BAHAN AJAR MATA KULIAH ILMU DASAR KEPERAWATAN II TINGKAT 1 SEMESTER II PRGRAM STUDI S1 ILMU IL MU KEPERAW KE PERAWA ATAN
Oleh : Henry Wiyono,S.Kep.,Ns
Sekolah Tinggi Ilmu Keeha!an Eka Ha"a# Palangka Ra$a
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas erkat dan rah!at"Nya penulis dapat !enyelesaikan ahan ajar !ata kuliah #l!u $asar Kepera%atan ##. $ala! kese!patan ini, ka!i juga erteri!a kasih kepada se!ua pihak yang telah !e!antu dala! penulisan ahan ajar ini sehingga selesai dengan seagai!ana !estinya. &ahan ajar ini disusun untuk !ahasis%a'i Prodi S( Kepera%atan pada tingkat ( seagai ahan a)uan sela!a !engikuti pelajaran #$K ##. Penulis !enyadari ah%a dala! pe!uatan ahan ajar ini tidaklah se!purna, !aka dari itu penulis !engharapkan kritik dan d an saran yang !e!angun de!i kese!purnaan ahan ajar ini. Se!oga ahan ajar ajar !ata kuliah #$K ## ini dapat !ena!ah !ena!ah %a%asan dan er!an*aat er!an*aat agi !ahasis%a'# Prodi S( Kepera%atan
se!ua khususnya dala! !engikuti proses
pe!elajaran !ata kuliah #$K ##
Palangka +aya,.. Maret -(/
Penulis
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas erkat dan rah!at"Nya penulis dapat !enyelesaikan ahan ajar !ata kuliah #l!u $asar Kepera%atan ##. $ala! kese!patan ini, ka!i juga erteri!a kasih kepada se!ua pihak yang telah !e!antu dala! penulisan ahan ajar ini sehingga selesai dengan seagai!ana !estinya. &ahan ajar ini disusun untuk !ahasis%a'i Prodi S( Kepera%atan pada tingkat ( seagai ahan a)uan sela!a !engikuti pelajaran #$K ##. Penulis !enyadari ah%a dala! pe!uatan ahan ajar ini tidaklah se!purna, !aka dari itu penulis !engharapkan kritik dan d an saran yang !e!angun de!i kese!purnaan ahan ajar ini. Se!oga ahan ajar ajar !ata kuliah #$K ## ini dapat !ena!ah !ena!ah %a%asan dan er!an*aat er!an*aat agi !ahasis%a'# Prodi S( Kepera%atan
se!ua khususnya dala! !engikuti proses
pe!elajaran !ata kuliah #$K ##
Palangka +aya,.. Maret -(/
Penulis
DA%TAR ISI
Halaman Ju&ul''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' Ka!a Pengan!a"''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' Da(!a" Ii'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
BAB I PENDAHULUAN
(.(0nalisis situasi .............................................................................................. (.- Tinjauan Pustaka .......................................................................................... (.1#denti*ikasi dan Peru!usan !asalah ............................................................. (.2 Tujuan . (./ Man*aat.........................................................................................................
BAB II TINJAUAN TINJAU AN MATA MATA PELAJARAN PELAJAR AN
-.($eskripsi !ata pelajaran ............................................................................... -.- Man*aat !ata pelajaran ................................................................................ -.1 Standar ko!petensi ...................................................................................... -.2 Petunjuk elajar elajar -./ &ahan 0jar 0jar.. .. -.3 Senarai -.4 $a*tar Pustaka Pustaka . .
DA%TAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1'1 Analii Si!uai
Proses Proses pe!elaja pe!elajaran ran !erupakan !erupakan rangkaian rangkaian eerapa siste! yang saling erkaitan erkaitan satu sa!a lainnya. 0paila salah satu satu siste! tidak dapat er*ungsi er*ungsi !aka siste! tidak dapat ekerja ekerja se)ara opti!al. Proses Proses pe!el pe!elaja ajaran ran akan akan leih leih opti! opti!al al jika jika dapat dapat !e!an*a !e!an*aatk atkan an !edia !edia yang yang ada di sekita sekitarr kita. kita. Penggunaan !edia dala! proses pe!elajaran diharapkan dapat !e!antu guru agar leih !udah dala! !engajark !engajarkan an !ateri !ateri kepada kepada para sis%a. Pe!elajara Pe!elajaran n yang dilakukan dilakukan sela!a sela!a ini )enderung )enderung kurang kurang !e!an*aatkan !edia pe!elajaran yang ada. &eerapa hal yang !enyeakan hal ini terjadi adalah !asih adanya pandangan dari dari guru ah%a !edia pe!elajaran pe!elajaran !erupakan sarana yang !ahal dan sulit sulit diuat sendiri oleh guru. Salah satu !edia yang sering digunakan dala! proses pe!elajaran di sekolah adalah !edia uku"uku pelajaran re*erensi dan diktat'!odul pe!elajaran. Oleh karena para guru pada u!u!nya !e!an*aatkan uku"uku uku"uku pelajaran re*erensi atau diktat'!odul diktat'!odul pe!elajaran yang diperoleh diperoleh dari penerit 5ukan diuat sendiri oleh guru6 sehingga erakiat !ateri yang dierikan dala! uku"uku re*erensi atau !odul terseut kurang sesuai dengan !ateri !ateri yang akan diajarkan oleh guru.
Kondisi di atas terjadi karena guru pada u!u!nya !erasa kesulitan dala! !enge!angkan !edia terseut. Ke!a!puan guru dala! !enge!angkan ahan ajar'diktat khususnya ahan ajar #$K ## !asih !asih sangat sangat rendah rendah.. Terdap erdapat at eera eerapa pa *aktor *aktor yang yang !enye !enyea akan kan hal ini terjad terjadi. i. Pertama, Pertama, elu! dipaha!iny dipaha!inyaa )ara pe!uatan pe!uatan dan penge!anga penge!angan n ahan ahan ajar #$K ## oleh dosen'gu dosen'guru. ru. Kedua, Kedua, !asih !ini!nya penyelenggaraan pelatihan tentang pe!uatan'penge!angan ahan ajar'diktat oleh instansi yang terkait. Ketiga terkait. Ketiga,, elu! diketahuinya !an*aat !enjadi penulis seagai pro*esi alternati* selain seagai tenaga pengajar oleh guru'dosen
Peralihan kurikulu! K&K ke kurikulu! yang aru !enuntut adanya ke!a!puan guru untuk dapat !e!uat dan !enge!angkan sendiri ahan ajar !aupun !edia yang sesuai dengan tingkat ko!petensi yang ada di !asing"!asing perguruan tinggi. Penge!angan ahan ajar akan opti!al jika si pe!uat 5penge!ang6 ahan ajar enar"enar !engetahui kondisi sis%a yang akan !enggunakan ahan ajar terseut. 0paila kondisi ini dapat ter)apai diharapkan sis%a !aupun guru akan leih !udah erkolaorasi dala! !e!pelajari !ateri khususnya #$K ##. 0danya ke!a!puan dosen'guru dala! !enge!angkan ahan ajar (hand out) #$K ## se)ara tidak langsung akan !eningkatkan life skill guru untuk !eningkatkan kesejahteraan dosen'guru. Pro*esi seagai penulis uku ajar dan pro*esi seagai guru !erupakan pro*esi yang saling !endukung satu dengan lainnya apalagi jika uku yang ditulis !erupakan satu ru!pun idang il!u.
1') Tin*auan Pu!aka
Proses pe!elajaran !erupakan suatu rangkaian siste! di!ana didala!nya terdapat eerapa ko!ponen yang saling erkaitan satu dengan yang lainnya. Ko!ponen terseut adalah sis%a, guru, lingkungan serta sarana 5!edia6 yang !endukung proses pe!elajaran terseut. $osen atau 7uru !erupakan *asilitator dala! suatu proses pe!elajaran. Hal ini sejalan dengan entuk pe !elajaran sains 5*isika6 yang !enggunakan pendekatan ”Discovery” dan ”inquiri8. Pada pendekatan ini dosen atau guru harus !enyediakan su!er elajar yang diperlukan sis%a untuk !elakukan proses in9uiri 5!ene!ukan6, guru sendiri tidak akan !a!pu !e!erikan se!ua pengetahuan kepada sis%a 5Moh. 0!in: (;46. Salah satu entuk su!er elajar adalah ahan ajar (hand out) yang dapat digunakan oleh sis%a dala! proses pe!elajaran. 0paila su!er elajar 5dala! hal ini adalah ahan ajar6 diuat sendiri oleh guru, !aka !aterinya akan disesuaikan dengan tingkat per!asalahan yang ada di sekitar sekolah. Hal ini dikarenakan guru leih tahu dan paha! !engenai situasi dan ke!a!puan sis%a.
&ahan ajar yang dike!angkan oleh guru harus !e!uat konsep"konsep penting yang akan dipelajari oleh sis%a. #l!u $asar Kepera%atan ## !erupakan il!u yang didala!nya erisi
konsep"konsep !engenai agian < agian tuuh !anusia yang di!ulai dari tingkat sel, jaringan dan siste! organ yang erkaitan erat dengan siste! !etaolis!e di dala! tuuh !anusia.. &elajar konsep !erupakan hasil uta!a pendidikan 5+atna Wilis, (3: 46. Konsep"konsep !erupakan dasar agi proses"proses !ental yang leih tinggi untuk !eru!uskan prinsip"prinsip dan generalisasi"generalisasi. =ntuk !e!e)ahkan !asalah, seseorang sis%a harus !engetahui aturan"aturan yang rele>an, dan aturan ini didasarkan pada konsep"konsep yang diperolehnya. Menurut Suharyanto 5-2: 16, konsep adalah ide atau gagasan yang !enghuungkan eerapa *akta. Suatu konsep !engga!arkan !ata rantai antara eerapa *akta yang erhuungan. =ntuk !e!peroleh konsep u!u!nya !e!erlukan kerja dengan ojek nyata, eksplorasi, perolehan *akta, dan
!anipulasi
ide sehingga !e!peroleh leih dari sekedar
ingatan. Se!ua konsep ersa!a !e!entuk se!a)a! jaringan pengetahuan di dala! kepala !anusia. Se!akin lengkap, terpadu, tepat dan kuat huungan antara konsep"konsep dala! kepala seseorang, se!akin pandai orang itu. Keahlian seseorang dala! suatu idang studi tergantung lengkapnya jaringan konsep di da la! kepalanya 5Eu%e ?an den &erg,(4: ;6. Oleh karena itu, dala! !enge!angkan ahan ajar #$K ##, dosen atau guru harus selalu !engupayakan agar sis%a !a!pu !e!aha!i konsep anato!i dan *isiologi tuuh !anusia dengan enar sesuai tujuan dari ahan ajar yang akan dike!angkannya. Penge!angan ahan ajar pada dasarnya
serupa dengan kegiatan !enulis. =ntuk
!e!uat ahan ajar leih !udah dipaha!i oleh si pe!akai 5sis%a6 !aka diperlukan ke!a!puan guru dala! idang tata tulis ter!asuk didala!nya ke!a!puan dala! idang !e!angun paragra* yang aik. Seuah uku tak !ungkin aik jika paragra*nya tidak disusun dengan aik. Paragra* yang tidak jelas susunannya akan !enyulitkan pe!a)a untuk !enangkap pikiran penulis 50djat Sakri: (-6. 0kiatnya konsep, ide'gagasan dala! uku'ahan ajar terseut tidak dapat dipaha!i oleh si pe!a)a. Selain !engenai pola penyusunan paragra* ada *aktor lain yang juga !e!egang peranan penting dala! penulisan ahan ajar, yaitu penggunaan
ejaan yang enar. 0danya penggunaan ejaan yang tepat dala! penulisan ahan ajar akan !e!antu si pe!a)a leih !udah !e!aha!i !akna ahan ajar terseut 50djat Sakri: ( 26.
(.1 I&en!i(ikai &an Pe"umuan Maalah &erdasarkan analisis situasi yang telah dike!ukakan di atas, dapat diru!uskan eerapa per!asalahan yang erkaitan dengan penulisan uku ajar (hand out) #l!u $asar Kepera%atan ## agi dosen < dosen di Stikes Eka Harap Palangka +a ya, yaitu: (. Masih anyak !ahasis%a'i yang elu! !e!iliki pengetahuan !engenai )ara !e!ilih uku panduan elajar yang enar -. Masih !ini!nya ketera!pilan !ahasis%a'i dala! !enulis pokok < pokok !ateri yang erkaitan dengan !ata kuliah #$K ## 1'+ Tu*uan
0dapun tujuan penulisan uku ajar (hand out) sains #$K ## agi !ahasis%a'i di Stikes Eka Harap Palangka +aya adalah seagai erikut: (. Meningkatkan pengetahuan !ahasis%a'i tentang )ara !e!ilih uku panduan elajar yang enar !elalui ahan ajar -. Meningkatkan ketera!pilan !ahasis%a'i dala! !enulis pokok"pokok !ataeri yang erkaitan dengan !ata kuliah #$K ## !elalui ahan ajar 1', Man(aa!
&eerapa !an*aat yang dapat diperoleh setelah diuatnya ahan ajar #$K ## adalah: (. &agi !ahasis%a'i tera!pil dala! !e!ilih uku panduan elajar yang enar !elalui ahan ajar #$K ## -. &agi #nstituisi Pendidikan Perguruan Tinggi, seagai sarana untuk !eningkatkan su!er daya !anusia.
BAB II TINJAUAN MATA PELAJARAN
)'1 Dek"i#!i( Ma!a Pela*a"an Mata kuliah ini !e!ahas tentang eragai !ekanis!e di dala! tuuh !anusia dala!
!e!pertahankan *ungsi"*ungsi kehidupannya. $i dala!nya !en)akup eragai konsep iologi, anato!i, *isiologi, ioki!ia, dan *isika yang terjadi di dala! tuuh !anusia sesuai dengan tahap tu!uh ke!ang )') S!an&a" Kom#e!eni Setelah selesai !engikuti pe!elajaran pada lok #l!u $asar Kepera%atan - ini, !ahasis%a se!ester ## !a!pu: (. Mengidenti*ikasi proses pe!enuhan keutuhan akti*itas dan latihan sesuai dengan tu!uh ke!ang. -. Mengidenti*ikasi proses pe!enuhan keutuhan a!an dan nya!an sesuai dengan tu!uh ke!ang. 1. Mengidenti*ikasi proses pe!enuhan keutuhan istirahat dan tidur sesuai dengan tu!uh ke!ang. 2. Mengidenti*ikasi proses pe!enuhan keutuhan seksual sesuai dengan tu!uh ke!ang )'- Suunan Bahan A*a" (. &a ( : Pokok ahasan 0nato!i dan @isiologi Muskuloskeletal -. &a - : Pokok ahasan Pengantar +ange O* Motion 5+OM6 )'+ Pe!un*uk Bela*a" (. Setelah !eneri!a silai dari Penanggung Aa%a Mata Kuliah #$K ## pada saat dilakukan
Kontak Perkuliahan, a)a dan tanyakan hal
1' Ana!omi &an %iiologi Mukulukle!al 1' 1 Ana!omi Mukulukle!al a' Ana!omi kele!al
Siste! skeletal adalah siste! yang terdiri dari tulang 5rangka6 dan struktur yang !e!angun huungan 5sendi6 di antara tulang"tulang terseut. Se)ara u!u! *ungsi dari siste! skeletal adalah : (. Menyediakan entuk untuk !enopang tuuh, -. Seagai alat gerak pasi*, 1. Melindungi organ"organ internal dari trau!a !ekanik, 2. Menyi!pan dan !elindungi su!su! tulang selaku sel he!opoieti) 5red one !arro%6, /. Menyediakan te!pat untuk !enyi!pan keleihan kalsiu!, dan 3. Menyi!pan le!ak 5yello% one !arro%6. Tulang"tulang dala! tuuh !e!entuk siste! rangka. +angka !anusia terdiri dari -3 tulang. Siste! rangka ini ersa!a"sa!a !enyusun kerangka tuuh. Se)ara garis esar rangka !anusia yang terdiri dari -3 tulang terseut diagi !enjadi dua yaitu rangka aksial 5su!u tuuh6 dan rangka apendikuler 5anggota tuuh6. 0da e!pat *ungsi uta!a jaringan tulang : •
@ungsi !ekanik, seagai penyokong tuuh dan te!pat !elekat jaringan otot untuk pergerakan. Otot !erupakan alat gerak akti*, sedangkan tulang !erupakan
•
alat gerak pasi*. @ungsi Protekti*, Melindungi eragai alat >ital dala! tuuh dan juga su!su!
•
tulang. @ungsi Metaolik, Seagai )adangan dan te!pat !etaolis!e eragai !ineral
•
yang penting seperti kalsiu! dan phospat. @ungsi He!opetik, erlangsungnya proses pe!entukan dan perke!angan sel darah. 1' Kom#oii Tulang Tulang terdiri dari - ahan: (. Matrik yang kaya !ineral 54C6 D &one 5Tulang yang sudah !atang6 -. &ahan"ahan organik 51C6 yang terdiri dari: a.
Sel 5-C6 : (. Sel Osteolast : yang !e!uat !atrik 5ahan6 tulang'sel
pe!entuk tulang -. Sel Osteo)yte : !e!pertahankan !atrik tulang 1. Sel Osteo)last : yang !enyerap osteoid 5/C6 5resorsi6 ahan tulang 5!atrik6 ' sel yang !enyerap tulang.
. Osteoid 5;C6 : Matrik 5ahan6 tulang yang !engandung sedikit !ineral 5osteoidDtulang !uda6 )'
Klai(ikai Tulang Menurut entuknya tulang tulang diedakan !enjadi :
(. Os longu! 5tulang panjang6 !isalnya : hu!erus tiia *e!ur ds. -. Os re>is 5 tulang pendek6 !isalnya : ossa )arpalia ossa tarsalia 1. Os planu! 5tulang pipih6 !isalnya : s)apula ) ranii 2. Os pneu!ati)u! 5tulang erongga6 !isalnya : os !aillaris ossis ethi!oidalis /. Os irreguler 5tidak eraturan6 !isalnya : >ertera. 3. Os sesa!oidea tulang yang terdapat pada persedian !isalnya : patella dan eerapa tulang pada persendian jari"jari tangan dan kaki. -' Menu"u! *enin$a !ulang #a&a manuia &a#a! &i/e&akan men*a&i )0 $ai!u.
a. Tulang +a%an Tulang ra%an tersusun dari sel"sel tulang ra%an, ruang antar sel tulang ra%an anyak !engandung Fat perekat dan sedikit Fat kapur, ersi*at lentur. Tulang ra%an anyak terdapat pada tulang anak ke)il dan pada orang de%asa anyak terdapat pada ujung tulang rusuk, laring, trakea, ronkus, hidung, telinga, antara ruas"ruas tulang elakang. (. Aenis Tulang +a%an a. Hialin Bartilago : !atriks !engandung seran kolagenG jenis yg paling anyak diju!pai. . Elasti) Bartilago : serupa dg tl ra%an hialin tetapi leih anyak serat elastin yang !engu!pul pada dinding lakuna yang !engelilingi kondrosit. ). @irokartilago : tidak pernah erdiri sendiri tetapi se)ara erangsur !enyatu dengan tulang ra%an hialin atau jaringan ikat *irosa yang erdekatan. . Tulang Keras
Tulang keras dientuk oleh sel pe!entuk tulang 5osteoblas6 ruang antar sel tulang keras anyak !engandung Fat kapur, sedikit Fat perekat, ersi*at keras. at kapur terseut dala! entuk kalsiu! karonat 5BaBO16 dan kalsiu! *os*at 5Ba 5 PO2 6-6 yang diperoleh atau dia%a oleh darah. $ala! tulang keras terdapat saluran havers yang didala!nya terdapat pe!uluh darah yang er*ungsi !engatur kehidupan sel tulang. Tulang keras er*ungsi untuk !enyusun siste! rangka, )ontoh Tulang Keras adalah tulang paha, tulang lengan , tulang etis ,tulang selangka.
/' S!"uk!u" ana!omi aial kele!on
+angka aksial terdiri dari tulang"tulang dan agian kartilago yang !elindungi dan !enyangga organ"organ kepala, leher dan dada. &agian rangka aksial !eliputi tengkorak, tulang hioid, osikel auditori, kolu!na >ertera, sternu! dan tulang iga. (.
Tulang tengkorak Tulang tengkorak er*ungsi !elindungi otak, organ pendengaran dan organ penglihatan. Huungan antartulang yang terdapat pada te!purung kepala ter!asuk jenis suture yaitu tidak ada gerak. Tengkorak tersusun dari -- tulang: ; tulang )ranial dan (2 tulang *asial. a. Kraniu! !e!ungkus dan !elindungi otak. . Tulang *rontal !e!entuk dahi, langi"langit rongga nasal, dan langit"langit orita 5kantong !ata6. (. Tulang *rontal pada tahap kehidupan e!rio terentuk !enjadi dua elahan yang pada !asa kanak"kanak a%al er*usi dengan penuh. -. Tuerositas *rontal adalah dua tonjolan yang ereda ukuran dan iasanya leih esar pada tengkorak !uda. 1. 0rkus supersiliar adalah dua lengkungan yang !en)uat dan !enyatu se)ara !edial oleh suatu ele>asi halus yang diseut glaela. 2. Tepi supraorital yang terletak dia%ah lengkungan supersiliar dan !e!entuk tepi orita agian atas. @ora!en supraorital 5takik pada eerapa tengkorak6 !erupakan jalan !asuk arteri dan sara*. ). Tulang parietal !e!entuk sisi dan langit"langit kraniu!.
(. Sutura sagital yang !enyatukan tulang kiri dan kanan adalah sendi
!ati
yang disatukan *irokartilago. -. Sutura koronal !enya!ung tulang parietal ke tulang *rontal 1. Sutura la!doidal !enya!ung tulang parietal ke tulang oksipital d. Tulang oksipital !e!entuk agian dasar dan agian elakang )raniu!. (. @ora!en !agnu! adalah pintu o>al esar yang dikelilingi tulang oksipital. @ora!en ini !enghuungkan rongga kranial dengan rongga spinal. -. Protuerans oksipital eksternal adalah suatu proyeksi yang !en)uat diatas *ora!en !agnu!. 1. Kondilus oksipital adalah dua prosesus o>al pada tulang oksipital yang dengan erartikulasi >ertera ser>iks perta!a, atlas. e. Tulang te!poral !e!entuk dasar dan agian sisi dari kraniu!. (. &agian skua!osa, agian teresar, !erupakan le!peng pipih dan tipis yang !e!entuk pelipis. Prosesus Figo!atikus !enonjol dari agian skua!osa pada setiap tulang te!poral. Tonjolan terseut erte!u dengan agian te!poral dari setiap tulang Figo!atikus untuk !e!entuk arkus Figo!atikus. -. &agian petrous terletak di dala! dasar tengkorak dan tidak dapat dilihat dari sa!ping. &agian ini erisi stuktur telinga tengah dan telinga dala!. 1. &agian !astoid terletak di elakang dan di a%ah liang telinga. Prosesus !astoid adalah tonjolan !e!ulat yang !udah teraa di elakang telinga 2. &agian ti!pani terletak disisi in*erioragian s9ua!osa dan sisi anterior dari agian !astoid. Ti!pani erisi saluran telinga 5!eatus auditori eksternal dan !e!iliki prosesus stiloid yang ra!ping untuk !elekat pada liga!en stiloid. *.
Tulang et!oid adalah struktur penyangga penting dari rongga nasal dan erperan dala! pe!entukan orita !ata. (. Ie!peng plate kriri*or! !e!entuk seagian langit < langit rongga nasal dan terper*orasikan untuk jalur sara* ol*aktori. &agian krista galli 5diseut de!ikian karena ke!iripannya dengan jengger aya! jantan6 adalh prosesus halus tringular yang !enonjol kedala! rongga kranial
diatas le!peng kriri*or!is dan er*ungsi seagai te!pat perlekatan perlapis otak. -. Ie!peng perpendikular !enonjol kearah a%ah disudut kanan le!peng kriri*or! dan !e!entuk agian septu! nasal yang !e!isahkan dua rongga nasal. 1. Massa leteral !engandung sel < sel udara atau sinus et!oid te!pat !ensekresi !ukus. 2. Konka nasal superior dan tengah atau turinatu!. Menonjol se)ara !edial dan er*ungsi untuk !e!per luas area per!ukaan rongga nasal. 5konka nasal in*erior !erupakan tulang tersendiri6. g. Tulang s*enoid erentuk seperti kelala%ar dengan sayap terentang. Tulang ini !e!entuk dasar anterior )raniu! dan erartikulasi ke arah lateral dengan tulang te!poral dan ke arah anterior dengan tulang et!oit dan tulang *rontal. (. &adan s*enoid !e!iliki suatu lekukan , sela tursika yang !enjadi te!pat kelenjar hipo*isis. -. Sayap esar dan sayap ke)il !enonjol kearah lateral dari adan tulang. 1. Prosesus pterigoid !enonjol kearah in*erior dari adan tulang dan !e!entuk dinding rongga nasal. h. Oksikel auditori tersusun dari !aleus, inkus, dan stapes 5tapal kuda6. @ungsinya dala! proses pendengaran. i. Tulang %or!ian adalah tulang ke)il yang ju!lahnya er>ariasi dan terletak dala! sutura. -. Tulang"tulang %ajah tidak ersentuhan dengan otak. Tulang terseut disatukan oleh sutura yang tidak dapat ergerak, ke)uali pada !andiula atau rahang a%ah. a. Tulang nasal, !e!entuk penyangga hidung dan erarti kulasi dengan septu! nasal. . Tulang palatu!, !e!entuk agian posterior langit"langit !ulut, agian tulang orital, dan agian rongga nasal. ). Tulang Fig!atik 5!alar6, !e!entuk tonjolan pada tulang pipi, setiap prosesus te!poral erartikulasi dengan prosesus Figo!atikus pada tulang te!poral. d. Tulang !aksilar !e!entuk rahang atas (. Prosesus al>eolar, !engandung soket gigi agian atas -. Prosesus Figo!atikus, !e!anjang keluar untuk ersatu dengan tepi 1. in*raorital pada orital.
2. Prosesus palatines, !e!entuk agian anterior pada langit"langit keras. /. Sinus !aksilar, yang kosong sa!pai kerongga nasal, !erupakan agian dari e!pat sinus paranalis e. Tulang lakri!al ,erukuran ke)il dan tipis, terletak diantara tulang et!oid dan !aksila pada orita, erisi suatu )elah untuk lintasan duktus lak!iral, yang !engalirkan air !ata kerongga nasal. *.
Tulang >o!er, !e!entuk agian tengah langi"langit keras di antara palatu! dan !aksila, serta turu !e!entuk septu! nasal.
g.
Konka nasal in*erior 5triinatu!6.
h.
Mandiula adalah tulang tulang rahang agian a%ah.
1. Tulang hyoid Tulang hyoid !erupakan tulang yang erentuk seperti huru* =. Terletak di antara laring dan !andiula. Hioid er*ungsi seagai te!pat !elekatnya eerapa otat !ulut dan lidah. Au!lah tulang hioid hanya ( pada setiap !anusia.
2. Tulang elakang 5>erterae6 Tulang elakang atau yang diseut dengan >erterae er*ungsi !enyangga erat tuuh. Tulang elakang !e!ungkinkan !anusia !elakukan eragai !a)a! posisi dan gerakan !isalnya erdiri duduk atau erlari. Tulang elakang terdiri dari eerapa agian. Tulang leher ke"( ersendi dengan tulang kepala elakang 5osipitalis6 sehingga !e!ungkinkan kepala kita dapat !engangguk. Tulang leher ke"- !e!punyai tonjolan yang ersendi dengan tulang leher ke"( !e!ungkinkan kepala kita dapat !enggeleng. a. Kolu!na >ertera, !enyangga erat tuuh dan !elindungi !edulla spinalis. Kolu!na ini terdiri dari >ertera">ertera yang dipisahkan diskus *irokartilago inter>erteal. 0da 4 tulang >ertera ser>iks, (- >ertera toraks, / >ertera lu!al, dan tulang >ertera sa)ru! yang !enyatu !enjadi sa)ru! dan tiga sa!pai li!a tulang koksigeal yang !enyatu !enjadi tulang
koksiks. Ke"1( pasang sara* spinal keluar !elalui *ora!ina 5*ora!en6 inter>erteralis diantara >ertera yang letaknya erseelahan . Strutur khas >ertera (. &adan atau setru! !enyangga seagian esar erat tuuh. -. Iengkung sara* 5>ertera6, terentuk dari dua pedikel dan la!ina, !e!ungkus rongga sara* dan !enjadi lintasan !edulla spinalis. 1. Prosesus spinosa !enonjol dari arah la!ina kea rah posterior dan in*erior untuk te!pt perlekatan otot. 2. Prosesus trans>ersa !enjorok ke arah lateral /. Prosesus pengartikulasi in*erior dan prosesus pengartikulasi superior !enyangga *aset untuk erartikulasi dengan >ertera atas dan >ertera a%ah. ).
?ariasi regional pada karakteristik >ertera (. ?ertera ser>iks !e!iliki *ora!ina tran>ersal untuk litasan arteri >ertera, >ertera ser>iks perta!a dan kedua di!odi*ikasi untuk !enyangga dan !enggerakkan kepala. -. 0tlas : >ertera ser>iks perta!a dan tidak !i!iliki adan 1. 0ksis : >ertera ser>iks kedua, !e!iliki prosesus odontoid yang !enonjol ke atas dan ersandar pada tulang atlas 2. ?ertera ser>iks ketujuh !e!iliki prosesus spinosa yang panjang, sehingga dapat teraa dan terlihat pada pangkal leher. Oleh karena itu, >ertera ini sering diseut seagai >ertera pro!inens. /. ?ertera toraks !e!iliki prosesus spinosa panjang, yang !engarah ke a%ah, dan !e!iliki *aset artikular pada prosesus trans>ersus, yang digunakan untuk artikulasi tulang iga. 3. ?ertera lu!al !erupakan >ertera terpanjang dan terkuat. Prosesus pinosanya pendek dan teal, serta !enonjol ha!pir searah garis horiFontal. 4. Sakru! adalah tulang triangular. &agian dasar tulang ini erartikulasi dengan >ertera lu!al keli!a. ;. $i arah lateral, anyak terdapat *ora!en 5luang6 pada sakru! untuk lintasan arteri dan sara*. . Tepi anterior agian atas sa)ru! adalah pro!ontoilu! sakru! suatu tanda ostetri) yang dipakai seagai petunjuk untuk !enentukan ukuran pel>is.
(. Koksiks 5tulang ekor6 !enyatu dan erartikulasi dengan ujung sakru! yang ke!udian !e!entuk sendi dengan sedikti pergerakan. Pergerakan ini penting sela!a !elahirkan untuk !e!entuk jalur keluar kepala janin. d. Iengkung pada kolu!na >ertera (. Iengkung pri!er, yaitu konka* atau )e!ung 5erentuk B6 terentuk pada area toraks dan pel>is sela!a peru!uhan janin. -. Iengkung skunder , yaitu kon>eks atau )ekung terentuk pada spina ser>iks setelah kelahiran saat ayi !ulai !engangkat kepalanya, dan pada spina lu!al saat ayi !ulai erdiri dan erjalan. /. Tulang dada 5sternu!6 dan Tulang rusuk 5)osta6 Tulang dada 5sternu!6 dan tulang rusuk 5)osta6 ersa!a"sa!a !e!entuk perisai pelindung agi organ"organ penting yang terdapat di dada yaitu paru"paru dan jantung. Tulang rusuk 5)osta6 juga erhuungan dengan tulang elakang 5>erterae6. +angka apendikuler !erupakan rangka yang !enyusun alat gerak. +angka apendikuler terdiri atas ahu tulang"tulang tangan telapak tangan panggul tungkai dan telapak kaki. Se)ara u!u! rangka apendikuler !enyusun alat gerak tangan dan kaki.
a.
Tulang sternu! (. Terentuk dala! tiga agian: !anuriu! atas, adan 5gladiolus6, dan prosesus si*oid. -. 0rtikulasi !anuriu! dengan kla>ikula 5tulang kolar6 adalah pada insisura 5takik6 jugular 5suprasternal6, yang !erupakan salah satu tanda khas tulang yang !udah di palpasi. $ua takik kostal erartikulasi dengan kartilago kostal dari tulang iga ( dan - ke arah lateral. 1. &adan tulang !e!entuk agian uta!a sternu!. Takik kostal lateral erartikulasi langsung dengan kartilago kostal tulang iga ke"; sa!pai ke"( 2. &agian in*erior prosesus si*oid adalah jaringan kartilago . Tulang iga &erartikulasi kearah posterior dengan *aset tulang iga pada prosesus trans>ersa di >ertera toraks.
(.
("4 pasang tulang iga adalah iga sejati dan erartikulasi dengan
sternu! disisi anterior. -. ;"( pasang tulang iga adalah iga se!u. Tulang ini erartikulasi se)ara tidak langsung dengan sternu! !elalui pen yatuan kartilago 1. Tulang iga ke"(( dan (- adalah iga !elayang yang tidak !e!iliki perletakan disisi anterior. 2. Walaupun seagian tulang iga !e!iliki karateristik tersendiri, se!ua tulang !e!iliki eerapa )iri u!u! yang sa!a. /. &agian kepala dan tuerkel erartikulasi dengan *aset dan prosesus trans>ersus dari >ertera 3. &agian leher !e!iliki per!ukaan kasar yang er*ungsi untuk perlekatan liga!en. 4. &agian atang, atau adan, dari tulang iga !e!iliki per!ukaan eksternal erentuk kon>eks untuk perlekatan otot dan suatu lintasan kostal untuk !engako!odasi sara* dan pe!uluh darah pada per!ukaan internal. ;. Tulang iga !engandung su!su! tulang !erah, de!ikian pula dengan sternu!. 3. Tulang elikat 5Skapula6 Tulang elikat 5skapula6 terdapat di atas sendi ahu dan !erupakan agian pe!entuk ahu.
4. Tulang panggul 5Koksa6 Setiap !akhluk >erterata !e!iliki ju!lah tulang panggul 5Koksa6 -. ( agian terdapat pada agian kiri dan ( agiannya lagi pada agian kanan. Tulang panggul !e!entuk tulang gelang panggul yang er*ungsi untuk !enahan erat tuuh. Se%aktu lahir setiap tulang panggul 5Koksa6 seetulnya terdiri dari 1 tulang yaitu ileu! is)hiu! dan puis. Na!un setelah de%asa ketiga tulang ini ersatu !enjadi tulang panggul 5koksa6.
;. Tangan dan kaki Tulang tangan tersusun atas tulang"tulang pergelangan tangan telapak tangan dan jari"jari. Aari tangan terdiri dari tiga ruas ke)uali iu jari yang hanya !e!punyai dua
ruas. Telapak kaki !anusia !elengkung dan tidak kaku sehingga er*ungsi seagai pegas ketika erjalan. +angka apendikular terdiri dari girdel pektoral 5ahu6, girdel pel>is, dan tulang lengan serta tungkai. Terdiri dari (-3 tulang yang !e!entuk lengan, tungkai, dan tulang pe)toral serta tonjolan pel>is yang !enjadi te!pat !elekatnya lengan dan tungkai pada rangka aksial a. 0nggota gerak atas 532 tulang6: terdiri dari ( tulang ahu dan lengan, (3 tulang pergelangan tangan dan 1; tulang tangan. . 0nggota gerak a%ah 53- tulang6: terdiri dari ( tulang pinggul dan tungkai, (2 tulang pergelangan kaki dan 1; tulang kaki. . Ekstre!itas atas Ekstre!itas atas terdiri atas tulang skapula, kla>ikula, hu!erus, radius, ulna, karpal, !etakarpal, dan tulang"tulang phalangs. a. Skapula Skapula !erupakan tulang yang terletak di seelah posterior tulang kostal dan erentuk pipih seperti segitiga. Skapula !e!iliki eerapa proyeksi 5spina, korakoid6 yang !elekatkan eerapa otot yang er*ungsi !enggerakkan lengan atas dan lengan a%ah. Skapula erartikulasi dengan kla>ikula !elalui a)ro!ion. Seuah depresi 5)ekungan6 di sisi lateral skapula !e!entuk persendian ola"soket dengan hu!erus, yaitu *ossa glenoid. . Kla>ikula Kla>ikula !erupakan tulang yang erartikulasi dengan skapula di sisi lateral dan dengan !anuriu! di sisi !edial. Pada posisi ini kla>ikula ertindak seagai penahan skapula yang !en)egah hu!erus ergeser terlalu jauh. ). Hu!erus Hu!erus !erupakan tulang panjang pada lengan atas, yang erhuungan dengan skapula !elalui *ossa glenoid. $i agian proksi!al, hu!erus !e!iliki eerapa agian antara lain leher anato!is, leher surgi)al, tuerkel !ayor, tuerkel !inor dan sulkus intertuerkular. $i agian distal, hu!erus !e!iliki eerapa agian antara lain )ondyles, epi)ondyle lateral, )apitulu!, tro)hlear, epi)ondyle !edial dan *ossa ole)ranon 5di sisi posterior6. Tulang ulna akan erartikulasi
dengan hu!erus di *ossa ole)ranon, !e!entuk sendi engsel. Pada tulang hu!erus ini juga terdapat eerapa tonjolan, antara lain tonjolan untuk otot deltoid. d. =lna =lna !erupakan tulang lengan a%ah yang terletak di sisi !edial pada posisi anato!is. $i daerah proksi!al, ulna erartikulasi dengan hu!erus !elalui *ossa ole)ranon 5di agian posterior6 dan !elalui prosesus )oronoid 5dengan tro)hlea pada hu!erus6. 0rtikulasi ini erentuk sendi engsel, !e!ungkinkan terjadinya gerak *leksi"ekstensi. =lna juga erartikulasi dengan radial di sisi lateral. 0rtikulasi ini erentuk sendi kisar, !e!ungkinkan terjadinya gerak pronasi"supinasi. $i daerah distal, ulna ke!ali erartikulasi dengan radial, juga terdapat suatu prosesus yang diseut seagai prosesus styloid. =lna !erupakan tulang lengan a%ah yang terletak di sisi !edial pada posisi anato!is. $i daerah proksi!al, ulna erartikulasi dengan hu!erus !elalui *ossa ole)ranon 5di agian posterior6 dan !elalui prosesus )oronoid 5dengan tro)hlea pada hu!erus6. 0rtikulasi ini erentuk sendi engsel, !e!ungkinkan terjadinya gerak *leksi"ekstensi. =lna juga erartikulasi dengan radial di sisi lateral. 0rtikulasi ini erentuk sendi kisar, !e!ungkinkan terjadinya gerak pronasi"supinasi. $i daerah distal, ulna ke!ali erartikulasi dengan radial, juga terdapat suatu prosesus yang diseut seagai prosesus styloid. =jung proksi!al Jujung atas tulang ulna ta!pak seperti yang terurai. &agian atas pulinan terseut adalah prosesus oleklanon, yang !asuk dengan pas kedala! *osa oleknanon hu!erus saat lengan a%ah erekstensi penuh. &agian a%ah pilihan adalah prosesus kronoid, yang !asuk dengan pas kedala! *rosa koronoid hu!erus saat lengan a%ah ere*leksi penuh. Takik radial, yang terletak dia%ah prosesus koronoid, !engako!odasi agian kepala dari tulang radius. =jung distal 5a%ah6 tulang ulna !e!iliki perpanjangan pilinan atang yang diseut kepala. &agian ini erartikulasi dengan prosesus ulnar tulang radius. &agian kepala !e!anjang keatas prosesus stiloid tulang ulna. e. +adius +adius !erupakan tulang lengan a%ah yang terletak di sisi lateral pada posisi anato!is. $i daerah proksi!al, radius erartikulasi dengan ulna, sehingga
!e!ungkinkan terjadinya gerak pronasi"supinasi. Sedangkan di daerah distal, terdapat prosesus styloid dan area untuk perlekatan tulang"tulang karpal antara lain tulang s)aphoid dan tulang lunate. +adius !erupakan tulang lengan a%ah yang terletak di sisi lateral pada posisi anato!is. $i daerah proksi!al, radius erartikulasi dengan ulna, sehingga !e!ungkinkan terjadinya gerak pronasi"supinasi. Sedangkan di daerah distal, terdapat prosesus styloid dan area untuk perlekatan tulang"tulang karpal antara lain tulang s)aphoid dan tulang lunate. =jung proksi!al tulang radius adalah kepala erentuk diskus yang erartikulasi dengan kapitulu! ho!erus dan takik radial tulang ulna. Tuerositas radial untuk te!pat perlekatan otot iseps terletak pada atang radius tepat dia%ah agian kepala. =jung distal tulang radius !e!iliki per!jukaan karpal konka* yang eraktikulasi dengan tulang pergelangan tangan, seuah takik ulnar pada per!ukaan !edialnya untuk erartikulasi dengan tulang ulna, dan seuah prosesus stiloid di sisi lateral. *. Karpal Tulang karpal terdiri dari ; tulang pendek yang erartikulasi dengan ujung distal ulna dan radius, dan dengan ujung proksi!al dari tulang !etakarpal. 0ntara tulang"tulang karpal terseut terdapat sendi geser. Ke delapan tulang terseut adalah s)aphoid, lunate, tri9utru!, piri*or!is, trapeFiu!, trapeFoid, )apitate, dan ha!ate. &arisan tulang karpal proksi!al dari sisi iu jari dala! posisi anato!is terdiri dari tulang erikut ini: (. Na>ikular 5ska*oid6, dina!akan de!ikian karena entuknya !enyerupai perahu -. Iunatu! dina!akan de!ikian karena entuknya seperti ula sait 1. Trikuetral 5triangular6, dina!akan de!ikian !e!iliki tiga sudu 2. Pisi*or!, yang erarti ka)ang, dina!akan de!ikian karena ukuran dan entuknya !enyerupai ka)ang. g. Metakarpal Metakarpal terdiri dari / tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan agian proksi!alnya erartikulasi dengan agian distal tulang"tulang karpal. Persendian yang dihasilkan oleh tulang karpal dan !etakarpal !e!uat tangan !enjadi sangat *leksiel. Pada iu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang
karpal dan !etakarpal !e!ungkinkan iu jari terseut !elakukan gerakan seperti !enyilang telapak tangan dan !e!ungkinkan !enjepit'!enggengga! sesuatu. Khusus di tulang !etakarpal jari ( 5iu jari6 dan - 5jari telunjuk6 terdapat tulang sesa!oid. Tangan 5!etakarpus6 tersusun dari / tulang !etakarpal. Se!ua tulang !eta)arpal sangat serupai, ke)uali untuk ukuran panjang !etakarpal perta!a pada iu jari. Setiap tulang !etakarpal !e!iliki seuah dasar proksi!al yang erartikulasi dengan arisan distal tulang karpal pergelangan tangan. Seuah atang, dan seuah kepala terpilih yang erartikulasi dengan seuah tulang *alang, atau tulang jari. Kepala tulang !etakarpal !e!entuk uku jari yang !enonjol pada tangan. h. Tulang"tulang phalangs Tulang"tulang phalangs adalah tulang"tulang jari, terdapat - phalangs di setiap iu jari 5phalangs proksi!al dan distal6 dan 1 di !asing"!asing jari lainnya 5phalangs proksi!al, !edial, distal6. Sendi engsel yang terentuk antara tulang phalangs !e!uat gerakan tangan !enjadi leih *leksiel teruta!a untuk !enggengga! sesuatu. Tulang"tulang phalangs adalah tulang"tulang jari, terdapat - phalangs di setiap iu jari 5phalangs proksi!al dan distal6 dan 1 di !asing"!asing jari lainnya 5phalangs proksi!al, !edial, distal6. Sendi engsel yang terentuk antara tulang phalangs !e!uat gerakan tangan !enjadi leih *leksiel teruta!a untuk !enggengga! sesuatu. Tulang jari 5phalanges6. Setiap jari !e!iliki tiga tulang, yaitu tulang *alang proksi!al, !edial dan
*alang distal. #u jari hanya !e!iliki
tulang *alang proksi!al dan !edial. &arisan tulang distal terdiri dari: (. TrapeFiu!,
seelu!nya
diseut
tulang
!ultangular
esar
karena
per!ukaannya yang anyak -. TrapeFoid, erukuran leih ke)il, tetapi !ulti sisi juga 1. Kapitatu!, dina!akan de!ikian karena kepala tulang yang erat dan esar 2. Ha!atu!, erarti kait, dina!akan de!ikian karena ada tonjolan !enyerupai kait, yang !eluas pada sisi !edial pergelangan tangan. ( . Ekstre!itas a%ah
Ekstre!itas a%ah terdiri dari tulang pel>is, *e!ur, tiia, *iula, tarsal, !etatarsal, dan tulang"tulang phalangs. a. Pel>is Pel>is terdiri atas sepasang tulang panggul 5hip bone6 yang !erupakan tulang pipih. Masing"!asing tulang pinggul terdiri atas 1 agian uta!a yaitu iliu!, puis dan is)hiu!. #liu! terletak di agian superior dan !e!entuk artikulasi dengan >ertera sakru!, is)hiu! terletak di agian in*erior"posterior, dan puis terletak di agian in*erior"anterior"!edial. &agian ujung iliu! diseut seagai pun)ak ilia) 5iliac crest 6. Perte!uan antara puis dari pinggul kiri dan pinggul kanan diseut si!*isis puis. Terdapat suatu )ekungan di agian perte!uan iliu!"is)hiu!"puis diseut a)etaulu!, *ungsinya adalah untuk artikulasi dengan tulang *e!ur. Pel>is terdiri atas sepasang tulang panggul 5hip bone6 yang !erupakan tulang pipih. Masing"!asing tulang pinggul terdiri atas 1 agian uta!a yaitu iliu!, puis dan is)hiu!. #liu! terletak di agian superior dan !e!entuk artikulasi dengan >ertera sakru!, is)hiu! terletak di agian in*erior"posterior, dan puis terletak di agian in*erior"anterior"!edial. &agian ujung iliu! diseut seagai pun)ak ilia) 5iliac crest 6. Perte!uan antara puis dari pinggul kiri dan pinggul kanan diseut si!*isis puis. Terdapat suatu )ekungan di agian perte!uan iliu!"is)hiu!"puis diseut a)etaulu!, *ungsinya adalah untuk artikulasi dengan tulang *e!ur. 7irdel pel>is !entrans!isikan erat trunkus ke agian tugkai a%ah dan !elindungi organ"organ ado!inal dan pel>is. &agian ini terdiri dari dua tulang punggul 5diseut juga ossa koksa, tulang tanpa na!a, atau tulang pel>is6 yang erte!u pada sisi anterior si!*isis puis dan erartikulasi di sisi posterior dengan sakru!. Tulang punggul !enyerupai entuk kipas angin listrik dengan seuah poros pe!egang serta dua aling"aling. Poros terseut adalah suatu kantong seperti )angkir, diseut asetaulu!, yang !eneri!a kepala *e!ur, atau tulang paha, dipersendian panggul. #lu! adalah le!peng tulang lear, yang !enjulang ke atas dan keluar asetaulu!. &agian ini naik posisinya sa!pai !en)apai Krista iliaka teal yang dapat teraa pada posisi tangan di panggul. =jung anterior Krista adalah pada spina iliaka anterior superior dan ujung posteriornya pada spina iliaka posterior superior. Spina ini !enjadi te!pat perlekatan otot dan liga!ent.
Spina iliaka anterior in*erior adalah suatu tonjolan esar dia%ah spina iliaka anterior superior. Sedangkan yang tepat erada di a%ah spina iliaka posterior superior adalah spina iliaka posterior in*erior. $i a%ah spina iliaka posterior superior, tapi posterior tulang iliu! !e!entuk lekukan yang dalan diseut takik skiakik esar. Tulang iskiu! !erupakan aling"aling posterior dan in*erior dari kipas. Tepi !edialnya ikut !e!entuk takik skiatik esar. Pada sisi in*erior takik skiatik esar adalah agian spina iskial yang !enonjol, yang !enjadi te!pat !elekatnya liga!ent dari sakru!. &agian in*erior dari spina iskial adalah takik skiatik ke)il. Tuerositas iskial adalah tonjolan esar tulang iskiu! yang !enyokong tuuh dala! posisi duduk. Tulang ini er*ungsi seagai te!pat perlekatan otot paha posterior. $iagian anterior tuerositas iskial, terdapat ra!us iskial ra!ping yang !e!anjang ke arah depan dan keatas untuk !enyatu dengan ra!us puis in*erioryang !e!anjang kea%ah dari tulang puis. Tulang puis !elengkapi aling"aling anterior dan in*erior tulang panggul. &agian ini teruta!a terdiri dari dua atang tulang: ra!us puis superior dan in*erior. +a!us puis superior dan ra!us puis in*erior !enyatu dengan pasangannya dari sisi lain digaris tengah si!*isis puis. Iengkung puis adalah sudut yang terentuk pada persa!ungan tulang puis dia%ah si!*isis. @ora!en aturator adalah pe!ukaan esar yang diatasi ra!us iskial, terdapat ra!us iskial ra!ping iskial, ra!us puis in*erior, ra!us puis superior. @ora!en ini !erupakan *ora!en teresar pada rangka dan sela!a hidup dilapisi dengan !e!ran oturator. -. @e!ur @e!ur !erupakan tulang etis, yang di agian proksi!al erartikulasi dengan pel>is dan diagian distal erartikulasi dengan tiia !elalui )ondyles. $i daerah proksi!al terdapat prosesus yang diseut tro)hanter !ayor dan tro)hanter !inor, dihuungkan oleh garis intertro)hanteri). $i agian distal anterior terdapat )ondyle lateral dan )ondyle !edial untuk artikulasi dengan tiia, serta per!ukaan untuk tulang patella. $i agian distal posterior terdapat *ossa inter)ondylar. @e!ur !erupakan tulang etis, yang di agian proksi!al erartikulasi dengan pel>is dan diagian distal erartikulasi dengan tiia !elalui )ondyles. $i daerah
proksi!al terdapat prosesus yang diseut tro)hanter !ayor dan tro)hanter !inor, dihuungkan oleh garis intertro)hanteri). $i agian distal anterior terdapat )ondyle lateral dan )ondyle !edial untuk artikulasi dengan tiia, serta per!ukaan untuk tulang patella. $i agian distal posterior terdapat *ossa inter)ondylar. @e!ur 5paha6 : tulang terpanjang, terkuat, dan tererat dari se!ua tulang pada rangka tuuh. =jung
proksi!al *e!ur !e!iliki kepala yang !e!ulat untuk
erartikulasi dengan !engala!i
asetaulu!.Per!ukaan le!ut dari agian kepala
depresi,*o>ea
kapitis,untuk
te!pat
perlekatan
liga!en
yang
!enyangga kepala tulang agar tetap di te!patnya dan !e!a%a pe!ulu darah ke kepala terseut. @e!ur tidak erada pada garis >erti)al tuuh.Kepala *e!ur !asuk dengan pas ke asetaulu! untuk !e!entuk sudut sekitar (-/ derajat dari agian leher *e!urGdengan de!ikian,atang tulang paha dapat ergerak eas tanpa terhalang pel>is saat paha ergerak. Sudut *e!oral pada %anita iasanya leih !iring 5kurang dari (-/ derajat6 karena pel>is leih lear dan *e!ur leih pendek. $i a%ah agian kepala yang tirus adalah agian leher yang teal,yang terus !e!anjang seagai atang. 7aris intertrokanter pada per!ukaan anterior dan Krista intertrokanter di per!ukaan posterior tulang !e!atasi agian leher dan agian atang. =jung atas atang !e!iliki dua prosesus yang !enonjol.Trokanter esar dan trokanter ke)il,seagai te!pat perlekatan otot untuk !enggerakkan persendian panggul. &agian atang per!ukaannya halus dan !e!iliki satu tanda saja. Iinea aspera,yaitu lekuk kasar untuk perlekatan eerapa otot. =jung a%ah atang !elear ke dala! kondilus !edial dan kondilus lateral. Pada per!ukaan posterior,dua kondilus terseut !e!esar dengan *osa interkondilar yang terletak di antara keduanya. 0rea triangular di atas *osa interkondilar diseut per!ukaan popliteal. Pada per!ukaan anterior, epikondilus !edial dan lateral erada di atas dua kondilus esar. Per!ukaan artikular halus yang terdapat diantara kedua kondilus adalah per!ukaan patelar,yang erentuk konka* untuk !eneri!a patela5te!purung lutut6. 1. Tiia
Tiia !erupakan tulang tungkai a%ah yang letaknya leih !edial dianding dengan *iula. $i agian proksi!al, tiia !e!iliki )ondyle !edial dan lateral di !ana keduanya !erupakan *a)ies untuk artikulasi dengan )ondyle *e!ur. Terdapat juga *a)ies untuk erartikulasi dengan kepala *iula di sisi lateral. Selain itu, tiia !e!iliki tuerositas untuk perlekatan liga!en. $i daerah distal tiia !e!entuk artikulasi dengan tulang"tulang tarsal dan !alleolus !edial. Tiia !erupakan tulang tungkai a%ah yang letaknya leih !edial dianding dengan *iula. $i agian proksi!al, tiia !e!iliki )ondyle !edial dan lateral di !ana keduanya !erupakan *a)ies untuk artikulasi dengan )ondyle *e!ur. Terdapat juga *a)ies untuk erartikulasi dengan kepala *iula di sisi lateral. Selain itu, tiia !e!iliki tuerositas untuk perlekatan liga!en. $i daerah distal tiia !e!entuk artikulasi dengan tulang"tulang tarsal dan !alleolus !edial. Tiia adalah tulang !edial yang esarGtulang ini !e!agi erat tuuh dari *e!ur ke agian kaki.&agian kepala tulang tiia !elear ke kondilus !edial dan lateral.Lang erentuk konka* untuk erartikulasi dengan kondilus *e!oral. Kartilago pipih erentuk aji, kartilago se!ilunar 5!eniskus6 !edial dan lateral 5!eniskus6. &erada di pinggir kondilus untuk !e!perdala! per!ukaan artikular. Tonjolan interkondilar terletak di antara dua kondilu. Kondilus lateral !enonjol untuk !e!entuk *aset *iular,yang !eneri!a agian kepala *iula. Tuerositas tiial, yang er*ungsi untuk te!pat perlekatan liga!ent patella,!enonjol pada per!ukaan anterior diantara dua kondilus. Krista tiial 5anterior6,leih u!u! diseut tulang kering adalah punggung atang tulang dengan per!ukaan anterior yang taja! dan !elengkung ke a%ah. =jung a%ah tiia !elear untuk erartikulasi dengan tulang talus pergelangan kaki.Maleolus !edial adalah tonjolan yang !e!entuk enjolan 5!ata kaki6 pada sisi !edial pergelangan kaki d. @iula @iula !erupakan tulang tungkai a%ah yang letaknya leih lateral dianding dengan tiia. $i agian proksi!al, *iula erartikulasi dengan tiia. Sedangkan di agian distal, *iula !e!entuk !alleolus lateral dan *a)ies untuk artikulasi dengan tulang"tulang tarsal. @iula !erupakan tulang tungkai a%ah yang letaknya leih lateral dianding dengan tiia. $i agian proksi!al, *iula
erartikulasi dengan tiia. Sedangkan di agian distal, *iula !e!entuk !alleolus lateral dan *a)ies untuk artikulasi dengan tulang"tulang tarsal. @iula adalah tulang yang paling ra!ping dala! tuuh, panjangnya proposional,dan tidak !enopang erat tuuh. Kegunaan tulang ini adalah untuk !ena!ah area yang tersedia seagai te!pat perlekatan otot pada tungkai. &agian kepala *iula erartikulasi dengan *aset *iular di a%ah kondilus lateral tulang tiia. =jung a%ah atang erartikulasi se)ara !edial dengan takik *iular pada tulang tiia,dan !e!anjang ke arah lateral !enjadi !aleolus lateral,yang seperti !oleolus tiia lateral,dapat diraa di pergelangan kaki. e. Tarsal Tarsal !erupakan 4 tulang yang !e!entuk artikulasi dengan *iula dan tiia di proksi!al dan dengan !etatarsal di distal. Terdapat 4 tulang tarsal, yaitu )al)aneus, talus, )uoid, na>i)ular, dan )unei*or! 5(, -, 16. Bal)aneus erperan seagai tulang penyanggah erdiri. Tarsal !erupakan 4 tulang yang !e!entuk artikulasi dengan *iula dan tiia di proksi!al dan dengan !etatarsal di distal. Terdapat 4 tulang tarsal, yaitu )al)aneus, talus, )uoid, na>i)ular, dan )unei*or! 5(, -, 16. Bal)aneus erperan seagai tulang penyanggah erdiri. Tulang tarsal !enyerupai tulang karpal pergelangan tangan,tetapi erukuran leih esar tulang !etatarsal juga !enyerupai tulang !etakarpal tangan,dan *alang pada jari kaki juga !enyerupai *alang jari tangan. Tulang talus erartikulasi dengan !aleolus !edial tiia dan dengan !aleolus lateral *iula untuk !e!entuk persendian pergelangan kaki.Oleh karena itu,agian !enopang seluruh erat tungkai,yang tersear setengah ke a%ah ke arah tu!it dan setengah lagi ke depan pada tulang"tulang pe!entuk lengkung kaki. Tulang kalkaneus terletak di a%ah talus dan !enonjol di elakang talus !enjadi tulang tu!it.Tulang ini !enopang talus dan !ereda! gon)angan saat tu!it !enginjak tanah Tulang na>ikular !e!iliki per!ukaan posterior erentuk konka* untuk erartikulasi dengan talus dan per!ukaan anterior erentuk kon>eks untuk erartikulasi dengan tiga tulang tarsal.
Ketiga tulang kunei*or! yang erentuk aji,dieri no!or dari sisi !edial ke sisi lateral, seagai kunei*or! perta!a,kedua,dan ketiga. Masing"!asing tulang erartikulasi dengan tulang tarsal erno!or sa!aGtulang konei*or! ketiga juga erartikulasi dengan tulang tarsal ketujuh,yaitu tulang kuoid
tulang
konei*or! ini !e!entuk arkus trans>ersa yang terdapat di a%ah per!ukaan kaki. *. Metatarsal Metatarsal !erupakan / tulang yang erartikulasi dengan tarsal di proksi!al dan dengan tulang phalangs di distal. Khusus di tulang !etatarsal ( 5iu jari6 terdapat - tulang sesa!oid. Metatarsal !erupakan / tulang yang erartikulasi dengan tarsal di proksi!al dan dengan tulang phalangs di distal. Khusus di tulang !etatarsal ( 5iu jari6 terdapat - tulang sesa!oid. Tulang kuoid erartikulasi di sisi anterior dengan tulang !etatarsal kee!pat dan keli!a di sisi posterior,tulang ini erartikulasi dengan kalkaneus. Telapak kaki dan arkus longitudinal terentuk dari li!a tulang !etatarsal yang ra!ping. Setiap !etatarsal !e!iliki agian dasar,atang,dan agian kepala. Tulang"tulang !etatarsal dikenal dengan urutan no!or dari satu sa!pai li!a,!ulai dari sisi !edial iu jari kaki. &agian dasar !etatarsal erartikulasi dengan tarsal. &agian kepalanya erartikulasi dengan *alang. &agian kepala dari dua !etatarsal perta!a !e!entuk tu!it kaki. &agian kepala !etatarsal perta!a !e!iliki tulang sesa!oid yang !elekat pada per!ukaan plantarnya. Ke < (2 *alang pada jari < jari kaki, seperti halnya *alang jari tangan. Tersusun dala! arisan proksi!al, !edial. #u jari kaki hanya !e!iliki *alang proksi!al dan distal. g. Phalangs Phalangs !erupakan tulang jari"jari kaki. Terdapat - tulang phalangs di iu jari dan 1 phalangs di !asing"!asing jari sisanya. Karena tidak ada sendi pelana di iu jari kaki, !enyeakan jari terseut tidak se*leksiel iu jari tangan. 2' Ana!omi o!o!
Otot rangka yang ju!lahnya leih dari 3 !a)a! !ulai dari ujung kepala sa!pai ujung kaki yang er*ungsi untuk !enggerakan seluruh tuuh kita yaitu : (. Otot *rontalis yang er*ungsi untuk !engangkat alis !ata, posisi nya terletak di sekitar alis -. otot orikularis okuli er*ungsi untuk !enutup kelopak !ata, posisinya terletak di kelopak !ata 1. Otot orikularis oris er*ungsi untuk !engkerutkan iir 2. Otot sternokleido!astoid yang er*ungsi untuk !e!iringkan kepala /. Otot trapeFius er*ungsi untuk !e!perkuat ahu 3. Otot pektoralis !ajor er*ungsi untuk !e!utar lengan 4. Otot pektoralis !inor er*ungsi untuk !enarik ahu kea%ah ;. Otot triseps dan otot iseps er*ungsi untuk !enggerakan lengan . Otot serratus anterior yang er*ungsi untuk !enarik ahu kesekeliling (. Otot interkosta er*ungsi untuk !engangkat rusuk ((. Otot rektus ado!inis er*ungsi untuk !enge!piskan dinding perut (-. Otot sartorius er*ungsi untuk !e!ilin paha dan !e!engkokan penggul dan lutut (1. Otot guadriseps *e!oris er*ungsi untuk !enekuk pinggul dan !eluruskan lutut (2. Otot gastrokne!ius er*ungsi untuk !engangkat tu!it dan !enekuk lutut (/. Otot tiialis anterior er*ungsi untuk !engangkat kaki (3. Otot peroneus er*ungsi untuk !elengkungkan kaki (4. Otot latissi!us dorsi er*ungsi untuk !e!perkuat punggung (;. Otot gluteus !aksi!us er*ungsi untuk !eluruskan pinggul (. Otot ar)hiles tendon er*ungsi untuk !enggerakan telapak kaki
1') %iiologi Si!em Mukulokle!al 1'
Si!em Skele!al Menurut Phipps, et al 5((6, tulang !e!punyai tiga *ungsi !ekanik yaitu :
!endukung jaringan tuuh, !elindungi organ tuuh seperti tulang tengkorak !elindungi otak dan pergerakan di!ana dipengaruhi oleh kontraksi otot"otot pada tulang !e!ungkinkan untuk ergerak. Tulang juga !e!punyai dua *ungsi ta!ahan yaitu !enyi!pan kalsiu! dan su!su! tulangnya !enghasilkan sel darah !erah 5he!atopoiesis6. 0da -3 tulang dala! tuuh !anusia, yang teragi dala! 2 kategori : tulang panjang 5!isal. @e!ur6, tulang pendek 5!isal. Tulang Tarsalia6, tulang pipih 5!isal
sternu!6, dan tulang tak teratur 5!isal. ?ertera6. &entuk dan konstruksi tulang tertentu ditentukan oleh *ungsi dan gaya yang ekerja padanya. Tulang tersusun oleh jaringan tulang kanselus 5traekular atau spongius6 atau kortikal 5ko!pak6. Tulang panjang 5!isal. @e!ur erentuk seperti tangkai panjang dengan ujung yang !e!ulat6. &atang, atau dia*isis, teruta!a tersusun atas tulang kortikal. =jung tulang panjang dina!akan epi*isis dan teruta!a tersusun oleh tulang kanselus. Plat epi*isis !e!isahkan epi*isis dari dia*isis dan !erupakan pusat pertu!uhan longitudinal pada anak"anak. Pada orang de%asa !engala!i kalsi*ikasi. =jung tulang panjang tertutupi oleh kartilago artikular pada sendi"sendinya. Tulang panjang disusun untuk penyangga erat adan dan gerakan. Tulang pendek !isal !etakarpal terdiri dari tulang kanselus ditutupi selapis tulang ko!pak, tulang pipih 5!isal. Sternu!6 !erupakan te!pat penting untuk he!atopoesis dan sering !e!erikan perlindungan agi organ >ital. Tulang pipih tersusun dari tulang kanselus diantara dua tulang ko!pak. Tulang tak teratur >erterata !e!punyai entuk yang unik sesuai dengan *ungsinya. Se)ara u!u! struktur tulang tak teratur sa!a dengan tulang pipih. Tulang tersusun atas sel, !atriks protein dan deposit !ineral. Sel"selnya terdiri atas tiga jenis dasar osteolast, osteosit, dan osteoklast. Osteolast er*ungsi dala! pe!entukan tulang denagn !ensekresikan !atriks tulang. Matriks tersusun atas ;C kolagen dan -C sustansi dasar 5glukosa!inoglikanJasa! *olisakararida6 dan proteoglikan. Matriks !erupakan kerangka di!ana gara!"gara! !ineral anorgenik diti!un. Osteosit adalah sel de%asa yang terliat dala! pe!eliharaan *ungsi tulang dan terletak dala! osteon 5unit !atriks tulang6 osteoklast adalah sel !ultinuklear 5erinti anyak yang erperan dala! penghan)uran, resorpsi dan re!odelling tulang6. Osteon !erupakan unit *ungsional !ikroskopis tulang de%asa ditengah osteon terdapat kapiler di sekeliling kapiler terseut !erupakan !atriks tulang yang dina!akan la!ela. $i dala! la!ela terdapat osteosit, yang !e!peroleh nutrisi !elalui prosesus yang erlanjut kedala! )anali)uli yang halus 5kanal yang !enghuungkan dengan pe!uluh darah yang terletak sejauh kurang dari ,( !!6. Tulang diseli!uti diagian luar oleh !e!ran *irous padat dina!akan periosteu!. Periosteu! !e!eri nutrisi ke tulang dan !e!ungkinkannya tu!uh,
selain seagai te!pat perlekatan tendon dan liga!en. Periosteu! !engandung sara*, pe!uluh darah, dan li!*atik. Iapisan yang paling lekat dengan tulang yang !engandung osteolast, yang !erupakan sel pe!entuk tulang. Endosteu! adalah !e!ran >askuler tipis yang !enutupi rongga su!su! tulang panjang dan rongga"rongga dala! tulang kanselus. Osteoklas, yang !elarutkan tulang untuk
!e!eliharan
rongga
su!su!, terletak dekat
endosteu!
dan
dala!
lakunaHo%ship 5)ekungan dala! per!ukaan tulang6. Su!su! tulang !erupakan jaringan >askuler dala! ronga su!su! 5 atang6 tulang panjang dan dala! tulang pipih. Su!su! tulang !erah, yang teruta!a terletak disternu!, ileu!, >ertera dan rusuk pada orang de%asa, ertanggung ja%a pada produksi sel darah !erah dan putih. Pada orang de%asa, tulang panjang terisi oleh su!su! le!ak kuning. Aaringan tulang !e!punyai >askularisasi yang sangat aik. Tulang kanselus !eneri!a asupan darah yang sangat anyak !elalui pe!uluh !eta*isis dan epi*isis. Pe!uluh periosteu! !engangkut darah ke tulang ko!pak !elalui kanal ?olk!ann yang sangat ke)il. Selain itu, ada arteri nutrien yang !ene!us periosteu! dan !e!asuki rongga !eduler !elalui *ora!ina 5luang"luang ke)il6. 0rteri nutrien !e!asok darah ke su!su! dan tulang. Siste! >ena ada yang !engikuti arteri ada yang keluar sendiri. Pe!entukan tulang. Tulang !ulai terenuk la!a seelu! kelahiran. Osi*ikasi adalah proses di!ana !atriks tulang 5di sini seraut kolagen dan sustansi dasar6 terentuk pengerasan !ineral 5disini gara! kalsiu!6 diti!un di seraut kolagen dala! suatu lingkungan elektronegati*. Seraut kolegan !e!eri kekuatan terhadap tarikan pada tulang, dan kalsiu! !e!erikan kekuatan terhadap tekanan kepada tulang. 0da dua !odel dasar osi*ikasi : intra!e!ran dan endokondral. Penulangan intra!e!ranus di!ana tulang tu!uh di dala! !e!ran, terjadi pada tulang %ajah dan tengkorak. Maka ketika tengkorak !engala!i penyenuhan, terjadi union se)ara *irus. &entuk lain pe!entukan tulang adalah penulangan endokondral, di!ana terentuk dahulu !odel tulang ra%an. Perta!a terentuk jaringan serupa tulang ra%an
5osteoid6, ke!udian !engala!i resorpsi, dan diganti oleh tulang. Keanyakan tulang di tuuh terentuk dan !engala!i penye!uhan !elalui osi*ikasi endokondral. Pe!eliharan tulang. Tulang !erupakan jaringan yang dina!is dala! keadaan peralihan yang konstan 5resorpsi dan pe!entukan tulang6. Kalsiu! adalah tulang orang de%asa diganti dengan ke)epatan sekitar (;C per tahun. @aktor pengatur penting yang !enentukan kesei!angan antara pe!entukan dan resorsi tulang antara lain stress terhadap tulang, >ita!in $, hor!on paratiroid, kalsitonin, dan peredaran darah. ?ita!in $ er*ungsi !eningkatkan ju!lah kalsiu! dala! darah dengan !eningkatkan penyerapan kalsiu! dala! darah dengan !eningkatkan penyerapan kalsiu! dari saluran pen)ernaan. Kekurangan >ita!in $ !engakiatkan de*isit !ineralisasi, de*or!itas dan patah tulang. Hor!on paratiroid dan kalsitonin adalah hor!on uta!a yang !engatur ho!eostasis kalsiu!. Hor!on paratiroid !engatur konsentrasi kalsiu! dala! darah, seagian dengan )ara !erangsang perpindahan kalsiu! dari tulang. Seagai respon kadar kalsiu! darah yang rendah, peningkatan kadar hor!on paratiroid akan !e!per)epat !oilisasi kalsiu!, di!ineralisasi tulang dan pe!entukan kista tulang. Kalsitonin dari kelenjar tiroid !eningkatkan peni!unan kalsiu! dala! tulang. Pasokan darah juga !e!pengaruhi pe!entukan tulang !enurunnya pasokan darah atau hipere!ia 5kongesti6 akan terjadi penurunan osteogenesis dan tulang !engala!i osteoporosis. Nekrosis tulang akan terjadi ila tulang kehilangan alira! darah. Otot skelet 5otot lurik6 erperan dala! gerakan tuuh, postur dan *ungsi produksi panas. Otot dihuungkan oleh tendon 5tali jaringan ikat *irus6 atau aponeurosis 5le!aran jaringan ikat *irus yang lear dan pipih6 ke tulang jaringan ikat, atau kulit. Kontraksi otot !enyeakan dua titik perlekatan satu sa!a lain. Otot e>ariasi ukuran an entuknya ergantung akti>itas yang diutuhkan. Otot akan erke!ang dan terpelihara ila digunakan se)ara akti*. Proses penuaan dan disuse !enyeakan kehilangan *ungsi otot sehingga jaringan otot kontraktil akan diganti oleh jaringan *irotik.
Otot tuuh tsusun oleh kelo!pok sel otot yang paralel 5*asikuli6 yang terungkus oleh jaringan *irus yang dina!akan epi!isiu! atau *asia. Se!akin anyak *asikuli yang terdapat dala! otot se!akin rin)i dala! gerakan yang diti!ulkan. Ke)epatan kontraksi otot ereda"eda. Miogloulin !erupakan pig!en protein yang serupa dengan he!ogloin yang terdapat dala! otot lurik. Miogloin e!an*aat seagai transpor oksigen untuk !e!enuhi keutuhan !etaolik sel dari kapiler darah ke !itokondria sel otot. Otot !engandung seju!lah esar !iogloulin 5otot !erah6 yang ternyata erkontraksi leih la!at dan leih kuat 5 !isal otot perna*asan dan postur6 . otot yang sedikit !engandung !iogloulin 5otot putih6 erkontraksi )epat dan dala! %aktu yang la!a 5!isal otot ekstraokuler di !ata6. Keanyakan otot tuuh !engandung aik serat otot !erah !aupun serat otot putih. Tiap sel otot 5sering juga diseut seraut otot6 !engandung !io *iril yang pada gilirannya tersusun atas seklo!pok sarko!er, yang !erupakan unit kontrkatil otot skelet yang seenarnya. Ko!ponen sarko!er dikenal seagai *ila!en teal dan tipis. @ila!en tipis tersusun teruta!a oleh protein yang dikenal seagai aktin. @ila!en teal tersusun teruta!a oleh protein !iosin. Kontraksi otot skelet. Kontraksi otot diakiatkan oleh kontraksi !asing"!asing ko!ponen sarko!er. Kontraksi sarko!er diseakan oleh interaksi antara !iosin dala! *ila!en teal dan aktin dala! *ila!en tipis, yang saling !endekat dengan adanya peningkatan lokal kadar ion kalsiu!. @ila!en teal dan tipis saling !elun)ur satu sa!a lain. Ketika kadar kalsiu! dala! sarko!er !enurun, *ila!en !iosin dan aktin erhenti erinteraksi dan sarko!er ke!ali kepanjang istirahat a%alnya 5relaksasi6. 0ktin dan !iosin tidak dapat erinteraksi tanpa ada kalsiu!. Seraut otot akan erkontraksi seagai respon terhadap rangsangan listrik. &ila terangsang, sel otot akan !e!angkitkan suatu potensial aksi dengan )ara serupa dengan yang terlihat pada sel sara*. Potensial aksi ini akan !enjalar sepanjang !e!ran sel dan !engakiatkan pelepasan ion kalsiu! kedala! sel otot yang seelu!nya tersi!pan dala! organel khusus yang dina!akan retikulu! sarkoplas!iku! adalah kalsiu! yang !e!ungkinkan interaksi antara aktin dan sarko!er. Segera setelah !e!ran sel !engala!i depolarisasi, !e!ran ini akan ke!ali ke tegangan !e!ran istirahat.
Kalsiu! dengan )epat dia!il dari sarko!er oleh reaku!ulasi akti* dala! retikulu! sarkoplas!iku!, dan otot ke!ali relaks. $epolarisasi sel otot nor!alnya terjadi seagai respon terhadap rangsangan yang dia%a oleh sel sara*. Ko!unikasi antara sel sara* dan sel otot terjadi dala! !otot end plate. Neuron yang !engatur yang akti>itas sel otot skelet. $ina!akan lo%er !otor neuron. Neuron ini erasal dari kornu anterior korda spinalis. $iutuhkan energi untuk erkontrkasi otot dan relaksasi. &anyaknya energi yang diperlukan oleh otot skelet ereda"eda, sangat !eningkat sela!a latihan. Su!er energi untuk sel otot adalah adenosin tri*os*at 50TP6 yang diangkitkan !elalui !etaolis!e oksidati* seluler. Kreatinin *os*at yang juga terdapat dala! sel otot, erperan seagai )adangan kedua energi !etaolis!e G dapat dikon>ersi !enjadi 0TP ila perlu pada akti*itas rendah, otot skelet !ensintesis 0TP dari oksidasi glukosa !enjadi air dan karondioksida sela!a rasa akti>itas tinggi, ila tidak tersedia oksigen yang !e!adai, glukosa teruta!a di!etaolis!e !enjadi asa! laktat. Meskipun 0TP juga dapat dihasilkan sela!a produksi asa! laktat, proses ini tidak e*isien ila diandingkan dengan jalur oksidati*. Sehingga diperlukan leih anyak glukosa dan harus disediakan oleh glikogen otot. 7likogen adalah suatu tepung yang diuat dari glukosa, disi!pan dala! sel sela!a periode istrirahat, dan dipergunakan dala! periode akti>itas. Kelelahan otot !ungkin diseakan oleh pe!e)ahan glikogen dan si!panan energi serta penu!pukan asa! laktat seagai akiatnya, lingkaran kontraksi dan relaksasi otot tak dapat erlanjut. Sela!a kontraksi otot, energi yang dilepaskan dari 0TP tidak seluruhnya digunakan oleh aparatus kontraktil. Keleihan energi ini akan dilepaskan dala! entuk panas. Sela!a kontraksi iso!etrik, ha!pir se!ua energi dilepaskan dala! entuk panasG sela!a kontraksi isotonik, seagian energi dikeluarkan dala! entuk kerja !ekanis. Pada keadaan tertentu, seperti pada saat !enggigil karena kedinginan, keutuhan untuk !enghasilkan panas !erupakan rangsangan uta!a untuk kontraksi otot. a. Ko!posisi dan perke!angan Tulang terdiri dari sel"sel hidup 5li>ing )ells6 dan !aterial intraseluler tidak hidup. Sel
!erupakan sel penghan)ur tulang dengan !enyerap ke!ali sel tulang yang rusak !aupun yang sudah tua dan osteosit yaitu osteolas yang erada pada !atriks. Material intraseluler tidak hidup atau !atriks tulang terdiri dari !ukopolisakarida dan kolagen. Tulang erasal dari kartilago hialin e!rionik yang prosesnya dikenal seagai osteogenesis atau osi*ikasi endokondrial. Proses ini selesai !elalui sintesis !ukopolisakarida dan kolagen oleh osteolas 5sel pe!entuk tulang6. 7ara! kalsiu! disi!pan di !atriks tulang, !e!erikan kekuatan pada tulang. . Tipe, struktur dan pertu!uhan tulang Tulang terdiri atas e!pat type, tergantung pada ukurannya : (. Tulang panjang 5*e!ur, hu!erus6. -. Tulang pendek 5karpal6 1. Tulang pipih 5tengkorak6 2. Tulang tidak teratur 5>erterae6. Setiap tulang tersusun atas tulang kankelous 5spongy6 dan )o!pa)t 5dense6. Pada tulang panjang agian kankelous dite!ukan pada ujung tulang dan )o!pa)t pada agian tengah. Pada tulang pendek dan tidak teratur !e!punyai suatu inti agian dala! pada kankelous dan suatu lapisan luar pada )o!pa)t. Tulang datar !e!punyai dua lapisan luar tulang )o!pa)t dengan satu lapisan agian dala! pada kankelous. Tulang kankelous dan tulang )o!pa)t diedakan dari yang lainnya dengan adanya susunan la!elae yaitu lapisan silindris kosentrik yang terletak di antaranya. Pada pusat susunan )in)in kosentrik ini ada suatu saluran yang diseut saluran ha>ersian. Saluran ini !engandung suatu pe!uluh darah kapiler. &eerapa saluran juga !engandung arteriola, >enula dan li!*atik. +uang ke)il antara )in)ing la!elae diseut lakuna yang diisi oleh sel tulang 5osteosit6. Ia)una dihuungkan dengan saluran ha>ersian dan selanjutnya Fat giFi disuplay oleh saluran yang sangat ke)il yang diseut kanalikuli. Ia!ellae dengan saluran ha>ersian, la)una dan kanalikuli diseut unit ha>ersian. =nit ha>ersian !erapat se)ara ersa!aan pada tulang )o!pa)t. Pada tulang kankelous anyak ruang yang teruka yang kokoh diantara penghuung tulang yang diseut traekulae.
Salah satu type tulang panjang adalah diungkus'dilapisi ke)uali pada per!ukaan artikular oleh suatu !e!rane *irous %arna putih yang diseut periosteu!. Per!ukaan artikular diungkus'dilapisi dengan kartilago hialin. Periosteu! !e!erikan te!pat agi serat"serat otot dan lapisan agian dala!nya !engandung osteolast. Karena adanya osteolast periosteu! !aka periosteu! ertanggung ja%a untuk pertu!uhan dan peraikan. Endosteu! !e!ran juga !engandung eerapa osteolast, atas rongga !edulary yang erisikan su!su! tulang dan saluran ha>ersian. =jung tulang diseut epi*isis dan agian atang diseut dia*isis. Pertu!uhan longitudinal tulang panjang erasal dari kartilago epi*isial yang terlektak diantara dia*isial dan pusat epi*isial osi*ikasi. Kartilago epi*isial teal karena proli*erasi yang )epat dari sel kartilago. Pertu!uhan pada dia!eter tulang dilakukan oleh osteklast 5sel yang !erusakan tulang6 yang !e!esar pada rongga !edulary sela!a osteolast pada periosteu! yang !enghasilkan tulang aru pada agian luarnya 5osi*ikasi !e!ran6. Pada orang yang leih tua dan inakti*, degenerasi dan reasorsi tulang terjadi leih )epat daripada pertu!uhan tulang aru. Hal ini !enyeakan osteoporosis yaitu suatu kondisi di!ana tulang keropos dan *ragil. Tulang !e!punyai ke!a!puan untuk re!odel atau !e!entuk ke!ali ukurannya sendiri dengan erespon pada terganggunya *ungsi !ekaniknya. +espon ini sesuai dengan huku! Wol** 5Aulius Wol**, ahli anato!i Aer!an6 yaitu setiap peruahan pada entuk dan *ungsi tulang atau hanya *ungsinya diikuti dengan peruahan yang nyata pada kon*igurasi eksternalnya sesuai dengan huku! !ate!atika 5Phips, et al, ((6. 0tau huku! Wol** yaitu tulang akan !enge!angkan struktur yang paling )o)ok untuk !enahan gaya yang ekerja padanya 5$orland, (46. Traekula pada tulang erke!ang dan !e!angun dirinya sendiri dan akan terjadi osteogenesis sesuai stres yang ada. Aika tulang tidak ditekan !akan terjadi resorsi tulang. $engan de!ikian indi>idu yang !e!ulai progra! erlari dapat !e!peroleh hipertropi 5!eningkatnya !assa tulang6 pada
tulang ekstre!itas a%ah, !engingat indi>idu yang !enetap akan terjadi atropi 5kehilangan sustansi tulang6 ). Suplay sirkulasi dan iner>asi Sirkulasi darah yang )ukup pada tulang perlu untuk suplay oksigen dan Fat giFi. $arah disuplai ke tulang !elalui tiga jalur, yaitu 5Phips, et al, ((6. (. 0rteriola pada saluran ha>ersian. -. Pe!uluh darah yang erada pada periosteu! di!ana !asuk ke tulang !elalui struktur yang dikenal saluran ?olk!ann 1. Pe!uluh darah pada su!su! tulang dan ujung tulang. =ntuk itu jika ada gangguan pada arteri, periosteu! atau tulang sendiri !aka !engakiatkan suplay darah akan terganggu juga. Selanjutnya tulang disediakan dengan ujung sara* sensori pada periosteu! yang !enghuungkan dengan siste! sara* pusat. Konsekuensinya, nyeri akan dirasakan jika tulang terganggu !isalnya *raktur, in*eksi atau lesi lainnya. d. @isiologi penye!uhan tulang Penye!uhan tulang !elalui suatu proses yang dikenal dengan pe!entukan kalus 5)allus *or!ation6. Pertu!uhan tulang aru diseut kalus. Pe!entukan kalus !elalui li!a tahap u!u!, yaitu 5Phipps, et al, ((6 Keanyakan patah tulang se!uh !elalui osi*ikasi endokondral. Ketika tulang !engala!i )edera, *rag!en tulang tidak hanya dita!al dengan jaringan parut. Na!un tulang !engala!i regenerasi sendiri. =!u!nya patah tulang se!uh !elalui osi*ikasi endokondral. Ketika tulang !engala!i )idera, *rag!en tulang tidak hanya dita!al dengan jaringan parut,, na!un tulang !engala!i regenerasi sendiri. Mengutip pendapat S!eltFer 5--6, tahapan penye!uhan tulang terdiri dari: in*la!asi, proli*erasi sel, pe!entukan kalus, penulangan kalus 5osi*ikasi6, dan re!odeling. (. He!ato! *or!ation 5pe!entukan he!ato!6. Karena tulang >askularisasi tinggi, perdarahan isa terjadi pada ujung kedua tulang yang
!engala!i
*raktur.
Per!iailitas
kapiler
!eningkat
!enyeakan
ekstra>asasi darah ke dala! area yang injury. $arah erku!pul pada periosteal atau jaringan sekitarnya. -. @irin !esh%ork *or!ation @irolast 5sel jaringan ikat6 dirusak oleh he!ato!, !enyeakan *irolast terorganisir ke dala! *irin !esh%ork 5jaringan *irin6. $inding sel darah putih rusak, !aka terjadi peradangan lo)al. Sel darah !e!entuk *irin dan erlangsung sela!a -2 < 2; ja! dan perdarahan akan erhenti 5&la)k, A. M, et al, (1 dan 0pley, 0. 7, (16. 1. #n>asion y osteolast Osteolast in>asi ke *irous 5seraut sel6 !enyeakan *irous le!ek'lunak, pe!uluh
darah
erke!ang
dari
ujung"ujung
kapiler, dengan
de!ikian
!e!entuk suatu su!er suplay agi Fat giFi untuk !e!entuk kolagen. Kolagen !enjadi leih panjang dan terjadi penu!pukan kalsiu!. 2. Ballus *or!ation Osteolast se)ara terus !enerus !e!entuk tulang sedangkan osteoklast !enghan)urkan tulang yang !ati dan !e!antu !ensintesa tulang aru. Kekuatan kolagen erta!ah dan leih padat dengan kalsiu!. &erlangsung dari 2 !inggu hingga eerapa ulan hingga tulang !a!pu !e!a%a ean yang nor!al. /. +e!odeling Kalus yang erleihan direasorsi dan tulang traekula !enutupi garis sepanjang stres atau *raktur sesuai dengan huku! Wol**. Ia!ellae yang teal !ene!pati tekanan yang leih tinggi, dinding yang tidak dikehendaki diuang, dientuk rongga su!su! tulang dan akhirnya dientuk struktur yang !irip dengan nor!alnya 5&la)k, A. M, et al, (1 dan 0pley, 0. 7, (16. 2. Penye!uhan Tulang a. Tahap #n*la!asi. Tahap in*la!asi erlangsung eerapa hari dan hilang dengan erkurangnya pe!engkakan dan nyeri. Terjadi perdarahan dala! jaringan yang )idera dan pe!entukan he!ato!a di te!pat patah tulang. =jung *rag!en tulang !engala!i
de>italisasi karena terputusnya pasokan darah. Te!pat )idera ke!udian akan diin>asi oleh !agro*ag 5sel darah putih esar6, yang akan !e!ersihkan daerah terseut. Terjadi in*la!asi, pe!engkakan dan nyeri. . Tahap Proli*erasi Sel. Kira"kira li!a hari he!ato! akan !engala!i organisasi, terentuk enang"enang *irin dala! jendalan darah, !e!entuk jaringan untuk re>askularisasi, dan in>asi *irolast dan osteolast. @irolast dan osteoklast 5erke!ang dari osteosit, sel endotel, dan sel periosteu!6 akan !enghasilkan kolagen dan proteoglikan seagai !atriks kolagen pada patahan tulang. Terentuk jaringan ikat *irus dan tulang ra%an 5osteoid6. $ari periosteu!, ta!pak pertu!uhan !elingkar. Kalus tulang ra%an terseut dirangsang oleh gerakan !ikro !ini!al pada te!pat patah tulang. Tetapi gerakan yang erleihan akan !erusak sruktur kalus. Tulang yang sedang akti* tu!uh !enunjukkan potensial elektronegati*. ). Tahap Pe!entukan Kalus. Pertu!uhan jaringan erlanjut dan lingkaran tulang ra%an tu!uh !en)apai sisi lain sa!pai )elah sudah terhuungkan. @rag!en patahan tulang digaungkan dengan jaringan *irus, tulang ra%an, dan tulang serat !atur. &entuk kalus dan >olu!e diutuhkan untuk !enghuungkan de*ek se)ara langsung erhuungan dengan ju!lah kerusakan dan pergeseran tulang. Perlu %aktu tiga sa!pai e!pat !inggu agar *rag!en tulang tergaung dala! tulang ra%an atau jaringan *irus. Se)ara klinis *arg!en tulang tidak isa lagi digerakkan. d. Tahap Penulangan Kalus 5Osi*ikasi6. Pe!entukan kalus !ulai !engala!i penulangan dala! dua sa!pai tiga !inggu patah tulang, !elalui proses penulangan endokondral. Patah tulang panjang orang de%asa nor!al, penulangan !e!erlukan %aktu tiga sa!pai e!pat ulan. Mineral terus !enerus diti!un sa!pai tulang enar"enar telah ersatu dengan keras. Per!ukaan kalus tetap ersi*at elektronegati*. e. Tahap Menjadi Tulang $e%asa 5+e!odeling6. Tahap akhir peraikan patah tulang !eliputi penga!ilan jaringan !ati dan reorganisasi tulang aru ke susunan struktural seelu!nya. +e!odeling !e!erlukan %aktu erulan"ulan sa!pai ertahun < tahun tergantung eratnya !odi*ikasi tulang yang diutuhkan, *ungsi tulang, dan pada kasus yang
!eliatkan tulang ko!pak dan kanselus < stres *ungsional pada tulang. Tulang kanselus !engala!i penye!uhan dan remodeling leih )epat daripada tulang kortikal ko!pak, khususnya pada titik kontak langsung. Sela!a pertu!uhan !e!anjang tulang, !aka
daerah
!eta*isis
!engala!i remodeling 5pe!entukan6 dan pada saat yang ersa!aan epi*isis !enjauhi atang tulang se)ara progresi*. +e!odeling tulang terjadi seagai hasil proses antara deposisi dan resorpsi osteolastik tulang se)ara ersa!aan. Proses remodeling tulang erlangsung sepanjang hidup, di!ana pada anak"anak dala! !asa pertu!uhan terjadi kesei!angan 5balance6 yang positi*, sedangkan pada orang de%asa terjadi kesei!angan yang negati>e. Remodeling juga terjadi setelah penye!uhan suatu *raktur. e. @a)tor yang !engha!at pe!entukan )allus yang aik adalah 5(6 tidak adekuatnya reduksi *raktur, 5-6 ede!a yang erleihan pada te!pat *raktur yang !engha!at suplay Fat giFi ke area, 516 terlalu anyak tulang yang hilang pada %aktu terjadinya injury, 526 i!oilisasi yang tidak e*ekti*, 5/6 in*eksi pada te!pat injury, 536 nekrosis tulang, 546 ane!ia atau kondisi siste!ik lainnya, 5;6 tidak sei!angnya endokrin dan 56 intake diet yang kurang. Aika pe!entukan kalus tidak terjadi se)ara nor!al dan e*isien !engakiatkan kurangnya peraikan yang diseut *raktur non union atau ununited.
)' 3!o!
0. Type < type otot Otot diagi atas 1 kelo!pok esar yaitu skeletal 5>olunter, ergaris6, >iseral 5polos, in>oluter6 dan kardiak atau jantung. Otot"otot >iseral seperti pada usus esar dan halus, dipersara*i siste! sara* otono! sehingga tidak isa dikontrol oleh ke!auan. Otot skeletal dipersara*i oleh serat sara* dari siste! sererospinal dan isa
dikontrol
oleh
ke!auan.
Otot
skeletal
!engontrol
pergerakan,
!e!pertahankan postur dan !enghasilkan panas. &. Struktur otot rangka Otot"otot di atas panjang dan se!pit. Strukturnya ini !enyeakan !ereka diagi atas serat"serat yang terdiri atas sarkole!a atau !e!ran sel, dan sarkoplas!a atau sitoplas!a. =kurannya ke)il, seratnya terdapat sepanjang sarkoplas!a
diseut !yo*iril dengan dia!eter ("- !ikro!eter di!ana terdapat pita ergaris %arna terang dan gelap. Pita 0 5anisotropik6 !erupakan pita gelap ersi*at ias ganda pada )ahaya terpolarisasi dan pita # 5isotropi)6 !erupakan pita terang ersi*at tidak !eruah )ahaya. Mio*iril terdiri atas eerapa agian sarko!er yang !erupakan su unit terke)il dari susunan kontraktil. Tiap sarko!er terdiri dari satu garis 5terdapat antara pita #6. Sedangkan Fone H yaitu pita terang yang terdapat antara pita 0. B. @isiologi kontraksi otot Mio*iril !engandung sedikitnya 2 protein yaitu tropo!yosin 5!engha!at kontraksi otot pada pita #6, troponin 5terdapat pada pita #6, a)tin 5ertanggung ja%a atas kontraksi dan relaksasi otot6 dan !yosin 5ertanggung ja%a kontraksi dan relaksasi otot yang ersi*ata ensi!atik dan 0TP"ase terdapat pada pita 06. @ungsi otot adalah kontraksi. #ni dihasilkan oleh suatu proses yang ko!pleks yang dipengaruhi oleh i!puls sara* yang erasal dari serat otot. #on kalsiu! dilepaskan ila ada i!puls, !engikat pada troponin 5suatu inhiitor pada interaksi !yosin < a)tin6. Sekali troponin diikat !aka akan terjadi interaksi !yosin < a)tin dan sarko!er pada !io*iril akan erkontraksi. Energi untuk kontraksi otot disuplay !elalui pe!e)ahan 0TP, !erupakan suatu susstansi sel otot yang !enghasilkan gaungan 0$P
dengan kreatinin *os*at. +elaksasi otot terjadi ila kalsiu!
dipisahkan dari troponin. &erikut ga!ar tentang !ekanis!e kontraksi otot : $. Type kontraksi Kontraksi otot skeletal terjadi jika !ereka dirangsang. 0da eerapa type kontraksi yaitu : (. Tonik. Kontraksi parsial yang terus !enerus untuk !e!pertahankan postur -. #sotonik. Kontraksi di!ana tension 5tegang6 dari otot tidak diuah tetapi panjang otot eruah 5!e!endek6 1. #so!etrik. Ketegangan otot yang !eningkat tetapi otot tidak !e!endek. 2. T%it)h. +eaksi yang tersentak
4. @irilasi. Kontraksi yang tidak sinkron pada serat otot. ;. Kon>ulsi. Kontraksi tetanik anor!al yang tidak terkoordinasi yang terjadi pada eragai kelo!pok otot. Kontraksi seraut otot dapat !enghasilkan kontraksi isotonik !aupun iso!etrik. Pada kontraksi iso!etrik, panjang otot tetap konstan tetapi tenaga yang dihasilkan oleh otot !eningkat G )ontohnya adalah ila kita !endorong dinding yang tak dapat digerakkan. Kontraksi isotonik, sealiknya, ditandai dengan pe!endekan otot tanpa peningkatan tegangan dala! otot )ontohnya adalah *leksi lengan atas. Pada akti>itas nor!al, keanyakan gerakan otot adalah kontraksi isotonik dan iso!etrik. Misalnya ketika erjalan, kontraksi isotonik !enyeakan pe!endekan tungkai, dan sela!a kontraksi isotonik kekakuan tungkai akan !endorong lantai. Tonus otot. Otot yang sedang relaksasi !enunjukkan suatu keadaan yang selalu siap untuk erespons terhadap setiap rangsangan kontraksi. Keadaan yang selalu siap ini dikenal seagai tonus otot dan diseakan karena tetap terjaganya eerapa sara* otot dala! keadaan kontraksi. Organ indra dala! otot 5 spindel otot6 selalu !e!antau tonus otot. Tonus otot !enjadi paling !ini! saat tidur dan !eningkat ketika seseorang dala! keadaan )e!as. Otot yang tonusnya kurang dari nor!al diseut *laksidG otot yang tonusnya leih tinggi dari nor!al spastik. Pada kerusakan lo%er !otor neuon 5!isal. Polio6, otot yang !engala!i dener>asi akan !enjadi atonik 5lunak dan !enggela!ir6 dan atro*i.
1.Kerja Otot Otot !a!pu !elakukan gerakan dengan hanya kontraksi. Melalui koordinasi kelo!pok"kelo!pok otot , tuuh !a!pu !elakukan eragai !a)a! gerakan. Penggerak uta!a adalah otot yang !enyeakan gerakan tertentu. Otot yang !e!antu pergerakan uta!a dina!akan sinergis. Otot yang !enyeakan gerakan yang erla%anan dengan penggerak uta!a dikenal seagai antagonis. Otot antagonis harus rileks untuk !e!eri kese!patan penggerak uta!a untuk erkontraksi, !enghasilkan gerakan. Misalnya, ketika kontraksi isep !enyeakan *leksi sendi siku, isep !erupakan penggerak uta!a dan trisep seagai antagonis. &ila otot !engala!i paralisis, orang tetap dapat !e!peroleh ke!ali *ungsi otot !elalui kelo!pok sinergis
untuk !engkoordinasi sede!ikian rupa untuk !enghasilkan gerakan yang diinginkan. Penggerak sekunder ke!udian !enjadi penggerak uta!a. 7erakan tuuh yang dapat dihasilkan oleh kontraksi otot sangat anyak. @leksi ditandai dengan adanya lipatan pada sendi 5!isal. siku6. 7erakan nyang erla%anan adalah ekstensi, atau peluru sendi. 0duksi adalah gerakan yang !enjauhkan diri dari setengah tutuh. 7erakan yang !endekati garis setengah tuuh adduksi. +otasi adalah gerakan !e!utar pada su!u tertentu !isal. Sendi ahu. Sirku!duksi adalah gerakan iu jari yang erentuk )orong. 7erakan khusus tuuh !eliputi supinasi 5!e!alik telapak tangan keatas6, pronasi 5!e!alik telapak tangan keatas6, in>ersi 5!e!utar telapak kaki kedala!6, e>ersi 5la%an gerakan in>ersi6, protraksi 5!enarik dagu ke depan6, dan retraksi 5!enarik dagu ke elakang6. /. Iatihan, $isuse, dan Peraikan Otot harus selalu dilatih untuk !enjaga *ungsi dan kekuatannya. &ila otot erulang"ulang !an)apai tegangan !aksi!u! atau !endekati !aksi!u! sela!a %aktu yang la!a, seperti pada latihan ean teratur, !aka irisan !elintang otot akan !e!esar 5hipertro*i6. #ni diseakan karena pena!ahan ukura !asing"!asing serat otot tanpa peningkatan ju!lah serta otot. Hipertro*i hanya isa dipertahankan sela!a latihan dilanjutkan. @eno!ena sealiknya ila terjadi disus otot dala! %aktu yang la!a. Penge)ilan ukuran otot dina!akan atro*i. Tirah aring dan i!!oilisasi akan !enyeakan kehilangan !assa dan kekuatan otot. &ila i!!oilisasi karena suatu !odalitas penanganan 5!isal. Pada gips dan traksi6, kita dapat !engurangi e*ek i!!olitas pasien dengan latihan iso!etrik otot"otot diagian yang dii!oilisasi. Iatihan kuadriseps 5 !engen)angkan otot paha6 dan latihan gluteal 5!engen)angkan otot okong6 dapat !e!antu !e!pertahankan kelo!pok otot esar yang penting untuk erjalan. Iatihan akti* dan ean erat adan pada agian tuuh yang tidak !engala!i )edera dapat !en)egah terjadinya atro*i otot. Ketika otot !engala!i )edera, harus diistirahatkan dan i!!oilisasi sa!pai terjadi peraikan . otot yang sudah se!uh ke!udian harus dilatih se)ara progresi* untuk !en)apai ke!a!puan *ungsional dan kekutatan seperti seelu! )edera. E. Sirkulasi pada otot
E*isiensi kontraksi otot tergantung pada suplay darah yang adekuat ke dan dari serat < serat otot di!ana otot skeletal pe!uluh darahnya anyak. Produk sisa dari peruahan ki!ia yang terjadi sela!a kontraksi otot harus ditransportasi ke penyelaras untuk disintesa ulang. &ila sisa produk tidak dapat dikeluarkan !aka otot !enjadi lelah dan terjadi nyeri. Oksigen harus ditranspor ke serat otot untuk !endukung kerja kontraksi otot. &ila tidak adekuat !aka kerja otot !enurun seperti pada kondisi ane!ia atau trau!a di!ana sirkulasi serat otot terputus. @. #ner>asi otot 5rangsangan pada otot6 Kontraksi otot yang adekuat juga tergantung pada e*ekti*nya iner>asi otot. Sereelu! !erupakan penanggung ja%a uta!a. Setiap sel otot disuplay akson pada satu sel sara*. Sel sara* !entrans!isikan i!puls ke otot skeletal yang dikenal dengan neuron !otor so!atik. 0kti>itas neuron dan sel otot diseut unit !otor. 0kson pada satu neuron !otor so!ati) terdiri atas eerapa ran)hes dan ke!udian iner>asi ke seju!lah sel"sel otot. Kontraksi otot !erupakan suatu set dengan pelepasan asetilkolin yaitu ahan ki!ia yang terkandung dala! >esikel 5gele!ung6 ke)il yang erada pada ter!inal akson. &ila asetilkolin kontak dengan sarkole!a !aka akan !erangsang terjadinya kontraksi. +eaksi ini dikenal dengan !otor end"plate atau neur!us)ular jun)tion, di!ana otot dan sara* kontak. 7angguan pada syste! sara* di tingkat sererospinal atau pada eerapa te!pat le%atnya sara* akan !enyeakan dis*ungsinya !us)ular. -' Si!em Pe"en&ian
0rtikulasi atau sendi adalah huungan antara dua tulang yang erdekatan. Sendi di klasi*ikasikan sesuai dengan struktur 5erdasarkan ada tidaknya rongga persendian diantara tulang"tulang yang erartikulasi dan jenis jaringan ikat yang erhuungan dengan persendian terseut6, dan!enurut *ungsi persendian 5erdasarkan ju!lah gerakan yang !ungkin dilakukan pada persendian6. a6 Klasi*ikasi struktural persendian : (. Sendi *irosa Tulang"tulang dihuungkan oleh serat"serat kolagen yang kuat. Sendi ini iasanya terikat !is, sutura tulang tengkorak. Kadang sendi dapat sedikit ergerak.
-. Sendi kartilago Per!ukaan tulang ditutupi oleh lapisan kartilago dan dihuungkan oleh jaringan *irosa kuat yang tertana! kedala! kartilago !is, antara korpus >ertera dan si!*isis puis. Sendi ini iasanya !e!ungkinkan gerakan sedikit eas. 1. Sendi syno>ial Sendi ini adalah jenis sendi yang paling u!!. Sendi ini iasanya !e!ungkinkan gerakan yang eas 5!isalnya : lutut, ahu, siku, pergelangan tangan, dll6 tetapi eerapa sendi syno>ial se)ara relati>e tidak ergerak 5!isalnya : sendi sakroiliaka6. Sendi ini diungkus dala! kapsul *irosa diatasi dengan !e!rane syno>ial tipis. Me!rane ini !enskresi )airan syno>ial kedala! ruang sendi untuk !elu!asi sendi. Per!ukaan tulang dilapisi dengan kartilago artikular halus dan keras di!ana per!ukaan ini erhuungan dengan tulang. Pada eerapa sendi terdapat satu sait kartilago *irosa yang seagian !e!isahkan tulang"tulang sendi 5!isalnya : lutut, rahang6 Klasi*ikasi *ungsional persendian (. Sendi sinartrosis atau sendi !ati. Se)ara stru)tural, persendian ini diungkus dengan jaringan ikat *irosa atau kartilago. -. Sutura adalah sendi yang dihuungkan dengan jaringan ikat *irosa rapat dan hanya dite!ukan pada tulang tengkorak. 1. Sinkondrosis adalah sendi yang tulang"tulangnya dihuungkan dengan kartilago hialin. 2. 0!*iartrosis adalah sendi dengan pergerakan teratas yang !e!ungkinkan terjadinya sedikit gerakan seagai respons terhadap torsi dan ko!presi. /. Si!*isis adalah sendi yang kedua tulangnya dihuungkan dengan diskus kartilago,yang !enjadi antalan sendi yang !e!ungkinkan terjadinya sedikit gerakan. 3. 7o!posis adalah sendi di!ana tulang erentuk keru)ut !asuk dengan pas dala! kantong tulang, seperti pada gigi yang tertana! pada al>eoli. 4. $iartrosis adalah sendi yang ergerak eas,diseut juga sendi syno>ial. Sendi ini !e!iliki rongga sendi yang erisi )airan syno>ial, suatu kapsul sendi 5artikular6 yang !enya!ung kedua tulang, dan ujung tulang pada sendi syno>ial dilapisi kartilago artikular.
6 Biri < )iri sendi diartrosis a. Pada setiap sendi agian ujung sendi ditutupi oleh tulang ra%an hialin yang halus, dilapisi oleh seluung *irus kapsul sendi . Kapsul dilapisi oleh !e!ran sino>ial yang !ensekresi )airan pelu!as dan pereda! getaran dala! kapsul sendi 5)airan syno>ial6, sehingga tidak terjadi kontak'sentuhan antar per!ukaan tulang ). =ntuk !e!entuk sendi !aka antar tulang dihuungkan dengan ligamen 5pita jaringan ikat *irus6 d. Iiga!en dan tendon otot yang !elintasi sendi sehingga jaga kestailan sendi )6 Aenis < jenis sendi diartrosis a. Sendi Peluru Kepala sendi yang ulat tepat !asuk di dala! rongga )a%an sendi sehingga !e!ungkinkan gerakan eas penuh. Bontoh: Sendi panggul dan ahu . Sendi Engsel'Hinge Su!u gerak tegak lurus pada arah panjang tulang sehingga arah gerak hanya pada satu arah. Bontoh: Siku dan lutut ). Sendi Pelana Per!ukaan sendi erentuk pelana, arah su!u yang satu per!ukaan )e!ung dala! arah su!u yang lain )e!ung. Bontoh: Pada dasar iu jari d. Sendi Pi>ot ' Kisar 7erakan rotasi sesuai dengan arah panjang tulang untuk !elakukan akti>itas. Bontoh: Sendi antara radius dan ulna 5untuk !e!uka pintu6 e. Sendi Pelun)ur 7erakan ke se!ua arah dan )ontohnya adalah sendi"sendi tulang *.
karpalia di pergelangan tangan. Sendi Kondiloid Mirip sendi engsel, tetapi dapat ergerak dala! dua idang, lateral ke elakang dan ke depan sehingga *lei, etensi, aduksi, adduksi 5ke sa!ping6 Bontoh: Te!poro!andiula
+' Ka"!ilago
Kartilago !erupakan suatu !aterial yang terdiri dari serat"serat yang kuat tapi *leksiel dan a>askuler. at !en)apai kartilago !elalui di*usi dari kapiler yang erada di perikondriu! 5jaringan *irous yang !enutupi kartilago6 atau !elalui )airan sino>ial.
Lang !e!entuk kartilago adalah *irous, hyaline dan elasti). @irokartilago dite!ukan pada inter>erteral disk, artikular atau hyaline le!ut, putih yang !enutupi per!ukaan tulang. Elasti) kartilago ias dite!ukan pada telinga luar. ,' Ligamen
Iiga!ent !erupakan ikatan jaringan konekti* *irous yang lentur dan keras. Mereka !enghuungkan ujung artikular dan !e!erikan kestailan. Misalnya liga!en kolateral !edial dan lateral lutut !e!erikan kestailan !ediolateral terhadap sendi lutut. Iiga!en isa erhuungan dengan jaringan lunak untuk !enopangnya !isalnya liga!en o>ary yang !enghuungkan ujung tua o>ary dengan peritoneu!. 4' Ten&on Tendon !erupakan ikatan jaringan *irous yang !e!entuk akhir dari suatu otot dan
!ene!pel pada tulang. )',')
Pokok Bahaan Pengan!a" Range 3( Mo!ion 5R3M6 5sesuai dengan pokok ahasan yang seperti diatasnya6
)'4 Sena"ai 5i!ilah 7i!ilah 6 0nterior : depan Posterior : elakang Superior : atas #n*erior : a%ah Baudal : ke arah tulang ekor Kranial : ke arah kepala'otak )'8 Da(!a" Pu!aka
(. 7anong, Willia!.-;. Buku !ar "isiologi Kedokteran# $disi %&.Aakarta : E7B -. 7uyton and Hall.(4. Buku !ar "isiologi Kedokteran $disi '. Aakarta : E7B 1. Sloane, ethel. -2. natomi dan "isiologi untuk Pemula. Aakarta : Penerit &uku Kedokteran 2. Syai*uddin.(4. natomi "isiologi ntuk is*a Pera*at . Aakarta : E7B /. Ta!ayong, Aan. -(. natomi dan fisiologi untuk kepera*atan. Aakarta : Penerit &uku Kedokteran