Lukas Jalu Wicaksana
13512041811304
Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
ANALISIS SWOT
Pengertian SWOT secara umum
SWOT di gunakan sebagai cara untuk menganalisi berbagai kekuatan, kelemahan dari sumberdaya yang dimiliki oleh negara atau perusahaan dan juga kerentanan maupun kesempatan yang setiap negara maupun perusahaan memiliki hal yang berbeda. SWOT sendiri merupakan singkatan dari (S)trength (Kekuatan), (W)eakness (Kelemahan), (O)pportunities (Peluang), (T)hreats (Ancaman). SWOT sendiri mempunyai mekanisme untuk menganalisa faktor internal didalam perusahaan Strength dan Weakness maupun eksternal Opportunities dan Threats. Analisis SWOT juga digunakan untuk mengatur dan mengetahui kelemahan sebagai cara untuk mengidentifikasi pengaruh terjadinya ancaman bahkan peluang bagi suatu objek analisis SWOT.
Analisa SWOT juga dapat memberikan planning kedepan suatu perusahaan atau negara untuk mengatasi masalah masalah yang dihadapi dengan menggunakan peluang-peluang yang didapat sehingga ancaman yang terjadi dapat di minimalkan atau bahkan dihilangkan. Sehingga analisis SWOT merupakan cara suatu negara atau perusahaan untuk mengetahui seberapakah kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang perlu dianalisa dan di identifikasi dampak maupun penyebabnya.
Analisa SWOT di Filipina
Filipina merupakan negara yang terletak di kawasan Asia Tenggara dan terdiri dari ribuan pulau yang memiliki 3 pulau besar yaitu pulau Luzon, pulau Mindanao dan pulau Visayas, Filipina sendiri terletak di lingkar pasifik barat dengan luas wilayah 300.000 km2, Filipina merupakan negara yang memiliki wilayah laut yang luas sehingga manajemen terhadap sektor laut harus lebih diperhatikan mengingat Filipina terdiri dari ribuan pulau yang dihuni oleh penduduknya, selain itu transportasi laut juga menjadi vital di negara tersebut. Untuk mengidentifikasi kelemahan, kelebihan, kerentanan, maupun kesempatan terdapat pada analisis dibawah.
Strength atau Kekuatan
Mengingat Filipina dari sejarahnya yang pernah dijajah oleh Spanyol maupun Amerika Serikat, Filipina memiliki hubungan dekat dengan Amerika Serikat,baik secara ekonomi maupun militer, sehingga dalam hal kekuatan, Filipina memiliki backing atau bantuan dari Amerika Serikat.
Filipina sendiri pun dalam usaha ketahanan pangannya merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya berada pada sektor pertanian yaitu padi yang merupakan makanan utama di negara tersebut.
Filipina merupakan negara demokrasi terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia sejak tahun 1987. Yang menyebabkan Filipina menjadi semakin bebas dan bersifat western, yang dimaksud western adalah gaya hidup yang ke barat-baratan mengingat Filipina merupakan jajahan Amerika Serikat.
Dalam segi ekonomi, Filipina juga maju dan memiliki pertumbuhan GDPnya di tahun 2013 yaitu 7,5 persen, fokus utama Filipina adalah untuk menganggarkan dana untuk pendidikan, kesehatan dan infrastruktur dibawah kepemimpinan presiden Benigno Aquino.
Weakness atau Kelemahan
Filipina termasuk negara yang memiliki tingkat korupsi yang tinggi, hal ini terbukti dengan adanya bukti bahwa anggaran militer yang melambung akan tetapi tidak ada perkembangan dalam alutsistanya pada tahun 1986 sampai 2001.
Kelemahan negara Filipina juga termasuk dari lemahnya industri manufaktur dan tenaga kerja yang menyebabkan Filipina tidak menjadi negara maju.
Kelemahan lain dari Filipina yaitu dependensinya negara tersebut terhadap bantuan atau transfer dana dari warganya yang bekerja di luar negeri sehingga kerentanan ini menyebabkan apabila tidak ada kiriman dana dari warga negaranya yang berada di luar negeri akan mengurangi total GDP yang termasuk penyumbang terbesar dalam GDP Filipina.
Pembagian wilayah Filipina yang disertai pembagian hak administrasi menyebabkan proses ini cenderung kompleks, sehingga proses dari keterbukaan anggaran daerah maupun pusat cenderung tidak transparant hal ini juga terindikasi terhadap terjadinya korupsi di Filipina.
Selain itu, tingkat kemiskinan di Filipina merupakan kemiskinan yang tinggi, mengingat pendidikan yang saat ini baru akan dilakukan perombakan gencar gencaran oleh presiden Benigno Aquino, yang sebelumnya tingkat pendidikan di Filipina rendah jika dibandingkan negara negara lain di dunia.
Menurut German-Philippines Chamber of Commerce and Industry (GPCCI), total kecenderungan import Filipina kepada jerman lebih banyak daripada Ekspor, yang meliputi Teknologi elektronik, barang elektronik, produk kimiawi, dan juga mesin pabrik.
Selain itu, tingkat gerakan separatisme dan terorisme di Filipina juga tinggi, hal ini dibuktikan dengan adanya MNLF(Moro Nationalist Liberation Front), MILF (Moro Islamic Liberation Front), ASG (Abu Sayyaf Group) yang berdikari untuk mencari kebebasan dan membentuk negaranya sendiri tepatnya di Mindanao Filipina Selatan, hal ini menyebabkan Filipina terlihat lemah karena tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut walaupun telah dibantu oleh Pemerintah Amerika Serikat.
Opportunities atau Peluang
Filipina sedang berupaya mengembangkan kondisi domestiknya di sektor pembangunan infrastruktur untuk memperlancar arus ekonomi di negaranya dibawah kebijakan presiden Benigno Aquino.
Pertumbuhan di sektor outsourching juga sedang gencar-gencarnya di giatkan, hal ini menjadikan sistem labour di Filipina menjadi lebih maju.
Filipina juga mengembangkan kondisi domestik dengan membangun serta memperbarui di sektor pengembangan pelayanan kesehatan serta memperluas investasi di sektor energi.
Threats atau Ancaman
Korupsi menempati tingkat ancama tertinggi di Filipina yang menyebabkan negara tidak bersih dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah semakinberkurang.
Selain itu, di Filipina terdapat berbagai gerakan separatisme dan teroris yang menyebar di wilayah Mindanao seperti yang telah disebutkan yaitu MLNF, MILF, ASG dan lain-lain yang menyebabkan kondisi domestik di Filipina tidak stabil sehingga memerlukan bantuan dari Amerika Serikat untuk mengangani kasus ini.
Lemahnya pemerintah Filipina dalam mengatasi pemberontakan yang terjadi di negaranya menyebabkan konflik terus menerus antar pemerintah dengan gerkan separatisme maupun teroris.
Diakses dari Jogiyanto, 2005, Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta. Pada 6 mei 2015
(Unknown), (2015), Freedom House Philippines, Freedom House, (Washington, DC). Diakses pada tanggal 5 Mei 2015 di https://freedomhouse.org/country/philippines#.VUvyc_mqqko.
Jakarta Greater, (2013), Pertumbuhan Filipina Tertinggi di Asia, (Jakarta), diakses pada 4 Mei 2015 di http://jakartagreater.com/pertumbuhan-ekonomi-filipina-tertinggi-di-asia/.
Nadien Fund,"SWOT Analysis Philippines", 2014, diakses pada tanggal 4 Mei 2015 dari https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CBsQFjAA&url=http%3A%2F%2Fgpcci.org%2Fhome%2Fwp-content%2Fuploads%2F2013%2F04%2FFINAL-Fact-Sheet.pdf&ei=v_dLVavWKorauQSc34H4BA&usg=AFQjCNFGiXLN7I9ibl55jWJiWAs91KYkjw&sig2=ZxTzomWNU0rsjEHsM2qKMg.
Ibid.
Ibid.
Ibid.
Nadien Fund,"SWOT Analysis Philippines", 2014, diakses pada tanggal 4 Mei 2015 dari https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CBsQFjAA&url=http%3A%2F%2Fgpcci.org%2Fhome%2Fwp-content%2Fuploads%2F2013%2F04%2FFINAL-Fact-Sheet.pdf&ei=v_dLVavWKorauQSc34H4BA&usg=AFQjCNFGiXLN7I9ibl55jWJiWAs91KYkjw&sig2=ZxTzomWNU0rsjEHsM2qKMg.
Ibid.
Vaughn Bruce, (2005), Terrorism in Southeast Asia, CRS Report for Congress diakses dari CRS Web pada tanggal 4 Mei 2015. Hal. 22.
Jakarta Greater, (2013), Pertumbuhan Filipina Tertinggi di Asia, (Jakarta), diakses pada 4 Mei 2015 di http://jakartagreater.com/pertumbuhan-ekonomi-filipina-tertinggi-di-asia/.
Loc. Cit. Nadien Fund.
Nadien Fund,"SWOT Analysis Philippines", 2014, diakses pada tanggal 4 Mei 2015 dari https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CBsQFjAA&url=http%3A%2F%2Fgpcci.org%2Fhome%2Fwp-content%2Fuploads%2F2013%2F04%2FFINAL-Fact-Sheet.pdf&ei=v_dLVavWKorauQSc34H4BA&usg=AFQjCNFGiXLN7I9ibl55jWJiWAs91KYkjw&sig2=ZxTzomWNU0rsjEHsM2qKMg
Ibid.
Vaughn Bruce, (2005), Terrorism in Southeast Asia, CRS Report for Congress diakses dari CRS Web pada tanggal 4 Mei 2015. Hal. 22.
Ibid.