Pelajaran I Bersikap Kritis Terhadap Nilai-Nilai Universal Di Dalam Masyarakat Nilai (value) adalah perasaan tentang apa yang diinginkan atau tidak diinginkan yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang yang memiliki nilai itu Definisi nilai dan norma Kristiani Nilai dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang berharga, sesuatu yang indah, sesuatu yang berguna, sesuatu yang memperkaya batin, sesuatu yang menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya (Hariadi, B., 2006). Nilai berfungsi untuk mendorong, mengarahkan sikap dan perilaku. Oleh karena memegang atau memiliki nilai-nilai yang luhur akhirnya seseorang acapkali disebut sebagai memiliki budi pekerti yang luhur.
Sedangkan KBBI mendefinisikan norma sebagai aturan atau ketentuan yang mengikat warga atau kelompok masyarakat, yang dipakai sebagai panduan, tatanan dan pengendali tingka laku yang sesuai dab diterima serta harus ditaati. Sedangkan norma agama adalah aturan yang menata tindakan manusia di pergaulan dengan sesamanya yang bersumber pada ajaran agamanya. Menurut Prof. Dr. Notonegoro nilai terbagi menjadi 3 bagian ; 1) Nilai material : segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia 2) Nili vital: segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas 3) Nilai kerohanian : segala seuatu yang yang berguna bagi manusia, terbagi dalam empat macam (nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai moral, nilai religius)
b.
Norma adalah petunjuk-petunjuk untuk hidup yang berisi tentang perintah atau larangan agar setiap manusia berperilaku sesuai dengan aturan atau norma itu. Tujuannya adalah untuk menciptakan ketertiban dan kedamaian serta kerukunan di dalam kehidupan bersama di dalam masyarakat, dibidang keagamaan, kesusilaan, kesopanan, adat istiadat, hukum dsb, yang diwujudkan dalam bentuk larangan, keinginan, perintah, celaan,dsb.
c.
Beberapa contoh nilai dan norma yang berlaku secara universal di dalam masyarakat yang perlu kita sikapi dengan kritis sesuai dengan iman Kristen :
1)
P engenda ngendalia li an di r i Ketidakmampuan mengendalikan diri tidak hanya terjadi pada orang per orang, tetapi juga terjadi dengan kelompok masyarakat. Di dalam ALkitab seorang tokoh yang tidak bisa
menguasai diri, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam bentuk keinginan yang lain, yakni dari tokoh Saul. Raja saul ingin menguasai semua lembu dan ternak yang gemuk dari hasil perang dengan orang Amalek.(1samuel 15:1-9).
2) B erani membela yang benar Dasar keberanian orang percaya untuk menyatakan yang benar adalah benar,yang salah adalah salah,yaitu perintah dari Yesus sendiri dalam Khotbah di Bukit. Yesus menyampaikan perintah agar orang percaya menjunjung tinggi kebenaran, karena manusia tidak dapat mengubah kebenaran itu menjadi sesuatu yang lain.(Mat.5:37) Nilai membela kebenaran adalah nilai yang universal (bnd.Mat.5:47). Hal yang sangat mendasar bagi setiap orang percaya dalam membela kebenaran adalah tindakan itu haruslah didasarkan pada kasih kepada Allah dan kasih kepada sesame manusia (bnd. Mat.22:37-40). 3) Rendah hati Peribahasa mengatakan ,”ibarat padi,semakin berisi semakin merunduk.” Artinya, semakin banyak kemampuan yang dimiliki oleh seseorang (penddikan,materi,jabatan,dsb). Seharusnya orang tersebut semakin merendahkan diri. Rendah hati dalam konsep kristiani didasarkan pada teladan Yesus sendiri.(lihat Yoh. 13:1-20)
4) Kebaikan Di dalam iman Kristen, dasar kebaikan dipahami sebagai tanggapan manusia terhadap kebaikan Allah, ysng lebih dahulu mengasihi manusia (bnd. Yoh 3:16). Allah sendiri adalah kasih. KasihNya tidak mengharapkan imbalan. Oleh karena itu, manusia yang telah menerima kasih Allah itu mestinya mewujudkan kasih itu kepada sesama dan dunia ini. Inti dari seluruh iman Kristen adalah kasih: kasih kepada Tuhan dan sesama (Mat.22:37-40) Didalam Galatia 5:22,rasul paulus menyebutkan bahwa kebaikan hati adalah salah satu dari buah roh,dan kepada jemaat di Filipi ia menasihati jemaat agar kebaikan hati harus dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari,sehingga diketahui semua orang (Flp. 4:5). Tidak ada seorang pun yang baik,kecuali Allah (Lukas 18:19).
5) Setia dan Bertanggungjawab Setia berarti melakukan segala sesuatu dengan tekun dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Bertanggungjawab berarti melakukan segala tugas yang diemban sebagaimana mestinya, - Perumpamaan tentang Talenta (Mat. 25:14-30), Tuhan Yesus mengatakan bahwa kepercayaan akan semakin diberikan kepada orang yang setia memikul tugas dan tanggung jawab. - perumpamaan tentang “Tuan dan Hamba” (Lukas 17:7-10). Yesus mengajarkan kepada kita segi lain dari kesetiaan dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan kepada kita.
6) Damai Damai adalah situasi dimana seseorang merasa aman,tidak ada perang,kebencian dan perselisihan. Menurut Firman Allah dalam Efesus 2:15-16, Kristus telah mengadakan damai sejahtera bagi kita, karena kita dengan kematianNya Ia telah melenyapkan perseteruan manusia dengan Allah. Pdt.Dr. Andar Ismail dalam bukunya,selamat sejahtera, menegaskan bahwa damai itu dapat tercapai bila kita berdamai dengan diri sendiri, berdamai dengan sang pencipta, berdamai dengan sesame dan berdamai dengan lingkungan. Hidup di dalam damai berarti hidup yang didalamnya terdapat kesenangan, kasih saying,kesepahaman, saling menghargai,penghormatan terhadap sesame,jauh dari perseteruan dan ketakutan.
7) Adil Ada berbagai macam paham mengenai keadilan : - Adil kalau semua dapat merasakan dengan sama rata - Adil kalau dia sudah merasakan kebutuhannya terpenuhi - Kesesuaian antara apa yang diterima dengan kemampuan yang diberikan - Adil kalau haknya dan hak orang lain terpenuhi. -
Pelajaran 2 Iman Kristen dan Nilai-nilai Kristiani 1. Mengasihi Musuh (Mat.5:44)
Arti mengasihi musuh adalah usahakanlah jangan menjadi musuh bagi orang lain dan jangan menganggap orang lain sebagai musuh. Bagaimana cara mengasihi musuh? Ada 7 cara yang Yesus ajarkan 1. Mengasihi dengan tulus. Maksudnya, menerima keberadaan orang tersebut apa adanya,lengkap dengan segala kelebihan dan kekurangannya. (Yoh.3:16,Mzm.103:10). Mengasihi dengan tulus berarti kita juga dapat membangun komunikasi dengannya, sehingga kita bisa memperbaiki dan memperbarui hubungan dengannya. 2. Menegur dengan Kasih Percakapan Yesus dengan perempuan Samaria (Yoh.4:1-12), Yesus tidak marah-marah kepadanya,Yesus tidak membeberkan segala kesalahannya kepada orang lain,tetapi sebaliknya.
3. Mendoakanya dan tidak membalas Ketika Yesus disalib, Ia mendoakan orang-orang yang menyalibkan Dia (Lukas 23:34). Allah sendiri telah menetapkan bahwa hak dendam dan pembalasan adalah hak Tuhan, bukan hak manusia (Ul.32:35). 4. Tidak menghakimi Orang banyak membawa,seorang perempuan yang kedapatan berzinah kepada Yesus untuk dihakimi ( Yoh.8:1-11), Yesus tidak ikut membenci dia. Yesus juga tidak menghukum dia, tetapi sebaliknya. 5. Mengampuni Petrus bertanya kepada Yesus,’Tuhan sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa kepadaku.Yesus menjawab, sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” Itu berarti kita tidak boleh bosan mengampuni. Kita harus terus-menerus memaafkan dan mengampuni orang yang bersalah kepada kita tanpa batas (Mat.18:2135). 2. Rela Berkorban (Yoh.15:12-13) Rela berkorban dapat diartikan sebagai tumbal. Rela berkorban berarti memberikan diri untuk segala kepentingan orang lain; dan hanya Yesuslah yang dapat memenuhi panggilan itu dengan sempurna. 3. Setia (Mat. 25:14-30) Ketika kita ingin berhasil dalam mengerjakan suatu usaha yang kita inginkan,maka yang sangat kita butuhkan adalah kesetiaan untuk mengerjakannya dengan tekun sampai berhasil. Contoh nyata tentang kesetiaan dalam Alkitab,misalnya Abraham mengorbankan ishak anak tunggalnya; sebagai bukti kesetiaannya kepada perintah Allah. 4. Takut akan Tuhan (Mzm.112:1) “Berbahagialah orang yang takut akan Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah Nya”. Ini berarti bahwa takut akan Tuhan itu tidak hanya pada perasaan takut,tetapi takut yang disertai dengan ketaatan dalam perilaku melakukan perintah Tuhan. Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan,” kata Raja Salomo (Amsal 1:7).Mengapa? karena Raja Salomo sadar betul bahwa tanpa rasa takut akan Tuhan,ia adalah seorang Raja yang akan menjad beban saja bagi bangsanya. Justru karena rasa takut akan Tuhan itulah yang mendorong dia untuk menggali dan mencari pengetahuan untuk diabdikan kepada rakyat dan bangsanya. 5. Monogami (Kej.2:24-25; Ef. 5:22-33;bnd. Mat.19:1-12)
Yang menjadi dasar perkawinan dalam keluarga Kristen adalah kasih,sekaligus sebagai perwujudan dari hubungan Kristus dan jemaat (Ef. 5:22-23). Karena itu, hubungan pasangan suami istri itu kudus dan tidak boleh dinodai (bnd. Kej. 2:24-25). Dalam keluarga Kristen
seorang suami hanya memiliki pasangan seorang isteri (Monogami), atau sebaliknya (Monoandri). Alkitab Mengajarkan bahwa tujuan pernikahan adalah bukan semata-mata kenikmatan,melainkan sebagai ketetapan Allah untuk meneruskan keturunan dan sebagai wadah mendidik dan membina kesetiaan serta persekutuan orang percaya.
Tokoh Alkitab yang beristri lebih dari satu,Misalnya Abraham,Yakub,Daud dll. Apakah Alkitab membenarkan poligami? Jawabnya Tidak!! Sebab,dari pengalaman tokoh-tokoh Alkitab itu jelas ditunjukkan bahwa hidup dalam poligami tidak mendatangkan kebaikkan bagi semua pihak.
6. Tanpa Pamrih (Luk.17-7-10) Tindakan tanpa pamrih adalah tindakan atau perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang demi kepentingan orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Ini yang kita sebut sebagai kasih Agape. 7. Tidak khawatir (Mat.6:25-34) Salah satu ciri orang yang memiliki iman adalah tidak khawatir,artinya orang yang beriman itu hidup dalam pengharapan. Dia tidak khawatir tentang kebutuhan-kebutuhab pada hari esok,sebab: 1. Allah pasti menyediakan segala kebutuhannya 2. Bahwa kebutuhan utama adalah kebutuhan rohani, dan bukan kebutuhan jasmani. Kekhawatiran usia remaja:
1. Khawatir tentang ujian yang akan dihadapi 2. Teman yang mulai menjauhi kita 3. Pacar Rasa khawatir adalah wajar. Perasaan khawatir menjadi tidak wajar bila perasaan itu menguasai kita sampai-sampai menghambat kita melaksanakan hal-hal yang lebih penting bagi hidup kita. Contoh sikap yang bertentangan dengan Nilai kristiani yang diajarkan Alkitab 1. Iri hati,(kain dan habel,Kej.4:1-11) 2. Serakah (Daud menginginkan betsyeba istri Uria,2 samuel 11:1-27). Contoh sikap yang bertentangan dengan nilai kristiani dalam kehidupan sehari-hari: 1. Penyalahgunaan norma dan nilai dalam masyarakat seperti KKN