BAB I
PENDAHULUAN
Dengan semakin berkembangnya teknologi untuk menghasilkan lembaga
pendidikan yang memadai, sehingga semakin sulit bagi konsumen untuk
membedakan antara lembaga pendidikan yang satu dengan lembaga pendidikan
yang lain. Keberadaan lembaga pendidikan baru tentu saja menimbulkan
persaingan yang ketat terutama lembaga pendidikan yang sejenis. Persaingan
ini bisa di atasi bila suatu lembaga pendidikan meningkatkan kemampuannya
dalam mengelola aktifitas-aktifitasnya secara efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan lembaganya.
Setiap lembaga pendidikan mempunyai tujuan untuk tetap dapat hidup dan
berkembang, tujuan tersebut hanya dapat dicapai bila suatu lembaga
pendidikan dapat mempertahankan dan meningkatkan tingkat penerimaan siswa
baru. Oleh sebab itu lembaga pendidikan harus dapat mempertahankan bahkan
meningkatkan promosi melalui usaha mencari dan membina siswa, serta usaha
menguasai pasar. Hal ini dapat dicapai apabila bagian pemasaran lembaga
pendidikan melakukan strategi yang mantap untuk dapat menggunakan
kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi atau
kedudukan lembaga pendidikan di pasar dapat dipertahankan dan sekaligus
dapat ditingkatkan.
Suatu lembaga pendidikan dalam melaksanakan kegiatannya diarahkan untuk
mempertahankan pertumbuhan dan perkembangan lembaga pendidikan ke arah yang
lebih baik. Kegiatan usahanya diarahkan untuk menghasilkan produk yang
dapat memberikan kepuasan kepada konsumen, sehingga dalam jangka pendek
lembaga pendidikan dapat meningkatkan jumlah penerimaan siswa yang
diharapkan, sedangkan untuk jangka panjang lembaga pendidikan mampu
mempertahankan pertumbuhan, baik dalam pelayanan, peningkatan penerimaan
siswa dan pangsa pasar, serta mempertahankan kelangsungan hidup lembaga
pendidikan.
Kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan tidak hanya terbatas pada
kegiatan penyampaian barang dari produsen ke konsumen, melainkan kegiatan
pemasaran dimulai sebelum produk dibuat sampai ke perusahaan melaksanakan
kegiatan penjualan.
Penjualan itu sendiri merupakan usaha perusahaan memasarkan produknya
kepada konsumen. Pesatnya pertumbuhan perusahaan baru dalam berbagai jenis
usaha, termasuk usaha yang bergerak dalam bidang perdagangan menyebabkan
persaingan yang semakin ketat antara perusahaan-perusahaan yang sudah ada
dan berimplikasi pada sempitnya ruang gerak bagi perusahaan yang telah lama
berdiri untuk mencapai pertumbuhan usahanya.
Untuk bisa bertahan di dalam pasar yang peka terhadap perubahan, sebuah
perusahaan harus menentukan konsep strategi pemasaran yang akan digunakan,
karena setiap perusahaan mempunyai keunggulan dan kelemahan. Strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan
terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan di masa datang (Hamel dan Prahalad, 1995).
Jadi perusahaan harus mengetahui kemampuan yang dimiliki, sehingga
perusahaan memiliki sesuatu yang unik dan dapat menarik minat konsumen
dibandingkan dengan pesaingnya. Bila perusahaan tidak secara teratur
menganalisis kelemahan-kelemahannya, maka perusahaan tidak dapat menghadapi
ancaman lingkungan secara efektif. Salah satu ancaman yang dihadapi
perusahaan yaitu banyaknya perusahaan sejenis yang muncul. Dengan
bertambahnya perusahaan sejenis yang muncul, maka persaingan dalam
meningkatkan dan mempertahankan pangsa pasar semakin ketat, oleh karenanya
konsep strategi pemasaran yang digunakan juga harus disesuaikan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Analisa SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT merupakan
singkatan dari kekuatan (strenght) dan kelemahan (weaknesses) serta
peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dalam lingkungan yang
dihadapi perusahaan.
Menurut Rangkuti (2004:18-19) analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weaknesseses) dan ancaman (threats).
Analisis SWOT merupakan salah satu instrumen alat analisis yang
ampuh apabila digunakan dengan tepat. Keampuhan tersebut terletak pada
kemapuan para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan
faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus berperan
sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh
perusahaan dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi
(Siagian, 2003:172).
Berikut ini adalah pengertian kekuatan (strength), kelemahan
(weaknesseses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) menurut
Siagian (2003:173-174):
1. Strengths (kekuatan) adalah suatu kompetensi khusus yang dimiliki
oleh perusahaan dan memberikan keunggulan bersaing (komparatif)
dalam pasar. Contoh bidang bidang keunggulan itu antara lain
kekuatan pada sumber keuangan, citra positif, keunggulan kedudukan
di pasar, hubungan dengan pemasok, loyalitas pengguna produk dan
kepercayaan para berbagai pihak yang berkepentingan.
2. Weaknesseses (kelemahan) adalah kekurangan atau keterbatasan dalam
hal sumber daya, keterampilan dan kemampuan yang dapat
mempengaruhi kinerja dan kondisi perusahaan dalam menghadapi
persaingan. Dalam berbagai kekurangan dan keterbatasan tersebut
bsia terlihat pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak
dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah. Keterampilan pemasaran
yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau
kurang diminati oleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat
perolehan keuntungan yang kurang memadai.
3. Opportunities (peluang) adalah berbagai situasi lingkungan yang
menguntungkan bagi satuan bisnis. Berbagai situasi tersebut antara
lain: kecendrungan penting yang terjadi dikalangan pengguna
produk, identifikasi suatu segmen pasar yang belum mendapat
perhatian, perubahan dalam kondisi persaingan, perubahan dalam
perundang-undangan yang membuka berbagai kesempatan baru dalam
kegiatan berusaha, hubungan dengan para pembeli yang akrab, dan
hubungan dengan pemasok yang harmonis.
4. Threats (ancaman) adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan suatu satuan bisnis. Jika tidak diatasi, ancaman
akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik
untuk di masa sekarang maupun di masa depan.
Gambar 2.1. Analisis SWOT
1. Strategi turn around 1.Strategi agresif
2. Strategi defensif 2. Strategi Diversifikasi
Keterangan :
Untuk Garis Horizontal : Kekuatan + kelemahan
Untuk Garis Vertikal : Peluang + ancaman
Sumber: Rangkuti (2004:20)
Adapun uraian dari digram analisis SWOT adalah sebagai berikut:
Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan.
Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga
dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus
diterapkan dalam mendukung kebijakan adalah pertumbuhan
yang agresif. (Growth Oriented Strategy).
Kuadran 2 : Walaupun menghadapi berbagai ancaman perusahaan ini
masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang
harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan dan
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi
diversifikasi (produk/pasar).
Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat
besar, tetapi dilain pihak ia menghadapi beberapa kendala/
kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip
dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus strategi
perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal
perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih
baik.
Kuadran 4 : Pada kuadran ini merupakan situasi yang sangat tidak
menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai
ancaman dan kelemahan internal.
Matrik SWOT dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi
perusahaan. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana
peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan disesuaikan
dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya (Rangkuti, 2004:31).
Maka dapat ditentukan berbagai kemungkinan alternatif strategi (SO,
ST, WO, WT) dengan menggunakan matrik SWOT:
1. Strategi SO adalah strategi yang dibuat berdasarkan pikiran
perusahaan yaitu dengan memamfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut
dan memamfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2. Strategi ST adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang
dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3. Strategi WO adalah strategi yang diterapkan berdasarkan pemamfaatan
peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4. Strategi WT adalah strategi yang didasarkan pada kegiatan bersifat
defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.
BAB III
ANALISA PEMBAHASAN
3.1. Profil Sekolah
"Nama Sekolah "SMK Negeri 1 Kota Bima " "
"No. NSS "341220601001 " "
"Alamat Sekolah "Jl. Martadinata No. 35 Melayu " "
"E – Mail "E-mail :
[email protected] " "
"Nomor Telepon "(0374) 45294 " "
"Kode Pos "84118 " "
"Kecamatan "RasanaE Barat " "
"Kota "Kota Bima " "
"Propinsi "Nusa Tenggara Barat " "
"Tipe Sekolah "Negeri (A) " "
"SK Pendirian, Nomor" " "
"/ Tanggal " " "
"Keunggulan Sekolah "Terletak Pada Pusat Kota " "
" "Memiliki 6 Program Studi " "
" "Keahlian " "
" "Memiliki Guru yang Kompeten " "
" "dalam bidangnya. " "
" "Memiliki Siswa 1.000 Orang " "
"No. Registrasi "- " "
"Bidang Keahlian / "A. Bisnis dan Manajemen " "
"Program Studi "Keuangan (Akuntansi) " "
"Keahlian "Administrasi ( Adm. Perkantoran)" "
" "Tata Niaga ( Pemasaran ) " "
" "B. Pariwisata " "
" "Pariwisata (Usaha Perjalanan " "
" "Wisata) " "
" "C. Teknologi Informasi Dan " "
" "Komunikasi " "
" "Teknik Komputer dan Informatika " "
" "(Teknik Komputer Dan Jaringan) " "
" "D. Agribisnis Dan " "
" "Agroteknologi " "
" "Agribisnis Produksi Sumber-daya " "
" "Perairan (Agribisnis Perikanan) " "
"Hasil Akreditasi " "Nilai "
"terakhir "Keuangan (Akuntansi) "B "
" " "B "
" "Administrasi (Adm. Perkantoran) "B "
" " "A "
" "Tata Niaga (Pemasaran) " "
" " "B "
" "Pariwisata(Usaha Perjalanan " "
" "Wisata) "B "
" "Teknik Komputer dan Informatika " "
" "(Teknik Komputer Dan Jaringan) " "
" "Agribisnis Produksi Sumberdaya " "
" "Perairan (Agribisnis Perikanan) " "
"Kapala Sekolah "Muhtar, S.Pd, M.Si " "
" "NIP. 19670515 199103 1 022 " "
3.2. Analisis SWOT
1. Potensi Internal
a. Sumber Daya Manusia
a.
Memiliki 77 tenaga guru dengan perincian sebagai berikut
:
- Guru Normatif : 17 Orang
- Guru Adaptif : 22 Orang
- Guru Produktif : 33 Orang
- Guru BK : 5 Orang
b. Latar Belakang Pendidikan Guru
Memiliki guru dengan latar belakang pendidikan S2 dan S1
dengan perincian sebagai berikut :
- Pasca Sarjana (S2) : 6 Orang
- Sarjana (S1) : 71 Orang
c. Guru Yang Lulus Sertifikasi
Memiliki 61 Tenaga Pendidik yang lulus Sertifikasi dengan
perincian
- Guru Normatif : 16 Orang
- Guru Adaptif : 20 Orang
- Guru Produktif
Keuangan : 7 Orang
Perkantoran : 7 Orang
Tata Niaga : 3 Orang
UPW : 2 Orang
TKJ : 1 Orang
- Guru BK : 5 Orang
d. Antusiasme Guru dan Siswa
Guru dan siswa sangat antusias terhadap program
peningkatan kualitas pendidikan/latihan di SMK Negeri 1 Kota
Bima sangat tinggi mengingat upaya untuk meningkatkan
kualitas dan propesional guru menjadi lebih baik jika ada satu
tujuan yang akan di capai. Satu tahun terakhir upaya ke arah
itu dilaksanakan dengan pengiriman untuk belajar komputer dan
bahasa Inggris ke lembaga-lembaga yang sudah punya hubungan
kerjasama dengan SMK 1 Kota Bima.
e. Sarana dan Prasarana
SMK Negeri 1 Kota Bima memiliki gedung berlantai 2 (dua)
terdiri dari ruang teori dan praktek/work shop (DENAH GEDUNG
TERLAMPIR).
f. Lokasi Strategis
SMK Negeri 1 Kota Bima berada di Jalan Martadinata,
Kecamatan RasanaE Barat. Lokasi yang dekat dengan dunia usaha
dan Pelabuhan.
g. Siswa
Jumlah siswa yang selalu stabil merupakan modal dasar
proses pendidikan dan latihan yaitu delapan rombongan belajar
pada masing-masing tingkat atau sejumlah 25 kelas tiap
tahunya.
h. Dukungan Orang Tua Siswa / i
Dukungan orang tua siswa/i sangat besar terhadap berbagai
upaya pengembangan sekolah
i. Komite Sekolah
Komite sekolah telah turut serta berperan dalam proses
pendidikan/latihan, teori, praktek, pengujian dan sertifikasi
lulusan serta pengadaan fasilitas yang menunjang kegiatan
pembelajaran.
2. Kelemahan Internal
a. Motifasi
Motivasi yang dimiliki guru untuk mengoptimalkan kinerja
yang lemah karena berbagai faktor internal dan eksternal.
Guru yang masa bodo dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dengan kemajuan sekolah, dan visi jauh ke depan
senantiasa harus diingatkan oleh guru – guru yang menghendaki
adanya perubahan. Adanya rasa puas diri dan mengajar hanya
sekedar kewajiban formal tanpa reserve apa – apa perlu
direkondisikan dengan upaya pimpinan untuk memajukan sekolah.
b. Pemahaman Visi dan Misi Sekolah
Terdapat kekeliruan pemahaman misi dan visi sekolah
menengah kejuruan yang dianggap tak berbeda dengan sekolah
umum. Padahal sesuai dengan tujuan Sekolah Kejuruan adalah
mempersiapkan tenaga kerja menengah trampil yang dibutuhkan
oleh dunia usaha/industri
c. Penguasaan Teknologi
Perkembangan teknologi yang amat pesat tak dapat diikuti
oleh guru-guru sehingga terjadi kesenjangan antara peguasaan
teknologi yang dimiliki guru dengan teknologi pada dunia
industri/usaha
d. Dana
Diperlukan dana yang besar untuk pengembangan kualitas
pendidikan/latihan disebabkan mahalnya bahan/alat yang
berteknologi tinggi. Komputer, Infocus, dan Laptop adalah
salah satu perangkat yang mempunyai nilai tinggi.
e. Koordinasi
Kelemahan koordinasi berbagai komponen sekolah menjadikan
hambatan ketika melaksanakan suatu kegiatan
f. Sistem Pengelolaan Lingkungan
Untuk sistem pengelolaan lingkungan SMK Negeri 1 Kota
Bima bekerjasama dengan pihak Pemerintah (Dinas
Keberhasilan) dalam hal pembuangan sampah. Sistem pembuangan
sampah baik sampah organik dan sampah non organik dikelola
sesuai dengan peraturan yang telah dibakukan. Misalnya sampah
yang telah terkumpul dibuang di bak sampah di halaman depan
sekolah dan setiap dua hari diambil untuk dibuang oleh pihak
DInas Kebersihan Kota.
1. Tahun Pelajaran 2011 – 2012 akan dianggarkan pengadaan bak
sampah untuk membedakan antara sampah organik/basah dan
sampah non organik/kering.
2. Kebersihan: Petugas sekolah terbagi menjadi 3 bagian ada
yang membersihkan lantai 1, lantai 2, Halaman sekolah, dan
ruang laboratorium/Ruang Tata Usaha. Sedangkan kebersihan
di Kelas diserahkan kepada petugas piket kelas.
3. Ketertiban : Para pelajar menggunakan seragam sekolah
dengan ketentuan setiap hari Senin : Putih – abu-abu,
dengan sepatu hitam dan ikat pinggang hitam. Selasa s.d
kamis : pakian kejuruan, sepatu hitam dan gesper hitam.
Jum'at-sabtu : Pramuka.
4. Kerindangan : setiap 3 bulan sekali dilaksanakan
penggantian atas tanaman dan pohonan yang rusak, mati, dan
juga tiap saat dilaksanakan pemupukkan agar tetap hidup
dan mengurangi tingkat kerusakan dan kematian pohon.
5. Kenyamanan : Sekolah sedang berusaha untuk menata ulang
bagian – bagian lingkungan sekolah yang kurang
termanfaatkan atau kurang dimaksimalkan. Misalkan :
menutup tanah – tanah yang lembab di belakang sekolah
dengan dilakukan penyemenan. Bagian – bagian yang rusak
terutama tembok dan corat – coret diplester dan di cat
ulang.
6. Keamanan : Untuk menjaga asset dan kekayaan sekolah yang
nilainya ratusan juta rupiah, maka sekolah menempatkan
beberapa pegawai untuk menempati rumah dinas dengan
demikian selama 24 jam kondisi keamanan sekolah terjamin.
Disamping itu keamanan setiap harinya ada 2 orang satpam
dan 1 orang penjaga malam.
7. Kesehatan : Guru, Siswa dan Karyawan yang sehat dapat
meningkatkan produktivitas kerja secara maksimal. Untuk
mengantisipasi guru, siswa dan karyawan yang sakit maka
di sekolah telah di buka layanan Unit Kesehatan Sekolah
(UKS) yang menempatkan petugas UKS yang bekerja pada
setiap hari dari jam 10.00 – 12.00 wita
8. Keindahan : Sekolah setiap tahun memiliki program untuk
membuat sekolah menjadi indah sehingga setiap unit/kelas
saling bersaing untuk menjadi yang paling indah.
3. Potensi
a. Potensi Ekonomi sekitar dan Potensi Daerah
- Kota Bima secara Geografis terletak pada jalur SEGI
TIGA EMAS ( Bali dan Lombok, Sulawesi ( Makasar ), Pulau
Komodo (NTT) ).
Sektor Perdagangan
Sektor Industri
Kerajinan Tekstil & Non Tekstil (Tenunan,
Gerabah, Mebel)
Makanan Khas Bima
Sektor Pertanian, Perternakan, dan Hasil Hutan
Bawang Merah, Bawang Putih, Garam, Palawija,
Rempah-rempah, Madu, Sarang Burung Walet,
Susu Kuda Liar
Sektor Perikanan
Ikan Laut, Ikan Budi Daya, Mutiara, Rumput
Laut
Sektor Pelabuhan Transit
Kargo, Penyebrangan, Udara
Sektor Pariwisata
Culture (Budaya Seni Pertunjukan, Pacuan Kuda),
Natural (Alam), Man Made (Museum, Istana
Kerajaan, Bangunan Cagar Budaya).
Perhotelan, Restoran, Transportasi.
- Pemerintah mengembangkan Kota Bima
sebagai pusat Perdagangan, Pusat Pendidikan, Pusat
Pertanian, dan Pusat Pariwisata (Agro Wisata).
b. Dukungan Dunia Usaha/Industri
Kerja sama dengan dunia usaha/industri membuktikan betapa
besar dukungan mereka terhadap pengembangan pendidikan di SMK
Negeri 1 Kota Bima.
Tempat PSG / Tempat Uji Kompetensi
Kerjasama yang telah dilakukan antara lain dengan Dunia
Usaha / Dunia Industri sebagai berikut : Kantor Wali Kota Bima
dengan 10 Kepala Bagian, Dinas/Instansi/Jabatan/Badan Se Kota
Bima dengan 28 Kantor Bagian, Kantor Bupati Bima dengan 67
Kantor Bagian
c. Tempat Kerja Prospektif Bagi Lulusan
Kebutuhan tenaga kerja terampil tak pernah henti, oleh
sebab itu lulusan SMK Negeri 1 Kota Bima memiliki banyak
kesempatan mendapat tempat kerja yang prospektif
4. Tantangan Eksternal
a. Permintaan Dunia Usaha / Industri
Kondisi ekonomi Indonesia pasca krisis terus membaik
terlihat dari indikator menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap
Dollar AS, diikuti dengan upaya stabilitas hukum dan keamanan
akan mengundang banyak investor untuk menanamkan modal di
Indonesia. Hal ini akan menggairahkan sektor industri
berlanjut dengan peningkatan permintaan/kebutuhan tenaga
kerja.
b. Perkembangan Teknologi
Pesatnya perkembangan teknologi membuat dunia industri
membutuhkan tenaga kerja baru yang memiliki kemampuan
penguasaan teknologi baru.
c. Animo Masyarakat
Keinginan masyarakat untuk segera bekerja setelah
menyelesaikan pendidikan membuat animo masyarakat untuk
mengikuti pendidikan di SMK menjadi amat besar
d. Persaingan
Persaingan terjadi antara SMK sejenis dan lembaga
pendidikan non formal di masyarakat
e. Tenaga Kerja Asing
Era perdagangan bebas memjadikan suatu negara tak dapat
memproteksi datangnya tenaga kerja dari negara lain yang
berkualitas yang dibutuhkan oleh dunia industri
f. Profil Pengembangan
- Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis
(Refocussed Vocational School Management Using Business
Approach)
Profil saat ini
Pernah menyusun Program SMK dengan Pendekatan
Bisnis interen sekolah secara terbatas untuk jangka
waktu 5 tahun, banyak warga yang belum memahami
penyusunan Program tersebut tetapi sangat tertarik
untuk memahaminya. Manajemen sekolah belum mendapat
pengakuan ISO 9001:2000. Pelaporan dan data
keterserapan siswa di Industri belum dibuat secara
berkala. Rencana untuk peningkatan sistem
manajemen/keuangan telah dibuat namun belum dapat
dilaksanakan secara optimal.
Profil yang diharapkan
SMK Negeri 1 Kota Bima yang potensial, diharapkan
menjadi sekolah yang memiliki manajemen berbasis bisnis
yang baik, transparan, akuntabel sesuai Standar
Manajemen Mutu (SMM), data yang akurat, sistem informasi
yang akurat (SIM dan website). Pada tahun 2009, sekolah
ini sudah mulai mengimplementasikan SBP, dan dapat
mengirimkan laporan triwulan dan tahunan tepat waktu.
Tahun 2011 sudah memiliki ruang bursa kerja dan
database keterserapan lulusan.
- Peningkatan Mutu Kegiatan Belajar Mengajar SMK
(Improved Quality of Teaching and Learning Facilities in
VSs)
Profil saat ini
Untuk meningkatkan kualitas lulusan, SMK Negeri 1
Kota Bima telah melakukan berbagai usaha untuk
mengoptimalkan Sumber Daya yang ada dan dengan menjalin
kerjasama dengan pihak industri. Keterbatasan ruang
kelas yang tersedia membuat sekolah mengoptimalkan
penggunaan ruang praktek walaupun dirasakan kurang
efektif. Selain kekurangan ruang kelas juga kekurang
peralatan untuk semua program keahlian, media
pembelajaran, dan masih banyak guru yang belum pernah
mengikuti pelatihan sesuai dengan bidangnya.
Modul/bahan ajar sangat terbatas demikian juga
buku teks. Selain itu pemberlakuan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) disambut dengan baik, perlu ada
revisi/penyesuaian kurikulum bersama pihak industri agar
sesuai dengan kebutuhan industri.
Profil yang diharapkan
Diharapkan pada tahun 2013 sekolah ini sudah
selesai melaksanakan revitalisasi peralatan,
pembangunan/rehab bangunan, pengadaan mebeler dan telah
dapat menerapkan metodologi pembelajaran yang baru
seperti tim Teaching, SKS dan penerapan project work.
Mulai 2011 diharapkan sekolah sudah memiliki e-
libraries dan menerapkan e-learning dan pada akhir 2011
telah dilakukan pengadaan text book/bahan ajar . Pada
akhir proyek ini diharapkan 80% guru telah mengikuti
pelatihan sesuai dengan bidangnya. Dengan pemenuhan
semua hal tersebut, sekolah ini akan dapat mencapai
profil SMK.
- Peningkatan Kerjasama Industri (Strengthened School
- Industry Linkages)
Profil saat ini
SMK Negeri 1 Kota Bima telah bekerjasama dengan
banyak industri di Bima, Mataram dan NTT dan sudah ada
MoU tetapi hanya sebatas untuk pelaksanaan praktik kerja
industri siswa. Pihak dunia usaha belum optimal
memberikan perhatian kepada pihak sekolah. Pelaksanaan
uji kompetensi dilakukan dengan pihak industri (bentuk
project work). Belum dapat melakukan kerjasama dengan
pihak industri di luar kota Bima karena keterbatasan
dana dan sumber daya lain.
Profil yang diharapkan
Diharapkan ada kerjasama yang lebih optimal dengan
pihak industri sehingga dapat membantu sekolah dalam:
pelaksanaan prakerin, magang guru, penyesuaian
kurikulum, pemasaran tamatan. Sampai dengan tahun 2015
diharapkan ada MoU dengan 20 industri dan 30 Instansi
terkait dalam negeri dan 2 MoU dengan industri luar
negeri (Negara OECD). Dalam pelaksanaan uji kompetensi
siswa SMK diharapkan lebih banyak keterlibatan industri.
Pelatihan asesor guru perlu dilakukan agar pelaksanaan
uji kompetensi dapat berjalan dengan baik. Diharapkan
sekolah ini melakukan pelatihan/upgrading tamatan/tenaga
kerja setempat
- Peningkatan Kewirausahaan (Enchanced Entrepreneurship)
Profil saat ini
Pelaksaan kegiatan kewirausahaan bagi siswa SMK
merupakan hal yang sangat penting dalam hal
mengembangkan jiwa wirausaha bagi setiap siswa. Untuk
SMK Negeri 1 Kota Bima, kegiatan kewirausahaan sudah
sejak awal diberikan baik melalui kegiatan mata
pelajaran yang ada dalam kurikulum maupun kegiatan-
kegiatan yang bersifat ekstra kurikuler. Namun demikian
kegiatan tersebut masih terkendala dengan beberapa
faktor antara lain masih kurangnya pemahaman warga
sekolah tentang pentingnya kewirausahaan, kompetensi
guru kewirausahaan yang masih perlu ditingkatkan,
penyediaan modal bagi kegiatan kewirausahaan yang masih
minim, belum optimalnya kegiatan yang ada di dalam unit
produksi.
Profil yang diharapkan
Menyadari akan pentingnya kegiatan kewirausahaan
bagi siswa, maka diperlukan perhatian dan penanganan
yang serius baik dari pimpinan maupun dari seluruh warga
sekolah. Upaya-upaya yang perlu dilaksanakan dalam
kegiatan kewirausahaan yaitu dengan mengoptimalkan unit
produksi sebagai penggerak kegiatan kewirausahaan baik
dari sisi usaha maupun administrasi. Hal lain yang akan
dilaksanakan adalah peningkatan kemampuan kewirausahaan
baik guru maupun siswa melalui pendidikan dan latihan
yang dilaksanakan oleh asosiasi profesi maupun kalangan
profesional.
- Keberhasilan dan Potensi SMK
Prestasi Yang Pernah Diraih Sekolah
Adapun prestasi yang pernah dicapai siswa dan guru
SMK Negeri 1 Kota Bima dalam kurun waktu 2006 – 2010
adalah :
"No "Ajang Lomba "Peringka"Tahun "Tingkat"Ket. "
" " "t " " " "
"1. "Lomba Vokal Grup TK Remaja "II "2001 "Kota "Siswa "
"2. "Lomba Vokal Grup TK. SLTA Kota "I "2003 "Kota "Siswa "
" "Bima " " " " "
"3. "Kasidah Rebana TK. SLTA /SMK "I "2003 "Kota "Siswa "
" "/MA Kota Bima " " " " "
"4. "Lomba Lari 1.500 M UBK POPNAS "I "2003 "Propins"Siswa "
" "di Papua " " "i " "
"5. "Volly Ball Putri STKIP CUP TK. "III "2004 "Kota "Siswa "
" "SLTA/SMK/MA " " " " "
"6. "Basket Ball TK. Pelajar "II "2004 "Kota "Siswa "
" "SLTA/SMK/MA Sekota Bima " " " " "
"7. "Lomba Lari Sprint 60 UBK Remaja"III "2004 "Kota "Siswa "
" "di Kota " " " " "
"8. "Volly Ball Putri STKIP CUP TK. "II "2005 "Kota "Siswa "
" "SLTA/SMK/MA. Kota Bima " " " " "
"9. "Lomba Debat Bahasa Inggris TK. "II "2005 "Kota "Siswa "
" "SLTA " " " " "
"10 "Lomba Pidato Bahasa Inggris TK."I "2005 "Kota "Siswa "
" "Propinsi " " " " "
"11."Lomba Debat Bahasa Inggris TK. "I "2005 "Kota "Siswa "
" "Propinsi " " " " "
"12."Lomba Kebersihan Sekolah "I "2005 "Kota "Sekolah "
"13."LEVEL I IAAF "- "2005 "- "Siswa "
"14."Lomba Cerdas Cermat Koperasi "I "2006 "Kota "Siswa "
"15."Piagam Penghargaan Dari MENPORA"- "2008 "Propins"Guru "
" " " " "i " "
"16."Lomba Pawai Budaya SLTA HUT "I "2008 "Kota "Siswa "
" "Kota Bima " " " " "
"17."Penghargaan ADI MANGGALYA KRIDA"- "2008 "Propins"Guru "
" " " " "i " "
"18."Lomba Rimpu Colo & Rimpu Mpida "I "2008 "Kota "Siswa "
" "Sekota Bima " " " " "
"19."Lomba Tari Tradisional Bima "I "2008 "Kota "Siswa "
" "Dalam Rangka HUT Kota Bima " " " " "
"20."Lomba Volly Ball Putra Hut RI "I "2009 "Kota "Siswa "
" "ke-64 Tingkat SMA/SMK/MA " " " " "
Sedangkan nilai rata-rata ujian nasional 3 tahun terakhir
adalah :
"NO"MATA " "NILAI UN 2008 / 2009 "NILAI UN 2009 / 2010 "NILAI UN 2010 / 2011 "
" "PELAJARAN " "( % Kelulusan = 87,96 % )"( % Kelulusan = 83,00 % )"( % Kelulusan = 95,02 % ) "
UJIAN NASIONAL KEU ADM TN UPW TKJ APSP KEU ADM TN UPW TKJ APSP KEU ADM TN UPW TKJ APSP 1. Bahasa Indonesia Rata-rata 5,05 5,06 4,97 4,97 5,13 4,56 5,49 5,30 5,02 5,55 5,15 5,02 4,42 5,13 4,24 5,31 5,47 4,52 Tertinggi 5,80 7,00 6,60 6,20 6,60 5,40 7,20 7,20 6,40 7,40 7,40 6,00 7,60 7,40 7,60 6,60 7,60 6,60 Terendah 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,40 4,00 4,20 2,00 2,80 2,40 3,20 2,20 2,60 2. Bahasa Inggris Rata-rata 7,79 7,96 6,53 7,36 7,94 7,55 6,84 7,00 7,04 6,78 7,09 6,31 5,23 6,00 5,76 4,35 6,50 4,53 Tertinggi 9,40 9,00 8,60 9,00 9,00 8,80 7,80 8,60 7,80 8,00 8,20 8,00 7,60 8,00 7,60 7,60 8,20 7,80 Terendah 4,00 6,00 4,00 4,00 5,40 4,40 4,80 5,20 5,60 4,20 5,20 5,00 2,60 2,80 2,80 1,60 2,80 2,00 3. Matematika Rata-rata 6,91 5,63 5,35 6,11 6,29 5,84 6,67 7,66 6,20 6,85 6,68 6,72 4,92 4,68 4,32 3,66 5,01 4,98 Tertinggi 8,00 7,75 7,25 7,00 7,00 7,00 8,25 8,75 8,00 8,75 8,25 8,25 7,50 8,00 7,50 8,00 7,75 8,25 Terendah 4,25 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 5,50 4,25 4,00 4,00 4,75 2,50 1,50 2,00 1,25 2,50 2,25 4. Produktif Teori Rata-rata 6,19 5,14 4,56 5,61 5,54 4,74 6,61 6,42 4,80 7,09 5,79 4,10 Tertinggi 8,00 7,25 5,75 8,25 7,75 5,50 7,75 8,00 5,75 8,25 7,25 4,75 Terendah 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 5,75 4,00 4,00 5. Produktif Praktek Rata-rata 8,16 8,40 8,85 8,84 8,95 8,08 8,49 8,04 8,41 8,24 8,33 8,59 Tertinggi 9,45 9,75 9,95 9,84 9,34 8,86 9,80 9,00 9,40 9,60 9,00 9,15 Terendah 7,51 7,38 7,40 7,66 8,40 7,30 7,01 7,01 7,01 7,20 7,50 8,00 6. Kompetensi Keahlian Rata-rata 7,78 7,42 7,60 7,87 7,64 7,64 Tertinggi 9,63 8,90 9,38 9,43 9,38 8,42 Terendah 6,24 6,40 6,15 5,80 5,50 6,50
- Potensi Pengembangan ke Depan
Kebijakan pemerintah kota Bima menuju Kota Pariwisata Dunia 2010, merupakan program yang harus didukung. SMK Negeri 1 Kota Bima dengan 6 program keahlian memiliki potensi dan peluang untuk dikembangkan dalam mendukung program tersebut. Adapun potensi pengembangan yang dimiliki SMK Negeri 1 Kota Bima untuk ke depan adalah :
Keterserapan tamatan meningkat di Industri
Peningkatan MoU dengan daerah lain maupun Internasional
Memiliki partner industri/institusi lokal, Nasional dan Internasional
Meningkatnya siswa tamatan untuk berwirausaha
Peningkatan animo siswa baru
Menjadi tempat pelatihan guide profesional
Berusaha untuk mendapatkan sertifikat ISO
Hasil UN untuk mata pelajaran adaptif dan normatif siswa semakin baik
Adanya kerja sama dengan Institusi P4TK
Penataan lingkungan yang lebih asri
Lingkungan pembelajaran yang lebih baik sebagai hasil peningkatan sarana dan prasarana serta pendidik dan tenaga kependidikan
Efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya
Metodologi pembelajaran yang relevan dan up to date
Menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK)s
Menjadi English Traning Testing Center (ETTC)
- Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis (Refocussed Vocational School Management Using Business Approach)
Pelaksanaan pelatihan dan mentoring kepala sekolah dan wakil dalam hal pengembangan SBP, dan kewirausahaan yang meliputi :
Pengembangan SBP menggunakan metodologi perencanaan berbasis hasil (result)
Mengadakan pelatihan SBP untuk 6 guru produktif, 1 guru adaptif, 1 guru normatif dan 1 guru BP
Pelatihan untuk kepala sekolah dan wakil kepala sekolah.
Mengadakan pelatihan kepala sekolah model, 5 wakil dan 3 kepala sekolah aliansi serta 3 wakil kepala sekolah aliansi
c. Pelatihan pengembangan SBP kepada institusi terpilih
Mengadakan pelatihan untuk 6 institusi pasangan
d. Fasilitator pengembangan SBP di sekolah model dan aliansi.
Mengundang 2 orang fasilitator SBP dari P4TK
- Pengembangan sistem manajemen sekolah dan peningkatan administrasi sekolah, termasuk sistem informasi manajamen pendidikan (EMIS) untuk perencanaan dan pemantauan.
a. Pengembangan dan pelaksanaan sistem menajamen sekolah
Mengadakan pelatihan dan sosialisasi
b. Pengembangan dan pelaksanaan sistem informasi menajamen pendidikan
Mengadakan pelatihan bagi kepala sekolah model, 5 wakil, 5 kaprog, 1 koordinator adaptif, 1 koordinator normatif, 1 guru BP dan 3 kepala sekolah aliansi
- Pengembangan pendekatan bisnis kepada kepala sekolah dan wakil kepala sekolah untuk memimpin institusi yang besar dan kompleks.
Pelatihan manajemen bagi kepala sekolah dan 5 wakil
Peningkatan sistem komunikasi internal dan menjalin jaringan untuk berbagi inovasi-inovasi dan pengalaman
Membuat program pengembangan sistim komunikasi
Sertifikasi ISO 9001:2000
Mengukur kepuasan pelanggan secara kontinyu
Membuat program audit internal secara berkesinambungan
Membuat program pencapaian sertifikasi ISO versi terbaru
Pembuatan Website
Mengaktifkan website
Pengembangan FMIS
Mengadakan pelatihan FMIS bagi kepala sekolah, wakil dan tenaga administrasi sekolah
Pembuatan laporan triwulan
Membuat laporan triwulan secara kontinyu
Pengembangan BKK
Membuat program pengembangan BKK
Pembuatan Database keterserapan tamatan
Membuat database keterserapan tamatan
- Peningkatan Mutu Kegiatan Belajar Mengajar SMK (Improved Quality of Teaching and Learning Facilities in VSs)
Peningkatan fasilitas pembelajaran (peralatan, bangunan dan mebelair)
a. Penyiapan rancangan detail pekerjaan sipil (bangunan) dan spesifikasi peralatan
Penunjukkan konsultan pekerjaan sipil bangunan
Pembuatan gambar sipil bangunan yang akan dikerjakan
Penetapan spesifikasi peralatan yang akan digunakan
b. Pengadaan peralatan dan pekerjaan sipil (bangunan)
Rehab atap bangunan, dinding, lantai, plafon, dan ventilasi
Perbaikan instalasi listrik dan air
Pengadaan berbagai peralatan berupa kamera CCTV, DVD, computer reservation system, mesin foto copy, mesin penghancur kertas, peralatan table manner, filling cabinet, mesin telex, pinacle, kalkulator elektronik, check price, absensi elektronik, bus pariwisata
Pengadaan bermacam peralatan berupa laptop, kamera digital, handycam, airphone, scanner, check price, instalasi sound system di tiap ruangan.
Pengadaan bermacam peralatan yang masih kurang berupa LCD, faximile, komputer set, tape recorder, handycam, wireless, megaphone, TV, mesin ketik manual, mesin hitung, cash register
Perbaikan dan pengadaan lab komputer, jaringan internet, lab mengetik, ruang perpustakaan yang memadai
Pengadaan lab ticketing, ruang media, ruang praktik produktif dan instalasi telepon untuk ruangan jurusan
Pengadaan peralatan lab bahasa dan self access centre
Pengadaan perabot yang memadai
Pengadaan kantin yang representatif
2. Pengembangan metodologi pembelajaran baru yang sesuai untuk institusi besar
a. Pengembangan metodologi pembelajaran e-learning
Menggunakan metodologi pembelajaran e-learning
3. Pengadaan bahan ajar/modul baru dan perangkat lunaknya
a. Pembuatan daftar bahan ajar SMK dan perangkat lunaknya.
Pengadaan buku paket, buku referensi, ensiklopedia, dan kamus-kamus berupa Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, Bahasa Jerman dan kamus lainnya
Penyusunan modul
b. Pengadaan dan pelatihan penggunaan alat bantu, sofware dan bahan ajar
Pelatihan penggunaan IT bagi guru
Pelatihan pembuatan alat bantu dan bahan ajar
4. Peningkatan pembelajaran akademik/adaptif dan produktif
a. Pengkajian ulang kurikulum yang diimplementasikan di sekolah. Mereview silabus matematika dan IPA
Workshop kurikulum implementatif sekolah dengan DUDI
IHT penyusunan perangkat KBM
Pengembangan metodologi dan melaksanakan TOT
Workshop pengembangan metodologi untuk guru
Dilaksanakan program diklat Bahasa Inggris dan Komputer
5. Pengembangan e-libray
Pembuatan program e-library
- Peningkatan Kerjasama Industri ( Strengthened School - Industry Linkages)
Mendorong kemitraan antara SMK dan industri. Menjalin kemitraan antara sekolah dan industri (MoU)
Seluruh institusi pasangan telah memiliki MOU
Melaksanakan program penelusuran tamatan
Mendorong pembukaan program diklat jangka pendek sesuai kebutuhan industri setempat. Melaksanakan workshop dengan tenaga ahli dari industri setempat
Melaksanakan diklat jangka pendek untuk semua program keahlian sesuai dengan kebutuhan DUDI
Mencari peluang-peluang untuk menerapkan plat form Internasional dan mencobakan standar-standar dan plat form Internasional melalui kerja sama dengan industri
Melaksanakan penjajakan kerjasama dengan DUDI di luar negeri
Melaksanakan uji kompetensi keahlian bersama industri lokal/asosiasi profesi
Penilaian uji kompetensi melibatkan DUDI/asosiasi profesi
- Peningkatan Kewirausahaan (Enhanced Entrepreneurship)
Penyediaan asistensi kepada siswa untuk memulai usaha sendiri
a. Pengembangan sistem untuk asistensi kewirausahaan bagi siswa
Adanya program pelatihan asistensi kewirausahaan
Adanya latihan memulai usaha sendiri
Penyusunan rencana usaha sendiri
Mengadakan kerjasama dengan dunia industri
b. Penyediaan dana bantuan kepada siswa/modal usaha
Mendapatkan dana bantuan modal untuk berwirausaha
Mengupayakan pendidikan kewirausahaan sebagai bagian dari proses pembelajaran
Mengadakan program pengembangan diklat
Menyusun rencana usaha home service/door to door
Menyusun rencana usaha pedagang retail
Peningkatan unit produksi
Melengkapi/menambah unit usaha
Mengadakan promosi
Mengadakan program diklat SDM
BAB III
KESIMPULAN
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pembahasan paper ini adalah sebagai berikut :
Pemilihan teknologi dalam pendidikan akan membuka kemungkinan untuk lahirnya berbagai altenatif untuk kelembagaan yang menyediakan fasilitas belajar.
Pemanfaatan e-learning untuk saat ini menjadi kecendrungan dan pilihan karena adanya perubahan dalam kehidupan. Pada era globalisasi pada saat ini terjadi perubahan paradikma di dunia pendidikan. Pendidikan yang berlangsung sekarang setidaknya menghadapi dua tantangan. Tantangan pertama berasal dari adanya perubahan pandangan terhadap belajar itu sendiri, dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat, yang menawarkan berbagai kemungkinan dalam pembelajaran di SMK Negeri 1 Kota Bima, karena e-learning merupakan aplikasi internet yang dapat menghubungkan antara perserta didik dengan pendidik. e-learning diciptakan untuk mengatasi keterbatasan peserta didik dan pendidik dalam ruang dan waktu.
Adanya pemahaman Visi dan Misi Sekolah yang sama oleh seluruh anggota masyarakat yang ada di SMK Negeri 1 Kota Bima
DAFTAR PUSTAKA
Rangkuti, Freddy, 2004, Analisis SWOT Tekhnik Membedah Kasus Bisnis, Penerbit PT.Gramedia Pustaka. Jakarta
Rangkuti, Freddy, 2004, Analisis SWOT Tekhnik Membedah Kasus Bisnis – Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21. Penerbit PT.Gramedia Pustaka. Jakarta.
Sondang, P.Siagian, 2001, Manajemen Strategik, PT.Bumi Aksara. Jakarta.
Assauri, Sofyan, 2002. Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi. PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Porter, Michael E. 1993. Terjemahan : Agus Maulana. Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing. Jakarta : Erlangga.
-----------------------
Kekuatan internal
Berbagai peluang
Berbagai ancaman
Kelemahan internal