ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANAK DENGAN CLP (CLEFT LIP AND PALATUM) PALATUM)
OlehKelompok 4 / A !
Ni Nyoman Muni $athleen %l&ina ' riyana *uspa +e,i itis %ka . 0nas 'usnun ' .chmad .li 2 0ndriani $encana 3
11!111"#! 11!111"#! 11!111"#! 11!111"#! 11!111"#! 11!111"#! 11!111"#1 11!111"# 11!111"# "A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULT FAKULTAS KEPERAW KEPE RAWA ATAN UNI U NIERSI ERSITAS TAS AIRLANGGA AIRLAN GGA SURA"A*A +,!"A" ! PENDAHULUAN
!#! L$%$& L$%$& "el$k$' "el$k$' Labi Labios oski kizi ziss
mulut/ lut/p palat alatum um))
(cel (celah ah
meru erupaka pakan n
bibi bibir) r)
dan dan
pala palato tosk skiz izis is
malfo alform rmas asii
fasi fasial al
(cel (celah ah
yang ang
lang langit it-l -lan angi gitt
terj terjad adii
dala dalam m
perkembangan embrio4 $eadaan ini sering dijumpai pada semua populasi dan dapat menjadi disabilitas yang berat pada orang yang terkena4 $eduanya dapat terja terjadi di secar secaraa terp terpis isah ah atau atau yang yang lebih lebih serin sering g lagi lagi55 seca secara ra bersa bersama maan an44 Labioskizis terjadi karena kegagalan pada penyatuan kedua prosesus nasalis maksila maksilaris ris dan median mediana5 a5 patalo pataloski skizis zis merupa merupakan kan fisura fisura pada pada garis garis tengah tengah palatum akibat kegagalan penyatuan kedua sisinya4 *embahasan berikut ini terutama berkenaan dan labioskizis la bioskizis dan palatoskizis (3ong5 (3ong5 "##)4 Labios Labioskiz kizis is yang yang umurn dikenal dikenal dalam masyarak masyarakat at sebaga sebagaii bibir bibir sumb sumbin ing/ g/ce cela lah h
bibi bibirr5 deng dengan an atau atau tanp tanpaa
cela celah h
lang langit it-l -lan angi gitl tl pala palatu tum m
(palatoskizis (palatoskizis)) adalah malformasi malformasi ,ajah yang umum di masyarakat5 masyarakat5 teljadi hampir pacta 1 dari ## kelahiran di dunia4 *ada populasi prenatal5 banyak janin dengan labiopalatoskizis dan palatoskizis memiliki kelainan kromosom atau kelainan lain yang membuatnya tidak mampu bertahan hidup4 +engan demikian5 insidens labiopalatoskizis dan palatoskizis pada populasi prenatal lebih besar dibandingkan dengan populasi postnatal ($artika5 "#1!) 4 0nside 0nsidensi nsi labios labioskiz kizis is dengan dengan atau tanpa tanpa palato palatoski skizis zis lebih lebih kurang kurang 1 dalam 6## kelahiran hidup4 0nsidensi palatoskizis saja adalah 1 dalam "### kelahi kelahiran ran hidup hidup44 Labios Labioskiz kizis is dengan dengan atau atau tanpa tanpa palato palatoski skizis zis lebih lebih sering sering dijumpai pada laki-laki5 dan palatoskizis lebih sering pada ,anita4 +efek ini tampak tampakny nyaa lebih lebih sering sering terdapa terdapatt pada pada orang orang .sia .sia dan suku-s suku-suku uku terten tertentu tu penduduk asli .merika dibandingkan pada kulit putih5 pada orang kulit hitam defek tersebut lebih jarang ditemukan4 (3ong5 (3ong5 "##)4 lnsidens lnsidens bibir sumbing sumbing dengan atau tanpa celah palatum adalah 1 dari "4### kelahiran di .merika 7erikat4 0nsidens bibir sumbing dengan atau tanpa celah palatum ber&ariasi berdasarkan etnis dan 14### kelahiran didapatkan pada etnis 0ndian 55 etnis .sia "515 etnis kulit putih 15#5 dan etnis kulit hiram #5!14 7ebaliknya5 insidens celah palatum konstan pada semua etnis5 yaitu #5 dan 14### kelahiran ($artika5 "#1!)4 +i 0ndone 0ndonesia5 sia5 kelain kelainan an ini cukup cukup sering sering dijum dijumpai5 pai5 ,alaup ,alaupun un tidak tidak banyak data yang mendukung4 8umlah penderita bibir sumbing dan celah palatum yang tidak tertangani di 0ndonesia mencapai ###-4### kasus per tahun5 tahun5 diperkirakan diperkirakan akan bertambah bertambah 4###4###- 4### 4### kasus pertahun4 Namun karena berbagai kendala5 jumlah penderita yang bisa dioperasi jauh dari ideal hany hanyaa sekit sekitar ar 1### 1###-1 -1# ## # pasie pasien n per per tahu tahun n yang yang mend mendap apat at kesem kesempa pata tan n "
menjala menjalani ni operasi operasi44 2eberap 2eberapaa kendal kendalany anyaa adalah adalah minim minimny nyaa tenaga tenaga dokter dokter55 kurangnya informasi masyarakat tentang pengobatannya5 dan mahalnya biaya operasi ($artika5 "#1!)4 2ayi yang terlahir dengan labioskizis dan palatoskizis harus ditangani dengan penatalaksanaan yang baik dan benar4 7alah satu langkah a,al dalam penatalaksaanan labioskizis dan palatoskizis adalah dengan memenuhi kebutuhan nutirisi dan bagaimana cara memberikan nutrisinya dengan benar4 7elain itu5 tindakan tindakan pembedahan pembedahan bisa dilakukan berdasarkan berdasarkan umur dan tahap perkembangan bayi4 +ari berbagai data-data tersebut5 penting bagi pera,at untuk mengetahui asuhan kepera,atan yang dapat diberikan kepada pasien dengan labioskizis dan palatoskizis4 !#+ R.m.$' R.m.$' M$$l$h M$$l$h
.dapun .dapun rumusan rumusan masalah masalah dalam dalam makalah makalah ini adalah adalah 9 2agaim 2agaimana ana konsep dan asuhan kepera,atan pada pasien anak dengan :L*;<4 !#0 T. T.1.$' 1.$' Pe'.l2$' 1441 T. T.1.$' 1.$' Um.m ujuan umum dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui !#0# #0#+
konsep :L* dan asuhan kepera,atan pada pasien anak dengan :L*4 :L*4 T.1.$' .$' Kh. Kh.. . 1) Menjela Menjelaska skan n anatomi anatomi dan dan fisiolo fisiologi gi mulut mulut ") Menj Menjel elask askan an defi defini nisi si :L*4 :L*4 ) Menjela Menjelaska skan n etio etiolog logii :L* :L*44 !) Menjela Menjelaska skan n klasi klasifik fikasi asi :L* :L*44 ) Menjela Menjelaska skan n patofi patofisio siolog logii :L*4 :L*4 ) Menjela Menjelaska skan n manifes manifestas tasii klinis klinis :L*4 :L*4 ) Menjela Menjelaska skan n pemeriks pemeriksaan aan diagnos diagnostic tic :L*4 :L*4 6) Menjela Menjelaska skan n penatala penatalaksa ksanaa naan n :L*4 :L*4 ) Menjela Menjelaska skan n prog prognos nosis is :L* :L*44 1#) Menjelaskan Menjelaskan komplikasi komplikasi :L* 11) Menjelaskan 3=: :L*4 :L*4 1") Menjelaskan asuhan kepera,atan pada pasien anak dengan :L*4 :L*4
"A" + TINAUAN PUSTAKA
+#! A'$%om2 3$' F22olo2 +#!#! "22& 3$' P$l$%.m 4 2ibir atau disebut juga labia5 adalah lekukan jaringan lunak yang mengelilingi bagian yang terbuka dari mulut 2ibir terdiri dari otot orbikularis oris dan dilapisi oleh kulit pada bagian eksternal dan membran mukosa pada bagian internal (7eeley et al.5 "##6 > 8ahan-*ar,ar et al 45 "#11)4 7ecara anatomi5 bibir dibagi menjadi dua bagian yaitu bibir bagian atas dan bibir bagian ba,ah4 2ibir bagian atas terbentang dari dasar dari hidung pada bagian superior sampai ke lipatan nasolabial pada bagian lateral dan batas bebas dari sisi &ermilion pada bagian inferior4 2ibir bagian ba,ah terbentang dari bagian atas sisi &ermilion sampai ke bagian komisura pada bagian lateral dan ke bagian mandibula pada bagian inferior (8ahan-*ar,ar et al 45 "#11)4
!
$edua bagian bibir tersebut5 secara histologi5 tersusun dari epidermis5 jaringan subkutan5 serat otot orbikularis oris5 dan membran mukosa yang tersusun dari bagian superfisial sampai ke bagian paling dalam4 2agian &ermilion merupakan bagian yang tersusun atas epitel pipih yang tidak terkeratinasi4 %pitel-epitel pada bagian ini melapisi banyak pembuluh kapiler sehingga memberikan ,arna yang khas pada bagian tersebut4 7elain itu5 gambaran histologi juga menunjukkan terdapatnya banyak kelenjar liur minor4 ?olikel rambut dan kelejar sebasea juga terdapat pada bagian kulit pada bibir5 namun struktur tersebut tidak ditemukan pada bagian &ermilion (ortorra et al.5 "##> 8ahan-*ar,ar et al 45 "#11)4 *ermukaan bibir bagian dalam dari bibir atas maupun ba,ah berlekatan dengan gusi pada masing-masing bagian bibir oleh sebuah lipatan yang berada di bagian tengah dari membran mukosa yang disebut frenulum labial4 7aat melakukan proses mengunyah5 kontraksi dari otot-otot businator di pipi dan otot-otot orbukularis oris di bibir akan membantu untuk memosisikan agar makanan berada di antara gigi bagian atas dan gigi bagian ba,ah4 =tot-otot tersebut juga memiliki fungsi untuk membantu proses berbicara4 *alatum merupakan sebuah dinding atau pembatas yang membatasi antara rongga mulut dengan rongga hidung sehingga membentuk atap bagi rongga mulut4 7truktur palatum sangat penting untuk dapat melakukan proses mengunyah dan bernafas pada saat yang sama4 *alatum secara anatomis dibagi menjadi dua bagian yaitu palatum durum (palatum keras) dan palatum mole (palatum lunak)4 *alatum durum terletak di bagian anterior dari atap rongga mulut4 *alatum durum merupakan sekat yang terbentuk dari tulang yang memisahkan antara rongga mulut dan rongga hidung4 *alatum durum dibentuk oleh tulang maksila dan tulang palatin yang dilapisi oleh membran mukosa4 2agian posterior dari atap rongga mulut dibentuk oleh palatum mole4 *alatum mole merupakan sekat berbentuk lengkungan yang membatasi antara bagian orofaring dan nasofaring4 *alatum mole terbentuk dari jaringan otot yang sama halnya dengan paltum durum5 juga dilapisi oleh membran mukosa (Marieb and 'oehn5 "#1#> 8ahan-*ar,ar et al 45 "#11)4
@ambar "4"4 .natomi *alatum (.ga&e :linic5 "##)
+#+ Pe'e&%2$' CLP
@ambar "4 2ayi dengan Labioschisis (httpA//cdc4go&/ncbddd/bd/cleft4htm)
:elah bibir dan celah palatum adalah kelainan congenital pada bibir dan palatum yang dapat terjadi secara terpisah atau bersamaan (7peer5 "##6)4 2ibir sumbing (27) adalah malformasi yang disebabkan oleh gagalnya prosesus nasal median dan maksilaris untuk menyatu selama perkembangan embriotik5 sedangkan palatum sumbing (*7) adalah fisura garis tengah pada palatum yang terjadi karena kegagalan dua sisi untuk menyatu selama perkembangan embrionik (7odikin5 "#11)4 Labioschisis atau cleft lip atau bibir sumbing adalah suatu kondisi dimana terdapatnya celah pada bibir atas diantara mulut dan hidung4 $elainan ini dapat berupa takik kecil pada bahagian bibir yang ber,arna samapai pada pemisahan komplit satu atau dua sisi bibir memanjang dari bibir ke hidung4 :elah pada satu sisi disebut labioschisis unilateral5 dan jika celah terdapat pada kedua sisi disebut labioschisis bilateral (Mansjoer .5 et al, 2005). +#0# E%2olo2
Menurut 3ongBs ("#11) banyak faktor tampaknya terlibat dalam etiologi cl dan cp5 dan bukti menunjukkan bah,a cl dengan atau tanpa cp adalah sebuah perkembangan dan secara genetik berbeda dengan terisolasi cp4 7ebagian besar kasus tampaknya sesuai dengan konsep ,arisan multifaktor yang dibuktikan dengan semakin meningkatnya insiden dalam keluarga dan pada anak kembar lebih tinggi ditemukan pada anak kembar monozygotic dibandingkan dengan anak kembar dizygotic4 7audara kandung anak dengan :L dengan atau tanpa :* memiliki sebuah peningkatan resiko anomali yang sama tapi tidak dari :* sendirian5 dan sebaliknya4 2anyak gejala yang dikenal termasuk dalam :L dan :* sebagai kelainan4 2eberapa dari sindrom adalah akibat dari kelainan kromosom5 dan faktor faktor lingkungan teratogens mungkin atau bertanggung ja,ab atas celah celah di titik terpenting dalam perkembangan embrio4 =bat-obatan seperti phenytoin5 &alproic asam5 thalidomide5 dan pestisida dioCin diketahui berperan pada cl/cp4 @izi ibu5 terutama defisiensi asam folat5 telah dikaitkan dengan celah pada manusia5 seperti
yang ibu konsumsi alkohol dan merokok selama kehamilan (2ender5 "###)4 2ukti menunjukkan bah,a ibu merokok di a,al kehamilan terkait dengan 15 - untuk " - lipat peningkatan risiko atas orofacial clefts5 terutama terisolasi clefts5 dengan risiko meningkatkan secara proporsional dengan jumlah rokok merokok (Little5 :ardy5 and Munger5 "##!> 3asserman5 Lammer5 and others5 1)4 *ada tahun 15 ?alconer mengemukakan suatu teori bah,a etiologi palatoschisis bersifat multifaktorial dimana pembentukan celah pada palatum berhubungan dengan faktor herediter dan faktor lingkungan yang terlibat dalam pertumbuhan dan perkembangan processus (osun D5 'oEnuter M5 7entFrk 75 7a&aci N5 "##)4 1. Faktor herediter
7ekitar "G pasien yang menderita palatoschisis memiliki ri,ayat keluarga yang menderita penyakit yang sama4 =rang tua dengan palatoschisis mempunyai resiko lebih tinggi untuk memiliki anak dengan palatoschisis4 8ika hanya salah satu orang tua yang menderita palatoschisis5 maka kemungkinan anaknya menderita palatoschisis adalah sekitar !G4 8ika kedua orangtuanya tidak menderita palatoschisis5 tetapi memiliki anak tunggal dengan palatoschisis maka resiko generasi berikutnya menderita penyakit yang sama juga sekitar !G4 +ugaan mengenai hal ini ditunjang kenyataan5 telah berhasil diisolasi suatu H-linked gen5 yaitu HI1-"1 pada lokus p"! (Juzuriha 75 Mulliken 825 "##6)4
*ada pasien sumbing bibir dan langitan4 $enyataan lain yang menunjang5 bah,a demikian banyak kelainan / sindrom disertai celah bibir dan langitan (khususnya jenis bilateral)5 melibatkan anomali skeletal5 maupun defek lahir lainnya4 2. Faktor lingkungan
=bat-obatan yang dikonsumsi selama kehamilan5 seperti fenitoin5 retinoid (golongan &itamin .)5 dan steroid beresiko menimbulkan palatoschisis pada bayi4 0nfeksi selama kehamilan semester pertama seperti infeksi rubella dan cytomegalo&irus5 dihubungkan dengan terbentuknya celah4 .lkohol5 keadaan yang menyebabkan hipoksia5 merokok5 dan defisiensi makanan (seperti defisiensi asam folat) dapat menyebabkan palatoschisis (Juzuriha 75 Mulliken 825 "##6> osun D5 'oEnuter M5 7entFrk 75 7a&aci N5 "##> +udas M5 Li 3J5 $im 85 Jang .5 $aartinen K5 "##)4
6
+#4# Kl$252k$2 e'2 l$2ok22 (6el$h 22&)7
14 7entral Labioskisis ini sangat jarang dan terjadi sebagai akibat kegagalan fusi dari dua prosesus nasal median "4 Lateral Labioskisis lateral adalah bentuk yang paling sering ditemukan dimana terdapat celah antara frenulum dan bagian lateral dari bibir atas4 8enis ini diakibatkan oleh fusi yang tidak sempurna dari prosesus maksilaris dengan prosesus nasal median4 Karietas lateral dapat unilateral atau bilateral4 4 $omplit atau inkomplit *ada kasus &arietas komplit5 labioskisis meluas ke dasar hidung4 *ada kasus &arietas inkomplit5 labioskisis tidak meluas sampai lubang hidung4 !4 7impleks atau gabungan (kompleks) 8enis kompleks merujuk ke labioskisis yang disertai dengan celah pada al&eolus4
e'2 L$2o6h22 e&3$$&k$' lok$2/ 1.ml$h kel$2'$'7
14 nilateral "4 2ilateral
@ambar "4! $lasifikasi Labioschisis @ambar "4! $lasifikasi (httpA//,,,4allianceforsmiles4org /;Icontent/,hat-cleft-lip-cleft-palate4htm)
e'2 p$l$%ok22 (6el$h p$l$%.m) e&3$$&k$' le'k$p/%23$k'8$ 6el$h 8$' %e&e'%.k7
14
$omplit $egagalan fusi dari prosesus palatine dengan premaksila mengakibatkan palatoskisis komplit4 *ada situasi ini5 ka&um nasi dan mulut saling berhubungan4 2ilamana premaksila tidak menyatu dengan kedua prosesus
palatine5 premaksila menggantung dari septum nasi4 "4 0nkomplit 2ilamana fusi dari tiga komponen palatum berlangsung5 fusi dimulai dari u&ula dan selanjutnya kea rah belakang4 +engan demikian5 berbagai tipe fusi inkomplit terjadi A a4 &ula bifida b4 7eluruh panjang palatum mole bifida c4 7eluruh panjang palatum mole dan bagian posterior palatum durum terlibat4 7ebaliknya5 bagian anterior palatum berkembang normal4 *ada sekitar "G kasus5 palatoskisis saja dan pada #G kasus5 ditemukan palatoskisis maupun labioskisis4
satu sisi inkomplit
satu sisi komplit
dua sisi komplit
(7henoy5 "#1!) .da tiga jenis kelainan cleft dalam 7ulistyani 2udiraharjo ("#1) A 14 :left lip tanpa disertai cleft palate "4 :left palate tanpa disertai cleft lip 4 :left lip dengan cleft palate
1#
@ambar "4 $lasifikasi $lasifikasi ?ogh .nderson ( Judhautama5 "#1") A
-
$elompok 0 A labioschisis (unilateral dan bilateral #5 derajat ringan (inkomplit)
-
sampai berat (komplit) sammpai sejauh foramen incisi&us $elompok 00 A labio atau palatoschisis unilateral atau bilateral $elompok 000 A *alatoschisis keras maupun lunak5 dibelakang foramen
-
incisi&us $elompok 0K A :elah pada ,ajah facial cleft $lasifikasi lokasi celah bibir dan langit-langit yang diperkenalkan oleh
=tto $riens adalah sistem L.'7'.L yang dapat menjelaskan setiap lokasi celah pada bibir5 al&eolar5 hard palate dan soft palate4 2ibir disingkat sebagai L (Lips)5 gusi disingkat . (.l&eolus)4 Langit Olangit dibagi dua yaitu ' ('ard palate) dan 7( 7oft palate)4 2ila normal tidak ada celah maka urutannya dicoret celah komplit (lengkap) dengan huruf besar5 celah inkomplit (tidak lengkap) dengan huruf kecil dan huruf kecil dalam kurung untuk kelainan microform4 :ontohnya A :L*/L -----L A cleft lip and palate4 Lokasi celah berada dibibir kanan dan kiri5 celah komplit :L*/---7'.L A cleft lip and palate dengan lokasi celah komplit pada soft palate5 hard palate5 al&eolus dan bibir :L*/L------ A cleft lip and palate celah bibir sebelah kanan inkomplit
11
+#-# P$%o522olo2
*engembangan palatum primer dan sekunder berlangsung pada ,aktu yang berbeda dan melibatkan proses perkembangan yang berbeda4 :L5 atau palatum primer5 termasuk bibir atas dan meluas melalui al&eolar4 :*5 atau palatum sekunder mulai posterior al&eolar dan meluas melalui anak lidah4 :L dengan atau tanpa :* dari kegagalan proses rahang atas menyatu dengan ketinggian hidung pada keunggulan frontal5 yang biasanya terjadi pada minggu keenam kehamilan4 +alam beberapa kasus :* dapat terjadi sebagai akibat dari pecahnya lapisan mesoderm yang tidak stabil mengakibatkan lekuk4 *enggabungan bibir atas di garis tengah selesai antara minggu ketujuh dan kedelapan kehamilan4 *enyatuan dari palatum sekunder (palatum keras dan lunak) berlangsung dalam pembangunan5 antara minggu ketujuh dan kedua belas kehamilan4 *ada saat palatum utama selesai5 kedua proses palatine lateral terletak di posisi &ertikal dari sisi lidah4 +alam proses migrasi ke posisi horizontal5 didalam ,aktu yang singkat5 dipisahkan oleh lidah4 +engan perkembangan leher dan rahang5 lidah bergerak ke ba,ah5 sehingga proses palatine menyatu dengan satu sama lain dan dengan palatum utama untuk membentuk atap mulut4 8ika ada keterlambatan dalam gerakan ini5 atau jika lidah gagal untuk turun cukup cepat5 sisa hasil pembangunan tetapi palatum pernah sekering (3ongBs5 "#11)4
1"
@ambar "4 *atofisiologi $egagalan %mbrional :L* (7umber A 3ongBs5 "#11) *asien dengan palatoschisis mengalami gangguan perkembangan ,ajah5 inkompetensi &elopharyngeal5
perkembangan bicara yang abnormal5 dan
gangguan fungsi tuba eustachi4 $esemuanya memberikan gejala patologis mencakup kesulitan dalam intake makanan dan nutrisi5 infeksi telinga tengah yang rekuren5 ketulian5 perkembangan bicara yang abnormal5 dan gangguan pada pertumbuhan ,ajah4 .danya hubungan antara rongga mulut dan hidung menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk mengisap pada bayi4
1
0nsersi yang abnormal dari m4tensor &eli palatine menyebabkan tidak sempurnanya pengosongan pada telinga tengah4 0nfeksi telinga yang rekuren telah dihubungkan dengan timbulnya ketulian yang memperburuk cara bicara pada pasien dengan palatoschisis4 Mekanisme &elopharyngeal yang utuh penting dalam menghasilkan suara non nasal dan sebagai modulator aliran udara dalam pembentukan fonem lainnya yang membutuhkan nasal coupling4 (Manipulasi anatomi yang kompleks dan sulit dari mekanisme ini5 jika tidak sukses dilakukan pada a,al perkembangan bicara5 dapat menyebabkan berkurangnya pengucapan normal (Juzuriha 75 Mulliken 825 "##6)4
+#9# M$'25e%$2 Kl2'2
Labioschisis dengan manifestasi klinis berupa distorsi hidung5 tampak sebagian atau kedua-duanya5 dan adanya
celah bibir4 7edangkan pada
palatoschisis tampak ada celah pada tekak atau u&ula5 palato lunak dank eras5 serta atau foramen incisivus5 adanya rongga pada hidung5 distorsi hidung5 teraba ada celah atau terbukanya langit-langit pada ,aktu diperiksa5 dan mengalami kesukaran dalam mengisap atau makan (7odikin5 "#11)4 Manifestasi klinisA 14 :elah bibir atau bilateral yang terlihat (dapat merupakan celah lengkap melalui lubang hidung atau celah tidak lengkap pada bagian bibir) "4 :elah palatum dapat teraba dan/atau terlihat 4 +istorsi nasal !4 $esulitan untuk menyusu/makan .danya labioschisis memberikan kesulitan pada bayi untuk melakukan hisapan pada payudara ibu atau dot4 ekanan lembut pada pipi bayi dengan labioschisis mungkin dapat meningkatkan kemampuan hisapan oral4 $eadaan tambahan yang ditemukan adalah refleC hisap dan reflek menelan pada bayi dengan labioschisis tidak sebaik bayi normal5 dan bayi dapat menghisap lebih banyak udara pada saat menyusu4 Memegang bayi dengan posisi tegak lurus mungkin dapat membantu proses menyusu bayi4 Menepuk-nepuk punggung bayi secara berkala juga daapt membantu4 2ayi yang hanya menderita labioschisis atau dengan celah kecil pada palatum biasanya dapat menyusui5 namun pada bayi dengan labioplatoschisis biasanya membutuhkan penggunaan dot khusus4 1!
+ot khusus (cairan dalam dot ini dapat keluar dengan tenaga hisapan kecil) ini dibuat untuk bayi dengan labio-palatoschisis dan bayi dengan masalah pemberian makan/ asupa makanan tertentu4
@ambar "4 2otol khusus pasien :L* 4 0nfeksi telinga .nak dengan labio-palatoschisis lebih mudah untuk menderita infeksi telinga karena terdapatnya abnormalitas perkembangan dari otot-otot yang mengontrol pembukaan dan penutupan tuba eustachius4 4 @angguan berbicara *ada bayi dengan labio-palatoschisis biasanya juga memiliki abnormalitas pada perkembangan otot-otot yang mengurus palatum mole4 7aat palatum mole tidak dapat menutup ruang/rongga nasal pada saat bicara5 maka didapatkan suara dengan kualitas nada yang lebih tinggi ( hypernasal Iuality of speech )4 Meskipun telah dilakukan reparasi palatum5 kemampuan otot-otot tersebut diatas untuk menutup ruang/ rongga nasal pada saat bicara mungkin tidak dapat kembali sepenuhnya normal4 .nak mungkin mempunyai kesulitan untuk menproduksi suara/ kata Pp5 b5 d5 t5 h5 k5 g5 s5 sh5 and chP5 dan terapi bicara ( speech therapy ) biasanya sangat membantu4 (:ecily5 "##) +#:# Peme&2k$$' Pe'.'1$'
1
a4
+iagnosis prenatal ?etoskopi untuk memberikan gambaran ,ajah fetus4 .kan tetapi teknik ini bersifat in&asi&e dan dapat menimbulkan risiko menginduksi aborsi4 ltrasonografi intrauterine5 magnetic resonance imaging5 deteksi kelainan enzim
pada
cairan
amnion
dan
trans&aginal
ultrasonografi
keseluruhannya dapat mendeteksi dengan sukses :L* secara antenatal4 ltrasound transabdominal mmerupakan alat paling sering digunakan untuk deteksi antenatal :L*4 b4 +iagnosis post natal 2iasanya celah pada bibir dan palatum segera didiagnosa pada saat kelahiran4 :elah dapat terlihat seperti sudut keccil pada bibir atau dapat memanjang dari bibir hingga kegusi atas dan palatum4 Namun tidak jarang hanya terdapat pada otot palatum molle yang terletak pada bagian belakang mulut ndan tertutupi oleh mouth’s lining (7henoy5 "#1!)4 +#;# Pe'$%$l$k$'$$' 14 *era,atan prabedah *ada tahap sebelum operasi yang dipersiapkan adalah ketahanan
tubuh bayi menerima tindakan operasi5 asupan gizi yang cukup dilihat dari keseimbangan berat badan yang dicapai dan usia yang memadai4 *atokan yang biasa dipakai adalah rule of ten meliputi berat badan lebih dari 1# pounds atau sekitar !- kg 5 'b lebih dari 1# gr G dan usia lebih dari 1# minggu 5 jika bayi belum mencapai rule of ten ada beberapa nasehat yang harus diberikan pada orang tua agar kelainan dan komplikasi yang terjadi tidak bertambah parah4 a4 *emberian makanan *emberian makanan pertama kali terasa sukar5 akan tetapi hal ini tergantung pada derajat deformitas yang dialami4 *ada kasus yang ringan5 ada kemungkinan untuk meneteki bayi5 jika tidak5 pemberian susu botol dapat diberikan dengan mudah4 .kan tetapi jika susu botol menimbulkan kesukaran pada bayi5 maka bayi dapat diberikan makanan dengan menggunakan sendok5 dengan membiarkan bayi mengisap dari sendok4 .pabila tidak disertai sumbing palatum5 bayi hanya makan sedikit atau tidak ditemukan adanya kesukaran5 jika disertai palatum sumbing5 maka bayi akan mengalami masalah5 bukan saja dalam menelan tetapi juga mengisap5 karena palatum yang 1
lengkap dan utuh diperlukan untuk memanipulasi putting susu serta mengisap4 Qegurgitasi susu melalui hidung menimbulkan masalah lain yang membahayakan4 0nhalasi susu harus dicegah dengan menyiapkan penyedot setiap saat4 *emenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat penting untuk menjamin bah,a bayi dalam keadaan fisik yang baik5 adanya pertambahan berat bdan5 dan tidak mengalami anemia4 .pabila dijumpai adanya anemia5 maka harus ditangani kapan saja hal tersebut terjadi4 b4 *emberian antibiotik *emberian antibiotic sebagai profilaksis diberikan untuk menjamin bah,a pasien pada masa pasca pembedahan tidak mengalami bahaya yang disebabkan mikroorganisme yang telah ada ataupun masuk selama masa bedah dan pascapembedahan4 c4 *ersiapan prabedah *rinsip manajemen prabedah bertujuan
untuk
mencapai
atau
mempertahankan status fisik dan mental yang akan menjamin bah,a anak mampu mengatasi trauma dari inter&ensi bedah4 ujuan selanjutnya adalah untuk menghilangkan atau mengurangi terjadinya komplikasi selama atau setelah pembedahan5 dengan antisipasi yang saksama dan pengobatan4 "4 *era,atan saat bedah ahapan selanjutnya adalah tahapan operasi5 pada saat ini yang diperhatikan adalah soal kesiapan tubuh si bayi menerima perlakuan operasi5 hal ini hanya bisa diputuskan oleh seorang ahli bedah sia optimal untuk operasi bibir sumbing (labioplasty) adalah usia bulan4 sia ini dipilih mengingat pengucapan bahasa bibir dimulai pada usia - bulan sehingga jika koreksi pada bibir lebih dari usia tersebut maka pengucapan huruf bibir sudah terlanjur salah sehingga kalau dilakukan operasi pengucapan huruf bibir tetap menjadi kurang sempurna4
1
@ambar "4 Qeparasi labioschisis (labioplasti)4 (A 3$' ") pemotongan sudut celah pada bibir dan hidung4 (C) 2agian ba,ah nostril disatukan dengan sutura4 (D) 2agian atas bibir disatukan5 dan (E) 8ahitan memanjang sampai keba,ah untuk menutup celah secara keseluruhan4 =perasi untuk langit-langit ( palatoplasty) optimal pada usia 16 O "# bulan mengingat anak aktif bicara usia " tahun dan sebelum anak masuk sekolah4 Palatoplasty dilakukan sedini mungkin (1-"! bulan) sebelum anak mulai bicara lengkap sehingga pusat bicara di otak belum membentuk cara bicara4 $alau operasi dikerjakan terlambat5 sering hasil operasi dalam hal kemampuan mengeluarkan suara normal atau tidak sengau sulit dicapai4 =perasi yang dilakukan sesudah usia " tahun harus diikuti dengan tindakan speech teraphy karena jika tidak5 setelah operasi suara sengau pada saat bicara tetap terjadi karena anak sudah terbiasa melafalkan
suarayang
salah5
sudah
ada
mekanisme
kompensasi
memposisikan lidah pada posisi yang salah4 2ila gusi juga terbelah (gnatoschizis) kelainannya menjadi labiognatopalatoschizis5 koreksi untuk gusi dilakukan pada saat usia 6O tahun bekerja sama dengan dokter gigi ahli ortodonsi4 4 *era,atan pascabedah 'al-hal yang perlu diperhatikan saat mera,at anak yang sudah selesai menjalani operasi perbaikan bibir sumbing adalah sebagi berikut4 a4 0mobilisasi lengan merupakan suatu aspek penting pera,atan5 hal ini untuk mencegah bayi menyentuh jahitan4 b4 7edasi4 7eorang anak yang menangis dapat meningkatkan tegangan pada garis jahitan4 *emberian sedasi dianjurkan untuk mengurangi tegangan5 sering kali dikurangi dengan mengenakan suatu peralatan5 seperti busur logam4 c4 *embalutan garis sedasi4 2iasanya jahitan sudah dibuka antara hari kelima dan kedelapan4 @aris jahitan biasanaya ditinggal tanpa penutup
16
dan kebersihan dipertahankan dengan melap area jahitan dengan air steril atau normal salin setelah selesai makan4 d4 3aktu pemberian makan4 *emberian makan dapat segera dimulai setelah bayi sadar dan refleC menelan ditegakkan4 !4 *emberian makanan dan minum *emberian makan dan minum pada pasien dengan labioschisis dan palatoschisis
bertujuan untuk membantu pasien dalam memenuhi
kebutuhan cairan dan elektrolit sesuai program pengobatan4
*ersiapan alat terdiri atasA 14 7eperangkat alat makan dan minum siap pakai menurut kebutuhan seperti piring5 sendok5 garpu5 lap makan5 gelas minum5 dan mangkok berisi air bila diperlukan untuk mencuci tangan "4 Makanan dan minuman disiapkan5 kemudian ba,a ke dekat pasien4 *ersiapan pasien meliputiA 14 Mengadakan pendekatan kepada pasien dengan memberikan penjelasan tentang
tindakan
yang
akan
dilakukan5
sesuai
dengan
tingkat
perkembangan dan kemampuan dalam berkomunikasi "4 *asien disiapkan dalam keadaan nyaman dengan posisi kepala lebih tinggi dibanding badan4 .dapun langkah-langkah tindakan pemberian makan dan minum adalah sebagian berikutA 14 2entangkan lap makan di ba,ah dagu pasien "4 *era,at mengambil posisi yang memudahkan dalam melakukan pekerjaan 4 a,arkan minum pada pasien5 bila perlu menggunakan sendok atau sedotan !4 2erikan makanan sedikit demi sedikit sambil berkomunikasi dengan pasien5 perhatikan apakah makanan telah ditelan oleh pasien sebelum menyuapkan makanan berikutnya 4 7telah makan selesai5 berikan minum pada pasien 4 2ersihkan daerah mulut dan sekitarnya5 selanjutnya rapihkan kembali 4 2ereskan alat-alat bersihkan dan kembalikan ke tempat semula 'al-hal yang perlu diperhatikan oleh pera,at pada saat memberikan makan atau minum pada pasien adalah A 14 Lakukan pemberian makan atau minum secara hati-hati agar pasien tidak tersedak 1
"4 2uatlah lingkungan pasien senyaman mungkin 4 *eriksa makanan sebelum dihidangkan untuk mengetahui apakah daftar !4 4 4 4
makanan (diet) sudah sesuai 2erikan posisi duduk atau dipangku agar tidak tersedak payakan peralatan makan menarik bagi anak =bser&asi bagaimana selera (nafsu) makan pasien .,asi keadaan umum pasien selama dan sesudah pemberian makanan4 (7odikin5 "#11) +alam penelitian .gus 7antoso 2udi5 dr45 7p 2*-Q%($) tentang
*enanganan 2ibir 7umbing
(:L*) secara paripurna 7M?/+ep4 2edah *lastik
Q7+ dr 7oetomo-?$ N.0Q 7urabaya4 Menyatakan tahapan penatalaksanaan pada :L* adalah sebagai berikutA 70. #-1 minggu 1-" minggu
1# minggu
15-" tahun "-! tahun !- tahun
0N+.$.N *emberian nutrisi dengan kepala miring (posisi ! derajat) *asang obturator untuk menutup celah pada langitan5 agar dapat menghisap susu atau memakai dot lubang kearah ba,ah untuk mencegah aspirasi (dot khusus) Labioplasty dengan menggunakan Rules of ten: - Umur 10 minggu - erat 10 pons - !"#10 gr$ Palatoplasty karena bayi mulai bicara %peech therapy Kelopharyngoplasty5 ntuk mengembalikan fungsi katub yang dibentuk m4 tensor &eli palatine dan m4 le&ator &eli palatine5 untuk bicara konsonan5 latihan dengan cara meniup4
-6 tahun 6- tahun -1 tahun 1-16 tahun
+#<#
&rtho'onsia (pengaturan lengkung gigi) .l&eolar 2one @rafting &rtho'onsia ulang :ek kesimetrisan mandibula dan maksila
P&o'o2 $elainan labioskizis dan palatoskizis merupakan kelainan ba,aan
yang dapat dimodifikasi/ disembuhkan4 $ebanyakan anak yang lahir dengan kondisi ini melakukan operasi saat usia masih dini5 dan hal ini sangat memperbaiki penampilan ,ajah secara signifikan4 +engan adanya teknik pembedahan yang makin berkembang5 6#G anak dengan labioskizis
dan
palatoskizis
yang
"#
telah
ditatalaksana
mempunyai
perkembangan kemampuan bicara yang baik4 erapi bicara yang berkesinambungan menunjukkan hasil peningkatan yang baik pada masalah-masalah berbicara pada anak labioskizis dan palatoskizis (?ionna5 "#1")4 +#!,#
Kompl2k$2 $omplikasi yang dapat terjadi adalah sebagai berikut A 14 $esulitan berbicara bisa berupa hipernasalitas5
artikulasi5
kompensatori4 "4 Maloklusi dapat terjadi5 dengan pola erupsi gigi dan perkembangan pertemuan mandibular dan maksila yang abnormal4 4 $erusakan gigi yang berat umum ditemukan4 !4 =titis media kronis5 sekunder akibat disfungsi tuba eustachius5 yang dapat mengakibatkan penurunan pendengaran4 4 @angguan harga diri dan citra tubuh dapat terjadi4 (:ecily5 "##)
"1
+#!! WOC CLP
'erediter5non genetic (ibu perokok5alcohol5 kurang &itamin terutama asam folat5 infeksi toCoplasma dan klamidia)
*rosesus nasal dan maksilaris5 fisura garis tengah palatum gagal menyatu selama masa embriotik trimester 0
:L*
+istorsi hidung5 celah pada bibir dan palatung
$esulitan menghisap (putting susu5dot minum dll)
*enurunan otot-otot sekitar mulut
%fek anastesi post pembedahan
.ir susu yang masuk hanya sedikit akibat ketidakmampuan mengontrol keluar masuknya air susu dalam botol susu/putting susu
:ontrol penutupan dan pembukaan tuba eustachius terganggu
.kumulasi lender/sekret
2akteri mudah masuk saluran telinga
$etidakefektifan bersihan jalan nafas
*rosedur in&asi&e pembedahan :L*
.danya trauma insisi pembedahan
*roses inflamasi
.supan nutrisi dan cairan inadekuat Qesiko tinggi 0nfeksi telinga
Qesti 0nfeksi paska pembedahan
Nyeri
$etidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh $erusakan 0ntegritas kulit
Qesiko aspirasi ""
+#!+ A.h$' Kepe&$=$%$' +#!+#! Pe'k$12$'
*engkajian 0dentitas $lien
+ata Nama5 umur5 jenis kelamin5 alamat5 suku5 tanggal
$eluhan tama
MQ7 2entuk bibir yang abnormal5 susah menyusu
Qi,ayat *enyakit 7ekarang Qi,ayat *enyakit +ahulu Qi,ayat $esehatan $eluarga *emeriksaan ?isik
$esulitan pemberian makan idak selalu ada penyakit erdapat penyakit keturunan $eadaan umumA a4 $eadaan umum lemah b4 $esadaran compos mentis c4 7uhu meningkat d4 Nadi dalam batas normal e4 QQ meningkat • $epala A tidak ada lesi5 tidak ada benjolan • Qambut A bersih5 tidak berketombe5 merata • MataA konjungti&a anemis5 sklera anikterik5 pupil
•
isokor5 kelopak mata simetris • elingaA *eningkatan otitis5 infeksi • 'idung A tidak terdapat polip5 tidak terdapat *:'5 tidak ada secret5terdaoat celah pada septum • MulutA a4 *emisahan abnormal bibir atas atau palatum (atau keduanya) b4 *emisahan gusi bagian atas c4 $erusakan gigi-geligi d4 @angguan ,icara5 suara sengau e4 Mudah tersedak f4 Mukosa kering • Leher A tidak ada pembesaran kelenjar tiroid5 tidak ada distensi 8K*4 • +ada A pergerakan dinding dada simetris5 tidak ada penggunaan otot-otot bantu pernafasan5 tidak ada suara nafas tambahan4 • .bdomenA biasanya ditemukan perut kembung dan distensi abdomen • %Ctremitas A biasanya ditemukan kulit kering dan turgor kulit jelek5 :Q R " detik5 tonus otot
"
lemah4
"!
+#!+#+ D2$'o2 Kepe&$=$%$'
*raoperasi 14
@angguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang
berhubungan dengan gangguan dalam pemberian makan4 "4 Qesiko infeksi yang berhubungan dengan kelainan4 4 Qesiko perubahan peran orang tua yang berhubungan dengan stress akibat hospitalisasi4 *ascaoperasi 14
$etidakefektifan
jalan
napas
yang
berhubungan dengan efek anesthesia5 edema pascaoperasi5 serta produksi lender yang berlebihan4 "4
@angguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan teknik pemberian makan yang baru dan perubahan diet pascaoperasi4
4
$erusakan integritas kulit yang berhubungan dengan insisi bedah4
!4 4
Nyeri berhubungan dengan pembedahan4 +efisit pengetahuan yang berhubungan dengan pera,atan di rumah4
+#!+#0 I'%e&>e'2 Kepe&$=$%$'
*raoperasi 14
@angguan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan gangguan dalam pemberian makan4 $riteria 'asil A 2ayi mempertahankan status nutrisi adekuat yang ditandai oleh kenaikan berat badan bulanan (S hingga 1kg) 0nter&ensi A a4 @unakan botol dan dot botol yang sesuai (dot botol yang lunak5 dipotong serong5 botol-peras atau botol biasa5 botol terutama yang dirancang untuk bayi prematur) untuk member makan pada bayi4 Qasional A $arena ketidakmampuan seorang bayi dengan celah palatum membuat suatu ruang hampa5 ia dapat mengalami refleC mengisap yang tidak efektif4 *enggunaan dot botol5 botol yang tepat5 memudahkan aliran
"
cairan sehingga dapat meningkatkan pemberian makan4 +ot botol khusus yang digunakan bergantung pada keparahan celah tersebut4 b4 empatkan dot botol di dalam mulut bayi5 pada sisi berla,anan dari celah5 ke arah belakang lidah4 QasionalA Meletakkan dot botol dengan cara ini dapat menstimulasi tindakan 9 stripping < bayi (menekan dot botol mela,an lidah dan atap mulut untuk mengeluarkan susu)4 c4 *osisikan bayi tegak atau semi-?o,ler5 namun tetap relaks selama pemberian makan4 QasionalA *osisi ini mencegah tersedak dan regurgitasi per nasal4 d4 7enda,akan bayi setelah setiap pemberian 1 hingga # ml susu5 tetapi jangan pindahkan dot botol terlalu sering selama pemberian makan4 QasionalA 2ayi perlu disenda,akan dengan frekuensi yang sering karena kelainan tersebut dapat menyebabkan menelan udara lebih banyak sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman4 Melepas dot botol terlalu sering dapat melelahkan5 atau membuat bayi frustasi sehingga menyebabkan pemberian makan tidak komplet4 e4 :oba untuk memberi makan selama kira-kira ! menit atau kurang untuk setiap kali makan4 QasionalA *emberian makan yang lebih lama dapat melelahkan bayi sehingga menyebabkan pencapaian berat badan yang sangat kurang4 f4 .pabila bayi tidak dapat makan tanpa tersedak atau teraspirasi5 letakkan dalam posisi tegak5 dan beri makan dengan menggunakan spuit serta slang karet lunak4 QasionalA *osisi tegak mengurangi risiko aspirasi5 menggunakan sebuah spuit dan slang karet lunak yang mampu menampung cairan di bagian belakang mulut bayi dapat mengurangi aspirasi melalui celah4 "4 Qesiko infeksi yang berhubungan dengan kelainan4 $riteria hasil A 2ayi tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi yang ditandai oleh suhu tubuh kurang dari 56T : dan tidak ada tanda-tanda drainase telinga5 batuk5 mengi5 ronki kasar di lapangan paru atau iritabilitas4 0nter&ensiA "
a4 2eri minum bayi sebanyak -1# ml air5 setelah setiap pemberian makan4 QasionalA .ir dapat membersihkan pasase nasal dan palatum5 serta mencegah susu mengumpul di saluran eustasia5 yang pada gilirannya dapat mencegah pertumbuhan bakteri yang dapat mengarah pada terjadinya infeksi4 b4 2uang formula atau susu yang mongering dengan menggunakan aplikator yang berujung kapas basah4 QasionalA Merontokkan dan melepaskan materi yang berkerak dalam botol5 dapat menjaga agar celah tersebut bersih dan bebas dari bakteri sehingga mengurangi risiko infeksi c4 7etelah setiap pemberian makan5 letakkan bayi di ayunan bayi atau baringkan bayi di tempat tidurnya dengan posisi miring kanan dengan kepala tempat tidur ditinggikan #T4 QasionalA Mengatur posisi bayi dengan cara ini dapat mencegah aspirasi yang dapat menimbulkan pneumonia4 d4 $aji bayi untuk menentukan bila ada tanda infeksi5 termasuk drainase telinga yang berbau dan demam4 2eri obat antibiotic sesuai program4 QasionalA $ekambuhan otitis media yang terjadi akibat saluran eustasia yang tidak normal dapat dikaitkan dengan celah bibir dan palatum4
4 Qesiko perubahan peran orang tua yang berhubungan dengan stress akibat hospitalisasi4 $riteria hasilA =rang tua mengajukan pertanyaan yang tepat tentang kondisi bayi5 dapat melibatkan pera,atan bayi ke dalam gaya hidup normal
mereka5
serta
mengekspresikan
perasaan
mereka
tentang
penampilan bayi4 0nter&ensiA a4 2eri kesempatan pada orang tua untuk menggedong serta memeluk bayi5 dan dapat mempraktikan tugas pemberian pera,atan sebelum pemulangan4 QasionalA
"
$esempatan ini meningkatan ikatan dan mempersiapkan orang tua dalam pera,atan bayi di rumah4 b4 .njurakn orang tua untuk mempersiapkan anggota keluarga5 termasuk saudara kandung dan kerabat lain5 untuk menyambut kehadiran bayi di rumah4 Nasihatkan mereka untuk menjelaskan kepada seluruh anggota keluarga5 tentang penampilan bayi dengan menggunakan istilah sederhana5 memperlihatkan kepada mereka gambar5 dan meminta mereka mengunjungi bayi di rumah sakit4 QasionalA Mempersiapkan anggota keluarga untuk
kedatangan
bayi
memungkinkan mereka beradaptasi dengan penampilan bayinya5 dan memungkinkan orang tua berfokus pada kebutuhan bayi yang mendesak4 c4 .njurkan orang tua memperlakukan bayi layaknya anggota keluarga yang normal5 dan menjad,alkan kegiatan pera,atan mereka ke dalam rutinitas sehari-hari4 QasionalA =rang tua perlu memiliki pemikiran bah,a bayi mereka merupakan indi&idu yang normal5 yang menderita celah bibir atau palatum buakn sebagai indi&idu yang sedang sakit sehingga dapat member pera,atan di rumah yang adekuat5 dan menjaga keutuhan keluarga4 d4 .njurkan orang tua untuk meminta bantuan dari anggota keluarga yang lain atau dari teman saat memberi makan dan pera,atan bayi4 QasionalA Meminta bantuan orang lain dalam pera,atan bayi dan pemberian makan dapat member orang tua kesempatan beristirahat5 serta berfokus pada kebutuhan meraka sendiri4 e4 Qujuk orang tua ke kelompok pendukung yang tepat serta pusat kraniofasial5 jika ada4 QasionalA $elompok pendukung memberi kesempatan pada orang tua untuk berbagi perasaan dan pengalamanan dengan orang tua lain yang juga memiliki status sama5 dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan keterampilan koping serta keterampilan penyelesaian masalah4 *usat kraniofasial memiliki pengalaman dalam memberi pera,atan bagi anak-anak dengan celah palatum atau celah bibir4
"6
*ascaoperasi 14
$etidakefektifan
jalan
napas
yang
berhubungan dengan efek anesthesia5 edema pascaoperasi5 serta produksi lendir yang berlebihan4 $riteria hasilA 2ayi atau anak tetap bebas dari komplikasi pernapasan yang ditandai oleh mempertahankan pernapasan lancer5 serta frekuensi teratur4 0nter&ensiA a4 $aji status pernapasan bayi atau anak setiap ! jam untuk mendeteksi suara napas yang abnormal5 sianosis5 retraksi5 mendengkur5 atau pernapasan cuping hidung4 QasionalA anda distress pernapasan ini dapat mengindikasikan pneumonia yang membutuhkan terapi antibiotic4 b4 .tur ulang posisi bayi atau anak setiap " jam4 7etelah pembedahan celah bibir5 bayi atau anak dapat diletakkan dengan baik di ayunan bayi atau dalam posisi telentang atau miring dengan kepala ditinggikan5 setelah pembedahan celah palatum 5 ia dapat ditempatkan dalam posisi tengkurap4 QasionalA *engaturan kembali posisi dapat meningkatkan drainase sekresi paru4 c4 empatkan bayi atau anak dalam tenda lembap5 sesuai program4 *ertahankan bayi diselimuti dan ganti sprei dengan teratur4 QasionalA dara yang sejuk dan yang dilembabkan membantu mencairkan sekresi sehingga dapat membantu bayi atau anak bernapas dengan lebih mudah4 Menutupi tubuh dengan selimut dapat mencegah anak dari menggigil4 d4 *ertahankan bayi atau anak dalam posisi tegak selama pemberian makan4 QasionalA *osisi tegak mengurangi risiko tersedak dan aspirasi4 "4
@angguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan teknik pemberian makan yang baru dan perubahan diet pascaoperasi4 $riteria hasilA 2ayi atau anak dapat mempertahankan nutrisi adekuat yang ditandai oleh dapat beradaptasi terhadap diet dan metode pemberian makan yang baru5 serta terus mengalami peningkatan berat badan4 0nter&ensiA
"
a4 .pabila bayi atau anak telah menjalani perbaikan celah bibir5 beri mereka makan melui spuit dan slang karet lunak yang ditempatkan di dalam pipi dan jauh dari alur jahitan4 8uga gunakan spuit dan slang untuk memberi makan bayi yang telah menjalani perbaikan celah palatum4 8angan gunakan dot botol4 ntuk anak yang sudah lebih besar dan telah menjalani perbaikan palatum5 gunakan cangkir minum yang biasa digunakan5 bukan sedotan untuk pemberian makanan cair4 7eiring anak mengalami kemajuan dari diet cair murni5 gunakan sendok untuk pemberian makan5 bukan garpu4 QasionalA Menghisap dot botol menyebabkan terlalu banyak tekanan pada alur jahitan> penggunaan garpu atau sedotan dapat merusak alur jahitan4 b4 Mula-mula anjurakan pemberian makan dengan frekuensi yang sering dalam porsi kecil5 kemudian lanjutkan dengan asupan cairan sesuai usia4 QasionalA 2ayi atau anak membutuhkan pemberian makan dengan porsi lebih kecil5 sambil beradaptasi terhadap metode pemberian makan c4 .pabila anak telah menjalani perbaikan celah palatum5 anjurkan orang tua untuk member makan diet cair murni (seperti minuman kalori tinggi)5 selama minggu pertama setelah pembedahan4 4 $erusakan integritas kulit yang berhubungan dengan insisi bedah4 $riteria 'asil A 2ayi atau anak tidak menderita kerusakan pada integritas kulit yang ditandai oleh insisi tetap utuh5 tidak ada tanda infeksi5 dan tanda pemulihan4 0nter&ensi A a4 Lakukan pera,atan alur sutura berikut ini setelah pemberian makan5 dan sesuai kebutuhanA 1) 2ersihkan garis sutura dengan menggunakan larutan salin dan aplikator berujung kapas basah4 ") =leskan salep antibiotik sesuai program untuk melembapkan mulut dan mencegah pemisahan sutura4 ) *antau tanda dan gejala infeksi4 !) 2eri sedikit air setelah pemberian makan untuk membersihkan mulut dari setiap sisa susu5 yang dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri4
#
QasionalA *era,atan alur jahitan yang tepat menjamin tercapainya kebersihan5 mencegah
pemisahan
sutura5
mengurangi
risiko
infeksi5
dan
mengurangi jumlah materi berkerak di sekitar alur jahitan5 yang mungkin mengakibatkan pembesaran jaringan parut4 b4 *asang restrain lengan5 sesuai program4 %&aluasi sirkulasi dan latihan pergerakan sendi (Q=M) setiap " jam4 QasionalA Qestrain lengan mencegah bayi atau anak mengaruk alur jahitan atau meletakkan objek dalam mulutnya sampai insisi memulih4 %&aluasi memastikan sirkulasi yang adekuat5 dan latihan Q=M mencegah kekakuan dan kontraktur otot4 c4 7etelah pembedahan celah bibir posisikan bayi atau anak dengan baik5 berbaring miring atau terlentang O bukan posisi terlungkup O pertahankan kepala tempat tidur ditinggikan> setelah pembedahan celah palatum5 posisikan anak atau bayi terlungkup4 QasionalA +uduk di tempat duduk bayi atau berbaring miring atau terlentang setelah pembedahan celah bibir5 mencegah anak menggesekkan bibirnya pada linen tempat tidur5 mengurangi risiko ruptur> berbaring terlungkup setelah pembedahan celah palatum mencegah tekanan pada alur jahitan4 d4 .ntisipasi perlunya anak mengurangi menangis4 QasionalA Menangis menyebabkan tegangan pada alur jahitan5 yang dapat menyebabkan ruptur4 !4 Nyeri berhubungan dengan pembedahan4 $riteria 'asil A 2ayi atau anak dapat mempertahankan tingkat kenyamanan yang ditandai oleh tangisan dan iritabilitas yang berkurang4 0nter&ensi A a4 $aji bayi atau anak untuk mengetahui iritabilitas5 kehilangan selera makan5 dan kegelisahan setiap " jam setelah pembedahan4 QasionalA 2ayi atau anak mungkin terlalu muda usianya untuk mengekspresikan rasa tidak nyaman melalui kata-kata> petunjuk perilaku adalah satusatunya indikasi nyeri4 b4 2eri obat analgesic5 sesuai program4 1
QasionalA obat analgesik dapat mengurangi nyeri4 c4 Lakukan akti&itas pengalihan5 misalnya5 permainan5 kartu5 &ideotapes5 dan membaca buku untuk anak yang lebih besar4 QasionalA .kti&itas pengalihan memfokuskan kembali perhatian anak5 mengurangi persepsinya terhadap nyeri4 4 +efisit pengetahuan yang berhubungan dengan pera,atan di rumah4 $riteria 'asil A =rang tua mengekspresikan pemahaman tentang instruksi pera,atan prabedah di rumah dan mendemostrasikan prosedur pera,atan di rumah4 0nter&ensi A a4 8elaskan kepada orang tua sifat dari kelainan dan kebutuhan untuk pera,atan lanjutan4 QasionalA *enjelasan yang demikian
dapat
mengurangi
keemasan5
dan
meningkatkan kapatuhan terhadap terapi yang diprogramkan dan pembedahan selanjutnya4 b4 .jarkan orang tua dari bayi yang mengalami celah bibir atau celah palatum5 tentang teknik pemberian makan berikut ini A 1) 2eri bayi makan dengan menggunakan botol dan dot botol yang sesuai (dot botol yang lunak berbentuk serong atau dot khusus yang didesain untuk bayi premature> botol-peras atau botol biasa)4 ") .tur posisi dot botol di dalam mulut bayi berla,anan arah dengan celah dan mengarah ke bagian belakang lidah4 ) *ertahankan bayi dalam posisi tegak atau semi-?o,ler !) 7enda,akan bayi setelah setiap pemberian makan4 QasionalA $arena kelainan tersebut5 orang tua perlu memberi perhatian khusus saat pemberian makan bayi4 1) $arena kelainan ini mungkin refleks menghisapnya tidak efektif4 Menggunakan alat pemberian makan yang sesuai dapat memastikan bah,a ia mengkonsumsi setiap porsi makanan yang diberikan4 ") Meletakkan dot botol dengan cara demikian5 dapat menstimulasi gerakan 9menyedot< yang digunakan bayi untuk menghisap cairan dari dalam botol4
"
) Mengatur posisi bayi tegak atau semi-?o,ler dapat mencegah regurgitasi per nasal dan tersedak4 !) Menyenda,akan dengan sering dapat mengurangi jumlah udara yang ditelan selama pemberian makan sehingga mengurangi rasa tidak nyaman bayi4 ) Membersihkan celah segera setelah pemberian makan dapat mengurangi risiko infeksi4 c4 8elaskan kepada orang tua tentang tujuan dan penggunaan alat pantau apnea5 jika alat pantau diprogramkan untuk penggunaan di rumah4 QasionalA 2ayi mungkin memerlukan pemantauan terhadap apnea5 untuk mendeteksi
episode
apnea
yang
berhubungan
pernapasan akibat aspirasi pemberian makan4
dengan kesulitan
"A" 0 PENUTUP
!#! Ke2mp.l$' 2ibir sumbing (27) adalah malformasi yang disebabkan oleh gagalnya
prosesus nasal median dan maksilaris untuk menyatu selama perkembangan embriotik5 sedangkan palatum sumbing (*7) adalah fisura garis tengah pada palatum yang terjadi karena kegagalan dua sisi untuk menyatu selama perkembangan embrionik4 .dapun penatalaksaan a,al yaitu memperhatikan kebutuhan nutrisi pada anak dengan labioskizis dan palatoskizis4 $emudian jika umur anak sudah 1# minggu bisa dilakukan tindakan pembedahan labioplasty4 *eran seorang pera,at harus berperan aktif dalam memberikan asuhan kepera,atan kepada pasien mulai dari praoperatif sampai pasca operatif secara maksimal4 !#+ S$&$'
*ada kasus :L* sangat penting dilakukan pendekata kepada orang tua sehingga mereka mengetahui masalah tindakan yang diperlukan untuk pera,atan anaknya serta pemberian dukungan psikologis sangat penting diberikan kepada orang tua agar siap menerima apapun keadaan yang terjadi pada anaknya
DAFTAR PUSTAKA