BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 1.1 Lata Latarr Bela Belaka kang ng Tubuh manusia terdiri dari berbagai sistem, diantaranya adalah sistem
kardiovaskuler. Sistem ini menjalankan fungsinya melalui organ jantung dan pembuluh darah. Dimana organ yang memiliki peranan penting dalam hal ini adalah jantung yang juga merupakan organ besar dalam tubuh. Fungsi utama jantung adalah untuk memompakan darah ke seluruh tubuh dengan cara meng mengem emba bang ng dan dan meng mengun uncu cup p yang yang dise diseba babk bkan an oleh oleh kare karena na adan adanya ya rangsangan yang berasal dari susunan saraf otonom. Seperti pada organ-organ yang yang lain, lain, jantun jantung g juga juga dapat dapat mengal mengalami ami kelain kelainan an ataupu ataupun n disfun disfungsi gsi.. Sehing Sehingga ga muncul munculah ah penyak penyakit it jantun jantung g yang yang dapat dapat dibeda dibedakan kan dalam dalam dua kelompok, kelompok, yaitu penyakit penyakit jantung jantung didapat didapat dan penyakit penyakit jantung jantung bawaan. bawaan. eny enyak akit it
jant jantun ung g
bawa bawaan an
adal adalah ah
kela kelain inan an
stru strukt ktur ural al
jant jantun ung g
yang yang
kemungkinan terjadi sejak dalam kandungan dan beberapa waktu s etelah bayi dilahirkan. Salah satu jenis penyakit jantung yang tergolong penyakit jantung bawaan adalah !entricular !entricular Septal Defect "!SD#. !SD adalah kelainan jantung bawaan dimana terdapat lubang "defek$inkontinuitas# pada septum ventrikel yang terjadi karena kegagalan fusi septum interventrikel pada masa janin. !SD merupakan kelainan jantung congenital congenital tersering dengan dengan prevalensi prevalensi %&-%'( %&-%'( dari seluruh seluruh prevalensi prevalensi jantung kongenital. Septum ventrikel terbagi menjadi % bagian, yaitu pars memb membran ranace aceaa
"bag "bagia ian n
membr membran an##
dan dan
pars pars
muscu muscula laris ris
"bag "bagian ianot otot ot#. #.
Seda Sedang ngka kan n septu septum m musc muscula ulari riss diba dibagi gi menj menjad adii ) bagi bagian an,, yait yaitu u inle inlet, t, trabecular, dan outlet "infundibulum#. !SD yang terletak di pars membrane sering kali meluas kebagian muscular sehingga sebagian besar ahli menyebut !SD ini dengan istilah !SD perimembranous "*#. !SD * merupakan jenis tersering "+&(#, selanjutnya trabecular "'-%&(#, infundibular, infundibular, dan inlet. ejadian !SD di merika Serikat dan di dunia sebanding, kira-kira satu samapai dua kasus perseribu bayi yang lahir. iset menunjukkan bahwa prevalensi !SD di merika Serikat meningkat selama tiga puluh tahun terakhi terakhirr. Sebuah Sebuah pening peningkata katan n ganda ganda terjadi terjadi pada pada prevale prevalensi nsi !SDyan !SDyang g dilaporkan oleh /enters for Disease /ontrol and revention dari tahun 0123-
0
013&. 013&. The 4altim 4altimore ore-5 -5ashi ashingt ngton on 6nfant 6nfant Study Study "456S# "456S# juga juga melapo melaporka rkan n sebuah sebuah pening peningkat katan an ganda ganda pada pada !SD dari dari tahun tahun 0130-0 0130-0131 131.i .iset set 456S 456S melaporkan bahwa peningkatan ini terjadi karena makin sensitifnya deteksi penyakit ini oleh echocardiography e chocardiography.. Di 6ndonesia, khususnya di umah Sakit 7antung 8arapan ita, tipe perimembranus adalah yang terbanyak ditemukan "2&(#, "2&(#, kedua kedua adalah adalah subarte subarterial rial ")+(#, ")+(#, dan yang yang terjara terjarang ng adalah adalah tipe muskuler ")(#. !SD sering ditemukan pada kelainan-kelainan kongenital lainnya, seperti Sindrom Down. Faktor Faktor prenat prenatal al yang yang mungki mungkin n berhub berhubung ungan an dengan dengan !SD adalah adalah ubella atau infeksi virus lainnya pada ibu hamil, gi9i ibu hamil yang buruk, ibu yang alkoholik, usia ibu diatas :& tahun, dan ibu penderita diabetes. encegahan !SD dapat dilakukan pada awal masa kehamilan terutama tiga bulan pertama dimana terjadi pembentukan organ tubuh antara lain jantung, sebaiknya ibu tidak mengkonsumsi jamu berbahaya dan obat obat yang dijual bebas di pasaran, menghindari minuman beralkohol, dan memperbanyak asupan makanan bergisi terutama yang mengandung protein dan 9at besi juga asam folat tinggi. tinggi. encegahan encegahan infeksi pada masa hamil dapat dilakukan dilakukan dengan dengan melaku melakukan kan imunisa imunisasi si ** untuk untuk menceg mencegah ah penyak penyakit it morbil morbilii "campak# "campak# dan rubella rubella selama hamil yang merupakanfaktorre merupakanfaktorresikote sikoterjadin rjadinya ya !SD. enyak enyakit it kelain kelainan an jantun jantung g bawaan bawaan dapat dapat di diagno diagnosa sa sejak sejak masa masa kehamilan yakni memasuki usia kehamilan 02 hingga %& minggu dengan pemeriksaan ;S< kandungan. Semakin dini diagnose dapat di ketahui maka harapan untuk proses penyembuhan akan semakin besar. =leh karena itu sebagai perawat harus berusaha memberikan nasehat terutama pada ibu yang sedang hamil untuk dapat menghindari hal - hal yang dapat menimbulkan penyakit !SD, sehingga turut membantu menurunkan prevalensi kejadian !SD di 6ndonesia 6ndonesia pada khususnya khususnya,, dan juga perawat harus menerapkan menerapkan asuhan keperawatan secara tepat kepada pasien dengan !SD. 1.2 1.2 Rumu Rumusa san n Masal Masalah ah Dari uraian latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan masalah
sebagai berikut > 4agaimanakah 4agaimanakah konsep asuhan keperawatan keperawatan !entricular entricular Septal Defect "!SD# ?
%
1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum *ahasiswa mampu memahami konsep asuhan keperawatan 1.3.2
!entricular Septal Defect "!SD#. Tujuan Khusus 0. *ahasiswa mampu memahami pengertian !entricular Septal Defect "!SD#. %. *ahasiswa mampu memahami anatomi dan fisiologi 7antung. ). *ahasiswa mampu memahami klasifikasi !entricular Septal Defect "!SD#. :. *ahasiswa mampu memahami etiologi !entricular Septal Defect "!SD#. '. *ahasiswa mampu memahami patifisiologi !entricular Septal Defect "!SD#. 2. *ahasiswa mampu memahami manifestasi klinis !entricular Septal Defect "!SD#. +. *ahasiswa mampu memahami pemeriksaan diagnostik !entricular Septal Defect "!SD#. 3. *ahasiswa mampu memahami komplikasi !entricular Septal Defect "!SD#. 1. *ahasiswa mampu memahami konsep asuhan keperawatan !entricular Septal Defect "!SD#.
1.1 Manaat 1.!.1 Bag" #nst"tus" Pen$"$"kan Sebagai tambahan informasi dan bahan pustaka bagi Sekolah
Tinggi 6lmu esehatan mengenai konsep dasar penyakit dan konsep dasar asuhan keperawatan pada pasien dengan !entricular Septal 1.!.2
Defect "!SD#. Bag" Mahas"s%a Ke&era%atan ;ntuk memberikan informasi kepada mahasiswa lain dan kepada masyarakat tentang konsep dasar penyakit dan konsep dasar asuhan keperawatan pada pasien dengan !entricular Septal Defect "!SD#. .
)
BAB 2 T#N'AUAN PU(TAKA
2.1 K)nse& Dasar Pen*ak"t 2.1.1 Anat)m" +"s")l)g" 7antung adalah sebuah pompa yang memiliki empat bilik. Dua
bilik yang terletak di atas disebut trium, dan dua yang di bawah disebut !entrikel. 7antung juga dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kanan yang bertugas memompa darah ke paru-paru, dan bagian kiri yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh manusia. trium dan ventrikel masingmasing akan dipisahkan oleh sebuah katup, sedangkan sisi kanan dan kiri jantung akan dipisahkan oleh sebuah sekat yang dinamakan dengan septum. atup
jantung
berfungsi
terutama agar darah yang telah terpompa tidak kembali masuk ke dalam lagi. embuluh
yang
mengembalikan darah dari jaringan ke atrium disebut dengan vena, dan pembuluh yang mengangkut darah menjauhi ventrikel dan menuju ke jaringan disebut dengan arteri. edua belahan jantung dipisahkan oleh septum atau sekat, yaitu suatu partisi otot kontinue yang mencegah percampuran darah dari kedua sisi jantung. emisahan ini sangat penting karena separuh jantung kjanan menerima dan memompa darah yang mengandung oksigen rendah sedangkan sisi jantung sebelah kiri memompa darah yang mengandung oksigen tinggi. 7antung itu sendiri yang mempunyai fungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh. embuluh darah yang :
mempunyai fungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke jantung sendiri.erjalanan darah dalam organ tubuh dimulai melalui jantung dimulai di vena kava superior. emudian darah akan memasuki atrium kanan, mengalir melalui katup trikuspid menuju ke ventrikel kanan. Dari sana darah melanjutkan perjalanan melalui katup pulmonal ke dalam arteri pulmonalis, dan kemudian memasuki paru paru. Setelah darah melakukan pertukaran udara di paru-paru, darah kembali menuju jantung melalui vena pulmonalis dan masuk ke dalam atrium kiri. Darah kemudian mengalir melalui katup mitral masuk ke ventrikel kiri yang merupakan bilik jantung yang paling kuat. Dari sana, darah akan dipompa melalui katup aorta dan ke aorta lalu keluar 2.1.2
menuju ke seluruh tubuh. Pengert"an ,(D Defek septum ventricular "!SD# adalah suatu keadaan abnormal yaitu adanya pembukaan antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan."ita @Suriadi, %&&0#. !SD adalah adanya hubungan "lubang# abnormal pada sekat yang memisahkan ventrikel kanan dan ventrikel kiri. "8eni dkk, %&&0#. !entricular septal
defect
"!SD#
adalah
kelainan
jantung bawaan berupa lubang pada septum interventrikuler. Aubang tersebut dapat hanya satu atau lebih yang terjadi akibat kegagalan fusi septum interventrikuler semasa janin dalam kandungan. ebocoran ini 2.1.3
terjadi karena kelambatan dalam pertumbuhannya. Klas""kas" ,(D 4erdasarkan lokasi defek , !SD terbagi atas : yaitu > 0. Defek subpulmonal, disebabkan oleh kekurangan septum conal. %. Defek membranous, terletak dibelakang septum dari katup tricuspid. ). Defek trioventrikular "!#, disebabkan karena kekurangan komponen endokardial dari septum interventrikuler. :. Defek muscular, dapat terjadi dibagian manapun dari septum otot. 4erdasarkan ukuran defek , !SD terbagi atas ) yaitu > 0. Defek kecil, tidak didapatkan gejala dan murmur jantung pada pemeriksaan rutin.
'
%. Defek sedang, menyebabkan timbul gejala pada bayi " muncul pada bulan pertama kehidupan#. ). Defek besar, gejala mulai muncul pada minggu pertama kehidupan. 2.1.!
Man"estas" Kl"n"k Defek kecil
asimtomatik,
defek
sedang
hingga
besar
menimbulkan keluhan seperti kesulitan waktu minum atau makan karena cepat lelah atau sesak dan sering mengalami batuk serta infeksi saluran napas berulang. 6ni menyebabkan pertumbuhan yang lambat. ada pemeriksaan fisik biasanya terlihat takipneu, aktivitas ventrikel kiri meningkat, dapat teraba thrill sistolik, bunyi jantung 66 mengeras bila telah terjadi hipertensi pulmonal, terdengar bising pansistolik di S6/ )-: parasternal kiri yang menyebar sepanjang parasternal dan apeks. ada pirau yang besar dapat terdengar bising middiastolik di apeks akibat aliran berlebihan, dapat ditemukan gagal jantung kongestif. 4ila telah terjadi penyakit vaskuler paru dan sindrom eisenmenger, penderita tampak sianosis dengan jari tabuh, bahkan mungkin disertai tanda gagal jantung kanan "urwaningtyas, %&&3B ilantono, %&&)# 0. !entricular septal defect "!SD# ecil 4iasanya asimtomatik. 7antung normal
atau
sedikit
membesar dan tidak ada gangguan tumbuh kembang. 4unyi jantung biasanya normal, dapat ditemukan bising sistolik dini pendek yang mungkin didahului early systolic click. Ditemukan pula bising pansistolik yang biasanya keras disertai getaran bising dengan pungtum maksimum di sela iga 666-6! garis parasternal kiri dan menjalar ke sepanjang sternum kiri, bahkan ke seluruh prekordium. %. !entricular septal defect "!SD# Sedang
atau memerlukan waktu
lebih
lama$tidak
mampu
menyelesaikan makan dan minum, kenaikan berat badan tidak memuaskan, dan sering menderita infeksi paru yang lama sembuhnya. 6nfeksi paru ini dapat mendahului terjadinya gagal jantung yang mungkin terjadi pada umur ) bulan. 4ayi tampak kurus dengan dispneu, takipneu,serta retraksi. 4entuk dada 2
biasanya masih normal. ada pasien yang besar, dada mungkin sudah menonjol. ada auskultasi terdengar bunyi getaran bising dengan pungtum maksimum di sela iga 666-6! garis parasternal kiri yang menjalar ke seluruh prekordium. ). !entricular septal defect "!SD# 4esar.
pengisian cepat. Et")l)g" ,(D elainan ini merupakan kelainan terbanyak, yaitu sekitar %'( dari seluruh kelainan jantung. Dinding pemisah antara kedua ventrikel tidak tertutup sempurna. elainan ini umumnya congenital, tetapi dapat pula terjadi karena trauma.!SD lebih sering ditemukan pada anak-anak dan seringkali merupakan suatu kelainan jantung bawaan. ada anak-anak, lubangnya sangat kecil, tidak menimbulkan gejala dan seringkali menutup dengan sendirinya sebelum anak berumur 03 tahun. ada kasus yang lebih berat, bisa terjadi kelainan fungsi ventrikel dan gagal jantung. !SD bisa ditemukan bersamaan dengan kelainan jantung lainnya. Faktor prenatal yang mungkin berhubungan dengan !SD> 0. %. ). :. '.
ubella atau infeksi virus lainnya pada ibu hamil.
Faktor genetik "endogen#
+
0. %. ). :.
nak yang lahir sebelumnya 74. yah atau ibu 74 elainan kromosom "sindrom down# Aahir dengan kelainan bawaan lain.
3
2.1.
Path%a*
FaktorCksogen
Faktor Cndogen
irau ventrikel kiri ke kanan
!SD
embedahan
irau ventrikel kanan ke kiri
Auka 6nsisi
Res"k) "neks"
N er"
Tek.ventrikel kanan
!ol. Darah ke aru
erubahan pdendotel@Tunika muskularis arteri kecil paru
/=%
!ol. Darah sistemik
Penurunan /urah
=% kejaringan 0
g. Tum4uh
erubahan permeabilitas dari membran alveoli kapiler
44
g. Pemenuha nnutr"s"5k e4utuhan
emampuan difusi #nt)lerans "akt""tas
8ipoksia g. &ertukaran gas
elemahan
Sesak
/emas
1
2.1.6
Pat)"s")l)g" Darah arterial mengalir dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan
melalui defek pada septum intraventrikular. erbedaan tekanan yang besar membuat darah mengalir dengan deras dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan menimbulkan bising. Darah dari ventrikel kanan didorong masuk ke arteri pulmonalis. Semakin besar defek, semakin banyak darah masuk ke arteri pulmonalis. Tekanan yang terusmenerus meninggi pada arteri pulmonalis akan menaikan tekanan pada kapiler paru. *ula-mula naiknya tekanan kapiler ini masih reversibel "belum ada perubahan pada endotel dan tunika muskularis arteri-arteri kecil paru#, tetapi kemudian pembuluh darah paru menjadi sklerosis dan akan menyebabkan naiknya tahanan yang permanen. 4ila tahanan pada arteri pulmonalis sudah tinggi danpermanen, tekanan pada ventrikel kanan juga jadi tinggi dan permanen. !SD ditandai dengan adanya hubungan septal yang memungkinkan darah mengalir langsung antar ventrikel biasanya dari kiri ke kanan. Diameter defek bervariasi dari &,' ),& cm. ira kira %&( dari defek ini pada anak adalah defek sederhana, banyak diantaranya menutup secara spontan. ira kira '& ( - 2&( anak anak menderita defek ini memiliki defek sedang dan menunjukkan gejala pada masa kanak kanak. Defek ini sering terjadi bersamaan dengandefek jantung lain. erubahan fisiologi yang terjadi sebagai berikut > 0. Tekanan lebih tinggi pada ventrikel kiri dan mengakibatkan aliran darah kaya oksigen melalui defek tersebut ke ventrikel kanan. %. !olume darah yang meningkat di pompa ke dalam paru,yang akhirnya dipenuhi darah dan dapat menyebabkan naiknya tahanan vaskuler pulmonar. ). 7ika tahanan pulomonar ini besar, tekanan ventrikel kanan meningkat menyebabkan pirau terbalik, mengalirkan darah miskin oksigen dari ventrikel kanan ke kiri menyebabkan sianosis " syndrome isenmenger# danya defek pada ventrikel, menyebabkan tekanan ventrikel kiri meningkat dan resestensi sirkulasi arteri sistemik lebih tinggi
0&
dibandingkan dengan resistensi pulmonal melalui defek septum. !olume darah di paru akan meningkat dan terjadi resistensi pembuluh darah paru. Dengan demikian tekanan ventrikel kanan meningkat akibat adanya shunting dari kiri ke kanan. 8al ini akan menyebabkan resiko endokarditis dan mengakibatkan terjadinya hipertropi otot ventrikel kanan sehingga akan berdampak pada peningkatan workload sehingga atrium kanan tidak dapat mengimbangi meningkatnya workload, maka terjadilah pembesaran atrium kanan untuk mengatasi resistensi yang disebabkan oleh pengosongan atrium yang tidak sempurna 2.1.7 K)m&l"kas" ,(D 0.
peningkatan
!*.
Derajat
kardiomegali
dan
peningkatan !*sesuai dengan bertambahnya besar defek !SD. 4ila telah terjadi !=Dmaka gambaran lapangan paru akan
2.1.8
iskemik dan segmen akan membesar 2. elainan fungsi ventrikel +. =btruksi pembuluh darah pulmonal "8ipertensi ulmonal# 3. ritmia 1. 8enti jantung Pemer"ksaan Penunjang ,(D 0. C< > a. ada !SD kecil,gambaran C< biasanya normal,namun kadang-kadang di jumpai gelombang S yang sedikit dalam dihantaran perikardial atau peningkatan ringan gelombang di !' dan !2. b. ada !SD sedang, C< menunjukkan gambaran hipertrofi kiri.Dapat pula ditemukan hipertrofi ventrikel kanan,jika terjadi peningkatan arteri pulmonal.
00
c. ada !SD besar,hampir selalu ditemukan hipertrofi kombinasi ventrikel kiri dan kanan.Tidak jarang terjadi hipertrofi ventrikekl kiri dan kanan disertai deviasi aksis ke kanan "D#.Defek septum ventrikel membranous inlet sring menunjukkan deviasi aksis ke kiri. "AD#. %. a. ada !SD kecil,memperlihatkan bentuk dan ukuran jantung normal dengan vaskularisasi
peru normal atau sedikit
meningkat. b. ada !SD sedang,menunjukkan kardiomegali sedang dengan konus pulmonalis yang menonjol,hilus membesar dengan vaskularisasi paru meningkat. c. ada !SD besar yang disertai hipertrofi pulmonal atau sindroma
eisenmenger
tampak
konus
pulmonal
sangat
menonjol dengan vaskularisasi paru yang meningkat di daerah hilus namun berkurang di perifer ). Cchocardiografi > a. emeriksaan echocardiografi pada
!SD
meliputi
*-
*ode,dua dimensi doppler.ada doppler berwarna dapat b.
ditemukan lokasi,besar dan arah pirau. ada defek yang kecil,*-*ode dalam
c.
sedangkan pada dua dimensi defek kecil sulit dideteksi. ada defek sedang lokasi dan ukuran dapat ditentukan dengan
batas
normal
ekokardigrafi dua dimensi,dengan *-*ode terlihat pelebaran ventrikel kiri atau atrium, kontraktilitas ventrikel masih baik. ada
defek
besar,ekokardiografi
dapat
menunjukkan
adanya pembesaran ke empat ruang jantung dan pelebaran arteri pulmonalis. 2.1.19 Penatalaksanaan
0. ada !SD kecil> ditunggu saja, kadang-kadang dapat menutup secara spontan. Diperlukan operasi untuk mencegah endokarditis infektif. %. ada !SD sedang> jika tidak ada gejala-gejala gagal jantung, dapat ditunggu sampai umur :-' tahun karena kadang-kadang kelainan ini dapat mengecil. 4ila terjadi gagal jantung diobati dengan
0%
digitalis. 4ila pertumbuhan normal, operasi dapat dilakukan pada umur :-2 tahun atau sampai berat badannya 0% kg. ). ada !SD besar dengan hipertensi pulmonal yang belum permanen> biasanya pada keadaan menderita gagal jantung sehingga dalam pengobatannya menggunakan digitalis. 4ila ada anemia diberi transfusi eritrosit terpampat selanjutnya diteruskan terapi besi. =perasi dapat ditunda sambil menunggu penutupan spontan atau bila ada gangguan dapat dilakukan setelah berumur 2 bulan. :. ada !SD besar dengan hipertensi pulmonal permanen>operasi paliatif atau operasi koreksi total sudah tidak mungkin karena arteri pulmonalis mengalami arteriosklerosis. 4ila defek ditutup, ventrikel kanan akan diberi beban yang berat sekali dan akhirnya akan mengalami dekompensasi. 4ila defek tidak ditutup, kelebihan tekanan pada ventrikel kanan dapat disalurkan ke ventrikel kiri melalui efek.
0)
2.2 K)nse& Dasar Asuhan Ke&era%atan 2.2.1 Pengkaj"an 0. 4iodata
ama, ;mur, alamat, pekerjaan, pendidikan, agama, tanggal lahir dll. %. iwayat kesehatan a. eluhan utama eluhan orang tua pada waktu membawa anaknya ke dokter tergantung dari jenis ventrikel
maupun
atrium,
defek yang terjadi baik pada tapi
biasanya
terjadi
sesak,
pembengkakan pada tungkai dan berkeringat banyak. b. iwayat penyakit sekarang 4iasanya mengalami sesak nafas berkeringat banyak dan pembengkakan pada tungkai tapi biasanya tergantung pada derajat dari defek yang terjadi. c. iwayat enyakit Dahulu 0# renatal 8istory Diperkirakan adanya keabnormalan pada kehamilan ibu
"infeksi
virus
ubella#,
mungkin
ada
riwayat
pengguanaan alkohol dan obat-obatan serta penyakit D* pada ibu. a# 6ntra natal iwayat kehamilan biasanya normal dan diinduksi. b# iwayat eonatus
d. iwayat enyakit eluarga 0# danya keluarga apakah itu satu atau dua orang yang mengalami kelainan defek jantung %# enyakit keturunan atau diwariskan )# enyakit congenital atau bawaan e. ola ktivitas dan latihan
0:
0# eletihan$kelelahan %# Dispnea )# erubahan tanda vital :# erubahan status mental '# Takipnea 2# ehilangan tonus otot f. ola persepsi dan pemeriksaan kesehatan 0# iwayat hipertensi %# Cndokarditis )# enyakit katup jantung. g. ola mekanisme koping dan toleransi terhadap stress 0# nsietas, khawatir, takut %# Stress yang berhubungsn dengsn penyakit h. ola nutrisi dan metabolik 1 noreksia 2 embengkakan ekstremitas bawah$edema
i. ola persepsi dan konsep diri 1 elemahan 2 pening
j. ola peran dan hubungan dengan sesama 1 enurunan peran dalam aktivitas sosial dan keluarga ). engkajian Fisik > a# 40 "4reathing# $ ernafasan
ernafasan dengan CTT dibantu dengan ventilator mode 6!, Fi= % 2& (, frekwensi nafas :& E$mnt, Sa= % '&-2& ( dan makin turun, onchi positif "G#, tidak ada whe9ing, tidak ada stridor, etraksi intercostal positif "G#, ernafasan cuping hidung positif "G#.
b# 4% "4leeding# $ sirkulasi erfusi jaringan dingin, klien tampak biru, sianosis, Capilary refill time ) detik, pemeriksaan TT! "Suhu, Tekanan Darah, Suhu#, bunyi jantung tambahan "mur-mur#. c# 4) "4rain# $ esadaran
0'
esadaran menurun , somnolen, usia ) bulan
ejang tidak ada "-#
upil isokor, diameter sama
Sklera putih
emampuan buka mata lemah
d# 4: "4lader# $ erkemihan >
4ayi menggunakan kateter
ateter menates
roduksi urine H ) cc$jam
e# 4' "4owel# $ encernaan >
4ising usus positis "G#, kembung posistif "G#
Terpasang sonde susu 0%& cc$%: jam
44 encer berlendir, warna hijau kehitaman, jumlah '& cc$44
2.2.2
D"agn)sa Ke&era%atan a. Pre )& 0# enurunan curah jantung yang berhubungan dengan malformasi
jantung. %# erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kelelahan
pada
saat
makan dan
meningkatnya
kebutuhan anak. )# 6ntoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan antara pemakaian oksigen oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel. :# /emas berhubungan dengan ketidak tahuan terhadap penyakitnya '#
dan
perkembangan
berhubungan
dengan tidak adekuatnya suplai oksigen dan 9at nutrisi ke jaringan. 2# esiko gangguan pertukaran gas berhubungan dengan tidak adekuatnya ventilasi. 4. P)st )& 0#
02
2.2.3
Ren:ana Ke&era%atan a. Pre )& N ;
D"agn)sa ke&era%atan
0
enurunan curah
Tujuan $an #nter
jantung diberikan
Ras")nal
0. *emberikan
kualitas
dan
untuk
data
evaluasi
yang
asuhan
kekuatan denyut
intervensi
berhubungan
keperawatan
jantung , nadi
memungkinkan
dengan
diharapkan
perifer,
deteksi
malformasi
penurunan
dan kehangatan
jantung
curah jantung tidak
terjadi
dengan kriteria hasil> 0. Tandatanda vital dalam batas normal
warna
kulit %. Tegakkan
dan
dini
terhadap
adanya
komplikasi. %. *engetahui
derajat cyanosis
perkembangan
"misal > warna
kondisi klien serta
membran
menentukan
mukosa
derajat
intervensi
finger# tepat. ). 4erikan obat ). =bat obat
digitalis
sesuai order :. 4erikan obat obat sesuai
yang
obat
digitalis memperkuat kontraktilitas
otot
diuretik
jantung
sehingga
order
cardiak
outpun
meningkat
$
sekurang
kurangnya bisa
klien
beradaptasi
dengan keadaannya. :. *engurangi timbunan
cairan
berlebih
dalam
tubuh
sehingga
kerja jantung akan 0+
lebih ringan. %
erubahan
Setelah
nutrisi kurang diberikan
0.
dari kebutuhan asuhan tubuh
keperawatan
berhubungan
diharapkan
dengan
kebutuhan
kriteria hasil >
kalori.
perawatan yang
klien %.
klien
Aibatkan
termotivasi untuk
keluarga dalam
terus melakukan
pelaksanaan
latihan aktifitas
aktifitas klien ). ).
*encapai 44 normal
pada
diharapkan lebih
makanan habis 0 porsi.
kelelahan
klien
saat makan dan terpenuhi dengan
menghindari
kegiatan
%.
meningkatnya
0.
tidak perlu pada
kebutuhan
kelelahan pada nutrisi
8indarkan
afsu
8indarkan
jika kelelahan
dapat
kelelahan yang
diminimalkan
sangat
saat
maka
makan
dengan
masukan
akan lebih mudah
makan
porsi kecil tapi
diterima
meningkat.
sering
nutrisi
dan dapat
terpenuhi :.
ertahankan nutrisi
dengan :.
peningkatan
mencegah
kebutuhan
kekurangan
metabolisme
kalium
dan
harus dipertahan
natrium,
dengan
nutrisi
memberikan 9at
yang cukup baik.
besi. '. '.
Sediakan diet
*engimbang i
yang
kebutuhan
metabolisme
seimbang,
yang meningkat.
tinggi 9at nutrisi untuk mencapai
2.
anak
03
yang
pertumbuhan
mendapat
yang adekuat.
diuretik
terapi akan
kehilangan cairan 2.
7angan batasi
cukup
minum
bila anak sering minta
minum
6ntoleransi
Setelah
aktivitas
diberikan
berhubungan
asuhan
0.
klien
seimbangan
diharapkan
antara
pasien dapat
pemakaian
melakukan
oksigen
oleh aktivitas
tubuh
dan
dan
suplai oksigen mandiri
aktifitas
dengan
usia,
kriteria hasil >
melatih klien dapat dan
yang
terhadap aktifitasnya.
memilih
melatih klien agar
sesuai
dapat
toleranan
kondisi
terhadap aktifitas.
dan
pasien
kemampuan.
mampu melakukan
sangat
mentoleransi
4antu klien %. untuk
akan
agar
ringan. %.
fisiologis
beradaptasi
permainan
secara
0.
untuk
aktivitas
secara
haus.
melakukan
dengan ketidak keperawatan
ke sel.
njurkan
sehingga
merasa
karena kehausan
)
banyak
).
mencegah kelelahan
).
4erikan
aktivitas
periode istirahat
mandiri.
setelah
berkepanjangan
melakukan aktifitas 01
:
/emas
Setelah
berhubungan
diberikan
dengan
asuhan
ketidaktahuan
keperawatan
terhadap
diharapkan
penyakit.
cemas
0.
=rientasika
0.
*enyesuaika
n klien dengan
n klien
dengan
lingkungan
lingkungan sekitar.
%.
jak keluarga
berkurang dengan kriteria hasil > asien tidak
untuk %.
eran
mengurangi
keluarga
cemas klien jika
mengatasi cemas
kondisi
pasien
sudah
stabil
dalam
sangat
penting.
bertanyatanya.
). /emas
7elaskan
).
keadaan
yang
mempersiapkan
berkurang.
fisiologis
pada
klien lebih awal
asien
klien post op
tidak
dalam mengenal
tampak '
situasinya.
bingung. Setelah
pertumbuhan
diberikan
dan
asuhan
perkembangan
keperawatan
berhubungan
diharapkan
dengan
0.
ke jaringan.
badan
badan
setiap
didokumentasik an dalam bentuk
terganggu
kriteria hasil >
%.
tidur
%.
dapat
mempercepat pertumbuhan dan perkembangan anak.
grafik.
dengan
berat
dengan
yang sama dan
tidak
mengetahui perubahan
sama dan waktu
suplai oksigen perkembanga
0.
tinggi dan berat
timbangan yang
dan
dan 9at nutrisi n
*onitor
hari
tidak pertumbuhan
adekuatnya
;ntuk
6jinkan
44 dan T4 %&
mencapai anak
ideal
untuk
sering beristirahat dan hindarkan gangguan
pasa
saat tidur. 2
esiko
Setelah
gangguan
diberikan
0.
pertukaran gas asuhan berhubungan dengan
keperawatan
tidak diharapkan
adekuatnya
gangguan
ventilasi
pertukaran gas
4erikan
0.
respirasi support
meminimalkan
" %: jam post op
resiko
#
kekurangan oksigen.
%.
nalisa gas darah
%.
tidak
terjadi
).
4atasi
adanya
cairan
hipoksemia
kriteria hasil > ertukaran gas
:.
aji
).
setiap 0' menit
terganggu. '.
sesak.
2.
kerja jantung. :.
tur posisi yang
;ntuk meringankan
Aakukan suction
dan
hiperkapnia.
status
pernafasan
tidak
asien tidak
;ntuk mengetahui
dengan
;ntuk
nyaman
astikan apakah
klien
masih
dalam
gangguan
untuk klien
pertukaran gas +.
olaborasi '.
terapie
n jalan nafas
pemberian obat diuretik
sesuai
membebaska
2.
osisi
%0
yang
indikasi > AasiE
nyaman diharapkan membantu mencegah gangguan pernafasan +.
*enurunkan kongesti alveolar
4. P)st )& N;
0
D"agn)sa
Tujuan $an
#nter
ke&era%atan
kr"ter"a
ke&era%atan
has"l Setelah
nyaman nyeri diberikan berhubungan
asuhan
dengan
keperawatan
post op
luka
Ras")nal
0. ;ntuk 0.
eriksa
mempermudah
sternotomi %.
diharapkan
/atat lokasi dan
nyeri
status nyeri. %. ;ntuk
status nyeri.
lamanya ).
nyeri
berkurang dengan
).
nyeri dengan
angina
yang
tepat. :.
skala &-
meringis.
intervensi
4edakan nyeri insisi dan
tampak
;ntuk menentukan
kriteria hasil >
)pasien tidak
menilai
;ntuk mengatasi nyeri yang tidak
:.
olaborasi dengan
tertangani.
dokter
dengan memberikan obat
obat
analgetik %
esiko infeksi Setelah
0. Dorong teknik
0. *encegah infeksi
%%
berhubungan
diberikan
dengan
asuhan
tindakan
keperawatan
pembedahan
diharapkan
mencuci tangan dengan baik %. aji kondisi luka pasien ). 4erikan
infeksi tidak
antibiotik sesuai
terjadi
dengan indikasi
dengan
nosokomial saat perawatan. %. *engetahui apakah terjadinya tanda-tanda infeksi ). emberian antibiotik dapat
kriteria hasil >
mecegah
Tanda-tanda
terjadinya infeksi.
infeksi berkurang
2.2.!
#m&lementas" Ke&era%atan elaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk
mencapai tujuan yang spesifik, tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan diharapkan pada Nursing aders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan yang mencangkup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan mempalisitai koping. da tiga tahap dalam tindakan keperawatan yaitu > ersiapan, intervensi, dan dokumentasi. " ursalam, %&&0 # 6mpelentasi keperawatan adalah inisiatif dari rencana tindakan 2.2.-
untuk mencapai tujuan yang spesifik. " ursalam, %&&0 # E
selama
tahap
pengkajian,
analisa,
perencanaan,
dan
pelaksanaan tindakan. " ursalam,%&&0 # dapun komponen tahap evaluasi adalah pertama pencapaian kreteria hasil, kedua keefektifan tahap-tahap keperawatn, ketiga revisi atau terminasi keperawatn. Cvaluasi perencanaan kreteria hasil tulis pada catatan perkembangan dalam bentuk S=6C > %)
S " Subyektif # = " =byektif #
> eluhan-keluhan klien > pa yang dilihat, dicium, diraba dan dapat
diukur oleh perawat. " nalisa # > esimpulan tentang keadaan klien " lan of care # >encana tindakan keperawatan untuk mengatasi diagnosa$ masalah keperawatan klien. 6 " 6ntervensi # > Tindakan yang dilakukan perawat untuk kebutuhan klien C " Cvaluasi # >espon klien terhadap tindakan perawat " essesment # >*engubah rencana tindakan keperawatan yang diperlukan. Tujuan evaluasi ini adalah untuk melihat kemampuan klien dalam
mencapai
tujuan.
8al
ini
bias
dilaksanakan
dengan
mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan, sehingga perawat dapat mengambil keputusan> a. *engakhiri rencana tindakan keperawatan " klien telah mencapai tujuan yang ditetapkan #. b. *emodifikasi rencana tindakan keperawatan " klien mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan # c. *eneruskan rencana tindakan keperawatan " kilen memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai tujuan #
%:
BAB 3 PENUTUP 3.1 Kes"m&ulan !entrikel septum defek ditandai dengan adanya hubungan septal yang
memungkinkan darah mengalir langsung antar ventrikel, yang biasanya dari kiri ke kanan. ada anak dengan ventrikel septum defek sederhana gambaran klinisnya dapat meliputi adanya murmur, intoleransi latihan ringan, keletihan, dispnue selama beraktivitas dan infeksi saluran nafas yang berulang ulang dan berat. eseriusan gangguan ini tergantung dari pada ukuran dan derajat hipertensi pulmonar, jika anak asimptomatik masih tidak diperlukan pengobatan tetapi jika timbul gagal jantung kronik diperlukan untuk penutupan defek atau pembedahan.esiko bedah kira kira ) ( idealnya pada anak umur ) sampai ' tahun. 3.2 (aran *ahasiswa diharapkan lebih memahami konsep dari ventrikel septum defek sebagai dasar dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas. *ahasiswa harus mampu memberikan pengarahan dan motivasi pada keluarga dengan anak yang menderita !SD.
%'
DA+TAR PU(TAKA
9i9 limul. %&&2. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak . Cdisi %. 7akarta> Salemba *edika /ecily @ Ainda. %&&1. Buku Saku Keperawatan Pediatrik . Cdisi '. 7akarta> C Salemba *edika
*uscari C *ary.%&&'. Keperawatan Pediatrik .7akarta.C oy @ Simon. %&&%. Lecture Notes Pediatrik . 7akarta > Crlangga. Sacharin,osa *, 0112. Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi II . 7akarta,C Syaifuddin. %&&1. Fisiologi u!u" #anusia $ntuk #a"asiswa Keperawatan% Edisi &% 7akarta> Salemba *edika
%2