Asuhan Keperawatan Pada Perkembangan Psikososial
Dewasa Muda (18-25 Tahun): Intim Vs Isolasi
Kasus
Tn. Septian (21 Tahun) merupakan anak bungsu dari 3 (tiga) bersaudara. Tn. Septian kuliah di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Pengairan Universitas Brawijaya. Saat ini Tn. Septian tidak tinggal serumah bersama orang tua dan kedua kakaknya. Bapaknya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Pekerjaan Umum, ibu adalah seorang ibu rumah tangga, kaka pertama saat ini masih melanjutkan study S-3 dan kakak kedua bekerja di sebuah bank swasta. Interaksi yang dilakukan Tn. Septian dengan anggota keluarga yang lain lebih sering melalui via telpon, karena kondisi rumah dan tempatnya kuliah yang jauh serta kedua kakaknya telah berkeluarga.
Pengkajian
Menjalin interaksi yang hangat dan akrab dengan orang lain
Tn. Septian mengatakan bahwa ia melakukan komunikasi yang baik dengan teman kuliah, teman kos, pacar serta sahabatnya karena menurut dia hal itu penting dilakukan.
Mempunyai hubungan dekat dengan orang-orang tertentu (Pacar, Sahabat)
Tn. Septian mengatakan mempunyai pacar dan beberapa sahabat karena dia merasa pacar dan sahabat adalah sosok yang dapat juga mempengaruhi kondisi psikisnya, dia merasa nyaman, enak dan dapat saling membantu jika ada masalah.
Mempunyai hubungan heteroseksual dan membentuk keluarga
Tn. Septian belum berkeluarga karena masih kuliah dan usia nya sekarang 21 tahun.
Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja dan berinteraksi
Tn. Septian mengatakan belum bekerja, tetapi ia memilki komitmen untuk segera menyelesaikan tugas kuliah serta berinteraksi itu penting karena ia sadar akan peran nya sebagai makhluk sosial.
Memperlihatkan tanggung jawab secara ekonomi, sosial dan emosional
Tn. Septian mengatakan bahwa sadar akan pengeluaran yang diberi orang tuanya untuk biaya kuliah, sehingga ia merasa harus rajin dan cepat menyelesaikan kuliahnya tepat waktu.
Mempunyai konsep diri yang realitas atau sesuai kenyataan
Sebagai mahasiswa Tn. Septian mengatakan ia telah memilki pandangan akan hidupnya ini secara nyata seperti setelah selesai kuliah ia akan bekerja.
Menyukai dirinya dan mengetahui tujuan hidupnya
Tn. Septian mengatakan bahwa ia senang, suka pada dirinya saat ini dan Tn. Septian juga memiliki tujuan hidupnya kedepan seperti memiliki perkerjaan, melanjutkan sekolah dan berkeluarga.
Berinteraksi dengan keluarga
Tn. Septian mengatakan selama ini ia hanya bertemu dengan orang tua apabila libur kuliah dan kadang 1 (satu) bulan sekali, namun sering berkomunikasi juga melalui telpon dengan orang tua dan saudaranya.
Mampu mengatasi stres akibat perubahan dirinya
Saat mengalami sebuah masalah Tn. Septian mengatakan mampu mengatasi masalahnya dengan berbagai cara seperti diselesaikan sendiri, bantuan orang tua bahkan terkadang cerita pada pacar dan sahabatnya.
Menganggap kehidupan sosialnya bermakna
Tn. Septian menganggap bahwa kehidupan sosialnya itu penting karena setiap ada masalah ia selalu berinteraksi dengan orang lain, merasa teman disekitarnya nyaman dan selalu membantu jika ada masalah. Serta Tn. Septian merasa senang dapat membantu orang lain.
Mempunyai nilai yang menjadi pedoman hidupnya
Tn. Septian mengatakan dalam keluarga nya memilki nilai-nilai yang harus dipatuhi untuk menjadi pedoman dalam menjalani hidupnya dan melakukan tugas perkembangan di usianya.
Tanda Dan Gejala Mengalami Stress
Pada pengkajian yang telah dilakukan diatas bahwa Tn. Septian tidak mengalami adanya tanda dan gejala stress karena ia merasa mampu dan selalu menyelesaikan masalahnya sendiri atau bantuan dari orang lain serta ia juga mampu untuk mengontrol emosi ketika merasa marah.
Diagnosa
Potensial (normal): potensial berhubungan akrab dengan orang lain.
Sp Sesuai Usia Tahap Perkembangan Psikososial: Dewasa Muda
Pre Orientasi
Saya : Assalamu'alaikum, Haiii perkenalkan nama saya Rizhal Hamdani mahasiswa PSIK B keperawatan di unitri. Panggil saja Rizhal, senang bertemu dengan anda.
Tn. S : Nama saya Septian Maulana, panggil saja Asep, Mas.
Saya : Bagaimana perasaan mas asep hari ini, apakah lagi senang, susah, atau bagaimana?
Tn. S : Perasaan saya hari ini baik dan senang Mas, alhamdulillah saya tadi dapat kabar gembira juga.
Saya : Syukur Alahmdulillah mas, boleh saya mengobrol-ngobrol sebentar saja Mas Asep?
Tn. S : Oohh iya boleh mas. Silahkan aja, kebetulan hari ini saya tidak ada jadwal kuliah di kampus.
Saya : Kira-kira berapa lama mas? Enaknya kita ngobrol dimana yaa mas?
Tn. S : 20 menit saja mas yaa. . . nggak apa-apa disini saja mas.
Saya : Iya mas, kalau begitu saya keluarkan alat tulis untuk mencatat percakapan kita.
Orientasi dan tahap kerja
Baiklah, kita akan mulai ngobrol-ngobrolnya yaa Mas Asep.
Saya : saya akan menjelaskan tentang perkembangan dewasa muda sekaligus akan memperlihatkan leafletnya, bagaimana mas Asep, apakah bersedia???
Tn. S : iya saya sudah siap, silahkan saja mas.
Saya : terlebih dahulu kita harus mengetahui apa pengertian dari perkembangan dewasa itu, dimana yang dimaksud adalah tahapan ketika individu berusaha mencapai identitas yang khas untuk dirinya, maksudnya begini, dimasa umur Mas Asep ini hendak mencari berbagai pergaulan entah yang negatif ataupun yang positif untuk mengembangkan jati diri anda. Saat ini berapa usia Mas Asep?
Tn. S : iya saya mengerti sekali dengan penjelasannya. Sekarang usia saya 21 tahun.
Saya : Baiklah Mas Asep, berarti mas sekarang pada perkembangan yang dinamakan dewasa muda pada rentang usia 18-25 tahun. Dimana dewasa muda merupakan tahapan perkembangan individu mampu melakukan interaksi yang akrab dengan orang lain, terutama lawan jenis, dan mempunyai pekerjaan. selanjutnya ada beberapa cirinya (Memperlihatkan dan menjelaskan Leaflet) >>>
Ciri-ciri perkembangan demasa muda yang normal antara lain sebagai berikut :
Menilai diri sendiri
Menyukai diri sendiri
Memperlihatkan kemampuan
Mempunyai rencana tentang masa depan misalnya : kuliah, bekerja dan bergaul dengan teman teman.
Dapat mengambil keputusan
Mempunyai tanggung jawab dan mandiri
Mampu berintraksi dengan keluarga dan teman teman
Mampu menyelesaikan masalah
Ciri-ciri perkembangan demasa muda yang tidak normal (menyimpang)
Tidak menemukan ciri khas pada dirinya
Merasa bingung dan bimbang
Tidak mampu berintraksi dengan keluarga dan juga teman-teman
Tidak menyukai diri sendiri
Sulit untuk mengambil keputusan
Tidak mempunyai minat
Tidak mandiri
Berprilaku antisosial
Saya : Bagaimana Mas Asep, apakah bisa dipahami apa yang telah saya jelaskan tadi? silahkan dilihat dan dibaca lagi nanti Leafletnya.
Tn. S : Iya mas, saya memahami apa yang sudah dijelaskan.
Saya : apakah Mas Asep merasa mampu dan mengetahui dengan apa yang saya perlihatkan dan jelaskan tadi?
Tn. S : iya mas semua yang dijelaskan ke saya sudah sama dengan kemampuan saya.
Saya : Bagus sekali Mas Asep, berarti Mas Asep akan siap menghadapi kehidupan yang selanjutnya nanti.
Tn. S : Iya mas, insya Allah siap. Saya juga sudah menentukan tujuan hidup kedepannya nanti.
Tahap Terminasi
Saya : Baiklah, Mas Asep jangan lupa untuk melakukan interaksi terus dengan orang disekitarnya, mungkin saya rasa karena waktu mengobrol kita sudah habis. Kira-kira masih ingat penjelasan saya tadi?
Tn. S : Masih Mas, saya juga akan membaca ulang Leaflet yang mas Rizhal berikan ke saya.
Saya : iya mas Asep jangan lupa dibaca lagi. Baiklah jika mas asep merasa kesulitan dan ingin menanyakan ke saya tentang tugas perkembangan psikososial atau kurang paham poin-poin di Leaflet ini silahkan hubungi saya. Terimakasih juga sudah mengobrol-ngobrol dengan saya mas Asep.
Tn. S : Iya sama-sama mas rizhal.
Saya : Assalamualaikum. . .
Tn. S : Wailakumsalam . . .