amur Aspergillus
1 SEPTEMBER 2012 BY LIESMINA
A. TINJAUAN TENTANG ASPERGILLUS
1. Definisi.
Aspergillusadalah suatu jamur yang termasuk dalam kelas Ascomycetes yang dapat ditemukan dimana–mana di alam ini. Ia tumbuh sebagai saprofit pada tumbuh-tumbuhan yang membusuk dan terdapat pula pada tanah, debu organik, makanan dan merupakan kontaminan yang lazim ditemukan di rumah sakit dan Laboratorium.Aspergillus adalah jamur yang membentuk filamen-filamen panjang bercabang, dan dalam media biakan membentuk miselia dan konidiospora. Aspergillus berkembang biak dengan pembentukan hifa atau tunas dan menghasilkan konidiofora pembentuk spora. Sporanya tersebar bebas di udara terbuka sehingga inhalasinya tidak dapat dihindarkan dan masuk melalui saluran pernapasan ke dalam paru.(Tarigan, 1991)
2. Ciri-ciri.
Cici–ciri Aspergillus adalah mempunyai hifa berseptat dan miselium bercabang, sedangkan hifa yang muncul diatas permukaan merupakan hifa fertil, koloninya berkelompok, konidiofora berseptat atau nonseptat yang muncul dari sel kaki, pada ujung hifa muncul sebuah gelembung, keluar dari gelembung ini muncul sterigma, pada sterigma muncul konidium–konidium yang tersusun berurutan mirip bentuk untaian mutiara, konidium–konidium ini berwarna (hitam, coklat, kuning tua, hijau) yang memberi warna tertentu pada jamur. (Schlegel, 1994)
3. Taksonomi
Kingdom : Myceteae
Divisi : Amastigomycota
Kelas : Ascomycetes
Ordo : Eurotiales
Famili : Euroticeae
Genus : Aspergillus
Spesies : Aspergillus fumigatus
Aspergillus flavus
Aspergillus clavatus
Aspergillus nidulans
Aspergillus niger
Aspergillus oryzae
Aspergillus yermus
Aspergillus wentii
(Sudiro, 1993)
B. TINJAUAN TENTANG ASPERGILLUS FUMIGATUS
1. Definisi.
Aspergillus fumigatus adalah jamur yang termasuk dalam kelas Ascomycetes yang mudah diisolasi dari lingkungan udara. Jamur ini dapat ditemukan di mana-mana pada tumbuh-tumbuhan yang telah membusuk. (Jawetz, 1996)
2. Morfologi.
Gambaran makroskopis.
Aspergillus fumigatus membentuk koloni berwarna hijau berkabut dengan tekstur seperti beludru.
Gambaran mikroskopis.
Aspergillus fumigatus memiliki tangkai-tangkai panjang (konidiofor), konidiofora berseptat atau nonseptat yang muncul dari sel kaki, pada ujung konidiofor muncul sebuah gelembung, keluar dari gelembung ini muncul sterigma, pada sterigma muncul konidium–konidium yang tersusun berurutan mirip bentuk untaian mutiara yang mendukung kepalanya yang besar (vesikel). Di kepala ini terdapat spora yang membangkitkan sel hasil dari rantai panjang spora. Aspergillus fumigatus ini mampu tumbuh pada suhu 37°C. (Marvell, 2008)
Aspergillus fumigatus bereproduksi dengan pembentukan konidiospora yang dilepaskan ke dalam lingkungan. Aspergillus fumigatus ini mampu tumbuh pada suhu 37° C. Spesies Aspergillus secara alamiah ada dimana–mana, terutama pada makanan, sayuran basi, pada sampah daun atau tumpukan kompos. Konidia biasanya terdapat di udara baik di dalam maupun di luar ruangan dan sepanjang tahun. Penyebarannya melalui inhalasi konidia yang ada di udara. (Marvell, 2008)
Aspergillus flavus
Aspergillus flavus adalah jamur. Tumbuh dengan memproduksi benang filamen bercabang seperti yang dikenal sebagai hifa. Jamur berserabut seperti A. flavus kadang-kadang disebut cetakan. Sebuah jaringan hifa yang dikenal sebagai miselium mengeluarkan enzim yang memecah sumber makanan yang kompleks. Molekul kecil yang dihasilkan diserap oleh myceilium untuk bahan bakar pertumbuhan jamur tambahan. Mata telanjang tidak dapat melihat hifa individu, tetapi tikar padat miselium dengan konidia (spora aseksual) sering dapat dilihat. Telinga jagung di bawah ini menunjukkan pertumbuhan jamur meliputi empat biji jagung. Ketika muda, konidia dari A. flavus tampak hijau kuning dalam warna. Sebagai usia jamur spora berubah hijau gelap.
Untuk melihat gambar yang lebih besar memilih salah satu dari berikut:
A. flavus upclose
500 x 314 40KB
A. flavus upclose
1000 x 627 96KB
Di alam, A. flavus mampu tumbuh di banyak sumber nutrisi. Hal ini didominasi saprofit dan tumbuh pada tanaman dan hewan mati jaringan dalam tanah. Untuk alasan ini sangat penting dalam daur ulang nutrisi.
Aspergillus flavus juga bisa patogen pada beberapa spesies tanaman dan hewan, termasuk manusia dan hewan domestik. Jamur dapat menginfeksi benih jagung, kacang tanah, kapas, dan pohon kacang. Jamur sering terlihat bersporulasi pada biji terluka seperti kernel jagung seperti yang ditunjukkan di atas. Seringkali, hanya beberapa kernel akan tampak terinfeksi.
Pertumbuhan jamur pada sumber makanan sering menyebabkan kontaminasi dengan aflatoksin , senyawa beracun dan karsinogenik. Aspergillus flavus juga merupakan penyebab utama kedua aspergillosis pada manusia. Pasien yang terinfeksi A. flavus sering dikurangi atau membahayakan sistem kekebalan tubuh.
Epidemiologi Aspergillus flavus berbeda, tergantung pada spesies inang. Sosok ke kiri menunjukkan siklus hidup jamur pada jagung. Klik pada gambar untuk melihat lebih besar. Jamur overwinters baik sebagai miselium atau struktur sebagai resisten dikenal sebagai sklerotium. Sklerotium baik berkecambah untuk menghasilkan hifa tambahan atau mereka menghasilkan konidia (spora aseksual), yang dapat tersebar di tanah dan udara. Spora ini dibawa ke telinga jagung oleh serangga atau angin di mana mereka berkecambah dan menginfeksi kernel jagung.
Tidak seperti kebanyakan jamur, Aspergillus flavus disukai oleh kondisi kering panas. Suhu optimum untuk pertumbuhan adalah 37 C (98,6 F), tetapi jamur mudah tumbuh antara suhu 25-42 C (77-108 F), dan akan tumbuh pada suhu dari 12-48C (54-118 F). Seperti optimum suhu tinggi memberikan kontribusi untuk patogenisitas pada manusia.
Referensi
Payne, GA 1998. Proses kontaminasi oleh aflatoksin memproduksi jamur dan dampaknya pada tanaman. Dalam, Mycotoxins di Pertanian dan Pangan Safey. KK Sinha dan D. Bhatnagar. Marcel Dekker, Inc New York.
Payne, GA dan MP Brown. 1998. Genetika dan fisiologi aflatoksin biosintesis. Tahunan Rev Fitopatologi. 36:329-62.
Scheidegger, KA dan GA Payne. 2003. Membuka rahasia di balik metabolisme sekunder: Sebuah tinjauan Aspergillus flavus dari patogenisitas untuk genomik fungsional. Journal of Toxicology Ulasan-Toxin. 22 (2-3): 423-459.
Richard, JL dan GA Payne. 2003. Mikotoksin dalam tanaman, hewan, dan manusia systems.Task Angkatan Laporan No 139. Dewan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertanian
CYP-450 2C19 atau 2C9, yang sebagian diantaranya
kontraindikasi ( sirolimus, pimozide, quinidine, cisapride,
alkaloid ergot); monitoring yang sering harus dilakukan pada
penggunaan bersama dengan siklosporin, tacrolimus,
warfarin, inhibitor HMG CoA, benzodiazepin, penghambat
kanal kalsium.
Efek Samping
Gangguan penglihatan, demam, kedinginan, sakit perut,
nyeri abdomen, takikardia, gangguan tekanan darah,
vasodilatasi, gangguan gastrointestinal, mulut kering,
halusinasi, pusing, dan ruam.
Nama Dagang
Vfend
Daftar Pustaka
Anonim. 2007. Taxonomy browser (Aspergillus flavus), http://www.ncbi.nlm.nih.
gov/Taxonomy/Browser/wwwtax.cgi?id=5059, diakses pada tanggal 6 april
2012.
Anonim. 2008. Aspergillosis (Aspergilus). http://www.cdc.gov/nczved/dfbmd/ disease
listing/aspergillosis_gi.html, diakses pada tanggal 6 april 2012.
Anonim. 2008. Deuteromycetes. mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/07-0852.doc,
diakses pada tanggal 7 april 2012.
Anonim. 2008. Aspergillus flavus. http://pathport.vbi.vt.edu/pathinfo/ pathogens/A-
f.html, diakses pada tanggal 6 april 2012.
Ellis, D. 2006. Aspergillus flavus. http://www.mycology.adelaide.edu.au
/images/flavus.gif, diakses pada tanggal 6 april 2012.
Fekete. 2009. Conidia of Aspergillus flavus mold.
http://enfo.agt.bme.hu/drupal/en/node/2780, diakses pada tanggal 7 april 2012.
Maryam, R. 2002. Mewaspadai Bahaya Kontaminasi Mikotoksin pada Makanan.
http://tumoutou.net/702_04212/romsyah_m.htm, diakses pada tanggal 6 april
2012.
Meta. 2009. Deuteromycetes. http://deuteuro4.blogspot.com/, diakses pada tanggal 6
april 2012.
Sari. 2009. Fungi. http://princessary.webnode.com/products/fungi/, diakses pada
tanggal 7 april 2012.
CYP-450 2C19 atau 2C9, yang sebagian diantaranya
kontraindikasi ( sirolimus, pimozide, quinidine, cisapride,
alkaloid ergot); monitoring yang sering harus dilakukan pada
penggunaan bersama dengan siklosporin, tacrolimus,
warfarin, inhibitor HMG CoA, benzodiazepin, penghambat
kanal kalsium.
Efek Samping
Gangguan penglihatan, demam, kedinginan, sakit perut,
nyeri abdomen, takikardia, gangguan tekanan darah,
vasodilatasi, gangguan gastrointestinal, mulut kering,
halusinasi, pusing, dan ruam.
Nama Dagang
Vfend
Daftar Pustaka
Anonim. 2007. Taxonomy browser (Aspergillus flavus), http://www.ncbi.nlm.nih.
gov/Taxonomy/Browser/wwwtax.cgi?id=5059, diakses pada tanggal 6 april
2012.
Anonim. 2008. Aspergillosis (Aspergilus). http://www.cdc.gov/nczved/dfbmd/ disease
listing/aspergillosis_gi.html, diakses pada tanggal 6 april 2012.
Anonim. 2008. Deuteromycetes. mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/07-0852.doc,
diakses pada tanggal 7 april 2012.
Anonim. 2008. Aspergillus flavus. http://pathport.vbi.vt.edu/pathinfo/ pathogens/A-
f.html, diakses pada tanggal 6 april 2012.
Ellis, D. 2006. Aspergillus flavus. http://www.mycology.adelaide.edu.au
/images/flavus.gif, diakses pada tanggal 6 april 2012.
Fekete. 2009. Conidia of Aspergillus flavus mold.
http://enfo.agt.bme.hu/drupal/en/node/2780, diakses pada tanggal 7 april 2012.
Maryam, R. 2002. Mewaspadai Bahaya Kontaminasi Mikotoksin pada Makanan.
http://tumoutou.net/702_04212/romsyah_m.htm, diakses pada tanggal 6 april
2012.
Meta. 2009. Deuteromycetes. http://deuteuro4.blogspot.com/, diakses pada tanggal 6
april 2012.
Sari. 2009. Fungi. http://princessary.webnode.com/products/fungi/, diakses pada
tanggal 7 april 2012.
of 19
88386415 ASPERGILLUS FLAVUS
by hery-na
on Aug 13, 2015
Report
Category:
DOCUMENTS
Download: 10
Comment: 0
164
views
Comments
Description
Download 88386415 Aspergillus Flavus
Transcript
MAKALAH MIKOLOGI Aspergillus flavus Oleh : Sulfiah (093204055) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI 2012
BAB I PENGANTAR TB, asma, kanker paru – paru, dan pneumonia adalah kasus paru – paru yang umum ditemui di rumah-rumah sakit di Indonesia. Masyarakat awam pun relatif familiar dengan penyakit di atas. Namun sebenarnya ada salah satu penyakit paru yang kejadiannya tidak terlalu sering namun kerap terjadi karena terdapat penyakit paru lain yang mendasarinya, yaitu aspergilosis, penyakit infeksi paru akibat jamur. Di antara jutaan jamur di muka bumi ini, jenis Aspergillus sp. paling sering menimbulkan infeksi paru. Jamur ini merupakan jamur rumahan yang sporanya sangat banyak bertebaran di udara dan di dalam rongga pernapasan manusia yang sehat. Pada saat kekebalan tubuh rendah, pertumbuhan jamur akan merajalela dan Aspergillus mampu menginvasi arteri dan vena, sehingga lokasinya bisa menyebar hingga ke seluruh tubuh. Spesies Aspergillus merupakan jamur yang umum ditemukan di materi organik. Meskipun terdapat lebih dari 100 spesies, jenis yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia ialah Aspergillus flavus, Aspergillus niger, Aspergillus fumigatus dan Aspergillus clavatus yang semuanya menular dengan transmisi inhalasi. Umumnya Aspergillus akan menginfeksi paru-paru. Aspergillus dapat menyebabkan banyak penyakit pada manusia, bisa jadi akibat reaksi hipersensitivitas atau invasi langsung. Makalah ini akan membahas tentang Aspergillus flavus yang menyebabkan infeksi pada paru-paru manusia.
BAB II KAJIAN TEORI Aspergillus flavus Klasifikasi: Super kingdom Kingdom Sub kingdom Phylum Subphylum Classis Sub classis Ordo Familia Genus Spesies : Eukaryota : Fungi : Dikarya : Ascomycota : Pezizomycotina : Eurotiomycetes : Eurotiomycetidae : Eurotiales : Trichocomaceae : Aspergillus : Aspergillus flavus Aspergillus flavus pada sistem klasifikasi yang terdahulu merupakan spesies kapang yang termasuk dalam divisi Tallophyta, sub-divisi Deuteromycotina, kelas kapang Imperfecti, ordo Moniliales, famili Moniliaceae dan genus Aspergillus. Sistem klasifikasi yang lebih baru memasukkan genus Aspergillus dalam Ascomycetes berdasarkan evaluasi ultrastruktural, fisiologis, dan karakter biokimia mencakup analisis sekuen DNA. Kapang dari genus Aspergillus menyebar luas secara geografis dan bisa bersifat menguntungkan maupun merugikan bergantung pada spesies kapang tersebut dan substrat yang digunakan. Aspergillus memerlukan temperatur yang lebih tinggi, tetapi mampu beradaptasi pada aw (water activity) yang lebih rendah dan mampu berkembang lebih cepat bila dibandingkan dengan Penicillium. Genus ini, sekalipun memerlukan waktu yang lebih lama dan intensitas cahaya yang lebih untuk membentuk spora, tetapi mampu memproduksi spora yang lebih banyak sekaligus lebih tahan terhadap bahan-bahan kimia. Hampir semua anggota dari genus Aspergillus secara alami dapat ditemukan di tanah dimana kapang dari genus tersebut
berkontribusi dalam degradasi substrat anorganik. Spesies Aspergillus dalam industri secara umum digunakan dalam produksi enzim dan asam organik, ekspresi protein asing serta fermentasi pangan. Koloni Aspergillus flavus pada media Czapek's agar dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1. Koloni Aspergillus flavus pada media Czapek agar Aspergillus flavus merupakan kapang saprofit di