BAB 8 MEKANISME DAN MODEL REAKSI INTI (Model Senyawa Inti, Model Optik, dan Model Interaksi Langsung)
Model Senyawa Inti 8.1 Apa yang dimaksud keadaan transisi semu ? kenapa disebut semu ?Jelas kan! Jawab : Keadaan transisi semu adalah keadaan suatu senyawa inti tidak stabil dengan umur 10-14 - 10-19 s. Kemudian akan memancarkan partikel untuk menjadi inti yang stabil dalam waktu 10 -20 - 10-23 s (Syukri S,2008).
8.2 Senyawa inti dapat dihasilkan dengan satu cara atau lebih. Jelaskan maksudnya dengan contoh ! Jawab : Senyawa inti dapat dihasilkan dengan satu cara atau lebih Contoh: 60
Ni + 4α2
63
Zn + n
64
62
Zn
63
Cu + 1 p1
Zn + 2n
62
Zn + p + n (Syukri S,2008). S,2008).
8.3 Partikel yang dipancarkan (peluruhan) tidak be rgantung pada cara pembentukan. Apa maksud pernyataan tersebut? Jelaskan dengan contoh! Jawab : Partikel yang dipancarkan (peluruhan) tidak bergantung pada cara pembentukan, seperti 64Zn. Senyawa inti
64
Zn dapat meluruh dengan tiga cara, tidak bergantung pada
cara terbentuknya (Syukri S,2008).
8.4 Kenapa peluruhan itu uniform kesegala arah? Jelaskan! Jawab :
Arah peluruhan uniform (seragam) ke segala arah dan tidak bergantung pada arah partikel (projektil) masuk, karena partikel yang keluar terjadi setelah beberapa tumbukan (Syukri S,2008).
8.5 Apa yang dimaksud energi aktivasi senyawa inti? Jelaskan! Jawab : Energi aktivasi senyawa inti adalah energi yang diperlukan untuk membentuk keadaan teraktivasi. Energi aktivasi (U) bergantung pada energi kinetik projektil, massa inti dan projektil dan energi reaksi (Syukri S,2008).
8.6 Hitunglah energi aktivasi senyawa inti dari reaksi: 40
Ca + α
Jawab : 8.7 Apa yang dimaksud “resonance capture”? Jelaskan! Jawab : Resonance capture adalah jika suatu senyawa inti berada pada suatu tingkat enregi aktivasi yang cocok (Syukri S,2008). 8.8 Jelaskan kenapa terjadi “resonance capture” tersebut! Jawab : Resonance capture terjadi akibat senyawa inti yang mempunyai beberapa energi aktivasi. Bila keadaan berbeda pada tingkat energi lebih besar atau lebih kecil dari tingkat resonansi capture maka σ reaksi turun (Syukri S,2008).
Model Optik 8.9 Sebutkan faktor yang menentukan daya tolak dan daya tarik inti terhadap projektil. Jelaskan masing-masing! Jawab : Jika sebuah projektil mendekati inti, maka ada daya tolak dan daya tarik yang disebut potensial. Potensial itu bergantung pada:
Jarak projektil dengan pusat inti
Jumlah nukleon inti (n dan p)
Jenis projektil, apakah bermuatan atau netral
Untuk projektil netral (seperti n)
Tidak ada daya tolak
Ada daya tarik
Untuk projektil bermuatan (seperti p)
Ada daya tolak Ada daya tarik (Syukri S,2008).
8.10 Apa yang dimaksud sumur potensial ? Jawab : Sumur potensial adalah daerah yang tidak mendapat pengaruh potensial. Hal ini berarti bahwa partikel selama berada dalam sumur potensial, merupakan elektron bebas (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29984/4/Chapter%20II.pdf )
8.11 Jelaskan perbedaan sumur potensial partikel (projektil) netral d an bermuatan positif dengan inti. Kenapa terjadi perbedaan itu? Jelaskan! Jawab : Sumur potensial n
Vo lebih dalam
Tidak ada daya tolak
Tinggi kurva = Vo
Sumur potensial P
Vo = dangkal
ada daya tolak saat dekat inti
Tinggi kurva = Vo (Syukri S,2008).
8.12 Apa syarat suatu projektil dapat masuk ke dalam inti. Jelaskan! Jawab : Syarat suatu projektil dapat masuk ke dalam inti adalah jika Ea > Vo (Syukri S,2008).
8.13 Apa yang dimaksud elastic scattering? Jelaskan! Jawab : elastic scattering adalah dimana λ masuk = λ keluar tanpa perubahan arah (Syukri S,2008). 8.14 Jelaskan mekanisme reaksi menurut model optik! Jawab : Inti sebagai bola transparan dan projektil sebagai foton. Jika foton masuk inti akan mengalami pembelokan (pembiasan) yang menyebabkan perubahan arah dan panjang gelombangnya dari λ 1 ke λ 2, karena perubahan medium dari yang renggang ke yang rapat. Kemudian saat keluar inti terjadi lagi pembiasan dari medium rapat ke yang renggang sehingga terjadi arah dan panjang gelombang dari λ 2 ke λ 1 kembali (Syukri S,2008). 8.15 Kenapa disebut model optik ? Jawab : Karena terjadi redraksi (pembiasan) akibat projektil masuk ke dalam inti pada saat Ea > Vo yang mirip dengan refraksi cahaya, sehingga disebut model optik (Syukri S,2008).
Model Interaksi Langsung 8.16 Apakah dasar (asumsi) dari model interaksi langsung? Jawab : Model interaksi langsung bertolak dari asumsi :
Projektil hanya berinteraksi dengan nukleon tertentu dan mengelak dengan nukleon lain
Energi projektil hanya diberikan pada nukleon tertentu tersebut (Syukri S,2008).
8.17 Jelaskan mekanisme reaksi menurut model interaksi langsung! Jawab :
Akibat interaksi projektil dengan nukleon tertentu terjadi pembelahan projektil sehingga: -
Sebagian dipancarkan
-
Sebagian tinggal dalam inti Model ini dapat menjelaskan reaksi stripping (Syukri S,2008).
8.18 Apa yang dimaksud dengan reaksi stripping dan “ pick up process”? Jawab : Akibat interaksi projektil dengan nukleon tertentu dapat membentuk komplek projektil dengan nukleon sehingga terjadi : pick up process (kebalikan stripping), contoh: d dengan p (Syukri S,2008).
8.19 Apa keunggulan teori interaksi langsung ini? Jawab : Keunggulan teori interaksi langsung adalah teori ini dapat menjelaskan reaksi stripping dan pick up yang dapat terjadi pada reaksi inti dengan projektil ion berat (Z > 83) (Syukri S,2008).
Referensi
Syukri S. 2008. Radiokimia. Padang: UNP. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29984/4/Chapter%20II.pdf