Benda Asing konjungtiva
Definisi Corpus Alineum/Benda Alineum/Benda Asing adalah benda atau suatu massa yang berasal dari luar tubuh yang terdapat pada tubuh, dimana pada kondisi normal, benda tersebut tidak seharusnya berada disana. Corpus alineum pada alineum pada bagian mata, dapat terbagi menjadi 2 bagian : o
Intraokular
o
Ekstraokular pada konjungtia dan kornea
Epidemiologi •
Corpus alineum alineum pada konjungtia !bentuk paling sering terjadi berkaitan dengan posisi anatomi yang merupakan bagian terluar dari pembungkus bola mata.
•
Dapat terjadi pada semua usia !lebih sering terjadi pada de"asa muda#
•
$ria %% &anita.
'aktor (esiko •
$ekerja dengan pekerjaan yang menyebabkan terbentuknya fragmen)fragmen ke*il !pekerjaan yang menggunakan palu, gergasi, grinders, pemotong rumput, dsb#
•
Corpus alineum yang alineum yang mengenai mata dengan ke*epatan yang lebih tinggi, beresiko lebih tinggi untuk menimbulkan kerusakan/trauma yang lebih berat, menimbulkan perforasi dan bersifat intrao*ular
Etiologi •
•
Benda +ogam o
Benda magneti* !Besi, eng#
o
Benda -on magneti* !Emas, perak#
Benda -on logam o
Batu
o
a*a
o
Bulu mata
o
Bahan pakaian
anifestasi linis eluhan mun*ul segera setelah terpapar dengan benda asing, meliputi : o
(asa tidak nyaman dan adanya sensasi benda asing pada mata
o
ata dapat terasa perih
o
ata menjadi berair, sampai bisa terjadi pengeluaran air mata
o
edipan mata dapat meningkat
o
ata tampak merah dengan injeksi konjungtia
o
Dis*harge *airan dan pengerualan darah pada subkonjungtia !$ada bentuk trauma yang sampai menimbulkan penetrasi#
Diagnosis Anamnesis •
$asien datang dengan keluhan adanya benda yang masuk ke dalam mata
•
(i"ayat kebiasaan / pekerjaan
•
eluhan / gejala yang dialami pasien
$emeriksaan 'isik •
0erlihat benda asing dipermukaan mata/dikonjungtia
upper eyelid eversion !bila
benda asing terdapat di konjungtia tarsalis palpebral#
$emeriksaan $enunjang •
Slitlamp, untuk melihat partikel yang sangat ke*il dan mengetahui ada/tidaknya abrasi kornea. 0eknik yang digunakan meliputi : o
litlamp dengan eersi palpebral untuk mengetahui benda asing yang ke*il dan tersembunyi pada palpebra superior
o
litlamp dengan pemulasan fluores*ein
untuk
mengetahui benda asing yang
sampai ke kornea dan ada tidaknya kerusakan pada kornea
omplikasi •
omplikasi minimal dan jarang terjadi.
$ada bentuk yang lebih berat dapat menyebabkan o
Abrasi kornea,
o
$erforasi intraokular
o
Infeksi sekunder, terutama pada bentuk intrao*ular.
$rognosis •
$erbaikan kondisi biasanya terjadi segera, 1)2 jam setelah benda asing dieliminasi
•
$rognosis bengantung seberapa berat trauma pada mata dan penanganan yang dilakukan.
PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVA
Definisi $erdarahan yang terjadi di daerah antara konjungtia dan sklera. ehingga mata akan mendadak terlihat merah inonim •
Bleeding in the eye
•
(uptured blood essels
•
Bleeding under the *onjun*tia
•
$inkeye
•
Eye injury
•
Blood in the eye
•
Bloodshot eye
Epidemiologi •
Dapat terjadi di semua kelompok umur.
•
$erdarahan subkonjungtia sebagian besar terjadi unilateral !34#
•
$ada perdarahan subkonjungtia tipe spontan !56.74#
•
ondisi hipertensi memiliki hubungan yang *ukup tinggi dengan angka terjadinya perdarahan subkonjungtia !16.74#
'aktor resiko •
8ipertensi
•
0rauma tumpul atau tajam
•
$enggunaan obat pengen*er darah
•
Benda asing
•
onjungtiitis
Etiologi •
Idioatik
•
9enetik polimorfisme faktor III ;al76+eu dengan
•
anuer ;alsala !seperti batuk, tegang, muntah < muntah, bersin#
•
0raumatik !terpisah atau berhubungan dengan perdarahan retrobulbar atau ruptur bola mata#
•
8ipertensi
•
9angguan perdarahan !jika terjadi berulang pada pasien usia muda tanpa adanya ri"ayat trauma atau infeksi#, termasuk penyakit hati atau hematologik, diabetes, +E, parasit dan defisisensi itamin =.
•
>bat)obatan !antibiotik, -AID, steroid, kon trasepsi#
lasifikasi Berdasarkan mekanisme terjadinya perdarahan subkonjungtia dibedakan atas : •
$erdarahan subkonjungtia tipe spontan
•
$erdarahan subkonjungtia tipe traumatik
anifestasi klinis •
•
ebagian besar asimptomatis !hanya terlihat darah pada bagian s*lera# -yeri !jarang pada permulaan perdarahan#
•
(asa tidak nyaman, sensasi seperti ada yang mengganjal dan penuh di mata
•
0ampak adanya perdarahan di sklera dengan "arna merah terang !tipis# atau merah tua !tebal#.
•
0idak ada tanda peradangan, kalaupun adanya biasanya peradangan yang ringan.
•
$erdarahan akan terlihat meluas dalam 26 jam pertama setelah itu kemudian akan berkurang perlahan ukurannya karena diabsorpsi.
Diagnosis Anamnesis ! Didapatkan pernyataan sesuai manifestasi klinis diatas# $emeriksaan fisik •
0ampak adanya perdarahan di sklera dengan "arna merah terang !tipis# atau merah tua !tebal#
•
$emeriksaan tajam penglihatan, jika isus ?5/5 *uriga terjadi kerusakan selain di konjungtia.
omplikasi •
$erdarahan subkonjungtia akan diabsorpsi sendiri oleh tubuh dalam "aktu 1 < 2 minggu, sehingga tidak ada komplikasi serius yang terjadi
•
$ada perdarahan subkonjungtia yang sifatnya menetap atau berulang!kambuhan# harus dipikirkan keadaan lain !limfoma adneksa okuler#
$rognosis Dubia ad bonam
PTERIGIU!
Definisi $ertumbuhan fibromuskular pada konjungtia yang tumbuh menginfiltrasi permukaan kornea dengan a"alnya terletak pada *elah kelopak bagian nasal ataupun temporal konjungtia Epidemiologi •
@ di iklim panas dan kering
•
@ di daerah berdebu
•
arang di usia ?1th
•
Insiden tertinggi usia 23)6 th
•
+aki)laki 6C % perempuan
Etiologi •
•
Diduga : iritasi kronis akibat : o
Debu
o
=ahaya sinar matahari
o
dara panas
Diturunkan autosom dominan !pada beberapa kasus#
'aktor predisposisi •
$aparan sinar ;
•
ikro trauma kronis pada mata
•
Infeksi mikroba atau irus
lasifikasi Berdasarkan : o
0ipe TIPE "
TIPE #
$terigium ke*il
TIPE $
$terigium tipe primer
$terigium primer atau rekuren
adan*ed
dengan keterlibatan ona optik
+esi terbatas pada limbus
!F# kapiler2 yg membesar
$aling berat
+esi meluas ?2mm dari
+esi menutupi kornea
+esi mengenai kornea %6mm
kornea
hingga 6 mm menimbulkan astigmat
!F# to*kerGs line
engganggu aksis isual
Beresiko pada pasien dengan pengguna lensa kontak •
tadium
0ADI 1
0ADI 2
0ADI 7
0ADI 6
$terigium terbatas
$terigium mele"ati
$terigium % dari
$terigium mele"ati
pada limbus kornea
limbus
derajat II
pupil
Belum men*apai
0idak melebihi
Adanya gangguan
pupil
pinggiran pupil
penglihatan
0idak lebih dari 2
Diameter pupil H 7)
mm mele"ati
6 mm
kornea
•
$erjalanan penyakit
o
o
•
$rogresif )
0ebal
)
;askular dengan beberapa infiltrat di kornea di depan kepala pterigium
(egresif )
0ipis
)
Atrofi
)
edikit askular
)
embentuk membran dan tidak pernah hilang
0erlihatnya $embuluh darah episklera dengan pemeriksaan slit lamp o
01 !Atrofi# )
o
02 !Intermediet# )
o
$embulu darah episklera jelas terlihat
$embulu darah episklera sebagian terlihat
07 !'leshy, opaue# )
$embulu darah tidak jelas
anifestasi klinik •
Asimptomatis a"alnya
•
ata berair
•
erah
•
0imbul astigmatisme karena kornea tertarik
Diagnosis
•
•
Anamnesa o
eluhan : mata gatal, merah, sering berair, gangguan penglihatan
o
(i"ayat : mata merah berulang, banyak kerja diluar rumah, trauma
$C.'isik o
Inspeksi : adanya jaringan fibroaskular di permukaan konjungtia gambaran yang askular dan tebal atau aaskular dan flat serta memiliki bentuk segitiga dengan apeks menghadap kornea dan basis menghadap lipatan semikunar pada *antus
o
•
+okasi : sering pada konjungtia nasal, dan bisa di daerah temporal
$C.$enunjang o
0opografi kornea untuk menilai seberapa besar komplikasi yang terjadi
omplikasi •
Astigmatisma
•
erah, iritasi, bekas luka kronis pada konjungtia dan kornea
•
Diplopia karena keterlibatan otot ekstraokuler yang luas
•
$as*a eksisi : o
Infeksi, diplopia, jaringan parut, perforasi mata, perdarahan dan ablasi retina
o
$terigium rekuren