1
BAB I PENDAHULUAN A.
LAT LATAR BE BELA LAKA KANG NG
Kebuta Kebutaan an di Indone Indonesia sia merupa merupakan kan bencan bencanaa Nasion Nasional. al. Sebab Sebab kebutaa kebutaan n menyebabkan kualitas sumber daya manusia rendah. Hal ini berdampak pada kehila kehilangan ngan produkt produktifi ifitas tas serta serta membut membutuhka uhkan n biaya biaya untuk untuk rehabi rehabilit litasi asi dan pendidikan orang buta. Berdasarkan hasil survey nasional tahun 199 ! 199"# angka kebutaan di Indonesia mencapai 1#$ %. &ngka ini menempatkan Indonesia pada urutan pertama dalam masalah kebutaan di &sia dan nomor dua di dunia pada masa itu. Salah satu penyebab kebutaan adalah katarak. sekitar 1#$ % dari 'umlah penduduk di Indonesia# () % disebabkan oleh katarak. *andangan mata yang kabur atau berkabut bagaikan melihat melalui kaca mata berembun# ukuran lensa kacamata yang sering berubah# penglihatan ganda ketika mengemudi di malam hari # merupakan ge'ala katarak. katarak. +etapi +etapi di siang hari penderita penderita 'ustru 'ustru merasa merasa silau karena cahaya yang masuk ke mata terasa berlebih. Begitu Begitu besarnya besarnya resiko masyarakat masyarakat Indonesia untuk menderita menderita katarak memicu memicu kita kita dalam dalam upaya upaya pencega pencegahan. han. ,engan ,engan memper memperhat hatikan ikan gaya gaya hidup# hidup# lingkungan lingkungan yang sehat dan menghindari menghindari pemakaian bahan-bahan bahan-bahan kimia kimia yang dapat merusak akan membuta kita terhindar dari berbagai 'enis penyakit dalam stadium yang lebih berat yang akan menyulitkan upaya penyembuhan. lau lauko koma ma adala adalah h penya penyaki kitt yang yang ter' ter'adi adi akib akibat at gangg ganggua uan n teka tekana nan n intraokuler pada mata. /leh karena itu glaukoma dapat mengganggu penglihatan yang perlu di0aspadai. +idak hanya itu# glaucoma 'uga dapat memba0a kita kepada kepada kebutaa kebutaan. n. ontohny ontohnyaa pada kasus kasus glauco glaucoma ma yang yang ter'adi ter'adi di &meri &merika ka Seri Serika kat. t.
,is ,isana ana
glau glauco com ma
ber beresi esiko
12% 12%
pada pada
kebu kebuttan3 an34uck 4uckma man n
5
Sorensen.19)67. 8enurut data dari H/ pada tahun 2662# penyebab kebutaan paling utama di dunia adalah katarak 3:(#)%7# galukoma 312#%7# uveitis 316#2%7# agerelated related mucular mucular degeneration degeneration 3&8,7 3)#(%7# 3)#(%7# trakhoma trakhoma 3#"%7# 3#"%7# corneal corneal apacity apacity 3$#1%7# dan diabetic retinopathy 3:#)%7. Namun sesungguhnya hal ini bisa di cegah dengan pemeriksaan tonometri rutin. Sehingga tidak sampai ter'adi hal
2
2
fatal fatal sepert sepertii kebuta kebutaan. an. ;ika ;ika seseor seseorang ang tidak tidak pernah pernah melakuk melakukan an pemeri pemeriksa ksaan an tonometri# sedang ia baru mendapati dirinya glaukoma yang sudah fatal# maka tindakan yang bisa di ambil adalah operasi. 8endengar kata ini 'elas kita sudah merinding merinding sebelum melakukanny melakukannya. a. &palagi &palagi hasil dari opersi belum tentu sesuai dengan dengan harapa harapan n kita. kita. 8isal# 8isal# opersi opersi terseb tersebut ut beru'u beru'ung ng pada kebuta kebutaan an sepert sepertii contoh di atas. /leh karena itu# kita perlu malakukan pengukuran tonometri rutin dan 'uga memahami memahami proses kepara0atan pada klien glaukoma. glaukoma. Sehingga Sehingga proses proses kepe kepere rea0 a0at atan an dapat dapat terc tercap apai ai seca secara ra efek efekti tiff dan dan efes efesie ien n berd berdas asar arka kan n ilmu ilmu keperera0atan. B.
RUMUSA MUSAN N MASA MASALA LAH H Bagaimana konsep penyakit dan asuhan keperaa0atan pada pasien dengan gangguan
system sensori < Katarak dan laukoma C.
TUJUAN 1 8ahasi 8ahasis0a s0a menget mengetahu ahuii konse konsep p peny penyaki akitt Katara Katarak k dan dan aluk alukom omaa 2 8ahasis0a 8ahasis0a mnegetahu mnegetahuii &suhan &suhan kepera0atan kepera0atan pada pada gangguan gangguan system sensori sensori < Katarak
dan laukoma 8ahasi 8ahasis0a s0a mamp mampu u mengan menganali alisis sis 'urn 'urnal al terka terkait it Katar Katarak ak dan dan glauko glaukoma ma
3
2
fatal fatal sepert sepertii kebuta kebutaan. an. ;ika ;ika seseor seseorang ang tidak tidak pernah pernah melakuk melakukan an pemeri pemeriksa ksaan an tonometri# sedang ia baru mendapati dirinya glaukoma yang sudah fatal# maka tindakan yang bisa di ambil adalah operasi. 8endengar kata ini 'elas kita sudah merinding merinding sebelum melakukanny melakukannya. a. &palagi &palagi hasil dari opersi belum tentu sesuai dengan dengan harapa harapan n kita. kita. 8isal# 8isal# opersi opersi terseb tersebut ut beru'u beru'ung ng pada kebuta kebutaan an sepert sepertii contoh di atas. /leh karena itu# kita perlu malakukan pengukuran tonometri rutin dan 'uga memahami memahami proses kepara0atan pada klien glaukoma. glaukoma. Sehingga Sehingga proses proses kepe kepere rea0 a0at atan an dapat dapat terc tercap apai ai seca secara ra efek efekti tiff dan dan efes efesie ien n berd berdas asar arka kan n ilmu ilmu keperera0atan. B.
RUMUSA MUSAN N MASA MASALA LAH H Bagaimana konsep penyakit dan asuhan keperaa0atan pada pasien dengan gangguan
system sensori < Katarak dan laukoma C.
TUJUAN 1 8ahasi 8ahasis0a s0a menget mengetahu ahuii konse konsep p peny penyaki akitt Katara Katarak k dan dan aluk alukom omaa 2 8ahasis0a 8ahasis0a mnegetahu mnegetahuii &suhan &suhan kepera0atan kepera0atan pada pada gangguan gangguan system sensori sensori < Katarak
dan laukoma 8ahasi 8ahasis0a s0a mamp mampu u mengan menganali alisis sis 'urn 'urnal al terka terkait it Katar Katarak ak dan dan glauko glaukoma ma
3
3
BAB II LANDASAN TEORI A.
KATARAK 1. Defe Defeni nisi si
Katarak merupakan kekeruhan yang ter'adi pada lensa mata# sehingga menyeb menyebabka abkanpe npenur nurunan unan=ga =ganggu ngguan an menyeb menyebabka abkan n pengli penglihat hatan an
penglih penglihata atan n
3&dmin 3&dmin#266 #26697. 97.
Katara Katarak k
men'ad men'adii berkab berkabut= ut=bur buram. am. Katara Katarak k merupak merupakan an
keadaan patologik lensa dimana lensa men'adi keruh akibat hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa# sehingga pandangan seperti tertutup air ter'un ter'un atau kabut merupakan merupakan penurunan penurunan progresif progresif ke'ernihan ke'ernihan lensa# sehingga keta'aman penglihatan berkurang 3or0in# 26667. ,efinisi lain katarak adalah suatu keadaan patologik lensa di mana lensa rnen'adi keruh akibat hidrasi cairan cairan lensa# lensa# atau atau denatu denaturas rasii protei protein n lensa. lensa. Kekeru Kekeruhan han ini ter'ad ter'adii akibat akibat gangguan metabolisme normal lensa yang dapat timbul pada berbagai usia tertentu 3I0an#26697 4ensa mata merupakan bagian 'ernih dari mata yang berfungsi untuk menangkap cahaya dan gambar. >etina merupakan 'aringan yang berada di bagian belakang mata# bersifat sensitive terhadap cahaya. *ada keadaan normal normal## cahaya cahaya atau atau gambar gambar yang yang masuk masuk akan diterima diterima oleh oleh lensa lensa mata# mata# kemudia kemudian n akan akan diteru diteruska skan n ke retina retina## selan'u selan'utny tnyaa rangsa rangsangan ngan cahaya cahaya atau atau gambar tadi gambar tadi akan diubah men'adi sinyal = impuls yang akan diteruskan ke otak melalui melalui saraf penglihatan penglihatan dan akhirnya akhirnya akan diter'emahkan diter'emahkan sehingga dapat dipahami. +etapi bila 'alan cahaya tertutup oleh keadaan lensa yang katarak maka maka impul impulss tida tidak k akan akan dapat dapat dite diteri rima ma oleh oleh otak otak dan tida tidak k akan akan bisa bisa diter'emahkan men'ado suatu gambaran penglihatan yang baik. 2. Karak Karakeri erisi sik k Kaarak Kaarak
Katarak biasanya ter'adi bertahap selama bertahun-tahun dan ketika katarak sudah sangat memburuk lensa yang lebih kuat pun tidak akan mampu memperbaiki penglihatan. /rang dengan katarak secara khas selalu mencari cara cara untuk untuk menghi menghindar ndarii silau silau yang yang berasa berasall dari dari cahaya cahaya yang yang salah salah arah. arah. 8isalnya dengan mengenakan topi berkelapak lebar atau kaca mata hitam dan
4
4
menuru menurunkan nkan pelind pelindung ung cahaya cahaya saat saat mengend mengendara araii mobil mobil pada siang siang hari. hari. Katarak dapat diklasifikasikan menurut umur penderita< a. Katarak Katarak Kongen Kongenita itall
Katarak Katarak Kongenital# Kongenital# se'ak sebelum berumur 1 tahun sudah terlihat terlihat disebabkan oleh infeksi virus yang dialami ibu pada saat usia kehamilan masih dini 3?armacia# 26697. Katarak kongenital adalah katarak yang mulai ter'adi sebelum atau segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari 1 tahun. Katarak kongenital merupakan penyebab kebutaan pada bayi yang cukup berarti terutama akibat penanganannya yang kurang tepat. Katarak kongenital sering ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu ibu-ibu yang menderita menderita penyakit penyakit rubela# rubela# galaktosemi galaktosemia# a# homosistei homosisteinuri# nuri# toksoplasmosis# inklusi sitomegalik#dan histoplasmosis# penyakit lain yang menyertai katarak kongenital biasanya berupa penyakit-penyakt herediter sepe sepert rtii
mikr mikrof oftl tlm mus# us#
anir anirid idia ia##
kolo kolobo bom ma
iris iris##
kera kerato toko konu nus# s#
iris iris
heterokromia# lensa ektopik# displasia retina# dan megalo ko rnea. @ntu @ntuk k meng menget etah ahui ui peny penyeb ebab ab kata katara rak k kong kongen enit ital al dipe diperl rluk ukan an pemeriksaan ri0ayat prenatal infeksi ibu seperti rubela pada kehamilan trimester pertama dan pemakainan obat selama kehamilan. Kadang-kadang terdapat terdapat ri0ayat ri0ayat ke'ang# ke'ang# tetani# tetani# ikterus# ikterus# atau hepatosplenomegal hepatosplenomegalii pada ibu hamil. Bila katarak disertai u'i reduksi pada urine yang positif# mungkin kata katara rak k ini ini ter' ter'ad adii akiba akibatt gala galakt ktos osem emia ia.. Serin Sering g katar katarak ak konge kongeni nita tall ditemukan pada bayi prematur dan gangguan sistem saraf seperti retardasi mental. *emeriksaan darah pada katarak kongenital perlu dilakukan karena ada hubungan katarak kongenital dengan diabetes melitus# fosfor# dan kalsium. Hampir Hampir $6 % katara katarak k kongeni kongenital tal adalah adalah sporad sporadik ik dan tidak tidak diketa diketahui hui penyebabnya. *ada pupil bayi yang menderita katarak kongenital akan terlihat bercak putih atau suatu leukokoria b. Katarak ;uvenill
Katarak ;uvenil# Katarak yang lembek dan terdapat pada orang muda# yang mulai terbentuknya pada usia kurang dari 9 tahun dan lebih dari
5
5
bulan. Katarak 'uvenil biasanya merupakan kelan'utan katarak kongenital. Katarak 'uvenil biasanya merupakan penyulit penyakit sistemik ataupun metabolik dan penyakit lainnya c. Katarak senil
Katarak Senil# setelah usia $6 tahun akibat penuaan. Katarak senile biasanya berkembang lambat selama beberapa tahun# Kekeruhan lensa dengan nucleus yang mengeras akibat usia lan'ut yang biasanya mulai ter'adi pada usia lebih dari "6 tahun. 3Ilyas# Sidarta< Ilmu *enyakit 8ata# ed. 7. Katarak Senil sendiri terdiri dari : stadium# yaitu< 17 Stadium a0al *ada stadium a0al 3katarak insipien7 kekeruhan lensa mata masih sangat minimal# bahkan tidak terlihat tanpa menggunakan alat periksa. *ada saat ini seringkali penderitanya tidak merasakan keluhan atau gangguan
pada
penglihatannya#
sehingga
cenderung
diabaikan.
Kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk 'eri'i menu'u korteks anterior dan posterior 3 katarak kortikal 7. Aakuol mulai terlihat di dalam korteks. Katarak sub kapsular posterior# kekeruhan mulai terlihat anterior subkapsular posterior# celah terbentuk antara serat lensa dan dan korteks berisi 'aringan degenerative3benda morgagni7pada katarak insipient kekeruhan ini dapat menimbulkan poliopia oleh karena indeks refraksi yang tidak sama pada semua bagian lensa. Bentuk ini kadangkadang menetap untuk 0aktu yang lama.
27 Stadium Imatur *ada stadium yang lebih lan'ut# ter'adi kekeruhan yang lebih tebal tetapi tidak atau belum mengenai seluruh lensa sehingga masih terdapat bagian-bagian yang 'ernih pada lensa. *ada stadium ini ter'adi hidrasi kortek yang mengakibatkan lensa men'adi bertambah cembung. *encembungan lensa akan mmberikan perubahan indeks refraksi dimana
6
6
mata akan men'adi mioptik. Kecembungan ini akan mengakibatkan pendorongan iris kedepan sehingga bilik mata depan akan lebih sempit. 7 Stadium 8atur Bila proses degenerasi ber'alan terus maka akan ter'adi pengeluaran air bersama-sama hasil desintegrasi melalui kapsul. ,idalam stadium ini lensa akan berukuran normal. Iris tidak terdorong ke depan dan bilik mata depan akan mempunyai kedalaman normal kembali. Kadang pada stadium ini terlihat lensa ber0arna sangat putih akibatperkapuran menyeluruh karena deposit kalsium 3a7. Bila dilakukan u'i bayangan iris akan terlihat negative :7 Stadium Hipermatur Katarak yang ter'adi akibatkorteks yang mencair sehingga masa lensa ini dapat keluar melalui kapsul. &kibat pencairan korteks ini maka nukleus tenggelam kearah ba0ah 3'am "73katarak morgagni7. 4ensa akan mengeriput. &kibat masa lensa yang keluar kedalam bilik mata depan maka dapat timbul penyulit berupa uveitis fakotoksik atau galukoma fakolitik d. Katarak Intumesen
Kekeruhan
lensa
disertai
pembengkakan
lensa
akibat
lensa
degenerative yang menyerap air. 8asuknya air ke dalam celah lensa disertai pembengkakan lensa men'adi bengkak dan besar yang akan mendorong iris sehingga bilik mata men'adi dangkal dibanding dengan keadaan normal. *encembungan lensa ini akan dapat memberikan penyulit glaucoma. Katarak intumesen biasanya ter'adi pada katarak yang ber'alan cepat dan mengakibatkan miopi lentikularis. *ada keadaan ini dapat ter'adi hidrasi korteks hingga akan mencembung dan daya biasnya akan bertambah# yang meberikan miopisasi. *ada pemeriksaan slitlamp terlihat vakuol pada lensa disertai peregangan 'arak lamel serat lensa. e. Katarak Brunesen
7
7
Katarak yang ber0arna coklat sampai hitam 3katarak nigra7 terutama pada lensa# 'uga dapat ter'adi pada katarak pasien diabetes militus dan miopia tinggi. Sering ta'am penglihatan lebih baik dari dugaan sebelumnya dan biasanya ini terdapat pada orang berusia lebih dari "$ tahun yang belum memperlihatkan adanya katarak kortikal posterior. !. Ei"#"$i
Berbagai macam hal yang dapat mencetuskan katarak antara lain 3or0in#26667< a. @sia lan'ut dan proses penuaan b. ongenital atau bisa diturunkan. c. *embentukan katarak dipercepat oleh faktor lingkungan# seperti merokok atau bahan beracun lainnya. d. Katarak bisa disebabkan oleh cedera mata# penyakit metabolik 3misalnya diabetes7 dan obat-obat tertentu 3misalnya kortikosteroid7. Katarak 'uga dapat disebabkan oleh beberapa faktor risiko lain# seperti< a. Katarak traumatik yang disebabkan oleh ri0ayat trauma=cedera pada mata. b. Katarak sekunder yang disebabkan oleh penyakit lain# seperti< penyakit=gangguan metabolisme# proses peradangan pada mata# atau diabetes melitus. c. Katarak yang disebabkan oleh paparan sinar radiasi. d. Katarak yang disebabkan oleh penggunaan obat-obatan 'angka pan'ang# seperti kortikosteroid dan obat penurun kolesterol. e. Katarak kongenital yang dipengaruhi oleh faktor genetic
%. Manifesasi K#inis
e'ala sub'ektif dari pasien dengan katarak antara lain< a. Biasanya klien melaporkan penurunan keta'aman penglihatan dan silau serta gangguan fungsional yang diakibatkan oleh kehilangan penglihatan tadi. b. 8enyilaukan dengan distorsi bayangan dan susah melihat di malam hari
8
8
e'ala ob'ektif biasanya meliputi< a. *engembunan seperti mutiara keabuan pada pupil sehingga retina tak akan tampak dengan oftalmoskop. Ketika lensa sudah men'adi opak# cahaya akan dipendarkan dan bukannya ditransmisikan dengan ta'am men'adi bayangan terfokus pada retina. Hasilnya adalah pandangan men'adi kabur atau redup. b. *upil yang normalnya hitam akan tampak abu-abu atau putih. *engelihatan seakan-akan melihat asap dan pupil mata seakan akan bertambah putih. c. *ada akhirnya apabila katarak telah matang pupil akan tampak benar-benar putih #sehingga refleks cahaya pada mata men'adi negatif. e'ala umum gangguan katarak meliputi< a. *englihatan tidak 'elas# seperti terdapat kabut menghalangi ob'ek. b. angguan penglihatan bisa berupa< 17 *eka terhadap sinar atau cahaya. 27 ,apat melihat dobel pada satu mata 3diplobia7. 7 8emerlukan pencahayaan yang terang untuk dapat membaca. 4) 4ensa mata berubah men'adi buram seperti kaca susu
$7 Kesulitan melihat pada malam hari "7 8elihat lingkaran di sekeliling cahaya atau cahaya terasa menyilaukan mata (7 *enurunan keta'aman penglihatan 3 bahkan pada siang hari 7 e'ala lainya adalah < a. Sering berganti kaca mata b. *englihatan sering pada salah satu mata. Kadang katarak menyebabkan pembengkakan lensa dan peningkatan tekanan di dalam mata 3glukoma7 yang bisa menimbulkan rasa nyeri. &. Pe'eriksaan Dia$n"sik
9
9
a. Kartu mata Snellen = mesin telebinokular 3 tes keta'aman penglihatan dan sentral penglihatan7 < mungkin terganggu dengan kerusakan lensa# system saraf atau penglihatan ke retina ayau 'alan optic. b. *emeriksaan oftalmoskopi < mengka'i struktur internal okuler# mencatat atrofi lempeng optic# papiledema# perdarahan retina# dan mikroaneurisme. c. ,arah lengkap# la'u sedimentasi 34C,7 < menun'ukkan anemi sistemik = infeksi d. CK# kolesterol serum# dan pemeriksaan lipid < dilakukan untuk memastikan aterosklerosis. e. +es toleransi glukosa = ?BS < menentukan adanya= control diabetes.
(. Penaa#aksanaan Me)is
e'ala-ge'ala yang timbul pada katarak yang masih ringan dapat dibantu dengan menggunakan kacamata# lensa pembesar# cahaya yang lebih terang# atau kacamata yang dapat meredamkan cahaya. *ada tahap ini tidak diperlukan tindakan operasi. +indakan operasi katarak merupakan cara yang efektif untuk memperbaiki lensa mata# tetapi tidak semua kasus katarak memerlukan tindakan operasi. /perasi katarak perlu dilakukan 'ika kekeruhan lensa menyebabkan penurunan ta'am pengelihatan sedemikian rupa sehingga mengganggu peker'aan sehari-hari. /perasi katarak dapat dipertimbangkan untuk dilakukan 'ika katarak ter'adi berbarengan dengan penyakit mata lainnya# seperti uveitis yakni adalah peradangan pada uvea. @vea 3disebut 'uga saluran uvea7 terdiri dari struktur< a. Iris < cincin ber0arna yang melingkari pupil yang ber0arna hitam b. Badan silier < otot-otot yang membuat lensa men'adi lebih tebal sehingga mata bisa fokus pada ob'ek dekat dan lensa men'adi lebih tipis sehingga mata bisa fokus pada ob'ek 'auh c. Koroid < lapisan mata bagian dalam yang membentang dari u'ung otot silier ke saraf optikus di bagian belakang mata
10
10
Sebagian atau seluruh uvea bisa mengalami peradangan. *eradangan yang terbatas pada iris disebut iritis# 'ika terbatas pada koroid disebut koroiditis. ;uga operasi katarak akan dilakukan bila berbarengan dengan glaukoma# dan retinopati diabetikum. Selain itu 'ika hasil yang didapat setelah operasi 'auh lebih menguntungkan dibandingkan dengan risiko operasi yang mungkin
ter'adi. *embedahan
lensa
dengan
katarak
dilakukan
bila
mengganggu kehidupan social atau atas indikasi medis lainnya. Indikasi dilakukannya operasi katarak < a. Indikasi sosial< 'ika pasien mengeluh adanya gangguan penglihatan dalam melakukan rutinitas peker'aan b. Indikasi medis< bila ada komplikasi seperti glaucoma c. Indikasi optik< 'ika dari hasil pemeriksaan visus dengan hitung 'ari dari 'arak m didapatkan hasil visus ="6 Selan'utnya ada beberapa operasi yang bisa dilakukan# yaitu D
a. IC 3 Intra Capsular Cataract Extraction7 yaitu dengan mengangkat semua lensa termasuk kapsulnya. Sampai akhir tahun 19"6 hanya itulah teknik operasi yg tersedia.
b. CC 3 Ekstra Capsular Cataract Extraction7 terdiri dari 2 macam yakni 17 Standar CC atau planned CC dilakukan dengan mengeluarkan lensa secara manual setelah membuka kapsul lensa. +entu sa'a dibutuhkan sayatan yang lebar sehingga penyembuhan lebih lama. 27 ?ekoemulsifikasi 3*haco Cmulsification7. Bentuk CC yang terbaru dimana menggunakan getaran ultrasonic untuk menghancurkan nucleus sehingga material nucleus dan kortek dapat diaspirasi melalui insisi E mm. /perasi katarak ini di'alankan dengan cukup dengan bius lokal atau menggunakan tetes mata anti nyeri pada kornea 3selaput bening mata7# dan bahkan tanpa men'alani ra0at inap. Sayatan
11
11
sangat minimal# sekitar 2#( mm. 4ensa mata yang keruh dihancurkan 3Cmulsifikasi7 kemudian disedot 3fakum7 dan diganti dengan lensa buatan yang telah diukur kekuatan lensanya dan ditanam secara permanen. +eknik bedah katarak dengan sayatan kecil ini hanya memerlukan 0aktu 16 menit disertai 0aktu pemulihan yang lebih cepat.
*ascaoperasi pasien diberikan tetes mata steroid dan antibiotik 'angka pendek. Kacamata baru dapat diresepkan setelah beberapa minggu# ketika bekas insisi telah sembuh. >ehabilitasi visual dan peresepan kacamata baru dapat dilakukan lebih cepat dengan metode fakoemulsifikasi. Karena pasien tidak dapat berakomodasi maka pasien akan membutuhkan kacamata untuk peker'aan 'arak dekat meski tidak dibutuhkan kacamata untuk 'arak 'auh. Saat ini digunakan lensa intraokular multifokal. 4ensa intraokular yang dapat berakomodasi sedang dalam tahap pengembangan. &pabila tidak ter'adi gangguan pada kornea# retina# saraf mata atau masalah mata lainnya# tingkat keberhasilan dari operasi katarak cukup tinggi# yaitu mencapai 9$%# dan kasus komplikasi saat maupun pasca operasi 'uga sangat 'arang ter'adi. Kapsul=selaput dimana lensa intra okular terpasang pada mata orang yang pernah men'alani operasi katarak dapat men'adi keruh. @ntuk itu perlu terapi laser untuk membuka kapsul yang keruh tersebut agar penglihatan dapat kembali men'adi 'elas.
*. As+,an Ke-eraaan Kaarak a. *engak'ian 17 &namnesa a7 Identitas
Berisi nama# usia# 'enis kelamin# peker'aan yang sering terpapar sinar matahari secara langsung# tempat tinggal sebagai gambaran kondisi lingkungan dan keluarga# dan keterangan lain mengenai identitas pasien.
12
12
b7
>i0ayat *enyakit Sekarang
Keluhan utama pasien katarak biasanya antara lain< *enurunan keta'aman penglihatan secara progresif 3ge'ala •
•
• • •
• • • • •
c7
utama katarak7 8ata tidak merasa sakit# gatal atau merah Berkabut# berasap# penglihatan tertutup film *erubahan daya lihat 0arna angguan mengendarai kendaraan malam hari# lampu besar sangat menyilaukan mata 4ampu dan matahari sangat mengganggu Sering meminta ganti resep kaca mata 4ihat ganda Baik melihat dekat pada pasien rabun dekat 3 hipermetropia7 e'ala lain 'uga dapat ter'adi pada kelainan mata lain
>i0ayat *enyakit +erdahulu
&danya ri0ayat penyakit sistemik yang di miliki oleh pasien seperti ,8 • Hipertensi • *embedahan mata sebelumnya# dan penyakit metabolic lainnya •
•
memicu resiko katarak. Ka'i gangguan vasomotor seperti peningkatan tekanan vena# Ketidakseimbangan endokrin dan diabetes# serta ri0ayat
•
terpa'an pada radiasi# steroid = toksisitas fenotiaFin. Ka'i ri0ayat alergi
•
d7
>i0ayat Kesehatan Keluarga
&pakah ada ri0ayat diabetes atau gangguan sistem sensori persepsi. 27
*emeriksaan ?isik < Ins-eksi
,alam inspeksi# bagian-bagian mata yang perlu di amati adalah dengan melihat lensa mata melalui senter tangan 3penlight7# kaca pembesar# slit lamp# dan oftalmoskop sebaiknya dengan pupil berdilatasi. ,engan penyinaran miring 3:$ dera'at dari poros mata7 dapat dinilai kekeruhan lensa dengan mengamati lebar pinggir iris pada lensa yang keruh 3iris shado07. Bila letak bayangan 'auh dan besar berarti kataraknya imatur#
13
13
sedang bayangan kecil dan dekat dengan pupil ter'adi pada katarak matur. b. ,iagnosa Kepera0atan Gang 8ungkin 8uncul
17 emas b.d kehilangan pandangan komplit# pembedahan atau ketidak mampuan mendapatkan pandangan. 27 >esiko
infeksi b.d pertahanan primer dan prosedur invasive
pengangkatan katarak 7 >esiko cidera b.d peningkatan +I/ :7 ,efesiensi pengetahuan b.d terbatasnya informasi atau kesalahan interpretasi
14
14
/. Iner0ensi Ke-eraaan No 1
Diagnosa Keperawatan Cemas Definisi :
Tujuan dan criteria Hasil NOC :
Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon autonom (sumner tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan keprihatinan disebabkan dari antisipasi terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menyetujui terhadap tindakan
Kriteria Hasil :
Ditandai dengan − − − − − − − −
'niety control &oping !mpulse control
#lien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas engidentifikasi* mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas +ital sign dalam batas normal Postur tubuh* ekspresi %ajah* bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan
Intervensi NIC :
'niety "eduction (penurunan kecemasan) • •
•
• •
•
• • • •
elisah !nsomnia "esah #etakutan Sedih $okus pada diri #ekha%atiran &emas
•
•
•
•
unakan pendekatan yang menenangkan ,yatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien -elaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur Pahami prespektif pasien terhdap situasi stres emani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut /erikan informasi faktual mengenai diagnosis* tindakan prognosis Dorong keluarga untuk menemani anak 0akukan back 1 neck rub Dengarkan dengan penuh perhatian !dentifikasi tingkat kecemasan /antu pasien mengenal sit uasi yang menimbulkan kecemasan Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan* ketakutan* persepsi !nstruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi /arikan obat untuk mengurangi kecemasan
15
2
Resiko infeksi
NOC :
Definisi : Peningkatan resiko masuknya organisme patogen $aktor2faktor resiko : - Prosedur !nfasif - #etidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen - rauma - #erusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan - "uptur membran amnion - 'gen farmasi (imunosupresan) - alnutrisi - Peningkatan paparan lingkungan patogen - !monusupresi - #etidakadekuatan imum buatan - idak adekuat pertahanan sekunder (penurunan 3b* 0eukopenia* penekanan respon inflamasi) - idak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh* trauma jaringan* penurunan kerja silia* cairan tubuh statis* perubahan sekresi p3* perubahan peristaltik) - Penyakit kronik
!mmune Status #no%ledge : !nfection control "isk control
NIC :
Infection Control (Kontrol infeksi) /ersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain Pertahankan teknik isolasi Kriteria Hasil : /atasi pengunjung bila perlu #lien bebas dari tanda dan gejala !nstruksikan pada pengunjung untuk mencuci infeksi tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung endeskripsikan proses penularan meninggalkan pasien penyakit* factor yang unakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan mempengaruhi penularan serta &uci tangan setiap sebelum dan sesudah penatalaksanaannya* tindakan kpera%tan enunjukkan kemampuan untuk unakan baju* sarung tangan sebagai alat mencegah timbulnya infeksi pelindung batas -umlah leukosit dalam Pertahankan lingkungan aseptik selama normal pemasangan alat enunjukkan perilaku hidup sehat anti letak !+ perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum unakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing ingktkan intake nutrisi /erikan terapi antibiotik bila perlu
• • • •
• •
•
•
•
•
• •
Infection Protection (proteksi terhadap infeksi) onitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal onitor hitung granulosit* 4/& onitor kerentanan terhadap infeksi /atasi pengunjung Saring pengunjung terhadap penyakit menular •
• • • •
15
2
Resiko infeksi
NOC :
Definisi : Peningkatan resiko masuknya organisme patogen $aktor2faktor resiko : - Prosedur !nfasif - #etidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen - rauma - #erusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan - "uptur membran amnion - 'gen farmasi (imunosupresan) - alnutrisi - Peningkatan paparan lingkungan patogen - !monusupresi - #etidakadekuatan imum buatan - idak adekuat pertahanan sekunder (penurunan 3b* 0eukopenia* penekanan respon inflamasi) - idak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh* trauma jaringan* penurunan kerja silia* cairan tubuh statis* perubahan sekresi p3* perubahan peristaltik) - Penyakit kronik
!mmune Status #no%ledge : !nfection control "isk control
NIC :
Infection Control (Kontrol infeksi) /ersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain Pertahankan teknik isolasi Kriteria Hasil : /atasi pengunjung bila perlu #lien bebas dari tanda dan gejala !nstruksikan pada pengunjung untuk mencuci infeksi tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung endeskripsikan proses penularan meninggalkan pasien penyakit* factor yang unakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan mempengaruhi penularan serta &uci tangan setiap sebelum dan sesudah penatalaksanaannya* tindakan kpera%tan enunjukkan kemampuan untuk unakan baju* sarung tangan sebagai alat mencegah timbulnya infeksi pelindung batas -umlah leukosit dalam Pertahankan lingkungan aseptik selama normal pemasangan alat enunjukkan perilaku hidup sehat anti letak !+ perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum unakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing ingktkan intake nutrisi /erikan terapi antibiotik bila perlu
• • • •
• •
•
•
•
•
• •
Infection Protection (proteksi terhadap infeksi) onitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal onitor hitung granulosit* 4/& onitor kerentanan terhadap infeksi /atasi pengunjung Saring pengunjung terhadap penyakit menular •
• • • •
16
•
• • •
• • • • •
•
• • •
3
Resiko cidera
NOC :
Defenisi
"isk kontrol
: Beresiko mengalami cidera Kriteria Hasil : seagai akiat kondisi lingkungan #lien bebas dari cidera !ang erinteraksi dengan sumer #lien mampu menjelaskan cara1 adaptif dan sumer defensif i ndividu metode untuk mencegah cidera #lien mampu menjelaskan faktor "aktor resiko : resiko dari lingkungan1prilaku #ksternal personal - Biologis ampu memodifikasi gaya hidup - $at kimia untuk mencegah injury - %anusia enggunakan fasilitas kesehatan - Cara peminda&an' transpor
-
Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko Pertahankan teknik isolasi k1p /erikan pera%atan kuliat pada area epidema !nspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan* panas* drainase !speksi kondisi luka 1 insisi bedah Dorong masukkan nutrisi yang cukup Dorong masukan cairan Dorong istirahat !nstruksikan pasien untuk minum antibio tik sesuai resep 'jarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi 'jarkan cara menghindari infeksi 0aporkan kecurigaan infeksi 0aporkan kultur positif
NIC Enviorentment management Sediakan lingkungan ang aman !agi "a#ien Identi$ka#i ke!utu%an keamanan "a#ien &eng%indarkan lingkungan ang !er!a%aa &ema#ang #ide rail tem"at tidur &enediakan tem"at tidur ang naman dan !er#i% &enem"atkan #aklar lam"u ang
16
•
• • •
• • • • •
•
• • •
3
Resiko cidera
NOC :
"isk kontrol
Defenisi
: Beresiko mengalami cidera Kriteria Hasil : seagai akiat kondisi lingkungan #lien bebas dari cidera !ang erinteraksi dengan sumer #lien mampu menjelaskan cara1 adaptif dan sumer defensif i ndividu metode untuk mencegah cidera #lien mampu menjelaskan faktor "aktor resiko : resiko dari lingkungan1prilaku #ksternal personal - Biologis ampu memodifikasi gaya hidup - $at kimia untuk mencegah injury - %anusia enggunakan fasilitas kesehatan - Cara peminda&an' transpor
-
Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko Pertahankan teknik isolasi k1p /erikan pera%atan kuliat pada area epidema !nspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan* panas* drainase !speksi kondisi luka 1 insisi bedah Dorong masukkan nutrisi yang cukup Dorong masukan cairan Dorong istirahat !nstruksikan pasien untuk minum antibio tik sesuai resep 'jarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi 'jarkan cara menghindari infeksi 0aporkan kecurigaan infeksi 0aporkan kultur positif
NIC Enviorentment management Sediakan lingkungan ang aman !agi "a#ien Identi$ka#i ke!utu%an keamanan "a#ien &eng%indarkan lingkungan ang !er!a%aa &ema#ang #ide rail tem"at tidur &enediakan tem"at tidur ang naman dan !er#i% &enem"atkan #aklar lam"u ang
17
- Nutrisi Internal - (rofil dara& anormal - Disfungsi iokimia - )sia perkemangan - Disfungsi efektor - Disfungsi imun*autoimun - Disfungsi integratif - %alnutrisi - "isik - (sikologi - Disfungsi sensorik - Hipoksia jaringan
4
Defesiensi (engeta&uan
/atasan karakteristik : memverbalisasikan adanya masalah* ketidakakuratan mengikuti instruksi* perilaku tidak sesuai.
$aktor yang berhubungan : keterbatasan kognitif* interpretasi terhadap informasi yang salah* kurangnya keinginan untuk mencari informasi* tidak mengetahui sumber2sumber informasi.
perubahan
-
NOC :
Definisi : idak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan dengan topic spesifik.
yang ada ampu mengenali status kesehatan
#o%l%dge : disease process #o%ledge : health /ehavior
NIC :
eaching : disease Process 5
Kriteria Hasil :
Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit* kondisi* prognosis dan program pengobatan Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan pera%at1tim kesehatan lainnya
muda% di'angkau "a#ien &em!ata#i "engun'ung &engan'urkan keluarga untuk menemani "a#ien &engontrol lingkungan dari ke!i#ingan &eminda%kan !arang(!arang ang da"at mem!a%aakan erikan "en'ela#an "ada "a#ien dan keluarga atau "engun'ung adana "eru!a%an #tatu# ke#e%atan dan "ene!a! "enakit
6
7 8 9 <
/erikan penil aia n tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik -ela skan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi* dengan cara yang tepat. ambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit* dengan cara yang tepat ambarkan proses penyakit* dengan cara yang tepat !dentifikasi kemungkinan penyebab* dengna cara yang tepat Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi* dengan cara yang tepat 3indari harapan yang kosong Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang t epat
17
- Nutrisi Internal - (rofil dara& anormal - Disfungsi iokimia - )sia perkemangan - Disfungsi efektor - Disfungsi imun*autoimun - Disfungsi integratif - %alnutrisi - "isik - (sikologi - Disfungsi sensorik - Hipoksia jaringan
4
Defesiensi (engeta&uan
/atasan karakteristik : memverbalisasikan adanya masalah* ketidakakuratan mengikuti instruksi* perilaku tidak sesuai.
$aktor yang berhubungan : keterbatasan kognitif* interpretasi terhadap informasi yang salah* kurangnya keinginan untuk mencari informasi* tidak mengetahui sumber2sumber informasi.
perubahan
-
NOC :
Definisi : idak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan dengan topic spesifik.
yang ada ampu mengenali status kesehatan
#o%l%dge : disease process #o%ledge : health /ehavior
NIC :
eaching : disease Process 5
Kriteria Hasil :
Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit* kondisi* prognosis dan program pengobatan Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan pera%at1tim kesehatan lainnya
muda% di'angkau "a#ien &em!ata#i "engun'ung &engan'urkan keluarga untuk menemani "a#ien &engontrol lingkungan dari ke!i#ingan &eminda%kan !arang(!arang ang da"at mem!a%aakan erikan "en'ela#an "ada "a#ien dan keluarga atau "engun'ung adana "eru!a%an #tatu# ke#e%atan dan "ene!a! "enakit
6
7 8 9 <
/erikan penil aia n tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik -ela skan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi* dengan cara yang tepat. ambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit* dengan cara yang tepat ambarkan proses penyakit* dengan cara yang tepat !dentifikasi kemungkinan penyebab* dengna cara yang tepat Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi* dengan cara yang tepat 3indari harapan yang kosong Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang t epat
18
=
5> 55
56 57 58
Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit Diskusikan pilihan terapi atau penanganan Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan ?ksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan* dengan cara yang tepat "ujuk pasie n pada grup atau agensi di komunitas lokal* dengan cara yang tepat !nstruksikan pasie n mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi pera%atan kesehatan* dengan cara yang tepat
18
=
5> 55
56 57 58
Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit Diskusikan pilihan terapi atau penanganan Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan ?ksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan* dengan cara yang tepat "ujuk pasie n pada grup atau agensi di komunitas lokal* dengan cara yang tepat !nstruksikan pasie n mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi pera%atan kesehatan* dengan cara yang tepat
19
B.
GLAUKOMA 1. Defenisi
laukoma merupakan suatu kumpulan penyakit yang mempunyai karakteristik umum neuropatik yang berhubungan dengan hilangnya fungsi penglihatan. alaupun kenaikan tekanan intra okuler adalah satu dari resiko primer# ada atau tidaknya faktor ini tidak merubah definisi penyakit. 3Herman# 26167 laukoma bukanlah sebuah penyakit# melainkan kekomplekan dari gangguan tekanan intraokuler yang mana mempunyai karakteristik ge'ala peningkatan tekanan intraokular pada orang de0asa. Normalnya# tekanan intraokular adalah 16-26 mmHg. ;ika hasil pemeriksaan tekanan bola mata lebih dari 26# maka kita patut curiga terhadap adanya glaukoma. &pabla hasil menun'ukkan angka lebih dari 2$# maka dipastikan orang tersebut terkena glaukoma. @ntuk mengetahui# seseorang tersebut terkena glaukoma atau tidak# bisa dengan pemeriksaan tonometri 3pemeriksaan tekanan bola mata7. *engukuran tonometri rutin ini penting# untuk mengidentifikasi adanya
19
B.
GLAUKOMA 1. Defenisi
laukoma merupakan suatu kumpulan penyakit yang mempunyai karakteristik umum neuropatik yang berhubungan dengan hilangnya fungsi penglihatan. alaupun kenaikan tekanan intra okuler adalah satu dari resiko primer# ada atau tidaknya faktor ini tidak merubah definisi penyakit. 3Herman# 26167 laukoma bukanlah sebuah penyakit# melainkan kekomplekan dari gangguan tekanan intraokuler yang mana mempunyai karakteristik ge'ala peningkatan tekanan intraokular pada orang de0asa. Normalnya# tekanan intraokular adalah 16-26 mmHg. ;ika hasil pemeriksaan tekanan bola mata lebih dari 26# maka kita patut curiga terhadap adanya glaukoma. &pabla hasil menun'ukkan angka lebih dari 2$# maka dipastikan orang tersebut terkena glaukoma. @ntuk mengetahui# seseorang tersebut terkena glaukoma atau tidak# bisa dengan pemeriksaan tonometri 3pemeriksaan tekanan bola mata7. *engukuran tonometri rutin ini penting# untuk mengidentifikasi adanya glaukoma sebelum mata terkena bahaya permanen dari peningkatan tekanan di dalamnya. laukoma biasanya diderita oleh klien yang berumur di atas :6 th. *ada orang yang memiliki kecenderungan hereditas glaukoma dalam keluarganya# mereka harus melakukan pengukuran tonometri ritin setiap hari. 34uckman# 19)67. ,ari beberapa definisi glaukoma diatas# dapat disimpulakan bah0a glaukoma adalah penyakit mata yang ter'adi karena peningkatan tekanan bola mata dan mempengaruhi kepekaan atau ke'elasan penglihatan. 2.
Ti-e G#a+k"'a
&da beberapa type glaukoma dan dapat di klaasifikasikan sebagai berikut < a. laukoma *rimer ,e0asa laukoma primer de0asa meliputi< 17 laukoma Sudut +erbuka = Kronik
20
20
laukoma 'enis ini umumnya ter'adi karena keturunan. laukoma 'enis ini sering ter'adi pada orang yang mempunyai sudut ruang terbuka yang normal tapi mempunyai resistensi aliran auous humor keluar dari ruang sudut. 27 laukoma Sudut +ertutup laukoma 'enis inin 'arang ter'adi. &da kesalahan tempat yang ma'u dari u'ung akar dan gulungan iris yang mela0an kornea.
b. laukoma Sekunder laukoma ini biasa di bangun dari banyak sebab seperti uveitis# gangguan neuvaskuler# trauma tumor# penyakit degenerasi mata# dll.
c. laukoma Kongenital laukoma ini ter'adi di mata selama ada dalam masa a0al tumbuh dan berkembang. Biasanya terlihat selama " bulan kelahiran.
d. laukoma &bsolut lakoma ini biasanya adalah hasil dari beberapa ke'adian glaukoma dan itu berarti mengarah pada kebutaan yang mana tekanan intraokuler meningkat. &ueous humor adalah cairan pada bola mata yang di produksi oleh badan siliari yang mnerupakan kristal 'ernih. !.
Ei"#"$i
&da beberapa sebab dan faktor yang beresiko terhadap ter'adinya glaukoma. ,iantaranya adalah<
a. @mur >isiko glaukoma bertambah tinggi dengan bertambahnya usia. +erdapat 2% dari populasi usia :6 tahun yang terkena glaukoma. &ngka ini akan bertambah dengan bertambahnya usia. b. >i0ayat anggota keluarga yang terkena glaucoma
21
21
@ntuk glaukoma 'enis tertentu# anggota keluarga penderita glaukoma mempunyai resiko " kali lebih besar untuk terkena glaukoma. >esiko terbesar adalah kakak-beradik kemudian hubungan orang tua dan anakanak. c. +ekanan bola mata +ekanan bola mata diatas 21 mmHg berisiko tinggi terkena glaukoma. 8eskipun untuk sebagian individu# tekanan bola mata yang lebih rendah sudah dapat merusak saraf optik. @ntuk mengukur tekanan bola mata dapat dilakukan dirumah sakit mata dan=atau dokter spesialis mata. /batobatan d. *emakai steroid secara rutin *emakai obat tetes mata yang mengandung steroid yang tidak dikontrol oleh dokter# obat inhaler untuk penderita asma# obat steroid untuk radang sendi dan pemakai obat yang memakai steroid secara rutin lainnya. Bila anda mengetahui bah0a anda pemakai obat-obatan steroid secara rutin# sangat dian'urkan memeriksakan diri anda ke dokter spesialis mata untuk pendeteksian glaukoma. e. >i0ayat trauma 3luka kecelakaan7 pada mata f. %.
*enyakit lain >i0ayat penyakit diabetes 3kencing manis7# hipertensi dan migren Pa"fisi"#"$i
&ueous diproduksi oleh epitel tidak berpigmen dari prosesus siliaris# yang merupakan bagian anterior dari badan siliar. &ueous humor kemudian mengalir melalui pupil ke dalam kamera okuli anterior# memberikan nutrisi kepada lensa# iris dan kornea. ,rainase aueous melalui sudut kamera anterior yang mengandung 'aringan trabekular dan kanal Schlemm dan menu'u 'aringan vena episklera. 3Barbara# 19997 *er'alanan aliran aueous humor )6-96% melalui 'aringan trabekular# namun terdapat 16% melalui ciliary body face# yang disebut 'alur uveoskleral. Berdasarkan fisiologi dari sekresi dan ekskresi cairan aueous# maka terdapat
22
22
tiga faktor utama yang berperan dalam meningkatnya tekanan intraokular# antara lain< a. Kecepatan produksi aueous humor oleh badan siliar b. >esistensi aliran aueous humor melalui 'aringan trabekular dan kanal Schlemm c. +ekanan vena episklera +ekanan intraokular normal yang secara umum diterima adalah 16-21 mmHg. &.
K#asifikasi G#a+k"'a
Banyak sekali pola yang digunakan untuk mengklasifikasikan glaukoma# namun# klasifikasi yang secara luas digunakan adalah glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup# karena pembagian tersebut terfokus pada patofisiologi ter'adinya glaukoma dan merupakan titik a0al ditentukannya penatalaksanaan klinis yang sesuai. laucoma berdasarkan klasifikasi vaghen# yaitu < a. laukoma *rimer laukoma primer adalah glaukoma yang tidak berhubungan dengan penyakit mata atau sistenik yang menyebabkan meningkatnya resistensi aliran aueous humor. laukoma primer biasanya ter'adi pada kedua mata. 17 laukoma Sudut +erbuka 3laukoma Simpleks7 laukoma primer sudut terbuka merupakan glaukoma yang tidak diketahui penyebabnya dan ditandai dengan sudut bilik mata terbuka. laukoma primer sudut terbuka merupakan penyakit kronis dan progresif lambat dengan atrofi dan cupping dari papil nervus optikus dan pola gangguan lapang pandang yang khas. laukoma primer sudut terbuka memiliki kecenderungan familiar. *ada umumnya# glaukoma primer sudut terbuka ter'adi pada usia lebih dari :6 tahun. *revalensi 'uga lebih tinggi pada orang berkulit gelap atau ber0arna dibandingkan dengan orang berkulit putih. ambaran patologi utama pada glaukoma sudut terbuka adalah proses degeneratif di 'alinan trabekular# termasuk pengendapan bahan
23
23
ekstrasel di dalam 'alan trabekular dan di ba0ah lapisan endotel kanalis Schlemm. &kibatnya adalah penurunan drainase aueous humor yang menyebabkan peningkatan tekanan intra okuler. +ekanan
intraokuler
merupakan
faktor resiko utama
untuk
glaukoma primer sudut terbuka. +erdapat faktor resiko lain yang berhubungan dengan glaukoma primer sudut terbuka# yaituD miopia# diabetes mellitus# hipertensi dan oklusi vena sentralis retina. Sifat onsetnya yang samar serta per'alanannya yang progresif lambat maka timbulnya ge'alanya pun lambat dan tidak disadari sampai akhirnya berlan'ut dengan kebutaan. Keluhan pasien biasanya sangat sedikit atau samar# misalnya mata terasa berat# kepala pusing sebelah# dan anamnesis tidak khas lainnya. Biasanya pasien tidak mengeluh adanya halo dan tidak tampak mata merah. +ekanan intraokuler seharihari biasanya tinggi atau lebih dari 26 mmHg. &kibat tekanan tinggi akan terbentuk atrofi papil serta ekskavasio glaukomatosa. Kerusakan dimulai dari tepi lapang pandang# dengan demikian penglihatan sentral tetap baik# sehingga penderita seolah-olah melihat melalui teropong. ,iagnosis glaukoma primer sudut terbuka ditegakkan apabila ditemukan kelainan-kelainan glaukomatosa pada diskus optikus dan lapangan pandang disertai peningkatan tekanan intraokuler# sudut kamera anterior terbuka dan tampak normal# dan tidak ditemukan sebab lain yang dapat meningkatkan tekanan intraokuler. 27 laukoma Sudut +ertutup *asien yang menderita glaukoma primer sudut tertutup cenderung memiliki segmen anterior yang kecil dan sempit# sehingga men'adi faktor predisposisi untuk timbulnya pupillary block relatif. >esiko ter'adinya hal tersebut meningkat dengan bertambahnya usia# seiring dengan berkembangnya lensa dan pupil men'adi miosis. 7 laukoma *rimer Sudut +ertutup &kut
24
24
laukoma primer sudut tertutup akut adalah kondisi yang timbul saat +I/ meningkat secara cepat akibat blokade relatif mendadak dari 'aringan trabekular. Hal ini dapat menimbulkan manifestasi berupa rasa sakit# penglihatan buram# halo# mual dan muntah. *eningkatan +I/ yang tinggi menyebabkan edema epitel kornea yang bertanggung 'a0ab dalam timbulnya keluhan penurunan penglihatan. +anda-tanda pada glaukoma sudut tertutup akut antara lain< a7 +I/ yang tinggi b7 *upil yang lebar dan terkadang irreguler c7 Cdema epitel kornea d7 Kongesti pembuluh darah episkleral dan kon'ungtiva e7 Kamera okuli anterior yang sempit Selama
serangan
akut#
+I/
cukup
tinggi
sehingga
dapat
menyebabkan gangguan nervus optikus dan oklusi pembuluh darah retina. Sinekia anterior perifer dapat terbentuk dengan cepat dan +I/ yang tinggi menyebabkan ter'adinya iskemia sehingga dapat ter'adi atrofi sektoral dari iris. &trofi pada iris menimbulkan pelepasan pigmen iris dan pigmen-pigmen tersebut menempel dan mengotori permukaan iris dan endotel kornea. &kibat iskemia iris# maka pupil dapat berdilatasi dan terfiksasi. ,iagnosis pasti didapatkan dengan gonioskopi. onioskopi 'uga membantu menentukan apakah blokade iris dan 'aringan trabekular reversibel atau irreversibel.
:7 laukoma *rimer Sudut +ertutup Subakut laukoma primer sudut tertutup subakut 3intermiten7 adalah kondisi yang ditandai dengan adanya penglihatan yang buram# halo# dan rasa sakit yang ringan# disertai dengan peningkatan +I/. e'ala ini membaik dengan sendirinya# terutama selama tidur# dan muncul kembali
25
25
secara periodik dalam hitungan hari atau minggu. ,iagnosis yang tepat dapat dibantu ditegakkan dengan pemeriksaan gonioskopi. $7 laukoma *rimer Sudut +ertutup Kronis laukoma primer sudut tertutup kronis merupakan kondisi yang timbul setelah glaukoma sudut tertutup akut atau saat sudut kamera anterior tertutup secara bertahap dan tekanan intraokuler meningkat secara perlahan. e'ala klinisnya serupa dengan glaukoma primer sudut terbuka# yaitu keluhan yang samar# cupping papil nervus optikus yang progresif dan gangguan lapang pandang glaukomatosa. Sehingga# pemeriksaan gonioskopi diperlukan untuk menentukan diagnosis yang tepat. b. laukoma Kongenital laukoma kongenital primer atau infantil adalah glaukoma yang timbul sesaat setelah lahir sampai beberapa tahuh pertama setlah kelahiran. Selain itu# glaukoma kongenital 'uga dapat timbul menyertai anomali kongenital lainnya. laukoma infantil atau dikenal dengan istilah buphthalmos# dipercaya ter'adi akibat displasia dari sudut kamera anterior tanpa disertai abnormalitas okular dan sistemik lainnya. +erdapat dua teori yang menerangkan patofisiologi ter'adinya glaukoma infantil# yaituD ter'adi abnormalitas membran atau sel pada 'aringan trabekular# sehingga 'aringan trabekuler men'adi impermeabelD teori lain mengatakan bah0a ter'adi anomali luas pada kamera okuli anterior termasuk insersi abnormal dari muskulus siliaris. ,engan adanya anomali-anomali tersebut# maka aliran aueous akan terganggua dan ter'adi pembendungan aueous humor# maka akan timbul buphtalmos karena 'aringan sklera pada neonatus masih lunak. Keadaan klinis yang khas dari glaukoma infantil adalah trias klasik pada bayi baru lahir# yaituD epifora# fotofobia# dan blefarospasme. ,iagnosis tergantung dari pemeriksaan klinis yang hati-hati# termasuk
26
26
pemeriksaan
+I/#
pengukuran
diameter
kornea#
gonioskopi
dan
oftalmoskopi. c. laukoma Sekunder laukoma sekunder adalah glaukoma yang berhubungan dengan penyakit mata atau sistemik yang menyebabkan menurunnya aliran aueous humor. laukoma sekunder sering ter'adi hanya pada satu mata. laukoma sekunder merupakan glaukoma yang diketahui penyebab yang menimbulkannya. laukoma sekunder dapat terlihat dalam bentuk sudut tertutup maupun sudut terbuka. Kelainan-kelainan tersebut dapat terletak pada< 17 Sudut bilik mata# akibat goniosinekia# hifema# leukoma adheren dan kontusi sudut bilik mata 27 *upil# akibat seklusio dan oklusi relatif pupil 7 Badan siliar# seperti rangsangan akibat luksasio lensa
Beberapa penyakit yang dapat menimbulkan glaukoma# yaitu< 17 @veitis# dimana glaukoma ter'adi akibat adanya sinekia anterior maupun posterior# penimbunan sel radang di sudut bilik mata dan seklusio pupil yang biasanya disertai dengan iris bomb. 27 *asca trauma serta ulkus kornea# yang mengakibatkan leukoma adheren sehingga bilik mata tertutup dan mengganggu aliran aueous humor. 7 Hifema# akan mengakibatkan tersumbatnya sudut bilik mata laukoma yang disebabkan oleh lensa. Katarak yang immatur akan
menyerap
cairan
sehingga
ukurannya
membesar
sehingga
menyumbat sudut bilik mata# sedangkan katarak yang hipermatur# lensa akan pecah dan komposisi lensa dapat menyumbat sudut bilik mata.
27
27
*ascabedah katarak# yang mengakibatkan terbentuknya sinekia dan terbentuknya blokade pupil akibat radang di daerah pupil. d. laukoma &bsolut laukoma absolut merupakan stadium akhir glaukoma dimana sudah ter'adi kebutaan total. *ada glaukoma absolut# kornea terlihat keruh# bilik mata dangkal# papil atrofi dengan ekskavasio galukomatosa# mata keras seperti batu dan dengan rasa sakit. 8ata dengan kebutaan ini mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah sehingga menimbulkan penyulit berupa neovaskularisasi pada iris. Kelainan mata yang dapat menyebabkan glaukoma antara lain< 17 Kelainan lensa 27 Kelainan uvea 7 +rauma :7 *asca bedah $7 laukoma absolut
Berdasarkan lamanya glaucoma dapat diklasifikasikan sebagai berikut < a. G#a+k"'a Ak+
laukoma akut adalah penyakit mata yang disebabkan oleh tekanan intraokuler yang meningkat mendadak sangat tinggi. *entalaksanaan *enderita dira0at dan dipersiapkan untuk operasi. ,ievaluasi tekanan intraokuler 3+I/7 dan keadaan mata. Bila +I/ tetap tidak turun# lakukan operasi segera. Sebelumnya berikan infus manitol 26% 66-$66 ml# "6 tetes=menit. ;enis operasi# iridektomi atau filtrasi# ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaab gonoskopi setelah pengobatan medikamentosa. . G#a+k"'a Kr"nik
laukoma kronik adalah penyakit mata dengan ge'ala peningkatan tekanan bola mata sehingga ter'adi kerusakan anatomi dan fungsi mata yang permanen. *enatalaksanaan *asien diminta datang teratur " bulan
28
28
sekali# dinilai tekanan bola mata dan lapang pandang. Bila lapang pandang semakin memburuk# meskipun hasil pengukuran tekanan bola mata dalam batas normal# terapi ditingkatkan. ,ian'urkan berolahraga dan minum harus sedikit-sedikit. (.
Manifesasi K#inis
8enurut Harna0artia' 3266)7 umumnya dari ri0ayat keluarga ditemukan anggota keluarga dalam garis vertical atau horiFontal memiliki penyakit serupa# penyakit ini berkembang secara perlahan namun pasti# penampilan bola mata seperti normal dan sebagian besar tidak menampakan kelainan selama stadium dini. *ada stadium lan'ut keluhan klien yang mincul adalah sering menabrak akibat pandangan yang men'adi 'elek atau lebih kabur# lapangan pandang men'di lebih sempit hingga kebutaan secara permanen. e'ala yang lain adalah< a. 8ata merasa dan sakit tanpa kotoran. b. Kornea suram. c. ,isertai sakit kepala hebat terkadang sampai muntah. d. Kemunduran penglihatan yang berkurang cepat. e. Nyeri di mata dan sekitarnya. f.
@dema kornea.
g. *upil lebar dan refleks berkurang sampai hilang. h. 4ensa keruh. Ilyas 3266:7 glaukoma akan memperlihatkan ge'ala sebagai berikut< a. +ekanan bola mata yang tidak normal b. >usaknya selaput 'ala c. 8enciutnya lapang penglihatan akibat rusaknya selaput 'ala yang dapat d. Berakhir dengan kebutaan
*.
Penaa#aksanaan G#a+k"'a
29
29
+u'uan utama terapi glaukoma adalah dengan menurunkan tekanan intraokular serta meningkatkan aliran humor auos 3drainase7 dengan efek samping yang minimal. *enangananya meliputi< a. +erapi ?armakologi 1) laukoma *rimer a7 *emberian tetes mata Beta blocker 3misalnya timolol# betaJolol#
carteolol# levobunolol atau metipranolol7 yang kemungkinan akan mengurangi pembentukan cairan di dalam mata dan +I/. b7 *ilocarpine untuk memperkecil pupil sehingga iris tertarik dan membuka saluran yang tersumbat. c7 /bat lainnya yang 'uga diberikan adalah epinephrine# dipivephrine dan
carbacol
3untuk
memperbaiki
pengaliran
cairan
atau
mengurangi pembentukan cairan7 d7 8inum larutan gliserin dan air biasa untuk mengurangi tekanan dan menghentikan serangan glaukoma. e7 Bisa 'uga diberikan inhibitor karbonik
anhidrase
3misalnya
acetaFolamide7. f7 *ada kasus yang berat# untuk mengurangi tekanan biasanya diberikan manitolintravena 3melalui pembuluh darah7. 27 laucoma Sekunder
*engobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya. ;ika penyebabnya adalah peradangan# diberikan corticosteroid dan obat untuk melebarkan pupil. Kadang dilakukan pembedahan. 7 laucoma Kongenitalis
@ntuk mengatasi laukoma kongenitalis perlu dilakukan pembedahan. b. +erapi 4aser 17 4aser iridotomy melibatkan pembuatan suatu lubang pada bagian mata
yang ber0arna 3iris7 untuk mengiFinkan cairan mengalir secara normal pada mata dengan sudut sempit atau tertutup 3narrow or closed angles7. 27 4aser trabeculoplasty adalah suatu prosedur laser dilaksanakan hanya pada
mata-mata
dengan
sudut-sudut
terbuka
3open
angles7.
4aser trabeculoplasty tidak menyembuhkan glaukoma# namun sering
30
30
dilakukan daripada meningkatkan 'umlah obat-obat tetes mata yang berbeda-beda. *ada beberapa kasus-kasus# dia digunakan sebagai terapi permulaan atau terapi utama untuk open-angle glaukoma. *rosedur ini adalah metode yang cepat# tidak sakit# dan relatif aman untuk menurunkan tekananintraocular . ,engan mata yang dibius dengan obat-obat tetes bius# pera0atan laser dilaksanakan melalui lens kontak
yang
berkaca
pada
sudut
mata
3angle
of
the
eye7. Microscopic laser yang membakar sudut mengiFinkan cairan keluar lebih leluasa dari kanal-kanal pengaliran. 7 4aser cilioablation 3'uga dikenal sebagai penghancuran badan ciliary ataucyclophotocoagulation7 adalah bentuk lain dari pera0atan yang umumnya dicadangkan untuk pasien-pasien dengan bentuk-bentuk yang parah dari glaukoma dengan potensi penglihatan yang miskin. *rosedur ini melibatkan pelaksanaan pembakaran laser pada bagian mata yang membuat cairan aueous 3ciliary body7. *embakaran laser ini menghancurkan sel-sel yang membuat cairan# dengan demikian mengurangi tekanan mata. c. +erapi *embedahan
17 +rabeculectomy adalah suatu prosedur operasi mikro yang sulit# digunakan untuk mera0at glaukoma. *ada operasi ini# suatu potongan kecil dari trabecular mesh0ork yang tersumbat dihilangkan untuk menciptakan suatu pembukaan dan suatu 'alan kecil penyaringan yang baru dibuat untuk cairan keluar dari mata. @ntk 'alan-'alan kecil baru# suatu bleb penyaringan kecil diciptakan dari 'aringan con'unctiva 3con'unctival tissue7. on'unctiva adalah penutup bening diatas putih mata. ?iltering bleb adalah suatu area yang timbul seperti bisul yang ditempatkan pada bagian atas mata diba0ah kelopak atas. Sistim pengaliran baru ini mengiFinkan cairan untuk meninggalkan mata# masuk ke bleb# dan kemudian le0at masuk kedalam sirkulasi darah kapiler 3capillary blood circulation7 dengan demikian menurunkan
31
31
tekanan mata. +rabeculectomy adalah operasi glaukoma yang paling umum dilaksanakan. ;ika sukses# dia merupakan alat paling efektif menurunkan tekanan mata. 27 Viscocanalostomy adalah suatu prosedur operasi alternatif yang digunakan
untuk
menurunkan
tekanan
mata.
,ia
melibatkan
penghilangan suatu potongan dari sclera 3dinding mata7 untuk meninggalkan hanya suatu membran yang tipis dari 'aringan melaluinya cairan aueous dapat dengan lebih mudah mengalir. Ketika dia lebih tidak invasiv dibanding trabeculectomy dan aqueous shunt surgery# dia 'uga bertendensi lebih tidak efektif. &hli bedah kadangkala menciptakan tipe-tipe lain dari sistim pengaliran 3drainage systems7. Ketika operasi glaukoma seringkali efektif# komplikasikomplikasi# seperti infeksi atau perdarahan# adalah mungkin. 8aka# operasi umumnya dicadangkan untuk kasus-kasus yang dengan cara lain tidak dapat dikontrol. /.
As+,an Ke-eraaan G#a+k"'a a. *engka'ian
17 &namnesa &namnesa yang dapat dilakukan pada klien dengan katarak adalah< a7 Identitas = ,ata Biografi Berisi nama# usia# 'enis kelamin# alamat# dan keterangan lain mengenai identitas pasien. b7 >i0ayat penyakit sekarang 8erupakan pen'elasan dari keluhan utama. 8isalnya yang sering ter'adi pada pasien dengan katarak adalah penurunan keta'aman penglihatan. c7 >i0ayat penyakit dahulu &danya ri0ayat penyakit sistemik yang di miliki oleh pasien seperti ,8# hipertensi# pembedahan mata sebelumnya# dan penyakit metabolic lainnya memicu resiko katarak. d7 >i0ayat Kesehatan Keluarga
32
32
*ada pengka'ian klien dengan gangguan mata 3 katarak 7 ka'i ri0ayat keluarga apakah ada ri0ayat diabetes atau gangguan sistem vaskuler# ka'i ri0ayat stress# alergi# gangguan vasomotor seperti peningkatan tekanan vena# ketidakseimbangan endokrin dan diabetes# serta ri0ayat terpa'an pada radiasi# steroid = toksisitas fenotiaFin 27 *emeriksaan ?isik b. ,iagnosa Kepera0atan Gang 8ungkin 8uncul 17 Nyeri b.d peningkatan tekanan intra okuler 3+I/7 yang ditandai dengan
mual dan muntah. 27 Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 7 angguan citra tubuh :7 &nsietas b.d faktor fisilogis# perubahan status kesehatan# adanya nyeri# kemungkinan=kenyataan
kehilangan
penglihatan
ditandai dengan
ketakutan# ragu-ragu# menyatakan masalah tentang perubahan ke'adian hidup. $7 ,efesiensi pengetahuan b.d kurang terpa'an informasi "7 >esiko cidera (7 >esiko infeksi
33
33
.
No 1
Iner0ensi Ke-eraaan
Diagnosa Keperawatan N!eri +kut Definisi :
Tujuan dan criteria Hasil NOC :
Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan ('sosiasi Studi ,yeri !nternasional): serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari bulan.
Kriteria Hasil :
/atasan karakteristik : -
0aporan secara verbal atau non verbal $akta dari observasi Posisi antalgic untuk menghindari nyeri erakan melindungi ingkah laku berhati2hati uka topeng angguan tidur (mata sayu* tampak capek* sulit atau gerakan kacau* menyeringai)
Pain 0evel* Pain control* &omfort level
ampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri* mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri* mencari bantuan) elaporkan bah%a nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri ampu mengenali nyeri (skala* intensitas* frekuensi dan tanda nyeri) enyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang anda vital dalam rentang normal
Intervensi NIC :
Pain Mana$e'en
0akukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi* karakteristik* durasi* frekuensi* kualitas dan faktor presipitasi @bservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien #aji kultur yang mempengaruhi respon nyeri ?valuasi pengalaman nyeri masa lampau ?valuasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau /antu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan #ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan* pencahayaan dan kebisingan #urangi faktor presipitasi nyeri Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi* non farmakologi dan inter personal) #aji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi 'jarkan tentang teknik non farmakologi
34
-
-
-
-
-
-
erfokus pada diri sendiri $okus menyempit (penurunan persepsi %aktu* kerusakan proses berpikir* penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan) ingkah laku distraksi* contoh : jalan2 jalan* menemui orang lain dan1atau aktivitas* aktivitas berulang2ulang) "espon autonom (seperti diaphoresis* perubahan tekanan darah* perubahan nafas* nadi dan dilatasi pupil) Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) ingkah laku ekspresif (contoh : gelisah* merintih* menangis* %aspada* iritabel* nafas panjang1berkeluh kesah) Perubahan dalam nafsu makan dan minum
/erikan analgetik untuk mengurangi nyeri ?valuasi keefektifan kontrol nyeri ingkatkan istirahat #olaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil onitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
Analgesic Administration
$aktor yang berhubungan :
'gen injuri (biologi* kimia* fisik* psikologis)
entukan lokasi* karakteristik* kualitas* dan derajat nyeri sebelum pemberian obat &ek instruksi dokter tentang jenis obat* dosis* dan frekuensi &ek ri%ayat alergi Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu entukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri entukan analgesik pilihan* rute pemberian* dan dosis optimal Pilih rute pemberian secara !+* ! untuk pengobatan nyeri secara teratur onitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali /erikan analgesik tepat %aktu terutama saat nyeri hebat ?valuasi efektivitas analgesik* tanda dan gejala (efek samping)
34
-
-
-
-
-
-
erfokus pada diri sendiri $okus menyempit (penurunan persepsi %aktu* kerusakan proses berpikir* penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan) ingkah laku distraksi* contoh : jalan2 jalan* menemui orang lain dan1atau aktivitas* aktivitas berulang2ulang) "espon autonom (seperti diaphoresis* perubahan tekanan darah* perubahan nafas* nadi dan dilatasi pupil) Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) ingkah laku ekspresif (contoh : gelisah* merintih* menangis* %aspada* iritabel* nafas panjang1berkeluh kesah) Perubahan dalam nafsu makan dan minum
/erikan analgetik untuk mengurangi nyeri ?valuasi keefektifan kontrol nyeri ingkatkan istirahat #olaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil onitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
Analgesic Administration
$aktor yang berhubungan :
'gen injuri (biologi* kimia* fisik* psikologis)
entukan lokasi* karakteristik* kualitas* dan derajat nyeri sebelum pemberian obat &ek instruksi dokter tentang jenis obat* dosis* dan frekuensi &ek ri%ayat alergi Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu entukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri entukan analgesik pilihan* rute pemberian* dan dosis optimal Pilih rute pemberian secara !+* ! untuk pengobatan nyeri secara teratur onitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali /erikan analgesik tepat %aktu terutama saat nyeri hebat ?valuasi efektivitas analgesik* tanda dan gejala (efek samping)
35
2
Ketidakseimangan nutrisi kurang dari keutu&an tuu& Definisi : !ntake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.
NOC :
,utritional Status : food and $luid !ntake 4eight control
Kriteria Hasil :
NIC :
Nutrition Management
/atasan karakteristik :
-
-
/erat badan 6> A atau lebih di ba%ah ideal Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari "D' ("ecomended Daily 'llo%ance) embran mukosa dan konjungtiva pucat #elemahan otot yang digunakan untuk menelan1mengunyah 0uka* inflamasi pada rongga mulut udah merasa kenyang* sesaat setelah mengunyah makanan Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan iskonsepsi #ehilangan // dengan makanan cukup #eengganan untuk makan #ram pada abdomen
'danya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan /eratbadan ideal sesuai dengan tinggi badan ampumengidentifikasi kebutuhan nutrisi idk ada tanda tanda malnutrisi enunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan idak terjadi penurunan berat badan yang berarti
#aji adanya alergi makanan #olaborasi dengan ahli giBi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien. 'njurkan pasien untuk meningkatkan intake $e 'njurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin & /erikan substansi gula Cakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi /erikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli giBi) 'jarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian. onitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori /erikan informasi tentang kebutuhan nutrisi #aji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
// pasien dalam batas normal onitor adanya penurunan berat badan onitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
35
2
Ketidakseimangan nutrisi kurang dari keutu&an tuu& Definisi : !ntake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.
NOC :
,utritional Status : food and $luid !ntake 4eight control
Kriteria Hasil :
NIC :
Nutrition Management
/atasan karakteristik :
-
-
/erat badan 6> A atau lebih di ba%ah ideal Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari "D' ("ecomended Daily 'llo%ance) embran mukosa dan konjungtiva pucat #elemahan otot yang digunakan untuk menelan1mengunyah 0uka* inflamasi pada rongga mulut udah merasa kenyang* sesaat setelah mengunyah makanan Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan iskonsepsi #ehilangan // dengan makanan cukup #eengganan untuk makan #ram pada abdomen
'danya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan /eratbadan ideal sesuai dengan tinggi badan ampumengidentifikasi kebutuhan nutrisi idk ada tanda tanda malnutrisi enunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan idak terjadi penurunan berat badan yang berarti
#aji adanya alergi makanan #olaborasi dengan ahli giBi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien. 'njurkan pasien untuk meningkatkan intake $e 'njurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin & /erikan substansi gula Cakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi /erikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli giBi) 'jarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian. onitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori /erikan informasi tentang kebutuhan nutrisi #aji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
// pasien dalam batas normal onitor adanya penurunan berat badan onitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
36
- onus otot jelek - ,yeri abdominal dengan atau tanpa patologi - #urang berminat terhadap makanan - Pembuluh darah kapiler mulai rapuh - Diare dan atau steatorrhea - #ehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) - Suara usus hiperaktif - #urangnya informasi* misinformasi
$aktor2faktor yang berhubungan :
#etidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi Bat2Bat giBi berhubungan dengan faktor biologis* psikologis atau ekonomi.
3
,angguan citra tuu&
NOC :
Defenisi : Konfusi
dalam gamaran mental tentang diri*fisik individu Batasan karakteristik : (erilaku mengenali tuu& individu •
/ody image Self estem
Kriteria Hasil :
/ody image positif ampu mengidentifikasi kekuatan personal
onitor interaksi anak atau orangtua selama makan onitor lingkungan selama makan -ad%alkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan onitor kulit kering dan perubahan pigmentasi onitor turgor kulit onitor kekeringan* rambut kusam* dan mudah patah onitor mual dan muntah onitor kadar albumin* total protein* 3b* dan kadar 3t onitor makanan kesukaan onitor pertumbuhan dan perkembangan onitor pucat* kemerahan* dan kekeringan jaringan konjungtiva onitor kalori dan intake nuntrisi &atat adanya edema* hiperemik* hipertonik papila lidah dan cavitas oral. &atat jika lidah ber%arna magenta* scarlet
NIC od Image en%an*ement - +a'i #e*ra ver!al dan non ver!al re#"on klien ter%ada" tu!u%na ,rekuen#i mengkritik - &onitor dirina tentang "engo!atan. - -ela#kan
36
- onus otot jelek - ,yeri abdominal dengan atau tanpa patologi - #urang berminat terhadap makanan - Pembuluh darah kapiler mulai rapuh - Diare dan atau steatorrhea - #ehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) - Suara usus hiperaktif - #urangnya informasi* misinformasi
$aktor2faktor yang berhubungan :
#etidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi Bat2Bat giBi berhubungan dengan faktor biologis* psikologis atau ekonomi.
3
,angguan citra tuu&
NOC :
Defenisi : Konfusi
dalam gamaran mental tentang diri*fisik individu Batasan karakteristik : (erilaku mengenali tuu& individu •
/ody image Self estem
Kriteria Hasil :
/ody image positif ampu mengidentifikasi kekuatan personal
onitor interaksi anak atau orangtua selama makan onitor lingkungan selama makan -ad%alkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan onitor kulit kering dan perubahan pigmentasi onitor turgor kulit onitor kekeringan* rambut kusam* dan mudah patah onitor mual dan muntah onitor kadar albumin* total protein* 3b* dan kadar 3t onitor makanan kesukaan onitor pertumbuhan dan perkembangan onitor pucat* kemerahan* dan kekeringan jaringan konjungtiva onitor kalori dan intake nuntrisi &atat adanya edema* hiperemik* hipertonik papila lidah dan cavitas oral. &atat jika lidah ber%arna magenta* scarlet
NIC od Image en%an*ement - +a'i #e*ra ver!al dan non ver!al re#"on klien ter%ada" tu!u%na ,rekuen#i mengkritik - &onitor dirina tentang "engo!atan. - -ela#kan
37
•
•
(erilaku meng&indari tuu& individu (erilaku memantau tuu& individu Respon nonveral ter&adap perua&an aktual pada tuu& - mis.penampilan/struktur/ fungsi0 Responnon veral ter&adap persepsi perua&an pada tuu& -mis. penampilan/struktur/fungsi0 %engunkapkan persaan !ang mencerminkan perua&an pandangan tentang tuu& individu - mis. penampilan/struktur/fungsi0 %engungkapkan persepsi !ang mencerminkan perua&an individu dalam penampilan 1jective (erua&an aktual pada fungsi (erua&an aktual pada struktur (erilaku mengenal tuu& individu (erilaku memantau individu (erua&an dalam kemampuan memperkirakan &uungan •
•
•
•
•
•
•
•
•
endeskripsikan secara factual perubahan fungsi tubuh e*mpertahankan interaksi sosial
-
"era/atan. kema'uan dan "rogno#i# "enakit orong klien mengungka"kan "era#aanna Identi$ka#i "engurangan melalui "enggunaan alat !antu a#ilita# kontak dengan individu lai dalam kelom"ok ke*il
37
•
•
(erilaku meng&indari tuu& individu (erilaku memantau tuu& individu Respon nonveral ter&adap perua&an aktual pada tuu& - mis.penampilan/struktur/ fungsi0 Responnon veral ter&adap persepsi perua&an pada tuu& -mis. penampilan/struktur/fungsi0 %engunkapkan persaan !ang mencerminkan perua&an pandangan tentang tuu& individu - mis. penampilan/struktur/fungsi0 %engungkapkan persepsi !ang mencerminkan perua&an individu dalam penampilan 1jective (erua&an aktual pada fungsi (erua&an aktual pada struktur (erilaku mengenal tuu& individu (erilaku memantau individu (erua&an dalam kemampuan memperkirakan &uungan •
endeskripsikan secara factual perubahan fungsi tubuh e*mpertahankan interaksi sosial
-
"era/atan. kema'uan dan "rogno#i# "enakit orong klien mengungka"kan "era#aanna Identi$ka#i "engurangan melalui "enggunaan alat !antu a#ilita# kontak dengan individu lai dalam kelom"ok ke*il
•
•
•
•
•
•
•
•
38
spesial tuu& ter&adap lingkungan 2ujective Depersonalisasi ke&ilangan melalui kata ganti !ang sesuai Depersonalisasi agian melalui kata ganti !ang netral (enekananpada kekuatan !ang tersisia Ketakutan ter&adaf reaksi orang lain "okus pada penampilan masa lalu "aktor !ang er&uungan Biofisik /kognitif Buda!a/ ta&ap perkemangan (en!akit/ cedera (ersepsual/ psikossosil/ spiritual (emeda&an/ trauma Terapi pen!akit •
•
•
•
•
• •
• •
•
•
38
spesial tuu& ter&adap lingkungan 2ujective Depersonalisasi ke&ilangan melalui kata ganti !ang sesuai Depersonalisasi agian melalui kata ganti !ang netral (enekananpada kekuatan !ang tersisia Ketakutan ter&adaf reaksi orang lain "okus pada penampilan masa lalu "aktor !ang er&uungan Biofisik /kognitif Buda!a/ ta&ap perkemangan (en!akit/ cedera (ersepsual/ psikossosil/ spiritual (emeda&an/ trauma Terapi pen!akit •
•
•
•
•
• •
• •
•
•
39
BAB III ANALISIS JURNAL A.
KATARAK Kien ia +o# et all 32617 he Impact of Cataract !urgery "n #epressive
!ymptomps $or %illateral Cataraact &atient in 'o Chi Minh City( Vietnam . 8enyebutkan dalam penelitian tersebut darri :1 responden sebelum melakukan pembedahan# 2:( responden yang telah melakukan pembedahan. Hasil penelitia adanya peningkatan yang signifikan terhadap ge'ala perasaan tertekan pada pasien dengan katarak bilateral# baik sebelum atau sesudah tindakan pembedahan 3p6#6:7# sedangkan 'ika ditin'au dari 'enis kelaminnya perempuan lebih dominan dibanding laki-laki. ;ika dianalisis penelitian ini sesuai dengan diagnosa kepera0atan yang mncul pada pasien dengan katarak# yaitu ketakutan b.d kehilangan pandangan komplit# 'ad0al pembedahan# atau ketidak mampuan mendapatkan pandangan. Namun penelitian ini tidak spesifik terhadapa depressive symptoms yang dimaksud. Sehingga ketakutan pasien 'uga tidak spesifik sesuai dengan faktor yang
39
BAB III ANALISIS JURNAL A.
KATARAK Kien ia +o# et all 32617 he Impact of Cataract !urgery "n #epressive
!ymptomps $or %illateral Cataraact &atient in 'o Chi Minh City( Vietnam . 8enyebutkan dalam penelitian tersebut darri :1 responden sebelum melakukan pembedahan# 2:( responden yang telah melakukan pembedahan. Hasil penelitia adanya peningkatan yang signifikan terhadap ge'ala perasaan tertekan pada pasien dengan katarak bilateral# baik sebelum atau sesudah tindakan pembedahan 3p6#6:7# sedangkan 'ika ditin'au dari 'enis kelaminnya perempuan lebih dominan dibanding laki-laki. ;ika dianalisis penelitian ini sesuai dengan diagnosa kepera0atan yang mncul pada pasien dengan katarak# yaitu ketakutan b.d kehilangan pandangan komplit# 'ad0al pembedahan# atau ketidak mampuan mendapatkan pandangan. Namun penelitian ini tidak spesifik terhadapa depressive symptoms yang dimaksud. Sehingga ketakutan pasien 'uga tidak spesifik sesuai dengan faktor yang berhubungan dengan penegakan diagnosa kepera0atan. B.
GLAUKOMA
hoy et all 3261$7 )laucoma #arainage #evice ube *etraction +nd %lockage In + &atient Iridocorneal Endothelial !yndrome reated ,ith g. /+) Membranectomy. *enelitian ini meneliti tentang kasus penatalaksanaan galukoma dengan +hmed )laucoma valve dengan pemasangan tube blockage. Hasil penelitian ini menyebutkan pada ;uli 261: pasien dengan serangan glaukoma mendadak dengan tekanan intraokular
hingga "( mmHg dapat
dikoreksi dengan pemberian timolol selama 2 minggu. onioskopi dapat memperlihatkan luas pandang dan dapat meningkatkan kegagalan dalam mengontrol tekanan intraokular. &hmed galucoma valve dinilai efektif dan berhasil untuk mengontrol tekanan intraokular dengan menambahkan pemasangan tube blockage pada saat membranektomi. laukoma merupakan suatu kumpulan penyakit yang mempunyai karakteristik umum neuropatik yang berhubungan dengan hilangnya fungsi penglihatan. alaupun kenaikan tekanan intra okuler adalah satu dari resiko primer# ada atau tidaknya faktor ini tidak merubah definisi penyakit. 3Herman#
26167
laukoma
bukanlah
sebuah
penyakit#
melainkan
40
kekomplekan dari gangguan tekanan intraokuler yang mana mempunyai karakteristik ge'ala peningkatan tekanan intraokular pada orang de0asa. Normalnya# tekanan intraokular adalah 16-26 mmHg. ;ika hasil pemeriksaan tekanan bola mata lebih dari 26# maka kita patut curiga terhadap adanya glaukoma. &pabla hasil menun'ukkan angka lebih dari 2$# maka dipastikan orang tersebut terkena glaukoma. *er'alanan aliran aueous humor )6-96% melalui 'aringan trabekular# namun terdapat 16% melalui ciliary body face# yang disebut 'alur uveoskleral pada saat aliran ini terhambat maka dapat
menyebabkan
tekanan
intraokuler
meningkat
sehingga
dapat
menimbulkan gangguan lapang pandang. Sehingga penelitian ini dapat di'adikan rekomendasi dalam penatalaksanaan glaukoma.
41
BAB I3 PENUTUP A.
KESIMPULAN 1.
2.
Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan
gangguan penglihatan laukoma adalah suatu kumpulan penyakit yang mempunyai
karakteristik umum neuropatik yang berhubungan dengan hilangnya fungsi penglihatan. alaupun kenaikan tekanan intra okuler adalah satu dari resiko primer# ada atau tidaknya faktor ini tidak merubah definisi penyakit. .
*erbedaan
katarak
dan
glaukoma#
'ika
katarak
terdapat
kekeruhan pada lensa mata# sedangkan galukoma gangguan lapang penglihatan disebabkan neuropatik# faktor resikonya adalah peningkatan tekanan intraokuler. B.
SARAN ,iharapkan penulis selan'utnya dapat memperbanyak analisis 'urnal# sehingga
semakin banyak khasanah pengetahuan dan ilmu kepera0atan yang dapat dipela'ari
42
DA4TAR PUSTAKA
Barbara#dkk.1999. Medical-!urgical ursing .@nited States of &merica< 4ippincott3":2-":$7
Ben'amin ;. *hil. 2616. +cute Endhoptalmitis after Cataract !urgery . 012 Consecutive Cases treated at the tertiary referral center in etherland . &merican ;ournal of ophthalmology. Aolume 1:9 No.
Bonnie Nga K0an hoy# Ct &ll 3261$7
)laucoma #rainage #evice ube
*etraction and %lockage in a &atient with Iridocorneal Endothelial !yndrome
reated
,ith
d./+)
Membranectomy
http<==000.omicsonline.org=open-access=glaucoma-drainage-device-tuberetraction-and-blockage-in-a-patient-0ith-iridocorneal-endothelialsyndrome-treated-0ith-ndyag-membranectomy-21$$-9$(6-1666:)9.phpL aid"29) 3diakses pada 9==261"7
Ilyas# sidarta. 2669. #asar-dasar pemeriksaan dalam ilmu penyakit mata. Cdisi . ;akarta
Ilyas# sidarta. 2669. Ilmu penyakit mata. ;akarta < Balai penerbit ?K@I
Ilyas# sidarta. 266:. Masalah kesehatan mata anda dalam pertanyaan pertanyaan3Cdisi 2. ;akarta < ?K@I
Hartono. 266(. "ftalmoskopidasar dan klinis. Gogyakarta < *ustaka endekia
'erman302423&revalensi kebutaan akibat glaukoma di kabupaten tapanuli selatan5hal 063+vailable fromhttp.repository3usu3ac3id7bitstream740891:;<=7:8==74742E224;;3pdf 5d iakses 42 oktober 02426