ASUHAN KEPERAWATAN “OTITIS MEDIA AKUT (OMA)”
Disusun Oleh: KELOMPOK II
Febi Febi!" P"!i#i
($%&''*)
M"#"ni
($%&''&+)
As,"-
($%&''+)
Ah."- Ris#"n
($%&''++)
Ab-/ R"h."n
($%&''+%)
Nu Hi0."h
($%&''&1)
PRO2RAM STUDI KEPERAWATAN SEKOLAH TIN22I ILMU KESEHATAN KESEHATAN MAKASSAR 3ASASAN PENDIDKAN MAKASSAR
$'%*
LAPORAN PENDAHULUAN “OTITIS MEDIA AKUT (OMA)”
I/
KONSEP MEDIS A/
De4inisi
Otitis adalah infeksi telinga meliputi, infeksi saluran telinga luar (Otitis Eksternal), saluran telinga tengah (otitis media), mastoid (mastoiditis), dan telinga bagian dalam (labyrinthitis). Otitis media, suatu inflamasi telinga tengah berhubungan dengan efusi telinga tengah. (Rahajoe, 2012) Otitis edia !kut (O!) merupakan inflamasi akut telinga tengah yang berlangsung kurang dari tiga minggu ("onaldson, 2010). #ang dimaksud dengan telinga tengah adalah ruang di dalam telinga yang terletak antara membran timpani dengan telinga dalam serta berhubungan dengan nasofaring melalui Eustachius
tuba
($ortora dkk, 200%). &erjalanan O! terdiri atas beberapa aspek yaitu
efusi telinga tengah yang akan berkembang menjadi pus oleh karena adanya infeksi mikroorganisme, adanya tanda inflamasi akut, serta mun'ulnya gejala otalgia, iritabilitas, dan demam (insk dkk, 1%%* +aneshiro, 2010* -O, 2010).
5/
E!i6l67i
"isfungsi atau sumbatan tuba eusta'hius merupakan penyebab utama dariotitis media yang menyebabkan pertahanan tubuh pada silia mukosa tubaeusta'hius terganggu, sehingga pen'egahan inasi kuman ke dalam telingatengah juga akan terganggu
/&! (infeksi saluran pernafasan atas), inflamasi jaringan di sekitarnya(misal sinusitis, hipertrofi adenoid), atau reaksi alergi (misalkan rhinitisalergika). &ada anakanak, makin sering terserang /&!, makin besarkemungkinan terjadinya otitis media akut (O!). &ada bayi, O!dipermudah karena tuba eusta'hiusnya
pendek, lebar, dan letaknya agak horisontal.
3akteribakteri yang umum ditemukan sebagai mikroorganisme penyebab adalah trepto'o''us peumoniae, -aemophylus influen4a, ora5ella 'atarrhalis, dan
bakteri piogenik lain, seperti trepto'o''us hemolyti'us,taphylo'o''us aureus, E. 'oli, &neumo'o''us ulgaris.
5/
P"!64isi6l67i
$erjadi akibat terganggunya faktor pertahanan tubuh yang bertugas menjaga kesterilan telinga tengah. Otitis media sering dia6ali dengan infeksi pada saluran napas seperti radang tenggorokan atau pilek yang menyebar ke telinga tengah le6at saluran Eusta'hius. aat bakteri melalui saluran Eusta'hius, mereka dapat menyebabkan infeksi di saluran tersebut sehingga terjadi pembengkakan di sekitar saluran, tersumbatnya saluran menyebabkan transudasi, dan datangnya selsel darah putih untuk mela6an bakteri. elsel darah putih akan membunuh bakteri dengan mengorbankan diri mereka sendiri. ebagai hasilnya terbentuklah nanah dalam telinga tengah. elain itu pembengkakan jaringan sekitar saluran Eusta'hius menyebabkan lendir yang dihasilkan selsel di telinga tengah terkumpul di belakang gendang telinga. 7ika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran dapat terganggu karena gendang telinga dan tulangtulang ke'il penghubung gendang telinga dengan organ pendengaran di telinga dalam tidak dapat bergerak bebas. +ehilangan pendengaran yang dialami umumnya sekitar 28 desibel (bisikan halus). 9amun 'airan yang lebih banyak dapat menyebabkan gangguan pendengaran hingga 8: desibel (kisaran pembi'araan normal). elain itu telinga juga akan terasa ny eri. "an yang paling berat, 'airan yang terlalu banyak tersebut akhirnya dapat merobek gendang telinga karena tekanannya.
D/
M"ni4es!"si Klinis
;ejala klinis O! tergantung pada stadium penyakit dan umur pasien. 3iasanya gejala a6al berupa sakit telinga tengah yang berat dan menetap. 3iasa tergantung gangguan pendengaran yang bersifat sementara. &ada anak ke'il dan bayi dapat mual, muntah, diare, dan demam sampai <%,:0o=, gelisah, susah tidur
diare, kejang, memegang telinga yang sakit. ;endang telinga mengalami peradangan yang menonjol. +eluar 'airan yang a6alnya mengandung darah lalu berubah menjadi 'airan jernih dan akhirnya berupa nanah (jika gendang telinga robek).
anifestasi klinis pada bayi >
enangis
>
Re6el, gelisah, sensitif
>
+e'enderungan menggosok, memegang, atau menarik telinga yang sakit
>
enggelenggelengkan kepala
>
ulit untuk memberi kenyamanan pada anak
>
+ehilangan nafsu makan
anifestasi klinis pada anak anak >
enangis dan?atau mengungkapkan perasaan tidak nyaman
>
/ritabilitas
>
etargi
>
+ehilangan nafsu makan
>
imfadenopati serikal anterior
>
&ada pemeriksaan otoskopi menunjukkan membran utuh yang tampak merah terang dan menonjol, tanpa terlihat tonjolan tulang dan refleks ringan.
8/
K6.9li0"si
&eradangan telinga tengah (otitis media) yang tidak diberi terapi se'arabenar dan adekuat dapat menyebar ke jaringan sekitar telinga tengahtermasuk ke otak, namun ini jarang terjadi setelah adanya pemberianantibiotik. astoiditis +ehilangan pendengaran permanen bila O! tetap tidak ditangani +eseimbangan tubuh terganggu &eradangan otak kejang
D/
Pe.ei0s""n Penun"n7
&emeriksaan penunjang menurut us'ari 200:, hal.220 ialah 1.
$impanogram untuk mengukur kesesuaian dan kekakuan membran timpani.
2.
+ultur
dan
uji
sensitiitas
hanya
dapat
dilakukan
bila
dilakukan
timpanosentesis (aspirasi jarum dari telinga tengah melalui membran timpani). @ji sensitiitas dan kultur dapat dilakukan untuk mengidentifikasi organisme pada sekret telinga. <.
&engujian audiometrik menghasilkan data dasar atau mendeteksi setiap kehilangan pendengaran sekunder akibat infeksi berulang.
E/
Pen"!"l"0s"n""n
$erapi bergantung pada stadium penyakitnya. &engobatan pada stadium a6al ditujukan untuk mengobati infeksi saluran napas, dengan pemberian antibiotik, dekongestan lokal atau sistemik, dan antipiretik.
1. tadium Oklusi $erapi ditujukan untuk membuka kembali tuba Eusta'hius sehingga tekanan negatif di telinga tengah hilang. "iberikan obat tetes hidung -=l efedrin 0,2: A untuk anak B 12 tahun atau -=l efedrin 0,: A dalam larutan fisiologis untuk anak diatas 12 tahun dan de6asa. umber infeksi lokal harus diobati. !ntibiotik diberikan bila penyebabnya kuman.
2. tadium &resupurasi "iberikan antibiotik, obat tetes hidung dan analgesik. 3ila membran timpani sudah terlihat hiperemis difus, sebaiknya dilakukan miringotomi. "ianjurkan pemberian antibiotik golongan penisilin atau eritromisin. 7ika terjadi resistensi, dapat diberikan kombinasi dengan asam klaulanat atau sefalosporin. @ntuk terapi a6al diberikan penisilin intramuskular agar konsentrasinya adekuat di dalam darah sehingga tidak terjadi mastoiditis terselubung, gangguan pendengaran sebagai gejala sisa dan kekambuhan. !ntibiotik diberikan minimal selama hari.
<. tadium upurasi elain antibiotik, pasien harus dirujuk untuk melakukan miringotomi bila membran timpani masih utuh sehingga gejala 'epat hilang dan tidak terjadi ruptur.
8. tadium &erforasi $erlihat sekret banyak keluar, kadang se'ara berdenyut. "iberikan obat 'u'i telinga -2O2
:. tadium Resolusi embran timpani berangsur normal kembali, sekret tidak ada lagi, dan perforasi menutup. 3ila tidak, antibiotik dapat dilanjutkan sampai < minggu. 3ila tetap, mungkin telah terjadi mastoiditis.
F/
PEN8E2AHAN
3eberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya O! pada anak antara lain 1. 2. <. 8.
&en'egahan terjadinya /&! pada bayi dan anakanak. &emberian !/ minimal selama enam bulan. -indari pemberian susu botol ketika anak dalam keadaan berbaring. -indari pajanan terhadap asap rokok.
Asuh"n Ke9e"#"!"n P"-" P"sien O!i!is Me-i"
A/
PEN2KA;IAN
1.
/dentitas klien
2.
Ri6ayat kesehatan a. Ri6ayat kesehatan dahulu !pakah ada kebiasaan berenang, apakah pernah menderita gangguan pendengaran (kapan, berapa lama, pengobatan apa yang dilakukan, bagaimana kebiasaan membersihkan telinga, keadaan lingkungan tenan, daerah industri, daerah polusi), apakah ri6ayat pada anggota keluarga. b. Ri6ayat kesehatan sekarang +aji keluhan kesehatan yang dirasakan pasien pada saat di anamnesa, eperti penjabaran dari ri6ayat adanya kelainan nyeri yang dirasakan. '. Ri6ayat kesehatan keluarga engkaji ada atau tidak salah satu keluarga yang mengalami penyakit yang sama. !da atau tidaknya ri6ayat infeksi saluran nafas atas yang berulang dan ri6ayat alergi pada keluarga.
<.
&emeriksaan fisik a. +eadaan umum klien
+epala akukan /nspeksi,palpasi,perkusi dan
di daerah telinga,dengan
menggunakan senter ataupun alatalat lain nya apakah ada 'airan yang
keluar dari telinga,bagaimana 6arna, bau, dan jumlah.apakah ada tandatanda radang.
+aji adanya nyeri pada telinga
eher, +aji adanya pembesaran kelenjar limfe di daerah leher
"ada ? thorak
7antung
&erut ? abdomen
;enitourinaria
Ekstremitas
istem integumen
istem neurologi
"ata pola kebiasaan seharihari
9utrisi
3agaimana pola makan dan minum klien pada saat sehat dan sakit,apakah ada perbedaan konsumsi diit nya.
Eliminasi +aji miksi,dan defekasi klien
!ktiitas seharihari dan pera6atan diri 3iasanya klien dengan gangguan otitis media ini,agak susah untk berkomunikasi dengan orang lain karena ada gangguan pada telinga nya sehingga ia kurang mendengar?kurang nyambung tentang apa yang di bi'arakan orang lain.
5/
&emeriksaan diagnostik
$es !udiometri != menurun
C ray terhadap kondisi patologi
$es berbisik
$es garpu tala
DIA2NOSA KEPERAWATAN
1. ;angguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan prosesperadangan pada telinga tengah. 2. ;angguan berkomunikasi berhubungan dengan efek kehilanganpendengaran.
<. &erubahan persepsi?sensoris berhubungan dengan obstruksi, infeksidi telinga tengah atau kerusakan di syaraf pendengaran. 8. =emas berhubuangan dengan nyeri yang semakin memberat.
8/
INTER
1. ;angguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan proses peradangan pada telinga tengah $ujuan nyeri berkurang atau hilang +riteria hasil 9yeri yang dirasakan kien berkurang dengan skala 20 dari rentang skala 010 /nterensi +epera6atan >
!jarkan teknik relaksasi pada klien dengan mengajarkan teknik relaksasi (misalnya bernafas perlahan, teratur, atau nafas dalam)
>
+olaborasikan dengan tim medis dalam pemberian analgetik
>
+aji kembali nyeri yang dirasa oleh klien setelah <0 menitpemberian analgetik
>
3eri informasi kepada klien dan keluarga tentang penyebab yeriyang dirasa
Rasional >
$eknik relaksasi yang benar dan efektif dapat membantumengurangi nyeri yang
>
dirasab.
!nalgetik dapat menekan pusat saraf rasa nyeri, sehingga nyeridapat berkurang
>
@ntuk mengetahui keefektifan pemberian analgetik
>
/nformasi yang 'ukup dapat mengurangi ke'emasan yang dirasaoleh klien dan keluarga
2. ;angguan berkomunikasi berhubungan dengan efek kehilangan pendengaran. $ujuan +lien dapat kembali mendengar dan melakukan komunikasi +riteria hasil >
+lien dapat melakukan komunikasi dengan baik
>
enerima pesan melalui metoda pilihan (misal komunikasitulisan, bahasa lambang, berbi'ara dengan jelas pada telinga yangbaik.
/nterensi +epera6atan >
"apatkan apa metode komunikasi yang dinginkan dan 'atat pada ren'ana pera6atan metode yang digunakan oleh staf dan klien, eperti tulisan, berbi'ara, ataupun bahasa isyarat.
>
+aji kemampuan untuk menerima pesan se'ara erbal. 7ika ia dapat mendegar pada satu telinga, berbi'ara dengan perlahan dan dengan jelas langsung ke telinga yang baik (hal ini lebih baik dari pada berbi'ara dengan keras).
>
$empatkan klien dengan telinga yang baik berhada pandengan pintu.
>
"ekati klien dari sisi telinga yang baik.
>
7ika klien dapat memba'a u'apan ,ihat langsung pada klien dan bi'aralah lambat dan jelas.
>
-indari berdiri di depan 'ahaya karena dapat menyebabkan klien tidak dapat memba'a bibir anda.
>
&erke'il distraksi yang dapat menghambat konsentrasi klien.
>
inimalkan per'akapan jika klien kelelahan atau gunakankomunikasi tertulis.
>
$egaskan komunikasi penting dengan menuliskannya.
>
;unakan rabaan dan isyarat untuk meningkatkan komunikasi.
>
Dalidasi
pemahaman
indiidu
dengan
memerlukan ja6aban lebih dari ya dan tidak.
mengajukan
pertanyaanyang
Rasional >
"engan mengetahui metode komunikasi yang diinginkan oleh klienmaka metode yang akan digunakan dapat disesuaikan dengankemampuan dan keterbatasan klien.
>
&esan yang ingin disampaikan oleh pera6at kepada klien dapatditerima dengan baik oleh klien.
>
emungkinkan komunikasi dua arah anatara pera6at dengan kliendapat berjalan dnegan baik dan klien dapat menerima pesanpera6at se'ara tepat.
<. &erubahan persepsi?sensoris berhubungan dengan obstruksi, infeksidi telinga tengah atau kerusakan di syaraf pendengaran. $ujuan &ersepsi ? sensoris baik. +riteria
hasil
+lien
akan
mengalami
peningkatan
persepsi?sensoris
pendengaransampai pada tingkat fungsional /nterensi +epera6atan >
!jarkan klien untuk menggunakan dan mera6at alat pendengaranse'ara tepat
>
/nstruksikan klien untuk menggunakan teknikteknik yang amandalam pera6atan telinga (seperti saat membersihkan denganmenggunakan 'utton bud
se'ara hatihati, sementara 6aktu hindariberenang ataupun kejadian
/&!) sehingga dapat men'egahterjadinya ketulian lebih jauh. >
Obserasi tandatanda a6al kehilangan pendengaran yang lanjut.
>
/nstruksikan klien untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan (baik itu antibiotik sistemik maupun lokal).
Rasional >
+eefektifan
alat pendengaran
tergantung
pada tipegangguan?ketulian,
pemakaian serta pera6atannya yang tepat. >
!pabila penyebab pokok ketulian tidak progresif, makapendengaran yang tersisa sensitif terhadap trauma dan infeksisehingga harus dilindungi.
>
"iagnosa dini terhadap keadaan telinga atau terhadap masalahmasalah pendengaran rusak se'ara permanen.
>
&enghentian
terapi
antibiotika
sebelum
6aktunya dapatmenyebabkan
organisme sisa resisten sehingga infeksi akan berlanjut.
8.
=emas berhubuangan dengan nyeri yang semakin memberat $ujuan Rasa 'emas klien akan berkurang?hilang. +riteria hasil >
+lien mampu mengungkapkan ketakutan?kekuatirannya.
>
Respon klien tampak tersenyum.
/nterensi +epera6atan >
3erikan informasi kepada klien seputar kondisinya dan gangguanyang dialami.
>
"iskusikan dengan klien mengenai kemungkinan kemajuan darifungsi pendengarannya untuk mempertahankan harapan kliendalam berkomunikasi.
>
3erikan informasi mengenai kelompok yang juga pernahmengalami gangguan seperti yang dialami klien untuk memberikandukungan kepada klien.
>
3erikan informasi mengenai sumbersumber dan alatlat yangtersedia yang dapat membantu klien.
Rasional >
enunjukkan kepada klien bah6a dia dapat berkomunikasi denganefektif tanpa menggunakan alat khusus, sehingga dapat mengurangirasa 'emasnya.
>
-arapanharapan yang tidak realistik tidak dapat mengurangike'emasan, justru malah menimbulkan ketidak per'ayaan klienterhadap pera6at.
>
emungkinkan klien untuk memilih metode komunikasi yangpaling tepat untuk kehidupannya seharihari disesuaikan dnegantingkat keterampilannya sehingga dapat mengurangi rasa 'emas danfrustasinya.
>
"ukungan dari bebarapa orang yang memiliki pengalaman yangsama akan sangat membantu klien.
D"4!" Pus!"0"
!rsyad, E /s kandar,9. 2008. 3uku !jar /lmu &enyakit $elinga -idung $enggorokan. F+@/ 7akarta. 3et4, =. 2002. 3uku saku kepera6atan pediatri. E;= 7akarta. 'h6art4, . 2008. &edoman klinis pediatri. E;= 7akarta. ong, " et al. 200G. 3uku ajar kepera6atan pediatrik. E;= 7akarta. ansjoer,!rief,dkk.1%%%.+apita ediaa's 'ulapius.
elekta
+edokteran,Edisi
<
7akarta,