Bisnis Daring dan Pemasaran adalah sebuah kompetensi keahlian (jurusan) yang mempelajari dasar dasar kemampuan dan keilmuan menjadi seorang marketing baik marketing secara konvensional maupun melalui media daring (online/internet). Di Kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran siswa akan mempelajari strategi pasar, kewirausahaan dan membaca peluang di dunia bisnis. http://www.smkaa.sch.id/read/21/pemasaran Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Bisnis Daring dan Pemasaran Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret te rkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Proposal Penelitian “ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENDORONG PENDORON G SEORANG SEORA NG MAHASISWA MENDIRIKAN ONLINE BUSINESS VIA BLACKBERRY MESSENGER GROUP (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Depok)”. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Mendirikan sebuah usaha atau bisnis adalah salah satu cara dalam rangka menghasilkan
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memperoleh laba. Kebutuhan manusia yang beragam dan terus bertambah dari waktu-kewaktu memunculkan celah bagi para pebisnis unutk mendirikan sebuah bisnis baru. b aru. Bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masayarakat meningkat,
maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba (Brown dan Patello, 1976). Mendirikan sebuah susaha atau bisnis dilandasi oleh beberapa faktor pendorong salah satunya adalah jiwa enterpreneurship. Saat ini banyak anak muda yang mulai tertarik dan melirik profesi bisnis yang cukup menjanjikan masa depan cerah (Buchari, 2010). Kegiatan berbisnis termsuk dalam kategori wirausaha. Bisnis tak lagi identik dengan suatu usaha yang dijalankan oleh mereka yang berusia matang dengan segenap kemampuan dan skill pendukung dalam mendirikan sebuah bisnis. Anak muda khususnya kaum mahasiswa dengan rentang usia antara 18-25 tahun telah banyak yang menjadi pebisnis muda atau pengusaha muda atau lebih dikenal dengan istilah young istilah young enterpreneurship. Banyak anak muda yang tertarik untuk terjun kedunia bisnis dikarenakan masa depan cerah yang ditawarkan jika kelak nanti menjadi seorang pebisnis. Namun, terdapat beberapa keuntungan dan kelemahan menjadi seowang wirausaha atau pebisnis (Buchari, 2010). Beberapa keuntungan menjadi wirausaha adalah : 1. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri. 2. Terbuka peluang untuk mendemosntrasikan kemampuan serta potensi seseorang secara penuh. 3. Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maskimal.
4. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha konkrit. 5. Terbuka kesempatan untuk menjadi bos. Kelemahannya : 1.
Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko. Jika resiko ini telah diantisipasi secara baik, maka berarti wirausaha telah meng geser resiko tersebut.
2. Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang. 3. Kualitas hidupnya masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab dia harus berhemat. 4.
Tanggung jawabnya sangat besar, banyak keputusan yang harus dia buat walaupun dia kurang menguasai permasalahan yang dihadaipnya.
Seiring berkembannya zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya kebutuhan manusia, bisnispun mengalami berbagai perubahan dan inovasi. Saat ini banyak pebisnis yang mulai beralih untuk melakukan bisnis secara online. Bisnis yang dilakukan secara online telah berubah menjadi suatu trend dikarenakan jumlah pengguna internet di dunia yang
maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba (Brown dan Patello, 1976). Mendirikan sebuah susaha atau bisnis dilandasi oleh beberapa faktor pendorong salah satunya adalah jiwa enterpreneurship. Saat ini banyak anak muda yang mulai tertarik dan melirik profesi bisnis yang cukup menjanjikan masa depan cerah (Buchari, 2010). Kegiatan berbisnis termsuk dalam kategori wirausaha. Bisnis tak lagi identik dengan suatu usaha yang dijalankan oleh mereka yang berusia matang dengan segenap kemampuan dan skill pendukung dalam mendirikan sebuah bisnis. Anak muda khususnya kaum mahasiswa dengan rentang usia antara 18-25 tahun telah banyak yang menjadi pebisnis muda atau pengusaha muda atau lebih dikenal dengan istilah young istilah young enterpreneurship. Banyak anak muda yang tertarik untuk terjun kedunia bisnis dikarenakan masa depan cerah yang ditawarkan jika kelak nanti menjadi seorang pebisnis. Namun, terdapat beberapa keuntungan dan kelemahan menjadi seowang wirausaha atau pebisnis (Buchari, 2010). Beberapa keuntungan menjadi wirausaha adalah : 1. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri. 2. Terbuka peluang untuk mendemosntrasikan kemampuan serta potensi seseorang secara penuh. 3. Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maskimal.
4. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha konkrit. 5. Terbuka kesempatan untuk menjadi bos. Kelemahannya : 1.
Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko. Jika resiko ini telah diantisipasi secara baik, maka berarti wirausaha telah meng geser resiko tersebut.
2. Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang. 3. Kualitas hidupnya masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab dia harus berhemat. 4.
Tanggung jawabnya sangat besar, banyak keputusan yang harus dia buat walaupun dia kurang menguasai permasalahan yang dihadaipnya.
Seiring berkembannya zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya kebutuhan manusia, bisnispun mengalami berbagai perubahan dan inovasi. Saat ini banyak pebisnis yang mulai beralih untuk melakukan bisnis secara online. Bisnis yang dilakukan secara online telah berubah menjadi suatu trend dikarenakan jumlah pengguna internet di dunia yang
terus meingkat dari waktu kewaktu. Sampai dengan 31 Maret 2011, jumlah pengguna internet di dunia berdasarkan wilayah geografis mencapai 2.095.006.005 orang dimana populasi dunia pada waktu yang sama 6.930.055.154 orang. Berikut adalah data pengguna Internet di dunia berdasarkan dari Internet world Stats 31 Desember 2011.
Sumber : www.internetworldstats.com Berdasarkan data Internet World Stats tahun 2011, pengguna internet di atas Asia berada
pada posisi pertama dengan den gan jumlah jumlah pengguna penggun a internet 922,3 juta orang, di ikuti oleh Eropa pada posisi kedua dengan jumlah pengguna internet 476,2 juta orang dan Amerika Utara pada posisi ketiga dengan jumlah pengguna internet 272,1 juta orang. Di Asia, Indonesia menduduki urutan ke-empat dengan jumlah pengguna internet mencapai 39.600.000 orang. Berikut adalah statistik pengguna internet di Asia dimana Indonesia menduduki urutan ke-empat ke -empat sebagai negara dengan d engan dengan jumlah pengguna internet terbesar di dunia.
Sumber : www.internetworldstats.com
Gambar 1.2 Statistik Negara-negara Pengguna Internet di Asia
Sumber : www.internetworldstats.com
Ini menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia cukup besar. Hal ini dapat dijadikan celah yang sangat menjanjikan dan memunculkan motivasi bagi para pebisnis untuk mendirikan bisnis yang berbasis online atau menggunakan internet sebagai media menjalankan bisnis (Online Businesss). Businesss). Banyaknya pengguna internet ini memunculkan harapan bahwa semakin banyak orang yang online, maka semakin banyak konsumen dari produk kita. Kemajuan teknologi yang terjadi juga memunculkan sebuah pergeseran fungsi dari salah satu alat telekomunikasi, yaitu telepon genggam atau handphone. handphone. Dari tahun-ketahun, banyak bermunculan berbagai merek dan jenis handphone handphone yang dilengkapi dengan fitur-fitur canggih. Fitur-fitur ini dirancang sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Jika dahulu handphone handphone hanya digunakan untuk melakukan panggilan dan mengirim pesan singkat, maka sekarang fungsi handphone lebih dari sekedar dua hal tersebut diatas. Mobilitas yang tinggi dengan makin terdiferensiasinya kebutuhan manusia menuntut produsen handphone untuk terus berinovasi demi memenuhi kebutuhan konsumen.
Konsumen handphone saat ini tidak hanya membeli handphone untuk melakukan panggilan dan mengirim pesan singkat saja, tetapi juga dapat mengirim e-mail atau bahkan browsing internet. Kebutuhan konsumen akan handpohne yang dapat melakuakan berbagai fungsi penunjang kegiatan, terutama dalam hal penggunaan internet, didasari oleh semakin tingginya tingkat kebutuhan manusia dalam menggunakan internet. Yahoo! Inc. melaporkan hasil studi tahunan Yahoo! TNS Net Index ke-empat tentang studi inovatif mengenai perilaku pengguna internet, selama dua tahun terakhir, penggunaan telepon seluler (ponsel) di Indonesia menjadi penggerak utama pertumbuhan penggunaan internet di Indonesia, dimana ponsel menjadi
media
kedua
paling
banyak
digunakan
(55%)
setelah
televisi
(100%).
(www.marketing.co.id). Jumlah pengguna handphone dengan fitur browsing internet ini dipandang sebagai suatu pasar yang menjanjikan bagi para pebisnis. Para pelaku bisnis membidik para konsumen hanphone dengan fitur browsing internet sebagai suatu peluang dalam mendirikan sebuah bisnis baru dengan target market-nya adalah pengguna handphone berfitur browsing internet, dan bisnis yang didirikan adalah bisnis berbasis online atau disebut juga Online Business. Salah satu merek handphone yang menawarkan berbagai kemudahan dalam fungsi berinternet adalah BlackBerry. BlackBerry merupakan smartphone yang sejak kemunculannya di Indonesia menjadi sebuah fenomena di pasar handphone di Indonesia. Handphone BlackBerry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Research In Motion (RIM) di Kanada. Dengan berbagai kelengkapan dan kecanggihan fitur yang ditawarkan pada BlackBerry, membuat banyak orang berbondong-bondong untuk beralih menggunakan BlackBerry sebagai handphone pilihan mereka. BlackBerry memiliki keuggulan fungsi dibandingkan dengan merek kompetitor lain di pasar handphone Indonesia. Salah satu fitur unggulan yang ada pada BlackBerry adalah fitur BlackBerry Messenger atau disingkat BBM. Dengan BBM, chatting antarsesama pengguna BlackBerry menjadi lebih mudah dan cepat. BBM dapat melakukan fungsi berkirim foto,file suara dan video, serta membuat group yang dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan si pengguna. Pengguna Blackberry dapat meng-invite contact BBM yang diinginkan untuk join ke dalam group yang dibuatnya. Dengan adanya group BBM ini, chatting antar contact yang telah meng-accept invitation untuk join group semakin mudah dan cepat, semudah melakukan conference seperti pada Yahoo! Messenger atau Skype. BBM Group memiliki banyak kegunaan dianataranya sebagai sarana untuk chatting secara conference antar
sesama contact yang telah join group, berbagi file foto, video, dan suara, sampai melakukan bisnis online juga dapat dilakukan dengan menggunakan fitur BBM Group pada handphone BlackBerry. Fitur Group pada Blackberry Messenger ini telah memunculkan sebuah fenomena baru dikalangan pengguna BlackBerry. Adanya BBM group ini mendorong mahasiswa untuk menjadi seseorang pebisnis online dengan menggunakan BlackBerry sebagai media Online Business. Online Businees Via BlackBerry Messenger ini tergolong kedalam usaha jenis baru dan marak muncul beberapa tahun belakangan. Melihat dari latar belakang masalah yang telah dibahas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “ANALISIS FAKTOR-FAK TOR PEND ORONG
SE ORANG MAH ASI SWA ME ND I RI KAN ONL I NE BUSI NE SS VI A BLACK BE RRY ME SSE NG E R GROUP (Studi Kasus pada Mahasiswa F akultas E konomi Universitas Gunadarma Depok)”.
Dalam penelitian ini, responden yang akan diteliti adalah mahasiswa dari Universitas Gunadarma yang digunakan sebagai populasi. Keputusan untuk menjadikan mahasiswa sebagai populasi dari penelitian dikarenakan mahasiswa merupakan segmen masayarakat yang menjadikan handphone sebagai salah satu alat dalam pemenuhan akan kebutuhan untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi. Dengan semakin tingginya tingkat pemenuhan kebutuhan akan informasi dibarengi dengan makin pesatnya perkembangan teknologi, menjadikan mahasiswai memilih BlackBerry sebagai handphone pilihan. Kemampuan Blackberry yang beragam muai dari push e-mail , akses chatting via BlackBerry Messenger , Twitter for Blackberry, Facebook for Blackberry, Yahoo Messenger, WhatsApp, Four Square, UberSocial , dan beragam fungsi unggulan lainnya. Jumlah pengguna BlackBerry yang terus meningkat terutama dikalangan mahasiswa menjadikan komunikasi antarsesama mahasiswa semakin mudah dengan adanya fasilitas BlackBerry Messenger . Contohnya, komunitas mahasiswa jurusan manajemen yang tergabung dalam BBM Group 3EA01. Di group ini, mahasiswa yang telah join group dapat saling chatting dan share berbagai hal mulai dari sendpict, voicenote, documents, dll. Adanya kemudahan dalam BBM Group ini juga telah memunculkan suatu peluang usaha baru dikalangan mahasiswa. Saat ini banyak bermunculan trend mahasiswa yang melakukan online businees via BBM Group dikarenakan kemudahan akses yang ditawarkan oleh fasilitas BlackBerry Messenger .
1.1.
Perumusan Masalah
Seseorang mendirikan sebuah usaha atau bisnis didasari oleh beberapa faktor pendorong. Pebisnis yang melakukan Online Business Via BlackBerry Messenger memiliki beberapa faktor pendorong sehingga mereka memutuskan untuk mendirikan sebuaha usaha baru yaitu bisnis dengan cara Online Business Via Blackberry Messenger Group. Dari uraian tersebut, dirumuskan masalah : 1.
Faktor pendorong apakah yang dominan memotivasi seseorang mendirikan usaha baru yaitu Online Business Via BlackBerry Messenger Group?
2.
Faktor pendorong apakah yang paling dominan memotivasi seseorang mendirikan usaha baru yaitu Online Business Via BlackBerry Messenger Group?
1.2.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi faktor dominan apa sajakah yang memotivasi seseorang untuk mendirikan Online Busniness Via Blackberry Messenger Group. 2. Mengetahui faktor paling dominan apa saja yang memotivasi seseorang mendirikan Online Business Via Blackberry Messenger Group.
1.3.
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembacanya yang terurai
sebagai berikut:
1.
Kegunaan Teoritis, sebagai bahan informasi dan pengayaan bagi pengembangan khasanah ilmu pengetahuan khususnya manajemen pemasaran.
2.
Kegunaan Praktisi, sebagai panduan atau rekomendasi bagi praktisi manajemen yang menjalankan bisnisnya, terutama yang berhubungan dengan objek penelitian pemasaran mengenai faktor pendorong mendirikan usaha baru yaitu, personal, sociological, dan enviromental.
BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Landasan Teori
2.1.1
Definisi Pemasaran.
Kegiatan pemasaran banyak disalahartikan sebagai kegiatan penjualan. Padahal, inti dari pemasaran tidak terletak pada kegiatan penjualan saja. Kegiatan penjualan hanyalah satu dari sekian banyak kegiatan yang termasuk kedalam pemasaran. Pemasaran sendiri mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dan tidak hanya terdiri dari kegiatan penjualan saja. Pemasaran adalah suatu kegiatan yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsunan hidup usaha nya. Berikut adalah beberapa definisi pemasaran dari beberapa ahli : Menurut Philip Kotler (2002) : “Marketing is a social and managerial process and by which individuals and group obtain what they need and want through creating, offering, and freely exchanging product and service of value with other”. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Sedangkan meurut Stanton (2001) definisi pemasaran adalah : Suatu sistem keseluruhan kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan batang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Dari dua definisi tersebut diatas, dapat diartikan bahwa pemasaran adalah sebagai suatu proses dan usaha terpadu untuk menggabungkan Menurut Keegan (1997 : 3), dalam buku “Intisari Manajemen Pemasaran” yang diungkapkan oleh H. Djaslim Saladin dan Yevismarti Oesman yaitu : “Pemasaran adalah suatu proses sosial yang berfokus pada sumber daya manusia dan bertujuan untuk memanfaatkan peluang- peluang pasar secara global”. (http://noorikhfan.web.id/) Menurut Basu Swastha (2001 : 8), yaitu :
“Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi”. Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah rangkaian proses kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun suatu kelompok atau organnisasi, yaitu perencanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang, untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, dan permintaan konsumen. 2.1.2
Definisi Wirausaha.
Istlah wirausaha atau enterpreneur berasal dari bahasa Perancis yang diterjemahkan dalam bahsaa Inggris dengan arti go-between taker atau go-between. (Buchari, 2010) Berikut adalah beberapa definisi wirausaha : Richard Chantillon (1725) menyatakan enterpreneur sebagai seorang yang menanggung
resiko yang berbeda dengan orang yang mencari modal Bedeau (1797) menyatakan wirausaha sebagai orang yang menanggung resiko, yang
merencanakan, supervisi, mengorganisasi dan memiliki Jean Baptist Say (1803) menyatakan adanya pemisahan antara kentungan untuk
enterpreneur dan keuntungan untuk pemilik modal Francis Walker (1876) membedakan antara orang yang menyediakan modal dan
menerima bunga, dengan orang yang menerima keuntungan karena keberhasilannya memimpin usaha Joseph Schumpeter (1934) menyatakan seorang enterpreneur adalah seorang yang
energik dan membatasi resiko Peter Drucker (1964), seorang enterpreneur adalah seseorang yang mampu
memanfatkan peluang Albert Shapero (1975) menyatakan enterpreneur adalah seorang yang memiliki inisiatif,
mengorganisir mekanis sosial dan ekonomi, dan menerima resiko kegagalan Grifford Pinchot (1983) menyatakan intrapeneur adalah seorang enterpreneur dari
dalam organisasi yang sudah ada/organisasi yang sedang berjalan Robert Hisrich (1985) menyatakan bahwa enterpreneur adalah :
“The process of creating something different with value by devoting the necessary time and effort, assuming the resulting rewards the accompanying financial, psychological, and social risks and receiving the resulting rewards of monetary and p ersonal satisfaction”. Enterpreneur merupakan proses menciptakan sesautu yang berbeda dengan mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya disertai dengan menanggung resiko keuangan, kejiwaan, sosial dan menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadi lainnya. (Robert D. Hisrich dan Michael P. Peters, 1995 dalam Buchari, 2010) Pengertian wirausaha lebih lengkap dinyatakan oleh Joseph Schumpeter adalah Enterpreneur as the persons who destroys the existing economic order by introducing new products and services, by creating new forms of organization, or by exploting new raw materials. (Bygrave, 1994 : 1) Jadi menurtut Joseph Schumpeter enterpreneur atau wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organiasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis ataupun bisa pula dilakukan dalam organisasi bisnis yang sudah ada. Di dalam buku THE PORTABLE MBA IN ENTERPRENUERSHIP diberikan definisi yang lebih luas dari dari definisi Jo seph Schumpeter tadi. Secara lengkap definisinya adalah sebagai berikut : Enterpreneur is the person who perceives an opportunity and creates organization to pursue it (Bygrave, 1994) Dalam definisi ini ditekankan bahwa seorang wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Pengertian wirausaha disini menekankan pada setiap orang yang memulai suatu bisnis yang baru. Sedangkan proses kewirausahaan meliputi semua kegian fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organsiasi. (Buchari, 2010) 2.1.2.1 Keuntungan dan Kelemahan Menjadi Wirausaha.
Keuntungan menjadi wirausaha adalah (Buchari Alma, 2010) : 1. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri. 2. Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang secara penuh. 3. Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal. 4. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha yang konkrit. 5. Terbuka kesempatan untuk menjadi bos.
Sedangkan kelemahan menjadi wirausaha adalah : 1. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko. 2. Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang. 3. Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab dia harus berhemat. 4. Tanggung jawabnya sangat besar, banyak keputusan yang harus dibuat walaupun dia kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya.
2.1.2.2 Model Proses Kewirausahaan Berbagai Macam Tipe Wirausaha.
Berkut adalah model proses kewirausahaan menurut Buchari (2010) :
Gambar 2.1 Model Proses Kewirausahaan
Sumber : Buchari, 2010
1. Proses Inovasi Beberapa faktor personal yang medorong inovasi adalah : -
Keinginan berprestasi
-
Adanya sifat penasaran
-
Keinginan menanggung resiko
-
Faktor pendidkan dan pengalaman. Sedangkan faktor-faktor environment yang mendorong inovasi adalah :
-
Adanya peluang
-
Pengalaman, dan
-
Kreativitas.
2. Proses Pemicu Beberapa faktor personal yang mendorong Triggering Event artinya yang memicu atau memaksa seseorang untuk terjun ke dunia bisnis adalah : -
Adanya ketidakpusan terhadap pekerjaan yang sekarang
-
Adanya pemutusan hubungan kerja (PHK), tidak ada pekerjaan lain
-
Dorongan karena faktor usia
-
Keberanian menanggung resiko
-
Komitmen atau minat yang tinggi terhadap bisnis. Faktor-faktor Environment yang mendorong menjadi pemicu bisnis adalah :
-
Adanya persaingan dalam dunia kehidupan
-
Adanya sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan
-
Mengikuti latihan-latihan atau Incubator bisnis
-
Kebijaksanaan pemerintah. Sedangkan faktor-faktor sociological yag menjadi pemicu serta pelaksana bisnis adalah :
-
Adaya hubungan-hubungan atau relasi-relasi dengan oarang lain
-
Adanya tim yang bisa diajak kerjasama dalam berusaha
-
Adanya dorongan dari orangtua untuk membuka usaha
-
Adanya bantuan famili dakam berbagai kemudahan
-
Adanya pengalaman-pengalaman dalam dunia bisnsi sebelumnya.
3. Proses Pelaksanaan Beberapa faktor personal yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis sebagai berikut : -
Adanya seorang wirausaha yang sudah siap secara mental dan total
-
Adanya manajer pelaksana sebagai tangan kanan, pembantu utama
-
Adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis
-
Adanya visi, pandangan jauh kedepan guna mencapai keberhasilan.
4. Proses Pertumbuhan Proses pertumbuhan ini didorong oleh beberapa faktor organisasi antara lain : -
Adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua rencana dan pelaksanaan operasional berljalan lancar
-
Adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak
-
Adanya struktur dan budaya organisasi yang sudah membudaya
-
Adanya produk yang dibanggakan atau diistimewakan yang dimiliki. Sedangkan faktor environment yang mendorong implementasi dan pertumbuhan bisnis adalah :
-
Adanya umur persaingan yang cukup menguntungkan
-
Adanya konsumen dan pemsok barang yang kontinyu
-
Adanya bantuan dari pihak investor bank yang memberikan fasilitas keuangan
-
Adanya sumber-sumber yang tersedia yang masih bisa dimafaatkan
-
Adanya kebijaksanaan pemerintah yang menunjang berupa peraturan bidang ekonomi yang menguntungkan.
2.1.2.3 Berbagai Macam Tipe Wirausaha
Menurut Buchari (2010), dari pengamatan perilaku wirausaha maka dapat dikemukakan tiga tipe wirausaha, yaitu : 1. Wirausaha yang memiliki inisiatif. 2. Wirausaha yang mengorganisir mekanis sosial dan ekonomi untuk menghasilkan seusatu. 3. Yang meneirma resiko atau kegagalan.
Selanjutnya diungkapkan pula 3 tipe utama dari wirausaha, yaitu: 1. Wirausaha Ahli (Craftman). Wirausaha ahli atau seorang penemu memiliki suatu ide yang ingin mengembangkan proses produksi sistem produksi, dan sebagainya. Dia cenderung membuat model percobaan laboratorium dan sebagainya. Dia juga menjual lisensi idenya untuk dijadikan produk komersial. Pengetahuannya lebih banyak pada bidang teknis produksi dibandingkan pengetahuan dibidang
pengawasan, financing , dan sebagainya. Wirausaha ahli ini biasanya seseorang yang bekerja ada sebuah perusahaan besar kemudian keluar sebagai pegawai dan memulai bisnisnya sendiri. 2. The Promoter The promoter adalah seorang indiviu yang yang tadinya mempunyai latar belakang pekerjaan sebagai sales atau bidang marketing yang kemudian mengembangkan perusahaan sendiri. Keterampilan yang ia miliki biasanya merupakan faktor p endorong untuk mengembangkan perusahaan yang baru ia rintis.
3. General Manager General Manager adalah seorang individu yang ideal yang secara sukses bekerja pada sebuah perusahaan dia banyak menguasai keahlian bidang, produksi, pemasaran, permodalan, dan pengawasan.
2.1.2.4 Berbagai Macam Profil Wirausaha.
Jika diperhatiakn enterpreneur yang ada di msayarakat saat ini terutama di negara Amerika maka dijumpai berbagai macam profil. (Zimerer & Scarborough, 19 96) 1. Women Enterpeneurs 2. Minority Enterpeneurs 3. Immigrant Enterpreneurs 4. Part Time Enterprenurs 5. Home-Based Enterreneurs 6. Family-Owned Enterreneurs 7. Copreneurs
2.1.3
Definisi Bisnis.
Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakuakn sekelompok orang yang terorgaisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Usahahawan atau pelaku bisnis harus mampu memadukan 4 macam sumber daya, yaitu : 1. Sumber daya materi
2. Sumber daya manusia 3. Sumber dya keuangan 4. Sumer daya informasi (Mahfud Machmoedz, www.slideshare.net) Bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masayarakat meningkat, maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba (Brown dan Patello, 1976).
Sedangkan menurut Steinford (1979) : “Business is all those activites involved in providing the goo ds and services needed or desired by people”. Menurut Griffin dan Ebert (1996), “ Business is an organization that provides goods or services in order to earn provit”. Sejalan dengan definisi tersebut, aktivitas bisnis melalui penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan profit atau laba. Suatu perusahaan dikatakan menghasilkan laba apabila total penerimaan suatu periode (Total Revenues) lebih besar dari total biaya (Total Costs) pada periode yang sama. Laba merupakan daya tarik utama untuk melakukan kegiatan bisnis, sehingga melalui laba pelaku bisnis dapat mengembangkan usahanya untuk meingkatkan laba yang lebih besar. Menurut Hughes dan Kapoor, “Bussiness is the organized effort of individuals to produce and self for a provit, the goods and services taht satisfy societies needs”. The general term business refer to all such efforts within society or within an industry”. Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menjual dan menghasilkan dan menjual barang dan jasa mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan ada dalam industri. Orang yang mengusahakna waktunya dengan menanggung resiko dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut Enterpreneur . Sedangkan menurut Mussselman dan Jackson (1992), bisnis adalah suatu aktivitas yang memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat dan perusahaan diorganisasikan untuk terlibat dalam suatu aktivitas tersebut. Dari berbagi pengertian bisnis diatas, dapat disimpulkan bahwa d efinisi bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu atau sekolompok orang dalam rangka memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba (profit).
2.1.4
Penggunaan Internet
Istilah internet di dapat dari singkatan Interconnected Computer Networks yang bisa di artikan sebagai jaringan komputer tanpa batas yang menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya di seluruh penjuru dunia. Hadirnya internet sangat membantu kita dalam mencari sebuah informasi secara cepat dan tanpa terbatas waktu. Internet Hadir untuk memberikan kemudahan pada manusia dalam menjelajah dunia dan mencari informasi secara cepat. Istilah ini biasa disebut dengan Browsing atau surfing . Biasanya halaman suatu website dibuat dengan bahasa program HTML (Hypertext Markup Languange) untuk menampilkan informasi. Seiring perkembangan jaman, kini tampilan website lebih bervariasi. Tidak hanya tulisan saja yang bisa di tampilkan dalam halaman web, tetapi sekarang sudah bisa untuk Gambar, Video bahkan Flash. (www.berryndo.com) 2.1.4.1 Sejarah Internet
Internet memiliki sejarah yaang panjang dari awal kemunculannya hingga saat ini. Internet pertama kali ditemukan sekitar tahun 1969, dan mengalami banyak perkembangan serta perbaikan hingga akhirnya seperti sekarang Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan. Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan
pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya. Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal deng an nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet (www.rofingi.com). 2.1.4.2 Penggunaan Internet dalam Bisnis
Kemajuan di bidang teknologi, komputer, dan telekomunikasi mendukung perkembangan teknologi internet . Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi apapun, untuk menunjang aktivitas bisnisnya, bahkan sekarang cenderung dapat diperoleh berbagai macam informasi, sehingga informasi harus disaring untuk mendapatkan informasi yang tepat dan relevan. Hal tersebut mengubah abad informasi menjadi abad internet . (Yuliyana, 2000) Internet dalam bisnis digunakan untuk pertukaran informasi, katalog produk, media promosi, surat elektronik, bulletin boards, kuesioner elektronik, dan mailing list. Internet juga bisa digunakan untuk berdialog, berdiskusi, dan konsultasi dengan konsumen secara on-line, sehingga konsumen
dapat dilibatkan
perancangan, pengembangan,
pemasaran,
secara proaktif dan dan
interaktif
dalam
penjualan produk. (Yuliyana, 2000)
Menurut Yuliyana (2000), Penggunaan internet dalam bisnis berubah dari fungsi sebagai alat untuk pertukaran informasi secara elektronik menjadi alat untuk aplikasi strategi bisnis, seperti: -
Pemasaran
-
penjualan, dan
-
Pelayanan pelanggan. Pemasaran di internet dapat menembus berbagai rintangan, batas-batas bangsa, dan tanpa perlu diadakan suatu oeraturan-peraturan yang baku. Sedangkan pada pemasaran yang masih bersifat konvensional, barang mengalir dalam jumlah partai yang besar, kemudian melalui pelabuhan laut, menggunakan kontainer, distributor, lembaga penjamin, kemudian importir, dan lembaga bank. Selain itu, pada pemasaran konvensional jumlah orang yang terlibat lebih banyak dibandingkan dengan pemasaran dengan internet . Pemasaran konvensional lebih banyak yang terlibat dibandingkan pemasaran lewat internet . Pemasaran di internet sama seperti sistem
direct marketing, dimana konsumen konsumen berhubungan langsung dengan dengan penjual, walaupun konsmen tidak bertemu langsung den gan penjual. “Pengguna internet di seluruh dunia berkisar 200 juta, 67 juta diantaranya berada di Amerika Serikat, internet di Indonesia berlipat dua kali setiap 100 hari” (Rhenald,2000 dalam Yuliyana, 2000). Dari referensi tersebut penggunaan internet untuk aplikasi strategi bisnis diIndonesia peluangnya cukup besar, tapi banyak orang tidak menyadari, karena pemain bisnis di Indonesia masih banyak kalangan tua. Menurut Rhenald "Pasar internet adalah pasar orang muda, bukan orang tua." Dugaan Rhenald berdasarkan amatan saja "Pengguna internet di Indonesia sekitar 70% berusia 20-an, sekitar 25% usia 30-42- an, sisanya usia di atas itu. Sedangkan pemain-pemain utama bisnis berusia 45-an ke atas. Mereka adalah generasi yang terlambat bersentuhan dengan internet, bahkan dengan komputerpun mereka terlambat" (Rhenald: 1999 dalam Yuliyana, 2000). Menurut Yuliyana (2000), Internet di Indonesia lebih banyak dipakai untuk fasilitas e-mail, yaitu sebanyak 42%. Penggunaan internet di Indonesia digunakan untuk keperluan bisnis sebesar: 43%, sedangkan keperluan pribadi sebanyak: 32% (Nielsen, 1999). Penggunaan internet di Indonesia untuk keperluan bisnis sebesar 43%, menunjukkan beberapa perusahaan
telah menerapkan internet untuk berbisnis, yang dikenal
dengan E-Business atau E- Comme rce.
2.1.4.3 Keuntugan Berbisnis Lewat Internet
“The internet provides a synthesis of computing and communication probabilities that adds value to every part of the business cycle” (Cronin, 1995 dalam Yuliyana, 2000). Keuntungan yang Keuntungan yang diperoleh dari berbisnis lewat internet dapat dilihat pada Gambar, merupakan kesimpulan yang diperoleh bisnis lewat internet dari 100 perusahaan pengguna internet peringkat tertinggi. Dari Gambar juga dapat dilihat persentase tertinggi adalah penghematan biaya (35%), karena aplikasi yang diterapkan pada teknologi internet lebih murah untuk dikembangkan, dioperasikan, dan dirawat, jika dibandingkan dengan sistem tradisional.
Gambar 2.2 Keuntungan yang Diperoleh Perusahaan yang Menggunakan Aplikasi
Internet
Sumber : Kathleen (1997:9) dalam Jurnal Ekonomi dan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra oleh Oviliani Yenty Yuliana, 2010 2.1.5
Definisi Online Business
Istilah Online Business atau Bisnis online terdiri dari dua kata dasar yaitu bisnis dan online. Kata bisnis sendiri telah diijelaskan pada pembahasan sebelumnya, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu atau sekolompok orang dalam rangka memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba (profit). Kata Online menurut kamus.web.id adalah suatu kegiatan yang terhubung melalui jaringan komputer yang dapat diakses melalui jaringan komputer lainnnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Bisnis Online adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan di media internet untuk meghasilkan uang. Seperti halnya bisnis dikehidupannyata, bisnis online yang dijalankan di media internet pun memilki tujuan yang sama yaitu menghasilkan suatu keuntungan. (www.kiosbisnis.com)
2.1.6
Definisi Handphone.
Handphone atau ponsel genggam adalah sebuah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon namun dapat dibawa kemanamana atau bersifat portable dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan
kabel (nirkabel, wireless). Sejak awal kemunculannya, handphone telah mengalami banyak perkembangan hingga satt ni. Fungsi dasar handphone sebgai alat komunikasi elektronik kini telah berubah dan terus bertambah seiring dengan adanya kemajuan dibidang teknologi dan komunikasi. Saat ini handphone telah menjadi sebuah kebutuhan yang cenderung bersifat primer. Jika dulu handphone hanya bersifat sebagai alat komuikasi dan bersifat sebagai kebutuhan sekunder, sekarang handphone telah berubah menjadi sebuah alat yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang untuk melakukan hubungan komunikasi dan berbagai kegiatan lainnya. Dahulu handphone hanya memiliki dua sifat utama yaitu melakukan panggilan telepon dan pesan singkat. Sekarang, handphone telah berubah menjadi alat yang multifungsi dengan segenap kecanggihan tekbologi dan fitur-fitur canggih, yang semakin menambah nilai dan fungsi dari handphone itu sendiri. Produsen handphone terus melakukan pengembangan dan melengkapi handphone keluarannya dengan berbagai macam fitur uggulan demi menjawab kebutuhan akan handphone yang multifungsi oleh konsumen. Fitur-ftur yang ditawarkan oleh berbagai jenis merek handphone mulai dari yang paling standard seperti camera hingga aplikasi internet. 2.1.7
Blackberry.
2.1.7.1 Sejarah BlackBerry.
Berawal dari perusahaan kecil dengan modal h asil pinjaman, RIM berkembang menjadi perusahaan yang paling di kagumi dan di hormati dai Kanada. Handphone keluaran pabrikan Research in Motion (RIM) Kanada ini merupakan handphone jenis qwerty pertama yang pernah ada. Qwerty sendiri adalah sebutan atau istilah untuk key pad di ponsel yang menggunakan papan ketik seperti papan ketik pada mesin ketik atau komputer. Salah satu ciri menonjol adalah huruf Q, W, E, R, T, Y ada pada baris pertama sisi kir pada papan ketik handphone. Nama BlackBerry itu sendiri berasal dari sebuah firma California Lexicon Branding yang awalnya memberi nama “PocketLink”, sebuah nama yang fungsional namun membosankan. Lalu mempertimbangkan memberi nama “Stroberry” karena bentuknya yang mirip, namun terdengar sangat jinak. Akhrinya mereka memutuskan memberi nama BlackBerry, sebuah nama yang cerdas dan akrab. Perusahaan yang didirikan oleh Mike Lizaradis ini pada dasarnya ingin menciptakan sebuah handphone yang cara kerjanya mencontohkan pada “pager” akan tetapi memiliki
kemampuan diatasnya, sehingga dapat digunakan bebas kapan saja, real time dan selalu tersambung.
2.1.7.2 Blackberry di Indonesia
Di Indonesia BlackBerry diperkenalkan pertama kali pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Tidak berselang lama, pasar BlackBerry diramaikan oleh dua operator besar lainnya yakni Exelcom dan Telkomsel. Pemain terbaru Natrindo Telepon Selular (Axis) baru menjajakan layanannya pada pertengahan tahun tersebut. Pertumbuhan layanan BlackBerry di Indonesia terus meningkat sangat signifikan akhirakhir ini. Informasi dari Research in Motion (RIM) selaku penyedia teknologi BlackBerry, juga menyatakan bahwa pertumbuhan penggunaan layanan tersebut di Indonesia merupakan yang tertinggi di antara negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik. Saat ini saja diperkirakan ada sekitar tiga ratus ribuan jumlah pengguna layanan BlackBerry dari tiga operator yang menyediakan layanannya di Indonesia, yaitu Indosat, Telkomsel, serta Exelcomindo Pratama (XL). Sungguh suatu jumlah yang sangat mencengangkan, mengingat harga handset yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan perangkat handset lainnya. 2.1.7.3 Fitur-fitur Blackberry
Berikut adalah fitur-fitur Blackberry (Ashari, 2012) : 1. Jarak Bukan Lagi Penghalang Dengan perangkat komunikasi BlackBerry ada begitu banyak cara untuk terus berkomunikasi. Sehingga komunikasi pun menjadi sangat mudah. Perangkat komunikasi BlackBerry menawarkan berbagai perangkat komunikasi terbaik kepada penggunanya. Diantaranya: a. Pesan Teks dan Email
Pengiriman Push Sejati – email sendiri yang menemukan penggunanya, tanpa memerlukan usaha.
Melihat lampiran format berkas populer dengan mudah. Navigasi dan pengetikan intuitif yang cepat. Akun email ganda untuk penggunaan pribadi dan bisnis.
Kirim catatan suara sebagai lampiran email atau pesan multimedia.
Pesan teks SMS dan MMS
Berbagi gambar, video dan berkas.
b. Telepon Fitur telepon tingkat lanjut yang memberikan pengalaman suara yang unggul:
Telepon speaker.
Pamanggilan yang diaktifkan dengan suara.
Dukungan bluetooth
Panggilan konferensi
c. Pesan Instan Aplikasi pesan instan pada smarthphone BlackBerry membuat penggunanya tetap berhubungan dengan kontak pesan instan, tidak peduli dimanapun kita berada.
BlackBerry Messenger
Yahoo Messenger
Windows Live Messenger
AOL Instant Messenger
ICQ
Google Talk
d. Jejaring Sosial Tetap terhubung ke jaringan Anda dengan pemberitahuan otomatis. Dapat bertukar pesan dengan teman-teman seperti yang bisa dilakukan pada komputer. Juga dapat mengubah foto-foto dari kamera smarthphone BlackBerry dan ke jejaring sosial.
Facebook
Twitter
MySpace
Four Square
PicMix
2. Hiburan Pengguna BlackBerry dapat menikmati layanan hiburan dengan fasilitas musik, rekam dan tonton video serta dapat memotret yang dapat diunggah secara langsung dan dapat dibagikan
dengan cepat dan mudah melalui email atau layanan pesan multimedia (MMS) atau memasangnya di jejaring sosial. Dengan menggunakan BlackBerry Media Sync untuk mengisi smarthphone dengan berbagai macam musik, kemudian nikmati musik pada BlackBerry Anda melalui perangkat stereo rumah atau mobil Anda dengan BlackBerry Music. a. Media Player Media player terpasang mengubah berkas-berkas video menjadi visual yang hidup dan berkas berkas musik menjadi suara yang merdu. Kita dapat melihat klip berita dan mendengarkan daftar lagu pilihan favorit secara nirkabel dengan h eadset bluetooth, semua itu bisa dilakukan sambil terus bergerak dan mengikuti pesan-pesan terbaru. Dengan BlackBerry Media Sync internal, BlackBerry Desktop Software akan memudahkan kita dalam mengimpor file musik iTunes dan Windows Media, di desktop agar dapat mengakses perpustakaan musik desktop setiap saat. Sinkronisasi dua arah memungkinkan kita dapat mengunggah foto dan video ke dan dari samrtphone BlackBerry. b. Kamera dan Video Banyak smarthphone BlackBerry dilengkapi dengan kamera digital terpasang yang memungkinkan Anda untuk memotret dan merekam video. Setelah aksi tersebut diabadikan, bagikan dengan mudahnya dengan teman-teman, atau tonton sendiri pada tampilan beresolusi tinggi. Fitur kamera mencakup:
Zoom digital
Lampu kilat terpasang
1,3 MP / 2,0 MP / 3,2 MP
Cermin potret diri
c. Music Apps Musik yang akan sangat diinginkan pada saat yang dikehendaki di smarthphone Blackberry download aplikasi musik populer dari BlackBerry App World ke smartphone BlackBerry. d. Aksesoris Musik Dengarkan musik favorit dengan cara yang seharusnya untuk didengar dan dirasakan dengan aksesoris musik yang dirancang untuk smarthphone BlackBerry:
Dengarkan musik secara nirkabel melalui hampir semua perangkat stereo dengan BlackBerry Music Gateway
Hilangkan desah latar belakang ketikan mendengarkan lagu-lagu pada saat bepergian dengan BlackBerry Stereo Headset
Tingkatkan memori smarthphone BlackBerry dan dengan kartu microSD
3. Informasi Tambahan (Instan) Temukan lebih banyak lagi, ketahui lebih banyak lagi dan lakukan lebih banyak lagi. Dengan smarthphone BlackBerry, akses internet lengkap memungkinkan untuk melakukan pencarian online, menelusuri situs-situs berita, olah raga dan hiburan favorit, membuat penanda alamat web, menyiapkan umpan RSS, dan daoat melihat riwayat. Fungsi pemetaan dan GPS selalu memberi Anda arahan. Bisnis, restoran, hampir setiap alamat atau lokasi d apat dicari dan dijangkau dengan rute dan arahan visual. Organizer pribadi dapat terus mengetahui kabar terbaru dan mengendalikan kegiatan sehari-hari, sehingga mudah untuk mengelola kontak, jadwal dan daftar tugas. a. Peramban ( Browsing ) Peramban smarthphone BlackBerry membantu kita terhubung dengan internet dan menjelajahi web, kapan saja dan dimana saja. Dioptimalkan untuk jaringan berkecepatan tinggi, dan melayani pasokan informasi, berita dan hiburan yang tidak terbatas, peramban ini memungkinkan untuk melihat, mengelola dan memperbarui konten, semuanya langsung diakses dari smarthphone BlackBerry. b. GPS (Global Positioning System) Dalam melakukan perjalanan, kita dapat dibantu dengan GPS (Global Positioning System / Sistem Posisi Global) terpasang yang ditampilkan pada smarthphone BlackBerry tertentu. Menunjukkan dengan tepat lokasi geografis kita, bahkan ketika posisi kita bergeser dan berubah. c. Mobile Streaming Akses video, musik atau bahkan klip berita dan olah raga dari situs-situs web yang mendukung mobile streaming. Konten streaming yang didukung untuk saat ini berbeda-beda tergantung dari operator layanan dan smarthphone, tapi YouTube sudah termasuk dalam konten streaming yang didukung. d. Organizer Smarthphone BlackBerry juga menyertakan organizer pribadi, alat bantu lengkap untuk membuat kita selalu tepat waktu, terus berkomunikasi, dan selalu mengatur kegiatan.
Kalender: mengatur jadwal saat bepergian.
Buku alamat: menyimpan rincian, panggilan, email atau pesan instan yang terkait secara langsung dari daftar kontak.
Daftar tugas: tambahkan, sunting, hapus dan tandai sebagai tugas yang sudah diselesaikan pada daftar kegiatan.
MemoPad: tulis, sunting dan hapus catatan dan memo.
Kalkulator: lakukan pengonversian dan pengoperasian matematika dasar.
1. BlackBerry App World Dalam perangkat ini menawarkan berbagai macam aplikasi yang dapat di download langsung seperti permainan, jaringan sosial, belanja, organisasi, hiburan, dan aplikasi fungsional lainnya dari satu lokasi yang nyaman.
2.1.8
Online Business Via Blackberry Messenger Group di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Depok.
BlackBerry ( smartphone) sebagai salah satu alat komunikasi yang mendukung sarana komunikasi dimana salah satu fasilitas utama Blackberry yaitu Group BlackBerry Messenger banyak digunakan untuk melakukan kegiatan jual beli produk. Berbagai macam jualan ataupun produk telah dipromosikan melalui salah satu fitur yang ada pada smartphone BlackBerry trersebut. Mulai dari promosi barang elektronik, aksesoris olahraga, hingga barang yang merupakan kebutuhan primer manusia yaitu makanan dan pakaian, serta berbagai macam produk atau jualan lainnya (Ashari, 2012). BlackBerry merupakan smartphone yang tidak asing lagi di kalangan mahasiswa. Pengguna BlackBerry rata-rata adalah orang-orang yang memiliki intensitas penggunaan internet tinggi, dan mahasiswa adalah salah satu segmen dari pengguna smartphone yang bisa menunjang kebutuhan yang tinggi akan penggunaan internet. Melihat jumlah pengguna BlackBerry yang tinggi, muncullah celah untuk memanfaatkan Blackberry sebagai media untuk mendirikan Online Bisnis via Blackberry Messenger, yang merupakan salah satu fitur utama dari smartphone Blackberry. Bayangkan, jika satu smartphone Blackberry memiliki 300 contacts pada Blackberry Messengernya, maka ke 300 kontak tersebut bisa menjadi target market yang sangat menjanjikan.
Bisnis online via Blackberry Messenger menjadi sebuah bisnis baru yang sangat menarik dan menjanjikan terutama di kalangan mahasiswa. Banyak mahasiswa-mahasiwaa yang melakukan Online Business via Blackberry Messenger, mulai dari bisnis pak aian, sepatu, accecories, makanan, travel, dan masih banyak lagi. Para mahasiswa yang melakukan bisnis online menjadikan contacts yang terdpat pada BBM mereka sebagai target market, kemudian mengelompokannya kedalam Group. Group yag dibuat berisi contact-contact Online Business via Blackberry Messenger mulai banyak bermunculan dalam kurun waktu satu tahun belakangan. Hal ini menjadi sangat menarik karena motivasi dari p ara mahasiswa untuk melakukan bisnis online via Blackberry Messenger ternyata sangat beragam. M aka dari itu, penulis ingin meneliti faktor apa saja yang dominan mendorong mahasiswa untuk mendirikan online Business via Blackberry Messenger Group, dan faktor apakah yang paling dominan mendorog mahasiswa mendirikan Online Businesss via Blackberry Messenger Group. 2.2 Variabel Penelitian.
Online Business Via BlackBerry Messenger Group tergolong kedalam jenis usaha baru. Maka dari itu, variabel yang digunakan adalah faktor kritis yang berperan dalam membuka usaha baru menurut Bygrave (1994). Variabel yang diguakan dalam penelitian ini adalah faktor kritis yang berperan dalam membuka usaha baru yaitu : 2.2.1
Personal, meyagkut aspek-aspek kepribadian seseorang.
Apabila seseorang mempunyai ide untuk memulai suatu usaha baru maka dia akan mencari faktor-faktor lain yang dapat mendorongnya. Salah satu faktor pendorongnya adalah faktor personal, yaitu adanya jiwa kewirausahaan yang dimiliki oleh orang yang ingin membuka usaha baru. Tingginya jiwa kewirausahaan akan menjadi faktor yang sangat kuat untuk sesorang membuka usaha baru. Jiwa kewirausahaan yang tinggi akan seantisa melihat celah dan kesempatan dengan cemat dan jeli untuk bisa dimanfaatkan sehingga tercipta sebuah usaha atau bisnis baru. Dengan segenap keyakinan, rasa percaya diri dan, sikap optimis, seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan tinggi akan merasa tertarik dan tertantang unt uk membuka usaha baru. Faktor lain yang berpengaruh dalam membuka bisnis ialah pertimbangan antara pengalaman dengan spirit, energi dan rasa optimis. Bisanya, orang-orang muda lebih optimis, energik, dibandingkan dengan orang-orang yang sudah berumur.
2.2.2
Sosiological, menyangkut hubungan dengan family dsb.
Faktor sosial yang berpengaruh terhadap minat m emulai bisnis ini ialah masalah tanggung jawab terhadap keluarga. Orang yang berumur 25 tahun akan lebih mudah membuka bisnis dibandingkan dengan seseorang yang berumur 45 tahun, yang sudah punya isteri, beberapa anak, banyak beban, cicilan rumah, biaya rumah tangga, dan sebagainya.
2.2.3
Enviromental, menyangkut hubungan dengan lingkungan.
Faktor lingkungan adalah faktor yang berpengaruh dalam membuka usaha baru. Lingkungan yang terdiri dari orang-orang yang berbisnis akan mendorong seseorang yang tidak melakukan bisnis untuk ikut membuka bisnis juga.
2.3 Hubungan Antar Variabel Penelitian
2.3.1
Hubungan Variabel Personal dengan Motivasi Mendirikan Online Business Via Blackberry Messenger Group
Variabel personal berpengaruh terhadap variabel dependen motivasi mendirikan usaha baru.
H1 : Variabel Personal, berpengaruh terhadap variabel dependen motivasi mendirikan usaha baru.
2.3.2
Hubungan Variabel Sociological dengan Motivasi Mendirikan Online Business Via Blackberry Messenger Group
Variabel sociological berpengaruh terhadap variabel dependen motivasi mendirikan usaha baru. H 2 : Variabel Sociological, berpengaruh terhadap variabel dependen motivasi mendirikan usaha baru. 2.3.3
Hubungan Variabel Enviromental dengan Motivasi Mendirikan Online Business Via Blackberry Messenger Group
Variabel sociological berpengaruh terhadap variabel dependen motivasi mendirikan usaha baru.
H 3 : Faktor Enviromental berpengaruh terhadap variabel dependen motivasi mendirikan usaha baru.
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan telaah pustaka yang berasal dari penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan (Rowland, 2012). Penelitian terdahulu yang dijadikan bahaan refernsi penulis dalam melakukan diantaranya penelitian oleh Ashari (2012) mengenai Pengaruh Promosi Penjualan Pakaian Wanita di group Blackberry Messenger terhadap Minat Beli Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin. Beberapa jurnal yang juga dijadikan referensi dalam melakukan penelitian ini dinataranya Penggunaan Teknologi Internet Dalam Bisnis oleh Yuliana (Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.2 No.1, Mei 2000), Internet Marketing : Konsep dan Persoalan Baru Dunia Pemasaran oleh Bertha (Jurnal Manajemen, Vol. 6 No. 1, Nov 2006), dan Internet Marketing : The New Market to Respond The Change of Woman Consumer Behaviour pleh Safitri (Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 7 No. 1, September 2010). Pada penelitian-penelitian terdahulu, dapat dilihat bagaimana internet memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam mendorong seseorang untuk membuka usaha atau bisnis baru. Semakin tingginya tingkat penggunaan internet membuka kesempatan yang sangat besar untuk menjadikan hal ni sebagai sebuah lahan untuk membuka busaha atau bisnis baru, yaitu bisnis yang berkonsep online.
2.5 Kerangka Pemikiran Teori
Dalam penelitian ini dapat dibuat suatu kerangka pemikiran yang dapat menjadi landasan dalam penulisan ini, yang pada akhirnya akan dapat diketahui variabel mana yang paling berpengaruh dominan dalam keputusan pembelian konsumen. Kerangka pemikiran ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.5.1 Kerangka Pemikiran Penelitian
Sumber : Sumber: Konsep pemikiran yang dikembangkan dalam penelitian 2012
2.6 Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara atau dugaan yang paling memungkinkan yang masih dapat dicari kebenarannya. Berdasarkan perumusan masalah, tinjuan pustaka dan tinjauanya penelitian, maka dapat ditarik hipotesis sementara dari penelitian ini, yaitu:
Ho : Variabel Personal, Sociological, dan Environmental secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen motivasi mendirikan usaha baru.
Ha : Variabel Personal, Sociological, dan Environmental secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen motivasi mendirikan usaha baru.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Model Penelitian Online Business Via BlackBerry Messenger adalah suatu jenis usaha online yang tergolong baru dan muncul dalam beberapa tahun belakangan. Banyaknya orang yang mendirikan usaha atau Online Business Via BBM Group dilatarbelakangi oleh beberapa faktor
pendorong. Untuk mendirikan usaha/bisnis online via BBM Group ini dipengarui ole beberapa faktor kritis dalam mendirikan usaha, yaitu personal, sociological, dan environmental. Online Business Via BlackBerry messenger Group Personal Sociological Environmental Faktor Pendorong Mendirkan Usaha Baru
Gambar 3.1 Model Penelitian
3.2
3.2.1
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Berkaitan dengan penelitian ini, variabel penelitian yang
terdiri dari variabel, yaitu satu variabel dependen dan 3 variabel independen, yang diuraikan sebagai berikut : 1. Variabel Dependen. Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti (Ferdinand, 2006 dalam Rowland, 2012). Variabel dependen yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen. Yang dijadikan sebagai variabel dependen dalam penelitian ini adalah motivasi mendirikan usaha baru (Y).
2. Variabel Independen. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006, dalam rowland, 2012). Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari : a. Personal (X1) b. Sociological (X2) c.
Environmental (X 3)
3.2.2
Definisi Operasional
Definisi operasional variabel dapat didasarkan pada satu atau lebih referensi yang disertai dengan alasan penggunaan definisi tersebut. Variabel penelitian harus dapat diukur menurut skala ukuran yang lazim digunakan. Oleh karena itu, untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang variabel penelitian, maka disajikan tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Personal (X1)
Definisi
Indikator
Sumber
Menyangkut
- Keinginan berprestasi
Bygrave
aspek-aspek
- Keinginan menanggung (1994)
kepribadian
resiko
dalam
seseorang.
- Faktor pendidikan
Buchari,
- Faktor pengalaman
(2010)
- Jiwa kewirausahaan - Adanya ketidakpuasan terhadapa keadaan - Adanya pemicu, seperti status
masih
mengaanggur, tidak ada pekerjaan lain - Dorongan faktor usia - Komitmen atau minat yang
tinggi
terhadap
bisnis -
Dorongan
wirausaha
yang sudah siap mental secara total - Adanya visi, pandangan jauh
kedepan
guna
mencapai keberhasilan - Perilaku
Penggunaan
internet dalam kehidupan sehari-hari
Sociological (X 2)
Menyangkut
Adanya
masalah hubungan hubungan dengan
hubungan- Bygrave atau
relasi (1994)
family dengan orang lain
atau keluarga.
dalam
Adanya partner atau tim Buchari yang
bisa
bekerjasama
diajak (2010) dalam
berusha Adanya dorogan dari rangtua untuk membuka
usaha Adanya bantuan famili dalam
berbagai
kemudahan Adanya
pengalaman-
pengalamam dalam dunia bisnis sebelumnya Environmental (X3)
Menyangkut
Adanya
persaingan Bygrave
hubungan dengan dalam dunia kehidupan lingkungan.
(1994)
Adanya sumber-sumber dalam yang bisa dimanfaatkan, Buchari dalam hal ini BlackBerry (2010) sebagai
media
Online
Business Lingkungan
terdekat
yang melakukan Online Business
Sumber : Dikembangkan untuk penelitian ini, 2012
Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur indikator-indikator pada variabel dependen dan variabel independen tersebut adalah menggunakan skala Likert (1-5) yang mempunyai lima tingkat preferensi jawaban masing-masing skor 1 – 5 dengan rincian sebagai berikut : 1
= Sangat Tidak Setuju (STS)
2
= tidak Setuju (TS)
3
= Ragu-Ragu (S)
4
= Setuju (S)
5
= Sangat Setuju (SS)
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1
Populasi
Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin diteliti (Sekaran, 2006). Penelitian ini menggunakan mahasiswa Universitas Gunadarma Depok sebagai populasi penelitian karena mahasiswa adalah segmen masyarakat yang menjadikan BlackBerry sebagai smartphone pilihan yang digunakan mereka. Pertimbangan bahwa populasi yang ada sangat besar jumlahnya sehingga tidak memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi yang ada, maka dilakukan pengambilan sampel. merupakan bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. 3.3.2
Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2007 dalam Rowland, 2012). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 orang responden. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan non probability sampling yaitu teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dijadikan sampel (Sugiyono, 2007 dalam Rowland 2012). Sedangkan penentuan pengambilan jumlah responden (sampel) dilakukan melalui teknik purposive sampling , yaitu peneliti memilih siapa saja anggota populasi yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dianggap dapat memberikan informasi yang diperlukan. Jadi sampel diambil dengan cara memilih elemen-elemen untuk menjadi anggota sampel yang ditentukan secara subyektif sekali. Semua sampel diperoleh dari mahasiswa Universitas Gunadarma di Fakultas Ekonomi yang berada di wilayah Universitas Gunadarma yang menjadi pengguna handphone Blackberry.
3.4
3.4.1
-
Jenis dan Sumber Data
Jenis Data
Data Kualitatif
: Data non angka, berupa informasi atau penjelasan yang didasarkan
pada pendekatan teoritis dan penilaian logis. -
3.4.2
Data Kuantitatif
Sumber Data
: Data angka.
3.4.2.1 Data Primer
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara melakukan menyebarkan kuesioner kepada responden. Metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data primer yaitu melalui wawancara, penyebaran kuesioner, dan observasi secara langsung kepada individu atau perseorangan.
3.4.2.2 Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui pihak lain, atau laporan historis yang telah disusun dalam arsip yang dipublikasikan atau tidak. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi kepustakaan, jurnal, literatur-literatur yang
berkaitan
dengan
permasalahan,
majalah-majalah
perekonomian,
dan
informasi
dokumentasi lain yang dapat diambil melalui sistem on-line (internet).
3.5
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner, dan studi dokumentasi.
Kuesioner
: Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2007 dalam Rowland, 2012). Studi Dokumentasi : mengumpulkan dan mempelajari data – data yang mendukung penelitian.
3.6
3.6.1
Metode Analisis Data
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2005 dalam Rowland, 2012). Valid berarti instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur (Ferdinand, 2006 dalam Rowland, 2012). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Misalkan
mengukur keputusan pembelian
yang terdiri dari lima
pertanyaan, maka pertanyaan tersebut harus bisa secara tepat mengungkapkan seberapa besar tingkat keputusan pembelian. Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini (content validity) menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa yang akan diukur (Ferdinand, 2006 dalam Rowland, 2012). Dasar pengambilan keputusan untuk menguji validitas butir angket adalah :
Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka variabel tersebut valid Jika r hitung tidak positif serta r hitung < r t abel maka variabel tersebut tidak valid.
3.6.2
Uji Reliabilitas
Reliabilitas mengandung pengertian bahwa sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Jadi kata kunci untuk syarat kualifikasi suatu instrumen pengukuran adalah konsistensi atau tidak berubah-ubah (Sugiyono, 2007 dalam Rowland, 2012). Penelitian ini menggunakan teknik reliabilitas Interbal Consistency. Teknik Interbal Consistency merupakan suatu pengujian yang dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, dan dari data yang diperoleh dianalisis dengan tertentu. Dalam penelitian ini jawaban kuesioner yang diperoleh dari kuisioner bersifat berjenjang atau tidak bersifat dikotomi (mempunyai dua alternatif jawaban), sehingga akan digunakan teknik pengujian dengan metode Alpha Cronbach (Sugiyono, 2007 dalam Rowland, 2012). Perhitungan Alpha Cronbach dapat menggunakan alat bantu program komputer yaitu SPSS for Windows 16 dengan menggunakan model Alpha. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai alpha lebih besar dari 0,600 (Ghozali, 2009 dalam Rowland, 2012).
3.7
Tahapan Penelitian Tahapan penelitian pada penelitian in adalah sebagai berikut:
-
Penarikan Sampel
-
Pengumpulan Data
-
Pembentukan Kuesioner
-
Pengujian Kuesioner menggunakan uji validitas
-
Pengujian Kuesioner menggunakan uji reliabilitas
-
Penggunaan software SPSS untuk pengujian.
-
Mengolah semua datayang dikumpulkan menjadi sebuah laporan.
3.8
3.8.1
Alat pengukur Uji Kuesioner
Uji Validitas
Uji Validitas digunakn untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dapat dikatakan valid jjika pertanyaan didalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan skor total. Butir pertanyaan daiangap valid jika nilai r-hitung yang merupkan nilai dari Corrected Item Total Correlation > darinilai tabel. Uji validitas dilakukan dengan cara
:
1. Membandingkan antara nilai r-hitung dengan nilai r-tabel. Nilai Degree of Freedom ( df) = n – 2. 2. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan sebanyak n = 30. Maka besarnya df = 30 – 2 = 28, dengan nilai signifikan = 5% (0,05) 3.
Dengan df = 28 dan alpha = 0,05 maka didapat nilai r-tabel = 0,361 (Lihat tabel). Jika nilai hitung lebh besar daripada r-tabel dan berilai positif, maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
3.8.2
Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas, hal yang dilakukan selanjutnya adalah pengujian reliabilitas. Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar, 2000). Reliabilitas ini juga merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal-hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan pada kuesioner. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS
17.0 dimana pengambilan keputusan dilakukan jika : -
Angka reliabilitas alpha > 0,60 maka item variable tersebut dinyatakan reliable
-
Angka reliabiltas alpha < 0,60 maka item tersebut dinyatakan tidak variabel.
3.8.3
Skala Pengukuran
Dalam penelitianini skala pengukuran yang digunakan adalah Skal Likert. Skala Likert berhubungan dengan pernyataan sikap seseorang terhadap sesuatu misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, baik-tidak baik. Biasanya format Skala Likert merupaak perpaduan antara kesetujuan dan ketidaksetujuan. Sakala ini ummnya menggunakan lima angka penilaian, yaitu :
Tabel 3.2 Bobot Nilai Skala Likert Kategori
Bobot
Sangat setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Cukup Setuju (CS)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Berdasarkan jumlah responden (30 Responden), maka dapat ditentukan bobtot penilaian dengan mengunakan jarak, yang dapat dihitung melalui nilai tertinggi dan terendah sebagai berikut :
a. Nila tertinggi = 30 x 5
= total responden x bobot tertinggi
= 150
b. Nilai terendah
= total responden x bobot tertinggi
= 30 x 1 = 30
c.
Jarak
= nilai tertinggi - nilai terendah
= 150 -30 = 120
d. Interval
= jarak / banyaknya kelas
= 120 / 5 = 24 Maka dapat ditentukan pengelompokan sebagai berikut :
Tabel 3.3 Kelas Interval dan Penilaian
Interval
Penilaian
30-53
Sangat Tidak Setuju
54-77
Tidak Setuju
78-101
Cukup Setuju
102-125
Setuju
126-150
Sangat Setuju
Sumber : Data diolah.
3.9
3.9.1
Alat Uji Analisis
Uji Asumsi Klasik
3.9.1.1 Uji Multikolineritas
Adanya multikolinearitas merupakan pelanggaran dalam asumsi klasik. Multikolineritas maksudnya adalah tidak bileh terjadi hubungan antarvariabel bebas (independent). Untuk
mendetksi gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan menggunakan besaran nilai VIF ((Variance Influence Faktor ) dengan angka toleran. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolineritas apabila mempunyai nlai VIF lebih kecil dari 10 dan angka tolerance mendekati 1 (Santosa, 2000).
3.9.1.2 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antarvariabel bebas dalam penelitian. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi, dapat dilihat dari nilai Test. Apabila nilai Durbin - Watson test tepat sama dengan 2, maka tidak terjadi autokorelasi sempurna. Jika nilai Durbin Watson < 2,2 maka tidak terjadi autokorelasi antarvariavbel bebas pada penelitian.
3.9.2
Analisis Regresi Linier Berganda
Digunakan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5
Dimana : Y
= Motivasi Mendirikan Usaha
a
= Konstanta
X1
= Personal
X2
= Sociological
X3
= Environmental
b1,b2,b3 = Koefisien Regresi
3.9.2.1 Aanalisis Korelasi Ganda (R)
Analisis korelasi ganda digunakan untuk menegetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen ((X1, X2,...., Xn) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak. Koefisien ini menunjukan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen (X1, X2,....., Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Nilai R berkisar antara -1 sampai 1 ;
Jika r = 0 atau mendekati 0, maka hubungannya sangat lemah atau bahkan tidak ada hubungan sama sekali.
Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungannya kuat dan searah.
Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungannya kuat dan tidak searah. Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
0,00 – 0,199
= Sangat Rendah
0,20 – 0,399
= Rendah
0,40 – 0,599
= Sedang
0,60 – 0,799
= Kuat
0,80 – 1,000
= Sangat kuat
Besarnya koefisien korelasi dengan dua variabel bebas dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan:
r
= Koefisien korelasi
Xi
= Skor variabel bebas
Yi
= Skore variabel tergantung
n
= Ukuran sampel
3.9.2.2 Analisis Determiinasi ( Adjusted R 2)
Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1, X2,X3) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. Adjusted R 2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun persentase pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya Adjusted R 2 sama dengan 1, maka persentase pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna atau 100 %.
3.9.2.3 Uji Hipotesis I (Uji F)
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1, X2,...., Xn) secara bersamasama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel (Y). Untuk pengujian dengan menggunakan SPSS digunakan kriteria sebagai berikut :
Jika nilai Sig. < 0,05 maka Ho ditolak
Jika nilai Sig. > 0,05 maka Ho diterima Dimana : Ho : Variabel Personal, Sociological, Environmental secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen motivasi mendirikan usaha.
Ha : Variabel Personal, Sociological, Environmental secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen motivasi mendirikan usaha
3.9.2.4 Uji Hipotesis II (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (X1, X2,...., Xn) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Untuk pengujian dalam SPSS digunakan kriteria sebagai berikut :
Jika angka signifikan hasil riset < 0.05, maka hubungan kedua variabel signifikan.
Jika angka signifikan hasil riset > 0.05, maka hubungan kedua variabel tidak signifikan.