BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Konsep Dasa Dasarr Kejang Kejang Demam Demam 1
Pengertian Kejang demam adalah kejang yang disebabkan kenaikan suhu tubuh lebih
dari 38,40°c tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat atau gangguan elektrolit elektrolit akut pada anak berusia di atas 1 bulan tanpa riwayat kejang sebelumnya !"#!, $00%&' $00%&' Kejang Kejang demam demam dapat dapat diklas diklasifi ifikas kasika ikan n menjad menjadii dua kelomp kelompok ok yaitu yaitu kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks (chwart), $00*&' "i #sia sekitar +0 - %0 dari seluruh kejang demam merupakan kejang demam sederh sederhana ana dan sisany sisanyaa merupak merupakan an kejang kejang demam demam komple kompleks ks Karem Karem)ade )adeh, h, $008&' Kejang demam adalah kejang yang timbul pada saat saat bayi atau anak mengalami demam akibat proses diluar intrakranial tanpa infeksi sistem saraf pusat' Kejang perlu diwaspadai karena dapat terjadi berulang dan dapat menyebabkan kerusakan sel-sel otak .ikoalu /', $00%&' erdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan Kejang demam adalah kejadian pada bayi atau anak yang mengalami peningkatan suhu tubuh diatas rentang normal yaitu 2 38,8° dan disertai dengan kejang
10
11
2
Anatomi Fisiologi Sistem Persyarafan (istem saraf manusia adalah suatu jalinan-jalinan saraf yang kompleks,
sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain' (istem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara indiidu dengan lingkungan sekitarnya' a. 5tak 5tak dibagi $ yaitu otak besar serebrum& dan otak kecil serebelum&' 5tak besar terdiri dari lobus frontalis, lobus parientalis, lobus oksipitalis dan lobus lobus tempor temporali alis' s' 6ermukaa 6ermukaan n otak otak bergel bergelomb ombang ang dan berleku berlekuk-l k-leku ekuk k membentuk seperti sebuah lekukan yang disebut girus. disebut girus. 1& 5tak 5tak bes besar ar se sere rebr brum um&& 5tak besar merupakan pusat dari 7 otori otorik k 7 impuls impuls yang yang diteri diterima ma diteru diteruska skan n oleh oleh sel-se sel-sell saraf saraf
kemudian menuju ke pusat kontraksi otot (ensorik 7 setiap impuls sensorik dihantarkan melalui akson sel-sel saraf yang selanjutnya akan mencapai otak antara lain ke korteks
serebri' efleks 7 berbagai kegiatan refleks berpusat di otak dan batang
otak sebagian lain dibagian medulla medu lla spinalis' Kesadaran Kesadaran 7 bagian batang otak yang disebut formasio retikularis retikularis bersama bagian lain dari korteks serebri menjadi pusat kesadaran
utama 9ungsi luhur 7 pusat berfikir, berbicara, berhitung dan lain-lain' 2 5tak Kecil (erebelum& 5tak 5tak kecil kecil yang yang meru merupak pakan an pusa pusatt kesei keseimb mban anga gan n dan dan koord koordin inas asii gerakan'6ada gerakan'6ada daerah serebelum serebelum terdapat terdapat sirkulus sirkulus willisi, willisi, pada dasar otak otak diseki disekitar tar kelenj kelenjar ar hipofi hipofisis sis,, sebuah sebuah lingka lingkaran ran arteri arteri terbent terbentuk uk
12
diantara diantara rangkaian rangkaian arteri arteri carotis carotis interna interna dan ertebral, ertebral, lingkaran inilah yang disebut sirkulus willisi yang dibentuk dari cabang-cabang arteri carotis interna, anterior dan arteri serebral bagian tengah dan arteri penghubung anterior dan posterior' p osterior' #rteri pada sirkulus willisi memberi alternatie pada aliran darah jika salah satu aliran darah arteri mayor tersumbat' b' airan (erebrospinal erupakan cairan yang bersih dan tidak berwarna dengan berat jenis 1,00+ diproduksi didalam entrikel dan bersirkulasi disekitar otak dan medulla spinal spinalis is melalu melaluii sistem sistem entrik entrikula ular' r' airan airan (erebr (erebrosp ospina inall atau atau Liquor Cerebro Spinalis (LCS) diproduksi (LCS) diproduksi di pleksus koroid pada entrikel lateral ketiga dan keempat, secara organik dan non organik :( sama dengan plasma tetapi mempunyai perbedaan konsentrasi' :( mengandung protein, glukosa dan klorida, serta immunoglobulin'(ecara normal :( hanya mengandung sel darah putih sedikit dan tidak mengandung sel darah merah'airan :( didalam tubuh diserap oleh villiarakhnoid.
c' edu edula la (pi (pina nali liss erupakan pusat refleks-refleks yang ada disana 6enerus sensorik ke otak sekaligus tempat masuknya saraf sensorik 6enerus impuls motorik dari otak ke saraf motorik 6usat 6usat pola pola gerak gerakan an sede sederh rhan anaa yang yang tela telah h lama lama dipel dipelaj ajar arii conto contoh h melangkah' d' (ar (araf (oma (omati tik k
13
erupakan saraf tepi berupa saraf sensorik dari perifer ke pusat dan saraf motorik dari pusat ke perifer' erdasarkan tempat keluarnya dibagi menjadi saraf otak dan saraf spinal' e'
(ar (araf (p (pinal nal "ari medulla spinalis keluar pasangan saraf kiri dan kanan ertebra 7
(araf serikal 8 pasang (araf torakal 1$ pasang (araf lumbal * pasang (araf sacrum;sacral * pasang (araf koksigeal 1 pasang (araf spinal mengandung saraf sensorik dan motorik, serat sensorik
masuk medula spinalis melalui akar belakang dan serat motorik keluar dari medula spinalis melalui akar depan kemudian bersatu membentuk saraf spin spinal al''
(araf (araf-s -sar araf af
ini ini
seba sebagia gian n
berkel berkelom ompok pok memben membentu tuk k
plek pleksu suss
anyaman& dan terbentuklah berbagai saraf nerus& seperti saraf iskiadikus untuk sensorik dan motorik daerah tungkai bawah' "aerah torakal tidak membent membentuk uk anyaman anyaman tetapi tetapi masing masing-ma -masin sing g lurusd lurusdian iantar taraa tulang tulang kosta kosta neru neruss inter inter kostal kostalis& is&''
14
kerusakan di pusat motorik kiri maka yang mengalami gangguan anggota gerak yang sebelah kanan' f'
(araf 5t 5tonom (ist (istem em sara saraff ini ini mempun mempunya yaii kemam kemampua puan n kerj kerjaa otono otonom, m, sepe sepert rtii jantung, paru, serta alat pencernaan' (istem otonom dipengaruhi saraf simpatis dan parasimpatis' 6eningkatan aktifitas simpatis memperlihatkan 7 -
Kesi esiagaa gaan me menin ningkat kat "eny "enyut ut jant antung ung men meniingka ngkatt 6er 6ernafa nafasa san n menin eningk gkat at .onus nus oto otott-ot otot ot meni mening ngka katt =era =eraka kan n sal salur uran an cern cernaa men menur urun un eta etabo boli lism smee tub tubuh uh meni mening ngka katt (araf (araf simpati simpatiss ini menyiap menyiapkan kan indii indiidu du untuk untuk bertem bertempur pur atau atau lari, lari,
semua semua itu tampak tampak pada pada manusi manusiaa apabil apabilaa menghad menghadapi api masala masalah, h, bekerj bekerja, a, olahraga, cemas, dan lain-lain' 6eningkatan aktifitas parasimpatis memperlihatkan 7 ! Kesiagaan menurun ! "enyut jantung melambat ! 6ernafasan tenang ! .onus otot-otot menurun ! =erakan saluran cerna meningkat ! etabolisme tubuh menurun g' (ar (araf kran kraniial 7 1& (ara (araff 5lfa 5lfakt ktor oriu iuss (ist (istem em olfa olfakt ktor oriu iuss dimu dimula laii
deng dengan an sisi sisi yang yang mene meneri rima ma
rangsangan olfaktorius' (istem ini terbagi dari bagian berikut 7 mukosa olfa olfakt ktori orius us pada pada bagia bagian n atas atas kaum kaum nasa nasal, l, fila fila olfa olfakt ktor oria ia,, bulbu bulbuss
15
subkalosal pada sisi medial lobus orbitalis' (araf ini merupakan saraf sensorik murni yang serabut-serabutnya berasal dari membran mukosa hidung dan menembus area kribriformis dari tulang etmoidal untuk bersinaps di bulbus olfaktorius, dari sini traktus olfaktorius berjalan dibawah lobus frontal dan berakhir di lobus temporal bagian medial sisi yang sama' (istem (istem olfakt olfaktori orius us merupak merupakan an satu-s satu-satu atunya nya sistem sistem sensor sensorik ik yang impulsnya mencapai korteks tanpa dirilei disalurkan di talamus' au-bauan yang dapat merangsang timbulnya nafsu makan dan induksi sali salia asi si sert sertaa bau bau busuk busuk yang yang dapa dapatt meni menimb mbul ulkan kan rasa rasa mual mual dan dan muntah menunjukkan bahwa sistem ini ada kaitannya dengan emosi' (erabut utama yang menghubungkan sistem penciuman dengan area area oton otonom om adal adalah ah medial medial forebr forebrain ain bundle bundle dan stria stria medular medularis is talam alamus us.. >mosi >mosi yang menyert menyertai ai rangsa rangsanga ngan n olfakto olfaktoriu riuss mungki mungkin n berkaitan ke serat yang yan g berhubungan dengan talamus, hipotalamus dan sistem limbik' $& (ara (araff 5pti 5ptiku kuss (araf optikus merupakan saraf sensorik murni yang dimulai di retina'(erabut-serabut saraf ini, ini melewati foramen optikum di dekat arteri optalmika dan bergabung dengan saraf dari sisi lainnya pada dasar dasar otak otak untuk untuk membent membentuk uk kiasma kiasma optikum optikum'' 5rient 5rientasi asi spasia spasiall sera serabu butt-se sera rabut but dari dari berb berbaga agaii bagi bagian an fund fundus us maih maih utuh utuh sehi sehing ngga ga
16
sera serabu butt-se sera rabut but dari dari bagi bagian an bawa bawah h reti retina na dite ditemu mukan kan pada pada bagia bagian n inferior kiasma optikum dan sebaliknya' (erabut-serabut dari lapangan isual temporal separuh bagian nasal retina& menyilang kiasma, sedangkan yang berasal dari lapangan isual nasal tidak menyilang' (erabut-serabut untuk indeks cahaya yang berasal dari kiasma optikum berakhir di kolikulus superior, dimana terjad terjadii hubungan hubungan dengan dengan kedua kedua nuklei nuklei saraf saraf okulomo okulomotor torius ius'' (isa (isa serabut yang meninggalkan kiasma berhubungan dengan penglihatan dan berjal berjalan an didalam didalam trakus trakus optiku optikuss menuju menuju korpus korpus geniku genikulat latum um lateralis' "ari "ari sini sini serabu serabut-s t-sera erabut but yang berasa berasall dari dari radias radiasio io optika optika melewati bagian posterior kapsula interna dan berakhir dikorteks isual lobus lobus
oksi oksipi pita tal' l'
"alam "alam
perj perjal alan anann annya ya
sera serabu butt-se sera rabu butt
ters terseb ebut ut
memi memisa sahka hkan n diri diri sehi sehing ngga ga sera serabut but-s -ser erab abut ut untu untuk k kuadr kuadran an bawah bawah melalu melaluii lobus lobus pariet parietal al sedang sedangkan kan untuk untuk kuadran kuadran atas atas melalu melaluii lobus lobus temporal' temporal' #kibat dari dekusasio dekusasio serabut-se serabut-serabut rabut tersebut pada kiasma kiasma optikum serabut-serabut yang berasal dari lapangan penglihatan kiri berakhir di lobus oksipital kanan dan sebaliknya' 3& (ara (araff 5kul 5kulom omot otori orius us ?ukleus saraf okulomotorius terletak sebagian di depan substansia grisea periakuaduktal ?ukleus motorik& dan sebagian lagi di dala dalam m
subs substa tans nsia ia
gris grisea ea
?uk ?ukle leus us
oton otonom om&' &'
?ukl ?ukleu euss
moto motori rik k
17
bertanggung jawab untuk persarafan otot-otot rektus medialis, superior, dan inferior, otot oblikus inferior dan otot leator palpebra superior' ?ukleus otonom atau nukleus >dinger-westhpal yang bermielin sangat sang at sedikit mempersarafi otot-otot mata inferior yaitu spingter pupil dan otot siliaris' 4& (ara (araff .ro .rokl klea eari riss ?ukleus saraf troklearis terletak setinggi kolikuli inferior di depan substansia grisea periakuaduktal dan berada di bawah ?ukleus okulomotorius' (araf ini merupakan satu-satunya saraf kranialis yang keluar dari sisi dorsal batang otak'(araf troklearis mempersarafi otot obli obliku kuss supe superi rior or untu untuk k meng mengger gerak akkan kan mata mata bawa bawah, h, kedal kedalam am dan dan abduksi dalam derajat kecil' *& (ara (araff .rigem rigemin inus us (araf trigeminus bersifat campuran terdiri dari serabut-serabut motorik dan serabut-serabut sensorik' (erabut motorik mempersarafi otot otot masset masseter er dan otot otot tempor temporali alis' s' (erabut (erabut-se -serab rabut ut sensor sensorik ik saraf saraf trigeminus dibagi menjadi tiga cabang utama yaitu saraf oftalmikus, maksilaris maksilaris,, dan mandibularis mandibularis'' "aerah sensoriknya sensoriknya mencakup mencakup daerah kulit, dahi, wajah, mukosa mulut, hidung, sinus' =igi maksilar dan mandibula, mandibula, dura dalam fosa kranii anterior anterior dan tengah bagian anterior telinga luar dan kanalis auditorius serta bagian membran timpani' @& (ara (araff #bd #bdus usen enss
18
?ukleus saraf abdusens terletak pada masing-masing sisi pons bagian bawah dekat medula oblongata dan terletak dibawah entrikel ke empat saraf abdusens mempersarafi otot rektus lateralis'
+& (ara (araff 9as 9asia iali liss (araf fasialis mempunyai fungsi motorik dan fungsi sensorik fungsi motorik berasal dari ?ukleus motorik yang terletak pada bagian entrolateral dari tegmentum pontin bawah dekat medula oblongata' 9ungsi sensorik berasal dari ?ukleus sensorik yang muncul bersama nukleus motorik dan saraf estibulokoklearis yang berjalan ke lateral ke dalam kanalis akustikus interna' (erabut motorik saraf fasialis mempersarafi otot-otot ekspresi wajah terdiri dari otot orbikularis okuli, otot buksinator, otot oksipital, otot frontal, otot stapedius, otot stilohioideus, otot digastriktus posterior serta serta otot platisma' platisma' (erabut sensorik sensorik menghantar menghantar persepsi persepsi pengecapan pengecapan bagian anterior lidah' 8& (araf (araf Ae Aestibul stibulokok okoklea learis ris (ara (araff est estib ibul uloko okokl klea eari riss terd terdir irii dari dari dua kompo kompone nen n yaitu yaitu serabu serabut-s t-sera erabut but aferen aferen yang yang mengur mengurusi usi pendeng pendengara aran n dan estib estibule uler r yang
mengnd gndung
serabut-serabut but
aferen
yang ang
meng enguru urusi
keseimbangan' (erabut-serabut untuk pendengaran berasal dari organ corti dan berjalan menuju inti koklea di pons, dari sini terdapat transmisi bilateral ke korpus genikulatum medial dan kemudian menuju girus superior lobus temporalis'
19
%& (ara (araff =los =losof ofar arin inge geus us (araf glosofaringeus menerima gabungan dari saraf agus dan asesorius pada waktu meninggalkan kranium melalui foramen tersebut, sara saraff glos glosof ofari aring ngeus eus memp mempuny unyai ai dua dua
gang gangli lion on,,
yait yaitu u
gongl gonglio ion n
intrakrani intrakranialis alis superior superior dan ekstrakrani ekstrakranialis alis inferior inferior'' (etelah (etelah melewati melewati foramen, saraf berlanjut antara arteri karotis interna dan ena jugularis interna interna ke otot stilofaringeus stilofaringeus'' "iantara "iantara otot ini dan otot stiloglosal, stiloglosal, saraf berlanjut ke basis lidah dan mempersarafi mukosa faring, tonsil dan sepertiga posterior lidah' 10& (araf Aagus Aagus (araf (araf Aagus juga juga mempuny mempunyai ai dua ganglio ganglion n yaitu yaitu ganglio ganglion n superior atau jugulare dan ganglion inferior atau nodosum, keduanya terletak pada daerah foramen ugularis, saraf agus mempersarafi semua isera toraks dan abdomen dan menghantarkan impuls dari dinding usus, jantung dan paru-paru' 11& (araf #sesori #sesorius us (araf asesorius mempunyai radiks spinalis dan kranialis'adiks krani kranial alis is adala adalah h akson akson dari dari neur neuron on dala dalam m nukl nukleu euss ambi ambigu guss yang yang terletak dekat neuron dari saraf agus' (araf aksesorius adalah saraf motori motorik k yang yang memper mempersar sarafi afi otot otot sterno sternokle kleidom idomast astoid oideus eus berfun berfungsi gsi memutar kepala ke samping dan otot trape)ius memutar skapula bila lengan diangkat ke atas' 1$& (araf Bipoglos Bipoglosus us ?ukleus saraf hipoglosus terletak pada medula oblongata pada setiap sisi garis tengah dan depan entrikel ke empat dimana semua
20
menghasilkan trigonum trigonum hipoglosus' (araf hipoglosus merupakan merupakan saraf motorik untuk lidah dan mempersarafi otot lidah yaitu otot stiloglosus, hipoglosus dan genioglosus' h' #kti #ktii ita tass (ara (araf f 6eme 6emeri riks ksaa aan n
akti aktifi fita tass
refl reflek ekss
deng dengan an ketu ketuka kan n
pada pada tend tendon on
menggunakan refleks hammer' (kala untuk peringkat refleks yaitu 7
i'
1 C .i .idak ad ada re respon pon $ C Bypoac Bypoacti tie; e;penu penurun runan an resp respon, on, kelema kelemahan han D& 3 C ?ormal DD& 4 C :ebih :ebih cepat dari dari rata rata-ra -rata, ta, tidak tidak perlu perlu diangga dianggap p abnormal abnormal DDD& DDD& * C Byper Byperak akti tif, f, deng dengan an klo klonu nuss DD DDDD DD&& eflek efleks-r s-refl efleks eks pada sistem sistem persya persyaraf rafan an 1& efl eflek ekss pate patell llaa 6asien berbaring terlentang, lutut diangkat keatas sampai fleksi kura kurang ng lebi lebih h 30°' 30°' .endon ndon pate patell llaa dit diten engah gah-t -ten engah gah patel patella la dan dan tubero tuberosit sitas as tibiae tibiae&& dipukul dipukul dengan dengan reflek reflekss hammer hammer'' espon espon berupa berupa kontraksi otot Euadriceps femoris yaitu, ekstensi dari lutut'
$& efl eflek ekss bice biceps ps :engan difleksikan terhadap siku dengan sudut %0°, supinasi dan lengan lengan bawah bawah ditopan ditopang g pada pada alas alas tertent tertentu u meja meja periks periksa&' a&' /ari /ari pemeriksa ditempatkan pada tendon, biceps diatas lipatan siku& kemudian dipukul dengan refleks hammer' ?ormal jika timbul kontraksi otot biceps, sedikit meningkat bila terjadi fleksi sebagian dengan gerakan pronasi' ila hyperaktif maka akan terjadi penyebaran gerakan fleksi pada lengan dan jari-jari atau sendi bahu' 3& efl eflek ekss tri trice ceps ps
21
:engan ditopang dan difleksikan pada sudut %00, tendon triceps diketok dengan refleks hammer tendon triceps berada pada jarak 1-$ cm diatas olekranon& espon espon yang yang normal normal adalah adalah kontra kontraksi ksi otot otot triceps triceps,, sediki sedikitt meni mening ngkat kat bila bila ekste ekstens nsii ringa ringan n dan hyper hyperakt aktif if bila bila ekste ekstens nsii siku siku terseb tersebut ut menyebar menyebar keatas keatas sampai sampai otot-o otot-otot tot bahu atau atau mungki mungkin n ada klonus yang sementara' 4& efl eflek ekss achil achille less 6osisi kaki adalah dorsofleksi, untuk memudahkan pemeriksaan reflek reflekss ini kaki kaki yang yang diperi diperiksa ksa bisa bisa dileta diletakkan kkan;di ;disi silan langkan gkan diatas diatas tungkai bawah kontralateral' .endon achilles dipukul dengan refleks hammer, respon normal berupa gerakan plantar fleksi kaki' *& efl eflek ekss abdom abdomin inal al "ilaku "ilakukan kan dengan dengan menggo menggores res abdomen abdomen diatas diatas dan dibawa dibawah h umbilikus' Kalau digores seperti itu, umbilikus akan bergerak keatas dan kearah yang digores' @& efl eflek ekss babin babinsk skii erupak erupakan an reflek reflekss yang yang paling paling pentin penting' g' eflek eflekss ini hanya hanya dijumpai pada penyakit traktus kortikospinal'
j'
kaki' 6emeriksaan Khusus (istem 6ersarafan
22
23
tangan dan jari fleksi, kedua kaki ekstensi dengan memutar kedalam dan kaki plantar fleksi' b' Kejang pada posisi Deserebrasi (Decerebrate posturing), posturing), terjadi jika ada lesi pada midbrain, pons atau diencephalon' c' Leher ekstensi, ekstensi, deng dengan an raha rahang ng menge engepa pal, l, kedu keduaa leng lengan an pronasi, ekstensi dan menutup kesamping, kedua kaki lurus keluar dan kaki plantar fleksi'
"
#tiologi >tiolo >tiologi gi dari dari kejang kejang demam demam masih masih tidak tidak diketa diketahui hui'' ?amun ?amun pada pada
sebagi sebagian an besar besar anak anak dipicu dipicu oleh oleh tinggi tingginya nya suhu suhu tubuh tubuh bukan bukan kecepat kecepatan an peningkatan suhu tubuh' iasanya suhu demam diatas 38,8° dan terjadi disaat suhu tubuh naik dan bukan pada saat setelah terjadinya kenaikan suhu
$
tubuh "ona Fong :, $008&' Patofisiologi 6ada keadaan demam, kenaikan kenaikan suhu suhu sebany sebanyak ak 1G akan menyebabka menyebabkan n kenaika kenaikan n kebutuh kebutuhan an metabol metabolis isme me basal basal 10-1* 10-1* dan kebutu kebutuhan han oksige oksigen n meningkat sebanyak $0' 6ada seorang anak yang berumur 3 tahun sirkulasi otak mencapai @* dari seluruh tubuh, dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 1*' 6ada kenaikan suhu tubuh tertentu dapat menyebabkan terjadinya perubahan keseimbangan dari membran sel neuron' "alam waktu yang singkat terjadi difusi dari ion Kalium maupun ion ?atrium melalui membran tadi, akibatnya terjadinya lepasan muatan listrik' :epasan muatan listri listrik k ini dapat dapat meluas meluas ke seluru seluruh h sel maupun maupun membran membran sel tetanggany tetangganyaa
24
dengan bantuan neurotransmitter dan terjadilah kejang' .iap anak mempunyai ambang ambang kejang kejang yang berbed berbedaa dan tergan tergantun tung g pada pada tinggi tinggi atau atau rendahn rendahnya ya ambang kejang seseorang anak pada kenaikan suhu tubuhnya' Kebiasaannya, kejadian kejang pada suhu 38G, anak tersebut mempunyai ambang kejang yang rendah, sedangkan pada suhu 40G atau lebih anak tersebut mempunyai ambang kejang yang tinggi' "ari kenyataan ini dapat disimpulkan bahwa terulangnya kejang demam lebih sering terjadi pada ambang kejang yang rendah :atief et al', $00+&'
Bagan 2.1 Proses Penya%it
S'*' T'('* T'('* ening%at en ing%at /angg'an Keseim(angan em(ran Sel Pelepasan Ion Na 0an K Pelepasan 'atan istri% le* Sel'r'* Sel Sangat Besar
/angg'an 'atan istri%
K#JAN/ &S'm(er) N'gro*o+ 2,11
-
anifestasi Klinis
25
Kejang demam berlangsung singkat, berupa serangan kejang klonik atau tonik klonik bilateral' (eringkali kejang berhenti sendiri' (etelah kejang berhenti anak tidak memberi reaksi apapun untuk sejenak, tetapi setelah beberapa detik atau menit anak terbangun dan sadar kembali tanpa defisit neurologis' #dapun tanda- tanda kejang demam meliputi 7 a' "emam "emam yang yang bias biasany anyaa di atas atas 38,% 38,% G & & b' /enis kejang menyentak atau kaku otot& c' =erakan =erakan mata abnormal abnormal mata mata dapat dapat berputar berputar-put -putar ar atau atau ke atas& atas& d' (uara pernapasan pernapasan yang kasar terdengar terdengar selama selama kejang kejang b' 6enurunan kesadaran c' Kehila Kehilanga ngan n kontrol kontrol kandung kandung kemih kemih atau perge pergerak rakan an usus usus d' untah e' "apat "apat menyebab menyebabkan kan mengantu mengantuk k atau kebingun kebingungan gan setelah setelah kejang kejang dalam waktu yang singkat :yons, $01$& 3
Pemeri%saan Diagnosti% eber eberap apaa pem pemeri eriksaa ksaan n
penu penunj njan ang g
yang ang
dipe diperrluka lukan n
dala dalam m
mengealuasi kejang demam, diantaranya sebagai berikut 7 a' 6emer 6emerik iksa saan an :ab :abor orat ator oriu ium m 6emeri 6emeriksa ksaan an ini tidak tidak dikerj dikerjakan akan secara secara rutin rutin pada pada kejang kejang demam, demam, tetapi tetapi dapat dapat dikerj dikerjakan akan untuk untuk mengea mengealua luasi si sumber sumber infeks infeksii penyebab demam, atau keadaan lain misalnya gastroenteritis dehidrasi dise disert rtai ai demam demam'' 6emer 6emerik iksa saan an labo labora rato tori rium um yang yang dapat dapat dike dikerj rjaka akan n misalnya darah perifer, elektrolit, gula darah dan urinalisis (aharso et al', $00%&' (elain itu, glukosa darah harus diukur jika kejang lebih lama dari 1* menit dalam durasi atau yang sedang berlangsung ketika pasien dinilai 9arrell dan =oldman, $011&' b' 6ungsi lumbal
26
6emer 6emerik iksa saan an caira cairan n sere serebr bros ospi pinal nal deng dengan an pungs pungsii lumb lumbal al dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan meningitis, terutama pada pasein kejang demam pertama' 6ungsi lumbal sangat dianjurkan untuk bayi kurang dari 1$ bulan, bayi antara 1$ - 18 bulan dianjurkan untuk dilakukan dan bayi H 18 bulan tidak rutin dilakukan pungsi lumbal' 6ada kasus kejang demam hasil pemeriksaan ini tidak berhasil 6usponegoro dkk, $00@&' c' >lek >lektr troe oens nsef efal alog ogra rafi fi >>=& >>=& 6emeriksaan ini tidak direkomendasikan setelah kejang demam sederhana namun mungkin berguna untuk mengealuasi pasien kejang yang kompleks atau dengan faktor risiko lain untuk epilepsi' >>= pada keja kejang ng dema demam m dapat dapat memp memper erli lihat hatkan kan gelo gelomb mban ang g lamb lambat at di daera daerah h belakang yang bilateral, sering asimetris dan kadang-kadang unilateral /onston, $00+&' d' 6encitr 6encitraan aan . .--(can atau atau ! ! kepal kepala& a& 9oto 9oto I-r I-ray kepa kepalla dan dan
penc penciitraan raan
sepe sepert rtii
com comput puted
tomogra tomography phy scan scan ..-scan& scan& atau atau magneti magneticc resona resonance nce imagin imaging g !& !& jarang sekali dikerjakan dan dilakukan jika ada indikasi seperti kelainan neurologis fokal yang menetap hemiparesis& atau kemungkinan adanya lesi struktural di otak mikrosefali, spastisitas&, terdapat tanda peningkatan teka tekanan nan intr intrakr akran ania iall kes kesad adara aran n menur menurun, un, munt muntah ah berul berulan ang, g, << << membonjol, paresis nerus A!, edema papil& (aharso et al', $0 0%&'
27
4
anajemen e0i% a' .erapi rapi farm farmak akol olog ogii 6ada saat terjadinya kejang, obat yang paling cepat diberikan untuk
menghentikan kejang adalah dia)epam yang diberikan secara intraena' "osis dia)epam intraena adalah 0,3-0,* mg;kg perlahan-lahan dengan kecep kecepat atan an 1-$ 1-$ mg;m mg;meni enitt atau atau dalam dalam wakt waktu u 3-* 3-* meni menit, t, denga dengan n dosi dosiss maksimal sebanyak $0 mg' 5bat 5bat yang yang dapa dapatt diber diberik ikan an oleh oleh orang orangtu tuaa atau atau di ruma rumah h adala adalah h dia)epam rektal' "osisnya sebanyak 0,*-0,+* mg;kg atau * mg untuk anak dengan berat badan kurang daripada 10 kg dan 10 mg untuk anak yang mempuny mempunyai ai berat berat badan badan lebih lebih dari dari 10 kg' (elain (elain itu, itu, dia)epa dia)epam m rektal rektal dengan dosis * mg dapat diberikan untuk anak yang dibawah usia 3 tahun atau dosis +,* mg untuk anak di atas usia 3 tahun' #pabila kejangnya belum berhenti, pemberian diape)em rektal dapat diulangi lagi dengan cara dan dosis yang sama dengan interal waktu * menit' #nak seharusnya dibawa ke rumah sakit jika masih lagi berlangsungnya kejang, setelah $ kali pemberian dia)epam rektal' "i rumah sakit dapat diberikan dia)epam intraena dengan dosis 0,3-0,* mg;kg <
28
obat selanj selanjutny utnyaa tergan tergantun tung g dari dari jenis jenis kejang kejang demam, demam, apakah apakah kejang kejang demam sederhana atau kompleks dan faktor risikonya <
hidr hidros osef efal alus us,,
dan dan
keja kejadi dian an keja kejang ng foka fokal' l' 6eng 6engob obat atan an ruma rumatt
dipertimbangkan jika kejang berulang dua kali atau lebih dalam $4 jam, kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 1$ bulan dan kejang demam berlangsung lebih dari 4 kali per tahun' 5bat untuk pengobatan jangka
29
panjang adalah fenobarbital dosis 3-4 mg; kg; hari dibagi 1-$ dosis& atau asam alproat dosis 1*-40 mg; kg; hari dibagi $-3 dosis&' "engan pemberian obat ini, risiko berulangnya kejang dapat diturunkan dan pengobatan ini diberikan selama 1 tahun bebas kejang, kemudian secara bertahap selama 1-$ bulan (aharso et al ', ', $00%&' b' .e .erapi rapi non-farmakologi .indakan pada saat kejang di rumah, ?gastiyah, $00*, ahmood et al ', ', $011 dan apoilla et al ', ', $00%&7 1& ar aring ingkan kan pasei pasein n di tempa tempatt yang yang rata' rata' $& (ingki (ingkirkan rkan benda-b benda-benda enda yang yang ada di sekita sekitarr pasein' pasein' 3& (e (emu muaa pa pakai kaian an ket ketat at ya yang ng me mengg nggan anggu ggu pe pern rnap apas asan an ha haru russ di dibu buka ka misalnya ikat pinggang' 4& .i .idak dak memasukkan memasukkan sesuat sesuatu u banda ke dalam dalam mulut mulut anak' anak' *& .i .idak dak memberi memberikan kan obat obat atau atau cairan cairan secara secara oral' @& /an /angan gan mema memaksa ksa pembu pembukaan kaan mulut mulut anak anak'' +& o onit nitor or su suhu hu tubu tubuh' h' 8& 6em 6ember berika ikan n kom kompre press din dingin gin dan anti antipir pireti etik k unt untuk uk menurunka menurunkan n suh suhu u tubuh yang tinggi' %& 6osis 6osisii kepala seharus seharusnya nya miring miring untuk untuk mencegah aspira aspirasi si isi lambung' lambung' 10&
30
6engobatan kejang berkepanjangan di rumah sakit, apoilla et al ', ', $00%&7 1& Bil Bilangk angkan an obstr obstruks uksii jalan jalan napas' napas' $& (iap (iapkan kan akse aksess ena' ena' 3& onit onitor or parame parameter ter ital ital denyu denyutt jantun jantung, g, frekuensi frekuensi napas, napas, tekana tekanan n darah, (a5$&' 4& erika erikan n oksigen oksigen,, jika perl perlu u (a5$ (a5$ J%0& J%0& *& enga engadm dmin inis istr tras asik ikan an bolus bolus intr intrae aena na dia) dia)epa epam m denga dengan n dosi dosiss 0,* mg;kg pada kecepatan infus maksimal * mg;menit, dan menangguhkan ketika kejang berhenti' "osis ini dapat diulang jika perlu, setelah 10 menit' @& emantau emantau kelebihan kelebihan elektrolit elektrolit dan glukosa glukosa darah' +& /ika /ika keja kejang ng tidak tidak berh berhen enti ti,, memi memint ntaa sara saran n seor seoran ang g spes spesia iali liss ahl ahlii anestesi, ahli saraf& untuk pengobatan' B. Konse onsep p
Dasa Dasarr As'*a s'*an n
Keper epera5 a5at atan an %lie %lien n
0eng 0engan an Kejan ejang g
Dema Demam m
Se0er*ana 1. Peng% ng%ajia jian
erdasarkan tanda dan gejala penyakit kejang demam, maka asuhan keper keperaw awat atan an yang yang prio priori rita tass
dite ditegak gakka kan n
adal adalah ah peng pengkaj kajia ian, n, diagn diagnosa osa
keperawatan, perencanaan, implementasi, perencanaan pemulang yaitu 7 iwayat Keperawatan Kaji gejala dan tanda meningkatnya suhu tubuh, terutama pada malam hari, terjadinya kejang dan penurunan kesadaran' a' "ata "ata biografi biografi 7 nama, alamat alamat,, umur, umur, status status perkawi perkawinan, nan, tanggal tanggal (, (, diagnose medis, catatan kedatangan, keluarga yang dapat dihubungi' b' iwayat kesehatan sekarang
31
engapa pasien masuk umah (akit dan apa keluhan utama pasien, sehingga dapat ditegakkan prioritas masalah keperawatan yang dapat muncul' c' iway iwayat at kese keseha hata tan n dah dahul ulu u #pakah sudah pernah sakit dan dirawat dengan penyakit yang sama'
d' iway iwayat at kese keseha hata tan n keluar keluarga ga #pakah ada dalam keluarga pasien yang sakit seperti pasien' e' iwa iwaya yatt psiko psikoso sosi sial al !ntrapersonal 7 perasaan yang dirasakan klien cemas ; sedih& !nterpersonal 7 hubungan dengan orang lain' f' 6ola 6ola 9ung 9ungsi si kese keseha hata tan n 1& 6ola 6ola nutri nutrisi si dan metabol metabolism ismee 7 6ola nutrisi klien perlu dikaji untuk menentukan terjadinya gangguan nutrisi atau tidak pada klien $& 6ola 6ola isti istira rahat hat dan dan tidu tidur r (elama (elama sakit sakit pasien pasien merasa merasa tidak tidak dapat dapat istira istirahat hat karena karena pasien merasakan demam terutama pada malam hari g' 6eme 6emeri riks ksaa aan n 9isi 9isik k 1& Kesada Kesadaran ran dan dan keada keadaan an umum umum pasi pasien en
32
Kesa Kesada dara ran n pasi pasien en perl perlu u di kaji kaji dari dari sada sadarr-tid -tidak ak sada sadar r compo composme smenti ntis-c s-coma oma&& untuk untuk menget mengetahui ahui berat berat ringan ringannya nya prognosis penyakit pasien' $& .anda-ta .anda-tanda nda ital ital dan pemeriksaan pemeriksaan fisik fisik kepala-kaki kepala-kaki .", ?adi, espirasi, .emperatur yang merupakan tolak ukur dari keadaan umum pasien ; kondisi pasien dan termasuk pemeriksaan dari kepala sampai kaki dengan menggunakan prinsip-prinsip
inspeksi,
auskultasi,
palpasi,
perkusi&,
disa disamp mpin ing g itu itu juga juga penim penimba bang ngan an untu untuk k menge mengeta tahui hui adanya penurunan karena peningkatan gangguan nutrisi yang terjadi, sehingga dapat dihitung kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan Fijaya,$013&'
2. Diag Diagno nosa sa %epe %epera ra5a 5ata tan n a' 6eningkatan 6eningkatan suhu tubuh berhubungan berhubungan dengan dengan proses proses patologi patologiss b' =angguan olume cairan kurang dari kebutuhann tubuh b'd peningkatan
suhu tubuh c' .idak .idak efektif efektifnya nya bersihan bersihan jalan nafas b'd peningkat peningkatan an sekresi sekresi mucus d' esiko esiko perubaha perubahan n nutrisi nutrisi kurang kurang dari kebutuhan kebutuhan tubuh tubuh b'd intake intake yang tidak adekuat "oengoes, $00+&
". Peren eren6a 6ana naan an
6erencanaan asuhan keperawatan pada anak dengan kejang demam sederhana adalah sebagai berikut 7
33
Ta(el 2.1 7en6ana Tin0a%an %epera5atan
6erencanaan .ujuan !nterensi asional .upan7 1' 6antau suhu 1' (uhu 38,%-41,1 0 (etelah pasien derajat menunjukkan dilakukan dan pola&7 proses penyakit tindakan perhatikan infeksius akut' keperawatan menggigilL selama selama 4 $4 diaforesi' suhu tubuh $' 6antau suhu $' (uhu ruangan, normal' lingkungan, jumlah selimut harus .upen7 batasi;tambahkan dirubah untuk (etelah linen tempat tidur mempertahankan dilakukan sesuai indikasi' suhu mendekati tindakan normal perawatan selama 3 $4 3' erikan kan kompres 3' "apat jam proses hang hangat at77 hind hindar arii membantu patologis teratasi penggunaan mengurangi mengurangi demam, dengan kriteria7 kompres alkohol' penggunaan air ..A stabil es;alko es;alkohol hol mungki mungkin n (uhu tubuh menyebabkan dalam batas 4' erikan selimut kedinginan normal pendingin 4' "igunakan untu kengu kengura rangi ngi demam demam umumnya lebih besar dari dari 3%,*-4 3%,*-40 0 0 pada waktu terjadi Kolaborasi7 gangguan pada otak' *' erikan antipi antipiret retik ik sesuai sesuai *' "igunakan indikasi untu untuk k meng mengur uran angi gi demam demam dengan dengan aksi aksi sentral
? 5 1'
"iagnosa Keperawatan 6eningkatan suhu tubuh berhubungan dengan pro proses patologis
$
esiko tinggi .upan7 an7 setel etelah ah kekurangan olume dilakukan cairan berhubungan tindakan dengan perawatan selama peningkatan suhu 3 $4 jam
1'
$' 6ant 6antau au tek tekanan anan
1' 6enurunan haluaran urin urin dan dan bera beratt jeni jeniss akan akan meny menyeb ebab abka kan n hipoolemia' $' 6engurangan dalam
34
tubuh
kekurangan olume cairan tidak terjadi .upen7 en7 setel etelah ah dilakukan tindakan perawatan selama $ $4 jam peningkatan suhu tubu tubuh h terat eratas asii, dengan kriteria7 .idak .idak ada tandatandatanda dehidrasi enunjukan adanya keseimbangan cairan seperti output urin adekuat .urgor kulit baik embran mukosa mulut lembab
darah dan denyut jantung
3' 6alp 6alpas asii deny denyut ut perifer' 4' Kaji aji membr embran an mukosa kering, turgor kulit yang tidak elastis
Kolaborasi7 *' eri erik kan ca cairan iran intraena, misalnya kristaloid dan koloid
@' 6ant 6antau au nilai lai laboratorium
3'
.idak efektifnya .upan7 an7 sete etelah lah bersihan jalan dilakukan nafas b'd tindakan peningkatan sekresi perawatan selama mucus 4 $4 jam jalan nafas kembali efektif .upen7 en7
sete etelah lah
sirkulasi olume cairan dapat mengur mengurang angii tekana tekanan n darah;A6, mekanisme kompensasi awal dari takikardia untuk mening meningkat katkan kan curah curah jantung dan meningkatkan tekanan darah sistemik' 3' "enyu nyut yang ang lema emah, mudah mudah hila hilang ng dapa dapatt menyebabkan hipoolemia' 4' Bipo Bipoo olem lemia ia;c ;cai aira ran n ruang uang keti ketig ga akan akan memp memper erku kuat at tand tandaatanda dehidrasi'
1' #nju #njurk rkan an pasi pasien en untuk mengosongkan mulut dari benda;)at tertentu' tertentu' $' :eta :etakk kkan an pasi pasien en pada posisi miring, miring, permukaan datar, miringkan kepala
*' (eju (ejuml mlah ah bes besar ar cai caira ran n mungkin mungkin dibutuhk dibutuhkan an untuk mengatasi hipo hipoo ole lemi miaa rela relati tif f asod asodila ilasi si perife perifer&, r&, menggantikan kehi kehila lang ngan an deng dengan an meningkatkan permeabilitas kapiler' kapiler' @' eng engeal ealu uasi asi perubahan didalam hidrasi;iskositas darah' 1' enu enuru runk nkan an ris risik iko o aspirasi atau masuknya sesuatu benda asing ke faring' faring' $' eni ening ngka katk tkan an alir aliran an drainase& sekret, mencegah lidah jatuh dan menyumbat jalan
35
dilakukan tindakan perawatan selama $ $4 jam peningkatan sekresi mukus tera terata tasi si,, deng dengan an kriteria7 (uara nafas esikuler espirasi rate dalam batas normal
selama serangan kejang' 3' .angga nggalk lkan an paka pakaia ian n pada daerah leher;dada dan abdomen' 4' asu asuka kan n spat spatel el lidah;jalan nafas buatan atau gulungan benda lunak sesuai dengan indikasi'
*' :akukan penghisapan sesuai sesuai indikasi
nafas' 3'
Kolaborasi 7 @' eri erika kan n tam tamba baha han n oksigen;entilasi manual sesuai kebutuhan pada fase posiktal'
4
esiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b'd intake yang tidak adekuat
.upan7 an7 sete setela lah h 1' uat uat tuju tujuan an bera beratt dilakukan badan minimum dan tindakan kebutuhan nutrisi perawatan selama harian' * $4 jam perubahan nutrisi kurang dari kebu kebutu tuha han n tida tidak k terjadi $' =unakan pendekatan .upen7 en7 sete setela lah h konsisten, duduk dilakukan dengan pasien saat
@' "apa "apatt men menur urun unka kan n hipoksia serebral sebagai akibat dari sirkulasi yang menurunkan atau oksigen sekunder terhadap spasme askuler selama serangan kejang' 1' aln alnut utri risi si ada adala lah h kondisi gangguan minat yang menyebabkan depresi, agitasi dan mempengaruhi fungsi kognitif;pengambilan keputusan' $' 6asi 6asien en men mende dete teks ksii pentingnya dan dapat dapat beraksi terhadap tekanan, komentar
36
tindakan perawatan selama 3 $4 jam intake nutr nutris isii adek adekua uat, t, dengan kriteria7 akan klien habis klien normal
makan, sediakan apapun yang dapat dan buang makanan terlihat sebagai tanpa persuasi paksaan memberikan dan;komentar' fokus padad makanan' 3' er erikan ikan makan akan 3' "ila "ilata tasi si gast gaster er dapa dapatt sedikit dan makanan terjadi bila pemberian kecil tambahan, makan terlalu cepat yang tepat' setelah periode puasa' 4' uat uat pili piliha han n men menu u 4' 6asien yan yang g yang ada dan meningkat i)inkan pasien untuk kepercayaan dirinya mengontrol pilihan dan merasa sebanyak mungkin' mengontrol lingkungan lebih suka menyediakan makanan untuk makan' *' 6ert 6ertah ahan anka kan n jadwa jadwall *' embe emberi rika kan n cata catata tan n bimbingan berat lanjut penurunan badan teratur' dan;atau peningkatan berat badan yang akurat'
$. Pela% ela%ssanaan
enurut
!yer
et
al
1%%@&
yang
dikutip
oleh
?ursalam
$008& $008&'!m '!mplem plement entasi asi adalah adalah pelaks pelaksana anaan an dari dari rencana rencana inter interens ensii untuk untuk mencapa mencapaii tujuan tujuan spesif spesifik' ik' .ahap ahap implem implement entasi asi dimulai dimulai setela setelah h rencana rencana interensi disusun dan ditujukkan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan'
-. #8al'asi
9ase terakhir dari proses keperawatan adalah ealuasi terhadap asuhan keperawatan keperawatan yang diberikan diberikan dengan melihat melihat perkembangan perkembangan masalah klien
37
sehingga dapat diketahui tingkatan-tingkatan keberhasilan interensi' >aluasi hasil perencanaan keperawatan keperawatan dari masing-mas masing-masing ing diagnosa diagnosa keperawatan keperawatan dapat dilihat pada kriteria hasil interensi keperawatan'