ASUHAN KEPERAWATAN KOLELITIASIS DENGAN NANDA, NOC, NIC
A. Pengertian :
Kolelitiasis (batu empedu) terbentuk dalam kandung empedu dari unsur-unsur padat yang memben membentuk tuk cairan cairan empedu empedu,, batu batu empedu empedu memilik memilikii ukuran ukuran,, bentuk bentuk dan kompo komposisi sisi yang yang bervariasi. Batu empedu tidak lazim dijumpai pada anak-anak dan dewasa muda tetapi insidennya semakin sering pada individu berusia diatas 4 ta!un, semakin meningkat pada usia "# ta!un. K$%&''' n*eks n*eksii pada pada kandun kandung g empedu empedu ada yang yang akut akut dan kronis kronis.. Kolesi Kolesistit stitis is akut akut biasany biasanyaa disertai nyeri tekan dan kekakuan pada abdomen kuadran kanan atas, mual munta! dan tanda tanda yang umum dijumpai pada in*lamasi akut. Kolesistitis al!l!s terdapat terdapat pada + pasien kolesistit kolesistitis is akut. akut. ada ada kolesis kolesistit titis is
kalkulus , batu kandung empedu menyumbat saluran keluar empedu. /eta! empedu yang tetap berada dalam kandung empedu akan menimbulkan reaksi kimia, edema dan pembulu! dara! dalam kandung empedu akan terkompresi se!ingga suplai vaskulernya terganggu. Kolesistitis aal!l!s merupakan in*lamasi kandung empedu tanpa sumbatan ole! batu
empedu, tetapi timbul setela! tindakan beda! mayor, trauma berat, atau luka bakar.
". Pato#isiologi :
0da dua tipe utama batu empedu yaitu1 batu yang terutama tersusun dari pigmen dan tersusun dari kolesterol "at! $ig%en 1 akan terbentuk bila pigmen yang terkonjugasi dalam empedu mengalami
presipitasi 2 pengendapan, se!ingga terjadi batu. 3isiko terbentuknya batu
semacam ini
semakin besar pada pasien serosis, !emolisis dan in*eksi percabangan bilier. Batu ini tidak dapat dilarutkan dan !anya dikeluarkan dengan jalan operasi. "at! olesterol 1 merupakan unsur normal pembentuk empedu bersi*at tidak larut dalam
air. Kelarutannya bergantung pada asam empedu dan lesitin (*os*o lipid) dalam empedu. ada pasien yang cenderung menderita batu empedu akan terjadi penurunan sintesis asam as am empedu dan peningkatan sintesis kolesterol dalam !ati, mengakibatkan supersaturasi geta! empedu ole! kolesterol dan keluar dari geta! empedu mengendap membentuk batu. /eta! empedu
yang jenu! ole! kolesterol merupakan predisposisi untuk timbulnya batu empedu yang berperan sebagai iritan yang menyebabkan peradangan dalam kandung empedu. anita yang menderita batu kolesterol dan penyakit kandung empedu 4 5 lebi! banyak dari pada laki-laki. Biasanya terjadi pada wanita berusia + 4 ta!un, multipara, obesitas. enderita batu empedu meningkat pada pengguna kontrasepsi pil, estrogen dan klo*ibrat yang diketa!ui meningkatkan saturasi kolesterol bilier. nsiden pembentukan batu meningkat bersamaan dengan penamba!an umur, karena bertamba!nya sekresi kolesterol ole! !ati dan menurunnya sintesis asam empedu juga meningkat akibat mal absorbsi garam-garam empedu pada pasien dengan penyakit gastrointestinal, perna! operasi resesi usus, dan 67.
C. &ani#estasi Klini
/ejalanya bersi*at akut dan kronis, /angguan epigastrium 1 rasa penu!, distensi abdomen, nyeri samar pada perut kanan atas, terutama setela! klien konsumsi makanan berlemak 2 yang digoreng. anda dan gejalanya adala! sebagai berikut 1 8. 9yeri dan kolik bilier, jika duktus sistikus tersumbat ole! batu empedu, kandung empedu akan mengalami distensi dan ak!irnya in*eksi. asien akan menderita panas, teraba massa padat pada abdomen, pasien dapat mengalami kolik bilier disertai nyeri !ebat pada abdomen kanan atas yang menjalar kepunggung atau ba!u kanan , rasa nyeri disertai mual dan munta! akan bertamba! !ebat dalam waktu beberapa jam sesuda! makan dalam porsi besar. asien akan gelisa! dan membalik-balikkan badan, merasa tidak nyaman, nyerinya bukan kolik tetapi persisten. 'eorang kolik bilier semacam ini disebabkan ole! kontraksi kandung empedu yang tidak dapat mengalirkan empedu keluar akibat tersumbatnya saluran ole! batu. 6alam keadaan distensi bagian *undus kandung empedu akan menyentu! dinding adomen pada daera! kartilago kosta sembilan dan sepulu! bagian kanan, se!ingga menimbulkan nyeri tekan yang mencolok pada kuadran kanan atas ketika inspirasi dalam. :.
kterus. Biasanya terjadi obstruksi duktus koledokus. $bstruksi pengaliran geta! empedu keduodenum akan menimbulkan gejala yang k!as 1 geta! empedu tidak dibawa keduodenum tetapi diserap ole! dara! se!ingga kulit dan mukosa membran berwarna kuning, disertai gatal pada kulit.
;.
eruba!an warna urine tampak gelap dan *eses warna abu-abu serta pekat karena ekskresi pigmen empedu ole! ginjal.
4.
erjadi de*isiensi vitamin 06&K. 6e*isiensi vitamin K dapat mengganggu pembekuan dara! yang normal.
D. Etiologi
8.
'tatis cairan empedu
:.
n*eksi kuman (&.=oli, klebsiella, 'treptokokus, 'tapilokokus, =lostridium).
;.
skemik dinding kandung empedu.
4.
Kepekatan cairan empedu.
#.
Kolesterol.
>.
%isolesitin.
".
rostaglandin yang merusak lapisan mukosa dinding kandung empedu diikuti reaksi s upurasi dan in*lamasi.
E. Pe%erisaan Pen!n'ang
8. :.
laboratorium 1 lekositosis, blirubinemia ringan, peningkatan alkali pos*atase. ?'/1 dapat mendeteksi kalkuli dalam kandung empedu atau duktus koledokus yang mengalami dilatasi, ?'/ mendeteksi batu empedu dengan akurasi #.
;.
= 'can 0bdomen 1
4.
73.
#.
'inar 5 abdomen
>.
Koleskintogra*i 2 encitraan 3adionuklida1 preparat radioakti* disuntikkan secara intravena. emeriksaan ini lebi! ma!al dari ?'/, waktu lebi! lama, membuat pasien terpajar sinar radiasi, tidak dapat mendeteksi batu empedu.
".
Kolesistogra*i1 alat ini digunakan jika ?'/ tidak ada 2 !asil ?'/ meragukan.
(. Penatalasanaan
8. 9on embeda!an (*armakoterapi, diet) a.
enatalaksanaan pendukung dan 6iet adala!1 istira!at, cairan in*us, 9/, analgetik dan antibiotik, diet cair renda! lemak, bua! yang masak, nasi, ketela, kentang yang dilumatkan, sayur non gas, kopi dan te!.
b.
?ntuk makanan yang perlu di!indari sayur mengandung gas, telur, krim, daging babi, gorengan, keju, bumbu masak berlemak, alko!ol.
c.
@armakoterapi asam ursedeoksikolat (urda*alk) dan kenodeoksiolat (c!enodiol, c!eno*alk) digunakan untuk melarutkan batu empedu radiolusen yang berukuran kecil dan terutama tersusun dari kolesterol.
A 8: bulan untuk melarutkan batu.
d.
elarutan batu empedu tanpa pembeda!an 1 dengan cara mengin*uskan suatu ba!an pelarut (manooktanoin 2 metil tersier butil eter ) kedalam kandung empedu. 7elalui selang 2 kateter yang dipasang perkuatan langsung kedalam kandung empedu, melalui drain yang dimasukkan melalui -ube untuk melarutkan batu yang belum dikeluarkan pada saat pembeda!an, melalui endoskopi &3=, atau kateter bilier transnasal.
e.
&ktracorporeal s!ock-wave lit!otripsy (&'%). 7etode ini menggunakan gelombang kejut berulang yang diara!kan pada batu empedu dalam kandung empedu atau duktus koledokus untuk memeca! batu menjadi sejumla! *ragmen. /elombang kejut tersebut di!asilkan ole! media cairan ole! percikan listrik yaitu piezoelektrik atau muatan elektromagnetik. &nergi disalurkan kedalam tubu! lewat rendaman air atau kantong berisi cairan. 'etela! batu peca! secara berta!ap, peca!annya akan bergerak perla!an secara spontan dari kandung empedu atau duktus koledokus dan dikeluarkan melalui endoskop atau dilarutkan dengan pelarut atau asam empedu peroral. :. embeda!an a. ntervensi beda! dan sistem drainase.
b. Kolesistektomi 1 dilakukan pada sebagian besar kolesistitis kronis 2 akut. 'ebua! drain ditempatkan dalam kandung empedu dan dibiarkan menjulur keluar lewat luka operasi untuk mengalirkan dara!, cairan serosanguinus, dan geta! empedu kedalam kassa absorben. c. 7inikolesistektomi 1 mengeluarkan kandung empedu lewat luka insisi selebar 4 cm, bisa dipasang drain juga, beaya lebi! ringan, waktu singkat. d. Kolesistektomi laparaskopi e. Kolesistektomi endoskopi1 dilakukan lewat luka insisi kecil atau luka tusukan melalui dinding abdomen pada umbilikus ;. endidikan pasien pasca operasi 1 a.
Berikan in*ormasi kepada pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala komplikasi intra abdomen yang !arus dilaporkan 1 penurunan selera makan, munta!, rasa nyeri, distensi abdomen dan kenaikan su!u tubu!.
b.
'aat diruma! perlu didampingi dan dibantu ole! keluarga selama :4 sampai 4 jam pertama.
c.
%uka tidak bole! terkena air dan anjurkan untuk menjaga kebersi!an luka operasi dan sekitarnya
d. 7asukan nutrisi dan cairan yang cukup, bergizi dan seimbang e.
0njurkan untuk kontrol dan minum obat rutin.
G. Diagnosa Ke$era)atan *ang %!ngin %!n+!l:
8. 9yeri 0kut b2d agen injuri *isik :.
Ketidakseimbangan 9utrisi Kurang dari kebutu!an tubu! b2d ketidakmampuan pemasukan nutrisi, *aktor biologis
;.
3isiko in*eksi b2d imunitas tubu! menurun, terpasangnya alat invasi*.
4.
Kurang perawatan diri b2d kelema!an
#.
Kurang engeta!uan tentang penyakit, diet dan perawatannya b2d mis interpretasi in*ormasi RENPRA CHOLELITIASIS
No
8
Diagnosa Ke$era)atan 9yeri akut b2d agen injuri *isik
T!'!an
Interensi
'etela! dilakukan 0su!an • keperawatan C. jam tingkat kenyamanan klien• meningkat dg KD1 Klien melaporkan• • nyeri berkurang dg scala :-; &kspresi waja!• • tenang klien dapat • istira!at dan tidur • v2s dbn • •
&ana'e%en n*eri : Kaji tingkat nyeri secara kompre!ensi* termasuk lokasi, karakteristik, durasi, *rekuensi, kualitas dan *aktor presipitasi. $bservasi reaksi nonverbal dari ketidak nyamanan. /unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengeta!ui pengalaman nyeri klien sebelumnya. Kontrol *aktor lingkungan yang mempengaru!i nyeri seperti su!u ruangan, penca!ayaan, kebisingan. Kurangi *aktor presipitasi nyeri. ili! dan lakukan penanganan nyeri (*armakologis2non *armakologis).. 0jarkan teknik non *armakologis (relaksasi, distraksi dll) untuk mengetasi nyeri.. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri. &valuasi tindakan pengurang nyeri2kontrol nyeri. Kolaborasi dengan dokter bila ada komplain tentang pemberian analgetik
•
•
•
•
tidak ber!asil.
•
• •
• •
•
:
;
Ketidakseimbanga 'etela! dilakukan n nutrisi kurang asu!an • dari kebutu!an keperawatan C• tubu! jam klien• menunjukan status nutrisi adekuat dengan KD1 • BB stabil, • nilai laboratorium • • terkait normal, tingkat energi • adekuat, • masukan nutrisi • adekuat •
A-%inistrasi analgeti :. =ek program pemberian analogetikE jenis, dosis, dan *rekuensi. =ek riwayat alergi.. entukan analgetik pili!an, rute pemberian dan dosis optimal. 7onitor F Berikan analgetik tepat waktu terutama saat nyeri muncul. &valuasi e*ekti*itas analgetik, tanda dan gejala e*ek samping. &ana'e%en N!trisi Kaji adanya alergi makanan. Kaji makanan yang disukai ole! klien. Kolaborasi team gizi untuk penyediaan nutrisi terpili! sesuai dengan kebutu!an klien. 0njurkan klien untuk meningkatkan asupan nutrisinya. Gakinkan diet yang dikonsumsi mengandung cukup serat untuk mencega! konstipasi. 7onitor jumla! nutrisi dan kandungan kalori. Berikan in*ormasi tentang kebutu!an nutrisi.
&onitor N!trisi 7onitor BB jika memungkinkan • 7onitor respon klien ter!adap situasi • yang meng!aruskan klien makan.
•
• •
*aktor risiko in*eksi ntruksikan kepada pengunjung untuk • dan dg KD1 mencuci tangan saat berkunjung dan dk ada tanda- sesuda!nya. tanda in*eksi /unakan sabun anti miroba untuk • 0% normal mencuci tangan. F2' dbn %akukan cuci tangan sebelum dan • sesuda! tindakan keperawatan. /unakan baju dan sarung tangan • sebagai alat pelindung. erta!ankan lingkungan yang aseptik • selama pemasangan alat. %akukan dresing in*us dan dan kateter • setiap !ari 'esuai indikasi ingkatkan intake nutrisi dan cairan • berikan antibiotik sesuai program. •
•
• • •
•
•
• •
•
•
•
4
'indrom de*isit 'etela! dilakukan sel* care b.d askep ...... jam• kelema!an 06%s terpenu!i dg KD1 • Klien bersi!, tidak • • bau Kebutu!an se!ari• !ari terpenu!i • •
•
Protesi tera-a$ in#esi 7onitor tanda dan gejala in*eksi sistemik dan lokal. 7onitor !itung granulosit dan B=. 7onitor kerentanan ter!adap in*eksi.. erta!ankan teknik aseptik untuk setiap tindakan. nspeksi kulit dan mebran mukosa ter!adap kemera!an, panas. 0mbil kultur, dan laporkan bila !asil positip jika perlu 6orong istira!at yang cukup. 6orong peningkatan mobilitas dan lati!an. nstruksikan klien untuk minum antibiotik sesuai program. 0jarkan keluarga2klien tentang tanda dan gejala in*eksi. %aporkan kecurigaan in*eksi. Sel# Care Assisten+e Bantu 06% klien selagi klien belum mampu mandiri a!ami semua kebutu!an 06% klien a!ami ba!asa-ba!asa atau pengungkapan non verbal klien akan kebutu!an 06% %ibatkan klien dalam pemenu!an 06%nya %ibatkan orang yang berarti dan layanan pendukung bila dibutu!kan /unakan sumber-sumber atau *asilitas
yang ada untuk mendukung sel* care 0jari klien untuk melakukan sel* care • secara berta!ap 0jarkan penggunaan modalitas terapi • dan bantuan mobilisasi secara aman (lakukan supervisi agar keamnanannya terjamin) &valuasi kemampuan klien untuk • melakukan sel* care di 3' Beri rein*orcement atas upaya dan • keber!asilan dalam melakukan sel* care # Kurang 'etela! dilakukan &enga'aran $roses $en*ait pengeta!uan askep C jam• Kaji pengeta!uan keluarga tentang keluarga pengeta!uan proses penyakit ber!ubungan keluarga klien•