PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
A. TUJUAN
a. Mengenal Mengenal reaksi reaksi pembentu pembentukan kan komplek komplekss warna antara senyawa senyawa yang memiliki memiliki gugus hidroksi fenolik dengan pereaksi FeCl 3 b. Menetapkan kadar asam salisilat dalam sampel serbuk dengan metode spektrofotometri. B. DA DASA SAR R TE TEOR ORI I
Analisis spektroskopi berdasarkan interaksi radiasi dengan spesies kimia. Berprinsip dengan penggunaan cahaya/ tenaga magnet/ listrik unutk mempengaruhi senyawa kimia sehingga menimbulkan tanggapan. Tanggapan tersebut diukur untuk menentukan umlah atau enis senyawa. Cara interaksi dengan suatu sampel dilakukan dengan absorbsi! pemendaran! emisi! dan penghamburan. Teknik Teknik spektrofotometri spektrofotometri meliputi spektrofotometri "#$#isibel! "#$#isibel! serapan atom! inframerah! flouresensi! %M& '(hopkar! )**3+. ,pektrofotometri adalah alat yang mengubah polikromatis ke panang gelombang yang berbeda. ,pektrofotometer membutuhkan sumber radiasi terus menerus! monokromator untuk menyeleksi panang gelombang dari sumber caha ya! sampel! detektor untuk mengkon-ersi energi radiasi ke energi elektrik dan alat untuk membaca respon detektor. ,umber monokromator sampel detektor pembacaan detektor. ,ebagian besar aplikasi "#$#isibel "#$#isibel pada senyawa organik didasarkan pada transisi ikatan π dan karenanya diperlukan keberadaan gugus kromofor dalam
molekul. Transisi ini teradi pada spektrum ')*$**nm+ yang aman untuk percobaan 'Christian! )**3+. Asam salisilat merupakan senyawa yang digunakan dalam sediaan obat luar terhadap infeksi amur ringan. ,ering kali dikombinasi dengan obat lain! misalnya kortikosteroida. Asam salisilat meningkatkan penetrasinya ke dalam kulit. Tidak bisa dikombinasikan dengan seng oksida karena akan terbentuk garam sang salisilat yang tidak aktif 'Tay dan &ahara! )**+. Asam salisilat mengandung tidak kurang dari 00!1$2**!1. emerian asam salisilat ialah hablur putih! umumnya seperti arum atau serbuk hablur halus putih! emeiliki rasa sedikit manis! taam! dan stabil di udara. Bentuk sintesis warna putih dan tidak berbau. 4ika dibuat dari metil salisilat alami dapat berwarna kekuningan atau merah ambu dan berbau lemah mirip etanol '5iren 6M &7! 200+. ,T&"(T"& A,AM ,A87,78AT
C. ALA ALAT dan BAHA BAHAN N
Alat 9 $ $ $ $ $ $ $
8abu takar ipet -olume :elas ukur (ertas saring Timbangan analitik ,pektrofoteometer -isibel ; -isbel Ball pipet
Bahan 9 $ $ $ $ $
Baku asam salisilat ,ampel asam salisilat FeCl3 1 A
D. PROSEDUR KERJA
2. embuatan larutan stok dan intermediet asam salisilat a. embuatan larutan stok asam salisilat 2mg/ml 5itimbang seksama lebih kurang *!* mg baku asam salisilat. 5imasukkan dalam erlenmeyer * ml! dilarutkan dengan ml metanol p.a selanutnya dimasukkan ke dalam labu takar * ml dan diencerkan dengan a*$=** nm. Absorbansi tertinggi dari ketiga waktu pendiaman merupakan panaang gelombang maksimum. 3. embuatan kur-a baku a. 5isiapkan labu takar 2* ml. ada masing$masing labu takar dimasukkan campuran larutan dengan proporsi sebgai berikut. 8abu takar 2* ml %o. 2 %o. ) %o. 3
8arutan intermediet 'ml+ 2!* )!* 3!*
8arutan FeCl3 1 'ml+ 2 2 2
%o. > !* 2 %o. !* 2 b. Absorbansi masing$masing seri larutan baku diukur pada panang gelombang maksimum yang telah ditetapkan sebelumnya. 5ibuat kur-a hubungan antara konsentrasi 'sumbu ?+ dan intensitas absorbansi 'sumbu y+ >. enetapan kadar asam salisilat dengan sampel a. 5itimbang seksama lebih kurang *!* mg sampel asam salisilat. 5imasukkan dalam labu takar * ml dan diencerkan dengan metanol p.a hingga batas tanda 'disebut larutan sampel A+. b. 5iambil 2!* ml larutan sampel A asam salisilat. 5imasukkan ke dalam labu takar 2* ml! diencerkan dengan a
•
enimbangan Baku @adah *!)>= g @adah ; at *!)02 g @adah ; sisa *!)>=0 g Dat *!**) g enimbangan sampel ,ampel 2 2!)*> g 2!3**> g *!*** g
•
•
@adah @adah ; at Dat (onsentrasi baku *!*) mg / *!** ml 2!*** mg/ml (onsentrasi intermediet
2!*** mg/ml . 2*!** ml *!** ml . E E *!)*** mg/ml •
(onsentrasi seri baku Baku 2
*!)*** mg/ml . 2!** ml 2*!** ml . E
E *!*)** mg/ml Baku )
*!)*** mg/ml . )!** ml 2*!** ml . E
E *!*>** mg/ml
,ampel ) 23!=3 g 23!2 g *!**) g
,ampel 3 2!)* g 2!3*>* g *!*3) g
Baku 3
*!)*** mg/ml . 3!** ml 2*!** ml . E
E *!*=** mg/ml Baku >
*!)*** mg/ml . >!** ml 2*!** ml . E
E *!*** mg/ml Baku
*!)*** mg/ml . !** ml 2*!** ml . E
E *!2** mg/ml •
•
Absorbansi Blangko * Baku 2 *!)2= Baku ) *!>0 Baku 3 *!2 Baku > *!03) Baku 2!202 ,ampel 2 *!3)> ,ampel ) *!3) ,ampel 3 *!33> Tabel seri baku Baku (onsentrasi 'mg/ml+ '?+ Absorbansi 'y+ 2 *!*)** *!)2= ) *!*>** *!>0 3 *!*=** *!2 > *!*** *!03) *!2** 2!202 A $*!*2>3 B 2)!* r *!000 2)!*E G *!*2>3
Kurva Baku Konsentrasi vs Absorbansi asam salisilat 1.4 1.2 f(x) = 12.02x - 0.01 R² = 1
1 0.8
Absorbansi
Absorbansi
0.6
Linear (Absorbansi)
0.4 0.2 0 0
0.02 0.04 0.06 0.08
0.1
0.12
Konsentrasi (mg/ml)
•
(onsentrasi sampel ,ampel 2 *!3)> 2)!*E G *!*2>3
E *!*)2 mg/ml ,ampel )
*!3) 2)!*E G *!*2>3
E *!*)) mg/ml ,ampel 3
*!33> 2)!*E G *!*2>3
E *!*)0* mg/ml •
(adar sampel &umus kadar
¿
x. fp. V x 100 Msampel
0,0281 mg / ml .
(adar 2
¿
¿
•
.50,00 ml
x 100 =28,1 b / b
10,00 1,00
.50,00 ml
x 100 =28,2 b / b
50,00 mg 0,0290 mg / ml .
(adar 3
1,00
50,00 mg 0,0282 mg / ml .
(adar )
10,00
¿
&ata$rata kadar
10,00 1,00
50,00 mg ¿
.50,00 ml
x 100 =29,0 b / b
kadar 1 + kadar 2 + kadar 3 3
=
28,1 + 28,2 + 29,0 3
=28,4
1
• • •
•
(adar sebenarnya 3*!= 1 ,5 *!23> &,5 *!>) 1 kadar sebenarnya −kadar uji ¿ x 100 =7,97 1 kesalahan Msampelkadar sebenarnya
F. PEMBAHASAN
Tuuan praktikum ini adalah mengenal reaksi pembentukan kompleks warna antara senyawa yang memiliki gugus hidroksi fenolik dengan pereaksi FeCl 3 dan menetapkan kadar asam salisilat dalam sampel serbuk dengan metode spektrofotometri -isibel. Alat yang digunakan adalah spektrofotometri -isibel. ,enyawa dapat diukur apabila memiliki gugus kromofor dan auksokrom yang dapat memberikan warna. :ugus kromofor adalah ikatan rangkap tungagal terkonugasi yang menghasilkan warna! sedangkan auksokrom adalah gugus yang bertanggungawab dalam pembentukkan warnta mempunyai pasangan elektron bebas. ,truktur asam salisilat 9 rinsip spektrofotometri "#$#isibel adalah mengubah cahaya polikromatis menadi monokromatis! diaman cahaya tersebut kemudia melewati larutan dan larutan menyerap cahaya dan diteruskan dengan energi radiasi elektromagnetik dari ground state ke e?cited state! lalu kembli ke ground state menghasilkan emisi yang diukur oleh detektor. erbedaan spektrofotometri "# dan ektrofotometri -isibel yaitu panang gelombang "# 20*$3*nm dan senyawa diukur tidak berwarna! sedangkan -isibel 3*$*nm dan senyawa diukur adalah senyawa berwarna '@atson! )**+. Hukum 8ambert$Beer menyatakan hubungan linearitas antara absorban dengan konsentrasi larutan analit dan berbanding terbalik dengan transmittan. A ε . b . c ! dimana Anilai absorbansi larutan!
ε absorbti-itas molar! btebal ku-et!
ckonsentrasi sampel yang dihitung kadarnya. ada praktikum ini menggunakan spektrofotometri double beam. erbedaa n spektrofotometri double beem dan single beam adalah spektrofotometri double beam! lampu halogen yang masuk ke celah dan cahaya polikromatis akan diubah menadi monokromatis oleh prisma monokromator keluar melalui celah! sinar akan dipecah menadi dua untuk diteruskan ke blangko dan sampel! kemudian dibaca oleh detektor dan menggunakan ) ku-et! sedangkan pada spektrofotometri single beam hanya menggunakan satu ku-et dan sinar yang dipecah hanya diteruskan ke satu ku-et atau satu sampel. :ambar skematis spektrofotometri double beam 9 :ambar skematis spektrofotometri single beam 9 Berikut merupakan langkah kera. 8angkah pertama adalah pembuatan larutan stok yang bertuuan untuk membuat kur-a baku supaya tahu konsentrasinya. 8alu dibuat
larutan intermediet dari larutan stok. 8alu dilakukan penetapan panang gelombang maksimum karena kepekaannya maksimal pada panang gelombang maksimal! perubahan absorbansi untuk setiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar! bentuk kur-a absorbansi datar dan pada posisi tersebut hukum 8ambert$Beer terpenuhi apabila dilakukan pengulangan ulang maka kesalahan yang disebabkan oleh pemasangan ulang panang gelombang akan kecil sekali. anang gelombang maksimum didapatkan 3*nm dengan range panang gelombang >**$=**nm. 8alu dilakukan pembuatan blangko digunakan metanol! a
ε.b
atau slope a$b. ,lope sebagai parameter untuk meilih
metode analisis. Metode praktikum ini adlah metode eksternal yang ditetapkan konsentrasi yang tidak diketahui dalam suatu sampel dengan menggunakan plat kalibrasi menggunakan baku eksternal. 8alu dilakukan penetapan kadar asam salisilat dalam sampel. (onsentrasi sampel dapat dihitung berdasarkan persamaan kur-a baku tersebut. ada penentuan! absorbansi yang terbaca hendaknya *!) sampai *!! atau 21$*1! ika dibaca sebagai transmittan. Anuran ini berdasarkan anggapan bahwa kesalahan dalam pembacaan T adalah *!** atau *! 1 'kesalahan fotometrik+ ':andhar dan &ohman! )**+. enetapan kadar menggunakan asam salisilat merupakan senyawa tidak berwarna! maka harus dibuat berwarna dengan FeCl 3 supaya mempunyai serapan warna. Asam salisilat akan terbentuk kompleks dengan FeCl 3. Hal ini teradi karena atom 6 pada gugus 6H asam salisilat menyerang atom Fe membentuk kompleks warna ungu. &eaksi yang teradi 9 6T '6perating Time+ adalah waktu yang digunakan sampel bereaksi ata u tercampur aptimal. ada praktikum tidak digunakan 6T karena senyawa ui bukan reaksi pengkoplingan. ada percobaan dihasilkan data rata$rata kadar )!>1. (adar sebenarnya 3*!=1. Memiliki 1kesalahan !01. ,5 yang didapat adalah *!23> menunukkan anekaragam data dari 3 kali replikasi yang cukup baik. &,5 *!>)1. 5ata presisi teteapi tidak cukup akurat. 1 kesalahan cukup besar karena disebabkan preparasi prosedur kera yang kurang baik. (elebihan metode spektrofotometri -isibel adalah didapatkan data lebih akurat! sampel yang digunakan sedikit! dan titik e
-
-
Asam salisilat dapat ditentukan kadarnya dengan metode spektrofotometri -isibel yang ditentukan absorbansinya dengan reaksi pembentukkan komplek warna anatara senyawa yang memiliki gugus hidroksi fenolik dengan pereaksi FeCl3 dihasilkan warna ungu. ercobaan dihasilkan kadar asam salisilat )!> 1 dari kadar sebenarnya 3*!=1 dihasilkan 1 kesalahan !01. ,5 *!23>. &,5 *!>) 1
DAFTAR PUSTAKA
Christian! g. 6.! )**3! Analytical Chemistry! si?th edition! 4ohn @illey and ,on! ",A! pp. >3!>>. 5iren 6M &7! 200! Farmakope Indonesia! Idisi #! 5epartemen (esehatan &7! 4akarta! hal. 2. :andhar! 7. :.! &ohman! A.! )**! Kimia Analisis Farmasi! ustaka elaar! ogyakarta! hal. )). (hopkar! ,. M.! )**3! Konsep Dasar Kimia Analisis! "7$ress! 4akarta! hal. ). Tay! T. H.! &aharda! (.! )**! Obat-obat penting : khasiat, penggunaan, dan efek-efek sampingnya! edisi =! T Ile? Media (omputindo! 4akarta! hal. 2*. @atson! 5.! )**! harmaceutical Analysis! Ilse-ier! ",A! p. )2.