Tugas MKU Bahasa Indonesia
Makalah Pembentukan Paragraf
Kelompok 8
(D62113303) Rahma Kasna (D62113304) Yosytha P Parissing Parissing (D62113305) Mukti Tryanto
Program Studi : Teknik Pertambangan
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2013
KATA PENGANTAR Puji dan syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas pertolonganNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Pembentukan Paragraf. Makalah ini membahas mengenai ruang lingkup kajian meliputi tema antara lain pengertian paragraf, tujuan pembentukan paragraf, jenis-jenis paragraf, pikiran utama dan pikiran penjelas, struktur paragraf dan syarat pembentukan paragraf. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. H. Tammasse, M. Hum , yang telah memberi kami tugas ini dan telah menuntun kami dalam menyelesaikannya. Kami menyadari bahwa makalah mengenai Pembentukan Paragraf ini belum begitu sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran guna melengkapi makalah kami ini. Demikian makalah kami, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Gowa, 27 November 2013
KELOMPOK 8
Daftar Isi Halaman Judul .......................................................................................... .................................................................................................................... .......................... Kata Pengantar........................................................ ......................................................................................... ........................................................... .......................... Daftar Isi ................................................................... .................................................................................................... ........................................................... .......................... Bab I : Pendahuluan ................................................................. .................................................................................................... ....................................... 1. Latar Belakang.............................................................. ............................................................................................... ................................................ ............... 2. Rumusan Masalah ............................................................................. ....................................................................................................... .......................... 3. Tujuan...................... ............................................................. ............................................................................................... ........................................... ......... Bab II : Pembahasan .................................................................. ..................................................................................................... ....................................... 1. Pengertian Paragraf .......................................................................................... ................................................................................................... ......... 2. Tujuan Pembentukan Paragraf .................................................................... ............................................................................ ........ 3. Jenis - jenis Paragraf ............................................................. .............................................................................................. ..................................... .... 4. Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas ................................................................. ................................................................. 5. Struktur Paragraf ............................................................. ............................................................................................... ........................................... ......... 6. Syarat – syarat Pembentukan Paragraf ................................... ............................................................. .......................... Bab III: Penutup ..................................... ....................................................................... ................................................................... .......................................... ......... ..................................................................................................... ................................................ ............... A. Kesimpulan .................................................................... .................................................................................................. ................................................................. ............................... B. Saran ................................................................ Daftar Pustaka ................................................................... .................................................................................................... ................................................ ...............
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Umumnya
kesulitan
pertama
membuat
karya
tulis
ilmiah
adalah
mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan. Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan
berarti
seluruh
kalimat
dalam
paragraf
membicarakan
satu
gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf. Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan. Kalimat – kalimat yang telah dibuat dan disusun secara efektif perlu dihimpun dan dipadukan satu sama lain dengan membentuk satuan yang lebih besar, yaitu paragraf. Dalm upaya pembentukan paragraf tersebut, penulis hendaknya memperhatikan adanya kepaduan antarkalimat sebagai unsur pembentuknya. Melalui paragraf yang telah dibentuk, seorang penulis dapat menyusun dan mengembangkan isi pikirannya secara bertahap dan tertib sehingga maksud penulis mudah dipahami dan diterima oleh pembaca. Oleh sebab itu, terampil menulis paragraf perlu dikuasai oleh setiap orang yang memiliki aktivitas
menulis, terutama bagi mereka yang ingin menulis karya tulis ilmiah. Agar dapat terampil menulis paragraf yang baik, seseorang harus banyak berlatih.
2. Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Apa defenisi dari paragraf? Apakah tujuan dari pembentukan suatu paragraf? Bagaimana membedakan membedakan jenis - jenis paragraf? Bagaimana membedakan pikiran utama dengan pikiran penjelas? Bagaimana cara menyusun stuktur paragraf yang baik? Apa saja syarat terbentuknya sebuah paragraf yang baik?
3. Tujuan Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Dapat menjelaskan pengertian paragraf. Dapat menjelaskan tujuan pembentukan paragraf. Dapat membedakan jenis – jenis paragraf. Dapat membedakan pikiran utama dan pikiran penjelas. Dapat menyusun struktur paragraf yang baik. Dapat menjelaskan syarat – syarat pembentukan paragraf.
BAB I PEMBAHASAN 1. Paragraf Paragraf adalah satu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas daripada kalimat. Sebagai satuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas, paragraf terdiri atas kumpulan atau rangkaian kalimat yang mendukung suatu ide pokok yang tertuang dalam kalimatutama atau kalimat topik. Ide pokok tersebut akan menjadi penjelas apabila didukung oleh ide – ide penjelas. Pengertian di atas memberikan pemahaman kepada kita bahwa sebuah paragraf terdiri atas beberapa kalimat. Akan tetapi, dalam kenyataannya kadang – kadang kita menemukan paragraf yang hanya terdiri atas satu kalimat. Hal ini memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan bab ini wujud paragraf semacam itu dianggap sebagai pengecualian. Jika ditinjau dari segi komposisi memililki bentuk yang kurang ideal dan juga jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Setiap paragraf hanya boleh mengandung satu ide pokok. Perhatikan contoh paragraf (1) berikut. Contoh (1) : (a) Dalam perkembangan bahasa Indonesia selalu mengalami perubahan. (b) Perubahan itu antara lain berupa penambahan kata – kata baru, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing. (c) Penambahan yang berasal dari bahasa asing, misalnya astronout, kosmonaut, satelit, komputer, dan televisi. (d) Penambahan kata – kata baru itu dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam komunikasi. Paragraf tersebut terdiri atas empat kalimat, semuanya membicarakan perkembangan bahasa Indonesia. Ide pokok (pikiran utama) paragraf tersebut adalah “perkembangan bahasa Indoenesia” yang tertuang dalam kalimat (a). Kalimat (b), (c), dan (d) merupakan kalimat penjelas karena ketiga kalimat itu menjelaskan ide pokok pada kalimat utamanya.
2. Tujuan Pembentukan Paragraf
Kita akan kesulitan memahami isi suatu paragraf apabila kita mambaca sebuah tulisan yang tidak tersusun atas kesatuan paragraf. Keteraturan penyajian gagasan dalam karya tulis dapat dilakukan jika setiap paragraf hanya memuat satu ide pokok yang dinyatakan dalam kalimat utama. Gagasan bawahan yang berfungsi sebagai ide penjelas terhadap ide pokok dinyatakan dalam kalimat – kalimat yang lain. Penyusunan paragraf dalam karya tulis mempunyai dua tujuan, yaitu: pertama, memudahkan pengertian dan pemahaman dengan cara menyekat – nyekat ide pokok yang satu dari ide pokok yang lain berdasarkan keharusan untuk mengungkapkan satu ide pokok saja pada setiap paragraf. Hal ini sekaligus menunjukkan adanya penghentian secara wajar dan formal sebelum beralih ke paragraf berikutnya. Jika terdapat dua atau lebih ide pokok, paragraf tersebut perlu dipecah menjadi dua atau lebih paragraf. Kedua, memudahkan pembaca mengikuti uraian penulis secara sistematis dari ide yang satu ke ide yang lain sehingga pemusatan perhatian dapat dilakukan terhadap setiap ide yang diungkapkan dalam karya tulis tersebut. Contoh (2) : (a) Saharuddin Dg. Gassing tidak tahu banyak tentang desa kelahirannya. (b) Ia tidak tahu – menahu mengapa desanya itu dinamai desa Bontomarannu. (c) Ia tidak tahu – menahu mengapa Bontomarannu dan Bontomanai ( desa tetangga ) kini mengering. (d) Ia juga tidak tahumengapa nenek moyangnya dahulu sampai ke desa itu. (e) Meski sudah uzur, Saharuddin Dg. Gassing masih gesit dan cekatan. (f) Begitu bangun pagi, tanpa harus minum kopi dahulu, ia sudah memikul cangkul menuju sawah garapannya. (g) Ia terus mengayunkan cangkulnya membongkar tanah liat yang sudah mengeras oleh musim kemarau yang panjang. Paragraf contoh (2) di atas tidak dapat disebut paragraf yang baik sebab mengandung dua ide pokok, yaitu kalimat (a) dan kalimat (e). Oleh karena itu, paragraf tersebut dipecahkan menjadi dua paragraf seperti yang telihat pada contoh berikut. Contoh (2a) : (a) Saharuddin Dg. Gassing tidak tahu banyak tentang desa kelahirannya. (b) Ia tidak tahu – menahu mengapa desanya itu dinamai desa Bontomarannu. (c) Ia tidak tahu – menahu mengapa Bontomarannu dan Bontomanai ( desa tetangga ) kini mengering. (d) Ia juga tidak tahu mengapa nenek moyangnya dahulu sampai ke desa itu. (a) Meski sudah uzur, Saharuddin Dg. Gassing masih gesit dan cekatan. (b) Begitu bangun pagi, tanpa harus minum kopi dahulu, ia sudah memikul
cangkul menuju sawah garapannya. (c) Ia terus mengayunkan cangkulnya membongkar tanah liat yang sudah mengeras oleh musim kemarau yang panjang.
3. Jenis – jenis Paragraf Untuk mengetahui jenis – jenis dari suatu paragraf, kita dapat menggunakan tiga aspek. 3.1 Berdasarkan fungsinya dalam karangan, paragraf dibagi tiga jenis : a. Paragraf Pembuka Paragraf pembuka atau paragraf pendahuluan berfungsi sebagai pembuka atau pengantar pokok pembicaraan untuk sampai kepada masalah yang diuraikan dalam karangan. Paragraf jenis ini harus mampu mengundang minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menyiapkan atau menata pikiran pembaca untuk mengetahui seluruh isi uraian. b. Paragraf Penghubung Paragraf penghubung adalah paragraf – paragraf yang berfungsi mengemukakan inti persoalan, juga memberi ilustrasi atau contoh. Semua masalah yang akan diuraikan dimuat dalam paragraf – paragraf ini yang secara teknis ditempatkan di antara paragraf pembuka dan paragraf penutup. Dengan demikian, paragraf ini berisikan pembahasan inti persoalan yang dikemukakan. c. Paragraf Penutup Paragraf penutup adalah paragraf yang berada pada bagian akhir tulisan yang berisikan simpulan dari semua uraian sebelumnya dengan fungsinya sebagai penutup. Paragraf ini sering merupakan pernyataan atau penegasan kembali mengenai masalah –masalah yang dianggap penting dalam paragraf penghubung. Kalimat- kalimat yang menyusunnya diusahakan dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembaca. Seperti halnya paragraf pembuka, paragraf ini tidak boleh terlalu banyak atau terlalu panjang. 3.2 Berdasarkan posisi kalimat utama, paragraf dibagi empat jenis : a. Paragraf deduktif Kalimat utama yang ditempatkan pada bagian awal paragraf akan membentuk paragraf deduktif, yaitu cara penguraian yang menyajikan pokok
permasalahan lebih dahulu, lalu menyusul uraian terinci ,mengenai ide pokok ( mengikuti urutan umum – khusus ). Contoh (3) : Media massa merupakan salah satu sarana yang penting untuk membina dan mengembangkan bahasa Indonesia. Melalui Indonesia. Melalui media massa setiap hari disebarkan informasi yang memakai bahasa sebagai sarananya. Dalam penyebaran informasi itu, media massa senantiasa memperhatikan pemakaian bahasa Indonesia. Berdasarkan hubungan tersebut, media massa telah memberi sumbangan yang berharga bagi pembinaan dan pengambangan bahasa Indonesia. b. Paragraf Induktif Kalimat utama yang ditempatkan pada bagian akhir akan membentuk paragraf induktif, yaitu cara penguraian yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, kemudian diakhiri dengan pokok pembicaraan ( mengikuti uraian khusus – umum). Perhatikan paragraf berikut. Contoh (4) : Komputer dapat dijadikan alat hiburan. Banyak komputer yang dilengkapi oleh fasilitas gambar tiga dimensi dan tata suara yang memukau. Hal ini sejalan dengan perkembangan internet. Oleh karena itu, beberapa komputer kini dirancang dengan mutu dan fungsi yang makin meningkat sesuai dengan aplikasinya. c. Paragraf Deduktif – Induktif Kalimat utama yang ditempatkan pada bagian awal dan diulang pada bagian akhir akan membentuk paragraf deduktif – induktif ( campuran ). Kalimat pada bagian akhir lebih bersifat mengulang atau menegaskan kembali gagasan utama pada bagian awal. Cara penguraiannya dimulai dengan pernyataan yang umum, kemudian diperjelas dengan yang khusus, lalu kembali ke yang umum. Contoh (5) : Seorang anak perlu menyenangi dan menikmati kegiatan kreatif. Hal kreatif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengajak si anak melakukan kegiatan tersebut bersama – sama orang tua atau pendidik. Kegiatan seperti ini sebaiknya dilakukan sejak usia dini. Semangat dan kegembiraan orang tua serta pendidik dalam melakukan hal – hal kreatif akan menular pada sia anak. Jadi, ia pun akan menyenangi dan menikmati kegiatan kreatif itu. d. Paragraf Penuh Kalimat Utama
Seluruh kalimat yang membentuk paragraf sama pentingnya sehingga tidak satu pun kalimta yang khusus menjadi kalimat utama. Paragraf jenis ini sering dijumpai dalam uraian – uraian yang bersifat deskriptif dan naratif. Contoh (6) : Pada tengah hari itu Pak Lurah datang. Bapak Bupati datang ke tempat itu. Tiga jam kemudian kita melihat orang – orang telah berkumpul di arena itu. Tidak pula ketinggalan artis – artis muda belia. Para wartawan pun telah pula memanfaatkan waktu. 3.3 Berdasarkan sifat isinya, paragraf dibagi atas lima jenis : a. Paragraf naratif, naratif, jika isi paragraf paragraf bersifat bersifat menuturkan peristiwa peristiwa atau keadaan keadaan dalam bentuk cerita. b. Paragraf deskriptif, jika isi paragraf bersifat melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa. c. Paragraf ekspositoris, jika isi paragraf bersifat memaparkan suatu fakta atau kejadian tertentu. d. Paragraf argumentatif, jika isi paragraf bersifat membahas satu masalah dengan bukti – bukti atau alasan yanf mendukung. e. Paragraf persuasif, jika isi paragraf bersifat mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi pembaca.