ANALISIS QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA INDUSTRI KECIL SEPATU CIBADUYUT “BERLIAN SHOES”
MANAJEMEN OPERASI DAN KUALITAS DISUSUN OLEH: MB-39-05/KELOMPOK 9 Rizky Izdihar Tristiani
1401150327
Panji Rahman
1401154159
Monica Octaviani Putri
1401154411
Diana Lailatul Fadillah
1401154537
Fachri Nuriyadi
1401140311
TELKOM UNIVERSITY 2016 Dosen yang memberikan tugas : Bu Rieka Mata kuliah : OQM Bulan pembuatan : November 2016
KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Manajemen Operasi dan Kualitas” yang merupakan salah satu tugas besar dari mata kuliah Manajemen Operasi dan Kualitas dangan tepat waktu. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu, yang senantiasa memberikan petunjuk penulis dalam pembuatan makalah ini dan yang telah membantu memperlancar penyelesaiaan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Tidak semua hal penulis dapat deskripsikan dengan sempurna dalam makalah ini. Penulis melakukannya semaksimal mugkin dengan kemampuan yang penulis miliki. Maka dari itu, penulis bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki makalah ini. Dengan menyelesaikan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri ataupun pembaca pada umumnya.
Bandung, November 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
2.1
Latar Belakang Salah satu karakteristik manusia adalah mereka selalu berusaha menciptakan sesuatu, baik alat atau benda lainnya untuk membantu kehidupan mereka. Untuk mewujudkan benda tersebut diperlukan suatu rancangan atau desain. Hal itu tidak dilakukan oleh masyarakat tradisional, pada masa lalu, dapat dikatakan tidak ada kegiatan penggambaran ataupun pemodelan sebelum kegiaatan suatu benda dilakukan. Pada saat sekarang, pada masyarakat industri khususnya, kegiatan merancang dan pembuatan tidak akan berjalan baik sebelum kegiatan perancangan diselesaikan. Dari hasil perancangan akan diketahui deskripsi dari benda yang akan dibuat. Hal ini akan sangan memudahkan proses pembuatannya, maka dari itu kegiatan perancangan adalah hal yang penting dan mutlak dilakukan sebelum proses produksi suatu benda. Menghasilkan produk sesuai dengan yang dibutuhkan manusia adalah hal yang ingin dicapai dari proses perancangan. Salah satu caranya adalah dengan merancang dengan berorientasi terhadap keinginan dan kebutuhan pelanggan. Keinginan setiap manusiatersebut dibuat dalam perancangan produk melalui pengembangan secara computer dan analisa teknik, yang dapat diproses secara teratur, penentuan waktu untuk mengkonsumsikannya, dan termasuk dalam memasarkannya. Perancangan produk berarti sudah termasuk di dalamnya setiap aspek teknikal dari produk, mulai dari pertukaran atau penggantian komponen dalam pembuatan, perakitan, pelayanan, sampai pada kekurangannya. Sebuah produk seharusnya dikerjakan lebih dari operasi biasa untuk meningkatkan market place-nya, yaitu mempertimbangkan seluruh harga-harga, seluruh kelegkapan dan target pasar yang terdiri dari dua elemen yaitu visualisasi dan fungsionalnya.
Desain produk baru merupakan hal yang sangat penting sekali bagi kelangsungan hidup sebagian besar perusahaan. Sementara beberapa perusahaan mengalami sedikit perubahan produk, sebagian besar perusahaan harus secara kontinu memperbaiki produk mereka. Keputusan tentang produk mempengaruhi
keempat bidang
pengambilan keputusan operasi, sehingga keputusan produk harus dikoordinasikan secara teliti dengan operasi untuk memastikan bahwa operasi diintegrasikan dengan desain produk melalui kerjasama yang teliti antara operasi dan pemasaran, strategi pasar dan produk dapat diintegrasikan dengan keputusan tentang proses, kapasitas, persediaan, dan kualitas. Definisi prosuk adalah hasil dari pengembangan suatu strategi bisnis. Desain produk merupakan prasyarat untuk produksi bersama dengan prakiraan volume produksi. Hasil keputusan desain produk ditransmisikan ke operasi spesifikasi produksi. Spesifikasi ini merumuskan karakteristik produk dan memungkinkan pelaksanaan produksi.
2.2
Profil Perusahaan Nama perusahaan
: Berlian Shoes
Entity perusahaan
: Produksi dan Penjualan sepatu
Tahun berdirinya perusahaan
: 2010
Sejarah singkat perusahaan
:
Berlian Shoes adalah sebuah toko sepatu yang berlokasi di Cibaduyut. Berlian Shoes Berdiri dari tahun 2010 yang beralamat di Jalan Cibaduyut Lama No.71. Toko Berlian Shoes didirikan oleh pengusaha yang berasal dari Padang Sumatera Barat yaitu Zulfarizal. Toko Berlian Shoes adalah salah satu produsen yang mengembangkan bisnis sepatu di daerah Cibaduyut, baik dalam penjualan maupun dalam produksi sepatu dalam label sendiri. Toko Berlian Shoes menerima kreasi desain sepatu yang disesuaikan dengan kebutuhan kosumen, tentunya dengan model dan bentuk sepatu yang sedang popular di dunia Fashion. Untuk target segmentasi pasar dari toko ini yaitu anak kecil, remaja, dan dewasa. Sedangkan untuk target penjualan per-bulan di toko ini minimal
mendapatkan lebih dari Rp 20.000.0000,- per bulan. Produk yang ditawarkan toko Berlian Shoes memiliki kualitas yang cukup baik dengan harga murah, itu yang menjadikan toko Berlian Shoes berani bersaing dengan toko lain. Toko Berlian Shoes menawarkan beberapa produk seperti;
sandal, sepatu warior, sandal gunung, sepatu pantofel, sepatu
olahraga, sepatu boots, sepatu casual. Visi
: Menjadi toko sepatu lokal terbesar di
Cibaduyut Misi
: Membuat pelanggan nyaman
Pemilik perusahaan
: Zulfarizal
Alamat perusahaan
: Jl. Cibaduyut Lama No. 71, Bandung
Cabang perusahaan
: Memiliki dua cabang dalam bentuk counter
kecil di sekitar Cibaduyut Keunggulan perusahaan
:
Menerima custome sesuai dengan permintaan konsumen dalam jumlah banyak.
Mampu memberikan kualitas yang baik dengan harga terjangkau
Tujuan perusahaan
: Membuka lebih banyak cabang di sekitar
daerah Cibaduyut Jumlah pegawai
: 7 orang
Proses produksi
: Mempunyai 3 bengkel untuk memproduksi
sepatu yang berlokasi di Jl. Teratai Omset penjualan (per-bulan) : ≥ Rp. 20.000.000,Omset penjualan (per-hari)
: ≥ Rp. 800.000
Nomor telepon perusahaan
: 081 321 181 551
Struktur organisasi
:
Pemilik Toko Pengelola Toko Karyawan Toko
BAB II
TEORI PENDUKUNG
2.1
Defenisi Quality Function Deployment (Pengembangan Fungsi Kualitas) Menurut Cohen (1937), QFD (pengembangan fungsi kualitas) adalah suatu metode untuk perencanaan dan pengembangan produk yang terstruktur yang memungkinkan team pengembangan untuk menentukan keinginan dan kebutuhan pelanggan dengan jelas, dan kemudian mengevaluasi produk atau melayani dengan kemampuan yang secara sistematik dalam pemenuhan keinginan pelanggan tersebut. Pengembangan fungsi kualitas (QFD) merupakan suatu tindakan untuk mendisain proses terhadap tanggapan kebutuhan dan harapan pelanggan. Pengembagan Fungsi Kualitas (QFD) menterjemahkan apa yang menjadi keinginan konsumen. Hal ini memungkinkan organisasi/perusahaan untuk meperioritaskan kebutuhan pelanggan, menemukan tanggapan inovatif atas kebutuhan tersebut, dan meningkatkan proses sehingga tercapai efektivitas maksimum. Pengembangan fungsi kualitas (QFD) adalah tindakan yang menuntun peningkatan proses yang memungkinkan dari suatu organisasi untuk memenuhi kepuasan pelanggan, Goetsch dan Stanley (1997). Pengembangan Fungsi Kualitas (QFD) dapat diterapkan untuk membantu pelaksanaan filosofi TQM, perencanaan produk strategik (Strategic Product Planning), perencanaan organisasi (Organizational Planning), penyebab dan alokasi biaya, dan pelayanan. Penerapan utama pengembangan fungsi kualitas(QFD) adalah pada perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan produk. Model pengembangan fungsi kualitas (QFD) dapat diterapkan untuk pengembangan tipe produk atau jasa dan membantu kelompok pelayanan internal untuk mengembangkan strategi untuk mencapai kepuasan pelanggan, Ariani (1999).
2.2
Membangun Matriks Pengembangan Fungsi dan Kualitas (QFD) Penyebaran fungsi kualitas (quality function deployment–QFD) berkaitan dengan menetapkan apa yang akan memuaskan pelanggan dan menerjemahkan keinginan pelanggan pada desain yang dijadikan sasaran. Idenya adalah untuk memahami keinginan pelanggan dan memperkenalkan solusi proses alternatif kepada mereka. Kemudian, informasi ini dipadukan dalam desain produk yang terus berubah. QFD digunakan di awal proses desain untuk membantu menetapkan apa yang dapat memuaskan pelanggan dan di mana upaya-upaya kualitas perlu disebarkan. Suatu perangkat QFD adalah rumusan kualitas (house of quality). Rumah kualitas merupakan teknik grafis untuk menjelaskan hubungan antara keinginan pelanggan dan produk (atau jasa). Hanya dengan menetapkan hubungan inilah, manajer operasi dapat membangun produk dan proses keistimewaan yang diinginkan pelanggan. Penetapan hubungan inilah yang merupakan langkah awal membangun sistem produksi tingkat dunia. Untuk membuat rumah kualitas, dilakukan enam langkah dasar.
1.
Mengidentifikasi keinginan pelanggan. (Apa yang pelanggan inginkan dalam produk ini?)
2.
Mengidentifikasi bagimana barang/jasa akan memuaskan keinginan pelanggan. (Mengidentifikasi karakteristik produk khusus, fitur, atau atribut, dan menunjukkan bagimana mereka akan memuaskan keinginan pelanggan).
3.
Hubungan keinginan pelanggan untuk berapa banyak produk. (Membangun sebuah matriks, seperti dalam Gambar 2.1, yang menunjukkan hubungan ini)
4.
Mengidentifikasi hubungan antara beberapa perusahaan. (Bagaimana melakukan ikatan bersama-sama?)
5.
Mengembangkan peringkat kepentingan. (Menggunakan peringkat kepentinggan pelanggan dan bobot untuk hubungan yang ditujukan pada matriks, menghitung peringkat kepentingan kita, seperti pada Gambar 2.1)
6.
Mengevaluasi persaingan produk. Seberapa baik persaingan produk unutk memenuhi keinginan pelanggan? Misalnya, pengevaluasian ditunjukkan dalam dua kolom di samping kanan dari Gambar 2.1, akan menjadi dasar pada penelitian pasar)
7.
Menentukan akibat teknis yang diinginkan, kinerja Anda dan kinerja competitor melawan atribut-atribut tersebut. )
Hubungan antara hal-hal yang dapat kita lakuakan : Hubungan tinggi (5) : Hubungan medium (3) : Hubungan rendah (1) Peringkat kepentingan pelanggan (5 = tertinggi) Apa yang diinginkan pelanggan
Apa yang dapat kita lakukan (bagaimana organisasi akan menerjemahkan keinginan pelanggan menjadi atribut produk dan proses serta target desain)
G = baik F = sedang P = buruk Penilaian kompetitif Seberapa baik apa yang kita lakukan dalam memenuhi keinginan pelanggan
Nilai target
Peringkat bobot
(atribut teknis)
Evaluasi teknis
Gambar 2.1 Rumah Kualitas Penyebaran Fungsi Kualitas (QFD)
2.3
Teori Pengembangan Produk Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Produk merupakan barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses produksi itu. Produk setiap
waktunya
sebaiknya
dilakukan
perkembangan
agar
lebih
meningkatkan kualitas sehingga kepuasan konsumen akan semakin tinggi. Pengembangan Produk memerlukan beberapa tahap yang dimulai dari membangkitkan ide sampai dengan evaluasi. Tahapan pengembangan produk tersebut dapat dibagi menjadi 9 Tahap :
1.
Membangkitkan Ide
2.
Kemampuan Perusahaan
3.
Kinginan Konsumen
4.
Spesifikasi Fungsi
5.
Spesifikasi produk
6.
Mengkaji ulang desain
7.
Melakukan tes pasar
8.
Perkenalan ke pasar
9.
Evaluasi
Ada 6 pokok persoalan pada pengembangan produk. Adapun pokok persoalan tersebut adalah: desain yang tegar, persaingan berbasis waktu, desain yang teratur, desain yang dibantu komputer, analisis nilai serta analisis produk dan nilai.
BAB III
KAJIAN KEGIATAN OPERASIONAL PERUSAHAAN
3.1
Pengembangan Produk 3.1.1.
Kebutuhan Konsumen (Consumer Needs) Berdasarkan hasil survey, kebutuhan yang dibutuhkan yang dibutuhkan kosumen dalam produk sepatu Berlian Shoes dan peringkat/penilaian terhadap kebutuhan konsumen tersebut adalah sebagai berikut: Harga Pertimbangan pemilihan harga yang lebih ekonomis adalah faktor dominan dalam pengambilan keputusan konsumen dalam membeli produk sepatu. Pemilihan kepentingan konsumen terhadap harga sepatu adalah cukup tinggi yaitu sebesar ... poin. Karena konsumen menggap harga pasti sebanding dengan kualitas sepatu itu sendiri. Brand Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli. Pemilihan kepentingan konsumen terhadap brand adalah sangat tinggi sebesar ... poin. Desain Kualitas produk Trend
Harga Brand Desain Kualitas produk Trend
3.1.2.
Planning Matriks Planning matriks atau perencanaan matriks berfungsi untuk mengetahui perbandingan tingkat kepentingan konsumen terhadap kompetitor. Disini kami mencoba membandingkan tingkat kepentingan Berlian Shoes dengan tingkat kepentingan Linda
Harga = Brand = Desain =
Tong Tea
Linda Shoes
Linda Shoes
Shoes dan Tong Tea.
Kualitas produk = Trend = Tong Tea Harga = Brand = Desain = Kualitas produk = Trend =
3.1.3.
Technical Response/Subtitute Quality Characteristic (SQC) Bagian ketiga dari HOQ adalah pengisian karakteristik teknis (technical response) dari produk atau jasa yang ditawarkan. Terdapat beberapa informasi yang didapat dari technical response, alternatif yang paling umum adalah:
a.
Top level solution independent measurements or metrics
b.
Kebutuhan produk atau jasa (product or service requirements)
c.
Kemampuan atau fungsi produk atau jasa (product or service features capabilities)
Karakteristik teknis dapat diartikan sebagai kumpulan keinginan terhadap suatu produk atau jasa yang ditetapkan oleh pihak perusahaan dan umumnya disebut subtitute quality characteristic (SQC). Apabila kebutuhan atau keinginan konsumen menunjukkan suara konsumen, maka SQC menunjukkan suara pengembang
atau
voice
of
developer
(VOD).
Dengan
menempatkan kedua suara tersebut pada bagian kiri dan atas, maka kita dapat mengevaluasi hubungan keduanya secara sistematis (Cohen, 1995). SQC dapat disusun secara hirarki melalui proses diagram afinitas (affinity diagram), diakui dengan proses diagram pohon (tree diagram). Proses hirarki memberikan beberapa kebebasan kepada tim untuk menyusun analisis mereka pada tingkat tinggi atau rendah dengan detail pemilihan tingkat hirarki primer, sekunder atau tersier. Berdasarkan hasil survey kebutuhan konsumen (consumer needs), maka respon perusahaan yang akan dikembangkan untuk tetap menguasai pasar dan menarik consumer adalah sebagai berikut: Kualitas bahan yang baik Kualitas bahan sepatu yang bagus akan membuat sepatu yang dikenakan terasa nyaman saat diapakai. Maka dari itu sebagai produsen sepatu yang terjamin kualitasnya, Berlian Shoes harus menggunakan bahan yang tepat. Seperti bahan kulit asli dan sintetis yang lembut, tahan air dan memiliki daya tahan yang lama. Sol yang kuat Sepatu yang tahan lama (awet) adalah sepatu yang memiliki sol yang kuat dan tidak mudah selip. Meski merupakan bagian terbawah sepatu namun bagian sol sepatu akan sangat mempengaruhi kualitas dan keawetan sepatu. Maka dari itu Berlian Shoes harus menggunakan sol sepatu terbaik dengan
desain yang lentur tetapi keras agar nyaman saat dipakai dan tidak mudah terkikis untuk tetap mempertahankan kepuasan konsumen saat memakai sepatu Berlian Shoes. Jahitan yang rapi Salah satu ciri yang menentukan suatu sepatu itu bagus atau tidak adalah jahitan pada sepatu. Maka dari itu Berlian Shoes harus memproduksi sepatu dengan jahitan yang rapi, bagus dan kuat untuk tetap mempertahankan kepuasan konsumen. Pilihan warna Produk sepatu Berlian Shoes menyediakan pilihan warna yang beragam. Sehingga hal ini harus terus ditingkatkan demi menarik lebih banyak konsumen. Pilihan ukuran Produk sepatu Berlian Shoes menyediakan berbagai macam standar ukuran sepatu Sehingga hal ini harus terus ditingkatkan
3.1.4.
Pilihan ukuran
Piluhan warna
Jahitan yang rapi
Sol yang kuat
Kualitas bahan yang baik
demi kepuasan konsumsen saat membeli produk Berlian Shoes.
Relationship Bagian ke empat HOQ adalah pengisian bagian hubungan (relationships), data pada bagian relationship ini, diambil dari hubungan keinginan atau kebutuhan konsumen (customer needs) dan karakteristik teknis (technical response/subtitute quality characteristic). Berikut adalah nilai dari setiap simbol: : Hubungan tinggi (5) : Hubungan medium (3)
Pilihan ukuran
Piluhan warna
Jahitan yang rapi
Sol yang kuat
Kualitas bahan yang baik
: Hubungan rendah (1)
Harga Brand Desain Kualitas produk Trend
3.1.5.
Technical Corelation Bagian kelima dari HOQ adalah mengisi bagian matrik yang terdapat pada bagian atap (roof). Matrik ini berguna untuk mencatat langkah dari SQC yang menggambarkan hubungan satu dengan yang lainnya. Bagian ini membantu dalam menentukan bottlenecks dari rancangan produk. Dengan ini dapat membantu mengidentifikasi kunci dari komunikasi menurut pengembang (Cohen, 1995).
Pilihan ukuran
Piluhan warna
Jahitan yang rapi
Sol yang kuat
Kualitas bahan yang baik 3.1.6.
Matriks Persyaratan Teknis 3.1.6.1.
Peringkat kepentingan kita (technical priorities) Kepentingan relatif setiap persyaratan teknis dari produk dalam memenuhi kebutuhan pelanggan tertentu hanya dapat dihitung dari bobot yang terkandung dalam perencanaan dan keterkaitan bagian matriks. Setiap bobot keterkaitan dikalikan dengan bobot keseluruhan dari matriks perencanaan. Nilai-nilai ini kemudian dijumlahkan ke bawah kolom untuk memberikan nilai prioritas untuk masing-masing persyaratan teknis.
Peringkat kepentingan kita
Pilihan ukuran
Piluhan warna
Jahitan yang rapi
Sol yang kuat
Kualitas bahan yang baik
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1
SIMPULAN
4.2
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Heizer, Jay & Barry Render. (2010). Manajemen Operasi. Edisi Ketujuh Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Ishak, Aulia. (2010), Manajemen Operasi. Medan : Graha Ilmu.
LAMPIRAN