ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DEWASA DENGAN RESIKO BUNUH DIRI By Yuliani Ibrahim,Skm
A. Pengkajian • Pengertian ; “Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk mengakhiri kehidupannya”.
• Berdasarkan besarnya kemungkinan pasien melakukan bunuh diri, kita mengenal tiga macam perilaku bunuh diri, yaitu : 1. Isyarat bunuh diri pada kondisi ini pasien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya, namun tidak disertai dgn ancaman dan percobaan bunuh diri. Pasien umumnya mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah/sedih/marah/putus asa/tidak berdaya. Pasien juga mengungkapkan hal-hal negatif ttg diri sendiri yang menggambarkan HDR (harga diri rendah.
• Isyarat bunuh diri ditunjukan dgn berperilaku scr tdk langsung ingin bunuh diri, misalnya dengan mengatakan: “Tolong jaga anak -anak krn saya akan pergi jauh!” atau “segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya”.
2. Ancaman bunuh diri Ancaman bunuh diri umumnya diucapkan oleh pasien, berisi keinginan untuk mati disertai dgn rencana utk mengakhiri kehidupan dan persiapan alat utk melaksanakan rencana tsb. Secara aktif pasien telah memikirkan rencana bunuh diri, namun tdk disertai dgn percobaan bunuh diri.
• Walaupun dlm kondisi ini pasien belum pernah mencoba bunuh diri, pengawasan ketat harus dilakukan. Kesempatan sedikit saja dpt dimamfaatkan pasien utk melaksanakan rencana bunuh dirinya.
3. Percobaan Bunuh diri Percobaan bunuh diri adl tindakan pasien mencederai atau melukai diri untuk mengakhiri kehidupannya. Pada kondisi ini, pasien aktif mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri, minum racun, memotong urat nadi, atau menjatuhkan diri dari tempat yg tinggi
B. Diagnosa Keperawatan • Setelah dilakukan pengkajian dan ditemukan data bahwa pasien menunjukan isyarat bunuh diri, masalah keperawatan yg mungkin muncul adl : Harga diri rendah
• Jika ditemukan data bahwa pasien memberikan ancaman atau mencoba bunuh diri, masalah keperawatan yang mungkin muncul adl :
Resiko bunuh diri
• Contoh data : Pasien A mengungkapkan bahwa dirinya merasa telah kehilangan segalanya setelah mengalami bencana tsunami. A merasa dirinya tidak berharga krn tdk mampu menolong keluarganya dari bencana tsb. A menyatakan niatnya utk mengakhiri hidupnya dan pernah beberapa kali mencoba bunuh diri dgn cara minum racun serangga.
C. Tindakan Keperawatan
• 1.
Ancaman/percobaan Bunuh diri Tindakan keperawatan untuk pasien a. Tujuan: Pasien tetap aman & selamat. b. Tindakan: Melindungi pasien dgn cara 1). Menemani pasien terus menerus sampai dia dpt dipindahkan ketempat yg aman. 2). Menjauhkan semua benda yg berbahaya (mis: silet, pisau, gelas, tali pinggang) 3). Mendapatkan org yg dpt segera membawa pasien ke RS utk pengkajian lebih lanjut dan kemungkinan dirawat.
• 4). Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika pasien mendapatkan obat. • 5). Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa akan melindungi pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri.
2. Tindakan Keperawatan untuk keluarga Tujuan: Keluarga berperan serta melindungi ang. Kel yg mengancam atau mencoba bunuh diri.
• Tindakan: 1). Menganjurkan kel utk ikut mengawasi pasien jgn pernah meninggalkan pasien sendiri. 2). Menganjurkan kel utk membantu pwt menjauhi barang2 berbahaya disekitar pasien. 3). Mendiskusikan dgn kel org yg dpt membawa paien ke RS sesegera mungkin 4). Menjelaskan kpd kel pentingnya pasien minum obat scr teratur.
• Isyarat Bunuh Diri 1. Tindakan kep. Pasien isyarat bunuh diri Tujuan : a. Pasien men-dpt perlindungan dari lingkungannya. b. Pasien dpt mengungkapkan perasaannya. c. Pasien dpt meningkatkan harga dirinya. d. Pasien dpt menggunakan cara penyelesaian masalah yg baik.
• Tindakan Keperawatan a. Mendiskusikan ttg cara mengatasi keinginan bunuh diri, yaitu dgn meminta bantuan dari kel atau teman b. Meningkatkan harga diri pasien,dgn cara: * Memberikan kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya. * Memberikan pujian bila pasien dpt mengatakan perasaan yg positif. * Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting. * Membicarakan ttg keadaan yg sepatutnya disyukuri oleh pasien * Merencanakan aktifitas yg dpt pasien lalukan.
c. Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah, dgn cara ; * Mendiskusikan dgn pasien cara menyelesaikan masalah. * Mendiskusikan dgn pasien efektifitas masing2 cara penyelesaian masalah. * Mendiskusikan dgn pasien cara menyelesaikan masalah yg lebih baik.
2. Tindakan keperawatan utk keluarga a. Tujuan: Keluarga mampu merawat pasien dgn risiko bunuh diri. b. Tindakan keperawatan: 1). Mengajarkan kel ttg tanda & gejala bunuh diri * menanyakan kel ttg tanda & gejala bunuh diri yg pernah muncul pd pasien * Mendiskusikan ttg tanda dan gejala yg umumnya muncul pd pasien berisiko bunuh diri
2). Mengajarkan kel cara melindungi pasien dari prilaku bunuh diri. a). Mendiskusikan ttg cara yg dpt dilakukan kel bila pasien memperlihatkan tanda & gejala bunuh diri. b). Menjelaskan ttg cara2 melindungi pasien, antara lain; * Memberikan tempat yg aman * Menjauhkan barang2 yg bisa digunakan utk bunuh diri. * Selalu mengadakan pengawasan & peningkatan pengawasan apabila tanda & gejala bunuh diri meningkat.
3). Mengajarkan kel ttg hal2 yg dpt dilakukan apabila pasien melakukan percobaan bunuh diri, antara lain: * Mencari bantuan pd tetangga sekitar atau pemuka masya. Utk menghentikan upaya bunuh diri tsb. * Segera membawa pasien ke RS atau puskesmas utk mendapatkan bantuan medis.
4). Membantu kel mencari rujukan fasilitas kes yg tersedia bagi pasien dgn cara: * Memberikan informasi ttg no. tlp darurat tenaga kes. * Menganjurkan kel utk mengantarkan pasien berobat/kontrol scr teratur utk mengatasi masalah binuh dirinya. * Menganjurkan kel utk membantu pasien minum obat sesuai prinsip lima benar.
D. Evaluasi • Tanda-tanda keberhasilan askep yang diberikan kpd pasien & kel, berdasarkan perilaku bunuh diri yang ditampilkan:
1. Utk pasien yg memberikan ancaman atau melakukan percobaan bunuh diri, keberhasilan askep ditandai dgn keadaan pasien yg tetap aman & selamat. 2. Utk kel pasien yg memberikan ancaman atau melakukan percobaan bunuh diri, keberhasilan askep ditandai dgn kemampuan kel berperan serta dlm melindungi angg. Kel yg mengancam atau mencoba bunuh diri.
3. Untuk pasien yg memberikan isyarat bunuh diri, keberhasilan askep ditandai dgn: a. Pasien mampu mengungkapkan perasaannya. b. Pasien mampu meningkatkan harga dirinya. c. Pasien mampu menggunakan cara penyelesaian masalah yg baik.
4. Untuk kel pasien yg memberikan isyarat bunuh diri, keberhasilan askep ditandai dgn kemampuan kel dlm merawat pasien dgn risiko bunuh diri. Untuk itu diharapkan: a. Kel mampu menyebutkan kembali tanda & gejala bunuh diri b. Kel mampu memperagakan kembali cara2 melindungi angg. Kel yg berisiko bunuh diri. c. Kel mampu menggunakan fasilitas kes yg tersedia dlm merawat angg. Kel yg berisiko bunuh diri.
E. Dokumentasi Asuhan Keperawatan 1. 2. 3.
Keluhan utama…………… Pengalaman masa lalu yg tdk menyenangkan …….. Konsep diri: Harga diri…………………….. ( umumnya pasien mengatakan hal-hal yg negatif ttg dirinya, yg menunjukan HDR ) 4. Alam perasaan () sedih () ketakutan () putus asa () gembira berlebihan ( Pasien umumnya merasakan kesedihan & keputusasaan yg sgt mendalam)
4. Interaksi selama wawancara () bermusuhan () tidak kooperatif () Mudah tersinggung () Defensif () Curiga () Kontak mata kurang ( Pasien biasanya menunjukan afek yg datar atau tumpul) 5. Afek: () datar () tumpul () labil () Tidak sesuai ( pasien biasanya menunjukan afek yg datar atau tumpul)
6. Mekanisme koping mal adaptif (cara penyelesaian masalah yg tdk baik) () Minum alkohol () Reaksi lambat () Bekerja berlebihan () menghindar () Mencederai diri () lainnya. ( pasien biasanya menyelesaikan masalahnya dgn cara menghindar dan mencederai diri) 7. Masalah Psikososial & lingkungan () Masalah dgn dukungan keluarga () Masalah dgn perumahan
