Analisis SWOT Potensi Daerah Kota dan Kabupaten Blitar

Analisis SWOT Potensi Daerah Kota dan Kabupaten Blitar
Berbagai Potensi Daerah Kota dan Kabupaten Blitar
Industri
Gula kelapa
Minyak astiri
Kecap
Sambel pecel
Emping mlinjo
Keramik
Pengolahan nanas
Pengolahan bahan tambang (pasir besi, trass, bentonit, kaolin, feldspar, zeloit, ballclay, sirtu, batu kapur, andesit, dan pirophiliyt).
Pariwisata
Kampung coklat
Penangkaran rusa Maliran
Perkebunan kopi Karanganyar
Perkebunan sirah kencong
Museum Presiden Soekarno
Archeological Museum
Danau Ranu Gumbolo
Istana gebang
Kedung tumpang
Museum peta
Blitar green park
Fish garden
Negeri dongeng
Water park sumber udel
Taman kebon rojo
Candi penataran
Candi simping
Candi sawentar
Wisata bonsai watu lawang
Wisata gunung kelud
Bukit bunda
Wisata kedung manten






Hasil Analisis :
Strength (Kekuatan)
Dalam sektor industri bahan baku lebih mudah di dapatkan dan rata-rata bernilai ekonomis tinggi
Mampu meningkatkan pendapatan daerah dan pendapatan masyarakat, dimana dua indikator tersebut berpotensi pada peningkatan keadaan ekonomi secara umum
Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat
Meningkatkan rasa percaya diri akan potensi daerah dan budaya daerah
Meningkatkan etos kerja dan kewirausahaan bagi masyarakat.
Weakness (Kelemahan)
Membutuhkan biaya yang relatif besar dalam menyelenggarakan
Di beberapa lokasi masih memiliki tenaga kerja yang relatif kecil
Dalam sektor industri produksi mayoritas masih dilakukan secara tradisional
Tingkat keterampilan, manajerial, dan pendidikan SDM yang relatif rendah.
Opportunity (Peluang)
Adanya dukungan yang cukup besar dari pemerintah dan instansi terkait
Kebijakan yang digunakan mampu menghadirkan inspirasi bagi daerah lain
Mampu mengenalkan daerah Blitar ke seluruh daerah, bahkan hingga taraf internasional
Munculnya peluang besar pasar wisata bagi masyarakat domestik dan mancanegara
Terbukanya peluang bagi investor untuk melakukan investasi.
Threat (Ancaman)
Munculnya budaya baru yang berasal dari wisatawan
Meningkatnya tingkat kriminalitas
Minimnya kerjasama kemitraan dan modal
Masih minimnya kemampuan SDM dalam hal penguasaan teknologi.