APA APA AKIBA KIBAT T KE KEHI HILA LANG NGAN AN GIGI GIGI TE TERH RHAD ADAP AP BIDA BIDANG NG OK OKLU LUSA SAL L DAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN TMJ Jumlah Kehilangan Gigi
Juml Jumlah ah gigi gigi geli geligi gi sang sangat at menen menentu tuka kan n efek efekti tifit fitas as peng pengun unya yaha han n dan dan pene penela lana nan n yang merupa merupakan kan langka langkah h awal awal dari dari proses proses pencern pencernaan. aan. Jumlah Jumlah gigi gigi geligi geligi yang yang sediki sedikitt akan akan menghasilka menghasilkan n bolus yang kasar sehingga dapat menyebabk menyebabkan an gangguan gangguan pencernaan dan nutrisi nutrisi.. Selain Selain itu, itu, jumlah jumlah gigi gigi geligi geligi dalam dalam rongga rongga mulut mulut akanme akanmemen mengar garuhi uhi distrib distribusi usi tekana tekanan n dan fungsi fungsi pengun pengunya yahan han,, penamp penampilan ilan,, berbic berbicara ara serta serta kenyama kenyamanan nan seseora seseorang ng sehingga kehilangan gigi memiliki banyak dampak negatif yang memengaruhi banyak aspek. Dalam penelitiannya, Knezovic!lataric dkk "#$$%& membagi kelompok jumlah kehilangan gigi kedalam tiga kelompok yaitu, kehilangan satu sampai lima gigi' kehilangan enam sampai sepuluh gigi' kehilangan lebih dari sepuluh gigi.() chapter ** pdf +ada +ada penelit penelitian iana ang, ng,dkk dkk "#$$-& "#$$-& dan Shet Shet /K "#$%$& "#$%$& menyatak menyatakan an jumlah jumlah kuadra kuadran n kehilangan gigi lebih berpengaruh terhadap terjadinya gangguan sendi temporomandibula diba diband ndin ingk gkan an deng dengan an juml jumlah ah kehi kehila lang ngan an gigi gigi dima dimana na semaki semakin n besar besar juml jumlah ah kuad kuadra ran n kehilangan gigi maka insiden terjadinya gangguan sendi temporomandibula akan meningkat. Dari hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa resiko lebih rendah pada individu yang mengalami kehilangan gigi posterior hanya pada % kuadran dibandingkan dengan kehilangan gigi posterior pada kuadran yang berbeda.%#,%0 chapter ** pdf Dukungan Oklusal
Kehilangan gigi posterior akan disertai dengan hilangnya dataran oklusal, sehingga akan memeng memengaru aruhi hi keseim keseimban bangan gan oklusi oklusi dan mengga menggangg nggu u fungsi fungsi.. 1leh 1leh karena karena itu, itu, sejumla sejumlah h penelitian menyatakan dukungan oklusal sebagai faktor predisposisi terjadinya gangguan sendi temporomandibula.0,%(,%2 chapter ** pdf Salah satu faktor yang berperan penting dalam terjadinya gangguan sendi temporomandibula adalah adalah keadaa keadaan n oklusi oklusi gigig gigigelig eligi.2 i.2%+e %+erub rubaha ahan n bentuk bentuk kompon komponen en artikul artikular ar terbukt terbuktii ada hubungannya dengan beban biomekanis yang diterima sendi dan pada akhirnya berkaitan dengan oklusi. Ketidakseimbangan oklusi dapat disebabkan oleh karena hilangnya gigi geligi pada rahang.2-,34 Kehilangan gigi akan mengganggu kestabilan oklusi sehingga meningkatka meningkatkan n kerentanan kerentanan terhadap terhadap perubahan perubahan beban fungsional fungsional sendi temporomand temporomandibula ibula
yang akan menyebabkan perubahan patologis kondilus dan artrosis "proses degenerasi tanpa peradangan&.34 5erdasarkan penelitian 6iancaglini dkk "%---& melaporkan bahwa terdapat 4$,#7 pasien dengan kehilangan dukungan oklusal mengalami gangguan fungsional dan menyebabkan disfungsi sendi temporomandibula sehingga temuan ini menyatakan bahwa dukungan oklusal merupakan
faktor
yang
berhubungan
dengan
penguyahan
dan
gangguan
sendi
temporomandibula.%# 8al ini sesuai dengan penelitian oss dkk "#$$#& yang menemukan adanya hubungan yang positif antara kehilangan gigi posterior rahang bawah dan adanya pergeseran diskus mandibula.22 +ada kehilangan gigi akan terjadi proses remodelling pada sendi sebagai respon terhadap perubahan pada lingkungan fungsional sebagai toleransi terhadap hilangnya gigi. 2,2-3%,30 chapter ** pdf 5eban fungsional yang berlebih dan peningkatan gesekan sendi berperan bersamasama sebagai etiologi terjadinya gangguan sendi temporomandibula.34 8ilangnya sejumlah besar gigi mengakibatkan bertambah beratnya beban oklusal pada gigi yang masih tinggal.) Keadaan ini pada akhirnya akan menyebabkan beban berlebih pada sendi temporomandibula sehingga turut berperan dalam mengakibatkan terjadinya perubahan pada sendi.2,%%,29ilam dkk menyatakan bahwa cedera mekanik dan hipo:ia;kegagalan perfusi menunjukkan tekanan oksidatif menyebabkan akumulasi radikal bebas yang merusak jaringan artikular pada sendi temporomandibula. 5eberapa penelitian menunjukkan adanya radikal oksidatif reaktif dalam cairan sinovial pada sendi temporomandibula yang mengalami gangguan.2-,34 Penenu Oklusi !Gui"en#e$
/erakan oklusi dan mandibula dikendalikan oleh tiga faktor yaitu < gigi dikenal sebagai penentu anterior, =9J dikenal sebagai penentu posterior dan sistem neuromuskular.>2? Gigi se%agai &enenu ane'i('
+enentu anterior menunjukkan faktor
gigi yang mempengaruhi morfologi oklusal dan
gerakan rahang bawah. /igi posterior menyediakan endstop "penghentian vertikal& dari mandibula, sedangkan gigi anterior memandu mandibula ke ma:imum intercuspal position dan juga di ekskursi kanan dan kiri, dan dalam gerakan menonjol. 6ontoh unsur penentu anterior<
a.
*ncisal guidance;+anduan insisal "tumpang tindih vertikal dan horizontal
dari gigi
anterior&. b. 5idang oklusal. c. Kurva Spee. d. Kurva ilson Bi"ang (klusi
8al ini didefinisikan sebagai bidang rata yang ditetapkan oleh permukaan insisal dan oklusal dari gigi. 1leh karena itu, sebuah bidang imajiner yang menyentuh tepi insisal dari gigi anterior dan ujung cusp dari gigi posterior sudut cusp dari gigi posterior dipengaruhi oleh hubungan antara bidang oklusal dan panduan artikular. @kibatnya ketika sudut bidang oklusal sejajar atau hampir sejajar dengan panduan condylar, ketinggian cusp harus pendek dan sebaliknya. >2? TMJ
Dari 4#7 sample yang di amati didapatkan bahwa faktor oklusi yang paling sering mempengaruhi pada pasien dengan =9D adalah hilangnya 3 atau lebih gigi posterior. 8al ini berkaitan dengan proses adaptasi =9J sebelum perubahan fungsional yang berhubungan dengan kehilangan gigi. 5eberapa penelitian melaporkan bahwa kehilangan gigi posterior berhubungan dengan perubahan sendi, khususnya meningkatkan resiko cracking dan disc displacement . "Dental +ress J 1rthod. #$%# AovDec'%)"4&<4%0& Ketidakstabilan oklusal yang disebabkan oleh kehilangan gigi posterior bisa menyebabkan =9D jika perubahan oklusal, perubahan otot dan sendi melewati ambang batas adaptasi sistem stomatognati. 9embuat protesa untuk menggantikan gigi yang hilang pada pasien yang simptomatik bukanlah perawatan ideal, karena pada kasus ini sudah terjadi perubahan sendi, sehingga membutuhkan perawatan rehabilitasi multidisiplin yang kompleks untuk mengembalikan fungsi fisiologisnya.
+erawatan rehabilitasi prostetik dini pada pasien
@simptomatik bisa diindikasikan untuk mencegah kolaps oklusal dan mengurangi resiko masalah sendi nantinya. "Dental +ress J 1rthod. #$%# AovDec'%)"4&<4%0&