ASKEPAPENDI SI TI SAKUT Juniartha Semara Semara Putra
ASKEP APENDISITIS AKUT BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Apen Ap endi disi siti tis s
akut ak ut ad adal alah ah su suat atu u ra rada dan ng
yang ya ng ti timb mbul ul se seca cara ra
mend me ndad adak ak pa pada da ap apen endi dik k da dan n mer erup upak akan an sa sala lah h sa satu tu kas asus us ak akut ut abdome abd omen n yan yang g pal paling ing ser sering ing dit ditemu emui. i. Ape Apendi ndisit sitis is ak akut ut mer merupa upaka kan n radang
bakteri
yang
dicetuskan
berbagai
faktor,
diantaranya adalah hiperplasia jaringan limfe, fekalith, tumor apendiks dan cacing ascaris dapat juga menimbulkan penyumbatan. Insiden
apendisitis
akut
lebih
tinggi
pada
negara
maju diban dibandingk dingkan an deng dengan an negar negara a berk berkemba embang. ng. Namu Namun n dala dalam m tiga sampaii empa sampa empatt dasaw dasawarsa arsa tera terakhir khir menurun seca secara ra ber bermakn makna, a, yait yaitu u !! ka kasus sus ti tiap ap !! !!.!! .!!! ! pop popula ulasi si me mejad jadii "# tia tiap p !! !!.!! .!!! ! pop popul ulasi asi.. $ejadian $eja dian ini mungkin disebabkan oleh perubahan pola makan. %enurut data epidemiologi apendisitis akut jarang terjadi pada balita,sedangkan meningkat pada pubertas, dan mencapai puncaknya pada pa da
saat sa at
rem emaj aja a
dan da n
awal aw al us usia ia #! #!&a &an, n, da dan n an angk gka a
inii in
menu me nuru run n
padausia padau sia menj menjelang elang dewa dewasa. sa. Insid Insiden en apend apendisit isitis is memil memiliki iki rasi rasio o yang sama antara wanita dan laki&laki pada masa prapubertas. Sedangkan pada masa remaja dan dewasa muda rasionya menjadi '(#. •
I.2. Tujuan %enget %en getahu ahuii pen penyak yakit& it&pen penyak yakit it den dengan gan gej gejala ala abd abdomi ominal nal pai pain n yang
•
termasuk kegawatdaruratan kegawatdaruratan dan dengan epidemiologi tertinggi %ampu menjelaskan anatomi dan )siologi apendiks
•
%ampu menjelaskan etiologi dari apendisitis akut
•
%ampu menjelaskan pato)siologi terjadinya apendisitis akut
•
%ampu menjelaskan penegakan diagnosa dari apendisitis akut
•
%ampu menjelaskan penatalaksanaan apendisitis akut
I.3. Manfaat
•
•
%emberikan
wawasan
dan
pengetahuan
tentang
kegawatdaruratan dengan gejala abdominal pain %emberikan pengetahuan tentang apendisitis
penyakit
akut
dalam
kegawatdaruratan
BAB III. PEMBAHASAN III.1. Anato! "an #!$!olog! A%en"!k$ Apendiks merupakan organ yang berbentuk tabung dengan panjang kira&kira ! cm dan berpangkal pada sekum. Apendiks memiliki lumen sempit dibagian pro*imal dan melebar pada bagian distal. Saat lahir, apendiks pendek dan melebar dipersambungan dengan sekum. Selama anak&anak,pertumbuhannya biasanya berotasi ke dalam retrocaecal tapi masih dalam intraperitoneal. Pada
apendiks
terdapat
'
tanea
coli
yang
menyatu
dipersambungan caecum dan berguna dalam menandakan tempat untuk
mendeteksi
apendiks.
Posisi
apendiks
terbanyak
adalah retrocaecal +-/, pelvic +#/, patileal+"/, paracaecal +#/, subcaecal +,"/ dan
preleal +/. Apendiks mendapat
0askularisasioleh arteri apendicular yang merupakan cabang dari arteri ileocolica. Arteri apendiks termasuk end arteri. Apendiks memiliki lebih dari 1 saluran limfe melintangi mesoapendiks menuju ke nodus limfe ileocaeca. Persarafan parasimpatis berasal dari cabang n.0agus yang mengikuti a.mesenterika superior dan a.apendikularis, sedangkan persarafan simpatis berasal dari n.torakalis 2. 3leh karena itu, nyeri 0isceral pada apendisitis bermula disekitar umbilikus. Apendiks menghasilkan lendir ml perhari. 4endir dicurahkan ke caecum. Jika terjadi hambatan, maka akan terjadi apendisitis akut. 5A46 (
Gut
Assoiated
Lymphoid Tisuue) yang terdapat pada apendiks menghasilkan Ig& A. Namun jika apendiks diangkat, tidak ada mempengaruhi sistem imun tubuh karena jumlahnya yang sedikit sekali.
III.2. Et!olog! A%en"!$!t!$ Akut Apendisitis akut disebabkan oleh proses radang bakteria yang dicetuskan •
oleh
beberapa faktor
pencetus. Ada
beberapa
yang mempermudah terjadinya radang apendiks, diantaranya ( 7aktor 3bstruksi Sekitar hiperplasia
1!
obstruksi
jaringan lymphoid sub
disebabkan
oleh
mukosa, '" karena stasis
fekal, - karena benda asing dan sebab lainnya •
faktor
diantaranya
sumbatan oleh parasit dan cacing. 7aktor 8akteri Infeksi enterogen merupakan faktor patogenesis primer pada apendisitis
akut.
8akteri
yang
ditemukan
biasanya 9.coli, 8acteriodes fragililis, Splanchicus, •
4acto&bacilus,
Pseudomonas, 8acteriodessplanicus. $ecenderungan familiar :al ini dihubungkan dengan terdapatnya malformasi yang herediter dari organ apendiks yang terlalu panjang, 0askularisasi yang tidak
•
baik
dan
letaknya yang memudahkan terjadi apendisitis. 7aktor ras dan diet 7aktor ras berhubungan dengan kebiasaan dan pola makanan
sehari&hari.
III.3. Pato&$!olog! A%en"!$!t!$ Akut Apendisitis akut merupakan peradangan akut pada apendiks yang disebabkan
oleh
bakteria yang dicetuskan
oleh
beberapafaktor
pencetus. 3bstruksi pada lumen
menyebabkan
mukus
yang
diproduksi mukosa mengalami bendungan. %akin lama tersebut
makin
mempunyai
banyak,
namun
elastisitas
dinding
mukus apendiks
keterbatasan sehingga menyebabkan peningkatan
intralumen. 6ekanan meningkat. $ombinasi
di tekanan
dalam tinggi
sekum di
seikum
akan dan
peningkatan
;ora kuman di kolon mengakibatkan sembelit, hal ini
menjadi pencetus radang di mukosa apendiks. Perkembangan dari apendisitis mukosa menjadi
apendisitis komplit, yang meliputi semua
lapisan dinding apendiks tentu dipengaruhi oleh pencetus lumen
setempat apendiks
yang
berbagai faktor
menghambat
pengosongan
atau mengganggu motilitas normal apendiks.
6ekanan yang meningkat tersebut akan menyebabkan apendiks mengalami ulserasi
mukosa
pembengkakan iskemik
hipoksia, menghambat aliran limfe, terjadi
dan
in0asi
apendiks
bakteri.
Infeksi
bertambah
menyebabkan
+edema/
dan
semakin
karena terjadi trombosis pembuluh darah intramural +dinding
apendiks/. Pada saat inilah terjadi apendisitis akut fokal yang ditandai oleh nyeri epigastrium. 5angren dan terjadi dalam beda
#-&'1
jam,
tapi
perforasi khas dapat
waktu tersebut
dapat
berbeda&
setiap pasien karena ditentukan banyak faktor. 8ila sekresi mukus terus berlanjut, tekanan akan terus
meningkat. edema
:al
tersebut
bertambah,
akan
dan
bakteri
menyebabkan akan
obstruksi
menembus
0ena,
dinding.
Peradangan timbul meluas dan mengenai peritoneum setempat sehingga
menimbulkan nyeri didaerah kanan bawah. $eadaan ini
disebut dengan apendisitis
supuratif akut. 8ila kemudian arteri
terganggu akan terjadi infark dinding apendiks dengan
gangrene.
gangrenosa.
Stadium
ini
disebut
yang diikuti
dengan
apendisitis
8ila dinding yang telah rapuh itu pecah, akan terjadi
apendisitis perforasi. Apendiks yang pernah meradang tidak akan sembuh sempurna,
tetapi
menyebabkan Perlengketan kanan
akan
perlengketan ini
dapat
membentuk
jaringan
dengan
jaringan
menimbulkan
keluhan
parut
yang
sekitarnya.
berulang
diperut
bawah. Pada suatu ketika organ ini dapat meradang akut
lagi dan dinyatakan
mengalami eksaserbasi akut
III.'. Penegakan D!agno$a A%en"!$!t!$ Akut 5ambaran klinis pada apendisitis akut yaitu (
•
6anda awal nyeri di epigastrium atau regio umbilicus disertai mual dan anore*ia.
,"?.
•
8ila suhu lebih tinggi, mungkin sudah terjadi perforasi. Nyeri berpindah ke kanan bawah dan menunjukkan tanda rangsangan peritoneum lokal di titik %c 8urney, nyeri tekan, nyeri lepas dan
•
adanya defans muskuler. Nyeri rangsangan peritoneum tak langsung nyeri kanan bawah pada tekanan kiri +@o0sings Sign/ nyeri kanan bawah bila tekanan di sebelah kiri dilepaskan +8lumbergs Sign/ batuk atau mengedan
Pemeriksaan 7isik Inspeksi •
= 6idak ditemukan gambaran spesi)k. = $embung sering terlihat pada komplikasi perforasi. =Penonjolan perut kanan bawah bisa dilihat pada masaa atau abses periapendikuler. •
=6ampak perut kanan bawah tertinggal pada pernafasan Palpasi = nyeri yang terbatas pada regio iliaka kanan, bisa disertai nyeri tekan lepas. = defans muscular menunjukkan adanya rangsangan peritoneum parietale. = pada apendisitis retrosekal atau retroileal diperlukan palpasi dalam
•
untuk menentukanadanya rasa nyeri. Perkusi
•
= pekak hati menghilang jika terjadi perforasi usus. Auskultasi = biasanya normal =
•
peristaltik dapat hilang karena
ileus
generalisata akibat apendisitis perforata @ectal 6oucher = tonus musculus s)ngter ani baik = ampula kolaps = nyeri tekan pada daerah jam B dan #
paralitik pada peritonitis
•
= terdapat massa yang menekan rectum +jika ada abses/. Cji Psoas
•
mayor, tindakan tersebut akan menimbulkan nyeri. Cji 3bturator
untuk mengetahui letak apendiks. Al0arado Score ?haracteristic M ( M!grat!on of %a!n to t)e *L+ A ( Anore,!a N ( Nau$ea an" -o!t!ng T ( Ten"erne$$ !n *L+ * ( *eoun" %a!n E ( Ele-ate" te%erature L ( Leuko/0to$!$ S ( S)!ft of B to t)e left Total •
Score # # !
kasus dengan komplikasi. appendicular
in)ltrat,
49<
akan
meningkat.
b. Pemeriksaan urin untuk melihat adanya eritrosit, leukosit dan bakteri di dalam urin. Pemeriksaan ini sangat membantu dalam menyingkirkan diagnosis banding seperti infeksi saluran kemih atau
batu ginjal yang mempunyai gejala
klinis yang hampir sama dengan
appendicitis. #. @adiologis a. 7oto polos abdomen Pada appendicitis terjadi
komplikasi
akut yang
terjadi lambat
dan
telah
+misalnya peritonitis/ tampak (
= scoliosis ke kanan = psoas shadow tak tampak = bayangan gas usus kanan bawah tak tampak = garis retroperitoneal fat sisi kanan tubuh tak tampak = " dari penderita menunjukkan fecalith radio&opak b. CS5 8ila hasil pemeriksaan )sik meragukan, dapat dilakukan pemeriksaan
CS5,
terutama
dicurigai adanya abses.
wanita,
CS5
menyingkirkan
seperti
pada
juga
bila
dapat dipakai
diagnosis
banding
kehamilan ektopik, adnecitis dan sebagainya.
c.8arium enema Eaitu suatu pemeriksaan 2&@ay dengan memasukkan barium ke colon
melalui anus. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan
komplikasi=
komplikasidari appendicitis pada
jaringan sekitarnya dan juga untuk
menyingkirkan diagnosis
banding. d. ?6&Scan
menunjukkan komplikasi dari appendicitis seperti bila
terjadi abses. e. 4aparoscopi Eaitu suatu tindakan dengan menggunakan kamera )beroptic yang
dimasukkan
di0isualisasikan secara bawah
pengaruh
anestesi
dalam
abdomen,
appendi*
dapat
langsung. 6ehnik ini dilakukan di umum.
8ila
pada
saat
melakukan
tindakan
pada
ini
didapatkan
peradangan
appendi* maka pada saat itu juga dapat langsung
dilakukan
pengangkatan appendi* +appendectomy/.
•
III.. Penatalak$anaan A%en"!$!t!$ Akut Perawatan $egawatdaruratan 8erikan terapi kristaloid untuk pasien dengan tanda&tanda klinis
•
dehidrasi atau septicemia. Pasien dengan dugaan apendisitis sebaiknya tidak diberikan apapun
•
melalui mulut. 8erikan analgesik dan antiemetik parenteral untuk kenyamanan
•
pasien. Pertimbangkan adanya kehamilan ektopik pada wanita usia subur, dan
•
lakukan pengukuran kadar h?5 8erikan antibiotik intra0ena
pada
pasien
dengan
tanda&tanda
septicemia dan pasien yang akan dilanjutkan ke laparotomi. •
Antibiotik Pre&3peratif Pemberian antibiotik pre&operatif telah menunjukkan keberhasilan
•
dalam menurunkan tingkat luka infeksi pasca bedah. Pemberian antibiotic spektrum luas untuk gram negatif dan anaerob
•
diindikasikan. Antibiotik preoperati0e
harus
diberikan
dalam
hubungannya
pembedahan. • •
6indakan 3perasi Apendiktomi, pemotongan apendiks. Jika apendiks mengalami perforasi,maka abdomen dicuci dengan garam )siologis dan antibiotika.
8ila
terjadi
antibiotika
abses
apendiks maka
IF, massanya mungkin
terlebih
dahulu diobati
dengan
mengecil, atau abses mungkin
memerlukan drainase dalam jangka waktu beberapa hari.
BAB I4. PENUTUP •
I4.1. Ke$!%ulan 4ebih dari ! kasus dengan keluhan nyeri abdomen merupakan kasus kegawatdaruratan.
•
Apendisitis akut merupakan salah satu penyakit dengan gejala nyeri abdomen yang paling sering dijumpai dan merupakan salah satu
•
bentuk kegawatdaruratan. Apendiks merupakan organ yang berbentuk tabung dengan panjang
•
kira&kira ! cm dan berpangkal pada seikum Apendiks mendapat 0askularisasioleh arteri
•
merupakan cabang dari arteri ileocolica. Apendiks mendapat persarafan parasimpatis berasal dari cabang
•
n.0agus dan persarafan simpatis berasal dari n.torakalis 2. Apendiks menghasilkan lendir ml perhari. 5A46 ( Gut Assoiated
•
Lymphoid Tisuue) yang terdapat pada apendiks menghasilkan Ig&A. Apendisitis akut merupakan peradangan akut pada apendiks
apendicular
yang
yang disebabkan oleh bakteria yang dicetuskan oleh beberapa faktor •
pencetus. 7aktor&faktor pencetus terjadinya apendisitis adalah obstruksi, bakteri,
•
kecenderungan familiardan faktor ras serta diet. Proses penegakan diagnose pada kasus apendicitis yaitu meliputi
•
anamnesa, pemeriksaan )sik dan pemeriksaan penunjang. Penatalaksanaan pada kasus apendisitis akut sebenarnya lebih mengarah pada penanganan operatif yaitu dengan appendectomy.