BAB I PENDAHULUAN
1.1 Penjelasa Penjelasan n Judul Topik yang penulis ambil adalah audit kinerja manajerial. Audit kinerja
manajerial merupakan sebuah pemeriksaan terhadap kinerja, baik kelompok manajer maupun manajer puncak dalam menjalankan tugas, tanggung jawab serta wewenang wewenang yang dimilikinya dimilikinya dalam sebuah perusaahan. perusaahan. Pemeriksaan Pemeriksaan tersebu tersebutt guna guna menyel menyelaras araskan kan antara antara tujuan tujuan para para manajer manajer dengan dengan tujuan tujuan perusahaan. Selain hal tersebut, audit kinerja manajerial juga berfokus pada kemamp kemampuan uan seoran seorang g manajer manajer dalam dalam menjala menjalanka nkan n peran peran yang yang dimilik dimilikiny inyaa secara efektif. 1.2 Motivasi Pemilihan Pemilihan To Toi! i! Motivasi dalam pemilihan topik tersebut dikarenakan penulis tertarik dengan dengan permasa permasalah lahan an yang yang sering sering terjad terjadii dalam dalam lingku lingkunga ngan n manajem manajemen en terutama yang berkaitan langsung dengan seorang manajer, baik kelompok manajer maupun manajer puncak. alam sebuah perusahaan, seorang manajer memiliki memiliki peran penting dalam keberlanjutan keberlanjutan usaha perusahaan perusahaan yang menjadi menjadi tanggu tanggung ng jawabny jawabnya. a. !amun !amun pada pada kenyataa kenyataanya nya,, banyak banyak sekali sekali tindak tindakan an manajer yang sering menyimpang dengan tujuan perusahaan dan cenderung memihak kelompok atau kepentingan manajer itu sendiri. alam bab sebelumnya sempat disinggung mengenai prinsip ekonomis, efektif efektifitas itas,, dan efisien efisiensi. si. "etiga "etiga aspek aspek tersebu tersebutt sebaik sebaikny nyaa selalu selalu menjad menjadii pedoman manajer dalam menjalankan tugasnya. engan berpegang pada tiga asp aspek
ters terseb ebut ut,,
maka aka
seor seoran ang g
manaj anajer er
hen hendakn dakny ya
bisa isa
melak elaku ukan kan
pengambilan keputusan yang strategis guna merealisasikan aktivitas atau program sesuai dengan aspek tersebut. ters ebut. Semua hal tersebut demi keberlanjutan dan tercapainya tujuan dari perusahaan. perusahaan. Alasan Alasan diatas menjadi alasan penulis penulis dalam memilih topik audit kinerja manajerial. BAB II
1
PEMBAHA"AN
2.1 Audit #ine$ja Manajemen
Pemegang kunci dalam aspek kehidupan suatu organisasi atau perusahaan adalah kelompok manajemen perusahaan tersebut. #erhasil tidaknya suatau organisasi atau perusahaan ditentukan oleh kinerja kelompok manajemen. "egagalan perusahaan dalam mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkannya merupakan suatu kegagalan atau ketidak berhasilan kelompok manajemen,
terutama
manajemen
puncak.
Manajemen
puncak
tidak
memfokuskan dirinya dalam pengetahuan, ketrampilan waktu, dan tenaga mereka untuk hal$hal yang bersifat operasional, namun manajemen puncak lebuh memfokuskannya untuk kepentingan yang bersifat strategis. Tetapi dalam hal tertentu manajemen puncak harus memperhatikan hal$hal yang bersifat teknis operasional, karena manajemen puncak merupakan penggerak perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Ti%a ase! &an% 'e$mua$a ada !ine$ja manaje$ial &an% daat dan ha$us dijadi!an se'a%ai sasa$an audit !ine$ja manaje$ial ialah (
a. "emampuan manajemen memerankan perannya. b. "etangguhan manajemen menyelenggarakan berbagai fungsi manajerial. c. "eterampilan memimpin perusahaan yang dihadapkan kepada berbagai tantangan, baik yang sifatnya eksternal maupun internal 2.2 Audit #ine$ja Manaje$ial Diso$oti Da$i #emamuan Memain!an Be$'a%ai Pe$ann&a "e)a$a E*e!ti*
alam menghadapi dunia yang penuh dengan dinamika dan perubahan yang berlangsung dengan cepat, manajemen suatu perusahaan dituntut untuk memiliki kemampuan untuk memainkan peran yang beraneka ragam, tidak hanya interaksi dengan berbagai komponen dalam perusahaan melainkan interaksi dengan pihak luar perusahaan. #erbagai peran itu dapat dikata gorikan menjadi tiga jenis, yaitu %
2
&a' peran yang bersifat interpersonal, &b' peran yang bersifat informasional, &c' peran sebagai pengambil keputusan. Pe$an &an% 'e$si*at inte$e$sonal
Peran ini timbul karena sangat penting pihak manajemen memelihara hubungan dengan berbagai pihak didalam dan diluar perusahaan. Peranan interpersonal tampak dalam tiga bentuk, yaitu % &a' penanan dalam kegiatan yang bersifat
seremonial,
&b' peranan sebagai
atasan,
serta
peranan sebagai
penghubung. Peranan dalam kegiatan yang bersifat seremonial. "egiatan utama manajemen
biasanya
meningkatkan
kinerja
berfokus pada kegiatan yang berkontribusi perusahaan
dalam
mencapai
tujuan
yang
untuk telah
ditetapkannya, namun pihak manajemen juga perlu melakukan kegiatan periferal. Periferal merupakan kegiatan yang tidak memberikan kontribusi secara langsung pada peningkatan kinerja perusahaan. alam kehidupan suatu perusahaan pasti ada kegiatan yang bersifat seremonial dan mengharapkan manajemen memainkan peranannya itu. Peranan ini penting karena dapat meningkatkan hubungan manajemen dengan masyarakat. Meskipun manajemen harus berkorban waktu, biaya, tenaga, pihak manajemen tidak dapat menghindar dari peranan seremonial. "arena jika menghindar, maka akan muncul dampak negative bagi perusahaan dan akan berdampak baik jika peran tersebut dimainkan dengan baik. Peranan dalam kegiatan seremonial secara eksternal dapat berupa hadir pada pesta pernikahan putera atau puteri relasi perusahaan, memenuhi undangan pesta ulang tahun dikeluarga pemasok, bermain golf dengan mitra kerja, menerima atau mengirimkan undangan makan siang atau makan malam dengan pimpinan lembaga keuangan. Secara internal dapat berupa memimpin uparaca penyerahan hadiah dan plaket penghargaan pada karyawan yang akan meninggalkan perusahaan karena mencapai usia pension, menghibur keluarga karyawan yang sedang terkena musibah. Peran yang tidak kalah penting adalah menghadiri kegiatan seremonial yang diselenggarakan oleh pemerintah, seperti
3
memenuhi undangan menghadiri perayaan hari$hari bersejarah nasional. Audit kinerja manajerial akan mengungkap fakta apakah keterlibatan manajemen dalam berbagai kegiatan itu wajar atau tidak, diperlukan atau tidak dan apakah pengorbanan yang diberikan dapat dipertanggung jawabkan secara moral, etika, dan praktik$praktis bisnis yang tepat atau tidak. Peran selaku atasan.sebagai kelompok pimpinan perusahaan, manajemen puncak memainkan peran yang beraneka ragam dan sekaligus menentukan dalam menjalankan roda perusahaan. Manajemen berperan dalam menentukan arah dari semua kegiatan yang harus diselenggarakan oleh berbagai komponen atau seatuan kerja dalam perusahaan yang bersangkutan. alam pencapaian tujuan perusahaan, manajemen puncak yang % (. Merumuskan strategi induk yang kemudian dirinci oleh para manajer yang menduduki jabatan manajerial yang lebih rendah menjadi strategi fungsional dan strategi operasional. ). Memilih dan menentukan bentuk atau tipe organisasi yang akan digunakan sebagai wadah seluruh kegiatan perusahaan secara melembaga. *. Mencatat dasr$dasar filsafat dalam pengelolaan perusahaan. +. Menentukan kultur perusahaan yang menjadi perekat berbagai komponen dan pemberi arah perilaku semua karyawan perusahaan. . Memilih system manajemen sumber daya manusia termasuk system imbalan - baik yang bersifat intrinsic maupun ekstrinsik. . Mengidentifikasi dan menggali sumber dana permodalan. /. Memilih dan menerapkan gaya manajerial tertentu yang dipandang tepat bagi perusahaan. Salah satu sasaran audit kinerja manajerial, peranan itu perlu disoroti secara tajam untuk melihat apakah peranan para atasan dimainkan dengan pendekatan situasional atau tidak. Peran sebagai penghubung. Terlepas dari bentuk perusahaan sebagai suatu badan hokum, manajemen puncak berperan sebagai penghubung perusahaan dengan berbagai pihak di luar perusahaan seperti instansi pemerintahan, pengadilan dan berbagai pihak lainnya. Pemeliharaan hubungan dengan berbagai
4
pihak di luar perusahaan bukan hanya tanggung jawab manajemen puncak saja, tetapi manajemen fungsionalpun ikut memainkan peran itu meskipun hanya terbatas pada bidang yang dikelolanya. Audit !ine$ja manaje$ial dituju!an ada enelitian aa!ah hu'un%an !e$ja &an% 'e$si*at inte$a!ti* dan inte$deendent te$eliha$a den%an 'ai! atau tida! dan lan%!ah+lan%!ah aa &an% e$lu diam'il ji!a te$daat masalah. Pe$an &an% Be$si*at In*o$masional
Perkembangan dunia bisnis menunjukkan dengan jelas bahwa efisiensi, efektivitas, dan produktivitas perusahaan sangat dipengaruhi oleh cara dan teknek yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola dan menggunakan informasi. Sehingga manajemen dituntut untuk memiliki kemampuan yang tinggi untuk memilih informasi yang diperlukan guna mendukung penyelenggaraan berbagai kegiatan manajerialnya. engan berkembangnya teknologi informasi yang berlangsung cepat, hal ini memudahkan para manajer untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkannya. Audit manajemen dalam bidang ini dirasakan penting karena para manajer diharapkan mampu memainkan paling sedikit tiga perana dalam penanganan dan pemanfaatan informasi, yaitu % &a' sebagai pemantau informasi, &b' penanggung jawab penyebarluasan informasi, dan &c' juru bicara perusahaan. Peranan selaku pemantau arus informasi. Manajemen harus memantau informasi yang diterima dari luar perusahaan harus segera dikelompokkan menjadi informasi yang relevan dan penting untuk dimiliki dan informasi yang hanya merupakan sampah yang akumulasinya tidak bermanfaat bagi kepentingan berbagai komponen atau satuan kerja dalam perusahaan. engan kata lain, manajemen memainkan peranan sebagai pusat informasi bagi perusahaan yang dipimpinnya. Penyebarluasan informasi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan oleh berbagai pihak untuk menyampaikan informasi kepada manajemen yang pada intinya mengambil dua bentuk, yaitu tertulis dan lisan. Penyampaian informasi
5
tertulis juga menggunakan berbagai cara seperti korespondensi, penggunaan teleks, melalui faksimil, electronic mail atau dengan world wide web jika perusahaan sudah mempunyai alamat dijaringan itu. Penyampaian informasi secara lisan dapat berbentuk pembicaraan langsung - dengan tatap muka - atau melalui telepon. Peranan selaku juru bicara perusahaan. Salah satu peran penting yang dilakukan oleh manajemen puncak ialah mewakili perusahaan dalam menghadapi berbagai pihak di luar perusahaan, seperti instansi pemerintah, asosiasi perusahaan sejenis, penyandang dana, dan pihak lain yang mempunyai kepentingan berinteraksi dengan perusahaan. Peranan itu dimainkan untuk memberikan penjelasan tentang % &a' rencana kerja perusahaan, &b' kebijakan yang telah ditetapkan, sedang ditempuh dan dirumuskan di masa depan, &c' situasi yang dihadapi perusahaan, &d' kondisi yang diperkirakan akan dihadapi di mana mendatang, dan &e' hasil yang diraih. Peranan Selaku Pengambil "eputusan Seorang manajer memiliki peran lain yakni sebagai pengambil keputusan. 0al ini dikarenakan seorang manajer adalah pemimpin dari perusahaan atau divisi, sehingga seorang manajer harus mampu untuk mengambil keputusan yang strategis. Pengambilan keputusan merupakan upaya sadar, sistematik dan rasional guna memastikan bahwa semua hal yang terjadi dalam perusahaan memang seperti yang direncanakan oleh manajer tersebut dan tidak semata - mata karena unsur kesengajaan. Pe$anan "ela!u ,i$ausaha-an
Perusahaan yang modern tidaklah dikelola oleh seorang pemilik perusahaan secara langsung. Seorang pemilik perusahaan atau para pemegang saham cenderung mendelegasikan tugas tersebut kepada seseorang yang menurut mereka cakap dan dapat melakukan tugas serta tanggung jawab sesuai dengan kepentingan para pemilik atau pemegang saham. Manajer dalam hal ini ibarat seorang nahkoda kapal, karena jalanya perusahaan bergantung pada kemampuan
6
manajer
tersebut.
Seorang
manajer selaku wirausahawan harus
mampu
mempertahankan atau bahkan mengembangkan perusahaan dalam persaingan yang ada. Selain itu manajer tersebut harus selalu siap untuk menghadapi semua tantangan serta memiliki visi tentang masa depan perusahaan dan memiliki pemikiran yang sejalan dengan pemilik atau pemegang saham. Pe$anan "ela!u Pe$edam #$isis
"risis merupakan suatu hal yang membawa kemunduran bagi perusahaan. alam penangananya diperlukan tindakan preventif atau tindakan pencegahan. engan melakukan pencegahan terhadap hal - hal yang memiliki kemungkinan untuk menjadi sebuah masalah yang membawa perusahaan kedalam masa krisis, maka perusahaan tersebut dapat meminimalkan resiko. !amun pada kenyataanya, penyebab krisis bukan berasal dari faktor internal, tetapi juga faktor eksternal. Apabila krisis tersebut berasal dari internal, maka hal tersebut mungkin akan dapat diminimalkan dengan menggunakan tindakan preventiv. Sebaliknya jika berasal dari eksternal, maka pencegahan hanya akan memberikan sedikit kontribusi, sehingga seorang manajer harus mampu mengambil keputusan strategis untuk menangani masalah tersebut supaya perusahaan dapat bertahan dalam kondisi krisis tersebut. Pe$anan "ela!u Pem'a%i "a$ana P$asa$ana Dana dan Da&a
Peran ini menuntut seorang manajer untuk berlaku adil terhadap semua unit atau divisi1fungsional. Tuntutan tersebut sering kali dilontarkan karena tiap unit bisnis atau fungsional merasa bahwa unit atau divisi mereka merupakan bagian yang sangat penting dari pada yang lainya. 0al ini akan memberikan dampak yang negatif dalam perusahaan apabila tidak segera ditangani. Alasan diatas merupakan alasan bagi manajer supaya mampu membentuk atau menanamkan sebuah pola pikir bahwa perusahaan tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling membentuk sistem yang terintegrasi. alam pembagian sarana, prasarana, dana, dan daya, sebaiknya seorang manajer mampu menentukan mana yang memerlukan prioritas untuk 7
diberikan sumber daya yang lebih jika dibandingkan dengan yang lain. 0anya saja, hal tersebut harus sesuai dengan porsi yang wajar. Pe$anan "ela!u Pe$undin%
Peranan selaku perunding merupakan peran yang mengharuskan seorang manajer untuk pandai dalam berkomunikasi. Peran ini akan membawa sebuah perusahaan untuk mencapai pengorbanan yang minimal. 0al tersebut terjadi apabila seorang manajer dengan atas nama perusahaan melakukan perundingan dengan pemasok, maka apabila terjadi komunikasi yang baik atau perundingan berjalan dengan lancar, tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan akan mendapatkan kualitas bahan baku yang baik, pengiriman tepat pada waktunya dan dengan biaya yang lebih rendah. Perundingan yang dilakukan oleh seorang manajer tidak hanya dengan pemasok, tetapi juga penyandang dana, serikat pekerja, lembaga keuangan, lembaga pemerintahan, dan lain sebagainya. Peran manajer yang demikian banyak dan penting untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi, serta produktifitas demikianlah yang menjadi alasan bahwa kinerja manajerial &manajer' perlu untuk dilakukan audit. Audit ini bertujuan untuk mencapai efisiensi, efektifitas, serta produktivitas dalam perusahaan atau bagian yang merupakan tanggung jawab dari manajer yang bersangkutan.
2./ Audit #ine$ja Dalam Pen&elen%%a$aan 0un%si 0un%si Manaje$ial.
Sasaran audit dalam dalam penyelenggaraan fungsi - fungsi manajerial akan mencakup
beberapa
hal,
antara
lain
%
perencanaan2
pengorganisasian,
penumbuhan2 pemeliharaan motivasi para karyawan2 pengawasan2 dan penilaian. (. Sasaran audit dalam fungsi perencanaan.
8
Perencanaa merupakan hal yang paling dasar dalam suatu perusahaan. Tahap awal perusahaan dalam melakukan aktivitas operasional akan selalu dimulai dari perencanaan. Pembuatan rencana harus dibuat secermat mungkin untuk meminimalisasi resiko kegagalan atas rencana yang dibuat dan biasanya seorang manajemen tidak membuat perencanaan seorang diri, melainkan memerintahkan beberapa orang yang spesialis dengan hal tersebut dan manajemen akan menerima konsep tersebut dan selanjutnya manajemen akan memberlakukan konsep tersebut untuk dijadikan sebuah perencanaan perusahaan. "arena perencanaan merupakan hal mendasar guna tercapainya sebuah tujuan perusahaan dan hal tersebut menjadi salah satu tanggung jawab seorang manajer, maka proses perencanaan atau kemampuan manajemen dalam membuat rencana menjadi salah satu sorotan dalam audit manajemen. ). Penyelenggaraan fungsi pengorganisasian sebagai sasaran audit. Sorotan sudit manajemen yang kedua adalah mengenai pengorganisasian. Pengorganisasian merupakan upaya lanjutan yang dilakukan guna melaksanakan perencanaan. alam sebuah pengorganisasian, seorang manajer akan dihadapkan pada permasalahan untuk memilih struktur organisasi yang paling tepat guna tercapainya efisiensi, efektifitas dan produktifitas perusahaan. Salah satu masalah yang terjadi dalam beberapa struktur organisasi adalah cara berfikir yanng berkotak. Maksudnya adalah salah satu departemen atau fungsi beranggapan bahwa bagianya merupakan bagian yang penting dalam operasional perusahaan, dengan adanya pemikiran yang demikian akan menimbulkan konflik yang bisa membawa perusahaan menuju kemunduran. 3leh karena itu, dapat diberlakukan pendekatan kesisteman. Pendekatan ini berpandangan bahwa interdependensi dan interelasi antara semua komponen dan satuan kerja harus terpelihara dengan baik. 4ungsi dari audit manajemen dalam pengorganissian adalah memeriksa apakah pendekatan tersebut dapat terealisasi atau tidak. *. Penyelenggaraan fungsi motivasi sebagai sasaran audit. alam sebuah perusahaan, manusia merupakan sebuah unsur yang paling penting. 0al ini dikarenakan, terselenggaranya sebuah pererncanaan akan
9
bergantung pada seseorang atau manusia yang menjalankan dan mensukseskan perencanaan tersebut, oleh karena itu seorang manajer harus mampu untuk menjaga motivasi yang ada dalam diri seorang karyawan supaya karyawan tersebut dapat berkerja dengan aman, nyaman, dan tetap bersemangat. Tugas manajer adalah memastikan terjadinya hal tersebut. oleh karena itu, sorotan audit manajemen yang selanjutnya adalah berfokus pada praktik manajemen dalam pengelolaan sumber daya manusia dalam perusahaan. +. Penyelenggaraan fungsi pengawasan sebagai sasaran audit. Pengawasan merupakan sebuah kegiatan untuk memastikan antara program yang dibuat oleh manajer dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan perusahaan. "arena alasan tersebut, pengawasan dirasa memiliki andil yang besar dalam pencapaian tujuan perusahaan sehingga pengawasan menjadi salah satu sorotan audit. . Penyelenggaraan fungsi evaluasi sebagai sasaran audit. 5valuasi merupakan kegiatan penilaian. 0al ini memiliki artian bahwa peranan manajer untuk menilai suatu program apakah program tersebut berjalan dengan efektif dan efisien atau justru sebaliknya atau hanya memerlukan perbaikan dibeberapa lini atau sub sistem menjadi hal yang sangat penting. engan adanya suatu penilaian atau evaluasi akan memiliki manfaat untuk kedepan supaya masalah yang terjadi sebelumnya tidak dilakukan lagi dikemudian hari. engan demikian audit akan turut serta dalam menyoroti kegiatan tersebut guna tercapainya efektifitas, efisiensi dan produktifitas perusahaan. 2. #ete$amilan Memimin "e'a%ai "asa$an Audit #ine$ja Manaje$ial.
Sebelumnya sasaran atau sorotan audit dipandang dari segi peran dan penyelenggaraan fungsi, kali ini sorotan audit adalah dari segi keterampilan dalam memimpin. Manajer selaku pejabat penting dalam perusahaan memiliki peranan yang sangat penting, oleh karena alasan tersebut keterampilan pemimpin menjadi salah satu sorotan audit, namun sebelum membahas lebih dalam sebaiknya perlu
10
diketahui mengenai teori kepemimpinan. Teori kepemimpinan dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu % (. Teori yang menyoroti kepemimpinan yang efektif. "epemimpinan yang efektif memiliki ciri - ciri yang ideal, namun ciri - ciri tersebut tidak semuanya dimiliki oleh seorang manajer. #eberapa pakar beranggapan bahwa dengan semakin lama seseorang menduduki sebuah posisi yang penting atau jabatan manajer, seseorang tersebut diharapkan makin memiliki semua ciri - ciri dari seorang pemimpin yang efektif. !amun dalam kenyataanya, kepemimpinan yang efektif dengan didasarkan pada ciri - ciri yang diuraikan dalam sebuah buku karangan Siagian tersebut belum memiliki kesepakatan yang kuat diantara para pakar. ). Teori Perilaku atau 6aya Manajerial. alam teori ini, pemimpin akan dikatakan sebagai pemimpin yang baik apabila pemimpin tersebut dapat menyeimbangkan antara orientasi tugas dengan orientasi manusia. 0al tersebut dikenakan, dalam sebuat pelaksanaan operasi perusahaan atau program sangat diperlukan penentuan mengenai orientasi mana yang sebaiknya digunakan, apakah orientasi tugas atau justru orientasi manusia. !amun dalam sebuah penentuan orientasi yang digunakan sebainya jgan pernah mengabaikan salah satu unsur tersebut. *. Teori yang Menonjolkan "epemimpinan yang Situasional. Teori ini berpendapat bahwa pemimpin sebaiknya bisa mengambil langkah atau gaya kepemimpinan yang disesuaikan dengan kondisi yang ada dalam perusahaan serta kondisi luar perusahaan. Pemilihan cara atau metode dalam memimpin akan sangat mempengaruhi jalanya perusahaan. alam melakukan audit kinerja manajerial, seorang audit
akan
menggunaka beberapa teknik. Antara lain % (. 7awancara auditor dengan pihak - pihak tertentu &", Pemegang saham, pemodal, dll'2 ). Melakukan perbandingan antara kinerja manajer yang diaudit dengan manajer lain yang mengelola perusahaan yang sejenis dalam satu kawasan2
11
*. Menilai kinerja manajerial berdasarkan teori dan prinsip - prinsip +. . . /.
ilmiah2 Meneliti efektifitas pelaksanaan keputusan yang diambil di lapangan2 Pemantauan terhadap suasana kerja dalam perusahaan2 Analisis informasi mengenai tingkat perputaran pegawai2 5valuasi catatan pertikaian dengan perburuhan dan solusi yang
diambil2 8. Pandangan para pesaing2 9. Perolehan informasi dari penyandang dana2 dan (:. Pengumpulan informasi dari pejabat pemerintanh yang menangani sektor industri tempat perusahaan bergerak.
BAB III PENUTUP
#esimulan
Manajer memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Manajemen yang efektif serta opersional yang efisien akan membawa perusahaan menjadi lebih produktif. !amun dalam mencapai hal tersebut tidaklah mudah, oleh karenanya dibutuhkan peran auditor untuk memberikan masukan berupa temuan - temuan untuk yang nantinya dapat digunakan oleh pihak manajemen untuk meningkatkan kinerja atau memperbaiki kinerja dalam pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
12
alam audit kinerja manajerial, kinerja manajemen dipandang dari tiga perspektif, yakni % (. ipandang dari kemampuan manajer dalam memainkan peran peran2 ). ipandang dari penyelenggaraan fungsi - fungsi manajerial2 *. ipandang dari keterampilan seorang manajer dalam memimpin.
aftar Pustaka
Siagian, S. P. (999. Audit Manajemen. ;etakanke$$‐), #umiAksara%
13