bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN

3.1 Umum Untu Untuk k

menin eningk gkat atka kan n

upay upaya, a,

pela pelaya yana nan n

air air

bers bersih ih

kepa kepada da

masyarakat, perlu adanya upaya-upaya untuk memberikan dan membuk membuka a kawasa kawasan-k n-kawa awasan san yang yang sampai sampai saat saat ini belum belum dan kur kurang ang

ter terjang jangka kau u

atau ataupu pun n

tid tidak

mencu encuku kup pi

oleh leh

sisti istim m

pelaya pelayanan nan air bersih bersih yang yang memenu memenuhi hi standa standart rt keseha kesehatan tan bagi bagi manus manusia. ia. Oleh Oleh karena karena itu, itu, diperl diperluka ukan n upaya upaya pemeri pemerinta ntah h untuk untuk memban membangun gun sarana sarana dan prasa prasaran rana a air bersih bersih bagi bagi masya masyara rakat kat yang belum terjangkau pelayanan air bersih baik diperkotaan dan diperdesaan.

Dalam merencanakan sistim penyediaan air bersih perkotaan dan perdesaan menentukan

perlu sistim

adanya

besaran-besaran

penyediaan

air

bersih

yang pada

dapat wilayah

pere perenc ncan anaa aan, n, baik baik kebu kebutu tuha han n minu minum m, cuci cuci dan dan mandi andi dan dan lain lain-l -lai ain n

dala dalam m

satu satuan an

lite liter/ r/or oran ang/ g/ha hari ri

dan dan

stan standa dart rt

untu untuk k

kebutu kebutuhan han daerah daerah perkot perkotaan aan dan dan pedesa pedesaan. an. Dengan Dengan demiki demikian an perlu perlu adanya adanya perenc perencana anaan an secara secara mendet mendetail ail mengen mengenai ai sis sistim tim penyediaan air bersih pada suatu wilayah.

III - 1

The world’s largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.














Maksud dari kegiatan ini adalah memberikan gambaran secara rinc inci

tentang

program

penyediaan

air

bersih

pere perenc ncan anaa aan n seca secara ra bert bertah ahap ap sesu sesuai ai taha tahapa pan n

di

wilayah

pere perenc ncan anaa aan. n.

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah membuat rencana rinci (DED) (DED) sis sistim tim penyed penyediaa iaan n air bersih bersih daerah daerah perenc perencana anaan an untuk untuk masa perencanaan 10 tahun

3.2 Perhit Perhitung ungan an Debit Debit Sumber Sumber Untuk

mengetahui

debit

aliran

pada

suatu

tampang

saluran/sungai dapat digunakan persamaan: Q=vxA dimana Q

= Debit aliran (m3/dt)

v = Kecepatan aliran (m/dt) (m/dt) A= Luas Penampang (m2)

Apabila aliran yang diukur merupakan luapan atau pancuran yang relatif kecil maka untuk memperoleh debit air dapat dilakukan dengan menampung limpahan air tersebut dalam interval waktu tertentu

( t)

kemudian

mengukur

volume

air

(V)

dengan

meng menggu guna naka kan n gela gelas s ukur ukur,, sehi sehing ngga ga debi debitt alir aliran an diru dirumu musk skan an sebagai berikut : Q

dimana Q

= Debit aliran (m3/dt)

V= Volume air (m3) t = Wak Waktu tu (dt) (dt)

V =

t
















Adapu dapun n

per peralat alatan an

yan yang

dig digunak unakan an

dalam alam

peker ekerja jaan an

pengukuran debit ialah : 1. Current Current Meter dan assesori assesorisnya snya 2. Gela elas Uk Ukur 3. Stopw topwat atch ch 4. Peng Pengga gari ris s Besi Besi 5. Roll Meter eter

3.2.2 Metode Pengukuran Pada prinsipnya penelitian debit dimulai dengan mengukur kecepatan aliran pada beberapa titik, kemudian mengukur luas tampang aliran. Bila dari hasil pengukuran kecepatan didapa didapatka tkan n nilai nilai kecepa kecepatan tan pada pada bebera beberapa pa titik titik berbed berbeda a secara secara sig signif nifika ikan n maka maka sebaik sebaiknya nya tampan tampang g aliran aliran dibagi dibagi dala dalam m bebe bebera rapa pa pias pias sehi sehing ngga ga dipe dipero role leh h debi debitt masi masing ng-masing pias. Debit total merupakan penjumlahan dari debit masin sing-m g-masin sing

pias ias

ter terseb sebut. ut.

kece kecepa pata tan n pada pada bebe bebera rapa pa titi titik k

Namun

bila ila

dipe diperroleh leh

ters terseb ebut ut yang yang hampi ampirr

seragam, maka kecepatan tempang merupakan nilai ratarata rata dari dari kece kecepa pata tan n tiap tiap titi titik. k. Sela Selanj njut utny nya a debi debitt alir aliran an adalah adalah perkal perkalian ian dari dari kecepa kecepatan tan rerata rerata tampan tampang g dengan dengan luas total tampang aliran.

Sebe Sebelu lum m

mela melaku kuka kan n

pene peneli liti tian an

terl terleb ebih ih

dahu dahulu lu

haru harus s

ditentukan lokasi yang tepat untuk pengukuran kecepatan. Syarat yang harus dipenuhi adalah: 1.

Alir Aliran an air air rela relati tiff kons konsta tan, n, tida tidak k ada ada turb turbul ulen ensi si/o /ola laka kan, n,

2.

Situasi saluran relatif lurus,

3.

Penampang aliran diusahakan segi empat atau
















4.

Semua de debit ai air da dapat me mengumpul ta tanpa ad ada ya y ang masuk ke tempat lain.

Secara lengkap penelitian debit dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

1.

Tent Tentuk ukan an loka lokasi si peng penguk ukur uran an kec kecep epat atan an

2.

Gamb Gambar ar sket sketsa sa tam tampang pang alir aliran an

3.

Tent Tentuk ukan an titik titik-t -tit itik ik penguk pengukur uran an,, jika jika kedal kedalam aman an aliran aliran memungkinkan diambil 6 titik pengukuran yaitu: •

Titik 1 : Kiri Atas

•

Titik 2 : Kiri Bawah

•

Titik 3 : As Atas

•

Titik 4 : As Bawah

•

Titik 5 : Kanan Atas Atas

•

Titik 6 : Kanan Bawah

Ki r i

1

2

As

Atas

3

Ka na n

Atas

Bawah

5

6 4

Atas

Bawah

Bawah

b

Gambar 3.1 Titik-titik pengukuran kecepatan 4.

Siap Siapka kan n Cur Curre rent nt Mete Meterr dan dan asse asseso sori risn snya ya
















6.

Laku Lakuka kan n

peng penguk uku uran set setelah elah puta putarran balin alingg-b balin aling g

konstan 7.

Box Box Coun Counte terr aka akan n men menca cata tatt jum jumla lah h put putar aran an

8.

Hidupk Hidupkan an stop stopwat watch ch saat saat Box Counte Counterr mula mulaii diny dinyalak alakan an

9.

Mati Matika kan n stop stopwa watc tch h saat saat Box Box Cou Count nter er dima dimati tika kan n

10. Jumlah

putaran

per

detik

(n)

diperoleh

dengan

membag membagii angka angka pembac pembacaan aan di Box Box Counte Counterr dengan dengan waktu pencatatan dari stopwatch 11. Lakukan Lakukan langkah langkah 5 sampai sampai 10 untuk untuk titik titik yang lain lain 12. Ukur Ukur lebar lebar salura saluran n dengan dengan roll roll meter meter 13. Ukur Ukur kedalam kedalaman an aliran aliran pada beberap beberapa a titik (minim (minimal al 3 titik : kiri, as dan kanan) 14. Semua Semua hasil hasil penguku pengukuran ran dicat dicatat at atau atau ditabelk ditabelkan an 15. Untuk Untuk propeller propeller No. No. 50/250, 50/250, kecepatan kecepatan aliran aliran dipero diperoleh leh dari : n ≤ 1,74 ; v = 1,20 + 24,73n n > 1,74 ; v = 0,24 + 25,68n 16. Hitung Hitung luas luas tam tampan pang g aliran aliran (A) (A) 17. Debit Debit alira aliran n dapat dapat di hitu hitung, ng, Q = v x A

current meter

Ata s Arah Aliran Bawa

Propelle

h

r

Box

Counter
















Sedang Sedangkan kan bila bila debit debit air yang yang diukur diukur meru merupak pakan an limpah limpahan an atau atau panc pancur uran an maka maka peng penguk ukur uran an debi debitt dila dilaku kuka kan n deng dengan an mengukur volume air yang melimpah selama interval waktu tertentu.

Pancuran Penampungan Gelas Ukur

Gambar 3.3 Pengukuran debit air dengan metode takar 3.3 Pengukuran Pengukuran dan Pemeta Pemetaan an Topografi Topografi Rencana Rencana Jalur Pipa A.

Pengukuran Penampang Memanjang (Long Section) Pengukuran Long dimaksudkan untuk mendapatkan potongan mema memanj njan ang g dan dan meli melint ntan ang, g, adap adapun un tekn teknis is peke pekerj rjaa aann nnya ya adalah sebagai berikut: a) Pengukura Pengukuran n trase dilakuka dilakukan n pada rencana rencana jalur pipa pipa yang direncanakan sesuai dengan layout yang definitive b) Penam Penampan pang g memanja memanjang ng •

Dala Dalam m

mela melaks ksan anak akan an

peng penguk ukur uran an

ini ini

dila dilaku kuka kan n

penguk pengukur uran an beda beda tinggi tinggi dengan dengan jarak jarak maksi maksimu mum m tiap 100 m, kecuali pada daerah-daerah khusus yang kemiringannya cukup besar dan kondisi medan yang spes sp esif ifik ik,,

maka maka

peng penguk ukur uran an

haru harus s

dila dilaks ksan anak akan an

secara lebih teliti (dirapatkan) •

Hasi Hasill revi review ew ters terseb ebut ut di atas atas,, su suda dah h haru harus s dapa dapatt


















•

Sudut jalan atau belokan jalan (untuk menentukan bend bend yang yang harus harus diguna digunakan kan sepanj sepanjang ang jalur jalur pipa) pipa) haru harus s dila dilaks ksan anak akan an deng dengan an cerm cermat at,, baik baik untu untuk k menentukan bend horisontal maupun bend vertikal pada pada tanja tanjakan kan yang yang pada pada tanjak tanjakan an yang yang meman memang g diperlukan

•

Pada titik-titik pengukuran rencana jalur pipa, harus diberi tanda dengan menggunakan cat atau patok sehi sehin ngga gga

secar ecara a

jela jelas s

dap dapat

dib dibuat uat

pedo edoman

didalam pelaksanaan fisik pekerjaan c) Penam Penampan pang g meli melinta ntang ng •

Lebar potongan melintang diukur 50 m ke kiri dan ke kanan dari tepi

• •

Alat ukur yang digunakan adalah theodolit T.O Jarak

pengamatan

disesuaikan

dengan

sifat

kemiringan tanah dengan kerapatan titik maksimum 2m •

Interval penampang 100 m pada tempat yang lurus dan dan

pada ada

tiku tikung ngan an

dirap irapat atk kan

sesu sesuai ai

kond kondis isii

tikungan •

Pengukuran meng menggu guna naka kan n

posisi cara cara

titik

penampang

peng penguk ukur uran an poli poligo gon n

ketinggian dengan cara tachymetri

akan seda sedang ng


















Min Minimal imal

90%

titi titik k

yang ang

mudah udah

diken ikenal al

dilap ilapan ang gan, an,

digambarkan dengan toleransi kesalahan kurang dari 0,8 mm pada skala peta b. Kete Keteli liti tian an vert vertik ikal al •

Jarak pengukuran semua titik dibagi kedalam ruasruas ruas deng dengan an panj panjan ang g maks maksim imum um 2 km, km, tiap tiap ruas ruas diukur diukur bolak-bali bolak-balik k dengan dengan toleransi toleransi kesalahan kesalahan 6

D

mm •

Kont Kontro roll

azim azimut ut

dite ditent ntuk ukan an

deng dengan an

peng pengam amat atan an

astronomi dengan toleransi ketelitian 20” atau 20 •

N

Koreks Koreksii sudut sudut antara antara 2 titik titik kontro kontroll azimu azimuth th adalah adalah 20” atau 20

N

.N = jumlah titik sudut

3.4 Proyeksi Penduduk Proyeksi penduduk pada studi ini direncanakan sampai dengan 10 tahun yang akan datang. Untuk perhitungan proyeksi penduduk digu diguna naka kan n Meto Metode de Geom Geomet etri ri yang yang su suda dah h umum umum digu diguna naka kan. n. Adap Ad apun un pada ada berkisar

pada

meto metode de ini ini persentase

pert pertum umbu buha han n r

yang

rat rata-r a-rata ata

konstan

pend pendud uduk uk

setiap

tahun.

Perhitungan dengan metode ini dapat dirumuskan sebagai berikut (Punmia 1987 : 184) : Pn = Po ( 1+r)n


















1. Kebutu Kebutuhan han air bersih bersih domesti domestik k untuk untuk sambunga sambungan n rumah rumah dan kran umum 2. Kebutuhan

air

non

domestik,

misalnya

untuk

fasilitas

peribadatan dan kran umum, diperhitungkan sebesar 20 % dari kebutuhan domestik. 3. Kehi Kehila lang ngan an air air 4. Kebu Kebutu tuha han n hari hari maks maksim imum um,, dipe diperh rhit itun ungk gkan an sebe sebesa sarr 1.1 1.1 × kebutuhan air bersih 5. Keb Kebutuh utuhan an

jam jam

punca uncak, k,

diper iperhi hittungk ungkan an

sebes ebesar ar

1.5 1.5

×

kebutuhan air bersih. Selanj Selanjutn utnya ya kebutu kebutuhan han air bersih bersih pendud penduduk uk dapat dapat dirum dirumusk uskan an sebagai berikut : Keb. Keb. Tota Totall = Kebu Kebutu tuha han n Dome Domest stik ik + Kebu Kebutu tuha han n air air sosi sosial al + kehilangan air

3.6 Analisa Analisa Cakupan Cakupan Pelayanan Pelayanan Cakupan pelayanan ditargetkan dapat melayani 80% dari jumlah penduduk, untuk masa 10 tahun yang akan datang. Dasar dari hal ini mengac mengacu u pada pada arah arah perkem perkemban bangan gan kota kota dan pertam pertambah bahan an jumlah penduduk dilihat dari kondisi saat ini dan prediksi yang akan akan datan atang. g. Targ Target et laya layana nan n ters terseb ebut ut dapa dapatt dipe dipenu nuhi hi dari dari komposisi sambungan rumah dan jumlah penduduk yang dapat


















produksi sumber air antara lain pengelolaan daerah tangkapan air dan konservasi vegetasi di sekitar sumber.

3.8 3.8 Anal Analis isa a Hidr Hidrol olik ika a Dala Dalam m Sist Sistem em Jari Jaring ngan an Dist Distri ribu busi si Air Air Bersih 3.10.1 Hukum Hukum Bernoulli Bernoulli Air di dalam pipa selalu mengalir dari tempat yang memiliki tinggi energi lebih besar menuju tempat yang memiliki tinggi energi lebih kecil. Aliran tersebut memiliki tiga macam energi yang bekerja di dalamnya, yaitu :

1. Energi Energi keti ketingg nggian ian = h, deng dengan an : h = keti keting nggi gian an titi titik k ters terseb ebut ut dari dari gari garis s refe refere rens nsii yang yang ditinjau (m)

2. Ener Energi gi kece kecepa pata tan n=

v

2

2g

, dengan :

v = kecepatan kecepatan (m/det) (m/det) g = percepatan percepatan gravitasi gravitasi (m2/det) 3. Ener Energi gi tek tekan anan an =

P γw

, dengan :

P = tekanan tekanan (kg/m (kg/m2) γ w

= berat jenis air (kg/m3)


















= h+

v2 2g

+

P γw

Menuru Menurutt teori teori kekeka kekekalan lan energi energi dari dari hukum hukum Bernou Bernoulli lli yakni yakni apabila tidak ada energi yang lolos atau diterima antara dua titik dalam satu sistem tertutup, maka energi totalnya tetap konstan. Hal tersebut dapat dijelaskan pada gambar di bawah ini :

Garis Energi Garis Tekanan

V2

Gambar 3.4 Diagram Energi Pada Dua Tempat

Hukum kekekalan Bernaulli pada gambar di atas dapat ditulis sebagi berikut (Haestad, 2002 : 267) : Z1 +

dengan : p1

p 2

p1 γw

+

v1

2

2g

=

Z2 +

P2 γw

+

v2

2

2g

+

hL




















Z1, Z2

=

tinggi ele elevasi di di ti tittik 1 da dan 2

dari gar garis ya yang

ditinjau (m) hL Pada ada

= gam gambar bar

kehi kehila lang ngan an ting tinggi gi tek tekan an dal dalam am pipa pipa (m) (m) di

atas, tas, terli erliha hatt

garis aris yang ang

menu enunjuk njukk kan

besarnya tinggi tekan air pada titik tinjauan yang dinamakan garis garis gradie gradien n hidrol hidrolis is atau atau garis garis kemiri kemiringa ngan n hidrol hidrolis. is. Jarak Jarak vertik vertikal al antara antara pipa pipa dengan dengan gradi gradien en hidrol hidrolis is menun menunjuk jukkan kan tekanan yang terjadi dalam pipa. Perbedaan ketinggian antara titi titik k 1 dan dan 2 merup erupak akan an kehi kehila lang ngan an ener energi gi yang yang terj terjad adii sepanjang penampang 1 dan 2.

3.8. 3.8.2 2 Huku Hukum m Kont Kontin inui uita tas s Air Air yang yang meng mengal alir ir sepa sepanj njan ang g pipa pipa yang yang mempu empuny nyai ai luas luas penampang A m2 dan kecepatan V m/det selalu memiliki debit yang sama pada setiap penampangnya. Hal tersebut dikenal sebagai hukum kontinuitas yang dituliskan : Q1 = Q2




















Gambar 3.5 Aliran Dalam Pipa

Pada gambar (a), potongan 1-1 dan potongan 2-2 mempunyai luasan luasan penampang penampang yang sama sama sehingga sehingga kecepatan kecepatan aliran di potongan 1-1 sama dengan kecepatan aliran di potongan 2-2. Pada gambar (b), potongan 1-1 memiliki luasan penampang yang lebih besar dari potongan 2-2 sehingga kecepatan aliran di potong potongan an 1-1 lebih lebih kecil kecil diband dibanding ingkan kan dengan dengan kecepa kecepatan tan aliran di potongan 2-2. Sedangkan pada gambar (c), potongan 1-1 memiliki luasan penampang yang lebih kecil dari potongan 2-2 sehing sehingga ga kecepa kecepatan tan aliran aliran di poton potongan gan 1-1 lebih lebih besar besar diba diband ndin ingk gkan an deng dengan an kece kecepa pata tan n alir aliran an di poto potong ngan an 2-2. 2-2. Dengan Dengan demiki demikian an dapat dapat dikata dikatakan kan bahwa bahwa kecepa kecepatan tan aliran aliran selalu berbanding terbalik dengan luasan penampang.




















Q1 = Q2 + Q3 A1.V1 = (A2.V2) + (A3.V3)

dengan : Q1, Q2, Q3

=

Debit yang mengalir pada penampang 1, 2 dan 3 (m3/det)

V1, V2, V3

=

Kecepatan pada

penampang

1,

2

dan

3

(m/det)

3.8.3 3.8.3 Kehila Kehilanga ngan n Tingg Tinggii Tekan Tekan (Head (Head Loss Loss)) Kehilangan tinggi tekan dalam pipa dapat dibedakan menjadi kehilangan tinggi tekan mayor (major losses) dan kehilangan tinggi tekan minor (minor losses). Dalam merencanakan sistem jaringan distribusi air bersih, aliran dalam pipa harus berada pada kondisi aliran turbulen. Untuk mengetahui kondisi aliran dala dalam m pipa pipa turb turbul ulen en atau atau tida tidak, k, dapa dapatt dihi dihitu tung ng deng dengan an




















0 5 10 15 20 25 30

1.785 1.519 1.306 1.139 1.003 1.893 1.800

. . . . . . .

10-6 10-6 10-6 10-6 10-6 10-6 10-6

40 50 60 70 80 90 100

1.658 1.553 1.474 1.413 1.364 1.326 1.294

. . . . . . .

10-6 10-6 10-6 10-6 10-6 10-6 10-6

Dari perhitungan bilangan Reynold, maka sifat aliran di dalam pipa dapat diketahui dengan kriteria sebagai berikut : • Re < 2000

aliran bersifat laminer

• Re = 2000 – 4000

aliran bersifat transisi

• Re > 4000

aliran bersifat turbulen

3.8.4 3.8.4 Kehila Kehilanga ngan n Tinggi Tinggi Tekan Tekan Mayor Mayor (Majo (Major r Losses Losses)) Fluida yang mengalir di dalam pipa akan mengalami tegangan gese geserr dan dan grad gradie ien n kece kecepa pata tan n pada pada selu seluru ruh h meda medan n kare karena na adanya kekentalan kinematik. Tegangan geser tersebut akan menyebabkan terjadinya kehilangan energi selama pengaliran.




















Q

=

debit aliran pada pipa (m3/det)

V

=

kecepatan pada pipa (m/det)

0.85

=

konstanta

Chw

=

koef koefis isie ien n keka kekasa sara ran n Haze Hazenn-Wi Will llia iams ms

A

=

Luas penampang aliran (m2)

R

=

Jari-jari hidrolis (m)

=

R

=

S

= =

A P

=

1 4

D2

π

πD

D 4

kemiringan garis energi (m/m) hf L






















Q

= debit aliran pada pipa (m3/det)

D

= Diameter pipa (m)

L

= panjang pipa (m)

Chw

= koefis koefisien ien kekasa kekasaran ran HazenHazen-Wil Willia liams ms

Tabel 3.2 Koefisien Kekasaran Kekasaran Pipa Menurut Hazen-Williams Hazen-Williams No 1 PVC 2 Pi P ipa asbes

Jenis Pipa

Nilai Koefisien Hazen-Wlliams (Chw) 140-150 120-150






















cukup berpengaruh. Namun untuk pipa-pipa yang panjang atau L/D >> 100 000, 0, kehi kehila lan ngan ting inggi tekan ekan minor inor ini ini dapat apat diab diabai aika kan. n. Pers Persam amaa aan n umum umum untu untuk k meng menghi hitu tung ng besa besarn rnya ya kehilangan tinggi tekan minor dapat ditulis sebagai berikut :

v2

h Lm = k 2g

dengan : hLm

= kehila kehilanga ngan n tinggi tinggi teka tekan n minor minor (m) (m)

k

= koefisien kehilangan tinggi tekan minor

v

= kecepatan rata-rata dalam pipa (m/det)






















Tabel 3.3 Koefisien Kekasaran Kekasaran Pipa Menurut Jenis Perubahan Perubahan Bentuk Pipa Jenis Perubahan Bentuk Pipa

K

Rounded Shard edge Projecting

Bentuk Pipa

K

Belokan halus 900

Awal masuk pipa bell mouth

Jenis Perubahan

0.03 – 0.05 0.12 – 0.25 0.5 0.8

Radius Belokan/D = 4 Radius Belokan/D = 2 Radius Belokan/D = 1

0.16 0.18 0.19 0.25 0.35 0.40






















Gambar 3.7. Pengaruh Bentuk Belokan Pipa Pada Aliran

3.9 Elemen-Elem Elemen-Elemen en Pada Sistem Sistem Jaringan Jaringan Distribusi Distribusi Air Bersih Bersih






















bertekanan adalah pipa yang dialiri air dalam keadaan penuh. Pipa yang umumnya dipakai untuk sistem jaringan distribusi air dibuat dari bahan-bahan bahan-bahan seperti di bawah ini : •

Besi tuang (cast iron) Pipa besi tuang telah digunakan lebih dari 200 tahun yang lalu. lalu. Pip Pipa a ini biasan biasanya ya dicelu dicelupk pkan an dalam dalam laruta larutan n kimia kimia untuk untuk perlin perlindun dungan gan terhad terhadap ap karat. karat. Panjan Panjang g biasa biasa dari dari suatu bagian pipa adalah 4 m dan 6 m. Tekanan maksimum pipa sebesar 25 kg/cm2 dan umur pipa dapat mencapai 100 tahun. Keuntungan dari pipa ini adalah :
























Pipa ini lebih dikenal dengan sebutan pipa PVC (Poly Vinyl Chloride) dan di pasaran mudah didapat dengan berbagai ukur ukuran an.. Panj Panjan ang g pipa pipa 4 m atau atau 6 m deng dengan an ukur ukuran an diameter pipa mulai 16 mm hingga 350 mm. Umur pipa dapat mencapai 75 tahun.






















Pipa Pipa yang yang digu diguna naka kan n dala dalam m dist distri ribu busi si air air minu minum m harus arus dileng dilengkap kapii dengan dengan alat alat bantu bantu agar agar bis bisa a berfun berfungsi gsi dengan dengan baik, seperti : •

Sambungan antar pipa Untuk menggabungkan pipa yang satu dengan yang lain
























Perlengkapan “Y” Untuk pipa sekunder yang dipasang pada pipa primer dengan sudut 45o






















Digunakan Digunakan untuk untuk menanggu menanggulangi langi penurunan penurunan secara secara dras drasti tis s pada pada teka tekana nan n di hulu hulu dari dari nila nilaii yang yang tela telah h dite diteta tapk pkan an.. Jika Jika teka tekana nan n di hulu hulu lebi lebih h rend rendah ah dari dari batas minimumnya, maka katu akan menutup 

Pressure Breaker Valve (PBV)






















semaki semakin n kecil kecil debit debit yang yang dipro diproduk duksi si dan demiki demikian an pula pula seba sebali likn knya ya.. Oper Operas asio iona nall pomp pompa a

dala dalam m su suat atu u sist sistem em

jaringan distribusi air bersih juga menggunakan pronsip tersebut tersebut dimana dimana harus harus memperh memperhatika atikan n tinggi tinggi tekan dan debi debitt

yang yang

dibu dibutu tuhk hkan an

sehi sehing ngga ga

oper operas asio iona nall

pomp pompa a
































































































































































































































































































































bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan

Recommend Documents