ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KELAINAN KELAINAN LETAK JANIN BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang letak sungsang pada umumnya tidak sulit. Pada pemeriksaan luar, di bagian bawah uterus tidak dapat diraba bagian keras dan bulat, yaitu kepala, dan kepala teraba di fundus. Denyut jantung janin pada umumnya ditemukan setinggi atau sedikit lebih tinggi daripada umbilikus. Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan dalam. Setelah ketuban pecah, dapat diraba lebih jelas adanya bokong yang ditandai dengan adanya sacrum, tuber ossis iskii, dan anus. Bila dapat diraba kaki, maka harus dibedakan dengan tangan. Pada kaki terdapat tumit, sedangkan pada tangan ditemukan ibu jari yang letaknya tidak sejajar dengan jari-jari lain dan panjang jari kurang lebih sama dengan panjang telapak tangan. Sedangkan prolaps tali pusat dari beberapa etiologi yang dapat menyebabkan prolapsus tali pusat diantaranya adalah kehamilan kembar, hidroamnion, kehamilan prematur, janin terlalu kecil, kelainan presentasi dan plasenta previa. ehamilan kembar akan mengalami hidramnion, dimana cairan ketuban banyak dan inilah yang menye me nyebab babka kan n ja jani nin n da dapa patt be berg rger erak ak le lebi bih h le lelu luas asaa da dala lam m ra rahim him.. Da Dan n ke keada adaan an in inii dap dapat at mengakibatkan kelainan presentasi !letak sungsang, lintang, presentasi kepa la".
1.2.Tujuan #ujuannya dibuat $akalah ini antara lain sebagai berikut% &. $engembangkan wawasan dan pengetahuan tentang macam-macam kelainan pada kehamilan. '. Se Seba baga gaii mod odal al aw awal al un unttuk ter erju jun n lan angs gsun ung g da dallam du duni niaa mas asy yar arak akat at ser ertta da dapa patt mengaplikasikannnya dalam dunia keperawatan atau kesehatan.
BAB II TINJAUAN TOERI 2.1.ASKEP GANGGUAN KEHAILAN KELAINAN LETA LETAK K JANIN A. DE!INISI
(etak sun (etak sungsa gsang ng mer merupak upakan an let letak ak mem membuju bujurr den dengan gan kepa kepala la jan janin in di fun fundus dus ute uteri ri !manuaba, '))& % '*+".
(etak sungsang adalah janin yang letaknya membujur atau memanjang dalam rahim, kepala berada di fundus dan bokong di bawah !$ochtar, & % *)". Pres Pr esen enta tasi si su sung ngsa sang ng te terj rjad adii bi bila la bo boko kong ng at atau au tu tung ngka kaii ja jani nin n be berp rpre rese sent ntas asii ke dalam pelvis ibu !/acker, '))& % '0". (etak sungsang adalah keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri !wiknjosastro, '))1 % 1)1". Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa letak sungsang adalah suatu keadaan dimana letak pada janin memanjang dengan posisi kepala berada di fundus uteri. B. KLASI!IKASI
$enurut $ochtar !&" klasifikasi letak sungsang adalah % a. (etak bokong !2rank Breech" merupakan letak bokong dengan kedua tungkai terangkat ke atas. b. (etak sungsang sempurna !3omplete Breech" merupakan letak bokong dimana kedua kaki ada di samping bokong atau letak kaki bokong sempurna. c. (et (etak ak sun sungsa gsang ng tid tidak ak sem sempur purna na !4n !4ncom comple plete te Bre Breech" ech" ada adalah lah let letak ak sun sungsa gsang ng dim dimana ana sel selain ain bokong bagian yang terendah juga kaki atau lutut, terdiri atas % &. edua kaki 5 letak kaki sempurna. Satu kaki 5 letak kaki tidak sempurna '. edua lutut 5 letak lutut sempurna. Satu lutut 5 letak lutut tidak sempurna ". ETIOLOGI $enurut 6iknjosastro !'))1" faktor-faktor yang menyebabkan letak sungsang antara lain
&. '. *. 0. . 1. +.
% $ultipritas. /amil kembar. /idramnion. /idrisefalus. Plasenta previa. elainan uterus. Panggul sempit.
D. DIAGNOSIS Diagnosis letak sungsang pada umumnya tidak sulit. Pada pemeriksaan luar, di bagian
bawah uterus tidak dapat diraba bagian keras dan bulat, yaitu kepala, dan kepala teraba di fundus fun dus.. Deny Denyut ut jan jantun tung g jan janin in pada umu umumny mnyaa dit ditemu emukan kan set seting inggi gi ata atau u sed sediki ikitt leb lebih ih tin tinggi ggi daripada umbilikus. Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan p emeriksaan dalam. Setelah ketuban pecah, dapat diraba lebih jelas adanya bokong yang ditandai dengan adanya sacrum, tuber ossis iskii, dan anus. Bila dapat diraba kaki, maka harus dibedakan dengan
E. &.
'. *. 0.
tangan. Pada kaki terdapat tumit, sedangkan pada tangan ditemukan ibu jari yang letaknya tidak sejajar dengan jari-jari lain dan panjang jari kurang lebih sama dengan panjang telapak tangan. Pada presentasi bokong kaki sempurna, kedua kaki dapat diraba di samping bokong, sedangkan pada presentasi bokong kaki tidak sempurna, hanya teraba satu kaki di samping bokong !6iknjosastro, !6iknjosastro, '))1 % 1&&". TANDA DAN GEJALA Pergerakan anak terasa oleh ibu dibagian perut bawah dibawah pusat dan ibu sering merasa benda keras !kepala" mendesak tulang iga. Pada palpasi teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus uteri. Punggung anak dapat teraba pada salah satu sisi perut dan bagian-bagian kecil pada pihak yang berlawanan. Diatas sympisis teraba bagian yang kurang bundar dan lunak. Bunyi jantung janin terdengar pada punggung anak setinggi pusat.
!. PENANGANAN a. Penanganan selama kehamilan. 7ersi kepala luar dapat dicoba bila presentasi sungsang didiagnosis sebelum permulaan
&. '. *. 0. . •
persalinan dan setelah *+ minggu kehamilan. keha milan. #ujuan dari usaha ini adalah mengangkat sungsang keluar dari pelvis ibu sementara memandu kepala janin ke dalam pelvis, dengan demikian presentasi kepala dicapai !/acker, '))& % '". Sebelum melakukan versi luar, diagnosis letak janin harus pasti, sedangkan denyut janin harus dalam keadaan baik. Selam versi dilakukan dan setelah versi luar berhasil denyut jantung janin harus selalu diawasi. Sesudah janin berada dalam keadaan presentasi kepala, kepala didorong masuk ke dalam rongga panggul. 7ersi luar hendaknya dilakukan dengan kekuatan ringan tanpa mengadakan paksaan. p aksaan. 7ers 7ersii luar tidak akan berhasil jika versi v ersi luar dilakukan apabila air ketuban hanya sedikit. ontraindikasi lain untuk melakukan versi luar adalah panggul sempit, perdarahan antepartum, hipertensi, hamil kembar, plasenta previa !6iknjosastro, !6iknjosastro, '))1 % 1&". $enurut $ochtar !&" syarat versi luar yaitu pembukaan kurang dari cm, ketuban masih ada, bokong belum turun atau masuk pintu atas panggul. #eknik versi luar yaitu (ebih dahulu bokong lepaskan dari pintu atas panggul dan ibu dalam posisi trendelenburg. #angan kiri letakkan di kepala dan tangan kanan pada bokong. Putar kearah muka atau perut janin. (alu tukar tangan kiri diletakkan di bokong dan tangan kanan di kepala. Setelah berhasil pasang gurita, dan observasi td, djj serta keluhan. Penanganan selama persalinan.
&. elahiran Pervaginam. Penanganan sewaktu melahirkan pada presentasi sungsang bergantung pada pelvis ibu, jenis sungsang, dan umur gestasi !/acker, '))& % '1".
$enurut $ochtar !&" terdiri dari partus spontan atau pada letak sungsang janin dapat lahir secara spontan seluruhnya dan manual aid. 6aktu memimpin partus dengan letak sungsang harus diingat bahwa ada ' fase yaitu % &. 2ase menunngu dimana sebelum bokong lahir seluruhnya, kita hanya melakukan observasi. Bila tangan tidak menjungkit ke atas, persalinan akan mudah. Sebaiknya jangan ekspresi risteller, karena hal ini akan memudahkan terjadinya nurchae arm. '. 2ase untuk bertindak cepat yaitu bila badan janin sudah lahir sampai pusat, tali pusat akan tertekan antara kepala dan panggul, maka janin harus lahir dalam waktu menit. 8ntuk mempercepat lahirnya janin dapat dilakukan manual aid. *. Seksio sesarea. $enurut /acker !'))&" sungsang prematur biasanya dilahirkan dengan seksio sesarea karena perbedaan yang besar antara ukuran kepala janin dan badan janin, dimana kepala jauh lebih besar. Pada sungsang tidak lengkap yang cukup bulan, kelahiran harus dicapai dengan seksio sesarea. •
a.
#.
a. b. &. '. *.
LETAK LINTANG
(etak lintang adalah Bila sumbu memanjang janin menyilang sumbu memanjang ibu secara tegak lurus atau mendekati ) derajat !$ochtar, & % *11". (etak lintang adalah suatu keadaan dimana janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain !6iknjosastro, '))1 % 1''". (etak lintang adalah bila sumbu janin melintang dan biasanya bahu merupakan bagian terendah janin !Buku 9cuan :asional". Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa letak lintang adalah keadaan dimana posisi janin melintang. ETIOLOGI Sebab terpenting dari letak lintang adalah multiparitas disertai dinding uterus dan perut yang lembek. Pada kehamilan prematur, hidramnion dan kehamilan kembar, janin sering dijumpai dalam letak lintang. eadaan ini yang dapat menghalangi turunnya kepala ke dalam rongga panggul seperti misalnya panggul sempit, tumor di daerah panggul dan plasenta previa. Demikian pula kelainan bentuk rahim seperti uterus arkutus atau uterus subseptus !6iknjosastro, '))1 % 1'0". DIAGNOSIS 4nspeksi % Perut membuncit ke samping Palpasi 2undus uteri lebih rendah dari seharusnya tua kehamilan 2undus uteri kosong dan bagian bawah kosong, kecuali kalau bahu sudah masuk ke dalam pintu atas panggul epala !ballotement " teraba di kanan atau di kiri
0. 9uskultasi % Denyut jantung janin setinggi pusat kanan atau kiri. . Pemeriksaan dalam !vaginal toucher " a. teraba tulang iga, skapula, dan kalau tangan menumbung teraba tangan. 8ntuk menentukan tangan kanan atau kiri lakukan dengan cara bersalaman. b. #eraba bahu dan ketiak yang bisa menutup ke kanan atau ke kiri. Bila kepala terletak di kiri, ketiak menutup ke kiri. c. (etak punggung ditentukan dengan adanya skapula, letak dada dengan klavikula. d. Pemeriksaan dalam agak sukar dilakukan bila pembukaan kecil dan ketuban intak, namun pada letak lintang biasanya ketuban cepat pecah. $enurut 6iknjosastro !'))1" adanya letak lintang sering sudah dapat diduga hanya dengan inspeksi. 8terus tampak lebih lebar dan fundus uteri lebih rendah tidak sesuai dengan umur kehamilannya. Pada palpasi fundus uteri kosong, kepala janin berada di samping, dan di atas simfisis juga kosong, kecuali bila bahuturun ke dalam panggul. Denyut jantung janin ditemukan di sekitar umbilikus. Pada pemeriksaan dalam teraba tulang iga, scapula, dan kalau tangan menumbung teraba tangan. 8ntuk menentukan tangan kanan atau kiri lakukan dengan cara bersalaman. #erababahu dan ketiak yang bisa menutup ke kanan atau ke kiri. Bila kepala terletak di kiri, ketiak menutup ke kiri. (etak punggung ditentukan dengan adanya scapula, letak dada dengan klavikula. Pemeriksaan dalam agak sukar dilakukan bila pembukaan kecil dan ketuban intak, namum pada letak lintang biasanya ketuban cepat pecah !mochtar, & % *1". $. EKANISE LETAK LINTANG $enurut $ochtar !&" anak normal dan cukup bulan tidak mungkin lahir secara spontan dalam letak lintang. ;anin hanya dapat lahir spontan, bila kecil atau premature, sudah mati dan menjadi lembek atau panggul luas. Pada cara Denman bahu tertahan pada simpisis dan dengan fleksi kuat di bagian bawah tulang belakang, badan bagian bawah, bokong dan kaki turun di rongga panggul dan lahir, kemudian disusul badan bagian atas dan kepala. Pada cara Douglas bahu masuk ke dalam rongga panggul, kemudian dilewati oleh bokong dan kaki, sehingga bahu, bokong dan kaki lahir, selanjunya disusul oleh lahirnya kepala. Dua cara tersebut merupakan variasi suatu mekanisme lahirnya janin dalam letak lintang, akibat fleksi lateral yang maksimal dari tubuh janin !6iknjosastro, '))1 % 1'". %. PENANGANAN LETAK LINTANG 9pabila pada pemeriksaan antenatal ditemukan letak lintang, sebaiknya diusahakan mengubah menjadi presentasi kepala dengan versi luar. Sebelum melakukan versi luar harus dilakukan pemeriksaan teliti ada tidaknya panggul sempit, tumor dalam pnggul, atau plasenta previa, sebab dapat membahayakan janin meskipun versi luar berhasil, janin mungkin akan memutar kembali. 8ntuk mencegah janin memutar kembali ibu dianjurkan menggunakan korset, dan dilakukan pemeriksaan antenatalulangan untuk menilai letak janin. Pada seorang primigravida bila versi luar tidak berhasil, sebaiknya segera dilakukan seksio sesarea. Pertolongan persalinan letak lintang pada multipara bergantung pada beberapa
faktor. 9pabila riwayat obstetric wanita yang bersangkutan baik, tidak didapatkan kesempitan panggul, dan janin tidak seberapa besar, dapat ditunggu dan diawasi sampai pembukaan serviks lengkap untuk kemudian melakukan versi ekstrasi. Selama menunggu ketuban harus diusahakan supayua utuh dan melarang untuk meneran dan bangun. 9pabila ketuban pecah sebelum pembukaan lengkap dan terdapat prolaps funikuli, harus dilakukan seksio sesarea. Dan apabila ketuban pecah, tetapi tidak terjadi prolaps funikuli, maka bergantung kepada tekanan, dapat ditunggu sampai pembukaan lengkap kemudian dilakukan versi ekstrasi atau dengan seksio sesarea. Pada letak lintang ksep atau persalinan lama, versi ekstrasi akan mengakibatkan rupture uteri, sehingga bila janin masih hidup, hendaknya dilakukan seksio sesarea dengan segera, sedangkan pada janin mati dilahirkan secara pervaginam dengan dekapitasi !6iknjosastro, '))1 % 1'+". KONSEP DASAR ASUHAN KEPERA&ATAN KELAINAN LETAK A. Pengkaj'an &. 9ktifitas < 4stirahat % $elaporkan keletihan, kurang energy, (etargi, penurunan penampilan
'. *. 0. .
1.
+.
. a. b.
Sirkulasi % #ekanan darah dapat meningkat =liminasi % Distensi usus atau kandung kencing mungkin ada 4ntegritas ego % $ungkin sangat cemas dan ketakutan :yeri < etidaknyamanan Dapat terjadi sebelum awitan!disfungsi fase laten primer" atau setelah persalinan terjadi !disfungsi fase aktif sekunder". 2ase laten persalinan dapat memanjang % ') jam atau lebih lama pada nulipara !rata- rata adalah > jam", atau &0 jam pada multipara !rata ? rata adalah > jam" eamanan Dapat mengalami versi eksternal setelah gestasi *0minggu dalam upaya untukmengubah presentasi bokong menjadi presentasi kepala Pemeriksaan vagina dapat menunjukkan janin dalam malposisi !mis.,dagu wajah, atau posisi bokong" Penurunan janin mungkin kurang dari & cm
B. DIAGNOSIS KEPERA&ATAN
&. '. *. 0.
:yeri !akut" berhubungan dengan Peningkatan tahanan pada jalan lahir Aisiko tinggi cedera terhadap maternal berhubungan dengan obstruksi pada penurunan janin Aisiko tinggi cedera terhadap janin berhubungan dengan malpresentasi janin oping individual tidak efektif berhubungan den gan krisis situasi
". INTER(ENSI
D& % :yeri !akut " berhubungan dengan Peningkatan tahanan pada jalan lahir ditandai dengan % Peningkatan tonus otot, pengungkapan, Prilaku distraksi !gelisah, meringis, menangis",wajah menunjukan nyeri. riteria =valuasi % &. Berpartisipasi dalam perilaku untuk meningkatkan kanyamanan '. #ampak rileks diantara kontraksi *. $elaporkan nyeri berulang < dapat diatasi INTER(ENSI •
•
•
•
•
Buat upaya yangmemungkinkan
menurunkan
sensasi
nyeri
dan
RASIONAL •
;awaban
pertanyaan
dapat
klien
D' % Aisiko tinggi cedera terhadap meternal berhubungan dengan obstruksi mekanis pada penurunan janin riteria =valuasi % &" #idak terdapat cedera pada ibu INTER(ENSI •
•
•
•
•
•
•
#injau
ulang
RASIONAL
riwayat
persalinan, •
$embantu dalam
awitan, dan durasi =valuasi tingkat
mengidentifikasi kemungkinan keletihan yang penyebab, kebutuhan • pemeriksaan diagnostik, dan intervensi menyertai,serta aktifitas dan istirahat sebelum awitan persalinan yang tepat aji pola kontraksi uterus secara elelahan ibu yang berlebihan • manual atau secara elektronik menimbulkan disfungsi 3atat penonjolan , posisi janin dan sekunder atau mungkin akibat dari presentasi janin persalinan lama #empat klien pada posisi rekumben Disfungsi kontraksi • lateral dan anjurkan tirah baring dan memperlama ambulasi sesuai toleransi persalinan,meningkatkan Cunakan rangsang putting untuk komplikasi maternal < janin
risiko
menghasilkan oksitosin endogen. 4ndikator kemajuan persalinan ini dapat olaborasi % Bantu untuk persiapan mengidentifikasi timbulnya penyebab seksio sesaria sesuai indikasi,untuk persalinan lama malposisi Aelaksasi dan peningkatan perfusi uterus dapat memperbaiki pola hipertonik.9mbulasi dapat membantu kekuatan grafitasi dalam merangsang pola persalinan normal dan dilatasi serviks ksitosin perlu untukmenambah atau memulai aktifitas miometrik untuk pola uterus hipotonik $elahirkan sesaria diindikasikan malposisi yang tidak mungkin dilahirkan secara vagina D* % Aisiko tinggi cedera terhadap janin berhubungan dengan malpresentasi janin
riteria =valuasi % &. $enunjukan D;; dalam batas normal dengan variabilitas baik tidak ada deselerasi lambat INTER(ENSI •
•
•
•
•
aji
DD;
RASIONAL
secara
manual
• atau
$endeteksi respon abnormal ,seperti
elektronik,perhatikan variabilitas,perubahan periodik dan frekuensi dasar. Perhatikan tekanan uterus
variabilitas yang berlebih ? lebihan, bradikardi E takikardi, yang mungkin disebabkan oleh stres, hipoksia, asidosis, atau sepsis #ekanan kontraksi lebih dari ) mm/g • selamaistirahat dan fase kontraksi melalui kateter tekanan intrauterus bila menurunkan atau mengganggu tersedia oksigenasi dalam ruang intravilos • olaborasi % Perhatikan frekuenasi ontraksi yang terjadi setiap ' menit kontraksi uterus.beritahu dokter bila atau kurang tidakmemungkinkan frekuensi ' menit atau kurang oksigenasi adekuat dalam ruang Siapkan untuk metode melahirkanyang intravilos Presentasi ini meningkatkan risiko , • paling layak, bilabayi dalam presentasi bokong karena diameter lebih besar dari jalan 9tur pemindahan pada lingkungan masuk ke pelvis dan sering memerlukan perawatan akut bila malposisi dideteksi kelahiran secara seksio sesaria !Aasional % Aisiko cedera atau • klien dengan P9 kematian janin meningkat dengan malahirkan pervagina bila presentasi selain verte D0 % oping individual tidak efektif berhubungan dengan krisis situasi riteria =valuasi % &.$engungkapkan pemahaman tentang apa yang terjadi '.$engidentifikasi
•
#entukan kemajuan persalinan , kaji •
RASIONAL
Persalinan yang lama yang berakibat
•
derajat nyeri dalam hubungannya keletihan dapat menurunkan dengan dilatasi < penonjolan kemampuan klien untuk mengatasi atau enali realitaskeluhan klien akan nyeri mengatur kontraksi • etidaknyamanan dan nyeri dapat
•
pelatih perhatikan adanya frustasi kemajuan yang tidak dikenali sebagai Berikan informasi faktual tentang apa masalah disfungsional
•
•
yang terjadi Berikan tindakan
•
9nsietas
yang
berlebihan
kenyamanan dan meningkatkan aktifitas adrenal pengubahan posisi klien.9njurkan
meningkatkan koping $enurunkan ansietas, meningkatkan kenyamanan , dan membantu klien mengatasi situasi secara positif
2.2.ASKEP GANGGUAN PROLAPS TALI PUSAT A. DE!INISI Prolaps tali pusat adalah kejadian dimana di samping atau melewati bagian terendah janin di dalam jalan lahir setelah ketuban pecah. #erhentinya aliran darah yang melewati tali pusat
dapat berakibat fatal karena terkait dengan oksigenasi janin B. ETIOLOGI
a. b. c. d. e. f. g.
2aktor predisposisi prolaps tali pusat terjadi akibat gangguan adaptasi bagian bawah janin terhadap panggul, sehingga pintu atas panggul tidak tertutup oleh bagian bawah janin tersebut. Sering ditemukan pada kasus-kasus % Presentasi bokong kaki Posisi melintanC (etak sungsang ehamilan premature /idramnion ;anin kembar ;anin terlalu kecil
D. PATO!ISIOLOGI)&O" Beberapa etiologi yang dapat menyebabkan prolapsus tali pusat diantaranya adalah
kehamilan kembar, hidroamnion, kehamilan prematur, janin terlalu kecil, kelainan presentasi dan plasenta previa. ehamilan kembar akan mengalami hidramnion, dimana cairan ketuban banyak dan inilah yang menyebabkan janin dapat bergerak lebih leluasa dalam rahim. Dan keadaan ini dapat mengakibatkan kelainan presentasi !letak sungsang, lintang, presentasi kepa la".
Sedangkan pada kehamilan prematur selain terjadi hidramnion juga terjadi ukuran janin yang kecil karena usia gestasi yang masih muda sehingga janinnya memiliki ukuran kepala yang kecil. Pada plasenta previa, plasenta akan mendekati atau menutup jalan lahir. Semua keadaan tersebut akan menyebabkan janin sulit beradaptasi terhadap panggul ibu,sehingga P9P tidak tertutupi oleh bagian bawah janin, dan inilah yang mengakibatkan tali pusat bergeser atau turun dari tempatnya sehingga terjadilah prolapsus tali pusat. Prolapsus tali pusat akan mengakibatkan tali pusat terjepit antara bagian terendah janin dan jalan lahir sehingga sirkulasi janin akan terganggu dan ini mengakibatkan terjadi hipoksia fetal dan bila berlanjut dapat mengakibatkan fetal distress yang ditandai dengan melemahnya D;;. Bila eadaan ini terus berlangsung dapat mengakibatkan terjadinya kematian pada janin. #api bila dapat ditangani maka janin tetap hidup, ini ditandai dengan adanya teraba denyutan pada tali pusat. E. ANI!ESTSI KLINIS Prolaps dapat lengkap, dimana tali pusat terlihat saat pembukaan vagina. Dapat pula tidak dapat terlihat tetapi dapat dipalpasi saat pemeriksaan vagina yang berdenyut seirama
dengan jantung janin. Prolaps dapat dicurigai dari perubahan denyut janin, seperti bradikardi 9danya tali pusat menumbung atau tali pusat terdepan pada umumnya baru dapat diketahui dengan pemeriksaan dalam setelah pembukaan ostium uteri. Pada tali pusat terdepan, dapat diraba bagian yang berdenyut di belakang selaput ketuban, sedangkan prolapsus tali pusat dapat diraba dengan dua jari . #ali pusat yang berdenyut menandakan bahwa janin masih hidup. arena diagnosis pada umumnya dapat dibuat berdasarkan pemeriksaan dalam maka pemeriksaan dalam mutlak harus dilakukan pada saat ketuban pecah. Bila bagian terendah janin belum masuk ke dalam rongga panggul. Pemeriksaan dalam perlu dilakukan apabila terjadi keterlambatan denyut jantung janin tanpa adanya sebab yang jelas !. KOPLIKASI Pada presentasi kepala, prolapsus funikuli sangat berbahaya bagi janin, karena setiap saat tali pusat dapat terjepit antara bagian terendah janin dengan jalan lahir dengan akibat gangguan oksigensi janin. Pada tali pusat terdepan, sebelum ketuban pecah, ancaman terhadap janin tidak seberapa besar, tetapi setelah ketuban pecah bahaya kematian janin sangat besar. $yles melaporkan hasil penelitiannya dalam perpustakaan dunia, bahwa angka kejadian berkisar antara ,*-),1F persalinan. Sedangkan pada ibu karena terjadi prolapsus maka dilakukan seksio atau persalinan normal yang dapat menimbulkan terjadinya trauma jaringan dan leserasi pada vagina servik G. ANAJEEN TERAPEUTIK Panduan praktis untuk menangani prolapsus tali pusat % #ali pusat Berdenyut • ;ika tali pusat berdenyut berarti janin masih hidup. &. Beri oksigen 0-1 liter
'. *. 0. a. b. c. d. e. . a. b.
•
Posisi ibu trendelenburg. Diagnosis tahapan persalinan melalui pemeriksaan dalam segera. ;ika ibu pada persalinan kala 4 % Dengan sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi !D##" masukan tangan dalam vagina dan bagian terndah janin segera didorong keatas sehingga tahapan tali pusat dapat dikurangi. ;ika bagian terbawah janin telah terpegang dengan kuat diatas ronggal pangul, keluarkan tangan dari vagina letakan tangan tetap diatas abdomen sampai dilakukab seksio sesarea. ;ika tersedia berikan salbutamol ), mg 47, secara perlahan untuk mengurangi kontaraksi rahim. Segera lakukan sesio sesarea. ;ika ibu pada persalinan kala 44 % Pada presentasi kepala lakukan segera persalinan dengan ektrasi vakum atau ektraksi cunam < forceps ;ika presentasi bokong < sungsang lakukan ektradisi bokong atau aki gunakan forsep piper atau panjang untuk melahirkan kepala yang menyusul. c. ;ika letak lintang, siapkan segera seksio sesarea d. Siapkan segera resuitasi neonates #ali pusat tak berdenyut ;ika tali pusat tak berdenyut berarti janin telah meninggal. eadaan ini sudah tidak merupakan tindakan darurat lagi dan lahirkan bayi sealamiah mungkin tanpa mencederai ibu. Pergunakan waktu untuk memeriksa konseling pada ibu dan keluarganya tentang apa yang terjadi dan tindakan apa yang akan dilakukan. Diharapkan persalinan dapat berlangsung spontan pervaginam. ASUHAN KEPERA&ATAN PROLAPS TALI PUSAT
A. PENGKAJIAN
etika kondisi menunjukan adanya prolaps tali pusat, pemeriksaan vagina yang sering dan perhatian yang ketat terhadap perubahan denyut jantung janin dapat merupakan pengkajian awal. Pemeriksaan rutin yang penting dilakukan setelah ruptur pada membran adalah mendengar dan melaporkan denyut jantung janin sendiri mungkin setelah ruptur uteri dan diulangi dalam &)& menit untuk mendeteksi melemah atau tidak teraturnya irama jantung ketika terjadi prolaps tali pusat &. 9ktifitas atau 4strihat $elaporkan keletihan kurang energi letargi dan penurunan penampilan '. Sirkulasi #ekanan darah ibu meningkat, dapat terjadi hipoksi pada janin karena kurangnya sirkulasi dari ibu ketali pusat. *. =liminasi
0. . a. b. c.
1. b. +. a.
d.
.
c.
B.
&. '. 0.
Distensi usus dan kandung kemih mungkin ada 4ntegritas ego ontaksi melemah, dengan intensitas lemah sampai sedang keamanan Pemeriksaan vagina dilakukan untuk menentukan posisi dari tali pusat aji adanya kelainan pada jalan lahir atau janin seperti panggul yang sempit, letak lintang, letak sunsang, polihidramnion, janin kembar, janin yang terlalu kecil seksualitas a. Dapat primigravida atau multipara 8terus dapat distensi berlebihan karena hidramnion, gestasi multiple, ;anin yang besar atau grand multpara Pemeriksaan diagnostic #es prenatal dapat memasukan polihidramnion, janin besar atau gestasi $ultipara b. Pemeriksaan vagina menunjukkan perubahan posisi tali pusat c. 2undoskop digunakan untuk mendeteksi denyut jantung janin atau monotoring D;; 8ltrasound atau pelvimetri sinar , mengevaluasi arsitektur pelvis, presentasi janin, posisi dan formasi Prioritas keperawatan a. $engidentifikasi dan mengatasi letak tali pusat abnormal b. (akukan reposisi tali pusat atau sectio caseria jika diperlukan $emantau perubahan denyut janin dan respon fisik maternal atau janin terhadap kontraksi dan lamanya persalinan d. $emberikan dukungan emosional dan mencegah komplikasi DIAGNOSIS KEPERA&ATAN erusakan pertukaran gas b.d aliran darah ke plasenta atau melalui tali pusat !prolapsi" etakutan G kecemasan b.d krisis situasi, ancaman yang dirasakan pada klien *. atau janin, penyimpangan yang tidak diantisipasi dari harapan Aesiko cidera terhadap janin b.d hipoksia janin dan abnormalitas pelvis ibu . oping individu tidak efektif b.d komplikasi persalinan 1. Aesiko infeksi b.d prosedur invasive
". INTER(ENSI KEPERA&ATAN Diagnosa 4 % erusakan pertukaran gas b.d perubahan aliran darah ke plasenta atau melalui tali
pusat !prolaps" % Perubahan D;; !D;; melemah", emungkinan dibuktikan dengan ditemukannya tali pusat alam posisi abnormal pada pe meriksaan vagina #ujuan yang diharapkan % $enunjukkan D;; dalam batas normal, menaifestasikan variabilitis pada strip pemantau, bebas dari deselerasi
lambat dan menunjukkan perilaku yang meningkatkan keamanan janin
444:#=A7=:S4duksi persalinan Aasional $enentukan kelainan Perhatikan maturitas janin 8sia gestasi janin harus *1 minggu • •
•
•
•
•
•
•
•
berdasarkan riwayat klien, dan atau lebih untuk dilakukan pada letak jantung apakah • pengukuran uterus (akukan meniver presentasi verteks, presentasi (eapold dan bokong dll • $embantu mendapatkan strip pemeriksaan vagina,steril, perhatikan presentasi dan posisi pemantauan janin eksternal adekuat janin. untuk mengevaluasi pola kontraksi Posisikan klientelentang dan irama jantung janin Penurunan volume sirkulasi atau • dengan bagian kepala ibu lebih rendah dari panggul ibu yang ditopang dengan bantal Perhatikan adanya pada pada
vasospasme dalam plasenta menurunkan ketersediaan oksigen untuk ambilan janin • $enentukan kesejahteraan janin ibu faktor-faktor yang secara negatif mempengaruhi sirkulasi dan memberikan plasenta dan oksigenasi janin pengkajian dasar D;; dan aktivitas Cunakan =2$ uterus !electronic fatal Distress janin dapat terjadi karena monitoring" &-') mnt sebelum hipoksia mungkin prosedur dimanifestasikan dengan induksi penurunan viabilitas, (anjutkan pemantauan deselerasi lambat, dan D;;,Perhatikan perubahan takikardia yang diikuti denyut perdenyut dengan bradikardai ompres tali pusat diantara jalan • deselrasi selama dan setelah kontraksi lahir dan bagian Perhatikan adanya presentasi dapat dihilangkan dengan variabel deselarasi, perubahan posisi perubahan posisi klien dari sisi Distress janin pada ke sisi presentasi verte Perhatikan warna dan dimanifestasikan dengan jumlah cairan amnion kandungan mekonium yang bila pecah ketuban merupakan akibat dari pecah respon vagal pada hipoksia aji reaksi D;; terhadap Pengkajian yang tepat perlu •
kontruksi, perhatikan bradikardi atau deselerasi lambat •
•
dilakukan untuk mencegah terjadinya hipoksia. Aentang normal D;; adalah &')-&1) dpm • Prolaps terlihat atau samar dari tali 9uskultasi jantung pusat pada tidak adanya janin bila pecah ketuban dilatasi servik penuh dapat Pantau respon jantung memerlukan kelahiran sesaria janin untuk obat pra :arkotik biasanya • operasi atau anastesi menurunkan variabilitas D;; dan memerlukan pemberian naloksoa !narcan" setelah melahirkan untuk memperbaiki depresi pernafasan narkotik. /ipotensi maternal pada respon terhadap 9nastasia secara umum menyebabkan bradikardi janin sementara, menurunkan variabilitas dan tidur
regional
iagnosa '
%etakutan G kecemasan b.d krisis situasi, anacaman yang dirasakan pada klien
% 9nsietas pada klien dapat teratasi
riteria /asil
% Perubahan D;; !D;; melemah", ditemukannya tali pusat alam posisi abnormal pada pemeriksaan vagina
#ujuan yang diharapkan % lien dapat menggunakan s ystem pendukung secara efektif $elaporkan ansietas berkurang dan atau teratasi lien tampak rileks $enyelesaikan persalinan denagn sukses
4:#=A7=:S4
•
•
•
ANDIRI aji status
RASIONAL •
9danya gangguan kemajuan normal
dan dari persalinan dapat memperberat perasaan ansietas dan kegagalan. emosional 9njurkan pengungkapan Perasaan ini dapat mengganggu kerja sama klien perasaan Cunakan terminologis positif G dan menghalangi proses induksi lien mungkin takut atau tidak • hindari psikologis
penggunaan istilah yang memahami dengan jelas menandakan abnormalitas kebutuhan terhadap induksi persalinan. Aasa gagal karena prosesdur atau proses
Dengarkan keterangan klien yang dapat menandakan kehilangan harga diri Berikan kesempatan pada klien untuk member masukan pada proses pengambilan keputusan 9njurkan penggunaan atau kontinuitas teknik pernafasan dan latihan relaksasi
tidak mampu melahirkan secara alamiah dapat terjadi $embantu klien pasangan menerima situasi tanpa menuduh diri sendiri lien dapat meyakinkan bahwa adanya intervensi untuk membantu proses persalinan adalah refleksi negatif pada kemampuan dirinya sendiri $eningkatkan rasa kontrol klien meskipun kebanyakan dari apa yang telah terjadi diluar kontrolnya $enurunkan ansietas, memungkinkan klien untuk berpartisipasi secara aktif B9B 444 P=:8#8P
*.&.esimpulan Posisi abnormal letak janin pada kandungan dan prolaps tali pusar merupakan merupakan hal yang berbeda akan tetapi keduanya merupakan kelainan pada proses kehamilan sampai pada proses persalinan, letak yang tidak sesuai dengan anatomi janin yang hendak lahir memmungkinkan ketidk normalan proses persalinan, sedangkan prolaps tali pusar dapat menancam keselamatan janin dikarenakan sebagaimana yang kita tahu bahwasanya nutrisi,oksigenisasi janin berasal dari ibu melalui plasenta dan tali pusar. Dengan penangan yang tepat dan cepat pada kelainan kehamilan tersebut maka akan memperkecil resiko ancaman keselamatan bagi ibu dan bayi.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KELAINAN LETAK
A. 1.
Letak sungsang. Pengertian.
Letak sungsang merupakan letak membujur dengan kepala jann d !undus uter "manuaba# $%%& ' $()*+ Letak sungsang adala, jann -ang letakn-a membujur atau memanjang dalam ra,m# kepala berada d !undus dan b.k.ng d ba/a, "0.1,tar# &223 ' (4%*+ Presentas sungsang terjad bla b.k.ng atau tungaka jann berpresentas ke dalam pel5s bu "Ha1ker# $%%& ' $46*+ Letak sungsang adala, keadaan dmana jann terletak memanjang dengan kepala d !undus uter dan b.k.ng berada d bagan ba/a, ka5um uter "/knj.sastr.# $%%7 ' 7%7*+ Dar beberapa pendapat para a,l dapat dsmpulkan ba,/a letak sungsang adala, suatu keadaan dmana letak pada jann memanjang dengan p.ss kepala berada d !undus uter+
2.
Klasifkasi.
0enurut 0.1,tar "&223* klas8kas letak sungsang adala, ' a+ Letak b.k.ng "9rank :ree1,* merupakan letak b.k.ng dengan kedua tungka terangkat ke atas+ b+ Letak sungsang sempurna ";.mplete :ree1,* merupakan letak b.k.ng dmana kedua kak ada d sampng b.k.ng atau letak kak b.k.ng sempurna+ 1+ Letak sungsang tdak sempurna "In1.mplete :ree1,* adala, letak sungsang dmana selan b.k.ng bagan -ang terenda, juga kak atau lutut# terdr atas ' &*
Kedua kak < letak kak sempurna+ Satu kak < letak kak tdak sempurna+
$*
Kedua lutut < letak lutut sempurna+ Satu lutut < letak lutut tdak sempurna+
3.
Etiologi.
0enurut Wknj.sastr. "$%%7* !akt.r=!akt.r -ang men-ebabkan letak sungsang antara lan ' a+
0ultprtas+
b+
Haml kembar+
1+
Hdramn.n+
d+
Hdrse!alus+
e+
Plasenta pre5a+
!+
Plasenta pre5a+
g+
Kelanan uterus+
,+
Panggul sempt+
4.
Diagnosis.
Dagn.ss letak sungsang pada umumn-a tdak sult+ Pada pemerksaan luar# d bagan ba/a, uterus tdak dapat draba bagan keras dan bulat# -atu kepala# dan kepala teraba d !undus+ Den-ut jantung jann pada umumn-a dtemukan setngg atau sedkt leb, tngg darpada umblkus+ Dagn.ss dapat dtegakkan berdasarkan pemerksaan dalam+ Setela, ketuban pe1a,# dapat draba leb, jelas adan-a b.k.ng -ang dtanda dengan adan-a sa1rum# tuber .sss sk# dan anus+ :la dapat draba kak# maka ,arus dbedakan dengan tangan+ Pada kak terdapat tumt# sedangkan pada tangan dtemukan bu jar -ang letakn-a tdak sejajar dengan jar=jar lan dan panjang jar kurang leb, sama dengan panjang telapak tangan+ Pada presentas b.k.ng kak sempurna# kedua kak dapat draba d sampng b.k.ng# sedangkan pada presentas b.k.ng kak tdak sempurna# ,an-a teraba satu kak d sampng b.k.ng "Wknj.sastr.# $%%7 ' 7&&*+ 5.
Tanda dan Gejala
a+ Pergerakan anak terasa .le, bu dbagan perut ba/a, dba/a, pusat dan bu serng merasa benda keras "kepala* mendesak tulang ga+ b+
Pada palpas teraba bagan keras# bundar dan melentng pada !undus uter+
1+ Punggung anak dapat teraba pada salat satu ss perut dan bagan=bagan ke1l pada p,ak -ang berla/anan+ Datas s-mpss teraba bagan -ang kurang budar dan lunak+ d+ :un- jantung jann terdengar pada punggung anak setngg pusat+
6.
Penanganan.
a+
Penanganan selama ke,amlan+
>ers kepala luar dapat d1.ba bla presentas sungsang ddagn.ss sebelum permulaan persalnan dan setela, () mnggu ke,amlan+ Tujuan dar usa,a n adala, mengangkat sungsang keluar dar pel5s bu sementara memandu kepala jann ke dalam pel5s# dengan demkan presentas kepala d1apa "Ha1ker# $%%& ' $44*+ Sebelum melakukan 5ers luar# dagn.ss letak jann ,arus past# sedangkan den-ut jann ,arus dalam keadaan bak+ Selam 5ers dlakukan dan setela, 5ers luar ber,asl den-ut jantung jann ,arus selalu da/as+ Sesuda, jann berada dalam keadaan presentas kepala# kepala dd.r.ng masuk ke dalam r.ngga panggul+ >ers luar ,endakn-a dlakukan dengan kekuatan rngan tanpa mengadakan paksaan+ >ers luar tdak akan ber,asl jka 5ers luar dlakukan apabla ar ketuban ,an-a sedkt+ K.ntrandkas lan untuk melakukan 5ers luar adala, panggul sempt# perdara,an antepartum# ,pertens# ,aml kembar# plasenta pre5a "Wknj.sastr.# $%%7 ' 7&4*+ 0enurut 0.1,tar "&223* s-arat 5ers luar -atu pembukaan kurang dar 4 1m# ketuban mas, ada# b.k.ng belum turun atau masuk pntu atas panggul+ Teknk 5ers luar -atu &* Leb, da,ulu b.k.ng lepaskan dar pntu atas panggul dan bu dalam p.ss trendelenburg+ $* Tangan kr letakkan d kepala dan tangan kanan pada b.k.ng+ (* Putar kea ra, muka atau perut jann+ 6* Lalu tukar tangan kr dletakkan d b.k.ng dan tangan kanan d kepala+ 4* Setela, ber,asl pasang gurta# dan .bser5as td# djj serta kelu,an+ b+
Penanganan selama persalnan+
&* Kela,ran Per5agnam+ Penanganan se/aktu mela,rkan pada presentas sungsang bergantung pada pel5s bu# jens sungsang# dan umur gestas "Ha1ker# $%%& ' $47*+ 0enurut 0.1,tar "&223* terdr dar partus sp.ntan atau pada letak sungsang jann dapat la,r se1ara sp.ntan seluru,n-a dan manual ad+ Waktu memmpn partus dengan letak sungsang ,arus dngat ba,/a ada $ !ase -atu ' a* 9ase menunngu dmana sebelum b.k.ng la,r seluru,n-a# kta ,an-a melakukan .bser5as+ :la tangan tdak menjungkt ke atas# persalnan akan muda,+ Sebakn-a jangan ekspres Krsteller# karena ,al n akan memuda,kan terjadn-a nur1,ae arm+ b* 9ase untuk bertndak 1epat -atu bla badan jann suda, la,r sampa pusat# tal pusat akan tertekan antara kepala dan panggul# maka jann ,arus la,r dalam /aktu 3 ment+ Untuk memper1epat la,rn-a jann dapat dlakukan manual ad+
$* Seks. sesarea+ 0enurut Ha1ker "$%%&* sungsang prematur basan-a dla,rkan dengan seks. sesarea karena perbedaan -ang besar antara ukuran kepala jann dan badan jann# dmana kepala jau, leb, besar+ Pada sungsang tdak lengkap -ang 1ukup bulan# kela,ran ,arus d1apa dengan seks. sesarea+
. 1.
Letak lintang. Pengertian letak lintang.
Letak lntang adala, :la sumbu memanjang jann men-lang sumbu memanjang bu se1ara tegak lurus atau mendekat 2% derajat "0.1,tar# &223 ' (77*+ Letak lntang adala, suatu keadaan dmana jann melntang d dalam uterus dengan kepala pada ss -ang satu sedangkan b.k.ng berada pada ss -ang lan "Wknj.sastr.# $%%7 ' 7$$*+ Letak lntang adala, bla sumbu jann melntang dan basan-a ba,u merupakan bagan terenda, jann ":uku A1uan Nas.nal*+ Dar beberapa pendapat para a,l dapat dsmpulkan ba,/a letak lntang adala, keadaan dmana p.ss jann melntang+
2.
Etiologi letak lintang.
Sebab terpentng dar letak lntang adala, multpartas dserta dndng uterus dan perut -ang lembek+ Pada ke,amlan prematur# ,dramn.n dan ke,amlan kembar# jann serng djumpa dalam letak lntang+ Keadaan n -ang dapat meng,alang turunn-a kepala ke dalam r.ngga panggul sepert msaln-a panggul sempt# tum.r d daera, panggul dan plasenta pre5a+ Demkan pula kelanan bentuk ra,m sepert uterus arkutus atau uterus subseptus "Wknj.sastr.# $%%7 ' 7$6*+
3.
Diagnosis letak lintang.
a+
Inspeks ' Perut membun1t ke sampng
b+
Palpas
&*
9undus uter leb, renda, dar se,arusn-a tua ke,amlan
$* 9undus uter k.s.ng dan bagan ba/a, k.s.ng# ke1ual kalau ba,u suda, masuk ke dalam pntu atas panggul (*
Kepala "ballotement * teraba d kanan atau d kr
1+
Auskultas ' Den-ut jantung jann setngg pusat kanan atau kr+
d+
Pemerksaan dalam "vaginal toucher *
&* Teraba tulang ga# skapula# dan kalau tangan menumbung teraba tangan+ Untuk menentukan tangan kanan atau kr lakukan dengan 1ara bersalaman+ $* Teraba ba,u dan ketak -ang bsa menutup ke kanan atau ke kr+ :la kepala terletak d kr# ketak menutup ke kr+ (* Letak punggung dtentukan dengan adan-a skapula# letak dada dengan kla5kula+ 6* Pemerksaan dalam agak sukar dlakukan bla pembukaan ke1l dan ketuban ntak# namun pada letak lntang basan-a ketuban 1epat pe1a,+
0enurut Wknj.sastr. "$%%7* adan-a letak lntang serng suda, dapat dduga ,an-a dengan nspeks+ Uterus tampak leb, lebar dan !undus uter leb, renda, tdak sesua dengan umur ke,amlann-a+ Pada palpas !undus uter k.s.ng# kepala jann berada d sampng# dan d atas sm8ss juga k.s.ng# ke1ual bla ba,uturun ke dalam panggul+ Den-ut jantung jann dtemukan d sektar umblkus+ Pada pemerksaan dalam teraba tulang ga# s1apula# dan kalau tangan menumbung teraba tangan+ Untuk menentukan tangan kanan atau k r lakukan dengan 1ara bersalaman+ Terababa,u dan ketak -ang bsa menutup ke kanan atau ke kr+ :la kepala terletak d kr# ketak menutup ke kr+ Letak punggung dtentukan dengan adan-a s1apula# letak dada dengan kla5kula+ Pemerksaan dalam agak sukar dlakukan bla pembukaan ke1l dan ketuban ntak# namum pada letak lntang basan-a ketuban 1epat pe1a, "m.1,tar# &223 ' (73*+
4.
!ekanis"e #ersalinan letak lintang.
0enurut 0.1,tar "&223* anak n.rmal dan 1ukup bulan tdak mungkn la,r se1ara sp.ntan dalam letak lntang+ ?ann ,an-a dapat la,r sp.ntan# bla ke1l atau premature# suda, mat dan menjad lembek atau panggul luas+ Pada 1ara Denman ba,u terta,an pada smpss dan dengan @eks kuat d bagan ba/a, tulang belakang# badan bagan ba/a,# b.k.ng dan kak turun d r.ngga panggul dan la,r# kemudan dsusul badan bagan atas dan kepala+ Pada 1ara D.uglas ba,u masuk ke dalam r.ngga panggul# kemudan dle/at .le, b.k.ng dan kak# se,ngga ba,u# b.k.ng dan kak la,r# selanjun-a dsusul .le, la,rn-a kepala+ Dua 1ara tersebut merupakan 5aras suatu mekansme la,rn-a jann dalam letak lntang# akbat @eks lateral -ang maksmal dar tubu, jann "Wknj.sastr.# $%%7 ' 7$4*+
5.
Penanganan letak lintang.
Apabla pada pemerksaan antenatal dtemukan letak lntang# sebakn-a dusa,akan menguba, menjad presentas kepala dengan 5ers luar+ Sebelum melakukan 5ers
luar ,arus dlakukan pemerksaan telt ada tdakn-a panggul sempt# tum.r dalam pnggul# atau plasenta pre5a# sebab dapat memba,a-akan jann meskpun 5ers luar ber,asl# jann mungkn akan memutar kembal+ Untuk men1ega, jann memutar kembal bu danjurkan menggunakan k.rset# dan dlakukan pemerksaan antenatalulangan untuk menla letak jann+ Pada se.rang prmgra5da bla 5ers luar tdak ber,asl# sebakn-a segera dlakukan seks. sesarea+ Pert.l.ngan persalnan letak lntang pada multpara bergantung pada beberapa !akt.r+ Apabla r/a-at .bstetr1 /anta -ang bersangkutan bak# tdak ddapatkan kesemptan panggul# dan jann tdak seberapa besar# dapat dtunggu dan da/as sampa pembukaan ser5ks lengkap untuk kemudan melakukan 5ers ekstras+ Selama menunggu ketuban ,arus dusa,akan supa-ua utu, dan melarang untuk meneran dan bangun+ Apabla ketuban pe1a, sebelum pembukaan lengkap dan terdapat pr.laps !unkul# ,arus dlakukan seks. sesarea+ Dan apabla ketuban pe1a,# tetap tdak terjad pr.laps !unkul# maka bergantung kepada tekanan# dapat dtunggu sampa pembukaan lengkap kemudan dlakukan 5ers ekstras atau dengan seks. sesarea+ Pada letak lntang ksep atau persalnan lama# 5ers ekstras akan mengakbatkan rupture uter# se,ngga bla jann mas, ,dup# ,endakn-a dlakukan seks. sesarea dengan segera# sedangkan pada jann mat dla,rkan se1ara per5agnam dengan dekaptas "Wknj.sastr.# $%%7 ' 7$)*+
K$%&EP DA&A' A&()A% KEPE'A*ATA% KELA+%A% LETAK
A.
Pengkajian
&+ Akt8tas Istra,at ' 0elap.rkan kelet,an# kurang energ-# Letarg# penurunan penamplan $+
Srkulas ' Tekanan dara, dapat menngkat
(+
Elmnas ' Dstens usus atau kandung ken1ng mungkn ada
6+
Integrtas eg. ' 0ungkn sangat 1emas dan ketakutan
4+
N-er Ketdakn-amanan
Dapat terjad sebelum a/tan"ds!ungs !ase laten prmer* atau setela, persalnan terjad "ds!ungs !ase akt! sekunder*+ 9ase laten persalnan dapat memanjang ' $% jam atau leb, lama pada nulpara "rata= rata adala, 3 B jam*# atau &6 jam pada multpara "rata C rata adala, 4 B jam*+ 7+
Keamanan
Dapat mengalam 5ers eksternal setela, gestas (6mnggu dalam upa-a untukmenguba, presentas b.k.ng menjad presentas kepala Pemerksaan 5agna dapat menunjukkan jann dalam malp.ss "ms+#dagu /aja,# atau p.ss b.k.ng* Penurunan jann mungkn kurang dar & 1mjam padanulpara atau kurang dar $ 1mjam pada multpara )+
Seksualtas
Dapat prmgra5da atau grand multpara+ Uterus mungkn dstens berleb,an karena ,dramn.n# gestas multpel#jann besar atau grand multpartas+ 3+
Pemerksaan Dagn.ss
a+ Tes pranatal ' dapat memastkan p.l,dramn.n# jann besar atau gestas multple b+ Ultras.und atau pel5metr snar ' 0enge5aluas arstektur pel5s#presentas jann #p.ss dan !.r !.rmas+ mas+
.
&+
Diagnosa Ke#era,atan
N-er "akut* ber,ubungan dengan Penngkatan Penngkatan ta,anan ta,anan pada jalan la,r
$+ Rsk. tngg 1edera ter,adap maternal ber,ubungan dengan .bstruks pada penurunan jann (+
Rsk. tngg 1edera ter,adap jann ber,ubungan dengan malpresentas jann
6+
K.png nd5dual tdak e!ekt! ber,ubungan dengan krss stuas
-.
+nterensi
D& ' N-er "akut * ber,ubungan dengan Penngkatan ta,anan pada jalan la,r dtanda dtanda dengan ' Penngkatan Penngkatan t.nus .t.t# pengungkapan# pengungkapan# Prlaku Prlaku dstraks "gelsa,# merngs# menangs*#/aja, menunjukan n-er+ Krtera E5aluas ' &+
:erpartspas dalam perlaku untuk menurunkan sensas n-er
dan menngkatkan kan-amanan $+
Tampak rleks dantara dantar a k.ntraks
(+
0elap.rkan n-er berulang dapat datas
+%TE'/E%&+
'A&+$%AL
&+ :uat upa-a -ang memungknkan klenpelat, untuk merasa n-aman mengajukan pertan-aan
&+ ?a/aban pertan-aan dapat meng,langkan rasa takut dan penngkatan pema,aman
$+ :erkan nstruks dalam te,nk perna!asan seder,ana
$+ 0end.r.ng relaksas dan memberkan klen 1ara mengatas dan meng.ntr.l tngkat ketdakn-amanan+
(+ Relaksas dapat membantu menurunkan tegangan dan rasa (+ Anjurkan klen menggunakan takut#-ang memperberat n-er dan meng,ambat kemajuan te,nk relaksas+:erkan nstruks persalnan bla perlu
6+ :erkan tndakan ken-amanan "ms+ 0asage#g.s.kan 0asage#g.s.kan punggung# sandaran bantal# pemberan k.mpres k.mpres sejuk# pemberan es batu* 4+ Anjurkan dan bantu klen dalamperuba,an p.ss dan pen-elarasan E90 7+ K.lab.ras K.lab.ras ' :erkan .bat analgetk saat dlatas dan k.ntaks terjad
6+ 0enngkatkan relaksas#menurunkan tegangan dan ansetas dan menngkatkan k.png dan k.ntr.l klen 4+ 0en1ega, dan membatas kelet,an .t.t# menngkatkan srkulas
7+ 0eng,langkan n-er# menngkatkan relaksas dan k.png dengan k.ntraks#memungknkan k.ntraks#memungknk an klen tetap !.kus
D$ ' Rsk. tngg 1edera ter,adap meternal ber,ubungan dengan .bstruks mekans pada penurunan jann Krtera E5aluas ' &*
Tdak terdapat 1edera pada bu
+%TE'/E%&+
'A&+$%AL
&+ Tnjau ulang r/a-at persalnan# a/tan# dan duras
&+ 0embantu dalam mengdent8kas kemungknan pen-ebab# kebutu,an pemerksaan dagn.stk# dan nter5ens -ang tepat
$+ E5aluas tngkat kelet,an -ang men-erta#serta akt8tas dan stra,at sebelum a/tan persalnan
$+ Kelela,an Kelela,an bu -ang berleb,an menmbulkan ds!ungs sekunder atau mungkn akbat dar persalnan lama
(+ Kaj p.la k.ntraks uterus se1ara manual atau se1ara elektr.nk
6+ ;atat pen.nj.lan # p.ss jann dan presentas jann jann
4+ Tempat klen pada p.ss rekumben lateral dan anjurkan tra, barng dan ambulas sesua t.lerans
7+ Gunakan rangsang puttng untuk meng,aslkan .kst.sn end.gen+
(+ Ds!ungs k.ntraks memperlama persalnan#menngkatkan persalnan#menngkatk an rsk. k.mplkas k.mplkas maternal jann 6+ Indkat.r kemajuan persalnan n dapat mengdent8kas tmbuln-a pen-ebab persalnan lama 4+ Relaksas dan penngkatan per!us uterus dapat memperbak p.la ,pert.nk+Ambulas dapat membantu kekuatan gra8tas dalam merangsang p.la persalnan n.rmal dan dlatas ser5ks 7+ Fkst.sn perlu untukmenamba, atau memula akt8tas m.metrk untuk p.la uterus ,p.t.nk )+ 0ela,rkan sesara dndkaskan dndkaskan malp.ss -ang tdak mungkn dla,rkan se1ara 5agna
)+ K.lab.ras K.lab.ras ' :antu untuk persapan seks. sesara sesua ndkas#untuk malp.ss
D( ' Rsk. tngg 1edera ter,adap jann ber,ubungan dengan malpresentas jann Krtera E5aluas '
&+ 0enunjukan D?? dalam batas n.rmal dengan 5arabltas bak tdak ada deseleras lambat +%TE'/E%&+
'A&+$%AL
&+ Kaj DD? se1ara manual atau elektr.nk#per,atkan 5arabltas#peruba,an per.dk dan !rekuens dasar+
&+ 0endeteks resp.n abn.rmal #sepert 5arabltas -ang berleb, C leb,an# bradkard takkard# -ang mungkn dsebabkan .le, stres# ,p.ksa# asd.ss# atau sepss
$+ Per,atkan tekanan uterus selamastra,at dan !ase k.ntraks melalu kateter tekanan ntrauterus bla terseda (+ K.lab.ras ' Per,atkan !rekuenas k.ntraks uterus+berta,u d.kter bla !rekuens $ ment atau kurang
6+ Sapkan untuk met.de mela,rkan-ang palng la-ak# blaba- dalam presentas b.k.ng
$+ Tekanan k.ntraks leb, dar 4% mmHg menurunkan atau mengganggu .ksgenas dalam ruang ntra5l.s (+ K.ntraks -ang terjad setap $ ment atau kurang tdakmemungknkan .ksgenas adekuat dalam ruang ntra5l.s 6+ Presentas n menngkatkan rsk. # karena dameter leb, besar dar jalan masuk ke pel5s dan serng memerlukan kela,ran se1ara seks. sesara 4+ "Ras.nal ' Rsk. 1edera atau kematan jann menngkat dengan mala,rkan per5agna bla presentas selan 5erteks
4+ Atur pemnda,an pada lngkungan pera/atan akut bla malp.ss ddeteks klen dengan PKA
D6 ' K.png nd5dual tdak e!ekt! ber,ubungan dengan krss stuas Krtera E5aluas ' &+0engungkapkan pema,aman tentang apa -ang terjad $+0engdent8kas menggunakan te,nk k.png e!ekt! +%TE'/E%&+
'A&+$%AL
&+ Tentukan kemajuan persalnan # kaj derajat n-er
&+ Persalnan -ang lama -ang berakbat kelet,an dapat
dalam ,ubungann-a dengan dlatas pen.nj.lan
$+ Kenal realtaskelu,an klen akan n-er ketdakn-amanan
(+ Tentukan tngkat ansetas klen dan pelat, per,atkan adan-a !rustas
menurunkan kemampuan klen untuk mengatas atau mengatur k.ntraks $+ Ketdakn-amanan dan n-er dapat dsala,artkan pada kurangn-a kemajuan -ang tdak dkenal sebaga masala, ds!ungs.nal (+ Ansetas -ang berleb,an menngkatkan akt8tas adrenal pelepasan katek.lamn#men-ebabkan ketdak sembangan end.krn#keleb,an epne!rn meng,ambat akt8tas m.metrk 6+ Dapat membantu reduks ansetas dan menngkatkan k.png
6+ :erkan n!.rmas !aktual tentang apa -ang terjad
4+ 0enurunkan ansetas# menngkatkan ken-amanan # dan membantu klen mengatas stuas se1ara p.st!
4+ :erkan tndakan ken-amanan dan penguba,an p.ss klen+Anjurkan penggunaan te,nk relaksas dan perna!asan -ang dpelajar
Asu,an Kepera/atan Klen dengan Letak Sungsang
A+
Latar :elakang
Letak sungsang adala, letak memanjang dengan b.k.ng sebaga bagan -ang terenda, "Presentas :.k.ng*+ Angka kejadan ' ( dar seluru, angka kela,ran+ Adapun letak sungsang dapat dbag menjad sebaga berkut ' Letak b.k.ng murn J prensentas b.k.ng murn "9rank :ree1,*+ :.k.ng saja -ang menjad bagan terdepan sedangkan kedua tungka lurus keatas+
Letak b.k.ng kak "presentas b.k.ng kak* dsampng b.k.ng teraba kak ";.mplete :ree1,*+ Dsebut letak b.k.ng kak sempurna atau tdak sempurna kalau dsampng b.k.ng teraba kedua kak atau satu kak saja+ Letak lutut "presentas lutut* dan Letak kak # -ang keduan-a dsebut dengan stla, J In1.mplete :ree1,+ Tergantung pada teraban-a kedua kak atau lutut atau ,an-a teraba satu kak atau lutut dsebut letak kak atau lutut sempurna dan letak kak atau lutut tdak sempurna+ Dar semua letak=letak n -ang palng serng djumpa adala, letak b.k.ng murn+ Punggung basan-a terdapat kr depan+ 9rekuens letak sungsang leb, tngg pada ke,anlan muda dbandngkan dengan ke,amlan aterme dan leb, ban-ak pada multgra5da dbandngkan dengan prmgar5da+ Sala, satu 1ara dalam mengatas keadaan tersebut adala, dengan tndakan .perat! -atu persalnan dengan 1ara tndakan seks. sesarea+ Dmana apabla 1ara=1ara lan danggap tdak ber,asl atau s-arat=s-arat untuk dlakukan-a tndakan tdak terpenu, atau k.nds bu memerlukan tndakan -ang segera -ang apabla tdak segera dlakukan akan berakbat !atal+ Seks. sesarea adala, persalnan dengan suatu tndakan .peraspembeda,an untuk mengeluarkan jann dar r.ngga uterus dengan 1ara mengrs dndng perut dan dndng uterus dengan s-arat ra,m dengan keadaan utu, serta berat jann d atas 4%% gram+
TIN?AUAN PUSTAKA A+
Pengertan
Letak sungsang adala, letak memanjang dengan b.k.ng sebaga bagan -ang terenda, "presentase b.k.ng*+ Letak sungsang dbag sebaga berkut ' &+ Letak sungsang murn -atu b.k.ng saja -ang menjad bagan depan sedangkan kedua tungka lurus keatas+ $+
Letak b.k.ng kak
(+
Letak lutut
6+
Letak kak
9rekuens letak sungsang murn leb, tngg pada ke,amlan muda dbandng ke,amlan tua dan multgra5da leb, ban-ak dbandngkan dengan prmgra5da+ :+
Et.l.g
Pen-ebab letak sungang '
&+ 9ksas kepala pada pntu atas panggul tdak bak atau tdak ada# msaln-a pada panggulsempt# ,dr.se!alus# plasenta pre5a# tum.r C tum.r pel5s dan lan C lan+ $+ ?ann muda, bergerak#sepert pada ,dramn.n# multpara# jann ke1l "prematur*+ (+
Gemel "ke,amlan ganda*
6+
Kelanan uterus# sepert uterus arkuatus J bk.rns# m.ma uter+
4+
?ann seda, lama mat+
7+
sebab -ang tdak dketa,u+
;+
Klas8kas
&+ Letak b.k.ng "9rank :ree1,* Letak b.k.ng dengan kedua tungka terangkat keatas " )4 * $+ Letak sungsang sempurna ";.mplete :ree1,* Letak b.k.ng dmana kedua kak ada dsampng b.k.ng "letak b.k.ng kak sempurna lpat kejang * (+ Letak Sungsang tdak sempurna "n1.mplete :ree1,* adala, letak sungsang dmana selan b.k.ng bagan -ang terenda, juga kak dan lutut# terdr dar '
Kadua kak ' Letak kak sempurna
Satu kak ' Letak kak tdak sempurna
Kedua lutut ' Letak lutut sempurna
Satu lutut ' Letak lutut tdak sempurna P.ss b.k.ng dtentukan .le, sakrum# ada 6 p.ss ' &*
Le!t sa1rum anter.r "sakrum kr depan*
$*
Rg,t sa1rum anter.r "sakrum kanan depan*
(*
Le!t sa1rum p.ster.r "sakrum kr belakang*
6*
Rg,t sa1rum p.ster.r "sakrum kanan belakang*
D+
Pat.8s.l.g
:a- letak sungsang dsebabkan ' &+
Hdramn.n ' anak muda, bergerak karena m.blsas
$+
Plasenta Pre5da ' 0eng,alang kepala turun ke panggul
(+
Panggul Sempt ' Kepala susa, men-esuakan ke jalan la,r
E+
Tanda dan Gejala
&+ Pergerakan anak terasa .le, bu dbagan perut ba/a, dba/a, pusat dan bu serng merasa benda keras "kepala* mendesak tulang ga+ $+
Pada palpas teraba bagan keras# bundar dan melentng pada !undus uter+
(+ Punggung anak dapat teraba pada salat satu ss perut dan bagan=bagan ke1l pada p,ak -ang berla/anan+ Datas s-mpss teraba bagan -ang kurang budar dan lunak+ 6+
:un- jantung jann terdengar pada punggung anak setngg pusat+
9+
Dagn.ss
&+
Palpas
Kepala teraba d !undus# bagan ba/a, b.k.ng #dan punggung dkr atau kanan+ $+
Auskultas
D?? palng jelas terdengar pada tempat -ang leb, tngg dar pusat+ (+
Pemerksaan dalam
Dapat draba .s sakrum# tuber s1,# dan anus# kadang C kadang kak "pada letak kak* :edakan antara '
Lubang ke1l C 0engsap
Tulang "=* = Ra,ang 0ulut
Isap "=* Anus C Lda,
0ek.neum "M*
Tumt = ?ar panjang
Sudut 2% % Kak = Tdak rata Tangan sku
Rata jar C jar = Patella "=*
Patella Lutut
P.pltea
6+
Pemerksaan !.t. r.ntgen ' ba-angan kepala d !undus
G+
Penatalaksanaan
&+
Se/aktu Haml
ang terpentng ala, usa,a untuk memperbak letak sebelum persalnan terjad dengen 5ers luar+ Te,nk ' a+
Sebaga persapan ' Kandung ken1ng ,arus dk.s.ngkan
Pasen dtdurkan terlentang
:un- jantung anak dperksa da,ulu
Kak dbengk.kan pada lutu dan pangkal pa,a supa-a dndng perut kend.r+
b+
0.blsas ' b.k.ng dbebaskan da,ulu
1+ Sentralsas ' kepala dan b.k.ng anak dpegang dan ddekatkan satusama lan se,ngga badan anak membulat dengan demkan anak muda, dputar+ d+ >ers ' anak dputar se,ngga kepala anak terdapat dba/a,+ Ara, pemutaran ,endakn-a keara, -ang leb, muda, -ang palng sedkt tekanann-a+ Kalau ada pl,an putar keara, perut anak supa-a tdak terjad de@eks+ Setela, 5ers ber,asl bun- jantung anak dperksa lag dan kalau tetap buruk anak dputar lag ketempat semula+ e+ $+ a+
Setela, ber,asl pasang gurta# .bser5asa tens# D??# serta kelu,an+ Pmpnan Persalnan ;ara berbarng '
Lt.t.m se/aktu npartu
Trendelenburg
b+
0ela,rkan b.k.ng '
0enga/as sampa la,r sp.ntan
0engat dengan jar
0engak dengan pengat b.k.ng
0engat dengan tal sebesar kelngkng+
1+
Ekstraks kak
Ekstraks pada kak leb, muda,+ Pada letak b.k.ng jann dapat dla,rkan dengan 1ara 5agnal atau abd.mnal "seks. sesarea* (+
;ara 0ela,rkan Per5agnam
Terdr dar partus sp.ntan " pada letak sungsang jann dapat la,r se1ara sp.ntan seluru,n-a* dan manual ad "manual ,l!e*+ Waktu memmpn partus dengan letak sungsang ,arus dngat ba,/a ada $ !ase '
9ase I ' !ase menunggu
Sebelum b.k.ng la,r seluru,n-a# kta ,an-a melakukan .bser5as+ :la tangan tdak menjungkt ka atas "nu1,ee arm*# persalnan akan muda,+ Sebakn-a jangan dlakukan ekspres krsteller#karena ,aln akan memuda,kan terjadn-a nu1,ee arm
9ase II ' !ase untuk bertndak 1epat+
:la badan jann suda, la,r sampa pusat# tal pusat akan tertekan antara kepala dan panggul# maka jann ,arus la,r dalam /aktu 3 ment+Untuk memper1epatn-a la,rn-a jann dapat dlakukan manual ad H+
Pr.gnass
&+
:ag bu
Kemungknan r.bekan pada perneum leb, besar#juga karena dlakukan tndakan# selan tu ketuban leb, 1epat pe1a, dan partus leb, lama# jad muda, terkena n!eks+ $+
:ag anak '
Pr.gn.sa tdak begtu bak#karena adan-a ganguan peredaran dara, plasenta setela, b.k.ng la,r dan juga setela, perut la,r# talpusat terjept antara kepala dan panggul# anak bsa menderta as8ksa+ Fle, karena tu setela, tal pusat la,r dan supa-a jann ,dup#jann ,arus dlakukan dalam /aktu 3 ment+ ASUHAN KEPERAWATAN A+
Pengkajan
Pengkajan adala, langka, a/al dalam melakukan asu,an kepera/atan se1ara keseluru,an+ Pengkajan terdr dar tga ta,apan -atu J pengumpulan data# pengel.mpakan data atau analsa data dan perumu san dagn.se kepera/atan "Depkes RI# &22& *+ &+
Pengumpulan Data+
Pengumpulan data merupakan kegatan dalam meng,mpun m!.rmas "data=data* dar klen+ $+ Kelu,an Utama Adan-a kelanan letak jann -ang bsa dketa,u dar pemerksaan (+ R/a-at Repr.duks Had Dkaj tentang r/a-at menar1,e dan ,ad terak,r# sebab Haml dan Persalnan &*
Ke,amlan pertama kal atau serng+
$* ?umla, ke,amlan dan anak -ang ,dup mempengaru, psk.l.g klen dan keluarga + (+
Data Psk.l.g+
Pengeta,uan klen tentang dampak -ang akan terjad sangat perlu persapan psk.l.g klen+
6+
Status Resprat.r
Respras bsa menngkat atau menurun + Perna!asan -ang rbut dapat terdengar tanpa stet.sk.p+ :un- perna!asan akbat lda, jatu, kebelakang atau akbat terdapat se1ret+ Suara paru -ang kasar merupakan gejala terdapat se1ret pada saluran na!as + Usa,a batuk dan berna!as dalam dlaksanakan segera pada klen -ang memaka anaestes general+ 7+ Tngkat Kesadaran Tngkat kesadaran dbuktkan melalu pertan-aan seder,ana -ang ,arus dja/ab .le, klen atau d suru, untuk melakukan pernta,+ >aras tngkat kesadaran dmula dar suman sampa ngantuk # ,arus d .bser5as dan penurunan tngkat kesadaran merupakan gejala s-.k+ )+ Status Urnar Retens urne palng umum terjad setela, pembeda,an gnek.l.g# klen -ang ,drasn-a bak basan-a bak basan-a ken1ng setela, 7 sampa 3 jam setela, pembeda,an+ ?umla, autput urne -ang sedkt akbat ke,langan 1aran tubu, saat .peras# munta, akbat anestes+ 3+ Status Gastr.ntestnal 9ungs gastr.ntestnal basan-a pul, pada $6=)6 jam setela, pembeda,an# tergantung pada kekuatan e!ek nark.se pada penekanan ntestnal+ Ambulat.r dan k.mpres ,angat perlu dberkan untuk meng,langkan gas dalam usus+ :+
Pengel.mp.kan Data
Analsa data adala, mengkatkan# meng,ubungkan data -ang tela, dper.le, dengan te.r# prnsp -ang rele5an guna mengeta,u masala, kepera/atan klen "Depkes RI &22& J &6 * &+
Dagn.se Kepera/atan
a+ Gangguan Rasa n-aman "n-er * ber,ubungan dengan kerusakan jarngan .t.t dan s-stem sara! -ang d tanda dengan kelu,an n-er# ekpres /aja, men-ernga+ &* Gangguan elemnas mks "retens urne * ber,ubungan dengantrauma mekank # manpulas pembeda,an adan-a edema pada jarngan sektar dan ,emat.m# kelema,an pada sara! sens.rk dan m.t.rk+ $* Kurang pengeta,uan tentang e!ek pembeda,an dan pera/atan selanjutn-a ber,ubungan dengansala, dalam mena!srkan m!.rmas dan sumber m!.rmas -ang kurang benar+ :+
Peren1anaan
Peren1anaan adala, pen-usunan ren1ana tndakan kepera/atan akan dlaksanakan untuk menanggulang masala, sesua dengan dagn.sa kepera/atan -ang tela, d tentukan dengan tujuan# 1rtera ,asl# ren1ana tndakan atau nter5ens dan ras.nal tndakan "Depkes RI &22& J $% *+
Inter5ens kepera/atan pada dagn.se Gangguan rasa n-aman "n-er* ber,ubungan dengan kerusakan jarngan .t.t dan s-stem sara!+ ' &*
Kaj tngkat rasa tdak n-aman sesua dengan tngkatan n-er+
$*
:er p.ss !./ler atau p.ss datar atau mrng kesala, satu ss+
(* Ajarkan teknk releksas sepert menark na!as dalam# bmbng untuk memba-angkan sesuatu+Kaj tanda 5tal ' ta1,1ard#,pertens# perna!asan 1epat+ 6* 0.t5as klen untuk m.blsas ddn setela, pembeda,an bla suda, dperb.le,kan+ 4*
Laksanakan peng.batan sesua ndkas sepert analgesk ntra5ena+
7*
Fbser5as e!ek analgetk "nark.tk *
)*
Fber5as tanda 5tal ' nad #tens#perna!asan+
Inter5ens kepera/atan pada dagn.se kepera/atan gangguan elemnas mks "retens urne * ber,ubungan dengantrauma mekans# manpulaspembeda,an# .edema jarngan setempat# ,emal.ma# kelema,an sens.r dan kelumpu,an sara!+ &*
;atat p.al mks dan mnt.r pengeluaran urne
$* Lakukan palpas pada kandung kem, # .bser5as adan-a ketdakn-amanan dan rasa n-er+ (* Lakukan tndakan agar klen dapat mks dengan pemberan ar ,angat# mengatur p.ss# mengalrkan ar keran+ 6* ?ka memaka kateter# per,atkan apaka, p.ss selang kateter dalam keadaan bak# m.nt.r ntake autput# bers,kan daera, pemasangan kateter satu kal dalamse,ar# perksa keadaan selang kateter "kekakuan#tertekuk * 4*
Per,atkan kateter urne ' /arna# kejern,an dan bau+
7* K.lab.ras dalam pemberan dalam pemberan 1aran perperental dan .bat .bat untuk melan1arkan urne+ )* Ukur dan 1atat urne -ang keluar dan 5.lume resdual urne )4% 11 perlu pemasangan kateter tetap sampa t.nus .t.t kandung kem, kuat kembal+ Inter5ens kepera/atan pada dagn.se kepera/atan Kurangn-a pengeta,uan tentang pera/atan luka .peras# tanda=tanda k.mplkas# batasan akt5tas# dan pera/atan selanjutn-a ber,ubungan dengan terbatasn-a m!.rmas+ &* ?elaskan ba,/a tndakan seks. sesarea mempun- k.ntrandkas -ang sedkt tap membutu,kan /aktu -ang lama untuk pul,# mengguanakan anates -ang ban-ak dan memberkan rasa n-er -ang sangat setela, .peras+ $*
?elaskan dan ajarkan 1ara pera/atan luka bekas .peras -ang tepat
(*
0.t5as klen melakukan akt5tas sesua kemampuan+
6* ;+
?elaskan akt5tas -ang tdak b.le, dlakukan+ Pelaksanaan
Pelaksanaan adala, per/ujudan ar ren1ana tndakan -ang tela, dtentukan dengan maksud agar kebutu,an klen terpenu, se1ara .ptmal+ Tndakan kepera/atann dapat dlaksanakan .le, klen sendr# .le, pera/at se1ara mandr maupun bekerjasama engan tm kese,atan lann-a+ "Depkes RI &22& J $3 * D+
E5aluas+
E5aluas adala, pr.ses penlaan pen1apaan tujuan# sedang tujuan e5aluas tu sendr adala, menentukan kemampuan klen dalam men1apa tujuan -ang tela, dtetapkan dan menla keber,aslan dar ren1ana kepera/atan atau asu,an kepera/atan " Depkes RI &22& J (& * Adapun e5aluas -ang d ,arapkan pada klen dengan P.st Seks. Sesarea adala, sebaga berkut ' &+
Rasa n-aman klen terpenu,
$+
P.la elmnas mks dan de!ekas kembal n.rmal
(+
Klen menunjukkan resp.n adapt!
6+
Pengeta,uan klen mengena keadaan drn-a bertamba,
4+
P.la na!as klen kembal e!ekt!
7+
Tdak terjad k.mplkas J perdara,an atau n!eks+
ASKEB KELAINAN LETAK LETAK LINTANG DAN LETAK SUNGSANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.
LATAR BELAKANG Letak lintang adalah suatu keadaan di mana janin melintang di dalam uterus dengan keala ada
sisi !ang satu sedangkan "#k#ng "erada ada sisi !ang lain. $ada umumn!a "#k#ng "erada sedikit le"ih tinggi dariada keala janin% sedangkan "ahu "erada ada intu atas anggul. Letak sungsang meruakan keadaan dimana "#k#ng janin atau kaki "erada di "agian "a&ah ka'um uteri (r#ngga rahim). Kelainan letak ada janin ini termasuk dalam ma*am+ma*am "entuk kelainan dalam ersalinan (dist#sia). Dist#sia adalah kelam"atan atau kesulitan ersalinan. Daat dise"a"kan kelainan tenaga (his)% kelainan letak dan "entuk janin% serta kelainan jalan lahir. Angka kejadian letak lintang se"esar 1 dalam ,-- ersalinan. al ini daat terjadi karena enegakkan diagn#sis letak lintang daat dilihat ada kehamilan muda dengan menggunakan ultras#n#gra/i. $emeriksaan USG juga "erman/aat dalam menegakkan adan!a lasenta re'ia. Dengan ditemukann!a letak lintang ada emeriksaan antenatal% se"aikn!a diusahakan mengu"ah menjadi resentasi keala dengan 'ersi luar. $ersalinan letak lintang mem"erikan r#gn#sis !ang jelek% "aik terhada i"u mauun janinn!a. 0akt#r /akt#r !ang memengaruhi kematian janin ada letak lintang di saming kemungkinan terjadin!a letak lintang kase dan rutura uteri% juga sering aki"at adan!a tali usat menum"ung serta trauma a ki"at 'ersi ekstraksi untuk melahirkan janin. 1.
RU2USAN 2ASALA
1.
Aa !ang dimaksud dengan letak lintang dan letak sungsang3
4.
0akt#r+ /akt#r !ang men!e"a"kan letak lintang dan sungsang3
,.
Bagaimana enatalaksanaan dari letak lintang dan sungsang3
5.
Bagaimana "idan dalam menangani ersalinan letak lintang dan sungsang3
6.
Bagaimana mekanisme ersalinan letak lintang dan sungsang3
1.
TU7UAN
1.
2engetahui aa !ang dimaksud dengan letak lintang dan letak sungsang.
4.
2amu menjelaskan /akt#r+/akt#r !ang men!e"a"kan mletak lintang dan sungsang.
,.
2engetahui tentang enatalaksanaan letak lintang dan sungsang
5.
2emahami "agaimana "idan dalam menangani ersalinan letak lintang dan sungsang
6.
2amu menjelaskan mekanisme ersalinan letak lintang dan sungsang. BAB II PEMBAHASAN
4.1 LETAK LINTANG 1. $ENGERTIAN Letak lintang adalah "ila dalam kehamilan atau dalam ersalinan sum"u anjang janin melintang terhada sum"u anjang i"u (termasuk di dalamn!a "ila janin dalam #sisi #"li8ue). Letak lintang adalah kedudukan janin intra interin dengan sum"u !ang mem"uat sudut dengan sum"u !ang mem"ujur uterus. (ga&at darurat #"g!n% Eg* 41-)
4.
ETIOLOGI
$en!e"a" dari letak lintang sering meruakan k#m"inasi dari "er"agai /akt#r% sering ula en!e"a"n!a teta meruakan suatu misteri. 0akt#r /akt#r terse"ut adalah 9 1. 0iksasi keala tidak ada% karena anggul semit% hidr#se/alus% anense/alus% lasenta re'ia% dan tum#r tum#r el'is. 4.
7anin sudah "ergerak ada hidramni#n% multiaritas% anak ke*il% atau sudah mati.
,.
Gemelli (kehamilan ganda)
5.
Kelainan uterus% seerti arkuatus% "ik#rnus% atau setum
6.
Lum"ar sk#li#sis
:.
$el'i* kidne! dan kandung kemih serta rektum !ang enuh.
Se"a" terenting terjadin!a letak lintang ialah multiaritas disertai dinding uterus dan erut !ang lem"ek. C. DIAGNOSIS 1. Inseksi $erut mem"un*it ke saming
•
4. $alasi 0undus uteri le"ih rendah dari seharusn!a tua kehamilan
• •
0undus uteri k#s#ng dan "agian "a&ah k#s#ng% ke*uali kalau "ahu sudah masuk ke dalam intu atas anggul Keala (ballotement ) tera"a di kanan atau di kiri
•
,. Auskultasi Den!ut jantung janin setinggi usat kanan atau kiri.
•
•
•
5. $emeriksaan dalam (vaginal toucher ) Tera"a tulang iga% skaula% dan kalau tangan menum"ung tera"a tangan. Untuk menentukan tangan kanan atau kiri lakukan dengan *ara "ersalaman. Tera"a "ahu dan ketiak !ang "isa menutu ke kanan atau ke kiri. Bila keala terletak di kiri% ketiak menutu ke kiri. Letak unggung ditentukan dengan adan!a skaula% letak dada dengan kla'ikula.
• •
$emeriksaan dalam agak sukar dilakukan "ila em"ukaan ke*il dan ketu"an intak% namun ada letak lintang "iasan!a ketu"an *eat e*ah. 5.
MEKANISME PERSALINAN
Anak n#rmal !ang *uku "ulan tidak mungkin lahir se*ara s#ntan dalam letak lintang. 7anin han!a daat lahir s#ntan% "ila ke*il (rematur)% sudah mati dan menjadi lem"ek atau " ila anggul luas. Be"eraa *ara janin lahir s#ntan a. Evolutio spontanea (1) 2enurut DEN2AN Setelah "ahu lahir kemudian diikuti "#k#ng% erut% dada% dan akhirn!a keala. (4). 2enurut D;UGLAS Bahu diikuti #leh dada% erut% "#k#ng dan akhirn!a keala. ". Conduplicatio corpore
Keala dan erut "erliat "ersama sama lahir memasuki anggul. Kadang kadang #leh karena his% letak lintang "eru"ah s#ntan mengam"il "angun semula dari uterus menjadi letak mem"ujur% keala atau "#k#ng% namun hal ini jarang terjadi. Kalau letak lintang di"iarkan% maka "ahu akan masuk ke dalam anggul% turun makin lama makin dalam samai r#ngga anggul terisi seenuhn!a #leh "adan janin. Bagian k#rus uteri menge*il sedang SBR meregang. al ini dise"ut Letak Lintang Kase < Neglected Transverse Lie Adan!a letak lintang kase daat diketahui "ila ada rutura uteri mengan*am= "ila tangan dimasukkan ke dalam ka'um uteri terjeit antara janin dan anggul serta dengan nark#sa !ang dalam teta sulit meru"ah letak janin. Bila tidak *eat di"erikan ert#l#ngan% akan terjadi rutura uteri dan janin se"agian atau seluruhn!a masuk ke dalam r#ngga erut. $ada letak lintang "iasan!a 9 + ketu"an *eat e*ah + em"ukaan lam"at jalann!a + artus jadi le"ih lama + tangan menum"ung (4-+6->) + tali usat menum"ung (1->)
Keterangan 9 ?L 9 ?ersi Luar ?E 9 ?ersi Ekstraksi 5.
•
•
PROGNOSIS
2eskiun letak lintang daat diu"ah menjadi resentasi keala% tetai kelainan kelainan !ang men!e"a"kan letak lintang% seerti misaln!a anggul semit% tum#r anggul dan lasenta re'ia masih teta daat menim"ulkan kesulitan ada ersalinan. $ersalinan letak lintang mem"erikan r#gn#sis !ang jelek% "aik terhada i"u mauun janinn!a. Bagi i"u Baha!a !ang mengan*am adalah rutura uteri% "aik s#ntan% atau se&aktu 'ersi dan ekstraksi. $artus lama% ketu"an e*ah dini% dengan demikian mudah terjadi in/eksi intraartum. Bagi janin Angka kematian tinggi (46 5@ >)% !ang daat dise"a"kan #leh 9 1. $r#lasus /uni*uli 4.
Trauma artus
,.
i#ksia karena k#ntraksi uterus terus menerus
5.
Ketu"an e*ah dini
5.
PENATALAKSANAAN
1.
$ada kehamilan
$ada rimigra'ida umur kehamilan kurang dari 4 minggu dianjurkan #sisi lutut dada% jika le"ih dari 4 minggu dilakukan 'ersi luar% kalau gagal dianjurkan #sisi lutut dada samai ersalinan. $ada multigra'ida umur kehamilan kurang dari ,4 minggu #sisi lutut dada% jika le"ih dari ,4 minggu dilakukan 'ersi luar% kalau gagal #sisi lutut dada samai e rsalinan.
4.
$ada ersalinan
$ada letak lintang "elum kase% ketu"an masih ada% dan em"ukaan kurang dari 5 *m% di*#"a 'ersi luar. 7ika em"ukaan le"ih dari 5 *m ada rimigra'ida dengan janin hidu dilakukan se*ti# *aesaria% jika janin mati% tunggu em"ukaan lengka% kemudian dilakukan em"ri#t#mi. $ada multigra'ida dengan janin hidu dan ri&a!at #"stetri "aik dilakukan 'ersi ekstraksi% jika ri&a!at #"sterti jelek dilakukan S. $ada letak lintang kase janin hidu dilakukan S% jika janin mati dilakukan em"ri#t#mi. 2.2 LETAK SUNGSANG 4.4.1 De/enisi Kehamilan letak sungsang !aitu janin terletak memanjang dengan keala di/undus uteri dan "#k#ng "agian "a&ah ka'um uteri ($ra&ir#harj#% Sarn# 1@@@). 4.4.4 Klasi/ikasi 4.4.4.1 Letak "#k#ng murni (0ank Bree*h) Letak "#k#ng dengan kedua tunkai terangkat keatas 4.4.4.4 Letak sungsang semurna (amliete Bree*h) Letak "#k#ng dimana kaki ada disaming "#k#ng (Letak "#k#ng semurna atau liat kijang). 4.4.4., Letak sungsang semurna (In*#mlite Bree*h) Letak sungsang dimana selain "#k#ng "agian !ang terendah juga kaki atau lutut% terdiri dari 9 + Kedua kaki 9 letak kaki semurna (45>) Satu kaki 9 letak kaki tidak semurna + Kedua lutut 9 letak lutut semurna (1>) Satu lutut 9 letak lutut tidak semurna ($r#/. Dr. Rustam 2#*htar% 2$% Sin#sis ;"setri jilid 1 edisi 4% 1@@) 4.4., Diagn#sa 4.4.,.1 Anamnesa Kehamilan terasa enuh di"agian atas dan gerakan terasa le"ih "an!ak di"agian "a&ah. 4.4.,.4 $emeriksaan luar Di"agian "a&ah uterus tidak tera"a keala% "alutemen negati'e% tera"a keala di"agian /undus uteri% den!ut jantung janin ditemukan setinggi atau sedikit le"ih tinggi dari ada um"ilikus 4.4.,., $emeriksaan dalam Setelah ketu"an e*ah tera"a *akrum% kedua tu"eralitas iskit% dan anus% "ila tera"a "agian ke*il "edakan aakah kaki atau tangan (0KUI% Kaita Selekta Ked#kteran jilid 1 edisi ,% 1@@@) 4.4.,.5 $emeriksaan /#t# r#ngen Ba!angan keala di/undus ($r#/. Dr. Rustam 2#*htar% 2$% Sin#sis ;"setri jilid 1 edisi 4% 1@@) 4.4.5 Et#l#gi C $en!e"a" Letak Sungsang 4.4.5.1 Sudut I"u
a. Keadaan rahim + Rahim arkuatus + Setum ada rahim + Uterus Duletis + 2i#ma "ersama kehamilan ". Keadaan lasenta + $lasenta retak rendah + $lasenta re'ia *. Keadaan jalan lahir + Kesemitan anggul + Di/ermitas tulang anggul + Terdaat tum#r !ang menghalangi jalan lahir dan erutaran ke#sisi keala 4.4.5.4 Sudut janin $ada janin terdaat "er"agai keadaan !ang men!e"a"kan letak sungsang + Tali usat endek atau lilitan tali usat + idr#se/alus atau Anense/alus + Kehamilan kem"ar + idramne#n atau ;lig#hidramne#n + $rematuritas ($r#/. Dr. Ida Bagus Gde 2anua"a% 1@@) 4.4.6 2ekanisme $ersalinan Letak sungsang 0isi#l#gis B#k#ng masuk $A$ daat melintang atau miring mengikuti jalan lahir dan melakukan utar aksi dalam sehingga tra*h*anter dean "erada di"a&ah simesis dengan tra*h*enter dean se"agai hiam#kli#n% akan lahir tra*h*enter "elakang% dan selanjun!a seluruh "#k#ng lahir% sementara itu "ahu memasuki jalan lahir dan mengikuti jalan lahir untuk melakukan utar aksi dalam sehingga "ahu dean "erada di"a&ah simisis% dengan "ahu dean se"agai hi#m#kli#n akan lahir "ahu "elakang "ersama dengan tangan "elakang% diikuti kelahiran "ahu dean dan tangan dean. Bersamaan dengan kelahiran "ahu% keala "a!i memasuki jalan lahir daat melintang atau miring% serta melakukan utar aksi dalam sehingga su" #**iut "erada di"a&ah simisis% su" #**iut menjadi hi#m#kli#n% "erturut+turut akan lahir dagu% mulut% hidnug% muka keala dan seluruhn!a. $ersalinan keala !ang memun!ai ter"atas sekitar menit% setelah " #k#ng lahir melam#ui "atas menit daat menim"ulkan kesakitan atau kematian ada "a!i. ($r#/. Dr. Ida Bagus Gde 2anua"a% DS;G% Ilmu Ke"idanan% $en!akit Kandungan dan KB% 1@@) 4.4.: $r#gn#sis 4.4.:.1 Bagi i"u Kemunkinan r#"ekan ada erenium le"ih "esar% juga karena dilakukan tindakan% selain itu ketu"an le"ih *eat e*ah dan artus le"ih lama% jadi mudah terkena in/eksi.
4.4.:.4 Bagi anak $r#kn#sa tidak "egitu "aik% karena ada gangguan eredaran darah lasenta setelah "#k#ng lahir dan juga setelah erut lahir% tali usat terjeit antara keala dan anggul% anak "isa menu"rit# asiksi# ($r#/. Dr. Ida Bagus Gde 2anua"a% DS;G% Ilmu Ke"idanan% $en!akit Kandungan dan KB% 1@@) 4.4. $enanganan C Terai Sika se&aktu hamil
¬
Kerena kita tahu "ah&a r#gn#sa "agi anak tidak "egitu "aik% maka usahakan meru"ah letak janin dengan 'ersi luar. Tujuann!a adalah untuk meru"ah letak menjadi letak keala hal ini dilakukan ada rimi dengan kehamilan ,5 minggu% mulai dengan usia kehamilan ,: minggu dan tidak ada anggul semit% gemili atau lasenta re'ia. Teknik 9 + Le"ih dahulu "#k#ng dileaskan dari $A$ dan i"u "erada dalam #sisi Trendelm Burg + Tangan kiri letakkan dikeala dan tangan kanan ada "#k#ng + $utar ke arah muka atau erut janin + Lalu utar tangan kiri diletakkan di"#k#ng dan tangan kanan dikeala + Setelah "erhasil asang gurita% #"ser'asi TT?% DD7 serta keluhan 4.4. Sika Bidan Dalam 2engahadai Letak Sungsang Bidan !ang menghadai kehamilan dan ersalinan letak sungsang se"aikn!a 9 + 2elakukan rujukan ke uskesmas% d#kter keluarga atau d#kter ahli untuk mendaatkan etunjuk keastian dalam lahir + Bila ada kesematan% melakukan rujukan kerumah sakit untuk mendaatkan ert#l#ngan ersalinan !ang #timal + Bila teraksa% melakukan ert#l#ngan ersalinan letak sungsang se"aikn!a "ersama d#kter + Klien harus di"erikan KIE dan m#ti/asi serta melakukan erjanjian tertulis dalam "entuk In/#rmet*#nsen ($r#/. Dr. Ida Bagus Gde 2anua"a% 1@@)
ASUAN KE$ERAATAN $ADA N!.N DENGAN GANGGUAN SISTE2 RE$R;DUKSI9 $LASENTA $RE?IA BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar #elakang
Perdarahan pada kehamilan harus dianggap sebagai kelainan yang berbahaya . Perdarahan pada kehamilan muda disebut sebagai abortus sedangkan perdarahan pada kehamilan tua disebut perdarahan anterpartum. Batas teoritis antara kehamilan muda dengan kehamilan tua adalah '' minggu mengingat kemungkinan hidup janin diluar uterus. Perdarahan anterpartum biasanya berbatas pada perdarahan jalan lahir setelah kehamilan '' minggu tapi tidak jarang terjadi pula pada usia kandungan kurang dari '' minggu dengan patologis yang sama. Perdarahan saat kehamilan setelah '' minggu biasanya lebih berbahaya dan lebih banyak daripada kehamilan sebelum '' minggu . leh karena itu perlu penanganan yang cukup berbeda . Perdarahan antepartum yang berbahaya umumnya bersumber pada kelainan plasenta, sedangkan perdarahan yang tidak bersumber pada kelainan plasenta umpamanya kelainan serviks biasanya tidak seberapa berbahaya. Pada setiap perdarahan anterpartum pertama-tama harus selalu dipikirkan bahwa hal itu bersumber pada kelainan plasenta. Perdarahan anterpartum yang bersumber dari kelainan plasenta yang secara klinis biasanya tidak terlampau sukar untuk menentukannya ialah plasenta previa dan solusio plasenta serta perdarahan yang belum jelas sumbernya . Perdarahan anterpartum terjadi kira-kira * F dari semua persalinan yang terbagi atas plasenta previa , solusio plasenta dan perdarahan yang belum jelas penyebabnya. Pada umumnya penderita mengalami perdarahan pada triwulan tiga atau setelah usia kehamilan , namun beberapa penderita mengalami perdarahan sedikit-sedikit kemungkinan tidak akan tergesa-gesa datang untuk mendapatkan pertolongan karena disangka sebagai tanda permulaan persalinan biasa. Baru setelah perdarahan yang berlangsung banyak, mereka datang untuk mendapatkan pertolongan. Setiap perdarahan pada kehamilan lebih dari '' minggu yang lebih banyak pada permulaan persalinan biasanya harus lebih dianggap sebagai perdarahan anterpartum apapun penyebabnya , penderita harus segera dibawah ke rumah sakit yang memiliki fasilitas untuk transfusi darah dan operasi, diharapkan penanganan yang adekuat dan cepat dari segi medisnya maupun dari aspek keperawatannya
yang
sangat
membantu
dalam
penyelamatan
ibu
dan
janinnya.
1.2 Ru*u+an a+ala,
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut G
&.$enjelaskan konsep dasar dari plasenta previa '.$embuat asuhan keperawatan pada plasenta previa
BAB II PEBAHASAN K-n+e Da+ar Pla+enta Pre/'a 2.1 Pengert'an Pla+enta Pre/'a
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal plasenta terletak dibagian atas uterus. Plasenta previa adalah jaringan plasenta tidak tertanam dalam korpuks uteri jauh dari ostium internus servisis , tetapi terletak sangat dekat pada ostium internus tersebut. 2.2 Kla+'0'ka+' Pla+enta Pre/'a
9da 0 derajat abnormalitas plasenta previa yang didasarkan atas terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu yaitu % Plasenta previa totalis , apabila seluruh pembukaan !ostium internus servisis" tertutup oleh
jaringan plasenta . Plasenta previa parsialis, apabila sebagian pembukaan !ostium internus servisis" tertutup oleh jaringan plasenta . Plasenta previa marginalis , apabila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan !ostium internus servisis" Plasenta letak rendah , apabila plasenta yang letaknya abnormal pada segmen bawah uterus belum sampai menutupi pembukaan jalan lahir atau plasenta berada *-0 cm diatas pinggir permukaan sehingga tidak akan teraba pada pembukaan jalan lahir. 2. Et'-l-g' Pla+enta Pre/'a
Plasenta bertumbuh pada segmen bawah uterus tidak selalu jelas dapat diterangkan . bahwasanya vaskularisasi yang berkurang atau perubahan atropi pada desidua akibat persalinan yang lampau dapat menyebabkan plasenta previa , tidaklah selalu benar . $emang dapat dimengerti bahwa apabila aliran darah ke plasenta tidak cukup seperti pada kehamilan kembar maka plasenta yang letaknya normal sekalipun akan memperluaskan permukaannya sehingga mendekati atau menutupi sama sekali pembukaan jalan lahir.
2rekuensi plasenta previa pada primigravida yang berumur lebih * tahun kira-kira &) kali lebih sering dibandingkan dengan primigravida yang berumur kurang dari ' tahun . Pada grandemultipara yang berumur lebih dari *) tahun kira-kira 0 kali lebih sering dari grandemultipara yang berumur kurang dari ' tahun !loosterman &+*". 2. an'0e+ta+' Kl'n'k
9dapun manifestasi klinik dari plasenta previa adalah % Perdarahan tanpa nyeri, usia gestasi H '' minggu Darah segar atau kehitaman dengan bekuan Perdarahan dapat terjadi setelah miksi atau defekasi, aktivitas fisik, kontraksi Braton /icks atau
koitus Perdarahan permulaan jarang begitu berat . Biasanya perdarahan akan berhenti sendiri dan terjadi kembali tanpa diduga . Pemeriksaan fisik Pemeriksaan luar bagian terbawah janin biasanya belum masuk pintu atas panggul. ada kelainan letak janin Pemeriksaan inspekulo % Perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum. 2.3 In+'%en la+enta re/'a
$enurut Brenner dkk !&+" menemukan, dalam paruh terakhir kehamilan, insiden plasenta previa sebesar ,1 F atau & dari &1+ kehamilan. ') F diantaranya merupakan plasenta previa totalis. !6illiams,0+". Di AS. DA 3ipto $angunkusumo antara tahun &+&-&+, terjadi¬ *+ kasus plasenta previa diantara 0+& persalinan yang terdaftar atau kira-kira & diantara &' persalinan terdaftar !4lmu ebidanan, *1+" ejadian plasenta¬ previa adalah ),0o,1 F dari keseluruhan persalinan. !9cuan :asional". 2.4 K-*l'ka+'
Pada ibu dapat terjadi perdarahan hingga syok akibat perdarahan, anemia karena perdarahan. Plasentitis, dan endometritis pasca persalinan. Pada janin biasanya terjadi persalinan premature dan komplikasinya seperti asfiksia berat.
Penatalak+anaan u*u* la+enta re/'a.
Sebelum dirujuk, anjurkan pasien untuk tirah baring total dengan menghadap kekiri, tidak melakukan senggama, menghindari peningkatan ! misalnya batuk, mengedan karena sulit buang besar "
tekanan
rongga
perut
Perhatian % #idak dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan dalam pada perdarahan antepartum sebelum tersedia persiapan untuk seksio sesarea. Pemeriksaan inspekulo secara hati-hati, dapat menentukan sumber perdarahan berasal dari kanalis serviks atau sumber lain !servisitis, polip, keganasan, laserasi atau trauma". $eskipun demikian, adanya kelainan di atas menyingkirkan diagnosa plasenta previa. Perbaiki kekurangan cairan
perdarahan
banyak
dan
berlangsung
terus,
persiapan
sseksio
sesarea
tanpa
memperhitungkan usia kehamilan
inap,
tirah
baring
dan
berikut
antibiotika
profilaksis.
Pemeriksaan 8SC untuk menentukan implantasi plasenta, usia kehamilan, profil biofisik, letak, presentasi janin. Perbaiki anemia dengan pemberian sulfas ferosus atau ferosus fumarat per oral 1) mg selama & bulan. Pastikan tersedianya sarana untuk melakukan transfuse. ;ika perdarahan berhenti dan waktu untuk mencapai *+ minggu masih lama, pasien dapat dirawat jalan !kecuali rumah pasien di luar kota atau diperlukan waktu H' jam untuk mencapai rumah sakit" dengan pesan segera kembali ke AS jika terjadi perdarahan.
;ika perdarahan berulang pertimbangkan manfaat dan resiko ibu dan janin untuk mendapatkan #erapi 9ktif.
penanganan
lebih
lanjut
dibandingkan
dengan
terminasi
kehamilan.
Aencanakan terminasi kehamilan jika % ;anin matur ;anin mati atau menderita anomaly atau keadaan yang mengurangii kelangsungan hidupnya
!misalnya anensefali". Pada perdarahan aktif dan banyak, segera dilakukan terapi aktif tanpa memandang maturitas janin. ;ika terdapat plasenta previa letak rendah dan perdarahan yang terjadi sangat sedikit, persalinan pervaginan masih mungkin. ;ika tidak, lahirkan dengan seksio sesarea. ;ika persalinan dengan seksio sesarea dan terjadi perdarahan dari tempat plasenta ;ahit tempat perdarahan dengan benang. Pasang infuse oksitosin &) unit )) ml cairan 47 !:a3l atau Ainger (aktat" dengan kecepatan 1) tetes permenit. penanganan yang sesuai ./al tersebut meliputi ligasi arteri atau histerektomi ;ika perdarahan terjadi pascapersalinan, segera lakukan. Penanganan plasenta previ -Syok -#idak syok &. 4nfus cairan '. oksigen !kalau ada" - 3airan infus - Aujuk kerumah sakit - 9term - Belum aterm - Periksa dalam di meja operasi &.onservatif '.Aawat *.ortikosteroid untuk pematangan paru-paru janin bila perdarahan ulang banyak dilakukan PD$ Plasenta previa Plasenta letak rendah Sek sio sesaria Partus pervaginan
BAB III ASUHAN KEPERA&ATAN PADA N5.N DENGAN GANGGUAN SISTE REPRODUKSI6 PLASENTA PRE(IA
A.PENGKAJIAN
Biodata % :ama 4bu
% :y.:
;enis kelamin
% Perempuan
8mur
% '* #hn
9gama
% 4slam
Pendidikan
% S$P
Pekerjaan
%4A#
#anggal masuk AS
% )&-)0-')&&<).)) 64B
#anggal pengkajian
% )&-)0-')&&<&).)) 64B
:o A$
% ).).).&'
Diagnosa medik
% plasenta previa
Colongan Darah
%I
9lamat
PENANGGUNG JA&AB
% ;l. alijati no.&*
:ama suami
% #n.9
;enis kelamin
% laki-laki
8mur
% ' #hn
9gama
%4slam
Pendidikan
%S$9
Pekerjaan
%6iraswasta
Colongan Darah
%I
9lamat
%;l. alijati no.&* 9ntapani Bandung
RI&A7AT KESEHATAN eluhan utama
eluar cairan disertai Perdarahan Aiwayat penyakit sekarang Pada saat di kaji pukul )1.)) 64B klien mengeluh nyeri, nyeri yang di akibatkan oleh adanya perdarahan sejak pukul ).)) serta ibu merasakan pergerakan janin . :yeri dirasakan sangat hebat sekali sampai klien menangis. Skala nyeri 0. :yeri dirasakan didaerah abdomen bagian bawah. :yeri tiba-tiba. Aiwayat kesehatan dahulu
lien mengatakan tidak mempunyai riwayat abortus pada kehamilanya yang lalu. Aiwayat esehatan eluarga G
4bu mengatakan di keluarganya tidak ada yang mmpunyai penyakit menular atau pun penyakit keturunan seperti, D$, #B3 dan lain-lain.
Aiwayat pernikahan %
4ni merupakan pernikahan pertama bagi ibu dan suami. 8sia menikah '* tahun bagi ibu dan '* tahun bagi suami, lamanya pernikahan &* tahun. Aiwayat menstruasi %
4bu mengatakan pertama kali menstruasi pada usia &' tahun siklus ' hari, tidak teratur lamanya * hari, konsistensi darah cair, ibu biasa ganti pembalut biasa '-* kali sehari. 4bu mengatakan tidak ada keluhan selama haid. Aiwayat ehamilan Sekarang G
4bu merasa hamil bulan, ini merupakan kehamilan ke-* ibu, ibu tidak pernah keguguran, ibu selalu memeriksakan kehamilan di puskesmas sebanyak && kali. /ari pertama haid terakhir ibu '-&'-')). #aksiran persalinan )-&)-')&). 4bu mendapatkan imunisasi ## sebanyak ' kali. ##& pada saat usia kehamilan bulan pada tanggal &) $ei ')&) dan ##' pada usia kehamilan + bulan pada tanggal )& ;uli Aiwayat Penyakit G
4bu menyatakan tidak memiliki penyakit yang dapat memperberat khamilan seprti hipetensi, jantung, asma, ataupun D$. Aiwayat ontrasepsi %
4bu mengatakan menggunakan B suntik * bulan selam 0 tahun tanpa adanya keluhan kemudian diganti dengan B pil selama & tahun. Setelah melahirkan rencana menggunakan kembali B suntik * bulan . Aiwayat penggunaan obat- obatan dan bahan lain ! kebiasaan hidup sehat "
bat yang di konsumsi ibu hanya obat yang di berikan oleh bidan seperti 2e, vitamin, dan c
PEERIKSAAN !ISIK
&. Data bjektif a. eadaan 8mum
% lemah
b. esadaran
% compos mentis
c.
= = = =
#anda-tanda vital #ekana darah Aespirasi
% )<) mmhg % '
:adi Suhu
% &&)
d. Berat badan Sebelum hamil
e. •
•
% 1 kg
Sekarang
% +*, kg
#inggi badan
% & cm
/ead to toe epala tidak ada lesi, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan Aambut bersih, warna hitam, dan tidak rontok
•
•
$uka tidak ada edema, tidak pucat, tidak ada chausma gravidarum. $ata mata simetris, sklera putih jernih, konjungtiva warna merah muda.
•
/idung tidak ada sekret, tidak ada nyeri tekan, tidak ada polip.
•
$ulut bibir kering, warna pucat, tidak ada stomatitis, gigi tidak karies
•
•
(eher tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan, kelenjar limpe dan tiroid. Dada
Paru-paru
pergerakan nafas teratur, bunyi nafas vesikuler, tidak ada ronchi, dan whiJeeng ;antung bunyi jantung lup dub, frekunsi teratur •
Payudara bentuk simetris, ukuran normal, puting susu menonjol, kolostrom ada, tidak ada nyeri tekan, tidak ada retraksi< dimpling
•
9bdomen tidak ada bekas operasi< sc, ada striae gravidarum, tidak ada lessi.
#28 (etak bayi • genital
% ** cm % tidak normal ! sungsang "
•
Pengeluaran pervaginam
% lendir dan darah
• •
7ulva dan vagina 9nus
% adanya pendarahan % tidak ada hemoroid
•
=kstremitas
=kstermitas atas
% tidak ada oedema,kuku tidak pucat, reflek bisep dan trisep baik % tidak ada oedema, tidak ada varises, reflek patella baik.
=kstremitas bawah
POLA AKTI!ITAS SEHARI8HARI N-
P-la akt'0'ta+
D' ru*a,
.
&.
:utrisi % 2rekuensi ;enis
*
sayur,
buah, dan air teh Porsi 9lergi '.
3airan% jumlah
*.
Personal hygine% mandi gosok gigi
0. •
gelas
'
=liminasi% buang air besar frekuensi warna kosistensi
•
& porsi habis #idak ada alergi
(ancar uning Padat
buang air kecil frekuensi warna
(ancar Bening kekuningan
D' ru*a, +ak't
bau
9moniak
POLA PSIKOLOGIS SOSIAL DAN SPIRITUAL
4bu tinggal bersama suami dan ke-' anaknya beserta orangtua dari ibu. Aespon keluarga dan suami terhadap kehamilan ini baik. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami.
DATA PENUNJANG
(eukosit
% '))))
#rombosit
%
/emoglobin
%&&,
8SC
%
ANALISA DATA N-.
&+
Data
Et'-l-g' Plasenta berada
DS'
*a+ala,
ehilangan sebagian komponen darah.
lien
mengeluh
perdarahan
terus
di SBA
menerus disertai nyeri
Plasenta D%
tertekan oleh - esadaran% compos mentis
presentasi janin
- tekanan darah% )<) mmhg -suhu
% * )3
Cangguan jaringan Perdarahan
Sirkulasi
ecemasan karenaperdarahan
maternal
ekurangan volume cairan
Aesiko
PROSES KEPERA&ATAN N-.
&
D'agn-+a keera9atan Tujuan ekurangan volume cairan #upan% tidak b
Peren$anaan Inter/en+'
- =valuasi, laporkan, dan
Ra+'-nal
- Perkiraan kehilangan
catat jumlah serta darah membantu jumlah kehilangan
membedakan diagnosa, Setiap
darah. (akukan perhitungan
gram peningkatan
pembalut #imbang
berat pembalut sama dengan
pembalut
kehilangan kira-
pengalas. - (akukan tirah
kira & ml darah. - Perdarahan
baring. 4nstuksikan klien
dapat berhenti dengan reduksi
untuk
aktivitas.
menghindari
Peningkatan
7alsalva
tekanan
manover dan koitus.
abdomen atau orgasme ! yang meningkatkan aktivitas uterus" dapat meransang perdarahan - $enjamin
- Posisikan klien dengan tepat,
keadekuatan darah yang
telentang dengan
tersedia untuk
panggul ditinggikan atau
otakG peninggian panggul
posisi semi fowler. /indari
menghindari kompresi vena
posisi
kava. Posisi
trendelenburg.
semi- fowler memungkinkan janin bertindak sebagai tanpon.
3atat tanda ?
$embantu menentukan
tanda vital
beratnya
Penisian kapiler pada dasar kuku,
kehilangan darah, meskipun
warna menbran mukosa< kulit
sianosis dan perubahan pada
dan suhu. 8kur
tekanan darah,
tekanan vena sentarl, bila ada
nadi adalah tanda-tanda lanjut dari kehilangan sirkulasi atau terjadinya syok Dapat
/indari pemeriksaan
meningkatkan hemoragi,
rectal atau vagina khususnya bila
plasenta previa marginal atau '
9nsietas kematian
b
actual " pada diri sendiri, janin.
#upan% klien merasa tenang #upen%setelah di lakukan intervensi ''0 jam di harapkan kecemasan klien berkurang. Dengan kriteria% -klien tenang -klien rile
Diskusikan
total terjadi. $emberikan
situasi dan pemahaman
informasi tentang reaksi
tentang situasi
individu
dengan klien dan pasangan.
terhadap apa yang terjadi.
Pantau respon verbal dan
$enandakan tingkat rasa
nonverbal
takut yang
klien
sedang dialami klien
Dengarkan masalah klien
$eningkatkan rasa control
dan dengarkan
terhadap situasi
secara aktif.
dan memberikan kesempatan pada klien untuk mengembangka n solusi sendiri. Pengetahuan
Berikan
akan membantu
informasi dalam bentuk verbal
klien mengatasi apa yang sedang
dan tertulis dan beri kesempatan
terjadi dengan lebih efektif.
klien untuk mengajukan pertanyaan.;awa b pertanyaan dengan jujur. ;elaskan
Pengetahuan
prosedur dan arti gejala-gejala.
dapat membantu menurunkan rasa takut dan meningkatkan rasa control
terhadap situasi.
BAB I( PENUTUP
.1 ke+'*ulan
Perdarahan pada kehamilan harus dianggap sebagai kelainan yang berbahaya. Perdarahan antepartum yang berbahaya umumnya bersumber pada kelainan plasenta.
DA!TAR PUSTAKA
$arilynn =. Doenges E $ary 2rances $oorhouse, '))&, Aencana Perawatan $aternal
Asuhan Keera&atan $ada I"u amil Dengan $lasenta $re'ia BAB I PENDAHULUAN 9. (atar Belakang Perdarahan pada kehamilan #rimester ketiga pada umumnya merupakan perdarahan yang berat, dan jika tidak mendapatkan penanganan yang cepat bisa mendatangkan syok dan kematian. Salah satu penyebabnya adalah plasenta previa. Plasenta previa selain menimbulkan penyulit pada ibu, dapat juga menimbulkan penyulit pada janin, yaitu asfiksia sampai kematian janin dalam rahim. Banyaknya faktor yang menyebabkan meningkatnya kejadian plasenta previa disebabkan oleh faktor umur penderita, faktor paritas karena pada paritas yang tinggi kejadian paritas makin besar yang mana disebabkan oleh endometrium yang belum sempat tumbuh, faktor endometrium di fundus belum siap menerima implantasi, endometrium, vaskularisasi yang kurang pada desidua, riwayat obstetri. /al tersebut jika dibiarkan begitu saja akan mengakibatkan terjadinya komplikasi baik pada ibu maupun pada janinnya. omplikasi yang dapat terjadi pada klien dengan plasenta previa adalah perdarahan dan mengakibatkan syok, anemia karena perdarahan, plasentitis, prematuritas janin dan asfiksia berat, peningkatan mortalitas janin, perdarahan pascapartum karena perdarahan pada tempat pelekatan plasenta. Pada tempat tersebut, kontraksi serat otot uterus kurang efektif, sindrom Sheehan dan defek pembekuan dapat terjadi, namun lebih sering terjadi pada abrupsio plasenta. 8ntuk mencegah komplikasi tersebut maka dibutuhkan peran dan fungsi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan dengan benar meliputi promotif, preventif, dan rehabilitatif yang dilakukan secara komprehensif dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan antara lain pendidikan kesehatan untuk meningkatkan status kesehatan klien, mencegah terjadinya plasenta previa berulang dan memberikan pendidikan kesehatan untuk mencegah terjadinya komplikasi, memberikan diit sesuai dengan kebutuhan tubuh cukup kalori, protein serta memberikan obatobatan untuk mengobati penyakit dasar dan dalam perawatan diri pasien secara optimal, sehingga muncul pentingnya asuhan keperawatan dalam menanggulangi klien dengan plasenta previa. B. Aumusan $asalah &. Definisi Plasenta previa adalah L '. =tiologi dari plasenta previa adalahL
*. Sebutkan klasifikasi dari plasenta previaL 0. Sebutkan tanda dan gejala dari plasenta previaL 3. #ujuan $ampu menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan plasenta previa
BAB II PEBAHASAN 9. Definisi Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir !284, ')))". $enurut Prawiroharjo !&'", plasenta previa adalah plasenta yang ada didepan jalan lahir !prae 5 di depan G vias 5 jalan". ;adi yang dimaksud plasenta previa ialah plasenta yang implantasinya tidak normal, rendah sekali hingga menutupi seluruh atau sebagian ostium internum.$enurut 3unningham !'))1", plasenta previa merupakan implantasi plasenta di bagian bawah sehingga menutupi ostium uteri internum, serta menimbulkan perdarahan saat pembentukan segmen bawah Aahim B. =tiologi $enurut $anuaba !'))*", penyebab terjadinya plasenta previa diantaranya adalah mencakup % &. Perdarahan !hemorrhaging" '. 8sia lebih dari * tahun *. $ultiparitas 0. Pengobatan infertilitas . $ultiple gestation 1. =rythroblastosis +. Aiwayat operasi
&). ;arak antar kehamilan yang pendek &&. $erokok $enurut /anafiah !'))0" klasifikasi plasenta previa dapat dibedakan menjadi 0 derajat &. '. *. 0.
yaitu % #otal bila menutup seluruh serviks Partial bila menutup sebagian serviks (ateral bila menutup +F !bila hanya sebagian pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta". $arginal bila menutup *)F !bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan jalan lahir".
3. lasifikasi $enurut Browne, klasifikasi plasenta previa didasarkan atas terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu, yaitu % &. Plasenta Previa #otalis Bila plasenta menutupi seluruh jalan lahir pada tempat implantasi, jelas tidak mungkin bayi dilahirkan in order to vaginam !normal
ehamilan kembar !gamelli".
b. #umbuh kembang plasenta tipis. '.
urang suburnya endometrium %
a.
$alnutrisi ibu hamil.
b.
$elebarnya plasenta karena gamelli.
c.
Bekas seksio sesarea.
d.
*. a. b.
=. &. '. *. 0. .
Sering dijumpai pada grandemultipara. #erlambat implantasi %
=ndometrium fundus kurang subur. #erlambatnya tumbuh kembang hasil konsepsi dalam b entuk blastula yang siap untuk nidasi. #anda dan Cejala $enururt 284 !')))", tanda dan gejala plasenta previa diantaranya adalah % Pendarahan tanpa sebab tanpa rasa nyeri dari biasanya dan berulang. Darah biasanya berwarna merah segar. #erjadi pada saat tidur atau saat melakukan aktivitas. Bagian terdepan janin tinggi !floating", sering dijumpai kelainan letak janin. Pendarahan pertama !first bleeding" biasanya tidak banyak dan tidak fatal, kecuali bila dilakukan periksa dalam sebelumnya. #etapi perdarahan berikutnya !reccurent bleeding" biasanya lebih banyak.
2. Patofisiologi Seluruh plasenta biasanya terletak pada segmen atau uterus. adang-kadang bagian atau seluruh organ dapat melekat pada segmen bawah uterus, dimana hal ini dapat diketahui sebagai plasenta previa. arena segmen bawah agak merentang selama kehamilan lanjut dan persalinan, dalam usaha mencapai dilatasi serviks dan kelahiran anak, pemisahan plasenta dari dinding uterus sampai tingkat tertentu tidak dapat dihindarkan sehingga terjadi pendarahan. Perdarahan antepartum akibat placenta previa terjadi sejak kehamilan ') minggu saat segmen bawah uterus telah terbentuk dan mulai melebar serta menipis. 8mumnya terjadi pada trimester ketiga karena segmen bawah uterus lebih banyak mengalami perubahan, pelebaran segmen bawah uterus dan pembukaan serviks menyebabkan sinus uterus robek arena lepasnya placenta dari dinding uterus atau karena robekan sinus marginalis dari placenta. Perdarahan tak dapat dihindarkan karena ketidakmampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk berkontraksi seperti pada placenta letak normal.
C. Pathway penyebab plasenta previa
=ndometrium di corpus uteri
penipisan dinding endometrium
Blm siap menerima implantasi
7askularisasi pada desidua abnormal
' ke plasenta
Plasenta menempel di uteri bagian Bawah dan mengalami perluasan Sampai minggu ke ')
ompensasi plasenta % perluasan plasenta untuk menutupi nutrisi janin pd minggu terakhir kehamilan
#erjadi pembentukan SBA dari diferensiasis Segmen atas dan perubahan serviks
Plasenta tidak mampu meregang dan kontraksi dan dilatasi SBA menyesuaikan perubahan bentuk dari SBA
(aserasi ! antara plasenta < SBA dg serviks "
7illi plasenta yg menempel pd dinding Aahim robek
#erbukanya sinus uterin pada sisi plasenta
:K=A4
Perdarahan terjadi terus menerus karena etidak mampuan uterus untuk berkontraksi
pendarahan awal biasanya dg jumlah sedikit dan
berhenti oleh Secara cukup untuk menghentikan aliran dari Pembuluh darah yg terbuka
pembentukan bekuan darah, tetapi perdarahan nya bias berulang
setiap
6aktu
/ipovolemi Aesiko #inggi deficit volume cairan
Perfusi ke jaringan
urang informasi
3=$9S 4ntoleransi 9ktifitas /. Penatalaksanaan $edis dan eperawatan
kelelahan < energy berkurang
9pabila plasenta previa menutupi jalan lahir baik total maupun sebagian maka tindakan bedah sesar merupakan pilihan paling aman. ;ika plasenta tidak menutupi mulut rahim !plasenta marginalis atau letak rendah" maka pesalina pervaginam bisa dilakukan selama tidak ada perdarahan banyak saat persalinan. $asalah yang sering terjadi adalah jika terjadi perdarahan saat janin belum cukup bulan !* minggu" maka tindakan persalinan dapat dilakukan jika perdarahan berulang dan banyak. $aka umumnya dokter akan memberikan obat pematangan paru bagi janin. 9pabila perdarahan berhenti maka dapat dilakukan tindakan konservatif !persalinan ditunggu hingga janin cukup bulan" Penatalaksanaan medic dapat dilakukan dengan % a. ;ika kehamilan M *1 minggu Perdarahan sedikit % istirahat baring dan farmakologi, jika perdarahan berkurang % obat oral dan 8SC, jika perdarahan masih ada lanjutkan farmakologi. Perdarahan bnyak % infuse, farmakologi, pemeriksaan /B, leukosit, dan golongan darah, siapkan darah dan persiapan sc b. ;ika kehamilan H *1 minggu ;ika perdarahan banyak infuse, farmakologi, pemeriksaan /B, leukosit, dan golongan darah, siapkan darah dan persiapan sc. $enurut 6iknjosastro !'))", penatalaksanaan yang diberikan untuk penanganan plasenta previa tergantung dari jenis plasenta previanya yaitu % &. aji kondisi fisik klien '. $enganjurkan klien untuk tidak coitus *. $enganjurkan klien istirahat 0. $engobservasi perdarahan . $emeriksa tanda vital 1. $emeriksa kadar /b +. Berikan cairan pengganti intravena A( . Berikan betametason untuk pematangan paru bila perlu dan bila fetus masih premature . (anjutkan terapi ekspektatif bila 8 baik, janin hidup dan umur kehamilan M *+ minggu. 4.
#erapi &. #erapi =kspektatif ! mempertahankan kehamilan " Sedapat mungkin kehamilan dipertahankan sampai kehamilan *1 minggu. Pada kehamilan '0 ? *0 minggu, bila perdarahan tidak terlampau banyak dan keadaan ibu dan anak baik, maka kehamilan sedapat mungkin dipertahankan dengan pemberian % a.betamethasone ' @ &' mg ! 4$ " selang '0 jam b. antibiotika '. #erapi 9ktif ! mengakhiri kehamilan " ;. Pemeriksaan Penunjang &. 8ltrasonografi Penentuan lokasi plasenta secara ultrasonografi sangat tepat dan tidak menimbulkan bahaya radiasi terhadap janin. '. Pemeriksaan dalam
*.
0. .
1. +.
. a. b. c. d. e. f.
9dalah senjata dan cara paling akhir yang paling ampuh dibidang obstetric untuk diagnostic plasenta previa namun harus hati ? hati karena bahayanya sangat besar. Pemeriksaan darah Kaitu golongan darah, hemoglobin , hematokrit serta darah lengkap dan kimia darah untuk menunjang persiapan operasi Sinar @ $enampakkan kepadatan jaringan lembut untuk menampakkan bagian-bagian tubuh janin. 7aginal Pengkajian ini akan mendiagnosa placenta previa tapi seharusnya ditunda jika memungkinkan hingga kelangsungan hidup tercapai !lebih baik sesuadah *0 minggu". Pemeriksaan ini disebut pula prosedur susunan ganda !double setup procedure". Double setup adalah pemeriksaan steril pada vagina yang dilakukan di ruang operasi dengan kesiapan staf dan alat untuk efek kelahiran secara cesar. 4sotop Scanning Pemeriksaan inspekula /ati ? hati dengan memakai sepekulum dilihat dari mana asal perdarahan apakah dalam uterus atau dari kelainan serviks vagina varices yang pecah dan lain ? lain. Pemeriksaan radio isotope $acam ? macam pemeriksaan ini antara lain % plasentografi jaringan lunak sitografi plasentografi inderek anterigrafi amnigrafi radio isotopik plasentografi
. omplikasi $enurut Aoeshadi !'))0", kemungkinan komplikasi yang dapat ditimbulkan dari adanya plasenta previa adalah sebagai berikut % &. Pada ibu dapat terjadi % a. Perdarahan hingga syok akibat perdarahan b. 9nemia karena perdarahan c. Plasentitis d. =ndometritis pasca persalinan '. Pada janin dapat terjadi % a. Persalinan premature b. 9sfiksia berat
BAB III
A+u,an Keera9atan I#u Ha*'l %engan Pla+enta Pre/'a 9. Pengkajian &. Pemeriksaan 2isik a. 8mum Pemeriksaan fisik umum meliputi pemeriksaan pada ibu hamil % &" Aambut dan kulit #erjadi peningkatan pigmentasi pada areola, putting susu dan linea nigra. Striae atau tanda guratan bisa terjadi di daerah abdomen dan paha. (aju pertumbuhan rambut berkurang. '" 6ajah $ata % pucat, anemis, /idung, Cigi dan mulut *" (eher 0" Buah dada < payudara Peningkatan pigmentasi areola putting susu Bertambahnya ukuran dan noduler " ;antung dan paru 7olume darah meningkat, Peningkatan frekuensi nadi, Penurunan resistensi pembuluh darah sistemik dan pembuluh darah pulmonal, #erjadi hiperventilasi selama kehamilan, Peningkatan volume tidal, penurunan resistensi jalan nafas, Diafragma meningkat, Perubahan pernapasan abdomen menjadi pernapasan dada. 1" 9bdomen $enentukan letak janin, $enentukan tinggi fundus uteri +" 7agina Peningkatan vaskularisasi yang menimbulkan warna keb iruan ! tanda 3handwick", /ipertropi epithelium " Sistem musculoskeletal Persendian tulang pinggul yang mengendur, Caya berjalan yang canggung, #erjadi pemisahan otot rectum abdominalis dinamakan dengan diastasis rectal b. husus &" #inggi fundus uteri '" Posisi dan persentasi janin *" Panggul dan janin lahir 0" Denyut jantung janin B. &. '. *. 0. .
Diagnosa eperawatan Cangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus. Cangguan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan. Aesti defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan. ecemasan berhubungan dengan keadaan yang dialami. 4ntoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri perut
3. Aencana #indakan eperawatan
D& % Cangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus. #ujuan % klien dapat beradaptasi dengan nyeri riteria hasil % &. lien dapat melakukan tindakan untuk mengurangi nyeri. '. lien kooperatif dengan tindakan yang dilakukan. Intervensi :
&. ;elaskan penyebab nyeri pada klien Aasional % dengan mengetahui penyebab nyeri, klien kooperatif terhadap tindakan '. aji tingkat nyeri Aasional % menentukan tindakan keperawatan selanjutnya. *. Bantu dan ajarkan distraksi relaksasi Aasional % dapat mengalihkan perhatian klien pada nyeri yang dirasakan. 0. $emberikan posisi yang nyaman !miring kekiri < kanan. Aasional % posisi miring mencegah penekanan pada vena cava. . Berikan masage pada perut dan penekanan pada punggung Aasional % memberi dukungan mental. 1. (ibatkan suami dan keluarga Aasional % memberi dukungan mental +. olaborasi dengan tim medis dalam pemberian ana lgesic Aasional % pemberian analgesik dapat membantu gurangi nyeri yang dirasakan D ' %Cangguan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan. #ujuan % suplai < kebutuhan darah kejaringan terpenuhi riteria hasil % 3onjunctiva tidak anemis, acral hangat, /b normal muka tidak pucat, tidak lemas. ntervensi :
&. Bina hubungan saling percaya dengan pasien Aasional % pasien percaya tindakan yang dilakukan '. ;elaskan penyebab terjadi perdarahan Aasional % pasien paham tentang kondisi yang dialami *. $onitor tanda-tanda vital Aasional % tensi, nadi yang rendah, AA dan suhu tubuh yang tinggi menunjukkan gangguan sirkulasi darah. 0. aji tingkat perdarahan setiap & ? *) menit Aasional % mengantisipasi terjadinya syok . 3atat intake dan output Aasional % produksi urin yang kurang dari *) ml
D *
% Aesti defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan.
#ujuan % #idak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik jumlah maupun kualitas. riteria /asil % &. ##7 dalam keadaan normal '. Perdarahan berkurang sampai dengan berhenti *. ulit tidak pucat Intervensi :
&. aji kondisi status hemodinamika Aasional % Pengeluaran cairan pervaginal sebagai akibat abortus memiliki karekteristik bervariasi '. 8kur pengeluaran harian Aasional % ;umlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan jumlah cairan yang hilang pervaginal *. 3atat haluaran dan pemasukan Aasional % $engetahui penurunanan sirkulasi terhadap destruksi sel darah merah. 0. bservasi :adi dan #ensi Aasional % $engetahui tanda hipovolume !perdarahan". . Berikan diet halus Aasional % $emudahkan penyerapan diet 1. :ilai hasil lab. /B# Aasional % $enghindari perdarahan spontan karena proliferasi sel darah merah. +. Berikan sejumlah cairan 47 sesuai indikasi Aasional % $empertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dan tranfusi mungkin diperlukan pada kondisi perdarahan massif
D 0 % ecemasan berhubungan dengan keadaan yang dialami. #ujuan % klien tidak cemas dan dapat mengerti tentang keadaannya. riteria hasil % penderita tidak cemas, penderita tenang, klien tidak gelisah. Intervensi :
&. 9njurkan klilen untuk mengemukakan hal-hal yang dicemaskan. Aasional % Dengan mengungkapkan perasaannyaaka mengurangi beban pikiran. '. 9jak klien mendengarkan denyut jantung janin Aasional % mengurangi kecemasan klien tentang kondisi janin. *. Beri penjelasan tentang kondisi janin Aasional % mengurangi kecemasan tentang kondisi < keadaan janin. 0. Beri informasi tentang kondisi klien Aasional % mengembalikan kepercayaan dan klien. . 9njurkan untuk menghadirkan orang-orang terdekat Aasional % dapat memberi rasa aman dan nyaman bagi klien 1. $enjelaskan tujuan dan tindakan yang akan diberikan
Aasional % agar pasien kooperatif D % 4ntoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri perut #ujuan % lien akan menunjukkan terpenuhinya k ebutuhan rawat diri riteria /asil % &. ebutuhan personal hygiene terpenuhi '. lien nampak rapi dan bersih. Intervensi :
&. Pertahankan pelaksanaan aktivitas rekreasi terapeutik !radio, koran, kunjungan teman
BAB I( PENUTUP 9. esimpulan Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal plasenta terletak di bagian uterusnya.Seluruh p lasenta biasanya terletak pada segmen atau uterus. adang-kadang bagian atau seluruh organ dapat melekat pada segmen bawah uterus, dimana hal ini dapat diketahui sebagai plasenta previa. arena segmen bawah agak merentang selama kehamilan lanjut dan persalinan, dalam usaha mencapai dilatasi serviks dan kelahiran anak,
pemisahan plasenta dari dinding uterus sampai tingkat tertentu tidak dapat dihindarkan sehingga terjadi pendarahan. B. Saran eadaan perdarahan sebelum persalinan merupakan keadaan yang dapat berakibat fatal jika tak mendapatkan penangan intensif, karena itu dalam hal ini para perawat sebaiknya cermat melihat kondisi pasien misalnya pendarahan pada plasenta prefia, agar jika terjadi keadaan darurat dapat segera tertangani.
Da0tar Pu+taka 284. '))). apita Selekta edokteran ;ilid '. $edia 9esculapius. ;akarta. 3unningham, 2C, :orman, 2, enneth, ;, (arry, 3 E atharine, D '))1, bstetri williams, =disi ke '&, =C3, ;akarta. Doenges. &. Aencana 9suhan eperawatan%Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian pasien, =disi *, Penerbit Buku edokteran =C3, ;akarta /anafiah, #$ '))0, Plasenta previa, diakses tanggal & ;uni ')), http%<
SFLUSIF PLASENTA A+ PENGERTIAN S.lus. plasenta adala, terlepasn-a sebagan atau seluru, permukaan maternal plasentadar tempat mplantasn-a -ang n.rmal pada lapsan desdua end.metrum sebelum /aktun-a-akn sebelum anak la,r+ S.lus. plasenta adala, terlepasn-a plasenta -ang letakn-a n.rmal pada !undus uterk.rpus uter sebelum jann la,r "P: PFGI#&22&*+ S.lus. plasenta adala, terlepasn-a plasenta dar tempat mplantasn-a -ang n.rmal pada uterus sebelum jann dla,rkan+ ang terjad pada
ke,amlan $$ mnggu atau berat jann d atas 4%% gr "Rustam $%%$ *+ S.lus. plasenta adala, sebagan atau seluru, plasenta -ang n.rmal mplantasn-a antara mnggu $$ dan la,rn-a anak "menurut buku .bstetr1 pat.l.g $%%$*+ S.lus. plasenta atau abrups.n plasenta adala, pelepasan sebagan atau keseluru,an plasenta dar uterus selama ,aml dan persalnan ";,apman >#$%%(* S.lus. plasenta adala, suatu keadaan dalam ke,amlan 5able#dmana plaesnta -ang tempat mplantasn-a n.rmal "pada !undus atau k.r!us* terkelupas atau terlepas sebelum kala III "A1,adat#$%%6*+ Sn.nm dar s.lus. plasenta adala, Abrups.n plasenta+ S.lus. plasenta adala, ' terlepasn-a plasenta dar tempat mplantasn-a -ang n.rmal dar uterus#sebelum jann dla,rkan+de!ens n berlaku pada ke,amlan dengan usa ke,amlan "masa gestas * d atas $$ mnggu atau berat jann datas 4%% gr+ Pr.ses s.lus. plasenta dmula dengan terjadn-a perdara,an dalam desdua basals -ang men-ebabkan ,emat.ma retr.plasenter "Sae!uddn A:#$%%7* S.lus. plasenta adala, lepasn-a plasenta dar tempat mplantasn-a pada k.rpus uter sebelum ba- la,r+ Dapat terjad pada setap saat dalam ke,amlan+ Terlepasn-a plasenta dapat sebagan "parsals*#atau seluru,n-a"t.tals* atau ,an-a rupture pada tepn-a "rupture snus margnals* "dr+Handa-.#dkk* :+ KLASI9IKASI Plasenta dapat terlepas ,an-a pada pnggrn-a saja "ruptura snus margnals*# dapat pula terlepas leb, luas "s.lus. parsals*# atau bsa seluru, permukaan maternal plasenta terlepas "s.lus. plasenta t.tals*+ Perdara,an -ang terjad dalam ban-ak kejadan akan merembes anatara plasenta dan m.metrum untuk seterusn-a men-elnap d ba/a, selaput ketuban dan ak,rn-a memper.le, jalan ke kanals ser5kals dan keluar melalu 5agna "re5ealed ,em.rr,age*+ Akan tetap# ada kalan-a# /alaupun jarang# perdara,an tersebut tdak keluar melalu 5agna "1.n1ealed ,em.rr,age* jka O :agan plasenta sektar perdara,an mas, melekat pada dndng ra,m O Selaput ketuban mas, melekat pada dndng ra,m O Perdara,an masuk ke dalam kant.ng ketuban setela, ketuban pe1a, karenan-a
O :agan terba/a, jann# umumn-a kepala# menempel ketat pada segmen ba/a, ra,m+ Dalam klns s.lus. plasenta dbag ke dalam berat rngann-a gambaran klnk sesua dengan luasn-a permukaan plasenta -ang terlepas# -atu s.lus. plasenta rngan# s.lus. plasenta sedang dan s.lus. plasenta berat+ ang rngan basan-a baru d keta,u setela, plasenta la,r dengan adan-a ,emat.ma -ang tdak luas pada permukaan maternal atau adan-a ruptura snus margnals+ Pembagan se1ara klnk n baru de8nt! bla dtnjau retr.spekt! karena s.lus. plasenta s!atn-a berlangsung pr.gres! -ang berart s.lus. plasenta -ang rngan bsa berkembang mejad leb, berat dar /ktu ke /ktu+ Keadaan umum penderta bsa menjad buruk apabla perdara,ann-a 1ukup ban-ak pada kateg.r 1.n1ealed ,em.rr,age+ I+ S.lus. pla1enta rngan Luas plasenta -ang terlepas tdak sampa $4 tetap atau ada -ang men-ebutkan kurang dar &7 bagan+ ?umla, dara, -ang keluar basan-a kurang dar $4% ml+ Tumpa,kan dara, -ang keluar terl,at sepert pada ,ad ber5aras dar sedkt sampa sepert menstruas -ang ban-ak+ Gejala=gejala perdara,an sukar dbedakan dar plasenta pre5a ke1ual /arba dara, -ang ke,taman+ K.mplkas ter,adap bu dan jann belum ada+ II+ S.lus. pla1enta sedang Luas plasenta -ang terlepas tela, meleb, $4# tetap belum men1apa separu,n-a "4%*+ ?umla, dara, -ang keluar basan-a kurang dar $4% ml tetap belum men1apa &+%%% ml+ Umumn-a pertumpa,an dara, terjad ke luar dan ke dalam bersama=sama+ Gejala=gejala dan tanda=tanda suda, jelas sepert rasa n-er pada perut -ang terus menerus# den-ut jantung jann menjad 1epat# ,p.tens dan takkarda+ III+ S.lus. pla1enta berat Luas plasenta -ang terlepas tela, meleb, 4%# dan jumla, dara, -ang keluar tela, men1apa &+%%% ml atau leb,+ Pertumpa,an dara, bsa terjad ke luar dan kedalam bersama=sama+ Gejala=gejala dan tanda=tanda klnk jelas# keadaan umum penderta buruk dserta s-.k# dan ,ampr semua jannn-a tela, mennggal+ K.mplkas k.agul.pat dan gagal gnjal -ang
dtanda pada .lgur basan-a tela, ada+ Klas8kas n dbuat berdasarkan tanda=tanda klnsn-a# sesua derajat terlepasn-a plasenta+ Pada s.lus. pla1enta# dara, dar tempat pelepasan men1ar jalan keluar antara selaput jann dan dndng ra,m dan ak,rn-a keluar dar ser5ks dan terjad s.lus. pla1enta dengan pendara,an keluar tampak+ Kadang=kadang dara, tdak keluar tap berkumpul d belakang pla1enta membentuk ,emat.m retr.plasenta+ Perdara,an n dsebut perdara,an ke dalamtersembun-+ Kadang=kadang dara, masuk ke dalam ruang amn.n se,ngga perdara,an teteap bersembun-+ ;+ INSIDEN &* :erksar & C $ dar seluru, ke,amlan "AA9P#$%%&* $* Dperkrakan resk. kematan bu %#4 C 4 dan kematan jann 4% C 3% "0ansj.er#$%%&* D+ ETIFLFGI Pen-ebab utama dar s.lus. plasenta mas, belum dketa,u dengan jelas+ 0eskpun demkan#beberapa ,al d ba/a, n d duga merupakan !a1t.r= !akt.r -ang berpengaru, pada kejadann-a#antara lan sebaga berkut ' &* Hpertens esensal atau preeklamps+ $* Tal pusat -ang pendek karena pergerakan jann -ang ban-ak atau bebas+ (* Trauma abd.men sepert terjatu, terkelungkup#tendangan anak -ang sedang d gend.ng+ 6* Tekanan ra,m -ang membesar pada 5ena 1a5a n!er.r+ 4* Uterus -ang sangat ke1l+ 7* Umur bu " $% ta,un atau Q (4 ta,un )* Ketuban pe1a, sebelum /aktun-a+ 3* 0.ma uter+ 2* De8sens asam !.lat+ &%* 0er.k.k#al1.,.l#dan k.kan+ &&* Perdara,an retr.plasenta+ &$* Kekuatan ra,m bu berkurang pada multpartas+ &(* Peredaran dara, bu terganggu se,ngga supla- dara, ke jann tdak ada+ &6* Penge1lan -ang tba=tba pada ,dr.mn.n dan gamel-+
E+ PATF9ISIFLFGI Perdara,an dapat terjad dar pembulu, dara, plasenta atau uterus -ang membentuk ,emat.ma pada desdua#se,ngga plasenta terdesak dan ak,rn-a terlepas+ Apabla perdara,an sedkt#,emat.ma -ang ke1l tu ,an-a akan mendesak jarngan plasenta#pedara,an dara, antara uterus dan plasenta belum terganggu#dan tanda serta gejala pun belum jelas+ Kejadan baru dketa,u setela, plasenta la,r#-ang pada pemerksaan d dapatkan 1ekungan pada permukaan maternaln-a dengan bekuan dara, -ang ber/arna ke,tam=,taman+ :asan-a perdara,an akan berlangsung terus=menerus karena .t.t uterus -ang tela, meregang .le, ke,amlan tu tdak mampu untuk leb, berk.ntraks meng,entkan perdara,ann-a+ Akbatn-a ,emat.ma retr.plasenter akan bertamba, besar#se,ngga sebagan dan seluru, plasenta lepas dar dndng uterus+ Sebagan dara, akan men-eludup d ba/a, selaput ketuban keluar dar 5agna atau menembus selaput ketuban masuk ke dalam kant.ng ketuban atau mengadakan ektra5asas d antara serabut=serabut .t.t uterus+ Apabla ektra5asasn-a berlangsung ,ebat#maka seluru, permukaan uterus akan berber1ak bru atau ungu+ Hal n d sebut uterus ;.u5elare "Perut terasa sangat tegang dan n-er*+ Akbat kerusakan jarngan m.metrum dan pembekuan retr.plasenter#maka ban-ak tr.mb.st akan masuk ke dalam peredaran dara, bu#se,nga terjad pembekuan ntra5askuler dmana= mana#-ang akan meng,abskan sebagan besar persedaan 8brn.gen+ Akbatn-a terjad ,p.8brn.genem -ang men-ebabkan gangguan pembekuan dara, tdak ,an-a d uterus tetap juga pada alat=alat tubu, -ang lann-a+ Keadaan jann tergantung dar luasn-a plasenta -ang terlepas dar dndng uterus+ Apabla sebagan besar atau seluru,n-a terlepas#akan terjad an.ksa se,ngga mengakbatkan kematan jann+ Apabla sebagan ke1l -ang terlepas#mungkn tdak berpengaru, sama sekal#atau juga akan mengakbatkan ga/at jann+ Waktu sangat menentukan beratn-aa gangguan pembekuan dara,#kelanan gnjal#dan keadaan jann+ 0akn lama penanganan s.lus. plasenta sampa persalnan selesa#umumn-a makn ,ebat k.mplkasn-a+
Terjadn-a s.lus. plasenta dp1u .le, perdara,an ke dalam desdua basals -ang kemudan terbela, dan menngkatkan lapsan tps -ang melekat pada m.metrum se,ngga terbentuk ,emat.ma desdual -ang men-ebabkan pelepasan# k.mpres dan ak,rn-a peng,an1uran plasenta -ang berdekatan dengan bagan tersebut+ Ruptur pembulu, arter sprals desdua men-ebabkan ,emat.ma retr. plasenta -ang akan memutuskan leb, ban-ak pembulu, dara,# ,ngga pelepasan plasenta makn luas dan men1apa tep plasenta# karena uterus tetap berdstens dengan adan-a jann# uterus tdak mampu berk.ntraks .ptmal untuk menekan pembulu, dara, tersebut+ Selanjutn-a dara, -ang mengalr keluar dapat melepaskan selaput ketuban+Sesunggu,n-a s.lus. plasentra merupakan ,asl ak,r dar suatu pr.ses -ang bermula dar suatu keadan -ang mampu memsa,kan 5l=5l k.rals plasenta dar tempat mplantasn-a pada desdua basals se,ngga terjad perdara,an+ Fle, karena tu pat.s.l.gn-a bergantung pada etl.g+ Pada trauma abd.men et.l.gn-a jelas karena r.bekn-a pembulu, dara, desdua+ Dalam ban-ak kejadan perdara,an berasal dar kematan sel "ap.pt.ss* -ang dsebabkan .le, skema dan ,p.ksa+ Semua pen-akt bu -ang dapat mene-ebabkan pembekuan tr.mb.ss dalam pembulu, dara, desdua atau dalam 5askular 5l dapat berujung kepada skema dan ,p.ksa setempat -ang men-ebabkan kematan sejumla, sel dan mengakbatkan perdara,an sebaga ,asl ak,r+ Perdara,an tersebut men-ebabkan desdua basals terlepas ke1ual selapsan tps -ang tetap melekat pada m.metrum+ Dengan demkan# pada tngkat permulaan sekal dar pr.ses terdr ataspembentukab ,emat.m -ang bsa men-ebabkan pelepasan -ang leb, luas# k.mpres dan kerusakan pada bagan plasenta ke1ual terdapat ,emat.m pada bagan belakang plasenta -ang baru la,r+ Dalam beberapa kejadan pembentukan ,emat.m retr.plasenta dsebabkan .le, putusn-a artera sprals dalam desdua+ Hemat.ma retr.plasenta mempengaru, pen-ampaan nutrs dan .ksgen dar srkulas maternalplasenta ke srkulas jann+ Hemat.ma -ang terbentuk dengan 1epat meluas dan melepaskan plasenta leb, luasban-ak sampa ke pnggrn-a se,ngga dara, -ang keluar merembes antara selaput ketuban dan m.metrum untuk selanjutn-a keluar melalu ser5ks ke 5agna "re5ealed ,em.rr,age*+ Perdara,an tdak bsa
ber,ent karena uterus -ang lag mengandung tdak mampu berk.ntraks untuk menjept pembulu, artera sprals -ang terputus+ Walaupun jarang# terdapat perdara,an tnggal terperangkap d dalam uterus "1.n1ealed ,em.rr,age*+Pada s.lus. plasenta#dara, dar tempat pelepasan akan men1ar jalan keluar antara selaput jann dan dndng ra,m ,ngga ak,rn-a keluar dar ser5ks ,ngga terjadla, perdara,an keluar atau perdara,an terbuka+ Terkadang dara, tdak keluar#tetap berkumpul d belakang plasenta membentuk ,emat.m retr.plasenta+ Perdara,an sema1am n dsebut perdara,an ke dalam atau perdara,an tersembun-+ S.lus. plasenta dengan perdara,an tersembun- menmbulkan tanda -ang leb, k,as karena seluru, perdara,an terta,an d dalam dan menamba, 5.lume uterus+ Umumn-a leb, berba,a-a karena jumla, perdara,an -ang keluar tdak sesua dengan beratn-a s-.k+ Perdara,an pada s.lus. plasenta terutama berasal dar bu#namun dapat juga berasal dar anak+ Perdara,an keluar Perdara,an tersembun- &+ Keadaan umum penderta relat5e leb, bak+ $+ Plasenta terlepas sebagan atau nk.mplt+ (+ ?arang ber,ubungan dengan ,pertens+ &+ Keadaan penderta jau, leb, jelek+ $+ Plasenta terlepas luas#uterus kerastegang+ (+ Serng berkatan dengan ,pertens+ Terlepasn-a plasenta sebelum /aktun-a men-ebabkan tmbunan dara, antara plasenta dan dndng uterus -ang menmbulkan gangguan pen-ult ter,adap bu dan jann+ Pen-ult ter,adap bu Pen-ult ter,adap jann &+ :erkurangn-a dara, dalam srkulas dara, umum $+ Terjad penurunan tekanan dara,#penngkatan nad dan pernapasan (+ Ibu tampak anems 6+ Dapat tmbul gangguan pembekuan dara,#karena terjad pembekuan ntra5askuler dkut ,em.lss dara, se,ngga 8brn.gen makn berkurang dan memuda,kan terjadn-a perdara,an ",p.8brn.genema* 4+ Dapat tmbul perdara,an pa1kapartum setela, persalnan karena at.na
uter atau gangguan pembekuan dara, 7+ Dapat tmbul gangguan !ungs gnjal dan terjad emb.l -ang menmbulkan k.mplkas sekunder )+ Tmbunan dara, -ang menngkat dbelakang plasenta dapat men-ebabkan uterus menjad keras#padat dan kaku+ &+ Tergantung pada luasn-a plasenta -ang lepas dapat menmbulkan as8ksa rngan sampa kematan dalam uterus+ 9+ GA0:ARAN KLINIK Gambaran klnk penderta s.lus. plasenta ber5aras sesua dengan berat rngann-a atau luas permukaan maternal plasenta -ang terlepas+ :elum ada uj 1.ba -ang k,as untuk menentukan dagn.ssn-a+ Gejala dan tanda klnsn-a -ang klask dar s.lus. plasenta adala, terjadn-a perdara,an -ang ber/arna tua keluar melalu 5agna "3% kasus*# rasa n-er perut dan uterus tegang terus=menerus mrp ,s partus prematurus+ Sejumla, penderta ba,kan tdak menunjukkan tanda atau gejala klask# gejala -ang la,r mrp tanda persalnan prematur saja+ Fle, karena tu# ke/aspadaan atau ke1urgaan -ang tngg dperlukan dar p,ak pemerksa G+ GE?ALA O S.lus. plasenta rngan S.lus. plasenta rngan n dsebut juga ruptura snus margnals# dmana terdapat pelepasan sebagan ke1l plasenta -ang tdak berdara, ban-ak+ Apabla terjad perdara,an per5agnam# /arnan-a akan ke,tam=,taman dan sedkt sakt+ Perut terasa agak sakt# atau terasa agak tegang -ang s!atn-a terus menerus+ Walaupun demkan# bagan=bagan jann mas, muda, draba+ Uterus -ang agak tegang n ,arus selalu da/as# karena dapat saja menjad semakn tegang karena perdara,an -ang berlangsung+ O S.lus. plasenta sedang Dalam ,al n plasenta terlepas leb, dar &6 bagan# tetap belum $( luas permukaan Tanda dan gejala dapat tmbul perla,an=la,an sepert s.lus. plasenta rngan# tetap dapat juga se1ara mendadak dengan gejala sakt perut terus menerus# -ang tdak lama kemudan dsusul dengan perdara,an per5agnam+ Walaupun perdara,an per5agnam dapat sedkt# tetap perdara,an sebenarn-a mungkn tela, men1apa &%%% ml+ Ibu mungkn tela, jatu, ke dalam s-.k# demkan pula jannn-a -ang jka mas, ,dup mungkn
tela, berada dalam keadaan ga/at+ Dndng uterus teraba tegang terus= menerus dan n-er tekan se,ngga bagan=bagan jann sukar untuk draba+ ?ka jann mas, ,dup# bun- jantung sukar ddengar+ Kelanan pembekuan dara, dan kelanan gnjal mungkn tela, terjad#/alaupun ,al tersebut leb, serng terjad pada s.lus. plasenta berat+ O S.lus. plasenta berat Plasenta tela, terlepas leb, dar $( permukaannn-a+ Terjad sangat tba= tba+ :asan-a bu tela, jatu, dalam keadaan s-.k dan jannn-a tela, mennggal+ Uterus sangat tegang sepert papan dan sangat n-er+ Perdara,an per5agnam tampak tdak sesua dengan keadaan s-.k bu# terkadang perdara,an per5agnam mungkn saja belum sempat terjad+ Pada keadaan=keadaan d atas besar kemungknan tela, terjad kelanan pada pembekuan dara, dan kelanangangguan !ungs gnjal H+ DIAGNFSIS &* Dagn.ss s.lus. plasenta kadang sukar dtegakkan+ $* Penderta basan-a datang dengan gejala klns ' a* Perdara,an per5agnam "3%* b* N-er abd.men atau pnggang dan n-er tekan uterus ")%* 1* Ga/at jann "7% * d* Kelanan k.ntraks uterus "(4* e* Kelanan premature d.patk "$4* !* Dan kematan jann "&4* (* S-.k -ang terjad kadang tdak sesua dengan ban-ak perdara,an 6* Pemerksaan lab.rat.rum untuk men-ngkrkan dagn.ss bandng s.lus. plasenta antara lan 'Htung sel dara, lengkap a+ 9brn.gen b+ Waktu pr.t,r.mbn/aktu tr.mb.plastn parsal terakt!as untuk mengeta,u terjadn-a DI; 1+ Ntr.gen ureakreatnn dalam dara, d+ Klet,auer=:etke test untuk mendeteks adan-a sel dara, mera, jann d dalam srkulas bu 4* Pemerksaan penunjang ultras.n.gra8 "USG* membantu menentukan l.kas plasenta "untuk men-ngkrkan kemungknan plasenta pre5a*+ Saat n leb, dar 4% pasen -ang dduga mengalam s.lus. plasenta dapat terdent8kas melalu USG+
7* Hemat.m retr.plasenter dapat dkenal sektar $=&4 dar semua s.lus. plasenta+ Pengenalan ,emat.ma tergantung pada derajat ,emat.ma "besar dan laman-a* serta kea,lan .perat.r+ )* Pemerksaan ,st.l.gk setela, plasenta dkeluarkan dapat memperl,atkan ,emat.ma retr.plasenter+ 3* Penemuan lan -ang mungkn adala, adan-a ektra5asas dara, ke m.metrum#-ang tampak sebaga ber1ak ungu pada tunka ser.sa uterus -ang dkenal sebaga Uterus ;.u5elare+ 2* Se1ara klns dketa,u dar adan-a n-er dan tegang pada uterus+ &%* Dagn.ss bandng lan perdara,an pada trmester ketga selan plasenta pre5a adala, 5asa pre5a#trauma 5agnal#serta keganasan "jarang*+ I+ KF0PLIKASI K.mplkas bsa terjad pada bu maupun pada jann -ang dkandungn-a dengan 1rtera ' &* K.mplkas pada bu a+ Perdara,an -ang dapat menmbulkan ' 5aras turunn-a tekanan dara, sampa keadaan s-.k#perdara,an tdak sesua keadaan penderta anems sampa s-.k#kesadaran ber5aras dar bak sampa s-.k+ b+ Gangguan pembekuan dara, ' masukn-a tr.mb.st ke dalam srkulas dara, men-ebabkan pembekuan dara, ntra5askuler dan dsert ,em.lss#terjadn-a penurunan 8brn.gen se,ngga ,p.8brn.gen dapat mengganggu pembekuan dara,+ 1+ Flgura men-ebabkan terjadn-a sumbatan gl.merulus gnjal dan dapat menmbulkan pr.duks urn makn berkurang+ d+ Perdara,an p.stpartum ' pada s.lus. plasenta sedang sampa berat terjad n8ltras dara, ke .t.t ra,m#se,ngga mengganggu k.ntraks dan menmbulkan perdara,an karena at.na uter#kegagalan pembekuan dara, menamba, bertan-a perdara,an+ e+ K.agul.pat k.nsumt!#DI;' s.lus. plasenta merupakan pen-ebab k.agul.pat k.nsumt! -ang terserng pada ke,amlan+ !+ Uter. renal re@e g+ Ruptur uter $* K.mplkas pada jann a+ As8ksa rngan sampa berat dan kematan jann#karena perdara,an -ang tertmbun dbelakang plasenta -ang mengganggu srkulas dan nutrs keara, jann+ Rntangan kejadan as8ksa sampa kematan jann dalam ra,m
tergantung pada beberapa sebagan pla1enta tela, lepas dar mplantasn-a d !undus uter+ b+ Kelanan susunan s-stem sara! pusat 1+ Retardas pertumbu,an d+ Anema ?+ PENATALAKSANAAN Tujuan utama pelaksanaan bu dengan s.lus. plasenta#pada prnspn-a adala, anak ' &* 0en1ega, kematan bu $* 0eng,entkan sumber perdara,an (* ?ka jann mas, ,dup#memperta,ankan dan mengusa,akan jann la,r ,dup Prnsp utama penatalaksanaann-a antara lan ' &+ Pasen "bu* dra/at druma, sakt#stra,at barng dan mengukur kesembangan 1aran $+ Fptmalsas keadaan umum pasen "bu*#dengan perbakan' memberkan n!use dan trans!use dara, segar (+ Pemerksaan lab.rat.rum ' ,em.gl.bn#,emat.krt#;FT";l.t Fbser5at.n Testtest pembekuan dara,*#kadar 8brn.gen plasma#urne lengkap#!ungs gnjal 6+ Pasen "bu* gelsa, dberkan .bat analgetka 4+ Termnas ke,amlan ' persalna segera#per5agnam atau se1t.n sesarea+ ang tujuann-a adala, untuk men-elamatkan n-a/a jann dan dengan la,rn-a plasenta#berjutuan agar dapat meng,entkan perdara,an+ 7+ :la terjad gangguan pembekuan dara, ";FT Q(% ment* dberkan dara, segar dalam jumla, besar dan bla perlu 8brn.gen dengan m.nt.rng berkala pemerksaan ;FT dan ,em.gl.bn )+ Untuk mengurang tekanan ntrauterne -ang dapt men-ebabkan nekr.ss gnjal "re@ek uter. gnjal* selaput ketuban segera dpe1a,kan ang perlu dketa,u .le, semua bdan -atu penanganan d tempat pela-anan kese,atan tngkat dasar ala, mengatas s-.kpre=s-.k dan mempersapkan rujukan sebak=bakn-a dan se1epat=1epatn-a+ 0engngat k.mplkas -ang dapt terjad -atu perdara,an ban-ak dan s-.k berat ,ngga kematan#at.na uter#kelanan pembekuan dara, dan .lgura+ 0aka skap palng utama dar bdan dalam meng,adap s.lus. plasenta adala, segera melakukan rujukan ke ruma, sakt+
K+ PENANGANAN Semua pasen -ang tersangka menderta s.lus. plasenta ,arus dra/at nap d ruma, sakt -ang ber!asltas 1ukup+ Ketka masuk segera dlakukan pemerksaan dara, lengkap termasuk kadar Hb dan g.l.ngan dara, serta gambaran pembekuan dara, dengan memerksa /aktu pembekuan# /aktu pr.tr.mbn# /aktu tr.mb.plastn parsal# kadar 8brn.gen dan kadar ,an1uran 8brn dan ,an1uran 8brn.gen dalam plasma+ Pemerksaan dengan ultras.n.gra8 berguna terutama untuk membedakann-a dengan plasenta pre5a dan memastkan jann mas, ,dup+ 0anakala dagn.ss belum jelas dan jann ,dup tanpa tanda=tanda ga/at jann# .bser5as -ang ketat dengan kesagaan dan !asltas -ang bsa segera dakt!kan untuk nter5ens jka se/aktu=/aktu mun1ul kega/atan+ Persalnan mungkn per5agnam atau mungkn juga ,arus perabd.mnam bergantung pada ban-akn-a perdara,an# tela, ada tanda=tanda persalnan sp.ntan atau belum# dan tanda=tanda ga/at jann+ Penanganan ter,adap s.lus. plasenta bsa ber5aras sesua keadaan kasus masng=masng tergantung berat rngann-a pen-akt# usa ke,amlan# serta keadaan bu dan jannn-a+ :lamana jann mas, ,dup dan 1ukup bulan# dan blamana persalnan per5agnam belum ada tanda=tandan-a# umumn-a dpl, persalnan melalu beda, sesar darurat " Emergen1- ;aesarean Se1t.n *+ Pada perdara,an -ang 1ukup ban-ak segera lakukan resustas dengan pemberan trans!us dara, dan krstal.d -ang 1ukup dkut persalnan -ang dper1epat untuk mengandalkan perdara,an dan men-elamatkan bu sambl meng,arapkan sem.ga jann juga bsa terselamatkan+ Umumn-a ke,amlan dak,r dengan nduks atau stmulas pasrtus pada kasus -ang rngan atau jann tela, mat# atau langsung dengan beda, sesar pada kasus -ang berat atau terjad ga/at jann+ Penanganan ekspektat! pada ke,amlan belum genap bulan ber!aeda, bag jann# tetap umumn-a persalnan praterm tdak ter,ndarkan bak sp.ntan sebaga k.mplkas s.lus. plasenta maupun ndkas .bstetrk -ang tmbul setela, beberapa ,ar dalam ra/atan+ Ter,adap pemberan t.k.lss mas, terdapat slang pendapat dsampng keber,aslan -ang belum menjanjkan+ Pada kasus dmana tela, terjad kematan jann dpl, persalnan per5agnam ke1ual ada perdara,an berat -ang tdak teratas dengan trans!us dara, -ang ban-ak atau ada ndkas .bstetrk lan -ang meng,endak persalnan dlakukan perabd.mnam+ Hem.stats pada tempat mplantas plasenta
tergantung sekal kepada kekuatan k.ntraks m.trum se1ara !armak.l.gk atau masase agar k.ntraks m.metrum dperkuat dan men1ega, perdara,an -ang ,ebat pas1a persalnan sekalpun pada keadaan mas, ada gangguan k.agulas+ Harus dngat ba,/a k.agul.pat berat merupakan !akt.r rsk. tngg bag beda, besar ber,ubung ke1enderungan perdara,an -ang berlangsung terus pada tempat nss bak pada abd.men maupun pada uterus+ Pemberan .kst.ksn dan amn.t.m adala, dua ,al -ang serng dlakukan pada persalnan per5agnam+ Kedua ,al tersebut mempun-a ras.naltasn-a masng=masng bak -ang menguntungkan maupun merugkan+ Kran-a keuntungan dan kerugan dar kedua met.de n mas, belum ada bukt -ang mendukung+ L+ RU?UKAN Dalam melakukan rujukan#bdan dapat memberkan pert.l.ngan darurat dengan ' &* 0emasang n!us $* Tampa melakukan pemerksaan dalam (* 0en-ertakan petugas dalam merujuk pasen 6* 0empersapkan d.n.r dara, dar keluargamas-arakat 4* 0ent-ertakan keterangan tentang apa -ang tela, dlakukan dalm pemberan pert.l.ngan pertama+ Se1t.n 1aesara ' ndkas se1t.n saesara dapat dl,at dar ss bu dan atau anak+ Tndakan se1t.n 1aesara dpl, bla persalnan dperkrakan tdak akan berak,r dalam /aktu sngkat "dengan dlatas (=6 1m kejadan s.lus. plasenta pada nulpara* 0+ PRFGNNFSIS S.lus. plasenta mempun-a pr.gn.ss -ang buruk bak bag bu ,aml dan leb, buruk lag bag jann+ S.lus. plasenta rngan mas, mempun-a pr.gn.ss -ang bak bag bu dan jann karena tdak ada kematan dan m.rbdtasn-a renda,+ S.lus. plasenta sedangmempun-a pr.gn.ss -ang leb, buruk terutama ter,adap jannn-a karena m.rbdtas bu-ang leb, berat+ S.lus. plasenta berat mempun-a pr.gn.ss palng buruk ter,adap buleb,= leb, ter,adap jannn-a+ Umumn-a pada keadaan -ang demkan jann tela,
mat danm.rtaltas maternal menngkat akbat sala, satu k.mplkas+ Pada s.lus. plasenta sedang danberat pr.gn.ssn-a juga tergantung pada ke1epatan dan ketepatan bantuan medk -ang dper.le, pasen+ Trans!us dara, -ang ban-ak dengan segera dan termnas ke,amlan tepat/aktu sangat menurunkan m.rbdtas dan m.rtaltas maternal dan pernatal+
asuhan keperawatan solusio plasenta A.
Pengertian Solusio Plasenta Solutio Plasenta adalah lepasnya plasenta denan i!plantasi nor!al se"elu! waktunya pada keha!ilan yan "erusia di atas #$ !inu% &Ari' (ans)oer% Kapita Selekta edisi * )ilid +, (edia Aeskulapius% #--+.% Solutio Plasenta adalah terlepasnya plasenta yan letaknya nor!al pada korpus uteri se"elu! )anin lahir% &Pro'% /r% Hani'a Wikryosastro% Il!u Ke"idanan Jakarta% PT 0ra!edia% +11# .%
Solutio Plasenta adalah suatu keadaan dala! keha!ilan 2ia"le, di!ana plasenta yan te!pat i!plantasinya nor!al &pada 'undus atau korpus uteri. terkelupas atau terlepas se"elu! kala III% &/r% 3hrisdiono% (% A4hadiat,SP%#--*. Solutio Plasenta adalah pelepasan se"aian atau seluruh plasenta yan nor!al i!plantasinya antara !inu ## dan lahirnya anak% &5"stetri dan 0inekoloi, 6KU Pad)ad)aran 7andun, +1$8. Jadi solution plasenta adalah terlepasnya plasenta yan letaknya nor!al pada korpus uteri se"elu! )anin lahir, denan !asa keha!ilan ## !inu sa!pai #$ !inu 9 "erat )anin di atas :-- r% B. Etilogi Se"a" pri!er Solutio Plasenta "elu! )elas, tapi didua "ahwa hal;hal terse"ut dapat dise"a"kan karena< +% Hipertensi dala! keha!ilan &penyakit hipertensi !enahun, preekla!sia, ekla!sia. #% (ultiparitas, u!ur i"u yan tua% *% Tali pusat pendek% 8% Uterus yan ti"a;ti"a !ene4il &hidra!nion, e!elli anak ke;#.% :% Tekanan pada 2ena 4a2a in'erior% =% /e'isiensi i>i, de'isiensi asa! 'olat% ?% Trau!a /isa!pin itu ada penaruh< +% U!ur lan)ut #% (ulti Paritas *% /e'isiensi a4% 6oli4u! 8% /e'isiensi i>i :% (erokok =% Konsu!si alkohol ?% Penyalahunaan kokain C.
Pathofisiologi Ter)adinya solusio plasenta dipi4u oleh perdarahan ke dala! desidua "asalis yan ke!udian ter"elah dan !eninkatkan lapisan tipis yan !elekat pada !o!etriu! sehina ter"entuk he!ato!a desidual yan !enye"a"kan pelepasan, ko!presi dan akhirnya penhan4uran plasenta yan "erdekatan denan "aian terse"ut% Ruptur pe!"uluh arteri spiralis desidua !enye"a"kan he!ato!a retro plasenta yan akan !e!utuskan le"ih "anyak pe!"uluh darah, hina pelepasan plasenta !akin luas dan !en4apai tepi plasenta, karena uterus tetap "erdistensi denan adanya
)anin, uterus tidak !a!pu "erkontraksi opti!al untuk !enekan pe!"uluh darah terse"ut% Selan)utnya darah yan !enalir keluar dapat !elepaskan selaput ketu"an% Pathway : Trau!a
Perdarahan ke dala! desidual"asalis
Ter"elah @ !eninal lapisan tipis pada !io!etriu!
Ter"entuk he!ato!a desidual
Penhan4uran plasenta
Ruptur pe!"uluh arteri spinalis desidua
He!ato!a retroplasenta
Pelepasan plasenta le"ih "anyak
Uterus tidak !a!pu "erkontraksi opti!al
/arah !enalir keluar dapat !elepaskan selaput ketu"an
Syok hipo2ole!ik D. Klasifikasi Solusio Plasenta Plasenta yan terlepas se!uanya dise"ut Solutio Plasenta Totalis% Plasenta yan terlepas se"aian dise"ut Solutio Plasenta Parsial% Plasenta yan terlepas hanya se"aian ke4il pinir plasenta dise"ut Ruptura Sinus (arinalis% Solutio Plasenta di"ai !en)adi *< a% Solutio Plasenta rinan +% tanpa rasa sakit #% pendarahan kuran dari :--44 warna akan kehita!;hita!an *% plasenta lepas kuran dari +9: "aian 8% 'i"rinoen diatas #:-! "% Solutio Plasenta sedan +% 7aian )anin !asih tera"a #% Pendarahan antara :--;+--44
*% 8% 4% +% #%
E. +%
Ter)adi 'etal distress Plasenta lepas kuran dari +9* "aian Solutio Plasenta "erat a"do!en nyeri,palpa nyeri,palpasi si )anin suka )anin telah !eninal
Manifestasi Klinis Ana!nesis Perdarah Perd arahan an "ias "iasanya anya pada tri! tri!este esterr keti ketia, a, perda perdaraha rahan n per2 per2aina ainan n "erw "erwarna arna kehita!;hita!an yan sedikit sekali dan tanpa rasa nyeri sa!pai denan yan disertai nyeri perut, uterus tean perdarahan per2ainan yan "anyak, syok dan ke!atian )anin intra uterin% uterin% #% Pe!eriksaan 'isik Tanda 2ital dapat nor!al sa!pai !enun)ukkan tanda syok% *% Pe!eriksaan o"stetri Nyeri tekan uterus dan tean, "aian;"aian )anin yan sukar dinilai, denyut )antun )anin sulit dinilai 9 tidak ada, air ketu"an "erwarna ke!erahan karena ter4a!pur darah% F. Pemeriksaan Penunjang +% Pe! Pe!eri eriksa ksaan an la" la"ora orator toriu! iu! dar darah ah < he! he!ol olo"i o"in, n, he he!ot !otokr okrit, it, tr tro!" o!"osi osit, t, wak waktu tu proto!" prot o!"in, in, wak waktu tu pe!" pe!"ekua ekuan, n, wakt waktu u tro! tro!"opl "oplasti astin, n, pars parsial, ial, kada kadarr 'i"r 'i"rinoe inoen, n, dan elektrolit plas!a% #% 3ardiotokora' 3ardiotokora'ii untuk !enilai kese)ahteraa kese)ahteraan n )anin%
*% US0 untuk !enilai letak plasenta, usia estasi dan keadaan )anin% . Kom!likasi +% Lansun &i!!ediate. a% Perdarahan "% In'eksi 4% E!"oli dan syok a"tetri4% #% Tidak lansun &delayed. a% 4ou2elair uterus, sehina kontraksi tak "aik, !enye"a"kan perdarahan post partu!% "% hipo'i"rinoen hipo'i"rinoena!ia a!ia denan perdarahan perdarahan post partu!% partu!% 4% nikrosis korteks neralis, !enye"a"kan anuria dan ure!ia d% kerusakan kerusakan;kerusakan ;kerusakan oran seperti hati, hipo'isis% *% Tera Terantun ntun luas plasent plasenta a yan terlepa terlepass dan la!any la!anya a solusio solusio plasenta plasenta "erla "erlansu nsun% n% Ko!plikasii pada i"u ialah perdarahan, koaluopati konsu!ti' &kadar 'i"rinoen kuran Ko!plikas dari +:- ! dan produk deradasi 'i"rin !eninkat., oliuria, aal in)al, awat )anin, kele!ahan kele!ahan )anin dan apopleksia utero utero plasenta &uterus 4ou2elar.% 4ou2elar.% 7ila )anin dapat disela!atkan, dapat ter)adi ko!plikasi as'iksia, "erat "adan lahir rendah dan sindro! aal na'as% ". Penatalaksanaan +% Harus dilakukan di ru!ah sakit denan 'asilitas operasi% #% Se"e Se"elu! lu! diru)u diru)uk k , an)urkan an)urkan pasi pasien en untuk untuk tirah tirah "arin "arin total total denan denan !enh !enhadap adap ke ke kiri , tidak !elakukan sena!a sena!a , !enhindar !enhindarii peninkatan tekanan tekanan rona perut% *% Pasan in'us 4airan Na4l 'isioloi % 7ila 7ila tidak tidak !e!unkink !e!unkinkan an % "erikan "erikan 4airan peroral% 8% Pan Pantau tau tekan tekanan an darah darah @ 'r 'reku ekuens ensii na nadi di tiap +: !enit !enit untuk !ende !endetek teksi si adanya adanya hipotensi 9 syk aki"at perdarahan % pantau pula 7JJ @ pererakan )anin% :% 7ila terdapat terdapat ren)atan , seera seera lakukan lakukan resusitasi 4airan dan tran'usi tran'usi darah , "ila tidak teratasi , upayakan penyela!atan opti!al % "ila teratasi perhatikan keadaan )anin% =% Sete Setelah lah ren)at ren)atan an diatasi diatasi perti!" perti!"ank ankan an seksio seksio sesare sesarea a "ila )anin )anin !asih !asih hidup hidup atau atau persalinan per2aina! diperkirakan akan "erlansun la!a % "ila ren)atan tidak dapat diatasi , upayakan tindakan penyela!atan opti!al% ?% Setelah syk teratasi teratasi dan )anin )anin !ati !ati , lihat pe!"ukaan % "ila le"ih dari = 4! pe4ahkan pe4ahkan ketu"an lalu in'us oksitosin % "ila kuran dari = 4! lakukan seksio sesarea % $% 7ila tidak tidak terdapat ren)atan dan usia estasi kuran dari *? !inu !inu 9 taksiran "erat )anin kuran dari dari #%:-- r % penananan penananan "erdasarkan "erdasarkan "erat 9 rinannya rinannya penyakit penyakit yaitu< a% Solusi plasenta rinan % Ekspektati' , "ila ada per"aikan & perdarahan "erhenti , kontraksi uterus tidak ada , )anin hidup . denan tirah "arin atasi ane!ia , US0 @ KT0 serial , lalu tunu persalinan spontan%Akti' , "ila ada per"urukan & perdarahan "erlansun terus , uterus
"erkontraksi , dapat !enan4a! i"u 9 )anin . usahakan partus per2aina! denan "erkontraksi a!ninto!i 9 in'us oksitosin "ila !e!unkinan % )ika terus perdarahan skor pel2ik kuran dari : 9 ersalinan !asih la!a , lakukan seksi sesarea % "% Slusio plasenta plasenta sedan 9 "erat "erat % Resu Re susi sita tasi si 4a 4air iran an%% %%At Atas asii an ane! e!ia ia de den nan an pe pe!" !"er eria ian n tr tran an'u 'usi si da dara rah% h%Pa Part rtus us per2aina! "ila diperkirakan dapat "erkuran dala! = )a! pera"do!ina! "ila tidak dapat ren)atan , usia estasi *? !inu 9 le"ih 9 taksiran "erat )anin #%:-- r 9 le"ih , pikirkan partus pera"do!ina! "ila persalinan per2aina! diperkirakan "erlansun la!a%
AS#"A$ KEPE%A& KEPE%A&A'A$ A'A$ A. Pengkajian +% Ane!nesis a% Perasaan sakit sakit yan yan ti"a;ti"a di perutBkadan;kadan perutBkadan;kadan pasien "isa "isa !elokalisir !elokalisir te!pat te!pat !ana yan palin sakit,di!ana plasenta terlepas% "% Perdarahan per2aina! yan si'atnya "isa he"at dan sekonyon;k sekonyon;konyon onyon &Non; re4urrent.. terdiri dari darah sear dan "eku;"ekuan darah% re4urrent 4% Pererakan anak !ulai he"at ke!udian terasa pelan dan akhirnya "erhenti &anak tidak "ererak lai.% d% Kep Kepala ala ter teras asa a pus pusin in,, le! le!as as,, !un !untah tah,pu ,pu4a 4at, t, pan pandan danan an "er "erkun kunan an;k ;kuna unan, n, i"u kelihatan ane!is tidak sesuai "anyaknya darah yan keluar% e% Kadan;kadan Kadan;kadan i"u dapat !en4eritaka !en4eritakan n trau!a trau!a dan 'a4tor kausal kausal yan lain% lain% #% Inspeksi a% Pasien elisah,seri elisah,serin n !eneran karena kesakitan% "% Pu4at,sianos Pu4at,sianosis,kerinat is,kerinat dinin% dinin% 4% Kelihatan darah per2aina! *% Palpasi a% 6undus uteri ta!"ah naik karena ter"entukn ter"entuknya ya retroplasen retroplasenter ter he!ato!a he!ato!aButerus Buterus tidak sesuai denan tuanya keha!ilan% "% Uterus tera"a tean dan keras seperti papan yan di se"ut uterus in "ois&woonden uterus. "aik waktu his !aupun di luar his% 4% Nyeri tekan teruta!a di te!pat plasenta tadi terlepas% d% 7aian C"aian )anin susah di kenali,Karena kenali,Karena perut &uterus. tean 8% Auskultasi
Sulit karena uterus tean%7ila denyut )antun )anin terdenar "iasanya di atas +8-,ke!udian turun di "awah +-- dan akhirnya hilan "ila plasenta yan terlepas le"ih dari sepertia :% Pe!eriksaan dala! a% Ser'iks "isa telah ter"uka atau !asih tertutup% "% Kalo sudah ter"uka !aka ketu"an dapat tera"a !enon)ol atau tean,"aik sewaktu his atau di luar his% 4% Kalo ketu"an sudah pe4ah dan plasenta sudah terlepas seluruhnya,plasenta ini akan turun ke "awah dan tera"a pada pe!eriksaan, di se"ut prolapsus plasenta,ini serin di ka4aukan denan plasenta pre2ia% =% Pe!eriksaan U!u! a% Tensi se!ula !unkin tini karena pasien se"elu!nya !enderita penyakit 2askuler,tetapi la!"at laun turun dan pasien )atuh syok% "% Nadi 4epat,ke4il,'ili'or!is ?% Pe!eriksaan la"oratoriu! a% Urin D Al"u!in&. ,pada pe!eriksaan sedi!en terdapat silinder dan lekosit "% /arah D H" !enurun &ane!ia.,pe!eriksaan olonan darah,kalo "isa 4ross !at4h test%Karena pada solusio plasenta serin ter)adi kelainan pe!"ekuan darah a9hipo'i"rinoene!ia,!aka di periksakan pula 35T &3lot 5"ser2ation test.tiap + )a! ,test kualitati' 'i"rinoen &'i"erideF., dan tes kuantitati' 'i"rinoen &kadar nor!alnya +:- ! .% $% Pe!eriksaan plasenta Sesudah "ayi dan plasenta lahir,kita periksa plasentanya%7iasanya ta!pak tipis dan 4ekun di "aian plasenta yan terlepas &krater. dan terdapat koaulu! atau darah "eku di "elakan plasenta,yan di se"ut he!ato!a retroplasenter% &(o4htar rusta!,sino"sis o"stetri Jilid I, edisi II E03<+11$,hal#$#;#$8. B. Diagnosa Ke!erawatan a% 0anuan rasa nya!an nyeri "9d tekanan darah !eninkat% "% /e'isist 2olu!e 4airan tu"uh "9d perdarahan% 4% 0anuan per'usi )arinan tu"uh "9d terla!"atnya peredaran darah ke )arinan "aian distal% d% Resti 4edera terhadap )anin "9d insu'iensi plasenta% e% Ketakutan "9d an4a!an ke!atian terhadap diri sendiri dan )anin% C. (nter)ensi Ke!erawatan +% 0anuan rasa nya!an nyeri "9d tekanan darah !eninkat% 'ujuan < Klien akan !enun)ukan nyeri9ketidak nya!anan hilan
Kriteria "asil < Nyeri hilan, TTG dala! "atas nor!al dan Nyeri tekan hilan atau "erkuran% (nter)ensi *an rasional : a% Tentukan si'at dan lokasi dan durasi nyeri,ka)i kontraksi uterus he!orai atau nyeri a"do!en% R9 (e!"antu di dala! !endianosa dala! !e!ilih tindakan,solusio plasenta denan nyeri he"at ,khususnya "ila ter)adi he!orai renoplasenta terse!"unyi% "% Ka)i stress psikoloi klien atau pasanan dan respon e!osional terhadap ke)adian% R9 Ansietas se"aai respon terhadap situasi darurat dapat !e!per"eratdera)at ketidak nya!anan karena sindro! keteanan,karena sindro! keteanan,takut nyeri% 4% 7erikan linkunan yan tenan untuk !enalihkan rasa nyeri, instruksikan klien !enunakan !etoderelaksasi &!isalnya napas dala! dan distraksi.% R9 /apat !e!"antu dala! !enurunkan tinkatan ansietas dan karenanya !ereduksi ketidaknya!anan% d% Kola"orasi penosonan rahi! se4epat !unkin denan pe!e4ahan ketu"an dan pe!"erian in'us dan oksytoksin% R9 Pe!e4ahan ketu"an tidak di!aksudkan untuk !enhentikan perdarahan tapi untuk !e!per4epat persalinan dan !enurani reanan dindin Rahi!% e% 7erikan o"at sesuai indikasi% R9 !enurani rasa nyeri #% /e'isit 2olu!e 4airan tu"uh "9d perdarahan 'ujuan < Klien akan !e!pertahankan kesei!"anan tu"uh yan adekuat% Kriteria hasil < TTG dala! "atas nor!al,Penisian kapiler 4epat, Tidak ane!ia pu4at (nter)ensi *an rasional < a% E2aluasi,laporkan dan 4atat )u!lah serta kehilanan darah% R9 Perkiraan kehilanan darah !e!"antu !e!"edakan dianose% "% 3atat tanda;tanda 2ital,penisian kapiler pada dasar kuku,arna !e!"ran !ukosa atau kulit dan suhu% R9 sianosis dan peru"ahan pada tekanan darah dan nadi adalah tanda;tanda lan)ut dari kehilanan sirkulasi atau ter)adinya syok% 4% Pantau akti2itas uterus,dan adanya nyeri tekan a"do!en% R9 (e!"antu !enentukan si'at he!orai dan ke!unkinan hasil dan peristiwa he!orai% d% Pantau !asukan atau keluaran 4airan% R9 !enentukan luasnya kehilanan 4airan%
e% Kola"orasi "erikan larutan intra2ena,ekspander plas!a dan darah lenkap atau sel;sel ke!asan sesuai indikasi% R9 (eninkatkan 2olu!e darah,sirkulasi,dan !enatasi e)ala;e)ala syok *% 0anuan per'usi )arinan tu"uh "9d terla!"atnya peredaran darah ke )arinan "aian distal% 'ujuan < klien akan !enun)ukan per'usi )arinan yan adekuat Kriteria hasil < TTG dala! "atas nor!al,Perdarahan "erkuran atau hilan (nter)ensi *an %asional : a% Perhatikan status psikoloi i"u ,status sirkulasi dan 2olu!e darah% R9 Ke)adian perdarahan potensial !erusak hasil keha!ilan,ke!unkinan !enye"a"kan hipode!ia atau hipoksia urioplasenta% "% Auskultasi dan laporan /JJ, "radikardia dan takikardia 4atat peru"ahan pada akti2itas )anin% R9 (enka)i "erlan)utnya hipoksia )anin%Pada awalnya )anin "erespon pada enurunan kadar oksien denan takikardia dan peninkatan erakan% 4% 3atat kehilanan darah i"u !unkin dan adanya kontraksi uterus% R9 Kehilanan darah i"u se4ara "erle"ihan !enurunkan per'usi plasenta% d% 3atat perkiraan tanal Kehilanan &PTK. dan tinal 'undus% R9 PTK !e!"erikan perkiraan untuk !enentukan 2ia"ilitas )anin% e% An)urkan tirah "arin pada posisi !irin kiri% R9 !enhilankan tekanan pada 2ena in'erior dan !eninkatkan sirkulasi plasenta &)anin dan pertukaran oksien .% '% Kola"orasi "erikan suple!en oksien klien% R9 (eninkatkan ketersediaan oksien utnuk )anin 8% Resti 4edera terhadap )anin "9d insu'iensi plasenta 'ujuan < Klien akan !enun)ukan "erkurannya ketakutan dan perilaku yan !enun )ukan ketakutan% Kriteria hasil : Tidak takut, Tidak elisah (nter)ensi *an %asional : a% /iskusikan situasi dan pe!aha!an tentan situasi denan klien dan pasanan% R9 (e!"erikan in'or!asi tentan reaksi indi2idu terhadap apa yan ter)adi% "% Pantau respon 2er"al dan non2er"al klien 9pasanan% R9 (enendakan tinkat rasa takut yan sedan di ala!i klien9pasanan% 4% /enarkan !asalah klien% R9 (e!"erikan kese!patan !enunkapkan ketakutan atau !asalah dan untuk !ene!"ankan solusi sendiri% d% 7erikan )aa"an yan )u)ur%
:%
a%
"%
4%
d%
R9 )awa"an yan )u)ur dapat !eninkatkan pe!aha!an denan "aik Ketakutan "9d an4a!an ke!atian terhadap diri sendiri dan )anin% 'ujuan < klien akan !enun)ukan peru"ahan perilaku atau aya hidup untuk !enekan kadar resiko dala! !elinduni diri serta )anin% Kriteria hasil < Tidak takut, Tidak ada perdarahan (nter)ensi *an %asional : Perhatikan kondisi i"u yan "erda!pak pada sirkulasi )anin seperti ane!ia atau he!orai% R9 'a4tor yan !e!penaruhi atau !enurunkan sirkulasi okseenasi i"u !e!punyai da!pak yan sa!a pada kadar oksien )anin 9 plasenta% Tentukan penyalaunaan >at seperti te!"akau al4ohol dan o"at;o"atan lain% R9 Penunaan 9penyalaunaan dapat !enaki"atkan sindro! al4ohol )anin sa!pai kelainan9perla!"atan perke!"anan yan khusus% Ka)i adanya potensial resiko pada )anin% R9 7ayi yan lahir dari i"u solusio plasenta "ersi'at pre!aturitas ,"erat "adan lahir rendah dan trau!a kelahiran% Kola"orasi sinkirkan !asalah !aternal atau o"at;o"atan yan dapat !e!penaruhi peninkatan /JJ &!is
DAF'A% P#S'AKA 3unninha! 60, dkk,% #--+% 5"stetri4al hae!orrhae% Wilia! o"stetri4s #+th edition% Lane USA< Prenti4e Hall International In4 Appleton% /oenoes, (arilynn E, dkk,% #--+% Ren4ana perawatan !aternal9"ayi% Edisi #% Jakarta< E03% http<99kuliah"idan%wordpress%4o!9#--$9-?9+=9karakteristik;kasus;solusioplasenta; di;"aian;o"stetri;dan;inekoloi;rsud;ari'in;a4h!ad;pekan"aruperiode;+;)anuari; #--#;*+;dese!"er;#--=9 % (anua"a, 3handarnita, dkk,% #--$% 0awat;darurat o"stetri;inekoloi @ o"stetriinekoloi sosial untuk pro'esi "idan% Jakarta< E03% Prawirohard)o S, Hani'a W% #--#% Ke"idanan /ala! (asa La!pau, Kini dan Kelak% /ala!< Il!u Ke"idanan, edisi III% Jakarta< ayasan 7ina Pustaka Sarwono Prawirohar)o%
Won, /ona L, dkk,% #--#% (aternal 4hild nursin 4are #nd edition% Santa Luis< (os"y In4% (ans)oer Ari' dkk%#--+%Kapita Selekta Kedokteran%Edisi * Jilid +%6K UI%Jakarta%
(AKALAH PLASENTA PREGIA /AN S5LUSI5 PLASENTA BAB I PENDAHULUAN
9. (9#9A B=(99:C
Plasenta atau ari-ari ini merupakan organ manusia yang berfungsi sebagai media nutrisi untuk embrio yang ada dalam kandungan. 8mumnya placenta terbentuk lengkap pada kehamilan M &1 minggu dengan ruang amnion telah mengisi seluruh kavum uteri. (etak placenta umumnya di depan
B. #8;89: #ujuan pembuatan makalah ini yaitu % &. 8ntuk mengetahui definisi plasenta previa dan solusio plasenta '. 8ntuk mengetahui klasifikasi dari plasenta previa dan solusio plasenta *. 8ntuk mengetahui etiologi dari plasenta previa dan solusio plasenta 0. 8ntuk mengetahui tanda dan gejala dari plasenta previa dan solusio plasenta . 8ntuk mengetahui insidensi kejadian dari plasenta previa dan solusio plasenta 1. 8ntuk mengetahui diagnosis pasien dengan plasenta previa dan solusio plasenta +. 8ntuk mengetahui terapi untuk pasien dengan plasenta previa dan solusio plasenta . 8ntuk mengetahui terapi untuk pasien dengan plasenta previa dan solusio plasenta. 3. A8$8S9: $9S9(9/
&. '. *. 0. . 1. +. .
9pa definisi plasenta previa dan solusio plasenta L 9pa saja klasifikasi dari plasenta previa dan solusio plasenta L 9pa etiologi dari plasenta previa dan solusio plasentaL 9pa saja tanda dan gejala dari plasenta previa dan solusio plasenta L Bagaimana insidensi kejadian dari plasenta previa dan solusio plasenta L Bagaimana diagnosis pasien dengan plasenta previa dan solusio plasenta dapat ditegakkan L 9pa saja terapi untuk pasien dengan plasenta previa dan solusio plasenta L 9pa saja komplikasi dari plasenta previa dan solusio plasenta L
BAB II TINJAUAN TEORI
9. D=24:4S4 Plasenta Previa adalah perdarahan antepartum pada trimester ketiga. Perdarahan yang terjadi pada implantasi plasenta, yang menutupi sebagian atau seluruh osteum uteri internum. (etak placenta tidak semestinya, yaitu dekat jalan keluar bayi atau bahkan menutupi jalan keluar bayi. Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri sebelum janin lahir, dengan masa kehamilan '' minggu < berat janin di atas )) gr. Solusio plasenta merupakan lepasnya plasenta !organ yang memberi nutrisi kepada janin" dari tempat perlekatannya di dinding uterus !rahim" sebelum bayi dilahirkan. Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yan letaknya nor!al pada korpus uteri se"elu! )anin lahir% /e'inisi terse"ut di atas "erlaku pada keha!ilan denan !asa estasi di atas ## !inu atau "erat )anin di atas :-- ra!%
B. (9S4249S4 lasifikasi plasenta previa berdasarkan terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu yaitu % &. Plasenta previa totalis% - $enutupi osteum uteri internum seluruhnya pada pembukaan 0 cm.
- Plasenta previa sentralis adalah salah satu bentuk penutupan yang sentral plasenta sesuai atau identik dengan garis tengah osteum uteri internum. '. Plasenta previa lateralis, bila menutupi osteum uteri internum sebagian pada pembukaan 0 cm. *. Plasenta previa marginalis, bila tepi plasenta berada pada tepi osteum uteri internum pada pembukaan 0 cm. 0. Plasenta previa letak rendah, bila tepi bawah plasenta masih dapat disentuh dengan jari, melalui osteum uteri internum pada pembukaan 0 cm. adang-kadang dipergunakan istilah plasenta previa sentralis, dan istilah yang dimaksud ialah plasenta yang terletak sentral, terhadap ostium uteri intemum. Penentuan macamnya plasenta previa bergantung pada besarnya pembukaan, misalnya plasenta previa marginalis pada pembukaan ' cm dapat menjadi plasenta previa lateralis pada pembukaan cm. Begitu pula plasenta previa totalis pada pembukaan * cm, dapat menjadi lateralis pada pembukaan 1 cm. leh karena itu, penentuan macamnya plasenta previa harus disertai dengan keterangan mengenai besarnya pembukaan, misalnya plasenta previa lateralis pada pembukaan cm. #erdapat sate kelompok yang tidak dimasukkan ke dalam plasenta previa, yaitu plasenta letak rendahQplasenta yang implantasinya rendah, tetapi tidak sampai ke ostium uteri internum. lasifikasi Solusio Placenta &. $enurut derajat lepasnya plasenta a. Solusio plasenta partsialis Bila hanya sebagaian plasenta terlepas dari tepat pelekatnya. b. Solusio plasenta totalis Bila seluruh plasenta sudah terlepas dari tempat pelekatnya. c. Prolapsus plasenta Bila plasenta turun kebawah dan dapat teraba pada pemeriksaan dalam. '. $enurut derajat solusio plasenta dibagi menjadi % a. Solusio plasenta ringan Auptur sinus marginalis atau terlepasnya sebagian kecil plasenta yang tidak berdarah banyak akan menyebabkan perdarahan pervaginan berwarna kehitaman dan sedikit. Perut terasa agk sakit atau terus menerus agak tegang. Bagian janin masih mudah diraba, perdarahan kurang dari &)) ? ')) cc, uterus tidak tegang, belum ada tanda renjatan, janin hidup, pelepasan plasenta kurang dari &<1 bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma lebih dari ') mgF. b. Solusio plasenta sedang
Plasenta telah terlepas lebih dari seperempat tanda dan gejala dapat timbul perlahan atau mendadak dengan gejala sakit terus menerus lalu perdarahan pervaginan. Dinding uterus teraba tegang. perdarahan lebih dari ')) cc, uterus tegang, terdapat tanda pra renjatan, gawat janin atau janin telah mati, pelepasan plasenta R sampai '<* bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma &') ? &) mgF. c. Solusio plasenta berat Plasenta telah lepas dari dua pertiga permukaan disertai penderita shock. 8terus tegang dan berkontraksi tetanik, terdapat tanda renjatan, biasanya janin telah mati, pelepasan plasenta dapat terjadi pada lebih dari '<* bagian permukaan atau keseluruhan bagian permukaan. 3. =#4(C4 Penyebab pasti plasenta previa belum diketahui. ondisi yang multifaktorial telah dipostulatkan berhubungan dengan multipara, gestasi berkali-kali, umur kehamilan dini, kelahiran dengan sesarea sebelumnya, abortus, dan mungkin merokok. Berbeda pada pedarahan trimester awal, pada perdarahan trimester dua dan tiga biasanya sekunder karena implantasi abnormal dari plasenta. Plasenta previa diawali dengan implantasi embrio !embryonic plate" pada bagian bawah !kauda" uterus. Dengan melekatnya dan bertumbuhnya plasenta, plasenta yang telah berkembang bisa menutupi ostium uteri. /al ini diduga terjadi karena vaskularisasi desidua yang jelek, inflamasi, atau perubahan atropik. Begitu juga dengan etiologi solusio pasenta sampai saat ini belum diketahui dengan jelas, #api terdapat beberapa keadaan tertentu yang menyertai yaitu% 8mur yang tua $ultiparitas /ipertensi yang di induksi oleh kehamilan atau hipertensi kronik Preterm prematur ruptur membran #rauma eksternal ebiasaan merokok $inum alkohol :arkotika !kokain" (eiomyoma uteri % khususnya yang terdapat dibawah implantasi plasenta D. #9:D9 D9: C=;9(9 #anda dan gejala plasenta previa yaitu % &. Cejala yang terpenting ialah perdarahan tanpa nyeri dan biasanya berulang. Darah biasanya berwarna merah segar. Pasien mungkin berdarah sewaktu tidur dan sama sekali tidak terbangunG baru waktu ia bangun, ia merasa bahwa kainnya basah.
Biasanya perdarahan karena plasenta previa baru timbul setelah bulan ke tujuh. /al ini disebabkan oleh% a. Perdarahan sebelum bulan ketujuh memberi gambaran yang tidak berbeda dari abortus. b. Perdarahan pada plasenta previa disebabkan pergerakan antara plasenta dan dinding rahim. eterangannya sebagai berikut% Setelah bulan ke-0 terjadi regangan pada dinding rahim karena isi rahim lebih cepat tumbuhnya dari rahim sendiriG akibatnya istmus uteri tertarik menjadi bagian dinding korpus uteri yang disebut segmen bawah rahim. Pada plasenta previa, tidak mungkin terjadi tanpa pergeseran antara plasenta dan dinding rahim. Saat perdarahan bergantung pada kekuatan insersi plasenta dan kekuatan tarikan pada istmus uteri. ;adi, dalam kehamilan tidak perlu ada his untuk menimbulkan perdarahan, tetapi sudah jelas dalam persalinan his pembukaan menyebabkan perdarahan karena bagian plasenta di atas atau dekat ostium akan terlepas dari dasarnya. Perdarahan pada plasenta previa terjadi karena terlepasnya plasenta dari dasarnya. Perdarahan pada plasenta previa bersifat berulang-ulang karena setelah terjadi pergeseran antara plasenta dan dinding rahim. leh karena itu, regangan dinding rahim dan tarikan pada serviks berkurang, tetapi dengan majunya kehamilan regangan bertambah lagi dan menimbulkan perdarahan baru. Darah terutama berasal dari ibu ialah dari ruangan intervilosa, tetapi dapat juga berasal dari anak jika jonjot terputus atau pembuluh darah plasenta yang lebih besar terbuka. alau telah berdarah banyak maka ibu kelihatan anemis !pucat" '. Bagian terdepan janin tinggi !floating". Sering dijumpai kelainan letak janin. *. Pendarahan pertama !first bleeding" biasanya tidak banyak dan tidak fatal, kecuali bila dilakukan periksa dalam sebelumnya, sehingga pasien sempat dikirim ke rumah sakit. #etapi perdarahan berikutnya !reccurent bleding" biasanya lebih banyak. Pendarahan berulang. 0. ;anin bisanya masih baik. ;anin sering belum cukup bulan, jadi fundus uteri masih rendah. . 9danya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah. 1. /is biasanya tidak ada +. Aasa tidak tegang !biasa" saat palpasi . #eraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina . Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul &). Sering dijumpai kesalahan letak janin #anda dan gejala solusio plasenta yaitu % Pada awalnya kejadian ini tak memberikan gejala apapun. :amun beberapa saat kemudian, arteri spiralis desidua pecah sehingga menyebabkan terjadinya hematoma retroplasenta yang menjadi semakin bertambah luas. Daerah plasenta yang terkelupas menjadi semakin luas sampai mendekati tepi plasenta.
• • • • • • • •
Cejala klinik tergantung pada luas plasenta yang terlepas dan jenis pelepasan plasenta !concealed atau revealed". Pada *)F kasus, daerah yang terlepas tidak terlalu besar dan tidak memberikasn gejala dan diagnosa ditegakkan secara retrospektif setelah anak lahir dengan terlihatnya hematoma retroplasenta Bila lepasnya plasenta mengenai daerah luas, terjadi nyeri abdomen dan uterus yang tegang disertai dengan % Cawat janin !)F penderita" ;anin mati ! &F" #etania uteri D43- Disseminated 4ntravascular 3oagulation Aenjatan hipovolemik Perdarahan pervaginam ! )F penderita" 8terus yang tegang !'<* penderita" ontraksi uterus abnormal !&<* penderita Bila separasi plasenta terjadi dibagian tepi, iritabilitas uterus minimal, dan tidak terdapat tanda-tanda uterus tegang atau gawat janin. Perdarahan yang terjadi biasanya tidak terlampau banyak ! ) ? &) cc" dan berwarna kehitaman. =. 4:S4D=:S4 ejadian plasenta previa bervariasi antara ),*-),F dari seluruh kelahiran. Dari seluruh kasus perdarahan antepartum, plasenta previa merupakan penyebab yang terbanyak. leh karena itu, pada kejadian perdarahan antepartum, kemungkinan plasenta previa harus dipikirkan lebih dahulu.
2. D49C:S4S Diagnosis plasenta previa ditegakkan dengan adanya gejala-gejala klinis dan beberapa pemeriksaan% &. 9namnesis Cejala pertama ialah perdarahan pada kehamilan setelah ' minggu atau pada kehamilan lanjut !trimester 444". Sifat perdarahannya tanpa sebab !causeless", tanpa nyeri !painless", dan berulang !recurrent". Perdarahan timbul sekonyong-konyong tanpa sebab apapun. adang-kadang perdarahan terjadi sewaktu bangun tidur G pagi hari tanpa disadari tempat tidur sudah penuh darah. Perdarahan cenderung berulang dengan volume yang lebih banyak sebelumnya. '. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan luar % 4nspeksi !penglihatan"% - Dapat dilihat perdarahan yang keluar pervaginam% banyak atau sedikit, darah beku dan sebagainya - alau telah bwrdarah banyak maka ibu kelihatan anemis !pucat"
Palpasi - ;anin sering belum cukup bulan, jadi fundus uteri masih rendah - Sering dijumpai kesalahan letak janin - Bagian terbawah janin belum turun , apabila letak kepala, biasanya kepala masih goyang atau terapung !floating" atau mengolak di atas pintu atas panggul - Bila cukup pengalaman, dapat dirasakan suatu bantalan pada segmen bawah rahim terutama pada ibu yang kurus. Pemeriksaan dalam sangat berbahaya sehingga kontraindikasi untuk dilakukan kecuali fasilitas operasi segera tersedia. Pemeriksaan dengan 9lat% a. Pemeriksaan inspekulo, adanya darah dari ostium uteri eksernum b. Pemeriksaan 8SC% - #ransvaginal 8ltrasonografi dengan keakuratan dapat mencapai &)) F identifikasi plasenta previa - #ransabdominal ultrasonografi dengan keakuratan berkisar F - $A4 dapat digunakan untuk membantu identifikasi plasenta akreta, inkreta, dan plasenta perkreta. Diagnosis plasenta previa ditegakkan dengan adanya gejala-gejala klinis dan beberapa pemeriksaan% & . 9namnesis Perdarahan biasanya pada trimester ketiga, perdarahan pervaginan berwarna kehitam-hitaman yang sedikit sekali dan tanpa rasa nyeri sampai dengan yang disertai nyeri perut, uterus tegang perdarahan pervaginan yang banyak, syok dan ke matian janin intra uterin. Perdarahan timbul akibat adanya trauma pada abdomen atau timbul spontan akibat adanya penyulit pada kehamilan yang merupakan predisposisi solusio plasenta. 2aktor predisposisi solusio plasenta antara lain % usia ibu semakin tua, multi paritas, preeklampsia, hipertensi kronik, ketuban pecah pada kehamilan preterm, merokok, trombofilia, pengguna kokain, riwayat solusio plasenta sebelumnya, dan mioma uteri. Darah yang keluar tidak sesuai dengan beratnya pen yakit, berwarna kehitaman, disertai rasa nyeri pada daerah perut akibat kontraksi uterus atau rangsang peritoneum. Sering terjadi pasien tidak lagi merasakan adanya gerakan janin. '. Pemeriksaan fisik #anda vital dapat normal sampai menunjukkan tanda syok. *. Pemeriksaan obstetric :yeri tekan uterus dan tegang, bagian-bagian janin yang sukar dinilai, denyut jantung janin sulit dinilai < tidak ada, air ketuban berwarna kemerahan karena tercampur darah. Periksa Luar < uterus terasa tean atau nyeri tekan, "aian;"aian )anin sulit dira"a, "unyi )antun )anin serin tidak terdenar atau terdapat awat )anin, apakah ada kelainan letak atau pertu!"uhan )anin terha!"at%
Inspekulo < apakah perdarahan "erasal dari ostiu! uteri atau dari kelainan ser2iks dan 2aina% Nilai warna darah, )u!lahnya, apakah en4er atau disertai "ekuan darah% Apakah ta!pak pe!"ukaan ser2iks, selaput ketu"an, "aian )anin atau plasenta% Periksa /ala! < pera"aan 'ornises hanya dilakukan pada )anin presentasi kepala, usia estasi di atas #$ !inu dan 4uria plasenta prae2ia% Nilai keadaan ser2iks, apakah persalinan dapat ter)adi kuran dari = )a!, "erapa pe!"ukaan, apa presentasi )anin, dan adakah kelainan di daerah ser2iks dan 2aina% Pel2i!etri Klinis < dilakukan pada kasus yan akan dilahirkan per 2aina! denan usia estasi *= !inu atau T7J #:-- ra!%
0. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan laboratorium darah % hemoglobin, hemotokrit, trombosit, waktu protombin, waktu pembekuan, waktu tromboplastin, parsial, kadar fibrinogen, dan elektrolit plasma. adar haemoglobin T/bU atau hematokrit T/tU sangat bervariasi. Penurunan /b dan /t umumnya terjadi setelah terjadi hemodilusi. /apusan darah tepi menunjukkan penurunan trombosit, adanya schistosit menunjukkan sudah terjadinya proses koagulasi intravaskular. Bila pengukuran fibrinogen tak dapat segera dilakukan, lakukan pemeriksaan Nclott observation testO. Sample darah vena ditempatkan dalam tabung dan dilihat proses pembentukan bekuan !clot" dan lisis bekuan yang terjadi. Bila pembentukan clot berlangsung H ? &) menit atau bekuan darah segera mencair saat tabung dikocok maka hal tersebut menunjukkan adanya penurunan kadar fibrinogen dan trombosit. Pemeriksaan laboratorium khusus % Prothrombine time • Partial thromboplastine time • ;umlah trombosit • adar fibrinogen • adar fibrinogen degradation product • b. 3ardiotokografi untuk menilai kesejahteraan janin. c. 8SC untuk menilai letak plasenta, usia gestasi dan keadaan janin. Pemeriksaan ultrasonografi tak memberikan banyak manfaat oleh karena pada sebagian besar kasus tak mampu memperlihatkan adanya hematoma retroplasenta. C. #=A9P4 Pengobatan plasenta previa dapat dibagi dalam ' golongan, yaitu% &. #erminasi. ehamilan segera diakhiri sebelum terjadi perdarahan yang membawa maut, misalnya% kehamilan cukup bulan, perdarahan banyak, parturien, dan anak mati !tidak selalu". a. 3ara vaginal yang bermaksud untuk mengadakan tekanan pada plasenta, yang dengan demikian menutup pembuluh-pembuluh darah yang terbuka !tamponade pada plasenta".
b. Dengan seksio sesarea, dimaksudkan untuk mengosongkan rahim hingga rahim dapat berkontraksi dan menghentikan perdarahan. Seksio sesarea juga mencegah terjadinya robekan serviks yang agak sering terjadi pada persalinan per vaginam. '. =kspektatif. Dilakukan apabila janin masih kecil sehingga kemungkinan hidup di dunia luar baginya kecil sekali. Sikap ekspektatif tertentu hanya dapat d ibenarkan jika keadaan ibu baik dan perdarahan sudah berhenti atau sedikit sekali. Dahulu ada anggapan bahwa kehamilan dengan plasenta previa harus segera diakhiri untuk menghindarkan perdarahan yang fatal. :amun, sekarang ternyata terapi menunggu dapat dibenarkan dengan alasan sebagai berikut% a. Perdarahan pertama pada plasenta previa jarang fatal. b. 8ntuk menurunkan kematian bayi karena prematuritas. Syarat bagi terapi ekspektatif ialah bahwa keadaan ibu dan anak masih baik !/b-nya normal" dan perdarahan tidak banyak. Pada terapi ekspektatif, pasien di rawat di rumah sakit sampai berat anak V')) gr atau kehamilan sudah sampai *+ minggu. Selama terapi ekspektatif diusahakan untuk menentukan lokalisasi plasenta dengan pemeriksaan 8SC dan memperbaiki keadaan umum ibu. ;ika kehamilan *+ minggu telah tercapai, kehamilan diakhiri menurut salah satu cara yang telah diuraikan.
a. b. c. d. e.
Penderita plasenta previa juga harus diberikan antibiotik mengingat kemungkinan terjadinya infeksi yang besar disebabkan oleh perdarahan dan tindakan-tindakan intrauterin. ;enis persalinan apa yang kita pilih untuk pengobatan plasenta previa dan kapan melaksanakannya bergantung pada faktor-faktor sebagai berikut% Perdarahan banyak atau sedikit eadaan ibu dan anak Besarnya pembukaan #ingkat plasenta previa Paritas Perdarahan yang banyak, pembukaan kecil, nulipara, dan tingkat plasenta previa yang berat mendorong kita melakukan seksio sesarea. Sebaliknya, perdarahan yang sedang
#erapi untuk solusio pasenta dibagi menjadi dua, yaitu % #erapi $edik &. #idak terdapat renjatan % usia gestasi M *1 minggu atau #B; M ')) gram. a. Aingan % terapi konservatif bila ada perbaikan !perdarahan berhenti, kontraksi uterus tidak ada, janin hidup dan keadaan umum ibu baik" dan dapat dilakukan pemantauan ketat keadaan janin dan ibu. Pasien tirah baring, atasi anemia, 8SC dan #C serial !bila memungkinkan" dan tunggu partus normal. #erapi aktif dilakukan bila ada perburukan !perdarahan berlangsung terus, kontraksi uterus terus berlangsung, dan dapat mengancam ibu dan atau janin". Bila perdarahan banyak, skor pelvik M atau persalinan masih lama H 1 jam, lakukan seksio sesarea. Bila partus dapat terjadi M 1 jam, amniotomi dan infus oksitosin. b. Sedang < Berat % resusitasi cairan, atasi anemia !transfusi darah", partus pervaginam bila M 1 jam !amniotomi dan infus oksitosin"G bila perkiraan partus H 1 jam, lakukan seksio sesarea. '. #idak terdapat renjatan % usia gestasi *1 minggu atau ')) gram. Solusio plasenta derajat ringan
a. couvelair uterus, sehinga kontraksi tak baik, menyebabkan perdarahan post partum b. hipofibrinogenamia dengan perdarahan post partum c. nikrosis korteks neralis, menyebabkan anuria dan uremia d. kerusakan-kerusakan organ seperti hati, hipofisis BAB III PENUTUP 9. =S4$P8(9: Plasenta Previa adalah perdarahan antepartum pada trimester ketiga. Perdarahan yang terjadi pada implantasi plasenta, yang menutupi sebagian atau seluruh osteum uteri internum. (etak placenta tidak semestinya, yaitu dekat jalan keluar bayi atau bahkan menutupi jalan keluar bayi. Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri sebelum janin lahir, dengan masa kehamilan '' minggu < berat janin di atas )) gr. Solusio plasenta merupakan lepasnya plasenta !organ yang memberi nutrisi kepada janin" dari tempat perlekatannya di dinding uterus !rahim" sebelum bayi dilahirkan. #anda dan gejala solusio plasenta dan plasenta previa yaitu % pada awalnya kejadian ini tak memberikan gejala apapun. omplikasi pada plasenta previa yaitu % &. Perdarahan dan syok '. 4nfeksi *. (aserasi serviks 0. Plasenta akreta . Prematuritas atau lahir mati omplikasi pada plasenta previa yaitu % &. (angsung !immediate" a. perdarahan b. infeksi c. emboli dan syok abtetric '. #idak langsung !delayed" a. couvelair uterus, sehinga kontraksi tak baik, menyebabkan perdarahan post partum b. hipofibrinogenamia dengan perdarahan post partum c. nikrosis korteks neralis, menyebabkan anuria dan uremia d. kerusakan-kerusakan organ seperti hati, hipofisis B. S9A9: 8ntuk mencegah terjadinya solusio plasenta dan plasenta previa • 8ntuk memberi pengetahuan kepada ibu hamil atau pembaca tentang kelainan ? kelainan pada • kehamilan
DA!TAR PUSTAKA
$ansjoer 9rif Dkk . '))&.apita Selekta edokteran. =disi * ;ilid &.2k 8i . ;akarta http%<
ASKEP PERDARAHAN ANTEPARTU0 "KEPERAWATAN 0ATERNITAS* BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang K#nsesi meruakan suatu r#ses "ertemun!a #'um dengan serma sehingga terjadilah suatu r#ses kehamilan% ersalinan dan ni/as. Suatu r#ses anteartum% intraartum mauun #startum tidak selaman!a "erjalan se*ara n#rmal. Kadangkala hal ini meruakan jem"atan kematian "agi ara i"u di Ind#nesia. al ini dise"a"kan #leh "an!ak /akt#r !ang terkadang tidak disadari #leh ara i"u hamil mauun tenaga kesehatan. Ketidaksigaan tenaga kesehatan di ind#nesia inilah !ang mengaki"atkan angka kematian maternal di Ind#nesia masih *uku tinggi. $en!e"a" kematian i"u aling "an!ak dise"a"kan #leh erdarahan #"stetris diantaran!a s#lusi# lasenta 1@>% laserasiCrutur uteri 1:>% at#nia uteri 16>% k#agul#ati 15>% lasenta re'ia >% lasenta akretaCinkretaCerkreta :>% erdarahan uteri :>% retensi# lasenta 5> (hi*akli% 1@@@). $erdarahan #"steri !ang tidak dengan *eat ditangani dengan trans/usi darah atau *airan in/us dan /asilitas enanggulangan lainn!a (misaln!a ua!a en*egahan danCatau mengatasi s!#k% seksi# sesaria% atau histerekt#mi dan terai anti"i#tika !ang sesuai)% r#gn#sisn!a akan /atal "agi enderita. $erdarahan di sini daat "ersi/at anteartum atau selama kehamilan seerti ada lasenta re'ia dan s#lusi# lasenta atau !ang le"ih sering lagi terjadi !aitu erdarahan #startum aki"at dari at#nia uteri atau laserasi jalan lahir. Tamak n!ata "ah&a erdarahan serius daat terjadi kaan saja selama kehamilan dan masa ni/as. aktu terjadin!a erdarahan ada kehamilan digunakan untuk mengklasi/ikasikan se*ara luas erdarahan #"stetris. Se"agian "esar kematian aki"at erdarahan dise"a"kan #leh "e"eraa k#ndisi i"u !ang daat memerarah erdarahan #"stetris% selain itu /akt#r !ang terenting en!e"a" erdarahan #"stetris !aitu kurang memadain!a /asilitas kesehatan mauun ela!anan kesehatan !an tidak sesuai dengan standar r#sedur. Se*ara khusus erdarahan anteartum meruakan suatu erdarahan uterus dari temat diatas ser'iks se"elum melahirkan meruakan suatu hal !ang sangat mengkha&atirkan. $erdarahan daat dise"a"kan #leh r#"ekn!a se"agian lasenta !ang melekat di dekat kanalis ser'ikalis !ang dise"ut lasenta re'ia. $erdarahan juga daat "erasal dari r#"ekn!a lasenta dari temat imlantasi se"elum &aktun!a !ang dise"ut s#lusi# lasenta. 2eskiun sangat jarang erdarahan juga daat terjadi aki"at insersi 'elament#sa tali usar disertai rutur dan erdarahan dari em"uluh darah janin ada saaat e*ahn!a selaut ketu"an !ang dise"ut 'asa re'ia.
Sum"er erdarahan uterus !ang "erasal dari daerah di atas ser'iks tidak selalu daat teridenti/ikasi sejak dini. $ada keadaan ini erdarahan "iasan!a dimulai dengan sedikit atau tana gejala kemudian "erhenti. $erdarahan terse"ut selalu dise"a"kan #leh r#"ekan marginal lasenta !ang sedikit dan tidak meluas. Kehamilan dengan erdarahan seerti ini teta "eresik# &alauun erdarahan segera "erhenti dan kemungkinan lasenta re'ia tamakn!a telah daat disingkirkan dengan USG. $erdarahan dengan lasenta re'ia "iasan!a terjadi ada kehamilan trimester ketiga% stelah "a!i lahir mauun setelah lasenta lahir. ;leh se"a" itu% hal ini erlu diantisiasi le"ih a&al se"elum erdarahan menuju ke taha !ang mem"aha!akan i"u dan janinn!a. Antisiasi dalam era&atan antenatal sangat memungkinkan karena umumn!a keadaan dengan lasenta re'ia mun*uln!a erlahan dia&ali gejala dini "erua erdarahan "erulang !ang mulan!a tidak "an!ak tanda disertai dengan rasa n!eri dan terjadi ada &aktu !ang tidak tentu tana trauma. $eremuan hamil !ang diidenti/ikasi mengalami lasenta re'ia harus segera dirujuk ke rumah sakit terdekat tana melakukan eriksa dalam karena tindakan terse"ut daat men!e"a"kan erdarahan semakin "an!ak.
1.2
TUJUAN
1.2.1.
Tujuan ("u"
0engaplkaskan lmu -ang suda, ddapat se1ara n-ata dalam memberkan asu,an kepera/atan k.mpre,ens!+ 1.2.2.
pada
klen
dengan
perdara,an
antepartum
se1ara
Tujuan K0usus
Setela, memba1a makala, dan dskus kel.mp.k# ma,ass/a d,arapkan dapat ' a)
2engetahui dan memahami engertian% jenis+jenis% eti#l#gi% at#/isi#l#gi% mani/estasi klinis% enatalaksanaan% k#mlikasi% emeriksaan enunjang ada asien dengan erdarahan anteartum.
")
2amu melaksanakan engkajian ada asien dengan erdarahan anteartum
*)
2amu menganalisa dan menentukan masalah keera&atan ada klien dengan erdarahan anteartum
d) 2amu melakukan inter'ensi dan imlementasi untuk mengatasi masalah keera&atan ada klien dengan erdarahan anteartum. e)
2amu menge'aluasi tindakan keera&atan !ang telah dilaksanakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perara!an Ante"art#$ 2.1.1
Pengert%an $erdarahan anteartum adalah erdarahan er'aginam semasa kehamilan di mana
umur kehamilan telah mele"ihi 4 minggu atau "erat janin le"ih dari 1--- gram (2anua"a% 4-1-). Sedangkan menurut iknj#sastr# (4--)% erdarahan anteartum adalah erdarahan er'aginam !ang tim"ul ada masa kehamilan kedua ada kira+kira ,> dari semua kehamilan. 7adi daat disimulkan erdarahan anteartum adalah erdarahan !ang terjadi ada akhir usia kehamilan
•
2.1.2
Jen%&'(en%& Perara!an Ante"art#$
1.
Pla&enta Pre)%a
$engertian $lasenta re'ia adalah lasenta atau "iasa dise"ut dengan ari+ari !ang letakn!a tidak n#rmal% !aitu ada "agian "a&ah rahim sehingga daat menutui se"agian atau seluruh em"ukaan jalan rahim. $ada keadaan n#rmal ari+ari terletak di"agian atas rahim (iknj#sastr#% 4--6).
•
Klasi/ikasi
?ens=jens plasenta pre5a d dasarkan atas teraba jarngan plasenta atau ar= ar melalu pembukaan jalan la,r pada /aktu tertentu+ &+
Plasenta pre5a t.tals# -atu apabla seluru, pembukaan tertutup .le, jarngan plasenta atau ar=ar+
$+
Plasenta pre5a parsals# -atu apabla sebagan pembukaan tertutup .le, jarngan plasenta+
(+
Plasenta Pre5a margnals# -atu apabla pnggr plasenta atau ar=ar berada tepat pada pnggr pembukaan jalan ar+
6+
Plasenta letak renda,# -atu apabla letak tdak n.rmal pada segmen ba/a, ra,m akan tetap belum sampa menutup pembukaan jalan la,r "Wknj.sastr.# $%%4*+
•
Eti#l#gi
0engapa plasenta atau ar=ar bertumbu, pada segmen ba/a, ra,m tdak selalu jelas+ Plasenta pre5a bsa dsebabkan .le, dndng ra,m d !undus uter belum menerma mplantas atau tertanamn-a ar=ar dndng ra,m dperlukan perluasan plasenta atau ar=ar untuk memberkan nutrs jann "0anuaba# $%&%*+ Dsampng mas, ban-ak pen-ebab plasenta pre5a -ang belum d keta,u atau belum jelas# berma1am=ma1am te.r dan !akt.r=!akt.r dkemukakan sebaga et.l.gn-a+ Strasmann mengatakan ba,/a !akt.r terpentng adala, 5askularsas -ang kurang pada desdua -ang men-ebabkan atr.8 dan peradangan# sedangkan br./ne menekankan ba,/a !akt.r terpentng ala, 5ll k,.rals perssten pada desdua kapsulars+ 9akt.r=!akt.r et.l.gn-a ' &* Umur dan Partas a+
Pada prmgra5da# umur d atas (4 ta,un leb, serng dar pada umur d ba/a, $4 ta,un+
b+
Leb, serng pada partas tngg dar partas renda,
1+
D Ind.nesa# plasenta pre5a ban-ak djumpa pada umur muda dan partas ke1l# ,al n dsebabkan ban-ak /anta Ind.nesa menka, pada usa muda dmana end.metrum mas, belum matang+
$*
Hp.plasa end.metrum# bla ka/n dan ,aml pada umur muda
(*
End.metrum 1a1at pada bekas persalnan berulang=ulang# bekas .peras# kuretase dan manual plasenta+
6*
K.rpus luteum bereaks lambat# dmana end.metrum belum sap menerma ,asl k.nseps+
4* Tum.r=tum.r# sepert m.ma uter# p.lp end.metrum+ 7*
Kadang=kadang pada mal nutrs "0anuaba# $%&%*+
•
$at#/isi#l#gi $erdarahan tana alasan dan tana rasa n!eri meruakan gejala utama dan ertama dari lasenta re'ia. alauun erdarahann!a sering dikatakan terjadi ada tri&ulan ketiga% akan tetai tidak jarang ula dimulai sejak kehamilan 4- minggu karena sejak itu segmen
"a&ah rahim telah ter"entuk dan mulai mele"ar serta meniis. Dengan "ertam"ah tuan!a kehamilan% segmen "a&ah rahim akan le"ih mele"ar lagi% dan leher rahim mulai mem"uka. Aa"ila lasenta atau ari+ari tum"uh ada segmen "a&ah rahim% ele"aran segmen "a&ah rahim dan em"ukaan leher rahim tidak daat diikuti #leh lasenta !ang melekat disitu tana terleasn!a se"agian lasenta dari dinding rahim. $ada saat itulah mulai terjadi erdarahan. Sum"er erdarahann!a ialah sinus uterus !ang ter#"ek karena terleasn!a lasenta dan dinding rahim atau karena r#"ekan sinus marginalis dari lasenta. $erdarahann!a tidak daat dihindarkan karena ketidakmamuan sera"ut #t#t segmen "a&ah rahim untuk "erk#ntraksi
menghentikan
erdarahan
itu%
tidak
se"agaimana
sera"ut
#t#t
uterus
menghentikan erdarahan ada kala III dengan lasenta !ang letakn!a n#rmal% makin rendah letak lasenta% makin dini erdarahan terjadi (inkj#sastr#% 4--6) •
0rekuensi 0rekuensi lasenta re'ia ada I"u !ang hamil "erusia le"ih dari ,6 tahun kira+kira 1kali le"ih sering di"andingkan dengan I"u !ang kehamilan ertaman!a "erumur kurang dari 46 tahun. $ada I"u !ang sudah "e"eraa kali hamil dan melahirkan dan "erumur le"ih dari ,6 tahun. Kira+kira 5 kali le"ih sering di"andingkan !ang "erumur kurang dari 46 tahun. (inkj#sastr#% 4--,)
•
Tanda dan Gejala
Gejala utama dar plasenta pre5a adala, tmbuln-a perdara,an se1ara tba= tba dan tanpa dkut rasa n-er+ Perdara,an pertama basan-a tdak ban-ak se,ngga tdak berba,a-a tap perdara,an berkutn-a ,ampr selalu leb, ban-ak dar pada sebelumn-a apalag kalau sebelumn-a tela, dlakukan pemerksaan dalam+ Walaupun perdara,ann-a dkatakan serng terjad pada tr/ulan ketga akan tetap tdak jarang pula dmula sejak ke,amlan $% mnggu karena sejak saat tu bagan ba/a, ra,m tela, terbentuk dan mula melebar serta menps+ Pada plasenta pre5a dara, -ang dkeluarkan akbat pendara,an -ang terjad ber/arna mera, segar# sumber perdara,ann-a ala, snus ra,m -ang ter.bek karena terlepasn-a ar=ar dar dndng ra,m+ Nasb jann tergantung dar ba,a-an-a perdara,an dan ,an-a ke,amlan pada /aktu persalnan "Wnkj.sastr.# $%%4*
•
Diagn#sis $ada setia erdarahan anteartum% ertama kali harus di*urigai "ah&a en!e"a"n!a ialah lasenta re'ia samai kemudian tern!ata dugaan itu salah. Sedangkan diagn#sis
"andingn!a meliuti eleasan lasenta rematur (ari+ari leas se"elum &aktun!a)% ersalinan rematur dan 'asa re'ia (inkj#sastr#% 4--6)
•
Anamnesis $erdarahan jalan lahir ada kehamilan setelah 44 minggu "erlangsung tana n!eri% tana alasan% terutama ada multigra'ida. Ban!akn!a erdarahan tidak daat dinilai dari anamnesis% melainkan dari emeriksaan darah (inkj#sastr#% 4--6)
•
$emeriksaan Untuk menentukan enanganan !ang teat% guna mengatasi erdarahan anteartum !ang dise"a"kan #leh lasenta re'ia. $erlu dilakukan "e"eraa langkah emeriksaan.
&*
Pemerksaan luar Pemerksaan n bertujuan untuk memastkan letak jann
$*
Pemerksaan nspekul.
Pemerksaan n dlakukan bertujuan untuk mengeta,u sumber terjadn-a perdara,an ,)
$enentuan letak lasenta tidak langsung
$emeriksaan ini "ertujuan untuk megetahui se*ara asti letak lasenta atau ari+ari. $emeriksaan ini daat dilakukan dangan radi#gra/i% radi#is#t#i dan ultras#n#gra/i. 5)
$enentuan letak lasenta se*ara langsung. $emeriksaan ini "ertujuan untuk menegakkan diagn#sis !ang teat tentang adan!a dan
jenis lasenta re'ia dan emeriksaan ini "isa dilakukan dengan se*ara langsung mera"a lasenta melalui kanalis ser'ikalis (inkj#sastr#% 4--6). •
$engaruh $lasenta $re'ia Terhada Kehamilan Karena dihalangi #leh ari+ari maka "agian ter"a&ah janin tidak terd#r#ng ke dalam intu atas anggul% sehingga terjadilah kesalahan+kesalahan letak janin seerti letak keala !ang mengaung% letak sungsang atau letak melintang. Sering terjadi ersalinan rematur atau kelahiran se"elum &aktun!a karena adan!a rangsangan k#agulum darah ada leher rahim. Selain itu jika "an!ak lasenta atau ari+ari !ang leas% kadar r#gester#n turun dan daat terjadi k#ntraksi% juga leasn!a ari+ari daat merangsang k#ntraksi (2#*htar% 4--,)
$engaruh $lasenta $re'ia Terhada $ersalinan
•
&*
Letak jann -ang tdak n.rmal# men-ebabkan persalnan akan menjad tdak
n.rmal $*
:la ada plasenta pre5a laterals# ketuban pe1a, atau dpe1a,kan dapat men-ebabkan terjadn-a pr.laps !unkul (*
Serng djumpa nersa prmer
6*
Perdara,an "0.1,tar# $%&&*
K#mlikasi $lasenta $re'ia
•
&*
Pr.laps tal pusat "tal pusat menumbung*
$*
Pr.laps plasenta
(*
Plasenta melekat# se,ngga ,arus dkeluarkan manual dan kalau perlu dbers,kan dengan ker.kan
•
6*
R.bekan=r.bekan jalan la,r karena tndakan
4*
Perdara,an setela, ke,amlan
7*
In!eks karena perdara,an -ang ban-ak
)*
:a- la,r prematur atau berat badan la,r renda, "0.1,tar# $%&&*
$ragn#sis $lasenta $re'ia Karena dahulu enanganan lasenta re'ia relati/ "ersi/at k#nser'ati/% maka angka kesakitan dan angka kematian I"u dan "a!i tinggi% kematian I"u men*aai +1-> dari seluruh kasus terjadin!a lasenta re'ia dan kematian janin 6-+-> dari seluruh kasus terjadin!a lasenta re'ia. Sekarang enanganan relati/ "ersi/at #erati/ dini% maka angka kematian dan kesakitan I"u dan "a!i "aru lahir jauh menurun. Kematian I"u menjadi -%1+6> terutama dise"a"kan erdarahan% in/eksi% em"#li udara dan trauma karena tindakan. Kematian erinatal juga turun menjadi +46>% terutama dise"a"kan #leh rematuritas% as/iksia% r#las /unikuli dan ersalinan "uatan (2#*htar% 4--,).
•
$enanganan $lasenta $re'ia
Setia erdarahan !ang terjadi ada usia kehamilan di atas 44 minggu harus diangga en!e"a"n!a adalah lasenta re'ia samai tern!ata dugaan itu salah. $enderita harus di"a&a ke rumah sakit !ang /asilitasn!a *uku.
Ada $ 1ara penanganan -ang bsa dlakukan ' &*
Terap ekspektat! atau skap menunggu
Tujuann-a adala, supa-a jann tdak terla,r sebelum /aktun-a dan tndakan -ang dlakukan untuk merngankan gejala=gejala -ang dderta+ Penderta dra/at tanpa melakukan pemerksaan dalam melalu kanals ser5kals+ S-arat=s-arat bsa dlakukann-a terap ekspektat! adala, ke,amlan belum matang# belum ada tanda=tanda persalnan# keadaan umum Ibu 1ukup bak dan bsa dpastkan jann mas, ,dup+ Tndakan -ang dlakukan pada terap ekspektat! adala, ra/at nap# tra, barng dan pemberan antb.tk# kemudan lakukan pemerksaan ultras.n.gra8 untuk memastkan tempat menempeln-a plasenta# usa ke,amlan letak dan presentas jann bla ada k.ntraks+ :erkan .bat=.batan 0gSF 6 6 gr I># N!edpn ( $% mg,ar# betamet,as.n $6 mg I> d.ss tunggal untuk pematangan paru=paru jann :la setela, usa ke,amlan datas (6 mnggu# plasenta mas, berada d sektar .stum uter nternum maka dugaan plasenta pre5a menjad jelas+ Se,ngga perlu dlakukan .bser5as dan k.nselng untuk meng,adap kemungknan keadaan ga/at darurat "0anuaba# $%&%*+
$*
Terap Akt! atau Tndakan Segera Wanta ,aml datas $$ mnggu dengan perdara,an per5agnam -ang akt!
dan ban-ak ,arus segera dlaksanakan se1ara akt! tanpa memandang kematangan jann+ :entuk penanganan terap akt! a+
Segera melakukan .peras persalnan untuk dapat men-elamatkan Ibu dan anak atau untuk mengurang kesaktan dan kematan+
b+
0eme1a,kan ketuban d atas meja .peras selanjutn-a penga/asan untuk dapat melakukan pert.l.ngan leb, lanjut
1+
:dan -ang meng,adap perdara,an plasenta pre5a dapat mengambl skap melakukan rujukan ke tempat pert.l.ngan -ang mempun-a !asltas -ang 1ukup+
b*
Pert.l.ngan seks. sesarea merupakan bentuk pert.l.ngan -ang palng ban-ak dlakukan "0anuaba# $%&%*+
2. •
&olusio Plasenta
Pengertan S.lus. Plasenta S.lus. Plasenta adala, terlepasn-a plasenta atau ar=ar dar tempat perlekatann-a -ang n.rmal pada ra,m sebelum jann dla,rkan "Sa!uddn# $%%7*+
•
Klas8kas S.lus. Plasenta 0enurut derajat lepasn-a plasenta &* S.lus. Plasenta Parsals :la ,an-a sebagan saja plasenta terlepasn-a dar tempat perletakann-a+ $* S.lus. Plasenta T.tals :la seluru, plasenta suda, terlepasn-a dar tempat perlekatann-a (* Pr.lapsus Plasenta :la plasenta turun ke ba/a, dan teraba pada pemerksaan dalam+
•
Et.l.g S.lus. Plasenta Pen-ebab S.lus. Plasenta adala, &* Trauma langsung ter,adap Ibu ,aml a* Terjatu, trauma tertelungkup b* Tendangan anak -ang sedang dgend.ng
1* Atau trauma langsung lann-a $* Trauma Kebdanan# artn-a s.lus. plasenta terjad karena tndakan kebdanan -ang dlakukan ' a* Setela, 5ers luar b* Setela, meme1a,kan ar ketuban 1* Persalnan anak kedua ,aml kembar (* Dapat terjad pada ke,amlan dengan tal pusat -ang pendek !akt.r predsp.ss terjadn-a s.lus. plasenta adala,' a* Haml tua b* 0empun-a tekanan dara, tngg atau eklampsa 1* :ersamaan dengan pre=eklampsa atau eklampsa d* Tekanan 5ena ka5a n!er.r -ang tngg e* Kekurangan asam !.lk "0anuaba# $%&%*+
•
$at#/isi#l#gi S#lusi# $lasenta $erdarahan daat terjadi dari em"uluh darah lasenta atau uterus !ang mem"entuk hemat#ma ada desidua% sehingga lasenta terdesak dan akhirn!a terleas. Aa"ila erdarahan sedikit% hemat#ma !ang ke*il itu han!a akan mendesak jaringan lasenta% eredaran darah antara rahim dan lasenta "elum terganggu dan tanda serta gejalan!a un tidak jelas. Kejadiann!a "aru diketahui setelah lasenta lahir% !ang ada emeriksaan didaatkan *ekungan ada ermukaan maternaln!a dengan "ekuan darah lama !ang "er&arna kehitam+hitaman. Biasan!a erdarahan akan "erlangsung terus menerus karena #t#t uterus !ang telah meregang #leh kehamilan
itu
tidak
mamu
untuk
le"ih
"erk#ntraksi menghentikan
erdarahann!a. Aki"atn!a% hemat#ma retr#lasenter akan "ertam"ah "esar% sehingga se"agian dan akhirn!a seluruh lasenta terleas dari dinding rahim. Se"agian darah akan men!elundu di "a&ah selaut ketu"an keluar dari 'agina atau menem"us selaut ketu"an masuk ke dalam kant#ng ketu"an atau mengadakan ekstra'asasi diantara sera"ut #t#t rahim.
Nasi" janin tergantung dari luasn!a lasenta !ang terleas dari dinding rahim. Aa"ila se"agian "esar atau seluruhn!a terleas% an#ksia akan mengaki"atkan kematian janin. Aa"ila se"agian ke*il !ang terleas% mungkin tidak "erengaruh sama sekali% atau mengaki"atkan ga&at janin. aktu sangat menentukan he"atn!a gangguan em"ekuan darah% kelainan ginjal% dan nasi" janin. 2akin lama sejak terjadin!a s#lusi# lasenta% makin he"at terjadin!a k#mlikasi (2anua"a% 4-1-). •
0rekuensi S#lusi# $lasenta S#lusi# lasenta terjadi kira+kira 1 diantara 6- ersalinan (inkj#sastr#% 4--6).
•
Tanda dan Gejala S#lusi# $lasenta S#lusi# $lasenta !ang ringan ada umun!a tidak menunjukkan gejala !ang jelas% erdarahan !ang dikeluarkan han!a sedikit. Tai "iasan!a terdaat erasaan sakit !ang ti"a+ ti"a dierut% keala terasa using% ergerakan janin a&aln!a kuat kemudian lam"at dan akhirn!a "erhenti. 0undus uteri naik% rahim tera"a tegang.
•
Diagn#sis S#lusi# $lasenta Diagn#sis s#lusi# lasenta "isa ditegakkan "ila ada anamnesis ditemukan erdarahan disertai rasa n!eri% s#ntan dan dikuti enurunan samai terhentin!a gerakan janin dalam rahim.
•
Anamnesis Dari anamnesis didaatkan rasa sakit !ang ti"a+ti"a dierut% erdarahan% dari jalan lahir !ang si/atn!a he"at "erua gumalan darah "esar dan "ekuan+"ekuan darah.
•
$emeriksaan
Untuk menentukan penanganan -ang tepat untuk mengatas s.lus. plasenta# pemerksaan -ang bsa dlakukan adala, ' &* Pemerksaan 8sk se1ara umum $* Pemerksaan k,usus berupa palpas abd.men# auskultas# pemerksaan dalam serta dtunjang dengan pemerksaan ultras.n.gra5+
•
K.mplkas S.lus. Plasenta &* K.mplkas langsung+ Adala, perdara,an# n!eks# emb.l dan s-.k .bstetrk+
$* K.mplkas tdak langsung Adala, 1.u5elar ra,m# ,!.8brn.genema# nekr.ss k.rteks renals -ang men-ebabkan tdak dpr.duksn-a ar urn serta terjad kerusakan=kerusakan .rgan sepert ,at# ,p.8ss dan lan=lan "0.1,tar# $%%(*+
•
$r#gn#sis S#lusi# $lasenta
&* Ter,adap Ibu Kematan anak tngg# menurut kepustakaan )%=3% dar seluru, jumla, kasus S.lus. plasenta+ Hal n dkarenakan perdara,an sebelum dan sesuda, persalnan# t.ksema gra5darum# kerusakan .rgan terutama nekr.ss k.rteks gnjal dan n!eks+ $* Ter,adap Anak Kematan anak tngg# menurut kepustakaan )%=3% dar seluru, jumla, kasus s.lus. plasenta+ Hal n tergantung pada derajat pelepasan dar pelepasan plasenta# bla -ang terlepas leb, dar sepertga ar=ar maka kemungknan kematan anak &%% selan tu juga tergantung pada prematurtas dan tndakan persalnan+ (* Ter,adap Ke,amlan :erkutn-a :asan-a bla tela, menderta pen-akt 5askuler dengan s.lus. plasenta -ang leb, ,ebat dengan persalnan prematur "0.1,tar# $%&&*+
•
Penanganan S.lus. Plasenta &* Terap K.nser5at! Prnspn-a
kta
menunggu
perdara,an
ber,ent
dan
kemudan
persalnan
berlangsung sp.ntan+ Sambl menunggu ber,entn-a perdara,an kta berkan suntkan m.r8n subkutan# stmulas kard.t.nka sepert 1.ramne# 1ard.l dan penta.l serta trans!us dara,+ $* Terap akt! Prnspn-a kta men1.ba melakukan tndakan dengan maksud agar anak segera dla,rkan dan pedara,an ber,ent+ Pert.l.ngan persalnan d,arapkan dapat terjad dalam ( jam# umumn-a dapat bersaln se1ara n.rmal+
Tndakan Tndakan beda, seks. sesarea dlakukan dlakukan apabla# jann ,dup dan pembukaan belum belum lengk lengkap# ap# ga/at ga/at jann jann tetap tetap persal persalna nan n n.rmal n.rmal tdak tdak dapat dapat dlaks dlaksana anaka kan n dengan dengan segera segera## persa persapan pan untuk untuk seks. seks. sesar sesarea# ea# ,emat. ,emat.ma ma m.met m.metrum rum tdak tdak meng mengga gang nggu gu k.nt k.ntra raks ks perdara,an ulang+
ra, ra,m m
dan dan
.bse .bser5a r5as s ketat etat kemung emungk kna nan n
terj terjad adn n-a -a
Persaln Persalnan an per5agnam per5agnam dlakukan dlakukan apabla apabla ' ?ann ,dup# ga/at ga/at jann# jann# pembukaa pembukaan n leng lengka kap p dan dan bag bagan an ter terenda enda, , dda ddasa sarr pang panggu gul# l# jan jann n tela tela, , men menng ngga gall dan dan pembukaan Q $ 1m "Sa!uddn# $%%7*+
A +++ A&()A% KEPE'A*ATA%
*.1 A.
Pengka(%an Ient%ta& U$#$ Bi#data% identitas i"u hamil dan suamin!a.
B.
Kel#!an Uta$a Keluhan asien saat masuk RS adalah erdarahan ada kehamilan 4 minggu.
•
C.
R%+a,at Ke&e!atan
1.
Ri&a!at kesehatan dahulu
Adan!a kemungkinan kemungkinan klien ernah ernah mengalami mengalami ri&a!at ri&a!at dierlukan uterus seerti seerti seksi# sasaria *urettage !ang "erulang+ulang.
•
Kemungkinan klien mengalami en!akit hiertensi D2% em#/ilia serta mengalami en!akit menular seerti heatitis.
•
Kemungkinan ernah mengalami a"#rtus 4.
Ri&a!at kesehatan sekarang
•
Biasan!a terjadi erdarahan tana alasan
•
$erdarahan tana rasa n!eri
•
$erdarahan "iasan!a terjadi sejak tri&ulan ketiga atau sejak kehamilan 4- minggu. ,.
Ri&akat kesehatan keluarga
•
Kemungkinan keluarga ernah mengalami kesulitan kehamilan lainn!a.
•
Kemungkinan ada keluarga !ang menderita seerti ini.
•
Kemungkinan keluarga ernah mengalami kehamilan ganda.
•
Kemungkinan keluarga menderita en!akit hiertensi D2% em#/ilia dan en!akit menular. 5.
Ri&a!at ;"stetri
Ri&a!at aidC2enstruasi •
2inar*he
9 14 th
•
Siklus
9 4 hari
•
Laman!a
9 F hari
•
Baun!a
9 amis
•
Keluhan ada haid
6.
9 tidak ada keluhan n!eri haid
Ri&a!at kehamilan dan ersalinan
•
2ultigra'ida
•
Kemungkinan a"#rtus
•
Kemungkinan ernah melakukan *urettage :.
Ri&a!at nias
•
L#*hea Ru"ra
•
Bagaimana "aun!a% amis
•
Ban!akn!a 4 kali ganti duk "esar
•
Tentang Tentang laktasi lak tasi
•
#l#strum ada
D.
Pe$er%k&aan Tana'Tana Tana'Tana -%tal
•
Suhu tu"uh
9 suhu akan meningkat jika terjadi in/eksi
•
Tekanan Tekanan darah
9 akan menurun jika ditemui adan!a tanda s!#k
•
$ernaasan
9 na/as jika ke"utuhan akan #ksigen terenuhi
•
Nadi
E.
9 nadi melemah jika ditemui tanda+tanda sh#k
Pe$er%k&aan %&%k
Keala% seerti &arna% keadaan dan ke"ersihan 2uka% "iasan!a terdaat *l#asmagra/idarum% muka kelihatan u*at. 2ata "iasan!a k#njugti'a anemis Th#rak% "iasan!a "un!i na/as 'esikuler% jenis ernaasan th#ra*#a"d#minal A"d#men •
Inseksi
9 terdaat strie gra'idarum
•
$alasi
9
+
Le##id I
9 7anin sering "elum *uku "ulan%jadi /undus uteri masih rendah.
+
Le##id II
9 Sering dijumai kesalahan letak
+
Le##id III III 9 Bagian ter"a&ah ter"a&ah janin "elum "elum turun% aa"ila aa"ila letak keala keala "iasan!a "iasan!a keala masih g#!ang atau teraung(/l#ating) atau meng#lak diatas intu atas anggul.
+ •
•
Le##id I? $erkusi
9 Keala janin "elum masuk intu atas anggul 9 Re/lek lutut C
Auskultasi 9 "un!i jantung janin "isa *eat lam"at. N#rmal 14-.1:-
Genetalia "iasan!a ada 'agina keluar dasar "er&arna merah muda Ekstremitas% Kemungkinan udema atau 'aries. Kemungkinan akral dingin.
/.
Pe$er%k&aan Pen#n(ang Data le#k#sit
la"#raturium%
meningkat
memungkinkan
(N#rmal
:---+1---
"
rendah.
mm,).
"
Tr#m"#sit
!ang
n#rmal
menurun
(14+15gr>)
(n#rmal
46-
ri"u 6-- ri"u). G.
Data S0&%al Ek0n0$% $lasenta re'ia daat terjadi ada semua tingkat ek#n#mi namun ada umumn!a terjadi ada g#l#ngan menengah ke"a&ah % hal ini juga diengaruhi #leh tingkat endidikan !ang dimilikin!a.
*.2 D%agn0&a Ke"era+atan 1.
Resik# erdarahan "erulang "erhu"ungan dengan e/ek enanaman lasenta ada segmen "a&ah rahim ( Susan 2artin Tu*ker%dkk 1@964,)
4.
Gangguan emenuhan ke"utuhan sehari+hari "erhu"ungan dengan ketidak mamuan mera&at diri. Sekunder keharusan "edrest (Linda 7ual arenit# edisi# 9,4:)
,.
Resik# ra&at janin 9 /ital distress "erhu"ungan dengan tidak ada kuatn!a er/usi darah ke lasenta (L!nda 7ual arenit#%4---9 114) #st seksi#.
5.
Gangguan rasa n!aman 9 N!eri "erhu"ungan dengan trauma jaringan dan sasme #t#t erut (Susan 2artin Tu*ker%dkk 1@ 9 :45).
*.* Inter)en&% an Ra&%0nal 1.
Resik# erdarahan "erulang "erhu"ungan dengan e/ek enanaman lasenta ada segmen "a&ah rahim.
•
Tujuan 9 Klien tidak mengalami erdarahan "erulang
•
Inter)en&%
a. Anjurkan klien untuk mem"atasi erserakan. Rasi#nal 9 $ergerakan !ang "an!ak daat memermudah eleasan lasenta sehingga daat terjadi erdarahan. ". K#ntr#l tanda+tanda 'ital (TD% Nadi% $erna/asan% suhu). Rasi#nal 9 Dengan mengukur tanda+tanda 'ital daat diketahui se*ara dini kemunduran atau kemajuan keadaan klien. *. K#ntr#l erdarahan er'aginam. Rasi#nal 9 Dengan meng#ntr#l erdarahan daat diketahui eru"ahan er/usi jaringan ada lasenta sehingga daat melakukan tindakan segera. d. Anjurakan klien untuk mela#rkan segera "ila ada tanda+tanda erdarahan le"ih "an!ak. Rasi#nal 9 $ela#ran tanda erdarahan dengan *eat daat mem"antu dalam melakukan tindakan segera dalam mengatasi keadaan klien. e. 2#nit#r "un!i jantung janin. Rasi#nal 9 Den!ut jantung le"ih H1:- serta 1-- daat menunjukkan ga&at janin kemungkinan terjadi gangguan er/usi ada lasenta. /. K#la"#rasi dengan tim medis untuk mengakhiri kehamilan. Rasi#nal 9 Dengan mengakhiri kehamilan daat mengatasi erdarahan se*ara dini.
4.
Gangguan emenuhan ke"utuhan sehari+hari "erhu"ungan dengan ketidakmamuan
mera&at diri sekunder keharusan "edres. •
Tujuan 9 $emenuhan ke"utuhan klien sehari+hari terenuhi
•
Inter'ensi 9
a. Bina hu"ungan saling er*a!a antara era&at dengan klien dengan menggunakan k#munikasi theraeutik. Rasi#nal 9 Dengan melakukan k#munikasi theraeuti* diharakan klien k##erati/ dalam melakukan asuhan keera&atan. ". Bantu klien dalam emenuhan ke"utuhan dasar.
Rasi#nal 9 Dengan mem"antu ke"utuhan klien seerti mandi% BAB%BAK%sehingga ke"utuhan klien terenuhi. *. Li"atkan keluarga dalam emenuhan ke"utuhan. Rasi#nal 9 Dengan meli"atkan keluarga% klien merasa tenang karena dilakukan #leh keluarga sendiri dan klien merasa dierhatikan.
d. Dekatkan alat+alat !ang di"utuhkan klien. Rasi#nal 9
Dengan mendekatkan alat+alat kesisi klien dengan mudah daat memenuhi
ke"utuhann!a sendiri. e. Anjurkan klien untuk mem"eri tahu era&at untuk mem"erikan "antuan. Rasi#nal 9
,. •
Dengan mem"eri tahu era&at sehingga ke"utuhan klien daat terenuhi.
Resik# ra&at janin "erhu"ungan dengan tidak adekuatn!a er/usi darak ke lasenta.
Tujuan 9 Ga&at janin tidak terjadi.
Inter'ensi 9
a. Istirahatkan klien Rasi#nal 9 2elalui istirahat kemungkinan terjadin!a eleasan lasenta daat di*egah. ". Anjurkan klien agar miring kekiri. Rasi#nal 9 $#sisi tidur menurunkan #klusi 'ena *a'a in/eri#r #leh uterus dan meningkatkan aliran "alik 'ena ke jantung. *. Anjurkan klien untuk na/as dalam. Rasi#nal 9 Dengan na/as dalam daat meningkatkan k#nsumsi ;4 ada i"u sehingga ;4 janin terenuhi. d. K#la"#rasi dengan d#kter tentang em"erian #ksigen. Rasi#nal 9 Dengan em"erian ;4 daat meningkatkan k#nsumsi ;4 sehingga k#nsumsi ada janin meningkat. e. K#la"#rasi dengan d#kter tentang em"erian k#rtik#ster#it.
Rasi#nal 9 K#rti*#ster#it daat meningkatkan ketahanan sel terutama #rgan+#rgan 'ital ada janin.
5.
Gangguan rasa n!aman n!eri "erhu"ungan dengan trauma jaringan dan sasme #t#t
erut. •
Tujuan 9 Rasa n!aman terenuhi
Inter'ensi 9
a. Kaji tingkat n!eri !ang dirasakan klien. Rasi#nal 9 Dengan mengkaji tingkat n!eri% kaan n!eri dirasakan #leh klien daat disajikan se"agai dasar dan ed#man dalam meren*anakan tindakan keera&atan selanjutn!a. ". 7elaskan ada klien en!e"a" n!eri. Rasi#nal 9 Dengan mem"erikan enjelasan ada klien diharakan klien daat "eradatasi dan mamu mengatasi rasa n!eri !ang dirasakan klien. *. Atur #sisi n!aman menurut klien tidak menim"ulkan eregangan luka. Rasi#nal 9 $eregangan luka daat meningkatkan rasa n!eri. d. Alihkan erhatian klien dari rasa n!eri dengan mengajak klien "er"i*ara. Rasi#nal9 Dengan mengalihkan erhatian klien% diharakan klien tidak terusatkan ada rasa n!eri. e. Anjurkan dan latih klien teknik relaksasi (na/as dalam). Rasi#nal 9 Dengan teknik na/as dalam diharakan emasukan #ksigen ke jaringan lan*ar dengan haraan rasa n!eri daat "erkurang. /.
K#ntr#l 'ital sign klien. Rasi#nal 9 Dengan meng#ntr#lCmenukur 'ital sign klien daat diketahui kemunduran atau kemajuan keadaan klien untuk mengam"il tindakan selanjutn!a.
g. K#la"#rasi dengan d#kter dalam mem"erikan analgetik. Rasi#nal 9Analgetik daat menekan usat n!eri sehingga n!eri daat "erkurang.
*. E)al#a&%
1.
K#ndisi i"u teta sta"il atau erdarahan daat dideteksi dengan teat% serta terai mulai di"erikan.
4.
I"u dan "a!i menjalani ersalinan dan kelahiran !ang aman
ASUHAN KEPERA3ATAN PADA N,.U DENGAN PERDARAHAN ANTEPARTUM4 PLASENTA PRE-IA TOTALIS
I. IDENTITAS A. PASIEN 1. Nama
9 N! U
4. TematCtgl lahirCumur
9 Bumia!uC 45 7anuari 1@:C 51 tahun
,. Agama
9 Islam
5. Status erka&inan
9 2enikah
6. $endidikan terakhir
9 S2A
:. $ekerjaan . Alamat
9 I"u rumah tangga 9 $ru&atan RT C R , Bumia!u
. Suku Bangsa
9 7a&a
@. Diagn#sa 2edis
9 $erdarahan anteartum% lasenta re'ia t#talis.
1-. N#m#r R2C2
9 4664
11. Tanggal 2asuk RS
9 1 2aret 4-16
14. TanggalCjam engkajian
9 4 2aret 4-16C 1-.-- IB
B. PENANGGUNG JA3AB 1. Nama
9 Tn S
4. Umur
9 51 tahun
,. $endidikan terakhir
9 S2A
5. $ekerjaan
9 S&asta
6. Alamat
9 $ru&atan RT C R , Bumia!u
:. u"ungan dengan asien
9 Suami
II. RI3A5AT KESEHATAN 1. Keluhan utama9 $erdarahan saat kehamilan 4. Ri&a!at kesehatan sekarang9 Klien datangCkiriman dari Rumah Bersalin (RB) Alam 2edi*a ada tanggal 1 2aret4-16% G,$4 A- dengan lasena re'ia t#talis. rem"esan air tidak ada% erdarahan er'aginam "ergumal sejak tanggal 1 2aret 4-16 jam -1.,- . ,. Ri&a!at kesehatan dahulu Klien tidak memiliki ri&a!at en!akit !ang men!ertai kehamilan% seerti en!akit jantung% aru% hiertensi% D2. 5. Ri&a!at #"stetrik !ang lalu9 G, $4 A-
N
0asala,
Tpe
.
ke,amlan
persalnan
&+
Tdak ada
>E
Keadaan ba-
0asala, pada masa n!as
:a- la,r aterm# jens
Tdak ada masala,
kelamn lak=lak# ::L 6
selama masa
kg# la,r langsung
n!as+
menangs+ $+
Tdak ada
>E
:a- la,r aterm# jens kelamn perempuan# ::L (#& kg# la,r
Tdak ada masala, selama masa n!as+
langsung menangs+ (+
Haml sekarang n mengalam
:elum mengalam
perdara,an
persalnan+
per5agnam# pla1enta pre5a t.tals+ 6. Ri&a!at kehamilan saat ini9
=
=
$T
9 ,-++4-15
$L
9 :+6+4-16
TB
9 166 *m
BB se"elum hamil
9 6: kg
$enam"ahan BB selama hamil 9 kg Lila
9 46 *m
Usa
Kelu,an
T9U
gestas
Letak
D??
Data lan
jannpresent as
(%
Perdara,an
mnggu
per5agnam antepartum
$3 1m
Presentas kepala+
dengan
M "&$#&&$ *
Punggung jann d bagan kanan "PUKA*# kepala belum masuk PAP+
pasenta pre5a+ :. Ri&a!at kesehatan keluarga Keluarga klien tidak memiliki ri&a!at en!akit !ang menurun% seerti en!akit jantung% aru% hiertensi% dan D2. Dalam keluarga% tidak ada angg#ta keluarga lain !ang ernah mengalami en!akit !ang serua dengan !ang diderita #leh klien. . $#la kesehatan /ungsi#nal (menurut G#rd#n% anders#nCm#di/ikasi) a. $#la nutrisi Se"elum masuk RS% klien dalam sehari makan ,J sehari dengan mengha"iskan 1 #rsi makan. Saat hamil ini terkadang klien merasa mual% sehingga klien kadang makan tidak teratur !aitu 4J dalam sehari. Setalah klien masuk RS #la nutrisi klien tidak "an!ak mengalami eru"ahan% !aitu klien teta makan ,J sehari dengan mengha"iskan 1 #rsi makan !ang di"erikan dari RS. ". $#la eliminasi Se"elum masuk RS #la eliminasi klien dalam hal BAB tidak ada masalah !aitu dalam sehari klien BAB 1J sehari. Sedangkan elama hamil untuk BAK% klien mengalami eningkatan /rekuensi BAK% !aitu klien le"ih sering BAK tetai dalam BAK tidak ada keluhan !ang daat mengganggu klien BAK. Setelah masuk RS #la eliminasi (BAB dan BAK) klien tidak ada masalah !ang daat mengganggu dalam r#ses BAB dan BAK klien.
*. $#la akti'itas% istirahat dan tidur Saat dirumah% se"elum klien mengalami erdarahan dan masuk RS% akti'itas klien se"agai i"u rumah tangga. Kegiatan hariann!a han!a mem"ersihkan rumah dan mengurus suami saja. Namun setelah hamil akti'itas !ang "erat+"erat saat dirumah sudah dikurangi #leh klien. Dalam kesehariaan!a klien tidur jam 41.-- malam dan "angun jam -5.--. terkadang klien tidur siang dan terkadang tidak. Tidur siang "iasan!a laman!a 4 jam. d. $#la ke"ersihan diri Se"elum sakit klien "isa melakukan ADL se*ara mandiri% namun setelah sakit dan dira&at di RS dalam memenuhi ADLn!a klien memerlukan "anuan minimal. Dalam hal ke"ersihandiri% klien "isa melakukan ke"ersihan diri se*ara mandiri. e. $#la rer#duksi seksual9 2enstruasi
ertama 12 tahun%
lama
siklus 7-8
hari%
keutihan terkadang
ada%
dismen#re ada dan biasanya terjadi pada hari pertama dan kedua haid % ermasalahan dalam hu"ungan seksual tidak ada masalah% #erasi ada alat rer#duksi tidak pernah. /. Asek mental% intelektual% s#sial% siritual9 K#nse diri9 Identitas diri9 lien adalah seorang !anita dengan umur "1 th# pernah hamil $%# melahirkan 2%# abortus belum pernah. &ertama haid# klien berumur 12 tahun. ondisi genetalia klien normal tidak ada masalah. arga diri9 'alam kesehariannya klien sering berkumpul dengan tetangganya dirumah# klien juga akti( mengikuti kegiatan yang diadakan dikampungnya yaitu seperti arisan &# pengajian ibu-ibu# kerja bakti dll. 'alam berhubungan dengan orang lain klien tidak pernah merasa minder atau malu. Intelektual (engetahuan tentang en!akit !ang diderita dan kesehatan se*ara umum)9 )enurut klien kesehatan itu merupakan hal yang sangat penting# sehingga selama hamil klien selalu rutin memeriksakan kehamilannya di bidan praktek yang ada di kampungnya. Namun saat klien mengalami perdarahan saat hamil ini klien belum mengetahui secara jelasmengenai sakit yang dideritanya dan klien belum paham mengenai penyebab sakit yang dialaminya sekarang. u"ungan interers#nalCs#sial9 hu"ungan erka&inan% keluarga dan mas!arakat9
'alam beruhungan dengan anggota keluarga yang lain# hungungan dengan masyarakat klien tidak ada masalah. 2ekanisme k#ing indi'idu9 'alam mengatasi masalah yang sedang dihadapi sekarang klien berusaha untuk sabar dan tegar menghadapi sakitnya ini# !alaupun klien terkadang merasa cemas dengan kondisi janin yang ada dalam rahimnya bila sering terjadi perdarahan. III. PEMERIKSAAN /ISIK 1. Keadaan umum9 tingkat kesadaran *) status gii tidak ada masalah# gi+i tercukupi. 4. TT?9 suhu $7#1 , * % nadi 8" %mnt % tekanan darah 1,,7, mmg# resirasi 2, %mnt. ,. $emeriksaan head to to/ a. Keala9 kesan &ajah (*hl#asma gra'idarum) ada dibagian pipi % k#ndisi ram"ut9 rambut klien pendek ber!arna hitam % ke"ersihan ram"ut agak kotor karena selama masuk 0 klien belum pernah keramas. ". 2ata9 ke"ersihan bersih# discharge tidak ada % re/leks terhada *aha!anormal % k#nju*ti'a normal yaitu tidak pucat % s*lera normal yaitu !arna sklera putih tidak ada kemerahan . *. idung9 simetris# bersih# discharge tidak ada. d. Telinga9 "entuk normal % ke"ersihan bersih dan discharge tidak ada % /ungsi endengaran normal . e. 2ulut dan tengg#r#kan9 kemamuan "i*ara tidak terdapat masalah# klien dapat bicara secara normal % ke"ersihan bersih# tidak ada sianosis % adakah de'iasi tidak ada. /. Leher9 eningkatan 7?$ tidak ada% tir#id9 pembesaran kelenjar tiroid tidak ada. g. Tengkuk9 kaku kuduk tidak ada. h. Dada9 inseksi "entuk dada simetris# retraksi dinding dada tidak ada# gerakan na/as tidak ada usaha napas tambahan % alasi suara naas vesikuler# suara ronkhi dan !e+ing tidak ada % n!eri tekan tidak ada% erkusi "un!i aru dan "atas jantung dan aru perkusi paru sonor# batas antara jantung dan paru jelas % auskultasi suara aru vesikuler % "un!i jantung (I% II% III) 1 2 # irama jantung reguler# murmur tidak ada# gallop tidak ada. i. $a!udara9 "entuk simetris# ukurannya mulai membesar % ke"ersihan bersih% aer#la terjadi peningkatan pigmentasi % ASI belum keluar % k#l#strumbelum keluar % k#nsistnsiCmassa tidak ada% utting9 menonjol . j. A"d#men9 dinding erut suel% tidak ada em"esaran hati dan lima% eristaltik usus n#rmal !aitu 14 JCmnt.
k. $unggung9 'erte"rae% ginjal dalam "atas n#rmal. l. $anggul9 n#rmal m. Genetalia &anita9 edema 'ul'a ada% 'arises ada% keutihan tidak ada% ke"ersihan bersih% *#ndil#ma tidak ada% em"esaran kelenjar Bart#linitidak ada. n. Anus dan re*tum9 em"esaran 'ena tidak ada% haem#r#id tidak ada% massa tidak ada. #. Ekstremitas atas dan "a&ah9 kelengkaan angg#ta gerak lengkap edemabagian kedua kaki % t#nus #t#t normal % 'arises ada% re/leks9 re(leks patologis positi( dan re(leks patologis negati( % turg#r kulit baik 34 5. $emeriksaan khusus #"stetrik9 Dilakukan emeriksaan USG a"d#men dengan hasil9 a. Tamak janin tunggal hidu intrauteri ". Tamak lasenta re'ia menutui #ri/isium uteri interna dengan disertai gam"aran hi#ek#ik diantaran!a. I-. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. $emeriksaan urin lengka (r#tein% reduksi% ur#"ilin% "iliru"in) $emeriksaan urin lengka tidak dilakukan. 4. $emeriksaan darah lengka ("% g#l#ngan darah%?DRL+ asmear "ila ada indikasi) a. $emeriksaan darah lengka 1) " < @%1 grCdL (L < 15+1% $ < 1,+1: grCdL) 4) Leuk#sit < .--- C ML (6.---+1-.--- C ML) ,) t < 4 > (L < 5-+5% $ < ,+5, >) 5) Eritr#sit < ,%:1 jtC ML (L < 5%6 6%6 jtC ML% $ < 5+6 jtC ML) 6) Tr#m"#sit < 1@.--- C ML (16-.---+5--.--- C ML) :) 2? < % /l (-+@ /l) ) 2 < 46%4 gr (4:+,4 gr) ) 2 < ,4%5 > (,1+,: >) ". $emeriksaan hitung jenis
1) Bas#/il < - > (-+1 >) 4) E#sin#/il < 1 > (1+5 >) ,) Batang < - > (4+6 >) 5) Segmen < , > (5-+- >) 6) Lim/#sit < 41 > (1@+5 >) :) 2#n#sit < 6 > (,+@ >) *. 0aal hem#stasis 1) $T < 1,% dtk (1-%+15%5 dtk) 4) A$TT < 4@% dtk (45+,: dtk) -. TERAPI 1. ?i*illin 1J1 gr 4. K#nser'ati/ sCd aterm ,. ist#lan ta" ,J1 5. DeJametas#n 4J: mg (4 hari) 6. Diit "iasa -I. PERSIAPAN PERSALINAN
Senam hamil9 Tidak dilakukan.
Ren*ana temat melahirkan9 Klien "eren*ana melahirkan di RS.
$erlengkaan ke"utuhan "a!i9 Sudah diersiakan tetai "aru sedikit.
Kesiaan mental i"u dan keluarga9
I"u dan keluarga sudah sia mental untuk melahirkan karena ini se"elumn!a klien sudah ernah melahirkan 4J.
$engetahuan i"u tentang tanda+tanda melahirkan% *ara menangani n!eri% r#ses
ersalinan9
I"u sudah mengetahui tanda+tanda saat akan melahirkan !aitu terjadi k#ntraksi di "agian erut "a&ah% k#ntraksi makin lama makin ken*eng. Keluar *airan ketu"an saat akan melahirkan. 2enurut klien saat ersalinan "iasan!a klien di"im"ing #leh era&at RS atau "idan temat klien melahirkan untuk melakukan mengejan dan engaturan naas ada saat melahirkan. Tetai klien "elum mengetahui *ara menangani n!eri ada saat ersalinan. Klien han!a mengetahui untuk mengurangi n!eeri saat ersalinan !aitu klien di"erikan #"at.
$era&atan a!udara9
selama kehamilan anak ertama dan ke dua% klien telah diajari *ara melakukan era&atan a!udara agar ASI !ang di"erikan untuk "a!i "isa keluar.
ANALISA DATA Nama klien 9 N! U Ruang 9 0lam"#!an
Tgljam $ 0aret $%&4 ?am &$+%%
Data DS' Klen mengatakan mengalam perdara,an sejak tanggal & ?un $%%2 mula jam %&+(% WI:+ Klen mengatakan usa ke,amlann-a saat n baru (% mnggu+ 0enurut klen# perdara,an pertama -ang keluar bentukn-a bergumpal+ Klen mengatakan saat n perdara,an -ang keluar suda, agak berkurang dar pada kemarn+ DF' Hasl USG dper.le, gambaran plasenta pre5a menutup .r8sum uter nterna dengan dserta gambaran ,p.ek.k dantaran-a+
0asala, Gangguan per!us jarngan "plasental* tdak e!ekt!+
Et.l.g Hp.5.lema karena ke,langan dara, "perdara,an*+
Hb 2#& grdL Ht $3 Ertr.st (#7& jt L K.njungt5a klen pu1at Su,u ()#& %;# nad 36 mnt# TD &%%)% mmHg# RR $% mnt+ $ 0aret $%&4 ?am &$+%%
DS'
;emas
Klen mengatakan terkadang merasa 1emas dengan k.nds jann -ang ada dalam
Peruba,an -ang men-erta ke,amlan+
ra,mn-a bla serng terjad perdara,an+ Klen mengatakan takut kalu mengalam keguguran+ DF' Klen gelsa, dan leb, serng dam+ Klen leb, serng melamun+
$ 0aret $%&4 ?am &$+%%
DS' Klen mengatakan kurang mengeta,u tentang kelanan ke,amlan -ang dalamn-a+ Klen mengatakan ngn mengeta,u leb, ban-ak mengena kelanan dalam ke,amlann-a saat n+ DF' Klen bngung ketka d tan-a mengena pen-ebab kelanan dalam ke,amlann-a saat n+
Pr%0r%ta& %agn0&%& ke"era+atan
Kurang
Keterbatasan
pengeta,uan
n!.rmas mengena plasenta pre5a+
1. Gangguan er/usi jaringan (lasental) tidak e/ekti/ ".d. hi#'#lemia karena kehilangan darah (erdarahan). 4. Kurang engetahuan ".d. keter"atasan in/#rmasi mengenai lasenta re'ia. ,. emas ".d. eru"ahan !ang men!ertai kehamilan.
RENCANA ASUHAN KEPERA3ATAN Nama Klien 9 N! U Ruang 9 0lam"#!an
Tgla
Diagnosis
Tujuan dan Kriteria
"
Ke#era,ata
)asil
+nterensi Ke#era,atan
Para
n
%a" a
$ 0aret $%&4 ?am &$+%%
Gangguan per!us jarngan
Setela, dlakukan Kaj pen-ebab terjadn-a tndakan kepera/atan perdara,an"abras plasenta# selama ($6 jam
plasenta pre5a# mer.k.k#
"plasental* tdak e!ekt!
d,arapkan pasen dapat menunjukkan
penggunaan k.kan# PIH "pregnan1e ndu1ed ,ertent.n*+
b+d+ ,p.5.lema
per!us -ang adekuat# dengan krtera ,asl'
karena Tanda=tanda 5tal stabl ke,langan 0embrane muk.sa dara, "perdara,an* ber/arna mera, muda +
Pengsan kapler n.rmal "Q Haluaran urn adekuat+ Pernapasan adekuat
Kaj se1ara akurat kemungnan ,arapan ,dup jann# kaj juga kapan menstruas terak,r bu# pr.rtaskan pelap.ran -ang ddapat dar Ultras.und atau r/a-at .bstetrk+ Inspeks keadaan perneum# ,tung jumla, dan karkaterstk perdara,an+ 0.nt.r TT> Lakukan persapan pr.sedur emergen1- antepartum # partum# sepert terap .ksgen# terap parenteral I> dan mungkn
n!use parallel+ ;atat masukan dan pengeluaran makanan dan mnuman+ Ele5askan ekstremtas ba/a, untuk menngkatkan per!us ke .rgan 5tal dan !etus+ $ 0aret $%&4
Kurang pengeta,uan
Setela, dlakukan tndakan kepera/atan
?am
b+d+ keterbatasan
selama ($6 jam# klen Kaj tngkat pengeta,uan klen dan keluarga mampu tentang plasenta pre5a+ memper.le, pengeta,uan mengena ?elaskan tanda dan gejala plasenta pre5a+ kelanan dalam
&$+%%
n!.rmas mengena plasenta pre5a+
ke,amlan -ang dtanda dengan' 0engenal kelnan ke,amlan -ang sedang dalam klen+ 0engeta,u !akt.r pen-ebab atau !akt.r pen1etus 0engeta,u tanda dan gejala 0engeta,uk.mplkas dar plesenta pre5a 0engeta,u 1ara men1ega, k.mplkas 0enjelaskan penatalaksanaan
Pembelajaran ke,amlan
'
kelanan
dala
Ident8kas kemungknan pen-ebab plasenta pre5a+ :erkan n!.rmas tentang k.nds klen+ :erkan n!.rmas tentang ,asl pemerksaan dagn.stk+ Dskuskan tentang pl,an terap+ Instrukskan klen untuk melap.rkan tanda dan gejala kepada petugas+ ?elaskan 1ara men1ega, k.mplkas+ ?elaskan 1ara penatalaksaan plsaenta pre5a+
plasenta pre5a+ $ 0aret
;emas b+d+
Setela, dlakukan
$%&4
peruba,an -ang
tndakan kepera/atan selam ($6 jam
0embantu klen mengdent8kas pen-ebab 1emas -ang dalamn-a+
?am &$+%%
men-erta ke,amlan+
d,arapkan klen dapat' 0engajar klen 1ara melakukan teknk relaksas Tdak terjad trauma 8sk selama pera/atan+ Klen dapat men-ebutkan pen-ebab 1emas -ang sedang d
0emperta,ankan tndakan -ang
alamn-a+
meng.ntr.l 1emas+ 0engdent8kas tndakan -ang ,arus dberkan
0emberkan penjelasan kepada klen mengena k.nds pen-akt -ang sedang dalamn-a+
ketka terjad 1emas+ 0em.nt.r !akt.r rsk. dar lngkungan+
CATATAN KEPERA3ATAN Nama Klien 9 N! U Ruang 9 0lam"#!an
%o
Tgla"
+"#le"entasi
'es#on
D
Para %a" a
&+
$ 0aret 0engkaj pen-ebab perdara,an $%&4 ?am &6+%% ?am &7+%% ?am &)+(% ?am $%+(%
0em.nt.r TT> "nad# su,u# TD# RR*+ 0em.nt.r KU klen+ 0eng.bser5as membran muk.sa "k.njungt5a* klen+ 0em.nt.r dan meng.bser5as perdara,an+ 0eng.bser5as jumla, dan bentuk perdara,an+
( 0aret 0enge1ek su,u klen+ $%&4
Perdara,an karena plasenta pre5a+ N < 36 mnt# S < (7 %;# TD < &%%7%# RR < $& mnt+ Klen mengelu, agak lemes dan mengantuk+ KU 1ukup# kesadaran ;0+ K.njungt5a klen mas, agak pu1at+ Perdara,an mas, keluar# dar tad pag sampa sekarang suda, gant pembalut $+ ?umla, perdara,an dalam $ gant pembalut penu, semua+ Perdara,an
Aman
?am %3+% 0enggant plab.t n!us dengan % tran!us set+ ?am &%+(%
bentukn-a gumpalan dan 1ar+ Su,u klen (7#7 %;+
0eng.bser5as pengeluaran
Dara, masuk melalu tran!us set
urn+
seban-ak 4%%11+
0enge1ek kapler re5l pada jar
Dalam se,ar klen suda, :AK 6# jumla, setenga, gelas belmbng+
tangan+ 0eng.bser5as D?? jann+
Kapler re5l bak "Q
0emp.sskan klen -ang n-aman+
D?? M
0em.nt.r TT> " su,u# nad# TD*+ 0em.nt.r masukan 1aran dan makanan+
Tdurstra,at dengan p.ss !./lersem !./ler+
S < (7#2%;# N < 27 mnt# TD < &%%)% mmHg+
Fbser5as Ku klen+ 0enggant trans!us set dengan RL+ 0eng.bser5as perdara,an+ 0eng.bser5as KU klen+ 0enge1ek TT> "su,u# nad#TD*+
;aran n!us M RL 4%% 11 suda, masuk setenga,n-a# tran!us set "PR;* 4%% 11# makanan dar RS ,abs# mnum suda, 4 gelas belmbng+ KU klen 1ukup# kesadaran ;0+ In!us RL masuk+
0eng.bser5as dan memerksa Perdara,an mas, ada# jumla, mula /arna k.njungt5a klen+ berkurang dar jam &6+%% sang 0em.nt.r perdara,an# sampa sekarang belum gant jumla,# bentuk perdara,an+ pembalut lag+ 0eng.bser5as k.nds jann+
Ku klen 1ukup# kesadaran ;0+
0eng.bser5as kapler re5l+
S < (7%;# N < 36 mnt# TD <
0elepas a n!us+ 0emberkan ds1,arge
&&%)% mmHg+ K.njungt5a klen suda, tdak pu1at+
plannng sebelum klen pulang Perdara,an -ang keluar ,an-a melput' ber1ak=ber1ak# d pembalut tdak 0enganjurkan klen untuk tetap mengk.nsums makanan
penu,# dan gant pembalut baru & setela, mand pag tad+
dengan g sembang+ 0enganjurkan klen untuk mengurang akt8tasleb, ban-ak stra,at+ 0enganjurkan klen untuk k.ntr.l rutn+
D?? M Kapler re5l bak "Q Klen persapan pulang+ Klen mau men-mak ds1,arge plannng -ang dberkan+
0enganjurkan klen untuk tdak melakukan ,ubungan se selama ke,amlan n+ $+
$ 0aret 0emberkan n!.rmas $%&4 mengena plasenta pre5a ?am
kepada klen+
&6+%%
0enjelaskan pen-ebab# tanda
( 0aret
dan gejala# ,asl pemerksaan USG# 1ara men1ega,
$%&4 ?am &%+(%
k.mplkas dar ple1enta pre5a+ 0enganjurkan klen untuk tdak melakukan ,ubungan se selama ke,amlan n+ 0enganjurkan klen untuk leb, ban-ak stra,attdak ban-ak melakukan akt5tas+ 0enge5aluas dan meng.bser5as pengeta,uan klen mengena 1ara men1ega, perdara,an -ang berulang pada plasenta pre5a+ 0emberkan ds1,arge plannng sebelum klen pulang melput' 0enganjurkan klen untuk tetap
Klen mau mendengarkan dan men-mak n!.rmas -ang dberkan+ Sekarang klen mengeta,u mengena kelanan dalam ke,amlann-a saat n dan k.nds ke,amlann-a+ Klen mau mengkut saran -ang dberkan+ Klen leb, ban-ak tduran saat dberkan n!.rmas+ Klen merasa senang karena tela, dber penjelasan mengena masala, ke,amlann-a+ Klen bsa menja/ab dengan benar 1ara men1ega, perdara,an berulang pada plasenta per5a+ Klen mau men-mak ds1,arge plannng -ang dberkan dan mau mengkut saran -ang dberkan+
Aman
mengk.nsums makanan dengan g sembang+ 0enganjurkan klen untuk mengurang akt8tasleb, ban-ak stra,at+ 0enganjurkan klen untuk k.ntr.l rutn+ 0enganjurkan klen untuk tdak melakukan ,ubungan se selama ke,amlan n+ (+
$ 0aret 0engdent8kas pen-ebab $%&4
1emas -ang dalam klen+
?am
dengan 1ara dstraks dan napas dalam+
?am &)+(%
1emas dengan dstraks dan napas dalam+
0eng.bser5as perasaan klen+ Klen mengatakan suda, mula
( 0aret
0eng.bser5as perasaan klen
$%&4 ?am %3+(
?am &%+(%
k.nds ke,amlann-a saat n+
0engajar klen teknk relaksas Klen mau dajar 1ara meng.ntr.l
&7+%%
%
Klen mengatakan k,a/atr dengan
mengena ke1emasan -ang dalamn-a+ 0eng.bser5as teknk relaksas -ang dgunakan klen untuk mengatas ke1emasan+ 0emberkan ds1,arge plannng sebelum klen pulang melput'
0enganjurkan klen untuk tetap mengk.nsums makanan dengan g sembang+ 0enganjurkan klen untuk mengurang akt8tasleb, ban-ak stra,at+ 0enganjurkan klen untuk
berkurang rasa 1emasn-a+ Klen merasa suda, tdak 1emas+ Klen menggunakan napas dalam untuk mengatas ke1emasan+ Klen mau men-mak ds1,arge plannng -ang dberkan dan mau mengkut saran -ang dberkan+
Aman
k.ntr.l rutn+ 0enganjurkan klen untuk tdak melakukan ,ubungan se selama ke,amlan n+ 0enganjurkan klen untuk tetap menggunakan teknk relaksas -ang tela, dajarkan untuk mengurang perasaan 1emas+
CATATAN PERKEMBANGAN Nama Klien 9 N! U Ruang 9 0lam"#!an
Tgla"
%o
&tatus #erke"angan "asala0 klien
Para
D
%a" a
$ 0aret $%&4 ?am $&+%% ( 0aret $%&4 ?am &6+%%
&+
&7
&+ Klen mengelu, agak lemes dan mengantuk+ Klen mengatakan perdara,an mas, keluar# dar tad pag sampa sekarang suda, gant pembalut $+ Klen
mengatakan perdara,an
mas,
Aman ada# jumla,n-a
mula
berkurang dar jam &6+%% sang sampa sekarang belum gant pembalut lag+ $7
S < (7#2 %;# N < 27 mnt# TD < &%%)% mmHg+ ;aran n!us M RL 4%% 11 suda, masuk setenga,n-a# tran!us set "PR;* 4%% 11# makanan dar RS ,abs# mnum suda, 4 gelas belmbng+
KU 1ukup+ K.njungt5a klen mas, agak pu1at+ Dalam se,ar klen suda, :AK 6# jumla, setenga, gelas belmbng+ Kapler re5l bak "Q D?? M P.ss klen tdurstra,at dengan p.ss !./lersem !./ler+ A7
0asala, teratas sebagan -ang dtanda dengan KU klen 1ukup# kapler re8l bak "Q P7
Lanjutkan nter5ens' Fbser5as perdara,an Pantau tanda 5tal ;ek Hb :erkan njeks Deametas.n $4 mg sesua nstruks d.kter+ &7
0enurut klen perdara,an -ang keluar sekarang ,an-a ber1ak= ber1ak# d pembalut tdak penu,# dan gant pembalut baru & setela, mand pag tad+ Klen persapan pulang+ Klen mau men-mak ds1,arge plannng -ang dberkan+ $7
Ku klen 1ukup# kesadaran ;0+ S < (7 %;# N < 36 mnt# TD < &&%)% mmHg+ K.njungt5a klen suda, tdak pu1at+ D?? M
Kapler re5l bak "Q A7
0asala, teratas sebagan -ang dtanda perdara,an -ang keluar saat n ,an-a ber1ak=ber1ak# dan baru gant pembalut & setela, mand pag+ Dan pasen persapan untuk pulang+ P7
0emberkan ds1,arge plannng sebelum klen pulang melput' 0enganjurkan klen untuk tetap mengk.nsums makanan dengan g sembang+ 0enganjurkan klen untuk mengurang akt8tasleb, ban-ak stra,at+ 0enganjurkan klen untuk k.ntr.l rutn+ 0enganjurkan klen untuk tdak melakukan ,ubungan se selama ke,amlan n+ $ 0aret $%&4
$+
&7
$+ Klen mengatakan mau mengkut saran -ang dberkan -atu tdak
?am
malakukan ,ubungan se selama ke,amlann-a n dan ban-ak
$&+%%
berstra,at+
( 0aret $%&4 ?am &6+%%
Klen merasa senang karena tela, dber penjelasan mengena masala, ke,amlann-a+ $7
Klen mau mendengarkan dan men-mak n!.rmas -ang dberkan+ Sekarang klen mengeta,u mengena kelanan dalam ke,amlann-a saat n dan k.nds ke,amlann-a+ Klen leb, ban-ak tduran saat dberkan n!.rmas+ A7
0asala, teratas -ang dtanda dengan klen merasa senang mengena penjelasan -ang tela, dberkan# klen mengert 1ara penataksanaan ke,amlan dengan pla1enta pre5a+ P7
Aman
Perta,ankan nter5ens+ &7
Klen mengatakan 1ara=1ara men1ega, terjadn-a perdara,an berulang pada plasenta pre5ak b.le, melakukan ,ubungan se selama ke,amlann-a n+ Klen mengatakan mau mengkut saran -ang tela, dberkan+ $7
Klen men-mak ds1,arge plannng -ang dberkan+ A7
0asala, teratas+ P7
0emberkan ds1,arge plannng sebelum klen pulang melput' 0enganjurkan klen untuk tetap mengk.nsums makanan dengan g sembang+ 0enganjurkan klen untuk mengurang akt8tasleb, ban-ak stra,at+ 0enganjurkan klen untuk k.ntr.l rutn+ 0enganjurkan klen untuk tdak melakukan ,ubungan se selama ke,amlan n+ $ 0aret $%&4 ?am $&+%% ( 0aret $%&4 ?am &6+%%
(+
&7
(+ Klen mengatakan k,a/atr dengan k.nds ke,amlann-a saat n+ Klen mengatakan mau dajar 1ara meng.ntr.l 1emas dengan dstraks dan napas dalam+ Klen mengatakan suda, mula berkurang rasa 1emasn-a+ $7
Teknk relaksas dstraks dan napas dalam tela, dajarkan+ A7
0asala, teratas sebagan -ang dtanda klen suda, berkurang
Aman
rasa 1emasn-a+ P7
Lanjutkan nter5ens' 0enganjurkan klen untuk melakukan teknk relksas dstraks dan napas dalam bla rasa 1emasn-a mun1ul+ &7
Klen merasa suda, tdak 1emas+ Klen mengatakan mau mengkut saran -ang dberkan+ Klen mengatakan menggunakan napas dalam untuk mengatas ke1emasan+ $7
Klen mau men-mak ds1,arge plannng -ang dberkan A7
0asala, teratas P7 0emberkan ds1,arge plannng sebelum klen pulang melput' 0enganjurkan klen untuk tetap mengk.nsums makanan dengan g sembang+ 0enganjurkan klen untuk mengurang akt8tasleb, ban-ak stra,at+ 0enganjurkan klen untuk k.ntr.l rutn+ 0enganjurkan klen untuk tdak melakukan ,ubungan se selama ke,amlan n+ 0enganjurkan klen untuk tetap menggunakan teknk relaksas -ang tela, dajarkan untuk mengurang perasaan 1emas+
A +/ PE%(T(P
4.1
KE&+!P(LA% $erdarahan anteartum meruakan suatu kejadian ath#l#gis "erua erdarahan !ang
terjadi ada umur kehamilan 4 minggu atau le"ih. $erdarahan !ang terjadi daat di"edakan menjadi 4 !aitu erdarahan !ang ada hu"ungann!a dengan kehamilan (lasenta re'ia% s#lusi# lasenta% e*ahn!a sinus marginalis% dan erdarahan 'asa re'ia) dan erdarahan !ang tidak ada hu"ungann!a dengan kehamilan (e*ahn!a 'arises% erlukaan ser'iks% keganasan ser'iks% dll). $erdarahan anteartum !ang "erhu"ungan dengan kehamilan harus segera dilakukan tindakan agar tidak "eraki"at /atal "agi i"u dan janinn!a. Sedangkan erdarahan anteartum !ang tidak
"erhu"ungan
dengan kehamilan
tidak
mem"aha!akan janin
tai han!a
mem"eratkan i"u.
.2
SARAN Se"agai se#rang *al#n "idan kita harus mamu mendiagn#sis dini kelainan atau kea"n#rmalan !ang terjadi ada i"u masa anteartum% intraartum mauun #startum. ;leh se"a" itu kita harus memahami setia gejala+gejala !ang ditim"ulkan dari kea"n#rmalan !ang terjadi agar mamu mengam"il keutusan se*ara *eat% teat% dan e/isien.
Se*ara khusus% seerti em"ahasan dalam maklah ini !aitu tentang erdarahan anteartum. Se"agai se#rang "idan harus memahami aa saja erdarahan anteartum !ang "isa terjadi% gejal !ang ditim"ulkan% dan mamu mem"erikan asuhan !ang teat serta mamu melakukan rujukan se*ara *eat aa"ila terjadi suatu kega&atan #"stetris.
DA8TA' P(&TAKA
•
htts9CCaini*aha!amata.rdress.*#mCnursing+#nl!Ckeera&atan+maternitasCaske+ ada+asien+erdarahan+anteartumC (diakses 14 2aret 4-16)
•
)anuaba%IBG.%2,1, . 5lmu ebidanan# penyakit andungan dan 6 untuk. &endidikan 6idan disi 2 . 7akarta9 EG.
•
2aril!nn E. D#enges 2ar! 0ran*es 2##rh#use. 4--1. 0encana &era!atan )aternal6ayi# edisi kedua. $ener"it "uku ked#kteran EG. 7akarta.
•
Sandra 2. Nettina. 4--1. &edoman &raktik epera!atan. $ener"it "uku ked#kteran EG. 7akarta.
•
Sarn#% 1@@% 5lmu ebidanan. 7akarta9 Oa!asan "ina ustaka Sarn#