PENDAHULUAN
Dalam melakukan suatu tindakan anestesi terhadap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi, kita dapat memilih berbagai macam pilihan cara anestesi. Dari berbagai macam pilihan tersebut, sebagian besar operasi (!"# $"% dilakukan dengan cara anestesi umum. &edangkan sisanya dilakukan dengan cara regional atau anestesi lokal. 'perasi yang dilakukan di daerah kepala, leher, intra toraks, intra abdomen akan lebih baik ika dilakukan dengan cara anestesi umum dengan pemasangan pipa endotrakea. Hal ini akan menadikan alan na)as lebih lebih mudah mudah dikont dikontrol rol,, selain selain alan alan na)as na)as menad menadii lebih lebih bebas bebas .Pilih .Pilihan an cara anestes anestesia ia harus harus selalu selalu terlebi terlebih h dahulu dahulu mement mementing ingkan kan segiseg segisegii keamanan keamanan dan kenyamanan kenyamanan pasien. *aktor#)ak *aktor#)aktor tor yang mempengaruhi mempengaruhi pemilihan pemilihan cara anestesia anestesia antara lain adalah umur, status )isik pasien, posisi pembedahan, ketrampilan dan kebutu kebutuhan han dari dari dokter dokter pembed pembedah, ah, serta serta ketram ketrampil pilan an dan pengala pengalaman man dokter dokter anestesi. &ala &alah h satu satu pili piliha han n cara cara anes aneste tesi si umum umum yang yang cuku cukup p seri sering ng digunakan adalah teknik total intravenous anesthesia (TIVA) . +-A merupakan salah satu tekhnik anastesi dimana obat#obat anastesinya diberikan melalui alur intraena. Dari pembuluh darah, obat akan didistribusikan menuu organ target dan disekresikan sesuai organnya masing#masing.
+-A
/./.
De)inisi +-A +-A merupakan kepanangan dari total anastesi intraena. +ia merupakan tekhnik anastesi umum dengan hanya menggunakan obat#obat anastesi yang dimasukkan le0at alur intraena. +-A digunakan untuk ketiga trias anastesi yaitu hipnotik, analgetik, dan relaksasi otot. / 1ebanyakan obat#obat anastesi intraena hanya mencakup 2 komponen anastesi, akan tetapi ketamin mempunyai ketiga trias anastesi sehingga ketamin dianggap uga sebagai agent anastesi yang lengkap. / 1elebihan +-A adalah 3 /. Dapat dikombinasikan atau terpisah dan dapat dititrasi dalam dosis yang lebih akurat dalam pemakaiannya. 2. +idak mengganggu alan na)as pada pasien 4. 5udah dilakukan /
/.2.
ndikasi Pemberian +-A +-A dalam prakteknya sehari#hari digunakan sebagai 3 /. 'bat induksi anastesi umum 2. 'bat tunggal untuk anastesi pembedahan singkat 4. +ambahan untuk obat inhalasi yang kurang kuat 6. 'bat tambahan anastesi regional $. 5enghilangkan keadaan patologis akibat rangsangan &&P /
/.4.
7ara Pemberian 7ara pemberian +-A 3 /. &untikan tunggal, untuk operasi singkat 2. &untikan berulang sesuai dengan kebutuhan 4. Diteteskan le0at in)use /
/.6.
8enis#enis Anastesi ntraena /. 9'L'N9AN :A;:+U;A+ Pentothal/ Thiopenthal Sodium/ Penthio Barbital/ Thiopenton 'bat ini tersedia dalam bentuk serbuk higroskopis, bersi)at basa, berbau belerang, larut dalam air dan alcohol. 2 Penggunaannya sebagai obat induksi, suplementasi dari anastesi regional, antikonulsan, pengurangan dari peningkatan +1, proteksi serebral. 6 5etabolismenya di hepar dan di ekskresi le0at ginal. 2 'nset 3 2!#4! detik Durasi 3 2!#4! menit
Dosis
3 nduksi i 3 4!$ mg<1g ::, anak $#= mg<1g ::, bayi #>
mg
# # #
konsentrasi otak mencapai puncak apnea Dapat menembus barier plasenta dan sedikit terdapat dalam
A& &edikit mengurangi aliran darah ke hepar 5eningkatkan sekresi ADH (e)ek hilang setelah pemberian
dihentikan% Pemulihan kesadaran pada orang tua lebih lama dibandingkan
pada de0asa muda 2 5enyebabkan mual, muntah, dan saliasi 5enyebabkan trombophlebitis, nekrosis, dan gangren
6
1ontraindikasi 3
Alergi barbiturat &tatus ashmatikus Porphyria Pericarditis constriktia +idak adanya ena yang digunakan untuk menyuntik &yok Anak usia ? 6 th (depresi saluran pernapasan% 2
2. 9'L'N9AN :EN@'DA@EPN 'bat ini dapat dipakai sebagai trasualiser, hipnotik, maupun sedatie. &elain itu obat ini mempunyai e)ek antikonulsi dan e)ek amnesia. 2 'bat#obat pada golongan ini sering digunakan sebagai 3 a. 'bat induksi b. Hipnotik pada balance anastesi c. Untuk tindakan kardioersi d. Antikonulsi
e. &ebagai sedasi pada anastesi regional, local atau tindakan diagnostic ). 5engurangi halusinasi pada pemakaian ketamin g. Untuk premedikasi2 a. Diazepam 1arena tidak larut air, maka obat ini dilarutkan dalam pelarut
organic (propilen glikol dan sodium benBoate%. 1arena itu obat ini bersi)at asam dan menimbulkan rasa sakit ketika disuntikan, trombhosis, phlebitis apabila disuntikan pada ena kecil. 'bat ini dimetabolisme di hepar dan diekskresikan melalui ginal. 2 'bat ini dapat menurunkan tekanan darah arteri. 1arena itu, obat ini digunakan untuk induksi dan supplement pada pasien dengan gangguan antung berat. 2 DiaBepam biasanya digunakan sebagai obat premedikasi, amnesia, sedatie, obat induksi, relaksan otot rangka, antikonulsan, pengobatan penarikan alcohol akut dan serangan panic. A0itan aksi 3 i ? 2 menit, rectal ? /! menit, oral /$ menit#/ am Lama aksi 3 i /$ menit# / am, P' 2#= am 6 Dosis 3 Premedikasi 3 i
dosis maksimal 4! mg, P'
6
b. Midazolam 'bat ini mempunyai e)ek ansiolitik, sedatie, anti konulsi), dan
anteretrogad
amnesia.
Durasi
kekuatannya /,$#4C diaBepam.
keranya
lebih
pendek
dan
'bat ini menembus plasenta, akan tetapi tidak didapatkan nilai
AP9A; kurang dari pada neonatus. 2 Dosis 3 Premedikasi 3 im 2,$#/! mg, Po 2!#6! mg &edasi 3 i !,$#$ mg nduksi 3 i $!#4$! g
+akikardi,
episode
asoagal,
komplek
entrikuler
premature, hipotensi :ronkospasme, laringospasme, apnea, hipoentilasi Euphoria, agitasi, hiperaktiitas &alasi, muntah, rasa asam ;uam, pruritus, hangat atau dingin pada tempat suntikan
6
4. P;'P'*'L 5erupakan cairan emulsi isotonic yang ber0arna putih. Emulsi ini terdiri dari gliserol, phospatid dari telur, sodium hidroksida, minyak kedelai dan air. 'bat ini sangat larut dalam lemak sehingga dapat dengan mudah menembus blood brain barier dan didistribusikan di otak. Propo)ol dimetabolisme d hepar dan ekskresikan le0at ginal. 2 Penggunaanya untuk obat induksi, pemeliharaan anastesi, pengobatan mual muntah dari kemoterapi
6
Dosis 3
&edasi 3 bolus, i, $#$! mg nduksi 3 i 2#2,$ mg
antiemetic i /! mg 6 Pada ibu hamil, propo)ol dapat menembus plasenta dan menyebabakan depresi anin. Pada sistem kardioaskuler, obat ini dapat menurunkan tekanan darah dan sedikit menurunkan nadi. 'bat ini tidak memiliki e)ek agolitik, sehingga pemberiannya bisa menyebabkan asystole. 'leh karena itu, sebelum diberikan propo)ol seharusnya pasien diberikan obat#obatan antikolinergik. 2 Pada pasien epilepsi, obat ini dapat menyebabkan keang. 2
6. 1E+A5N 'bat ini mempunyai e)ek trias anastesi sekaligus. Pemberiannya menyebabkan pasien mengalami katalepsi, analgesic kuat, dan amnesia, akan tetapi e)ek sedasinya ringan. Pemberian ketamin dapat menyebakan mimpi buruk. 2 Dosis &edasi dan analgesia 3 i !,$#/ mg
::, Po $#= mg
6
1etamin meningkatkan aliran darah ke otak, kerana itu pemberian ketamin berbahaya bagi orang#orang dengan tekanan intracranial yang tinggi. 2 Pada kardioaskuler, ketamin meningkatkan tekanan darah, lau
antung dan curah antung. 2 Dosis tinggi menyebabkan depresi napas. 1ontraindkasi 3 Hipertensi tak terkontrol Hipertroid Eklampsia< pre eklampsia 9agal antung Unstable angina n)ark miokard Aneurisma intracranial, thoraks dan abdomen +1 tinggi Perdarahan intraserebral +' tinggi +rauma mata terbuka 2
$. 'P'D 'pioid (mor)in, petidin, )entanil, su)entanil% untuk induksi diberikan dalam dosis tinggi. 'pioid tidak mengganggu kardioaskulet, sehingga banyak digunakan untuk induks pada pasien antung. 4 a. Morfin
Penggunaanya untuk premedikasi, analgesic, anastesi, pengobatan nyeri yang beraitan dengan iskemia miokard, dan dipsnea yang berkaitan dengan kegagalan entrikel kiri dan edema paru. 6 Dosis 3 Analgesic 3 i 2,$#/$ mg, im 2,$#2! mg, Po /!#4! mg, rectal
/!#2! mg setiap 6 am nduksi 3 i / mg
A0itan aksi
3 i ? / menit, im /#$ menit
Lama aksi
3 2# am 6
E)ek samping obat 3
Hipotensi, hipertensi, bradikardia, aritmia :ronkospasme, laringospasme Penglihatan kabur, sinkop, euphoria, dis)oria ;etensi urin, spasme ureter &pasme traktus biliaris, konstipasi, anoreksia, mual, muntah, penundaan pengosongan lambung 5iosis 6
b. Petidin Penggunaannya
suplemen
untuk
sedasi
nyeri
sebelum
sedang sampai berat, sebagai pembedahan,
nyeri
pada in)ark
miokardium 0alaupun tidak see)ekti) mor)in sul)at, untuk menghilangkan ansietas pada pasien dengan dispnea karena acute pulmonary edema dan acute le)t entricular )ailure. $ Dosis 'ral< 5,<&1 3 De0asa 3 Dosis laBim $!/$! mg setiap 4#6 am ika perlu, neksi intraena lambat 3 de0asa /$4$ mg<am. Anak#anak oral<5<&1 3 /.//.> mg
perlu. Untuk sebelum pembedahan 3 dosis de0asa $! /!! mg
5<&1 Petidin dimetabolisme terutama di hati 1ontraindikasi Pasien yang menggunakan trisiklik antidepresan dan
5A'i. /6 hari sebelumnya (menyebabkan koma, depresi
pernapasan
yang
parah,
sianosis,
hipotensi,
hipereksitabilitas, hipertensi, sakit kepala, keang% Hipersensitiitas. Pasien dengan gagal ginal lanut E)ek samping obat Depresi pernapasan, &istem sara) 3 sakit kepala, gangguan penglihatan, ertigo,
depresi, rasa mengantuk, koma, e)oria, dis)oria, lemah, agitasi, ketegangan, keang, Pencernaan 3 mual, muntah, konstipasi, 1ardioaskular 3 aritmia, hipotensi postural, ;eproduksi, ekskresi F endokrin 3 retensi urin, oliguria. E)ek kolinergik 3 bradikardia, mulut kering, palpitasi,
takikardia, tremor otot, pergerakan yg tidak terkoordinasi, delirium atau disorintasi, halusinasi. Lain#lain 3 berkeringat, muka merah, pruritus, urtikaria,
ruam kulit Peringatan Hati#hati pada pasien dengan dis)ungsi hati F ginal krn akan memperlama kera F e)ek kumulasi opiod, pasien usia lanut, pada
depresi
sistem
sara)
pusat
yg
parah,
anoreksia,
hiperkapnia, depresi pernapasan, aritmia, keang, cedera kepala, tumor otak, asma bronchial c. Fentanil Digunakan sebagai analgesic dan anastesia Dosis 3
Analgesic 3 i
A0itan aksi
3 i dalam 4! detik, im ? > menit
Lama aksi
3 i 4!#=! menit, im /#2 am
E)ek samping obat 3
6
:radikardi, hipotensi Depresi saluran pernapasan, apnea Pusing, penglihatan kabur, keang
5ual, muntah, pengosongan lambung terlambat 5iosis 6
DA*+A; PU&+A1A
/. http3<<000.scribd.com!>FltJ/446262$/>FuahkJy/eb4n7hD0 K-=stH=&Ue6s5 2. &oenaro, &p. An., Datmiko, H, &p. An. 2!/!. Anestesiologi. *1 UNDP 4. Latie), &., &uryadi, 1., Dachlan, ;., 2!!/. Petunjuk Praktis Anastesiologi. *1 U 6. 'moigui, &. /. Obat-obatan Anastesia. E97 3 8akarta $. http3<