8
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A.
Landasan Teori Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, Komitmen Mutu,, dan Anti korupsi yang harus di tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut yaitu: 1. Akuntabilitas Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Adapun Nilai-nilai dasar pada akuntabiltas
tersebut antara lain adalah : a. Kepemimpinan b. Transparansi c.
Integritas
d. Tanggung jawab e. Keadilan f.
Kepercayaan
g. Keseimbangan h. Kejelasan i.
Konsistensi5
2. Nasionalisme Nasionalisme adalah fondasi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Nilai-nilai dasar dari nasionalisme: a. Implementasi nilai-nilai pancasila, dengan dengan indikator:
9
1) Sila 1 (Nilai Ketuhanan) Menjamin kebebasan masyarakat dalam memeluk agama dan kepercayaannya, saling menghormati kepercayaan satu sama lain, mengembangan etika sosial di masyarakat. 2) Sila 2 (Nilai Kemanusiaan) Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), saling menghargai antar sesama,mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. 3) Sila 3 (Nilai Persatuan) Bekerja sama demi persatuan dan kesatuan bangsa, bersemangat, menempatkan kepentingan publik daripada kepentingan diri sendiri demi persatuan dan kesatuan bangsa. 4) Sila 4 (Nilai Permusyawaratan dalam Kehidupan Sehari-hari) Perwujudan
dari
demokrasi
permusyawaratan
yakni
demokrasi yang kerakyatan (penghormatan terhadap suara rakyat),
permusyawaratan
(kekeluargaan),
dan
hikmat
kebijaksanaan 5) Sila 5 (Nilai Keadilan) Mengembangkan sikap adil terhadap semua tingkat sistem kemasyarakatan,
menyediakan
kesetaraan
kesempatan
dalam proses fasilitasi akses informasi dan layanan. b. ASN sebagai pelayan publik berdasarkan peraturan perundangundangan c. ASN sebagai pelaksana kebijakan publik:
Berintegritas tinggi Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, tidak korupsi, transparan, akuntabel dan memuaskan publik
Mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas.
10
Mengutamakan
pelayanan
yang
berorientasi
pada
kepentingan publik d. ASN yang berorientasi pada kepentingan publik e. ASN yang berintegritas tinggi f. ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa
Pemersatu bangsa
Menjaga kondisi damai6
3. Etika Publik Etika publik merupakan refleksi atas standar/ norma yang menentukan baik/ buruk, benar/ salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN, yakni: a. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila; b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945; c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak; d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif; f.
Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik; h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah; i.
Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j.
Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
11
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai; m. Mendorong
kesetaraan
dalam
pekerjaan;
meningkatkan
efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.7
4. Komitmen Mutu Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, setiap aparatur harus dilandasi oleh kesadaran tinggi untuk memaknai esensi komitmen mutu dalam memberikan pelayanan kepada publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Perilaku adiluhung sebagai aparatur dapat diwujudkan melalui karakter kepribadian yang jujur, amanah, cermat, disiplin, efektif, efisien, kreatif, inovatif, melayani dengan sikap hormat, bertutur kata sopan dan ramah, berlaku adil (tidak diskriminatif), bekerja tanpa tekanan, memiliki integritas tinggi, serta menjaga nama baik dan reputasi ASN. Nilai- nilai dasar orientasi mutu : a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan konsumen b. Memberikan layanan yang menyentuh hati c. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi d. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi e. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan
Karakteristik nilai dasar orientasi mutu : a. Komitmen bagi kepuasan masyarakat b. Pemberian layanan yang cepat, tepat, dan dengan senyuman ramah c. Pemberian layanan yang menyentuh hati, tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan.
12
d. Pemberian layanan yang dapat memberi perlindungan kepada publik. e. Pendekatan
ilmiah
dalam
pemecahan
masalah
dan
pengambilan keputusan. 8
5. Anti Korupsi Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian perbuatan
keuangan
Negara,
suap-menyuap,
curang,
penggelapan
dalam
pemerasan,
jabatan,
benturan
kepentingan dalam pengadaan, dan gratifikasi. KPK
bersama
dengan
para
pakar
telah
melakukan
identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi yaitu: a. Jujur b. Peduli c.
Mandiri
d. Disiplin e. Tanggung jawab f.
Kerja keras
g. Sederhana h. Berani i.
B.
Adil9
Kegiatan yang akan Diaktualisasikan Tugas dan pelaksanaan kegiatan aktualisasi di RSUD Kotaagung,
Kabupaten Tanggamus adalah sebagai dokter umum. Kegiatan yang diaktualisasikan Saya bersumber dari Sasaran Kerja Pegawai (SKP),
13
perintah atasan dan Inisiatif Sendiri dengan jumlah kegiatan sebanyak 8 (delapan) kegiatan. Untuk kepentingan mengaktualisasikan kegiatan, maka pada saat kembali ke tempat kerja, Saya melaporkan dan meminta persetujuan rancangan aktualisasi yang akan diimplementasikan selama off class.
Secara rinci, gambaran aktualisasi 8 (delapan) kegiatan yang merefleksikan nilai dasar ANEKA pada RSUD Kotaagung adalah sebagai berikut : a. Kegiatan yang berdasarkan dari Sasaran kerja pegawai (SKP): 1. Menertibkan
pemeriksaan
Elektrokardiografi
(EKG)
dengan
informed consent
2. Menertibkan pemasangan kateter uretra dengan informed
consent
3. Melengkapi pencatatan visum 4. Mengaktifkan kembali buku operan dokter jaga 5. Melengkapi pencatatan rekam medic pasien
b.
Kegiatan Berdasarakan Perintah Atasan: 1. Membuat bagan alur penanganan kejang demam pada anak
c.
Kegiatan Berdasarkan Inisiatif Sendiri 1. Membuat buku Kendali Bed Kosong (KBK), yang menyediakan informasi jumlah bed yang kosong beserta fasilitasnya 2. Menyediakan pamflet yang berisi tentang cara pendaftaran dan pelayanan BPJS Kesehatan.
Adapun keterkaitan kegiatan dengan nilai-nilai dasar profesi ASN tersebut secara rinci akan dijelaskan tiap butir kegiatan, yaitu:
14
1. Menertibkan pemeriksaan Elektrokardiografi (EKG) dengan
informed consent Pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) adalah salah satu jenis pemeriksaan medis non-invasif yang bertujuan merekam aktifitas otot jantung, apakah terdapat kelainan fungsi dan anatomi jantung
atau
tidak.
Pemeriksaan ini
dilakukan
dengan cara
menempelkan elektroda-elektroda ke kulit dada secara langsung. Untuk itu, pasien sebelumnya harus menanggalkan baju dan pakaian dalamnya. Selama ini di RSUD Kotaagung, pemeriksaan EKG dilakukan tanpa meminta pasien/keluarga pasien menandatangani lembar
informed
consent terlebih dahulu (bukan kasus gawat
darurat). Oleh karena itu, Saya berinisiatif untuk melampirkan lembar informed
consent
untuk
setiap
pasien
yang
memerlukan
pemeriksaan EKG. Langkah-langkah yang dilakukan untuk kegiatan ini adalah : a.
Menjelaskan indikasi dan prosedur pemeriksaan EKG, lalu meminta pasien/ keluarga pasien untuk menandatangani lembar
informed consent. Outputnya
adalah lembar
informed
consent.
b. Melakukan pemeriksaan EKG. Outputnya adalah salinan dari lembar EKG pasien. c. Mengevaluasi hasil pemeriksaan dan menjelaskan kepada pasien/ keluarga pasien tentang hasil pemeriksaan EKG. Outputnya adalah laporan kegiatan pemeriksaan EKG. Dalam pelaksanannya, saya akan mengaktualisasikan nilainilai dasar profesi PNS berupa ANEKA, dengan penjelasan sebagai berikut: a. Akuntabilitas Melakukan pemeriksaan EKG yang cermat dan teliti sesuai dengan indikasi sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
15
b. Nasionalisme Melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang membutuhkan tanpa memandang suku, ras dan agama c. Etika public Melaksanakan 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun) untuk membuka komunikasi dan memperkenalkan diri kepada pasien, sehingga pasien akan merasa nyaman dan percaya terhadap pemeriksaan dokter. d. Komitmen mutu Meningkatkan mutu pelayanan dengan memberikan penjelasan dan kesempatan kepada pasien/keluarga pasien tentang tindakan medis yang akan dilakukan. e. Anti korupsi Tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun. Kegiatan ini mendukung misi RSUD yang kedua dalam meningkatkan dan mengembangkan kompetensi/ profesionalisme sumber daya manusia/ aparatur RS, untuk terwujudnya visi RSUD Kotaagung memberikan pelayanan kesehatan yang professional, mandiri, dan berkeadilan. Kontribusi hasil kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi adalah professional, utama, dan aman.
2. Menertibkan pemasangan kateter uretra dengan informed
consent Pemasangan kateter uretra adalah tindakan medis yang dilakukan untuk mengeluarkan urin dari kandung kemih dengan menggunakan selang untuk tujuan tertentu, tergantung penyakit yang dialami pasien. Selain menimbulkan rasa malu, tindakan ini juga sering menimbulkan rasa tidak nyaman hingga rasa sakit setelah
pemasangan.
Oleh
karena
itu,
pasien/keluarga pasien perlu mengisi lembar
Saya
merasa
informed consent
16
terlebih dahulu sebelum dilakukan pemasagan kateter. Sehingga tidak ada complain dari pihak pasien/keluarga pasien di kemudian hari. Langkah-langkah yang dilakukan adalah: a.
Menjelaskan
indikasi,
prosedur
dan
efek
samping
dari
pemasangan kateter uretra lalu meminta pasien/ keluarga pasien untuk menandatangani lembar
informed
consent.
Outputnya adalah lembar informed consent . b. Melakukan pemasangan kateter uretra. Outputnya adalah laporan kegiatan pemasangan kateter uretra. Dalam pelaksanannya, saya akan mengaktualisasikan nilainilai dasar profesi PNS berupa ANEKA, dengan penjelasan sebagai berikut: a. Akuntabilitas Memberikan penjelasan yang benar, lengkap dan sistematis mengenai prosedur tindakan kepada pasien sehingga pasien merasa aman, percaya, dan kooperatif terhadap instruksi dokter. b. Nasionalisme Tidak membeda-bedakan pasien dalam melakukan tindakan medis. c. Etika public Melaksanakan 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun) untuk membuka komunikasi dan memperkenalkan diri kepada pasien, sehingga pasien akan merasa nyaman dan menumbuhkan kepercayaan pasien terhadap dokter. d. Komitmen mutu Mengedepankan
mutu
layanan
terhadap
pasien
dengan
melakukan tindakan aseptic dan antiseptic yang benar sebelum melakukan pemasangan kateter sehingga pasien terlindungi dari bahaya infeksi.
17
e. Anti korupsi Tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun dalam melakukan tindakan medis. Kegiatan ini mendukung misi RSUD yang kedua dalam meningkatkan dan mengembangkan kompetensi/ profesionalisme sumber daya manusia/ aparatur RS, untuk terwujudnya visi RSUD Kotaagung memberikan pelayanan kesehatan yang professional, mandiri, dan berkeadilan. Kontribusi hasil kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi adalah professional, utama, dan aman.
3. Melengkapi Pencatatan Visum Sebagai
RS
pemerintah,
RSUD
Kotaagung
melayani
pemeriksaan visum. Namun selama ini catatan hasil pemeriksaan visum masih belum lengkap. Sebagai contoh, deskripsi luka yang dialami pasien tidak dijelaskan mengenai panjang dan dalamnya luka. Untuk itu, Saya akan melengkapi catatan hasil pemeriksaan visum
sehingga
dapat
lebih
dipertanggungjawabkan
apabil
nantinya visum tersebut akan dijadikan barang bukti di meja pengadilan. Tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut: a. Menjelaskan prosedur dan fungsi dari visum kepada pasien/ keluarga pasien. Outputnya adalah salinan catatan visum. b. Melakukan
visum.
Outputnya
adalah
laporan
kegiatan
pemeriksaan visum. Nilai-nilai dasar yang terkandung adalah: a. Akuntabilitas Melengkapi pencatatan hasil visum pasien dengan lengkap sehingga dapat dipertanggungjawabkan
18
b. Nasionalisme Melakukan
pencatatan
medis
dengan
lengkap
tanpa
diskriminasi. c. Etika public Melaksanakan 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun) saat melakukan pemeriksaan. d. Komitmen mutu Menuliskan hasil pemeriksaan dengan cermat dan teliti. e. Anti korupsi Tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun dalam melakukan pemeriksaan visum. Kegiatan ini mendukung misi RSUD yang kedua dalam meningkatkan dan mengembangkan kompetensi/ profesionalisme sumber daya manusia/ aparatur RS, untuk terwujudnya visi RSUD Kotaagung memberikan pelayanan kesehatan yang professional, mandiri, dan berkeadilan. Kontribusi hasil kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi adalah professional, utama, dan aman.
4. Mengaktifkan kembali buku operan dokter jaga Buku operan dokter jaga ini berisi tentang jumlah pasien dan catatan bagi pasien yang memerlukanobservasi khusus di ruang rawat inap. Selama ini buku operan ini tidak berjalan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, Saya ingin mengaktifkan kembali buku operan dokter jaga tersebut. Tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut: a. Mengusulkan dan meminta persetujuan Kabid Yanmed lalu mengkoordinasikan dengan dokter jaga. Outputnya adalah surat usulan kepada Kabid Yanmed. b. Menyiapkan buku operan dokter jaga. Outputnya adalah fotokopi buku operan dokter jaga.
19
Nilai-nilai dasar yang digunakan sebagai berikut: a. Akuntabilitas Dengan adanya buku ini, lebih memudahkan dalam pelayanan medis sehingga meningkatkan tanggungjawab dokter. b. Etika public Dokter dan perawat dapat bekerja lebih professional dalam melakukan pelayanan medis di ruangan rawat inap. c. Komitmen mutu Dengan adanya buku ini, mendorong dokter dan perawat agar lebih teliti dalam melakukan penanganan pasien. Kegiatan ini mendukung misi RSUD yang pertama dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dengan cepat, tepat, akurat dan mudah untuk terwujudnya visi RSUD Kotaagung memberikan pelayanan kesehatan yang professional, mandiri, dan berkeadilan. Kontribusi hasil kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi adalah professional dan aman.
5. Melengkapi pencatatan rekam medic pasien Mengisi rekam medik sudah menjadi kewajiban bagi para dokter. Namun, selama ini di RSUD, kegiatan ini hanya sebatas menulis
diagnosis
dan
terapi
saja,
tanpa
mencatat
hasil
anamnesis dan pemeriksaan fisik. Maka dari itu, Saya akan melengkapi pencatatan rekam medik pasien, dengan menuliskan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik yang singkat, padat dan jelas sesuai dengan penyakit pasien sehingga mudah dipahami jika kemudian hari diperlukan kembali. Kegiatan melengkapi rekam medis pasien terdiri dari tahapan : a. Mengidentifikasikan pasien terlebih dahulu. Outputnya adalah salinan rekam medik pasien.
20
b. Menuliskan
hasil
anamnesis,
pemeriksaan
fisik
dan
pemeriksaan penunjang dengan lengkap. Outputnya adalah fotokopi buku register pasien. Dalam pelaksanaannya, saya akan mengaktualisasikan nilainilai dasar profesi ASN berupa ANEKA, dengan penjelasan sebagai berikut: a. Akuntabilitas Melengkapi rekam medik pasien dengan lengkap. b. Nasionalisme Melakukan pencatatan rekam medik dengan lengkap tanpa diskriminasi c. Etika public Melaksanakan 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun) saat melakukan pemeriksaan. d. Komitmen mutu Menuliskan hasil pemeriksaan dengan cermat dan teliti. Kegiatan ini mendukung misi RSUD yang pertama dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dengan cepat, tepat, akurat dan mudah untuk terwujudnya visi RSUD Kotaagung memberikan pelayanan kesehatan yang professional, mandiri, dan berkeadilan. Kontribusi hasil kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi adalah professional dan aman.
6. Membuat bagan alur penanganan kejang demam pada anak Kasus kejang demam pada anak sering terjadi di RSUD Kotaagung. Kasus ini menuntut penanganan yang cepat dan tepat. Namun, terkadang obat-obatan lini pertama masih belum bisa mengatasi kejang. Untuk itu biasanya dokter jaga harus konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak dan itu membutuhkan waktu. Selama ini, di instalasi UGD RSUD Kotaagung belum terdapat bagan alur penanganan kejang demam
21
pada anak. Oleh karena itu, Saya berinisiatif untuk membuat bagan alur penanganan kejang demam pada anak, lengkap dengan dosis dan sediaan obatnya. Kegiatan membuat bagan alur penanganan kejang demam pada anak terdiri dari tahapan : a. Mengusulkan dan
meminta
persetujuan Kabid
Yanmed.
Outputnya adalah surat usulan kepada Kabid Yanmed. b. Mengumpulkan data dari buku atau literature lalu berkonsultasi dengan dokter spesialis anak. Outputnya adalah Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang kejang demam anak. c. Mencetak dan mensosialisasikan kepada teman sejawat dan rekan paramedis di UGD. Outputnya adalah rancangan bagan alur penanganan kejang demam pada anak. Dalam pelaksanaannya, saya akan mengaktualisasikan nilainilai dasar profesi ASN berupa ANEKA, dengan penjelasan sebagai berikut: a. Akuntabilitas Membuat standar penanganan kejang demam yang benar, sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan. b. Etika public Seluruh petugas mempunyai kesamaan hak dan kewajiban untuk
mendapatkan
informasi
dan
turut
serta
dalam
penanganan kejang demam. c. Komitmen mutu Menerapkan nilai inovasi, karena sebelumnya bagan alur penanganan kejang demam pada anak belum pernah ada di RSUD Kotaagung. Kegiatan ini mendukung misi RSUD yang pertama dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dengan cepat, tepat, akurat dan mudah untuk terwujudnya visi RSUD Kotaagung memberikan pelayanan kesehatan yang professional, mandiri, dan berkeadilan.
22
Kontribusi hasil kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi adalah professional dan aman.
7. Membuat
buku
Kendali
Bed
Kosong
(KBK),
yang
menyediakan informasi jumlah bed yang kosong beserta fasilitasnya Selama ini di instalasi UGD RSUD, tidak menyediakan buku yang berisi tentang informasi jumlah bed kosong dari setiap ruang rawat inap. Serta fasilitas apa saja yang tersedia di masingmasing ruang tersebut. Jadi ketika ada pasien UGD yang perlu rawat inap, perawat UGD harus menelepon terlebih dahulu ke tiap ruangan untuk menyanyakan ada atau tidaknya bed kosong. Hal ini sangat tidak efisien. Oleh karenanya saya berinisiatif untuk menyediakan buku Kendali Bed Kosong (KBK). Langkah-langkah yang perlu diambil adalah: a. Mengusulkan dan meminta persetujuan Kabid Yanmed untuk membuat buku kendali BK. Outputnya adalah surat usulan kepada Kabid Yanmed. b. Mengumpulkan data informasi dan membuat buku KBK. Outputnya adalah fotokopi buku KBK. Nilai-nilai dasar yang digunakan adalah a. Akuntabilitas Dengan adanya buku ini, lebih memudahkan dalam pelayanan medis sehingga meningkatkan tanggungjawab dokter dan perawat. b. Etika public Dokter dan perawat dapat bekerja lebih professional dalam melakukan pelayanan medis di ruangan rawat inap. c. Komitmen mutu mengaktualisasikan nilai inovasi dengan menyediakan buku BK sehingga dapat lebih optimal dalam melayani pasien
23
d. Anti korupsi Tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun dalam hal “pemesanan” bed pasien.
Kegiatan ini mendukung misi RSUD yang pertama dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dengan cepat, tepat, akurat dan mudah untuk terwujudnya visi RSUD Kotaagung memberikan pelayanan kesehatan yang professional, mandiri, dan berkeadilan. Kontribusi hasil kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi adalah professional dan utama.
8. Menyediakan pamflet yang berisi tentang cara pendaftaran dan pelayanan BPJS Kesehatan Masyarakat Tanggamus, khususnya Kotaagung, masih banyak yang termasuk golongan ekonomi menengah ke bawah dan belum terdaftar BPJS. Alasan ini lah yang melatarbelakangi Saya untuk menyediakan informasi tentang cara pendaftaran dan pelayanan BPJS kesehatan melalui pamflet. Dengan tujuan, masyarakat Tanggamus dapat berobat tanpa harus memikirkan masalah biaya. Adapun tahapan kegiatannya sebagai berikut: a. Mengajukan usulan ke Kabid Yanmed. Outputnya adalah surat usulan kepada Kabid Yanmed. b. Berkoordinasi dengan BPJS untuk menyediakan pamflet. Outputnya adalahpamflet BPJS Kesehatan. Nilai-nilai dasar yang digunakan adalah: a. Akuntabilitas Menyediakan
informasi
yang
valid
dan
dapat
dipertanggungjawabkan. b. Nasionalisme Pamflet tersebut diberikan kepada pasien tanpa diskriminasi
24
c. Etika public Menyediakan informasi yang benar dan tidak menyesatkan. d. Komitmen mutu mengaktualisasikan nilai inovasi dengan menyediakan pamflet BPJS Kesehatan yang belum pernah ada sebelumnya. e. Anti korupsi Tidak menerima gratifikasi dalam pemberian informasi ataupun pengurusan BPJS pasien. Kegiatan ini mendukung misi RSUD yang pertama dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dengan cepat, tepat, akurat dan mudah untuk terwujudnya visi RSUD Kotaagung memberikan pelayanan kesehatan yang professional, mandiri, dan berkeadilan. Kontribusi hasil kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi adalah professional dan utama.
C. Jadwal Kegiatan Kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi ASN yang direncanakan diatas
akan
dilaksanakan
di
RSUD
Kotaagung,
Kabupaten
Tanggamus dari tanggal 4 - 12 April 2016. Adapun rincian jadwal kegiatan dapat dilihat pada bagian lampiran.