ANFIS SISTEM SARAF
By : Rizki Muliani, S. Kep., Ners., MM
PENGERTIAN Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerak kan tangan, mengunyah makanan dan lainnya. Sistem ini juga disebut sebagai sistem saraf atau sistem pengatur tubuh. Sistem Saraf tersusun dari jutaan serabut sel saraf (neuron) yang berkumpul membentuk suatu berkas (faskulum) Neuron adalah komponen utama dalam sistem saraf Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsangan atau tanggapan.
FUNGSI Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu:
1. Pengatur / pengendali kerja organ tubuh, 2. Pusat pengendali tanggapan, 3. Alat komunikasi dengan dunia luar.
STRUKTUR SEL SARAF
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit). Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
SEL SARAF
JENIS SEL SARAF Terdapat 5 (lima) jenis sel saraf berdasarkan bentuk, yaitu:
A. Unipolar neuron B. Bipolar neuron C. Interneuron
D. Pyramidal cell E. Motor neuron
Terdapat 3 (tiga) jenis sel saraf berdasarkan fungsi, yaitu: 1. Sel Saraf Sensorik (saraf Aferen) Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
2. Sel Saraf Motorik (saraf Eferen) Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor. 3. Sel Saraf Penghubung/ intermediet/ asosiasi Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
Saraf Sensorik
Saraf Motorik
SARAF PENGHUBUNG
JENIS SISTEM SARAF Berdasarkan letak kerjanya Sistem Saraf terdiri atas 3 bagian yaitu : 1. Sistem Saraf Pusat a. Saraf Otak b. Sumsum Tulang Belakang 2. Sistem Saraf Perifer/ tepi a. 12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial) b. 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal) 3. Sistem Saraf Autonom/ saraf tak sadar a. Susunan saraf simpatik b. Susunan saraf parasimpatik
SKEMA SISTIM KOORDINASI BESAR/CEREBRUM OTAK SARAF PUSAT Menerima dan mengolah / memproses informasi
SARAF TEPI / PERIPHERAL Transmisi Impuls rangsang antara pusat saraf dengan tubuh atau sebaliknya
SISTIM SARAF
SARAF SIMPATIK (Sumsum Tulang Belakang
SISTIM SARAF TDK SADAR SARAF PARA SIMPATIK (Sumsum Lanjutan
DEPAN/DIESENFALON KECIL/CEREBELUM S. TULANG BELAKANG (Medula spinalis)
SUMSUM
SISTIM SARAF SADAR
TENGAH/MESENSEFALON
CRANIAL 12 Pasang
SPINAL 31 Pasang
S. LANJUTAN (Medula oblongata)
OTAK TERDIRI DARI: 1. Otak besar (Serebrum) Berfungsi untuk untuk pengaturan semua aktivitas mental → yaitu berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar terletak di bagian depan otak. Terdiri atas : Bagian belakang →pusat penglihatan. Bagian samping →pusat pendengaran. Bagian tengah →pusat pengatur kulit dan otot terhadap panas, dingin, sentuhan, tekanan. Antara bagian tengah dan belakang →pusat perkembangan kecerdasan, ingatan, kemauan, dan sikap.
2. Otak kecil (Cerebellum) Berfungsi untuk mengendalikan & Mengkoordinasikan gerakan-gerakan otot tubuh serta menyeimbangkan tubuh. Letak otak kecil terdapat tepat di atas batang otak. 3. Otak Tengah (Mesensefalon) Terletak di depan otak kecil dan jembatan varol (menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang) Di depan otak tengah ada talamus (Pusat pengatur sensoris) Dan hipotalamus (Pusat pengatur suhu, Mengatur selera makan, Keseimbangan cairan tubuh) Bagian atas ada lobus optikus (pusat refleks mata).
PELINDUNG OTAK 1. 2.
3.
TENGKORAK. RUAS-RUAS TULANG BELAKANG. TIGA LAPISAN SELAPUT OTAK (MENINGEN).
DURAMETER : Bersatu dengan tengkorak (melekat pada tulang) ARACHNOID : Bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik, berisi cairan serobrospinal (cairan limfa) PIAMETER : Penuh dengan pembuluh darah, di permukaan otak, suplai oksigen dan nutrisi, mengangkut sisa metabolisme.
SUMSUM 1.
SUMSUM LANJUTAN (MEDULLA OBLONGATA). Banyak mengandung ganglion otak. Pusat pengatur gerak refleks fisiologis (denyut jantung, pernafasan, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, bersin, batuk)
2. SUMSUM TULANG BELAKANG (MEDULLA SPINALIS) Fungsi : (1) Penghubung impuls dari dan ke otak. (2) Memungkinkan jalan terpendek pada gerak refleks. Di bagian dalam → ada (1) akar dorsal → mengandung neuron sensorik. (2) akar ventral → mengandung neuron motorik. Pada bagian putih → terdapat serabut saraf asosiasi.
Saraf Tepi (Saraf perifer)
Untuk menhantarkan impuls dari reseptor ke pusat saraf (saraf aferen) → selanjutnya dari pusat saraf ke efektor (saraf eferen).
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf.
Pleksus = jaringan urat saraf.
Sistem Saraf Tepi 1.
12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial)
2.
3 pasang saraf sensori. 5 pasang saraf motori. 4 pasang saraf gabungan.
31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal).
8 pasang → saraf leher (servikal). 12 pasang → saraf punggung (Torakal). 5 pasang → saraf pinggang (Lumbal). 5 pasang → saraf pinggul (Sakral). 1 pasang → saraf ekor (Koksigial).
Sistem Saraf Simpatis
Terdiri dari 25 pasang simpul saraf. Terletak di sebelah kiri-kanan tulang belakang. Berpangkal pada medulla spinalis di daerah leher dan di daerah pinggang sehingga disebut juga saraf torakolumbar. Pra ganglion pendek. Praganglion → urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion. Post ganglion → urat saraf yang berada pada ujung ganglion.
Sistem Saraf Parasimpatik
Urat praganglionnya panjang karena menempel pada organ yang dibantu. Berpangkal pada medulla oblongata. Kerjanya berlawanan dengan kerja saraf simpatis. Terbagi menjadi dua bagian : saraf otonom kranial ( saraf kranial III, VII, IX, X) dan saraf otonom sakral
Organ
Kegiatan ditambah atau dirangsang oleh
Kegiatan diperlambat atau dihentikan oleh
Jantung
Simpatis (kecepatan dan kekuatan ditambah)
Vagus (kecepatan dan kekuatan dikurangi)
Bronkus
Vagus (konstriksi)
Simpatis (dilebarkan)
Lambung
Vagus (kontraksi)
Simpatis (dikendorkan)
Usus
Vagus (kontraksi)
Simpatis (dikendorkan)
Kandung kemih
Otonom sakral (kontraksi)
Simpatis (dikendorkan)
Pupil mata (iris)
Okulomotorius (Kontraksi)
Simpatis (dilebarkan)
GERAK 1. Gerak Sadar
Memerlukan kerjasama dari kulit otak . Jalannya rangsang Reseptor →saraf sensorik →otak →saraf motorik → efektor
2. Gerak Otomatis
Gerak yang sudah menjadi kebiasaan akhirnya tidak butuh dipikirkan lagi. Masih membutuhkan kerjasama dari kulit otak. Misal : menulis, mengayuh sepeda.
3. Gerak Refleks
Tidak membutuhkan kerjasama dari kulit otak (tidak memerlukan kontrol otak). Lengkung refleks jarak terpendek untuk gerak refleks. Jalannya rangsang : Reseptor →saraf sensori →sel saraf asosiasi →saraf motorik → efektor. Refleks otak → saraf asosiasi ada di dalam otak → misal : mengedip. Refleks sumsum tulang belakang → sel saraf asosiasi ada di dalam sumsum tulang belakang → misal : refleks pada lutut.
Penghantaran impuls dapat melalui dua cara, yaitu: • Penghantaran Impuls melalui Sel Saraf dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. • Penghantaran Impuls melalui Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain.
NEUROTRANSMITER adalah Zat kimia yang dapat menyebrangkan impuls dari neuron pra sinapsis ke post sinapsis.
Macam-macam neurotransmiter: 1. Asetilkolin → diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase (dihasilkan oleh membran post sinapsis). 2. Noradrenalin →terdapat pada sistem saraf simpatik. 3. Serotonin → terdapat di otak. 4. Dopamin → terdapat di otak.
Istilah
Reseptor = satu/sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor = sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsang. Contoh otot dan kelenjar. Neuron = sel saraf. Urat saraf = akson + dendrit yang bergabung dalam satu selubung. Ganglion/simpul saraf = kumpulan badan sel saraf.
Lanjutan
Dendrit = serabut saraf pendek → untuk mengirimkan impuls ke badan sel saraf. Akson = neurit = serabut saraf panjang→ untuk mengirimkan impuls dari badan ke jaringan lain. Selubung serabut saraf : selaput myelin dan selaput neurilemma. Selaput myelin → Lapisan lemak yang merupakan kumpulan sel schwann yang menempel pada akson. Fungsi : 1. melindungi akson. 2. memberi nutrisi.
Lanjutan
Selaput neurilemma → membran plasma sel schwann. Nodus ranvier → bagian akson yang tidak terbungkus myelin. Fungsi : mempercepat penghantaran impuls. Sel schwann → sel glia (sel yang menunjang dan melindungi neuron) yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf myelin. Telodendria = Ujung akson dari saraf motoris.