ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA KEJANG KEJ ANG DEMAM DEM AM
Oleh :
ALISNA NIM : 1514201K049
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TUANKU TAMBUSAI
THN. 201 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anak merupakan hal yang penting artinya bagi sebuah keluarga. Selain sebagai penerus keturunan, anak pada akhirnya juga sebagai generasi penerus bangsa. Oleh karena itu tidak satupun orang tua yang menginginkan anaknya jatuh sakit, lebih-lebih bila anaknya mengalami kejang demam. Kejang demam merupakan kelainan neurologis akut yang paling sering dijumpai pada anak. Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38o! yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. "enyebab demam terbanyak adalah in#eksi saluran pernapasan bagian atas disusul in#eksi saluran pen$ernaan. (%gastiyah, &'') **'!. +nsiden terjadinya kejang demam terutama pada golongan anak umur bulan sampai tahun. ampir ampir 3 / dari anak yang berumur di ba0ah 1 tahun pernah menderita menderita kejang demam. Kejang Kejang demam demam lebih lebih sering sering didapat didapatkan kan pada laki-la laki-laki ki daripa daripada da peremp perempuan. uan. al terseb tersebut ut disebabkan karena pada 0anita didapatkan maturasi serebral yang lebih $epat dibandingkan lakilaki. (2. Sumijati, *444)*-3! Bangkitan kejang berulang atau kejang yang lama akan mengakibatkan kerusakan selsel otak kurang menyenangkan di kemudian hari, terutama adanya $a$at baik se$ara #isik, mental atau sosial yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. (+skandar 5ahidiyah, 5ahidiyah, &'81 6 818! . Kejang demam merupakan kedaruratan medis yang memerlukan pertolongan segera. 7iagnosa se$ara dini serta pengelolaan yang tepat sangat diperlukan untuk menghindari $a$at yang yang lebi lebih h para parah, h, yang yang diak diakib ibat atka kan n bang bangki kita tan n keja kejang ng yang ang seri sering ng.. ntu ntuk k itu itu tena tenaga ga pera0at9paramedis dituntut untuk berperan akti# dalam mengatasi keadaan tersebut serta mampu memberikan asuhan kepera0atan kepada keluarga dan penderita, yang meliputi aspek promoti#, pre:enti#, kurati# dan rehabilitati# se$ara terpadu dan d an berkesinambungan serta memandang klien sebagai satu kesatuan yang utuh se$ara bio-psiko-sosial-spiritual. "rioritas asuhan kepera0atan pada kejang demam adalah 6 2en$egah9mengendalikan 2en$egah 9mengendalikan akti:itas kejang, melindungi pasien dari trauma trauma,, mempert mempertaha ahankan nkan jalan jalan napas, napas, meningka meningkatka tkan n harga harga diri diri yang yang posit positi#, i#, memberi memberikan kan
in#ormasi kepada keluarga tentang proses penyakit, prognosis dan kebutuhan penanganannya. (+ 2ade Kariasa, &''') **!.
1.2 a.
Tujuan Tu juan Penulisan Tujuan Umum
7iperolehnya pengetahuan atau gambaran pelaksanaan Asuhan Kepera0atan pada kasus Kejang 7emam b.
Tujuan Khusus
2ampu 2ampu melakuk melakukan an pengkaj pengkajian ian yaitu yaitu mengump mengumpulk ulkan an data data subyekt subyekti# i# dan data data
•
obyekti# pada pasien dengan kejang demam. •
2ampu menganalisa data yang diperoleh
•
2ampu merumuskan diagnosa kebidanan pada pasien dengan kejang demam
•
2ampu 2ampu membuat membuat ren$ana ren$ana tindak tindakan an kepera kepera0at 0atan an pada pasien pasien dengan dengan kejang kejang demam 2ampu 2ampu mela melaks ksan anaka akan n tinda tindakan kan keper kepera0 a0at atan an sesu sesuai ai denga dengan n ren$a ren$ana na yang yang
•
ditentukan. •
1.3 a.
2ampu menge:aluasi tindakan kepera0atan yang telah dilaksanakan
an!aat Penulisan Bagi "enulis
2emberikan 0a0asan tantang kejang demam pada anak dengan menggunakan asuhan kepera0atan. b.
Bagi institusi
;
Sebagai bahan ba$aan di perpustakaan dan bahan a$uan perbandingan pada penanganan kasus kepera0atan.
;
2enghasilkan ahli madya kebidanan sebagai bidan pro#esional yang memiliki pengetahuan yang memadai sesuai perkembangan ilmu dan pengetahuan.
BAB 2 T#N$AUAN PU%TAKA
2.1 Pengertian
Kejang Kejang merupak merupakan an perubah perubahan an #ungsi #ungsi otak otak mendad mendadak ak dan sementa sementara ra sebaga sebagaii akibat akibat dari dari akti:i akti:itas tas neuron neuronal al yang yang abnorm abnormal al dan pelepas pelepasan an listr listrik ik serebr serebral al yang yang berleb berlebiha ihan.( n.(bet bet<< = So0den,*44*! Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh ( suhu rektal diatas 384 ! yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. >adi kejang demam adalah kenaikan suhu tubuh yang menyebabkan perubahan #ungsi otak akibat perubahan potensial listrik serebral yang berlebihan sehingga mengakibatkan renjatan berupa kejang.
2.2 Eti&l&gi
+n#eksi ekstrakranial , misalnya misalnya O2A dan in#eksi respiratorius respiratorius bagian atas
2.3 Pat&!isi&l&gi
"eningkatan suhu tubuh dapat mengubah keseimbangan dari membran sel neuron dan dalam 0aktu singkat terjadi di#usi ion kalium dan natrium melalui membran tersebut de ngan akibat teerjadinya lepas muatan listrik. ?epas muatan listrik ini demikian besarnya sehingga dapat meluas keseluruh sel maupun membran sel sekitarnya dengan bantuan bahan yang disebut neurotransmiter dan terjadi kejang. Kejang demam yang terjadi singkat pada umumnya tidak berbahaya dan tidak meninggalkan gejala sisa. @etapi @etapi kejang yang berlangsung lama ( lebih dari &1 menit ! biasanya disertai apnea, meningkatnya kebutuhan oksigen dan energi untuk kontraksi otot skelet yang akhirnya terjadi hipoksemia, hiperkapnia, asidosis laktat yang disebabkan oleh metabolisme anaerobik, hipotensi arterial disertai denyut jantung yang tidak teratur dan suhu tubuh makin meningkat yang disebabkan oleh makin meningkatnya akti:itas otot, dan selanjutnya menyebabkan metabolisme otak meningkat. aktor terpenting adalah gangguan peredaran darah yang mengakibatkan hipoksia sehingga meningkatkan permeabilitas kapiler dan timbul edema otak yang mngakibatkan kerusakan sel neuron otak. Kerusakan pada daerah medial lobus temporalis setelah mendapat serangan kejang yang berlangsung lama dapat menjadi
matang dikemudian hari sehingga terjadi serangan epilepsi spontan, karena itu kejang demam yang berlangsung lama dapat menyebabkan kelainan anatomis diotak hingga terjadi epilepsi
2.' AN#(E%TA%# AN#(E%TA%# KL#N#K
a. Kejang parsial ( #okal, lokal ! &. Kejang parsial sederhana 6 Kesadaran tidak terganggu, dapat men$akup satu atau lebih hal berikut ini 6 ;
@anda @anda tanda motoris, kedutan pada 0ajah, atau salah satu sisi tubuh) umumnya gerakan setipa kejang sama.
;
@anda @anda atau gejala otonomik6 muntah, berkeringat, muka merah, dilatasi pupil.
;
Cejala somatosensoris atau sensoris khusus 6 mendengar musik, merasa seakan ajtuh dari udara, parestesia.
;
Cejala psikis 6 deja:u, rasa takut, :isi panoramik. *. Kejang parsial kompleks
;
@erdapat @erdapat gangguankesadaran, 0alaupun pada a0alnya sebagai kejang parsial simpleks
;
7apat men$akup otomatisme atau gerakan otomatik 6 menge$ap nge$apkan bibir,mengunyah, gerakan menongkel yang berulang ulang pada tangan dan gerakan tangan lainnya.
;
7apat tanpa otomatisme 6 tatapan terpaku
b.
Kejang umum ( kon:ulsi atau non kon:ulsi !
&. Kejang absens ;
Cangguan ke0aspadaan dan responsi:itas
;
7itandai dengan tatapan terpaku yang umumnya berlangsung kurang dari &1 detik
;
A0itan A0itan dan akhiran $epat, setelah itu kempali 0aspada dan konsentrasi penuh *.
Kejang mioklonik
;
Kedutan kedutan in:olunter pada otot atau sekelompok otot yang terjadi se$ara mendadak.
;
Sering terlihat pada orang sehat selaam tidur tetapi bila patologik berupa kedutan keduatn sinkron dari bahu, leher, lengan atas dan kaki.
;
mumnya berlangsung kurang dari 1 detik dan terjadi dalam kelompok Kehilangan kesadaran hanya sesaat.
3.
Kejang tonik klonik
;
7ia0ali dengan kehilangan kesadaran dan saat tonik, kaku umum pada otot ekstremitas, batang tubuh dan 0ajah yang berlangsung kurang dari & menit
;
7apat disertai hilangnya kontrol usus dan kandung kemih
;
Saat tonik diikuti klonik pada ekstrenitas atas dan ba0ah.
;
?etargi, kon:ulsi, dan tidur dalam #ase posti$tal
. ;
Kejang atonik ilngnya tonus se$ara mendadak sehingga dapat menyebabkan kelopak mata turun, kepala
menunduk,atau jatuh ke tanah. ;
Singkat dan terjadi tanpa peringatan.
2.) K&m"likasi
; Aspirasi ; As#iksia ; Detardasi mental
2.* Uji Lab&rat&rium Dan Diagn&stik
;
lektroense#alogram ( C ! 6 dipakai unutk membantu menetapkan jenis dan #okus dari kejang.
;
"emindaian @ 6 menggunakan kajian sinar E yang lebih sensiti# dri biasanya untuk mendeteksi perbedaan kerapatan jaringan.
;
2agneti resonan$e imaging ( 2D+ ! 6 menghasilkan bayangan dengan menggunakan lapanganmagnetik dan gelombang radio, berguna untuk memperlihatkan daerah daerah otak yang itdak jelas terliht bila menggunakan pemindaian @
;
"emindaian positron emission tomography ( "@ ! 6 untuk menge:aluasi kejang yang membandel dan membantu menetapkan lokasi lesi, perubahan metabolik atau alirann darah dalam otak
;
ji laboratorium
o "ungsi lumbal 6 menganalisis $airan serebro:askuler
o itung darah lengkap 6 menge:aluasi trombosit trombosit dan hematokrit o "anel elektrolit o Skrining toksik dari serum dan urin o C7A o Kadar kalsium darah o Kadar natrium darah o Kadar magnesium darah
2.+ PENATALAK%ANAAN ED#%
a. 2emberantas kejang Se$epat mungkin 7iberikan antikon:ulsan se$ara intra:ena jika klien masih dalam keadaan kejang, ditunggu selama &1 menit, bila masih terdapat kejang diulangi suntikan kedua dengan dosis yang sama juga se$ara intra:ena. Setelah &1 menit suntikan ke * masih kejang diberikan suntikan ke 3 dengan dosis yang sama tetapi melalui intramuskuler, diharapkan kejang akan berhenti. Bila belum juga berhenti dapat diberikan #enobarbital atau paraldehid / se$ara intra:ena. b.
"engobatan penunjang Sebelum memberantas kejang tidak boleh 7ilupakan perlunya pengobatan penunjang
F Semua pakaian ketat dibuka F "osisi kepala sebaiknya sebaiknya miring untuk men$egah men$egah aspirasi isi lambung F sahakan agar jalan na#as bebas untuk menjamin kebutuhan oksigen, bila perlu dilakukan intubasi atau trakeostomi. F "enhisapan lendir harus dilakukan se$ara tertur dan diberikan oksigen. $.
"engobatan rumat
F "ro#ilaksis intermiten ntuk men$egah kejang berulang, diberikan obat $ampuran anti kon:ulsan dan antipietika. "ro#ilaksis ini diberikan sampai kemungkinan sangat ke$il ke$il anak mendapat kejang demam sederhana yaitu kira - kira sampai anak umur tahun. F "ro#ilaksis jangka panjang 7iberikan pada keadaan G pilepsi yang yang dipro:okasi oleh demam G Kejang demam yang yang mempunyai $iri 6
-
@erdapat @erdapat gangguan perkembangan sara# seperti serebral palsi, retardasi perkembangan dan mikrose#ali
-
Bila kejang berlangsung lebih dari &1 menit, berdi#at #okal atau diikiuti kelainan sara# yang sementara atau menetap
-
Di0ayat kejang tanpa demam yang bersi#at genetik
-
Kejang demam pada bayi berumur diba0ah usia & bulan
d.
2en$ari dan mengobati penyebab
BAB 3 A%UHAN KEPE,A-ATAN A-AT DA,U,AT PADA ANAK DENAN KE$AN DEA
3.1 Pengkajian
a.
"engkajian umum
"ada "ada Kejang Kejang demam demam paling paling penting penting peran peran pera0at pera0at selama selama pasien pasien kejang kejang adalah adalah obser: obser:asi asi kejangnya dan gambarkan kejadiannya. Setiap episode kejang mempunyai karakteristik yang berbeda misal adanya halusinasi (aura !, motor e#ek seperti pergerakan bola mata , kontraksi otot lateral harus didokumentasikan termasuk 0aktu kejang dimulai dan lamanya kejang. Sehingga pada pengkajian klien dengan kejang demam d emam tergolong sakit berat pada pengkajian umum ga0at darurat. b.
"engkajian kesadaran
"ada kasus kejang demam kesadaranya adalah antara nrespon sebab klien tidak tidak sadar terhadap penyakitnya. $.
"engelompokan triage kasus ini adalah emergensi karena dapat mengan$am ji0a dan akan mati tanpa tindakan dalam 4 menit
d.
"engkajian "rimer "ada kasus kejang demam yang biasanya dikaji adalah 6
H A / Air0a ( jalan na#as ! karena pada kasus kejang demam +npuls-inpuls radang dihantarkan ke hipotalamus hipotalamus yang merupakan pusat pengatur suhu tubuh ipotalamus ipotalamus menginterpr menginterpretasi etasikan kan impuls menjadi demam 7emam yang terlalu tinggi tinggi merangsang kerja syara# jaringan otak se$ara berlebihan , sehingga jaringan otak tidak dapat lagi mengkoordinasi persyara#an-persyara#an pada anggota gerak tubuh. 0ajah yang membiru, lengan dan kakinya tesentak-sentak tak terkendali selama beberapa 0aktu. Cejala ini hanya berlangsung beberapa detik, tetapi akibat yang yang ditimb ditimbulk ulkanny annyaa dapat dapat membah membahaya ayakan kan keselam keselamata atan n anak balita balita.. Akiba Akibatt langsu langsung ng yang yang timbul apabila terjadi kejang demam adalah gerakan mulut dan lidah tidak terkontrol. ?idah dapat seketika tergigit, dan atau berbalik arah lalu menyumbat saluran pernapasan. @indakan yang dilakukan 6
;
Semua pakaian ketat dibuka
;
"osisi kepala sebaiknya miring untuk men$egah aspirasi isi lambung
;
sahakan agar jalan na#as bebas untuk menjamin kebutuhan oksigen ;
"engisapan lendir harus dilakukan se$ara teratur dan diberikan oksigen. :aluasi 6
;
+ne#ekti#an jalan na#as tidak terjadi
;
>alan na#as bersih dari sumbatan
;
DD dalam batas normal
;
Suara na#as :esikuler H B / Breathing (pola (pola na#as! karena pada kejang yang berlangsung berlangsung lama misalnya misalnya lebih &1 menit biasanya disertai apnea, %a meningkat, kebutuhan O* dan energi meningkat untuk kontraksi otot skeletal yang akhirnya terjadi hipoIia dan menimbulkan terjadinya asidosis. @indakan yang dilakukan 6 ;
2engatasi kejang se$epat mungkin 7iberikan antikon:ulsan se$ara intra:ena jika klien masih dalam keadaan kejang, ditunggu selama &1 menit, bila masih terdapat kejang diulangi suntikan kedua dengan dosis yang sama juga se$ara intra:ena. Setelah &1 menit suntikan ke * masih kejang diberikan suntikan ke 3 dengan dosis yang sama tetapi melalui intramuskuler, diharapkan kejang akan berhenti. Bila belum juga berhenti dapat diberikan #enobarbital atau paraldehid / se$ara intra:ena.
;
sahakan agar jalan na#as bebas untuk menjamin kebutuhan oksigen :aluasi 6 J DD dalam batas normal J tidak terjadi as#iksia J tidak terjadi hipoIia
H / irulati&n karena gangguan peredaran darah mengakibatkan hipoksia sehingga meningkatkan permeabilitas kapiler dan timbul edema otak yang mngakibatkan kerusakan sel neuron otak. Kerusakan pada daerah medial lobus temporalis setelah mendapat serangan kejang yang berlangsung lama dapat menjadi matang dikemudian hari sehingga terjadi serangan epilepsi
spontan, karena itu kejang demam yang berlangsung lama dapat menyebabkan kelainan anatomis diotak hingga terjadi epilepsi @indakan yang dilakukan 6 ;
2engatasi kejang se$epat mungkin 7iberikan antikon:ulsan se$ara intra:ena jika klien masih dalam keadaan kejang, ditunggu selama &1 menit, bila masih terdapat kejang diulangi suntikan kedua dengan dosis yang sama juga se$ara intra:ena. Setelah &1 menit suntikan ke * masih kejang diberikan suntikan ke 3 dengan dosis yang sama tetapi melalui intramuskuler, diharapkan kejang akan berhenti. Bila belum juga berhenti dapat diberikan #enobarbital atau paraldehid / se$ara intra:ena.
"engobatan penunjang saat serangan kejang adalah 6 &.
Semua pakaian ketat dibuka
*.
"osisi kepala sebaiknya miring untuk men$egah aspirasi isi lambung
3.
sahakan agar jalan napas bebasuntuk menjamin kebutuhan oksigen
.
"engisapan lendir harus dilakukan se$ara teratur dan diberikan oksigen
:aluasi 6 J tidak terjadi gangguan peredaran darah J tidak terjadi hipoIia J tidak terjadi kejang J DD dalam batas normal