Anatomi Aorta Aorta adalah pembuluh darah besar (main (main trunk ) dari segenap pembuluh darah cabangnya yang berfungsi membawa darah teroksigenasi ke berbagai jaringan di tubuh untuk kebutuhan nutrisinya. Aorta berada sebagai bagian atas dari dari vebtrikel, dimana diameternya sekitar 3 cm, dan setelah naik (ascending ) untuk jarak yang pendek, ia melengkung (arch ( arch)) kebelakang dank e sisi kiri, tepat pada pangkal paru kiri, kemudian turun (descending ( descending ) dalam thorax pada sisi kiri kolumna vertebralis, masuk rongga abdomen lewat hiatus diafragmatikus, dan berakhir, dimana diameternya mulai berkurang (,!" cm), setingkat dengan vertebra lumbalis ke #$, ia bercabang menjadi arteri iliaca comunis dekstra dan sinistra. %ari uraian diatas maka aorta dapat dipisahkan menjadi beberapa bagian& aorta ascenden, arcus aorta, dan aorta descenden yang dibagi lagi menjadi aorta thoracica dan aorta abdominalis. Aorta Ascendens (gb. )'panjangnya sekitar " cm, menyusun bagian atas dari basis ventrikel kiri, setinggi batas bawah kartilago kosta ke ### dibelakang kiri pertengahan sternum ia melintas keatas secara oblik, kedepan, dan kekanan, searah aksis ja ntung, setinggi batas atas dari kartilago kosta ke ##. ada pangkal asalnya, berlawanan dengan segmen valvula aortikus, terdapat tiga dilatasi kecil disebut sinus aortikus. *aat pertemuan aorta ascenden dengan arcus aorta caliber pembuluh darah meingkat, karena bulging dinding kanannya. *egmen dila tasi ini disebut bulbus aortikus, dan pada potongan transversal menunjukkan bentuk yang oval. Aorta ascenden terdapat dalam pericardium. +atasbatas'aorta ascenden dilindungi oleh trunkus arteria pulmonalis dan aurikula dekstra, dan, lebih tinggi lagi, terpisah dari sternum oleh pericardium, pleura kanan, margo anterior dari pulmo dekstra, jaringan ikat longgar, dan sisa dari jaringan timus di p osterior ia bersandar pada atrium sinistra dan arteri pulmonary dekstra. ada sisi kanan, i a berdekatan dengan vena cava superior dan atrium dekstra pada sisi kiri dengan arteri pulmonary.
-ambar & Arcus aorta dan cabangcabangnya
-ambar & *kema cabangcabang arcus aorta
-ambar & Arcus aorta dan cabangcabangnya
-ambar & *kema cabangcabang arcus aorta
Cabang-cabang'satusatunya Cabang-cabang 'satusatunya cabang dari aorta ascenden adalah arteria coronaria yang mensuplai jantung muncul dekat commencement aorta tepat diatas pangkal valvula semilunaris. Arcus Aorta (gb. )'dimulai setinggi batas atas artikulasi sternokostalis ke ## pada sisi kanannya, dan berjalan keatas, kebelakang, dank e kiri di depan trachea kemudian mengarah ke belakang pada sisi kiri trachea dan akhirnya turun lewat sisi kiri tubuh pada setinggi vertebra thoracic ke #$, pada batas bawahnya dan kemudian b erlanjut menjadi aorta descenden. *ehingga terbentuk dua kurvatura& satu dimana ia melengkung keatas, yang kedua d imana ia melengkung kedepan dan kekiri. +atas atasnya kirakira ," cm dibawah batas superior manubrium sterni. +atasbatas'arcus aorta dilindungi oleh pleura di anterior dan margo anterior dari pulmo dan dengan sisa dari timus. *aat pembuluh melinta ke belakang sisi kirinya bersentuhan dengan pulmo sinistra dan pleura. /elintas ke bawah pada sisi kiri bagian tersebut pada arcus terdapat 0 nervus& nervus phrenicus sinistra, cardiacus superior cabang nervus vagus sinistra, cabang nervus cardiacus superior dari trunkus simpatikus sinistra, dan trunkus vagus sinistra. *aat nervus terakhir tadi melintasi arcus ia memberikan cabang recurrent, yang melingkar dibawah pembuluh dan melintas keatas pada sisi kanan. $ena intercostalis melintas oblik keatas dan kedepan pada sisi kiri arcus, diantara nervus phrenicus dan vagus. ada sisi kanan terdapat plexus cardiacus profunda, nervus recurrent sinistra, esophagus, dan ductus thoracicus trachea berada dibelakang kanan dari pembuluh. %iatas adalah arteri innominata, carotis comunis sinistra, dan arteri subclavia sinistra, yang mncul dari lengkungan arcus dan bersilangan berdekatan di pangkalnya dengan vena innominata sinistra. %ibawah adalah bifurkasio arteri pulmonalis, bronchus sinistra, ligamentum arteriosum, bagian superfisial dari pleksus cardiacus, dan nervus recurrent sinistra. 1igamentum arteriosum menghubungkan arteri pulmonary sinistra dengan arcus aorta. %iantara awal arteri subclavia dan perlekatan ductus arteriosus, lumen aorta bayi sedikit menyempit, membentuk bangunan yang disebut sebagai isthmus aorticus, yang pada saat diatas ductus arteriosus pembuluh membentuk dilatasi yang disebut aortic spindle. Cabang-cabang (gb. )— )—arcus aorta mempercabangkan 3 buah pembuluh darah& arteri innominata, carotis comunis sinistra, dan subclavia sinistra. Aorta desenden'dibagi desenden'dibagi menjadi dua bagian, thoracica dan abdominalis, saat melewati dua rongga besar tubuh.
Aorta thoracalis (gb. 3)'terdapat dalam cavum mediatinum posterior. %imulai pada batas bawah dari vertebra thoracic ke #$ dimana ia merupakan lanjutan dari arcus aorta, dan berakhir di depan batas bawah dari vertebra thoracic ke 2## pada hiatus aorticus diafragma. %alam perjalanannya ia terdapat di sisi kiri kolumna vertebralis ia mendekati garis tengah saat turun dan, saat terminasinya berada tepat didepan kolumna vertebralis.
-ambar 3& Aorta thoracalis, dilihat dari sisi kiri Batas-batas'anterior, dari atas kebawah, berbatasan dengan pangkal pulmo sinistra, pericardium, esophagus, dan diafragma posterior, dengan kolumna vertebralis dan vena hemiaigos sisi kanan, dengan vena aigos dan ductus thoracicus sisi kiri, dengan pleurae dan pulmo sinistra. 4abangcabang'aorta thoracalis mempercabangkan antara lain&
Visceral
Pericardial.
Parietal
Bronchial.
Subcostal.
Esophageal.
SuperiorPhrenic.
Intercostal.
Mediastinal.
Cabang pericardial (rami pericardiaci )'terdiri dari beberapa pembuluh kecil yang terdistribusi pada permukaan posterior pericardium. Arteri brochialis (aa. bronchiales)'bervariasi jumlah, ukuran, dan asalnya. 5erdapat aturan baku bahwa hanya satu arteri bronchialis dekstra yang berasal dari aorta intercostalis pertama, atau dari arteri bronchialis sinistra superior. Arteri bronchialis sinistra terdapat dua buah, dan berasal dari aorta thoracalis. +agian superior arteri bronchialis sinistra muncul berlawanan dengan vertebra thoracic ke $, bagian inferior terdapat tepat dibawah bronchus sinistra. 5iaptiap pembuluh berjalan di bagian belakang masingmasing bronchus, bercabang disepanjang tube bronchus, memvaskularisasinya. 6uga pada jaringan jaringan longgar pulmo, limfonodi bronchialis, dan esophagus. Arteri esophageal (aa. æsophageæ)'terdapat empat atau lima jumlahnya, berasal dari bagian depan aorta, dan turun oblik kebawah menuju esophagus, membentuk rantai anastomosis disepanjang tube, beranastomosis juga dibagian atas dengan cabang esophageal dari arteri thyroidea inferior dan dibagian bawah dengan arteri phrenica inferior sinistra dan arteri gastrica inferior. Cabang mediastinal (rami mediastinales)'adalah sejumlah pembuluh kecil yang mensuplai kelenjar limfe dan jaringan ikat longgar pada mediatinumk posterior. Arteri intercostalis (aa. intercostales)'terdapat sembilan pasang arteri intercostalis aorta. /ereka berasal dari bagian belakang a orta, arteri intercostalis dekstra lebih panjang dibanding yang sinistra sesuai dengan posisi aorta yang disebelah kiri vertebra. 5iap arteri dibagi menjadi ramus anterior dan posterior. Ramus anterior 'tiap pembuluhnya ditemani dengan vena dan nervus, yang pertama terdapat diatas dan yang terakhir terdapat di bawah arteri. 7ecuali pada bagian atas dimana nervus terdapat diatas arteri. Arteri intercostalis aorta yang pertama beranastomosis dengan cabang intercostal dari
truncus costocervicalis. %ua arteri intercostalis bagian bawah berlanjut ke anterior dari spatium intercostalis ke dinding abdomen, serta beranastomosis dengan arteri subcostalis, epigastrica superior, dan lumbalis. Cabang-cabang'ramus anterior memberi cabang antara lain&
Collateral Intercostal.
Lateral Cutaneous.
Muscular.
Mammary.
Cabang intercostalis collaterale'berasal dari arteri intercostalis dengan sudut costae, dan turun ke batas atas costae dibawahnya. #a juga beranastomosis dengan cabang intercostal dari arteri mammaria interna. Cabang muscularis'memvaskularisasi m. #ntercostalis, ectoralis, dan *erratus anterior. Cabang cutaneus lateralis'menemani cabang cutaneus lateralis dari nervus thoracicus. 8amus posterior'berjalan kebelakang pada ruangan yang dibatasi bagian atas dan bawah oleh leher dan costae, medial oleh corpus vertebrae, lateral oleh ligtamentum costotransversalis anterior. #a memberi cabang spinalis yang ,masuk kedalam canalis vertebralis lewat foramen intervertebralis dan mensuplai medulla spinalis b eserta membrannya dan vertebra. 7emudian perjalanannya berlanjut melewati processus transversus bersama dengan divisi posterior nervus thoracicus mensuplai otot punggung dan cabang cutaneus mensuplai kulit punggung. Arteri subcostalis'diberi nama demikian karena ia berada dibawah costae terakhir. /enyusun pasangan terbawah cabang yang berasal dari aorta thoracica serta susunan terakhir dari arteri intercostalis. /asingmasingnya melintasi batas bawah dari costae ke 2## dibelakang ginjal dan didepan m. 9uadratus lumborum, ditemani dengan nervus thoracicus ke 2##, kemudian bergabung dengan aponeurosis posterior dari m. 5ransversus abdominis, dan melintas didepan otot tersebut dan m. :bli;uus internus, beranastomosis dengan arteri epigastrica superior, intercostalis inferior, dan lumbalis. 5iap arteri subcostalis memberi cabang posterior yang mirip distribusinya dengan ramus posterior arteri intercostalis.
Cabang phrenicus superior 'merupakan pembuluh kecil yang berasal dari bagian bawah aorta thoracica terdistribusi ke bagian posterior dari permukaan atas diafragma, dan beranastomosis dengan arteri musculophrenicus dan pericardiophrenicus. Aorta abdominalis (gb. 0)'dimulai pada hiatus aortikus diafragma, didepan batas bawah dari korpus vertebrae thoracic terakhir, dan, turun didepan kolumna vertebralis, berakhir pada korpus vertebra lumbalis ke #$, sedikit kekiri dari garis tengah tubuh, kemudian terbagi menjadi dua arteri iliaca comunis. Aorta semakin berkurang ukurannya dengan semakin banyak ia mempercabangkan pembuluh darah.
-ambar 0& Aorta abdominalis dan cabangcabangnya
Batas-batas'aorta abdominalis dibatasi, anterior, oleh omentum minus dan gaster, dibelakang cabang dari arteri celiaca dan plexus celiaca dibawah vena lienalis, pankreas, vena ranalis sinistra, bagian inferior dari duodenum, pleksus mesenterium dan pleksus aortikus. osterior, dipisahkan dari vertebrae lumbalis dan fibrokartilago intervertebrae oleh ligamentum longitudinalis anterior dan vena lumbalis sinistra. ada sisi kanan terdapat vena aygos, cisterna chyli, ductus thoraksikus, crus dekstra diafragma yang memisahkan aorta dari bagian atas vena cava inferior dan dari ganglion celiaca dekstra vena cava inferior bersentuhan dengan a orta dibawahnya. ada sisi kiri adalah crus sinistra diafragma, ganglion celiaca sinistra,bagian ascending dari duodenumdan sedikit bagian intestinum. Cabang-cabang'dapat dibagi menjadi tiga kelompok& viseral, parietal, dan terminal.
Visceral Branches.
Parietal Branches.
Celiac.
Inferior Phrenics.
Superior Mesenteric.
Lumbars.
Inferior Mesenteric.
Middle Sacral.
Middle Suprarenals.
Renals.
Internal Spermatics.
Terminal Branches.
Oarian !in the female".
Common Iliacs.
%ari cabang viseral, arteri celiaca dan arteri mesenterika superior dan inferior tidak berpasangan, sementara arteri suprarenalis, renalis, spermatica interna, dan ovarian adalah berpasangan. %ari
cabang parietal, arteri phrenica inferior dan lumbalis adalah berpasangan arteri sacralis media tidak berpasangan. 4abang terminal berpasangan. Arteri celiaca (a. cæliaca; celiac axis) (gb. ")'mempercabangkan tiga cabang besar, arteri gastrica sinistra, hepatica, dan splenica, juga terkadang arteri phrenica inferior.
-ambar "& Arteri celiaca dan cabangcabangnya Arteri mesenterika superior (gb. <)'mempercabangkan arteri pancreaticoduodenalis inferior, intestinalis, ileocolica, colica dekstra.
-ambar <& Arteri mesenterika superior dan cabangcabangnya Arteri mesenterika inferior (gb. !)'mempercabangkan arteri colica sinistra, sigmoidea, dan hemorrhoidalis superior.
-ambar !& Arteri mesenterika inferior dan cabangcabangnya Arteri suprarenalis media (aa. suprarenales media; middle capsular arteries; suprarenal arteries )' adalah dua pembuluh darah kecil yang muncul dari kedua sisi aorta, berlawanan dengan arteri mesenterika superior. /elewati bagian lateral dan sedikit keatas, melintasi crura diafragmatika, ke glandula suprarenalis, dimana kemudian beranastomosis dengan cabang suprarenal dari arteri phrenica inferior dan arteri renalis. Arteri renalis (aa. renales) (gb. 0)'adalah dua pembuluh besar, yang muncul dari tiap sisi aorta, tepat dibawah arteri mesenterika superior. 5iaptiapnya melintasi crus diafragma, sehinga membentuk sudut hampir tegak lurus dengan aorta. *isi kanan lebih panjang daripada sisi kiri sisi
kiri lebih tinggi daripada sisi kanan. *ebelum mencapai hilus renalis, tiap arteri bercabang menjadi empat atau lima cabang kecil. 5iap arteri juga mempercabangkan suprarenalis superior. Arteri spermatica internus (aa. Spermaticæ internæ; spermatic arteries ) (gb. 0)'terdistribusi ke testis. Adalah dua arteri yang panjang berasal dari aorta bagian depan sedikit dibawah arteri renalis. 5iaptiapnya melintas turun oblik dan lateral dibelakang peritoneum, bersandar pada m. soas major. 5iaptiapnya menyilang oblik diatas ureter dan bagian bawah arteri iliaca eksternus untuk mencapai anulus inguinalis, kemudian melewatinya dan merupakan salah satu penyusun corda spermatica disepanjang canalis inguinalis menuju skrotum. #a memvaskularisasi ductus deferens, epididimys, bagian belakang tunica albuginea, testis, ureter, dan m. 4remaster. Arteri ovaria (aa. Ovaricæ)'adalah arteri pada wanita yang serupa dengan arteri spermatica internus pada pria, memvaskularisasi ovarium. Asal dan jalurnya sama dengan arteri spermatica interna. Arteri phrenica inferior (aa. Phrenicæ inferiores) (gb. 0)'adalah dua pembuluh darah kecil yang memvaskularisasi diafragma. #a dapat berasal terpisah dari bagian depan aorta, terkadang salah satunya berasal dari aorta dan yang lain dari arteri renalis tetapi jarang muncul terpisah dari aorta. /endekati bagian belakang tendo central diafragma tiap pembuluh terbagi menjadi cabang medial dan lateral. 4abang medial melintas kedepan dan beranastomosis dengan sesamanya disisi yang berlawanan, dan dengan arteri musculophrenicus dan p ericardiophrenicus. 4abang lateral melintas pada sisi thorax, dan beranastomosis dengan arteri i ntercostalis bawah, dan dengan arteri musculophrenicus, ia juga memberi cabang ke vena cava inferior dan esophagus. 5iaptiap pembuluh subcostal memberi cabang suprarenalis superior menuju kele njar suprarenal. *pleen dan liver juga menerima beberapa cabangnya. Arteri lumbalis (aa. Lumbales)'merupakan satu seri denga arteri intercostalsi. /ereka biasanya berjumlah empat pada tiap sisi, dan berasaldari bagian belakang aorta, berlawanan dengan vertebra lumbalis ke #$. 7adang juga terdapa tpasangan ke $ yang berukuran kecil yang berasal dari arteri sacralis media. /ereka beranastomosis dengan arteri intercostalis inferior, subcostalis, iliolumbalis, iliaca circumflexi profunda, dan epigastrica inferior. 4abangcabang'pada sela antara processus transversus tiap arteri lumbalis mepercabangkan ramus posterior yang terdistribusi ke otot dan kulit punggung, ia kemudian menjadi cabang spinal yang memasuki canalis vertebralis dan terdistribusi sama dengan cabang spinal ramus posterior
arteri intercostalis. 4abang muscular dibentuk dari tiap arteri lumbalis dan dari ramus posterior dari otot tetangganya. Arteri sacralis media (a. Sacralis media) (gb. =)'adalah pembuluh kecil, yang muncul dari belakang aorta, sedikit diatas bifurcatio. #a turun pada g aris tengah didepan vertebra lumbalis ke #$ dan $, sacrum dan coccyx, dan berakhir pada glo mus coccygeum (coccygeal gland ). %ari situ ia melintas ke permukaan belakang rectum.
-ambar =& Arteri pada pelvis Definisi
Aneurisma: 7ata aneurisma berasal dari bahasa yunani >aneurysma? berarti pelebaran. Aneurisma adalah keadaan dimana pembuluh darah menjadi membesar secara abnormal atau mengembang (over-inflated ) seperti balon yang menonjol keluar. elebaran yang terjadi adalah lokal dan lebih dari "@ diameter pembuluh darah. Aneurisma sering terjadi pada arteri di b asis otak (circulus Billisi) dan di aorta. Aneurisma adalah keadaan yang berbahaya karena dapat ruptur dan menyebabkan kematian kapan saja. 1apisan arteri yang kontak langsung dengan darah adalah tunica intima, sering disebut intima. 1apisan ini dibentuk terutama oleh sel endothelial. +erdekatan dengan lapisan ini adalah tunica media, disebut juga lapisan media terutama dibentuk oleh sel otot polos dan and jaringan elastik. 1apisan paling luar disebut tunica adventitia atau adventitia, tersusun oleh jaringan ikat (gb. C).
-ambar C& Distologi aorta (kanan& perbesaran lemah kiri& perbesaran kuat) Aneurisma aorta: adalah aneurisma yang melibatkan aorta. *eperti yang telah diuraikan diatas bahwa aorta adalah pembuluh darah besar utama yang berasal dari jantung yang mensuplai darah ke abdomen, pelvis, dan tungkai bawah. Aorta disebut sebagai aorta thoracica saat ia meninggalkan jantung, ascenden, melengkung (arcus), dan descenden lewat rongga thorak hingga mencapai diafragma (pemisah antara rongga thorak dan abdomen), aorta mulai disebut sebagai aorta abdominalis setelah ia melewati diafragma dam berlanjut turun ke abdomen yang terpisah menjadi dua arteri iliaca yang turun ke tungkai bawah. Aorta dapat mengalami aneurisma, dan biasanya terjadi pada abdomen dibawah ginjal (abdominal aneurysm), tetapi dapat juga terjadi di rongga thorak (thoracic aneurysm). Dal tersebut dapat terjadi jika dinding aorta menjadi lemah karena
deposit lemak (plak) pada atherosclerosis. Aneurisma juga dapat terjadi sebagai penyakit yang diturunkan seperti /arfan syndrome. +eberapa lokasi yang sering terjadi aneurisma antara lain& Aorta (abdominal aortic aneurysm dan thoracic aortic aneurysm) (gb. @) :tak (cerebral aneurysm) (gb. @) 5ungkai bawah ( popliteal artery aneurysm) Esus (mesenteric artery aneurysm) Splenic artery aneurysm
-ambar @& Aneurisma aorta abdominalis dan +erry aneurisma pada sirkulus Billisi Klasifikasi Aneurisma dapat digolongkan berdasarkan bentuknya& sakular atau fusiform (gb. ). *akular aneurisma menyerupai kantong (sack) kecil fusiform aneurisma menyerupai kumparan. Aneurisma juga dapat digolongkan kedalam dua kelompok true aneurysms dan false aneurysms. 5rue aneurysm melibatkan pelebaran semua 3 lapis dinding pembuluh darah, intima, media, dan adventitia. 5rue aneurysms dapat karena malformasi kongenital, infeksi, atau hypertension. alse aneurysm, juga disebut sebagai pseudoaneurysm, melibatkan pelebaran hanya adventitia saja.
seudoaneurysms dapat karena trauma melibatkan intima pembuluh darah dan sebagai komplikasi prosedur arteri percutaneous.
-ambar & Aneurisma sakular dan fusiform Etiologi Aneurisma dapat terjadi sebagai kelainan kongenital atau akuisita. enyebab pasti penyakit ini belum diketahui, defek pada beberapa komponen dari dinding arteri dapat bertanggung jawab terdapat faktor risiko untuk terjadinya aneurisma aorta meliputi tekanan darah yang tinggi, kadar kolesterol yang tinggi, diabetes, perokok tembakau, alkoholism, dan insomnia. dan obesitas. enyebab yang paling banyak dari aneurisma aorta adalah pengerasan dari arteri disebut arteriosclerosis. *ekitar =@ dari aneurisma aorta adalah dari arteriosclerosis. Arteriosclerosis dapat melemahkan dinding aorta dan tekanan darah yang dipompakan melewati aorta menyebabkan ekspansi pada area yang lemah. 7ehamilan sering dihubungkan dengan pembentukan dan rupture dari aneurisma arteri splenica. aktor risiko aneurisma aorta antara lain: erokok sigaret F tidak hanya meningkatkan risiko pembentukan aneurisma aorta abdominalis, risiko terjadinya rupture aneurisma juga sering terjadi pada perokok aktif. 5ekanan darah tinggi 7adar kolesterol serum yang tinggi %iabetes mellitus -enetik F adanya tendensi familial dalam terjadinya aneurisma. 4enderung menderita aneurisma pada usia muda dan punya tendensi yang besar untuk menderita rupture aneurisma daripada
individu tanpa riwayat keluarga. 5erdapat juga keadaan penyakit genetic dari jaringan ikat yang jarang terjadi seperti Ghlers%anlos syndrome dan /arfanHs syndrome. osttraumatik& setelah trauma fisik pada aorta. Arteritis& seperti pada 5akayasu disease, giant cell arteritis, and relapsing polychondritis. #nfeksi mycotic (fungal) yang dapat berasosiasi dengan immunodeficiency, penggunaan obat #$, operasi katub jantung. 8upture dan jendalan darah adalah risiko yang dapat terjadi dengan aneurisma. 8upture dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, takikardi, dan sakit kepala. 8isiko kematian adalah tinggi kecuali rupture yang terjadi di ekstremitas. 6endalan darah dari aneurisma arteri popliteal dapat terbawa ikut aliran darah dan menggangu jaringan. 6endalan dari aneurisma vena popliteal lebih serius karena dapat menyebabkan emboli dan terbawa sampai jantung, atau dari jantung ke paru (emboli pulmonal). Aneurisma aorta abdominalis dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering terlihat pada individu lebih dari "@ tahun dengan satu atau lebih faktor risiko. *emakin besar ukuran aneurisma semakin mudah untuk rupture. Aneurisma aorta thoracica dapat terjadi pada aorta ascenden ("), arcus aorta ("), atau aorta descenden ("@). !okasi "gb# $%& Aneurisma dapat terjadi dimana saja terdapat pembuluh darah, meskipun paling sering terjadi pada arteri tetapi dapat juga pada vena (misal& aneurisma vena popliteal). *ebagian besar an eurisma non intracranial (C") muncul pada distal arteri renalis di aorta abdominalis infrarenal. Aorta thoracica juga dapat terkena. *alah satu yang paling sering dari aneurisma aorta thoracica meliputi pelebaran aorta proksimal dan pangkal aorta, yang da pat menyebabkan insufisiensi aorta. Aneurisma dapat terjadi pada tungkai, terutama pembuluh darah dalam (vasa popliteal pada lutut). 7ebanyakan aneurisma muncul terisolasi, aneurisma berry pada anterior communicating artery dari circulus Billisi berasosiasi dengan autosomal dominant polycystic kidney disease (A%7%). 5ahap ketiga
dari syphilis juga bermanifestasi aneurisma aorta, dimana terjadi kehilangan vasa vasorum di tunica adventitia.
-ambar & +eberapa lokasi aneurisma 'atogenesis "gb# $(& Aorta manusia adalah sirkuit yang relatif rendah tahanan untuk peredaran darah. Gkstremitas bawah memiliki tahanan arteri yang terbesar, dan trauma yang berulang sebagai cerminan gelo mbang arterial pada distal aorta dapat mencederai d inding aorta dan menyebabkan degenerasi aneurisma. Dipertensi sistemik juga dapat mencederai, dan mempercepat ekspansi aneurisma.
*ecara hemodinamik, keadaan dilatasi aneurisma dan peningkatan stress din ding sesuai dengan hukum 1aplace. *pesifiknya, hukum 1aplace menyatakan bahwa tekanan dinding proporsional terhadap tekanan dikali radius dari arterial (5 I x 8). eningkatan diameter, diikuti dengan peningkatan tekanan dinding, sebagai respon terhadap peningkatan diameter. /eningkatnya tekanan, maka meningkat pula risiko ruptur. eningkatan tekanan (hipertensi sistemik) dan meningkatnya ukuran aneurisma memicu tekanan pada dinding dan lebih lanjut meningkatkan risiko ruptur. atogenesis dari pembentukan aneurisma aorta abdominalis belum di mengerti secara baik. Aneurisma aorta abdominalis dikarakteristikkan dengan destruksi elastin dan kolagen pada tunica media dan adventitia, ilangnya sel otot polos tunica media dengan penipisan dinding pembuluh, dan infiltrat limfosit dan makrofag transmural. Atherosclerosis adalah gambaran utama yang mendasari aneurisma. +agaimanapun juga kurang disetujui jika menyebutkan atherosclerosis menyebabkan aneurisma sebagai penyakit primer pada intima sementara pementukan aneurisma terutama melibatkan tunica media dan adventitia. Jational Deart, 1ung, and +lood #nstitute 8e;uest for Applications (D1CC@@!) mengajukan judul Kathogenesis of Abdominal Aortic AneurysmsK dan diidentifikasi 0 mekanisme yang relevan dengan pembentukan aneurisma aorta abdominalis ) degradasi proteolitik dari dinding jaringan ikat aorta, ) inflamasi dan respon imun, 3) stress biokimia pada dinding, dan 0) molecular genetics. Degradasi proteolitik dari dinding )aringan ikat aorta—pembentukan aneurisma melibatkan proses komplek dari destruksi tunica media aorta dan jaringan penyokongnya lewat degradasi elastin dan kolagen. ada model i n vivo dari pembentukan aneurisma aorta abdominalis, meliputi aplikasi calcium chloride dan perfusi elastase intraluminal, telah digunakan untuk meningkatkan peran berbagai protease selama pembentukan aneurisma. /odel tersebut, sebaik yang telah dipelajari juga pada jaringan aorta manusia, menunjukkan bahwa berbagai matrix metalloproteinase proteinases (//s), berasal dari makrofag dan sel otot polos aorta, memainkan peran terintegrasi dalam pembentukan aneurisma. %isolusi kolagen intersisial mengikuti ekspresi dari collagenase // dan //3 pada aneurisma aorta abdominalis manusia. Glastase // (gelatinase A), //! (matrilysin), //C (gelatinase +), dan // (elastase makrofag) juga meningkat pada jaringan aneurisma aorta. //, diekspresikan tinggi pada aneurisma aorta abdominalis manusia dan dapat berperan penting dalam inisiasi aneurisma. *ebagai tambahan, tingginya kadar //, ditemukan pada aneurisma aorta yang kecil, menunjukkan peran // pada pembentukan awal aorta. 5erakhir elastase //C yang dapat diinduksi meningkat pada jaringan aorta, juga pada
serum pasien aneurisma. *elama pembentukan aneurisma, keseimbangan remodeling dinding pembuluh antara //s dan inhibitornya yaitu 5issue #nhibitors of /etalloproteinases (5#/s), menentukan degradasi elastin dan kolagen. 1ebih lanjut mekanisme biologis yang menginisiasi proteolitik enim pada aorta belum diketahui. *nflamasi dan respon im+n'gambaran histologi yang menonjol dari aneurisma aorta abdominalis adalah infiltrasi transmural oleh makrofag dan limfosit. %ihipotesiskan bahwa sel ini secara simultan melepaskan kaskade sitokin yang menghasilkan aktivasi berbagai protease. emicu untuk influk dan migrasi leukosit belum diketahui, tetapi paparan produk d egradasi elastin pada dinding aorta dapat berperan sebagai primary chemotactic attractant untuk infiltrasi makrofag. 7onsep bahwa pembentukan aneurisma adalah respon autoimun didukung ole h infiltrat ekstensif dari limfosit dan monosit, juga deposisi imunogobulin - yang reaktif terhadap matriks protein ekstraselular pada dinding aorta. 5unica adventicia tampaknya adalah area utama yag menjadi tempat infiltrasi leukosit dan aktivasi inisial //. *itokin dari makrofag dan limfosit meningkat pada din ding aneurisma aorta, meliputi #1L, 5MJa, #1<, #1=, /4, #MJg, dan -/4*M. *itokin inflamatori ini, bersama dengan plasminogen aktivator, menginduksi ekspresi dan aktivasi dari //s dan 5#/s. ,tress biokimia pada dinding—letak terbanyak infrarenal untuk pembentukan aneurisma aorta abdominalis menunjukkan perbedaan potensial pada struktur aorta, biologi dan stress disepanjang aorta. eningkatan shear dan tension pada dind ing aorta menghasilkan remodeling kolagen. 1ebih lanjut, penurunan rasio elastin terhadap kolagen dari proksimal ke distal aorta dapat relevan secara klinis semenjak penurunan elastin berhubungan d engan dilatasi aorta, sementara degradasi kolagen adalah predisposisi untuk ruptur. *aat aneurisma terbentuk, maka peningkatan stress dinding adalah penting dalam percepatan dilatasi dan peningkatan risiko ruptur. Lblockers berperan untuk mengurangi stress dinding dan telah diperkirakan berperan protektif untuk dilatasi aneurisma dan ruptur pada model binatang. olekular genetik—familial cluster dan subt.pe /!A menun)ukkan baik peran genetik dan imunologis dalam patog0nesis aneurisma# 1ang terbaru2 tidak ada polimorfisme gen tunggal atau defek .ang dapat diidentifikasi sebagai denominator .ang paling sering untuk aneurisma aorta abdominalis# Beberapa fenotip telah ditemukan berhubungan dengan pembentukan aneurisma aorta abdominalis# ,ebagai contoh2 /p-%-$ fenotip haptoglobin dan defisiensi aantitrypsin berasosiasi dengan pembentukan aneurisma. *ebagai tambahan, adanya
penurunan frekuensi aneurisma pada pasien dengan 8hnegative blood group dan penngkatan frekuensi pada pasien dengan /J atau 7ellpositive blood groups. ekanisme gabungan—kombinasi dari faktor multipel meliputi stress hemodinamik lokal, fragmentasi tunica media, dan presdiposisi genetik, lewat mekanisme imunologi yang tidak diketahui sepertinya menstimulasi selsel inflamasi kedalam dinding aorta. *el i nflamasi kemudian melepaskan chemokine dan sitokin menghasilkan influk lebih lanjut dari leukosit dengan ekspresi dan aktivasi protease, terutama //s. rotease ini menghasilkan degradasi tunica media dan dilatasi aneurisma. eningkatan stress dinding kemudian melanjutkan proses proteolisis dan progresifitas dilatasi aneurisma dengan ruptur aorta jika tidak ditangani dengan tepat.
-ambar 3& *kema patogenesis aneurisma aorta 3e)ala dan 4anda Aneurisma terbentuk secara perlahan selama beberapa tahun dan sering tanpa gejala. 6ika aneurisma mengembang secara cepat, maka terjadi robekan (ruptur aneurisma), atau kebocoran darah disepanjang dinding pembuluh darah ( aortic dissection), gejala dapat muncul tibatiba. Aneurisma aorta abdominalis Aneurisma asimptomatik'aneurisma ini biasanya ditemukan saat pemeriksaan fisik rutin dengan dideteksinya pulsasi aorta yang prominen. 1ebih sering aneurisma asimptomatik ditemukan sebagai penemuan insidental saat pemeriksaan E*- abdomen atau 45 scan. %enyut perifer biasanya normal, tetapi penyakit arteri oklusif pada renal atau ekstremitas bawah sering ditemukan pada "
kasus. Aneurisma arteri popliteal terdapat pada " kasus pasien dengan aneurisma aorta abdominalis. Aneurisma simptomatik'nyeri midabdominal atau punggung bawah atau keduanya dan adanya pulsasi aorta prominen dapat mengindikasikan pertumbuhan aneurisma yang cepat, ruptur, atau aneurisma aorta inflamatorik. Aneurisma inflamatorik terhitung kurang dari " dari aneurisma aorta dan dikarakteristikkan dengan inflamasi ekstensif periaortic dan retroperitoneal dengan sebab yang belum diketahui. ada pasien ini terdapat demam ringan, peningkatan laju endap darah, dan riwayat infeksi saluran pernapasan atas yang baru saja pasien sering sebagai perokok aktif. #nfeksi aneurisma aorta (baik dikarenakan oleh emboli septik atau kolonisasi bakteri aorta normal dari aneurisma yang ada) sangat jarang terjadi tetapi harus diperkirakan pada pasien dengan aneurisma sakular atau aneurisma yang bersamaan dengan fever of unknown origin. Ruptur aneurisma'pasien dengan ruptur menderita nyeri hebat pa da punggung, abdomen, dan flank serta hipotensi. 8uptur posterior terbatas pada retroperitoneal dengan prognosis yang lebih baik daripda ruptur anterior ke rongga peritoneum. C@ meninggal sebelum tiba di rumah sakit. *atusatunya kesempatan untuk menolong adalah perbaikan bedah emergensi. 3e)ala ruptur antara lain: *ensasi pulsasi di abdomen Jyeri abdomen yang berat, tibatiba, persisten, atau konstan. J yeri dapat menjalar ke selangkangan, pantat, atau tungkai bawah. Abdominal rigidity Jyeri pada punggung bawah yang berat, tibatiba, persisten, atau konstan, dapat menjalar ke selangkangan, pantat, atau tungkai bawah Anxietas Jausea dan vomiting 7ulit pucat
*hock /assa abdomen Aneurisma aorta thoracica /anifestasi klinisnya tergantung dari besarnya ukuran, posisi aneurisma, dan kecepatan tumbuhnya. *ebagian besar adalah asimptomatik dan ditemukan dalam prosedur diagnostik untuk keadaan lain. +eberapa pasien mengeluh nyeri substernal, punggung, atau leher. Nang lainnya menderita dispneu, stridor, atau batuk akibat penekanan pada trakhea, disphagia akibat penekanan pada esophagus, hoarseness akibat penekanan pada nervus laryngeus recurrent sinistra, atau edema leher dan lengan akibat penekanan pada vena cava superior. 8egurgitasi aorta karena distorsi anulus valvula aortikus dapat terjadi dengan aneurisma aorta ascenden. 'emeriksaan 'enun)ang Eltrasound (gb. 0'adalah pemeriksaan skrining pilihan dan bernilai juga untuk mengikuti perkembangan aneurisma pada pasien dengan aneurisma yang kecil (O" cm). +iasanya aneurisma membesar @ diameter per tahunnya sehingga E*- abdomen direkomendasikan untuk aneurisma yang lebih besar 3," cm.
-ambar 0& E*- abdomen pada aneurisma aorta 45 scan (gb. ")'tidak hanya tepat dalam menentukan ukuran aneurisma tetrapi juga menentukan hubungan terhadap arteria renalis.
-ambar "& 45 scan abdomen pada ane urisma aorta Angiography aorta (aortography) (gb. <)'diindikasikan sebelum repair aneurisma arterial oclusive disease pada viseral dan ekstremitas bawah atau saat repair endograft akan dilakukan.
-ambar <& Aortography aorta abdominalis pada aneurisma aorta 4erapi Aneurisma aorta abdominalis 5erapi aneurisma secara tradisional adalah intervensi bedah atau observasi (!atchful !aiting ) dengan kombinasi pengawasan tekanan darah. *ekarang, endovascular atau teknik invasif minimal telah dikembangkan untuk berbagai tipe aneurisma. 6ika aneurisma berukuran kecil dan tidak ada gejala (misalnya aneurisma yang ditemukan saat pemeriksan kesehatan rutin), maka direkomendasikan pemeriksaan kesehatan periodik saja, meliputi pemeriksaan ultrasonik tiap tahunnya, untuk memantau apakah aneurisma menjadi besar.
Aneurisma yang menyebabkan gejala membutuhkan tindakan bedah untuk mencegah komplikasi. :perasi direkomendasikan untuk pasien dengan aneurisma yang lebih dari " cm diameternya dan aneurisma yan meningkat ukurannya secara cepat. 5ujuan tindakan bedah adalah melaksanakan operasi sebelum komplikasi terjadi. Ada dua pendekatan tindakan bedah. *ecara tradisional adalah membuka abdomen (gb. =). embuluh darah yang abnormal digantikan ole h graft yang dibuat dari material sintetis, seperti %acron (gb. !). endekatan lain disebut endovascular repair (gb. C). 5ube tipis disebut catheters dimasukkan lewat arteri ke inguinal. 5ube ini memungkingkan graft diletakkan tanpa membuat potongan besar di abdomen dan penyembuhan dapat lebih cepat. Aneurisma aorta thoracica #ndikasi untuk pembedahan meliputi adanya gejala, ekspansi cepat, atau ukuran yang lebih besar dari " cm. 8isiko operasi dari kondisi komorbid harus dipertimbangkan jika merekomendasikan repair aneurisma yang asimtomatik. /orbiditas dan mortalitas tinggi dibandingkan d engan aneurisma aorta abdominal. #nsisi aneurisma thoracoabdominal berasosiasi dengan risiko tinggi komplikasi pulmonal dan manajemen nyeri postoperatif yang lebih ekstensif. Adanya nervus laryngeus recurrent, nervus phrenicus, dan arteria subklavia membuat trauma terhadap bangunan tersebut menjadi mungkin. Arteria radicularis major (artery of Adamkiewic) muncul dari arteri intercostalis antara 5= dan 1 dan sebagai arteri medulla spinalis yang dominan pada =@ pasien, menunjukkan adanya risiko paraplegi selama repair aneurisma thoracica. 8epair endovascular dari aneurisma aorta thoracica mengurangi risiko kardiopulmonal, tetapi lokasi aneurisma yang sulit dapat menggantikan repair endovascular dengan metode terkini. enelitian terbaru mengembangkan branched stent graft untuk perbaikan dari aneurisma arkus d an thorakoabdominal.
-ambar !& -raft sintetis
-ambar =& :pen surgical repair pada aneurisma aorta abdominalis
-ambar C& Gndovascular graft pada aneurisma aorta abdominalis Aneurisma perifer Entuk aneurisma aorta dan aneurisma yang terjadi pada pembuluh darah yang mensuplai darah ke lengan, kaki, dan kepala (peripheral vessels), pembedahan meliputi penempatan bagian yang melebar dengan tube artifisial (graft). 7ini, metallic stents atau coated metallic stent grafts telah dikembangkan dan dapat dimasukkan lewat arteri di kaki. Komplikasi Aortic rupture Dypovolemic shock Arterial embolism 7idney failure Deart attack
*troke Aortic dissection Diagnosis Banding Aneurisma aorta thoracica 7eadaan penyebab nyeri dada dapat dijadikan diagnosis banding, antara lain&
Penyebab
Penyakit
Inflamasi
Esophagitis Peri#arditis
Obstru#si
Penya#it Paru Obstru#tif $ronis
Is#emia
Infar# mio#ard a#ut
%emoragi
&ise#si aorta
'rauma
%emothora# masif Pneumothora# (ra#tur costae
Aneurisma aorta abdominalis 7eadaan penyebab akut abdomen dapat dijadikan diagnosis banding, antara lain&
Penyebab
Penyakit
Inflamasi
Perforasi ul#us pepti# Perforasi usus tifus Pan#reatitis a#ut $olesistitis a#ut Peritonitis
Obstru#si
%ernia in#arserata )olulus *ephrolitiasis+ ,reterolitiasis !#oli# ureter" $holelitiasis !#oli# bilier"
Is#emia
%ernia strangulata )olulus
%emoragi
$ehamilan e#topi#
'rauma
Ruptur organ !perdarahan gun-al+ limpa atau hati" Perforasi organ berongga
'rognosis outcome biasanya baik jika perbaikan dilakukan oleh ahli bedah yang berpengalaman sebelum ruptur. 7urang dari "@ dari pasien bertahan dari ruptur aneurisma abdominal. /ortalitas setelah open elective atau endovascular repair adalah ". ada umumnya pasien dengan aneurisma
aorta yang lebih besar dari " cm mempunyai kemungkinan tiga kali lebih besar untuk meninggal sebagai konsekuensi dari ruptur dibandingkan dari reseksi bedah. *urvival rate " tahun setelah tindakan bedah adalah <@=@. "@ p asien akan mengalami pembentukan aneurisma lainnya berdekatan dengan graft. 'revensi Aktivitas fisik yang cukup, konsumsi yang baik dan cukup, hindari merokok. KE,*'5!A6 Aorta adalah pembuluh darah besar dari segenap pembuluh darah cabangnya yang berfungsi membawa darah teroksigenasi ke berbagai jaringan untuk kebutuhan nutrisinya. 7ata aneurisma berasal dari bahasa yunani >aneurysma? berarti pelebaran. Aneurisma adalah keadaan dimana pembuluh darah menjadi membesar secara abnormal Aneurisma aorta adalah aneurisma yang melibatkan aorta. Aorta dipisahkan menjadi& aorta ascenden, arcus aorta, dan aorta descenden yang dibagi lagi menjadi aorta thoracica dan aorta abdominalis. Aneurisma dapat digolongkan berdasarkan bentuknya& sakular atau fusiform. %apat juga digolongkan kedalam dua kelompok true aneurysms dan false aneurysms. Aneurisma dapat terjadi sebagai kelainan kongenital atau akuisita. enyebab pastinya belu m diketahui. Maktor risiko meliputi tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, diabetes, perokok tembakau,alkoholism, insomnia, dan obesitas. Aneurisma dapat terjadi dimana terdapat pembuluh darah, paling sering terjadi pada arteri tetapi dapat juga pada vena. +eberapa lokasi antara lain pada& aorta, otak, tungkai bawah, usus, spleen. atogenesis aneurisma belum diketahui pasti tetapi telah diidentifikasi 0 mekanisme& ) degradasi proteolitik dari dinding jaringan ikat aorta, ) inflamasi dan respon imun, 3) stress biokimia pada dinding, dan 0) molecular genetik.
Aneurisma yang terbentuk perlahan dalam beberapa tahun sering tanpa gejala . 6ika aneurisma mengembang cepat, maka terjadi ruptur aneurisma, atau aortic dissection. -ejala aneurisma aorta abdominal& nyeri midabdominal atau punggung bawah atau keduanya dan adanya pulsasi aorta prominen. -ejala aneurisma aota thoracica& nyeri substernal, pu nggung, atau leher, dispneu, stridor, batuk, disphagia, hoarseness, atau edema leher dan lengan. emeriksaan penunjang& abdominal ultrasound, 45 scan abdomen, angiography aorta. 5erapi aneurisma adalah intervensi bedah atau observasi. Aneurisma kecil dan tidak bergejala direkomendasikan pemeriksaan kesehatan periodik. Aneurisma bergejala perlu tindakan bedah. %irekomendasikan untuk aneurisma P " cm diameter dan aneurisma yang meningkat ukurannya secara cepat. 5ujuan tindakan bedah adalah mencegah terjadinya komplikasi. 7omplikasi& aortic rupture, hypovolemic shock, arterial embolism, kidney failure, heart attack,stroke, aortic dissection. enyebab nyeri dada dapat d ijadikan diagnosis banding, antara lain& esophagitis, perikarditis, enyakit aru :bstruktif 7ronis, infark miokard akut, diseksi aorta, hemothorak masif, pneumothorak, fraktur costae. enyebab akut abdomen dapat dijadikan diagnosis banding, antara lain& perforasi ulkus p eptik, perforasi usus tifus, pankreatitis akut, kolesistitis akut, peritonitis hernia inkarserata, volvulus, nephrolitiasis, ureterolitiasis (kolik ureter), kholelitiasis (kolik bilier) dll. rognosis biasanya baik jika perbaikan dilakukan oleh ahli bedah yang berpengalaman sebelum ruptur. Aktivitas fisik yang cukup, konsumsi yang baik dan cukup, hindari merokok dapat mencegah timbulnya aneurisma. DA4AR '5,4AKA