Permasalahan Permasalahan Pilihan Kata dan Kerancuannya Mata kuliah : Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia Dosen Pengampuh : Ira Eko Retnosari, SS, MPd
Disusun oleh: Kelompok ! " % !
Eky Dyah Pu#i Rahayu E)aldus *ggarai *unung Sumarsih Rima Rima D)i -ri)a -ri)ati ti
$"%&%'''"&( $"%&%''"'&( $"%&%'''+%( $"%&%' $"%&%''"& '"&.( .(
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SURABAYA 2015
BAB I PENDAHULUAN
- /atar /atar Belak Belakang ang
De)asa De)asa ini kecend kecenderu erunga ngan n orang orang semaki semakin n menges mengesamp amping ingkan kan pentin pentingny gnyaa penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara pemilihan kata atau diksi0erkadang diksi0erkadang orang tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar,sehingga ketika berbahasa, baik lisan maupun tulisan,sering
mengalami
kesalahan dalam penggunaan kata, 1rasa, paragra1, dan )acanaPemahaman yang baik dalam penggunaan diksi atau pemilihan kata sangat penting, agar tercipta suatu komuni komunikasi kasi yang e1ekti1 e1ekti1 dan e1isien, e1isien, bahkan bahkan mungki mungkin n
2ital, 2ital, terutama terutama untuk untuk
menghindari kesalapahaman dalam berkomunikasi Bahasa Bahasa yang yang diguna digunakan kan #uga #uga memili memiliki ki karakt karakter er berbed berbeda3be a3beda da sehing sehingga ga penggunaan bahasa tersebut ber1ungsi sebagai sarana komunikasi dan identitas suatu masyarakat tersebut Sebagai makhluk sosial tidak bisa terlepas dari berkomunikasi dengan sesama dalam setiap akti2itas Dalam kehidupan bermasyarakat sering kita #umpai ketika seseorang berkomunikasi dengan pihak lain tetapi pihak la)an bicara kesuli kesulitan tan menang menangkap kap in1orm in1ormasi asi dikare dikarenak nakan an pemilih pemilihan an kata kata yang yang kurang kurang tepat tepat ataupun dikarenakan salah paham Pemi Pemili liha han n kata kata yang yang tepa tepatt meru merupa paka kan n saran saranaa pend penduk ukun ung g dan dan pene penent ntu u keberhasilan dalam berkomunikasi Dalam makalah ini, penulis berusaha men#elaskan mengenai permasalahan dalam pembentukan dan pemilihan kata B Peru Perumu musan san Masa Masalah lah -dap -dapu un peru erumusa musan n
masal asalah ah
yang ang
akan akan
dibah ibahas as
adal adalah ah
" Bagaimana Bagaimana proses pembentukan kata4 % Bagaimana syarat ketepatan diksi yang benar4 5 0u#uan Pembuatan makalah ini bertu#uan untuk mengetahui: " Mendes Mendeskri kripsi psikan kan prose prosess pembent pembentuka ukan n kata kata % Mengetahui Mengetahui syarat pemilihan pemilihan kata kata atau atau diksi diksi dengan dengan benar benar
B-B II PEMB-6-S-* Pembentukan Kata
seba sebaga gaii
berik erikut ut::
BAB I PENDAHULUAN
- /atar /atar Belak Belakang ang
De)asa De)asa ini kecend kecenderu erunga ngan n orang orang semaki semakin n menges mengesamp amping ingkan kan pentin pentingny gnyaa penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara pemilihan kata atau diksi0erkadang diksi0erkadang orang tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar,sehingga ketika berbahasa, baik lisan maupun tulisan,sering
mengalami
kesalahan dalam penggunaan kata, 1rasa, paragra1, dan )acanaPemahaman yang baik dalam penggunaan diksi atau pemilihan kata sangat penting, agar tercipta suatu komuni komunikasi kasi yang e1ekti1 e1ekti1 dan e1isien, e1isien, bahkan bahkan mungki mungkin n
2ital, 2ital, terutama terutama untuk untuk
menghindari kesalapahaman dalam berkomunikasi Bahasa Bahasa yang yang diguna digunakan kan #uga #uga memili memiliki ki karakt karakter er berbed berbeda3be a3beda da sehing sehingga ga penggunaan bahasa tersebut ber1ungsi sebagai sarana komunikasi dan identitas suatu masyarakat tersebut Sebagai makhluk sosial tidak bisa terlepas dari berkomunikasi dengan sesama dalam setiap akti2itas Dalam kehidupan bermasyarakat sering kita #umpai ketika seseorang berkomunikasi dengan pihak lain tetapi pihak la)an bicara kesuli kesulitan tan menang menangkap kap in1orm in1ormasi asi dikare dikarenak nakan an pemilih pemilihan an kata kata yang yang kurang kurang tepat tepat ataupun dikarenakan salah paham Pemi Pemili liha han n kata kata yang yang tepa tepatt meru merupa paka kan n saran saranaa pend penduk ukun ung g dan dan pene penent ntu u keberhasilan dalam berkomunikasi Dalam makalah ini, penulis berusaha men#elaskan mengenai permasalahan dalam pembentukan dan pemilihan kata B Peru Perumu musan san Masa Masalah lah -dap -dapu un peru erumusa musan n
masal asalah ah
yang ang
akan akan
dibah ibahas as
adal adalah ah
" Bagaimana Bagaimana proses pembentukan kata4 % Bagaimana syarat ketepatan diksi yang benar4 5 0u#uan Pembuatan makalah ini bertu#uan untuk mengetahui: " Mendes Mendeskri kripsi psikan kan prose prosess pembent pembentuka ukan n kata kata % Mengetahui Mengetahui syarat pemilihan pemilihan kata kata atau atau diksi diksi dengan dengan benar benar
B-B II PEMB-6-S-* Pembentukan Kata
seba sebaga gaii
berik erikut ut::
-da dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan dari luar bahasa Indonesia Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kosakata baru dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari luar terbentuk kata baru melalui unsur serapan Kesalahan Pe!en"#$an %an Pe&l&han Ka"a
Pada Pada bagian bagian beriku berikutt akan akan diperli diperlihat hatkan kan kesalah kesalahan an pemben pembentuk tukan an kata, kata, yang yang sering sering kita kita temukan, baik dalam bahasa lisan maupun bahasa tulis misalnya: " Penanggalan a)alan meng3 % Penanggalan a)alan ber3 ! Peluluhan bunyi 7c7 Penyengauan kata dasar & Bunyi 7s7, 7k7, 7p7, dan 7t7 yang tidak luluh . -)alan -)alan ke3 yang keliru pemakaian pe makaian akhiran 8ir 9 Padanan yang tidak serasi + Pemakaian kata depan di, ke, dari, bagi, pada,, daripada dan terhadap Penggunaan kesimpulan, keputusan, penalaran, dan pemukiman "' Penggunaan kata yang hemat "" -nalogi "% Bentuk #amak dalam bahasa indonesia
De'&n&s& De1inisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu hal atau konsep istilah tertentu Dalam membuat de1inisi hal yang perlu di perhatikan adalah tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita de1inisikan 5ontoh de1inisi : Ma#as personi1ikasi adalah kiasan yang menggambarkan binatang, tumbuhan, dan benda3 benda mati seakan hidup selayaknya manusia, seolah punya maksud, si1at, perasaan dan kegiatan seperti manusia De1inisi terdiri dari : "( De1i De1ini nisi si nomi nomina nali liss De1inisi nominalis adalah men#elaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih umum di mengerti ;mumnya di gunakan pada permulaan suatu pembicaraan atau diskusi De1inisi nominalis ada enam macam, yaitu de1inisi sinonim, de1inisi simbolik, de1inisi etimologik, de1inisi semantik, de1inisi stipulati1, dan de1inisi denotati1 %( De1i De1ini nisi si real realis is De1inisi realis adalah pen#elasan tentang isi yang terkandung dalam sebuah istilah, bukan hanya men#elaskan tentang istilah De1inisi realis ada tiga macam, yaitu :
3 De1inisi esensial, yaitu pen#elasan dengan cara menguraikan perbedaan antara pen#elasan dengan cara menun#ukkan bagian3bagian suatu benda $de1inisi analitik( dengan pen#elasan dengan cara menun#ukkan isi dari suatu term yang terdiri atas genus dan di1erensia $de1inisi konotati1( !( De1inisi diskripti1 yaitu pen#elasan dengan cara menun#ukkan si1at3si1at khusus yang menyertai hal tersebut dengan pen#elasan dengan cara menyatakan bagaimana sesuatu hal ter#adi ( De1inisi praktis De1inisi praktis adalah pen#elasan tentang sesuatu hal yang di #elaskan dari segi kegunaan atau tu#uan De1inisi praktis dibedakan atas tiga macam yaitu: 3
De1inisi operasional, yaitu pen#elasan dengan cara menegaskan langkah3langkah pengu#ian serta menun#ukkan bagaimana hasil yang dapat di amati
3
De1inisi 1ungsional, yaitu pen#elasan sesuatu hal dengan cara menun#ukkan kegunaan dan tu#uannya
3
De1inisi persuasi1, yaitu pen#elasan dengan cara merumuskan suatu pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain, bersi1at membu#uk orang lain
Ka"a Se(a)an
Kata serapan adalah kata yang di adopsi dari bahasa asing yang sudah sesuai dengan E
Anal*+&
Karena analogi adalah keteraturan bahasa, tentu sa#a lebih banyak berkaitan dengan kaidah3kaidah bahasa, bisa dalam bentuk sistem 1onologi, sistem e#aan atau struktur bahasa -da beberapa contoh kata yang sudah sesuai dengan sistem 1onologi, baik melalui proses penyesuaian ataupun tidak
AFIKSASI
-1iksasi merupakan nama lain dari mor1em terikat Mor1em terikat merupakan kata yang tidak dapat berdiri sendiri Sedangkan kata yang dapat berdiri sendiri disebut sebagai mor1em bebas Mor1em bebas merupakan kata dasar yang dapat berdiri sendiri Kata dasar dapat berupa kata benda, kata si1at, kata ker#a, dan lain3lain Penggabungan mor1em bebas dan mor1em terikat akan membentuk kata #adian -1iksasi dibedakan men#adi beberapa kelompok: "( PRE=IKS $-)alan( %( I*=IKS $Sisipan( !( S;=IKS $-khiran( ( K>*=IKS $Penggabungan antara Pre1iks dan Su1iks( &( SIM;/=IKS $Imbuhan gabung( A, PREFIKS 1, A-alan Be(.
Sifat: 3 Semua imbuhan Ber3 ? $kata benda, kata si1at, kata ker#a, kata bilangan, kata keterangan( akan membentuk kata ker#a 3 Mengalami mor1o1onemis men#adi be3 pada kata yang dimulai dengan konsonan @rA, cth: beracun, dan kata yang suku pertamanya mengandung bunyi 3erC, cth: beker#a, beternak 3 Mengalami mor1o1onemis men#adi bel3 pada kata dasar a#ar men#adi bela#ar 3 Memiliki 1ungsi sebagai pembentuk kata ker#a intransiti1 3 Bila dipasangkan dengan kata benda umum akan membentuk makna @mempunyai atau memakaiA, cth: berdasi, bersepatu 3 Bila dipasangkan dengan kata benda yang menyatakan alat angkutan atau kendaraan akan membentuk makna @naikA, cth: bersepeda, berkuda 3 Bila dipasangkan dengan kata benda yang menyatakan suatu ke#adian akan membentuk makna @mengeluarkan atau menghasilkanA, cth: berkarya, bertelur 3 Bila dipasangkan dengan kata benda yang menyatakan at akan membentuk makna @berisi atau mengandungA, cth: berair 3 Bila dipasangkan dengan kata ganti akan membentuk makna @memiliki atau mempunyaiA,
cth: beradik, berkakak 3 Bila dipasangkan dengan kata si1at akan membentuk makna @merasakan atau mengalamiA, cth: bergembira, berduka cita 3 Bila dipasangkan dengan kata bilangan utama akan membentuk makna @kelompok atau himpunan yang terdiri dari yang disebut pada kata dasarnyaA, cth: berdua, berlima 2, A-alan Me.
Sifat: 3 Bila dipasangkan dengan bentuk dasar ber1onem a)al 2okal, k, g, h akan mengalami mor1o1onemis men#adi meng3, cth: menghilang 3 Bila dipasangkan dengan bentuk dasar ber1onem a)al l, m, n, r, ng, ny, ), dan y akan mengalami mor1ologis, cth: mela)an 3 Bila dipasangkan dengan bentuk dasar ber1onem a)al d, t, c, dan # akan mengalami mor1o1onemis men#adi men3, cth: mendobrak 3 Bila dipasangkan dengan bentuk dasar ber1onem a)al p, b, dan 1 akan mengalami mor1o1onemis men#adi mem3, cth: membanting 3 Bila dipasangkan dengan bentuk dasar ber1onem a)al s, sy akan mengalami mor1o1onemis men#adi meny3, cth: menyapu 3 Bila dipasangkan dengan bentuk dasar bersuku satu akan mengalami mor1o1onemis men#adi menge3, cth: mengebom 3 adi, pre1iks me3 mempunyai beberapa 2ariasi bentuk, yaitu men3, mem3, meny3, meng3,menge3, dan yang tidak mengalami mor1o1onemis me3 3 Pre1iks me3 #ika dipasangkan dengan kata dasar berbentuk apapun akan membentuk kata ker#a /, A-alan Pe.
Sifat : 3 Membentuk kata benda 3 Bila dipasangkan dengan bentuk dasar ber1onem l, m, n, r, ng, ny, dan ) akan mengalami mor1ologis, cth: pemain
3 Bila dipasangkan dengan bentuk dasar ber1onem d, t, c, dan # akan mengalami mor1o1onemis men#adi pen3, cth: pendatang 3 Bila dipasangkan dengan bentuk dasar ber1onem p, b, dan 1 akan mengalami mor1o1onemis men#adi pem3, cth: pembela 3 Bila dipasangkan dengan bentuk dasar ber1onem s akan mengalami mor1o1onemis men#adi peny3, cth: penyapu 3 Bila dipasangkan dengan bentuk dasar bersuku satu akan mengalami mor1o1onemis men#adi penge3, cth: pengebom 3 Bila dipasangkan dengan bentuk dasar ber1onem a)al 2okal, k, g, h akan mengalami mor1o1onemis men#adi peng3, cth: pengasuh 3 Bila kata dasar yang melekat merupakan kata si1at, maka maknanya: alat untuk F $pembersih(, yang memiliki si1at F $pemarah(,
Sifat : 3 Memiliki ! macam bentuk, Per3, Pe3, dan Pel3 3 Membentuk kata ker#a perintah, cth: PercepatG 3 Bila dipasangkan dengan kata si1at akan membentuk makna @Men#adikan lebih FA, cth: pertegas, perkeras 3 Bila dipasangkan dengan kata benda akan membentuk makna @ adikan atau anggap sebagaiA, cth: perbudak 3 Bila dipasangkan dengan kata bilangan akan membentuk makna @Men#adi atau BagiA, cth: perlima $Bagi lima( 5, A-alan D&.
Sifat : 3 =ungsi a)alan di3 adalah membentuk kata ker#a pasi1 3 -)alan di3 #ika dipasangkan dengan kata ker#a, akan berarti melakukan peker#aan pasi1 3 -)alan di3 #ika dipasangkan dengan kata benda akan membentuk makna: diker#akan
dengan, dibubuhi7diberi, dibuat men#adi 3 Di3 sebagai a)alan dila1alkan dan dituliskan serangkai dengan kata yang diimbuhinya , A-alan Te(.
Sifat : 3 Bila dipasangkan dengan kata ker#a akan membentuk makna @ tiba3tiba, tak disenga#a, dapat di3, sudah di3, yang di3A 3 Bila dipasangkan dengan kata si1at akan membentuk makna @ palingFA, cth: terpandai 3 Bila dipasangkan dengan kata benda akan membentuk makna @dikenai atau sampai 7kenaA 3 =ungsi a)alan 0er3 antara lain, membentuk kata ker#a pasi1 $terhukum(, Membentuk kata ker#a akti1 $tersenyum(, Membentuk kata keadaan $terbaru(, Membentuk kata benda $tersangka( , A-alan Ke.
Sifat : 3 -)alan Ke3 tidak mempunyai 2ariasi bentuk atau mor1o1onemis 3 =ungsi a)alan ke3 antara lain: membentuk kata bilangan yang menyatakan tingkat dan kumpulan, membentuk kata ker#a pasi1 dengan arti tidak disenga#a, membentuk kata benda dengan arti @orang atau sesuatu yang diFA 3 Bila dipasangkan dengan kata bilangan utama yang letaknya sesudah kata benda akan membentuk makna: tingkat $cth: Ia duduk di kursi kedua(, himpunan atau kumpulan $cth: kedua orang itu teman saya( 3 Bila dipasangkan dengan kata ker#a tertentu akan bermakna @kena atau tidak senga#aA, cth: ketipu, ketabrak 3 Bila dipasangkan dengan kata tua, kasih, dan kehendak akan menghasilkan makna @orang atau sesuatu yang diFA
3, A-alan Se.
Sifat : 3 =ungsi a)alan se3 adalah: membentuk kesatuan $serumah(, membentuk perbandingan $secantik(, membentuk kata penghubung $sebelum, sesudah( 3 Bila dipasangkan dengan kata dasar merupakan kata benda, maka maknanya: satuF $sebuah, sepotong(, seluruhF $sekampung(, sepertiF$semacam(
3 Bila dipasangkan dengan kata dasar merupakan kata ker#a, maka maknanya: samaF $secantik(, sampaiF $sekenyang(, sebatasF $sekuat( 3 Bila dipasangkan dengan kata dasar merupakan kata ker#a, maka maknanya adalah segera setelahF, cth: sepulang, sesampai 3 Bila dipasangkan dengan kata dasar bera)alan huru1 apapun akan mengalami mor1ologis tetap men#adi se3 B, SUFIKS 1, A$h&(an 4$an
Sifat : 3 Memiliki 1ungsi: membentuk kata imperati2e $berikan, terangkan(, membentuk kata ker#a transiti1 $bungkukkan, acungkan( 3 Bila dipasangkan dengan kata ker#a akan membentuk makna @melakukan perbuatanFA, cth: ambilkan 3 Bila dipasangkan dengan kata si1at akan membentuk makna @membuat #adiFA, cth: damaikan 3 Bila dipasangkan dengan kata benda akan membentuk makna @memasukkan keFA, cth: gudangkan 3 Su1iks 8kan searti dengan kata @pada, dengan, atasA, cth: berasaskan kesetiaka)anan H berasas pada kesetiaka)anan 2, A$h&(an 4an
Sifat : 3 -khiran 8an memiliki 1ungsi membentuk kata benda, cth: makanan 3 Bila dipasangkan dengan kata ker#a akan membentuk makna: tempat $kubangan(, hasil peker#aan $karangan(, yang di3 $minuman(, alat untuk me3 $timbangan(, cara me3 $tendangan(, dalam keadaanF $tiduran( 3 Bila dipasangkan dengan kata bilangan dan kata si1at akan membentuk makna: yang bersi1at $asinan(, banyak bilangan $ribuan( 3 Bila dipasangkan dengan kata benda akan membentuk makna: banyak7 kumpulan $rambutan(, tiap3tiap $bulanan, tahunan(, serupa7seperti $orang3 orangan(,mengucapkan7memainkan $musikan, gitaran( /, A$h&(an 4&
Sifat : 3 =ungsi akhiran 8i adalah membentuk kata ker#a imperati2e $duduki, terangi( dan membentuk kata ker#a transiti1 yang berarti membuat #adi $tulisi( 3 Bila dipasangkan dengan kata dasar merupakan kata ker#a, maka maknanya adalah memberi7membubuhi $garami, gulai(, menghilangkan $kuliti(, men#adiF$ketuai(
3 Bila dipasangkan dengan kata dasar merupakan kata si1at, maka maknanya: membuat #adi $yakini, a)ali(
, INFIKS In'&$s 4el.6 .e.6 .e(.
Sifat : In1iks memiliki makna : 3 Menyatakan identitas3 bila dilekatkan pada beberapa kata ker#a, cth: gegar3gelegar, gulung3gemulung 3 Menyatakan banyak3 bila dilekatkan pada beberapa kata ker#a atau beberapa kata benda, cth: getar3geletar, laki3lelaki, #ari3#emari 3 Berulang3ulang3bila dilekatkan pada beberapa kata ker#a, cth: getar3gemetar 3 Menyatakan benda3bila dilekatkan pada beberapa kata benda, cth: ga#i3gerga#i, suling3seruling D, KONFIKS 1, Be(.$an
Sifat : 3 =ungsi imbuhan gabung ber3kan adalah membentuk kata ker#a intransiti2e yang dilengkapi dengan sebuah pelengkap 3 Bila dipasangkan dengan kata benda tertentu akan membentuk makna @men#adikan yang disebut pelengkapnya sebagai yang disebut kata dasarnyaA, cth: bersen#atakan, berdasarkan 3 Imbuhan gabung ber3kan tidak memiliki 2ariasi bentuk Semua konsonan dan 2okal yang mendapat imbuhan gabung ber3kan akan mengalami mor1ologi 2, Be(.an
Sifat : 3 =ungsi imbuhan gabung ber3an adalah membentuk kata ker#a intrnasiti1 3 Bila dipasangkan dengan kata ker#a yang menyatakan gerak akan membentuk makna @banyak serta tidak teraturA $berlarian, beterbangan( 3 Bila dipasangakan dengan kata ker#a tertentu atau pada kata benda yang menyatakan letak atau #arak, maka akan membentuk makna @saling atau berbalasanA $berpotongan, bersebelahan( 3 Imbuhan gabung ber3an tidak memiliki 2ariasi bentuk Semua konsonan dan 2okal mendapat imbuhan gabung ber3an akan mengalami mor1ologi /, Pe(.$an
Sifat : 3 Imbuhan gabung per3kan bila dipasangkan dengan beberapa kata ker#a tertentu akan membentuk makna @#adikan bahanFA $pertun#ukan( 3 Imbuhan gabung per3kan bila dipasangkan dengan beberapa kata si1at tertentu akan membentuk makna @#adikan supayaFA $perkenalkan( 3 Imbuhan gabung per3kan tidak memiliki 2ariasi bentuk Semua konsonan dan 2okal yang mendapat imbuhan gabung per3kan akan mengalami mor1ologi , Pe(.an
Sifat : 3 Memiliki ! bentuk : Per3an, Pe3an, Pel3an 3 Ber1ungsi membentuk kata benda 3 Bila dipasangkan dengan kata ker#a tertentu akan mebentuk makna @melakukan halA $pergerakan( 3 Bila dipasangkan dengan kata benda, maka akan membentuk makna @masalah tentangFA $perekonomian, perhotelan( 3 Biila dipasangkan dengan kata ker#a tertentu akan membentuk makna @tempat FA $peristirahatan, persembunyian( 3 Bila dipasangkan dengan kata benda yang menyatakan tempat akan membentuk makna @daerah, )ilayah, atau ka)asanFA $pegunugnan, pedalaman( 5, Pe(.&
Sifat : 3 Ber1ungsi membentuk kata ker#a 3 Bila dipasangkan dengan beberapa kata si1at tertentu akan membentuk makna @lakukan supaya #adiFA $pebaiki( 3 Bila dipasangkan dengan kata ker#a tertentu akan membentuk makna @lakukan yang disebutkan pada kata dasarnyaA $Persetu#ui( 3 Imbuhan gabung Per3I tidak memiliki 2ariasi bentuk Semua konsonan dan 2okal mendapat imbuhan gabung per3I akan mengalami mor1olagi
, Pe.an
Sifat : 3 Mempunyai . bentuk : Pe3an, Pem3an, Pen3an, Peny3an, Peng3an, Penge3an 3 Ber1ungsi untuk membentuk kata benda
3 Bila dipasangkan dengan kata ker#a, kata benda, kata si1at, maka akan membentuk makna @hal atau peristi)aA $Pembinaan, Penghi#auan, pemasaranA( 3 Bila dipasangkan dengan beberapa kata ker#a, si1at, benda, akan mebentuk makna @prosesA $Pembayaran, penulisan( 3 Bila dipasangkan dengan beberapa kata ker#a, si1at, benda, akan mebentuk makna @tempatFA $pemakaman, pelelangan( 3 Bila dipasangkan dengan kata ker#a, kata #adian pada kata gabung maka akan mendapatkan makna @alatA, $penggorengan, penglihatan( , D&.$an
Sifat : 3 Ber1ungsi membentuk kata ker#a pasi1 sebagai kebalikan dari kata ker#a akti1 berimbuhan me3kan 3 Digunakan sebagai imbuhan kata ker#a yang pelakunya terletak di belakang kata ker#anya 3 0idak memiliki 2ariasi bentuk Semua konsonan dan 2okal mendapat imbuhan gabung di3kan akan mengalami mor1ologi 3, D&.&
Sifat : 3 Ber1ungsi untuk membentuk kata ker#a pasi1 sebagai kebalikan dari kata ker#a akti1 yang berimbuhan me3i 3 Digunakan sebagai imbuhan kata ker#a dalam kalimat yang pelakunya terletak sesudah kata ker#anya 3 0idak memiliki 2ariasi bentuk Semua konsonan dan 2okal yang mendapat imbuhan gabung di3I akan mengalami mor1ologi 7, Me.$an
Sifat : 3 Ber1ungsi membentuk kata ker#a akti1 transiti1 3 Bila dipasangkan dengan kata dasar merupakan kata si1at atau kata ker#a yang menyatakan keadaan, maka maknanya @menyebabkan #adiA $membingungkan( 3 Bila dipasangakan dengan kata dasar merupakan kata ker#a keadaan yang mebentuk kata #adian, maka maknanya @menyebabkan #adiFA $menyeragamkan( 3 Bila dipasangkan dengan kata dasar merupakan kata si1at yang berbentuk gabungan kata, maka maknanya adalah @membuat #adiA $menghancurleburkan( 3 Me3kan ? kata ker#a transiti1 akan menghasilkan makna @melakukan sesuatu untuk orang lainA $membukakan, membelikan( 10, Me.&
Sifat : 3 1ungsi imbuhan gabung me3I adalah membentuk kata ker#a akti1 transiti1 3 Me3I ? kata si1at manghasilkan makna @membuat #adiA $menerangi( 3 Me3I ? kata benda menghasilkan makna @meberi atau membubuhiA $menggarami, menggulai( 3 Me3I ? kata ker#a menghasilkan makna @melakukan sesuatuA $menanami( 3 Me3I ? kata ker#a yang menyatakan tindakan menghasilkan makna @melakukan berulang3ulangA $menembaki, memukuli( 3 Me3I ? kata ker#a yang menyatakan emosi7 sikap batin menghasilkan makna @merasakan sesuatu padaA $menyukai, menyenangi( 11, Te(.$an
Sifat : 3 =ungsi imbuhan gabung 0er3kan adalah membentuk kata ker#a 3 Bila dipasangkan dengan kata ker#a akan membentuk makna @dapat dilakukanA $terselesaikan( 3 Bila dipasangkan dengan kata ker#a tertentu akan membentuk makna @tidak senga#a dilakukanA $tertanamkan( 3 0idak memiliki 2ariasi bentuk Semua konsonan dan 2okal yang mendapat imbuhan gabung 0er3kan akan mengalami mor1ologi 12, Te(.&
Sifat : 3 =ungsi imbuhan gabung 0er3I adalah membentuk kata ker#a 3 Bila dipasangkan dengan kata ker#a atau si1at tertentu akan membentuk makna @dapat dilakukanA, $terseberangi( 3 Bila dipasangkan dengan kata ker#a dan kata benda tertentu akan membentuk makna @tidak senga#a ter#adiA $terlempari( 3 0idak memiliki 2ariasi bentuk Semua konsonan dan 2okal yang mendapat imbuhan gabung 0er3i akan mengalami mor1ologi 1/, Ke.an
Sifat : 3 =ungsi imbuhan gabung Ke3an adalah membentuk kata benda 3 Bila dipasangkan dengan kata ker#a, si1at, atau kata berimbuhan dan kata gabung akan membentuk makna @hal atau peristi)aA $kedatangan, kenaikan, keterlambatan( 3 Bila dipasangkan dengan kata benda yang menyatakan #abatan akan membentuk makna @tempat atau )ilayahA $kedutaan, kelurahan(
3 Bila dipasangkan dengan kata si1at, maka akan membentuk makna @sedikit bersi1at atau keadaanA $kehi#auan, kepucatan( 3 Bila dipasangkan dengan kata si1at atau ker#a yang menyatakan keadaan akan membentuk makna @mengalami atau tidak senga#aA $keban#iran, kedinginan( 3 Bila dipasangakan dengan beberapa kata si1at maka membentuk makna @terlaluA $kebesaran, keasinan( ;ntuk menyatakan makna @terlaluA disarankan tidak menggunakan imbuhan gabung Ke3an melainkan dengan menggunakan kata keterangan terlalu, sehingga, dll 3 Bila dipasangkan dengan kata benda tertentu, akan membentuk makna @hal atau masalahA $kehutanan, kepari)isataan( 3 0idak memiliki 2ariasi bentuk Semua konsonan dan 2okal yang mendapat imbuhan gabung Ke3an akan mengalami mor1ologi E, SIMULFIKS 1, Me)e(.$an Sifat : 3 =ungsi imbuhan gabung Memper3kan adalah membentuk kata ker#a transiti1 3 Bila dipasangkan dengan kata ker#a tertentu akan membentuk makna @men#adikan sebagai bahanA $memperdebatkan( 3 Bila dipasangkan dengan kata si1at dan kata ker#a yang menyatakan keadaan akan membentuk makna @men#adikan supayaA $mempersiapkan( 3 0idak memiliki 2ariasi bentuk Semua konsonan dan 2okal yang mendapat imbuhan gabung Memper3kan akan mengalami mor1ologi 2, Me)e(.&
Sifat : 3 =ungsi imbuhan gabung Memper3I membentuk kata ker#a transiti1 3 Bila dipasangkan dengan kata si1at akan membentuk makna @membuat supaya obyeknya men#adi atau men#adi lebihA $memperbaiki( 3 Bila dipasangkan dengan kata ker#a tertentu akan membentuk makna @melakukan yang disebut pada kata dasarnyaA $memperturuti( 3 0idak memiliki 2ariasi bentuk Semua konsonan dan 2okal yang mendapat imbuhan gabung Memper3i akan mengalami mor1ologi /, D&)e(.$an Sifat : 3 Ber1ungsi untuk membentuk kata ker#a pasi1 sebagai kebalikan dari kata ker#a akti1 berimbuhan gabung Memper3kan 3 Digunakan sebagai imbuhan kata ker#a dalam kalimat yang pelakunya terletak sesudah kata ker#anya dengan makna @dibuat #adiFA 3 0idak memiliki 2ariasi bentuk Semua konsonan dan 2okal yang mendapat imbuhan gabung Diper3kan akan mengalami mor1ologi , D&)e(.& Sifat :
3 Ber1ungsi untuk membentuk kata ker#a pasi1 sebagai kebalikan dari kata ker#a akti1 berimbuhan gabung Memper3i 3 Digunakan sebagai imbuhan kata ker#a dalam kalimat yang pelakunya terletak sesudah kata ker#anya 3 0idak memiliki 2ariasi bentuk Semua konsonan dan 2okal yang mendapat imbuhan gabung Diper3i akan mengalami mor1ologi
DIKSI -0-; PI/I6-* K-0Pengertian Diksi atau Pilihan Kata Pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alenia, atau )acana Pemilihan kata dapat dilakukan bila tersedia se#umlah kata yang artinya hampir sama atau bermiripan Pemilihan kata bukanlah sekedar memilih kata yang tepat, melainkan #uga memilih kata yang cocok 5ocok dalam arti sesuai dengan konteks di mana kata itu berada, dan maknanya tidak bertentangan dengan yang nilai rasa masyarakat pemakainya Diksi adalah ketepatan pilihan kata Penggunaan ketepatan pilihan kata dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa yang terkait dengan kemampuan mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan se#umlah kosa kata secara akti1 yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat sehingga mampu mengomunikasikannya secara e1ekti1 kepada pembaca atau pendengarnya Dalam karangan ilmiah, diksi dipakai untuk menyatakan sebuah konsep, pembuktian, hasil pemikiran, atau solusi dari suatu masalah -dapun 1ungsi diksi antara lain : a( Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara2erbal b( Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat c( Menciptakan komunikasi yang baik dan benar d( Mencegah perbedaan pena1siran e( Mencagah salah pemahaman 1( Menge1ekti1kan pencapaian target komunikasi S8a(a".S8a(a" Ke"e)a"an D&$s&
Ketepatan adalah kemampuan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang sama pada ima#inasi pembaca atau pendengar, seperti yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara, maka setiap penulis atau pembicara harus berusaha secermat mungkin memilih kata3katanya untuk mencapai maksud tersebut Ketepatan tidak akan menimbulkan salah paham Selain pilihan kata yang tepat, e1ekti2itas komunikasi menuntut persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengguna bahasa, yaitu kemampuan memilih kata yang sesuai dengan tuntutan komunikasi -dapun syarat3syarat ketepatan pilihan kata adalah : "( Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi Denotasi ialah kata yang bermakna lugas atau tidak bermakna ganda Sedangkan konotasi ialah kata yang dapat menimbulkan bermacam3macam makna *n"*h :
Bunga elde)eis hanya tumbuh ditempat yang tinggi $Denotasi( Sinta adalah •bunga desa di kampungnya $Konotasi( •
%( Membedakan dengan cermat kata3kata yang hampir bersinonim Siapa • pengubah peraturan yang memberatkan pengusaha4 Pembebasan bea masuk untuk #enis barang tertentu adalah • peubah peraturan yang selama ini memberatkan pengusaha !( Membedakan kata3kata yang mirip e#aannya Intensi1 8 insensi1 • Karton 8 kartun • Korporasi 8 koperasi • ( 0idak mena1sirkan makna kata secara sub#ekti1 berdasarkan pendapat sendiri, #ika pemahaman belum dapat dipastikan *n"*h : Modern : canggih $secara sub#ekti1( • Modern : terbaru atau muktahir $menurut kamus( • banyak cakap, suka menggangu, banyak mengetahui, bergaya intelektual •Canggih : $menurut kamus( &( aspada terhadap penggunaan imbuhan asing *n"*h : seharusnya dilegalisasi • Dilegalisir Koordinir seharusnya koordinasi • .( Membedakan pemakaian kata penghubung yang berpasangan secara tepat *n"*h : Pasan+an 8an+ salah
Pasan+an 8an+ !ena(
antara dengan
antara dan
tidak melainkan
tidak tetapi
baik ataupun
baik maupun
bukan tetapi
bukan melainkan
9( Membedakan kata umum dan kata khusus secara cermat Kata umum adalah sebuah kata yang mengacu kepada suatu hal atau kelompok yang luas bidang lingkupnya Sedangkan kata khusus adalah kata yang mengacu kepada pengarahan3pengarahan yang khusus dan kongkret 5ontoh : Kata umum : melihat • Kata khusus: melotot, membelak, melirik, mengintai, mengamati, menga)asi, menonton, memandang, menatap •
+( Memperhatikan perubahan makna yang ter#adi pada kata3kata yang sudah dikenal
*n"*h : Isu $berasal dari bahasa Inggris @issueA( berarti publikasi, perkara• Isu $dalam bahasa Indonesia( berarti kabar yang tidak #elas asal3usulnya, kabar angin, desas3 desus•
( Menggunakan dengan cermat kata bersinonim, berhomo1oni, dan berhomogra1i Sinonim adalah kata3kata yang memiliki arti sama 6omo1oni adalah kata yang mempunyai pengertian sama bunyi, berbeda tulisan, dan berbeda makna 6omogra1i adalah kata yang memiliki kesamaan tulisan, berbeda bunyi, dan berbeda makna *n"*h : Sinonim : 6amil $manusia( 8 Bunting $he)an( • 6omo1oni : Bank $tempat menyimpan uang( 8 Bang $panggilan kakak laki3laki( • 6omogra1i : -pel $buah( 8 -pel $upacara( •
"'( Menggunakan kata abstrak dan kata konkret secara cermat Kata abstrak mempunyai re1erensi berupa konsep, sedangkan kata konkret mempunyai re1erensi ob#ek yang diamati 5ontoh : Kata abstrak • Kebaikkan seseorang kepada orang lain merupakan si1at terpu#i Kata konkret• -PB* RI mengalami kenaikkan lima belas persen Sebelum menentukan pilihan kata, penulis harus memperhatikan dua hal pokok, yakni: masalah makna dan relasi makna : J Makna sebuah kata 7 sebuah kalimat merupakan makna yang tidak selalu berdiri sendiri -dapun makna menurut $5haer, ": .'( terbagi atas beberapa kelompok yaitu : " Ma$na Le$s&$al Makna yang sesuai dengan re1erennya, sesuai dengan hasil obser2asi alat indera 7 makna yg sungguh3sungguh nyata dlm kehidupan kita *n"*h : Kata tikus, makna leksikalnya adalah binatang yang menyebabkan timbulnya penyakit $0ikus itu mati diterkam kucing( Makna ramatikal : untuk menyatakan makna3makna atau nuansa3nuansa makna gramatikal, untuk menyatakan makna #amak bahasa Indonesia, menggunakan proses reduplikasi seperti kata: buku yg bermakna @sebuah buku,A men#adi buku3buku yang bermakna @banyak bukuA
% Ma$na Re'e(ens&al %an N*n(e'e(ens&al Makna re1erensial L nonre1erensial perbedaannya adalah berdasarkan ada tidaknya re1eren dari kata3kata itu Maka kata3kata itu mempunyai re1eren, yaitu sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata itu Kata bermakna re1erensial, kalau mempunyai re1eren, sedangkan kata bermakna nonre1erensial kalau tidak memiliki re1eren *n"*h : Kata me#a dan kursi $bermakna re1eren( Kata karena dan tetapi $bermakna nonre1erensial( /, Ma$na Den*"a"&' %an K*n*"a"&'
Makna denotati1 adalah makna asli, makna asal atau makna sebenarnya yang dimiliki sebuah leksem *n"*h : Kata kurus, bermakna denotati1 keadaan tubuhnya yang lebih kecil L ukuran badannya normal Makna konotati1 adalah: makna lain yang ditambahkan pada makna denotati1 tadi yang berhubungan dengan nilai rasa orang 7 kelompok orang yang menggunakan kata tersebut *n"*h : Kata kurus pada contoh di atas bermakna konotati1 netral, artinya tidak memiliki nilai rasa yang mengenakkan, tetapi kata ramping bersinonim dengan kata kurus itu memiliki konotati1 positi1, nilai yang mengenakkan >rang akan senang bila dikatakan ramping , Ma$na K*nse)"#al %an Ma$na As*s&a"&' Makna konseptual adalah makna yang dimiliki oleh sebuah leksem terlepas dari konteks atau asosiasi apapun *n"*h : Kata kuda memiliki makna konseptual @se#enis binatang berkaki empat yg bisa dikendaraiA Makna asosiati1 adalah makna yang dimiliki sebuah leksem 7 kata berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan suatu yang berada diluar bahasa *n"*h : Kata melati berasosiasi dg suatu yg suci 7 kesucian Kata merah berasosiasi berani 7 paham komunis 5, Ma$na Ka"a %an Ma$na Is"&lah Makna kata, )alaupun secara sinkronis tidak berubah, tetapi karena berbagai 1aktor dalam kehidupan dapat men#adi bersi1at umum Makna kata itu baru men#adi #elas kalau sudah digunakan dalam suatu kalimat *n"*h : Kata tahanan, bermakna orang yang ditahan,tapi bisa #uga hasil perbuatan menahan Kata air, bermakna air yang berada di sumur, di gelas, di bak mandi atau air hu#an Makna istilah memiliki makna yang tetap dan pasti Ketetapan dan kepastian makna istilah itu karena istilah itu hanya digunakan dalam bidang kegiatan atau keilmuan tertentu*n"*h : Kata tahanan di atas masih bersi1at umum, istilah di bidang hukum, kata tahanan itu sudah pasti orang yang ditahan sehubungan suatu perkara
, Ma$na I%&*a"&$al %an Pe(&!ahasa
, Ma$na K&as %an L#+as Makna kias adalah kata, 1rase dan kalimat yang tidak meru#uk pada arti sebenarnya*n"*h : Putri malam bermakna bulan , Ra#a siang bermakna matahari
-gar dapat menghasilkan cerita yang menarik melalui pilihan kata maka diksi yang baik harus memenuhi syarat, seperti : J Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan suatu gagasan J Seorang pengarang harus mempunyai kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa3 nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa bagi pembacanya J Menguasai berbagai macam kosakata dan mampu meman1aatkan kata3kata tersebut men#adi sebuah kalimat yang #elas, e1ekti1 dan mudah dimengerti *n"*h Pa(a+(a' : "( 6ari ini -ku pergi ke pantai bersama dengan ka)anku ;dara disana sangat se#uk Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore Kamipun pulang tak lama kemudian %( /iburan tahun ini -ku dan ka)anku berencana untuk pergi ke pantai Kami sangat senang ketika hari itu tiba Begitu sampai disana kami sudah disambut oleh semilir angin yang tak henti3hentinya bertiup >mbak yang berke#ar3ke#aran #uga seolah tak mau kalah untuk menyambut kedatangan kami 1, Ma$na Den*"a"&' %an K*n*"a"&' Makna denotatif adalah makna dalam alam )a#ar secara eksplisit Makna )a#ar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya Denotati1 adalah suatu pengertian yang terkandung sebuah kata secara ob#ekti1 Sering #uga makna denotati1 disebut makna konseptual Kata makan misalnya, bermakna memasukkan sesuatu kedalam mulut, dikunyah, dan ditelan Makna kata makan seperti ini adalah makna denotati1 Makna konotatif adalah makna asosiati1, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual Kata makan dalam makna konotati1 dapat berarti untung atau pukul 2, Ma$na U# %an Kh#s#s Kata umum dibedakan dari kata khusus berdasarkan ruang3lingkupnya Makin luas ruang3lingkup suatu kata, maka makin umum si1atnya Makin umum suatu kata, • maka semakin terbuka kemungkinan ter#adinya salah paham dalam pemaknaannya Makin sempit ruang3lingkupnya, makin khusus si1atnya sehingga makin sedikit • kemungkinan ter#adinya salah paham dalam pemaknaannya, dan makin mendekatkan penulis pada pilihan kata secara tepat M&saln8a: Kata ikan memiliki acuan yang lebih luas daripada kata mu#air atau ta)es Ikan tidak hanya mu#air atau tidak seperti gurame, lele, sepat, tuna, baronang, nila, ikan koki dan ikan mas Dalam hal ini kata acuannya lebih luas disebut kata umum, seperti ikan, sedangkan kata yang acuannya lebih khusus disebut kata khusus, seperti gurame, lele, ta)es, dan ikan mas /, Ka"a A!s"(a$ %an Ka"a K*n$(e" Kata yang acuannya semakin mudah diserap panca3indra disebut kata konkret, seperti me#a, rumah, mobil, air, cantik, hangat, )angi, suara ika acuan sebuah kata tidak mudah diserap panca3indra, kata itu disebut kata abstrak, seperti gagasan dan perdamaian Kata abstrak digunakan untuk mengungkapkan gagasan rumit Kata abstrak mampu membedakan secara halus gagasan yang si1at teknis dan khusus -kan tetapi, #ika kata abstrak terlalu diobral atau dihambur3hamburkan dalam suatu karangan Karangan tersebut dapat men#adi samar dan tidak cermat
, S&n*n& Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tetapi bentuknya berlainan Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan Kita ambil contoh cermat dan cerdik kedua kata itu bersinonim, tetapi kedua kata tersebut tidak persis sama benar Kesinoniman kata masih berhubungan dengan masalah makna denotati1 dan makna konotati1 suatu kata 5, Ka"a Il&ah %an Ka"a P*)#la( Kata ilmiah merupakan kata3kata logis dari bahasa asing yang bisa diter#emahkan ke dalam bahasa Indonesia Kata3kata ilmiah biasa digunakan oleh kaum terpela#ar, terutama dalam tulisan3tulisan ilmiah, pertemuan3pertemuan resmi, serta diskusi3diskusi khusus
Dalam berbahasa seringkali terjadi kesalahan dalam penggunaan kata dan kalimat yang kurang efektif. Berikut beberapa contoh kesalahan pembentukan kata dan kesalahan pemilihan kata. 1. Kesalahan Pembentukan Kata 1) Tipe Presiden Lantik Lima Duta Besar Dalam bahasa jurnalistik seringkali terdapat penanggalan aalan me!"# hal ini di sebabkan karena perusahaan berusaha untuk menghemat pengeluaran. Biasanya biaya yang di keluarkan untuk penulisan artikel dalam surat kabar di hitung per kata. $ntuk menyiasatinya
mereka
lebih
memilih
untuk
menghemat
pengeluaran dengan sedikit memotong kata dalam beritaya. Dalam bahasa dikenal sebagai istilah ekonomi bahasa yang artinya menhhunakan
kata % kata dengan sehemat % hematnya asalkan
tidak merusak kaidah bahasa dan makna. &ika judul berita yang panjang cukup dengan penanggalan aalan me!" pada kepala beritanya saja. Kesalahan umum 1) Presiden lantik lima duta besar ') (enpen * % Brunei tanda tangani kerja sama penyiaran. +ontoh kalimat % kalimat di atas merupakan kalimat aktif transitif yaitu kalimat aktif yang memiliki objek. ,eharusnya kalimat aktif transitif predikat ajib beraalan me!" .
-ang dianjurkan 1) Presiden melantik lima duta besar ') (enpen * % Brunei menanda tangani kerja sama penyiaran ') Tipe ,ampai &umpa Lagi *bukota Tercinta Kata % kata seperti jumpa pada sampai jumpa seharusnya mendapat aalan ber". Kata jumpa merupkan bentuk prakategorial sama seperti temu dan sua yang tidak pernah berdiri sendiri. &ika tanpa aalan ber" dalam bahasa tulis dan lisan ragam resmi bentuk pada kata tesebut tidak benar. Kesalahan umum 1) ,ampai jumpa lagi di *bu Kota tercinta. ') Ketika saya datang# mereka sudah kumpul di rumah. Kata % kata seperti jumpa dan kumpul merupakan kata dasar yang dijadikan predikat kalimat. +ontoh kalimat di atas merupakan kalimat aktif intransitif yang seharusnya memiliki kata kerja intransitif. -ang dianjurakan 1) ,ampai berjumpa lagi di *bu Kota tercinta. ') Ketika saya datang# mereka sudah berkumpul di rumah. ) Tipe (erubah Total /ajah Kapitalisme Dalam penulisannya seringkali terdapat kata merubah. 0al ini terjadi karena pemahaman yang keliru tentang kata dasar dari merubah adalah rubah. ,eharusnya yang benar adalah ubah# jika mendapat alan me!" bentuknya menjadi mengubah. Kesalahan umum 1) Kita harus dapat merubah kebiasaan yang kurang terpuji menjadi kebiasaan baik. ') Lagu % lagu gerejani itu dinyanyikan dengan baik. $nsur % unsur bentukan di atas termasuk tidak benar karena terdiri atas aalan me!" rubah dan gereja ni. -ang benar seharusnya me!" ubah dan gereja i. -ang dianjurkan
1) Kita harus dapat mengubah kebiasaan yang kurang terpuji menjadi kebiasaan baik. ') Lagu % lagu gerejawi itu dinyanyikan dengan baik. 2) Tipe Dengan ,angat (enyolok *srael (elanggar Piagam PBB 3onem 4c4 pada kata dasar banyak yang luluh apabila mendapat aalan meng" seperti pada bentuk meng" colok menjadi menyolok. ,eharusnya fonem 4c4 tidak luluh# akan tetapi dalam bahasa lisan yang tidak resmi banyak yang menggunakan bentuk tersebut. Kesalahan umum 1. Dia sedang menyuci mobilnya di garasi ketika di datangi '.
pahlaan bertopeng. ,aya ingin menyicipi masakan suamiku.
-ang dianjurkan 1.
Dia sedang mencuci mobilnya di garasi ketika di datangi
'.
pahlaan bertopeng. ,aya ingin mencicipi masakan suamiku.
5) Tipe Pemerintah (entargetkan Kata dasar yang berfonem aal 4p4# 4s4# 4k4 dan 4t4 sering dijumpai tidak luluh jika mendapat aalan meng" dan peng" seperti kata bentuk mentargetkan. (enurut kaidah bahasa *ndonesia seharusnya fonem 4t4 itu lebur dari meng" target kan menjadi menargetkan. ,elain fonem 4t4 melebur menjadi fonem 4n4 terdapat juga fonem seperti 4p4 menjadi 4m4# 4s4 menjadi 4ny4 dan 4k4 menjadi 4ng4. Kesalahan umum 1. Bangsa *ndonesia mampu mengkikis habis paham komunis '.
ampi ke akar % akarnya. Kita semua harus ikut
serta
mensukseskan progam
pemerintah agar berjalan dengan baik. -ang dianjurkan 1.
Bangsa *ndonesia mampu mengikis habis paham komunis
'.
ampi ke akar % akarnya. Kita semua harus ikut
serta
menyukseskan progam
pemerintah agar berjalan dengan baik. Dalam kaidah bahasa *ndonesia bunyi 4p4# 4s4# 4k4 dan 4t4 yang tidak luluh hanya pada kata serapan asing seperti kata mengkoordinasi
serta kata % kata yang diaali oleh gugus konsonan antara lain mensponsori#
pengklasi6kasian#
mentranskripsikan
dan
penspesialisasian.
KESALAHAN PEMILIHAN KATA
Pemakai bahasa sudah sepatutnya dapat menggunakan kosakata yang dikuasainya dengan tepat. Penggunaan kosakata yang tepat akan menghasilkan tulisan yang enak dibaca. ,ebaliknya# jika penggunaan kosakat tidak tepat# tulisan atau pembicaraan tidak mustahilakan membingungkan pembaca atau pendengarnya. 7kibat pemilihan kata yang
kurang
tepat#
kalimat
menjadi
samar"samar
atau
bahkan
menggelikan. 7da juga pemilihan kata yang tidak tepat yang masih dapat dipahami oleh orang lain# tetapi dari segi kaidah bahasa# kata yang dipilihnya tidak termasuk kata yang baku. (isalnya# sangat banyak penggunaan kata daripada bukan pada tempatnya. ,ebaliknya# ungkapan yang mesti menggunakan daripada malah diganti dengan kata yang lain. Kesalahan yang
lain#
misalnya#
orang
mengatakan
masing-masing
kegiatan, yang seharusnya setiap kegiatan, dan sebagainya.
(arilah kita lihat beberapa contoh kesalahan pemilihan kata. 1. TIPE KEDUNGGOMBO BASIS DARIPADA ORGANISASI ITU
,eorang pertemuan
pejabat
Bulan
tinggi
Bahasa
memberikan
pada
8ktober
ceramah 19::.
dalam
+eramah
suatu
tersebut
memperoleh sambutan hadirin yang luar biasa. 0al itu tercermin dari gelak taa dan tepuk tangan yang riuh rendah. 0ampir setiap kalimat yang diucapkan pejabat disambut gelak taa dan tepuk tangan. Karena ceramahnya agak panjang# gelak taa dan tepuk tangan pun meledak bertubi"tubi# berkepanjangan.
7pakah sambutan riuh hadirin karena ceramah pejabat tersebut sangat berkenan di hati mereka. Ternyata bukan itu alasannya. 0adirin menyambut pidato pejabat dengan sangat antusias karena pejabat sering menggunakan kata daripada bukan pada tempatnya. ,alah seorang peserta pertemuan yang suka iseng bergumam sambil beranjak dari kursinya# ;,ekian belas kata daripada,” katanya. -ang lain berkomentar# ;Pemakaian kata daripada sudah keterlaluan.< (arilah kita lihat contoh berikut. Kesalahan Umum
a. Putusan daripada pemerintah tentang jenjang kepangkatan guru sangat membesarkan hati kaum pendidik *ndonesia. b. Kita harus dapat memelihara dan mengamankan daripada hasil pembangunan. Kata daripada di atas tidak diperlukan karena dalam konteks itu daripada hanya menyatakan milik# bukan menyatakan perbandingan. Yang Dianu!"an
a. Pu#usan $eme!in#ah tentang jenjang kepangkatan guru sangat membesarkan hati kaum pendidik *ndonesia. b.
Kita
harus
dapat
memelihara
dan
mengaman"an
hasil
pembangunan. Pemakaian daripada tidak dilarang asalkan saja pemakaiannya harus
tepat. Dalam bahasa kita# kata
daripada
digunakan untuk
menyatakan perbandingan. (isalnya# !ilai ekspor *ndonesia pada tahun 19:9 lebih besar daripada nilai ekspor tahun"tahun sebelumnya. Kalau bukan menunjukkan makna perbandingan# penggunaan kata daripada tergolong pemakaian yang keliru.
%. TIPE UNI&ERSITAS MASTER O( ARTS
'ORNELL DI
MANA DIA
MEMPEROLEH
Pebggunaan kata di mana yang bukan pada tempatnya masih terdapat di mana"mana dan cukup memprihatinkan. Bahkan# di kalangan ahli
bahasa pun ada yang masih khilaf# yaitu masih ada yang
memperagakan penggunaan kata ini yang buka pada tempatnya. Bukankah kata di mana dipakai untuk bertanya tentang tempat= ,elain kata di mana# masih ada lagi kata yang serupa itu yang keliru pemakaiannya# yakni yang mana# hal mana# kala mana# penjelasan mana# di atas mana# dan sambutan yang mana. (arilah kita bandingkan bentuk"bentuk berikut ini. Kesalahan Umum
a. Kesempatan untuk mempertinggi kemampuan dia tekuni di $ni>ersitas +ornell# 7merika ,erikat# di mana dia memperoleh gelar (aster of 7rts dalam bidang linguistik pada tahun 19?5. b. (asalah itu akan saya laporkan kepada saya punya atasan. c. Pembunuhan tokoh yang terkemuka itu# hal mana patut disesalkan. Yang Dianu!"an
a.
Kesempatan
untuk
mempertinggi
kemampuan
ditekuninya
di
$ni>ersitas +ornell# 7merika ,erikat# tempat dia memperoleh gelar (aster of 7rts dalam bidang linguistik pada tahun 19?5. b. (asalah ini akan saya laporkan kepada a#asan sa)a. c. Pembunuhan tokoh yang terkemuka itu patut disesalkan. Perlu disinggung di sini baha kata di mana dianggap tepat jika digunakan dalam konteks bertanya# yakni untuk menanyakan tempat. (isalnya# Di mana dia sekarang=
*. TIPE BIKIN PUTUSAN
Dalam ragam tulis tidak dibenarkan kita menggunakan kata"kata atau struktur dialek daerah seperti itu karena pembaca dari daerah lain
tidak dapat memahami kalimat yang kita tulis. ,elain itu# penggunaan kata dialek dalam tulisan resmi akan mempengaruhi tingkat keresmian bahasa
yang
digunakan.
Dalam
hubungan
itu#
yang
banyak
mempengaruhi pemakaian bahasa *ndonesia adalah dialek &akarta# seperti bikin# bilang# lagi dan dikasih. Perhatikan kalimat"kalimat berikut. Kesalahan Umum
a. Dirut P7( bikin putusan tanpa perhitungan matang. b. ,aya pernah bilang hal itu kepadamu. c. Ketika saya datang# dia lagi tidur. Kata"kata yang dicetak miring termasuk kata dialek &akarta atau kata dari bahasa daerah yang digunakan dalam konteks bahasa *ndonesia resmi. Penggunaan kata dialek atau kata daerah dalam bahasa *ndonesia baku harus dihindari. Kata"kata tersebut harus diganti dengan kata bahasa *ndonesia resmi. Kata bikin diganti dengan membuat@ bilang diganti dengan mengatakan@ lagi diganti dengan sedang sehingga perbaikan kalimat itu menjadi sebagai berikut. Yang Dianu!"an
a. Dirut P7( membuat putusan tanpa perhitungan matang. b. ,aya pernah mengatakan hal itu kepadamu. c. Ketika saya datang# dia sedang tidur. Kata dialek lain yang sering digunakan dalam bahasa resmi adalah kagak yang harus diganti dengan tidak@ belon yang harus diganti dengan belum@ betulin yang harus diganti dengan memperbaiki@ entar yang harus diganti dengan nanti atau sebentar lagi@ cuman yang harus diganti dengan hanya@ kepengen yang harus diganti dengan ingin@ ditabok yang harus diganti dengan dipukul.
+. TIPE SESUAI AN,URAN
Dalam bahasa kita terdapat beberapa pasangan idiomatik# yakni pasangan yang harus selalu hadir bersama"sama karena sudah tetap# padu
dan
senyaa.
7ndaikata
salah
satu
unsurnya
ditinggalkan#
ungkapan idiomatik itu menjadi pincang dan dikategorikan pemakaian yang salah. Perhatikan contoh berikut. Kesalahan Umum
a. ,esuai anjuran menteri 7lhilal 0amdi# tenaga kerja *ndonesia akan dikirim ke *ran dan *rak. b. Banyak jalan di ,umbar rusak karena tak sesuai konstruksi yang digariskan semula. Kedua contoh di atas mengandung ungkapan idiomatik sesuai yang seharusnya berpasangan dengan kata dengan menjadi sesuai dengan. +ontoh"contoh itu seharusnya dituliskan sebagai berikut. Yang Dianu!"an
a. ,esuai dengan anjuran menteri 7lhilal 0amdi# tenaga kerja *ndonesia akan dikirim ke *ran dan *rak. b. Banyak jalan di ,umbar rusak karena tak sesuai dengan konstruksi yang digariskan semula. $ngkapan idiomatik yang lain yang berpasangan dengan kata dengan adalahsejalan
dengan#
seirama
dengan#
bertalian
dengan#
bersamaan dengan dan berkenaan dengan.
-. TIPE TERDIRI SEPULUH ORANG
,eperti halnya sesuai dengan# ungkapan terdiri atas atau terdiri dari juga harus lengkap. ,ebagai ungkapan idiomatik# kedua unsurnya harus tampil
serempak.
Penanggalan
pelanggaran# seperti contoh berikut. Kesalahan Umum
salah
satu
unsurnya
merupakan
a. ombongan pemain P,,* PPD akan didampingi oleh A o6sial terdiri pelatih# ' manajer# 1 dokter# dan 1 masseur. b. Para peserta pertemuan itu terdiri beberapa pakar dari berbagai disiplin ilmu. 7kan lain halnya jika kalimat itu ditiliskan sebagai berikut. Yang Dianu!"an
a. ombongan pemain P,,* PPD akan didampingi oleh A o6sial terdiri atas4dari pelatih# ' manajer# 1 dokter# dan 1 masseur. b. Para peserta pertemuan itu terdiri atas beberapa pakar dari berbagai disiplin ilmu.
B-B III PE*;0;P S&)#lan
Kesalahan dalam berbahasa seperti ketidaktepatan dalam pembentukan dan pemilihan kata dalam berbahasa dapat membuat kalimat men#adi tidak e1ekti1 Dalam pembentukan kata hendaknya berpedoman pada E#aan