ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial Klien
: Tn. M (38 tahun)
Nama Mahasiswa
: Rosiana
Status Interaksi P-K
: Pertemuan, ke-9
Tanggal
: 18 juli 2017
Lingkungan
: di Ruang Sub akut pria RSKD Provinsi Maluku
Jam
: 15.00 – 15.00 – 15. 15. 20 W IB
Deskripsi Klien
: Klien saat ditemui sedang duduk sendirian di samping tempat tidur, diam saja dan sedang melamun.
Tujuan
:
Tujuan umum : Klien dapat berinteraksi berinteraksi secara secara bertahap bertahap
Tujuan khusus: -
Klien dapat berkenalan dengan orang ketiga – ketiga – seorang seorang perawat
ANALISA PROSES INTERAKSI KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL Komunikasi Verbal
P: “Asalamualaikum Pak M? bertemu lagi dengan siapa?
Komunikasi nonverbal P: tersenyum, kontak
Analisa berpusat pada Perawat Perawat bersikap caring,
mata (+), menjabat tangan klien
terbuka, terapeutik. Perawat merasa senang
Analisa berpusat pada klien Klien menerima Perawat
Rasional
Teknik komunikasi dan sikap terapeutik sangat penting dalam dalam setiap interaksi. Salam ntuk menghargai klien.
K: menengok ke arah perawat, tersenyum
K: senyum kemudian ekspresi datar kembali P: Menghargai klien tersenyum Klien masih diam di samping tempat tidur
K: “Ocii..”
P: tersenyum, kontak Eksplorasi perasaaan klien dan mata (+), menyentuh pundak klien, menghadap mendengarkan respon klien dengan sentuhan caring klien K: memandang ke arah sumber suara mahasiswa P: “Iya Pak, Bapak gimana perasaannya hari ini? Ada yang dikeluhkan? K: sambil menggerakkan kedua telapak tangannya ke atas P: memperhatikan klien
P: tersen um
Memperhatikan respon verbal dan non-verbal klien, memberikan klien waktu untuk menceritakan keadaannya
Dengan menanyakan bagaimana Klien merasa dihargai karena perasaan klien, Perawat dapat masalah perasaannya mengeksplorasi masalah apa yang diperhatikan sedang dihadapi klien dan perlu ditangani
P: memandang klien, memegang tangan klien
P: tersenyum, memandang klien, menyentuh tangan klien P: “Ayo, Pak M, kemarin kita ngapain, kenalan K: posisi mengarah ke ka? dengan suster siapa? arah sumber suara mahasiswa
Memotivasi klien untuk mengingat topik pada pertemuan sebelumnya
Klien mendapatkan Membantu mengingatkan klien kesempatan untuk tentang topik pada pertemuan mengungkapkan isi topik sebelumnya perkenalan pada pertemuan sebelumnya
K: Klien menoleh ke perawat, tertawa P: tersenyum Klien belum mampu mengingat topik pada pertemuan sebelumnya K: “Gak tau, lupa“
P: menatap Klien, tersenyum
Mendengarkan klien
K: menunduk kembali Klien masih menunduk saja
K: memandang ke arah perawat, sambil menganggukan P: “yaudah, ni suster oci ingatkan. Kemarin pada berkenalan dengan suster yanti, ingat?
kepalan P: memperhatikan klien
Mengingatkan klien tentang siapa yang diajak berkenalan oleh klien pada pertemuan sebelumnya
Membantu meningatkan klien tentang siapa yang diajak Klien menjawab pertanyaan erkenalan oleh klien pada pertemuan sebelumnya
K: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat, berjalan mengikuti perawat
K: (diam)
K: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat, berjalan mengikuti perawat
Memperhatikan klien dengan Klien mau berkenalan P: berjalan menuju ruang sesekali menoleh ke belakang dengan mengikuti perawat dan menunggu klien berjalan ntuk berkenalan dengan tamu ersampingan dengan perawat perawat yang lain
P: memandang klien, memegang pundak perawat lain K: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat
Menyapa perawat lain dan mempersilakan klien untuk memulai perkenalan dengan perawat tersebut
Klien diberikan kesempatan ntuk memperkenalkan dirinya pada perawat lain
P: (Tiba di ruang tamu, bertemu dengan perawat lain). “Selamat sore sus, ini ada pasien ingin erkenalan dengan suster. Nah, Pak, silakan K: memandang perawat, erkenalan dengan suster yang ini” sambil menggarukan leher P: memandang klien, memegang tangan klien
Menunggu respon klien Klien masih belum mempraktekan cara
Membantu klien untuk menunjukkan cara koping adaptif terhadap ansietas
Memberikan kesempatan kepada klien untuk mempraktekan kembali cara berkenalan dengan orang lain
K: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat, berjalan mengikuti perawat
K: (diam)
K: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat, berjalan mengikuti perawat
Memperhatikan klien dengan Klien mau berkenalan P: berjalan menuju ruang sesekali menoleh ke belakang dengan mengikuti perawat dan menunggu klien berjalan ntuk berkenalan dengan tamu ersampingan dengan perawat perawat yang lain
Membantu klien untuk menunjukkan cara koping adaptif terhadap ansietas
P: memandang klien, memegang pundak perawat lain K: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat Menyapa perawat lain dan P: (Tiba di ruang tamu, bertemu dengan perawat mempersilakan klien untuk lain). “Selamat sore sus, ini ada pasien ingin memulai perkenalan dengan erkenalan dengan suster. Nah, Pak, silakan K: memandang perawat, perawat tersebut erkenalan dengan suster yang ini” sambil menggarukan leher P: memandang klien, memegang tangan klien K: (diam)
Memberikan kesempatan kepada Klien diberikan kesempatan klien untuk mempraktekan ntuk memperkenalkan kembali cara berkenalan dengan dirinya pada perawat lain orang lain
P: “ Wah, iya bagus. Nah, sekara ng ayo ajak suster berkenalan!”
P: tersenyum, memandang klien, menyentuh punggung klien
Memuji klien dapat menyebutkan hal-hal dalam perkenalan dan memotivasi klien untuk berkenalan dengan perawat lain
Klien masih belum mempraktekan cara erkenalan dengan perawat lain
Reinforcement positif menunjukkan mahasiswa menghargai klien dan motivasi klien dapat membuatk klien mempraktekkan cara berkenalan
K: posisi mengarah ke arah sumber suara mahasiswa
K: menggaruk-garukan leher
K: (diam)
Menunggu respon klien
P: tersenyum, memandang klien, memegang punggung klien
Klien masih belum mempraktekan cara erkenalan dengan perawat lain
P: tersenyum, memandang klien, K: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat, memperhatikan perawat yang ingin diajak Memotivasi klien untuk kenalan erkenalan dengan perawat lain P: “Baik pak, sekarang jabat tangan suster yang ini (sambil memegang tangan perawat yang ingin diajak kenalan) dan ajak berkenalan dengan menyebutkan yang tadi sudah bapak sebutkan”
K: menjabat tangan perawat lain P: tersenyum, memandang klien,
Klien memperhatikan perawat Memotivasi klien dapat membantu klien untuk mau berkenalan dengan perawat lain
K: (diam)
K: posisi mengarah ke Menunggu respon klien arah sumber suara perawat, sambil masih menjabat tangan perawat lain
Klien kembali terdiam
P: tersenyum, memandang klien,
P: tersenyum, memandang klien, K: menunduk kembali
P: “Baik, kalau tidak ada. Bapak bisa menyudahi perkenalan ini. Bagaimana pak caranya? Seperti yang kemarin sudah kita la kukan untuk K: memandang ke arah menyudahi perkenalan?” sumber suara perawat,
Mengevaluasi klien untuk mengakhiri perkenalan
Klien kembali terdiam
sambil menggarukan leher K: (diam)
P: memandang klien Menunggu respon klien
P: “Ya pak, coba lakukan seperti ini ya! Baik, suster nanti kita bisa bertemu kembali ya, saya pamit dulu”
P: tersenyum, memandang klien sambil memperagakan cara menyudahi perkenalan kepada perawat lain K: klien menoleh ke perawat
Klien kembali terdiam
mengarah ke arah
perkenalan klien dengan
sumber suara mahasiswa
perawat lain
K: menoleh ke perawat P: tersenyum, memandang klien K: (diam)
Menunggu respon klien
Klien hanya memperhatikan saja perawat yang mengakhiri perkenalan klien dengan perawat lain
Klien mendengarkan perawat P: tersenyum, memandang klien, menghadap klien K: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat P: “Baik, Pak. Sekarang bagaimana perasaan Bapak sudah berkenalan dengan suster R?
Evaluasi perasaan perlu dilakukan ntuk mengetahui apa yang dirasakan klien terhadap tindakan yang telah dilakukan
Evaluasi perasaan K: memandang ke arah sumber suara perawat P: tersenyum, memandang klien,
Klien menjawab pertanyaan perawat
P: tersenyum, memandang klien, K: Menundukkan kepala Klien mendengarkan perawat K: “Biasa- biasa saja”
Mendengarkan respon klien
kembali isi perkenalannya.
K: “Oh iya..suster R
K: menganggukan kepala Mendengarkan respon klien
Klien hanya menjawab dengan singkat
P: tersenyum, memandang klien
P: memandang klien, menyentuh pundak klien Klien mendengarkan perawat K: menoleh ke perawat P: “Baik, kalau gitu nanti bapak M coba erkenalan dengan 1 orang pasien di sini ya? Supaya berkenalannya bisa lebih baik lagi. Bagaimana?
Membuat rencana tindak lanjut ntuk klien K: menunduk dan menganggukan kepala P: tersenyum, memandang klien
Rencana tindak lanjut penting ntuk melanjutkan intervensi yang dilakukan. Klien hanya menjawab dengan singkat
K: “iya sus” P: memandang klien,
Mendengarkan respon klien
K: menoleh ke perawat Klien mendengarkan perawat
P: Baik, kalau gitu besok suster kembali lagi K: menunduk dan ntuk menemui Bapak M. Suster mau tau, menganggukan kepala P: Bapak M sudah berkenalan dengan 1 orang tersenyum, memandang Membuat kontrak selanjutnya pasien disini apa belum sama suster mau kenalin klien 1 orang temen suster lagi ke Bapak. Bagaimana?
Membuat kontrak penting dilakukanagar klien mengetahui tindakan apa yang dilakukan pada pertemuan selanjutnya
Kesan mahasiswa: Harus diperlukan kesabaran dalam beinteraksi dengan klien Isolasi sosial yang belum dapat memulai pembicaraan.