LAPORAN PENDAHULUAN KONSEP PENYAKIT JANTUNG KORONER
KONSEP MEDIS 2.1 Pengertian Penyakit Jantng K!r!ner
American heart association (AHA), mendefinisikan penyakit jantung koroner adalah istilah umum untuk penumpukan penumpukan plak di arteri jantung yang dapat menyebabkan serangan jantung.penumpukan plak pada arteri koroner ini disebut dengan aterosklerosis. (AHA, 2012 hal1!) "enyakit jantung koroner ("#$) merupakan keadaan dimana terjadi penimbunan plak pembuluh darah koroner. Hal ini menyebabkan arteri koroner menyempit menyempit atau tersumbat.arteri koroner merupakan merupakan arteri yang menyuplai darah otot jantung dengan memba%a oksigen yang banyak.terdapat beberapa factor memicu penyakit ini, yaitu gaya hidup, factor genetik, usia dan penyakit pentyerta yang lain. (&orhasimah,2010 hal !') 2.2 Eti!"!gi Penyakit Jantng K!r!ner
tiologi penyakit
jantung koroner
adalah adanya
penyempitan,
penyumbatan, atau kelainan pembuluh arteri koroner. "enyempitan atau penyumbatan pembuluh darah tersebut dapat menghentikan aliran darah ke otot jantung yang sering ditandai dengan nyeri. alam kondisi kondisi yang parah, kemampuan jantung memompa darah dapat hilang. Hal ini dapat merusak sistem pengontrol irama jantung dan berakhir dan berakhir dengan kematian. (Herma%atirisa,201!hal 2) "enyempitan dan penyumbatan arteri koroner disebabkan *at lemak kolesterol dan trigliserida yang semakin lama semakin banyak dan menumpuk di ba%ah lapisan terdalam endothelium dari dinding pembuluh arteri. Hal ini dapat menyebabkan aliran darah ke otot otot jantung menjadi berkurang ataupun berhenti, sehingga mengganggu kerja jantung sebagai pemompa darah. fek dominan dari jantung koroner adalah kehilangan oksigen dan nutrient ke jantung karena aliran darah ke jantung berkurang. "embentukan plak lemak dalam arteri memengaruhi pembentukan bekuan aliran darah yang akan mendorong terjadinya serangan jantung. "roses pembentukan plak yang
1
menyebabkan
pergeseran
arteri
tersebut
dinamakan
arteriosklerosis.
(Herma%atirisa, 201!hal 2) A%alnya penyakit jantung di monopoli oleh orang tua. &amun, saat ini ada kecenderungan penyakit ini juga diderita oleh pasien di ba%ah usia !0 tahun. Hal ini biasa terjadi karena adanya pergeseran gaya hidup, kondisi lingkungan dan profesi masyarakat yang memunculkan +tren penyakitbaru yang bersifat degnaratif. -ejumlah prilaku dan gaya hidup yang ditemui pada masyarakat perkotaan antara lain mengonsumsi makanan siap saji yang mengandung kadar lemak jenuh tinggi, kebiasaan merokok, minuman beralkohol, kerja berlebihan, kurang berolahraga, dan stress. (Herma%atirisa, 201!hal 2) 2.# Pat!$i%i!"!gi Pat!$i%i!"!gi Penyakit Jantng Jantng K!r!ner K!r!ner
Aterosklerosis atau pengerasan arteri adalah kondisi pada arteri besar dan kecil yang ditandai penimbunan endapan lemak, trombosit, neutrofil, monosit dan makrofag di seluruh kedalaman tunika tunika intima (lapisan sel endotel), dan akhirnya ke tunika media (lapisan otot polos). Arteri yang paling sering terkena adalah arteri koroner, aorta dan arteriarteri sereberal. (Ariesty, 2011hal /). angkah pertama dalam pembentukan aterosklerosis dimulai dengan disfungsi lapisan endotel lumen arteri, kondisi ini dapat terjadi setelah cedera pada sel endotel atau dari stimulus lain, cedera pada sel endotel meningkatkan permeabelitas terhadap berbagai komponen plasma, termasuk asam lemak dan triglesirida, sehingga *at ini dapat masuk kedalam arteri, oksidasi asam lemak mengh menghas asilk ilkan an oks oksig igen en radik radikal al beb bebas as yang yang selanj selanjut utnya nya dapat dapat merusak merusak pembuluh darah. (Ariesty, 2011hal 2011hal /). edera pada sel endotel dapat mencetuskan reaksi inflamasi dan imun, termasuk menarik sel darah putih, terutama neutrofil dan monosit, serta trombosit ke area cedera, sel darah putih melepaskan sitokin proinflamatori poten yang kemudian memperburuk situasi, menarik lebih banyak sel darah putih dan trombosit ke
area lesi,
menstimulasi
proses pembekuan,
mengaktifitas sel dan 3, dan melepaskan senya%a kimia yang berperan sebagai chemoattractant (penarik kimia) yang mengaktifkan siklus inflamasi,
2
pembekuan dan fibrosis. "ada saat ditarik ke area cedera, sal darah putih akan menempel disana oleh akti4asi faktor adhesif endotelial yang bekerja seperti 4elcro sehingga endotel lengket terutama terhadap sel darah putih, pada saat menempel di lapisan endotelial, monosit dan neutrofil mulai berimigrasi di antara selsel endotel keruang interstisial. i ruang interstisial, monosit yang matang menjadi makrofag dan bersama neutrofil tetap melepaskan sitokin, yang meneruskan siklus inflamasi. -itokin proinflamatori juga merangsan ploriferasi sel otot polos yang mengakibatkan sel otot polos tumbuh di tunika intima. (Ariesty, 2011hal /). -elain itu kolesterol dan lemak plasma mendapat akses ke tunika intima karena permeabilitas lapisan endotel meningkat, pada tahap indikasi dini kerusakan teradapat lapisan lemak diarteri. Apabila cedera dan inflamasi terus berlanjut, agregasi trombosit meningkat dan mulai terbentuk bekuan darah (tombus), sebagian dinding pembuluh diganti dengan jaringan parut sehingga mengubah struktur dinding pembuluh darah, hasil akhir adalah penimbunan kolesterol dan lemak, pembentukan deposit jaringan parut, pembentukan bekuan yang berasal dari trombosit dan proliferasi sel otot polos sehingga pembuluh mengalami kekakuan dan menyempit. Apabila kekakuan ini dialami oleh arteriarteri koroner akibat aterosklerosis dan tidak dapat berdilatasi sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan oksigen, dan kemudian terjadi iskemia (kekurangan suplai darah) miokardium dan selsel miokardium sehingga menggunakan glikolisis anerob untuk memenuhi energinya. "roses pembentukan energi ini
kebutuhan
sangat tidak efisien dan
menyebabkan terbentuknya asam laktat sehinga menurunkan pH miokardium dan menyebabkan nyeri yang berkaitan dengan angina pectoris. $etika kekurangan oksigen pada jantung dan selsel otot jantung berkepanjangan dan iskemia miokard yang tidak tertasi maka terjadilah kematian otot jantung yang di kenal sebagai miokard infark. "atofisiologi "enyakit #antung $oroner *at masuk arteri Arteri "roinflamatori "ermeabelitas 5eaksi inflamasi edera sel endotel -el darah putih menempel di arteri imigrasi keruang interstisial pembuluh kaku 6 sempit Aliran darah "embentukan rombus monosit
3
makrofag apisan lemak sel otot polos tumbuh &yeri Asam laktat terbentuk 78 $ematian. (Ariesty, 2011hal /).
Pat&'ay Ateroskeler osi spasme - pembuluh
Perjalanan terhadap dingin
!osokontriksi
darah
stres s
Latihan fsik
Adrenali n meningk at
Keb.O2
Aliran O2 koronia menurun
akanmakanan berat Aliran O2
jantung meningk at
meningkat ke mesentrikus
Aliran O2 jantung menurun "antun g kekurangan O2
#skemia otot jantung Kontraksi jantung menurun
$urah jantung menurun
%&eri akut
%&eri b'd iskhemi a
Perlu menghindari komplikasi
(akut
mati
*iperlukan pengetahuan tinggi
)emas
$emas b'd kematia n 4
Kurang pengetahuan b'd de!i)it kno+ledge
2.( Mani$e%ta%i K"ini% Penyakit Jantng K!r!ner
7enurut, Herma%atirisa 201! hal 9,:ejala penyakit jantung koroner 1. imbulnya rasa nyeri di dada (Angina "ectoris) 2. -esak nafas (ispnea)
,
9. $eanehan pada iram denyut jantung !. "using ;. 5asa lelah berkepanjangan /. -akit perut, mual dan muntah "enyakit jantung koroner dapat memberikan manifestasi klinis yang berbedabeda.
2.) K"a%i$ika%i Penyakit Jantng K!r!ner
=aktor risiko terjadinya penyakit jantung antara lain > Hiperlipidemi, Hipertensi, 7erokok, iabetes mellitus, kurang aktifitas fisik, -tress, #enis $elamin, ?besitas dan :enetik. 7enurut,( "utra -, dkk, 2019 hal !) $lasifikasi "#$ 1. Angina "ektoris -tabil@-table Angina "ectoris "enyakit 8skemik disebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen miokard. i tandai oleh rasa nyeri yang terjadi jika kebutuhan oksigen miokardium melebihi suplainya. 8skemia 7iokard dapat bersifat asimtomatis (8skemia -unyi@-ilent 8schemia), terutama pada pasien diabetes.' "enyakit ini sindrom klinis episodik karena 8skemia 7i okard transien. akilaki merupakan 0B dari pasien dengan Angina "ektoris dan bahkan sebagian besar menyerang pada lakilaki C;0 tahun dan %anita /0 tahun. 2. Angina "ektoris idak -tabil@
a. erjadi saat istirahat (dengan tenaga minimal) biasanya berlangsungD 10 menit. b. -udah parah dan onset baru (dalam !/ minggu sebelumnya), dan c. erjadi dengan pola crescendo (jelas lebih berat, berkepanjangan, atau sering dari sebelumnya). 9. Angina Earian "rin*metal Arteri koroner bisa menjadi kejang, yang mengganggu aliran darah ke otot jantung (8skemia). 8ni terjadi pada orang tanpa penyakit arteri koroner yang signifikan, &amun dua pertiga dari orang dengan Angina Earian mempunyai penyakit parah dalam paling sedikit satu pembuluh, dan kekejangan terjadi pada tempat penyumbatan. ipe Angina ini tidak umum dan hampir selalu terjadi bila seorang beristirahat se%aktu tidur. Anda mempunyai risiko meningkat untuk kejang koroner jika anda mempunyai penyakit arteri koroner yang mendasari, merokok, atau menggunakan obat perangsang atau obat terlarang (seperti kokain). #ika kejang arteri menjadi parah dan terjadi untuk jangka %aktu panjang, serangan jantung bisa terjadi. !.
8nfark 7iokard Akut@Acute 7yocardial 8nfarction &ekrosis 7iokard Akut akibat gangguan aliran darah arteri koronaria yang bermakna, sebagai akibat oklusi arteri koronaria karena trombus atau spasme hebat yang berlangsung lama. 8nfark 7iokard terbagi 2 a. &on - le4asi 7iokardial 8nfark (&-78) b. - le4asi 7iokardial 8nfark (-78)
2.* K!+,"ika%i Penyakit Jantng K!r!ner
7enurut, ($arikaturijo, 2010 hal 11 ) $omplikasi "#$ Adapun komplikasi "#$ adalah 1. isfungsi 4entricular 2. Aritmia pasca -78 9. :angguan hemodinamik !. kstrasistol 4entrikel -indroma $oroner Akut le4asi - anpa le4asi - 8nfark miokard Angina tak stabil
;. akikardi dan fibrilasi atrium dan 4entrikel /. -yok kardiogenik . :agal jantung kongestif '. "erikarditis F. $ematian mendadak ($arikaturijo, 2010 hal 11 ).
KONSEP ASUHAN KEPERA-ATAN #.1 Pengkaian
1. 8dentitas 7eliputi nama pasien, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan, pendidikan, alamat, tanggal 75- dan diagnosa medis. (Gantiyah,2010 hal 1) 2. $eluhan utama "asien pjk biasanya merasakan nyeri dada dan dapat dilakukan dengan skala nyeri 010, 0 tidak nyeri dan 10 nyeri palig tinggi. "engakajian nyeri secara mendalam menggunakan pendekatan "5-, meliputi dan penyembuh, kualitas
dan kuatitas, intensitas,
prepitasi
durasi, lokasi,
radiasi@penyebaran,onset.(Gantiyah,2010 hal 1') 9. 5i%ayat kesehatan lalu alam hal ini yang perlu dikaji atau di tanyakan pada klien antara lain apakah klien pernah menderita hipertensi atau diabetes millitus, infark miokard atau penyakit jantung koroner itu sendiri sebelumnya. -erta ditanyakan apakah pernah 75- sebelumnya. (Gantiyah,2010 hal 1) !. 5i%ayat kesehatan sekarang alam mengkaji hal ini menggunakan analisa systom "5-.
/. 5i%ayat psikososial "ada klien "#$ biasanya yang muncul pada klien dengan penyakit jantung koroner adalah menyangkal, takut, cemas, dan marah, ketergantungan, depresi dan penerimaan realistis. (Gantiyah,2010 hal 1') . "ola akti4itas dan latihan Hal ini perlu dilakukan pengkajian pada pasien dengan penyakit jantung koroner untuk menilai kemampuan dan toleransi pasien dalam melakukan akti4itas. "asien penyakit
jantung koroner mengalami
penurunan
kemampuan dalam melakukan akti4itas seharihari.("anthee 6 $ritpracha, 2011hal 1;) '. "emeriksaan fisik a. $eadaan umum $eadaan umum klien mulai pada saat pertama kali bertemu dengan klien dilanjutkan mengukur tandatand 4ital. $esadaran klien juga diamati apakah kompos mentis, apatis, samnolen, delirium, semi koma atau koma. $eadaan sakit juga diamati apakah sedang, berat, ringan atau tampak tidak sakit. b. andatanda 4ital $esadaran compos mentis, penampilan tampak obesitas, tekanan darah 1'0@110 mmHg, frekuensi nadi ''J@menit, frekuensi nafas 20 kali@menit, suhu 9/,2 . (:ordon, 201; hal 22) c. "emeriksaan fisik persistem 1) -istem persyarafan, meliputi kesadaran, ukuran pupil, pergerakan seluruh ekstermitas dan kemampuan menanggapi respon 4erbal maupun non 4erbal. (A*i*a, 2010 hal 19) 2) -istem penglihatan, pada klien "#$ mata mengalami pandangan kabur.(:ordon, 201; hal 22) 9) -istem pendengaran, pada klien "#$ pada sistem pendengaran telinga , tidak mengalami gangguan. (:ordon, 201;hal 22) !) -istem abdomen, bersih, datar dan tidak ada pembesaran hati. (:ordon, 201;hal 22)
;) -istem respirasi, pengkajian dilakukan untuk mengetahui
secara
dinit tanda dan gejala tidak adekuatnya 4entilasi dan oksigenasi. "engkajian meliputi persentase fraksi oksigen, 4olume tidal, frekuensi pernapasan dan modus yang digunakan untuk bernapas. "astikan posisi tepat pada tempatnya, pemeriksaan analisa gas darah dan elektrolit untuk mendeteksi hipoksemia. (A*i*a, 2010 hal 19) /) -istem
kardio4askuler, pengkajian dengan tekhnik inspeksi,
auskultrasi, palpasi, dan perkusi pera%at melakukan pengukuran tekanan darah> suhu> denyut jantung dan iramanya> pulsasi prifer> dan tempratur kulit. Auskultrasi bunyi jantung dapat menghasilkan bunyi gallop -9 sebagai indikasi gagal jantung atau adanya bunyi gallop -! tanda hipertensi sebagai komplikasi. "eningkatan irama napas
merupakan
salah
satu
tanda
cemas
atau
takut
(Gantiyah,2010 hal 1') ) -istem gastrointestinal, pengkajian pada gastrointestinal meliputi auskultrasi bising usus,
palpasi
abdomen
(nyeri, distensi).
(A*i*a,2010 hal 19) ') -istem muskuluskeletal, pada klien "#$ adanya kelemahan dan kelelahan otot sehinggah timbul ketidak mampuan melakukan aktifitas yang diharapkan atau aktifitas yang biasanya dilakukan. (A*i*a,2010 hal 19) F) -istem endokrin, biasanya terdapat peningkatan kadar gula darah. (A*i*a,2010 hal 19) 10) -istem 8ntegumen, pada klien "#$ akral terasa hangat, turgor baik. (:ordon, 201;hal 22) 11) -istem perkemihan, kaji ada tidaknya pembengkakan dan nyeri pada daerah pinggang, obser4asi dan palpasi pada daerah abdomen ba%ah untuk mengetahui adanya retensi urine dan kaji tentang jenis cairan yang keluar . (A*i*a,2010 hal 19)
F. "emeriksaan penunjang
1. epresi segmen - D 0,0; mE
-umber ebarus.%ordpress.com (2019) 2. 8n4ersi gelombang , ditandai dengan D 0,2 mE in4ersi gelombang yang simetris di sandapan prekordial.
-umber kgindonesia.blogspot. com (201;) "erubahan $: lainnya termasuk bundle branch block (333) dan aritmia jantung, terutama Sustained E. -erial $: harus dibuat jika ditemukan adanya perubahan segmen -, namun $: yang normal
pun
tidak
menyingkirkan
"emeriksaaan
$:
12
sadapan
diagnosis pada
A"-@&-78.
pasien
-$A
dapat
mengambarkan kelainan yang terjadi dan ini dilakukan secara serial untuk e4aluasi lebih lanjut dengan berbagai ciri dan katagori 1. Angina pektoris tidak stabil> depresi segmen - dengan atau tanpa in4ersi gelombang , kadangkadang ele4asi segmen - se%aktu nyeri, tidak dijumpai gelombang
-umber Abufachri.%ordpress.com (201;) 2. 8nfark miokard non depresi segmen -, in4ersi gelombang dalam ($ulick, 201! hal !2).
-umber %%%.medicinesia. com (201;) b. hest K5ay (foto dada) horaJ foto mungkin normal atau adanya kardiomegali,
H=
(gagal jantung
kongestif)
atau aneurisma
4entrikiler ($ulick, 201! hal !2). c. atihan tes stres jantung (treadmill) readmill merupakan pemeriksaan penunjang yang standar dan banyak digunakan untuk mendiagnosa "#$, ketika melakukan treadmill detak jantung, irama jantung, dan tekanan darah terusmenerus dipantau, jika arteri koroner mengalami penyumbatan pada saat melakukan latihan maka ditemukan segmen depresi - pada hasil rekaman ($ulick, 201! hal !2). d. kokardiogram kokardiogram menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar jantung, selama ekokardiogram dapat ditentukan apakah semua bagian dari dinding jantung berkontribusi normal dalam akti4itas memompa. 3agian yang bergerak lemah mungkin telah rusak selama serangan jantung atau menerima terlalu sedikit oksigen, ini mungkin menunjukkan penyakit arteri koroner (7ayo linik, 2012 hal !9). e. $ateterisasi jantung atau angiografi adalah suatu tindakan in4asif minimal dengan memasukkan kateter (selang@pipa plastik) melalui
pembuluh darah ke pembuluh darah koroner yang memperdarahi jantung, prosedur ini disebut kateterisasi jantung. "enyuntikkan cairan khusus ke dalam arteri atau intra4ena ini dikenal sebagai angiogram, tujuan dari tindakan kateterisasi ini adalah untuk mendiagnosa dan sekaligus sebagai tindakan terapi bila ditemukan adanya suatu kelainan (7ayo linik, 2012 hal !9). f. scan (Computerized tomography Coronary angiogram ) Computerized
tomography
Coronary
angiogram@
Angiografi
$oroner adalah pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk membantu mem4isualisasikan arteri koroner dan suatu *at pe%arna kontras disuntikkan melalui intra4ena selama scan, sehingga dapat menghasilkan gambar arteri jantung, ini juga disebut sebagai ultrafast scan yang berguna untuk mendeteksi kalsium dalam deposito lemak yang mempersempit arteri koroner. #ika sejumlah besar kalsium ditemukan, maka memungkinkan terjadinya "#$ (7ayo linik, 2012 hal !9). g. Magnetic resonance angiography (75A) "rosedur ini menggunakan teknologi 758, sering dikombinasikan dengan penyuntikan *at pe%arna kontras, yang berguna untuk mendiagnosa adanya penyempitan atau penyumbatan, meskipun pemeriksaan ini tidak sejelas pemeriksaan kateterisasi jantung (7ayo linik, 2012 hal !!). 10. "enatalaksaan "enatalaksanaan 7enurut, Herma%atirisa,201! hal 12 a. Hindari makanan kandungan kolesterol yang tinggi $olesterol jahat di kenal sebgai penyebab utana terjadinya proses aterosklerosis, yaitu proses pengerasan dinding pembuluh darah, terutama di jantung, otak, ginjal, dan mata. b. $onsumsi makanan yang berserat tinggi c. Hindari mengonsumsi alcohol. d. 7erubah gaya hidup, memberhentikan kebiasaan merokok
e. ?lahraga dapat meningkatkan kadar H kolesterol dan memperbaiki kolateral koroner sehingga "#$ dapat dikurangi, olahraga bermanfaat karena f. 7emperbaiki fungsi paru dan pemberian ?2 ke miokard g. 7enurunkan berat badan sehingga lemak lemak tubuh yang berlebih berkurang bersamasama dengan menurunnya kolesterol h. 7enurunkan tekanan darah i. 7eningkatkan kesegaran jasmani
#.2 Diagn!%a Ke,era&atan
1. &yeri akut efinisi pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dengan istilah seperti (internasional asosiation for the study of pain) > a%itan yang tibatiba atau perlahan dengan intensitas ringan sampai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari / bulan. 3atasan karakteristik a. 7engungkapakan secara 4erbal atau melaporkan (nyeri) dengan isyarat b. "osisi untuk menghindari nyeri c. perubahan tonus otot d. perubahan tekanan darah, pernafasan, atau nadi, dilatasi pupil e. perubahan selera makan f. perilaku distrasi g. perilaku ekspresif h. "erilaku menjaga atau sikap melindungi i.
fokus menyempit
j.
bukti nyeri yang dapat diamati
k. berfokus pada diri sendiri l.
gangguan tidur
=aktor yang berhubungan
Agensagens penyebab cedera misalnya biologis, kimia, fisik, dan psikologis. 2. "enurunan curah jantung efinisi ketidakadekuatan pompa darah oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. 3atasan karakteristik a. :angguan =rekuensi dan 8rama #antung b. :angguan "reload c. :angguan Afterload d. :angguan kontraktilitas e. "erilaku@mosi =aktor yang berhubungan a. :angguan frekuensi atau irama jantung b. :angguan 4olume sekuncup c. :angguan preload d. :angguan aferload e. :angguan kontraktifitas 9. 8ntoleransi akti4itas efinisi
ketidak
cukupan
energi
fisiologis
atau
psikologisuntuk
melanjutkan atau menyelesaikan akti4itas seharihari yang ingin atau harus dilakukan. 3atasan karakteristik a. $etidak nyamanan atau dispnea saat berakti4itas melaporkan keletihan atau kelemahan secara 4erbal. b. =rekuensi jantung atau tekanan darah tidak normal sebagai respon terhadap akti4itas c. "erubahan $: yang menunjukkan artitmia atau iskemia =aktor yang berhubungan a. irah dan baring dan imobilitas. b. $elemahan umum c. $etidak seimbangan anatara suplai dan kebetuhan okisgen d. :aya hidup yang kurang gerak
#.# Inter/en%i Ke,era&atan
1. &yeri akut ujuan a. 7emperlihatkan pengendalian nyeri,yang dibuktikan oleh indikator sebagai berikut (1;> tidak pernah, jarang, kadangkadang, sering, atau selalu 1) 7engenali a%itan nyeri 2) 7enggunakan tindakan pencegahan 9) 7elaporkan nyeri dapat dilakukan b. 7enunjukkan tingkat nyeri, yang dibuktikan oleh indikator sebagai indikator berikut (sebutkan 1;> sangat berat, berat, sedang,
ringan,
atau tidak ada) 1) kpresi nyeri pada %ajah 2) :elisah atau ketegangan otot 9) urasi episode nyeri !) 7erintih dan menangis ;) :elisah $riteria Hasil &? a. ingkat $enyamanan tingkat persepsi positif terhadap kemudahan fisik dan psikologis b. "engendalian nyeri tindakan indi4idu untuk mengendalikan nyeri c. ingkat nyeri keparahan yang dapat di amati atau dilaporkan 8nter4ensi &8 a.
"emberian Analgesik
b. 7anajemen medikasi c. 7anajemen nyeri d. 3antuan analgesia yang dikendalikan oleh pasien e. 7anajemen sedasi Akti4itas $epera%atan a. "engkajian
1) :unakan laporan dari pasien sendiri sebagai pilihan pertama untuk mengumpulkan informasi pengkajian 2) 7inta pasien untuk menilai nyeri atau ketidaknyamanan pada skala 0 sampai 10 (0Ltidak ada nyeri atau ketidaknyamanan, 10Lnyeri hebat) 9) :unakan bagan alir nyeri untuk memantau peredaan nyeri oleh analgesik dan kemungkinan efek sampingnya !) $aji dampak agama, budaya, kepercyaan, dan lingkungan terhadap nyeri dan repons pasien ;) alam mengkaji nyeri pasien, gunakan kata kata sesuai usia dan tingkat perkembanagan pasien /) 7anajemen nyeri &8 (a) akukan pengkajian nyeri yang komprehensif meliputi lokasi, karakteristik, a%itan dan durasi, frekuensi dan
kualitas dan
intensitas atau keparahan nyeri, dan faktor presipitasinya (b) ?bser4asi isyarat non4erbal ketidaknyamanan, khususnya pada mereka yag tidak mampu berkomunikasi efektif b. "enyuluhan untuk pasien@keluarga 1) -ertakan dalam intruksi pemulangan pasien obat khusus yang harus di minum, kemungkinan
frekuensi pemberian, kemungkinan efeksamping, interaksi
obat,
ke%aspadaan
khusus
saat
mengkonsumsi oabat tersebut (misalnya, pembatasan akti4itas fisik, pembatasan diet), dan nama orang yang harus dihubungi bila mengalami nyeri membandel. 2) 8nstruksikan pasien untuk menginformasikan kepada pera%at jika peredaan nyeri tidak dapat dicapai 9) 8nformasikan
kepada
pasien
tentang
prosedur
yang
dapat
meningkatkan nyeri dan ta%arkan strategi koping yang disarankan !) "erbaiki kesalahan persepsi tentang analgesik narkotik atau opiod (misalnya, risiko ketergantungan atau o4erdosis
;) 7anajemen nyeri (&8) berikan informasi tenteng nyeri , seperti penyebab nyeri, berapa lama akan berlangsung, dan antisispasi ketidaknyamanan akibat prosedur /) 7ajemen
nyeri
(&8)
Ajarkan
penggunaan
teknik
nonfarmakologis (misalnyaa, umpan balik biologis, transcutaneus elektrical ner4e stimulation (tens) hipnosis relaksasi, imajinasi terbimbing, terapai musik, distraksi, terapai bermain, terapi akti4itas, akupresur, kompres hangat atau dingin, dan masase sebelum atau setelah, dan jika memungkinkan selama akti4itas yang menimbulkan nyeri > sebelum nyeri terjadi atau meningkat> dan berama penggunaan tindakan peredaran nyeri yang lain. c. Akti4itas kolaboratif 1) $elola nyeri pasca bedah a%al dengan pemberian opiat yang terjad%al (misalnya, setiap ! jam selama 9/ jam) atau "A 2) 7anajement nyeri &8 (a) :unakan tindakan pengendalian nyeri sebelum nyeri menjadi lebih berat (b) aporkan kepada dokter jika tindakan berhasil (c) aporkan kepada dokter jika tindakn tidak berhasil atau jika keluhan saat ini merupakan perubahan yang bermakna dari pengalaman nyeri pasien di maa lalu. d. Akti4itas lain 1) -esuaikan frekuensi dosis sesuai indikasi melalui pengkajian nyeri dan efek samping 2) 3antu pasien mengidentifikasi tindakan kenyaman yang efektif di masa lalu seperti ,distraksi,relaksasi ,atau kompers hangat dingin 9) Hadir di dekat pasien untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman 2. "enurunan curah jantung ujuan penurunan curah jantung tidak sensitif terhadap isu kepera%atan. ?leh sebab itu, pera%at sebaiknya tidak bertindak secara mandiri untuk melakukannya> upaya kolaboratif perlu dan penting dilakukan. $riteria Hasil &?
a. ingkat
keparahan
kehilangan
darah
tingkat
keparahan
pendarahan@hemoragi internal atau eksternal b. fekti4itas "ompa #antung keadekuatan, 4olume darah yang diejeksikan dari 4entrikel kiri untuk mendukung tekanan perfusi sistemik c.
-tatus sirkulasi tingkat pengaliran darah yang tidak terhambat, satu arah, dan pada tekanan yang sesuai melalui pembuluh darah besar aliran sistemik dan pulmonal.
d. "erfuisi jaringan organ abdomen keadekuatan aliran darah mele%ati pembuluh darah kecil 4isera abdomen untuk mempertahankan fungsi organ. e. "erfusi jaringan jantung keadekuatan aliran darah yang mele%ati 4askulatur koroner untuk mempertahankan fungsi organ jantung f. "erfusi jaringan serebral keadekuatan aliran darah yang mele%ati 4askulatur serebral untuk mempertahankan fungsi otak g. "erfusi jaringan "erifer keadekutan aliran darah yang melalui pembuluh darah kecil ekstremitas untuk mempertahankan fungsi jaringan h. "erfusi jaringan pulmonal keadekutan aliran darah yang mele%ati 4askulatur pulmonal untuk memerfusi unit al4eoli@kapiler i.
-tatus tanda 4ital tingkat suhu, nadi, pernapasan, dan tekanan darah dalam rentang normal.
8nter4ensi &8 a. 5eduksi perdarahan b. "era%atan jantung c. "era%atan jantung, Akut d. "romosi "erfusi -erebral e. "era%atan -irkulasi insufisiensi arteri f. "era%atan -irkulasi Alat 3antu 7ekanis g. "era%atan -irkulasi 8nsufisiensi Eena h. "era%atan mbolus "erifer i. "era%atan mbolus "aru
j.
5egulasi Hemodinamik
k. "engendalian Hemoragi l. erapi 8ntra4ena (8E) m. "emantauan &eurologis n. 7anajemen syok #antung o. 7anajemen syok Eolume p. "emantauan anda Eital Akti4itas $epera%atan "ada umumnya, tindakan kepera%atan untuk diagnosis ini berfokus pada pemantauan tandatanda 4ital dan gejala penurunan curah jantung, pengkajian penyebab yang mendasari (mis, hipo4olemia, disritmia), pelaksanaan protokol atau program dokter untuk mengatasi penurunan curah jantung, dan pelaksanaan tindakan dukungan, seperti perubahan posisi dan hidrasi. a. "engkajian 1) $aji dan dokumentasikan tekanan darah, adanya sianosis, status pernapasan, dan status mental 2) "antau tanda kelebihan cairan (misalnya, edema dependen, kenaikan berat badan) 9) $aji toleransi akti4itas pasien dengan memerhatikan adanya a%itan napas pendek, nyeri, palpitasi, atau limbung !) 4aluasi respons pasien terhadap terapi oksigen ;) $aji keruskan kognitif /) 5egulasi hemodinamik (&8) (a) "antau fungsi pacemaker, jika perlu (b) "antau denyut perifer, pengisian ulang kapiler, dan suhu serta %arna ekstremitas (c) "antau asupan dan haluaran, haluaran urine, dan berat badan pasien, jika perlu (d) "antau resistensi 4askular sistemik dan paru, jika perlu (e) Auskultasi suara paru terhadap bunyi crackle atau suara napas tambahan lainnya
(f) "antau dan dokumentasikan frekuensi jantung, irama, dan nadi b. "enyuluhan untuk "asien@$eluarga 1) #elaskan tujuan pemberian oksigen perkanula nasal atau sungkup 2) 8nstruksikan mengenai pemeliharaan keakuratan asupan dan haluaran 9) Ajarkan pengguanaan, dosis, frekuensi, dan efek samping obat !) #arkan untuk melaporkan dan menggambarkan a%itan palpitasi dan nyeri, durasi, faktor pencetus, daerah, kualitas, dan intensitas ;) 8nstruksikan pasien
dan keluarga dalam perencanaan untuk
pera%atan di rumah, meliputi pembatasan akti4itas, pembatasan diet, dan penggunaan alat terapeutik /) 3erikan
informasi tentang
teknik penurunan
stres,
seperti
biofeedback, relaksasi otot progesif, meditasi dan latihan fisik ) Ajarkan kebutuhan untuk menimbang berat badan setiap hari. c. Aktifitas $olaboratif 1) $onsultasikan dengan dokter menyangkut parameter pemberian atau penghentian obat tekanan darah 2) 3erikan dan titrasikan obat antiaritmia, inotropik, nitrogliserin, dan 4asodilator untuk mempertahankan kontraktilitas, preload, dan afterload sesuai dengan program medis atau protokol 9) 3erikan antikoagulan untuk mencegah pembentukan trombus perifer, sesuai dengan program atau protokol !) ingkatkan penurunan afterload (misalnya, dengan pompa balon intaaorta) sesuai dengan program medis atau protokol ;) akukan perujukan ke pera%at praktisi lanjutan untuk tindak lanjut, jika diperlukan /) "ertimbangkan perujukan ke petugas sosial, manajer kasus atau layanan kesehatan komunitas dan layanan kesehatan di rumah ) akukan perujukan ke petugas sosisal untuk menge4aluasi kemampuan membayar obat yang diresepkan ') akukan perujukan ke pusat rehabilitasi jantung jika diperlukan d. Aktifitas ain
1)
darah
pasien
berada
pada
rentang
lebih
rendah
dibandingkan dengan yang biasanya 2)
9. 8ntoleransi akti4itas efinisi
ketidak
cukupan
energi
fisiologis
atau
psikologisuntuk
melanjutkan atau menyelesaikan akti4itas seharihari yang ingin atau harus dilakukan. ujuan a. 7enoleransi akti4itas yang biasa dilakukan, yang dibuktikan oleh toleransi akti4itas, ketahanan, penghematan energy, kebugaran fisik, energi psikomotorik, dan pera%atan diri akti4itas kehidpan sehari hari (A$-8) b. 7enujukkan akti4itas toleransi, yang dibuktikan oleh indikator sebagai berikut seberat, disebutkan 1; gangguan ekstrem, berat, sedang, ringan, atau tidak mengalami gangguan 1) saturasi oksigen saat akti4itas 2) frekuensi pernapsan saat berakti4itas 9) kemampuan untuk berbicara saat berakti4itas fisik
c. 7endemonstrasikan penghematan energi, yang dibuktikan oleh indikator sebagai berikut (sebutkan 11;tidak pernah, jarang, kadang kadang, sering atau selalu ditampilkan) 1) 7eyadari keterbasan energi 2) 7enyeimbangkan akti4tas dan istirahat 9) 7engatur jad%al akti4itas untuk menghemat energy $riteria Hasil &? a. olereransi akti4itasrespons fisiologis terhadap geraka yang memakan energi dalam akti4itas seharihari. b. $etahanan kapasitas unutuk menyelesaikan akti4itas c. "eng hemat energi tindakan indi4idu untuk mengola energi untuk memulai dan menyelesaikan akti4iatas. d. $ebugaran fisik pelaksanaan akti4itas fisik yang penuh fitalitas e. nergi
psikomotorik
dorongan
dan
energi
idi4idu
untuk
mempertahankan akti4itas hidup seharihari, nutrisi dan keamanan personal f. "er%atan diri ati4itas kehidupa seharihari (aksi) kemampuan untuk melalukan tugasatugas fisik yang paling dasar dan akti4itas per%atan pribadi secara mandiri denga atau tanpa alat bantu. g. "era%atan diri akti4itas kehidupan sehari hari instrumental(A$-8) kemmpuan untuk melakukuan akt4itas yang dibutuhkan dalam fungsi dirumah atau komunitas secara amandiri dengan atau tampa alat bantu. 8nter4ensi &8 a. erapi akti4itasmemberi anjuran tentang dan akti4itas fisik, kognitif, sosial, dan spritual, yang spesifik untuk meningkatkan tentang, frekuensi, atau durasi akti4itas indi4idu (atau kelompok) b. 7enejemen energi mengsur engunan energi untuk mengatasi atau mencegah kelelahan dan mengoptimalkan fungsi c. 7enejemen lingkungan memanipulasi lingkungan sekitr pasien untuk memperoleh
manfaat
pesejahteraan psikilogis
terapeotik,
sekimulasi
sensorik,
dan
d. erapi latian fisik mobilitas sendi menggunakan geakan tubuh aktif atau pasief umtuk memerthankan atau memperbaiki fleksi bilitas sendi. e. erapai latian fisik pengendalian otot mengunakan akti4itas atau protokol latihan yang spesifik untuk meningkatkan atau memulihkan gerakan tubuh yang terkontrol f. "romosi latian fisik latian kekuatan mefasilitasi latian otot resistif secara rutin untuk mempertahankan dan meningkatkan kekuatan otot g. 3antuan pemeliharaan rumah membantu apsien dan kluarga untuk menjaga rumah sebagai tempat tinggal yang besih,aman dan, menyenangkan h. 7enejemen alam perasaan memberi rasa keamanan, stabilitasi pemulihan, dan pemeliharaan pasien yang mengalami disfunsi alam perasaan baik depresi namun peningkatan alam perasaan i.
3antuan pera%atan diri membantu indi4idu untuk melakukan A$-
j.
3antuan pera%tan diri aksi membantu dan mengarahkan indi4idu untuk melakukan akti4itas kehidupan sehari hari instrumental (A$-8) yang diperlukan untuk berfungsi dirumah atu dikomunitas
Akti4itas kepera%atan a. "engkajian. 1) $aji tingkat kemampuan pasien untuk berpindah dari tempat tidur, berdiri,ambulasi,dan melakukan aks dan aksi 2) $aji respon emosi,sosial,dan spiritual terhadap akti4itas 9) 4aluasi motifasi dan keinginan pasien untuk meningkatkan aktifitas !) 7enejemen energi (&8) (a) entukan
penyebeb
keletihan (misalnya,pera%at,nyeri,dan
pegobatan). (b) "antau respon kardioresparitori terhadap akti4itas (misalnya, takikardia,disritmia lain lain,dispnea,diaforesis,pucat,tekanan hemodinamik,dan frekuensi pernapasan).
(c) "antau respon oksigen pasien (misalnya,denyut nadi,irama jantung,
dan
frekuensi
pernapasan)
terhadap
akti4itas
pera%atan diri atau akti4itas kepera%atan. (d) "antau asupan nutrisi untuk memastikan sumbersumber energi yag adekuat. (e) "antau dan dokumentasikan pola tidur pasien dan lamanya %aktu tidur dalam jam b. "enyuluhan untuk pasien@keluarga 8nstruksi kepada pasien dan keluarga dalam 1) "engunaan teknik napas terkontrol selama akti4itas, jika perlu 2) 7engenali tanda dan gejala intoleran akti4itas, termasuk kondisi yang perlu dilaporkan kepada dokter 9) "entingnya nutrisi yang baik !) "enggunaan peralatan,s eperti oksigen, selama akti4itas ;) "enggunaan teknik relaksasi (misalnya, distraksi, 4isualisasi) selama akti4itas /) ampak intoleran akti4itas terhadap tanggung ja%ab peran dalam keluarga dan tempat ) indakan untuk menghemat energi, sebagai contoh menyimpan alat atau benda yang sering digunakan di tempat yang mudah di jangkau ') 7enejemen energi (&8) (a) Ajarkan kepada pasien dan orang terdekat tentang teknik pera%atan diri yang akan meminimalkan konsumsi oksigen (misalnya,pemantaun mandiri dan teknik langkah untuk melakukan A$-) (b) Ajarkan tentang pengaturan akti4itas dan teknik menejemen %aktu untuk mencegah kelelahan c. Akti4itas kolaboratif 1) 3erikan pengobatan nyeri
sebelum akti4itas,
merupakan salah satu faktor penyebab
apabila nyeri
2) $olaborasikan dengan ahli terapi okupasi,fisik (misalnaya, untuk latihan ketahanan), atau rekreasi untuk merecanakan dan mematau program akti4itas,jika perlu. 9)
pasien
ke
ahli gi*i
untuk
pencernaan
diet
guna
meningkatkan asupan makanan yang kaya energi /) 5ujuk
pasien
ke
pusat rehabilitas
jantung jika
keletihan
berhubungan dengan penyakit jantung d. Akti4itas lain 1) Hindari menjad%alkan pelaksaan akti4itas pera%at selama periode istirahat 2) 3antu
pasien
untuk
mengubah
posisi
secar
berkala,
bersandar,duduk,berdiri,dan ambulasi, sesuai toleransi 9) "antau tanda tanda 4ital sebelum,selama,dan setelah akti4itas> hentikan akti4itas jika tanda tanda 4ital tidak dalam rentang normal bagi pasien atau jika anda tanda tanda bah%a akti4itas tidak dapat ditoleransi (misalnya, nyeri, dada, pucat, 4ertigo, dispnea) !) 5encanakan
akti4itas
bersama
pasien
dan
keluarga
yang
meningkatkan kemandirian dan ketahanan,sebagai contoh (a) Anjuran periode untuk istirahat dan akti4itas secara bergantian (b) 3uat tujuan yang sederhana, realitas, dan dapat dicapai oleh pasien yang dapat meningkatkan kemandirian dan harga diri ;) 7anajemen energi (&8) (a) 3antu pasien untuk mengidentifikasi pilihan akti4itas (b) 5encanakan akti4itas pada periode saat pasien memiliki energi paling banyak (c) 3antu dengan aktti4itas fisik teratur misalnaya ambulasi, berpindah, mengubah posisi, dan pera%atan personal), jika perlu
(d) 3atasi rangsangan lingkungan (seperti cahaya dan kebisingan) (e)
DA0TAR PUSTAKA
5isa Herma%ati, Haris andra e%i.201!. Penyakit Jantng K!r!ner . #akarta $andas media (8mprint agromedia pustaka). Annisa dan anjar . Jurnal GASTER Vol. 10 No. 1 /Februari 201 #udith.7.Gilkison dan &ancy.5.2019. k Sak Diagn!%i% Ke,era&atan E 3.#akarta :
"utra -, "anda , 5otty. 2019. Pr!$i" ,enyakit antng k!r!ner . 7anado fakultas kedokteran. 5ochmayanti, 2011. Ana"i% $akt!r4$akt!r yang +e+,engar'i ka"ita% 'i, ,a%ien engan ,enyakit antn k!r!ner . #akarta fakultas ilmu
kepera%atan A.=au*i Iahya.2010. Penak"kan N!.15 Men6ega' an +engata%i ,enyakit antng k!r!ner .3andunganita