Asuhan Keperawatan Deep Vein Thrombosis (DVT)
Disusun Oleh Ariwayati, Anik S, Emi Sara, Wahyudi
E!E"#$TA% "OV#$S# &AWA TE$'A% "SD "O* Dr* !A"'O$O SOEKA"D&O "WOKE"TO
Asuhan Keperawatan Deep Vein Thrombosis (DVT)
A* en+ertian Deep Vena Trombosis (DVT) adalah Suatu kondisi dimana terbentuk bekuan darah dalam vena sekunder akibat inflamasi / trauma dinding vena atau karena obstruksi vena sebagian, yang mengakibatkan penyumbatan parsial atau total sehingga aliran darah terganggu (Doenges, 2000) Deep Vein Thrombosis (DVT) adalah terbentuknya bekuan darah (trombus) pada salah satu vena dalam yang menyalurkan darah kembali ke !antung "edera traumatik merupakan salah satu faktor risiko penting untuk terbentuknya DVT #embentukan trombus melibatkan tiga faktor penting meliputi aliran darah, komponen darah, dan pembuluh darah yang dikenal sebagai Vir$ho%&s Triad Temuan klasik nyeri pada betis pada saat kaki dorsifleksi ('omans sign) merupakan tanda yang spesifik tetapi tidaksensitif dan ter!adi pada setengah pasien dengan DVT * Etiolo+i - redisposisi #ada dasarnya penyebab utama DVT belum !elas, namun ada faktor yang dianggap penting dalam pembentukan bekuan darah, hal ini dihubungkan dengan * statis aliran darah 2 abnormalitas dinding pembuluh darah gangguan mekanisme pembekuan Statis vena ter!adi bila aliran darah melambat, seperti pada gagal !antung dan syo$k, ketika vena berdilatasi, sebagai akibat terapi obat, dan bila kontraksi otot skeletal berkurang, seperti pada istirahat lama, paralysis ekstremitas atau anestesia Tirah baring terbukti memperlambat aliran darah tungkai sebesar +0 -erusakan lapisan intima pembuluh darah men$iptakan tempat pembentukan bekuan darah Trauma langsung pada pembuluh darah, seperti pada fraktur atau dislokasi, penyakit vena dan iritasi bahan kimia terhadap vena, baik akibat obat atau larutan intra vena, semuanya dapat merusak vena -enaikan koagubilitas ter!adi paling sering pada pasien dengan penghentian obat antikoagulan se$ara mendadak -ontrasepsi oral dan se!umlah besar diskrasia dapat menyebabkan hiperkoagulabilitas .aktor risiko * sia di atas 0 tahun 2 1mobilisasi besitas -eganasan + Sepsis 3 Trombofilia 4 #enyakit inflamasi usus 5 Trauma 6 #enyakit !antung *0 -ehamilan .* ato/isiolo+i #embentukan trombus melibatkan tiga faktor penting meliputi aliran darah, komponen darah, dan pembuluh darah yang dikenal sebagai Vir$ho%&s Triad Trauma mayor sering mempengaruhi salah satu atau ketiga faktor ini yaitu hiperkoagulabilitas, $edera endotel dan stasis vena #asien trauma dengan ketiga faktor tersebutsangat berisiko untuk mengalami DVT "edera langsung pada pembuluh darah dapat menyebabkan kerusakan tunika intima yang memi$u trombosis sedangkan istirahat di tempat tidur dalam %aktu yang $ukup lama, imobilisasi, hipoperfusi dan paralisis yang lama dapat memi$u ter!adinya stasis vena "edera tunika intima vena nampaknya men!adi penyebab utama terbentuknya DVT 7espon alami
tubuh terhadap trauma vena adalah mengurangi pendarahan dari pembuluh darah yang rusak #aparan protein8protein pada endotelium yang rusak memulai aktivasi dan proses adesi dari trombosit dan akhirnya memi$u pembentukan trombin dan trombosis berikutnya 'iperkoagulabilitas merupakan fenomena yang diketahui ter!adi sesudah trauma Seyfer dan rekan8rekannya memperlihatkan bah%a kadar 9ntithrombin8111 (9T 111) menurun dengan $epat dalam beberapa !am sesudah ter!adi trauma berat, yang mengindikasikan suatu keadaan hiper koagulabilitas D* !ani/estasi Klinik DVT se$ara klasik menimbulkan nyeri dan edema pada ekstremitas :e!ala8ge!ala ini dapat mun$ul ataupun tidak, unilateral atau bilateral, ringan atau berat bergantung pada trombus yang terbentuk Trombus yang tidak menyebabkan obstruksi aliran vena sering asimptomatik ;dema merupakan ge!ala paling spesifik dari DVT Trombus yang terdapat pada ilia$ bifur$ation, vena pelvis, vena kava menimbulkan edema kaki yang biasanya bilateral Temuan klasik nyeri pada betis pada saat kaki dorsifleksi ('omanssign) merupakan tanda yang spesifik tetapi tidak sensitif dan ter!adi pada setengahpasien dengan DVT E* emeriksaan enun0an+ * Venografi atau flebografi Venografi atau flebografi merupakan pemeriksaan standar untuk mendiagnosis DVT baik pada betis,paha maupun ileofemoral #emeriksaan venografi dilakukan dengan penyuntikan kontras pada distal kedua tungkai -emudian fluoroskopi akan menangkap image bekuan darah yang akan terlihat sebagai filling defe$t dari kontras 2 Venous 1mpedan$e #lethysmography (1#:)
ika D Dimer negatif maka kemungkinan trombosis vena dalam dapat disingkirkan + Dupleks ltra sonografi #emeriksaan ini sekarang banyak dilakukan untuk men$ari trombosis vena dalam -euntungan pemeriksaan ini adalah murah, tidak invasif, tidakmenggunakan kontras,dapat dipindah pindahkan 3 #emeriksaan S: ika ditemukan lumen vena yang tidak bisa kolaps pada saat ditekan, maka hampir bisadipastikan bah%a lumennya terisi oleh trombus 4 #emeriksaan untuk trombofilia #enderita yang !elas penyebabnya akibat trauma atau immobilisasi dan serangan pertama tidak memerlukan pemeriksaan untuk men$ari trombofilianya #enderita diatas +0 tahun dengan serangan pertama dan tak ada ri%ayat keluarga dianggap ke$il kemungkinan menderita trombofilia dan pemeriksaan yang dilakukan terbatas #asien dengan sebab idiopatik dan usia diba%ah +0 tahun, trombosis berulang dan pasien dengan ri%ayat keluarga harus dipertimbangkan sebagai penderita trombofilia dan harus men!alani evaluasi untuk men$ari penyebabnya
* E$ATA1AKSA$AA$ Tu!uan utama penatalaksanaan DVT adalah mengurangi keluhan, menghentikan perluasan trombus, men$egah terbentuknya trombosis ulangan Segera setelah diagnosis DVT ditegakkan maka pengobatan antikoagulan harus segera diberikan dengan mempertimbangkan apakah terdapat kontraindikasi seperti perdarahan yang aktif, trombositopenia (platelet ? 20000/mm) dan pas$a operasi mayor #ilihan re!imen penggunaan a%al pada orang de%asa antara lain (*) Unfractionated Heparin (.') intravena dengan dosis bolus a%al 50 1 /kg diikuti oleh infus intravena kontinyu, dosis a%al adalah *5 1/kg/!am dengan dosis maksimal 0000 1/hari Dengan penyesuaian dosis untuk target activated parsial thromboplastin time(a#TT) meman!ang sesuai dengan tingkat plasma heparin 0,80,4 1/m@ aktivitas anti8faktor Aa selama + sampai 4 hari atau dengan kata lain a#TT diperpan!ang *,+82 kali dari kontrol a#TT harus diperiksa 83 !am setelah in!eksi bolus a%al dan !am setelah penyesuaian dosis atau satu kali sehari !ika target dosis terapi telah ter$apai >ika target 9#TT sudah ter$apai maka penggunaanUnfractionated Heparin dapat dihentikan setelah + hari setelah penggunaannya bersama %arfarin ntuk pengobatan trombosis masif penggunaan heparin dapat diperpan!ang sampai 48 * hari (2) Low Molecular Weight Heparins (@
Terapi Antikoa+ulan &an+ka an0an+ ntuk terapi anti koagulan !angka pan!ang pasien DVT biasanya diberikan %arfarin se$ara oral dimulai saat terapi antikoagulan a%al diberikan #emberian %arfarin dimulai dengan dosis + 84,+ mg 9da !uga yang memulai dosis *0 mg untuk usia ? 30 tahun atau pasien ra%at !alan dan + mg untuk pasien E 30 tahun atau dira%at inap Target dosis %arfarin
yang diberikan adalah International Normalized atio (17) men$apai F 2,0 selama sedikitnya 2 !am kemudian dipertahankan antara 2,08,0 Terapi direct thrombin inhibitor se$ara oral seperti dabigatran mempunyai keamanan dan efektivitas yang sama dengan %arfarin untuk tromboemboli vena akut dan tidak membutuhkan monitoring laboratorium @amanya pemberian antikoagulan terbagi men!adi tiga kelompok yaitu * Se$ara umum antikoagulan aman dihentikan setelah bulan pada pasien dengan episode pertama DVT yang berhubungan dengan faktor risiko mayor yang reversibel (seperti pembedahan atau trauma) 2 #asien dengan DVT berulang atau DVT yang penyebabnya tidak diketahui harus men!alani terapi dengan durasi tanpa batas dan se$ara periodik dinilai risiko dan keuntungan dari terapi tersebut #ada pasien kanker dengan DVT, terapi a%al harus dipertimbangkan @
Tirah baring, peninggian ekstremitas yang terkena, stoking elastik dan analgesik untuk mengurangi nyeri adalah tambahan terapi DVT Hiasanya diperlukan tirah baring + G 4 hari setelah ter!adi DVT Baktu ini kurang lebih sama dengan %aktu yang diperlukan thrombus untuk melekat pada dinding vena, sehingga menghindari ter!adinya emboli -etika pasien mulai ber!alan, harus dipakai stoking elastik Her!alan8!alan akan lebih baik daripada berdiri atau duduk lama8lama @atihan ditempat tidur, seperti dorsofleksi kaki mela%an papan kaki, !uga dian!urkan -ompres hangat dan lembab pada ekstremitas yang terkena dapat mengurangi ketidaknyamanan sehubungan dengan DVT 9nalgesik ringan untuk mengontrol nyeri, sesuai resep akan menambah rasa nyaman '* en+ka0ian okus *) Demografi DVT sebagai salah satu manifestasi dari Venous Thromboembolism (VT;) memiliki beberapa faktor risiko antara lain faktor demografi/lingkungan (usia tua, imobilitas yang lama), kelainan patologi (trauma, hiperkoagulabilitas kongenital, antiphospholipid syndrome, vena varikosa ekstremitas ba%ah, obesitas, ri%ayat tromboemboli vena, keganasan), kehamilan, tindakan bedah, obat8obatan (kontrasepsi hormonal, kortikosteroid)
#* okus inter2ensi dan rasional
Tgl/ D19:S9 !am -;#;79B9 T9
T>9 (")
1T;7V;S1 (1")
-etidakefektif an perfusi !aringan perifer .a$tor yang berubungan #erubahan • afinitas hemoglob in terhadap oksigen #enuruna • n konsentra si hemoglob in dalam darah -era$una • n enCim :angguan • pertukara n 'ipervole • mia 'ipoventi • lasi 'ipovole • mia :angguan • transport oksigen melalui alveoli dan membrane kapiler :angguan • aliran arteri atau vena -etidak • sesuaian antara ventilasi dan aliran darah
Setelah dilakukan tindakan #nter2ensi $#. selama pasien akan #eng!a$ian men$apai -a!i ulkus statis dan • Tu!uan dan $riteria hasil ge!ala selulitis
untu!
pasien
dan !eluarga 9!arkan pasien dan • keluarga tentang
•
•
pasien akan mendeskripsikan ren$ana pera%atan dirumah ekstremitas bebas dari lesi
•
•
•
•
•
#entingnya mematuhi program diet dan program pengobatan Tanda dan ge!ala yang dapat dilaporkan pada dokter #era%atan sirkulasi (1") a!arkan pasien untuk melakukan pera%atan kaki yang tepat #entingnya pen$egahan ststis vena
%!tivitas !olaboratif Heri obat nyeri, • beritahu dokter !ika neri tidak kun!ung reda #era%atan sirkulasi • (1") beri obat antitrombosit atau antikoagulan, !ika perlu %!tivitas lain 'indari trauma kimia, • mekanik, atau panas yang melibatkan ekstremitas -urangi rokok dan • penggunaan stimulan #era%atan sirkulasi • insufisiensi arteri (1") letakkan ekstremitas pada posisi
Tgl/ D19:S9 !am -;#;79B9 T9
T>9 (")
yeri akut Tu!uan .aktor yang 8 #ain level berhubugan 8 #ain $ontrol dengan 8 "onvort level 9gen in!ury Skala (biologi, * (skala nyeri *0) kimia, fisik, 2 (skala nyeri 4 8 6) psikologis) (skala nyeri 83) ditandai (skala nyeri *8) dengan + (skala nyeri 0) 8 @aporan se$ara 1ndikato Tu!uan verbal 8 .akta dari 9%al observasi * 2 8 :erakan melindun gi 8 Tingkah laku berhati8 hati 8
1T;7V;S1 (1")
#ain management @akukan pengka!ian nyeri se$ara komperhensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi bservasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan :unakan komunikasi terapiutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien -a!i kultur yang mempengaruhi respon nyeri pasien ;valuasi pengalaman nyeri masa lampau ;valuasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidak efektifan kontrol nyeri dimasa lampau Hantu pasien dan keluarga untuk men$ari dan menemukan dukungan -ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pen$ahayaan dan kebisingan -urangi faktor resipitasi nyeri
8
8
8
8
8
.okus menyempi t (penuruna n persepsi %aktu, kerusakan proses berfikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkunga n) Tingkah laku distraksi $ontoh !alan8 !alan, menemui orang lain dan aktivitas berulang8 ulang 7espon autonom (seperti diaporesis , perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil) #erubahan autonomi k dalam tonus otot (mungkin dalam rentang lemas ke kaku) Tingkah laku ekspresif ($ontoh gelisah, merintih,
#ilih dan lakukan pengalaman nyeri (farmakologi, non farmakologi dan interpersonal) 9!arkan tentang teknik non farmakologi Herikan analgetik untuk mengurangi nyeri Tingkatkan istirahat
&* DATA" STAKA andi%ardhana, 9 20* 9suhan -epera%atan Deep Vein Thrombosis (DVT) http&''nandiwardhana()*blogspot*co*id'+,.','asuhan-!eperawatan-deep-veinthrombosis*html* Diunduh 24 ktober 20*+ #rasetyo, 7 2005 Deep Vein Thrombosis (DVT) http//databasedemokrasiblogspot$oid/20**/0/deep8vein8thrombosis8dvt8varises8 danhtml Diunduh 24 ktober 20*+