Identitas Buku
Judul Buku
: Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar
Pengarang
: Sardiman A.M
Penerbit
: PT Raja Grafindo Persada
Tahun terbit
: 2007
Jumlah Halaman
: 236 halaman
BAB I PENDAHULUAN
Manu Manusi siaa
adal adalah ah
makh akhluk luk
indi indiv vidu idu
dan
makh akhluk luk
sosial sial..
Dala Dalam m
hubung hubungann annya ya sebaga sebagaii makhlu makhluk k sosial, sosial, terkan terkandu dung ng maksud maksud bahwa bahwa manusi manusiaa bagaimanapun juga tidak dapat telepas dari individu yang lain. Secara kodrati manusia akan selalu hidup bersama. Dari Dari berbag berbagai ai bentuk bentuk interak interaksi, si, khusus khususnya nya mengen mengenai ai interak interaksi si yang yang disengaja, ada istilah interaksi edukatif. edukatif. Interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran. Dalam arti yang lebih spesifik pada bidang pengajaran, dikenal adanya istilah interaksi Dengan kata kata lain, lain, apa yang yang dinama dinamakan kan interak interaksi si edukat edukatif, if, belajar-mengajar. Dengan secara khusus adalah sebagai interaksi belajar-mengajar. Belajar dan mengajar adalah dua kegiatan yang tunggal tetapi memang memiliki makna yang berbeda. Belajar diartikan sebagai suatu perubahan tingkah laku karena hasil dari pengalaman yang diperoleh. Sedangkan mengajar adalah kegiatan penyediaan kondisi yang merangsang serta mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk memperoleh pengetahuan. pengetahuan. Guru Guru seb sebagai agai pemb embina ina
dan pembi embim mbin bing
haru haruss
mau dan
dapat
menempatkan siswa sebagai anak didiknya di atas kepentingan yang lain. Ibarat seorang dokter, keselamatan pasien (keberhasilan siswa) harus diutamakan. Guru harus dapat mengembang mengembangkan kan motivasi motivasi dalam setiap kegiatan kegiatan interaksi interaksi dengan dengan siswanya.
BAB II ISI
BAB I : Pemahaman Awal Melalui Interaksi Edukasi
Isti Istila lah h inte intera raks ksii berp berpan angk gkal al pada pada kons konsep ep komu komuni nika kasi si yang yang berar berarti ti menjadikan menjadikan milik bersama atau memberitahu memberitahukan kan tentang tentang pengetahuan pengetahuan,, pikiran pikiran pikiran, keterampilan, dan nilai. Kemudian Interaksi edukatif merupakan proses interaksi yang disengaja, sadar tujuan, yakni untuk mengantarkan anak didik ke tingkat kedewasaanya. Interaksi Edukatif memiliki ciri – ciri : a. Sadar tujuan b. Ada guru c. Ada metode d. Ada Ada baha bahan n atau atau pes pesan an e. Ada Ada subj subjek ek did didik ik ata atau u pela pelaja jar r f. Ada Ada sit situa uasi si yang yang kond kondus usif if g. Ada Ada pen penil ilai aian an.. Semua itu merupakan ciri – ciri interaksi edukatif bisa terlaksana.
Pendid Pendidika ikan n dapat dapat dirumu dirumuska skan n dari dari sudut sudut normat normatif, if, karena karena merupa merupakan kan peristiwa peristiwa yang memiliki norma-norm norma-norma. a. Tetapi Tetapi dalam kaitannya dengan interaksi interaksi edukatif, edukatif, pendidikan pendidikan dapat dirumuskan dirumuskan dari sudut sudut proses proses teknis. teknis. Sehubungan Sehubungan deng dengan an pros proses es tekn teknis is inil inilah ah maka maka seca secara ra spesi spesifi fik k inte intera raks ksii eduk edukat atif if dapa dapatt dikatakan sebagai interaksi belajar - mengajar. Ciri – ciri interaksi belajar mengajar yakni memiliki tujuan, ada suatu prosedur prosedur (jalannya interaksi) interaksi) yang direncana, ditandai suatu penggarapan penggarapan materi seca secara ra khus khusus us,, dita ditand ndai ai deng dengan an akti aktivi vitas tas,, ada ada guru guru yang yang berp berpera eran n seba sebaga gaii pembimbing, membutuhkan disiplin dan ada batas waktu untuk pencapaian tujuan serta sudah barang tentu perlu adanya kegiatan penilaian.
BAB II : Konsep Belajar dan Mengajar
Sebagian besar orang belajar karena berinteraksi dengan lingkungan dalam rangka mengubah tingkah laku. Belajar dapat dikatakan sebagai upaya perubahan ting tingka kah h laku laku deng dengan an seran serangk gkai aian an kegi kegiat atan an,, sepe sepert rtii memb membac aca, a, mend menden enga gar, r, mengamati, meniru, dan lain sebagainya. Atau dengan kata lain belajar sebagai kegiat kegiatan an psiko psikofis fisik ik untuk untuk menuju menuju ke perkem perkemban bangan gan pribad pribadii seutuh seutuhnya nya.. Oleh Oleh karena dalam belajar perlu ada proses internalisasi, sehingga akan menyangkut matra kognitif, afektif dan psikomotorik. Belajar memiliki banyak prinsip antara lain, harus ada aktivitas untuk menunjukk menunjukkan an potensinya potensinya,, perlu motivasi, motivasi, keadaan keadaan siswa perlu diperhitun diperhitungkan gkan.. Tujuan Tujuan belajar belajar terdir terdirii dari dari instruct instructiona ionall effect effect dan nurturan nurturantt effect. effect. Belajar ditujukan untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, serta pembentukan sikap. Ada beberapa teori tentang belajar yakni teori menurut Ilmu Jiwa Daya, Ilmu Jiwa Gestalt dan Ilmu jiwa Asosiasi. Dalam ilmu jiwa asosisasi, ada dua teori yang sangat terkenal : Konektionisme dan conditioning. Dari berbagai teori
yang kelihatannya berbeda, sebenarnya ada persamaannya yang tercermin pada prinsip umum, bahwa untuk belajar memerlukan : motivasi, pengakuan adanya kesulitan atau hambatan, adanya aktivitas, dan berbagai respons. Di dalam belajar terdapat banyak faktor yang mempengaruhi salah satu faktor psikologis dalam belajar misalnya : faktor motivasi, konsentrasi, reaksi pemah pemahama aman, n, organi organisas sasi, i, ulanga ulangan n dan masih masih ada macam macam – macam macam yang yang lain lain misalnya perhatian, minat, fantasi, faktor ingin tahu, sifat kreatif, dan lain lain. Sebagai kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar adalah kegiat kegiatan an mengaj mengajar. ar. Mengaj Mengajar ar adalah adalah usaha usaha untuk untuk mencip menciptak takan an kondi kondisi si yang yang kondusif agar berlangsung kegiatan belajar yang bermakna dan optimal. Mengajar juga menyangkut transfer of knowledge dan mendidik yang transfer of values . Dengan demikian, akan dapat mengoptimalisasikan kegiatan belajar dengan hasil yang bermakna. Ciri dari hasil belajar yang bermakna adalah : tahan lama dan asli atau otentik.
BAB III : Tujuan Pendidikan dan Pengajaran Sebagai Dasar Motivasi
Tujuan adalah suatu rumusan hasil yang diharapkan dari siswa setelah menyelesaikan atau memperoleh pengalaman belajar. Tujuan ini sangat penting karena merupakan pedoman untuk mengarahkan kegiatan belajar. Tujuan ini perlu dirumuskan karena untuk membantu mempermudah guru dalam mendesain program dan kegiatan kegiatan pengajaran, pengajaran, mempermudah mempermudah pengawasan pengawasan dan penilaian hasil belajar sesuai yang diharapkan dan memberikan pedoman bagi siswa dalam menyelesaikan materi dan kegiatan belajar. Dalam tujuan pendidikan dan pengajaran dikenal adanya tujuan akhir dan tujuan intermedier. Hal ini dijadikan dasar motivasi. Tujuan akhir bersifat filosofis dan politi politis. s. Filoso Filosofis fis dan bersif bersifat at politi politiss karena karena tujuan tujuan itu diteta ditetapka pkan n sebaga sebagaii
undang – undang atau peraturan. Tujuan intermedier relative bersifat operasional, karena karena akan akan menunj menunjuk uk langka langkah-l h-lang angkah kah yang yang dapat dapat dikerj dikerjaka akan n melalu melaluii suatu suatu proses. Tujua Tujuan n pendid pendidika ikan n itu berjen berjenjan jang, g, yakni yakni tujuan tujuan pendid pendidika ikan n Nasion Nasional, al, Institusio Institusional, nal, kurikuler kurikuler dan instruksion instruksional al atau pembelajaran pembelajaran.. Kemudian Kemudian tujuan tujuan pembelajaran merupakan tujuan intermedier yang paling langsung dalam kegiatan interak interaksi si belajar belajar mengaj mengajar ar di kelas. kelas. Tujuan Tujuan pembel pembelajar ajaran an itu melipu meliputi ti tujuan tujuan pembelajaran umum dan juga tujuan pembelajaran khusus (TUP dan TKP atau TIU dan TIK).
BAB IV : Motivasi dan Aktivitas dalam Belajar
Moti Motiva vasi si berp berpan angk gkal al dari dari kata kata “mot “motif if”” yang yang dapa dapatt diar diarti tika kan n daya daya penggerak penggerak yang ada di dalam diri seseorang seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivi aktivitas-aktivitas tas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Ada tiga elemen atau ciri pokokdalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energy, ditandai dengan adanya feeling dan dirangsang karena adanya tujuan. Dalam kegiatan belajar, belajar, motivasi motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruha keseluruhan n daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Moti Motiva vasi si sela selalu lu berk berkait ait deng dengan an soal soal kebu kebutu tuha han. n. Ada Ada bebe bebera rapa pa jenis jenis kebutu kebutuhan han misaln misalnya ya : kebutu kebutuhan han untuk untuk menyen menyenang angkan kan orang orang lain, lain, kebutu kebutuhan han untuk mencapai hasil, kebutuhan untuk mencapai kesulitan. Sehubungan dengan itu, timbulah beberapa teori motivasi yang berpangkal pada kebutuhan, yakni kebutuhan filosofis, ingin rasa aman, cinta kasih, mewujudkan diri sendiri. Di samping itu ada teori – teori : insting, fisiologis dan psikoanalitik. Ada beberapa ciri tentang motivasi antara lain: tekun menghadapi tugas, ulet ulet mengha menghadap dapii kesuli kesulitan tan,, menun menunjuk jukkan kan minat minat terhad terhadap ap bermac bermacam-m am-macam acam
masalah, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin atau mekanis. Fung Fungsi si moti motiva vasi si adal adalah ah untu untuk k mend mendor oron ong g manu manusi siaa untu untuk k berb berbua uat, t, menentukan arah perbuatan, untuk mencapai tujuan dan menyeleksi perbuatan mana yang akan dikerjakan. Motivasi dapat diklasifikasikan, dilihat dari dasar pembentukannya yakni motivasi bawaan dan motivasi yang dipelajari, menurut pembagian Woodworth dan Marquis terdiri dari : motivasi karena kebutuhan organis, motivasi darurat, dan motivasi objektif, ada juga motivasi jasmaniah dan rohaniah. Di samping itu ada motivasi instrinsik dan ekstrinsik. Bentuk – bentuk motivasi dalam belajar itu terdiri antara lain : memberi angka, angka, hadiah, hadiah, ego-involvement , member memberii ulanga ulangan, n, menget mengetahu ahuii hasil, hasil, pujian pujian,, hukuman, hasrat untuk belajar, dan minat. Di dalam belajar perlu adanya aktivitas, sebab pada pada prinsipnya belajar itu dalah dalah berbua berbuat, t, “learn “learning ing by doing” doing”.. Di dalam dalam aktivi aktivitas tas belaja belajarr ada bebera beberapa pa prinsip yang berorientasi pada pandangan ilmu jiwa, yakni menurut pandangan ilmu jiwa lama dan pandangan ilmu jiwa modern. modern. Menurut pandangan pandangan ilmu jiwa lama, lama, aktivi aktivitas tas didomi didominas nasii oleh oleh guru, guru, sedang sedang pandan pandangan gan ilmu ilmu jiwa jiwa modern modern,, aktivitas didominasi oleh siswa. Kemudi Kemudian an untuk untuk aktivi aktivitas tas belaja belajarr dapat dapat digolo digolongk ngkan an dalam dalam beberap beberapaa klasifikasi antara lain : visual activities, oral activities, listening activities, writing
activities, drawing activities, motor activities, mental activities. BAB V : Hakikat Anak Didik
Dalam bab ini menjelaskan mengenai beberapa pandangan tentang hakikat manusia : 1. Psikoanalitik (id,ego,super eg)
2. Humanistik (dapat menentukan n555asibnya sendiri dan bertanggung
jawab) 3. Martin Buber (keberadaan (keberadaan yang berpotensi berpotensi,, tetapi tetapi terbatas terbatas)) 4. Behavi Behaviori oristi stik k (ditentu (ditentukan kan oleh oleh faktor faktor dari dari luar) Anak didik adalah subjek belajar, sebab anak didik adalah sentral kegiatan dan pihak yang mempunyai tujuan. Komponen – komponen yang lain adalah faktor pendukung. Jadi yang aktif adalah anak didik. Anak Anak didi didik k atau atau sisw siswaa seba sebaga gaii subj subjek ek bela belaja jarr sebe sebena narn rnya ya memi memilik likii berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi misalnya kebutuhan jasmaniah, sosial dan intelektual intelektual.. Seseorang Seseorang atau khususny khususnyaa siswa siswa dapat memenuhi memenuhi kebutuhan kebutuhan,, merasa puas kalau dapat memenuhi development tasked. Siswa Siswa sebaga sebagaii subjek subjek belaja belajar, r, maka maka perlu perlu dikemb dikembang angkan kan indivi individun dunya, ya, karen karenaa yang yang dika dikata taka kan n seba sebaga gaii manu manusi siaa utuh utuh itu itu adala adalah h bers bersif ifat at pers person onal al.. Sehingga Sehingga dalam kegiatan belajar-menga belajar-mengajar jar perlu dikembangkan dikembangkan pada pebinaan pebinaan individu – individu siswa. Oleh karena itu, perlu dikenal adanya karakteristik siswa, siswa, terutama terutama yang berkait dengan kemampuan kemampuan awal, latar belakang belakang dan status sosial serta perbedaan – perbedaan kepribadian. Guru dalam hal ini perlu mengetahui data pribadi siswa untuk kepentingan belaja belajarr siswa. siswa. Cara Cara yang yang ditemp ditempuh uh untuk untuk menget mengetahu ahuii data data pribad pribadii siswa siswa itu misalnya dengan menggunakan berbagai jenis tes, observasi, kunjungan rumah, angket. BAB VI : Kedudukan Guru
Guru Guru adal adalah ah salah salah satu satu komp kompon onen en manu manusi siaw awii dalam dalam pros proses es bela belaja jar r mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu, guru yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus berperan serta secara aktif dan
menempatkan kedudukannya sebagai tenaga professional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi guru, antara lain persyaratan administrative, teknis, psikis dan fisis. Kemudian sebagai guru harus memiliki kematangan jasmani, rohani maupun edukasi sosial. Di samping itu ada syarat khusus yang bersifat mental, yakni: roeping. Guru Guru sebaga sebagaii tenaga tenaga profess profession ional, al, berart berartii pekerj pekerjaan aan guru guru memerlu memerlukan kan pendidikan lanjut di dalam science dan teknologi yang dapat digunakan sebagai perangkat dasar untuk diterapakan dalam berbagai kegiatan demi kemaslahatan umum. Menitikberatkan pekerjaan mental daripada manual work pekerjaan guru sebagai tenaga professional ditandai juga adanya informed responsiveness dan hasil pekerjaannya akan berkait dengan accountability. Guru dikatakan sebagai pendidik dan pembimbing. Guru sebagai pendidik, karena di samping menyampaikan ilmu pengetahuan, juga
transfer of values,
menanamkan nilai – nilai dan sikap mental serta melatih berbagai keterampilan dalam upaya menantarkan anak didik kea rah kedewasaanya. Oleh karena itu, guru harus seorang yang berpribadi baik, dapat sebagai anutan, sehingga nantinya dapat dapat memanu memanusia siakan kan manusi manusia. a. Karena Karena guru guru juga juga harus harus melaku melakukan kan kegiata kegiatan n bimbingan, yakni menuntun anak didik didik dan memberikan lingkungan lingkungan yang sesuai dengan arah dan tujuan yang dicita – citakan. Untuk melaksanakan tugasnya secara operasional, guru memiliki beberapa peran peranan an antara antara lain lain sebaga sebagaii inform informato ator, r, organi organisat sator, or, motiva motivator tor,, fasili fasilitat tator, or, mediator, konselor, evaluator. Dalam kaitan ini perlu diciptakan hubungan baik anatar anataraa guru guru dan siswa, siswa, termas termasuk uk pengeb pengebang angan an hubung hubungan an – hubun hubungan gan secara secara informasi dan contract-hours. Dala Dalam m
melak elaksa sana nak kan
semua emua
tug tugasny asnyaa
itu itu,
guru guru
seba sebag gai
tena tenag ga
professional memerlukan adanya kode etik guru. Kode etik guru akan merupakan pedoman tingkah laku bagi gurudalam berinterksi dengan subjek didik. Kode etik
guru juga sekaligus sebagai penangkal dari kecenderungan tingkah la ku guru yang akan akan menyel menyelewe ewengk ngkan. an. Kode Kode etik guru guru terdiri terdiri 9 item item yang yang apada apada prinsi prinsipny pnyaa membantu kesuksesan pekerjaan guru demi kepentingan anak didik.
BAB VII : Pengelolaan Interaksi Belajar Mengajar
Guru Guru sebaga sebagaii tenaga tenaga profes professio sional nal di bidang bidang kepend kependidi idikan kan,, di sampin samping g memahami hal – hal yang bersifat filosofis dan konseptual, juga harus mengetahui dan melaksanakan hal – hal yang bersifat teknis. Hal – hal yang bersifat teknis ini, terutama kegiatan menglola dan melaksanaan interaksi belajar mengajar. Kemudi Kemudian, an, dalam dalam melaks melaksana anakan kan proses proses belaja belajarr mengaj mengajar, ar, guru guru harus harus memiliki Sepuluh Kompetensi guru, yang mana sepuluh kompetensi guru terdiri dari : menguasai bahan, mengelola program belajar – mengajar, mengelola kelas, menggunakan media atau sumber, menguasai landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar-mengajar, menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran, mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah, memahami prinsip – prinsip dan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran. Selanjutnya dalam melakukan interaksi belajar mengajar guru harus juga memahami dan dapat melaksanakan item – item keterampilan mengajar. Untuk itu perlu mengadakan microteaching. Sebagai program latihan mengelola interaksi belajar – mengajar. Kete Ketera ramp mpil ilan an – kete ketera ramp mpil ilan an meng mengaj ajar ar seca secara ra gari gariss
besa besarr
dapa dapatt
diklas diklasifi ifikas kasikan ikan dalam dalam tiga tiga kelomp kelompok ok sesuai sesuai dengan dengan lembar lembar – lembar lembar dalam dalam kegiatan microteaching.
1. Aspek materi, terdiri dari item – item :
a. Interes b. b. Titik itik pusa pusatt c. Ran Rantai tai ko kognit gnitif if d. Kontak e. Penutup
2. Modal Modal kesia kesiapan pan,, terdir terdirii dari dari item item – item item : a. Gerak b. Suara c. Titik itik Perh Perhat atia ian n d. Vari Varias asii media edia e. Vari Varias asii inte intera raks ksii f.
Isyarat
g. Waktu selang ang
3. Keterampilan operasional, terdiri dari item – item :
a. Memb Membuk ukaa pela pelaja jara ran n b. Mendor Mendorong ong dan meliba melibatka tkan n siswa siswa c. Meng Mengaju ajuka kan n perta pertany nyaa aan n d. Menggu Menggunak nakan an isyarat isyarat nonver nonverbal bal e. Mena Menang ngga gapi pi sisw siswaa f. Meng Menggu guna naka kan n wak waktu g. Menu Menutu tup p pel pelaj ajar aran an
Untuk merealisasikan proses pembelajaran, pendekatan kontekstual tepat untuk diterapakan. Guru harus berusaha mengaitkan materi ajar dengan dunia nyata. Prinsip inkuiri dan CBSA menjadi penting
BAB III PENUTUP
A. Kesimp Kesimpula ulan n Seoran Seorang g guru guru harusl haruslah ah mempun mempunyai yai cara cara – cara tertent tertentu u dalam dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Yang mana hal tersebut akan sangat penting sekali bagi para peserta didik dalam proses pembelajaran. Dengan proses pembelajaran yang menarik dan juga tersistematik, maka peserta didik akan lebih bisa menangkap hal – hal apa yang disampaikan oleh guru. Dalam proses pembelajaran, perlu adanya interaksi dan motivasi dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik akan lebih bisa menerima apa yang disampaikan oleh guru.
B. Refl Reflek eksi si Buku ini disajikan dengan kata – kata yang mudah untuk dipahami, sehingga dalam sekilas saja pembaca bisa memahami apa yang dimaksud oleh oleh penu penuli liss lewa lewatt buku buku ini. ini. Sela Selain in itu, itu, pada pada tiap tiap – tiap tiap babn babnya ya juga juga
dicant dicantumk umkan an ringka ringkasan san – ringka ringkasan san dari dari masing masing – masing masing bab terseb tersebut. ut. Sehingga setelah kita membaca bab tersebut, kita bisa me- review kembali apa saja yang telah kita baca dalam bab tersebut. Sehingga di dalam otak kita bisa mengalami penguatan, yang mana penguatan tersebut membuat materi yang telah kit abaca bisa lebih lama tertanam di dalam otak kita. Namun, dalam buku ini sangat sedikit sekali ilustrasi – ilustrasi yang dimunc dimunculk ulkan an pada pada setiap setiap materi materi yang yang diberi diberikan kan,, sehing sehingga ga terkada terkadang ng kita kita harus lebih berkonsentrasi daripada buku yang memiliki banyak ilustrasi.