21
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan perekonomian saat ini sangat pesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi di segala bidang terutama bidang perdagangan yang mulai menawarkan produk investasi seperti franchise, lisensi, dan lain-lain. Diantara sekian banyak produk investasi yang ditawarkan, franchise merupakan salah satu alternatif investasi yang dipilih karena proses pengoperasiannya yang mudah, dan sistem manajerial yang sudah jelas serta sesuai dengan standar operasi yang telah dilaksanakan di perusahaan secara umum.
Produk franchise yang ditawarakan antara lain dalam bidang kuliner, ritel, dan jasa. Dalam hal ini kami mengkhususkan diri pada produk franchise dalam bidang kuliner yaitu restoran cepat saji KFC. KFC ( Kentucky Fried Chicken) merupakan salah satu franchise terbesar yang berkembang pesat di Indonesia maupun di dunia internasioanal. Sampai saat ini, KFC masih menunjukkan eksistensinya dalam perkembangan perekonomian suatu negara khusunya di Indonesia.
Dengan memberlakukanya konsep makan siap saji, KFC menjadi salah satu pilihan favorite masyarakat di Indonesianya khususnya di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dll yang notabene hampir sebagian besar penduduknya menghabiskan waktu di kantor untuk bekerja. Jelas dengan adanya restoran cepat saji seperti KFC sangat membantu bagi mereka-meraka yang tingkat mobilitasnya cukup tinggi dan tidak ada waktu untuk memasak ataau menyiapkan makanan untuk keluarga dirumah. Tidak hanya KFC saja yang menawarkan konsep restoran siap saji, tetapi banyak bermunculan pesaing-pesaingan yang sudah banyak di kenal orang tentunya. Ini yang membuat Perusahaan KFC harus pandai-pandai melihat situasi pangsa pasar konsumen yang sangat selektif dan memilih produk yang mereka nilai layak untuk dipilih.
Dari pertimbangan yang telah kami paparkan diatas , maka kami menyusun makalah yang berjudul "ANALISIS MANAJEMEN STRATEGIK KFC MENGHADAPI PERSAINGAN ANTAR PERUSAHAAN DALAM SATU INDUSTRI"
Rumusan Masalah
Melihat uraian dari latar belakang penyusun dapat dirumuskan masalah yang hendak dikaji oleh penulis sebagai berikut :
Bagaimana strategi KFC (Kentucky Friend Chicken) menghadapi persaingan antar perusahaan dalam satu industri?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui sejauh mana Perusahaan KFC dalam menghadapi persaingan antar perusahaan dalam satu industri yang sama khususnya pada perusahaan makanan cepat saji?
Batasan Masalah
Agar tidak terjadi pembahasan yang terlalu luas maka dalam penyusun makalah ini hanya perlu membahas persaingan antar perusahaan dalam satu industri menurut 5 Force Factor Model menurut Michael E. Porter
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Michael E. Porter
Strategi di tingkat bisnis dilakukan dalam rangka mempertahankan kemampuan kompetisi dari perusahaan dibandingkan para pesaingnya pada bisnis yang sama. Dan Untuk mengetahui posisi bisnis ditengah-tengah persaingan tersebut, perlu dilakukan analisis lingkungan mikro dari perusahaan tersebut yang menggambarkan posisi perusahaan, pesaing, pemasok, dan juga pelanggan yang memerlukan produk dari bisnis yang dijalankan. Salah satu model yang dapat membantu perusahaan dalam melakukan analisis ini adalah model 5 faktor pendorong kompetisi dari Michael Porter atau lebih di kenal dengan Five Force Factor Model.(Ernie Trisnawati, 2005)
Gambar 2.1 Lima Kekuatan Persaingan dalam Industri
Sumber:(Porter, 1994)
Five Force Factor Model merupakan kerangka untuk analisis industri dan pengembangan strategi bisnis yang dikembangkan oleh Michael E. Porter dari Harvard Business School pada 1979. Menggunakan konsep-konsep pengembangan, Organisasi Industri ekonomi untuk menurunkan lima kekuatan yang menentukan intensitas kompetitif dan karena itu daya tarik dari pasar. Porter menyatakan bahwa kelima kekuatan bersaing tersebut dapat mengembangkan strategi persaingan dengan mempengaruhi atau mengubah kekuatan tersebut agar dapat memberikan situasi yang menguntungkan bagi perusahaan. Faktor persaingan antar pesaing dalam industri yang sama inilah yang menjadi sentral kekuatan persaingan.(Ernie Trisnawati, 2005)
Porter berpendapat bahwa beberapa industri ditakdirkan lebih menguntungkan (dan oleh karena itu, lebih menarik untuk dimasuki dan dihuni) dari pada industri lain.(Stephen P. Robbins, 2005) . Menurut Porter terdapat dua persoalan mendasar yang akan menentukan strategi bersaing perusahaan. Pertama adalah daya tarik industri (attractiveness of Industry) yang ditunjukkan oleh profitabilitas indutri dalam jangka panjang. Kedua, analisis terhadap berbagai faktor yang akan menentukan posisi persaingan ( competitive position) perusahaan dalam industri.(Solihin, 2012)
Adapaun 5 faktor pendorong kompetisi menurut Michael Porter :
Ancaman pendatang baru (Threats of Potential New Entrants)
Pesaing Potensial adalah perusahaan yang saat ini tidak bersiang dalam satu industri tetapi memilik kemampuan sumber daya untuk memasuki suatu industri apabila perusahaan tersebut berkendak.(Solihin, 2012) Ancaman masuknya pendatangbaru ke dalam industri tergantung pada rintangan masuk yang ada, digabungdengan reaksi para pesaing yang sudah ada yang dapat di perkirakan oleh pendatang baru. Jika rintangan masuk besar dan ada perlawanan yang kerasdari pendatang lama, maka ancaman masuknya pendatang baru akan rendah.Sumber utama penghalang masuk bagi pendatang baru seperti :
a.Skala ekonomis
Untuk pesaing ekonomis yang kecil , pasti mereka akan memerluka biayaproduksi yang relatif lebih besar karena mereka memproduksi persatuan.Sedangkan industri besar mereka memproduksi dengan masal. Untuk para pendatang baru dalam skala ekonomi kecil akan mengalamikesulitan dalam menembus industri besar dan bersaing.
b. Diferensiasi produk
Differensiasi produk akan menjadi penghambat masuk dengan memaksapendatang baru mengeluarkan biaya yang besar untuk mengatasi kesetiaan pelanggan yang sudah ada.
c. Kebutuhan modal
Kebutuhan untuk menanamkan sumberdaya keuangan yang besar agardapat bersaing menciptakan hambatan hambatan masuk, khususnya jikamodal tersebut diperlukan untuk periklanan sebagai garis depan yangtidak dapat kembali atau untuk kegiatan penelitian dan pengembanganyang penuh resiko.
d.Biaya beralih ke pemasok
Hambatan masuk tercipta dengan adanya biaya beralih pemasok yaitubiaya satu kali (one time cost) yang harus dikeluarakan pembeli bilamanaberpindah dari produk pemasok tertentu ke produk pemasok tertentu kepemasok produk lainnya.
Ancaman dari Produk Subtitusi (Threats of Substitute Products)
Persaingan terhadap produk yang dihasilkan perusahaan tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang sama sehingga menimbulkan persaingan langsung (direct competition), melainkan dapat juga berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang dihasilkan perusahaan.(Solihin, 2012)
Produk pengganti membatasi laba potensial dari industri dengan menetapkan harga yang dapat diberikan oleh perusahaan dalam industri. Makin menarik alternatif harga yang ditawarkan oleh pengganti makin ketat pembatasan laba industri. Produk pengganti yang perlu mendapatkan perhatian besar adalah produk-produk yang mempunyai kecenderungan untuk memilih harga atau prestasi yang lebih baik ketimbang produk industri lain, atau dihasikan oleh industri yangberlaba tinggi, karena perusahaan yang menghasilkan produk subtitusi tersebut dapat saja menjual produknya dengan harga yang lebih rendah.Selain itu produk pengganti sering dengan cepat ikut berperan jika terjadi perkembangan tertentu yang meningkatkan persaingan dalam industrinya sendiri dan menyebabkan penurunan harga atau peningkatan prestasi. Penentu ancaman produk pengganti:
Kinerja harga relatif dari pengganti
Biaya peralihan
Kecondongan pembeli terhadap produk pengganti
Daya Tawar Pembeli (Bargaining Power of Buyer)
Pembeli bersaing dengan industri dengan cara memaksa harga turun, tawarmenawar untuk mutu yang lebih tinggi dan pelayananan yang lebih baik,serta berperan sebagai pesaing satu sama lain, semuanya dengan mengorbankan lab industrinya.(Porter, 1994) Menurut Porter kelompok pembeli disebut kuat jika situasi berikut terjadi :
Kelompok pembeli terpusat atau membeli dalam jumlah besar relatif terhadap penjualan pihak penjual.
Produk yang dibeli dari industri merupakan bagian dari biaya ataupembelian yang cukup besar untuk menekan biaya.
Produk yang dibeli dari industri adalah produk standart atau tidak terdiferensiasi sehingga mereka yakin selalu dapat menemukan pemasok alternatif.
Pembeli menghadapi peralihan yang kecil.
Pembeli menunjukan ancaman untuk melakukan integrasi balik, artinyamemproduksi sendiri produk yang dibutuhkan.
Produk industri tidak penting bagi mutu produk atau jasa pembeli.
Pembeli mempunyai informasi lengkap tentang permintaan, hara pasar yang aktual dan bahkan biaya pemasok dari suatu produk.
Daya Tawar Pemasok (Bargaining Power of Supplier)
Pemasok (Supplier) merupakan organisasi yang menyediakan input bagi perusahaan seperti bahan baku, jasa dan tenaga kerja. Daya tawar menawar pemasok menunjukkan kemampuan yang dimiliki pemasok untuk menaikkan harga input atau menaikkan biaya produksi perusahaan dengan menyediakan input yang kurang berkualitas. Pemasok yang memiliki posisi tawar yang kuat akan berusaha untuk memaksimalkan laba bagi dirinya dan mengakibatkan peningkatan biaya kepada industri yang bergantung pada pasoka input dari pemasok tersebut.(Solihin, 2012)
Pemasok memiliki posisi tawar menawar yang berbeda-beda terhadap perusahaan. Kemampuan pemasok untuk menentukan syarat-syarat perdagangan yang menguntungkan bagi dirinya dan kurang menguntungkan bagi perusahaan atau membuat syarat-syarat perdagangan kedua belah pihak, sangat dipengaruhi oleh elemen-elemen struktur industri sebagai berikut : diferensiasi input, biaya pemasok dan perusahaan dalam industri beralih, kehadiran input pengganti, konsentrasi pemasok, pentingnya volume untuk pemasok, biaya relatif terhadap jumlah pembelian dalam industri, dampak masukan biaya atau diferensiasi, ancaman integrasi ke depan.
Persaingan Antar Perusahaan dalam Satu Industri (Rivalry Among Existing Firms)
Di dalam industri sendiri, terjadi persaingan antar satu perusahaan dengan perusahaan lainya. Persaingan dalam satu industri menunjukkan perjuangan masing-masing perusahaan yang ada dalam satu industri untuk memperebutkan pangsa pasar maupun pangsa pelanggan (Solihin, 2012). Saat ini perusahaan tidak hanya bertumpu pada peningkatan pangsa pasar, karena tidak semua pelanggan perusahaan merupakan pelanggan yang menguntungkan untuk dilayani.
Saat ini perusahaan juga mengarahkan perhatianya kepada pangsa pelanggan dengan mempertahankan pelanggan-pelanggan yang menguntungkan untuk dilayani di mana perusahaan dapat memperbesar pendapatan penjualnya dengan menawarkan berbagai produk perusahaan yang memiliki margin tinggi kepada pelanggan tersebut (Reinartz W., 2002). Menurut Porter, Intensistas persaingan antar perusahaan dalam satu industri sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
Perkembangan industri.
Biaya tetap/ nilai tambah.
Kelebihan kapasitas interniten.
Deferensiasi produk.
Identitas produk.
Biaya peralihan.
Konsentrasi kesinambungan.
Kekomleksian informasi.
Keragaman pesaing.
Taruhan perusahaan.
Penghalang keluar.
Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek, atau konsep bisnis/ usahanya yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar). Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecahan masalah.(David, 2009)
Analisis SWOT terdiri atas 4 (empat) faktor sebagai berikut:
1. Strength (Kekuatan)
Strength merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek, atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.
Weakness (Kelemahan)
Weakness merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek, atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.
3. Opportunities (Peluang)
Opportunities merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang akan terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri misalnya, competitor, kebijakan pemerintah, dan kondisi lingkungan sekitar.
4. Threat (Ancaman)
Threat merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.
BAB III
PEMBAHASAN TENTANG KFC
Sejarah KFC
PT Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia, didirikan oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak pertama yang memperoleh waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi restoran pertamanya pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta, dan sukses outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan outlet-outlet selanjutnya di Jakarta dan perluasan area cakupan hingga ke kota-kota besar lain di Indonesia antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado. Keberhasilan yang terus diraih dalam pengembangan merek menjadikan KFC sebagai bisnis waralaba cepat saji yang dikenal luas dan dominan di Indonesia.
Bergabungnya Salim Group sebagai pemegang saham utama telah meningkatkan pengembangan Perseroan pada tahun 1990, dan pada tahun 1993 terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta sebagai langkah untuk semakin mendorong pertumbuhannya. Kepemilikan saham mayoritas pada saat ini adalah 79,6% dengan pendistribusian 43,8% kepada PT Gelael Pratama dari Gelael Group, dan 35,8% kepada PT Megah Eraraharja dari Salim Group; sementara saham minoritas (20,4%) didistribusikan kepada Publik dan Koperasi.
Perseroan memperoleh hak waralaba KFC dari Yum! Restaurants International (YRI), sebuah badan usaha milik Yum! Brands Inc., yaitu sebuah perusahaan publik di Amerika Serikat yang juga pemilik waralaba dari empat merek ternama lainnya, yakni Pizza Hut, Taco Bell, A&W, dan Long John Silvers. Lima merek yang bernaung dibawah satu kepemilikan yang sama ini telah memproklamirkan Yum! Group sebagai fast food chain terbesar dan terbaik di dunia dalam memberikan berbagai pilihan restoran ternama, sehingga memastikan kepemimpinannya dalam bisnis multi-branding.
3.2 Visi dan Misi
1. Visi
Selalu menjadi merek restoran cepat saji Nomor 1 di Indonesia dan mempertahankan kepemimpinan pasar dengan menjadi restoran yang termodern dan terfavorit dalam segi produk, harga, pelayanan, dan fasilitas.
Misi
Memperkokoh citra merek KFC dengan strategi- strategi dan ide-ide yang inovatif, terus meningkatkan suasana bersantap yang tak ada bandingannya dan konsisten memberikan produk, pelayanan, serta fasilitas restoran yang selalu berkualitas mengikuti kebutuhan dan selera pelanggan yang terus berubah.
3.3 Input dan Output
Secara umum perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki sumber daya (input) seperti bahan baku, tenaga kerja, mesin (misalnya komputer yang memiliki masa manfaat selama 4 tahun), gedung, dan peralatan yang diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) yang akan dijual kepada pelanggan. KFC merupakan perusahaan dagang (makanan) dan juga menyajikan jasa pelayanan bagi orang yang ingin makan, mengadakan pesta ulangtahun serta memproduksi makanan cepat saji, minuman dan lain- lain.
Bahan baku yang utama untuk operasi Perseroan adalah ayam karkas segar dan ayam potong beku, yang dipasok oleh sekitar 15 pemasok di seluruh Indonesia. Banyaknya pemasok di dalam negeri tidak menjamin kelangsungan pasokan. Pasokan sering terputus pada hari-hari libur seperti Idul Fitri, Natal & Tahun Baru, dan liburan sekolah. Untuk mengantisipasi gangguan pasokan selama hari-hari tersebut, Perseroan membuat kontrak jangka panjang dengan merencanakan pesanan lebih awal dan menyimpan persediaan ayam yang cukup sebelum hari-hari libur tersebut. Selain itu, beberapa bumbu untuk produk-produk utama KFC, khususnya Original Recipe dan Hot & Spicy diimpor dari Amerika Serikat, Singapura, dan Malaysia melalui beberapa importir yang wajib mengikuti standar Yum! Restaurants InternationaI. Bahkan untuk produk-produk baru, beberapa bahan bakunya biasa diimpor. Pengecualian terhadap bumbu-bumbu rahasia, dengan kemajuan yang telah dicapai oleh pemasok lokal dalam memproduksi substitusi produk-produk impor mengikuti standar yang diberikan, Perseroan secara bertahap dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku import.
Sedangkan untuk rekapitulasi tenaga kerja per 31 Desember 2013 dapat ditunjukkan dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.3 Rekapitulasi SDM KFC
Tabel di atas menerangkan jumlah tenaga kerja serta kualifikasinya. Setiap SDM yang ada mempunyai kompetensi yang mumpuni serta senantiasa mendapat training dan pelatihan.
Sedangkan outputnya adalah Colonel's Original Recipe dan Hot & Crispy yang tetap menjadi produk ayam goreng paling disukai di antara semua merek restoran cepat saji di seluruh Indonesia, yang konsisten dinilai sebagai ayam goreng paling enak versi berbagai survei konsumen di Indonesia. Produk-produk Perseroan dikelompokkan dalam beberapa kategori, antara lain Menu Goceng, Menu Praktis, dan menu paket kombinasi lainnya. Untuk kategori Menu Goceng, dimana setiap produk diberi harga Rp5,000, terdapat lebih dari 10 produk bernilai tinggi dimana Mocha Float dan OR Burger Deluxe adalah produk dengan penjualan tertinggi. Dari waktu ke waktu, pilihan menu untuk kategori ini disesuaikan dengan selera konsumen. Kategori lainnya adalah Menu Praktis yang terdiri atas produk-produk untuk dipesan bawa dan dikonsumsi dengan mudah dalam perjalanan. Untuk menambahkan variasi menu paket kombinasi dengan harga terjangkau bernilai tambah, Super Panas dan KFC Attack terus ditawarkan. Sebagai pelengkap produk-produk utama ini, juga tersedia produk-produk yang disesuaikan dengan selera lokal, antara lain Perdekel, Nasi, Salad, dan Sup KFC. Sebagai tambahan layanan di hampir semua gerai bertipe free-standing, Perseroan terus melakukan ekspansi KFC Coffee yang menyajikan rangkaian produk kopi berkualitas, disajikan panas maupun dingin, dilayani di konter terpisah dengan ruangan duduk tersendiri untuk para pecinta kopi. Untuk menarik konsumen pada jam-jam sepi, Perseroan juga mengenalkan minuman bernama Krushers dengan aneka pilihan rasa.
Beberapa contoh output KFC adalah sebagai berikut :
Gambar 3.3 Output KFC
Sumber : www.kfcindoensia.com
3.4 Analilis Strategi Perusahaan (Internal)
Untuk menjaga kepemimpinan pasar dalam industri restoran cepat saji di Indonesia, strategi-strategi KFC adalah sebagai berikut :
Mengembangkan dan menanamkan budaya yang kokoh di dalam organisasi dimana setiap karyawan memberikan perbedaan dengan berinovasi dan selalu berpikir di luar kebiasaan.
Membangun pola pikir yang berorientasi pada "Customer and Sales Mania" dengan kesadaran tinggi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan melebihi dari yang diharapkan.
Memberikan perbedaan merek KFC yang sangat kompetitif dengan berbagai ide dan strategi yang inovatif.
Mengembangkan kesinambungan dalam sumber daya manusia dan proses yang kuat berfokus pada pengembangan kompetensi dan kemampuan.
Mempertahankan konsistensi dalam pencapaian prestasi yang terbaik.
Sedangkan strategi operasi KFC adalah :
Memastikan kebersihan restoran (Cleanliness), keramahtamahan dalam melayani pelanggan (Hospitality), ketepatan dalam menerima dan menyiapkan pesanan (Accuracy), memastikan perawatan restoran yang terbaik (Maintenance), konsistensi dalam menyajikan produk bermutu tinggi setiap saat (Product), dan kecepatan layanan selalu dijalankan (Speed of Service).
Tenaga kerja hanya untuk hari kerja (Senin-Jumat), sedangkan untuk Sabtu, Minggu, dan hari libur menggunakan tenaga kerja paruh-waktu.
Dalam efisiensi pemakaian listrik dilakukan pengurangan daya listrik yang ada di restoran, namun karena keterbatasan daya listrik yang tersedia di tiap wilayah sehingga sebagian gerai yang buka dikenakan tarif multiguna dengan biaya yang lebih mahal dari tarif biasanya.
Zoning untuk penerangan di restoran untuk siang hari dan malam hari sangat membantu dalam pengurangan biaya pemakaian listrik di restoran, demikian juga untuk pemakaian unit pendingin udara pada malam hari, khususnya untuk area di lantai dua yang mempunyai akses dengan area luar ruang dan pada restoran yang beroperasi 24 jam.
Meningkatkan pengawasan terhadap rangkaian kegiatan yang dimulai dari menentukan proyeksi – pemesanan – penerimaan – penyimpanan – pengolahan atas bahan baku agar optimal dalam pemakaiannya. Tidak hanya pemakaian yang sesuai prosedur, namun harus ada kontrol terhadap mutu produk siap jual dengan tujuan setiap tamu yang datang selalu mendapatkan produk yang berkualitas.
Restoran Manager dan tim diberikan pengawasan yang ketat agar dapat segera melakukan perbaikan terhadap kontrol keuangan, operasi dan aspek lainnya.
Menjalin hubungan kerja sama dengan Label Music sehingga dapat menyerap pangsa konsumen khususnya pada remaja.
Memberikan layanan fasilitas Wifi untuk mengakses internet.
Membuat Playground untuk Balita dan anak-anak.
3.4.1 Teknologi
Menggunakan aplikasi-aplikasi utama untuk media sosial online seperti : Facebook, Twitter, dan You Tube untuk memperkuat merek KFC dan sebagai media komunikasi untuk membangun hubungan personal yang erat antara merek dan pelanggan.
Menyediakan jaringan komunikasi antarkantor regional besar KFC, menggunakan saluran Virtual Private Network (VPN) MultiService, dan jaringan komunikasi antartoko-nya lewat VPN Ezy HSDPA untuk memperkuat layanan pesan antar rumah (home delivery system) Kentucky Fried Chicken (KFC) di Jawa dan Sumatera.
Menciptakan official account personal KFC di WeChat, Line dan menjalankan promosi "Free Goceng". Dengan adanya kerja sama promosi ini, pengguna WeChat dapat menikmati tambahan paket santap gratis senilai Rp 5 ribu di 450 gerai KFC yang tersebar di seluruh Indonesia.
New Concept of Drive Thru, yaitu dimana pelanggan yang ingin belanja di KFC tidak perlu turun dari kendaraannya, cukup dengan mengikuti alur drive thru yang tersedia sudah dapat menerima pesanan lewat loket drive thru.
3.4.2 Desain
KFC mendesain produk siap saji (fast food) dengan bahan daging ayam yang berdasarkan budaya tiap-tiap negara adalah daging yang tidak haram, seperti di Indonesia. Selanjutnya produk dikembangkan dengan pelengkap minuman ringan yang bervariasi.
Dalam desain kemasannya, KFC memiliki elemen-elemen visual seperti, warna merah sebagai warna utama karena dapat berfungsi untuk menarik perhatian konsumen dan dipadukan dengan warna netral agar lebih menonjol. KFC dominan menggunakan tipe huruf slab serif dan lebih mengutamakan logo dalam tampilan grafisnya. Bentuk kemasan yang digunakan bersifat fungsionalis dan bahan yang digunakan bersifat ramah lingkungan, praktis dan baik untuk produk. Keseluruhan peletakan elemen-elemen visual pada bidang kemasan bersifat seimbang baik dari segi penempatannya maupun keselarasan antar unsur desainnya.
3.4.3 Layout dan Lokasi
Dalam pengembangan bisnisnya, Perseroan mempunyai strategi terpadu dan dilakukan dari awal secara bertahap. Dimulai dengan pemilihan lokasi yang tepat dan berpotensi bisnis yang telah matang untuk penentuan pembukaan gerai baru. Untuk hal tersebut, Tim Pengembangan Pasar melakukan survei dan analisa terhadap penetrasi pasar, pembidikan lokasi, penyeleksian dan analisa pasar.
Analisa data yang dilakukan, dimulai dengan peninjauan lokasi yang sedang dibidik, pengumpulan data yang diperlukan untuk evaluasi dan analisa, antara lain besar area cakupan yang masih berpotensi terhadap bisnis yang akan dikembangkan di lokasi tersebut, mata pencarian penduduk dan jumlah penduduk itu sendiri. Selain itu, diperlukan juga data pendukung berupa pengembangan usaha yang ada di daerah tersebut, seperti restoran yang sudah ada, bank, toko kebutuhan sandang dan pangan, ruang untuk kendaraan bermotor, dan lain sebagainya. Data ini dapat memperlihatkan letak pusat bisnis daerah tersebut, demografi dan fokus area penduduk tersebut bertransaksi bisnis. Dari semua itu ada hal yang tak kalah penting dan sangat menentukan yaitu ketersediaan jalur logistik agar bisnis restoran dapat lancar dengan pasokan yang tepat waktu dan memadai.
Dari pemantauan lokasi yang telah dipilih, Tim Pengembangan Pasar akan bekerjasama dengan Tim Pengembangan Usaha dan Operasional. Untuk membuat studi kelayakan untuk pembangunan restoran baru di daerah tersebut, dimulai dari prediksi penjualan, rencana investasi, jenis restoran sampai pada unit bisnis yang akan ada di restoran tersebut, dan berapa lama investasi tersebut dapat kembali. Dalam pelaksanaan pembangunan restoran tersebut, dimulai dengan peninjauan lokasi lalu memasuki tahapan desain dan perencanaan fasilitas. Setelah tahap desain, selanjutnya adalah tahap tender, yang dilanjutkan dengan tahap pembukaan tender dan negosiasi. Bila semuanya telah disepakati, maka tahap akhir adalah pembahasan tentang pelaksanaan di lapangan yang berpedoman pada spesifikasi standar dan desain yang ada yang harus dilaksanakan sesuai jadwal pekerjaan yang telah disepakati.
Perseroan terus bekerja keras menciptakan desain-desain restoran yang mutahir, inovatif, dan trendi untuk menghadirkan tampilan restoran yang segar dan modern, tanpa kehilangan elemen dasar dari merek KFC. Perseroan juga akan terus melakukan ekspansi jaringan restorannya hingga ke daerah tingkat dua, tanpa mengabaikan beratnya persaingan pasar di kota-kota metropolitan, melalui renovasi dan peningkatan tampilan restoran dengan menghadirkan lebih banyak gerai-gerai bertipe free-standing (gerai yang berada dalam bangunan yang berdiri sendiri).
Semua gerai KFC terdiri dari berbagai tipe mulai dari free-standing (gerai yang berada di bangunan yang berdiri sendiri), in-line (ruko), mal, dan foodcourt (pusat jajanan). Dengan tampilan layout yang terus berkembang mengikuti tren terkini, membuat gerai-gerai yang baru menjadi restoran terfavorit bagi pelanggan. Perseroan juga menyediakan fasilitas Internet Corner pada gerai KFC. Fasilitas ini sangat digemari oleh anak-anak dan remaja, bukan saja mereka dapat menikmati produk yang lezat di KFC, tetapi juga bermain aneka permainan dan mengakses berbagai ilmu pengetahuan yang tersedia melalui fasilitas internet tersebut. Khusus untuk anak-anak, restoran KFC tetap memberikan porsi terbaiknya dengan menghadirkan arena bermain anak yang sangat digemari, bukan saja tampilan yang menarik tetapi juga memberikan suatu pengalaman yang sangat mengesankan bagi anak-anak yang datang di gerai KFC.
Berikut ini beberapa layout dan lokasi KFC di Indonesia :
Gambar 3.4.3 Layout dan Lokasi KFC di Indonesia
3.5 Analisis Strategi Perusahaan (External)
Mc Donald
Mc Donald hadir di Indonesia pada tahun 1991 dan merupakan negara ke 70 dari McDonald's seluruh dunia. H. Bambang N. Rahcmadi Msc MBA adalah warga negara Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan hak master franchise dari McDonald's Corporation dengan mengalahkan 13.000 pesaing. Sampai sekarang beliau bertindak sebagai Presiden Direktur McDonald's Indonesia. Sebelum membuka restorannya yang pertama di Sarinah-Jakarta, H. Bambang Rahcmadi Msc MBA diwajibkan mengikuti training selama 1 tahun di Australia, Amerika Serikat, Malaysia dan Singapura. Dalam masa training tesebut beliau melakukan semua pekerjaan di restoran McDonald's dari yang paling sederhana termasuk membersihkan toilet sampai ke tingkat manajerial, kemudian menerapkan semuanya di Indonesia. Perkembangan McDonald's Indonesia dalam 10 tahun ini dinilai sangat cepat. Sampai saat ini restoran McDonald's Indonesia telah berjumlah 109 restoran dengan jumlahkaryawan seluruhnya mencapai sekitar 8000 orang yang sebagian besar lulusan SLTA.
3.6 Analisis SWOT Perusahaan
Strengths
KFC mempunyai a strong global presence dengan kompetitor domestik terdekat yang hanya berukuran separuhnya, KFC merupakan pemimpin pasar ( market leader) baik secara domestik, maupun internasional.
Keuntungan KFC berasal dari pengurangan biaya melalui skala ekonomi, karena ukurannya yang sangat besar dan keberadaannya secara global memungkinkan untuk menetapkan risiko yang bervariasi yang melibatkan keadaan ekonomi dari negara tertentu.
Outlet perusahaan ditempatkan di wilayah yang strategis dan mudah dijangkau.
Adanya pengakuan atas merk (brand recognition).
Adanya Kekuatan kerjasama dengan perusahaan lain, seperti dengan Coca-Cola dan Label Music.
Tempat penjualan yang bersih dan adanya tempat bermain untuk anak-anak mempunyai daya tarik tersendiri.
Perusahaan yang telah mengglobal.
Aktif dalam kegiatan amal untuk anak-anak.
Menyesuaikan resep dan produk yang ditawarkan dengan standar kesehatan yang ditetapkan oleh USDA
. Pendapatan tidak hanya dari penjualan makanan cepat saji, tapi juga dari investasi properti, franchiser of restaurant.
. Adanya sistem delivery order 24 jam yang mudah digunakan oleh konsumennya yaitu dengan menelpon 14022.
. Adanya system pemesanan "Drive Thrue" sehingga jika pelanggan ingin memesan untuk dibawa pulang, maka tidak perlu masuk kedalam restaurant.
Weekness
Harga yang kurang kompetitif, sehingga dapat mengurangi kemampuan perusahaan untuk meningkatkan pendapatan.
Inovasi terhadap produk kurang memiliki spesifikasi tertentu
Management of franchises kurang memperhatikan integritas klien
Teknik pemasaran atau periklanan yang hanya diutamakan pada anak-anak.
Opportunities
Perusahaan dapat melakukan penjualan online sehingga memberikan kemudahan bagi pelanggan dan juga menambah feature-feature dalam pelayanan.
Merubah trend kebiasaan makan ke arah makan yang lebih sehat.
Mengembangkan secara terus menerus pangsa pasar terutama untuk generasi muda dan kelompok yang telah berumur.
Melakukan pengawetan dengan bahan-bahan alami, sebagai bagian dari strategi pemasaran dan periklanan.
Menciptakan produk baru ( Inovasi). Meneruskan untuk menggunakan teknologi untuk mempengaruhi strategi pendapatan, seperti menggunakan pesan singkat untuk mengantarkan pesanan khusus.
Threat
Adanya fluktuasi terhadap nilai mata uang asing.
Industri makanan cepat saji merupakan sektor yang sangat kompetitif sehingga persaingan juga semakin ketat.
Persamaan strategi dengan perusahaan lain seperti melakukan pembentukan format baru ataupun dalam mengembangkan menu makanan.
Adanya tekanan dari beberapa pihak mengenai makanan cepat saji dengan masalah obesitas.
Bagi konsumen yang sadar akan gizi, makanan cepat saji merupakan makanan yang kurang sehat.
Adanya ancaman dari kompetitor local di negara yang berbeda-beda.
Industri ini berada pada siklus mature dan merupakan industri yang cepat mengalami kejenuhan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Persaingan dalam Industri makanan cukup ketat dikarenakan bisnis restauran merupakan bisnis yang sangat kompetitif dengan perkembangan yang sangat cepat. Terutama akan kebiasaan masyarakat sekarang yang senang segala sesuatu tersedia dengan instan mengakibatkan pertumbuhan industri fast food terus meningkat dimana pemain dalam industri ini semakin banyak dengan menyajikan berbagai inovasi produk yang lebih menarik. Melihat hal ini KFC akan terus mengawasi pergerakan dari kompetitornya agar dapat survive dalam bisnis.
4.2 SARAN
Menjaga kebersihan lingkungan (restoran) dan menjaga keamanan anak-anak, serta membuatnya senang selama bermain di arena permainan, mempromosikan untuk anak-anak serta berusaha menarik kelompok yang telah berumur, menggunakan bintang lokal yang populer untuk menarik usia muda.
Terus menerus melakukan inovasi terutama dengan melakukan penciptaan produk makanan yang sesuai gaya hidup sehat, misalnya dengan menyajikan menu-menu organic.
Menambahkan inovasi lebih banyak rasa atau tipe baru dari makanan cepat saji yang dapat membedakannya dengan kompetirors.
DAFTAR PUSTAKA
DAVID, F. R. 2009. Manajemen Strategis, Jakarta, Salemba Empat.
ERNIE TRISNAWATI, K. S. 2005. Pengantar Manajemen, Jakarta, Prenada Media.
PORTER, M. E. 1994. Keunggulan Bersaing, Jakarta, Binarupa Aksara.
REINARTZ W., K. V. 2002. The Impact of Customer Relationship Characteristics on Profitable Lifetime Duration. Journal of Marketing, 67.
SOLIHIN, I. 2012. Manajemen Strategik, Jakarta, Erlangga.
STEPHEN P. ROBBINS, M. C. 2005. Manajemen.