MAKALAH KLIPING BIOLOGI UMUM
(AKKC 211)
APLIKASI BIOTEKNOLOGI DI BEBERAPA BIDANG DALAM KEHIDUPAN
DOSEN PEMBIMBING:
Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si
Dra. Siti Wahidah Arsyad, M.Pd
Riya Irianti, S.Pd., M.Pd
DISUSUN OLEH:
Eisya Hanina Hidayati
(NIM: 1610119220004)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
NOVEMBER 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena penulisan makalah kliping ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini membahas tentang Aplikasi Bioteknologi di Beberapa Bidang dalam Kehidupan dan diharapkan dapat memberi pengetahuan serta menambah wawasan bagi siapapun yang membaca makalah ini. Dalam penyusunan makalah kliping ini tidak lepas dari peran dosen bidang studi guna penyempurnaan makalah ini.
Makalah ini saya buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Biologi Umum, selain itu makalah ini bertujuan agar pembaca dapat mengetahui berbagai informasi mengenai Aplikasi Bioteknologi di Beberapa Bidang dalam Kehidupan itu sendiri.
Demikian makalah ini saya susun, semoga dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya. Saya meminta maaf apabila dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu, saya akan berupaya selalu terbuka dan seobjektif mungkin terhadap kritik dan saran yang membangun guna mempertimbangkan di masa-masa yang akan datang.
Banjarmasin, 30 November 2016
Penyusun
Eisya Hanina Hidayati
(NIM: 1610119220004)
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan Penulisan 1
BAB II Aplikasi Bioteknologi di Beberapa Bidang dalam Kehidupan
Aplikasi Bioteknologi di Bidang Pangan 2
Aplikasi Bioteknologi di Bidang Pertanian 3
Aplikasi Bioteknologi di Bidang Peternakan 5
Aplikasi Bioteknologi di Bidang Farmasi 6
BAB III Penutup
Kesimpulan 7
Saran 7
Daftar Pustaka 8
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bioteknologi tidak hanya berkembang pada akhir-akhir ini saja. Bioteknologi telah dimanfaatkan sejak ribuan tahun yang lalu, di segala bidang, seperti industri pangan, obat-obatan, pertanian, kesehatan, dan pengelolaan lingkungan. Misalnya, ragi dimanfaatkan untuk pembuatan anggur dan bir (sekitar 6000 SM), pada 4000 SM ragi dimanfaatkan untuk roti yang mengembang, dan pada 1512, bahan kimia yang penting bagi manusia, seperti aseton, butanol, dan gliserol diperoleh dari bakteri.
Perkembangan bioteknologi yang pesat terjadi setelah diketahui mikroorganisme melakukan fermentasi. Penelitian ini dipelopori oleh Louis Pasteur sehingga beliau mendapat julukan sebagai Bapak Bioteknologi. Sedangkan, perkembangan bioteknologi secara modern terjadi setelah penemuan struktur DNA sekitar tahun 1950 yang diikuti dengan penemuan-penemuan lainnya seperti ekspresi gen, enzim pemotong DNA, menciptakan DNA rekombinan dengan menggabungkan DNA dari dua organisme yang berbeda, dan kloning, semuanya merupakan contoh bioteknologi modern yang merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA (gen).
Rumusan Masalah
Bagaimana aplikasi bioteknologi dalam makanan?
Bagaimana aplikasi bioteknologi di bidang pertanian?
Bagaimana aplikasi bioteknologi di bidang peternakan?
Bagaimana aplikasi bioteknologi di bidang farmasi?
Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pengaplikasian bioteknologi dalam makanan;
Untuk mengetahui pengaplikasian bioteknologi di bidang pertanian;
Untuk mengetahui pengaplikasian bioteknologi di bidang peternakan;
Untuk mengetahui pengaplikasian bioteknologi di bidang farmasi.
BAB II
APLIKASI BIOTEKNOLOGI DI BEBERAPA BIDANG DALAM KEHIDUPAN
Aplikasi Bioteknologi di Bidang Pangan
Gambar 1.1 Proses pengolahan tempe menggunakan bioteknologi konvesional.
Sumber: Youtube
Peran bioteknologi, khususnya pemanfaatan mikroba dalam industri makanan, telah cukup luas dikenal masyarakat. Dengan mudah, kita dapat menemukan makanan atau minuman hasil fermentasi mikroba. Secara garis besar, produk makanan hasil bioteknologi konvensional dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu produk makanan bergizi tinggi, produk makanan hasil fermentasi asam, produk makanan dan minuman hasil fermentasi alkohol dan produk penyedap makanan.
Beberapa contoh bioteknologi konvensional di bidang pangan misalnya, tempe dibuat dari kedelai menggunakan jamur Rhizopus atau keju dan yoghurt dibuat dari susu sapi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus.
Penerapan bioteknologi pada makanan secara modern, diawali pada 1992. Saat itu sebuah perusahaan Amerika, Calgene, mendapatkan izin untuk memasarkan OHMG yang disebut Flavr savr. OHMG ini adalah tomat yang dibuat lebih tahan hama dan tidak dapat membusuk.
Gambar 1.2 Tomat Flavr savr. Sumber: California Agriculture.
Secara umum, penerapan bioteknologi modern pada makanan tidak dapat dipisahkan dengan bioteknologi modern pada bidang pertanian. Produk-produk makanan yang dihasilkan dari OHMG, seperti tanaman pertanian, hewan, atau mikroorganisme, disebut makanan hasil modifikasi genetik.
Aplikasi Bioteknologi di Bidang Pertanian
Selain berperan penting dalam bidang kesehatan dan produksi pengolahan makanan, bioteknologi juga dapat diterapkan dalam menunjang keberhasilan budidaya pertanian. Beberapa contoh penerapan bioteknologi dalam bidang pertanian misalnya pada produksi pupuk kompos (bokashi), kultur jaringan, pemuliaan varietas unggul, pupuk hayati, insektisida hayati, dan lainnya.
Pupuk Kompos (Bokashi)
Gambar 1.3 Pupuk kompos. Sumber: eBiologi.com
Untuk mempercepat proses dekomposisi bahan organik yang berasal dari dedaunan atau rerumputan, para pembuat pupuk kompos umumnya akan menambahkan mikroorganisme pengurai bahan organik. Dalam hal ini, mikroorganisme yang digunakan misalnya bakteri fotosintetik, actinomicetes, bakteri asam laktat, ragi, dan jamur fermentasi. Dengan penambahan mikroorganisme tersebut, fermentasi bahan organik berlangsung lebih cepat sehingga produksi pupuk kompos dapat terus tersedia.
Kultur Jaringan
Gambar 1.3 Contoh aplikasi teknik kultur jaringan menggunakan organ vegetatif tanaman.
Sumber: eBiologi.com
Kultur jaringan adalah teknik produksi bibit menggunakan organ-organ vegetatif tanaman secara in vitro. Melalui teknik ini, petani dapat dengan mudah memperoleh bibit-bibit yang seragam dan bibit-bibit yang sulit disemaikan menggunakan benih seperti bunga anggrek. Teknik kultur jaringan juga dapat menyediakan bibit dalam jumlah banyak sekaligus.
Pupuk Hayati
Penelitian di bidang pertanian yang terus dilakukan telah menghasilkan penemuan yang luar biasa. Kini, telah diketahui bahwa ada beberapa jamur dan bakteri yang dapat bersimbiosis dengan perakaran dan mampu menguraikan unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman, seperti Nitrogen dan Fosfat, melalui fiksasi maupun autolisis. Beberapa mikroorganisme tersebut misalnya jamur Mikoriza sp. dan bakteri Rhizobium.
Gambar 1.4 Salah satu produk pupuk hayati cair.
Sumber: Alamtani.com
Aplikasi Bioteknologi di Bidang Peternakan
Bioteknologi juga banyak yang diaplikasikan di bidang peternakan dengan memanfaatkan teknik DNA rekombinan. Teknik DNA rekombinan bertujuan untuk memperoleh bibit unggul. Prosesnya yaitu dengan cara memindahkan gen unggul dari satu organisme ke organisme lainnya melalui perantara mikroorganisme yang ada di alam.
Sapi Perah dengan Hormon Manusia
Teknologi DNA rekombinan mampu menyisipkan gen laktoferin pada manusia yang memproduksi HLF (Human Lactoferin) pada sapi perah. Dengan aplikasi/penerapan bioteknologi tersebut maka akan didapatkan sapi yang memproduksi susu dengan kandungan laktoferin. Contohnya sapi Herman.
Gambar 1.5 Sapi Herman merupakan sapi perah dengan hormon manusia dan merupakan hasil kloning. Sumber: HusbandryTech
Bovine Somatotropin (BST)
Gambar 1.6 Domba dengan Pemberian BST.
Sumber: Wahid Priyono (Guruilmuan Indonesia)
Teknologi modern ini dilakukan dengan cara menyisipkan gen somatotropin sapi pada plasmid bakteri Escherichia coli untuk menghasilkan BST. BST tersebut ditambahkan pada makanan ternak, sehingga efeknya adalah dapat meningkatkan produksi daging dan susu pada hewan ternak yang dipelihara.
Aplikasi Bioteknologi di Bidang Farmasi
Pembuatan Vaksin
Gambar 1.7 Pembuatan vaksin.
Sumber: Solvay Pharmaceuticals
Vaksin adalah suatu antigen yang disuntikkan atau diberikan secara oral (lewat mulut) dan menyebabkan peningkatan kekebalan tubuh aktif dari individu yang diberi vaksin. Vaksin ini sebenarnya berasal dari virus atau bakteri penyebab penyakit yang sudah di lemahkan atau dijinakan. Ketika kelak tubuh diserang penyakit campak maka tubuh sudah kebal karena sebelumnya telah mengenal dan membentuk antibodi terhadap campak lewat vaksin campak tersebut.
Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal dan hanya bisa berfungsi pada satu antigen (penyebab penyakit). Antibodi monoklonal banyak dikembangkan dalam pengobatan maupun pencegahan kanker.
Insulin
Teknik yang saat ini dikembangkan terus menerus adalah pembuatan insulin manusia oleh bakteri. Insulin adalah protein yang bertugas mengontrol metabolisme gula dalam tubuh. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin sesuai kebutuhan, hal itulah yang membuat para ilmuan bereksperimen mencari cara agar insulin ini bisa dibuat oleh manusia. Para ilmuan berhasil membuat insulin melalui perantara bakteri dan insulin ini amat berguna terutama bagi penderita penyakit diabetes.
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Banyak aplikasi bioteknologi yang telah diterapkan di bidang pangan. Dari bioteknologi konvensional hingga modern. Untuk aplikasi bioteknologi konvensional secara garis besar dibagi menjadi 4 yaitu produk makanan bergizi tinggi, produk makanan hasil fermentasi asam, produk makanan dan minuman hasil fermentasi alkohol dan produk penyedap makanan. Untuk aplikasi bioteknologi modern di bidang sendiri sebagai contohnya adalah tomat Flavr savr.
Beberapa contoh penerapan bioteknologi dalam bidang pertanian misalnya pada produksi pupuk kompos (bokashi), kultur jaringan, pemuliaan varietas unggul, pupuk hayati, dan insektisida hayati.
Bioteknologi modern banyak yang diaplikasikan di bidang peternakan dengan memanfaatkan teknik DNA rekombinan. Teknik DNA rekombinan bertujuan untuk memperoleh bibit unggul. Contohnya sapi perah dengan hormon manusia dan BST yang diterapkan pada hewan ternak.
Penerapan bioteknologi di bidang farmasi misalnya adalah pembuatan vaksin, antibiotik, antibodi, dan insulin.
Saran
Sebagai penerus bangsa, akan lebih baik jika penggunaan bioteknologi digunakan secara bijaksana dan semanfaat mungkin tanpa harus memberikan dampak negatif di lingungan sekitar. Namun, perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan agar dapat menciptakan nasib hidup masa depan bangsa yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Pebriansah, Jatmiko. 2015. Penerapan Bioteknologi Farmasi di Kehidupan Nyata. http://www.tanyaapoteker.com/2015/06/penerapan-bioteknologi-farmasi.html diakses pada tanggal 29 November 2016.
Priyono, Wahid. 2016. 10 Aplikasi Bioteknologi dalam Bidang Pertanian dan Peternakan. http://guruilmuan.blogspot.co.id/2016/10/10-aplikasi-bioteknologi-dalam-bidang.html diakses pada tanggal 29 November 2016.
Talago, Inylak. 2013. Aplikasi Bioteknologi Tradisional. https://www.cpuik.com/2013/04/aplikasi-bioteknologi-tradisional.html diakses pada tanggal 29 November 2016.
Yuono, Teguh, dkk. 2015. Bioteknologi Pertanian: 7 Penerapan Bioteknologi dalam Bidang Pertanian. http://www.ebiologi.com/2015/11/bioteknologi-pertanian-dalam-bidang-pertanian.html diakses pada tanggal 29 November 2016.