BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakan Belakang g 1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah Dari pembelajaran ini, dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa Apa pengert pengertia ian n pneumo pneumoni nitis tis?? 2. Apa saja penye penyebab bab pneumo pneumoniti nitis? s? 3. Apa saja saja manife manifestas stasii klinis klinis pada pada pneumon pneumoniti itis? s? 4. agaima agaimana na patofi patofisiol siologi ogi pneu pneumon moniti itis? s? !. aga agaim iman anaa "#$ pneu pneumo moni nitis tis?? %. Apa saja kompli komplikasi kasi pneum pneumoni onitis? tis? &. agaima agaimana na pemeriks pemeriksaan aan diagnos diagnosti' ti' pneumo pneumonit nitis? is? (. agaima agaimana na penatal penatalaks aksaan aan pada pada pneumo pneumonit nitis? is? 1.3 Tu Tujuan juan Dari rumusan masalah di atas, dapat dibuat tujuan sebagai berikut : 1. )ntuk )ntuk mengeta mengetahui hui penge pengertia rtian n pneumon pneumonitis itis 2. )ntuk )ntuk mengeta mengetahui hui penye penyebab bab pneum pneumoni onitis tis 3. )ntuk mengetahui mengetahui manifestasi manifestasi klinis klinis pneumo pneumonitis nitis 4. )ntuk )ntuk mengeta mengetahui hui patofi patofisio siolog logii pneumoni pneumonitis tis !. )ntuk )ntuk meng mengetah etahui ui "#$ "#$ pneu pneumon moniti itiss %. )ntuk )ntuk mengeta mengetahui hui komp komplik likasi asi pneumo pneumonit nitis is &. )ntuk mengetahui mengetahui pemeriksaan pemeriksaan diagnosti' diagnosti' pneumonitis pneumonitis (. )ntuk mengetahui mengetahui penatalaksan penatalaksanaan aan pneumoniti pneumonitiss
BAB II LAPRAN PENDAHULUAN 2.1 Pengert! Pengert!an an Pneum"n!t Pneum"n!t!s !s *neu *neumo moni nitis tis adala adalah h isti istilah lah umum umum yang yang meng menga' a'u u pada pada pera perada dang ngan an
jaringan paru+paru. eskipun pneumonia se'ara teknis adalah jenis pneumonitis karena infeksi menyebabkan peradangan, kebanyakan dokter
meruju merujuk k kepada kepada penyeba penyebab b lain dari dari perada peradanga ngan n paru+p paru+paru aru ketika ketika mereka mereka menggunakan istilah -pneumonitis. *neumonitis *neumonitis adalah radang radang paru+paru. paru+paru. iasanya iasanya disebabkan disebabkan oleh reaksi alergi hipersensitif terhadap pemaparan berulang terhadap partikel organik seperti 'etakan, debu sekam, dan bahan kimia. *neumonitis *neumonitis juga dapat didefinisik didefinisikan an sebagai penyakit yang berhubung berhubungan an dengan terjadinya peradangan pada paru+paru penderita yang dikarenakan alergi terhadap bahan penyebab atau alergan yang terhirup. Adapun alergan yang paling sering menyebabkan penyakit ini adalah debu organi' atau bahan kimia. *neu *neumo moni niti tiss diba dibagi gi menja enjadi di dua, dua, yaitu aitu pneu pneumo moni niti tiss
kimi kimiaa
dan dan
pneumonitis hipersensiti/itas. *neumonitis kimia adalah radang paru+paru yang yang diseb disebab abka kan n oleh oleh papa papara ran n baha bahan n kimi kimia, a, sedan sedangk gkan an pneu pneumo moni niti tiss hiperse hipersensit nsiti/i i/itas tas diseba disebabka bkan n oleh oleh paparan paparan alerge alergen n debu debu organi organi'' maupun maupun jamur. 2.2 Et!"l" Et!"l"g! g! *neumonitis terjadi ketika 0at iritan menyebabkan kantung udara ke'il al/eoli di paru+paru menjadi meradang. anyak iritan, mulai dari udara sampai dengan kemoterapi obat+obatan, telah dikaitkan dengan pneumonitis. api api bagi kebanyakan kebanyakan orang, orang, 0at tertentu tertentu yang menyebabkan menyebabkan peradangan peradangan tidak pernah diidentifikasi. *enyebab pneumonitis mungkin termasuk : amur dan bakteri. *aparan berulang terhadap beberapa jamur dan • bakteri dapat menyebabkan paru+paru menjadi meradang. 5arietas tertentu yang terkait 'etakan pneumonitis telah menerima julukan, •
seperti -paru+paru petani atau -tub air panas. urung urung.. *apara *aparan n bulu bulu atau kotora kotoran n burung burung merupa merupakan kan penyeba penyebab b
•
umum pneumonitis. *era6a *era6atan tan radiasi radiasi.. eberap eberapaa orang orang yang yang menjala menjalani ni terapi terapi radiasi radiasi untu untuk k dada dada,, seper seperti ti kank kanker er payud payudara ara atau atau paru paru+p +paru aru,, mung mungki kin n mengalami pneumonitis. *neumonitis juga dapat terjadi setelah terapi radi radiasi asi selur seluruh uh tubu tubuh, h, yang yang dipe diperl rluk ukan an untu untuk k memp mempers ersia iapk pkan an
transplantasi sumsum tulang. *neu *neumo moni nitis tis biasa biasany nyaa meru merupa paka kan n peny penyak akit it akib akibat at peke pekerja rjaan an yang yang berhubungan langsung dengan sumber penyakit, di mana terjadi pemaparan terhadap debu organi' ataupun jamur, yang dapat menyebabkan penyakit paru
akut maupun kronik. *emaparan juga bisa terjadi di rumah, yaitu dari jamur penyebab penyakit ini yang tumbuh dalam alat pelembap udara, sistem pemanas, maupun A$. Pen#e$a$ Pneum"n!t!s %!m!a & *eradangan paru+paru yang terjadi akibat menghirup gas dan bahan kimia di dalam lingkungan rumah tangga dan industri. 7as se perti klorin dan ammonia mudah larut dan dengan segera akan mengiritasi hidung, mulut, dan tenggorokan. ika gas terhirup dalam, maka bisa sampai dibagian ba6ah paru+paru. 8lorin merupakan gas yang sangat iriatif. *emaparan klorin pada konsentrasi yang berbahaya bisa terjadi di rumah klorin terdapat dalam bahan pemutih pakaian, pada ke'elakaan di pabrik atau di dekat kolam renang. Pen#e$a$ Pneum"n!t!s H!'ersens!t!(!tas & Pen#ak!t
*aru+paru petani
)um$er Part!kel De$u
erami yang berjamur bakteri termofilik, kabut aerosol, dan pestisida
*aru+paru pemelihara burung *aru+paru peternak burung dara
8otoran betet, bulu burung dara, ayam
*aru+paru pemelihara ayam betina
*aru+paru penyejuk ruangan
*elembab udara, penyejuk ruangan
agassosis
9imbah tebu
*aru+paru pekerja jamur
*upuk jamur
*aru+paru pekerja gabus Suberosis
7abus yang berjamur
*enyakit kayu maple
8ayu maple yang berjamur
*aru+paru pekerja gandum
7andum yang berjamur
Sequoiosis
Debu kayu merah yang berjamur
*aru+paru pekerja keju
8eju yang berjamur
*enyakit kumbang gandum
epung gandum yang terinfeksi
*aru+paru pekerja kopi
iji kopi
*aru+paru pekerja atap
erabut atau tali yang digunakan untuk atap
ahan kimia yang digunakan untuk *aru+paru pekerja kimia
membuat serabut busa poliuretan, penyekatan, molding, karet tiruan dan bahan pembungkus
2.3 Man!*estas! %l!n!s 7ejala yang paling umum dari pneumonitis meliputi : esak napas • atuk kering • Demam dan menggigil • alaise merasa tidak enak badan • ;yeri atau ketidaknyamanan • ika pneumonitis tidak terdeteksi atau tidak diobati, se'ara bertahap dapat
mengembangkan pneumonitis kronis, yang dapat mengakibatkan jaringan parut fibrosis di paru+paru.
anda dan gejala kronis pneumonitis meliputi : esak napas • atuk • 8elelahan •
2., -
Debu organik, gas atau bahan kimia erhirup
asuk ke paru+paru lalu ke al/eoli *roses peradangan
8erja sel meningkat
>ksudat dan serous masuk ke dalam al/eoli
*eningkatan konsentrasi protein 'airan al/eoli
*eningkatan keringat
$ dan leukosit mengisi al/eoli
ekanan hidrostatik dan tekanan osmosis meningkat
M% & %E%URAN/AN 0LUME AIRAN
8onsolidasi di al/eoli
*enurunan difusi
8ebutuhan paru menurun
Akumulasi 'airan di al/eoli
*eningkatan suhu tubuh
=nfeksi
M% & HIPERTERMI
*eningkatan produksi sputum
Akumulasi sputum di jalan napas
ertelan ke dalam lambung
M% & BER)IHAN ALAN NAPA) TIDA% EE%TI
Akumulasi sputum di lambung sputum bersifat basa
9ambung berusaha menyeimbangkan asam basa
*eningkatan asam lambung
ual dan muntah
M% & %EBUTUHAN NUTRI)I %URAN/ DARI %EBUTUHAN TUBUH
uplay #2 menurun
M% & INTLERAN)I A%TI0ITA)
M% & /AN//UAN PERTU%ARAN /A)
$airan menekan saraf
M% & NERI
M% & BER)IHAN ALAN NAPA) TIDA% EE%TI
Akumulasi sputum di lambung sputum bersifat basa
uplay #2 menurun
M% & INTLERAN)I A%TI0ITA)
M% & /AN//UAN PERTU%ARAN /A)
9ambung berusaha menyeimbangkan asam basa
$airan menekan saraf
M% & NERI
*eningkatan asam lambung
ual dan muntah
M% & %EBUTUHAN NUTRI)I %URAN/ DARI %EBUTUHAN TUBUH
2.4 %"m'l!kas! 8omplikasi yang dapat terjadi antara lain : A. e'urrent pneumonia . *ulmonary fibrosis *eradangan kronis dari jaringan lapisan tipis setiap kantung udara
dapat membuat kantung udara luka dan menjadi tidak fleksibel@kaku seperti spons kering sehingga menimbulkan jaringan parut pada paru yang bersifat permanen. $. $or pulmonale 7agal jantung kanan yang terjadi akibat penyakit paru+paru yang kronis. D. $hroni' obstru'ti/e pulmonary disease >. >fusi pleura 2.5 Pemer!ksaan D!agn"st!k *emeriksaan diagnosti' yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnose antara lain : A. es darah : mungkin ditemukan kenaikan neutrophilia, limfositosis, dan eosinofil . 7as darah : sering ditemukan hipoksemia $. putum atau kultur sekresi paru dengan bronkoskopi D $ $hest +ay : mungkin normal atau
menunjukkan
2.4 %"m'l!kas! 8omplikasi yang dapat terjadi antara lain : A. e'urrent pneumonia . *ulmonary fibrosis *eradangan kronis dari jaringan lapisan tipis setiap kantung udara
dapat membuat kantung udara luka dan menjadi tidak fleksibel@kaku seperti spons kering sehingga menimbulkan jaringan parut pada paru yang bersifat permanen. $. $or pulmonale 7agal jantung kanan yang terjadi akibat penyakit paru+paru yang kronis. D. $hroni' obstru'ti/e pulmonary disease >. >fusi pleura 2.5 Pemer!ksaan D!agn"st!k *emeriksaan diagnosti' yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnose antara lain : A. es darah : mungkin ditemukan kenaikan neutrophilia, limfositosis, dan eosinofil . 7as darah : sering ditemukan hipoksemia $. putum atau kultur sekresi paru dengan bronkoskopi D. $ $hest +ay : mungkin normal atau
menunjukkan
mikronodular atau kekeruhan reti'ular >. $ 'an : mungkin normal tetapi jauh lebih sensitif. ungkin menunjukkan bukti fibrosis paru dan sarang lebah dapat dilihat pada penyakit kronis B. es fungsi paru : spirometri biasanya menunjukkan perubahan ketat tapi mungkin obstruktif atau restriktif 7. iopsy paru : ini kadang+kadang diperlukan jika tes lain gagal untuk menegakkan diagnose 2.6 Penatalaksanaan *enatalaksanaan pertama yang dilakukan dalam kasus pneumonitis yaitu dengan menghindari setiap pen'etus atau penyebabnya. 9angkah ini akan membantu mengurangi gejala. Dalam kasus pneumonitis, pengobatan juga men'akup : A. 8ortikosteroid misalnya *rednisone. #bat ini bekerja dengan menekan sistem kekebalan tubuh, mengurangi peradangan pada paru+ paru. 8ortikosteroid biasanya diambil dalam bentuk pil.
. erapi oksigen. ika mengalami kesulitan bernapas, mungkin memerlukan terapi oksigen melalui masker atau plasti' tabung dengan prong yang masuk ke dalam lubang hidung.
A === A)
*>A"AA; >#= 3.1 *engkajian 3.2 *emeriksaan Bisik 3.3 *emeriksaan *ersistem 3.4 Analisa Data 3.! Diagnosa 8epera6atan
3.% =nter/ensi 8epera6atan 3.& =mplementasi 8epera6atan 3.( >/aluasi 8epera6atan
BAB I0 A)UHAN %EPERA-ATAN %A)U) %asus &
n. A berumur !C tahun datang ke )D ombang pada tanggal C4 April 2C14 dengan keluhan sesak nafas saat berakti/itas, demam dan menggigil sudah ! hari, batuk, badan terasa lemas, dan nyeri dada saat bernafas. *ada saat pemeriksaan fisik didapatkan adanya penggunaan otot bantu napas, 5 dengan D : 13C@C mm
+.1 Pengkaj!an A. I7ent!tas Pas!en ;ama : n.A ;o. eg : 2(12 )mur : !C tahun gl. : C4 April 2C14 enis kelamin : 9aki+laki DE. edis : *neumonitis Agama : =slam gl. *engkajian: C4 April 2C14 *endidikan : A *ekerjaan : *ekerja di pabrik pemutih pakaian Alamat : Dsn. 7ajah, Ds. 7ajah, 8e'. ;goro, ombang B. I7ent!tas Penanggung a8a$ ;ama : ;y.A )mur : 4! tahun enis kelamin : *erempuan Agama : =slam *endidikan : A *ekerjaan : =bu rumah tangga Alamat : Dsn. 7ajah, Ds. 7ajah, 8e'. ;goro, ombang . R!8a#at %e'era8atan 9Nurs!ng H!st"r#: %eluhan utama
& esak napas
R!8a#at Pen#ak!t )ekarang
n. A berumur !C tahun datang ke )D ombang pada tanggal C4 April 2C14 dengan keluhan sesak nafas saat berakti/itas, demam dan menggigil sudah ! hari, batuk, badan terasa lemas, dan nyeri dada saat bernafas.
R!8a#at %esehatan Ter7ahulu
*asien mengatakan belum pernah menderita penyakit seperti ini. *asien juga mengatakan tidak mempunyai ri6ayat penyakit menurun seperti hipertensi, diabetes mellitus, atau penyakit jantung. *asien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap obat R!8a#at %esehatan %eluarga
8eluarga pasien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan seperti diabetes militus, penyakit jantung, stroke maupun hipertensi. R!8a#at %esehatan L!ngkungan
9ingkungan kerja pasien tidak sehat karena setiap hari pasien menghirup bahan kimia pemutih pakaian di tempat kerjanya yang sudah berjalan selama 3 bulan +.2 Pemer!ksaan !s!k TT0 & D : 13C@C mm
;adi : 1CC E@menit : 2( E@menit • uhu : 3F$ • +.3 Pemer!ksaan Pers!stem A. )!stem Perna'asan Anamnesa : pasien mengatakan sesak napas saat melakukan akti/itas, •
batuk, dan nyeri dada saat bernapas H!7ung =nspeksi : terdapat pernapasan 'uping hidung, tidak ada se'ret *alpasi : tidak ada nyeri tekan Mulut =nspeksi : sianosis *alpasi : tidak ada nyeri tekan )!nus 'aranasal!s =nspeksi : sinus paranasalis normal *alpasi : tidak ada nyeri tekan Leher =nspeksi
: tidak terdapat trakheostomi, adanya penarikan otot bantu
napas *alpasi
: tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat pembesaran kelenjar
tiroid ar!ng =nspeksi Area 7a7a =nspeksi *alpasi *erkusi
: tidak adanya kemerahan : bentuk dada simetris, tidak terdapat pembengkakan : tidak ada nyeri tekan, terdapat /okal premitus : resonansi diatas seluruh permukaan paru, pekak di
inter'oste 5 kanan, inter'oste ==+5 kiri, tympani di inter'oste 5= kanan Auskultasi : terdapat suara ronkhii B. ar7!"(askuler 7an L!m*e Anamnesa : pasien mengatakan mengalami kelelahan -ajah =nspeksi : pu'at, sianosis pada bibir Leher =nspeksi : tidak terdapat bendungan /ena jugularis *alpasi : arteri 'arotis 'ommunis normal, tidak ada nyeri tekan Da7a =nspeksi : bentuk dada simetris *alpasi : terdapat /okal premitus, letak i'tus 'ordis normal =$ ! midkla/ikula sinistra *erkusi : batas jantung normal Atas kiri : =$ == kiri di linea parastrenalis kiri, ba6ah kiri : =$ 5 kiri agak ke medial linea midkla/ikularis kiri, batas ba6ah kanan : di sekitar ruang interkostal ===+
=5 kanan di linea parasternalis kanan, batas atas kanan : di ruang
.
D.
E.
.
/.
interkostal == kanan linea parasternalis kanan Auskultasi : bunyi jantung normal 1 dan 2 tunggal Ekstrem!tas Atas =nspeksi : tidak sianosis *alpasi : $ G 2 detik, suhu akral panas Ektrem!tas Ba8ah =nspeksi : tidak terdapat odem *alpasi : $ G 2 detik, suhu akral dingin Pers#ara*an T!ngkat kesa7aran 9kualt!tas: $ompos mentis T!ngkat kesa7aran 9kuant!tas: 7$ >45!% )!stem Perkem!han;El!m!nas! Ur!n /enetal!a Eksterna 9lak!;lak!: Pen!s =nspeksi : normal, tidak terdapat kemerahan, tidak adanya luka *alpasi : tidak ada nyeri tekan )
=nspeksi : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid *alpasi : tidak ada nyeri tekan Ekstrem!tas Ba8ah =nspeksi : tidak terdapat odem H. )!stem Re'r"7uks! /enetal!a =nspeksi : normal, tidak terdapat kemerahan, tidak adanya luka, tidak adanya pembesaran *alpasi : tidak ada nyeri tekan I. Perse's! )ens"r! Mata =nspeksi : normal kornea, iris, pupil, lensa, dan s'lera *alpasi : normal Pen
DEINITIN& DEININ/ HARATERI)TI )
Domain 3 : >liminasi dan *ertukaran 8elas 4 : Bungsi espirasi 8elebihan atau defisit oksigenasi dan@atau eliminasi karbondioksida pada membran al/eolar+kapiler. Diaforesis • Dispnea • 7angguan penglihatan • 7as darah arteri abnormal • 7elisah •
irama, kedalaman akit kepala saat bangun ianosis
• • •
RELATED
• •
omnolen akikardia "arna kulit
abrnormal
mis.,
pu'at.
kehitaman 8etidakseimbangan /entilasi+perfusi *erubahan membran al/eolar+kapiler
ATR)&
) ) E ) ) A ) I ) N / A I D
)u$je
+., Inter(ens! %e'era8atan ;ama : n.A anggal : C4 April 2C14 DE. 8ep : 7angguan pertukaran gas CCC3C Definisi : 8elebihan atau defi'it oksigen dan@atau eliminasi karbondioksida pada membrane al/eolar+kapiler NI Inter(ens! onitor pernafasan
Definisi : ekumpulan data dan analisis keadaan pasien untuk memastikan kepatenan jalan nafas dan ke'ukupan pertukaran gas
N Akt!*!tas
#bser/asi 1. onitor 5 2. onitor ke'epatan,
irama,
kedalaman,
dan
kesulitan bernafas 3. onitor suara tambahan seperti mengorok atau mengi 4. onitor
ut<"me tatus pernafasan :
In7!kat"r 1. Dispnea saat istirahat
pertukaran gas
4 2. Dispnea
Definisi : *ertukaran karbondioksida dan
pola
nafas
misalnya
takipneu, hiper/entilasi, pernafasan
bradipneu, kusmaul,
oksigen di al/eoli
untuk pernafasan 1:1 mempertahankan !. onitor keluhan sesak nafas pasien, termasuk konsentrasi darah kegiatan yang meningkatkan atau memperburuk arteri sesak nafas tersebut %. onitor sekresi pernafasan pasien A'tion &. $atat pergerakan dada, 'atat ketidaksimetrisan, penggunaan otot+otot bantu nafas, dan retraksi
pada otot supraclaviculas dan interkosta (. $atat onset, karakteristik, dan lamanya batuk . *osisikan pasien miring ke samping atau semi fo6ler sesuai indikasi $olaboration 1C. erikan bantuan terapi nafas jika diperlukan nebuli0er 11. erikan obat+obatan sesuai progam kesehatan >du'ation 12. Ajarkan pasien teknik napas dalam 13. eritahu keluarga pasien agar menjauhkan pasien dari penyebab sesak nafas
dengan
akti/itas ringan 3 3. ianosis 3 4. aturasi oksigen 3 !.
pada otot supraclaviculas dan interkosta (. $atat onset, karakteristik, dan lamanya batuk . *osisikan pasien miring ke samping atau semi fo6ler sesuai indikasi $olaboration 1C. erikan bantuan terapi nafas jika diperlukan nebuli0er 11. erikan obat+obatan sesuai progam kesehatan >du'ation 12. Ajarkan pasien teknik napas dalam 13. eritahu keluarga pasien agar menjauhkan pasien dari penyebab sesak nafas
+.4 Im'lementas! %e'era8atan ;ama : n.A
anggal
: C4 April 2C14
DE. 8ep : 7angguan pertukaran gas CCC3C Definisi
: 8elebihan atau defi'it oksigen dan@atau eliminasi karbondioksida
pada membrane al/eolar+kapiler No. Dx 1
Tgl/Jam 04-42014/ 08.00 WIB
Tindakan
Paraf
1. Monitor TTV
All
D : 13C@C mm
takipneu,
seperti misalnya
hiper/entilasi,
+.4 Im'lementas! %e'era8atan ;ama : n.A
anggal
: C4 April 2C14
DE. 8ep : 7angguan pertukaran gas CCC3C Definisi
: 8elebihan atau defi'it oksigen dan@atau eliminasi karbondioksida
pada membrane al/eolar+kapiler No. Dx 1
Tgl/Jam 04-42014/ 08.00 WIB
Tindakan
Paraf
1. Monitor TTV
All
D : 13C@C mm
takipneu,
seperti misalnya
hiper/entilasi,
pernafasan kusmaul, pernafasan 1:1 !. onitor keluhan sesak nafas pasien, termasuk kegiatan yang meningkatkan atau memperburuk sesak nafas tersebut %. onitor sekresi pernafasan pasien &. $atat pergerakan dada, 'atat ketidaksimetrisan, penggunaan otot+otot bantu nafas, dan retraksi pada otot supraclaviculas dan interkosta (. $atat onset, karakteristik, dan lamanya batuk . *osisikan pasien miring ke samping atau semi fo6ler sesuai indikasi 1C. erikan bantuan terapi nafas jika diperlukan nebuli0er 11. erikan obat+obatan sesuai progam kesehatan 12. Ajarkan pasien teknik napas dalam 13. eritahu keluarga pasien agar
menjauhkan pasien dari penyebab sesak nafas 1
05-42014/ 09.00 WIB
1. Monitor TTV D : 12C@(C mm
jika
diperlukan nebuli0er 4. erikan obat+obatan sesuai progam kesehatan
+.5 E(aluas! %e'era8atan
;ama
: n.A
anggal
: C4 April 2C14
DE. 8ep : 7angguan pertukaran gas CCC3C Definisi
: 8elebihan atau defi'it oksigen dan@atau eliminasi karbondioksida
pada membrane al/eolar+kapiler
No. Dx 1
Tgl/Jam
Perkembangan
Paraf
04-4-2014/
S : pasien en!ata"an ti#a" erasa
12.00 WIB
sesa" asi%
na$as
saat istira%at& tetapi
erasa
sesa"
na$as
saat
ela"'"an a"ti(itas rin!an ):
1. *asien masih mengalami sianosis 2. aturasi oksigen pasien %!H 3.
adanya
pneumonitis
ditandai dengan kekeruhan reti'ular A: asalah belum teratasi *: 9anjutkan inter/ensi nomor , 1C, 11, 12, yaitu : . *osisikan pasien miring ke samping atau semi fo6ler sesuai indikasi 1C. erikan bantuan terapi nafas jika diperlukan nebuli0er 11. erikan obat+obatan sesuai progam
1
05-4-2014/
kesehatan 12. Ajarkan pasien teknik napas dalam S : pasien en!ata"an s'#a% ti#a"
13.00 WIB
en!alai sesa" na$as saat istira%at #an saat ela"'"an a"ti(itas rin!an ):
1. *asien
sudah
tidak
mengalami
sianosis 2. aturasi oksigen pasien !H 3.
adanya
pasien
pneumonitis
ditandai dengan kekeruhan reti'ular A: asalah teratasi sebagian
*: 9anjutkan inter/ensi nomor 11, yaitu : 11. erikan obat+obatan sesuai program kesehatan
BAB 0 PENUTUP !.1 8esimpulan !.2 aran
DABA *)A8A 5i/ero , *adera B. 2C1!.