampuan intrinsik intrinsik dari mikroba untuk untuk menginfeksi menginfeksi host dan menyebabkan penyakit. 9igambarkan jumlah pasien yang sakit se)ara klinis dan berkembang menjadi berat dan kematian,)ase fatality rate.
<
BAB :I KE=ASPADAAN IS&LASI IS&LATI&N PRE3AUTI&N6 Pen$a#uluan
$easp $easpada adaan an isolas isolasii merupa merupakan kan bagian bagian dari dari pen)ega pen)egahan han dan pengend pengendali aliann ann infeksi rumah sakit8 H*Is, bertujuan untuk memutus mata rantai infeksi yaitu dari pasien ke pasien lainnya, dari pasien ke petugas atau sebaliknya , dari pasien ke pengunjung atau dari pengunjung ke pasien dari permukaaan lingkungan ke pasien atau petugas maupun pengunjung. 9i Indones Indonesia ia telah telah dikelu dikeluark arkan an +urat +urat $eputu $eputusan san Menter Menterii $eseha $esehatan tan Nomor Nomor 3>!8Menkes8+$8III8!00@ tentang (elaksanaan (en)egahan dan (engendalian Infeksi di -umah +akit maupun fasilitas pelayanan kesehatan lain sebagai upaya untuk memutus siklus siklus penularan penularan penyakit penyakit dan melindungi melindungi pasien, petugas petugas kesehatan, kesehatan, pengunjung pengunjung dan
<<
masya masyaraka rakatt yang yang meneri menerima ma pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan,, baik baik di rumah rumah sakit sakit atau atau fasil fasilita itass pelayanan kesehatan lainnya.. (etugas kesehatan harus memahami, mematuhi dan menerapkan menerapkan $easpadaan $easpadaan Isolasi yang meliputi meliputi $easpadaan $easpadaan +tandar, +tandar, $easpadaan $easpadaan 5erdasarkan &ransmisi agar tidak terinfeksi.
PERKE/BAN4AN KE=ASPADAAN
$easpadaan $easpadaan terhadap terhadap infeksi infeksi sudah diaali diaali sejak tahun ">@@ +1 +1 yang disebut disebut sebaga sebagaii
4arly 4arly Isolat Isolation ion (re)au (re)autio tion, n, dimana dimana dilakuk dilakukan an pemisa pemisahan han pasien pasien infeks infeksii
dengan non infeksi namun infeksi berlangsung terus. &ahun ">#02"#00 4arly Isolation (re)aution (re)aution diubah menjadi menjadi 4arly Isolati Isolation on (re)aution (re)aution yaitu pemisahan pemisahan pasien sesuai sesuai jenis infeksi dan dilakukan teknik aseptik dan infeksi masih berlangsung terus. &ahun "#"0 dilakukan dilakukan sistem sistem kubikel, kubikel, menggunakan menggunakan gaun,mel gaun,melakukan akukan )u)i tangan tangan aseptik, aseptik, dan disinfeksi peralatan kesehatan pasien. (ada tahun "#<0 -umah +akit Infeksi mulai ditu ditutu tup p ke)u ke)ual alii &5. &5. (ada (ada tahu tahun n "#=0 "#=0 -uma -umah h +aki +akitt &5 ditu ditutu tup p pasi pasien en lebi lebih h menyenangi berobat ke rumah sakit umum atau raat jalan. (asien penyakit &5 di raat di -+ dengan teknik isolasi. (ada tahun tahun "#@0 dibent dibentuk uk Isolat Isolation ion Manual Manual ;9;1 ;9;1 yaitu yaitu dengan dengan melakuk melakukan an &eknik eknik Isolasi, Isolasi, namun namun pada tahun "#@< Isolas Isolasii Manual dire'is dire'isii menjadi menjadi tujuh kategori kategori isolasi isolasi yaitu +tri)t +tri)t Isolation, Isolation, -espirator -espiratory y Isolation, Isolation, (rote)ti'e (rote)ti'e Isolation, Isolation, 4nteri) 4nteri) (re)aution, (re)aution, Wound Wound and skin (re)aution, 5lood (re)aution ,9is)harge (re)aution. (ada tahun tahun "#>3 -umah -umah +akit +akit mengalami mengalami endemik endemik G epidemik epidemik terhadap terhadap multi multi drug drug resistan)e resistan)e mun)ul mun)ul patogen patogen baru M-+* 1 peningkata peningkatan n
Isolation Isolation (re)aut (re)aution ion pasien pasien
diraat di ruang intensif. Isolasi Manual dire'isi menjadi +tri)t Isolation, ;onta)t Isolatio, 4nteri) (re)aution, 9rainage +e)retion (rote)ti'e, 5lood and 5ody :luid (re)aution (ada tahun "#>< timbul 4pidemik HI/ pada petugas kesehatan yang tertusuk jarum bekas pakai. (raktek Isolasi diubah se)ara dramatikal menjadi ni'ersal (re)aution (1, yaitu keaspadaan terhadap 9arah dan ;airan &ubuh, &ubuh, sehingga sehingga diterapkan penggunaan sarung tangan, gaun, masker masker,, pelindung pelindung mata jika kontak atau atau kemungkinan kemungkinan terkontak terkontak darah maupun maupun )airan )airan tubuh pada pada semua semua pasien pasien yang yang masuk masuk rumah sakit, sakit, baik yang sudah diangga dianggap p terinf terinfeks eksii maupun maupun tidak tidak terinf terinfeks eksi. i. (ada tahun tahun "#>> ni'er ni'ersal sal (re)au (re)autio tion n
<=
menganggap baha darah merupakan sumber utama penularan HI/ dan H5/, sehingga harus harus aspad aspadaa
terhad terhadap ap darah, darah, )airan )airan tubuh tubuh semen semen dan 'agina1 'agina1,, )airan )airan amnioti) amnioti),,
)erebrospin )erebrospinal, al, peritoneal, peritoneal, pleural, syno'ial bukan feses, urine, sekret hidung, sputum, sputum, keringat, air mata, muntah, ke)uali terkontaminasi darah harus men)u)i tangan setelah melepas sarung tangan 1. 9isisi lain pada tahun "#>@ ada beberapa pendapat para ahli di +eatle, +eatle, Washingt ashington, on, +an 9iego, ;aliforniaJyang ;aliforniaJyang mengatakan mengatakan baha 5ody +ubstan)e +ubstan)e Isolation 5+I1 berfokus terhadap darah, feses, urine ,sputum, sali'a, ound drainage, )airan tubuh lainnya, permukaan tubuh yang basah dan lembab ditujukan kepada semua pasien dengan menggunakan sarung tangan tidak perlu )u)i tangan setelah melepas sarung tangan ke)uali terkontaminasi1 . (endapat para ahli dari ni'ersal (re)aution dan 5ody +ubstan)e Isolation berbeda, namun akhirnya diambil kesepakatan pada tahun "##0 kedua pendapat ini di satukan menjadi menjadi * ne ne Isolation Isolation Auideline Auideline terdiri dari dua lapis +tandard (re)aution gabungan ( dan 5+I1 dan &ransmission 5ased (re)aution dan dipublikasikan pada tahun "##=. +tandard (re)aution ditujukan kepada semua pasien tanpa mempertimbangkan
infeksi
atau atau non infeksi infeksi . +tandar +tandard d (re)aut (re)aution ion meliputi meliputi kebersi kebersihan han tangan, tangan, pengguna penggunaan an alat alat pelindung diri sarung tangan,masker, pelindung peraatan
pasien, pengendalian lingkungan ,
mata8ajah. Aaun8apron1,peralatan penanganan limbah, linen, kesehatan
karyaan, penempatan pasien &ransmission &ransmission 5ased (re)aution ditujukan pada pasien yang
infeksi atau diduga infeksi
meliputiJ ;onta)t (re)aution, *irborne (re)aution, 9roplet (re)aution (ada tahun !00@ terjadi perubahan dimana +tandard (re)aution ditambah dengan Hygien Hygienee respir respirasi asi88 4tika 4tika batuk batuk , (rakte (raktek k menyun menyuntik tik yang aman, aman,
(rakte (raktek k pen)ega pen)egahan han
untuk prosedur prosedur lumbal lumbal punksi . $emudia $emudian n Hos%ital Ac+uired Infection (HAI) menjadi Healthcare Associated Associated Infections ( HAIs) ;u)i tangan menjadi kebersihan tangan
$easpadaan $easpadaan +tandar +tandar diran)ang diran)ang untuk mengurangi risiko terinfeksi terinfeksi penyakit menular pada petugas kesehatan baik dari sumber infeksi yang diketahui maupun yang tidak diketahui.
Rek%en$asi
-ekomendasi dikategorikan sebagai berikut 7
<@
•
Kate ateg%ri I A )
+angat direkomendasikan untuk seluruh rumah sakit, telah didukung penelitian dan studi epidemiologi. •
Kate ateg%ri I B )
+angat direkomendasikan untuk seluruh rumah sakit dan telah ditinjau efektif oleh para ahli di lapangan. 9an 9an berd berdas asar ar kese kesepa paka kata tan n HI;( HI;(* *; (Hos%i (Hos%ital tal Infect Infection ion Contr Control ol Adviso Advisory ry sesuai dengan bukti rasional rasional alaupun mungkin mungkin belum dilaksanakan dilaksanakan Committee) sesuai suatu studi s)ientifik. •
Kateg%ri II
)
9ianjurkan untuk dilaksanakan di rumah sakit. *njuran didukung studi klinis dan epidemiologik, teori rasional yang kuat, studi dilaksanakan di beberapa rumah sakit. •
Ti$ak $irek%en$asi ) Masalah yang belum ada penyelesaiannnya.
5elum ada bukti ilmiah yang memadai atau belum ada kesepakatan mengenai efikasinya.
KE=ASPADAAN KE=ASPADAAN STANDAR Ke*as(a$aan Stan$ar untuk pelayanan semua pasien. Kateg%ri I meliputi
". $ebe $ebers rsih ihan an tan tanga gan8 n8 Hand Hand hygiene !. *lat *lat (elin (elindun dung g 9iri 9iri *(91 *(91 7 saru sarung ng tanga tangan, n, maske masker, r, goggle ka)a mata pelindung1, pelindung ajah1, gaun face shield pelindung 3. (era (erala lata tan n peraa peraata tan n pasien pasien . (enge (engend ndal alia ian n ling lingku kunga ngan n <. (enat (enatal alaks aksana anaan an line linen n =. $ese $eseha hata tan n karya karyaa an n @. (ene (enemp mpat atan an pas pasie ien n >. Hygien Hygienee resp respira irasi8 si84ti 4tika ka batuk batuk #. (rak (rakte tek k meny menyunt untik ik yang yang aman aman "0. (raktek (raktek pen)egahan untuk prosedur prosedur lumbal punksi punksi
<>
-. Keber bersi#a i#an tangan
Hindarii menyen menyentuh tuh permuk permukaan aan diseki disekitar tar pasien pasien agar agar tangan tangan • Hindar terhindar kontaminasi patogen dari dan ke permukaan. kateg%ri I B6 • 5ila tangan tampak kotor, mengandung bahan berprotein, )airan tubuh, )u)i tangan dengan sabun biasa8antimikroba dengan air mengalir. kateg%ri I A6 • 5ila tangan tidak tidak tampak kotor, atau setelah membuang kotoran dengan sabun biasaPair biasaPair,, dekontamina dekontaminasi si dengan alkohol handrub handrub kateg%ri I B6 • +ebelum kontak langsung dengan pasien kateg%ri I B6 • +etelah menyentuh darah, )airan tubuh, sekresi, ekskresi, kulit yang tidak utuh, ganti 'erband, alaupun telah memakai sarung tangan kateg%ri I A6 "01 • +etelah kontak dengan kulit pasien yang utuh. kateg%ri I B6 • 5ila tangan beralih dari area tubuh terkontaminasi menuju area bersih kateg%ri II6 • +egera setelah melepas sarung tangan. kateg%ri I B6 • +etelah kontak dengan benda mati termasuk alat medik1 di area pasien kateg%ri II 6 • ;u)i tangan dengan sabun biasa dan air mengalir bila kontak denga dengan n didu diduga ga spor spora, a, kare karena na alko alkohol hol,, klor klorhe hei idi din, n, iodof iodofor or aktifitasnya lemah terhadap spora kateg%ri II6 • Cangan memakai kuku palsu, saat kontak langsung dengan pasien kateg%ri I A6 • ;egah kontaminasi setelah melepas *(9 kateg%ri I B6 +ebelum keluar ruangan pasien, melepas melepas *(9, membuang *(9 • +ebelum kateg%ri I B6 • +ebelum menangani peralatan in'asif yang tidak membutuhkan tindak tindakan an bedah, termasu termasuk k katete kateterr I/, I/, urinar urinary y dan 'askuler 'askuler "01 perifer • +ebelum dan sesudah meraat pasien langsung • +aat berpindah dari sisi tubuh terkontaminasi kesisi bersih dari pasien yang sama • +etelah menggunakan toilet
. Alat Pen$u Pen$ung ng • (akai bila mungkin terkontaminasi darah, )airan tubuh, sekresi, Diri APD6 ) ekskresi dan bahan terkontaminasi, mukus membran dan kulit Sarung tangan yang yang tida tidak k utuh utuh,, kulit kulit utuh utuh yang yang pote potens nsia iall terk terkon onta tami minas nasii /asker1 Ka'a kateg%ri I B6 ata • (akai sesuai ukuran tangan dan jenis tindakan kateg%ri I B6 (elin$ung & • (akai sarung tangan sekali pakai saat meraat pasien langsung Pelin$ung kateg%ri I B6 *aja#1 4aun (akaii saru sarung ng tang tangan an seka sekali li paka pakaii atau atau paka pakaii ulan ulang g untu untuk k • (aka membersihkan lingkungan kateg%ri I B6
<#
6epask skan an saru sarung ng tang tangan an sege segera ra sete setela lah h sele selesa sai, i, sebe sebelu lum m • 6epa menye menyentuh ntuh benda benda dan permuk permukaan aan yang yang tidak tidak terkont terkontami aminas nasii , sebelum beralih ke pasien lain kateg%ri I B6 • Cangan Cangan memakai memakai sarung sarung tangan tangan " pasang pasang untuk untuk pasien pasien yang berbeda kateg%ri I B6 • Aantilah sarung tangan bila tangan berpindah dari area tubuh terkontaminasi ke area bersih kateg%ri I B6 • ;u)i tangan segera setelah melepas sarung tangan • (akailah untuk melindungi konjungti'a, mukus membran mata, hidun hidung, g, mu mulu lutt sela selama ma mela melaks ksan anak akan an pros prosed edur ur dan dan aktif aktifit itas as peraatan pasien yang berisiko terjadi )ipratan8semprotan dari darah, )airan tubuh, sekresi, ekskresi kateg%ri I B6 • (ilih sesuai tindakan yang akan dikerjakan Masker bedah bedah dapat dapat dipakai dipakai se)ara se)ara umum untuk untuk petugas petugas -+ • Masker untuk men)egah transmisi transmisi melalui partikel partikel besar dari droplet saat kontak erat 3 m1 dari pasien saat batuk8bersin. • (akailah selama tindakan yang menimbulkan aerosol alaupun pada pasien tidak diduga infeksi kateg%ri I B6 • $enakan $enakan gaun gaun bersih bersih,, tidak tidak steril steril 1 untuk untuk melind melindung ungii kulit kulit,, men) men)ega egah h baju baju menj menjad adii kotor kotor,, kulit kulit terk terkon onta tami minas nasii sela selama ma prosedur8meraat pasien yang memungkinkan terjadinya per)ikan8semprotan )airan tubuh pasien kateg%ri I B6 • (ilihlah yang sesuai antara bahan gaun dan tindakan yang akan dikerj dikerjaka akan n dan perkir perkiraan aan jumlah jumlah )airan )airan yang yang mun mungki gkin n akan akan dihada dihadapi. pi. 5ila 5ila gaun tidak tidak tembus tembus )airan )airan,, perlu perlu dilapi dilapisi si apron apron taha tahan n )air )airan an meng mengan anti tisi sipa pasi si semp sempro rota tan8 n8)i )ipr prat atan an )air )airan an "01 infeksius . 6epask skan an gaun gaun sege segera ra dan dan )u)i )u)ila lah h tang tangan an untuk untuk men) men)eg egah ah • 6epa transmisi mikroba ke pasien lain ataupun ke lingkungan kateg%ri I B6 • $enakan saat meraat pasien infeksi yang se)ara epidemiologik penting, lepaskan saat akan keluar ruang pasien kateg%ri I B6 • Cangan memakai gaun pakai ulang alaupun untuk pasien yang sama kateg%ri II6 • 5ukan indikasi pemakaian rutin masuk ke ruang risiko tinggi seperti I;, NI; kateg%ri I B6 0. Peral ralatan tan (era*atan (asien kateg%ri IB 6
5uat atur aturan an dan pros prosed edur ur untuk untuk menam menampun pung, g, tran transp spor orta tasi si,, • 5uat peralatan yang mungkin terkontaminasi darah atau )airan tubuh kateg%ri IB6 6epaskan an bahan bahan organi organik k dari dari perala peralatan tan kriti kritikal kal,, semi semi kriti kritikal kal • 6epask dengan bahan bahan pembersih pembersih sesuai sesuai dengan sebelum sebelum di 9&& atau atau sterilisasi kateg%ri IB6 &angani ni perala peralatan tan pasien pasien yang yang terken terkenaa darah, darah, )airan )airan tubuh, tubuh, • &anga sekr sekres esi, i, eksk ekskre resi si denga dengan n benar benar sehi sehing ngga ga kuli kulitt dan dan mu muku kuss =0
•
• • • •
;. Penge engen$ n$al alia ian n lingkungan
membran terlindungi, )egah baju terkontaminasi, )egah transfer mikroba ke pasien lain dan lingkungan. (astikan peralatan yang telah dipakai untuk pasien infeksius telah dibersihkan dan tidak dipakai untuk pasien lain. (astikan peralatan sekali pakai dibuang dan dihan)urkan melalui )ara yang benar dan peralatan pakai ulang diproses dengan benar kateg%ri kateg%ri IB6 (eralatan nonkritikal terkontaminasi didisinfeksi setelah dipakai. (eralatan (eralatan semikriti semikritikal kal didisinfek didisinfeksi si atau disterili disterilisasi sasi.. (eralatan (eralatan kritikal harus didisinfeksi kemudian disterilkan kateg%ri IB6 (era (erala lata tan n makan makan pasi pasien en dibe dibers rsih ihka kan n denga dengan n air air pana panass dan dan detergen kateg%ri IB6 5ila 5ila tidak tidak tampak tampak kotor kotor,, lap permuk permukaan aan perala peralatan tan yang yang besar besar +A, ? ray1 setelah keluar ruangan isolasi 5ersihkan dan disinfeksi yang benar peralatan terapi pernapasan terutama setelah dipakai pasien infeksi saluran napas *lat *lat makan makan di)u)i di)u)i dalam dalam alat alat pen)u)i pen)u)i otomatik otomatik atau atau manual manual dengan detergen tiap setelah makan. 5enda disposable dibuang ketempat sampah "01
(astikan baha rumah sakit membuat dan melaksanakan prosedur rutin untuk pembersihan, disinfeksi permukaan lingkungan, tempat tidu tidurr, pera perala lata tan n disa disamp mpin ing g temp tempat at tidu tidurr dan dan ping pinggi gira rann nny ya, permukaan yang sering tersentuh dan pastikan kegiatan ini dimonitor kateg%ri kateg%ri IB6 -+ harus mempunyai disinfektan standar untuk menghalau patogen dan menurunkannya se)ara signifikan di permukaan terkontaminasi sehingga memutuskan rantai penularan penyakit. 9isinfeksi adalah memb membun unuh uh se)a se)ara ra fisi fisika kall dan kimi kimia aii mikr mikroo oorg rgani anism smee tida tidak k "01 termasuk spora (embersiha (embersihan n harus mengaali disinfeksi. disinfeksi. 5enda dan permukaan permukaan tidak dapat didisinfeks didisinfeksii sebelum sebelum dibersihka dibersihkan n dari bahan organik organik "0 1 ekskresi, sekresi pasien, kotoran1. (embersihan ditujukan untuk men)egah aerosolisasi, menurunkan pen)emaran lingkungan. Ikuti aturan pakai pabrik )airan disinfektan, aktu kontak, dan )ara pengen)erannya"01 Disin"ektan ,ang biasa $i(akai RS 7 "01 Na hipoklorit pemutih1, alkohol, komponen fenol, komponen ammonium Duarternary, komponen peroksigen Pebersi#an area sekitar (asien 7 (embersihan permukaan horisontal sekitar pasien harus dilakukan se)ara rutin dan tiap pasien pulang. ntuk men)egah aerosolisasi patogen infeksi saluran napas, hindari sapu, dengan )ara basah kain basah1 Aant Aantii )air )airan an pembe pembers rsih ih,, lap lap kain kain,, kepa kepala la mo mop p sete setela lah h dipa dipakai kai terkontaminasi1 (erala (eralatan tan pember pembersih sihan an harus harus dibers dibersihk ihkan, an, dikeri dikeringka ngkan n tiap tiap kali kali
="
setelah pakai Mop dilaundry, dikeringkan tiap hari sebelum disimpan dan dipakai kembali. ntu ntuk k memp memper ermu muda dah h pemb pember ersi siha han n bebas bebaska kan n area area pasie pasien n dari dari "01 benda2benda8peralatan yang tidak perlu Cang Cangan an fogging dengan disinfektan, tidak terbukti mengendalikan infeksi, berbahaya (ember (embersih sihan an dapat dapat dibant dibantu u dengan dengan vacum cleaner filter, cleaner pakai filter, "01 H4(*1. H4(*1. Cangan memakai karpet 5.Penatalaksanaan Linen
(enanganan, transport dan proses linen yang terkena darah, )airan tubu tubuh, h, sekr sekres esi, i, eksk ekskre resi si deng dengan an pros prosed edur ur yang yang bena benarr untu untuk k men)ega men)egah h kulit kulit,, muk mukus us membran membran tereks terekspos pos dan terkon terkontam tamina inasi si linen, sehingga men)egah transfer mikroba ke pasien lain, petugas dan lingkungan kateg%ri IB 6 5uang terlebih dahulu kotoran misal7 feses1, ke toilet dan letakkan linen dalam kantong linen. Hinda ndari menyor nyorttir linen di ruang raat pasien. Cangan memanip memanipula ulasi si linen linen terkon terkontam tamina inasi si untuk untuk hindar hindarii kontami kontaminas nasii terhadap udara, permukaan dan orang. ;u)i ;u)i dan dan kerin keringk gkan an line linen n sesu sesuai ai +O( +O(. 9eng 9engan an air air pana panass @0o;, minimal !< menit. 5ila dipakai suhu @0o; pilih Bat kimia yang sesuai. "01 (astikan kantong tidak bo)or dan lepas ikatan selama transportasi. $antong tidak perlu double. (etugas yang menangani linen harus mengenakan *(9"01
>. Kese# se#atan tan kar,a*an
5erhati hati dalam bekerja untuk men)egah trauma saat menangani jarum, s)alpel dan alat tajam lain yang dipakai setelah prosedur, saat saat membersihkan instrumen dan saat membuang jarum kateg%ri IB6 Cangan re)ap jarum yang telah dipakai, memanipulasi jarum dengan tangan, tangan, menekuk menekuk jarum, jarum, mematahkan, mematahkan, melepas jarum dari spuit. spuit. 5uang jarum, spuit, pisau s)alpel, dan peralatan tajam habis pakai kedalam kedalam adah adah tahan tahan tusukan tusukan sebelu sebelum m dibuang dibuang ke insene insenerat rator or kateg%ri IB6 (akai (akai mou mouthp thpie) ie)e, e, resusi resusitas tasii bag atau atau perala peralatan tan 'entil 'entilasi asi lain lain pengganti metoda resusitasi mulut ke mulut kateg%ri IB6 Cangan mengarahkan bagian tajam jarum ke bagian tubuh selain akan menyuntik.
?. Pene( ne(a atan Pasien
&empatkan pasien yang potensial mengkontaminasi lingkungan atau yang yang tidak tidak dapat dapat dihara diharapkan pkan menjag menjagaa kebers kebersiha ihan n atau atau kontrol kontrol lingkungan kedalam ruang raat yang terpisah. 5ila 5ila ruang ruang isola isolasi si tidak tidak memungk memungkink inkan, an, kons konsult ultasi asikan kan dengan dengan petugas ((I. kateg%ri IB6 ;ara ;ara penemp penempata atan n sesuai sesuai jenis jenis keasp keaspada adaan an terhada terhadap p transm transmisi isi infeksi
=!
@. H,giene res(irasi+ Etika batuk
4dukasi petugas petugas akan pentingnya pentingnya pengendalian pengendalian sekresi respirasi respirasi • 4dukasi untuk men)egah transmisi pathogen dalam droplet dan fomite terutama selama musim 8 $65 'irus respiratorik di masyarakat kateg%ri I B6 • &erapkan pengukuran kandungan sekresi respirasi pasien dengan indi'idu dengan gejala klinik infeksi respirastorik, dimulai dari unit emergensi kateg%ri I B6 • 5eri poster pada pintu masuk dan tempat strategis baha pasien rajal atau pengunjung pengunjung dengan gejala klinis infeksi saluran saluran napas haru haruss menu menutu tup p mulut ulut dan dan hidu hidung ng deng dengan an tisu tisu kemu kemudi dian an membuangnya dan men)u)i tangan kateg%ri II6 • +ediakan tisu dan adah untuk limbahnya kateg%ri IB6 • +ediakan sabun, astafel dan )ara men)u)i tangan pada ruang tunggu pasien rajal, atau al)ohol handrub kateg%ri I B6 • (ada musim infeksi saluran napas, taarkan masker pada pasien denga dengan n geja gejala la infe infeks ksii salu salura ran n napa napas, s, juga juga penda pendamp mpin ingny gnya. a. *njurkan untuk duduk berjarak Q " m dari yang lain kateg%ri kateg%ri I B6 • 6akukan sebagai standar praktek kateg%ri I B6 $un)i ((I adalah mengendalikan penyebaran patogen dari pasien yang ang teri terinf nfek eksi si untu untuk k tran transm smis isii kepa kepada da kont kontak ak yang ang tida tidak k terlindung terlindungi. i. ntuk penyakit penyakit yang ditransmi ditransmisikan sikan melalui melalui droplet droplet besar dan atau droplet nuklei maka etika batuk harus diterapkan kepada kepada semua semua indi'i indi'idu du dengan dengan gejala gejala ganggua gangguan n pada salura saluran n napas. (asien, petugas, pengunjung dengan gejala gejala infeksi infeksi saluran saluran napas harus7 • Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin • (akai tisu, saputangan, masker kain8medis bila tersedia, buang ke tempat sampah • 6akukan )u)i tangan Mana Manaje jeme men n fasi fasili lita tass kese keseha hata tan8 n8-+ -+ haru haruss prom promos osii hygi hygien enee respirasi8etika batuk7 (romos osii kepad kepadaa semu semuaa petu petuga gas, s, pasi pasien, en, kelu keluar arga ga deng dengan an • (rom infeksi saluran napas dengan demam • 4dukasi petugas, pasien, keluarga, pengunjung akan pentingnya kandu kandunga ngan n aero aeroso soll dan dan sekr sekres esii dari dari salu salura ran n napa napass dalam dalam men)egah transmisi penyakit saluran napas • Menyediakan sarana untuk kebersihan tangan al)ohol handrub, astaf astafel2 el2ant antise isepti ptik, k, tisu tisu toel, toel, teruta terutama ma area area tunggu tunggu harus harus "01 diprioritaskan
. Praktek en,untik ,ang aan
(akai (akai jarum jarum yang yang steril steril,, sekali sekali pakai, pakai, pada tiap sun suntik tikan an untuk untuk men)egah kontaminasi pada peralatan injeksi dan terapi 5ila memungkinkan sekali pakai 'ial alaupun multidose. Carum atau spuit yang dipakai ulang untuk mengambil obat dalam 'ial
=3
multid multidose ose dapat dapat menimb menimbulk ulkan an kontami kontaminas nasii mikrob mikrobaa yang yang dapat dapat menyebar saat obat dipakai untuk pasien lain -. Praktek (en'ega#an untuk (r%se$ur lubal (unksi
(emakai (emakaian an masker masker pada insers insersii )ateter )ateter atau atau injeks injeksii suatu suatu obat obat kedalam area spinal8epidural melalui prosedur lumbal punksi misal saat saat melakuk melakukan an anastes anastesii spinal spinal dan epidur epidural, al, my myelog elogram ram,, untuk untuk men)egah transmisi droplet flora orofaring
KE=ASPADAAN BERDASARKAN TRANS/ISI .
9ibutuhkan untuk memutus mata rantai transmisi mikroba penyebab infeksi dibuat untuk diterapkan terhadap pasien yang diketahui maupun dugaan terinfeksi atau terkolonisasi patogen yang dapat ditransmisikan leat udara, droplet, kontak dengan kulit atau permukaan terkontaminasi. Cenis keaspadaan berdasarkan transmisi7 ". $ontak. !. Mela Melalu luii dro dropl plet et 3. Mel Melalui alui udar udaraa (Airorne) . Melalui common vehicle makanan, air, obat, alat, peralatan1 <. Melalu Melaluii 'ektor 'ektor lalat lalat,, nyamuk nyamuk,, tikus1 tikus1 ;atatan7 +uatu infeksi dapat ditransmisikan lebih dari satu )ara. $easpa $easpadaa daan n berdas berdasark arkan an transm transmisi isi ini dapat dapat dilaks dilaksana anakan kan se)ara se)ara terpis terpisah ah ataupun ataupun dengan $easp $easpadaa adaan n +tanda +tandarr sepert sepertii kebersi kebersihan han tangan tangan dengan dengan men)u)i men)u)i k%bi k%binas nasii dengan tangan sebelum dan sesudah sesudah tindakan tindakan menggunakan menggunakan sabun, antiseptik antiseptik ataupun antiseptik antiseptik berbasis alkohol, memakai sarung tangan sekali pakai bila kontak dengan )airan tubuh, gaun pelind pelindung ung dipaka dipakaii bila bila terdapa terdapatt kemung kemungkin kinan an terkena terkena per)ik per)ikan an )airan )airan tubuh, tubuh, memakai masker, goggle untuk melindungi ajah dari per)ikan )airan tubuh.
-. Ke*as(a$aan transisi K%ntak
;ara ;ara transm transmisi isi yang yang terpent terpenting ing dan terser tersering ing menimb menimbulk ulkan an H*Is. H*Is. 9ituju 9itujukan kan untuk untuk menurunkan risiko transmisi mikroba yang se)ara epidemiologi ditransmisikan melalui =
kontak langsung atau tidak langsung. $ontak langsung meliputi kontak permukaan kulit terluka8abrasi orang yang rentan8petugas dengan kulit pasien terinfeksi atau kolonisasi. Misal Misal peraat peraat membali membalikkan kkan tubuh tubuh pasien pasien,, memandi memandikan, kan, membant membantu u pasien pasien berger bergerak, ak, dokter bedah dengan luka basah saat mengganti 'erband, petugas tanpa sarung tangan meraat oral pasien H+/ atau s)abies.
&ransmisi kontak tidak langsung terjadi kontak antara orang yang rentan dengan benda yang terkontami terkontaminasi nasi mikroba mikroba infeksius infeksius di lingkungan, lingkungan, instrumen instrumen yang terkontami terkontaminasi, nasi, jarum, kasa, tangan terkontaminasi dan belum di)u)i atau sarung tangan yang tidak diganti saat menolong pasien satu dengan yang lainnya, dan melalui mainan anak. $ontak dengan )airan sekresi sekresi pasien pasien terinfeksi terinfeksi yang ditransmi ditransmisikan sikan melalui tangan petugas atau benda mati dilingkungan pasien.
+ebagai )ara transmisi tambahan melalui droplet besar pada patogen infeksi saluran napas misal7 para influenBa, -+/, -+/, +*-+, H
9iterapkan terhadap pasien dengan infeksi atau terkolonisasi ada mikroba pada atau dalam pasien tanpa gejala klinis klinis infeksi1 infeksi1 yang se)ara epidemiologi epidemiologi mikrobanya mikrobanya dapat ditransmisikan dengan )ara kontak langsung atau tidak langsung. $ategori I51
(etugas harus menahan diri untuk menyentuh mata, hidung, mulut saat masih memakai sarung tangan terkontaminasi ataupun tanpa sarung tangan. Hindar Hindarii mengko mengkontam ntamina inasi si permuk permukaan aan lingkun lingkungan gan yang yang tidak tidak berhub berhubunga ungan n dengan dengan peraatan pasien misal7 pegangan pintu, tombol lampu, telepon.
. Ke*as(a$aan transisi $r%(let
9itera 9iterapka pkan n sebagai sebagai tambah tambahan an $easp $easpadaa adaan n +tanda +tandarr terhad terhadap ap pasien pasien dengan dengan infeks infeksii diketahui atau suspek mengidap mikroba yang dapat ditransmisikan melalui droplet Q
=<
5µm1. 9roplet yang besar terlalu berat untuk melayang di udara dan akan jatuh dalam
jarak "2!m dari sumber ."0,""1 &ransmisi droplet melibatkan kontak konjungti'a atau mu)us membrane hidung8mulut, orang rentan dengan droplet partikel besar mengandung mikroba berasal dari pasien pengidap atau )arrier dikeluarkan saat batuk, bersin, muntah, bi)ara, selama selama prosed prosedur ur su)ti su)tion, on, bronkho bronkhosko skopi. pi. 9ibutu 9ibutuhkan hkan jarak jarak dekat dekat antara antara sum sumber ber dan resi resipi pien en 3 kaki kaki.. $are $arena na dropl droplet et tida tidak k bert bertaha ahan n diuda diudara ra maka maka tidak tidak dibut dibutuhk uhkan an penanganan khusus udara atau 'entilasi, Misal7 *deno'irus. *deno'irus.
&ransmisi &ransmisi droplet langsung, dimana droplet men)apai mu)us membrane atau terinhalasi. &rans &ransmi misi si drople droplett ke kon kontak tak,, yaitu yaitu drople droplett mengkon mengkontam tamina inasi si permuka permukaan an tangan tangan dan ditransmisikan ke sisi lain misal7 mukosa membrane. &ransmisi jenis ini lebih sering terjadi terjadi daripa daripada da trans transmi misi si drople droplett langsu langsung, ng, misal misal77 commoncold, commoncold, res%ira res%iratory tory syncitial syncitial virus -+/1.
9apat terjadi saat pasien terinfeksi batuk, bersin, bi)ara, intubasi endotrakheal, batuk akibat induksi fisioterapi dada, resusitasi kardiopulmoner.
0. Ke*as(a$aan transisi elalui u$ara +ir3orne Precaution Precautionss 6
$easpa $easpadaa daan n transm transmisi isi melalu melaluii udara udara kateg kategori ori I51 ditera diterapkan pkan sebaga sebagaii tambah tambahan an $easpadaan +tandar terhadap pasien yang diduga atau telah diketahui terinfeksi mikroba yang se)ara epidemiologi penting dan ditransmisikan melalui jalur udara. +eperti misalnya transmisi partikel terinhalasi varicella >oster 1 langsung melalui udara.
9itujukan untuk menurunkan risiko transmisi udara mikroba penyebab infeksi baik yang ditransmis ditransmisikan ikan berupa droplet droplet nuklei nuklei sisa sisa partikel partikel ke)il < µm e'aporasi dari droplet yang bertahan lama di udara1 atau partikel debu yang mengandung mikroba penyebab infeksi. Mikroba tersebut akan terbaa aliran udara Q !m dari sumber, dapat terinhalasi oleh indi'idu rentan di ruang yang sama dan jauh dari pasien sumber mikroba, tergantung pada faktor lingkungan, misal penanganan udara dan 'entilasi yang penting dalam pen)egahan transmisi melalui udara, droplet nuklei atau sisik kulit luka terkontaminasi (". aureus1.
==
Ke*as(a$aan berbasis Transisi K%ntak
Dr%(let
U$ara+Airb%rne
Pene(atan (asien
&empat mpatka kan n di ruan ruang g raa raatt terpis terpisah, ah, bila tidak tidak mun mungki gkin n kohort koh orting ing.. bila bila ke!nya ke!nya tidak tidak mungk mun gkin in maka maka pert pertimb imban ang g kan epidemiologi mikroba nya dan populasi pasien. 5i)arakan dengan petugas ((I kategori I51 &empat mpatka kan n deng dengan an jara jarak k Q" meter antar &&
&empa &empatka tkan n pasien pasien di ruang ruang terpis terpisah, ah, bila tidak tidak mun mungki gkin n kohorting. kohorting. 5ila ke!nya ke!nya tidak mun mu ngkin, in, buat pemis misah dengan dengan jarak jarak Q" meter meter antar antar && dan jarak dengan pengunjung. (ert (ertah ahan anka kan n pint pintu u terb terbuk uka, a, tidak perlu penanganan khusus thd udara dan 'entilasi kategori I51
&emp mpat atka kan n pasi pasien en di ruan ruang g terpisah yang mempunyai ". tekanan negatif !. aliran udara =2"! ? 8jam 3. pengeluaran udara terfiltrasi sebelum udara mengalir ke ruang atau tempat lain di -+. sah sahak akan an pint pintu u ruan ruang g pasie pasien n tert tertut utup up.. 5ila 5ila ruan ruang g terp terpis isah ah tidak tidak memun memungk gkink inkan an,, tempa tempatt kan pasien pasien dengan dengan pasien pasien lain lain yang yang mengid mengidap ap mikrob mikrobaa yang yang sama, jangan di)ampur di)ampur dengan dengan infeksi infeksi lain kohorting1 kohorting1 dengan jarak Q" meter. $onsul $onsultas tasika ikan n dengan dengan petuga petugass ((I-+ ((I-+ sebelu sebelum m menemp menempatk atkan an pasien bila tidak ada ruang isol isolas asii dan dan koho kohort rtin ing g tida tidak k memungkinkan. kategori I51
Trans(%rt (asien
5atasi gerak, transport pasien hanya hanya kalau kalau perlu perlu saja. saja. 5ila 5ila dipe diperl rluk ukan an pasi pasien en kelu keluar ar ruanga ruangan n perlu perlu keasp keaspada adaan an agar risiko minimal transmisi ke pasien lain atau lingkungan kategori I51
5atasi gerak dan transportasi untuk batasi droplet dari pasien dengan mengenakan masker pada pasien kategori I51 dan menerapkan hygiene respirasi dan etika batuk
5ata 5atasi si gera geraka kan n dan dan tran transp spor ortt pasien hanya kalau diperlukan saja. 5ila perlu untuk pemeriksaan pasien dapat diberi masker bedah untuk )egah menyebarnya droplet nuklei kategori I51
Alat Pelin$ung Pelin$ung Diri
Sarung tangan $an 'u'i tangan memakai sarung tangan bersih non steril steril,, lateks lateks saat saat masuk masuk ke ruang pasien, ganti sarung tangan setelah kontak dengan bahan infeksius feses, )airan drain1, lepaskan sarung tangan sebe sebelu lum m kelua keluarr dari dari kama kamar r pasien dan )u)i tangan dengan antiseptik kategori I51
/asker pakailah bila bekerja dalam radius " m terhadap pasien pasien kategori I51, saat kontak erat. masker seyogyanya melindungi hidung dan mulut, dipakai saat memasuki ruang raat pasien dengan infeksi
Perlin$ungan saluran na(as kena kenak kan mask maskeer respir spiraator tor N#<8$ateg N#<8$ategori ori N pada efisiensi efisiensi #<%1 #<%1 saat saat masuk masuk ruang ruang pasien pasien atau suspek &5 paru. Orang Orang yang yang rentan rentan seharu seharusny snyaa tidak boleh masuk ruang pasien yang ang dike diketa tahu huii atau atau susp suspek ek )amp )ampak ak,, )a)a a)ar air air ke) ke)uali uali petugas yang telah imun. 5ila terp terpak aksa sa haru haruss masu masuk k maka maka haru haruss meng mengeenaka nakan n mask masker er respir respirato atorr untuk untuk pen)e pen)egah gahan. an. Orang Orang yang yang telah telah pernah pernah sakit sakit )ampak atau )a)ar air tidak perlu memakai masker kategori I51
4aun pakai gaun bersih, tidak steril saat masuk ruang pasien untuk melind melindung ungii baju baju dari dari kon kontak tak deng dengan an pasie pasien, n, perm permuk ukaa aan n lingkun lingkungan gan,, barang barang diruan diruang g pasien, )airan diare pasien, ileost ileostomy omy,, )olost )olostomy omy,, luka luka terb terbu uka. ka. 6epas epaska kan n gaun aun
saluran napas.
/asker be$a#+(r%se$ur min1 Sarung tangan 4aun 4%ggel
=@
sebe sebelu lum m kelu keluar ar rua ruanga ngan. Caga agar tidak ada kontaminasi silang ke lingk lingkun unga gan n dan dan pasi pasien en lain lain kategori I51 A(r%n 5ila gaun permeable, untuk mengurangi penetrasi )airan, tidak dipakai sendiri
Peralatan untuk (era*atan (asien
5ila memungkinkan peralatan nonkritikal dipakai untuk " pasien atau pasien dengan infeksi mikroba yang sama. 5ersihkan dan disinfeksi sebelum dipakai untuk pasien lain kategori I51 <#&, <"A, <"A, *"A, *I"A, */, <#"P ("tre% %neumoniae)
3%nt%#
5ila melakukan tindakan dengan kemungkinan timbul aerosol
*irus Her%es sim%le0, "A", "* indirek indirek mel mainan1, ". aureus, C. difficile, P. aeruginosa, Influen>a, Norovirus Norovirus juga makanan dan air1
&idak perlu penanganan udara se)ara khusus karena mikroba tidak bergerak jarak jauh.
5. pertussis, +*-+, -+/ inf influe luenBa, *deno'iru irus, -hino' -hino'iru irus, s, N. mening meningitid itidis, is, +trepto)o) grup *, My)oplasma pneumoniae,
Transisi Transisi (a$a TB sesuai pedoman &5 ;9; Aui Auide delin linee for for (re' (re'en entin ting g of &ube &uber) r)ul ulos osis is in Heal Health th)a )are re :a)ilities :a)ilities dan referensi referensi nomor "0.
M&5 obligat airborne1 )ampak )ampak,, )a)ar )a)ar air kombin kombinasi asi transm transmisi isi11 Noro'ir Noro'irus us partik partikel el feses eses,, 'om omit itu us1, s1, -ota -ota'i 'iru russ melalui partikel ke)il aerosol
Pene(atan (asien
(enempa (enempatan tan pasien pasien seharu seharusny snyaa sesuai sesuai temuan temuan klinis klinis sambil sambil menungg menunggu u hasil hasil kultur kultur laboratorium. (ertimbangan pada saat penempatan pasien 7 •
$amar terpisah bila dimungkinkan kontaminasi luas terhadap lingkungan, misal7 luka lebar dengan )airan keluar, diare, perdarahan tidak terkontrol.
•
$amar $amar terpis terpisah ah dengan dengan pintu pintu tertut tertutup up diasp diaspada adaii trans transmi misi si melalu melaluii udara udara ke kontak, misal7 luka dengan infeksi kuman gram positif.
•
$amar terpisah terpisah atau kohort kohort dengan 'entilasi 'entilasi dibuang keluar keluar dengan ehaust ehaust ke area tidak ada orang lalu lalang, misal7 &5;.
•
$amar terpisah dengan udara terkun)i bila diaspadai transmisi airborne luas, misal7 'ari)ella
=>
•
$amar terpisah bila pasien kurang mampu menjaga kebersihan anak, gangguan mental1.
5ila kamar terpisah tidak memungkinkan dapat kohorting. 5ila pasien terinfeksi di)ampur dengan non infeksi maka pasien, petugas dan pengunjung menjaga keaspadaan untuk men)egah transmisi infeksi.
Trans(%rt (asien in"eksius
9ibatasi, bila perlu saja 5ila mikroba pasien 'irulen, 3 hal perlu diperhatikan7 ". pasien pasien dibe diberi ri *(9 *(9 mask masker er,, gaun1 gaun1 !. petu petuga gass di area area tuju tujuan an haru haruss diin diinga gatk tkan an akan akan keda kedata tang ngan an pasi pasien en ters terseb ebut ut melaksanakan keaspadaan yang sesuai 3. pasi pasien en dibe diberi ri info inform rmas asii untu untuk k dili dilibat batka kan n keas keaspa padaa daanny nnyaa agar agar tida tidak k terj terjad adii transmisi kepada orang lain
Petugas1 (eralatan $an (erukaan
&ujuan terpenting ((I adalah menjaga petugas, peralatan dan permukaan tetap bersih. 5ersih diartikan 7 5ebas dari kotoran &elah &elah di)u)i setelah terakhir dipakai (enjagaan kebersihan tangan personal 5ebas polutan dan bahan tidak diinginkan Disin"eksi tangan a$ala# ke*as(a$aan is%lasi ,ang ter(enting. Peraturan untuk Ke*as(a$aan Is%lasi
=#
Harus dihindarkan transfer mikroba patogen antar pasien dan petugas saat peraatan pasien raat inap. (erlu dijalankan hal berikut7 ". $easp $easpada adaan an terhadap terhadap semua semua darah darah dan )airan )airan tubuh tubuh ekskresi ekskresi dan sekresi sekresi dari dari seluruh pasien untuk meminimalisir risiko transmisi infeksi !. 9ekontamina 9ekontaminasi si tangan tangan sebelum sebelum kontak kontak diantara diantara pasien pasien 3. ;u)i tangan tangan setelah setelah menyent menyentuh uh bahan infeksi infeksius us darah darah dan )airan )airan tubuh1 tubuh1 . Auna Aunaka kan n tekn teknik ik tanp tanpaa meny menyen entu tuh h bila bila memun emungk gkin inka kan n untu untuk k meng menghi hind ndar arii menyentuh bahan infeksius <. (aka (akaii saru sarung ng tang tangan an saat saat haru haruss atau atau mu mungk ngkin in kon konta tak k deng dengan an dara darah h dan dan )air )airan an tubuh serta barang yang terkontaminasi. 9isinfeksi tangan segera setelah melepas sarung tangan. Aanti sarung tangan antara pasien. =. (ena (enang ngan anan an limb limbah ah fese feses, s, urin urin,, dan dan sekr sekres esii pasi pasien en yang yang lain lain dala dalam m luba lubang ng pembuangan yang disediakan, bersihkan dan disinfeksi bedpan, urinal dan )ontainer pasien yang lain. @. &anga &angani ni bahan bahan infeksi infeksius us sesuai sesuai prosed prosedur ur.. >. (astikan (astikan peralatan, peralatan, barang barang fasilitas fasilitas dan linen linen infeksius infeksius pasien pasien telah telah dibersihkan dibersihkan dan didisinfeksi dengan benar antar pasien.
BAB :II
KEBERSIHAN TAN4AN Pen$a#uluan
Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang didapat di rumah sakit ketika pasien masuk raat atau pernah diraat di rumah sakit. Infeksi nosokomial terjadi setelah lebih dari > jam hari raat. $egaga $egagalan lan melaku melakukan kan kebers kebersiha ihan n tangan tangan merupak merupakan an penyebab penyebab utama utama infeks infeksii nosokomial dan dapat menyebarkan multi resisten serta berkonstribusi terhadap timbulnya abah. 5oyke dan (ittet !00!1
@0
(ene (eneli liti tian an
lain lain oleh oleh
+emm +emmel elei eiss ">="1 ">="1 dan penel penelit itii penel penelit itii lainny lainnyaa
mengatakan bahaa penularan penyakit menular dari pasien ke pasien terjadi melalui tangan petugas kesehatan (ada (ada penelit penelitian ian (hilip (hilipp p +emmel +emmelei eiss ia menemu menemukan kan baa baa kemati kematian an ibu ibu bersalin yang ditolong oleh mahasisa kedokteran yang tidak )u)i tangan setelah melakukan otopsi mayat jauh lebih tinggi dibandingkan ibu ibu bersalin yang ditolong oleh bidan. +eorang +eorang temannya temannya meninggal meninggal dunia setelah setelah tertusuk tertusuk jarum ketika ketika melakukan melakukan otopsi mayat dan kuman penyebab kematian temannya dan kematian ibu ibu bersalin yang ditolong oleh mahasisa mahasisa kedokteran tersebut adalah sama. +ehingga ia ia menyimpulkan baha ada transmisi kontak melalui tangan, dialah orang pertama yang mengatakan penyebarab penyakit melalui transmisi kontak. Menjaga Menjaga kebersihan kebersihan tangan dengan baik dan benar benar dapat men)egah men)egah penularan penularan mikroorganisme
dan
menurunkan
frekuensi
infeksi
nosokomial
5oy)e "###, 6arson "##<1
Pengertian
$ebersi $ebersihan han &anga &angan n
adalah adalah suatu prosedur prosedur tindakan tindakan member membersih sihkan kan tangan tangan dengan
menggunakan air mengalir atau dengan menggunakan handrub berbasis al)ohol. $ebersihan tangan dilakukan dengan men)u)i tangan di air mengalir menggunakan sabun8 antise antisepti pti)) jika jika tangan tangan terlih terlihat at kotor kotor.. Cika Cika tangan tangan tidak tidak terli terlihat hat kotor kotor dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan menggunakan handrub berbasis al)ohol. Men)u)i tangan di air mengalir adalah suatu prosedur tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan sabun8antiseptik dibaah air mengalir.
@"
Kebersi#an tangan
Merupakan salah satu prosedur yang paling penting dan efektif dalam men)egah infeksi nasokomial bila dilakukan dengan baik dan benar Idealnya men)u)i tangan dengan air air bersih mengalir dan menggunakan sabun yang digosok2gosokan selama "< sampai !0 detik Cika air mengalir8kran terkontaminasi, gunakan air yang telah dididihkan selama "0 menit dan kalau perlu p erlu disaring, atau mendisinfeksi air dengan larutan sodium hipoklorit 0.00" % *lternatif men)u)i tangan dapat digunakan handrub berbasis alkohol @0 %, jika fasilitas )u)i angan tidak ada , namun harus diingat baha tangan tidak terlihat kotor8terkontaminasi Cika tangan terlihat kotor, men)u)i tangan dengan air bersih mengalir dan sabun harus dilakukan, tidak ada alternatif lain. Hands)rub berbasis alkohol @0 %, digunakan terutama pada tempat dimana akses astafel dan air bersih terbatas Hands)rub berbasis alkohol @0 %,tidak mahal, mudah didapat dan mudah dijangkau, dan dapat dibuat sendiri gliserin ! ml dengan "00 ml alkohol @0 %1 Men)u) Men)u)ii tangan tangan dengan dengan sabun sabun biasa biasa dan air bersih bersih mengal mengalir ir sama sama efekti efektifny fnyaa men)u)i tangan dengan sabun antimikroba (ereira, 6ee dan Wade "##@. +abun biasa mengurangi terjadinya iritasi kulit Mengeringkan tangan setelah men)u)i tangan adalah satu hal yang sangat penting, tidak tidak ada
guna gunany nyaa men)u men)u)i )i tang tangan an deng dengan an baik baik dan dan benar benar tetapi tetapi keti ketika ka
mengeringkan tangan menggunakan handuk yang sudah terkontaminasi
@!
$eringkan tangan dengan handuk kertas Cika tidak ada handuk kertas gunakan handuk tangan sekali pakai Hand Handuk uk kert kertas as haru haruss teta tetap p
dala dalam m kond kondis isii bers bersih ih,, tida tidak k terk terkon onta tami mina nasi si,,
penyimpanan handuk kertas dittempat yang kering dan tertutup8 dalam lemari
Tujuan kebersi#an tangan
ntuk ntuk meng menghi hila lang ngkan kan koto kotora ran n dari dari kuli kulitt se)a se)ara ra meka mekani niss dan mengu mengura rangi ngi juml jumlah ah mikroorganisme sementara.
!l%ra tangan !l%ra transien
Mikroorga Mikroorganism nismee yang yang berada berada dalam dalam lapisan lapisan kulit, kulit, diperole diperoleh h melalui melalui
kontak
dengan pasien, petugas kesehatan lain atau permukaan yang terkontaminasi misJ meja periksa, tempat tidur, dll1 selama bekerja. :lora transien tinggal dilapisan dilapisan luar kulit dan terangkat terangkat sebagian dengan men)u)i men)u)i tangan menggunakan menggunakan sabun dan air mengalir !l%ra resi$en
Mikroo Mikroorg rgani anism smee yang yang tingga tinggall dilapi dilapisan san kulit kulit yang yang lebih lebih dalam dalam serta serta didala didalam m foli folike kell ramb rambut ut,, dan dan tida tidak k dapat dapat dihi dihila lang ngkan kan sepe sepenuh nuhny nya, a, bahka bahkan n denga dengan n pen)u)ianddddan pembilasan denngan sabun dan air bersih !asilitas kebersi#an tangan •
&empat &empat )u)i tangan dengan air mengalir dan keran otomatis
•
+abun atau anti septik dalam dispenser d ispenser dengan pengontrol otomatis
•
+ikat kalau perlu
•
$ertas tissue8handuk kertas
@3
Agen antise(tik atau antiikr%ba 5ahan 5ahan kimia kimia yang yang diapli diaplikas kasika ikan n diatas diatas kulit kulit atau atau jaring jaringan an hidup hidup lain lain untuk untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme transien maupun residen, sehingga mengurangi jumlah hitung bakteri total 3%nt%# agen antise(tik
*lkohol =0 #0 % etil dan isopropil atau metil alkohol1 $lorheksidin glukonat ! % Hibis)rub,, Hibitane, Hibi)lens1 $lorheksidin glukonat dan )etrimide sa'lon1 Lodium 3 % &riklosan Iodofor @.< "0 % 5etadine 1
Air bersi# *ir yang se)ara alami atau kimiai dibersihkan dan disaring sehingga aman untuk dimi diminum num,, sert sertaa untu untuk k pemak pemakai aian an lain lainny nyaa seper seperti ti men)u men)u)i )i tanga tangann nnnn nn dan dan membersihkan instrumen medis
@
*ir bersih bersih harus bebas dari mikroorga mikroorganisme nisme dan, tidak berbau,tida berbau,tidak k berarna, jernih, tidak berkabut E%lliet
;airan organik seperti gliserol, propin glikol atau sorbitol yang ditambahkan pada handsrub handsrub dan lotion lotion tangan untuk untuk melunakkan melunakkan kulit dan membantu membantu men)egah men)egah kerusakan kulit kekeringan, iritasi, dermatitis, keretakan1 Sabun $an $eterjen
(roduk (roduk prod produk uk
batang, batang,)ai )air, r,lem lembar bar,,
bubuk bubuk pembers pembersih ih yang yang menurun menurunkan kan
tegangan permukaan kulit sehingga membantu melepaskann kotoran, debris ddaan mikroorganisme yang menempel pada tangan. Han$srub antise(tik
*ntiksepti *ntikseptik k handsrub yang bereaksi )epat untuk menghilangk menghilangkan an sementara sementara atau meng mengur uran angi gi mikr mikroo oorg rgan anis isme me
peng penghu huii
teta tetap p
dan dan
meli melind ndun ungi gi
kuli kulitt
tanp tanpaa
menggunakan air
=aktu (enggunaan #an$srub antise(ti' jika tangan ti$ak terli#at k%t%r
Alternati" !asilitas 'u'i tangan
Cika air mengalir dan kran otomatis tidak tersedia,, gunakan adah air dengan kran atau gunakan ember dan gayung, tampung air yang telah digunakan dalam sebuah ember dan buang di dalam
toilet
*lternatif *lternatif men)u)i tangan jika air mengalir mengalir tidak ada gunakan handsrub berbasis berbasis al)ohol, tapi tangan tidak terlihat kotor. Handsrub antiseptik tidak meenghilangkan kotoran aatau Bat organik,, sehingga jika tangan kotor harus men)u)i tangan dengan sabun dan air mengalir
@<
+etiap <2"0 kali aplikaassi handsrub harus men)u)ui tangan dengan sabun dan air mengalir Sia(a ,ang *ajib elakukan 'u'i tangan
+etiap orang yang kontak langsung dengan pasien seperti7 dokter, peraat dan petugas kesehatan lainnya fisioterapi, teknisi1 +etiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien seperti 7 ahli giBi, farmasi dan petugas laboratorium +etiap +etiap personil personil yang berkonstribu berkonstribusi si dengan prosedur yang dilakukan dilakukan terhadap terhadap pasien +etiap orang yang bekerja di rumah sakit
In$ikasi kebersi#an tangan o
+egera setelah tiba di rumah sakit
o
+ebelum masuk G tinggalkan ruangan pasien
o
+ebe +ebelu lum m dan dan sesu sesuda dah h kont kontak ak den denga gan n pasi pasien en atau atau
bend bendaa yang yang
terkontaminasi )airan tubuh pasien o
9iantara kontak pasien satu dengan yang lain
o
+ebelum dan sesudah melakukan tindakan pada pasien
o
+esudah ke kamar ke)il
o
+esudah kontak dengan darah atau )airan tubuh lainnya
o
5ila tangan kotor
o
+ebelum meninggalkan rumah sakit
o
+egera setelah melepaskan sarung tangan
o
+egera setelah keluar dari toilet atau
o
+ebelum dan setelah menyiapkan dan mengkonsumsi makanan
membersihkan sekresi hidung
Jenis9jenis 'u'i tangan
E
;u)i ;u)i tanga angan n ruti utin8s n8sosia osiall
E
;u)i ;u)i tanga angan n pro prose sedu dura rall
@=
E
;u)i ;u)i tanga angan n pem pembe beda daha han n
Pr%se$ur stan$ar 'u'i tangan
". ;u)i tangan rutin •
6epas semua perhiasan tangan7 )in)in G jam tangan
•
5asahi tangan setinggi pertengahan lengan baah dengan air mengalir
•
&aruh )airan sabun8 sabun antiseptik sesuai petunjuk1 di bagian telapak tangan yang telah basah
•
9igosok 9igosok telapak telapak tangan ke telapak telapak tangan, tangan, sehingga menghasi menghasikan kan busa se)ukupnya selama "<2!0 detik sesuai dengan @ langkah )u)i tangan
•
5ilas kembali dengan air bersih
•
&utup kran dengan siku atau tissu
•
$eringkan tangan dengan tissu8 handuk kertas
•
Hindarkan menyentuh menyentuh benda disekitarnya setelah men)u)i tangan.
@@
#iada%tasi dari ?H& guidenlines guidenlines on hand hygiene in in health care (advanced draft) 6 A summary summary,, ?orld Alliance for Patient "afety, ?orld Health &rgani>ation, 955; .
@>
3u'i tangan (ebe$a#an
•
(akailah tutup kepala dan masker
•
6epas semua perhiasan yang ada ditangan gelang,)in)in, jam tangan1
•
5asahi tangan dengan air kran pada temperatur yang nyaman sampai rata
•
&eteskan desinfektan sebanyak R ! < )) kemudian ratakan di kedua tangan sampai berbusa agar kotoran bisa lepas
•
sahakan posisi tangan lebih tinggi dari pada siku
@#
•
+ikat +ikat kedua tangan tangan satu satu persat persatu u dimulai dimulai dari kuk kuku, u, ujung jari sampai sampai telapak telapak tangan termasuk lipatan2lipatan bagian tepi jari.
•
+ikat lengan baah pergelangan sampai dengan siku1 dimulai salah satu tangan dengan memakai desinfektan termasuk bagian tepi dan luar sampai bersih.
•
5ilas 5ilas kedua tangan dan lengan sampai batas siku dalam se)ara se)ara berulang berulang sampai basah
•
+ambil menunggu kedua tangan kering posisi tangan tetap di atas siku dan biarkan air yang menetes di bagian siku sampai habis. sahakan kedua tangan terhindar dari benda2benda yang tidak steril.
•
$eringkan kedua tangan dengan handuk steril, dimulai dari sel2sela jari sampai kering lebih < )m diatas siku dengan )ara memutar tiap sisi handuk untuk satu tangan1
>0
BAB :III PEN44UNAAN ALAT PELINDUN4 DIRI APD6 Pen$a#uluan
(elindung8 barrier, yang se)ara umum disebut sebagai alat pelindung diri *(91, telah digunakan selama selama bertahun2ta bertahun2tahun hun untuk melindungi pasien dari mikroorganism mikroorganismee yang ada pada petugas kesehatan. Namun dengan mun)ulnya *I9+ *I9+ dan Hepatitis ;, serta serta meningkatny meningkatnyaa kembali kembali &uberkul &uberkulosis osis di banyak negara, pemakaian pemakaian *(9 menjadi menjadi jsangat jsangat penting untuk melindungi petugas. 9engan mun)ulnya infeksi baru seperti flu burung, +*-+ dan penyakit infeksi lainnya (/merging (/merging Infectious #iseases), pemakaian *(9 yang tepat dan benar menjadi semakin penting. *gar menjadi efektif, *(9 harus digunakan se)ara benar, misalnya, gaun dan duk lobang telah terbukti dapat men)egah infeksi luka hanya bila dalam keadaan yang kering. +edangkan dalam keadaan basah, kain beraksi sebagai spons yang menarik bakteri dari kulit atau peralatan melalui bahan kain sehingga dapat mengkontaminasi luka operasi.
'airan
kain
Trans"er bakteri
kulit
4abar ;9-. Trans"er Trans"er Bakteri elalui kain
+ebagai konsekuensiny konsekuensinya, a, pengelola pengelola rumah sakit, sakit, penyelia penyelia dan para petugas kesehatan harus mengetahui tidak hanya kegunaan dan keterbatasan dari *(9 tertentu, tetapi juga peran *(9 sesungguhnya dalam men)egah penyakit infeksi sehingga dapat digunakan se)ara efektif dan efisien.
>"
Cenis *lat (elindung 9iri *(91 *lat pelindung diri men)akup sarung tangan, masker, alat pelindung mata pelindung ajah dan ka)a mata1, topi, gaun, apron dan pelindung lainnya. 9i banyak negara, topi, masker, gaun dan duk sering terbuat dari kain atau kertas, namun pelindung paling baik adalah yang terbuat dari bahan yang telah diolah atau bahan sintetik yang tidak tembus air atau )airan lain darah atau )airan tubuh1. 5ahan yang tahan )airan ini tidak banyak tersedia karena harganya mahal. 9i banyak negara, kain katun ringan dengan jumlah benang "08in)i persegi1 adalah bahan yang paling umum digunakan untuk pakaian bedah masker, topi dan gaun1 serta duk. +ayangnya, katun yang ringan tersebut tidak merupakan penghalang yang efektif, karena karena )air )airan an dapa dapatt temb tembus us denga dengan n mu muda dah h sehi sehing ngga ga memu memung ngki kink nkan an terj terjad adin inya ya kontaminasi. 9enim, kan'as dan bahan berat lainnya, di sisi lain, terlalu tebal untuk ditembus oleh uap air pada aktu pengukusan sehingga tidak dapat disterilkan, sulit di)u)i dan memerlukan aktu terlalu lama untuk kering. +ebaiknya bahan kain yang digunakan berarna putih atau terang agar kotoran dan kontaminasi dapat terlihat dengan mudah. &opi atau masker yang terbuat dari kertas tidak boleh digunakan ulang karena tidak tidak ada )ara untuk untuk member membersih sihkany kanyaa dengan dengan baik. baik. Jika ti$ak $a(at $i'u'i1 jangan $igunakan lagiC
Pe$%an Uu (enggunaan APD
". &angan &angan harus harus selalu selalu dibersih dibersihkan kan meskipun meskipun menggunak menggunakan an *(9. *(9. !. 6epas 6epas dan ganti bila bila perlu perlu segala segala perleng perlengkapa kapan n *(9 yang yang dapat dapat digunakan digunakan kembal kembalii yang sudah rusak atau sobek segera setelah *nda mengetahui *(9 tersebut tidak berfungsi optimal. 3. 6epask 6epaskan an semua semua *(9 sesegara sesegara mungkin mungkin setelah setelah selesa selesaii member memberika ikan n pelaya pelayanan nan dan hindari kontaminasi7 a. lingku lingkungan ngan di luar luar ruang ruang isolas isolasii b. para pasien atau pekerja lain, dan ). diri diri *nda nda sen sendi diri ri.. . 5uang semua semua perlengkapa perlengkapan n *(9 *(9 dengan hati2hat hati2hatii dan segera segera membersihkan membersihkan tangan. tangan.
>!
Indikasi (enggunaan *lat (elindung 9iri -.
melindungi ungi tangan tangan dari dari bahan bahan yang yang dapat dapat menula menularka rkan n SARUN4 TA TAN4AN melind penyakit dan melindungi pasien dari mikroorganisme yang berada di tangan petugas kesehatan. kesehatan. +arung tangan merupakan merupakan penghalang penghalang barrier1 barrier1 fisik paling paling penting penting untuk men)eg men)egah ah penyebar penyebaran an infeks infeksi. i. +arung +arung tangan tangan harus harus digant digantii antara antara setiap setiap kontak kontak dengan satu pasien ke pasien lainnya, untuk menghindari kontaminasi silang.
Memakai sarung sarung tangan tangan ti$ak $a(at menggantika menggantikan n tindakan tindakan men)u)i men)u)i Inga Ingat) t) Memakai tangan atau pemakaian antiseptik yang digosokkan pada tangan.
(enggunaan sarung tangan dan kebersihan tangan, merupakan komponen kun)i dala dalam m
memi memini nima malk lkan an
peny penyeb ebar aran an
peny penyak akit it
dan dan
memp memper erta taha hank nkan an
suat suatu u
lingku lingkungan ngan bebas bebas infeks infeksii Aarne Aarnerr dan :a'ero :a'ero "#>=1. "#>=1. +elain +elain itu, itu, pemaha pemahaman man mengenai kapan sarung tangan steril atau disinfeksi tingkat tinggi diperlukan dan kapan sarung tangan tidak perlu digunakan& penting untuk diketahui agar dapat
menghemat biaya dengan tetap menjaga keamanan pasien dan petugas .
Tiga saat (etugas (erlu eakai sarung tangan)
". (erl (erlu u untu untuk k men)i men)ipt ptak akan an bari barier er prot protek ekti tiff dan dan )egah )egah kon konta tami mina nasi si yang yang bera berat. t. 9isinfeksi 9isinfeksi tangan tidak )ukup untuk memblok memblok transmisi transmisi kontak bila kontaminasi kontaminasi berat. misal menyentuh darah, )airan tubuh, sekresi, eksresi, mukus membran, kulit yang tidak utuh. !. 9ipakai 9ipakai untuk untuk menghind menghindari ari transm transmisi isi mikrob mikrobaa di tangan tangan petugas petugas ke pada pasien pasien saat saat dila dilaku kukan kan tinda tindaka kan n terh terhada adap p kuli kulitt pasie pasien n yang yang tidak tidak utuh, utuh, atau atau mu muku kuss membran. 3. Men)eg Men)egah ah tangan tangan petugas petugas terkont terkontami aminas nasii mikrob mikrobaa dari dari pasien pasien transmis transmisii kepada kepada pasien lain. (erlu kepatuhan petugas untuk pemakaian sarung tangan sesuai standar. Memakai sarung tangan tidak menggantikan perlunya )u)i tangan, karena
>3
sarung sarung tangan tangan dapat dapat berlub berlubang ang yang yang ke)il, ke)il, tidak tidak nampak nampak selama selama melepa melepasny snyaa sehingga tangan terkontaminasi.
Peakaianan Sarung Tangan Tangan
Meskipun Meskipun efektifit efektifitas as pemakaian pemakaian sarung tangan dalam men)egah kontaminasi kontaminasi dari petugas kesehatan telah terbukti berulang kali &enorio &enorio et al. !00"1 tetapi pemakaian sarung tangan tidak menggantikan kebutuhan untuk men)u)i tangan. +ebab sarung tangan bedah lateks dengan kualitas terbaik sekalipun, mungkin mengalami kerusakan ke)il yang tidak terlihat, sarung tangan mungkin robek pada saat digunakan atau tangan terkontami terkontaminasi nasi pada saat melepas melepas sarung tangan 5agg, 5agg, Cenkins dan 5arker "##0J 9a'is !00"1.
Ingat ) +ebelum memakai sarung tangan dan setelah melepas sarung tangan lakukan kebersihan
tangan menggunakan antiseptik )air atau handrub berbasis alkohol.
&ergantung &ergantung keadaan, sarung tangan periksa p eriksa atau serbaguna bersih harus digunakan d igunakan oleh semua petugas ketika7
*da kemungkinan kontak tangan dengan darah atau )airan tubuh lain, membran mukosa atau kulit yang terlepas.
Melakukan Melakukan prosedur prosedur medis medis yang bersifat bersifat in'asif misalnya misalnya menusukkan menusukkan sesuatu kedalam pembuluh darah, seperti memasang infus.
Menanga Menangani ni bahan2b bahan2baha ahan n bekas bekas pakai pakai yang yang telah telah terkont terkontami aminas nasii atau atau menyentuh permukaan yang ter)emar.
Mene Menera rapk pkan an Ke*as(a$ Ke*as(a$aan aan Ber Ber$asa $asarkan rkan Penular Penularan an elalui elalui k%ntak k%ntak yang diperlukan pada kasus penyakit menular melalui kontak yang telah diketahui atau atau di)uri di)urigai gai1, 1, yang yang menghar mengharusk uskan an petugas petugas keseha kesehatan tan enggunakan enggunakan sarung tangan bersi#1 ti$ak steril ketika easuki ruangan (asien. (etugas kesehatan
>
harus melepas sarung tangan tersebut tersebut sebelum meninggalkan meninggalkan ruangan ruangan pasien pasien dan men)u)i tangan dengan air dan sabun atau dengan handru berbasis alkohol.
+atu +atu pasang pasang sarung sarung tangan tangan harus harus diguna digunakan kan untuk untuk setiap setiap pasien pasien,, sebagai sebagai upaya upaya menghindari menghindari kontaminasi kontaminasi silang ;9;,"#>@1. ;9;,"#>@1. (emakaian sepasang sepasang sarung tangan yang sama atau men)u)i tangan yang masih bersarung tangan, ketika berpindah dari satu pasien ke pasien lain atau ketika melakukan peraatan di bagian tubuh yang kotor kemudian berpindah ke bagian tubuh yang bersih, bukan merupakan praktek yang aman. 9oebbeling dan ;olleagues "#>>1 menemukan bakteri dalam jumlah bermakna pada tangan petugas yang hanya men)u)i tangan dalam keadaan masih memakai sarung tangan dan tidak mengganti sarung tangan ketika berpindah dari satu pasien ke pasien lain.
Jenis9jenis Sarung Tangan
". +aru +arung ng tan tanga gan n bers bersih ih !. +aru +arung ng tang tangan an ster steril il 3. +aru +arung ng tan tanga gan n ruma rumah h tang tangga ga
><
*pakah kontak dengan darah atau )airan tubuhS
&idak
TANPA SARUN4 TAN4AN
L a *pakah kontak dengan pasienS
&idak
SARUN4 TAN4AN RU/AH TAN44A atau SARUN4 TAN4AN BERSIH
L a
*pakah kontak dengan jaringan di baah kulitS
&idak
SARUN4 TAN4AN BERSIH Atau SARUN4 TAN4AN DTT
L a SARUN4 TAN4AN STERIL Atau SARUN4 TAN4AN DTT
Bagan alur (eili#an jenis sarung tangan
HAL HAL AN4 HARU HARUS S DIPE DIPERH RHA ATIKAN IKAN PADA PE/A PE/AKA KAIA IAN N SARU SARUN4 N4 TAN4AN
Aunakan Aunakan sarung sarung tangan tangan dengan dengan ukuran ukuran yang yang sesuai sesuai,, khu khusus susnya nya untuk untuk
sarung tangan bedah. +arung tangan yang tidak sesuai dengan ukuran tangan dapat menggangu ketrampilan dan mudah robek.
Caga Caga agar kuku selalu selalu pendek pendek untuk untuk menuru menurunkan nkan risiko risiko sarung sarung tangan tangan
robek.
&arik sarung tangan ke atas manset gaun jika *nda memakainya1 untuk melindungi pergelangan tangan.
>=
Aunakan pelembab pelembab yang larut dalam air tidak mengandung lemak1 untuk men)egah kulit tangan kering8berkerut.
Cangan gunakan lotion atau krim berbasis minyak, karena akan merusak sarung tangan bedah maupun sarung tangan periksa dari lateks.
Cangan menggunakan )airan pelembab yang mengandung parfum karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
Cangan Cangan menyim menyimpan pan sarung sarung tangan tangan di tempat tempat dengan dengan suh suhu u yang yang terlal terlalu u panas atau terlalu dingin misalnya di baah sinar matahari langsung, di dekat pemanas, *;, )ahaya ultra'iolet, )ahaya fluoresen atau mesin rontgen, karena dapat merusak bahan sarung tangan sehingga mengurangi efektifitasnya sebagai pelindung
REAKSI ALER4I TERHADAP SARUN4 TAN4AN
-eaksi alergi terhadap sarung tangan lateks semakin banyak dilaporkan oleh berbagai petugas di fasilitas kesehatan, termasuk bagian rumah tangga, petugas laboratorium dan dokter gigi. Cika memungkinkan, sarung tangan bebas lateks nitril1 atau sarung tangan lateks rendah alergen harus digunakan, jika di)urigai terjadi alergi reaksi alergi terhadap nitril juga terjadi, tetapi lebih jarang1. +elain itu, pemakaian sarung tangan tangan bebas bedak juga direkome direkomendas ndasika ikan. n.
+arung +arung tangan tangan dengan dengan bedak bedak dapat dapat
menyeb menyebabka abkan n reaksi reaksi lebih lebih banyak, banyak, karena karena bedak bedak pada sarung sarung tangan tangan membaa membaa partikel lateks ke udara. Cika hal ini tidak memungkinkan, pemakaian sarung tangan kain atau 'inil di baah sarung tangan lateks dapat membantu men)egah sensitisasi kulit. Meskipun demikian, tindakan ini tidak akan dapat men)egah sensitisasi pada membran mukosa mata dan hidung. Aarner dan HI;(*; HI;(*; "##=1.
>@
(ada sebagian besar orang yang sensitif, gejala yang mun)ul adalah arna merah pada kulit, hidung berair dan gatal2gatal pada mata, yang mungkin berulang atau semakin parah misalnya menyebabkan gangguan pernapasan seperti asma. -eaksi alergi terhadap lateks dapat mun)ul dalam aktu " bulan pemakaian. &etapi pada umumnya reaksi reaksi baru baru terjad terjadii setela setelah h pemakai pemakaian an yang yang lebih lebih lama, lama, sekita sekitarr 32< tahun, tahun, bahkan bahkan sampai "< tahun 5aumann, "##!1, meskipun pada orang yang rentan. 5elum ada terapi atau desensitisasi untuk mengatasi alergi lateks, satu2satunya pilihan adalah menghindari kontak.
)ukup besar untuk menutupi hidung, mulut, bagian baah dagu, dan . /ASKER harus rambut pada ajah jenggot1. Masker dipakai untuk menahan )ipratan yang keluar seaktu petugas kesehatan atau petugas bedah berbi)ara, batuk atau bersin serta untuk men)eg men)egah ah per)ik per)ikan an darah darah atau atau )airan )airan tubuh tubuh lainny lainnyaa memasu memasuki ki hidung hidung atau atau mulut mulut petugas kesehatan. 5ila masker tidak terbuat dari bahan tahan )airan, maka masker tersebut tidak efektif untuk men)egah kedua hal tersebut.
Masker yang yang ada, terbuat terbuat dari berbagai berbagai bahan seperti katun katun ringan, kain kasa, kertas kertas dan bahan sintetik yang beberapa di antaranya tahan )airan. Masker yang dibuat dari katun atau kertas sangat nyaman tetapi tidak dapat menahan )airan atau efektif sebagai filter. Masker yang dibuat dari bahan sintetik dapat memberikan perlindungan dari tetesan partikel berukuran besar Q< Tm1 yang tersebar melalui batuk atu bersin ke orang yang berada di dekat pasien kurang dari " meter1. Namun masker bedah terbaik sekali sekalipun pun tidak tidak diran) diran)ang ang untuk untuk benar2 benar2ben benar ar menutu menutup p pas se)ara se)ara erat erat m menem enempel pel sepenuhnya pada ajah1 sehingga men)egah kebo)oran udara pada bagian tepinya. 9engan demikian, masker tidak dapat se)ara efektif menyaring udara yang dihisap.
(ada peraatan pasien yang telah diketahui atau di)urigai menderita penyakit menular melalui udara atau droplet, masker yang digunakan harus dapat men)egah partikel men)apai membran mukosa dari petugas kesehatan.
>>
4abar ;9. /asker
$etika melepas masker, pegang bagian talinya karena bagian tengah masker merupakan bagian yang paling banyak terkontaminasi -othro)k, M)4en dan +mith !0031. /asker
$engan
e"is "isiensi
tinggi
merup erupak akan an
jeni jeniss
maske askerr
khus khusu us
yang ang
direkomendasikan, bila penyaringan udara dianggap penting misalnya pada peraatan seseor seseorang ang yang yang telah telah diketa diketahui hui atau atau di)uri di)urigai gai mender menderita ita flu burung burung atau atau +*-+. +*-+. Masker dengan efisiensi tinggi misalnya N2#< melindungi dari partikel dengan ukuran < mikron yang dibaa oleh udara. (elindung ini terdiri dari banyak lapisan bahan penyaring dan harus dapat menempel dengan erat pada ajah tanpa ada kebo)oran. 9ilain 9ilain pihak pihak pelind pelindung ung ini juga lebih lebih menggan mengganggu ggu pernapa pernapasan san dan lebih lebih mahal mahal daripada daripada masker bedah. +ebelum petugas memakai masker N2#< perlu dilakukan fit pada setiap pemakaiannya. test pada
$etika sedang meraat pasien yang telah diketahui atau di)urigai menderita penyakit menular menular melalui airborne airborne maupun dro%let , seperti misalnya flu burung atau +*-+, petugas kesehatan harus menggunakan masker efisiensi tinggi. (elind (elindung ung ini merupak merupakan an perangk perangkat at N2#< N2#< yang yang telah telah disert disertif ifika ikasi si oleh oleh @" National Institute for &ccu%ational "afety dan Health NIO+H1, disetujui oleh 4uropean ;4, atau standard
>#
nasi nasiona onal8 l8re regi giona onall yang yang seba sebandi nding ng denga dengan n stan standa darr ters tersebu ebutt dari dari nega negara ra yang yang memproduksi memproduksinya. nya. Masker efisiensi efisiensi tinggi dengan tingkat efisiensi lebih tinggi dapat juga digunakan. Masker efisiensi tinggi , seperti ti khu khusu susny snyaa N2#< N2#< haru haruss diuj diujii , seper pengepasannya fit menjamin baha perangkat perangkat tersebut tersebut pas dengan benar fit test) untuk menjamin pada ajah pemakainya.
4abar ;90. /asker /asker E"isiensi Tinggi N95
Masker, gogel dan 'isor melindungi ajah dari per)ikan darah. ntuk melindungi petugas dari infeksi saluran napas maka diajibkan menggunakan masker sesuai aturan aturan standa standar. r. (ada (ada fasili fasilitas tas kesehat kesehatan an yang yang memadai memadai petugas petugas dapat dapat memakai memakai respirator sebagai pen)egahan saat meraat pasien multi drug resistance resistance (<#) atau e0tremely drug resistance (#) &5.
Peakaian asker e"isiensi tinggi
(etugas $esehatan harus 7
Memeriksa sisi masker yang menempel pada ajah untuk melihat apakah lapisan utuh utuh dan tidak tidak )a)ad. )a)ad. Cika Cika bahan bahan penyar penyaring ing rusak rusak atau atau kotor kotor,, buang buang masker masker tersebut. +elain itu, masker yang ada keretakan, terkikis, terpotong atau, terlipat pada sisi dalam masker, juga juga tidak dapat digunakan.
Memeriksa Memeriksa tali2tali tali2tali masker untuk memastikan memastikan tidak terpotong atau rusak. rusak. &ali &ali harus menempel dengan baik di semua titik sambungan.
#0
Memastikan baha klip hidung yang terbuat dari logam jika ada1 berada pada tempatnya dan berfungsi dengan baik.
4it test untuk masker efisiensi tinggi
:ungsi masker akan terganggu8tidak efektif, jika masker tidak dapat melekat se)ara sempurna pada ajah, seperti pada keadaan dibaah ini 7
*danya janggut, )ambang atau rambut yang tumbuh pada ajah bagian baah atau adanya gagang ka)amata.
$etiad $etiadaan aan satu satu atau atau dua gigi gigi pada kedua kedua sisi sisi dapat dapat mempeng mempengaru aruhi hi perlek perlekata atan n bagian ajah masker.
*pabil *pabilaa klip klip hidung hidung dari dari logam logam dipen) dipen)et8 et8dij dijepi epit, t, karena karena akan akan menyeb menyebabka abkan n kebo)oran. kebo)oran. -atakan -atakan klip tersebut di atas hidung setelah setelah *nda memasang memasang masker, masker, menggunakan kedua telunjuk dengan )ara menekan dan menyusuri bagian atas masker.
Cika mungkin, dianjurkan fit test dilakukan dilakukan setiap saat sebelum memakai masker efisiensi tinggi.
Cara fit test respirator particulat
Langka" , - Benggamlah res%irator res%irator dengan satu tangan, %osisikan sisi de%an agian hidung %ada ujung jari-jari Anda, iarkan tali %engikat res%irator menjuntai eas di aah tangan Anda.
#"
Langka" 5 - Posisi Posisikan kan res res%ir %irato atorr di aah aah dagu Anda Anda dan sisi untuk hidung erada di atas.
Langka" - 2arikl 2ariklah ah tali %engikat %engikat res%ir res%irator ator yang atas dan %osisikan tali agak tinggi di elakang ke%ala Anda di atas telinga. - 2arikl riklah ah tali tali %en %engi gika katt res% res%ir irat ator or yang yang 3a6a" dan %osisikan tali di aah telinga.
Langka" . 2 $etakkan jari-jari kedua tangan Anda di atas agian hidung yang teruat dati logam. 2 2ekan sisi logam terseut (Bunakan dua jari dari dari masi masing ng-m -mas asin ing g tang tangan an)) meng mengik ikut utii ent entuk uk hidu hidung ng Anda. nda. ang angan an mene meneka kan n res%irator dengan satuy tangan karena da%at mengaki mengakiat atkan kan res%i res%irat rator or ekerj ekerja a kurang kurang efektif.
Langka" / - 2utu% 2utu% agian de%an res%irator res%irator dengan kedua tangan, dan hati-hati agar %osisi res%irator tidak eruah.
Langka" /a) /a) Pemeriksaan Pemeriksaan Segel positif positif
2 Hemuskan na%as kuat-kuat. 2ekanan 2ekanan %ositif di dalam res%itaror res%itaror erarti tidak ada keocoran. 1ila terjadi keocoran atur %osisi dan'atau ketegangan tali. @ji kemali kera%atan res%irator. res%irator.
#!
2
@langi langkah terseut sam%ai res%irator enar-enar tertutu% ra%at.
Langka" /3) /3) Pemeriksaan Pemeriksaan Segel negatif negatif
2
2arik na%as dalam-dalam. 1ila tidak ada keocoran, tekanan negatif akan memuat res%irator menem%el ke ajah.
2 !eocoran akan menyeakan hilangnya tekanan negatif di dalam res%irator akiat udara masuk melalui celah-celah %ada segelnya.
7e6aspadaan 7e6aspadaan
5ebera 5eberapa pa maske maskerr mengand mengandung ung kom kompon ponen en lateks lateks dan tidak tidak bisa bisa digunak digunakan an oleh oleh indi'i indi'idu du ang alergi alergi terhada terhadap p lateks lateks.. (etu (etuga gass harus harus dibe diberi ri )ukup )ukup akt aktu u untu untuk k menggunakan dan mengepaskan masker dengan baik sebelum bertemu dengan pasien.
0. ALAT ALAT PELINDUN4 PELINDUN4 /AT /ATA melindungi petugas dari per)ikan darah atau )airan
tubu tubuh h lain lain deng dengan an )ara )ara meli melindu ndung ngii mata mata.. (eli (elind ndun ung g mata mata men)a men)akup kup ka)a ka)ama mata ta plastik bening, bening, ka)amata ka)amata pengaman, pengaman, pelindung pelindung ajah dan 'isor. 'isor. $a)amata (goggles) plastik koreksi atau ka)amata dengan lensa polos juga dapat digunakan, tetapi hanya jika ditambahkan pelindung pada bagian sisi mata. (etugas kesehatan harus menggunakan mask masker er dan dan peli pelind ndun ung g mata mata atau atau peli pelind ndung ung aja ajah, h, jika jika mela melaku kukan kan tuga tugass yang yang memungkinkan adanya per)ikan )airan se)ara tidak sengaja ke arah ajah. 5ila tidak tersedia pelindung ajah, petugas kesehatan dapat menggunakan ka)amata pelindung atau ka)amata biasa b iasa serta masker.
(elindun Mata
(elindun Wa ah
#3
4abar ;9;. Alat Pelin$ung /ata
digunakan untuk menutup menutup rambut rambut dan kulit kepala sehingga sehingga serpihan kulit dan ;. T&PI digunakan rambut tidak masuk ke dalam luka selama pembedahan. &opi harus )ukup besar untuk menutup menutup semua rambut. Meskipun topi dapat memberikan memberikan sejumlah sejumlah perlindungan perlindungan pada pasien, tetapi tujuan utamanya adalah untuk melindungi pemakainya dari darah atau )airan tubuh yang terper)ik atau menyemprot.
digunakan untuk menutupi menutupi atau mengganti mengganti pakaian biasa atau 5. 4AUN PELINDUN4 digunakan seragam seragam lain, lain, pada saat saat meraat meraat pasien pasien yang yang diketa diketahui hui atau atau di)uri di)urigai gai mender menderita ita penyakit menular melalui droplet8airborne. (emakaian gaun pelindung terutama adalah adalah untuk untuk melin melindung dungii baju baju dan kulit kulit petugas petugas keseha kesehatan tan dari dari sekres sekresii respir respirasi asi.. $etika $etika meraat meraat pasien pasien yang diketahui diketahui atau di)urigai di)urigai menderita menderita penyakit penyakit menular menular terseb tersebut, ut, petuga petugass keseha kesehatan tan harus harus mengena mengenakan kan gaun gaun pelind pelindung ung setiap setiap memasu memasuki ki ruangan untuk meraat pasien karena ada kemungkinan terper)ik atau tersemprot darah, )airan )airan tubuh, sekresi sekresi atau ekskresi. ekskresi. (angkal sarung sarung tangan harus menutupi menutupi ujung lengan gaun sepenuhnya. 6epaskan gaun sebelum meninggalkan area pasien. +etelah gaun dilepas, pastikan baha pakaian dan kulit tidak kontak dengan bagian yang yang potens potensial ial ter)em ter)emar ar,, lalu lalu )u)i tangan tangan segera segera untuk untuk men)ega men)egah h berpin berpindah dahnya nya organisme.
#
$ontaminasi pada pakaian yang dipakai saat bekerja dapat diturunkan !02 "00 dengan dengan memakai memakai gaun gaun pelind pelindung. ung. (eraa (eraatt yang yang memakai memakai apron apron plastik saat meraat pasien bedah abdomen dapat menurunkan transmisi +.aureus +.aureus 30 dibandingkan dibandingkan peraat yang memakai memakai baju seragam dan ganti tiap hari.
>. APR&N yang terbuat dari karet atau plastik, merupakan penghalang tahan air untuk
sepanjang bagian depan tubuh petugas kesehatan Aambar 2<1. (etugas kesehatan haru haruss meng mengena enakan kan apro apron n di baa baah h gaun gaun penu penutu tup p ketik ketikaa mela melaku kukan kan pera peraa ata tan n langsung pada pasien, membersihkan pasien, atau melakukan prosedur dimana ada risiko tumpahan darah, )airan tubuh atau sekresi. Hal ini penting jika gaun pelindung tidak tahan air. *pron akan men)egah )airan tubuh pasien mengenai baju dan kulit petugas kesehatan. Tali ele*ati ke(ala
&ali diikat meleati lubang
&ali panjang
&ali dijahit
5ahan yang dapat di)u)i
4abar ;95. A(r%n
?. (46IN9NA $*$I digunakan untuk melindungi kaki dari )edera akibat benda tajam
atau benda berat yang mungkin jatuh se)ara tidak sengaja ke atas kaki. Oleh karena itu, sandal, sandal jepit atau sepatu yang terbuat dari bahan lunak kain1 tidak boleh dikenakan. +epatu boot karet atau sepatu kulit tertutup memberikan lebih banyak
#<
perlindungan, tetapi harus dijaga tetap bersih dan bebas kontaminasi darah atau tumpahan )airan tubuh lain. (enutup sepatu tidak diperlukan jika sepatu bersih. +epatu yang tahan terhadap benda tajam atau kedap air harus tersedia di kamar bedah. +ebuah penelitian menyatakan baha penutup sepatu dari kain atau kertas dapat meningkatkan kontaminasi karena memungkinkan darah merembes melalui sepatu dan seringkali digunakan sampai di luar ruang operasi. $emudian dilepas tanpa sarung tangan sehingga terjadi pen)emaran +ummers et al. "##!1.
4abar ;9>. Pelin$ung kaki
PE/AKAIAN APD DI SARANA PELAANAN KESEHATAN) BA4AI/ANA /EN4ENAKAN1 /EN44UNAKAN DAN /ELEPAS APD !akt%r9"akt%r (enting ,ang #arus $i(er#atikan (a$a (eakaian APD
$enakan *(9 sebelum kontak dengan pasien, umumnya sebelum memasuki ruangan. Aunakan dengan hati2hati 2 jangan menyebarkan kontaminasi.
6epas dan buang se)ara hati2hati ke tempat limbah infeksius yang telah disediakan di ruang
ganti
khusus.
6epas
masker
di
luar
ruangan.
+egera lakukan pembersihan tangan dengan langkah2langkah membersihankan tangan sesuai pedoman.
"
#=
3ara /engenakan APD
6angkah2langkah mengenakan *(9 pada (eraatan -uang Isolasi $ontak dan *irborne adalah sebagai berikut 7 ". $enakan $enakan baju kerja sebagai sebagai lapisan lapisan pertama pertama pakaian pakaian pelindung. pelindung. !. $ena $enaka kan n peli pelindu ndung ng kaki kaki.. 3. $enaka $enakan n sepasan sepasang g sarung sarung tang tangan an pertam pertama. a. . $ena $enaka kan n gaun gaun luar luar.. <. $ena $enaka kan n )ele )eleme mek k plas plasti tik. k. =. $enaka $enakan n sepasa sepasang ng saru sarung ng tang tangan an kedua kedua.. @. $ena $enaka kan n mask masker er.. >. $ena $enaka kan n penu penutu tup p kepa kepala la.. #. $ena $enaka kan n peli pelindu ndung ng mat mata. a. . Prinsi(9(rinsi( PPI ,ang (erlu $i(er#atikan (a$a (eakaian APD -. 4aun (elin$ung
&utupi badan sepenuhnya dari leher hingga lutut, lengan hingga bagian pergelangan tangan dan selubungkan ke belakang punggung.
Ikat di bagian belakang leher dan pinggang.
. /asker
4ratkan tali atau karet elastis pada bagian tengah kepala dan leher.
#@
(askan klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung.
(askan dengan erat pada ajah dan di baah dagu sehingga melekat dengan baik.
(eriksa ulang pengepasan masker.
0.
Ka'aata atau (elin$ung *aja#
(asang pada ajah dan mata dan sesuaikan agar pas.
;. Sarung tangan
&arik hingga menutupi bagian pergelangan tangan gaun isolasi.
#>
3ara /ele(as APD
6angkah2langkah melepaskan *(9 pada (eraatan -uang Isolasi $ontak dan *irborne adalah sebagai berikut 7 ". 9isinf 9isinfeks eksii sepasan sepasang g sarung sarung tangan tangan bagian bagian luar. luar. !. 9isinf 9isinfeks eksii )eleme )elemek k dan peli pelindu ndung ng kaki. kaki. 3. 6epask 6epaskan an sepasa sepasang ng sarung sarung tanga tangan n bagian bagian luar. luar. . 6epa 6epask skan an )ele )eleme mek. k. <. 6epa 6epask skan an gaun gaun bagi bagian an lua luar. r. =. 9isinf 9isinfeks eksii tangan tangan yang yang mengenaka mengenakan n sarung sarung tangan. tangan. @. 6epa 6epask skan an pel pelin indun dung g mata mata.. >. 6epa 6epask skan an penu penutu tup p kepa kepala la.. #. 6epa 6epask skan an mask masker er.. "0. 6epaskan 6epaskan pelindung pelindung kaki. kaki. "". 6epaskan 6epaskan sepasang sarung sarung tangan bagian dalam. dalam. "!. ;u)i tangan tangan dengan sabun sabun dan air bersih. bersih.
-. Sarung tangan
Ingatlah baha bagian luar sarung tangan telah terkontaminasiU
(egang bagian luar sarung tangan dengan sarung tangan lainnya, lepaskan.
(egang sarung tangan yang telah dilepas dengan menggunakan tangan yang masih memakai sarung tangan.
+elipkan jari tangan yang sudah tidak memakai sarung tangan di baah sarung tangan yang belum dilepas di pergelangan tangan.
##
6epaskan sarung tangan di atas sarung tangan pertama.
5uang
sarung
tangan
di
tempat
limbah
infeksius.
. Ka'a Ka'aat ata a atau atau (elin$ (elin$un ung g *aja# *aja#
Ingatlah baha bagian luar ka)amata atau pelindung ajah telah terkontaminasiU
ntuk melepasnya, pegang karet atau gagang ka)amata.
6etakkan di adah yang telah disediakan untuk diproses ulang atau dalam tempat limbah infeksius.
0. 4aun 4aun (eli (elin$ n$un ung g
•
Ingatlah baha bagian depan gaun dan lengan gaun pelindung telah terkontaminasiU
•
6epas tali.
•
&arik &arik dari leher dan bahu dengan memegang bagian dalam gaun pelindung saja.
"00
•
5alik gaun pelindung.
•
6ipat atau gulung menjadi gulungan dan letakkan di adah yang telah disediakan untuk diproses ulang atau buang di tempat limbah infeksius.
;. /asker
Ingatlah baha bagian depan masker telah terkontaminasi C*NA*N +4N&HU
6epaskan tali bagian baah dan kemudian tali atau karet bagian atas.
5uang ke tempat limbah infeksius.
"0"
BAB I
PE/R&SESAN PE/R& SESAN PERALAT PERA LATAN AN PERA= PE RA=A ATAN PASIEN PE/BERSIHAN1 DISIN!EKSI DAN STERILISASI6 PENDAHULUAN
-uma -umah h saki sakitt meru merupa pakan kan suat suatu u inst instit itus usii pela pelaya yanan nan keseh kesehat atan an deng dengan an inti inti kegiatannya kegiatannya adalah pelayanan pelayanan medis. medis. (elayanan (elayanan medis tidak saja memberikan memberikan pelayanan pelayanan kuratif dan rehabilitatif tapi juga harus memberikan pelayanan pre'entif dan promotif. +alah satu kegiatan pelayanan pre'entif adalah pen)egahan terhadap terjadinya infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial merupakan masalah serius bagi semua rumah sakit, maupun pasien, karena dapat menghambat proses penyembuhan, sehingga memperpanjang hari raat yang akan membebani membebani pasien maupun maupun rumah sakit. $ejadian $ejadian infeksi infeksi nosokomial nosokomial berkisar 32< % /in)et, /in)et, Cama "##<1. Indi'idu Indi'idu penerima penerima pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan maupun pemberi pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan baik di rumah sakit maupun di klinik beresiko mendapatkan infeksi nosokomial, bila petugas pelayanan kesehatan tidak melaksanakan tindakan tindakan untuk pen)egahan infeksi . ntuk men)egah atau meminimalkan infeksi nosokomial harus didukung beberapa unsur yang terkait satu sama lain dan merupakan suatu program pengendalain infeksi nosokomial yang terstuktur. terstuktur. Infeksi nosokomial dapat di)egah dengan beberapa strategi pen)egahan infeksi. infeksi. +trategi pengendalian infeksi nosokomial harus tertuang dalam program pengendalian infeksi nosokomial yang dikelola oleh suatu &im (engendali Infeksi Nosokomial. +alah satu strategi pen)egahan infeksi adalah dekontaminasi termasuk pembersihan , desinfeksi dan sterilisasi.
"0!
TUJUAN
*dapun *dapun tujuan tujuan dari dari dekont dekontami aminas nasii pember pembersih sihan an , disinf disinfeks eksii dan steril sterilisa isasi1 si1 adalah adalah memutu memutuss mata mata rantai rantai penularan penularan infeks infeksii
dari dari perala peralatan tan medis kepada pasien, pasien, petuga petugass
kesehatan, pengunjung, dan lingkungan rumah sakit
(4NA4-&I*N Dek%ntainasi)
*dalah suatu proses untuk menghilangkan atau memusnakan mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada peralatan medis8objek medis8objek , sehingga aman aman bagi penggunaan selanjutnya termauk pembersihan, disinfeksi, sterilisasi. Pebersi#an
*dalah suatu proses proses untuk menghilangkan menghilangkan kotoran yang terlihat terlihat atau tidak tidak terlihat pada peralatam medis8objek setelah dilakukan dekontaminasi dengan menggunakan air mengalir, sikat dan detergen sehingga kotoran kotoran 8bahan organik hilang dari permukaan. permukaan. Desin"eksi
*dalah suatu proses untuk menghilangk menghilangkan8mem an8memusnakan usnakan mikroorga mikroorganism nismee pada peralatan peralatan medis8objek ke)uali endospora dengan menggunakan )airan desinfektan. Sterilisasi
*dalah suatu proses menghilangkan menghilangkan8mem 8memusnakan usnakan semua bentuk mikroorga mikroorganism nismee pada peralatan medis8objek termasuk endospora yang dapat dilakukan melalui proses fisika dan kimiai dengan menggunakan menggunak an alat sterilisator.
$6*+I:I$*+I $6*+I: I$*+I *6*& *6*&2*6* 2*6*& & M49I+ M4N-& 9-. 4*-6 +(*69INA -. Peralatan Kritis
(erlatan medis yang masuk8kontak kedalam jaringan tubuh steril atau system pembuluh darah. ;ontoh7 instrument bedah, kateter jantung, kateter intra 'ena. (egelolaan peralatan medis dengan +terilisasi . Peralatan Sei Kritis
(eralatan medis yang masuk masuk 8kontak dengan membrana mu)osa tubuh. ;ontoh7 endotra)heal tube, endos)opi, nasogastri) tube
"03
(engelolaan peralatan peralatan medis medis dengan desinfeksi desinfeksi tingkat tinggi 0. Peralatan N%n Kritis
(eralatan medis yang kontak hanya dengan permukaan permukaan kulit yang utuh. ;ontoh7 tensimeter, bedpan, urinal,linen,stetos)ope (engelolaan peralatan medis dengan desinfeksi intermediate8 tingkat rendah PEN4EL&LAAN ALAT9ALAT /EDIS HABIS PAKAI
2
9ekontaminasi
2
(embersihan
2
9esinfeksi
2
+terilisasi
DEK&NTA/INASI In$ikasi)
2
*lat *lat medis edis habi habiss p pak akai ai,,
2
(erm (ermuka ukaan an meja meja88 permu permuka kaan an lain lain yang yang ter)e ter)ema mar8 r8tu tump mpaha ahan n
darah darah atau atau )air )airan an
tubuh pasien 2
6inen 6inen bekas bekas paka pakaii yang yang ter)e ter)emar mar dara darah8a h8atau tau )air )airan an tubuh tubuh pasi pasien en
Pr%se$ur $ek%ntainasi alat e$is #abis (akai
2
;u)i tangan
2
(akai sarung tangan dan alat alat pelindung pelindung diri apron, apron, masker masker,ka)a ,ka)a mata1 mata1 kalau kalau perlu perlu
2
+egera +egera rendam rendam pera peralat latan an medis medis setela setelah h dipakai dipakai dalam dalam laruta larutan n klorin klorin 0.< % selama selama "02"< "02"< menit menit desin desinfek fektan tan1. 1. +eluru +eluruh h alat alat medis medis harus harus terend terendam am dalam dalam laruta larutan n klorin.
2
6anj 6anjut utka kan n den denga gan n pem pembe bers rsih ihan an
2
5uka sarung ung tanga ngan
2
;u)i tangan
Pr%se$ur $ek%ntainasi (erukaan eja+(erukaan lain ,ang ter'ear+tu(a#an $ara# atau 'airan tubu# (asien
2
;u)i tangan
2
(akai sarung tangan dan alat alat pelindung pelindung diri apron, apron, masker masker,ka)a ,ka)a mata1 mata1 kalau kalau perlu perlu
"0
2
+erap darah8)aira darah8)airan n tubuh tubuh sebanyak2bany sebanyak2banyaknya aknya dengan kertas8kor kertas8koran an bekas8 bekas8tiss tissue ue
2
5uang 5uang kerta kertas8t s8tiss issue ue penye penyerap rap kedal kedalam am kanton kantong g sampah sampah medi mediss
2
5ersih 5ersihkan kan daerah daerah bekas bekas tump tumpahan ahan denga dengan n laruta larutan n klorin klorin 0.< % desin desinfek fektan tan11
2
5uka sarung ung tanga ngan
2
;u)i tangan
Pr%se$ur $ek%ntainasi linen bekas (akai ,ang ter'ear $ara#+atau 'airan tubu# (asien 2 ;u)i tangan
2
(akai sarung tangan dan alat alat pelindung pelindung diri apron, apron, masker masker,ka)a ,ka)a mata1 mata1 kalau kalau perlu perlu
2
+ege +egera ra rend rendam am alat alat tenun tenun yang yang terk terkon onta tami minas nasii
sete setela lah h dipaka dipakaii dalam dalam laru laruta tan n
klorin 0.< % selama "02"< menit desinfektan1. *lat tenun yang terkontaminasi harus terendam semua 2
(eras (eras alat alat tenun tenun dan dan masuk masukkan kan dala dalam m kanton kantong g alat alat tenun tenun kotor kotor
2
5uka sarung ung tanga ngan
2
;u)i tangan
PE/BERSIHAN 3ara (ebersi#an
2
Manual
2
Mesin
Pr%se$ur Pebersi#an $engan 'ara anual
2
;u)i tangan
2
(akai sarung tangan dan alat alat pelindung pelindung diri apron, apron, masker masker,ka)a ,ka)a mata1 mata1 kalau kalau perlu perlu
2
$eluarkan $eluarkan alat2alat alat2alat medis yang telah didekontami didekontaminasi, nasi, bilas dengan air mengalir mengalir
2
6epask 6epaskan8 an8buka buka alat alat medis medis yang yang dapat dapat dilep dilepas as pada pada saat dibers dibersihk ihkan an
2
+ikat perlahan2la perlahan2lahan han alat alat medis medis dari dari setiap setiap permukaan permukaan termas termasuk uk gerigi gerigi dan lekukan lekukan
2
5ila 5ilass ssam ampai pai bersi bersih h dal dalam am air air hang hangat at
2
5ers 5ersih ihka kan n sik sikat at dan dan bak bak pen pen)u )u)i )i
2
$eri $ering ngka kan n ala alatt med medis is denga dengan n kai kain n atau atau di udara udara
"0<
2
5uka 5uka sar sarung ung tang tangan an dan dan alat alat peli pelind ndung ung lan lanil illa la
2
;u)i tangan
/esin
2
ltrasoni) ;le ;leanin ning o
(roses pen)u)ian ultrasoni) dilakukan dengan menggunakan gelombang ultrasoni).
2
Washer her2 +ter +teril iliB iBer er o
Washer2 sher2ste steril riliBer iBer merupak merupakan an alat alat pember pembersih sih dan penst pensteri erill sekali sekaligus gus,, dimana pada mesin ini dilalui tahap pembilasan aal, pen)u)ian dengan detergen, pembilasan tahap dua, dan terakhir siklus sterilisasi uap. 6arutan detergen detergen bertekanan bertekanan tinggi diaplika diaplikasikan sikan pada alat medis dan kemudian kemudian diakhiri dengan pembilasan air deionisasi.
DESIN!EKSI
+elain pengklasifi pengklasifikasian kasian peralatan peralatan medis, medis, 9r. 4arl +paulding +paulding juga mengklasif mengklasifikasi ikasikan kan desinfeksi menjadi tiga, yaitu7 -. Hig# Le2el Le2el Desin"e't Desin"e'ti%n i%n HDL6+ HDL6+ Desin"eksi Desin"eksi Tingkat Tingkat Tinggi Tinggi DTT6
+terilisa +terilisasi si peralatan peralatan medis kritikal seharusnya seharusnya disterilk disterilkan an tetapi tetapi apabila apabila tidak memungkinkan H96 merupakan perlakuan minimun yang direkomendasikan oleh ;9;. H96 dapat membunuh semua mikroorganisme, mikroorganisme, ke)uali endospora. ;ara7 Merebus dalam air mendidih selama !0 menit -endam dalam larutan kimiai7 Alutaraldehyde, Hydrogen (eroksida . Intere$iate Intere$iate Le2el Desin"e'ti%n Desin"e'ti%n ILD6+Desin"eksi ILD6+Desin"eksi Tingkat Tingkat Se$ang Se$ang
9esinfektan ini akan membunuh mikroorganisme bakteri, fungi, 'irus, namun tidak mempunyai akti'itas membunuh spora. ;ontoh7 4thyl atau isopropyl alkohol @02#0 % → Mudah menguap dan terbakar Natrium Hipoklorit→ 5ersifat korosif terhadap terhadap metal 0. L%* Le2el Le2el Desin"e Desin"e'ti% 'ti%n n LLD6+Desin LLD6+Desin"eks "eksii Tingka Tingkatt Ren$a# Ren$a#
"0=
9isinfektan ini tidak mempunyai daya untuk membunuh mikroorganisme fungi, bakteri, 'irus, ;ontoh7 :ormaldehid pada konsentrasi kurang dari %, 4thyl atau isopropyl alkohol @02#0 %, namun tidak tidak mempunyai akti'itas membunuh spora. PEN4E/ASAN
(engemasan instrumen atau alat2alat medis lainnya merupakan kegiatan yang mempunyai konstribusi konstribusi paska sterilisa sterilisaii terutama terutama dalam mempertahankan mempertahankan keamanan keamanan dan efektifit efektifitas as alat2alat medis pada saat digunakan untuk peraatan pasien . (engemasan ini merupakan merupakan bagian penting dan tanggung jaab dari unit pelayanan sterilisasi sentral, sehingga beberapa pertimbangan harus diperhatikan dalam memilih yang paling sesuai dengan tehnik pengemasan yang benar.
Tujuan Tu juan $an "ungsi (engeasan
&ujuan dan fungsi dari pengemasan pada proses sterilisasi adalah untuk membungkus peralatan medis yang akan disterilkan baik dan benar sehingga sterilitas peralatan medis tersebut dapat dipertahankan sampai aktu penggunaaan .
ntuk dapat memenuhi tujuan tersebut diatas bahan pengemas harus memenuhi kriteria sebagai berikut7 2
5aha 5ahan n kema kemasa san n haru haruss tahan tahan terh terhada adap p kond kondis isii fisik fisik yang yang akan diala dialami mi pada pada saat saat proses sterilisasi berlangsung, seperti suhu tinggi, kelembaban, tekanan dan kondisi 'akum
2
Harus Harus memun memungki gkinkan nkan terj terjadi adiny nyaa penetras penetrasii dan konta kontak k langsu langsung ng dari dari agen agen steril sterilan an baik steam uap1, ethylene oksida, maupun panas kering, terhadap setiap aspek kemasan dan isinya.
2
Haru Haruss memu memungk ngkin inkan kan pengel pengeluar uaran an dan dan pemi peminda ndahan han agen steril sterilan an dari dari kema kemasa san n pada akhir proses sterilisasi
2
Mema Memast stik ikan an baha baha ster steril ilit itas as kema kemasa san n dapat dapat terja terjami min n samp sampai ai akt aktu u kema kemasa san n tersebut dibuka.
"0@
2
5aha 5ahan n penge pengema masa san n haru haruss efis efisie ien n untu untuk k dapat dapat digun digunaka akan n pada pada semua semua prosed prosedur ur pengemasan.
2
Haru Haruss mu muda dah h dita ditang ngan ani, i, dan dan )uku )ukup p flek fleksi sibe bell terh terhad adap ap ukur ukuran an alat alat yang ang akan akan dikemas
2
5ahan 5ahan pengema pengemass tidak tidak boleh boleh mengandu mengandung ng materi materi toks toksik ik atau atau Bat pear pearna na toksi toksik. k.
Pen,egelan keasaan (enyegelan kemasan juga mempunyai andil memberikan proteksi terhadap isi kemasan. Isi kemasan dalam pembungkus pembungkus datar, dapat disegel dengan menggunakan tape indikator. indikator. $antong $antong terbua terbuatt dari dari plasti plastik, k, kom kombin binasi asi kertas kertas8de 8dengan ngan plasti plastik, k, atau atau kertas kertas dan harus harus disegel se)ara rapat menggunakan segel panas atau segel kertas. +egel harus dibuat sedemikian rupa sehingga apabila dibuka fungsi segel menjadi hilang, hal ini untuk menjaga kepastian baha kemasan memang masih utuh dan belum dibuka sebelum saatnya penggunaaan
Jenis ba#an (engeasan 2
6inen
2
(lastik film
2
$ertas
2
$omb $ombin inas asii pla plast stik ik film film dan kert kertas as
Pr%se$ur (engeasan 6inen merupakan pengemasan tradisionil, dan saat ini banyak sekali dipakai di Indonesia. $euntungan dari pengemas ini adalah dapat dipakai ulang, relatif murah, )ukup kuat. Namun ada beberapa kelemahannya
antara lain kurang memberikan proteksi
mikroorganisme yang baik karena biasanya dapat menyerap air, pemanasan berlebihan menyebabkan hilangnya daya rentang dan arna menjadi ke)oklatan, linen bersih harus diperi diperiksa ksa terhad terhadap ap lubang lubang,, sob sobeka ekan n dan kerusa kerusakan kan lain lain yang yang menghi menghilan langka gkan n daya daya proteksinya. +ebaiknya linen yang digunakan tidak di blea)h karena relatif lebih kuat,. Cenis kain kan'as tidak semestinya digunakan karena menghambat penetrasi steam (lastik tidak dapat ditembus oleh air baik dalam bentuk )air maupun dalam bentuk uap, sehingga plastik tidak dapat digunakan untuk sterilisasi sterilisasi uap, ke)uali dikombinasi dengan
"0>
kertas kertas . ntuk ntuk steril sterilisa isasi si ethyl ethyline ine oks oksida ida jenis jenis plast plastik ik polyeth polyethelen elenee dapat dapat diguna digunakan kan karena dapat ditembus oleh molekul ethyline oksida. ntuk jenis pengemas kertas perlu diperhatikan baha pemakaiannya adalah untuk satu kali pakai.
5eberapa persyaratan kertas yang dapt digunakan sebagai pengemas kertas adalah7 2
Harus Harus bersif bersifat at menola menolak8t k8tida idak k meng mengabs absorp orpsi si air
2
Mem Mempuny punyai ai day daya ren renttang ang
2
Harus Harus mempuny mempunyai ai sifa sifatt peng penghal halang ang bakteri bakteri yang yang baik baik
2
Haru Haruss beb bebas as dari dari mate materi ri toks toksik ik
(rosedur tertulis mengenai pengemasan harus disiapkan untuk dapat dimanfaatkan bagi seluru seluruh h person personil il pengema pengemasan san.. (rosed (rosedur ur pengem pengemasa asan n harus harus men)aku men)akup p hal2ha hal2hall beriku berikutt sepert seperti7 i7 nama nama alat alat yang yang akan akan dikema dikemas, s, langkah langkah2la 2langka ngkah h penyiapa penyiapan n dan inspek inspeksi si alat, alat, metode sterilisasi yang digunakan, )ara penempatan item se)ara benar dalam kemasan, )ara penempatan indikator kimia internal dan eksternal, metode penyegelan kemasan, maupun )ara penempatan kemasan dalam )hamber dan )ara penyimpanan yang benar.
STERILISASI
(engelo (engelolaa laaan an alat alat medis medis dengan dengan dekont dekontami aminas nasi, i, pember pembersih sihan an dan disinf disinfeks eksii dapat dapat dilakukan dilakukan diruangan, diruangan, namun sterilisa sterilisasi si sebaiknya sebaiknya dilaksanakan dilaksanakan disuatu disuatu unit tersendiri tersendiri yang disebut pelayanan sterilisasi sentral, alaupun di beberapa rumah sakit diluar negeri baha dekontaminasi, pembersihan, dan disinfeksipun dilakukan di unit pelayana sterilisasi sentral. (elaya (elayanan nan steril sterilisa isasi si )entral )entral merupa merupakan kan suatu suatu unit unit di rumah rumah sakit sakit yang yang memberi memberikan kan pelayanan sterilisasi semua kebutuhan rumah sakit seperti alat instrumen bedah, linen dan bahan lain yang diperlukan dalam kondisi steril.
Tujuan Pela,anan Sterilisasi Sentral a$ala#)
2
Meny Menyedi ediaka akan n alat alat2al 2alat at med medis is yan yang g ster steril il
2
Membant Membantu u men)e men)egah gah terjad terjadiny inyaa infe infeksi ksi nos nosokom okomial ial
"0#
2
Menj Menjam amin in kual kualit itas as ste steri rili lisa sasi si
2
4fisiensi te tenaga
Untuk en'a(ai tujuan (ela,anan sterilisasi ini (erlu a$an,a)
2
5aga 5agan n org organis anisas asii yang ang jel jelas, as, mengg enggam amba barrkan kan alur alur tangg anggun ung g jaa jaab b dan dan komunikasi dengan unit2unit yang memerlukan pelayanan sterilisasi.
2
nit
sterilisasi asi
haru arus
dipim pimpin pin
oleh seora orang
yang
memah emahaami
tentang
dekontaminasi, desinfeksi, pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi 2
*da prosed prosedur ur tertul tertulis is mengena mengenaii proses proses dekontam dekontamina inasi, si, pen)u) pen)u)ian ian,, pengemasa pengemasan n dan sterilisasi semua alat2alat medis
2
*da *da loke lokett yang yang terpis terpisah ah peneri penerima maan an alat alat2a 2ala latt medis medis kotor kotor dan loket loket penye penyera rahan han alat2alat medis steril
2
*da ruangan ruangan tempat tempat penyimpanan penyimpanan peralatan peralatan kotor, kotor, bersih bersih dan dan peralatan peralatan steril steril yang terpisah.
2
-uan -uanga gan n pera perala lata tan n ster steril il harus harus mempun mempunya yaii tekan tekanan an positi positiff dari dari ruang ruangan an lain, lain, → aliran aliran udara dari dalam ke luar. luar. $elembaban $elembaban harus dijaga !02!3 ° ;. payakan tidak ada pipa, kabel yang menonjol untuk menghindari timbunan kuman. Hanya petugas penyimpanan barang yang boleh masuk. 9istribusi stok barang dengan sistem :I:O.
2
*da meja meja kerja kerja yang yang )ukup )ukup memada memadaii untuk untuk mempro memproses ses alat alat2al 2alat at medis medis dan dan alat2 alat2 alat tenun8linen
2
-uanga -uangan n sterili sterilisas sasii diran)an diran)ang g sedemiki sedemikian an rupa sehin sehingga gga udara udara dari ruang ruangan an kotor kotor tidak mengalir ke ruangan bersih
2
6ant 6antai ai dan dan din dindi dinh nh mu muda dah h dibe dibers rsih ihka kan n
2
*da *da tem tempa patt )u)i )u)i tang tangan an denga dengan n air air menga mengali lir r
2
$ualitas ai air ba baik
2
Mesin sterilis sterilisator ator diperiksa diperiksa se)ara se)ara teratur. teratur. +ebaiknya +ebaiknya memili memiliki ki dua pintu depan dan belakang.
2
&ersed rsedia ia alat alat2a 2ala latt pel pelin indu dung ng diri diri
2
*da pemer pemeriks iksaan aan se)ara se)ara berkal berkalaa dengan dengan indikat indikator or fisik fisik dan kimia kimiai i serta serta se)ara se)ara mikrobiologik terhadap alat2alat yang disterilkan
""0
2
Cadual Cadual dan tata tata kerja kerja diatur diatur sedemi sedemikia kian n rupa agar unit unit sterili sterilisas sasii dapat berfu berfungs ngsii di luar jam kerja
2
(engo (engorg rgan anis isas asia ian n pelaya pelayana nan n ster steril ilis isas asii sentra sentrall sebaik sebaikny nyaa
diba dibaah ah 9irek 9irektu tur r
(enunjang Medik. 9an merupakan anggota dari +ub $omite (engendalian Infeksi Nosokomial
PR&SES STERILISASI
(roses sterilisasi terjadi dengan memaparkan energi thermal dalam bentuk panas kering8basah, Bat kimia dalam ujud )air8gas maupun bentuk radiasi terhadap suatu benda dalam aktu tertentu. +terilisasi adalah keadaan 8kondisi bebas dari semua mikroorganisme termasuk spora
/ET&DE STERILISASI
". +teril +terilis isasi asi dengan dengan suh suhu u ting tinggi gi a. +ter +teril ilis isas asii uap +te +team am Heat Heat11 b. +terilisasi panas kering 9ry heat1 !. +teril +terilis isasi asi dengan dengan suh suhu u rend rendah ah a. 4thy 4thyle lene ne Oi Oide b. Hydrogen (eroide ). (ara (ara)e )etti) *)id )id
!akt%r9"akt%r ,ang e(engaru#i (r%ses sterilisasi 2
+ uh u
2
&ekanan
2
Waktu
Sterilisasi Ua( Stea #eat6
(emaparan uap jenuh pada tekanan tertentu selama aktu dan suhu tertentu pada auatu objek, objek, sehing sehingga ga terjadi terjadi pembunu pembunuhan han mikro mikroorg organi anisme sme se)ara se)ara irre' irre'ers ersibe ibell akibat akibat dari dari denaturasi atau koagulasi protein sel.
"""
+terilisasi uap adalah metode sterilisasi paling tua, aman, efektif, relatif tidak mahal, bersifat non toksik, dan sangat dikenal untuk digunakan di sarana kesehatan. &emperatur &emperatur aktu aktu "!0 V ; dalam dalam 302< 302< menit menit untuk untuk karet, karet, "3! V ; dalam dalam 3< menit untuk untuk logam 8linen +terilisasi uap direkomendasikan untuk peralatan yang tahan panas dan tahan uap.
!akt%r9"akt%r ,ang e(engaru#i (r%ses sterilisasi 2
+ uh u
2
&ekanan
2
Waktu
2
$eje $ejenu nuhan han ap, ap, $ont $ontak ak uap uap den dengan gan objek objek
Sterilisasi Panas Kering
(roses sterilisasi panas kering terjadi melalui mekanisme konduksi pada benda padat, kon'eksi kon'eksi pada )airan dan gas, dan radiasi radiasi yaitu transfer panas tanpa menyebabkan menyebabkan panas didalamnya. didalamnya. $euntungan steriliasi steriliasi panas kering dapat mensteril mensterilkan kan bahan yang tidak dapat ditembus steam, tidak bersifat korosi, men)apai seluruh permukaan alat. Namun steril sterilis isasi asi panas panas kering kering ini punya punya kelema kelemahan han penetr penetrasi asi bahan, bahan, sangat sangat lambat lambat,, aktu aktu pemaparan panas lama, perlu suhu tinggi, dan dapat merusak bahan karet. (enggunaan sterilisasi panas kering 7 minyak, serbuk halus, syringe, ka)a, gelas.Waktu temperaturnya adalah "@0V ; selama selama =0 menit, "=0V ; selama selama "!0 menit, "<0 V ; selama "<0 menit Sterilisasi Su#u Ren$a#
$riteria sterilan ideal
2
2
9aya bunuh nuh yang kuat
2
9ay 9aya pen penet etrrasi asi yan yang g bai baik k
2
*man 8tidak dak toksik
2
5isa 5isa dig diguna unaka kan n untu untuk k semu semuaa alat alatIn Indi dikat kator or (roses )epat
""!
Et#,lene &Fi$e ET&6
(roses sterilisasi suhu rendah 84thylene Oide 4&O1 digunakan untuk sterilkan alat2alat medis yang sensitif terhadap panas dan uap. 4&O tidak berarna, mudah terbakar, dan tidak berbau. +uhu 3@ ° ;8<< ° ;. $euntungan dari 4&O ini non korosi terhadap plastik, metal , karet. Mempunyai kelemahanJ aktunya lama !.< = jam, biaya tinggi, bersifat toksik, mutagenik, karsinogenik, iritasi saluran pernapasan, dalam konsentrasi tinggi dapat menimbulkan pusing, mual, muntah.
LiGui$ Para'eti' A'i$
$euntungan sterilisaasi ini adalah tidak merusak lingkungan8aman aseti), O!, H!O1, aktu )epat 302< menit, otomatis. o tomatis.
H,$r%gen Per%Fi$e
+terilisasi (lasma Hydrogen (eroksida. Aas plasma plasma steriliBation +terrad1 +terrad1 Mengalami dua fase difusi H!O! dan (lasma $onsentrasi <> % $ekurangan nya 7 linen dan kertas tidak dapat disterilkan dengan metode ini. Isu (engel%laan alat9alat e$is
2
(ember (embersih sihan an tidak tidak adekuat adekuat pada saat saat pemb pembers ersiha ihan n
2
$ons $onsen entr tras asii laru laruta tan n disin disinfe fekt ktan an tida tidak k tepat tepat
2
(eny (enyim impa pana nan n ti tidak dak ben benar ar
2
(eny (enyim impan panan an bas basah ah set setel elah ah ste steri rili lisa sasi si
""3
BAB PEN4ENDALIAN LI/BAH DAN BENDA TAJA/ TAJA/ Pen$a#uluan
6imbah rumah sakit adalah limbah yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan rumah sakit. 6imbah 6imbah terbany terbanyak ak adalah adalah limbah limbah infeks infeksius ius yang yang memerl memerlukan ukan penanga penanganan nan khu khusus sus.. 9iharapkan seluruh staf dan masyarakat rumah sakit mengetahui G menerapkan prosedur penanganan dengan jelas G sesuai kaidah yang ditetapkan ntuk menerapkan prosedur penanganan limbah perlu dukungan fihak manajemen -+ 6imbah 6imbah rumah rumah sakit sakit harus harus dikenda dikendali likan kan karena karena limbah limbah merupak merupakan an sum sumber ber penular penularan an penyakit infeksi
Tujuan
&ujuan pengendalian limbah E
Melind Melindung ungii pengel pengelola ola lim limbah bah dari dari )ide )idera ra yang yang tidak tidak disen disengaj gajaa
E
&emp mpat at ber berkem kemba bang ng biak biak ser seran angga gga88 tiku tikuss
E
Men)egah Men)egah penyebar penyebaran an infeksi infeksi ke pasien, pasien, personil personil rumah sakit, sakit, petugas petugas pengelola pengelola limbah dan masyarakat sekitar.
9engan mengendalikan limbah yang baik dan benar akan meningkatkan )itra rumah sakit dan juga dapat mengurangi mengurangi biaya yang tinggi dan pasien pasien serta serta masyarakat masyarakat sekitar rumah sakit merasa aman dan nyaman.
Klasi"ikasi liba# )
6imbah klinis atau infeksius adalah limbah yang berasal dari pelayanan medis, peraatan8 peraatan gigi, laboratorium, farmasi atau semua benda yang sudah terkontaminasi dengan darah, )airan8 jaringan tubuh 9resing 9resing bedah,kasa,'er bedah,kasa,'erband,ka band,kateter teter,, plester, plester,maske masker, r,sarung sarung tangan dan semua sampah yang terkontaminasi dgn )airan tubuh pasien 6imbah laboratorium G kultur jaringan infeksi ,organ G jaringan manusiaMat manusiaMaterial erial infeksi dari pasien yang diisolasi diisolasi ,sampah sisa dressing luka .
""
6imbah 9omestik adalah limbah rumah tangga dan yang tidak terkontaminasi dengan darah, )airan tubuh pasien. $ertas,plastik,kardus,kayu,kaleng,sisa makanan atau
sampah
yang tidak terkontaminasi dhn )airan tubuh pasien
6imbah benda tajam adalah semua benda yang mempunyai permukaan tajam dan dapat melukai atau memotong jaringan permukaan kulit atau bagian tubuh sehingga menyebabkan luka. Carum suntik, pisau )ukur,stilet,pe)ahan ampul, objek gelas, sampah yg memiliki permukaan8ujung yg tajam, 5enda tajam yang terkontaminasi )airan tubuh pasien mis7 spuit dengan jarum, surgikal blades, pe)ahan ampul
6imbah )air adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk )airan.
Penanganan liba#
9efenisi harus jelas
(erkiraan mutu limbah
;ara penyimpanan
(engangkutan
(embuangan limbah
(rosedur penanganan
+arana yang digunakan
&raining petugas
(emisahan limbah dimulai dari tempat pertama penghasil limbah, pembuangan sementara ditempatkan dalam kantong arna yang sudah ditetapkan dalam kontainer yang tertutup tertutup diberi labelyaitu 7
$antong plastik kuning untuk limbah infeksius
$antong plastik hitam untuk limbah non infeksius
$ontainer tahan tusuk dan tahan air plastik tebal atau karton tebal dilapisi plastik tahan air 1 untuk limbah benda tajam
$ontainer khusus untuk limbah )ytotoksik dan radioaktif
""<
Pers,aratan te(at liba#+sa(a#
&ertutup &ertutup G bersih
&erbuat &erbuat dari bahan kuat, ringan,tahan karat, kedap air dan mempunyai permukaan yang halus
Mempunyai tutup dan mudah dibuka tampa mengotori tangan
Carak setiap radius "02 !0 meter
&empat &empat sampah infeksius di)u)i dan di disinfeksi jika akan dipergunakan kembali
&ransportasi limbah menggunakan trolley 8kereta dorong khusus tertutup, kokoh, kuat dan mudah dibersihkan, kereta dorong transportasi harus dibersihkan setiap hari dan didisinfeksi, jalurnya jika meleati lift harus tersendiri tidak boleh satu lift dengan lift pasien.
Teknik (engu(ulan liba#
+elalu menggunakan plastik sampah yang kuat G tidak mudah robek +elalu dibuang setiap hari atau setelah !83 bagian terisi G diikat kuat pada bagian atas menggunakan tali +taples tidak diperbolehkan 1 &empat sampah diberi lebel tempat penghasil limbah yang jelas atau kode departement Mengangkat plastik sampah dengan memegang leher plastik dengan posisi ikatan dibagian atas &(+ sementara harus di area terbuka, mudah dijangkau, aman, tdk menjadi tempat berkumpulnya serangga8 tikus dan dibersihkan setiap hari atau jika perlu serta selalu kering (er)ikan limbah dilantai harus ditangani sesuai asal )airan air, darah, )airan tubuh 1
""=
Petugas kebersi#an
+emua petugas penanganan limbah harus pernah dilatih dalam (en)egahan (engendalian Infeksi dan di e'aluasi. +emua petugas yang menangani limbah harus menggunakan *lat (elindung 9iri *(91. +emua kejadian ke)elakaan dalam penanganan limbah harus di )atat, di tindak lanjuti G diketahui atasan ybs
3ara (enanganan ak#ir liba#
In)enerator
6andfill
9isinfe)tion
;ombined steam treatment +team de)ontamination
+ampah infeksius dimusnahkan di insenerator +ampah 9omestik ke &(* milik (4M9* +ampah farmasi dikembalikan ke distributor atau in)enerator +ampah bahan kimia berkonsu6tasi ke instansi berenang atau di daur ulang
Te(at Te (at Pena(ungan sa(a#)
•
&empat &empat penampungan sementara &(+ 1
•
&empat &empat penampungan tidak permanet
•
&erletak &erletak pada lokasi mudah dijangkau
•
9ikosongka sekurang2kurangnya ! jam.
•
&empat pembuangan akhir &(* 1
(enanganan&(+ &empat &empat (enanganan +ementara1 di -+ (enanganan &(* &empat &empat penanganan *khir 1oleh (emda (e mda setempat atau Out soursing pembakaran.
""@
+ampah klinis yang memerlukan penanganan khusus di in)inerator
Penanganan liba# 'air
;airan tubuh +e)reta
7 ke dalam astafel8Bink
+isa +isa ;ai ;airan ran Inf Infus us
7 $e $e dal dalam am Wastaf stafel el8B 8Bin ink k
+isa obat )air
7 kedalamastafel8Bink
:e)e :e)ess dan dan urin urinee
7 ke ke dal dalam am )los )loset et lalu lalu gelo gelont ntor or deng dengan an bany banyak ak air air88 air air yang mengalir, mengalir, hindari hindari )ipratan dengan menggunakan jarak yang aman
S,arat (ena(ung ben$a taja
E
&ahan han bo) bo)or or dan dan tah tahan an tus tusuk ukan an
E
Harus Harus memp mempuny unyai ai pegang pegangan an yang yang dapat dapat dijin dijinjin jing g dengan dengan satu satu tang tangan an
E
Mempuny Mempunyai ai penut penutup up yang yang tida tidak k bisa bisa dibuka dibuka kembali kembali
E
9itutu 9itutup p dan dan digant digantii setel setelah ah teri teriss !83 !83 bagi bagian an limb limbah ah
E
6akuka 6akukan n )u)i )u)i tangan tangan sebelu sebelum m dan sesudah sesudah melakuk melakukan an tindak tindakan an
Strategi (en'ega#an resik% in"eksi+ ke'elakaan kerja
E
Auna Aunakan kan baki baki bil bilaa memb member erik ikan an bend bendaa taja tajam m
E
(endid didikan kan G la latihan
E
Auna Aunakan kan *(9 sesu sesuai ai jeni jeniss tind tindaka akan n
E
Canga Cangan n mem memani anipul pulas asii jar jarum um bekas bekas paka pakaii
E
&idak &idak menyar menyarungk ungkan an kemba kembali li jarum jarum yang yang tela telah h dipak dipakai ai
E
+egera +egera buang buang jarum jarum bekas bekas pakai pakai pada pada kontain kontainer er yang yang telah telah disedi disediaka akan n
E
Cangan Cangan pernah pernah member memberika ikan n jarum jarum bekas bekas pakai pakai kepada kepada orang orang untuk untuk dibuang dibuang
E
5uang 5uang kontain kontainer er jarum jarum jika jika suda sudah h penuh penuh , jangan jangan membia membiarka rkan n jarum jarum keluar keluar
E
+ege +egera ra bua buang ng sam sampah pah ses sesua uaii pada pada tem tempa patn tnya ya
E
Caga Caga kebe kebers rsih ihan an ling lingku kung ngan an
E
Caga Caga perm permuka ukaan an lant lantai ai tet tetap ap keri kering ng dan dan tida tidak k
•
*nda pakai anda buang
•
6epaskan jarum memakai alat yang tepat,atau buang jarum bersama syringe
"">
•
5uang jarum pada kontainer yang tahan tusuk dan tahan bo)or
•
Aunakan sistem /a)utainer
•
Cangan tingalkan jarum sembarangan
•
$ontainer benda tajam tidak boleh terlalu penuh
•
Cangan membiarkan jarum menonjol ke permukaan
•
Menggunakan alat pelindung sesuai standart pre)aution(erlindungan petugas
•
+emua petugas pembersih menyadari G memahami tata )ara penanganan limbah
•
Cika terjadi kontaminasi segera bersihkan dengan men)u)i tangan tangan menggunakan sabun anti septik8 desinfektan
•
*danya perlindungan immunisasi se)ara berkesinambungan
•
(elatihan (engendalian Infeksi Nosokomial se)ara se)ara berkala.
""#
BAB I PEN4ENDALIAN LIN4KUN4AN
Pen$a#uluan
6ingkungan sarana kesehatan jika tidak dipelihara dengan baik dan benar dengan kondisi bersih dan sehat lingkungan akan dapat menimbulkan sarana transmisi penyakit, khususnya pada indi'idu yang immonokompromise
&ujuan (engendalian lingkungan o
Meminimalkan atau men)egah terjadinya transmisi mikroorganisme dari lingkungan kepada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat di sekitar sarana kesehatan sehingga infeksi nosokomial dapat di )egah
o
Men)iptakan lingkungan bersih aman dan nyaman
o
Men)egah terjadinya ke)elakaan kerja
*spek2aspek pengendalian lingkungan rumah sakit
+truktur 5angunan 9inding dan langit2langit 6antai :urniture :iture G :itting Hordeng
9
6ingkungan dara *ir (ermukaan lingkungan 6aundry dan bedding
5inatang (enanganan sampah
"!0
Struktur Bangunan
9inding G langit langit
+ebaiknya dinding dibuat rata dan kedap air sehingga mudah dibersihkan se)ara periodik dengan jadal yang tetap 32= bulan sekali
6antai
+ebaiknya halus, kedap air, tidak bergelombang sehingga mudaah dibersihkan se)ara rutin ! kali sehari atau kalau perlu
:urniture
9ibersihkan se)ara rutin setiap hari, khusus tempat tidur pasien gunakan disinfe)tan
:iture G :itting
(eralatan yang menetap di dinding hendaknya di disain sedemikian rupa sehingga mudah di bersihkan
Horden
9i)u)i se)ara periodik " 23 bulan sekali ddan tidak menyentuh lantai
/en'ega# terja$in,a in"eksi akibat lingkungan 1 $iinialkan $engan)
Melakukan pembersihan dan disinfeksi dengan pembersih dan disinfe)tan yang tepat Melakukan pemeliharaan peralatan medik dengan tepat Mempertahankan mutu air bersih Mempertahan 'entilasi udara yang baik Pengen$alian lingkungan eli(uti
dara *ir (ermukaan lingkungan 6aundry (akaian kotor1 dan 5edding +prei, selimut, sarung bantal1 5inatang
"!"
(enanganan sampah
U$ara
(astikan baha ada struktur system 'entilasi Monitor system 'entilasi ". (ast (astik ikan an baha baha
heati heating, ng, 'entil 'entilat atis isi, i, air air )ond )ondit itio ioni ning ng H/* H/*;1 filter filter,,
pemasangan dan d an pemeliharaan tepat untuk men)egah kebo)oran udara dan debu berlebihan !. Mon Monito itorr area yang memerlu memerlukan kan 'entila 'entilasi si khusus khusus seperti seperti ruang ruang operasi operasi , filtrasi dan perbedaan tekanan1 3. -en)ana -en)anakan kan dan imple implemen mentas tasika ikan n jadual jadual mon monito itorin ring g H/* H/*; perb perbeda edaan an tekanan, filtrasi . 9ukumentasi 9ukumentasikan kan parameterny parameternya, a, khususny khususnyaa perbedaan perbedaan tekanan tekanan <. $ontrol $ontrol syste system m H/* H/*; dan monitor monitor untuk untuk memast memastika ikan n pembersi pembersihan han uap lembab adekuat In)orporat In)orporatee steam humidifier, humidifier, jika memungkinkan memungkinkan untuk mengurangi mengurangi mikroba mikroba proliferasi kedalam system dan hindari penggunaan )ool2 mist humidifier humidifier (asti (astikan kan baha baha pengam pengambil bilan an udara udara dan pembuan pembuangan gan gas keluar keluar ditemp ditempatka atkan n dengan tepat pada konstruksi 2 lokasi ehaust outlets Q !< ft dari air2intake system 2 lokasi outdoor air2intakes Q = ft diatas tanah atau 3 ft
diatas roof le'el
2 lokasi ehaust outlets dari area kontaminasi diatas roof le'el u ntuk meminimalkan re)ir)ulation Main Mainta tain in peng pengam ambi bila lan n udar udaraa dan dan peri periks ksaa filt filter er se)a se)ara ra peri period odik ik untu untuk k pengoperasian yang tepat 5ag dust filled segera dibersihkan untuk men)egah dispersi debu dan jamur spora sepanjang transport didalam fasilitas +eal atau tutup bag kontainer pembuangan filter 5ersihkan bird roots dan nests dekat pengambilan udara untuk men)egah mites dan jamur spora dari system masuknya 'entilasi
"!!
;egah terjadinya akumulasi debu dengan membersihkan saluran udara saat kamar tidak di tempat pasien kur output se)ara periodik untuk memonitor fungsi system,bersihkan saluran 'entil 'entilasi asi sebagai sebagai bagian bagian rutin rutin dari dari pemeli pemelihar haraan aan H/* H/*; untuk untuk memast memastika ikan n penampilan yang optimal Aunakan portable H4(* High 4ffi)ien)y (arti)ulate *ir 1 filter rate 3002 >00 ft38min ". (ilih portable H4(* filter yang dapat re)ir)ulate semua ruangan dengan pertukaran udara Q "! kali !. &empatkan &empatkan portable sedemikian rupa 3. $ondisi portable H4(* dengan anjuran ahli tehnik untuk memastikan baha semua udara ruangan dapat di filtrasi . (astikan baha udara segar yang diperlukan diperlukan untuk area terpenuhi Ikuti Ikuti prosed prosedur ur yang yang tepat tepat pada area yang yang digunak digunakan an dengan dengan throug through h the all 'entilation unit ". Cangan digunakan seperti area sebagai (4 room !. Cangan gunakan ruangan dengan through through the all 'entilation unit sebagai ruangan *II room +eal jendela dalam gedung dengan system sentral H/*; H/*; termasuk (4 area $eep emergen)y door dan eits dari (4 room tertutup , ke)uali kondisi darurat dan ada tanda alarm Cangan Cangan shu shutt don don H/* H/*; system system di area area pasien pasien ke)ual ke)ualii saat saat pemeli pemelihara haraan, an, perbaikan , testing H/* H/*; system di perkantoran , administrasi boleh di tutup untuk hemat energy tapi dengan tidak terjadi gangguan di area peraatan
5ila memungkinkan hindari ina)ti'iting atau shutting don H/* H/*; system 5ila memungkinkan buat ba)kup untuk system 'entilasi &idak &idak ada rekomendasi pemeriksa pemeriksaan an rutin mikrobiologi mikrobiologi udara sebelum sebelum selama, setelah bangunan
"!3
&idak ada rekomendasi tekanan negatif atau isolasi pasien dengan (neumo)ystis Implementa Implementasikan sikan pengendalian pengendalian infeksi infeksi lingkungan lingkungan dan tindakan tindakan 'entilasi 'entilasi untuk ruang operasi (ertahankan tekanan positif (ertahankan Q "< *;H :ilter all re)ir)ulated and fresh air through filter , pro'iding #0 % dara segar dari )eiling dan ehaust dekat lantai &idak menggunkan / lights untuk men)egah infeksi luka operasi +enantiasa menutup pintu ruang operasi ke)uali untuk arus keluar masuk petugas, peralatan ,pasien 5atasi personil yang masuk , hanya petugas ruang operasi Ikuti petunjuk prosedur untuk pasien &5 yang memerlukan operasi emergensi 2 (akai masker N#< 2 Intubasi pasien di *II room atau di ruang operasi Aunakan H4(* filter sementara untuk suplai udara u dara bersih selama intubasi untuk pasien &5 yang memerlukan operasi 2 (osisi alat sedemikian rupa sehingga udara leat melalui filter 2 Matikan portable unit sepanjang operasi Cika memungkinkan jadual oparasi (asien &5 sebagai kasus operasi terakhir Siste 2entilasi
Mikro organisme yang ada diudara merupakan salah satu sumber infeksi nosokomial termas termasuk uk juga juga mesin mesin pending pendingin in *; 1 misal misalnya nya 7 My Myo o ba)ter ba)terium ium tuber) tuber)ulo ulosis sis,, aspergillus spp, 'irus measle dan 'ari)ella. &ipe sistem ini yang dibutuhkan tergantung dari keadaan pasien yang diraat dan kaulitas kaulitas udara disekitar disekitarnya. nya. (enangananan (enangananan dan peraatan mesin pendingin dilakukan minimal " setiap bulan dan kultur sab di ruangan O$ dan I; minimal = bulan sekali ke)uali bila diperlukan.
Ruang Operasi -uang operasi sebaiknya terpisah dari lalu lalang aliran udara rumah sakit .-uangan harus didesain sedemikian rupa sehingga kondisi dari pintu masuk hingga ke ruang operasi dan ruang steril kualitasnya semakin steril.*liran udara berasal dari ruangan
"!
bersih ke ruangan yang kurang bersih. Masuknya udara melalui diffuser alat penyebar 1 pada ruangan melalui ehaust yang berada di dinding. (ersyaratan 'entilasi 7 •
&emperatur &emperatur berkisar antara !0 ! o; o;
•
$elembaban udara antara <02=0 %
•
&ekanan &ekanan udara dijaga agar tetap positif di bagian dalam dan negatif neg atif dibagian luar
•
*lat yang menunjukan tekanan udara dalam ruangan . seluruh dinding, langit2 langit maupun lantai benar2benar tertutup agar tekanan udara tetap terjaga
•
*da indikator kelembaban dan termometer yang mudah terlihat
•
*da filter sekunder ! um atau kurang dengan efisiensi #< % diletakan di dalam sebuah kisi kisi8 lubang masukJ terminal hepa filter 0,3 um dengan effisiensi ##,@ % untuk hasil sangat bersih
•
+uplai udara dari langit langit dan di buang atau dikembalikan melalui ehaust yang letaknya @< mm diatas lantai. &ipe diffuser sebaiknya sebaiknya tipe satu arah
•
Minimum udara diganti sebanyak "< kali perjam untuk sistem udara bersih "00 % dan !< kali perjam untuk system udara sirkulasi
•
$e)epatan udara 0," 0,3 m 8detik
•
&ekanan &ekanan udara positif p ositif pada area di sekitarnya.
•
Harus Harus ada jadal jadal kon kontro troll dan pemeli pemelihara haraan an rutin rutin dan dikoor dikoordin dinasi asikan kanunt untuk uk menjamin dijalankanya standar perlindungan kesehatan.
Ruang (era*atan k#usus intensi"6
:aktor yang mempengaruhi infeksi nosokomial terutama pasien, personil, lingkungan dan prosedur penanganan pasien . &idak ada standar untuk system 'entilasi 8*; penggantian udara minimum = kali dalam satu jam juga menjamin udara bersih dan partikel. Cika pengaturan 'entilasi dengan *; tidak bisa dilakukan , perhatian harus ditekankan pada dan prosedur penangan pasien yang sesuai dengan prinsip pen)egahan infeksi Ruang is%lasi
+istem 'entilasi dengan tekanan negatif diperlukan untuk pasien yang terinfeksi 'irus, tuber)ulosis, 'irus measles dan 'ari)ellla. &ekanan negatif di)iptakan dengan memasang 4haust e)eeding suply sekitar "< % atau <0 feet
38min
udara dari ruangan ruangan langsung langsung "!<
dialirkan ke luar .-esirkulasi boleh dilakukan tetapi perlu filter H4(* sebelum masuk kembali kembali ke ruangan .(aling .(aling sedikit = "! kali dalam satu jam mengganti mengganti udara yang menjamin menjamin udara bersih dari partikel, partikel, penggunaan penggunaan sinar ultra'iolet ultra'iolet merupakan pilihan tambahan untuk mengurangi kosentrasi bakteri di udara dan tidak untuk infeksi udara.
Pen3!nj!n3 •
$unj $unjun ungan gan tamu tamu kepad kepadaa pasi pasien en haru haruss diba dibata tasi si juml jumlah ahny nyaa ini ini untu untuk k tind tindaka akan n pen)egahan. $ebijakan harus menentukan baha tidak dibenarkan kehadiran lebih dari ! atau 3 tamu dalam aktu bersamaan (engunjung harus mengenakan pengenal name tags1 tags1
• •
Waktu berkunj berkunjung ung sebaik sebaiknya nya dibata dibatasi si sesuai sesuai dengan dengan ketent ketentuan uan tentan tentang g jam2ja jam2jam m berkunjung yang diatur -+ yaitu ""2 "! WI5 dan "@ ">.30 WI5 sehingga tidak mengganggu peraatan rutin dan gaat darurat pasien.
•
ntuk ntuk pasien pasien terten tertentu tu dan unit unit terten tertentu, tu, jam2ja jam2jam m kunjung kunjungan an dapat dapat diatur diatur sesuai sesuai keadaan dan kondisi pasien. ". (asien (asien dalam dalam proses proses kematia kematian, n, keluar keluarga ga mendam mendamping pingii disamp disamping ing tempat tempat tidur tidur pasien !. (asi (asien en dal dalam am kea keadaa daan n gaa gaatt 3. (asien (asien anak, anak, orang orang tua diijinka diijinkan n satu satu orang untuk menung menunggu gu disampin disamping g tempat tempat tidur. . (engu (engunj njun ung g lain lain +eper +eperti ti pese pesert rtaa pend pendid idik ikan1 an1 haru haruss menda mendapa patt iBin iBin dari dari fiha fihak k rumah sakit dan penanggung jaab keperaatan. <. *nak2anak *nak2anak dibaah dibaah "! tahun tahun sebaiknya sebaiknya tidak tidak diiBinkan diiBinkan berkunjung berkunjung ke ke tempat tempat atau unit peraatan.
(erhatian7 •
&idak diperkenankan ikut )ampur dalam kegiatan yang mengganggu kerja personil rumah sakit
•
&idak diperkenankan merokok disekitar area rumah sakit
•
&idak diperkenankan berkerumun atau duduk8tidur di tempat tidur pasien.
"!=
•
&idak diperkenankan membaa makanan dari luar ke)uali sudah diiBinkan oleh dokter8peraat sepengetahuan petugas giBi.
•
&idak &idak diperk diperkena enankan nkan membaa membaa perala peralatan tan makan, makan, alat alat keperlu keperluan an tidur tidur tiker tiker,, selimut, selimut, bantal 1 kedalam kedalam rumah sakit dan diperkenankan diperkenankan makan makan di tempat tempat yang telah ditentukan
•
+edapat mungkin toilet pasien tidak dibenarkan untuk dipakai oleh pengunjung.
•
Membuang sampah pada tempatnya sesuai aturan yang telah ditetapkan.
Pengen$alian Air
Lang Lang dimaksud dengan mutu air bersih adalah suatu keadaan air yang dinyatakan bebas dari bakteri, tidak berbau, berarna jernih dengan nilai kandungan mineral tertentu +yarat pemeriksaan air7 •
9ilakukan pemeriksaan air setiap 3 bulan sekali
•
+ampel pemeriksaan air dikirim ke 5apeldalda
•
(engambilan sampel dikerjakan sesuai +O(
Penanganan air
;u)i tangan dan gunakan sarung tangan tangan 5atasi kontaminasi air atau sumber lingkungan )airan 5ersihkan dan disinfeksi sink dan )u)i basin 4'aluasi untuk kemungkinan sumber air terkontaminasi Hindari penempatan dekorasi air man)ur dan kolam ikan di area peraatan pasien (ertahankan temperatur air, panas <" V ;, dingin !0 V ; (ertahankan re)ir)ulasi tetap panas air didistribusikan ke unit peraatan *njurkan pasien , keluarga, pengungjung dari air keran Cangan memegang es langsung dengan tangan dan )u)i tangan sebelum mengambilnya Aunakan s)oop ketika mengambil es Perukaan Lingkungan
5ersihkan dan disinfeksi permukaan lingkungan di area peraatan
"!@
6akukan pembersihan dua kali sehari atau bila kotor (ilih disinfe)tan yang tedaftar dan gunakan sesuai petunjuk pabrik Cangan menggunakan high le'el disife)tant 8 )airan khemikal untuk peralatan non kritikal dan permukaan lingkungan Ikuti petunjuk pabrik untuk pembersihan dan pemeliharaan peralatan non kritikal Cika tidak ada petunjuk pembersihan dari da ri pabrik ikuti prosedur tertentu 5ersihkan peralatan medikal non kritikal dengandetergen8 disinfe)tan Cangan gunakan alkohol untuk disinfesi permukaann lingkungan yang luas Aunakan sarung tangan untuk pembersihan8disinfeksi lingkungan Caga kebersihan lingkungan , lantai, dinding, permukaan meja Aunakan detergen 8 disinfektsn yang terdaftar untuk pemebrsihan dan disifeksi ruangan peraatan pasien Aunakan detergen atau air untuk pembersihan permukaan non peraatan seperti perkantoran administrasi 5ersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuk seperti pegangan pintu, bed rails, light sit)h bersihkan dinding, blinds dan jendela, )urtain di area peraatan pasien Cangan melakukan disinfeksi fogging di area keperaatan Hindari metode pembersihan permukaaan yang luas yang menghasilkan mist atau aerosol Ikuti prosedur tepat yang efektif menggunakan mops, )loths and solution 2 +iapkan )airan pembersih setiap hari atau jika diperlukan , dan gunakan )airan yang baru 2 Aanti mop setiap hari 2 5ersihkan mop dan kain pembersih setelah dipakai dan biarkan kering sebelum dipakai lagi +elesa +elesaii operasi operasi terkXa terkXakhi khirr setiap setiap hari hari et 'a)um atao atao mop lantai lantai dan dindin dinding g dengan menggunakan kain pel sekali pakai dan )airan disinfe)tan ruang operasi Cangan gunakan mats di pintu masuk ruang opaerasi Aunakan kan
metode
pembers ersihan
debu ebu
yang ang
tepat
untuk
pasien
yang ang
immono)ompromised
"!>
&utup pintu pasien immono)ompromised saat 'a'um, aing or buffing lantai koridor untuk meminimalkan kontak debu udara +egera +egera bersih bersihkan kan dan dekonta dekontami minas nasii tumpaha tumpahan n darah darah atau atau materi material al lain lain yang yang potensial infeksi Ikuti prosedur tepat untuk pembersihan dan dekontaminasi tumpahan darah atau )airan yang terkontaminasi dengan darah Aunakan *(9, sarung tangan Cika tumpahan darah banyak bersihkandengan material yang dapat meresap )airan dan buang setelah digunakan dan beri label Hapus area dengan kain atau handuk kertas dengan )airan disinfeksi dan biarkan permukaan kering (akai disinfe)tan yang terdaftar dengan label Aunakan Aunakan 4(* 4(* regist registere ered d sod sodium ium hyp hypo)hl o)hlori orite te produ)t produ)t atau atau generi) generi) sod sodium ium hypo)hlorite )hlorine blea)h1 5unga dan tanaman pot tidak perlu dibatasi dari area pasien immono)ompetent (eraatan dan pemeliharaan bunga dan tanaman pot kepada petugas khusus bukan yang meraat pasien Cika tidak ada petugas khusus maka petugas memakai sarung tangan dan )u)i tangan setelah melepas sarung tangan &idak mengiBinkan bunga segar atau kering atau tanaman pot di area peraatan Ypasien immonosuppressed 6akukan pest )ontrol strategies di dapur, laundry, laundry, ;++9, ;++9, 6oading do)k, (asang s)reens pada jendela ;ontra) untuk rutin pest )ontrol (akai *(9 dan Isolation (re)aution selama prosedur pembersihan dan disinfeksi. (aka (akaii stan standar dard d prot protoko okoll pemb pember ersi sihan han dan dan disi disinf nfeks eksii untu untuk k peng pengend endal alia ian n lingkungan yang terkontaminasi 5erikan perhatian ketat untuk pembersihan dan disinfeksi permukaan yang sering disent disentuh uh di area area peraa peraatan tan sepert sepertii bed rails, rails, )arta, )arta, )harts, )harts, bedside bedside )ommod )ommode, e, pegangan pintu (astikan kepatuhan dari petugas kebersihan untuk pembersihan dan disinfeksi
"!#
(akai )airan disinfe)tan yang sesuai $ultur permukaan lingkungan dapat digunakan untuk klarifikasi dan effikasi poli)i rumah rumah sakit sakit dan prosed prosedur ur dilaku dilakukan kan sebelu sebelum m dan sesuda sesudah h pember pembersih sihan an dan diisnfeksi ruangan pasien dengan /-4 (embersihan dan disinfeksi lingkungan permukaan peralatan medis se)ara regular. *njurkan *njurkan keluarga, keluarga, pengunjung pengunjung dan pasien pasien tentang tentang pentingnya pentingnya kebersihan tangan untuk meminimalkan penyebaran mikroorganisme Cangan menggunakan high le'el disiinfektan Cangan lukukan random tidak bertujuan pemeriksaan mikrobologi udara, air dan permukaan lingkungan 5ila indikasi lakukan sampling mikrobiologi sebagai in'estigasi epidemiologi atau sepanj sepanjang ang pengkaj pengkajian ian kondisi kondisi lingkun lingkungan gan berbaha berbahaya ya untuk untuk mendit menditeks eksii atau atau 'erifikasi adanya bahaya 5atasi samplinh mikrobiologi untuk maksud jaminan kualitas Laun$r, $an Be$$ing
&anggung &anggung jaab petugas (etugas harus men)u)i pakaiannya yang terkontaminasi darah atau material lain yang terkontaminasi infeksius :asilitas dan peralatan laundry 2 (ertahankan tekanan tekanan negatif pada ruangan kotor dibanding dengan ruangan bersih 2 *rea laundry mempunyai sarana )u)i tangan dan tersedia *(9 (akai dan pelihara peralatan laundry sesuai dengan instruksi pabrik Cangan biarkan pakaian damp atau fabri)s di mesin sepanjanjang malam &anga &angani ni pakaian pakaian kontami kontaminas nasii dengan dengan tidak tidak mengib mengibask askan an untuk untuk menghi menghindar ndarii kontak udara, permukaan dan personal Aunakan kantongan untuk menempatkan menempatkan pakaian terkontami terkontaminasi, nasi, pakai label dan kode arna (enutup tidak perlu pada pakaian terkontaminasi di ruangan pasien (roses pen)u)ian 7 (anas @" V ; , selama !< menit (ilih Bat kimia yang sesuai
"30
+impan pakaian yang terhindar dari debu Cika dalam transportasi harus di bungkus sehingga tidak kena debu Cangan lakukan pemeriksaan kultur rutin untuk pakaian bersih 6akukan pemeriksaan kultur selama outbreak jika ada epidemiologi e'iden)e Aunakan tetil steril, surgi)al drapes dan gon untuk kondisi yang memerlukan steril Aunakan pakaian bersih pada peraatan neonatus Caga kasur tetap kering 5ersihkan dan disinfeksi tutup kasur dan bantal dengan menggunakan disinfe)tan 5ersihkan dan disinfeksi kasur dan bantal diantara pasien Binatang
2
*njurk *njurkan an pasien pasien meng menghin hindar darii dari koto kotoran ran , air air liur, liur, uri urine ne binata binatang ng
2
Cangan Cangan membi membiark arkan an binatan binatang g anjing anjing ku)ing ku)ing berkeli berkeliara aran n di sekitar sekitar rumah rumah sakit sakit
2
5ersih 5ersihkan kan ling lingkun kungan gan ruma rumah h sakit sakit dari dari kotora kotoran n binat binatang ang
Penanganan Sa(a#
+egera buang sampah ke tempat yang sudah disediakan 5uang sampah sesuai dengan jenis sampah Cangan meletakkan benda tajam bekas pakai di sembarang tempat 5uang bekas benda tajam ketempat yang sudah tersedia
"3"
BAB II /ANAJE/EN LINEN DAN LAUNDR Pen$a#uluan
+alah satu usaha peningkatan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit adalah men)egah terjadinya infeksi nosokomial di rumah sakit. +alah satu usaha pen)egahan terjadinya infeksi nosokomial di rumah sakit adalah penyehatan laundry dan linen. (enyehatan laundry dan linen juga menambah kenyamanan bagi pasien untuk tinggal di rumah sakit, sebab pasien hampir selama ! jam berada di tempat tidurnya. +elain itu juga dengan tersedianya linen yang baik dalam arti bebas kuman patogen, bersih dan rapi akan menambah )itra suatu rumah sakit. ntuk menjaga kualitas linen yang baik sangat tergantung pada pengelolanya. Cuga sangat dipengaruhi oleh sarana dan prasarana yang ada pada suatu rumah sakit. Oleh karena itu penyehatan laundry dan linen perlu ditangani se)ara profesional oleh pengelolanya. Tujuan
(enyehatan laundry dan linen bertujuan tidak terjadinya infeksi nosokomial melalui linen yang yang kotor kotor atau atau terkon terkontam tamina inasi si
kepada kepada pasien pasien maupun maupun petuga petugasny snyaa dan pasien pasien akan akan
merasa nyaman tinggal di tempat tidurnya.
Penanganan linen $i ruang (era*atan. Penanganan linen kotor sudah harus dilakukan sejak dari ruangaperawatan.
Peisa#an linen k%t%r
(akai alat pelingung diri7 sarung tangan, masker kalau perlu
+egera setelah dilepas dari tempat tidur, pisahkan linen kotor infeksius, linen kotor ternoda atau kontaminasi dan linen kotor k otor tidak terinfeksi8ternoda.
+egera +egera masukk masukkan an dalam dalam kon kontai tainer ner 7 linen linen kotor kotor infeks infeksius ius kedalan kedalanm m kantong kantong kuning kun ing dan diberi diberi tanda tanda infek infeksiu sius, s, linen linen kotor kotor ternod ternoda8t a8ter) er)ema emarr kedalam kedalam
"3!
kontainer dekontaminasi yang telah dibersihkan terlebih dahulu, linen kotor tidak tern ternod oda8 a8ko kont ntam amin inas asii dalam dalam kon konta tain iner er line linen n koto kotorr atau atau masu masukk kkan an ke dala dalam m keranjang linen kotor.
+etelah tiga perempat penuh ikat8tutup kirim ke laundry dengan menggunakan trolley kain kotor tertutup
Pene(atan linen k%t%r
(enempatan
linen kotor harus dibedakan antara linen kotor terinfeksi dan yang
tidak terinfeksi.
6inen kotor kotor harus dimasukkan kedalam kantong yang yang kedap air untuk men)egah kebo)oran , kontaminasi kontaminasi lingkungan dan petugas yang membaanya.
6inen terinfeksi terinfeksi dimasukka dimasukkan n kedalam kantong plastik plastik kuning untuk men)egah men)egah kontaminasi kontaminasi lingkungan lingkungan dan petugas petugas yang membaanya membaanya , kemudian diikat diikat dan linen yang tidak terinfeksi diletakkan dalam trolley yang ditutup.
Pengangkutan linen k%t%r
(engangkutan linen kotor dilakukan dengan kereta dorong yang tertutup
$ereta dorong yang digunakan harus dibedakan dengan pengangkutan linen bersih dan kotor untuk men)egah kontaminasi
Cangan menyeret linen di lantai
Cangan melindas linen dengan troley
Klasi"ikasi linen k%t%r a. 6inen $otor ternoda8Infeksius 6inen yang terkontaminasi terkontaminasi dengan pasien pasien darah atau )airan )airan tubuh tubuh pasien. pasien. b. 6inen kotor non infeksius 6inen kotor 8 yang sudah dipakai, berasal dari ruang peraatan, administrasi, apot ruang tunggu, dapur , ruang pemeriksaan , ruang peraatan yang tidak berpenyakit menular
"33
Penanganan Linen K%t%r Tern%$a+in"eksius
5ersihkan linen kotor bernoda 8 terkontaminasi dengan menggunakan air mengalir diruang )u)i +poelhok 1
6akukan dekontaminasi dengan menggunakan desinfeksi, lamanya tergantung dari disinfektan yang digunakan.
*ngkat linen dari rendaman desinfeksi , masukkan dalam kantong plastik kuning dan ikat rapat jangan sampai ada kebo)oran .
Penanganan Linen In"eksius
(akai sarung tangan non steril
+egera setelah dilepas dari tempat tidur, masukkan dalam kantong kuning beri tanda infeksius
(isahkan dari linen kotor
$irim ke laundry dalam keadaan tertutup dengan menggunakan trolley kain kotor
Pengirian Linen k%t%r ke laun$r,
(etugas ruangan mengantar linen kotor ke laundry
(etugas ruangan masuk dari pintu ruang )u)ian dan tidak boleh masuk ke ruangan linen bersih
(enerimaan linen kotor di laundry harus di bedakan antara linen kotor infeksius dan non infeksius.
5agian penerimaan di laundry melakukan pen)atatan jumlah linen, kedua belah pihak pengirim dan penerima harus memaraf pada buku epedisi.
Penanganan Linen $i Laun$r, Penilaian Linen k%t%r
"3
o
&ingkat kotoran berat atau ringan 1
o
Cenis linen tebal, tebal, tipis , berarna atau tidak tidak berarna , ool atau katun 1
o
Infeksius atau non infeksius infeksius
Pengu(ulan +Peisa#an linen k%t%r
(engum (engumpul pulan an 8 pemisa pemisahan han linen linen kotor kotor harus harus menggun menggunakan akan alat alat pelind pelindung ung diri diri sarung tangan , masker dan gaun 1.
(isa (isahk hkan an jeni jeniss line linen n koto kotorr anta antara ra line linen n
terk terkon onta tami mina nasi si dan dan yang ang tida tidak k
terkontaminasi.
6inen kotor dipegang dengan menggunakan menggunakan sarung tangan dan digerak2gerakkan sesedikit mungkin untuk men)egah kontaminasi udara dan petugas.
5ila linen
kena darah atau )airan )airan tubuh tubuh linen harus diirendam diirendam dahulu dalam
)airan disinfektans sampai noda pudar, kemudian )airan perendam dibuang dan linen ditiriskan 8 diperas dan dimasukan kedalam kantong plastik kuning diikat dan diberi label infeksi .
&uliskan juga jenis linen dan jumlahnya .
Pr%ses Pen'u'ian
9ekontaminasi
6akukan penimbangan linen
Masukkan linen kotor ke dalam mesin )u)i
Aunakan
detergent
berdasarkan
tingkat
)u)ian
7
infeksius,berat,sedang, ringan , khusus dan linen berarna
Waktu pen)u)ian < menit tergantung mesin )u)i 1
Pr%ses (engeringan
(eriksa linen yang perlu di )u)i ulang sebelum pengeringan
$eluarkan linen, pres sebelum pengeringan
Cangan meletakkan linen panas di troley
Pr%ses Pen,eterikaan
"3<
(ada proses penyeterikaan dikelompokkan linen yang lembaran dan bukan lembaran. (enyeterikaan dilakukan dengan menggunakan -oll (ress dan -otary (ress. -oll (ress digunakan untuk jenis lenen lembaran, sedangkan -otary (ress untuk linen yang bukan lembaran seperti piyama, baju pasien, gordyn. (ada proses penyeterikaan petugas harus dalam keadaan bersih. Pr%ses Peli(atan
(ada proses pelipatan, dilakukan pensortiran p ensortiran terhadap linen yang rusak. &empat pelipatan harus bersih dan jauh dari daerah kotor agar linen tidak terkontaminasi. (elipatan dilakukan sesuai yang sudah ditentukan.
Pr%ses Pen,i(anan
(ada proses penyimpanan linen yang sudah rapi disimpan ke dalam rak2rak sesuai dengan jenis linen. +ebaiknya pengelolaan linen dilakukan se)ara sentralisasi. &api &api bila pengelolaan belum sentralisasi maka linen disimpan ke dalam rak2rak sesuai dengan ruangan dan sertakan kartu tanda terima jenis linen. 9ilarang memasuki ruang gudang penyimpanan linen bersih, ke)uali oleh petugas laundry.
Pen$istribusian
9alam pendistribusiannya tergantung pad asistem pengelolaannya. *spabila pengelolaan linen sistem sentralisasi, maka pendistribusiannya di sesuaikan dengan permintaan8 kebutuhan ruangan berdasarkan bon permintaan. *kan tetapi bila pengelolaan linen belum sistem sentralisasi, maka pendistribusiannya, maka pendistribusiannya berdasarkan kartu pengiriman.
Pen'ega#an ter#a$a( (enanganan Linen k%t%r
Menyediakan fasilitas alat pelindung diri sarung tangan rumah tangga, masker , gaun pelindung dan alas kaki 1 untuk men)egah kontaminasi pada petugas.
Aunakan kantong yang berbeda untuk linen terinfeksi dan yang tidak terinfeksi
"3=
Cangan menyeret linen di lantai
Cangan meletakkan linen diareal yang lembab
Penanganan Linen Bersi# Pen,i(anan Linen
6inen bersih selama dalam pengangkutan dari laundry ke tempat penyimpanan harus dibaa dengan kereta yang yang tertutup atau diberi diberi penutup 8 dibungkus untuk men)egah kontaminasi .
;u)i tangan sebelum memegang linen
(astikan semua permukaan dalam keadaan bersih 8 kering
Cangan men)ampur linen bersih dengan linen steril
Cangan menyimpan peralatan 8 bahan kimia di ruang linen
6inen dalam dalam penyimpanannya hendaknya diberi pelindung sampai sampai dengan digunakan oleh pasien.
Peakaian Linen
;u)i tangan sebelum memegang linen
Aunakan linen pertama masuk :I:OF :irst in :irst :irst out 1
(astikan semua peralatan dalam keadaan bersih 8 kering
Caga linen jangan sampai jatuh ke lantai
Cangan meletakkan linen bersih pada permukaan kotor 8 berdebu
Pers,aratan Pengel%laan Linen
+esuai dengan (ermenkes #>=8 Menkes8(er8"##! tentang persyaratan $esling -umah +akit dan $eputusan $epu tusan 9irjen ((M G (6( No.H$.00.0=.=. tentang (etunjuk &eknis &eknis &ata &ata ;ara (elaksanaan (enyehatan 6ingkungan -umah +akit. Tata 'ara (elaksanaann,a sebagai berikut)
"3@
o
6okasi tempat tempat pen)u)ian pen)u)ian umum atau laundry hendaknya pada lokasi lokasi yang mudah dijangkau oleh unit yang memerlukan. (enempatan laundry jauh dari ruangan pasien dan tidak berada di jalan lintas.
o
6antai harus terbuat dari beton atau plester yang kuat, rata, dan tidak li)in dengan kemiringan memadai !23 %1
o
Harus disediakan saluran pembuangan air kotor sistem tertutupdengan ukuran, bahan dan kemiringan yang memadai !23 %1
o
9isediakan kran air bersih dengan kualitas dan tekanan yang memadai.
o
ntuk laundry perlu disediakan jugaair panas steam1 untuk keperluan disinfeksi.
o
(eralatan )u)i dipasang permanan dan dibuat saluran pembuangan air kotor.
o
*pabil *pabilaa memungk memungkinka inkan n laundr laundry y dilengk dilengkapi api dengan dengan perlen perlengkap gkapan an disinf disinfeks eksii lainnya
o
(erlu disediakan ruang sarana8 pengeringan untuk alat2alat yang telah di)u)i
o
&empat &empat )u)ian harus selalu dijaga kebersihannya.
o
5angunan laundry perlu disediakan 'entilasi dan pen)ahayaan minimal !00 lu
(ada laundry harus disediakan ruang2ruang yang terpisah sesuai dengan kegunaannya7 2
-uang li linen ko kotor
2
-uang linen bersih
2
Audan dang kereta li linen
2
$amar $amar mand mandii 8 W; W; terse tersendi ndiri ri untu untuk k petuga petugass pen)u) pen)u)ian ian umu umum m
2
-uang )u) )u)i henda ndaknya nya dil dilengka gkapi denga ngan alat )u)i yang mampu bekerjasatu hari habis
-uang2ruang diatur penempatannya sehingga perjalanan linen kotor sampai menjadi linen bersih terhindar dari kontaminasi ulang Hendaknya disediakan mesin )u)i yang dapat men)u)i jenis2jenis linen berbeda yang dipergunakan di rumah sakit. 9ibedakan mesin pen)u)i p en)u)i infeksius dengan non infeksius Harus Harus disedi disediaka akan n tempat tempat )u)i )u)i tangan tangan dengan dengan air yang yang mengal mengalir ir bagi petuga petugass untuk untuk men)egah dekontaminasi linen bersih 9alam melakukan proses pen)u)ian harus dihindari tumpahan air
"3>
5ak2bak air yang ada harus selalu dibersihkan minimal sekali seminggu, untuk men)egah berkembang biaknya serangga.
Stan$arisasi Laun$r,
". 5angunan 5angunan laundry laundry harus terpisah terpisah dari dari bagian bagian pengolaan pengolaan makanan makanan !. 6oket 6oket penerimaa penerimaan n linen linen kotor kotor dengan loket pendist pendistrib ribusi usian an linen linen bersih bersih harus harus dibedakan 3. Mesin pen)u)i linen infeksi infeksi dengan dengan non infeksi infeksi harus harus di bedakan . -uang pengolaan pengolaan linen linen bersih bersih dan kotor harus dibedakan dibedakan <. &ekana kanan n udara udara pada pada ruang ruang pena penata tala laks ksan anaan aan linen linen koto kotorr haru haruss negat negatif if untuk untuk men)egah sirkulasi udara menuju ruang linen bersih =. (en)ahayaan (en)ahayaan harus harus )ukup, sirkulasi sirkulasi udara harus baik @. +anita +anitasi si ling lingkun kungan gan yang yang baik baik 8 bers bersih ih >. (etugas (etugas pengolaan pengolaan linen linen kotor di ruangan ruangan pelayanan pelayanan dan dan di ruangan ruangan laundry laundry harus harus menggunakan menggunakan alat pelindung pelindung diri seperti seperti tutup kepala, kepala, masker, masker, ka)a mata, mata, sarung tangan rumah tangga, sepatu boat, apron #. 6inen kotor kotor tidak tidak boleh boleh di kibas2ki kibas2kibaskan baskan atau atau diletakka diletakkan n di lantai lantai "0. 9ila 9ilara rang ng mema memasu suki ki gudan gudang g peny penyim impan panan an linen linen bers bersih ih ke)u ke)ual alii oleh oleh petu petuga gass laundry "". $ain kotor diantar diantar setiap setiap hari ke laundry laundry "!. $ere $ereta ta dorong dorong haru haruss di pisa pisaahk ahkan an anta antara ra linen linen koto kotorr infe infeks ksiu iuss denga dengan n non non infeksius.
"3#
BAB III PEN3E4AHAN IN!EKSI LUKA &PERASI Pen$a#uluan
+etiap +etiap tindaka tindakan n pembed pembedahan ahan beresi beresiko ko terjadi terjadinya nya infeks infeksii luka luka operasi operasi,, yang yang saat saat ini disebut sebagai Health)are *sso)iated Infe)tion. $ejadian Infeksi luka operasi menurut data NNI+ National Noso)omial Infe)tion +ur'eillan)e 1 tahun !00 sekitar !.! %, data di -umah -umah +akit +akit Cantung Cantung Harapan Harapan $ita tahun !00= sekitar sekitar !.< %.
:aktor :aktor faktor faktor
penyebab terjadinya infeksi luka opeasi adalah dari pasien sendiri atau luar tubuh pasien , +umbernya beasal dari personil kesehatan , lingkungan dan pasien dan peralatan yang tidak steril. Oleh karena itu perlu dilaksanakan pen)egahan infeksi luka operasi yang baik dan benar sesuai dengan standar.
Pengen$alian In"eksi luka &(erasi IL& 6 Klasi"ikasi in"eksi luka %(erasi Insisi%nal ) -
+uperfisial
-
9eep
-
Organ8 rongga
-esiko infeksi luka operasi F Cumlah bakteri yang masuk ? /irulensi /irulensi -esistensi pasien (aling banyak infeksi luka operasi bersumber dari pathogen flora endogenous kulit pasien, membrane mukosa. 5ila membrane mukosa atau kulit kulit di insisi, jaringan terekpose resiko dengan flora endogenous. +umber eogenous dari infeksi luka operasi adalah7
"0
:lor :loraa
2
&im bedah
2
6ing 6ingku kung ngan an ruang uang oper operas asii
2
(eral (eralat atan an,, inst instru rume men n dan dan alat alat kes keseh ehat atan an
2
$olo $oloni nisa sasi si mikr mikroo oorg rgan anis isme me
2
9ay 9aya tah tahan an tubu tubuh h lem lemah
2
6am 6ama ra raat at inap inap pra pra bed bedah ah
eog eogen enou ouss
teru teruta tama ma aero aerob b
khus khusus usny nyaa
gram gram nega negati tiff
stap staphy hylo lo)o )o)) ))us us dan dan
strepto)o))us !akt%r9"akt%r resik% in"eksi luka %(erasi)
". $arakteristik pasien 2
sia s ia bay bayi, i, anak2 anak2na nak, k, lanj lanjut ut usia usia11
2
+tatus g giiBi bu buruk
2
9M
2
Aula da darah rendah
2
Merokok
2
Obesity
2
$olo $oloni nisa sasi si mikr mikroo oorg rgan anis isme me
2
9ay 9aya tah tahan an tubu tubuh h lem lemah
2
6am 6ama ra raat at inap inap pra pra bed bedah ah
!. $arakteristik operasi a. (re operasi •
+kin antisepsis
•
(en)ukuran rambut
•
*ntisepsis kulit di ruang operasi
•
+urgi)al s)rub8 )u)i tangan bedahJ tipe antiseptik, lamanya s)rub, kuku
•
&im bedah terinfeksi atau kolonisasi
•
(rofilaksis antibody
b. Intra operasi 6ingkungan ruang operasi •
/entilasi ruang operasi
""
•
(ermukaan lingkungan ruang operasi
•
Inadekuat sterilisasi instrumen
•
&ehnik hnik beda bedah h dan dan aseps asepsis isJJ pasa pasang ng drai drain n dan dan sutu suture re deng dengan an tepat tepat pemasangan drain terpisah dari luka insisi1
•
Cahitan bedah dan perban
•
6amanya operasi
). (ost operasi •
(eraatan luka operasi
Kreteria In"eksi luka %(erasi -. In"eksi Luka &(erasi Su(er"i'ial
Infeksi luka operasi superfisial harus memenuhi paling sedikit satu kriteria berikut ini7
Infeksi yang terjadi pada daerah insisi dalam aktu 30 hari pas)a bedah dan hanya meliputi kulit, subkutan atau jaringan lain diatas fas)ia
&erdapat &erdapat paling sedikit satu keadaan berikut7 o
(us keluar dari luka operasi atau drain yang dipasang diatas fas)ia
o
5iakan positif dari )airan yang keluar dari luka atau jaringan yang diambil se)ara aseptik
o
&erdapat tanda tanda peradangan paling sedikit terdapat satu dari tanda2t tanda2tanda anda infeks infeksii beriku berikut7 t7 nyeri nyeri,, bengkak bengkak lokal, lokal, kemera kemerahan han dan hangat lokal1, ke)uali jika hasil biakan negatif.
o
9okter yang menangani menyatakan terjadi infeksi.
. In"eksi Luka &(erasi Pr%"un$a+ Dee( In'isi%nal
Infeksi luka operasi profunda harus memenuhi paling sedikit satu kriteria berikut ini7 a. Infe Infeks ksii yang yang terj terjad adii pada pada daerah daerah insisi insisi dalam dalam akt aktu u 30 hari pas)a pas)a bedah bedah atau atau sampai sampai satu satu tahun tahun pas)a pas)a bedah bedah bila bila ada impla implant nt berupa berupa non hum human an deri'e deri'ed d implant implant yang dipasang dipasang permanan1 permanan1 dan meliputi meliputi jaringan lunak yang dalam mis, mis, lapisan fas)ia dan otot1 dari insisi b. &erdapat &erdapat paling sedikit satu keadaan berikut7
"!
•
(us keluar dari dari luka insisi insisi dalam tetapi tetapi bukan berasal berasal dari komponen komponen organ8rongga dari daerah pembedahan.
•
Insisi Insisi dalam se)ara se)ara spontan mengalami mengalami dehisens dehisens atau dengan sengaja sengaja dibuka oleh ahli bedah bila bila pasien pasien mempunyai paling sedikit satu dari tanda2tanda atau gejala gejala berikut7 demam Q 3>derajat ;1, atau nyeri lokal, terke)uali biakan insisi negatif
•
9iketemukan abses atau bukti lain adanya infeksi yang mengenai insisi dalam dalam pada pada pemeri pemeriksa ksaan an langsu langsung, ng, aktu aktu pembeda pembedahan han ulang, ulang, atau atau dengan pemeriksaan histopatologis atau radiologis
•
9okter yang menangani menyatakan terjadi infeksi
0 In"eksi Luka &(erasi &rgan+R%ngga &rgan+R%ngga
Infeksi 6uka Operasi Organ8 -ongga memiliki kriteria bsebagai berikut7
Infeksi timbul dalam aktu 30 hari setelah prosedur pembedahan, bila tidak dipasa dipasang ng implan implantt atau atau dalam dalam aktu aktu satu satu tahun tahun bila bila dipasa dipasang ng impla implant nt dan infeksi tampaknya ada hubungannya dengan prosedur pembedahan
Infeksi tidak mengenai bagian tubuh manapun, ke)uali insisi kulit, fas)ia atau lapi lapisa san n lapi lapisa san n otot otot yang ang dibu dibuka ka atau atau dima dimani nipu pula lasi si sela selama ma pros prosed edur ur pembedahan
(asien paling sedikit menunjukkan satu gejala berikut7 9rainase purulen dari drain yang dipasang melalui luka tusuk ke dalam organ8rongga 9iisolasi kuman dari biakan yang diambil se)ara aseptik dari )airan atau jaringan dari dalam organ atau rongga 7 2
*bse *bsess atau bukti bukti lain lain adan adanya ya infek infeksi si yang yang menge mengena naii orga organ8 n8ro rongg nggaa yang yang ditemu ditemukan kan pada pada pemeri pemeriksa ksaan an langsu langsung ng aktu aktu pembeda pembedahan han ulang ulang atau atau dengan pemeriksaan histopatologis atau radiologis
2
9okt 9okter er meny menyat ataka akan n sebaga sebagaii I6O I6O orga organ8 n8ro rong ngga. ga.
Pen'ega#an In"eksi Luka &(erasi Rek%en$asi 3D3 -6
"3
(ra 5edah *. (ersiapan pasien sebelum operasi ". Cika Cika ditemu ditemukan kan ada tanda2 tanda2tan tanda da infeksi, infeksi, sembuhk sembuhkan an terleb terlebih ih dahulu infeksi infeksi nya sebelum sebelum hari operasi operasi elektif, elektif, dan jika perlu tunda tunda hari operasi sampai sampai infeksi infeksi tersebut sembuh. $ategori I1 !. Cangan men)ukur men)ukur rambut rambut,, ke)uali bila bila rambut rambut terdapat terdapat pada sekitar sekitar daerah daerah operasi operasi dan atau akan menggangu jalanya operasi $ategori I 1 3. 5ila diperlu diperlukan kan men)ukur men)ukur rambut, rambut, lakukan lakukan di kamar bedah bedah beberapa beberapa saat saat sebelum sebelum operasi dan sebaiknya menggunakan pen)ukur listrik 5ila tidakada pen)ukur listrik gunakan silet baru1 $ategoroi I1 . $endal $endalika ikan n kadar gula gula darah darah pada pada pasien pasien diabet diabetes es dan hindar hindarii kadar kadar gula darah darah yang terlalu rendah sebelum operasi. $ategori II1 <. +arank +arankan an pasien pasien untuk untuk berhenti berhenti merokok, merokok, minim minimun un 30 hari sebelum sebelum hari elektif elektif operasi. $ategori II1 =. Mandikan Mandikan pasien pasien dengan dengan Bat Bat antisept antiseptik ik malam hari sebelum sebelum hari hari operasi operasi $atego $ategori ri II1 @. ;u)i ;u)i dan dan bers bersih ihka kan n loka lokasi si pemb pembed edah ahan an dan dan seki sekita tarny rnyaa untu untuk k mengh menghil ilan angka gkan n kontaminasi sebelum mengadakan persiapan kulit dengan anti septik $ategori II1 >. Aunakan Bat anti anti septi) septi) kulit kulit yang sesuai sesuai untuk persi persiapan apan kulit kulit $ategori $ategori II1 II1 #. Oleska Oleskan n Bat antisep antisepti tik k pada kulit kulit dengan dengan gerakan gerakan melingkar melingkar mulai mulai dari bagian bagian tengah menuju ke arah luar. 9aerah yang dipersiapkan haruslah )ukup luas untuk memperbesar insisi, jika diperlukan membuat insisi baru atau memasang drain bila diperlukan. $ategori III1 "0. Masa raat inap sebelum operasi operasi diusahakan diusahakan sesingkat sesingkat mungkin dan )ukup aktu untuk persiapan operasi yang memadai $atergori III1 "". &idak &idak ada rekomendasi rekomendasi mengenai penghentian penghentian atau pengurangan pengurangan steroid sistemik sistemik sebelum operasi "!. &idak &idak ada rekomendasi rekomendasi mengenai mengenai makanan tambahan yang berhubungan berhubungan dengan pen)egahan infeksi untuk pra bedah "3. &idak ada rekomendasi untuk memberikan memberikan mupiro)in melalui lubang hidung untuk men)egah I6O
"
". &idak &idak ada rekome rekomenda ndasi si untuk untuk mengus mengusaah aahakan akan oks oksige igenis nisasi asi pada pada luka luka untuk untuk men)egah I6O. B. Antise(tik tangan $an lengan untuk ti be$a# -. Caga agar kuku selalu pendek dan jangan memakai kuku palsu $ategori I 1 . 6akukan )u)i tangan bedah surgi)al +)rub1 dengan antiseptik yang sesuai. ;u)i
tangan dan lengan sampai ke siku. $ategori II1 0. +etelah )u)i tangan , lengan harus tetap mengarah ke atas dan di jauhkan dari
tubuh tubuh sup supaya aya air mengalir mengalir dari dari ujung ujung jari jari ke siku. siku. $ering $eringkan kan tangan tangan dengan dengan handuk steril dan kemudian pakailah gaun dan sarung sarung tangan $ategori II1 5ersihkan sela2sela sela2sela dibaah dibaah kuku sseetiap hari sebelum sebelum )u)i tangan bedah yang ;. 5ersihkan pertama. $ategori III1 5. Cangan memakai perhiasan di tangan atau lengan . $ategori III1
&idak adarek adarekome omenda ndasi si mengena mengenaii pemakai pemakaian an )at kuk kuku, u, namun namun sebaik sebaiknya nya tidak tidak >. &idak memakai. 3. Ti be$a# ,ang terin"eksi atau terk%l%nisasi
". 9idiklah 9idiklah dan dan biasakan biasakan anggota anggota tim bedah agar melapor melapor jika jika mempuny mempunyai ai tanda dan gejala gejala penyakit infeksi infeksi dan segera melapor melapor kepada petugas petugas pelayan pelayan kesehatan karyaan. $ategori II1 !. +usun satu kebijakan kebijakan mengenai mengenai peraatan peraatan pasien pasien bila karyaan karyaan mengidap mengidap infeksi infeksi yang kemungkinan dapat menular. $ategori II1 $ebijakan ini men)akup7 2
&anggu nggung ng jaa jaab b kary karya aan an untu untuk k mengg enggun unak akan an jasa jasa pela pelaya yana nan n medi mediss karyaan dan melaporkan penyakitnya.
2
(elaranga ngan bekerja
2
Ijin Ijin untuk untuk kemba kembali li beker bekerja ja sete setelah lah sembuh sembuh peny penyakit akitnya nya..
2
(etuga (etugass yang yang bere bereenan enang g untuk untuk mela melakuka kukan n pelara pelarangan ngan bekerj bekerjaa
3. *mbil *mbil sample sample untuk kultur kultur dan berikan berikan larangan larangan bekerja bekerja untuk untuk anggota tim tim bedah yang memiliki luka pada kulit, hingga infeksi sembuh atau menerima terapi yang memadai. . 5agi 5agi anggota anggota tim bedah bedah yang yang terkol terkoloni onisas sasii mikro mikro organis organisme me seperti seperti +. *ureus *ureus 5agi anggota tim bedah yang terkolonisasi mikro organisme seperti +. *ureus atau
"<
+terto +terto)o)) )o))us us grup grup * tidak tidak perlu perlu dilara dilarang ng bekerj bekerja, a, ke)ual ke)ualii bila bila ada hubungan hubungan epidem epidemiol iologi ogiss dengan dengan penyebar penyebaran an mikro mikroorg organis anisme me terseb tersebut ut di rumah rumah sakit sakit $ategori II1
D. Pr%"ilaksis Anti ikr%ba
". (ember (emberian ian profil profilaks aksis is antimik antimikrob robaa hanya bila bila di indika indikasik sikan, an, dan pilihla pilihlah h jenis antimikroba antimikroba yang paling paling efektif efektif terhadap patogen yang umum menyebabkan menyebabkan I6O pada operasi jenis tersebut atau sesuai dengan rekomendasi. $ategori I1 !. 5erika 5erikan n dos dosis is propilak propilaksis sis aal melalu melaluii intra' intra'ena ena pada saat yang sesuai sesuai sehing sehingga ga pada
saat operasi dimulai konsentrasi bakterida pada serum dan jaringan
maksimal konsentrasinya. (ertahankan kadarnya dalam serum dan jaringan selama berlangsungnya operasi dan maksimum sampai beberapajam setelah insisi ditutup. $ategori I0 3. (ada (ada operasi operasi ;aesar ;aesar beresiko beresiko tinggi, tinggi, berikan berikan propil propilaks aksis is sesaat sesaat setela setelah h tali tali pus pusar ar dipotong. $ategori I . Cangan Cangan menggunak menggunakan an 'an)omy 'an)omy)in )in se)ara se)ara rutin untuk profilak profilaksis sis antimik antimikrob roba. a. $ategori II Selaa %(erasi berlangsung A. :entilasi
". (ert (ertah ahan ankan kan teka tekanan nan lebi lebih h pos posit itif if dala dalam m kama kamarr beda bedah h diba dibandi nding ngkan kan deng dengan an koridor dan ruangan di sekitarnya $ategori II 1 !. (ertah (ertahanka ankan n minimun minimun "< kali kali pergant pergantian ian udara udara per jam , dengan dengan minimun minimun 3 di antaranya adalah udara segar $ategori II1 3. +emu +emuaa udara udara haru haruss disa disari ring ng,, baik baik udar udaraa sega segarr maup maupun un udar udaraa hasil hasil resi resirk rkul ulas asii $ategori I 1 . +emua +emua udara udara masuk masuk harus harus melalui melalui langit langit2lan 2langit git dan keluar keluar melalu melaluii dekat dekat lantai. lantai. $ategori II1 "=
<. Cang Cangan an meng menggu guna naka kan n :ogg :oggin ing g dan dan sina sinarr ultr ultraa 'iol 'iolet et di kama kamarr beda bedah h untu untuk k men)egah infeksi I6O $atgori II1 =. (intu kamar kamar bedah harus harus selalu selalu tertutup, tertutup, ke)uali ke)uali bila bila di butuhkan butuhkan untuk leatny leatnyaa peralatan, petugas dan pasien. $ategori II1 @. 5atasi 5atasi jumlah jumlah orang orang yang yang masuk masuk dalam kamar bedah $ategorik $ategorik III1 III1 B. /ebersi#kan $an $esin"eksi (erukaan lingkungan
". 5ila 5ila tampak kotora kotoran n atau atau darah atau )airan )airan tubuh tubuh lainnya lainnya pada permukaa permukaan n benda benda atau peralatan, peralatan, gunakan desinfektant desinfektant untuk membersihkannya membersihkannya sebelum sebelum operasi operasi dimulai. $ategori II1 !. &idak &idak perlu perlu mengadakan mengadakan pembersiha pembersihan n khusus atau atau penutupan penutupan kamar kamar bedah setelah setelah selesai operasi kotor $ategori II1 3. Cang Cangan an meng menggu guna naka kan n kese kesett bers berser erab abut ut untu untuk k kama kamarr beda bedah h atau ataupu pun n daer daerah ah sekitarnya $ategori II1 . (el dan keringka keringkan n lantai lantai kamar kamar bedah dan desinf desinfeks eksii permukaan permukaan lingkun lingkungan gan atau peralatan dalam kamar bedah setelah selesai operasi terakhir setiap
harinya
dengan desinfektant $ateegori III1 <. &idak &idak ada rekomendas rekomendasii mengenai mengenai desinfeksi desinfeksi permukaa permukaan n lingkungan lingkungan atau peralatan peralatan dalam kamar bedah di antara dua operasi bila tidak tampak adanya kotoran. 3. Sterilisasi Instruen kaar be$a#
". +terilkan +terilkan semua semua instru instrumen men bedah bedah sesuai sesuai petunjuk petunjuk $ategori $ategori II1 II1 !. 6aksan 6aksanaka akan n steril sterilisa isasi si kilat hanya hanya untuk untuk instru instrumen men yang harus segera segera diguna digunakan kan sepert sepertii instru instrumen men yang yang jatuh jatuh tidak tidak sengaj sengajaa saat saat opers opersii berlan berlangsu gsung. ng. Cangan Cangan melaks melaksanak anakan an steril sterilis isasi asi kilat kilat dengan dengan alas alas an keprakt kepraktisa isan, n, untuk untuk menghem menghemat at pembelian instrumen baru atau untuk menghemat aktu. $ategori II1 D. Pakaian be$a# $an $ra(e
(akaii mask masker er bedah bedah dan tutu tutupi pi mu mulu lutt dan dan hidun hidung g se)a se)ara ra meny menyel eluru uruh h bila bila -. (aka memasuki kamar bedah saat operasi akan di mulai atau sedang berjalan, atau instru instrumen men steri sterill sedang sedang dalam dalam keadaan keadaan terbuk terbuka. a. (akai (akai masker masker bedah bedah selama selama operasi berlangsung. $ategori II1
"@
. (akai tutup kepala untuk menutupi rambut di kepala dan ajah se)ara menyeluruh
bila memasuki kamar bedah semua rambut yang ada di kepala dan ajah harus tertutup $ategori II1 0. Cangan menggunakan pembungkus sepatu untuk men)egah I6O $ategori II1 ;. 5agi anggota tim bedah yang telah )u)i tangan bedah, pakailah sarung tangan
steril. +arung tangan dipakai setelah memakai gaun steril $ategori II1 5. Aunakan gaun dan drape yang kedap air $ategori II1
Aantilah gaun bila tampak kotor, terkontami terkontaminasi nasi per)ikan per)ikan )airan tubuh pasien. >. Aantilah $ategori II1 ?. +ebaiknya gunakan gaun yang disposible E. Te#nik Te#nik ase(tik $an be$a#
". 6akuka 6akukan n tehnik tehnik asepti) asepti) saat saat memasu memasukkan kkan peralata peralatan n intra' intra'ask askule uler r ;/(1, ;/(1, kateter kateter anastesi spinal atau epidural, atau bila menuang atau menyiapkan obat2obatan intra 'ena, !. +iapkan +iapkan peralatan peralatan dan larutan larutan steril steril sesaat sesaat sebelum sebelum penggunaan penggunaan $ategor $ategorii II1 3. (erlakukan (erlakukan jaringan jaringan denganlem denganlembut, but, lakukan lakukan hemostatis hemostatis yang yang efektif, efektif, minimalk minimalkan an jaringan mati atau ruang kosong dead spa)e1 pada lokasi operasi $ategori II1 . 5iarka 5iarkan n luka luka operasi operasi terbu terbuka ka aatau aatau tertutu tertutup p dengan dengan tidak tidak rapat, rapat, bila ahli ahli bedah bedah menganggap luka operasi tersebut sangat kotor k otor atau terkontaminasi $ategori II1 <. 5ila 5ila diperl diperluka ukan n draina drainase, se, gunakan gunakan drain drain penghisap penghisap tertutu tertutup, p, 6etakk 6etakkan an drain drain pada insisi yang terpisah dari insisi bedah. 6epas drain sesegera mungkin bila drain sudah tidak dibutuhkan lagi $ategori II1
!. /era*at luka %(erasi
". 6indung 6indungii luka yang yang sudah sudah di jahit jahit dengan dengan perban perban steri sterill selama selama ! sampa sampaii > jam paska bedah $ategori II1 !. ;u)i tangan tangan sebelum sebelum dan sesudah sesudah mengganti mengganti perban perban atau atau bersentuhan bersentuhan dengan dengan luka luka operasi . $ategori II1 3. 5ila perban harus diganti diganti gunakan tehnik tehnik asepti asepti)) $ategori $ategori III1
">
. 5erikan 5erikan pendidikan pendidikan pada pasien pasien dan dan keluargany keluarganyaa mengenai peraat peraatan an luka operasi operasi yang benar, gejala2gejal I6O dan pentingnya melaporkan gejala tersebut. &idak ada rekomendasi mengenai perlunya menutup luka operasi yang sudah dijahit lebih dari > jam ataupun kapan aktu yang tepat untuk mulai di perbolehkan mandi dengan luka tanpa tutup. +ebaiknya boleh mandi bila luka sudah kering
3atatan)
". 5ebera 5eberapa pa dokter dokter membi membiark arkan an luka insisi insisi operasi operasi yang bersih bersih terbuka terbuka tanpa kasa , ternyata dari sudut penyembuhan hasilnya baik !. 5ebera 5eberapa pa penelit penelitian ian telah telah membuk membuktik tikan an baha baha luka insis insisii operasi operasi yang yang bersih bersih dapat pulih dengan baik alaupun tanpa kasa. 3. 5elum ada ada terbukti terbukti tertuli tertuliss yang mengataka mengatakan n bertambahnya bertambahnya tingkat tingkat kemungkina kemungkinan n terjadinya infeksi bila luka dibiarkan terbuka tanpa kasa. . Namun Namun demikia demikian n masih banyak banyak dokter dokter tetap menut menutup up luka operasi operasi dengan dengan kasa kasa steril sesuia dengan prosedur pembedahan, dengan tujuan 7 2
menutup menutupii luka luka terh terhada adap p mikro mikroorg organis anisme me yang yang dari dari tanga tangan n
2
Menyera Menyerap p )aira )airan n yang yang melele meleleh h kelua keluarr agar agar luka luka )epat )epat keri kering ng
2
Mmeb Mm eber erik ikan an tekan ekanan an pada pada luka luka supay upayaa dapa dapatt menah enahan an per perdar darahan ahan perdarahan superfi)ial
2
Meli Melind ndun ungi gi uju ujung ng luk lukaa dari dari tra traum umaa lain lainny nya. a.
"#
BAB I: PEN3E4AHAN IN!EKSI SALURAN KE/IH I.S.K 6 Pen$a#uluan
+aluran kemih adalah tempat yang paling sering timbul infeksi nosokomial.. 6ebih kurang =00.000 pasien per tahun atau lebih dari 0 % dari total infeksi nosokomial di *merika +erikat yang terkena infeksi tersebut ;9;K>"1. Infeksi saluran kemih sebagian besar terjadi terjadi dalam dalam peraat peraatan an pasien pasien di -umah -umah +akit, +akit, karena karena kebany kebanyakan akan
terjad terjadii setela setelah h
dilakukan tindakan pemasangan kateter . 9ari penelitian terjadi resiko infeksi "2< % setelah setelah satu kali pemasangan pemasangan dalam aktu aktu singkat, singkat, dan resiko sekitar sekitar "00 % setelah setelah empat hari pemasangan pemasangan sistem sistem terbuka. Mikroorga Mikroorganism nismee yang paling paling sering adalah 4. ;oli, $lebsiella, (roteus, 4ntero)o)us, (seudomonas, +erratia, ;andida Suber in"eksi
(enyebaran I+$ terbesar bersumber dari luar tubuh pasien pasien atau kontaminasi silang.7
2
(ersonil yang tidak )u)i tangan
2
;airan kontaminasi
2
(eralatan medis yang tidak steril
!akt%r resik% terja$in,a ISK
2
Metode kateterisasi
2
6amanya kateterisasi
2
Cenis kateter
2
$ualitas pemeliharaan kateter
"<0
2
+tatus immunologi pasien o
(asien tua
o
9ebil
o
(ost partum
Pat%genesis
2
$uman di meatus uretra bagian distal dapat langsung masuk ke saluran8 kandung kemih ketika kateter dimasukkan
2
(ada indelling kateter mikroorganisme bermigrasi sepanjang permukaan luar kateter di mukosa periuretra atau sepanjang permukaan dalam kateter setelah terjadi kontaminasi pada kantong penampung urine atau sambungan antara kantong penampung dengan pipa drainase.
Klasi"ikasi $an De"inisi ISK Klasi"ikasi )
". Infeksi +aluran $emih +imptomatis !. Infeksi +aluran $emih *simptomatis 3. Infeksi +aluran $emih lainnya De"inisi ) -. ISK Si(t%atis #arus eenu#i kriteria berikut ini )
a 9itemukan paling sedikit satu dari tanda tanda berikut tanpa ada penyebab lain7 9emam *nyang
Q 3> Z ; 1 anyangan nikuri 1
(olakisuri
9isuri
Nyeri +upra (ubik
"<"
Hasil
biakan urin urin aliran tengah midstream midstream 1 Q "0 kuman per ml urin dengan dengan
jumlah kuman tidak dari ! spesies. kriteria -6 b. +elain dari tanda tanda diatas juga ditemukan paling sedikit satu dari tanda berikut 7 &es &es
)arik )elup dipsti)k 1 positf untuk lekosit esterase dan 8 atau nitrit.
(iuri
terdapat ≥ "0 lekosit per ml atau terdapat ≥ 3 lekosit per 6(5 dari urin
tanpa dilakukan sentrifugasi1. 9itemukan 5iakan
kuman dengan pearnaan gram dari urin yang tidak disentrifugasi.
urin paling sedikit dua kali berturut2turut memperlihatkan jenis kuman
yang sama, kuman gram negatif atau +. +aphophyti)us 1 dengan jumlah Q "00 koloni kuman per ml urin yang diambil dengan kateter. 5iakan
urin urin menunjukkan menunjukkan satu jenis uro patogen patogen dengan jumlah jumlah Q "0 per ml
pada pasien yang telah mendapat pengobatan antimikroba yang sesuai. 9idiagnos nosis is 9idiag
Infeks Infeksii +alura +aluran n $emih $emih oleh oleh dokter dokter yang yang menang menangani ani dan telah telah
mendapat obat antimikroba yang sesuai. kriteria II 6 ). (ada pasien berumur ≤ " tahun didapatkan paling sedikit satu dari tanda tanda 8 gejala berikut tanpa penyebab lain 7 9emam Hipotermi
Q 3> °;
3@ ° ; 1
*pnea 5radi)ardia
"00 8 menit
6etargia Muntah Hasil
muntah
biakan urin "0 kuman per ml ml urin dengan tidak lebih dari ! jenis kuman.
kriteria II 6
d. (ada (ada pas pasie ien n beru berumu murr ≤ " tahun , selain satu tanda tanda diatas juga ditemukan paling sedikit satu dari tanda berikut
"
&es &es
)arik )elup positif untuk lekosit esterase dan 8 nitrit. (iuria
terdapat ≥ "0 lekosit per ml urin atau ≥ 3 lekosit per 6(5 dari urin
yang tidak disentrifuge. 9itemukan Hasil
kuman dengan pearnaan gram dari urin yang tidak di)entrifuge.
biakan urine paling sedikit ! berturut2turut menunjukkan jenis kuman
yang sama. kuman gramnegatif gramnegatif atau +.+aphrophyti)us 1 dengan jumlah Q "00 koloni kuman per ml urin yang diambil dengan kateter. 5iakan
urine menunjukkan satu jenis uropatogen dengan jumlah Q "0 per ml
pada penderita yang telah mendapat pengobatan antimikroba yang sesuai. 9idiagnosa
I+$ oleh dokter yang menangani dan telah mendapat pengobatan
antimikroba yang sesuai. kriteria II 1 . ISK Asit%atik
I+$ asimtomatik harus memenuhi kriteria sebagai berikut 7 (asien
pernah memakai kateter urine dalam dalam aktu tujuh hari sebelum biakan urine.
9itemukan
dalam biakan Q "0 kuman per ml urine dengan kuman maksimal dua
jenis &idak &idak
terdapat gejala gejala 8 keluhan demam, suhu Q 3> ° ; , polakisuria, nikuria
, diuria dan nyeri supra pubik. Kriteria I 6
(asien tanpa kateter urine menetap dalam @ hari sebelum biakan pertama positif. positif.
$ultur
urine ! berturut turut ditemukan tidak Q ! jenis kuman yang sama dengan
jumlah "0 per ml . &idak
terdapat gejala 8 keluhan demam, suhu Q 3> ° ; , polakisuria, nikuria,diuria
dan nyeri supra pubik . Kriteria II 6
0. In"eksi Saluran Kei# ang Lain
Harus memenuhi paling sedikit satu kriteria berikut 7 9itemukan
kuman yang tumbuh dari biakan )airan bukan urin atau jaringan yang
diambil dari lokasi yang di)urigai terinfeksi. kriteria I 1 *da
abses atau tanda infeksi lain yang dapat dilihat, se)ara pemeriksaan langsung
selama pembedahan atau melalui pemerikasaan histopatologis. kriteria II 6 "<3
&erdapat
dua dari tanda berikut 7
9emam Q 3> ° ; 1
Nyeri lokal
Nyeri tekan pada daerah yang yang di)urigai terinfeksi terinfeksi
9an terdapat paling sedikit satu gejala berikut 7
$eluar pus atau aspirasi purulen dari tempat yang di)urigai di)urigai terinfeksi. terinfeksi.
9itemukan kuman pada biakan darah yang sesuai dengan tempat yang yang di)urigai
(emeriksaa (emeriksaan n radiology, radiology, misalnya misalnya ultrasound, ultrasound, ;& +)an, M-I, radiolabel radiolabel s)an
gallium, te)hnetium abnormal, memperlihatkan gambar infeksi.
9iagnosis infeksi oleh dokter yang menangani. 9okter
yang menangani memberikan pengobatan antimikroba yang sesuai
kriteria III 6
(ada pasien berumur ≤ " tahun ditemukan sedikit satu tanda tanda berikut tanpa ada penyebab lainnya7 • 9emam Q 3> ° ; 1
• Hipotermi 3@ ° ; 1 • *pnea • 5radikardia "00 8 Menit 1 • 6etargi • Muntah muntah
9an paling sedikit satu dari gejala berikut7 ♦ $eluar pus atau aspirasi purulen dari tempat yang di)urigai infeksi ♦ 9itemukan kuman pada biakan darah yang sesuai dengan tempat yang di)urigai ♦ (emeri (emeriksa ksaan an radiol radiology ogy,, misaln misalnya ya ultras ultrasound ound,, ;& s)an, s)an, M-I, M-I, radiol radiolabe abell s)an s)an
gallium,te)hnetium 1 abnormal, memperlihatkan gambar infeksi. ♦ 9idiagnosis infeksi oleh dokter yang menangani.
9okter yang yang menanga menangani ni member memberika ikan n pengoba pengobatan tan antim antimikr ikroba oba yang yang sesua sesuai. i. ♦ 9okter kriteria I: 6
"<
Rek%en$asi Pen'ega#an ISK ".
(ersonil •
(emasa (emasangan ngan katete kateterr hanya hanya dilaku dilakukan kan oleh oleh person personil il yang yang trampi trampill dan memahami dan tehnik pemasangan kateter se)ara aseptik dan peraatan kateter yang benar. kateg%ri I 6
•
&enaga &enaga yang memberikan memberikan asuhan keperaatan keperaatan pasien dengan kateter kateter urin sudah mendapatkan pelatihan se)ara berkala dengan tehnik yang benar mengenai prosedur pemasangan kateter urin dan kompilaksi potensi yang mungkin terjadi pada kateter urin. kateg%ri II 6
!.
(enggunaan $ateter •
(emasangan kateter urin dilakukan hanya kalau diperlukan saja dan segera dilepas bila tidak diperlukan lagi. *lasan pemasangan kateter bukan karena untuk untuk memper mempermud mudah ah person personil il dalam dalam memberi memberikan kan asuhan asuhan pada pasien pasien.. kateg%ri I 6
•
+egera dilepas jika tidak perlu lagi $ategori I 1
•
ntuk ntuk pasein pasein pasien pasien terten tertentu tu dapat dapat digunak digunakan an altern alternati atiff dari dari katete kateter r menetap menetap ,seperti7 ,seperti7 drainas drainasee dengan kondom katete kateter, r, katete kateterr supra pubik, kateter selang seling kateg%ri II 6
3.
;u)i tangan ;u)i ;u)i tangan tangan harus harus dilakuk dilakukan an sebelu sebelum m dan sesuda sesudah h manipu manipulas lasii lokasi lokasi kateter atau peralatannya. kateg%ri I 6
.
(emasangan $ateter •
(emasangan kateter harus menggunaka tehnik aseptik dan peralatan steril. kateg%ri I 6
•
ntuk ntuk members membersihk ihkan an daerah daerah sekita sekitarr uretr uretraa harus harus menggun menggunakan akan sarung sarung tangan ,kapas dan larutan antiseptik yang sesuai dan pakai jelly pelumas sekali pakai. Kareg%ri II 6
•
Aunakan Aunakan katete kateterr seke)i seke)ill mun mungki gkin n dengan dengan laju laju draina drainase se yang yang kons konsis isten ten untuk meminimalkan trauma uretra. kateg%ri II 6
"<<
•
$ateter menetap harus terpasang dengan baik dan menempel pada badan untuk men)egah pergerakan dan tegangan pada uretra. kateg%ri I 6
<.
9rainase sistem tertutup dan steril •
+istem drainase yang tertutup dan steril harus dipertahankan kateg%ri I 6
•
$ateter dan selang 8 tube drainase tidak boleh dielepas sambungannya ke)uali bila kateter akan dilakukan irigasi. kateg%ri I 6
•
5ila tehnik aseptik terganggu, sambungan terlepas atau terjadi kebo)oran, sistem penampungan harus diganti dengan sistem tehnik asepti) setelah sambungan antara kateter dan pipa didesinfeksi. kateg%ri II 6
•
=.
&idak ada kontak antara urine bag dengan lantai kategori I 1
6aju *liran rine •
6aju aliran yang tidak terhambat harus dipertahankan. kategori I 1
•
ntuk memperoleh memperoleh aliran aliran lan)ar 7 Caga
kateter dan pipa drainase dari lekukan $antong g $anton
draina drainase se harus harus dikoso dikosongka ngkan n se)ara se)ara teratu teraturr dengan dengan
menggunakan menggunakan kontainer kontainer terpisah terpisah untuk untuk setiap setiap pasien pasien
jangan jangan ada
kontak antara lubang pengosong pada kantong penampung dengan kontainer non steril. $ateter
yang berfungsi kurang baik atau tersumbat harus dirigasi atau
kalau perlu diganti.
$antong $antong penampung diletakka diletakkan n lebih rendah dari kantong kantong kemih 8
bladder. @.
(engambilan spesimen •
Cika kebutuhan urine sedikit dan baru untuk pemeriksaan, diambil dari akhi akhirr dist distal al katet kateter er atau atau lebi lebih h baik baik dari dari sam%ling %ort jika ada, dan dibersihkan dengan disinfektan, kemudian urine diaspirasi dengan syringe steril kategori I1
"<=
•
Cika kebutuhan urine banyak banyak untuk analisis dengan tehnik aseptik aseptik diambil dari kantong urine $ategori I 1
(eraatan Meatus
>.
•
5ersih 5ersihkan kan dua kali kali sehari sehari dengan dengan antise antisepti ptik k dan setiap setiap hari hari bersi bersihkan hkan dengan sabun dan air $ategori I1
Monitoring bakteriologi
#.
•
Monitoring bakteriologi se)ara rutin pada pasien dengan kateter urine tidak dianjurkan $ategori II1
"0.
(emisahan pasien infeksi ntuk mengurangi kemungkinan infeksi silang, pasien dengan kateter yang terinfeksi terinfeksi tidak tidak boleh bersebelaha bersebelahan n tempat tidur atau sama dalam dalam satu kamar dengan pasien berkateter berkateter yang tidak terinfeksi. terinfeksi. kategori II 1
BAB :
PEN3E4AHAN IN!EKSI ALIRAN DARAH PRI/ER IADP6 Pen$a#uluan
(enggunaan peralatan intra'askuler di masa modern ini tidak dapat dihindari. (emakaian ketete keteterr intra' intra'ena ena bertuj bertujuan uan memasu memasukka kkan n )airan )airan intra intra 'ena, 'ena, obat obat , kom kompone ponen n darah, darah, parentral nutrisi dan memonitor status hemodinamis hemodinamis pasien 2pasien dalam kondisi kritis. (enggunaan (enggunaan intra intra 'ena sering menjadi penyebab komplikasi komplikasi infeksi infeksi lokal atau sistemik sistemik , term termas asuk uk sept septik ik thro thromb mboph ophle lebi biti tiss , endok endokar ardi diti tis, s, infe infeks ksii alir aliran an dara darah h dan dan infe infeks ksii metastetik osteomyelitis , endophthalmitis, arthritis1 yang diakibatkan oleh terinfeksinya bagian tubuh tertentu karena kateter yang terkolonisasi. 6ebih kurang !00.000 kasus infeksi bakterimia nosokomial terjadi setiap tahunnya di *+. +ebagian besar nosokomial infeksi bakterimia yang terjadi disebabkan oleh pemakaian alat intra'askuler . 9ari tahun "#>= hingga "##0 , rumah sakit yang memakai sistem NNI+ National Noso)omial Infe)tion +ur'eillan)e 1 , melaksanakan sur'eilens terhadap infeksi infeksi bakterimia bakterimia yang berhubungan berhubungan dengan kateter intra'ena intra'ena sentral dan menghasilka menghasilkan n angka angka antara antara !." 2 30.! kasus kasus infeksi infeksi bakteri bakterimi miaa per "000 hari kateter kateter 'ena sentra sentral. l.
"<@
+edangkan +edangkan angka infeksi bakterimia bakterimia yang kateter 'ena perifer perifer lebih rendah yaitu yaitu dari 0 2 !.0. kasus infeksi bakterimia per "000 hari pemakaian 'ena perifer. Infeksi bakterimia yang berhubungan dengan kateter dapat menaikkan angka morbiditas dan mortalitas hingga "0 % 2 !0 % , menambah hari peraatan rata rata @ hari 1 dan menambah biaya pengobatan.
In"eksi Aliran Dara# N%s%k%ial $ibagi enja$i $ua kateg%ri 7
Infeksi *liran *liran 9arah Infeksi 9arah (rimer Infeksi *liran *li +eku nder *lirran an 9arah +ekunder +ekunder
In"eksi aliran $ara# (rier
Infeksi aliran darah primer terjadi tanpa adanya fokus infeksi pada lokasi anatomis lain pada aktu kultur darah dinyatakan positif . 4pisode infeksi aliran darah, sekunder terhadap kanul I/ atau arteri, adalah khas dalam klasifikasi infeksi aliran darah primer definisi ;9;1. In"eksi Aliran Dara# Sekun$er
Infe Infeks ksii
*lira liran n
9ara 9arah h
+eku +ekund nder er terj terjad adii
sete setela lah h
dite ditemu muka kann nny ya
infe infeks ksii
deng dengan an
mikroorganisme yang sama pada lokasi tubuh lainnya.
:aktor2faktor yang berkaitan dengan flebitis akibat infus pada pasien dengan kateter 'ena perifer7
5ahan kateter
kuran kateter
6okasi insersi kateter
(engalaman personil yang memasang kateter
6ama kateterisasi
$omposisi )airan infus
:rekuensi penggantian bahan penutup
Infeksi terkait kateter
(embersihan kulit lokasi insersi
:aktor host
"<>
(emasangan di ruang gaat darurat
$ejadian infeksi bergantung dari jenis kateter, peraatan dan penyakit pasien. +ebagian besar Infeksi *liran 9arah akibat kateterC-1"I 1 terjadi di I; 6amanya 6amanya pemakaian pemakaian kateter meningkatkan meningka tkan risiko terjadinya terja dinyaa C-1"I lepaskan lepaskan kateter kateter meningkatkan terjadiny sesuai perbaikan klinis1 (endidikan,pel (endidi kan,pelatiha atihan n dan pengaasan pengaasan terhadap terhadap pemasangan pemasangan dan pemeliharaa pemeliharaan n kateter kateter (endidikan,pe (endid ikan,pelati latihan han penting untuk men)egah C-1"I $ebersihan tangan terutama dengan alkohol harus dilakukan sebelum memasang kateter 6ama infus untuk )airan lipid tidak melebihi ! jam, dan darah tidak lebih dari jam
!akt%r Resik% IADP
•
(eraatan di rumah sakit yang lama sebelum dilakukan insersi kateter.
•
9urasi pemasangan kateter yang lama
•
$olonisasi hebat pada tempat tusukan kateter
•
$olonisasi hebat pada tempat tusukan kateter
•
&usukan pada 'ena Cugularis
•
(enggunaan antibiotik selama kateterisasi
•
(erlindungan yang tidak )ukup diperhatikan selama pemasangan kateter
Kriteria Penentuan Diagn%sis K%l%nisasi kateter terl%kalisasi
&erdapatnya &erdapatnya pertumbuhan mikroorganisme yang signifikan yaitu "< ;: )olony forming nit1 dari segmen kateter ;/;1 tanpa disertai gejala infeksi In"eksi l%kal
&erdapatnya &erdapatnya pertumbuhan mikroorganisme Q "< ;: dengan disertai gejala lokal hanya eritema, pembengkakan,
"<#
nyeri tekan dalam batas ! )m dari tempat insersi kateter dan purelensi pus1 In"eksi aliran $ara#
&erdapatnya &erdapatnya mikroorganisme Q"< ;:, kultur darah positip mengandung jenis kuman yang sama dengan organisme penyebab kolonisasi dan disertai gejala infeksi aliran darah bakterimia 1. 9arah yang diambil untuk kultur sebaiknya darah 'ena perifer
(ada tempat penusukan kateter, kateter, organisme di kulit kulit berimigrasi masuk ke dalam kulit kulit kateter sebelah luar kateter1 $ontaminasi tempat sambungan hub1 yang kemudian menyebabkan kolonisasi intraluminal pada pemasangan pemasangan kateter dalam jangka aktu aktu lama lama $adang2kadang kateter terinfeksi oleh penyebaran dari fokus infeksi di tempat lain lain Carang sekali kontaminasi )airan infus infusate1 infusate1 berlanjut pada infeksi aliran darah akibat pemasangan kateter
Deterinan (at%gen (a$a in"eksi aliran $ara#
-. Ba#an Pebuat kateter
poly'inyl )hloride atau polythyline resisten dibanding teflon, sili)on elastomer 8 polyurethane . !akt%r 2irulensi internal $ari ikr%%rganise ,ang engin"eksi
"=0
[+taphylo)o))us aureus [;oagulase negati'e staphylo)o))i
/aterial Kateter E(olyethylene E (oly'inyl )hloride (/;1 E &eflon E (olyurethanes
Diagn%sis in"eksi l%kal
9ari tempat masuknya kateter terdapat eritema, pembengkakan, nyeri tekan, indurasi atau purelensi dengan jarak ! )m dari tempat ujung kateter *danya tunnel infe)tion dengan gejala eritema, nyeri tekan, indurasi di dalam jaringan di atas kateter dan ! )m dari tempat ujung kateter
Diagn%sis in"eksi sisteik
&hrombophlebitis septik7 pus didalam lumen 'ena ;-5+I7 isolasi organisme dari segmen kateter dan 9arah dianjurkan d arah dari 'ena perifer1 dengan gejala bakterimia dan tidak ada infeksi lain
Diagn%sis in"eksi aliran $ara# bl%%$ strea in"e'ti%n BSI6
Lang Lang bberhubungan dengan infusate7 isolasi organisme dari infusate infusate maupun kultur darah yang diambil perkutaneus, tanpa ada infeksi di tempat lain
Pat#%gens
"="
NNI+ sur'eillan)e beteen Canuary "##0 and Mar)h "##= ".! infe)tions1 7 ;oagulase2negati'e staphylo)o))i 3"% +taphylo)o))us aureus "=% 4ntero)o))i #% 4s)heri)hia )oli <% ;andida albi)ans <% $lebsiella pneumonia <% 4nteroba)ter sp. 2 % Other pathogens !<%
Pat%genesis in"eksi aliran $ara# (rier
$ateter intra 'ena sering menjadi sumber infeksi $ejadian infeksi bergantung dari jenis kateter, ruang peraatan, serta penyakit pasien. $ateter (olyurethane atau silikon berisiko ke)il terjadi komplikasi. (ada ! minggu minggu pertama pemasangan pemasangan kateter, kateter, terjadi terjadi kolonisasi kolonis asi bakter lokas kolonisa si bakteri bakterii di di lokasi lokasii insersi insersi insersi kateter,yang kemudian berpindah dari permukaan luar ke ujung kateter. +etelah ! minggu, terjadi kolonisasi bakteri di hubsambungan antara kateter dan slang infus1 kemudian pindah ke permukaan dalam kateter
Pen'ega#an IADP Rek%en$asi 3D3 6 Sur2eilens
Melakukan pengaasan terhadap populasi infeksi ;-5+I1 pada pasien I; dan tempat lainnya, memantau kejadian infeksi dan mengindentifikasi perubahan yang terjadi dalam praktek pengaasan8pengendalian infeksi Melakukan pendataan pasien I;, baik deasa maupun anak2anak, tentang jumlah infeksi yang dihubungkan dengan per "000 hari kateter dan membagi dalam tingkat kategori bobot lahir untuk neonatus I;, yang dapat dibandingkan dengan data nasional dan pelayanan kesehatan
"=!
Memeriksa kejadian yang mengarah ke kejadian fatal atau mengan)am kehidupan yang tidak diharapkan, dimana men)akup setiap 'ariasi proses relaps yang mungkin memberikan akibat yang merugikan (emasangan kateter, sebaiknya menggunakan kateter dengan lumen kanula tunggal dalam peraatan ke)uali pintu kanula multipel diperlukan
+trategi lain untuk mengurangi terjadinya infeksi harus men)akup 3 komponen sbb7 E Mendidik staf medik yg memasang dan meraat E Menggunakan alat2alat steril pada aktu
kateter
pemasangan
E Menggunakan )hlorheidine !% sebagai antiseptik antiseptik kulit pada aktu pemasangan kateter
Mempertimbangkan risiko dan keuntungan dari pemasangan kateter pada lokasi yang direkomendasikan untuk mengurangi komplikasi infeksi dan mekanik mis. (neumothora, ruptur arteri subkla'ia, laserasi 'ena subkla'ia, stenosis 'ena subkla'ia, hemothoras, trombosi, emboli udara dan salah penempatan kateter (ada pasien deasa pemasangan pemasangan nontunnel ;/; hanya pada daerah subkla'ia agar dapat mengurangi resiko infeksi dibandingkan dengan daerah jugularis atau femolaris.
6okasi pemasangan kateter hemodialisa sebaiknya pada daerah femoralis atau jugularis dari pada subkla'ia untuk men)egah terjadinya stenosis 'ena
Rek%en$asi $ala Peakaian Peakaian Alat Intra2askuler Pen$i$ikan $an Pelati#an Petugas /e$is
6aksan 6aksanaka akan n pendid pendidika ikan n dan pelati pelatihan han berkel berkelanj anjuta utan n bagi petuga petugass medis medis yang yang materinya menyangkut indikasi pemakaian alat intra'askuler, prosedur pemasangan kateter, pemeliharaan peralatan intra'askuler dan pen)egahan infeksi saluran darah
"=3
sehubungan dengan pemakaian kateter. Metode audio 'isual dapat digunakan sebagai alat bantu yang baik dalam pendidikan $ategori I 1
Sur2eilans in"eksi saluran $ara#
•
6aksnakan sur'eilans untuk menentukan angka infeksi masing2masing jenis alat alat,, untu untuk k memo memoni nito torr ke)en ke)endr drun unga gan n angk angka2a a2ang ngka ka ters tersebu ebutt dan dan untu untuk k menget mengetahui ahui kekuran kekurangan gan 2kekur 2kekurang angan an dalam dalam prakte praktek k pengenda pengendali lian an infeks infeksi. i. $ategori II 1
•
-aba dengan tangan palpasi 1 setiap hari lokasi pemasangan kateter melalui perban untuk mengetahui adanya pembengkakan $ategori II 1
•
(eriksa se)ara 'isual lokasi pemasangan kateter untuk mengetahui apakah ada pembengkakan , demam tanpa adanya penyebab yang jelas, atau gejala infeksi lokal atau infeksi bakterimia $ategori II 1
•
(ada pasein yang memakai perban tebal sehingga sehinggasusah diraba atau diliha dilihat, t, lepas lepas perban perban terleb terlebih ih dahulu dahulu ,perik ,periksa sa se)ara se)ara 'isual 'isual setiap setiap hari hari dan pasang perban baru kategori III 1
•
;atat ;atat tanggal tanggal dan aktu aktu pemasa pemasanga ngan n katete kateterr di lokasi lokasi yang yang dapat dapat diliha dilihatt dengan jelas $ategori II 1
Kebersi#an Tangan
;u)i tangan sebelum dan sesudah palpasi, pemasangan alat intra'askule, penggantian alat intra'askuler, atau memasang perban . $ategori I 1 Penggunaan Barrier Pa$a Peasangan $an Pera*atan Kateter .
•
Aunakan sarung tangan pada saat memasang alat intra'askuler seperti dalam standart 5loodborne (athogens yang dikeluarkan oleh O))upational +afety and Health *dministration *dministration O+H* 1 . $ategori II 1
•
Aunakan sarung tangan saat mengganti perban alat intra'askuler $at. II 1
•
&idak ada rekomendasi mengenai pemilihan sarung tangan untuk mengganti perban .5elum &erjaab &erjaab
Peasangan Kateter
Cangan menyingkat prosedur pemasangan kateter yang sudah ditentukan $ategori1
"=
Pera*atan Luka Kateterisasi
*ntiseptik *ntiseptik $ulit
5ersihkan kulit di lokasi dengan antiseptik yang sesuai,sebelum pemasangan katet kateter er.5 .5ia iark rkan an anti antise sept ptik ik menge mengeri ring ng pada pada loka lokasi si sebe sebelu lum m mema memasa sang ng . $ategori I1
5ila dipakai iodine tin)ture untuk membersihkan kulit sebelum pemasangan kateter ,maka harus dibilas dengan alkohol . $ategori III 1
Cangan Cangan melakuk melakukan an palpas palpasii pada pada lokasi lokasi setela setelah h kulit kulit dibers dibersihk ihkan an dengan dengan antiseptik lokasi dianggap daerah . $ategori I 1
(erban $ateter -
Aunak Aunakan an kasa kasa ster steril il atau atau perb perban an tran transp spar aran an untu untuk k menu menutu tup p loka lokasi si pemasangan kateter. $ategori I 1
-
Aanti perban bila alat dilepas atau diganti, atau bila perban basah, longgar atau kotor. ganti perban lebih sering bagi pasien dia%horetic. $ategori II 1
-
Hindar Hindarii sentuh sentuhan an yang yang mengkon mengkontam tamina inasi si lokasi lokasikat katete eterr saat saat menggan mengganti ti perban. $ategori I 1
\ (emilihan dan (enggantian *lat Intra'askuler -
(ilih alat yang resiko komplikasinya relatif rendah dan harganya paling murah yang dapat digunakan untuk terapi intra'ena dengan jenis dan jangka aktu yang yang sesuai sesuai . $eberun $eberuntun tungan gan penggan penggantia tian n alat alat sesuai sesuai dengan dengan jadal jadal yang yang direkomendasikan untuk mengurangi komplikasi infeksiharus dipertimbangkan dengan dengan mengin mengingat gat kom kompli plikas kasii mekani mekaniss dan keterb keterbata atasan san altern alternati atiff lokasi lokasi pemasangan . $eputusan yang diambil mengenai jenis alat dan frekuensi penggantiannya harus melihat kasus per kasus. $ategori. I1
-
6epas semua jenis peralatan intra'askuler intra'askuler bila sudah tidak ada indikasi klinis $ategori I 1
Pengganti (erlengka(an $an 'airan intra2ena
a. +et +et (erl (erlen engk gkap apan an
"=<
-
+e)ara umum , set perlengkapan intra'askuler terdiri atas seluruh bagian mulai dari ujung selang yang masuk ke kontainer )airan infus sampai ke hubunga hubungan n alat alat 'askul 'askuler er.N .Namu amun n kadang2 kadang2kada kadang ng dapat dapat dipasa dipasang ng selang selang penghubung pendek pada kateter dan dianggap sebagai bagian dari kateter untuk
memuda udahkan kan
dijalankanny annyaa
tehnik nik
saat aat
mengganti nti
set
perlengkapan.Aanti selang penghubung tersebut bila alat 'askuler diganti. $ategori III 1 -
Aanti selang I/, termasuk selang %iggyack dan dan sto%cock , dengan inter'al inter'al yang tidak kurang dari @! jam, ke)uali bila ada indikasi klinis . $ategori I1
-
&idak ada rekomendasi mengenai frekuensi penggantian selang I/ yang digunakan untuk infus intermttent. 5elum &erjaab
-
Aanti selang yang dipakai untuk memasukkan darah, komponen darah atau emulsi lemak dalam ! jam dari diaalinya infus. $ategori II 1
b. ;airan (arentral -
&idak ada rekomendasi tentang aktu pemakaian )airan I/, termasuk juga )airan nutrisi parentral yang tidak mengandung lemak. 5elum &erjaab &erjaab
-
Infus harus diselesaikan dalam ! jam untuk satu botol )airan parentral yang mengandung lemak. $ategori II 1
-
5ila hanya emulsi lemak yang diberikan, selesaikan infus dalam "! jam setelah botol emulsi mulai digunakan . $ategori II 1
P%rt Injeksi Intra2ena
5ersihkan port injeksi injeksi dengan alkohol @0 % atau po'idone 2iodine sebelum mengakses sistem . $ategori I 1
Persia(an $an Pengen$alian /utu 'a(uran Larutan Intra2ena
a. ;ampurkan seluruh )airan perentral di bagian farmasi dalam $aminar D flo hood menggunakan tehnik aseptik . $ategori II 1 b. (eriksa semua kontainer )airan parentral , apakah ada kekeruhan, kebo)oran, keretakan,partikel dan tanggal kadaluarsa dari pabrik sebelum penggunaan.
"==
$ategori I 1 ). (akai 'ial dosis tunggal aditifperentralatau obata2obatan bilamana mungkin. $ategori III 1 5ila harus menggunakan 'ial multi dosis
9inginkan 9inginkan dalam kulkas 'ial multi dosis yang dibuka, bila direkomendas direkomendasikan ikan oleh pabrik . $ategori I 1
5ers 5ersih ihka kan n
kare karett
penu penuttup 'ial 'ial mult ulti
dosi dosiss
deng dengan an alko alkoho holl
sebel ebelum um
menusukkan alat ke 'ial $ategori I 1
Aunakan alat steril setiap kali akan mengambil )airan dari 'ial multi dosis, dan hindari kontaminasi alat sebelum menembus karet 'ial. $ategori I 1
5uang 'ial multi dosis bila sudah kosong, bila di)urigai atau terlihat adanya kontaminasi, atau bila telah men)apai tanggal kadaluarsa. $ategori I 1
!iltre In Line
Cangan digunakan se)ara rutin untuk pengendalian infeksi. infeksi. $ategori I 1 Petugas Tera(i Tera(i Intra2ena In tra2ena
&ugas &u gaska kan n pers persone onell yang yang tela telah h untu untuk k pema pemasa sang ngan an dan peme pemeli liha haraa raan n peral peralat atan an intra'askuler. $ategori II 1 Alat Intra2askuler Intra2a skuler Tan(a Tan(a Jaru
&ida &idak k ada ada reko rekome menda ndasi si menge mengenai nai pemak pemakai aian an,, peme pemeli lihar haraan aan atau atau frek frekue uens nsii penggantian I/ tanpa jarum. 5elum &erjaab &erjaab Pr%"ilaksis Antiikr%ba
Cangan memberikan memberikan antimikrob antimikrobaa sebagai prosedur rutin sebelum sebelum pemasangan pemasangan atau selama pemakaian alat intra'askuler untuk men)egah kolonisasi kateter atau infeksi bakterimia . $ategori II 1
BAB :I
"=@
PEN3E4AHAN IN!EKSI PNEU/&NIA Pen$a#uluan
Infeksi pneumonia yang didapat di rumah sakit ter)atat <2 "0 pasien pada setiap "000 pasien masuk raat di rumah sakit. (enyebab infeksi pneumonia adalah bakteri gram negatif =@ %, bakteri gram positif !< %, 'irus < %, dan *naerob, &5,;lamydia, Camur, (arasit sebanyak 3 %. +angat penting dilakukan usaha2usaha pen)egahan infeksi (neumonia. :aktor2faktor -esiko Infeksi (neumonia •
Inst Instru rume ment ntas asii sist sistem em salu salura ran n napa napas, s, misa misaln lnya ya pada pada pema pemasa sang ngan an pipa pipa endotrakhealtube, 'entilasi mekanik, trakheostomi
•
&indakan operasi, terutama operasi thoraks dan abdomen
•
$ondi $ondisi si yang yang mu muda dah h meny menyeba ebabka bkan n aspi aspira rasi si misa misalny lnyaa pemas pemasan angan gan pipa pipa lambung,, penurunan kesadaran dan disfagia
•
sia tua
•
Obesitas
•
(enyakit obstruksi paru menahun
•
-iayat rokok
•
&est &est fungsi paru abnormal
•
Intubasi aktu lama
•
Aangguan fungsi immologi
Kriteria Klinis
"=>
Infeksi +aluran (ernafasan *tas I+(* 1 pharyngitis, laryngitis, epiglotis 1 (asien dinyatakan I+(* harus memenuhi paling sedikit satu dari kriteria berikut ini 7
". &erdapat &erdapat paling sedikit dua dari tanda tanda berikut tanpa ada penyebab lainnya lainnya 7 • 9emam 3> °; 1 • 4ritema • Nyeri pharyng • 5atuk • +uara serak
9an paling sedikit satu dari berikut7 •
&erdapat &erdapat kuman pada pembiakan dari tempat yang
spesifik
•
&erdapat &erdapat kuman dari biakan darah
•
&es &es antigen pada darah atau sekresi saluran nafas positif $enaikan titer diagnostik antibodi tunggal IgM1sebanyakempat kali pada kadar serum serum IgA 1 untuk kuman patogen
•
9okter mendiagnosa infeksi saluran nafas atas
!. &erdapat &erdapat abses abses yang yang terlihat terlihat pada pemeriks pemeriksaan aan langsung, langsung, selama selama pembedahan, pembedahan, atau atau pemeriksaan histopatologi. 3. (ada (ada pas pasie ien n beru berumu murr ≤ "tahun terdapat dua tanda tanda berikut tanpa ada penyebab lainnya7 • 9eama Q 3> °; 1 • Hipotermi 3@ °; 1 • *pneu • 5radikardi • Ingusan nasal dis)harge 1
purulen di tenggorok • 4ksudat purulen
"=#
9an paling sedikit satu dari berikut 7 •
&erdapat &erdapat kuman pada pembiakan dari tempat yang spesifik
•
&erdapat &erdapat kuman dari biakan darah
•
&es &es antigen pada darah atau sekresi saluran nafas positif
•
$enaikan titer diagnostik antibodi tunggal IgM 1 sebanyak empat kali kadar serum IgA 1 untuk kuman patogen.
•
9okter mendiagnosa infeksi saluran nafas atas
Sinusitis
(asien yang dinyatakan sinusitis harus memenuhi kriteria sedikitnya satu dari kriteria berikut 7 ". &erdapat &erdapat kuman kuman patogen patogen yang dibiakka dibiakkan n dari bahan purule purulen n dari rongga rongga sinus. sinus. !. &erdapat &erdapat paling paling sedikit sedikit satu satu dari tanda2t tanda2tanda anda berikut berikut tanpa tanpa penyebab penyebab lainnya lainnya 7 •
9emam Q 3> °; 1
• Nyeri atau nyeri tekan pada daerah sinus yang terserang •
+akit kepala
•
4ksudat purulen
•
&ersumbatnya &ersumbatnya lubang hidung
Dan (aling se$ikit satu $ari berikut)
&ransiluminasi positif • &ransiluminasi • (emeriksaan radiografi positif Br%n'#itis
(embahasan kriteria bron)hitis men)akup ) bron)hitis, tra)hebron)hitis, bron)hiolis dan tra)heitis, tanpa bukti adanya pneumoni. $riteria pasien yang dinyatakan tra)heobron)hial bilaa memenuhi paling sedikit satu dari kriteria berikut7 ". &ida &idak k terd terdap apat at pneum pneumoni oni baik baik se)ar se)araa klin klinis is maupu maupun n radi radiol olog ogra rafi fik k dan pasi pasien en mengalami paling sedikit dua dari tanda tanda berikut tanpa ada penyebab lain yang diketahui7 "@0
♦ 9emam Q 3> °; 1 ♦5atuk ♦(roduksi sputum baru atau meningkat ♦ -hon)hi ♦ WheeBing
9an paling sedikit satu dari berikut7 ♦ 5iakan positif dari aspiat tra)hea dalam atau
bron)hos)opy &es antigen positif dari sekresi saluran nafas ♦ &es .
(asien berumur " tahun
yang tidak terdapat pneumoni
baik se)ara klinis maupun rsdiografik dan mengalami paling sedikit dua dari tanda2 tanda ini tanpa penyebab lainnya yang diketahui7 ♦9emam Q 3> °;1 ♦5atuk ♦(roduksi sputum baru atau meningkat ♦-on)hi ♦WheeBing ♦-espiratori distres ♦*pneu ♦5radikardi
9an paling sedikit satu dari keadaan berikut7 tra)hea dalam atau bron)hos)opy ♦ 5iakan positif dari aspirat tra)hea &es antigen positif dari sekresi saluran nafas ♦ &es ♦ $enaikan titer antibodi tunggal IgM1 atau kenaikan kadar serum IgA1
empat kali lipat dari dua kali pemeriksaan.
"@"
Pneu%nia Pasien $ikatakan en$erita (neu%ni bila eenu#i (aling se$ikit satu $ari kriteria berikut)
". (ada pemeri pemeriksaan ksaan fisik fisik terdapat terdapat ron)hi ron)hi basah atau pekak pekak dullness dullness 1 pada perkusi perkusi dan salah satu diantara keadaan berikut 7 ♦ &imbul perubahan baru berupa sputum purulen atau terjadi perubahab sifat
sputum ♦ Isolasi kuman positif pada biakan darah
Isolasii kum kuman an patogen patogen pos positi itiff dar aspira aspirasi si trakhe trakhea,s a,sika ikatan tan8)u 8)u)) bron)h bron)hus us ♦Isolas atau biopsi !. :oto thora thora menunjukkan menunjukkan adanya adanya infil infiltrat trat,, konsolidasi konsolidasi,, ka'itasi ka'itasi,, efusi efusi pleura pleura baru baru atau progresif dan saJlah satu di antara keadaan berikut 7 &imbul perubahan baru berupa sputum purulen ♦ &imbul
atau terjadi perubahan sifat
sputum. ♦ Isolasi kuman positif pada biakan darah ♦ Isolasi kuman patogen positif dari aspirasi trakea, sikatan 8 )u)i bronkus
atau biopsi. /irus dapat diisolasi atau terdapat antigen 'irus dalam sekresi saluran nafas ♦ /irus ♦ &iter IgM atau IgA spesifik meningkat empaat kali lipat dalam dua kali
pemeriksaan &erdapat tanda2tamda pneumoni pada pemeriksaan histopatolog ♦ &erdapat 3. (asi (asien en beru berumu murr ≤" tahun didapatkan dua di antara keadaan berikut7 ♦ *pneu ♦ &akipneu ♦ 5radikardi ♦ WheeBing ♦ -on)hi basah ♦ 5atuk
9an paling sedikit satu di antara keadaan berikut7
"@!
♦ (roduksi dan sekresi saluran nafas meningkat ♦ &imbul perubahan baru berupa sputum purulen atau terjadi perubahan sifat
sputum ♦ Isolasi kuman positif pada biakan darah
Isolasi kuman patogen patogen positif positif dari aspirasi trakea,sikata trakea,sikatan8 n8 )u)i bronkus bronkus atau ♦ Isolasi sputum ♦ /irus /irus dapat diisolasi atau terdapat antigen ''irus dalam sekresi saluran nafas ♦ &erdapat tanda2tanda pneumoni pada pemeriksaan histopatologi
. Aambaran Aambaran radilo radilogi gi torak torak serial serial pada pada pasien pasien berumur berumur ≤"tahun menunjukkan infiltrat baru atau progresif,konsolidasi,ka'itasi atau efusi pleura dan paling sedikit satu di antara keadaan berikut7 ♦ (roduksi dan sekresi saluran nafas meningkat ♦ &imbul perubahan baru berupa sputum purulen atau terjadi perubahan sifat
sputum ♦ Isolasi kuman positif pada biakan darah ♦ Isolasi kuman paaatogen positif dari aspirasi trakea, sikatan 8)u)i bronkus
atau biaopsi /irus dapat diisolasi atau terdapat antigen 'irus dalam sekresi saluran nafas ♦ /irus &erdapat tanda2tanda pneumonia pada pemeriksaan histopatologi ♦ &erdapat
IN!EKSI LAIN PADA SALURAN PERNA!ASAN BA=AH Pasien dinyatakan menderita I+( baah lainnya haruslah memenuhi paling sedikit satu
kriteria berikut 7 ". 9ite 9itemu muka kan n kum kuman an pada pada hapu hapusa san n atau atau biak biakan an jari jaringa ngan n paru paru atau atau )air )airan an paru paru,, termasuk )airan pleura pasien. !. &erda &erdapat pat abses abses paru2p paru2paru aru atau empisem empisemaa yang yang terlih terlihat at aktu pembedah pembedahan an atau atau pemeriksaan histopatologi . 3. &erdapat &erdapat rongga rongga abses abses yang terlih terlihat at pada pemeriks pemeriksaan aan radiografi radiografis. s.
"@3
-ekomendasi (en)egahan Infeksi (neumonia sesuai ;9; "##1 a. (end (endiidika dikan n sta staf f Memberikan pendididkan kepada staf mengenai infeksi pneumonia dan prosedur pengendalian infeksi b. +ur'eilens Melaksanakan sur'eilens pneumonia bagi pasien I; yang beresiko Masukan data tentang mikroorganisme yang menyebabkannya dan pola ketahanannya terhadap antimikroba.. 9ata disajikan berupa jumlah pasien yang terinfeksi perseratus hari raat I; atau perseribu hari pemakaian 'entilator. ). Menghentikan penyebarab infeksi d. (engurangan resiko infeksi
"@
BAB :II PEN3E4AHAN PNEU/& PNEU/&NIA NIA BERHUBUN4AN DEN4AN DEN4AN PE/AKAIAN :ENTILAT&R :ENTILAT&R ASS&3IATED PNEU/&NIA6 Pen$a#uluan
(enga (engaru ruh h pneum pneumoni oniaa noso nosokom komia iall (N1 (N1 terh terhad adap ap perja perjala lanan nan peny penyaki akitt dan dan biay biayaa menjadikannya sebagai topik yang penting untuk epidemiologi rumah sakit. 9ari data sur'eilans yang ada, terlihat pneumonia menduduki urutan kedua dari seluruh infeksi nosokomial dan merupakan penyebab infeksi tersering di unit raat intensif serta erat hubungannya dengan penyebab kematian terbesar diantara infeksi nosokomial, disamping itu juga meningkatkan biaya peraatan. (enggunaan intubasi endotraheal dan 'entilasi mekanik pada pasien2pasien sakit kritis telah diketahui sebagai kelompok dengan risiko tinggi mengalami pneumonia nosokomial. +ayangn +ayangnya ya pen)ega pen)egahan han pneumon pneumonia ia nos nosokom okomial ial sulit sulit dibukt dibuktika ikan n sulit sulit dan inside insidenny nnyaa meningkat. -. Bata Batasa san n Pneu Pneu% %ni nia a
(neumonia (neumonia adalah adalah suatu infeksi saluran saluran pernafasan pernafasan bagian baah I+(51. +eorang +eorang pasien dikatakan menderita pneumonia bila ditemukan satu diantara kriteria berikut 7 ntuk deasa dan anak Q "! bulan. a1 (ada pemeriks pemeriksaan aan fisik fisik terdapat terdapat ronki basah basah atau atau pekak dullnes1 dullnes1 pada pada perkusi perkusi dan salah satu diantara keadaan berikut 7 •
5aru timbulnya sputum purulen atau terjadinya perubahan sifat sputum
•
Isolasi kuman positif pada biakan darah
•
Isolasi kuman patogen positif dari aspirasi trakea, sikatan8)u)i bronkus atau biopsi
b1 :oto rontgen dada menunjukkan adanya infiltrat, konsolidasi, ka'itasi, e'usi pleura baru atau progresif dan salah satu diantara keadaan berikut 7 •
5aru timbulnya sputum purulen atau terjadinya perubahan sifat sputum
•
Isolasi kuman positif dan biakan darah "@<
•
Isolasi kuman patogen positif dari aspirasi trakea, sikatan8)u)i bronkus atau biopsi
•
/irus /irus dapat diisolasi atau terdapat antigen 'irus dalam sekresi saluran nafas
•
&iter IgM atau IgA spesifik meningkat pada pemeriksaan histopatologi
ntuk pasien umur ] "! bulan didapatkan ! diantara keadaan berikut 7 apnea, takipnea, bradikardia, mengi hee>ing 1, 1, ronki basah atau batuk dan salah satu diantara keadaan berikut 7 •
(roduksi dan sekresi saluran nafas meningkat
•
5aru timbul sputum purulen atau terjadi perubahan sifat sputum
•
Isolasi kuman positif pada biakan darah
•
Isolasi kuman patogen positif dari aspirasi trakea, sikatan8)u)i bronkus atau biopsi
•
/irus /irus dapat diisolasi atau terdapat antigen 'irus dalam sekresi saluran nafas
•
&iter IgM atau IgA spesifik meningkat lipat dalam dua pemeriksaan
•
&erdapat tanda2tanda pneumonia pada pemeriksaan histopatologi
*tau *tau gamb gambar aran an radi radiol olog ogii tora torak k seri serial al pada pada pend pender erit itaa um umur ur "! bula bulan n menunjukkan menunjukkan infiltrat infiltrat baru atau progresif progresif,, konsolidasi konsolidasi,, ka'itasi, ka'itasi, atau efusi pleura dan salah satu diantara keadaan berikut 7 •
(roduksi dan sekresi saluran nafas meningkat
•
5aru timbul sputum purulen atau terjadi perubahan sifat sputum
•
Isolasi kuman positif pada biakan darah
•
Isolasi kuman patogen positif dari aspirasi trakea, sikatan8)u)i bronkus atau biopsi
•
/irus /irus dapat diisolasi atau terdapat antigen dalam 'irus sekresi saluran nafas
•
&iter IgM atau IgA spesifik meningkat lipat dalam dua kali pemeriksaan
•
&erdapat tanda2tanda pneumonia pada pemeriksaan histopatologi
. /ekanis /ekanisee Te Terja$in, rja$in,a a Pneu%nia Pneu%nia N%s%k% N%s%k%ial ial
&indak &indakan an pada pada salura saluran n nafas nafas sepert sepertii intuba intubasi si endotr endotrakea akeal, l, suction, dan 'entilasi 'entilasi mekan mekanik ik memp memperm ermuda udah h memi memind ndah ahkan kan mikr mikroo oorg rgani anism smee dari dari alat alat hum humiidifier ,
"@=
neuli neuli>er >er,, ventil ventilato atorr,
yang yang terk terkont ontam amin inas asi1 i1 kepad kepadaa pasie pasien n dan memi meminda ndahk hkan an
mikroorganisme pada tangan petugas kesehatan dari pasien p asien ke pasien lain. (neumon (neumonia ia nos nosokom okomial ial paling paling sering sering terjad terjadii karena karena aspira aspirasi si koloni koloni bakter bakterii dari dari orofar orofaring ing atau atau salura saluran n )erna )erna bagian bagian atas atas pasien pasien.. Intuba Intubasi si dan 'entila 'entilasi si mekani mekanik k meningkatkan risiko terbesar terjadinya infeksi karena 7 a. mengubah mengubah lapis lapis pertama pertama mekanis mekanisme me pertahanan pertahanan tubuh tubuh seperti seperti 7 batuk, batuk, bersin, bersin, gag refle0, dan gerakan membersihkan oleh silia dan mukus.
b. men)iptakan hubungan langsung ke paru2paru. (neumon (neumonia ia yang yang diseba disebabkan bkan oleh oleh $egiolla s%., As%ergillus As%ergillus s%., dan 'irus influenBa sering sering diseba disebabkan bkan oleh oleh karena karena inhala inhalasi si aeroso aerosoll yang yang terkon terkontam tamina inasi. si. es%iratory se%tial virus ditularkan melalui inokulasi 'irus pada konjungti'a atau mukosa nasal
oleh oleh tangan tangan terkont terkontami aminas nasi. i. 5asilu 5asiluss gram gram negati negatiff patoge patogen n dengan dengan "ta%hylococcus aureus )ukup tinggi di rumah sakit, terutama di nit (eraatan Intensif. (enularan
pada pasien seringkali terjadi melalui tangan petugas yang terkontaminasi atau mengandung koloni mikroorganisme. Mikroorganisme penyebab infeksi pneumonia berasal dari endogen atau eksogen seperti alat atau )airan obat terkontaminasi, kurangnya teknis aseptik atau organisme yang terbaa tangan petugas kesehatan.
0. !akt% !akt%rr Ris Risik ik% % Pneu Pneu%n %nia ia
a1. Instrumentasi sistem saluran nafas misalnya pada pemasangan pipa endotrakea, 'entilasi mekanis, dan trakeostomi b1. &indakan operasi terutama terutama operasi torak dan abdomen )1. $ondis $ondisii yang yang mud mudah ah menyeb menyebabka abkan n aspira aspirasi si misal misalnya nya pada pada pemasa pemasanga ngan n pipa pipa lambung (nasogastric tue), penurunan kesadaran dan disfagia d1. sia tua e1. Obesitas f1. (enyakit obstruksi paru menahun g1. ji fungsi paru abnormal terutama dengan penurunan ke)epatan ekspirasi1 h1. Intubasi dalam aktu lama i1. Aangguan fungsi imunologi
"@@
PENULARAN INFEKSI DICEGAH
Pera4a,an 5asien 5erna*asan ) Terapi O Suction endotrakeal !entilator , selang" kantong saringan
Per!baan "ekanis"e 5er,aanan 6by pass’ ) ) #$elewati% silia dan selaput $ukosa Ekspleksi & 'atuk" gag 'ersin (lora endogen Pen)akit dasar
S,ra,e3i Pen3enda$ian In*eksi ) *u+i tangan Teknik Teknik aseptik" Pe$'ersihan alat" desin,eksi -terilisasi produk steril
INGAT 7 Cara Pen!$aran ) Lan3s!n3 ) tangan" sekret perna,asan Tidak $an3s!n3 ) humidifiers, nebulizer " selang" ambu bags" bags" selang endotrakeal" selang suction" suction" +airan tu'uh ) +airan Vehicle ) +airan
A3en In*eksi ) Stafilokokus aureus Pseudomonas sp. Legionella sp. on tu'erkulosis Miko'akteria Aspergillus Aspergillus sp. Respiratory syncytial Candida albicans
) +airan tu'uh Reservoir ) #$ukus" pus" darah% A$a, ) humidifier, nebulizer " ventilator selang" selang" ambu bag " selang endotrakeal" selang suction" suction" +airan
"@>
;. Petunjuk Pengebangan Sur2eilans Pneu%nia
a1. +emua faktor risiko harus di)atat dengan lengkap pada )atatan pasien oleh dokter, dokter, peraat, atau anggota tim kesehatan lain yang menangani pasien kategori I1 b1. (elaksana sur'eilans harus menghitung rate menurut faktor risiko spesifik minimal jenis operasi torako dan abdomen dan 'entilator serta melaporkannya kepada komite pengendalian infeksi rumah sakit minimal = bulan sekali dan sekaligus menyebarluaskannya melalui buletin rumah sakit kategori II1 )1. (elaksana (elaksana sur'eilans sur'eilans membuat laporan laporan rate pneumonia pneumonia kasar pada buletin rumah rumah sakit minimal setiap tiga bulan sekali kategori I1
5. Pen'ega#an Pneu%nia
(en)egahan pneumonia nosokomial dilakukan $engan 'ara berikut ) Pen'ega#an Pneu%nia Pas'a Be$a# a1. (engelolaan (engelolaan pra pra dan pas)a pas)a bedah dituju ditujukan kan pada 7
(asien yang akan mendapat pembiusan dan menjalani pembedahan torak dan abdomen 9isfungsi paru berat $elainan paru2paru (engelolaan pra dan pas)a bedah meliputi pengobatan dan instruksi medis dan keperaatan b1. (engelolaan pra bedah meliputi 7
(engobatan atau resolusi infeksi paru
Memperm Mempermudah udah pengel pengeluar uaran an sekret sekret salura saluran n nafas nafas bronk bronkodi odilat lator or,, draina drainase se postural, perkusi1
5erhenti merokok kategori I1
)1. Instruksi Instruksi pra bedah bedah meliput meliputii 7
9iskusi dengan pasien mengenai pentingnya sering batuk, nafas dalam dan mobilitasi pas)a bedah
"@#
(asie (asien n memp memper erag agak akan an )ara )ara batuk batuk dan nafa nafass dala dalam m pra pra dan dan pas) pas)aa bedah bedah kategori III1
d1. (engobatan (engobatan dan instruksi instruksi pas)a bedah ditujukan ditujukan untuk mendorong mendorong pasien pasien sering batuk, nafas dalam dan ambulasi jika ada kontraindikasi se)ara medis kategori I1 e1. 5ila )ara konser'ati konser'atiff di atas gagal untuk mengeluarkan mengeluarkan sekret saluran saluran nafas dapat dikerjakan drainase postural dan perkusi kategori II1 f1. Nyeri akibat akibat batuk dan nafas nafas dalam dapat dapat diatasi diatasi dengan analgeti analgetik k dan menopang luka di daerah perut misalnya dengan meletakkan bantal ke)il dan ringan diatas perut1 serta memberi obat penghambat syaraf lokal kategori I1 g1. *ntibiotika sistemik sistemik tidak dianjurkan untuk dipakai dipakai se)ara rutin rutin kategori I1
Cuci 8angan 8angan
;u)i tangan dilakukan setiap kali kontak dengan sekret saluran nafas baik dengan atau tanpa sarung tangan. ;u)i tangan juga dilakukan sebelum dan sesudah sesudah kontak dengan pasien yang mendapat intubasi dan trakeostomi kategori I1
Cairan dan O3at
a1. Nebulasi Nebulasi dan humidifikasi humidifikasi hanya hanya boleh menggunakan menggunakan )airan steril yang yang diberikan se)ar e)araa asep asepttik. ik. ;ai ;airan ran terse ersebu butt tidak dak bol boleh digu diguna naka kan n pada pada alat alat yang ang terkon terkontam tamina inasi si kateg kategori ori I1. I1. +isa +isa )airan )airan dalam dalam botol botol yang yang sud sudah ah dibuka dibuka harus harus dibuang dalam aktu ! jam kategori II1 b1. 5ila flakon multidose digunakan untuk terapi harus disimpan dalam lemari es atau suhu kamar sesuai aturan pakai dan tidak meleati tanggal kadaluarsa kategori II1
Pemeli"araan Pemeli"araan +lat 8erapi 8erapi Pernafasan Pernafasan yang yang Sedang *ipakai *ipakai
a1. a1. 2 (ena (enamp mpung ung )air )airan an harus harus diis diisii seger segeraa sebe sebelu lum m dipa dipakai kai.. 5ila 5ila )air )airan an henda hendak k ditambahkan maka sisa )airan harus dibuang terlebih dahulu kategori II1
*ir yang telah mengembun dalam pipa harus dibuang dan tidak boleh dialirkan balik ke dalam penampung kategori I1
">0
b1. 2 *lat nebulisasi dinding dan penampungnya harus diganti se)ara rutin setiap ! jam dengan yang steril atau didesinfeksi kategori I1 2 *lat *lat nebuli nebulisas sasii lain lain dan penampung penampungnya nya harus harus digant digantii dengan dengan yang yang steril steril atau sudah didesinfeksi setiap ! jam kategori II1 2 *lat *lat pelemb pelembab ab udara udara ruanga ruangan n yang yang dapat dapat menim menimbulk bulkan an tetesa tetesan n tidak tidak boleh boleh digunakan kategori I1 )1. *lat penampung penampung pelembab pelembab udara oksigen oksigen dinding yang yang dapat dipakai ulang ulang harus dibersihkan, di)u)i dan dikeringkan setiap hari h ari kategori II1 d1. +etiap +etiap pipa dan masker yang digunakan digunakan untuk terapi terapi oksigen harus harus diganti diganti pada setiap pasien kategori I1 e1. +irkui +irkuitt alat alat bantu bantu nafas nafas terma termasuk suk pipa dan katub ekshalasi ekshalasi11 harus harus se)ara rutin rutin diganti dengan yang steril atau sudah didesinfeksi setiap ! jam kategori II1 f1. f1. 5ila 5ila mesi mesin n resp respir irat ator or digu diguna naka kan n untu untuk k bebe bebera rapa pa pasi pasien en maka maka pada pada seti setiap ap pergantian pasien semua sirkuit alat bantu nafas harus diganti dengan yang steril atau sudah didesinfeksi kategori II1
Penanganan Penanganan Peralatan Peralatan yang *ipakai *ipakai 9lang
a1. +etiap +etiap peralatan peralatan yang akan disterilk disterilkan an atau didesinfeksi didesinfeksi harus dibersih dibersihkan kan dengan seksam seksamaa
untuk untuk menghil menghilang angkan kan darah, darah, jaring jaringan, an, makana makanan n atau residu residu lainny lainnya. a.
(eralatan harus didekontaminasi sebelum atau selama proses pembersihan, bila alat tersebut ditandai terkontaminasi dan berasal dari pasien dengan jenis isolasi tertentu kategori I1 b1. *lat terapi pernafasan yang menyentuh selaput lendir harus disterilkan sebelum dipakai pada pasien lain. Cika hal ini tidak memungkinkan alat tersebut harus didesinfeksi kuat high level disenfection1 kategori I1 )1. +irkuit +irkuit alat bantu bantu nafas termasuk termasuk pipa G katup ekshaklasi ekshaklasi11 dan semua alat yang berhubungan dengan terapi pernafasan harus disterilisasi atau didesinfeksi kuat kategori I1 d1. -uang pendingin pendingin pada alat nebulisasi nebulisasi ultrasonik ultrasonik sulit didesinfe didesinfeksi ksi se)ara adekuat karena itu harus disterilkan dengan gas (etilin oksida) atau didesinfeksi kuat paling sedikit selama 30 menit kategori I1
">"
e1. e1. 5agi 5agian an dala dalam m mesi mesin n ventilator dan mesin pernafasan tidak perlu disterilkan atau didesinfeksikan se)ara rutin untuk setiap pemakaian ke)uali setelah alat tersebut potensial terkontaminasi dengan mikroorganisme berbahaya kategori I1 f1. f1. -esp -espir irom omet eter er dan dan alat alat lain lain yang yang digu diguna nakan kan untu untuk k mema memant ntau au beber beberapa apa pasie pasien n se)ara bergantian, tidak boleh langsung menyentuh bagian sirkuit alat bantu nafas, kedua alat tersebut penghubung dan alat penghubung ini harus diganti pada setiap pemakaian pada pasien lain. Cika tidak menggunakan penghubung dan alat pemantau langsung berhubungan dengan alat yang terkontaminasi, maka alat pemantau tersebut harus disterilkan atau didesinfeksi kuat sebelum dipakai pasien lain kategori I1 g1. $antong alat resusitasi resusitasi manual manual harus disterilkan disterilkan atau didesinfeksi didesinfeksi kuat setiap habis dipakai kategori I1
Pemantauan 0ikroorganisme 0ikroorganisme
a1. Cika tidak tidak ada ada kejadian kejadian luar biasa $651 $651 atau atau rate endemik infeksi paru nosokomial tidak tinggi maka proses disinfeksi alat terapi pernafasan tidak perlu dipantau dengan biakan sampel dari alat tersebut. 9engan kata lain sampel rutin tidak perlu dilakukan kategori I1 b1. Interpretasi hasil pemeriksaan mikrobiologik mikrobiologik sulit dilakukan karena itu sampel mikrobiologik rutin alat bantu nafas yang sedang dipakai pasien tidak dianjurkan kategori I1
Pasien *engan *engan 8rakeostomi 8rakeostomi
a1. &indakan &indakan trakeostomi trakeostomi harus dilakukan dilakukan di kamar operasi, operasi, se)ara se)ara aseptik aseptik ke)uali ke)uali dalam keadaan darurat dapat dilakukan di ruang peraatan kategori I1 b1.$e)uali b1. $e)uali luka trakeostomi sudah mulai sembuh atau membentuk jaringan granulasi sekita sekitarr pipa pipa maka maka tidak tidak boleh boleh disent disentuh uh dengan dengan tangan tangan langsu langsung, ng, atau atau setiap setiap manipulasi kedua
tangan menggunakan sarung tangan steril kategori II1
)1. 5ila diperlukan diperlukan penggantian pipa trakeostom trakeostomi, i, maka pipa pengganti harus steril atau didesinfeksi kuat kategori kategori I1
">!
d1.+eaktu mengganti pipa harus digunakan teknik aseptik termasuk penggunaan sarung tangan dan penutup duk1 steril kategori II1
Pengisapan Pengisapan Sekret Saluran Saluran Nafas Nafas
a1. (engisa (engisapan pan sekret sekret salura saluran n pernaf pernafasa asan n dilakuk dilakukan an hanya hanya bila bila diperl diperlukan ukan,, karena karena pengisapan
yang terus menerus akan meningkatkan risiko kontaminasi silang
dan trauma kategori I1 b1. (engisapan sekret saluran nafas tidak boleh dilakukan dengan tangan langsung melainkan
menggunakan sarung tangan steril kategori II1
)1. +etiap +etiap kali mengisap mengisap sekret saluran saluran nafas, nafas, gunakan kateter kateter yang steril steril atau kalau pemakaian hanya dalam aktu singkat maka kateter dapat dipakai ulang setelah dibilas serta dibersihkan kategori I1 d1.5ila terdapat sekret yang kental dan kateter pengisap memerlukan bilasan, maka untuk membilas gunakan )airan steril kategori I1
(enggunaan pipa dan tabung pengisap adalah sebagai berikut 7
(emakai (emakaian an pipa pipa pengisa pengisap p sampai sampai batas batas tabung tabung harus harus digant digantii untuk untuk setiap setiap pasien.
&abung pengisap yang digunakan untuk satu pasien tidak perlu diganti atau dikosongkan se)ara rutin kategori III1
&abung &abung pengisa pengisap p harus harus digant digantii setiap setiap pasien pasien ke)ual ke)ualii pada pada unit unit peraa peraatan tan jangka pendek tidak Q ! jam1 kategori II1
(ada unit peraatan jangka pendek tabung perlu diganti setiap hari tetapi tidak perlu diganti untuk setiap pasien kategori II1
+etiap kali tabung pengisap diganti harus disterilkan atau didesinfeksi kuat kategori II1
e1.ntuk pengisa pengisap p sekret sekret salura saluran n nafas nafas portab portabel el yang yang kemung kemungkina kinan n mengi mengisap sap aerosol terkontaminasi maka digunakan filter bakteri yang baik antara tabung penampung dan pipa pengisap kategori III1
">3
Perlindungan Perlindungan Pasien dari dari Pasien Lain Lain dan Personil Personil
a1. 6akuka 6akukan n isolas isolasii pada pada pasien pasien yang yang mun mungkin gkin menyebar menyebarkan kan infeksi infeksi saluran saluran nafas. nafas. Isolasi sesuai dengan teknik mutakhir b1. (ersonil yang terkena infeksi saluran nafas tidak boleh memberi asuhan langsung pada pasien dengan risiko tinggi misal neonatal, bayi, pasien dengan obstruksi paru kronis, dan
pasien dengan daya tahan tubuh menurun kategori III1
)1. 5ila diperki diperkirakan rakan ada $65 influenBa influenBa lakukan lakukan pen)egah pen)egahan an untuk semua semua pasien pasien dan petugas yang memberi asuhan langsung dengan menggunakan teknis isolasi pernafasan.
">
BAB :III SUR:EILENS IN!EKSI N&S&K&/IAL Pen$a#uluan
(eng (engen enda dallian
infes nfesks ksii
nos nosokom okomiial
merup erupak akan an
suat suatu u
u(a, u( a,a a
kegi kegiat atan an untuk
meminimalka meminimalkan n atau men)egah men)egah terjadinya terjadinya infeksi infeksi nosokomial. nosokomial. +alah satu program dari pengendalian infeksi nosokomial adalah kegiatan sur2eilens . $egiatan sur'eilens infeksi nosoko nos okomi mial al meru merupa paka kan n sala salah h satu satu akti aktifi fita tass yang yang penti penting ng dan luas luas dala dalam m prog progra ram m pengendalian infeksi nosokomial, dan suatu hal yang #arus $ilakukan $ilakukan untuk men)apai keberhasilan dari program pengendalian infeksi nosokomial. $egiata $egiatan n sur'ei sur'eilen lenss infeks infeksii nos nosokom okomial ial ini merupak merupakan an suatu suatu proses proses yang yang dinami dinamis, s, komprehensif komprehensif dalam mengumpulkan mengumpulkan , mengidentif mengidentifikasi, ikasi, menganalisa menganalisa data kejadian kejadian yang terjadi dalam suatu suatu populasi yang yang spesifik dan melaporkannya kepada pihak2pihak yang berkepentingan. 9engan adanya kegiatan sur'eilens pada program pengendalian infeksi nosokomial akan dapat menurunkan rate infeksi nosokomial. 9i *+ dengan adanya kegiatan sur'eilens pada program pengendalian infeksi nosokomial dapat dapat menu menuru runk nkan an rate rate infe infeks ksii seki sekita tarr 3! % seme sement ntar araa tanp tanpaa mela melaku kukan kan kegi kegiat atan an sur'ei sur'eilen lenss pada pada progra program m pengenda pengendalia lian n infeks infeksii nos nosokom okomial ial dapat dapat mening meningkat katkan kan rate rate infeksi nosokomial sebanyak "> %. 9i (usat Cantung Nasional Harapan $ita dengan adanya kegiatan sur'eilens sejak mulai tahun tahun !00" sampai sampai tahun tahun !00 telah telah berhas berhasil il menur menurunka unkan n rate rate infeks infeksii nos nosokom okomial ial sebanyak <0 % . National Noso)omial Infe)tion +ur'eillan)e +ystem NNI+1, dimulai pada tahun "#@0 o6eh ;9; ;enters for 9isease ;ontrol1, dimana beberapa rumah sakit di + melaporkan se)ara rutin data infeksi infeksi nosokomial nosokomial mereka kepada ;9; untuk di agregasi agregasi sebagai data nasional.
"><
Pengertian Sur2eilens
+ur'ei +ur'eilen lenss infeks infeksii nos nosokom okomial ial adalah adalah suatu suatu proses proses yang yang dinami dinamis, s, sistem sistemati atis, s, terus terus menerus, dalam pengumpulan , identifikasi, analisis dan interpretasi dari data kesehatan yang penting pada suatu populasi spesifik untuk digunakan dalam peren)anaan, penerapan dan e'aluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan kesehatan yang di desiminasikan se)ara berkala kepada pihak2pihak yang memerlukan. P%(ulasi
(opulasi (opulasi adalah sekelompok sekelompok masyarakat masyarakat yang beresiko mendapatkan mendapatkan infeksi8 infeksi8 penyakit. penyakit. Misa Misaln lnya ya popu popula lasi si untuk untuk infe infeks ksii salu salura ran n kemi kemih h I+$ I+$ 1 adal adalah ah semu semuaa pasi pasien en yang yang terpasang kateter urine. Keja$ian luar biasa
$ejadian luar biasa adalah timbulnya kejadian penyakit tertentu pada area G geograpis tertentu se)ara bermakna dan dampak yang nyata dari insiden normal endemik 1 penyakit infeksi tersebut. Insi$en
Insiden adalah kejadian kasus baru yang terjadi di kalangan sekelompok penduduk se)ara periodik pada aktu tertentu -umus7 Insiden rate F
Cumlah penderita baru 2222222222222222222222 22222222222 2222222222222222222222 22222222222222 222 ? "00% "000 ^1 Cumlah penduduk yang beresiko terkena
penyakit tsb
Rati%
-atio adalah perbandingan suatu frekuensi kejadian dibandingkan dengan
kejadian yang
lain, misalnya 7 Insiden rate I6O di ruang peraatan anak dibandingkan dengan I6O di ruang peraatan deasa. -umus7
">=
-atio F
Cumlah peristia * 2222222222222222222222 22222222222 2222222222222 Cumlah peristia 5
Pr%(%rsi
(roporsi adalah presentase suatu kejadian dari seluruh jumlah kejadian dari suatu seri data. Pre2alensi
(re'alensi (re'alensi adalah adalah mengukur mengukur proporsi proporsi orang orang yang menderit menderitaa sakit lama lama dan baru baru pada suatu saat tertentu di sekelompok masyarakat tertentu. (re'alensi tertentu. (re'alensi adalah Tujuan
*dapun tujuan dari sur'eilens infeksi nosokomial adalah sebagai berikut7
Memperoleh data dasar infeksi nosokomial di suatu rumah sakit
ntuk keaspadaan dini dalam mengidentifikasi kejadian luar biasa
Menilai standard mutu asuhan keperaatan dan pelayanan medis
+ebagai sarana mengidentifikasi terjadinya malpraktek
Menilai keberhasilan suatu program pengendalian infeksi nosokomial
Mey Meyakin akinka kan n
para para
klin kliniisi
tent tentan ang g
adan adany ya
masal asalah ah
yang ang
memer emerlu luka kan n
penanggulangan
+ebagai suatu tolak ukur akreditasi
/et#%$e Sur2eilans -. !ospital -. !ospital 6ide& 6ide& traditional traditional surveillance surveillance
prospektif dan terus menerus Hos%ital ide , traditional surveilance yaitu sur'eilens yang prospektif mensur'ei mensur'ei semua area peraatan, peraatan, untuk mengidentif mengidentifikasi ikasi pasien yang terjadi terjadi infeksi infeksi selama selama di rumah rumah sakit sakit.. 9ata 9ata dikump dikumpulk ulkan an dari dari )atata )atatan n medis medis,, )atata )atatan n kepera keperaat atan, an, labora laborator torium ium,, peraa peraatt ruangan ruangan.. Metode Metode sur'ei sur'eilen lenss ini )ukup )ukup mahal mahal dan memerl memerluka ukan n banyak aktu. -ate infeksi , pola mikroorganisme dihitung
setiap bulan. Metode
sur'eilens ini adalah metode pertama yang dilakukan oleh ;9; pada tahun "#@!
">@
9. Periodic "urveillance
*da bebe beberap rapaa )ar )araa dal dalam am per period iodi) i) +ur +ur'ei 'eilen lens. s. +al +alah ah sat satuny unyaa men mengik gikuti uti )ar )araa met metode ode Hos%ital ?ide 2raditional "urveillance, teta%i %ada %eriodic surveilens hanya dilakukan
se)ara inter'al seperti satu bulan dalam satu semester. semester. Namur Namur yang paling sering dipakai pada periodik sur'eilens adalah mengikuti metode &a &arget rget +ur'eillan)e. Metode lain melakukan sur'ei pada satu atau beberapa unit pada masa periode tertentu kemudian pindah lagi ke unit lain.
7. Prevalence "urveillance
(re'alen)e +ur'eillan)e adalah menghitung jumlah aktif infeksi selama periode tertentu. *ktif infeksi infeksi dihitung dihitung semua semua jumlah jumlah infeksi infeksi baik yang lama lama maupun yang baru baru ketika dilakukan sur'ei. Cumlah aktif infeksi dibagi jumlah pasien yang ada pada aktu dilakukan sur'ei. Oleh karena semua aktif infeksi dihitung yang lama dan baru maka rate infeksi biasanya lebih tinggi dari rate insiden. (re'alen)e +ur'eillan)e dapat digunakan pada populasi khusus seperti infeksi mikroorganisme khusus khu sus 7 Methi) Methi)il illin lin22 -esist -esistant ant +taphy +taphylo)o lo)o))us ))us *ureu *ureuss M-+*1 M-+*1,, /an)omy)i n)omy)in n -esistant 4ntero)o))i /-41
. 2arget "urveillance Meto Metode de sur' sur'ei ei ini ini terf terfoku okuss pada pada area area spes spesif ifik ik seper seperti ti )rit )riti) i)al al )are )areJJ pasie pasien n denga dengan n transplantasi , pasien hemodialisa atau infeksi khusus7 ++I, 5+I,/*( 5+I,/*(
<. &utreak threshold
+ur'ei dilakukan ketika terjadi out break atau kejadian luar biasa seperti peningkatan hasil kultur positif, jumlah isolasi meningkat.
">>
&ahapan &ahapan pelaksanaan sur'eilens 3. Ident Identif ifik ikas asii Po%u Po%ula lasi si 9. "eleks "eleksii out come come atau atau Proce Process ss survei surveilen lenss 7. Buna Bunakan kan defi defini nisi si surv survei eile lens ns :.
-. I$enti"ikasi (%(ulasi
+etiap rumah sakit memiliki karakteristik pasien yang berbeda2beda, serta resiko yang ber'ariasi. (ertama harus diidentifikasi kejadian dan populasi yang akan disur'ei. +istem sur'eilens sebaiknya sebaiknya didasarkan didasarkan pada e'aluasi dari populasi populasi yang spesifik. spesifik. (asien pasien yang berada di ruang intensif, neonatus, pediatrik adalah sumber yang dapat di targetkan pada populasi yang beresiko tinggi terjadinya infeksi nosokomial. ntuk men)apai informasi informasi dan mengerti karakterisrtik karakterisrtik populasi dapat dikaji beberapa hal seperti 7 tipe pasien yang dilayani, diagnosa yang paling sering, tindakan yang sering dilakuk dilakukan, an, operas operasii atau atau tindak tindakan an in'asi in'asi'e. 'e. +umber +umber inform informasi asi ini dapat dapat di ambil ambil dari dari )atatan medik, )atatan keperaatan, data operasi, hasil laboratorium
. Seleksi %ut '%e untuk sur2eilens
+uatu rumah sakit jarang melakukan sur'eilens untuk seluruh area peraatan. Metode sur'eilens sur'eilens adalah suatu suatu hal yang priorita prioritas. s. Out )ome atau atau proses menjadi menjadi ukuran untuk untuk melakukan sur'eilens. Out )ome dari pelayanan, pelayanan, bisa negatif seperti seperti infeksi, injuri, injuri, lama hari raat meningkat atau positif seperti seperti sembuh 8pasien puas (ro)ess adalah merupakan tahapan8 tahapan8 langkah2lang langkah2langkah kah yang diambil diambil untuk men)apai out)ome out)ome seperti seperti immunisas immunisasi, i, kepatuhan terhadap poli)y8prosedur. Out )ome dan (roses termasuk didalam peren)anaan sur'ei sur'eilen lens, s, hal ini pentin penting g untuk untuk menent menentukan ukan pop popula ulasi si yang yang akan akan diambi diambil. l. (emili (emilihan han populasi boleh juga berdasarkan morbiditas, mortalitas atau parameter yang lain.
">#
0. Using sur2eillan'e $e"initi%ns
(ada
sur'eilens sur'eilens semua semua unsur2unsur unsur2unsur data harus di definisikan definisikan dengan jelas, jelas, termasuk
out)ome8.infeksi, pro)ess, populasi, faktor resiko. 9efinisi 'alid, konsisten, akurat. (ada umumnya umumnya definisi definisi infeksi nosokomial nosokomial merujuk merujuk kepada definisi definisi yang dikembangkan dikembangkan oleh ;9; ;9; ;en ;ente ters rs for for 9ise 9iseas asee ;ont ;ontro roll 1, namu namun n ada ada bebe bebera rapa pa ruma rumah h saki sakitt yang yang memodifikasinya. +uatu infeksi diklasifikasikan sebagai infeksi nosokomial jika tidak ada infeksi atau tidak dalam masa inkubasi ketika pasien baru masuk rumah sakit mumnya infeksi nosokomial terjadi setelah > jam pasien masuk raat rumah sakit dan "0 hari setelah pasien pulang raat. &etapi &etapi dapat berbeda sesuai dengan d engan masa inkubasi dari penyakit tersebut. 5isa lebih pendek dari > jam seperti gastro enteritis yang disebabkan Noralk /irus, atau lebih dari "0 hari seperti Hepatitis * , 5. Infeksi 6uka Operasi dapat terjadi dalam 30 hari paska opera operasi si tanp tanpaa impl implant ant,, jika jika ada impl implant ant samp sampai ai satu satu tahun tahun pask paskaa opera operasi si.. Infe Infeks ksii nosokom nos okomial ial harus harus dipert dipertimb imbangk angkan an sebaga sebagaii nos nosoko okomi mial al jika jika ada hub hubunga ungan n dengan dengan prosedur tindakan dan pemakaian alat alat medis.
;. Pengu(ulan $ata
(ros (roses es peng pengum umpul pulan an data data sebai sebaikny knyaa dila dilaku kuka kan n oleh oleh orang orang2o 2ora rang ng yang yang suda sudah h mempunyai pengetahuan , pengalaman dan berkualitas. (ersonil sur'eilens men)ari inform informasi asi dari sum sumber ber2s 2sumb umber er yang yang tepat, tepat, mengaplik mengaplikasi asikan kan
dan men)atat men)atat data data
dengan metode yang tepat :ormat :ormat pengu pengumpu mpulan lan data data dapat dapat dientry dientry
dikomp dikompute uterr dan atau
formul formulir ir kertas kertas..
(engu (engump mpul ulan an data data dapat dapat dila dilakuk kukan an sear searaa )on) )on)ur urre rent ntly ly (ro (rosp spe)t e)ti' i'ee dan dan atau atau retrospe)t retrospe)ti'e i'e tergantung tergantung pada sumber sumber sum sumber ber yang ada. ;on)urrent ;on)urrent sur'eill sur'eillan)e an)e pengumpulan data diaali ketika pasien masih diraat. $euntungannya informasi data dapat diambil pada saat kejadian, inter'ie kepada petugas kesehatan, interaktif dapat di)apai , informasi dapat di ketahui bila tidak di)atat di )atatan medi)al. +ur'eilens
"#0
setela setelah h pasien pasien pulang pulang dilaku dilakukan kan pada pasien pasien paska paska operasi operasi.. (asien (asien operasi operasi didata didata sampai sampai 30 hari setelah operasi, operasi, jika ada implant sampai sampai satu tahun setelah setelah operasi. +umber +umber data data dipero diperoleh leh dari dari data data dasar dasar admini administr strati atif, f, )atata )atatan n medi)a medi)al, l, kom komuni unikas kasii dengan petugas8per petugas8peraat,d aat,dokter okter,, mengkaji mengkaji pasien, pasien, laboratory laboratory,, pharmasi, pharmasi, radiology radiology,. ,. +ur'eilens pasif bisa bisa bias, karena data tidak tidak di reporting. Harus hati2 hati menganalisa dan menginterpretasikan data sur'eilens pasif. 9ata2data yang harus dikumpulkan yaitu data demografi, infeksi, laboratorium, faktor resiko spesifik seperti pemasangan kateter urine untuk infeksi saluran kemih8rinary &ra)t &ra)tus us Infe)t Infe)tion ion &I1 &I1 pemasa pemasanga ngan n )entral )entral 'ena 'ena line line untuk untuk infeks infeksii aliran aliran darah8 darah8 5loods 5loodstre tream am Infe)t Infe)tion ion5+ 5+I1, I1, pemasa pemasanga ngan n 'entil 'entilato atorr mekani mekanik k untuk untuk pneumon pneumonia ia sehubungan sehubungan dengan pemakaian pemakaian 'entilator 'entilator8/ 8/eentilator2* ntilator2*sso)i sso)iated ated (neumonia (neumonia /* /*(1. ntuk faktor resiko infeksi infeksi luka operasi8+urgi operasi8+urgi)al )al +ide Infe)tion ++I1 di data tanggal oper operas asi, i, lama lama oper operas asi, i, kela kelass luka luka,, *+* +)or +)ore, e, emer emerge gens nsii atau atau elek elekti tif. f. 9ata 9ata dikumpulkan setiap hari pada aktu yang sama di)atat pada formulir yang sudah disediakan. 9i kumpulkan data Nominator Nominator dan 9enominador. 9ata nominator yaitu yaitu jumlah yang terinfeksi pada pasien yang beresiko, sedangkan data 9enominator adalah tabulasi dari kohor kohortt pasie pasien n yang yang beres beresik iko o infe infeks ksii nos nosoko okomi mial al.. Menur Menurut ut NNI+ NNI++ + Nati Nationa onall Noso)omial Infe)tion +ur'eillan)e +ystem1 denominator adalah jumlah pasien, dan jumlah hari raat pasien, total jumlah hari pemakaian 'entilator, )entral )en tral line, kateter urine.
5. /eng#itung $an enganaslisa $ata in"eksi
9ata di)atat pada formulir yang sudah dibuat, kemudian diorganisasikan sesuai pola yang mengandung arti.9ata sur'eilens di)atat se)ara sistematis di formulir. +ebaiknya di entry di data base )omputer. Cika data dimasukkan dalam data base )omputer maka dengan mudah dapat dilakukan plot jumlah atau rate infeksi setiap saat untuk mengidentifikasi trend yang ada. Numerator dihitung angka kejadian infeksi, sedangkan denominator dihitung populasi yang beresiko. Menghitung dan menganalisa data pakai metode statisti)al. statisti)al.
"#"
9ata harus dianalisa dengan )epat dan tepat, untuk mendapatkan informasi apakah ada masalah masalah infeksi infeksi nosokomial nosokomial,, yang memerlukan memerlukan penanggulanga penanggulangan n atau in'estigasi in'estigasi lebih lanjut. Interpretasi yang dibuat harus menunjukkan informasi tentang penyimpangan yang terjadi. 5andingkan angka infeksi nosokomial apakah ada penyimpangan , dimana terjadi kenaikkan kenaikkan atau penurunan yang )ukup tajam. (erhatikan (erhatikan dan bandingkan ke)enderungan ke)enderungan menurut jenis infeksi, ruang peraatan dan patogen penyebab bila ada.. (erlu dijelaskan sebab2sebab peningkatan atau penurunan angka infeksi nosokomial, jika ada data yang mendukung rele'an dengan masalah yang yang dimaksud.
(opulasi yang beresiko +urgi)al +ite Infe)tion ++I1 atau Infeksi 6uka Operasi I6O1 adalah semua pasien yang dilakukan operasi. (opulasi *entilator Associated Pneumonia (*AP 1 adalah semua pasien yang memakai 'entilator. (opulasi @rinary 8ractus Infection (@2I 1 atau Infeksi +aluran $emih I+$1 adalah semua pasien yang memakai kateter urine.
ntuk menghitung sur'eilens yang dipakai adalah insiden rate. Insiden -ate infeksi luka operasi adalah jumlah pasien infeksi luka operasi dibagi jumlah total total kasus operasi dikali "00 % . +edangkan -ate /*( adalah jumlah /*( dibagi total jumlah hari pemakaian alat 'entilator dikali "000 ;ontoh7
(ada bulan Canuari !00! jumlah pasien terpasang kateter urine "< orang dengan total hari pemasangan @< hari. Cumlah yang terkena I+$ dua orang, maka -ate I+$ adalah7 !8@< ? "000 F !=.= ^ .
(ada bulan :ebruari !00! jumlah pasien terpasang intra 'ena line "0 orang dengan total hari pemasangan =0 hari. Cumlah yang yang terkena 5akteremia satu orang, maka maka insiden rate infeksi bakteremia "8 =0 ? "000 F "=.= ^
(ada bulan Canuari !00! jumlah pasien operasi <0 orang, terkena infeksi luka operasi dua orang, maka infeksi rate I6O adalah !8 <0 ? "00 F %. %.
>. Strati"ikasi
9alam suatu studi studi populasi sering sering lemah homogen, seharusnya dibedakan umur, umur, gender, se'erity , dilakukan stratifikasi.
"#!
(asien Infeksi luka operasi dibagi dalam jenis operasi, usia, jenis luka, dan sebagainya. Infeksi saluran kemih dibagi menurut jenis kelamin, pada pasien neonatus, dibagi kedalam kategori berat badan
;entral8um ;entral8umbili) bili)al al line asso)iat asso)iated ed bloodstream bloodstream infe)tion infe)tion rate stratifie stratified d by birtheigh birtheightt )ategory. 5irth eight g1 "000 "00"2"<00 "<0"2!<00 Q !<00
;entral line days "! 3!! !=# 3=3
No ;entral line8umbili)al
Infe) nfe)ti tion on rate rate
line asso)iated 5+Is > ! !
)entral line days "#. "!. @. <.<
per per
"000 "000
+tratifikasi Infeksi 6uka Operasi dengan kategori resiko $ategori -esiko " ! 3
Cumlah kasus operasi 0 <0 !0
Cumlah infeksi
Infeksi rate per "00
" <
kasus !.< > !<
: Laporan ; Rekomendasi tindak lan
6aporan sebaiknya sistematik, tepat aktu, informatif 9ata 9ata dapat dapat disaji disajikan kan dalam dalam berbag berbagai ai bentuk, bentuk, yang yang penting penting mud mudah ah dianal dianalisa isa dan di interpretas interpretasi. i. (enyajian (enyajian data harus jelas, sederhana, dapat dijelaskan dijelaskan diri sendiri. sendiri. 5isa dibuat dalam bentuk table, grafik, pie . (elaporan dengan narasi singkat.
&ujuan untuk7 •
Memperlihatkan pola infeksi nosokomial dan perubahan yang terjadi trend1
•
Memudahkan analisis dan interpretasi data
6aporan dibuat se)ara periodik, tergantung institusi bisa setiap bulan, triulan, tahunan
6apor 6aporan an dile dileng ngkap kapii deng dengan an reko rekome menda ndasi si tind tindak ak lanj lanjut ut bagi bagi piha pihak k terk terkai aitt denga dengan n peningkatan infeksi. 6aporan didesiminasikan kepadsa pihak2pihak terkait
"#3
&ujua &u juan n disemi diseminasi nasi agar agar pihak pihak terkai terkaitt dapat dapat memanf memanfaat aatkan kan inform informasi asi terseb tersebut ut untuk untuk menetapkan strategi pengendalian infeksi nosokomial. 6aporan disampaikan pada seluruh anggota komite, direktur rumah sakit, ruangan atau unit terkait. terkait. 6apo 6apora ran n dide didesi simi mina nasi sika kan n
se)a se)ara ra peri period odik ik bula bulana nan, n, tri triul ulan an , tahu tahuna nan. n. 5ent 5entuk uk
penyampaian boleh lisan dalam pertemuan, tertulis, papan buletin.
Arafik7 -ate infeksi nosokomial periode thn !00"2 !00 di -+ ?
Rate in, eksi nosoko$ial periode thn 001/ 003 di R- 7
50 40 e t a 30 R e + n 20 e d i + 0 n I
10 0 6 01
60
602
603
Tahun
"#
3%nt%# !%rulir Sur2eilens Data Pasien)
Nama (asien
7
No Med -e)
7
&anggal lahir
7
No :or.+ur
7
Cenis $elamin
7
;ara diraat
7 emergen)y8 elektif
Te(at Dira*at)
-uang -uang ______ ______ tgl___ tgl______ ___s8d s8d__ _____ ____. _. -uang -uang ______ ______.tg .tgl_ l____ _____s __s8d_ 8d____ _____ __ Tangga Tanggall keluar keluar )
+ebab keluar
7
9iagnosa akhir
7
!akt%r resik%) &(erasi
*hli bedah7
Ceni Ceniss oper operas asii
7 *pend pendik ik88 ;*5 ;*5A8 A8 Hern Hernia ia88 dll dll
&ipe ope operrasi asi
7 ter terbuka buka88 ter tertutu tutup p
Cen Cenis lu luka
7ber 7bersi sih8 h8 ber bersi sih h kon kontami tamina nasi si88 kont kontam amin inaasi8 si8 koto kotor r
6ama 6ama oper operas asii
7 "ja "jam, m, !ja !jam, < jam jam
*+* +)ore
7
-isk s)ore
7
+)rub Nurse7
Peasangan alat Intra Intra 'ena 'ena )ateter )ateter perif perifer er 7 tgl...... tgl........s8 ..s8d... d....... ...... Intra Intra 'ena 'ena )atete )ateterr sentra sentrall
7 tgl..... tgl......... ....s8d s8d__ __
$ateter urine
7 tgl........s8d........
/entilasi mekanik7 tgl.......s8d......... (emakaian antibiotika
7
*da 8 tidak ada
(rofilaksis 8 (engobatan
Nama 8jenis obat 7 (emeriksaan kultu
7 9arah 8 rine 8 +putum 8 (us luka
Hasil $ultur
7
&emp7
In"eksi n%s%k%ial ,ang terja$i)
5akteremia8sepsis
7
/*(
7
"#<
Infeksi +a +aluran $e $emih
7
Infeksi luka operasi
7
9ekubitus
7
(lebitis
7
Infeksi lain7 HI/, H5/,H;/
Cumlah infeksi luka operasi
-ate infeksi %1
;ontoh 7 Infeksi 6uka operasi
Cumlah ;*5A
"!!
!
".=
/entilator *sso)iated (neumonia /*(1 Cumlah hari pemakaian 'entilator
Cumlah /*(
-ate per "000 hari 'entilator
>0"
<
=.!
5akteremia
Cumlah hari pemakaian Cumlah bakteremia ka kateter intra 'ena
"!
-ate per "000 hari pemakaian kateter
>
"#.
"#=
BAB I PEN4A/BILAN DAN PEN4IRI/AN SA/PEL SPE3I/EN
Pengabilan Sa(el
2
Nama pasien dan sampel harus sesuai
2
$ondisi8jumlah sam sampel har harus me memadai dai8men) en)ukupi upi
2
6aku 6akuka kan n pen) pen)eg egah ahan an standa andarr dal dalam peng pengum umpu pula lan n sam sampel pel
2
6akukan te tehnik as aseptik bi bila di diperlukan
2
Aunakan penampung yang me memadai8sesuai
2
&utup rap rapat at penu penutu tupn pny ya unt untuk men men)e )ega gah h ter terjadi jadiny nyaa tum tumpaha pahan n
2
Canga ngan sa sampai terjadi ko konta ntaminasi pe permukaa kaan
Pen%lakan Sa(el
&idak ada data pada formulir pasien +ampel tanpa formulir permintaan +ampel tanpa label *sal sampai tidak jelas Nama pada formulir permintaan tidak sama dengan yang di label sampel 9arah beku atau lisis untuk pemeriksaan tertentu $eadaan sampel tidak sesuai untuk tes yang diminta +ampel tumpah8ber)e)eran
/a'a9a'a sa(el
". +ampel 9arah a. 9arah dengan dengan antikoagul antikoagulan an $3. 9&* 9&* tabung tabung dengan tutup tutup arna ungu1, ungu1, umumnya umumnya untuk pemeriksaan hematologi glikohemoglobin "#@
b. 9arah dengan antikoagulan Na. +itras tabung dengan tutup arna biru1. mumnya untuk pemeriksaan hemostasis ). 9arah 9arah dengan dengan antikoagu antikoagulan lan heparin heparin biasa biasanya nya pada spuit spuit " ;;1, ;;1, umumnya umumnya untuk pemeriksaan analisa gas darah *strup1 d. 9arah tanpa tanpa koagulan koagulan tabung tabung dengan dengan tutup tutup arna merah merah atau atau pada spuit spuit 3 ;; atau < ;; atau atau "0 ;;1. ;;1. m mum umny nyaa untu untuk k pem pemeri eriksaa ksaan n par paramet ameter er kim kimia dan dan imunoserologi. e. 9arah untuk pemeriksaan pemeriksaan kultur. kultur. 5iasanya 5iasanya pada spuit < ;; atau atau "0 ;;
!. +ampel rin
a. rin rin dalam botol atau )up steril untuk pemeriksaan pemeriksaan kultur urin b. rin dalam botol atau )up biasa. ntuk pemeriksaan urin rutin
3. +ampel :eses
a. :eses dalam adah steril, steril, untuk untuk pemeriksaan pemeriksaan kultur feses b. :eses dalam adah bersih, biasanya untuk pemeriksaan feses rutin
. +ampel )airan tubuh lainnya )airan asites, perikard, pleura, sendi dan )airan otak86;+1
<. +ampel lain
Misalnya Misalnya sampel sampel hapusan hapusan luka, pus, dari kateter urin2katet urin2kateter, er, intra'askular intra'askular,, slang endotrakheal atau dari luka dekubitus.
Pengirian sa(el
+ebaikn +ebaiknya ya sampel sampel dikiri dikirim m dalam dalam tempat tempat khus khusus us sehing sehingga ga tidak tidak terkont terkontami aminas nasii atau atau ter)emar. &ransportasi &ransportasi untuk kultur dan tes resistensi media thioglikolat yang ditambahkan 'it. $ dan haemin untuk kultur anaerobik. &ransap yaitu sistem transportasi komersil komersil untuk bakteri aerobik maupun anaerobik
"#>
+etiap unit berisi pa)k peel steril yang mengandung batang sap steril dengan ujung da)ron8rayon da)ron8rayon yang akan dimasukkan ke dalam media transport transport *mies *mies mengandung mengandung Na. &hioglikolat1 setelah sampel di ambil.
/a'a9a'a Kultur Kultur Dara#
Mengambil sampel dengan menggunakan sarung tangan steril. 5ersihkan daerah punksi 'ena atau sap kluit melingkar dengan arah dari dalam keluar dengan menggunakan alkohol @0%. 5iarkan kering menguap, selanjutnya ambil < "0 ;; darah, langsung kirim ke laboratorium, dilaboratorium jarum spuit diganti jarum steril baru dan darah dimasukkan ke dalam botol media se)ara aseptik, kemudian diinkubasi lakukan !2 kali kultur darah dalam aktu ! 3= jam.
Kultur Kateter Intra2askular
5ersihkan 5ersihkan kulit sekitar sekitar kateter kateter dengan alkohol @0%, keluarkan keluarkan kateter kateter se)ara se)ara aseptik aseptik gunting < )m dari ujung distal dan masukkan ke dalam penampung steril yang disediakan dari dari labora laborator torium ium dan segera segera kirim kirim ke labora laborator torium ium untuk untuk men)ega men)egah h pengeri pengeringa ngan. n. 9ilabor 9ilaborato atori rium um akan akan dimasu dimasukkan kkan ke tabung tabung kaldu kaldu brain brain heart heart infusi infusion on 5HI1 5HI1 se)ara se)ara aseptik kemudian akan diinkubasikan.
Kultur Urin
2
&u &ung ng urin urin porsi porsi tenga tengah h mid2s mid2str tream eam )lean )lean2)at 2)at)h )h urine1 urine1
2
(ada (ada anita anita bersi bersihka hkan n seki sekita tarr ujung ujung uretr uretraa dan dan 'esti 'estibu bula la 'agina 'agina dengan dengan air dan sabun
2
Cumlah Cum lah urin urin !0 )) )) atau kura kurang ng untuk untuk pasien pasien payah payah ginja ginjall atau atau pada anak2 anak2ana anak k
2
Masukka Masukkan n ke dalam adah adah steri sterill yang disedi disediaka akan n oleh labora laborator torium ium kirim kirim samp sample le ke laboratorium dalam ! jam untuk dimasukkan ke dalam urotube se)ara asepti) yang kemudian akan diinkubasi.
2
Lang pali paling ng baik baik adal adalah ah urin urin pag pagii pert pertam ama. a.
3ara engu(ulkan urin (%rsi tenga#
"##
2
;u)i ;u)i tang tangan an den dengan gan sabu sabun, n, bil bilas as dan dan ker kerin ingk gkan an
2
5ersih 5ersihkan kan daerah daerah sekit sekitar ar ujung ujung uretra uretra,, 'estibu 'estibula la 'agina 'agina dengan dengan air air sabun sabun dengan dengan arah arah dari dari depan depan ke belakan belakang. g. (ada (ada laki2l laki2laki aki bersih bersihkan kan penis penis dan lipata lipatan n kulit kulit diujungnya
2
+aat +aat mii mii pada pada ani anita ta pega pegang ng kedu keduaa labi labiaa dipi dipisa sahk hkan an,, pada pada laki laki2l 2lak akii hind hindar arii lipatan kulit ujung penis
2
5iarka 5iarkan n beberapa beberapa milil mililit iter er urin keluar keluar kemudia kemudian n tampung tampung aliran aliran urin urin porsi porsi tengah tengah dalam penampung steril.
Kultur urin $ari kateter urin
5ersihkan 5ersihkan tempat kateter dengan alkohol @0 % ambil urin se)ara aseptik aseptik ke penampung penampung steril.
Kultur S(utu
2
5ahan 5ahan terb terbaik aik adalah adalah sput sputum um pagi pagi seakt seaktu u bangu bangun n tidur tidur..
2
ntuk ntuk anak anak ke)il ke)il yang yang tidak tidak dapat meng mengelua eluarka rkan n sputum sputum dapat dapat diambi diambill dari )air )airan an lambung khusus untuk isolasi &51
2
+putum +putum dapat dapat pula pula diambil diambil se)ar se)araa aspiras aspirasii melalui melalui 4&& 4&& atau atau transtr transtrakhe akheal. al.
2
5ila 5ila memun memungki gkinka nkan n mint mintal alah ah pasien pasien berkum berkumur ur dan memb membil ilas as mulut mulut dengan dengan air sebelum menampung sputum
2
+putum +putum dari dari batuk batuk yang yang dalam dita ditampu mpung ng ke penamp penampung ung steri sterill jangan jangan mengam mengambil bil sali'a.
2
6angsu 6angsung ng dikirim dikirim ke labor laborato atoriu rium m untuk untuk dimasuk dimasukkan kan ke dalam dalam tabung tabung 5HI se)a se)ara ra aseptik yang kemudian akan diinkubasikan
2
+putum +putum untuk untuk kultu kulturr dan tes respi respiras rasii kurang kurang bermak bermakna na bila bila pasien pasien telah telah mendapa mendapatt antibiotik atau batuknya kering tidak produktif.
Kultur $ari En$%trak#eal Tube
2
Aunt Auntin ing g ujung ujungny nyaa dan dan masu masukka kkan n ke dalam dalam adah adah ster steril il yang yang dise disedi diak akan an dari laboratorium
!00
2
6angsu 6angsung ng kirim kirim ke labor laborato atoriu rium m untuk untuk dimasu dimasukkan kkan ke dalam dalam tabun tabung g 5HI se)ar se)araa aseptik yang kemudian akan diikubasikan
Kultur Dari Luka Dala1 Abses
2
6akuka 6akukan n disinfe disinfeksi ksi permu permukaa kaan n luka dengan dengan alkoho alkoholl @0% kemudi kemudian an dengan dengan laruta larutan n iodine
2
5ila 5ila memungki memungkinkan nkan aspir aspirasi asi pus pus dari bagia bagian n terdala terdalam m luka dengan dengan spuit spuit ster steril il dan tutup ujung jarum dengan tutup botol karet atau bengkokkan jarum atau sap luka bagian dalam
2
5ila 5ila pengambi pengambila la sampel sampel pada pada saat opera operasi, si, dindi dinding ng abses abses sebaikn sebaiknya ya juga juga diambil diambil untuk kultur dan tes resistensi
2
6angsu 6angsung ng kirim kirim ke labor laborato atoriu rium m untuk untuk dimasu dimasukkan kkan ke dalam dalam tabun tabung g 5HI se)ar se)araa aseptik yang kemudian akan diinkubasikan.
Kultur $ari luka su(er"isial
2
Mengam Mengambil bil samp sampel el dengan dengan aspir aspirasi asi lebi lebih h baik dari daripad padaa dengan dengan sap sap
2
6akuka 6akukan n disinfe disinfeksi ksi permuk permukaan aan luka luka dan biarkan biarkan disinf disinfekt ektanny annyaa mengerin mengering g
2
*spi *s pira rasi si bagi bagian an ter terda dala lam m les lesii
2
5ila 5ila aspiras aspirasii gagal gagal mendapa mendapatka tkan n sampel sampel,, suntika suntikan n saline saline ster steril il
Kultur $an test resistensi (us $ari ulkus
2
5ersih 5ersihkan kan daer daerah ah terse tersebut but dengan dengan alko alkohol hol @0 @0 % atau atau iodi iodine ne
2
*ngk *ngkat at deb debri riss di diatas atasny nyaa
2
(us diam diambil bil deng dengan an spuit spuit atau atau kapa kapass lidi lidi steri sterill se)ara se)ara asep aseptik tik
2
6angsu 6angsung ng kirim kirim ke labor laborato atoriu rium m untuk untuk dimasu dimasukkan kkan ke dalam dalam tabun tabung g 5HI se)ar se)araa aseptik yang kemudian akan diinkubasikan
Kultur $an test resistensi untuk $ekubitus
2
5ers 5ersih ihkan kan per permu mukaa kaan n denga dengan n sali saline ne ste steri rill
2
5ila 5ila tidak tidak dapat dapat dilak dilakuka ukan n biops biopsi, i, maka maka sab sab dasa dasarr lesi lesi
!0"
2
6angsu 6angsung ng kirim kirim ke labor laborato atoriu rium m untuk untuk dimasu dimasukkan kkan ke dalam dalam tabun tabung g 5HI se)ar se)araa aseptik yang kemudian akan diinkubasikan
Kultur $ari Pressure %nit%ring $e2i'es
2
9iaf 9iafra ragm gmaa di sa sab b deng dengan an kap kapas as lid lidii ster steril il
2
6angsu 6angsung ng kirim kirim ke labor laborato atoriu rium m untuk untuk dimasu dimasukkan kkan ke dalam dalam tabun tabung g 5HI se)ar se)araa aseptik yang kemudian akan diinkubasikan untuk kultur di laboratorium
Kultur $ari jaru in"us
2
(otong (otong ujung ujung jaru jarung ng infus infus yang yang masuk masuk ke 'ena 'ena pasie pasien n !23 !23 )m1 dan dan masukka masukkan n ke dalam adah steril yang disediakan dari laboratorium
2
6angsu 6angsung ng kirim kirim ke labor laborato atoriu rium m untuk untuk dimasu dimasukkan kkan ke dalam dalam tabun tabung g 5HI se)ar se)araa aseptik yang kemudian akan diinkubasikan
Kultur tinja
2
5aha 5ahan n dia diam mbil bil saa saatt dia diare re akut akut
2
Cumlah Cum lah yang yang diambil diambil kira2 kira2kir kiraa "< )) yang yang mengand mengandung ung mukus mukus,, nanah atau atau darah, darah, tempatkan pada penampungan steril steril
2
Cika Cika tidak tidak ada, tinja tinja dapat dapat diambi diambill dengan dengan kapas lidi lidi steri sterill dari rekt rektum. um. 6angsu 6angsung ng kirim ke laboratorium untuk dimasukkan ke dalam tabung 5HI se)ara aseptik yang kemudian akan diinkubasikan
Kultur $ari LiGu%r 3erebr%s(inalis
2
9ala 9alam m kead keadaa aan n norma normall baha bahan n liDu liDuor or ste steri rill
2
5aha 5ahan n
haru haruss
dipe diperriksa ksa
se)ep e)epat atny nyaa
kar karena ena
penu penund ndaa aan n
pem pemeri eriksaa ksaan n
akan akan
mengurangi keberhasilan isolasi 2
(engam (engambil bilan an mela melalui lui pungsi pungsi lumbal lumbal harus harus asepti aseptik k
2
Cumlah Cum lah bahan bahan " ! )) untuk untuk kult kultur ur dan dan !23 )) )) untuk untuk pemer pemeriks iksaan aan lain lain..
Kultur anaer%bik
!0!
2
Cumlah Cum lah 'olume 'olume sampe sampell yang besar besar8ba 8banya nyak k jaringan jaringan dapat dapat menj menjaga aga keadaa keadaan n tetap tetap anaerobik. &empatkan &empatkan sebagian ke)il sampel atau sab sab ke dalam media anaerobik
2
;ai ;airan ran tubu tubuh h mungk ungkin in dapa dapatt diin diinok okul ulas asik ikan an ke dal dalam media edia kul kultur tur dara darah h anaerobik.
2
Cang Cangan an mene menemp mpat atka kan n samp sampel el pada pada refr refrig iger erat ator orka kare rena na oksi oksige gen n lebi lebih h mu muda dah h berdifusi pada temperatur rendah BAB
KESEHATAN KESEHATA N KARA KARA= =AN + PERLIN PERLINDUN4AN DUN4AN PETU4AS KESEHATA KESEHATAN N
(etu (etuga gass kese keseha hata tan n
beri berisi siko ko teri terinf nfek eksi si bila bila tere tereks kspo poss saat saat beke bekerj rja, a, juga juga dapa dapatt
mentransmisikan infeksi kepada pasien maupun petugas kesehatan yang lain. :asilitas kesehatan harus memiliki program pen)egahan dan pengendalian infeksi bagi petugas kesehatan. +aat menjadi karyaan baru seorang petugas kesehatan harus diperiksa riayat pernah infeksi apa saja, status imunisasinya. Imun Im unis isas asii yang yang dian dianju jurk rkan an untu untuk k petug petugas as kese keseha hata tan n adal adalah ah hepat hepatit itis is 5, dan bila bila memungkinkan *, influenBa, )ampak, tetanus, difteri, rubella. Mantou test untuk melihat adakah infeksi &5 sebelumnya, sebagai data aal. (ada kasus khusus, dapat diberikan 'ari)ella. *lur paska pajanan harus dibuat dan pastikan dipatuhi untuk HI/, H5/, H;/, Neisseria meningitidis, M&5, Hepatitis *, 9ifteri, /ari)ella /ari)ella Boster, 5ordetella pertusis, -abies.
Pajanan ter#a$a( 2irus H5N-
5ila 5ila terj terjad adii paja pajanan nan H
Pajanan ter#a$a( 2irus HI:
-isiko terpajan 0,! 0,% per injuri paya menurunkan risiko terpajan patogen melalui darah dapat melalui7 -utin menjalankan $easpadaan +tandar, memakai *(9 yang sesuai
!03
Menggunakan alat dengan aman, membuang limbah pada adah yang tepat 4dukasi petugas tentang praktek aman menggunakan jarum, benda tajam.
:aktor yang dapat meningkatkan terjadinya infeksi paska pajanan7 &usukan yang dalam &ak &ak darah pada alat penimbul pajanan &usukan masuk ke pembuluh darah +umber pajanan mengandung 'irus kadar tinggi Carum berlubang ditengah.
&indakan &indakan pen)egahan pen)egahan harus terinformasi terinformasi kepada seluruh petugas. petugas. (eraturanny (eraturannyaa harus termasuk memeriksa sumber pajanan, penatalaksanaan jarum dan alat tajam yang benar, alat pelindung diri, penatalaksanaan luka tusuk, sterilisasi dan disinfeksi.
*lur penatalaksanaan pajanan di rumah sakit harus termasuk pemeriksaan laboratorium yang harus dikerjakan, profilaksis paska pajanan harus telah diberikan dalam aktu jam paska pajanan, dianjurkan pemberian antiretro'iral *-/1 *-/1 kombinasi *`& Bido'udine1, 3&; lami'udine1 dan Indina'ir atau sesuai pedoman pe doman lokal.
(aska (aska pajanan pajanan harus harus segera segera dilaku dilakukan kan pemeri pemeriksa ksaan an HI/ serolo serologi gi dan di)ata di)atatt sampai sampai jadal pemeriksaan monitoring lanjutannya kemungkinan
serokon'ersi. (etugas
terinformasi tentang sindroma *-/ *-/ akut, mononukleosis akut pada @02#0% infeksi HI/ akut, melaporkan semua gejala sakit yang dialami dalam 3 bulan.
$emungk $emungkinan inan risiko risiko pajanan pajanan dapat dapat terjad terjadii kapan kapan saja saja tetapi tetapi kon konsel seling ing,, pemeri pemeriksa ksaan an laboratorium dan pemberian *-/ harus difasilitasi dalam ! jam. (enelusuran paska pajanan harus standar sampai aktu " tahun. 9iulang tiap tiga bulan sampai sembilan bulan ataupun " tahun.
!0
Pajanan ter#a$a( 2irus He(atitis B
(robabilitas infeksi Hepatitis 5 paska pajanan antara ",# 0% per pajanan. +egera paska pajanan harus dilakukan pemeriksaan. (etugas dapat terjadi infeksi bila sumber pajanan positif H5s*g atau Hbe*g. (rofilaksis (aska (ajanan
&idak perlu di'aksinasi bila petugas telah mengandung *nti H5s lebih dari d ari "0mI8ml. H5 imunoglobulin IM segera, dianjurkan dalam aktu > jam dan Q" minggu ((, ((, dan " seri 'aksinasi Hepatitis 5 dan dimonitor dengan tes serologik.
Hepatitis 9 timbul pada indi'idu dengan Hepatitis 5, ditransmisikan dengan )ara yang sama demikian dengan )ara memonitornya.
Pajanan ter#a$a( 2irus He(atitis 3
&ransmisi sama dengan Hepatitis 5. 5elum ada terapi profilaksis paska pajanan yang dapat diberikan, tetapi perlu dilakukan monitoring pemeriksaan adakah serokon'ersi dan didokumentasikan. +umber pajanan juga harus diperiksa.
+egala pajanan patogen yang terjadi saat okupasi harus dilakukan konseling, pemeriksaan klinis dan harus dimonitor dengan pemeriksaan serologis.
In"eksi Neisseria eningiti$is
N meningitidis dapat ditransmisikan leat sekresi respiratorik, jarang terjadi saat o kupasi. (erlu terapi profilaksis bila telah terjadi kontak erat petugas dengan pasien misal saat resusitasi mulut ke mulut, diberikan -ifampisin ! ? =00 mg selama ! hari atau dosis tunggal ;yprofloasin <00 mg atau ;efriaon !<0 mg IM.
/,'%ba'teriu tuber'ul%sis
!0<
&ransmi &ransmisi si kepada petugas leat airorne dro%let nuclei biasanya biasanya dari dari pasien pasien &5 &5 paru. paru. +ekarang +ekarang perlu perhatian perhatian hubungan antara &5, Infeksi HI/ dan M9- &5. (etugas (etugas yang paska terekspos perlu di tes Mantou bila indurasinya Q "0 mm
perlu diberikan
profilaksis INH sesuai rekomendasi lokal.
In"eksi lain :ari'ella1 He(atitis A1 He(atitis E1 In"luensa1 Pertusis1 Di"teria $an Rabies6
&ransmisinya tidak biasa, tetapi harus dibuat penatalaksanaan untuk petugas. 9ianjurkan 'aksinasi untuk petugas terhadap /ari)ella dan Hepatitis *, -abies untuk daerah yang endemis.
Kese#atan (etugas $an (en'ega#an HAIs Pen%aki,
Masa ink!basi
A'ses
A+ineto'a+ter 'au$anii
Adeno:irus t)pe 1 ; Aspergilosis
*andidiasis
5 < = hr
Men!$ar se$a"a89ir!s seddin3 -ela$a luka $engeluarkan +airan tu'uh 8uka 'akar )g di h)droterapi
-ekret saluran napas In,eksi jar luas dg +airan 'erle'ihan
Cara ,rans"isi
Kontak
(lora kulit $anusia" $ukus $e$'ran dan tanah. 9ertahan dite$pat le$'a' dan kering sa$pai 'er'ulan" $enular $elalui peralatan rawat respirasi" tangan petugas" hu$idi,ier" stetos+op" ter$o$eter" $atras" 'antal" pr$k TT" $op" gorden" te$pat $andi luka ter'uka
Ke4as5adaan %an3 5er$! dija$ankan Kontak
Masa 5e,!3as di$ib!rkan 8 Rek#"endasi
-tandar dan kontak
Droplet" kontak Inhalasi stadiu$ air'orne" +onidia
Kontak dan Air'orne
-tandar" kontak
!0=
*hla$idia * tra+ho$atis
*ongenital Ru'ella *onjungti:itis >adeno:irus t)pe ? *a$pak
*a$pilo'a+ter *lostridiu$ di,,i+ile *)to$egalo:iru s
41 ha hari
41 hr
-a$pai u$ur1 tahun 13 hr stl onset
Kontak dg 'ahan naso,aring dan urin Kontak dg tangan" alat terkonta$inasi
-tandar" kontak langsung ter$asuk seksual -tandar" Kontak Kontak -tandar
23 hr stl 'er+ak ti$'ul $el naso,aring
Droplet )ang 'esar #kontak dekat% @ udara
Trans$isi udara
-tandar Kontak Tahan dilingkungan dl$ wkt pendek
Restriksi ; hari setelah 'er+ak $erah ti$'ul #)g i$un% 4hr stl ekspos 1 hr stl ekspos
Kontak dg sekresi @ ekskresi & sali:a dan urin
-tandar" hand h)giene
Di,teria
-ekresi dr $ulut $engandung + di,teriae
Droplet" kontak
astroenteritis >sal$onella >shigella >) entero+oliti+a iardia la$'lia Cepatitis A
Kontak PB" Konsu$si $akanan/air terkonta$inasi
-tandar atau Kontak
(eses (ekal oral" $elalui ,eses
Kontak -tandar
Perkutaneus" $ukosa" kulit )g tidak utuh kontak dg darah" se$en" +airan :agina" +airan tu'uh )g lain Perkutaneus" $ukosa" kulit )g tidak utuh kontak dg darah" se$en" +airan :agina" +airan tu'uh )g lain Konta ontak k dg luda ludah h kari karier er
-tandar
Cepatitis 9"D
Tidak diketahui
-a$pai $ata tidak keluar kotoran
1440 hr
$gg" kadang sp 5 'ulan #pre$atur%
9&53 $gg D&2; $gg
Akut atau kronik dg C'sAg positi,
Cepatitis *"("
Cerp Cerpes es si$p si$ple leB B
13 13 hr
Asi$ Asi$pt pto$ o$at atik ik
Tidak perlu
-a$pai terapi anti'iotika telah lengkap dan sa$pai kultur 'erjarak 3 ja$ din)atakan negati," Perlu i$unisasi tiap 10 th Tidak $engolah $akanan sp B jarak 3 ja$ kultur kultur ,eses negati,
8i'ur di area perawatan/ pengolahan $akanan" 1 $g stl sakit kuning i$unisasi paska ekspos Tidak perlu di'atasi -a$pai C'eAg negati,
-tandar
-tand tandar ar""
Rest Restri riks ksii tida tidak k
!0@
dpt $engeluarka n :irus CI!
Celi+o'a+ter p)lori MDRO #MR-A"!RE" !I-A" E-98" -trep pneu$onia In,luena
$engand :irus langsung/lwt sekresi luka a'erasi/+airan :esikel Perkutaneus" $ukosa" kulit )g tidak utuh kontak dg darah" se$en" +airan :agina" +airan tu'uh )g lain
kontak tangan
perlu" tp 'atasi kontak dg PB
-tandar
-tandar Kontak luka
14 hr
Ce$ophilus In,luenae • dewasa • >anak Cu$an Metapneu$o:ir us #CMP!%
In,eksius pd Air'orne" kontak kontak 2 hr perta$a langsung atau droplet sakit. !irus dg sekresi sal napas dapat dikeluarkan se'elu$ gejala ti$'ul sp ; hr setelah $ulai sakit" le'ih panjang pd anak dan orang i$$unoko$p ro$ais
Kontak
kontak
!aksinasi pd petugas )g rentan. A$antadin unt kontak dg In,luena A
-tandar Droplet
oro:irus
13? ja$
$eningitidis
10 hr
9atuk non produkti," kongesti nasal wheeine" 'ronkhiolitis" pneu$onia pada anak 11"4 tahun Diare" K89
Drop Drople lett sekr sekret et resp respir iras asii
Kont Kontak ak"" Droplet
Makanan" air terkonta$inasi ,eses
Kontak" $akanan" air
Kontak dg sekret sal napas
Trans$isi $el droplet
8i'ur sp 3 ja$ stl terapi paska ekspos. Ri,a$pin B500$g" hrF *ipro,loBa+in 1B400$g atau *e,triaBon 40$g IM
!0>
Parotitis/Mu$p s
151?hr #14hr%
*o$$unit) a+Guired" :irus 'erada dl$ sali:a 5 ;hr s'l parotitis sp = hr stl onset PB
Kontak dg droplet droplet atau atau langsung dg sekret sal napas" )i sali:a" hidung @$ulut
Trans$isi droplet
Par:o:irus/91=
510 hr
Kontak dg droplet 'esar" $untahan
Trans$isi droplet
Pertusis
;10 hr
Menular s'l$ 'er+ak $erah sp ; hr stl onset ( +atarrhal sangat $enular
Kontak dg sekresi sal napas" droplet 'esar kontak dekat
Trans$isi droplet sp 4 hr $eneri$a anti'iotik
!aksin direko$en u$ur 1153 th Petugas dg pertusis& Restriksi ,ase +atarrhal sp $g 2 stl onst atau 4 hr stl tB anti'iotik Kontak saja tidak perlu restriksi
Polio$)elitis
onparali tik&25hrF paralitik ;1 hr
Kontak +airan sal napas" 'enda terkonta$inasi ,eses
Trans$isi kontak
I$unisasi direko$endasikan
Ru'ella
12 hr " 'intik $erah ti$'ul 1315hr stl ekspos
Kontak dg droplet naso,aring PB
Trans$isi droplet dan kontak dg +airan sal napas
4 hr setelah 'intik keluarF petugas rentan ;hr stl ekspos perta$a sp 1 hr stl ekspos terakhir
R-! #in,eksi :irus respiratorik%
? hr #tersering 35 hr%
Tangan terkonta$inasi saat $erawat pasien atau $en)entuh 'enda $ati" trans$isi R-! 'ila $en)entuh $ata atau hidung
Trans$isi kontak erat dg droplet atau aerosol partikel ke+il
9atasi kontak dengan pasien rawat dan lingkungan 'ilaada K89 R-! Restriksi sa$pai gejala akut hilang
-tandar" trans$isi kontak" dapat air'orne
Restriksi perawatan pasien dan pengolahan $akanan 'ila
MR-A
-al napas 1 $gg stlgejala $un+ul" dl$ ,eses ''rp $gg'ulan stl gejala $un+ul -angat $enular saat 'intik $erah keluar" :irus dilepas 1 $gg se'elu$ sp 4;hr stl onset" +ongenital ru'ella 'isa $elepas :irus 'er'ulan 'ertahun Orang sakit dapat $engeluarka n :irus sela$a 2? hr" tp pd 'isa anak 23 $gg Kontak tangan petugas" $ungkin
!aksinasi e,ekti,"MMR Restriksi sp = hr setelah onset parotitis. Petugas rentan & 1 hr paska ekspos perta$a sp 4 hr stl ekspos terakhir Tidak perlu restriksi
!0#
-trepto+o+ A
karier nares anterior" tangan" aBilla" perineu$" naso,aring" oro,aring Kontak sisi terin,eksi @ $ensekresi
-al$onella" -higella -)philis
Tu'erkulosis
-p 1 'l $inu$ OAT
!ari+ella
-p lesi kering @ 'er krusta
!i'rio kolera Hoster >lokal
>$en)eluruh atau orang i$$unoko$pro $ais >paska pajanan #person )ang rentan%
petugas dg lesi kulit 'asah. Tidak perlu restriksi 'ila kolonisasi
Kulit" ,aring" rektu$" :agina
Orangorang lewat ,ekal oral" air /$akanan terkonta$inasi Kontak langsung dg lesi pri$er atau sekunder s)philis Inhal nhalas asii dro droplet plet nuk nukllei
Kontak ,eses
-tandar" 'erdasar trans$isi
Restriksi perawatan pasien @ pengolahan $akanan sp 3 ja$ stl $endpt terapi anti'iotik. Tidak perlu restriksi petugas dg kolonisasi
Kontak
Air'or r'orne ne"" Kontak #$engeluar kan + tu'uh in,eksius% Air'orne" kontak" -tandar
Sa"5ai ,erb!k,i n#n in*e+,i!s
? hr paska kontak sp 1 hr paska kontak"'eri I$unoglo'ulin I! paska kontak"i$unisasi petugas paskapajanan dala$ 3 hari.
-tandar
Tutupi lesi"jangan kontak dg pasien rawat angan kontak dg pasien
Restriksi sa$pai lesi $engering dan $engelupas
angan kontak dg pasien rawat
Dari hr ke 10 paska pajanan perta$a sp hr ke 1" atau hr ? 'ila di'eri Ig atau sa$pai lesi kering dan $engelupas
Restriksi sa$pai se$ua lesi kering dan $engelupas
&indakan pertama pada pajanan bahan kimia atau )airan tubuh !"0
•
(ada mata
7 5ilas dengan air mengalir "< menit
•
(ada kulit
7 5ilas dengan air mengalir " menit
•
(ada mulut 7 +egera kumur2kumur " menit
•
6apor ke $omite ((I, panitia $3-+ atau ke dokter karyaan
Pr%gra kese#atan (a$a (etugas kese#atan
*dalah program sebagai strategi pre'entif terhadap infeksi yang dapat ditransmisikan dalam kegiatan pelayanan kesehatan, antara lain7 •
Monitoring dan support kesehatan petugas
•
/aksinasi bila dibutuhkan
•
/aksinasi /aksinasi terhadap infeksi saluran napas nap as akut bila memungkinkan
•
Menyediakan anti'irus profilaksis
•
+ur'eilans I6I membantu mengenal tanda aal transmisi infeksi salaluran napas akut dari manusia2manusia
•
&erapi dan follo up epi8pandemi) infeksi saluran napas akut pada petugas
•
-en)anakan petugas diperbolehkan masuk sesuai pengukuran risiko bila terkena infeksi
•
payakan support psikososial.
Tujuann,a
•
Menjamin keselamatan petugas di lingkungan rumah sakit
•
Memelihara kesehatan petugas kesehatan
•
Men)eg Men)egah ah ketida ketidakhad khadira iran n petugas petugas,, ketida ketidakma kmampu mpuan an bekerja bekerja,, kemung kemungkin kinan an medikolegal dan $65.
Unsur ,ang $ibutu#kan
(etugas yang berdedikasi +O( yang jelas dan tersosialisasi *dministrasi yang menunjang
!""
$oordinasi yang baik antar instalasi8unit (enanganan paska pajanan infeksius (elayanan konseling (eraatan dan kerahasiaan medikal rekord
E2aluasi sebelu $an setela# (ene(atan
Meliputi 7 +tatus imunisasi -iayat kesehatan yang lalu &erapi saat ini (emeriksaan fisik (emeriksaan 6aboratorium dan -adiologi
E$ukasi
+osiali +osialisas sasii +O( pen)eg pen)egahan ahan dan pengend pengendali alian an infeks infeksii misal7 misal7 $easp $easpada adaan an Isolas Isolasi, i, $easpa $easpadaa daan n standa standarr dan $easp $easpada adaan an berbas berbasis is transm transmisi isi,, $ebijak $ebijakan an 9epart 9eparteme emen n $esehatan tentang (en)egahan dan (engendalian Infeksi ((I1 terkini.
Pr%gra iunisasi
$eputusan pelaksanaan imunisasi petugas tergantung pada7 •
-isiko ekspos petugas
•
$ontak petugas dengan pasien
•
$arakteristik pasien -umah +akit
•
9ana -umah +akit
-iayat imunisasi yang ter)atat baik se)ara periodik menyiapkan apakah seorang petugas memerlukan booster atau tidak. Imunisasi InfluenBa dianjurkan sesuai dengan strain yang ada.
Pen,akit akibat kerja $an (en,akit (aska (ajanan
!"!
+eyogyanya rumah sakit memiliki tata )ara pelaporan dan manajemen yang mudah serta difahami semua petugas. 9apat berupa pedoman, alur, yang diinformasikan kepada petugas se)ara detail hingga berapa lama meliburkan petugas paska pajanan serta membantu petugas dalam ke)emasan atau rasa takut. &ata )ara dapat meliputi7 ". Informasi risiko ekspos !. *lur manajemen dan tindak lanjut 3. (enyimpanan data
Pengetra(an (r%gra
(erlu (erlu suatu suatu pengukur pengukuran an sebelu sebelum m progra program m diimpl diimplemen ementas tasika ikan. n. (elaks (elaksanaa anaanny nnyaa harus harus merupak merupakan an )ara )ara yang yang paling paling efisie efisien n dan )ost2e )ost2efek fektif tif dimula dimulaii dengan dengan sur'ei sur'ei dengan dengan memakai kuesioner tingkat imunitas suatu penyakit yang akan di)egah. Hasil sur'ei dapat dipa dipakai kai untuk untuk peren peren)a )anaa naan n dana dana term termas asuk uk peme pemeri riks ksaa aan n sero serolo logi gi dan 'aks 'aksin in yang yang dibutuhkan.
Strategi (r%gra
6angkah demi langkah pengetrapan program harus dikalkulasi, sehingga budget dapat disiap disiapkan, kan, didisk didiskusi usikan. kan. (rosed (rosedur ur dijala dijalanka nkan n setela setelah h pemiki pemikiran ran,, identi identifik fikasi asi kasus, kasus, peraturan pelayanan, langkah pen)egahan, manajemen paska pajanan menjamin kesuksesan implementasi program. Hal ini juga men)egah terjadinya dana yang terbuang per)uma.
Jalinan kinerja
Calina Calinan n kinerj kinerjaa yang yang baik baik dianta diantara ra petuga petugass dan manajem manajemen en membant membantu u pelaks pelaksana anaan an program. $eper)ayaan pihak manajemen kepada &im ((I berupa dukungan moral dan finansial akan membantu program terlaksana efektif. $omunikasi dan kolaborasi yang
!"3
berkesinambungan dari &im ((I dan seluruh nit89epartemen akan penting bagi upaya deteksi dini masalah ((I serta ketidak patuhan sehingga kesalahan dapat segera diperbaiki dan men)egah kegagalan program ((I.
Pelaksanaan Pr%gra $engan $ana inial
(erlindungan yang minimal bagi petugas adalah imunisasi Hepatitis 5, imunisasi masal dan diulang tiap < tahun paska imunisasi, disertai dengan program manajemen paska pajanan tusukan tajam dan per)ikan bagi petugas, meliputi7
&es pada pasien sebagai sumber pajanan &es &es H5s*g dan *ntiH5s petugas &es &es serologi yang tepat (enanganan yang tepat paska pajanan, dalam > jam diberi imunoglobulin hepatitis 5 5ila perlu diberi booster (enelitian dan pen)egahan harus melingkupi seluruh petugas.
!"
BAB I /IKR&BI&L&4I /ikr%bi%l%gi eli(uti
2
5akteriologi
2
Imunologi
2
/irologi
2
Mikologi
2
(arasitologi
Klasi"ikasi $an Taks%n%i Kuan
5akteri disebut (rokariot dengan )iri2)iri7 Mempuny Mempunyai ai inti inti primit primitif, if, terdir terdirii dari dari 9N* yang terbuka terbuka dan tidak tidak terbun terbungkus gkus dalam dalam selaput atau membran dan berkembang biak se)ara amitosis menjadi ! bagian (rokariot bersel tunggal uniselular1, sedangkan eukariot mempunyai inti yang sebenarnya dan mengalami mitosis.
Struktur1 /%r"%l%gi $an Pe*arnaan Kuan. Struktur Inti+nukleus 7
(earnaan feulgen sebetulnya untuk mearnai molekul 9N*1. 9engan mikroskop elektron akan tampak badan inti yang tidak mempunyai dinding inti atau membran inti. Sit%(lasa) membran sitoplasma Fmembran sel1 terdiri dari fosfolipid dan protein yang
berfungsi sebagai tempat transport bahan makanan. Din$ing sel yang berfungsi menjaga tekanan osmotik terdiri dari lapisan peptidoglikan
Flapisan murein8mukopeptida1. Ka(sul tahan terhadap fagositosis !lagel adalah alat untuk bergerak. Pili "ibriae6 melekat pada epitel S(%ra yang tahan terhadap panas, kekeringan dan Bat kimia.
!"<
/%r"%l%gi Kuan
". $okus berbentuk bulat1 2 Mikrokokus sendiri1 2 9iplokokus berpasangan dua2dua1 2 (neumokokus diplokokus berbentuk lanset1 2 Aonokokus diplokokus berbentuk biji kopi1 2 &etrade &etrade tersusun dalam kelompok sel1 2 +arsina kelompok > sel berbentuk kubus1 k ubus1 2 +treptokokus tersusun seperti rantai1 2 +tafilokokus tersusun seperti buah anggur1 !. 5asilus 5erbentuk batang1 2 $okobasilus batang sangat pendek mirip kokus1 2 :usiformis kedua ujung batang merun)ing1 2 +treptobasilus sel2sel bergandengan membentuk filament1
3. +piral 2 /ibrio /ibrio batang bengkok1 2 +pirilium spiral kasar dan kaku, dapat bergerak dengan flagel1 2 +pirokhaeta spiral halus, fleksibel dan dapat bergerak denganflagel1 2 5orelia berbentuk gelombang1 2 &reponema spiral halus dan teratur1 2 6eptospiral spiral dengan kaitan pada ujungnya1
Pe*arnaan kuan
". (earnaan negatif $uman tidak diarnai dan tampak sebagai benda2benda terang dengan latar belakang hitam. +uspensi kuman dibuat dalam Bat arna tinta bak. (earnaan ini untuk kuman yang sulit diarnai, misalnya treponema, leptospira dan borrelia.
!"=
!. (earnaan sederhana Hanya menggunakan satu ma)am Bat arna, misalnya biru metilen, air fuksin atau kristal ungu.
3. (earnaan diferensial Menggunakan lebih dari satu ma)am Bat arna, misalnya pearnaan gram, pearnaan tahan asam Biehl Nielsen, $inyoun2Aabett atau &an &hiam Hok1
(4-549**N +I:*& $M*N A-*M2(O+I&I: G A-*M N4A*&I: 9inding +el7 2 6apisa 6apisan n peptidogl peptidoglika ikan n 2 $ada $adarr lipi lipid d -esistensi terhadap alkali $OH "%1 $epekaan terhadap yodium &oksin yang dibentuk -esistensi terhadap tellurit +ifat tahan asam
6ebih tebal "2%
6ebih tipis "" !!%
&idak larut
6arut
6abih peka 4ksotoksin 6ebih tahan *da yang tahan asam
$urang peka 4ndotoksin 6ebih peka &idak ada yang tahan asam
54-9*+*-$*N $4(4-6*N *$*N O$+IA4N, $M*N 9I5*AI 9*6*M ! 9* AO6ONA*N ". $uma $uman n ana anaer erob ob oblig obligat at
Hidup tanpa O!
O! toksik terhadap kuman golongan ini
!. $uma $uman n anaero anaerob b aero2 aero2to tole lera ran7 n7 &idak mati dengan adanya O! 3. $uma $uman n anaer anaerob ob fak fakul ulta tati tif7 f7 Mampu tumbuh, baik dalam suasana dengan atau tanpa O! . $uma $uman n aerob aerob obl oblig igat at77 &umbuh subur bila ada O! dalam jumlah besar <. $uman mikro2a mikro2aerofi erofilik7 lik7 Hanya Hanya tumbuh tumbuh dalam suasana suasana tekanan tekanan O! yang yang rendah
!"@
HABITAT ALA/ /IKR&&R4ANIS/ /IKR&&R 4ANIS/E E
". &anah7 2
mumny mumnyaa mikroor mikroorgan ganism ismee disini disini bersif bersifat at apato apatogen gen bagi bagi manus manusia ia
2
5akter 5akterii patogen patogen yang terdapa terdapatt di tahanh, tahanh, misalny misalnyaa )lostr )lostridi idium um tetani, tetani, )lostr )lostridi idium um perfringens, )lostridium botulinum, ba)illus anthra)is anthra)is
!. *ir 2
mumny mumnyaa bakteri bakteri patogen patogen tida tidak k ada, ke)ual ke)ualii air yang yang ter)em ter)emar ar oleh oleh urin dan dan feses feses manusia dan binatang
2
5akteri 5akteri patogen patogen di air, air, misalny misalnyaa +almonella +almonella dan +higella +higella spe)iaes, spe)iaes, /ibrio /ibrio )holerae, )holerae, 6egionella, 'irus hepatitis, 'irus polio
2
Indek Indekss pen)em pen)emar aran an air ole oleh h feses feses77 4s)he 4s)here re)h )hia ia )oli )oli karena ia bertahan hidup di air relatif lebih lama
3. dara Mikroorganisme ditemukan di udara, tetapi tidak berkembang biak. dara dalam ruangan mengandung bakteri dan 'irus patogen yang berasal dari kulit, tangan, pakaian dan terutama saluran pernapasan atas manusia. . Makanan +usu1 +usu dari sapi normal yang diperah se)ara asepsis masih mengandung "00 "000 mikroorganisme non2patogen per ml. Mikroorga Mikroorganism nismee patogen patogen misalnya misalnya My)oba)teri My)oba)terium um tuber)ulos tuber)ulosis, is, +almonella, +almonella, +tre +trept pto) o)o) o))u )us, s,
;ory ;oryne neba ba)t )ter eriium
dyph dyphtteri eriae, ae,
+hi +higel gella,
5ru) 5ru)el ella la
G
+taphylo)o))us1 mungk ungkin in bera berasa sall dari dari sapi sapi yang ang saki sakitt atau atau dari dari pros proses es pemerahan. (en)egahannya adalah dengan deng an pasteurisasi susu.
Hubungan H%s(es $an Kuan
*danya kuman dalam tubuh manusia tidak selalu diikuti dengan keadaan sakit, hal ini ditentukan oleh keseimbangan antara 'irulensi kuman dan daya tahan hospes. :irule :irulensi nsi
kuan kuan
adal adalah ah dera deraja jatt pato patoge geni nita tass
yang ang
diny dinyat atak akan an deng dengan an juml jumlah ah
mikroorgan mikroorganisme isme atau mikroorgr mikroorgram am toksin toksin yang dibutuhkan dibutuhkan untuk membunuh binatang binatang per)obaan dengan syarat2syarat tertentu. Pat%genitas adalah kemampuan suatu mikroorganisme untuk menyebabkan penyakit.
!">
Da,a ta#an tubu# dapat berupa kekebalan spesifik dan non2spesifik. 5ila daya tahan
tubuh menurun , organisme yang tidak patogen dapat menimbulkan penyakit, hal ini disebut oportunisme dan organismenya disebut oportunis.
/ikr%%rganise (a$a tubu# anusia 4lora pada manusia dapat menetap atau transient
$uman normal yang menetap7 2
&idak &idak menyeb menyebabka abkan n penyakit penyakit dan dan mungkin mungkin mengun menguntun tungka gkan n bila ia berad beradaa dilokas dilokasii yang sebenarnya dan tidak adanya keadaan abnormal
2
Misalny Misalnyaa flora flora normal normal dalam dalam salura saluran n )erna )erna berpera berperan n dalam dalam sintes sintesaa 'itami 'itamin n$G membantu absorbsi Bat makanan tertentu
2
Misalny Misalnyaa flora flora normal normal pada mu)os mu)osaa dan kulit kulit dapat dapat men)ega men)egah h kolonisa kolonisasi si bakte bakteri ri patogen melalui ba)terial interferente
!l%ra n%ral ulut $an traktus res(irat%rius)
2 5agian yang mengandung mikroorganisme dalah7 [ Mulut [ Nsofaring [ Orofaring [ &onsil 2 6aring, trakhea, bronkhus, bronkhiolus, al'eolus dan sinus hidung biasanya steril. 2 :lora normal mulut dan farings hdala bakteri gram2positif maupun negatif
!l%ra n%ral traktus $igesti2us)
9aerah saluran pen)ernaan yang mengandung mikroorganisme adalah7 2
4sofagus da dan la lambung
ke)uali
saat penelanan makanan, umunya steril atau
mengandung "03 kuman8ml, karena gerakan makanan yang )epat ke usus ke)il serta adanya asam lambung. 2
9uodenu 9uodenum m dan jejenum jejenumka kadan dang2ka g2kadang dang11 ditemu ditemukan kan +trepto) +trepto)o)) o))us, us, 6a)toba 6a)toba)il )illus lus,, ;andida albi)ans dalam jumlah ke)il.
2
R !0 !0 % masa masa fese fesess ber beris isii bak bakte teri ri "0 "0 kuman8gr berat basah1
2
Q #0% #0% flora flora feses adalah bakteri bakteri anaerob anaerob obligat7 obligat7 5ifidoba)te 5ifidoba)teria ria dan 5a)ter 5a)teroides oides
!"#
2
$uman yang ada di kolon8usus besar
5ifidoba)t 5ifidoba)teria, eria, 6a)toba)ill 6a)toba)illus, us,
+trepto)o))us, bakteri )oliform, yeast, ;lostridium. 2
4radikasi flora normal dengan *5 o'er o'ergr gro oth th ;los ;lostr trid idiu ium m diff diffi) i)il ilee
menghasilkan enterotoksin kolitis 2
(ada (ada neonatu neonatus, s, flora flora usus usus terb terbent entuk uk dalam dalam ! jam jam sete setelah lah lahi lahir r
2
:lora usus bayi yang mendapat *+I
6a)toba)ill 6a)toba)illus us bifidus bifidus dominan1, dominan1,
4ntero)o))us, +tapdylo)o))us dan bakteri )oliform 2
:eses bayi yang minum susu buatan
6a)toba)ill 6a)toba)illus us a)idophilus a)idophilus,, bakteri bakteri
)oliform, 4ntero)o))us, ;lostridium spp.
:lora saluran )erna berperan dalam7 2
+intesa 'i 'itamin $
2
$on' $on'er ersi si pigm pigmen en emped empedu u dan dan asa asam m emp empedu edu
2
*bsorbsi Bat Bat makanan
2
*nta *ntago goni niss mikr mikrob obaa path pathog ogen en
!l%ra n%ral traktus genit%9urinaria)
2
Organism Organismee dapat dapat ditemuk ditemukan an di genitalia genitalia eksterna, eksterna, uretra uretra anterior anterior dan 'agina 'agina
2
Orifi Orifisiu sium m uretra uretra pria dan anit anitaa terdapat terdapat77 My)oba)t My)oba)teri erium um smegma smegmatis tis pria pria yang yang tidak tidak di sirkum sirkumsis sisi1 i1,, difter difteroid oid,, +trept +trepto)o o)o))us ))us non hemoli hemolitik tik,, +taphy +taphylo) lo)o))u o))uss epidermidis dan 5a)illus 9oderlein.
2
/ul'a l'a 'agin 'aginaa neon neonat atus us steril steril sampa sampaii ! jam kehi kehidu dupan pan,, kemudi kemudian an berkem berkemba bang ng kuma kuman n non2 non2pa pato toge gen n sepe sepert rtii dift difter eroi oid, d, mikr mikroko okoku kuss dan dan stre strept pto) o)o)) o))us us non non22 hemolitik. 3 Hari kemudian estrogen ibu menginduksi deposit glikogen di epitel 'agina, meningkat pertumbuhan 6a)toba)illus, estrogen menurun, 6a)toba)illus menghilang dan pH menjadi basa.
2
+aat +aat (ube (ubert rtas as 6a) 6a)to toba ba)i )ill llus us mun) mun)ul ul kemb kembal alii
2
:lor :loraa norm normal al yang ang mene meneta tap p sete setela lah h dea deasa sa adal adalah ah dift difter eroi oid, d, 6a)t 6a)tob oba) a)il illu lus, s, Mi)ro)o))us Mi)ro)o))us,, +taphylo)o))u +taphylo)o))us, s, epidermidi epidermidis, s, +trepto)o)) +trepto)o))us us fae)alis, fae)alis, reoplasma reoplasma dan yeast.
!!0
2
(ada (ada anita anita hamil7 hamil7 "< !0% dijum dijumpai pai +trept +trepto)o o)o))us ))us agala agala)ti )tiae ae +trep +trepto) to)o))u o))uss grup 51
2
:lora :lora pos post2m t2menop enopaus ausee meny menyerup erupai ai masa masa pra2pu pra2puber bertas tas
!l%ra n%ral kulit1 #i$ung $an telinga
2
5akt 5akter erii yang yang seri sering ng dite ditemu muka kan n di kuli kulitt adal adalah ah +tap +taphy hylo lo)o )o)) ))us us epid epider ermi midi dis, s, Mi)ro)o))us, +trepto)o))us 'iridans, diteroid G +ar)inae
2
+taphy +taphylo)o lo)o))u ))uss aureus aureus hanya hanya menetap menetap di hidung, hidung, perine perineum um dan trans transien ientt di kulit kulit
2
;u)i ;u)i tanga tangan n akan meng mengur uran angi gi jumla jumlah h kuma kuman n di kulit kulit sampai sampai #0 % dan jumla jumlah h semula akan kembali dalam > jam
2
:lora :lora liang liang teling telingaa luar F kulit kulit G dapat dapat pula dijum dijumpai pai +trept +trepto)o) o)o))us )us pneumo pneumonia niae, e, +trepto)o))us aureus, batang Aram2negatif.
2
&eli &elinga nga bagian bagian tengah tengah dan dalam dalam biasan biasanya ya steril steril..
Bakteri $i $ara# $an jaringan
Normal darah dan jaringan adalah steril. Mengunyah, sikat gigi, ekstraksi gigi dapat menyebabkan flora komensal mulutmasuk kedalam darah atau jaringan. 9alam keadaan abnormal seperti adanya katup jantung buatan, katup jantung abnormal, protesa bakteremia di atas dapat mengalami kolonisasi dan infeksi.
$6*+I:I$*+I 5*$&4-I A-(
+(4+I4+ &4-(4N&INA $okus
5atang (ositif2gram ;oliform 4nteroba)teria)ae1
5atang aerob negatif2gram
/ibrio ;ampyloba)ter
+taphylo)o))us spp +trepto)o))us spp *ntero)o))us spp 5a)illus spp 6isteria spp ;oryneba)terium spp 4s)heri)ia spp $lebsiella spp (roteus spp +almonella spp +higella spp /ibrio spp ;ampyloba)ter sp spp !!"
(seudomonas Negatif2gram fastidious1
5entuk spora 5entuk non2spora +piro)haetes *naerob
Mikobakteri Mikoplasma $hlamidia -iketsia
Heli)oba)ter spp (seudomonas spp Haemophilus spp Neisseria spp 6egionella spp 5ordetella spp ;lostridium spp 5a)teriodes spp :usoba)terium spp &reponema spp 5orrelia spp 6eptospira spp Mikobakteri spp Mikoplasma spp reaplasma spp ;hlamydia spp -ikettsia spp ;oiela spp
Sta(#,l%'%''us aureus
2
Menim Menimbul bulkan kan penyakit penyakit denga dengan n tanda2t tanda2tand andaa yang khas yait yaitu u peradang peradangan, an, nekros nekrosis is dan pembentukan abses.
2
Mengha Menghasil silkan kan metab metaboli olitt yang non2t non2toksi oksin, n, eksotok eksotoksin sin dan dan enterot enterotoks oksin. in.
2
4ntero 4nterotok toksi sinny nnyaa merupakan merupakan penyeb penyebab ab kera)una kera)unan n makan makan mual, mual, muntah muntah dan diare diare11
2
$oloni $olonisas sasii di nares nares ante anterio rior, r, aksil aksilaa dan perine perineal al
2
(enyakit (enyakit yang ditimbu ditimbulka lkan7 n7 impet impetigo igo,, seluli selulitis tis,, baktere bakteremia mia sepsis sepsis,, endokar endokardit ditis, is, meningitis, pneumonia, dll1, furunkulosis, osteomielitis
2
(engoba (engobatan tannya nya adalah adalah penisili penisilin, n, sefalosp sefalospori orin, n, eritrom eritromis isin, in, klindam klindamisi isin n dll P drein abses.
Sta(#,l%'%''us e(i$eri$is+albus
2
(enyebab (enyebab infe infeksi ksi kulit kulit ring ringan an yang yang diser disertai tai pembent pembentuka ukan n abses abses
2
:lora :lora norma normall pada kuli kulit, t, nasofa nasofarin rings gs dan dan salura saluran n urogeni urogenital tal baa baah. h.
2
(eny (enyaki akitt 7 infe infeks ksii bend bendaa asin asing g sepe sepert rtii katet kateter er i', pa)u pa)u jant jantun ung, g, katup katup jant jantun ung g buatan, hemodialisa shunt, ;+: shunt, ;*(9 kateter dan joint %rotheses %rotheses1
!!!
2 2 2
Isol Isolas asii dari dari temp tempat at mana mana saja saja tanpa tanpa adanya adanya impla implatt kemu kemungk ngkin inan an karena karena suatu suatu kontaminasi. 9isebu 9isebutt juga juga )oagu )oagulas lasee negat negati'e i'e staphy staphylo) lo)o))u o))uss ;N+1 ;N+1 (engoba (engobatan tannya nya77 penisil penisilin, in, amok amoksil silin in dll dll P angkat angkat bend bendaa asing asing
Ber$asarkan Ber$asar kan si"at si"at #e%li #e%litikn tikn,a ,a (a$a (a$a le(eng le(eng agar $ara#1 $ara#1 stre(t stre(t%'% %'%''us ''us $ibagi $ibagi $ala)
Hemolisis tipe alfa 2
Hemoli Hemolisis sis arna2 arna2ar arna na kehi kehijau jauan an dise disekel kelil iling ing kolo koloni ni
2
9ise 9isebu butt jug jugaa str stret eto) o)o)) o))us us 'iri 'irida dans ns
Hemolisis tipe beta 2
`ona `o na hem hemol olis isis is ber bera arn rnaa beni bening ng
2
9ise 9isebu butt juga juga str strep epto to)o) )o))u )uss hemo hemoly lyti ti)us )us
Hemolisis tipe gamma 2
&idak dak men menye yeba babk bkan an hemo hemoli lisi siss
2
9ise 9isebu butt juga juga stre strept pto) o)o)) o))us us anhem anhemol olyt yti) i)us us
Streptokokus Streptokokus 2 *dany *danyaa $rbohi $rbohidra dratt ; dalam dalam dinding dinding sel, sel, oleh oleh 6an)ef 6an)efiel ield d dipakai dipakai sebagai sebagai dasar
untuk membagi streptokokus dalam grup2grup * &. &. 2 ntuk membedakan membedakan dengan staphylo)o) staphylo)o))us )us katalase pada streptokokus 21 2 Lang ang menjadi menjadi penyebab penyebab penyaki penyakitt pada manusia manusia terutama terutama berasal berasal dari grup grup dan 9 2
Arup Arup 5 meny menyeb ebab abka kan n seps sepsis is puer puerpe pera rali liss dan dan pada pada anak anak2a 2ana nak k meny menyeb ebab abka kan n meningitis, bakteremia, osteomielitis dll.
2
+trept +trepto)o) o)o))us )us 'irida 'iridans ns da strepto strepto)o)) )o))us us anaerob anaerob tidak tidak mempuny mempunyai ai karbohid karbohidrat rat ;, sehingga tidak dapat dimasukkan ke dalam grup 6an)efield
Streptococcus Streptococcus pyogenes pyogenes (Streptococc (Streptococcus us 3eta "emolitikus "emolitikus grup grup +)
(enyakit yang ditimbulkan adalah7 2
4risipelas
!!3
2
-adang tenggorokan
2
Impetigo
2
4ndo 4n doka kard rdit itis is bak bakte teri rial alis is aku akutt
2
(aska infeksi infeksi strepto streptokokus kokus beta beta hemoli hemolitikus tikus grup * AN*, demam rheuma8jant rheuma8jantung ung rheuma1, bukan merupakan akibat langsung dari penyebaran bakteri, melainkan merupakan reaksi hipersensitif daripada organ terhadap Bat anti strepkokus.
2
4ndo 4n doka kard rdit itis is bakt bakter eria iali lis7 s7 *kut7 •
*kibat bakteremia bakteremia oleh +trepto)o)) +trepto)o))us us beta hemolyti)us hemolyti)us,, pneumo)o))us pneumo)o))us,, staphylo)o))us dan 5atang Aram2negatif
2
•
(ada pe)andu narkotik penyebabnya adalah kandida dan staphylo)o))us
•
9apat mengenai katup jantung yang normal maupun abnormal.
+ubakut7 •
&erut &erutama ama mengena mengenaii katup katup jantun jantung g abnorm abnormal, al, lesi lesi remati rematik, k, klasif klasifika ikasi si ataupun penyakit jantung kongenital
•
(enyebab utama adalah +trepto)o))us 'iridans +etelah ekstraksi gigi1 dan +taphylo)o))us fae)alis, fae)alis, +taphylo)o))us dan jamur.
•
(engobatan7 dengan penisilin A.
Streptococcus Streptococcus Pneuoniae Pneuoniae (Pneumokokus) (Pneumokokus)
2
Merupak Merupakan an flor floraa normal normal di salu saluran ran pernaf pernafasa asan n bagian bagian atas atas
2
$olo $oloni niny nyaa dikel dikelil ilin ingi gi Bona Bona hijau hijau +tre +trept pto)o o)o)) ))us us 'irid 'iridans ans beda7 optokhin tes P1 untuk +trepto)o))us pneumoniae.
2
9apat 9apat hidup hidup bebe beberap rapaa bulan bulan pada spu sputum tum yang yang kerin kering g
2
(enyakit7 (enyakit7 pneumonia pneumonia lobaris, lobaris, sinusitis sinusitis,, otitis otitis media, media, meningi meningitis, tis, dll.
2
(engo (engoba bata tan7 n7 (en (enis isil ilin in dru drug g of )hoi) )hoi)e1 e1
=acillus +nt"racis +nt"racis
!!
(ada manusia kuman anthra dapat menyebabkan7 ". Infeksi kulit [ Malignant Malignant pustule yang dapat berkembang menjadi toksemia [ 5iasanya terjadi pada peternak atau pekerja rumah rumah pemotongan hean.
!. Infeksi paru2paru [ool sorters disease karena inhalasi spora dari bulu domba [ 5iasanya fatal
3. Infeksi pada usus [ Infeksi usus halus ditambah dengan gangren, akbat makan daging yang terinfeksi anthra
. Infeksi selaput otak setelah bakteremia (engobatanNya7 penisilin, tetrasiklin8doksisiklin, tetrasiklin8doksisiklin, siprofloksasin.
Clostridium
2
:lagel7 pe peritrikh, sp sporaP1 dan an anaerob
2
+pesies penting7 ;lostridium tetani, ;lostridium perfringens, ;lostridium botulinum dan ;lostridium diffi)ile diffi)ile
2
3l%stri$iu tetani)
•
(enyebab tetanus
•
5anyak terdapat di alam, tanah, feses kuda8binatang lain
•
;lostridium tetani bersifat in'asi'e, kumannya tetap ada di luka.
•
+uasana anaerob terjadi karena adanya7 F Caringan nekrotik F *danya garam kalsium F *danya kuman piogenik lain
!!<
(ada ++( toksin mengikat diri pada ganglion di batang otak dan sumsum tulang belakang Masa inkubasi < hari sampai berminggu2minggu Aejala7 $ejang otot mulai dari tempat infeksi, kemudian ke otot mulut risus sardoni sardoni)us )us1, 1, hingga hingga seluru seluruh h tubuh tubuh Opist Opistoto otonus nus1, 1, kesadar kesadaran an tetap tetap ada dan kematian dapat terjadi akibat gangguan pernapasan. (en)egahan7 pembersihan luka, imunisasi aktif dengan toksoid, imunisasi pasif dengan *&+ *&+ dan pemberian antibiotika.
3l%stri$iu (er"ringens
2
Menyebab Menyebabkan kan kera) kera)unan unan maka makanan nan ent entero erotok toksin sin1, 1, gangr gangrene ene gas. gas.
2
9ulu 9ulu dike dikena nall deng dengan an ;lo ;lost stri ridi dium um el el)h )hii ii..
2
(engobat (engobatanny annya7 a7 pember pembersih sihan an luka luka dan penisi penisilin lin
3l%stri$iu b%tulinu
Meny Menyeba ebabka bkan n kera) kera)una unan n maka makanan nan m mak akan anan an kalen kaleng, g, maka makana nan n di asap asap dan dan makanan berbumbu1. Aejalanya7 Aejalanya7 sulit menelan dan sulit berbi)ara berbi)ara akibat dari kelumpuhan kelumpuhan otot oleh toksin yang dikeluarkan memblok pelepasan8pembentukan a)etyl)holin1. (engobatannya adalah antitoksin poli'alen tipe *, 5, ;1 (en)egahannya adalah makanan harus dimasak sebelum dimakan.
Coryne3acterium dip"teriae
2
(enyak nyakiit difteri terutama ama menyerang anak umur " # tahun yang ang tidak di'aksinasi8 neonatus.
2
6esi 6esi primer primer pseu pseudom domemb embran ran pada pada nasof nasofari aring ng ber berarn arnaa keabuan keabuan11
2
(earnaan7 Neisser spesifik
2
5iak 5iakan7 an7 agar agar darah darah telu teluri rit8 t8M) M) 6eod 6eod koloni kuman berarna hitam
2
4ksoto 4ks otoksi ksin n efekny efeknyaa terutam terutamaa ke jantu jantung ng dan dan saraf saraf perif perifer er..
!!=
2
(seudomembr (seudomembran an terdiri terdiri dari bakteri, bakteri, sel2sel sel2sel epitel epitel yang yang mengalami mengalami nekrotik, nekrotik, sel2se sel2sell fagosit dan fibrin.
2
(eng (engob obat atan an77 *9+p 9+pen enti ting ng untu untuk k men)e en)ega gah h ikat ikatan an anta antara ra toks toksin in deng dengan an sel sel jaringan yang masih utuh1, penisilin8tetrasiklin8eritromisin penisilin8tetrasiklin8eritromisin untuk men)egah infeksi sekuner1
Neisseriaceae c Neisseriaceae Neisseriaceae meningitis meningitis > meningokokus2 meningokokus2 2 $okus gram2negatif 2 (enyebab meningitis epidemik 2 (engobatan7 penisilin
c Neisseriaceae Neisseriaceae gonorr"aeae gonorr"aeae 2 9iplokokus bentuk ginjal 2 (enyakit7 gonore 2 (enularan7 melalui kontak seksual 2 Aejala7 disuria, pus8getah 2 $omplikasi7 [ (ada pria7 striktur uretra, epididimitis, protatitis [ (ada anita7 radang pel'is, kemandulan [ (ada neonatus7 blenorrhoeae opthalmia neonatorum1
ntero3acteriaceae c 5atang Aram2negatif c 9isebut juga kuman enterik c (emberian Bat khlor pada air dapat mebn)egah penyebaran kuman enterik, terutama +.typhi, dll c(enyakit7 2 Infeksi pada usus7 A4, kolitis kolitis hemoragik, disentri disentri basiler, basiler, dst 2 Infeksi diluar diluar usus7 usus7 sistitis, sistitis, infeksi saluran kemih kemih I+$1, infeksi saluran napas bagian atas8baah I+(*185, I+(*185, bakteremia, sepsis, meningitis, dll.
!!@
2 Aenus Aenus yang yang pentin penting7 g7 4s)h 4s)heri eri)hi )hia, a, +hig +higell ella, a, +alm +almonel onela, a, /ib /ibrio rio,, (seud (seudomo omonas nas,, Haemophilus, 5ordetella, 5ru)ella, dll.
sc"erec"ia sc"erec"ia coli
c Merupakan flora normal usus. c &ipe 4s)here)hia )oli dihubungkan dengan diare pada manusia 2 4(4; enteropathogeni) 4. ;oli1 diare pada bayi dan anak2anak 2 4&4; enterotoigeni) 4.)oli1 se)retory diarrhea seperti kolera 2 4I4; enteroin'asi'e 4.)oli1 diare dengan tinja mengandung darah, mukus dan pus seperti disentri oleh +higella1 2 4H4; enterohemorrhagi) 4.)oli1 penyebab kolitis hemoragik tipe 0"<@ 7 H@1 tinja ber)apur darah lebih banyak c (enyakit lain 7 I+$, Hospital *)Duired (neumoniae, neonatal meningitis c (engobatan7 mudah diatasi dengan berbagai antibiotik
S"igella c *da spesies7 +higella +higella dysentriae, dysentriae, +higella +higella fleneri, fleneri, +higella boydii dan +higella +higella sonnei. c (enyebab disentri basiler F +gigellosis ada 3 bentuk diare7 ". 9isentri klasik7 tinja lembek berdarah, mu)us dan pus !. Watery Watery diarrhea diarrhe a 3. $ombinasi keduanya c 4nterotoksin 6& 6&7 pengumpulan )airan di ileum atery diarrhea c Orang sehat diperlukan !00 kuman kuman untuk menyebabkan sakit sakit c Aejala7 demam, nyeri perut, tenesmus ani.
Salmonella c *da 3 spesies7 spesies7 +almonella +almonella )holeraesuis )holeraesuis,, +almonella +almonella typhi dan +almonella +almonella enteritis enteritis paratyphi *, paratyphi 5 dan paratyphi ;1 c *ntigen7 O somati)11 somati)11 antibody yang dibentuk IgM, H dan /i flagel1 flagel1 IgA
!!>
c
$uman $uman yang yang mempuny mempunyai ai antige antigen n /i lebih lebih 'irule 'irulen n dan antigen antigen /i dipaka dipakaii untuk untuk diagnosis )epat kuman +.typhi agglutination slide tes1
c $emampuan kuman salmonella untuk hidup intraseluler disebabkan adanya antigen permukaan /i c 4ndotoksin merangsang pelepasan Bat pirogen dari makrofag dan (MN demam dan syok c +almonellosis 1infeksi oleh salmonella1 pada manusia dapat dibagi sindrom7 ". Aastroenteritis8kera)unan makanan !. 9emam tifoid 3. 5akteremia2septikemia . ;arrier yang asimtomatik asimtomatik bisa ditemukan dalam tinja selama selama lebih dari " tahun1
*emam tifoid
c 4tiologi 7 +almonella typhi. c (ort dentre7 usus orang sehat menjadi sakit bila menelan kuman ini sebanyak "0<. cIn'asi kuman ke dalam kantong empedu dapat menyebabkan terjadinya )arrier kronik c Aejala Aejala klinik7 klinik7 demam, bradikardia bradikardia relatif, relatif, hepato2splen hepato2splenomegal omegali, i, rose spot disekitar disekitar umbilikus c 9iagnosa7 2 Mikrobiologipembiakan Mikrobiologipembiakan kuman darah minggu I, I, urin minggu II, feses minggu minggu III1 2 +erologi idal 2 $linik c Widal7 2 &ite &iterr O men)apai men)apai pun)akny pun)aknyaa pada minggu minggu III III G I/ sakit menurun setelah setelah # "! bulan. 2 &iter &iter O "8!00 atau kenaikan titer positif infeksi akut 2 Hasil dipengaruhi oleh7 stadium penyakit, 'aksinasi, daerah endemik endemik dan pengobatan c(engobatan7 2 $loramfenikol standar1, ampisilin8amoksilin, trimetoprin2sulfametoksasol trimetoprin2sulfametoksasolee 2 ;arrier P tanpa batu empedu ampisilin8amoksilin P probenesid 2 ;arrier P batu empedu kolesistektomi !!#
?i3rio c"olerae c Normal hanya patogen untuk manusia c &idak in'asif tidak pernah masuk dalam sirkulasi darah1 terlokalisasi dalam usus c Menyebabkan diare ri)e ater stool1 c 9iagnosis7 pemeriksaan tinja dan muntahan c &erapi7 &erapi7 rehidrasi P tetrasiklin untuk mempersiapkan masa pemberian )airan8rehidrasi1 c (enyebaran7 kapal laut, pengungsi c (enularan7 melalui air, makanan, lalat c 9alam air kuman dapat bertahan selama 3 minggu
Pseudomonas aeruginosa aeruginosa c (enyebab "0 !0 % infeksi nosokomial, terutama dengan pertahanan tubuh yang menurun, menggunakan alat a lat bantu kedokteran kateter, i' line, sabun dll1 c +ering diisolasi pada penderita keganasan, luka bakar, I+$, I+N5, mata dll. c (. *eruginosa lebih resisten terhadap disinfektan daripada kuman lain. c +enang dalam suasana lembab seperti pada peralatan pernapasan, air dingin, lantai, kamar mandi dan temap air. c 9apat dibunuh oleh air mendidih, disinfektan seperti fenol dan beta glutaraldehid. c (emindahan dari penderita ke penderita melalui pegaai rumah sakit.
Pseudomonas lain c (. Mallei patogen bagi binatang c (. ;epa)ia 2 +ering +ering diisolasi dari lingkungan lingkungan rumah sakit sakit dan bahan klinik 2 9ihubungkan dengan penyakit endokarditis, septikemia, septikemia, I+$, infeksi luka 2 +ering resisten dengan antibiotik c (. Maltophilia 2 +ering diisolasi diisolasi dari orofarings dan sputum 2 Menyebabkan infeksi infeksi luka, septikemia, I+$ infeksi nosokomial c (. (seudomallei 2 Menyebabkan mmeliodosis mmeliodosis penyakit kelejar pada manusia1 manusia1 2 Masuk ke tubuh melalui inhalasi inhalasi , kulit le)et
!30
c +pesies lain7 (. (utida, (. *lkaligenes, dll
7uman ta"an asam asam (0yco3acterium) (0yco3acterium) c +ebagian ke)il patogen bagi manusia7 M. &uber)ulosis, M. lepare menyebabkan infeksi kronis. c +ebagian besar saprofit saprofit F atipik c +ifat tahan asam karena dinding sel yang tebal, terdiri dari lapisan lapisan lilin dan asam lemak lemak mikolat c M. &uber)ulosis basil $o)h1 2 (ada sputum kering kering yang melekat pada debu dapat bertahan hidup > "0 hari 2 &umbuh intra sel pada monosit, sel -4+ menyulitkan pengobatan 2 &es &es tuberkulosis ((9<&1 negatif pada orang sehat, sehat, anergi anergi kelompok yang beresiko beresiko mendapat &5; dikemudian hari1 2 9iagnosa pasti7 isolasi kuman dari sputum, urin, )airan lambung, )airan pleura, )airan )airan otak, dll. 2 Hasil pemeriksaan pemeriksaan mikroskopik mikroskopik yang yang negatif belum tentu tentu tidak tidak ada kuman c M. leprae merupakan penyebab penyakit kusta c (enyakit kusta dianggap istimea karena 2 $umannya $umannya tumbuh lambat, masa inkubasi lama dan perkembangan penyakit penyakit lama 2 $umannya 5elum dapat ditumbuhkan ditumbuhkan pada pre'enan artifi)ial artifi)ial 2 $umannya berpredileksi berpredileksi pada jeringan saraf 2 Infeksi baru dan lama lama tidak dapat dibedakan, klinis tidak tidak jelas 2 (enyakit kusta hanya terdapat terdapat pada manusia c 5entuk klinis7 tipe 66 6eprom1, tipe && tuberkuloid1, tipe 55 borderline1 dan tipe 5&856 c (ada bentuk 66 ditemukan7 kuman QQ, antibodi QQ dan tes lepromin 21 c (ada bentuk && ditemukan7 kuman , antibodi dan tes 6epromin P1 (erbedaan diantara mikroorganisme Mikro organisme
(embiakan (embiakan *sam (ada media dengan Nukleat mati pembelahan
5akteri Miko
P P
P P
9N*G-N* 9N*G-N*
-ibosom
$epekaan &erhadap interferon
$epekaan &erhadap antibiotik
P P
2 2
P P
!3"
plasma -iketsia $lamidia /irus
2
P
9N*G-N*
P
2
P
2
P
P
2
P
2
2
9N*G-N* 9N* atau -N*
2
P
2
Penggolongan Penggolongan virus cNama famili 'irus ditandai dengan akhiran 2iri$ae , misalnya Herpes'iridae, poriridae,
dll c Nama genus 'irus ditandai dengan akhiran 'irus c (enamaan 'irus tidak mengikuti penamaan binomial seperti pada penamaan bakteri c $riteria dasar penggolongan 'irus7 ". Cenis asam nukleat -N* atau 9N* !. +imetri kapsid 3. *da tidaknya selubung . ntuk 'irus ikosahedral banyaknya kapsomer <. ntuk 'irus helikoidal diameter nukleokapsid
/irus -N* (i)orna'iridae ;ali)i'iridae &oga'iridae :la'i'iridae 5unya'iridae *rena'iridae ;orona'iridae -habdo'iridae :ilo'iridae (aramyo'iridae Orthomyo'iridae -eo'iridae -etro'iridae
/irus 9N* *deno'iridae Hepadna'iridae (o'iridae Herpes'iridae (apo'a'iridae (ar'o'iridae
?irus patogen 3agi manusia
c *deno'iridae7 adeno'irus " #. c Herp Herpes es'i 'iri rida dae7 e7'i 'iru russ herpe herpe simp simple lek k 'iru 'iruss 4p 4pst stei ein25 n25ar arrr, )ytom )ytomega egalo lo'i 'iru rus, s, 'iru 'iruss 'ari)ella2Boster c Hepadna'iridae7 'irus hepatitis 5
!3!
c (apo'a'iridae7 papiloma'irus c (o'iridae7 'irus 'ariola, 'irus 'a))inia, 'irus )a)ar monyet, 'irus )a)ar sapi c &oga'iridae7 &oga'iridae7 'irus )hikungunya, 'irus -ubella c :la'i'iridae7 'irus dengue " , 'irus demam kuning c -habdo'iridae7 'irus rabies c Orthomyo'irus7 'irus influenBa * G 5 c (aramyo'iridae7 'irus morbili, 'irus parotitis, 'irus parainfluenBa j c *tro'irus c(enyebab ensefalopati spongiformis.
!33
BAB II PEN4ENDALIAN IN!EKSI IN!EKSI DI RUAN4 I3U Pen$a#uluan
$ondisi ruang I; (asien dalam keadaan kritis dengan daya tahan tubuh yang menurun terpasang alat2alat baik in'asif maupun nonin'asif mempunyai resiko yang tinggi untuk terjadi infeksi
strategi meminimalkan terjadinya infeksi nosokomial.
Pre2alensi
2
(re'al (re'alens ensii infe infeksi ksi nos nosokom okomial ial di -umah -umah +aki +akitt = %
2
!0 % terja terjadi di di ruan ruang g I;, I;, alaup alaupun un ruang ruang I; I; hanya hanya memili memiliki ki < % dari dari seluru seluruh h tempat tidur di -umah -umah +akit, angka kejadian infeksi nosokomial < sampai "0 kali lebih besar terjadi di ruang I; dibandingkan dengan ruangan umum general ard1.
Bia,a
(erkiraan biaya antara < billion sampai "0 billion. 6ebih dari >0.000,0 kematian setiap tahun terjadi akibat infeksi nosokomial. Walaupun sudah ada upaya2upaya pen)egahan infeksi nosokomial tetapi infeksi nosokomial masih saja dapat terjadi. +epertiga infeksi nosokomial dapat di)egah. :aktor2 :aktor2fak faktor tor yang yang mempeng mempengaru aruhi hi keberh keberhasi asilan lan (enaggu (enaggulan langan gan Infeks Infeksii Nosokom Nosokomial ial adalah7 2
+truktur org organi anisasi
2
(eran da dan fungsi (IN
2
9uku 9ukung ngan an dar dari man manaj ajem emen en
2
Otoritas &i &im (IN
2
&ersedi sedian any ya fasi fasillitas itas
2
(rog (rogrram masuk asuk dal dalam -$*( -$*(
2
$omitmen indi'id 'idu
!3
Te(at Te (at In"eksi
2
+ist +istem em resp respir iras asii (neu (neumo moni nia1 a1 3" %
2
&raktu aktuss uri urina nari riaa & &I1 I1 ! %
2
9ara 9arah2 h25l 5lood ood stre stream am +ept +eptik ikem emia ia11 "= "= %
E(i$ei%l%gi
$ennedy menggambarkan baha I; epidemiologi)al jungle 2
(seu (seudo domo mona nass aeru aerugi gino nosa sa "3 %
2
+tap +taphy hylo lo)o )o)) ))us us aur aureus eus "! %
2
;oag ;oagul ulas asee nega negati ti'e 'e staph staphyl ylo)o o)o)) ))ii "0 "0 %
2
;andida "0 %
2
4ntero)o))i # %
2
4nteroba)ter > %
!akt%r9"akt%r K%ntribusi
Hal2hal yang berkontribusi terjadinya Infeksi Nosokomial adalah 2
5eratnya penyak nyakiit
2
+tre +tress phys physio iolo logi gi)a )all dan dan psik psikol olog ogik ikal al
2
mur
2
(eng (enggu guna naan an ant antibiot biotik ikaa
2
(rof (rofiilaks laksiis ssttres res ul ul)er )er
2
+leep dep depri'ation
2
Malnutrisi
2
nder st staffing
Pen'ega#an N%s%k%ial Pneu%nia
2
(endidikan staf
2
+e)ara +e)ara rutin rutin kaji kaji perubah perubahan an suara suara paru paru pasien, pasien, arna arna dan dan jumlah jumlah produk produksi si sputu sputum m
2
;u)i ;u)i tangan tangan sebel sebelum um dan dan setela setelah h meraa meraatt mulut mulut dan su)tio su)tionin ning g
!3<
2
Aunakan Aunakan air air steri sterill untuk untuk peraat peraatan an mulut mulut pada pasie pasien n yang immun immuno)om o)ompro promis misee atau jika air terkontaminasi
2
Aunakan Aunakan kanto kantong ng resusit resusitasi asi manual manual -esu -esus)i s)itat tator or bag1 yang yang bersih bersih untuk untuk setiap setiap pasien
2
6aku 6akuka kan n su)t su)tio ioni ning ng sep seper erlu luny nyaa
2
Aunakan Aunakan tehnik tehnik steril steril saat saat intu intubas basii atau atau su)t su)tion ioning ing
2
6akuka 6akukan n desinfe desinfeksi ksi blad bladee laring laringosk oskop op sebelu sebelum m melakuk melakukan an intubas intubasii
Pen'ega#an N%s%k%ial In"eksi Saluran Kei#
2
Hindar Hindarii pemasa pemasangan ngan katet kateter er urine urine pemasa pemasangan ngan berda berdasar sarkan kan indik indikasi asi 1
2
Meng Mengur uran angi gi masa masa pema pemaka kaia ian n kat katet eter er
2
Masu Masukka kkan n kat katet eter er den denga gan n teh tehni nik k ste steri rill
2
;u)i ;u)i tanga tangan n dan dan pasa pasang ng saru sarung ng tanga tangan n
2
(enga (engamb mbil ilan an samp sampli ling ng denga dengan n tehn tehnik ik ste steri rill
2
(aka (akaii drai draina nage ge den dengan gan sist sistem em tert tertut utup up
2
&ida &idak k ada ada kont kontak ak antara antara kantong kantong penam penampu pung ng urin denga dengan n lant lantai ai,, dindi dinding ng atau atau furniture.
2
Aunakan Aunakan kondom kondom katete kateterr untuk untuk pasien pasien yang yang kooper kooperati atif f
2
(isa (isahk hkan an pasi pasien en dan dan yang yang bukan bukan infe infeks ksii
2
&empa &empatka tkan n kant kantong ong urine urine tetap tetap dibaa dibaah h blad bladder der
Pen'ega#an N%s%k%ial Aliran Dara# Prier
2
(end (endiidika dikan n dan dan pel pelatih atihan an
2
+ur'eilens
2
(asa (asang ng katet kateter er denga dengan n teh tehni nik k ase asept ptik ik
2
Canga Cangan n menyi menyingk ngkat at pros prosedu edurr pemas pemasan angan gan kate katete ter r
2
6akuka 6akukan n pera peraata atan n luka luka katete kateterr denga dengan n tehni tehnik k asept aseptik ik
2
6epas 6epas semua semua jenis jenis peral peralata atan n intra'a intra'asku skular lar bila bila sudah sudah tidak tidak dibut dibutuhka uhkan. n.
STRATE4I STRATE4I PEN4ENDALIAN IN!EKSI N&S&K&/IAL DI I3U
!3=
c 4ngineering )ontrol 9esign and layout c *dministrati'e )ontrol 2 ;u)i tangan dan kebersihan tangan 2 *lat2alat medis 2 &enaga &enaga kesehatan 2 (asien dan keluarga 2 6ingkungan 2 Isolation pre)aution [ +arung tangan [ Aaun [ Masker, pelindung mata dan ajah [ (enempatan pasien c (enggunaan antibioti) c +ur'eilens infeksi nosokomial
Design an$ la,%ut
c 6uas ruangan memadai, minimal !0 m! c Idealnya setiap pasien ditempatkan di kamar terpisah c :asilitas )u)i tangan dan pengering tangan yang memadai c Minima Minimall ada satu satu ruang ruang isolas isolasi8e i8enam nam pasien pasien dengan dengan fasili fasilitas tas negati negati'e 'e dan pos positi itif f tekanan udara 'entilasi c *da akses ke ruang operasi dan ;++9 c "har% container ditempatkan ditempatkan disetiap tempat tidur c &erpisah &erpisah ruang bersih dan ruang kotor c Cika memungkinkan setiap tempat tidur ada )airan handrub
Han$ =as#ing Han$ H,giene
c Merupakan hal yang sangat penting c Merupakan )ara yang murah, sederhana dan mudah dilaksanakan c Menggunakan sabun atau detergen c *lternatif )u)i tangan8handrub
!3@
c Men)u)i tangan di baah air mengalir c Menggunakan sabun atau detergen 3 < ml dan didistribusikan keseluruh permukaan tangan termasuk jari2jari dan kuku c 6akukan )u)i tangan selama "0 "< detik c $eringkan tangan dengan kertas atau handuk
=aktu 3u'i Tangan
c +aat tiba di ruangan c +ebelum dan sesudah kontak dengan pasien c +ebelum meninggalkan ruangan c +etelah melepaskan sarung tangan
Alat9alat e$is
c +egera lakukan dekontaminasi peralatan yang sudah dipakai8terkontaminasi c +egera buang peralatan yang sekali paki sesuai prosedur c +egera bersihkan permukaan troly setelah selesai melakukan tindakan
Peberi (ela,anan kese#atan
c +ehat, tidak dalam kondisi sakit yang memungkinkan penularan kepada pasien c 5elum ada bukti yang menunjukkan baha memakai pakaian khusus menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial c 5elum ada bukti yang menunjukkan baha menggunakan sepatu khusus menurunkan kejadian infeksi nosokomial c Caga agar kuku tetap pendek c Hindari pemakaian )in)in dan gelang 6otion dapat digunakan untuk menghindari dermatitis dermatitis dari pemakaian detergen atau sarung tangan
Pasien $an Keluarga
c *jarkan pasien dan keluarga tentang infeksi nosokomial se)ara umum c *jarkan kepada pasien pentingnya )u)i tangan
!3>
c $elaurga pasien tidak diijinkan menunggu di ruang I; c *njurkan keluarga pasien untuk )u)i tangan sebelum dan sesudah berkunjung c (engunjung yang dalam keadaan kondisi sakit tidak diperkenankan berkunjung
Lingkungan
c &idak dianjurkan melakukan fogging desinfektan c +egera bersihkan permukaan lingkungan yang terkontaminasi darah atau )airan tubuh pasien c (ertahankan udara lingkungan memadai c 5atasi jumlah personil di rungan c 5atasi jumlah pengunjung, maksimum ! orang sekali berkunjung
Ke*as(a$aan Stan$ar
Alo'es (enggunaan sarung tangan1 c 9ipakai sebelum tindakan in'asi'e, menyentuh darah, )airan, men)u)i peralatan yang terkontaminasi c +egera dilepas jika telah selesai melakukan tindakan
Penggunaan 4aun
c 9ipakai sebelum melakukan tindakan yang memungkinkan terkena per)ikan )airan tubuh pasien. c &idak perlu memakai gaun jika tidak kontak dengan pasien c +egera lepaska gaun setelah selesai tindakan
/asker1 Pelin$ung ata $an *aja#
c 9ipakai selama tindakan yang memungkinkan mata dan ajah terkena per)ikan )airan tubuh pasien c 9ilepas segera setelah tindakan selesai dilakukan. Is%lasi Pasien
c 9ilakukan pada pasien yang dapat menularkan kepada pasien lain c 9aya tahan tubuh yang menurun
!3#
c (asien tidak dapat menjaga kebersihan lingkungan c (asien yang dapat mengkontaminasikan ke lingkungan
K%ntr%l Antibi%tik
c 5atasi pemilihan antibioti) c &erapi berdasarkan hasil kultur c $ontrol kualitas dari antibioti) c Aanti ke terapi oral selekas mungkin c *ntibiotik *ntibiotik yang rasional
Sur2eilens In"eksi N%s%k%ial
c ;on)urrent c*ktif c 5+I, ++I, &I dan /*( c (ola kuman c *ntibiotik c Mi)roorganisme 7 M-+*. /-4 dan M-5
!0
BAB III PEN4ENDALIAN IN!EKSI DI INSTALASI 4II Pen$a#uluan
Instalasi giBi merupakan unit penunjang di -umah +akit yang menyediakan makanan yang enak, sehat dan aman bagi pasien. Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia dan harus harus meme memenuh nuhii stan standa darr keseha kesehata tan n yang yang higen higenis is .dan .dan sani sanita tasi si $epM $epMen en$es $es
No
@"<8Men$es8+$8/8!003 tentang persyaratan sanitasi Casaboga. 9apur Instalasi AiBi memegang peranan penting dalam men)egah menyebarya infeksi. &anpa sanitas idan keamanan yang tepat untuk makanan dan peralatan, kejadian luar biasa untuk penyakit yang dibaa oleh makanan dapat terjadi.
Tiga (ilar tanggung ja*ab keaanan akanan $i Instalasi 4i
Peerinta#
Menyusun standar dan persyaratan makanan di Instalasi AiBi Melakukan penilaian terhadap mutu makanan Menyediakan informasi dan penyuluhan di Instalasi AiBi
Pengusa#a akanan
Menyusun standar dan prosedur kerja di instalasi giBi Mengaasi proses kerja di instalasi giBi Meningkatkan ketrampilan petugas di instalasi giBi
/as,arakat $an k%nsuen
Memilih dan menggunakan makanan yang aman Melaporkan kasus keamanan makanan Membentuk organisasi konsumen
!"
/akanan ,ang se#at enurut =H&
Memenuhi kebutuhan giBi
5ebas dari haBard8bahaya kesehatan seperti7 bahan kimia, benda2benda fisik dan mikroorganisme yang menyebabkan penyakit
!asilitas ,ang $i(erlukan
•
9aerah kerja yang )ukup luas
•
$ompor yang tidak berasap
•
(eralatan masak yang memadai
•
+umber air panas dan dingin
•
5ahan pembersih
Pen,akit ,ang $isebabkan karena ter'earn,a akanan
$era)unan &o &oin in
Infeksi jasad -enik
(arasit
5ahan $imia
-a)un *lamiah
!akt%r9"akt%r ,ang e(engaru#i (en'earan akanan
(roses pengolahan makanan yang tidak maksimal
(rosedur pengolahan yang tidak dijalankan
(eralatan makanan tidak bersih dan kering
(enggunaan bahan makanan yang ter)emar
(enggunaan air yang terkontaminasi
$urangnya sarana dan prasarana
(erilaku penjamah makanan yang tidak bersih dan sehat
!!
PEN3E4AHAN K&NTA/INASI K&NTA/INASI
;u)i tangan sebelum menyiapkan makanan dan menghidangkan makanan
;u)i pan)i, ajan, peralatan masak dan baki dengan seksama menggunakan air dan sabun setelah digunakan
+egera hidangkan makanan setelah siap masak
Hindari kontak dengan makanan
+ediakan +ediakan tempat yang )ukup untuk menyimpan menyimpan makanan. makanan. +isakan +isakan "0 sampai sampai "< )m diatas lantai agar bisa dibersihkan
;iptakan prosedur pembersihan yang baik untuk daerah penyimpanan makanan dan bahan untuk men)egah kontaminasi tikus, serangga dan kelembaban
Cangan gunakan telur yang retak atau busuk untuk menghindari salmonela
*tur jadual untuk pemeriksaaan karyaan yang bekerja didapur
&idak &idak perlu perlu penangan penanganan an baki dan perala peralatan tan pasien pasien penyakit penyakit menula menularr terpis terpisah. ah. Aunakan detergen dengan air panas untuk men)u)i peralatan
5uang semua sisa makanan dalam kantong ka ntong plastik hitam
Aunakan kompor yang tidak berasap
Cangan biarkan karyaan yang mengidap penyakit menular seperti infeksi kulit menangani makanan dan peralatan
Pr%ses (ersia(an
(roses pembersihan makanan sebelum proses pengolahan
(engupasan, menyiangi, memotong, men)u)i
&empat &empat persiapan, meja pera)ikan dan alat harus higienis
Pen,i(anan
(enerimaan barang diperiksa se)ara organolepti)
!3
(enempatan barang terpisah menurut jenisnya
&empat &empat rapi, tidak padat dan ada sirkulasi udara
(intu tidak boleh sering dibuka
5ahan makanan yang berbau tajam harus tertutup
+istem :I:O
Peng%la#an /akanan
&empat pengolahan8dapur yang bersih, bebas dari asap8panas8hama
(eralatan masak dan perabotan bersih, utuh dan mempunyai fungsi yang berbeda2 beda
&empat &empat sampah tertutup
&empat pen)u)ian tangan, bahan makanan dan perabotan berbeda
(etugas menggunakan alat pelindung diri
(rosedur pera)ikan bahan makanan yang benar
(rioritas dalam memasak
Pen,i(anan akanan atang
Wadah8tempat Wadah8tempat yang terpisah dan tertutup
+uhu penyimpanan harus sesuai
Waktu Waktu tunggu singkat
Distribusi akanan
9istribusi makanan tidak bersamaan dengan bahan yang berbahaya
$endaraan makanan tidak dipergunakan untuk mengangkat bahan lainnya
$ebersihan kendaraan pengangkut terjaga
$endaraan pengangkut harus dikonstruksi khusus dan higienis untuk makanan
(enggangkutan makanan harus tertutup dan disertai lubang 'entilasi udara
Pen,ajian akanan
Masing2masing ditempatkan terpisah G tertutup
!
(en)ampuran masakan yang yang mengandung air pada makanan saat dihidangkan
Hindari menyajikan dengan klip, tusuk gigi dan bunga plastik
Hidangkan makanan sesuai dengan syarat menghidangkan
(eralatan harus dalam keadaan bersih dan baik
(enanganan makanan harus higienis
(enyajian harus sesuai dengan menu, aktu, 'olume dan tata hidang
Pen'u'ian alat
*lat makan dan bekas masak masak setiap kali digunakan
5uang sisa makanan
5ila perlu rendam air panas
Aunakan +abun, bilas dan keringkan
Pebersi#an $a(ur
+egera setelah proses pengolahan makanan dan distribusi makan
(embersihan lantai, meja persiapan, meja pembagian
(enanganan alat makan pasien penyakit menular seperti biasa
&empat &empat sampah selalu tertutup
Prinsi(9(rinsi( kebersi#an (er%rangan
5erpakaian bersih dan rapi
$uku tangan tidak panjang dan bersih
-ambut ditata rapi dan tertutup
(akai alat pelindung diri
;u)i tangan
&idak merokok
$ulit bebas luka
&idak men)i)ipi makanan dengan tangan8jari8sendok masak
!<
Hal9#al ,ang (erlu $i(er#atikan )
•
;u)i tangan sebelum menyiapkan dan menghidangkan makanan
•
;u)i pan)i, ajan, peralatan masak dan baki dengan seksama menggunakan air dan detergen setelah digunakan
•
+egera hidangkan makanan setelah siap dimasak
•
Hindari kontak dengan makanan, harus menggunakan peralatan yang sesuai untuk menyiapkan makanan dengan menyajikan
•
Cang Cangan an biar biarka kan n kary karya aan an yang ang meng mengin inda dap p peny penyak akit it menu menula larr sepe sepert rtii pernafasan, infeksi kulit menangani makanan dan peralatan.
•
*tur jadal untuk pemeriksaan karyaan yang bekerja di dapur.
•
+ediakan tempat yang )ukup untuk menyimpan makanan. +isakan "0 sampai "< )m di atas lantai agar bisa dibersihkan.
•
;ipt ;iptak akan an pros prosedu edurr pember pembersi siha han n yang yang baik baik untuk untuk daer daerah ah peny penyim impan panan an makanan dan bahan untuk men)egah kontaminasi oleh tikus, serangga dan kelembaban
•
Cangan gunakan telur yang retak atau busuk untuk menghindari kontaminasi salmonela
•
(enanganan baki dan peralatan dari pasien yang punya penyakit menular harus dilakuk dilakukan an terpis terpisah. ah. Aunakan Aunakan desinf desinfekt ektan an yang yang mengand mengandung ung klorin klorin bebas bebas sebagai perendam.
•
5uang semua sisa makanan dlam kantong plastik hitam
•
Aunakan Aunakan kom kompor por yang yang tidak tidak berasa berasap p untuk untuk men)ega men)egah h karya karyaan an terkena terkena komplikasi pernafasan
!=
BAB I: PEN3E4AHAN IN!EKSI N&S&K&/IAL LAINNA LAINNA
$atagori infeksi nosokomial lainnya yang memerlukan penanganan dalam peraatan pasien yaitu 7 a. Infe Infeks ksii ulk ulkus us dekub dekubit itus us b. Infeksi pleblitis
In"eksi ulkus $ekubitus
Infeksi kulit dapat terjadi akibat pajanan sejumlah prosedur di rumah sakit akibat 7 tirah baring lama, kurang k urang nutrisi, kurang jaringan lemak, usia lanjut, kelainan pembuluh darah d arah perifer, inkontenensia urin atau feses, gula darah yang yang tinggi . Kriteria In"eksi Ulkus Dekubitus
lkus dekubitus men)akup ulkus dangkal dan dalam7 (asien mengalami minimal ! gejala atau tanda tanpa sebab yang jelas yaitu kemerahan, nyeri, pembengkakan tepi dekubitus dan minimal salah satu dari7 a. $ultur $ultur organisme organisme positif positif dari )airan )airan atau jaringan jaringan b. $ultur organisme dari darah ). (us saja saja tidak tidak memas memasti tikan kan adany adanyaa infeks infeksii d. $ult $ultur ur org organis anism me
dari dari per permukaa ukaan n
ulku ulkuss de)u de)ubi bitu tuss
bel belum )uku )ukup p
membuktikan membuktikan baha telah terjadi infeksi. infeksi. ;ara pengumpulan spesimen
!@
yang benar adalah aspirasi jarum )airan atau biopsi jaringan dari bagian tepi ulkus Penanggulangan )
2
;u)i tangan
2
$ea $easp spad adaa aan n +tan +tanda darrd
2
6akukan 6akukan pera peraat atan an luka luka de)ubi de)ubitus tus sesu sesuai ai standa standarr prose prosedur dur baku baku
2
(embuan (embuangan gan sampa sampah8 h8 bekas bekas pera peraata atan n luka sesu sesuai ai stand standar ar prose prosedur dur
2
5ila 5ila ditemuk ditemukan an tanda2t tanda2tanda anda infe infeksi ksi,, segera segera tulis tulis pada form form nosokom nosokomial ial dan dan beri tahu ke &im (en)egahan (engendalian Infeksi
Plebitis )
adalah tanda2tanda peradangan pada daerah sekitar insersi pemasungan intra 'ena kanula perifer
Jenis9jenis (leblitis)
". Me)hani)al plebitis (enyebab7 (enyebab7
2 iritasi iritasi akibat akibat penggunaan penggunaan kanula kanula yang terlalu terlalu panjang8 panjang8besar besar untuk ukuran pembuluh yang diinsersi 2
&erjad rjadin inya ya per perge gera raka kan n kanu kanula la
2
Mani Manipul pulas asii kate katete terr yang yang ter terla lalu lu ser serin ing g
!. ;hemi)al plebitis (enye (enyebab bab 7
2 6ar 6arut utan an inf infus us yang yang ber bersi sifa fatt asam asam atau atau bas basaa 2
(enam nambahan han
Bat
aktif
aditif
unt untuk
mening ningk katkan
tonisitas
dapat pat
meningkatkan resiko phlebitis 2
(art (artik ikul ulat at laru laruta tan n infu infuss meny menyeba ebabka bkan n peny penyum umbat batan an kapi kapile lerr pada pada tuni tunika ka intima pembuluh darah
3. 5a)terial plebitis (enyebab (enyebab77 2
laruta larutan n infus infus terk terkont ontami aminas nasii karena karena tehni tehnik k asepti aseptik k yang yang kurang kurang
baik baik
pada saat pen)ampuran larutan 2
(eny (enyia iapan pan kulit kulit pasie pasien n yang yang tid tidak ak mem memada adaii
!>
2
$ema $emasa san n laru laruta tan n inf infus us rusa rusak k atau atau bo) bo)or or
2
(emb (ember ersi sihan han sis sisii inje injeks ksii yang yang kur kuran ang g baik baik
Kriteria Plebitis
(asien mengalami minimal ! gejala atau tanda tanpa sebab yang jelas yaitu kemerahan, nyeri, panas, pembengkakan pada daerah penusukkan. +tadium pblebitis 7
"P adalah adalah nyeri nyeri pada daerah daerah insers insersi, i, eritem eritema8e a8edem dema, a, namun namun belum belum terama teramati ti pembentukan streak maupun palpable )ord.
!P adalah nyeri pada daerah insersi,erite insersi,eritema8edem ma8edema, a, teramatiny teramatinyaa pembentukan pembentukan streak namun tampa palpable )ord
3 P adalah nyeri pada daerah insersi, eritema8 edema, teramatinya pembentukan streak dan palpable )ord
Penanganan In"eksi Pleblitis penyiapan larutan dan 6akukan tehnik aseptik dan antiseptik yang memadai untuk penyiapan insersi kanula
Infusat yang berupa larutan hipertonik diberikan melalui pembuluh darah yang besar atau )entral 'enous
6akukan prosedur penggantian kanula pada sisi insersi sesuai dengan ketentuan Intra 'enous Nurse +o)iety (ra)tise dalam @!2#! jam1
(ilih ukuran kanule yang terke)il dan terpendek sesuai kebutuhan terapi
6akukan stabilisasi dengan menggunakan plester yang memadai
6akukan peraatan dekubitus dan plebitis sesuai standar keperaatan, bila ditemukan tanda2tanda infeksi dan dekubitus, segera tulis pada form nosokomial dan beri tahu ke &im (en)egahan dan (engendalian Infeksi
!#
BAB : KESELA/ATAN PASIEN RU/AH SAKIT
(endahuluan
-umah -umah +akit +akit mempu mempunya nyaii misi misi member memberika ikan n pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan yang yang bermut bermutu u dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Institusi -umah +akit selalu meningkatkan mutu pada struktur, proses dan hasil, namun dirumah sakit selalu saja ada kejadian tidak diharapkan $&9 1 9i -umah +akit terdapat dua komponen go'ernan)e yaitu ;orporate Ao'ernan)e dan ;lini)al Ao'ernan)e (elaks (elaksana anaan an ;orpor ;orporaat aatee menimb menimbulka ulkan n risik risiko o perusa perusahaa haan n sepert sepertii risiko risiko asset, asset, risiko risiko tuntutan hukum, risiko kelalaian karyaan, risiko akibat keselJamatan sistem operasional, risiko korupsi, tindakan kriminal (elaks (elaksana anaan an klinis klinis menyeb menyebabka abkan n risiko risiko klinis klinis sepert sepertii risiko risiko kesala kesalahan han medis, medis, risiko risiko komplain pasien, risiko klaim pasien, risiko infeksi nosokomial. $eselamatan (asien -umah +akit 8$(-+ (atient +afety 1 Merupakan suatu sistem dimana -umah +akit membuaat asuhan pasien lebih aman, hal ini termasuk assesment resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungaan dengan
!<0
risiko pasien,, pelaporan G analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut +ist +istem em ini ini men) men)ega egah h terj terjad adin inya ya )eder )ederaa yang yang dise diseba babka bkan n oleh oleh kesa kesala lahan han akib akibat at melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yaang seharusnya diambil.
-umah -umah +akit +akit merupak merupakan an instit institusi usi dengaan dengaan kerumi kerumitan tan88 kom komple plesit sitas as yaang yaang padat padat dan $ejadiaan &ak 9iharapkan mudah terjadi, WHO menyimpulkan $ejadian &ak 9iharapkan di -umah +akit adalaah masalah yang serius, dan $eselamatan $eselamatan (asien sudah merupakan gerakan global. +istem $(2-+ merupakan integrasi dari semua komponen asuhan keperaatan pasien dan merupakan bagian dari penerapan manajemen mutu (elayanan serta manajemen rIsiko dengan tujuan menekan 8men)egah $&9. (ara (aradi digm gmaa
baru baru adal adalah ah kete keterb rbuk ukaa aan, n, (ela (elapo pora ran n
Insi Inside den, n, *nali nalisi siss
dan dan
5ela 5elaja jarr,
$embangkan solusi, $embangkan $omunikasi dengan pasien. 9okter merupakan ujung tombak (atient +afety .
(engertian $eselamatan pasien Patient Patient "afety 1 rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman.
Manfaat (enerapan +sistem $eselamatan (asien
5udaya +afety meningkat dan berkembang
$omunikasi dengan pasien berkembang
$&9 menurun
-Isiko $linik menurun
$eluhan dan 6igitasi berkurang
Mutu pelayanan meningkat
;itr ;itraa
dan dan
kepe keper) r)ay ayaa aaan an
masy masyar arak akat at
meni mening ngkk kkat at,,
diik diikut utii
deng dengan an
keper)ayaan diri meningkat
!<"
paya mum $lasik 1 $eselamatan (asien Organisasi8manajemen ". -egu -egula lasi si -um -umah ah +aki +akitt !. -egu -egula lasi si (rof (rofes esii 3. +tan +tanda dard rd (el (elay ayan anan an . +tan +tanda dard rd (rof (rofes esii <. Aood ;orporate ;orporate Ao'ernan)e, Ao'ernan)e, $omite $omite 4tik 4tik -umah -umah +akit =. $ons $onsep ep dan e'al e'alua uasi si mu mutu tu @. dan dan lai2 ai2lai lain
(elayanan ". (enge (engend ndda daal alia ian n Inf Infek eksi si !. +afe +afe 5loo 5lood d &ra &rans nsfu fusi si 3. Hosp Hospit ital al (ha (harm rmas asii . (elaya (elayaanan anan 6abor 6aborato atoriu rium, m, -adi -adiolo ologi gi
paya $husus $eselamatan (asien &ujuh 6angkah Menuju $eselamatan (asien -umah +akit ". 5angun 5angun $esadar $esadaran an akan nilai nilai $esel $eselama amatan tan (asien (asien !. (imp (impin in ddan ddan duk dukun ung g staf staf and andaa 3. Integr Integrasi asikan kan aktifi aktifitas tas risiko risiko . $emb $emban angka gkan n siste sistem m pelap pelapor oran an <. 6ibatk 6ibatkan an dan berk berkomu omunika nikasi si denga dengan n pasien pasien =. 5elajar 5elajar ddan ddan berbagi berbagi pengala pengalaman man tentang tentang $eselamata $eselamatan n (asien (asien @. ;egah )edera )edera meleal melealui ui implement implementasi asi sistem sistem $eselamatan $eselamatan (assien (assien
+tandar keselamatan (asien -+ G *kreditasi Lan Lan $(-+ I.
Hak (asien
II.
Mendidik pa pasien da dan ke keluarga
!
III. III.
$esel $eselam amat atan an pasie pasien n ddan ddan asuha asuhan n berk berkes esin inam ambu bunga ngan n
I/. I/.
(engg (engguna unaaa aan n meto metoda2 da2me meto toda da pening peningkat katan an kinerj kinerja, a, untuk untuk melak melakuk ukan an e'alua e'aluasi si dan meningkatkan keselamatan pasien
/.
(eran (eran kepem kepemim impin pinan an daal daalam am meni meningk ngkat atka kann nn kese kesela lama mata tan n (as (asie ien n
/I. /I.
Mend Mendid idik ik sta staff ten tenta tang ng kes kesel elam amat atan an pas pasie ienn nn
/II. /II.
$omuni $omunikas kasii mmerupa mmerupakan kan kun)i kun)i bagi bagi staf staf untu untuk k men)apa men)apaii kkesela kkeselamat matan an pasien pasien
&C*N (46*$+*N**N (-OA-*M $(-+ mum
Meningkatkan mutu layanan
Meningkatkan keper)ayaan G kepuasan pelanggan
$husus
Meningkatkan budaya melapor $&9
Meningkatkan keterbukaan pelayanan
Menurunkan angka $&9
Melaksanakan program pen)egahan timbulnya $&9
Mengurangi kesalahan identifikasi pasien
Meningkatkan komunikasi yang efektif
Mengurangi angka kejadian pasien jatuh dari tempat tidur
Menekan kesalahan pemberian obat
Membudayakan kebersihan tangan
Mengurangi kesalahan dalam tindakan operasi
!<3
Masalah masalah yang ditemukan dilapangan
Masih ada budaya saling menyalahkan.
Masih takut melapor $&9
Masih ada pelaksana yang belum transparan
+umber 9aya Manusia belum ada
+osialisasi ke pelaksana belum ter)apai
+arana prasarana pendukung program
(-OA-*M (*&I4N& +*:4&L (elatihan program (atient +afety Membuat struktur organisasi (atient +afety Membuat buku saku, poster, alert +ur'ey budaya (atient +afety (+1 Membuat laporan kejadian +osialisasi hasil sur'ey budaya (atient +afety G laporan $ejadian (elatihan manajemen resiko Membuat = Aoals (+ (resentasi hasil kegiatan (+ 6omba penerapan (+
Implementasi (rogram (+ lainnya antara lainnya7
Men)etak buku saku (+
(embuatan (in (+
Men)etak alert untuk = Aoals
Membuat poster2poster
Memasang breaket )u)i tangan di setiap ruangan G poliklinik
Memasang gelang utk identifikasi pasien
Memasang segitiga sesuai arna utk pen)egahan pasien jatuh
!<
(-O&*( *6- (46*(O-*N $4C*9I*N ". $ary $arya aan an8i 8i,,
medi medis8 s8no non n
medi mediss
yang ang
meng mengal alam ami8 i8me meng nget etah ahui ui8m 8mel elih ihat at
$&9 $&9
kejadian &ak 9iharapkan1 $N; $ejadian Nyaris ;edera1 melaporkan kepada atasan atasan
langsu langsung ng
$a.-u $a.-uang angan8 an8$a. $a.Ins Instal talasi asi8$a 8$a.+M .+M:8$ :8$a.5 a.5ida idang8 ng8$a.5 $a.5agia agian1 n1
mengisi formulir laporan kejadian . !. :orm
laporan
kejadian
ditulis
tangan
dengan
rapi,
dilarang
fotokopi8digandakan8disimpan sebagai arsip 3. :orm ditandatangani oleh pelapor G atasan langsung kemudian diserahkan kepada &im $eselamatan $eselamatan -+ G $eselamatan (asien &im $-+ G $(1 pada aktu pulang, dalam aktu ! ! jam. . +etelah menerima laporan kejadian, atasan langsung menetapkan tingkat resiko kejadian 7 a.Hijau G biru, atasan langsung akan segera melakukan in'estigasi, paling lama " minggu untuk tingkat resiko resiko hijau dan ! minggu untuk tingkat resiko biru. biru. b.$uning G merah, langsung melaporkan kepada tim $-+ G $( G segera menginformasikan kepada 9irektur terkait. <. &im $-+ G $( akan menelaah laporan kejadian G laporan in'estigasi sederhana kemudian sesuai bidang lain, $3 G keselamatan pasien =. 5erdasarkan hasil s)reening, kejadian akan dibahas di masing2masing bidang untuk kemudian dilakukan *nalisis *kar Masalah **M8-;*1 paling lama < hari, ke)uali bila sangat diperlukan untuk menjaab komplain pelanggan, &im $-+ G $( hrs memberikan jaaban analisa8in'estigasi paling lama dalam aktu < hari kerja. @. ntuk keperluan analisis, tim in'estigator berhak meminta8meminjam data8+O(8berkas yang berhubungan dengan kasus yang akan dianalisa. >. &im $-+ akan melakukan hal2hal sbb7 a. Memb Member erik ikan an feed feed ba)k ba)k ke unit unit yang yang mela melapo pork rkan an sete setela lah h pros proses es tela telaah ah88 regrading. b. Melaporkan hasil telaah kejadian8**M kepada Waka Waka $omite $-+ G $( -+.
!<<
). Melaporkan Melaporkan ke $$( -+ (4-+I (4-+I degan degan mengisi mengisi form form laporan laporan kejadian kejadian $$( -+ (4-+I dengan sepengetahuan $a.$omite $-+ G $(. d. Membuat Membuat solusi8 solusi8 perbaik perbaikan an impro' impro'eme ement nt untuk untuk pembel pembelajar ajaran an di seluruh seluruh jajaran -+(. e. Menge'a Menge'alua luasi si G menged mengedit it ulang ulang penerapan penerapan solusi solusi di unit terka terkait it,, bila sdh ada hasil dilakukan standarisasi G di sebarluaskan ke unit2unit.
6angkah2langkah (enerapan $eselamatan (asien -umah +akit ". &etapkan &etapkan unit kerja yang bertanggung bertanggung jaab mengelola mengelola $(-+ !. +usun +usun (rogr (rogram am $(-+ $(-+ jangk jangkaa pendek pendek "2! "2! tahun tahun 3. +osial +osialis isasi asi $onsep $onsep dan (rog (rogram ram $(-+ $(-+ . *dakan pelatihan pelatihan $(-+ bagi jajaran jajaran Manajem Manajemen en dan +taf <. &etapkan &etapkan +istem +istem (elaporan (elaporan Inside Insiden n (eristia (eristia $eselam $eselamatan atan (asien1 (asien1 =. &erap &erapkan kan tuju tujuh h langka langkah h menuj menuju u $(-+ $(-+ @. &erapkan &erapkan +tandar +tandar $(-+ dan lakukan lakukan +elf *sesm *sesment ent dengan Instrumen Instrumen *kredit *kreditasi asi (elayanan $(-+ >. (rog (rogra ram m $hus $husus us $($(-+ + #. 4'alua 4'aluasi si (eio (eiodik dik (elaks (elaksana anaan an (rogr (rogram am $(-+ $(-+ $&9
&etapkan &etapkan unit kerja yang yang bertanggung jaab mengelola mengelola $(-+
Nama dan kedudukan 8posisi ditetapkan sesuai kondisi rumah sakit
+umber 9aya Manusia7 9okter, (eraat, :armasi
&ugas7 mengelola program $(-+
(ilih pengerak di unit2unit
+iapkan dukungan sarana administrasinya
+usun (rogram $(-+ jangka pendek "2! tahun
$onsep dan program $(-+ bersifat dinamis, banyak hal baru akan timbul dalam jangka pendek
+ebaiknya program disusun setelah sosialisasi umum dan staf mendapat pelatihan $(-+ !<=
+osialisasi $onsep dan (rogram $(-+
+osialisasikan konsep dan program $(-+ kepada seluruh staf rumah sakit
*dakan pelatihan $(-+ bagi jajaran Manajemen dan +taf
(elatihan $(-+ ddapat dilakukan dengan inhouse training, pelatihan staf diluar ddalam group besar atau ke)il
&etapkan &etapkan +istem (elaporan Insiden (eristia $eselamatan (asien1
5uat formulir laporan insiden dan +O(
:ormul :ormulir ir lapora laporann nn dapat dapat bersif bersifat at anonim anonim,, namun namun untuk untuk analis analisis is yang yang memadai dibutuhkan nama terkait dan insiden
6aporan harus dalam aktu !2> jam. 6aporaan tidak boleh difoto)opy, haanya disimpan dikantor &IM $(-+, tidak disimpan dalam file status pasien
;ontoh hal yaang perlu dilaporkaan7 dilaporkaan7 salah diagnosa diagnosa ddan berakibat buruk pada pasien, kejadiaan yaang terkait pembedahan, kejadian yang terkait dengaan dengaan pengoba pengobatan tan G prosed prosedur ur,, kesala kesalahan han obat, obat, folo folo up yang yang tidak tidak memadai, pasien jatuh, benda asing tertinggal pada pasien, kejadian lain berakibat pasien )idera
&erapkan tujuh langkah menuju $(-+
(elajari dan diskusikan se)ara kelompok &ujuh 6angkah menuju $(
*ali *ali langkah2langkah yang paling strategis dan yang dapat dijangkau
&erap &erapkan kan +tandar +tandar $(-+ $(-+ dan lakuka lakukan n +elf +elf *s *sesm esment ent dengan dengan Instru Instrumen men *kred *kredita itasi si (elayanan $(-+
(elajari struktur2(roses2 hasil $(-+ pada standard $(-+
&erapk rapkan an stan standa darr ters terseb ebut ut denga dengan n bantu bantuan an mene menera rapk pkan an Inst Instrum rumen en *kreditasi (elayanan $(-+
!<@
+e)ara periodik lakukan asesmen dengan Instrumen *kreditasi Lan Lan $(-+
(rogram $husus $(-+
5ebe 5ebera rapa pa prog progra ram m prak prakti tiss $(-+ $(-+ dapa dapatt berm bermanf anfaat aat bagi bagi tahap tahap aal aal peneraapan $(-+
;ontoh7 (rogram Hand Hygiene
4'aluasi (eiodik (elaksanaan (rogram $(-+ $&9
Metode G frekuensi frekuensi e'aluasi e'aluasi perlu ditetapkan ditetapkan agar proses proses pembelajaran pembelajaran berjalan
intensif,
sehingga
perbaikan8perubahan
terlksana
se)aara
berkesinambungan
$edudukaan $eselamatan (asien rumaah +akit *lternatif kedudukan $eselamatan (asien di rumah ssssaakit
9alam 9alam
satu satu
$omite $omite8n 8nit8 it8&i &im7 m7$es $esela elamat matan an
(asien (asien2Mut 2Mutu u
(elay (elayanan anan22
Manajemen -esiko,dibaah 9irektur tama
9alam 9alam satu satu $omite $omite8n 8nit8 it8&i &im7 m7 $esela $eselamat matan an (asien (asien2Mu 2Mutu tu (elaya (elayanan, nan, dibaah 9irektur tama
9alam satu $omite8ni $omite8nit8& t8&im7 im7 $eselamata $eselamatan n (asien2 (asien2 Manajemen Manajemen -esiko -esiko dibaah 9irektur tama, Manejemen mutu terpisah
9alam satu $omite8nit8&im7 dibaah 9irektur tama
+ub$omite8nit8&im +ub$omite8nit8&im $eselamatan (asien, dibaah $omite Medik
!<>
DA!TAR PUSTAKA
". 5arbar 5arbaraa M. +oule. +oule. &he &he *(I; *(I; )urri) )urri)ulum ulum for Infe)t Infe)tion ion ;ontro ;ontroll (ra)ti (ra)ti)e )e /olume /olume ", $endal8Hunt (ublishing ;ompany. !00
!. 9epa epartemen
$esehatan
-I,
(edoman
Maneje ejerial
(en)eg )egahan
dan
(engenda (engendali lian an Infeks Infeksii di -umah -umah +akit +akit dan :asili :asilitas tas (elay (elayanan anan $eseha $esehatan tan lainnya. !00@
3. Araham Araham *C. *ylif *yliffee fee.et .et.al .al.. ;ontr ;ontrol ol of Hospit Hospital al Infe)t Infe)tion ion * (ra)ti)a (ra)ti)all Hand Hand 5ook . :ourth 4ditionJ *rnold 6ondon, !000
. 6ingMo 6ingMoii 6ing. 6ing. et.al. et.al.Han Handboo dbook k Infe)t Infe)tion ion ;ontrol ;ontrol for Health Health ;are Worke Worker, r, 4)erpta Medi)a *sia 6td, Hongkong . !00.
<. Horan Horan Mu Murp rphy hy 4.et al. *(I;8 *(I;8;H ;HI; I;*2 *2;* ;*N* N*9* 9*
infe infe)t )tio ion n )ont )ontro rola land nd
epidemiology7 (rofessional and (ra)ti)e +tandards. . *pi). *pi). !00
!<#
=. Intern Internati ationa onall :edera :ederatio tion n of Infe)t Infe)tion ion ;ontrol, ;ontrol, 5asi) ;on)epts ;on)epts of Infe)t Infe)tion ion ;ontrol I:I; ,!00@.
!=0