ASKEP SNNT (Strauma Nodosa Non Toksik) Toksik)
TINJAUAN KASUS
A. PENGERTIAN Strauma adalah pembesaran pada kenlenjar tiroid an! biasana terjadi karena "olikel "olikel terisi koloid se#ara berlebihan. Setelah bertahuna tahun "olikel tumbuh semkin membesar den!an membentuk kista dan kelenjar tersebut menjadi noduler. Strauma nodosa non toksik adalah pembesaran kelenjar tiroid an! se#ara kelinis teraba nodul satu atau lebih disertai tanda tanda hipertiroidisme.
$. PAT%&ISI%'%GI Iodium merupakan semua bahan utama an! dibutuhkan tubuh untuk pembentukan hormon troid. $ahan an! men!andun! iodium diserap usus( masuk ke dalam sirkulasi darah dan ditan!kap palin! banak oleh kelenjar troid.. )alam kelenjar( iodium dioksida menjadi bentuk an! akti" an! distimuler oleh Tiroid Stimulatin! *ormon kemudian disatukan menjadi molekul tiroksin an! terjadi pada "ase sel koloid. Sena+a an! terbentuk dalam molekul diodotironin membentuk tiroksin ,T- dan molekul oditironin ,T/. Tiroksin ,T- menunjukkan pen!aturan umpan balik ne!ati" dari sekres i Tiroid Stimulatin! *ormon dan bekerja lan!sun! pada tirotropihpo"isis( sedan! trodotironin ,T/ merupakan hormon metabolik tidak akti". $eberapa obat dan keadaan dapat mempen!aruhi sintesis( pelepasan dan metabolisme troid sekali!us men!hambat sintesis tiroksin ,T- dan melalui ran!san!an umpan balik ne!ati"
menin!katkan pelepasan TS* oleh kelenjar hpo"isis. Keadaan ini menebabkan pembesaran kelenjar troid.
0. ETI%'%GI Adana !an!!uan "un!sional dalam pembentukan hormon troid merupakan "aktor penebab pembesaran kelenjar troid antara lain 1 a. )e"isiensi iodium Pada umumna( penderita penakit struma serin! terdapat di daerah an! kondisi air minum dan tanahna kuran! men!andun! iodium( misalna daerah pe!unun!an. b. Kelainan metabolik kon!enital an! men!hambat sintesa hormon troid. 2 Pen!hambatan sintesa hormon oleh 3at kimia ,seperti substansi dalam kol( lobak( ka#an! kedelai. 4 Pen!hambatan sintesa hormon oleh obat5obatan ,misalna 1 thio#arbamide( sul"onlurea dan litium. #. *iperplasi dan in6olusi kelenjar tiroid. Pada umumna ditemui pada masa pertumbuan( puberitas( menstruasi( kehamilan( laktasi( menopause( in"eksi dan stress lainna. )imana menimbulkan nodularitas kelenjar tiroid serta kelainan arseitektur an! dapat bekelanjutan den!an berkuran!na aliran darah didaerah tersebut.
). 7ANI&ESTASI K'INIK Pada penakit struma nodosa nontoksik troid membesar den!an lambat. A+alna kelenjar ini membesar se#ara di"us dan permukaan li#in. Jika struma #ukup besar( akan menekan area
trakea an! dapat men!akibatkan !an!!uan pada respirasi dan ju!a eso"ha!us tertekan sehin!!a terjadi !an!!uan menelan. Klien tidak mempunai keluhan karena tidak ada hipo atau hipertirodisme. $enjolan di leher. Penin!katan metabolism karena klien hiperakti" den!an menin!katna denut nadi. Penin!katan simpatis seperti 8 jantun! menjadi berdebar5debar( !elisah( berkerin!at( tidak tahan #ua#a din!in( diare( !emetar( dan kelelahan. Pada pemeriksaan status lokalis struma nodosa( dibedakan dalam hal 1 2. Jumlah nodul8 satu ,soliter atau lebih dari satu ,multipel. 4. Konsistensi8 lunak( kistik( keras atau san!at keras. /. Neri pada penekanan8 ada atau tidak ada -. Perlekatan den!an sekitarna8 ada atau tidak ada. 9. Pembesaran kelenjar !etah benin! di sekitar tiroid 1 ada atau tidak ada.
E. PE7EIKSAAN PENUNJANG 2 Pada palpasi teraba batas an! jelas( bernodul satu atau lebih( konsistensina kenal. 4 *uman throlo!lobulin, untuk ke!anasan throid / Pada pemeriksaan laboratorium( ditemukan serum T- ,troksin dan T/ ,tri odotironin dalam batas normal. Nilai normal T/:;(<54(; ( T-: -(<522 - Pada pemeriksaan USG ,ultrasono!ra"i dapat dibedakan padat atau tidakna nodul. 9 Kepastian histolo!i dapat dite!akkan melalui biops aspirasi jarum halus an! hana dapat dilakukan oleh seoran! tena!a ahli an! berpen!alaman < Pemeriksaan sidik tiroid. *asil dapat dibedakan / bentuk aitu 1 a Nodul din!in bila penan!kapan odium nihil a tau kuran! dibandin!kan sekitarna. *al ini menunjukkan "un!si an! rendah.
b Nodul panas bila penan!kapan odium lebih banak dari pada sekitarna. Keadaan ini memperlihatkan akti6itas an! berlebih. # Nodul han!at bila penan!kapan odium sama den!an sekitarna. Ini berarti "un!si nodul sama den!an ba!ian tiroid an! lain.
&. PENATA'AKSANAAN 2. )en!an pemberian kapsul minak beriodium terutama ba!i penduduk di daerah endemik sedan! dan berat. 4. Edukasi Pro!ram ini bertujuan merubah prilaku masarakat( dalam hal pola makan dan memasarakatkan pemakaian !aram beriodium. /. Penuntikan lipidol Sasaran penuntikan lipidol adalah penduduk an! tin!!al di daerah endemik diberi suntikan -; = ti!a tahun sekali den!an dosis untuk oran! de+asa dan anak di atas enam tahun 2 ##( sedan! kuran! dari enam tahun diberi ;(4 ## > ;(? ##. -. Tindakan operasi ,strumektomi Pada struma nodosa non toksik an! besar dapat dilakukan tindakan operasi bila pen!obatan tidak berhasil( terjadi !an!!uan misalna 1 penekanan pada or!an sekitarna( indikasi( kosmetik( indikasi ke!anasan an! pasti akan di#uri!ai. 9. '5tiroksin selama -59 bulan Preparat ini diberikan apabila terdapat nodul han!at( lalu dilakukan pemeriksaan sidik tiroid uln!. Apabila nodul men!e#il( terapi dianjutkan apabila tidak men!e#il bahkan membesar dilakukan biops atau operasi. <. $iops aspirasi jarum halus )ilakukan pada kista tiroid hin!!a nodul kuran! dari 2;mm
G. K%7P'IKASI 2. Gan!!uan menelan atau berna"as 4. Gan!!uan jantun! baik berupa !an!!uan irama hin!!a pnakit jantun! kon!esti" , jantun! tidak mampu memompa darah keseluruh tubuh /. %steoporosis( terjadi penin!katan proses penerapan tulan! sehin!!a tulan! menjadi rapuh( keropos dan mudah patah.
*. PENGKAJIAN 2. Pen!umpulan )ata a. Identi"ikasi klien. b. Keluhan utama klien. Pada klien pre operasi men!eluh terdapat pembesaran pada leher. Kesulitan menelan dan bernapas. Pada post operasi throide#tom keluhan an! dirasakan pada umumna adalah neri akibat luka operasi. #. Ri+aat penakit sekaran! $iasana didahului oleh adana pembesaran nodul pada leher an! semakin membesar sehin!!a men!akibatkan ter!an!!una perna"asan karena penekanan trakhea euso"a!us sehin!!a perlu dilakukan operasi. d. Ri+aat penakit dahulu Perlu ditanakan ri+aat penakit dahulu an! berhubun!an den!an penakit !ondok( sebelumna pernah menderita penakit !ondok. e. Ri+aat kesehatan keluar!a Ada an!!ota keluar!a an! menderita sama den!an klien saat ini. ". Ri+aat psikososial
Akibat dari bekas luka operasi akan menin!!alkan bekas atau sikatrik sehin!!a ada kemun!kinan klien merasa malu den!an oran! lain.
4. Pemeriksaan &isik a. Keadaan umum Pada umumna keadaan penderita lemah dan kesadaranna #omposmentis den!an tanda5 tanda 6ital an! meliputi tensi( nadi( perna"asan dan suhu an! berubah. b. Kepala dan leher Pada klien den!an pre operasi terdapat pembesaran kelenjar tiroid. Pada post operasi throide#tom biasana didapatkan adana luka operasi an! sudah ditutup den!an kasa steril an! direkatkan den!an hpa"ik serta terpasan! drain. )rain perlu diobser6asi dalam dua sampai ti!a hari. #. Sistim perna"asan $iasana perna"asan lebih sesak akibat dari penumpukan sekret e"ek dari anestesi( atau karena adana darah dalam jalan na"as. d. Sistim Neurolo!i Pada pemeriksaan re"lek hasilna positi" tetapi dari neri akan didapatkan ekspresi +ajah an! te!an! dan !elisah karena menahan sakit. e. Sistim !astrointestinal Komplikasi an! palin! serin! adalah mual akibat penin!katan asam lambun! akibat anestesi umum( dan pada akhirna akan hilan! sejalan den!an e"ek anestesi an! hilan!. ". Akti6itas@istirahat Insomnia( otot lemah( !an!!uan koordinasi( kelelahan berat( atro"i otot. !. Eliminasi Urine dalam jumlah banak( perubahan dalam "ae#es( diare.
h. Inte!ritas e!o 7en!alami stres an! berat baik emosional maupun "isik( emosi labil( depresi. i. 7akanan@#airan Kehilan!an berat badan an! mendadak( na"su makan menin!kat( makan banak( makanna serin!( kehausan( mual dan muntah( pembesaran troid. j. Rasa neri@kenamanan Neri orbital( "oto"obia. k. Keamanan Tidak toleransi terhadap panas( kerin!at an! berlebihan( aler!i terhadap iodium ,mun!kin di!unakan pada pemeriksaan( suhu menin!kat di atas /(-;0( dia"oresis( kulit halus( han!at dan kemerahan( rambut tipis( men!kilat dan lurus( eksoptamus 1 retraksi( iritasi pada konjun!ti6a dan berair( pruritus( lesi eritema ,serin! terjadi pada pretibial an! menjadi san!at parah.
I.
)IAGN%SA KEPERABATAN
a.
Resiko tin!!i terjadi ketidake"ekti6an bersihan jalan na"as berhubun!an den!an obstruksi trakea( pemben!kakan( perdarahan dan spasme larn!eal. 2. Tujuan1 Jalan na"as klien e"ekti" 4. Kriteria1 Tidak ada sumbatan pada trakhea /. Ren#ana tindakan1 C 7onitor perna"asan dan kedalaman dan ke#epatan na"as. C )en!arkan suara na"as( baran!kali ada ron#hi.
C %bser6asi kemun!kinan adana stridor( sianosis. C Atur posisi semi"o+ler C $antu klien den!an teknik na"as dan batuk e"ekti". C 7elakukan su#tion pada trakhea dan mulut. C Perhatikan klien dalam hal menelan apakah ada kesulitan. -. Rasional C 7en!etahui perkemban!an dari !an!!uan perna"asan. C Ron#hi bisa seba!ai indikasi adana sumbatan jalan na"as. C Indikasi adana sumbatan pada trakhea atau larin!. C 7emberikan suasana an! lebih naman. C 7emudahkan pen!eluaran sekret( memelihara bersihan jalan na"as.dan 6entilsassi C Sekresi an! menumpuk men!uran!i lan#arna jalan na"as. C 7un!kin ada indikasi perdarahan seba!ai e"ek sampin! opersi.
b. Gan!!uan komunikasi 6erbal berhubun!an den!an #edera pita suara@kerusakan larin!( edema jarin!an( neri( ketidaknamanan. 2. Tujuan 1 Klien dapat komunikasi se#ara 6erbal 4. Kriteria hasil1 Klien dapat men!un!kapkan keluhan den!an kata5kata. /. Ren#ana tindakan1 C Kaji pembi#araan klien se#ara periodik C 'akukan komunikasi den!an sin!kat den!an ja+aban a@tidak. C Kunjun!i klien seserin! mun!kin C 0iptakan lin!kun!an an! tenan!.
-. Rasionalisasi1 C Suara parau dan sakit pada ten!!orokan merupakan "aktor kedua dari odema jarin!an @ seba!ai e"ek pembedahan. C 7en!uran!i respon bi#ara an! terlalu banak. C 7en!uran!i ke#emasan klien C Klien dapat menden!ar den!an jelas komunikasi antara pera+at dan klien
#.
Resiko tin!!i terhadap #edera@tetani berhubun!an den!an proses pembedahan( ran!san!an pada sistem sara" pusat. 2. Tujuan 1 7enunjukkan tidak ada #edera den!an komplikasi terpenuhi@terkontrol. 4. 0riteria Tidak terdapat #edera /. Ren#ana tindakan@inter6ensi C Pantau tanda5tanda 6ital dan #atat adana penin!katan suhu tubuh( takikardi ,2-; > 4;;@menit( disrtrimia( sanosis( sakit +aktu berna"as ,pemben!kakan paru. C E6aluasi re"lesi se#ara periodik. %bser6asi adana peka ran!san!( misalna !erakan tersentak( adana kejan!( prestesia. C Pertahankan pen!halan! tempat tidur@diberi bantalan( tmpat tidur pada posisi an! rendah. C 7emantau kadar kalsium dalam serum. C Kolaborasi $erikan pen!obatan sesuai indikasi ,kalsium@!lukonat( laktat. -. Rasional 7anipulasi kelenjar selama pembedahan dapat men!akibatkan penin!katan pen!eluaran hormon an! menebabkan krisis troid.
C *polkasemia den!an tetani ,biasana sementara dapat terjadi 2 > hari pas#a operasi dan merupakan indikasi hpoparatiroid an! dapat terjadi seba!ai akibat dari trauma an! tidak disen!aja pada pen!an!katan parsial atau total kelenjar paratiroid selama pembedahan. C 7enurunkan kemun!kinan adana trauma jika terjadi kejan!. C Kalsium kuran! dari (9@2;; ml se#ara umum membutuhkan terapi pen!!anti. C 7emperbaiki kekuran!an kalsium an! biasana sementara tetapi mun!kin ju!a menjadi permanen
d. Gan!!uan rasa naman neri berhubun!an den!an den!an tindakan bedah terhadap jarin!an@otot dan edema pas#a operasi. 2. Tujuan1 Rasa neri berkuran! 4. Kriteria hasil1 )apat menatakan neri berkuran!( tidak adana perilaku u! menunjukkan adana neri. /. Ren#ana tindakan C Atur posisi semi "o+ler( !anjal kepala @leher den!an bantal ke#il C Kaji respon 6erbal @non 6erbal lokasi( intensitas dan lamana neri. C Intruksikan pada klien a!ar men!!unakan tan!an untuk menahan leher pada saat alih posisi . C $eri makanan @#airan an! halus seperti es krim. C 'akukan kolaborasi den!an dokter untuk pemberian anal!esik. -. Rasionalisasi C 7en#e!ah hperekstensi leher dan melindun!i inte!ritas pada jahitan pada luka. C 7en!e6aluasi neri( menentukan ren#ana tindakan kee"ekti"an terapi. C 7en!uran!i kete!an!an otot.
C 7akanan an! halus lebih baik ba!i klien an! menjalani kesulitan menelan. C 7emutuskan trans"usi SSP pada rasa neri
e.
Kuran!na pen!etahuan an! berhubun!an den!an salah interprestasi an! ditandai den!an serin! bertana tentan! penakitna. 2. Tujuan1 Pen!etahuan klien bertambah. 4. Kriteria hasil1 Klien berpartisipasi dalam pro!ram kepera+atan /. Ren#ana tindakan1 C )iskusikan tentan! keseimban!an nutrisi. C *indari makanan an! banak men!andun! 3at !oitro!enik misalna makanan laut( kedelai( 'obak #ina dll. C Konsumsikan makanan tin!!i #alsium dan 6itamin ). -. Rasionalisasi1 C 7empertahankan daa tahan tubuh klien. C Kontraindikasi pembedahan kelenjar throid. C 7emaksimalkan suplai dan absorbsi kalsium.
".
Potensial terjadina perdarahan berhubun!an den!an terputusna pembuluh darah sekunder terhadap pembedahan. 2. Tujuan Perdarahan tidak terjadi.
4. Kriteria hasil Tidak terdapat adana tanda5tanda perdarahan. /. Ren#ana tindakan1 C %bser6asi tanda5tanda 6ital. C Pada balutan tidak didapatkan tanda5tanda basah karena darah. C )ari drain tidak terdapat #airan an! berlebih., D 9; ##. -. Rasionalisasi1 C )en!an men!etahui perubahan tanda5tanda 6ital dapat di!unakan untuk men!etahui perdarahan se#ara dini. C )en!an adana balutan an! basah berarti adana perdarahan pada luka operasi. C 0airan pada drain dapat untuk men!etahui perdarahan luka operasi. d. Implementasi Sesuai den!an ren#ana tindakan an! diterapkan dan dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito L Y, 2001, Hand Book of Nursing Diagnosis, Edisi 8, EGC : Jakarta Doengoes, dkk, 2000, Nursing Care !ans : Guide!ine "or !anning #nd Doku$entating Care% EGC : Jakarta% Hida&at, '&a$at, dkk, 1(()% Edisi *e+isi Buku !$u #-ar Beda.,EGC : Jakarta% /an-oer, #rief, dkk, 2000%apita 'e!ekta edokteran, Ji!id , /edia #esu!apius :
Jakarta%
http://sumbberilmu.blogspot.com/2013/04/askep-snnt-strauma-nodosa-nontoksik.html