BAB 4. PULPITIS 4.1. Definisi
Pulpit Pulpitis is adalah adalah perada peradanga ngan n pada pada pulpa pulpa gigi gigi karena karena karies karies yang yang tidak tidak diobati, trauma, atau atrisi, abrasi dan juga erosi dari gigi yang menyebabkan tereksposnya bagian dentin ke rongga r ongga mulut. 1 4.2. Etiologi
Fakt Faktor or-f -fak akto torr yang yang dapa dapatt meng mengak akib ibatk atkan an pulp pulpiti itiss revers reversib ibel el adal adalah ah stimulus ringan atau sebentar seperti karies insipien, erosi servikal, atau atrisi oklusal, sebagian besar prosedur operatif, kuretasi periodontium yang dalam, dan fraktur fraktur email email yang yang menyeb menyebabk abkan an tubulu tubuluss dentin dentin terbuka terbuka..
2
Pulpitis Pulpitis reversibel reversibel
asimtomatik dapat disebabkan karena karies yang baru mulai dan menjadi normal kembali setelah karies dihilangkan dan gigi direstorasi dengan baik. 3 Seda Sedang ngka kan n
pulp pulpit itis is
irev irever ersi sibe bell
seri sering ngka kali li
meru merupa paka kan n
akib akibat at
atau atau
perkembangan dari pulpitis reversibel. erusakan pulpa yang parah akibat pengambilan dentin yang luas selama porsedur operatif atau terganggunya aliran darah pulpa akibat trauma atau pergerakan gigi dalam pera!atan ortodonsia dapat juga menyebabkan pulpitis ireversibel.2 4.3. Gambaran klinis
Pulpitis reversibel simtomatik ditandai oleh rasa sakit tajam yang hanya beberapa detik. "ebih sering diakibatkan oleh makanan dan minuman dingin dari pada panas dan udara dingin. #idak timbul spontan dan tidak berlanjut bila penyebabnya ditiadakan.3
$yeri pulpitis ireversibel dapat tajam, tumpul, setempat, atau difus %menyebar& dan bisa berlangsung hanya beberapa menit atau berjam-jam. 'enentukan lokasi nyeri pulpa
lebih sulit dibandingkan dengan nyeri
periradikuler dan menjadi lebih sulit ketika nyerinya semakin intens. (plikasi stimulus eksternal seperti dingin atau panas dapat mengakibatkan nyeri berkepanjangan.2 Pada pulpitis ireversibel rasa sakit datang tanpa stimulus yang nyata.3 4.4. Gambaran istologis
Se)ara mikroskopis, pada pulpitis reversibel terlihat dentin reparatif, gangguan lapisan odontoblas, pembesaran pembuluh darah, ekstravasasi )airan edema, dan adanya sel inflamasi kronis yang se)ara imunologis kompeten. 'eskipun sel inflamasi kronis menonjol, dapat dilihat juga sel inflamasi akut. Pada pulpitis irreversibel, terdapat sel * sel inflamasi di dalam pulpa. #idak hanya itu, +enula pas)a-kapiler menjadi padat dan mempengaruhi sirkulasi di dalam pulpa, serta menyebabkan perubahan patologik seperti nekrosis. 4.!. Gambaran ra"iologis
Pada pemeriksaan radologis, gigi dengan pulpitis reversibel memiliki jaringan apikal yang normal. Sedangkan pada pulpitis ireversibel pemeriksaan radiografik mungkin tidak menunjukkan sesuatu yang nyata yang belum diketahui se)ara klinis, mungkin memperlihatkan suatu kavitas proksimal yang se)ara visual tidak terlihat, atau mungkin memberi kesan keterlibatan suatu tanduk pulpa. Suatu radiografi dapat juga menunjukkan pembukaan pulpa, karies di ba!ah suatu tumpatan, atau suatu kavitas dalam atau tumpatan mengan)am integritas pulpa. 3
4.#. $lasifikasi
erdasarkan sifat eksudat yang keluar dari pulpa, pulpitis terbagi atas / 1. Pulpitis akut serosa Se)ara struktur, jaringan pulpa sudah tidak dikenali lagi, tetapi sel-selnya masih terlihat jelas. Pulpitis akut dibagi menjadi pulpitis akut serosa parsialis yang hanya mengenai jaringan pulpa di bagian kamar pulpa saja dan pulpitis akut serosa totalis jika telah mengenai saluran akar. 2. Pulpitis akut fibrinosa anyak ditemukan fibrinogen pada pulpa. 3. Pulpitis akut hemoragik 0i jaringan pulpa terdapat banyak eritrosit. . Pulpitis akut purulenta #erlihat infiltrasi sel-sel masif yang berangsur berubah menjadi peleburan jaringan pulpa. ergantung pada keadaan pulpa, dapat terjadi pernanahan dalam pulpa a. Pada beberapa bagian terjadi peleburan jaringan pulpa sehingga terbentuk abses. b. Pernanahan terajadi berkesinambungan sehingga terjadi flegmon pada pulpa yang menghan)urkan keseluruhan jaringan pulpa. erdasarkan ada tidaknya gejala, pulpitis terbagi atas / 1. Pulpitis simtomatis Pulpitis ini merupakan respons peradangan dari jaringan pulpa terhadap iritasi, dengan proses eksudatif memegang peranan. asa sakit timbul karena adanya peningkatan tekanan intrapulpa. asa sakit ini berkisar antara ringan sampai sangat hebat dengan intensitas tinggi, terus menerus, dan berdenyut. ang termasuk dalam pulpitis simtomatis adalah a. Pulpitis akut b. Pulpitis akut dengan periodontitis apikalis akut kronis
). Pulpitis subakut 4ambaran radiografi memperlihatkan adanya karies yang luas dan
dalam,
kadang-kadang
terjadi
sedikit
pelebaran
ligamen
periodontal. Pada pulpitis simtomatis yang disertai periodontitis apikalis terjadi kepekaan terhadap perkusi. angsangan panas akan menyebabkan sakit, sebaliknya rasa sakit berkurang dengan adanya rangsang dingin. Pada stadium a!al, gigi menunjukkan kepekaan yang tinggi terhadap tes elektrik, selanjutnya kepekaan ini berkurang sejalan dengan keparahan penyakit. 2. Pulpitis asimtomatis Pulpitis asimpotomatis merupakan proses peradangan yang terjadi sebagai mekanisme pertahanan dari jaringan pulpa terhadap iritasi dengan proses proliferasi berperan di sini. #idak ada rasa sakit karena adanya pengurangan dan keseimbangan tekanan intrapulpa. ang termasuk pulpitis asimtomatik a. Pulpitis kronik ulseratif b. Pulpitis kronik hiperplastik ). Pulpitis kronis yang bukan disebabkan oleh karies %prosedur operatif, trauma, gerakan ortodonti& erdasarkan gambaran histopatologi dan diagnosis klinis, pulpitis terbagi atas / 1. Pulpitis reversibel Pulpitis reversibel adalah keadaan dimana vitalitas jaringan pulpa masih dapat dipertahankan setelah pera!atan ortodonti. ang termasuk pulpitis reversibel adalah a. Peradangan pulpa stadium transisi b. (trofi pulpa ). Pulpitis akut
2. Pulpitis ireversibel Pulpitis ireversibel adalah keadaan ketika vitalitas jaringan pulpa tidak dapat dipertahankan, tetapi gigi masih dapat dipertahankan di rongga mulut setelah pera!atan endodonti dilakukan. ang termasuk pulpitis ireversibel adalah a. Pulpitis kronis parsialis tanpa nekrosis b. Pulpitis kronis parsialis dengan nekrosis ). Pulpitis kronis koronalis dengan nekrosis d. Pulpitis kronis radikulairs dengan nekrosis e. Pulpitis kronis eksaserbasi akut 4.%. Patogenesis
Pulpitis atau inflamasi pulpa dapat akut atau kronis, sebagian atau seluruhnya, dan pulpa dapat terinfeksi atau steril. eradangan pulpa dapat terjadi karena adanya jejas yang dapat menimbulkan iritasi pada jaringan pulpa. 5ejas tersebut dapat berupa kuman beserta produknya yaitu toksin, dan dapat juga karena faktor fisik dan kimia %tanpa adanya kuman&. 6 ebanyakan inflamasi pulpa disebabkan oleh kuman dan merupakan kelanjutan proses karies, dimana karies ini proses kerusakannya terhadap gigi dapat bersifat lo)al dan agresif. (pabila lapisan luar gigi atau enamel tertutup oleh sisa makanan, dalam !aktu yang lama akan menjadi kuman sehingga terjadinya kerusakan di daerah enamel yang akan terus berjalan mengenai dentin hingga pulpa.6 (da tiga bentuk pertahanan dalam menaggulangi proses karies, yaitu
− Penurunan permeabilitas dentin. − Pembentukan dentin reparatif. − eaksi inflamasi se)ara respons immunologik.
(pabila pertahanan ini tidak dapat mengatasi, maka terjadilah radang pulpa %pulpitis&. adang merupakan reaksi pertahanan tubuh dari pembuluh darah, saraf dan )airan sel di jaringan yang mengalami trauma. 6 4.&. Tatalaksana
Pada pulpitis reversibel, menghilangkan iritan dan menutup serta melindungi dentin yang terbuka atau pulpa vital biasanya akan menghilangkan gejala %jika ada& dan memulihkan proses inflamasi jaringan pulpa. (kan tetapi jika iritasi ini berlanjut atau intensitasnya meningkat, inflamasi akan berkembang menjadi sedang bahkan parah yang akhirnya menjadi pulpitis ireversibel dan bahkan nekrosis.2 Pera!atan endodontik pada pulpitis irreversibel disesuaikan dengan keadaan gigi, yaitu gigi apeks terbuka dan gigi apeks tertutup. Pada de!asa muda dengan pulpitis ringan dilakukan pulpotomi %7a%89&2& dan pada pulpitis yang berlangsung lama dilakukan pulpotomi foromoeresol menunggu apeksogenesis. Pada gigi de!asa dengan pera!atan saluran akar dan dilanjutkan restorasi yang sesuai.3 DA'TA( PUSTA$A
1. :bertalli 5 #. Pulpitis - 0ental 0isorders ;dition. 2?1/ ;)ited 2@ 8)tober 2?1/=. (vailable from http!!!.mer)kmanuals.)omprofessionaldental-disorders)ommon-dentaldisorderspulpitis 2. Aalton . >. dan #orabijad '. 2??3. Prinsip dan Praktik dodonsia. 5akarta Penerbit uku edokteran >47.
3. 4rosmman et al. 1BB/. dodontik 0alam Praktek. 5akarta Penerbit uku edokteran >47. . ajendran . and Sivapathasundaram . 2??B. ShaferCs #eDt-book 8f 8ral Pathology 6th >d. $e! 0elhi >lsevier. /. #arigan . 2??2. Pera!atan Pulpa 4igi %>ndodonti&. 5akarta Penerbit uku
6.
edokteran >47. #ronstad, "eif. 7lini)al >ndodonti)s. >d. 3. 4erman #hieme. 2??B. P. 11-12.